You are on page 1of 33
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH JLDR. Purwadt KM 8,5 Kenal Besar Jambl Kota Baru Kola Jambi Kde Pes. 36129 “Telpon / Fax : (0741) -$80254 Website :waww r5/jamb)prov.go id, e-mail: rif jambi@yehoo.com KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS. JIWA DAERAH PROVINS! JAMBI NOMOR: SK - 51.B/RSJ.1.1.3//2016 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI REHABILITAS!] MENTAL DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI Menimbang . Bahwa dalam upaya._—smeningkatkan = mu Pengorganisasian Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, maka diperlukan penyelenggarean Pengarganisasian yang bermutu tinggi o Bahwa agar Pengorganisasian di Rumah Sakit Jiwa Daeah Provinsi Jambi dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya pedoman Pengorganisasian di Instalasi Rehabilitasi Mental c. Bahwa berdasarkan —_pertimbangan_sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Surat keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Mengingat 4. Undang Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit. i) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa 2 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1014! MENKES/ SK/ X/2008 tentang Standar Pelayanan B Surat Keputusan Cirektur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi No. 50.A /RSJ1.1.3/1/2016 tentang kebijakan Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Mental Memperhatikan Dokumen pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Tahun 2016. PEMERINTAH PROVINSI JAMBI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH 4 DR, Purwadl KM 9,5 Kenalt Besar Jambi Kota Baru Kota Jambi Kde Pos 36129 “Telpon / Fax : (0741) - 580254 Website -wovw rs jambiprov.go Jd, e-mail: rsd fambi@yahoo com MEMUTUSKAN Menetapkan KESATU Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Mental. KEDUA Memberlakukan Pedoman _Pengorganisasiar Instalasi Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi sebagai pedoman dalam menjalankan Pengorganisasian Rehabilitasi Mental di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi KETIGA Keputusan Ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Jambi Padatanggal : Januari 2016 IMAH SAKIT sia DAERAH 4961 1020198032001 KATA PENGANTAR Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan NikmatNya, sehingga penyusun dapat _menyelesaikan penyusunan pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Mental, yaitu : “PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI REHABILITAS! MENTAL 2016” Selama penyusunan sampai penyelesaian pedoman ini banyak kesulitan-kesulitan yang penyusun hadapi karena keterbatasan pengelahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, penyusun menyadari bahwa penyusunan pedoman ini masih jauh dar kesempumaan, untuk itu penyusun mengharapken kritix dan saran yang sifatnya membangun dan penyusun berharap dengan penyusunan pedoman ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun, seluruh staf Instalasi Rehabilitasi Mental dan terutama sekali bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Jambi, — Januari 2016 Penyusun LAMPIRAN — : SK DIRUT RSID PROV. 14! NOMOR + SK-50.A /RSI.1.1.3/1/2016 TANGGAL JANUAR! 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR IS. BABI PENDAHULUAN BAB Ii GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINS! JAMBI A. Gambaran Umum Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi... 3 B, Gambaran Umum Instalasi Rehabilitasi Mental 4 BAB Ill VISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINS! JAMBI A. Visi, Misi, Motto RS. Jiwa Daerah Provinsi Jambi... 5 B. Falsafah, Nilai dan Tujuan Instalasi Rehabilitasi Mental 7 BABIV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI... 8 BABV = STRUKTUR ORGANISASI INSTALAS! REHABILITASI MENTAL... 9 BAB VI URAIAN JABATAN INSTALASI REHABILITASI MENTAL 10 A. KEPALA INSTALASI REHABILITASI MENTAL .. 10 B. PENANGGUNGJAWAB PSIKOLOG! .. 15 C. PEKERJA SOSIAL.. 16 BAB VII BAB VIII BAB IX BABX BAB XI BAB XII D, PENANGGUNGJAWAB TERAPI KERJA BIDANG PERTANIAN... E. PENANGGUNGJAWAB TERAPI KERJA BIDANG KETERAMPILAN ... F. PENANGGUNGJAWAB TERAPI GERAK DAN OLAH RAGA... G. PENANGGUNGJAWAB TERAPI RELIG! H. PENANGGUNGJAWAB TERAPI MUSIK. TATA HUBUNGAN KERJA... A. BAGAN TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI REHABILITASI MENTAL... B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA INSTALASI REHABILITAS| MENTAL DENGAN BIDANG DAN UNIT LAIN ..... POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ... KEGIATAN ORIENTASL.... PERTEMUAN / RAPAT... PELAPORAN.... PENUTUP ..... 16 16 17 47 17 18 23 25 26 27 BABI PENDAHULUAN Rehabilitasi didefinisikan sebagai suatu program holistik dan terpadu atas intervensi-intervensi medis, fisik, psikososial, dan vokasional yang memberdayakan individu penyandang cacat untuk meraih pencapaian pribadi, kebermaknaan sosial, dan interaksi efektif yang fungsional Program rehabilitasi dengan gangguan jiwa merupakan pencegahan tersier, aktivitas yang dilakukan bertujuan untuk menurunkan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit jiwa kronis/ berat yang dimiliki individu. Kecacatan yang dimaksud di sini adalah keterbatasan individu dalam melaksanakan suatu ektivitas seperti layaknya orang normal, misalnya ketidakmampuan individu dalam berhias/ berdandan, atau membersihkan dir, Kecacatan dapat juga dimanifestasikan dengan ketidakmampuan individu dalam berfungsi secara sosial di masyarakat, seperti belanja, menggunakan transportasi umum, atau mengikuti kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat Secara umum, program rehabilitasi diartikan sebagai proses membantu individu kembali pada tingkat fungsi tertinggi ( Stuart & Laraia, 2005). Namun demikian, proses yang dimaksud pada definisi tersebut tidak hanya sebatas membantu individu ager dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi karena penyakit yang dideritanya. Lebih jauh lagi program rehabilitasi diartikan sebagai suatu proses yang dinamis yang menitikberatkan pada pengembangan diri individu baik pada aspek fisik, sosial, psokologis, dan spiritual (Davis & O'Connor, 1999). Program rehabilitasi pasien dengan gangguan jiwa sering disebut dengan istilah lain seperti “program rehabilitasi psikiatrik’ atau “program rehabilitasi psikososial” (Ackerson, 2000; Adams & Parte, 1998; Stuart & Laraia, 2005). Dari semua istilah tersebut, program rehabilitasi untuk pasien dengan gangguan jiwa merujuk pada rangkaian intervensi yang mencakup intervensi di bidang sosial, pendidikan, pekerjaan, perilaku dan kognitif, yang diberikan pada individu yang mengalami gangguan jiwa kronik untuk meningkatkan kesembuhan serta meningkatkan fungsi sosial individu di masyarakat. UU No 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa pasal 14 menyatakan bahwa Upaya kesehatan Jiwa meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pasal 25 menyebutkan bahwa Upaya Rehabilitatif Kesehatan Jiwa merupakan kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan Kesehatan Jiwa yang ditujukan untuk a, Mencegah atau mengendalikan disabilitas; b. Memulihkan fungsi sosial; ¢. Memulihkan fungsi okupasional, d. Mempersiapkan dan memberi kemampuan ODGJ agar mandiri di masyarakat. Gangguan jiwa betatapun sangat parah, tidak selalu membuat kondisi fisik dan mentalnya mengalami penurunan seluruhnya. Banyak potensi dan kemampuan yang masih bisa dipertahankan dan dikembangkan. Bagi penderita gangguan jiwa bahwa obat tidak cukup, periu adanya upaya rehabilitasi psikososial dalam mengendalikan fungsi mentalnya seoptimal mungkin Rehabilitasi psikososial tidak bisa dihilangkan karena merupakan bagian dari rangkaian proses terapi gangguen jiwa. Rehabilitasi psikososial adalah langkah persiapan kearah pengembalian pasien gangguen jiwa kepada keluarga atau masyarakat. Dasar Hukum Undang-undang RI nomor 36 tahun 2008 tentang kesehatan Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit. Undang-undang RI nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1014/MENKES/SK/X/2008 tentang Standar Pelayanan 5. Keputusan Gubemur Jambi No, 821.22/595/BKD/2010 tanggal 28 September 2010 tentang Pengangkatan Menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Bown Daerah Provinsi Jambi. BABII GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI A. Gambaran Umum Rumah Sakit Jiwa Dearah Propinsi Jambi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi terletak di Jalan Dr. Pury Kelurahan Kenali Besar Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, lebih kurang 9,5 km ke arah Barat dari Pusat Kota Jambi. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi berasal dari Rumah Sakit Jiwa Pusat Jambi yang dibangun melalui dana Proyek Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan RI Tahun 1981/1982, dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 10 hektar (98,693 IM’) dengan luas bangunan yang ada pada waktu itu 3.366 Me Peresmian operasionainya oleh Menteri Kesehatan Ri Dr. Soewarjono Suryaningrat pada tanggal 15 Februari 1983 dengan kapasitas tempat tidur saat itu sebanyak 60 TT. Pada tanggal 15 Februari 1984, oleh Menteri Kesehatan RI, rumah sakit jiwa ini ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwe Kelas B dengan Surat Keputusan Nomor 350/Menkes/SK/VII/1984. Sejak Otonomi Daerah, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, maka Rumah Sakit Jiwa Jambi yang semula disebut Rumah Sakit Jiwa Pusat Jambi berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan pada tahun 2008 mengalami reorganisasi sesuai dengan Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2008. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dan Peraturan Gubernur Jambi No. 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Kesehatan Jiwa Masyarakat. B. Gambaran Umum Instalasi Rehabilitasi Mental. Rehabilitasi mental (psikososial) adalah serangkaian usaha yang terkoordinasi atas; upaya medis, sosial, edukasional dan vokasional untuk melatih kembali seseorang yang memiliki hambatan agar dapat berfungsi kembali seoptimal mungkin. Menurut Palmer-Erbs, Connolly, Brach, dan Hoff (1995) prinsip-prinsip rehabilitasi sebagai berikut 1 Percaya bahwa pasien dengan gangguan jiwa mengalami proses penyembuhan. Program yang diberikan mampu memberdayakan pasien Program yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan pasien tericit dengan kebutuhan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual pasien. Pasien diberikan kesempatan untuk memilih program yang diminati. Program yang diberikan mampu memberikan kesempatan pada pasien gangguan jiwa untuk mempelajari keterampilan den pengetahuan sehingga mereka mmapu hisup mandiri dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari Kerja sama dengan keluarga dan tenaga profesional lainnya harus dipertahankan demi tercapainya tujuen. BAB III VISI, MISI,MOTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH POVINSI! JAMBI A. Visi, Misi, Motto Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Visi yang ingin dicapai Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dalam pembangunan kesehatan tahun 2011 — 2015 adalah :“Menjadi Rumah Sakit Jiwa Hebat dengan Pelayanan Prima.” Adapun yang dimaksud dengan Prima adalah pelayanen Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi professional yang cepat, tepat, dengan biaya yang terjangkau dan berorientasi pada kepuasan masyarakat Misi : Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan. Untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, ada 6 (enam) misi yang diemban, yaitu : 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa dan penanggulangan penyalahgungan narkoba yang bermutu 2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa dan penangguangan narkoba. 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana, peralatan medik dan penunjang medik rumah sakit 4, Meningkatkan tatakelola rumah sakit yang baik dan berkualitas serta kesejahteraan SDM rumah sakit 5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai sarana pendidikan dan pelatihan serta penelitian Motto dan Budaya Kerja: Adanya motto dan Budaya Kerja dapat membantu menanamkan mental kerja yang baik bagi efektifitas dan efisiensi organisasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Motto yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah * Melayani secara professional dengan sentuhan insani “. Sedangkan Budaya Kerja yang di anut Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Pelayanan dengan penuh BAKTI (B : Berwibawa, A : Adil, K : kerjasama, T : Tanggungjawab, |: Itikad Baik) adalah Pelayanan Berbasis PRIMA, yaitu P Profesional Adalah Pelayanan berdaserkan pada kompetensi dan standard pelayanan yang telah ditentukan Ramah Adalah Pelayanan dengan senyum, sapa, santun dan sabar Inovatif ‘Adalah Pelayanan dengan kreatifitas yang tinggi untuk meningkatkan mutu, efektifitas dan efisiensi Memuaskan Adalah Pelayanan yang dapat memenuhi keinginan konsumen dengan biaya terjangkau serta menjadi tempat pilihan untuk berobat Akuntabel Adalah Pelayanan dengan biaya yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kelentuan yang berlaku Tujuan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Tujuan Sebagai penjabaran dari visi dan misi, maka tujuan yang ingin Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dicapai adalah “Terselenggeranya pelayanan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba yang prima, merata dan terjangkau secara berhasil guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.” B. Falsafah, Nilai dan Tujuan Instalasi Rehabilitasi Mental. Visi Memberikan upaya rehabilitasi Mental unggul dan bermutu untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa meninggalkan akar nilai-nilai 1. Memberikan pelayanan upaya rehabilitasi Mental yang komprehensit 2. Memberikan pelayanan upaya rehabilitasi Mental secara jujur, terbuka dan terukur. 3. Melakukan penelitian dan pengembangan pelayanan rehabilitasi_ Mental mengacu pada akar nilai-nilai, seni dan budaya setempat. Motto kerja Ramah dalam memberikan pelayanan ‘S tandarisasi dalam melaksanakan kegiatan J ujur dan tanggung jawab dalam pengelolaan S etia pada janji dan ucapan M engutamakan kebersamaan dan koordinasi Falsafah “Peningkatan kualitas hidupmu adalah kebahagian kami" r NVHOSY ISNAS VIVE NVIVaveda [serene xvbvadas vivant WAN, Nvipva dns VIvaay AVIV Y NVRVAY Tad aN ISNaS VIVaRX SIGS ONVINAINES NyIOve fins vIvaEA_) RVLV MOV USEDH ONvaIE VIVATY MICH NVNVAV Tad ONVGIE VIVA NV LVM REN? aay NVNVAV dd SALLIE WCET ONVINTINGA BNVONYADT ‘WANN WATT TEDEEOBETOTFOLEET ai TaD eeOTGETEOTISRT cI ROOTEDRSTSORTONET a OTE DLRTTRNOOLE a weyou ti izaes fine pseu eso genfiuna weed dire 18.34 e121 emelinssueve, es21 gemezunea ses ys even genet 7 a 24 1191 gener 2veu04 ye 99 0621 gewetunaahens. v0 4 THOETOTOSTET a 1505 ‘yeaous tye loyoise GemeBunsSuaueg TORIES aN jeMENeH OCT sea weungeuey tern ged en TTS Sueie Tein ypey veveteeg snyene eens) WAND ISvAMiewAa ISvIVISK) IgySINYOND URLS Ave BAB VI URAIAN JABATAN INSTALAS! REHABILITASI MENTAL Instalasi Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi sesuai dengan struktur organisasinya terdiri dari beberapa fungsionalis medis dan fungsionalis non medis. Dalam bab ini diuraikan nama dan tujuan jabatan, uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta beberaoa uraian yang dapat dijelaskan sebagai berikut: A. KEPALA INSTALAS! REHABILITASI MENTAL 1, Pengertian Jabatan ‘Seorang yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola instalasi Rehabilitasi Mental. 2, Tujuan Jabatan a. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan instalasi Rehabilitasi Mental Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi b. Menjamin terwujudnya Visi Misi Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi dalam pelayanan di bagian instalasi Rehabilitasi Mental Rumah sakit Jia daerah Provinsi Jambi ¢. Menjamin terlaksananya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian dan evaluasi di instalasi Rehabilitasi Mental Rumah sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi d. Menjamin tercapainya mutu pelayanan yang memuaskan pelanggan di bagian instalasi Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi jambi 3. Kedudukan Dalam Organisasi a. Atasan langsung Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan juga berkoordinasi dengan kepala Bidang Pelayanan Medik dan kepala Seksi Pencegahan dan Penyuluhan. b. Membawahikan : Penanggung Jawab Psikologi, Pekerja Sosial, dan Penanggung jawab Terapi Rehabilitasi Mental. 10 4, Uraian Tugas & Tanggungjawab a. Fungsi Perencanaan 1) Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan. 2) Merencanakan pembinaan, pengembangan karir staf di instalasi Rehabilitasi Mental dalam rangka kaderisasi. 3) Merencanakan perubahan sistem dan prosedur kerja dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di instalasi Rehabilitasi Mental 4) Menyusun rencana pengendalian dan peningkatan mutu di instalasi Rehabilitasi Mental. b. Fungsi Pengorganisasian 1) Melaksanakan program kerja dan kegiatan operasional di instalas Rehabilitasi Mental secara efektif dan efesien. 2) Melaksanakan koordinasi di instalasi Rehabilitasi Mental maupun dengan unit lain. 3) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengembangan_ karir karyawan di instalasi Rehabilitasi Mental agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4) Membuat dan menyampaikan laporan kepada atasan lengsung setiap triwulan dan akhir tahun serta sewaktu-waktu bila diperlukan, c. Fungsi Penggerakan 1) Melaksanakan dan memimpin setiap pertemuan berkala maupun insidentil di instalasi Rehabilitasi Mental 2) Melaksanakan kerjasama yang baik dengan unit lain maupun lembaga lain yang terkait serta menciptakan hubungan kerja yang profesional antara sesama karyawan di instalasi Rehabilitasi Mental maupun pelanggan internal dan eksternal 3) Mengarahkan setiap karyawan di instalasi Rehabilitasi Mental i agar mematuhi peraturan, kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan serta. membawa karyawan untuk peka, terbuka, mempunyai rasa memiliki yang tinggi dan komitmen terhadap kemajuan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi. 4) Menggerakkan setiap karyawan di instalasi Rehabilitasi Mental untuk mewujudkan falsafah dan mendukung tercapainya tujuan di instalasi 1 serta menanamkan nilai-nilai moral dan. spiritual untuk mewujudkan Rumah Sakit yang ramah, bersahaja dan professional . Fungsi Pengawasan Dan Pengendalian 1) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan, peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. 2) Mengawasi dan mengendalikan setiap pemakaian fasilitas dan periengkapan Rumah Sakit jiwa daerah Provinsi Jambi, serta barang- barang rutin di instalasi Rehabilitasi Mental. 3) Mengawasi dan mengendalikan mutu pelayanan di instalasi Rehabilitasi Mental 4) Mengawasi sikap dan perilaku karyawan di instalasi Rehabililasi Mental agar tidak terjadi penyimpangan. e. Fungsi Evaluasi 1) Mengevaluasi kinerja karyawan di instalasi Rehabilitasi Mental 2) Mengevaluasi pemakaian barang dan fasilitas Rumah sakit. 3) Mengevaluasi pelaksanaan protap dan standar pelayanan di instalasi Rehabilitasi Mental. 4) Mengevaluasi mutu pelayanan di instalasi Rehabilitasi Mental 5) Mengevaluasi dan menganalisa laporan realisasi RKA di instalasi Rehabilitasi Mental setiap triwulan dan tahunan. . Wewenang a, Mengusulkan pengembangan SDM b. Mengusulkan RKA, Protap, Standar Pelayanan dan Peralatan sesuai dengan kebutuhan di instalasi Rehabilitasi Mental c&. Membina, memotivasi karyawan, menilai pelaksanaan dan hasil kerja karyawan serta mengusulkan pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi di instalasi Rehabilitasi Mental d. Mengatur pelaksanaan kerja (jadwal dinas, tugas pokok, cuti dan lembur) di instalasi Rehabilitasi Mental. . Mengatur penggunaan fasilitas yang ada di instalasi Rehabilitasi Mental. f. Menegur karyawan di instalasi Rehabilitasi Mental yang melakukan tindakan penyimpangan Protap dan PUK 12 ° x a Mengusulkan penggantian / penambahan / pengurangan peralalan inventaris di instalasi Rehabilitasi Mental = Memberi masukan, saran dan pendapat kepada atasan untuk kemajuan Rumah sakit. |. Menyetujui cuti dan kerja lembur karyawan di instalasi Rehabilitas! (Venta! Memimpin pertemuan secara berkala maupun insidentil di instalasi Rehabilitasi Mental . Perangkat / Bahan Kerja Surat keputusan Rencana kerja dan anggaran tahunan Pedoman penilaian kinerja karyawan Peraturan umum kekaryawanan Kebijakan dan aturan-aturan Rumah sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi. Protap pelayanan di Rehabilitasi Mental yang terkait Ruang kerja. zyaeme ange Peralatan untuk kegiatan terapi rehabilitasi mental pasien. i. Bahan-bahan untuk kegiatan terapi rehabilitasi mental pasien. . Persyaratan Jabatan Adapun syarat Kepala Instalasi Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi adalah sebagai berikut : a. Pendidikan formal : Sarjana b. Pendidikan Informal : Pelatihan Rehabilitasi Mental c. Pengalaman kerja minimum § tahun d. Kepribadian : Sehat jasmani dan rohani, mencintai profesi dan tugasnya, memiliki jiwa kepemimpinan, beribawa, jujur, disiplin, loyal, tegas dan bertanggungjawab © Memiliki kemampuan konseptual, tehnis dan hubungan antar manusia yang baik. 8. Hubugan Internal Dan Eksternal a. Internal : Seluruh bagian dan jajaran manajemen Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. b. Eksternal Perusahaan/instansi-instansi yang ada kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi jambi. 9. Tolak Ukur Keberhasilan a. Pelayanan di bagian instalasi Rehabilitasi Mental memuaskan pengguna jasa (cepat, tepat dan akurat) b. Dilaksanakan tahapan mangjerial (perencanaan, pengorgenisasian, penggerakan, pengendalian dan evaluasi) . Dilaksanakan visi, misi motto dan budaya kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. d. Terciptanya hubungan kerja intern dan ekstern yang harmonis. e. Terpeliharanya kualitas alat terapi kerja bidang pertanian maupun ketrampilan, alat terapi musik, alat olah raga. f. Terselenggaranya program pendidikan, pelatihan, seminar dan pengembangan SDM. g. Terpenuhinya hak-hak karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku h. Tersajinya laporan rutin tepat waktu dan akurat. PENANGGUNG JAWAB PSIKOLOG! 4. Pengertian Penanggung jawab Psikologi adalah Sarjana Psikologi yang ditunjuk oleh Rumah Sakit jiwa Daerah Provinsi Jambi untuk melakukan pelayanan psikologi di Instalasi Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Daerah Provine’ Jambi 2. Persyaratan a. Pendidikan minimal S-1 Psikologi b. Dapat bekerjasama dalam tim ¢. Sehat jasmani dan rohani 3. Tanggung Jawab a. Kebenaran proses pelayanan psikologi b. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien dalam proses pelayanan psikologi c. Menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan selain proses pelayanan psikologi e Uraian Tugas a. Melakukan proses pelayanan psikologi dengan benar dan bertanggung jawab sesuai dengan SPO b, Melakukan proses seleksi minat dan bakat pasien yang sudah ditetapkan layak untuk mengikuti kegiatan di rehabilitasi mental. c. Memtfasilitasi Memfasilitasi pengembangan potensi klien d. Melaksanakan tugas insidentil deri atasan langsung ©. Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi . Wewenang a. Melakukan proses seleksi pasien rehabilitasi mental. b. Mengevaluasi perkembangan pasien rehabilitan mental. c. Mengusulkan pasien yang layak untuk dipulangkan atau disalurken ke tempat latihan kerja 3 C, PEKERJA SOSIAL 1. Assesment bio, psiko, sosial-spiritual. 2. Pekerja sosial sangat berperan dalam upaya restorasi fungsi psikososial dan meningkatkan kualitas hidup. 3. Memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan optimal. Melayani kegiatan Day Care dan Home Cere. Mediator peran di keluarga, tempat kerja, dan masyarakat Membantu penyaluran dan bimbingan lanjut (after care ) pasien Melayani kegiatan pendampingan pasien kembali ke keluarga dan masyarakat Noon serta melakukan edukasi keluarga pasien agar memberiken dukungan untuk kesembuhan pasien sehingga pasien tidak mudah kambuh lagi 8. Kunjungan rumah/home visite. 9. Pemberdayaan di masyaraket 10. Bertanggung jawab kepade Kepala Instalasi. D. PENANGGUNG JAWAB TERAPI KERJA BIDANG PERTANIAN Menyiapkan alat-alat pertanian yang diperlukan Mengajak Klien ke lahan dan mengarahkan, memandu, mencontohkan cara : -Pengolahan tanah; -Pengaturan jarak tanam; - Pemilinan benih yang beik: i -Pemupukan dan pemberantasan hama; - Pemungutan hasil panen Menyimpan kembali alat-alat pertanian yang telah dipergunakan. Mengajak klien kembali ke ruangan rehabilitasi serta cuci tangan dan kaki aso Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi E. PENANGGUNG JAWAB TERAPI KERJA BIDANG KETRAMPILAN 1. Mencatat dan mengisi status Klien; 2. Menyiapkan alat-alat yang ketrampilan; = 3. Membimbing, mengarahkan dan mencontohkan cara dan teknik membut kerajinan dimaksud; Menyimpan kembali alat dan bahan ketrampilan yang telah dipergunakan; Pemberian snack klien; Mencatat kemajuan klien dalam mengikuti NOs Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi '. PENANGGUNG JAWAB TERAPI GERAK DAN OLAHRAGA 1. Mencatat dan mengisi status klien; 2. Menyiapkan alat-alat olahraga yang diperluken; 3. Membimbing, mengarahkan dan mencontohkan cara dan teknik gerak ca olahrga yang diminati; Menyimpan kembali alat-alat yang telah diperqunakan; Pemberian snack klien: Meneatat kemajuan klien dalam mengikuti kegiatan; Mengabsen dan mengantar klien ke ruang rawat inap ONoan Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi PENANGGUNG JAWAB TERAPI RELIGI 1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan; 2. Melaksanakan ceramah, pengajian dan atau mudzakarah; 3. Melaksanakan latihan dan praktek ibadah; 4, Pemberian snack klien; 5. Mencatat kemajuan klien dalam mengikuti kegiatan; 6. Bertanggung jawab kepada Kepala Instalesi. |. PENANGGUNG JAWAB TERAPI MUSIK 1. Meneatat dan mengisi status klien; 2. Menyiapkan alat-alat untuk terapi musik; 3. Membimbing, mengarahkan mengatur ketertiban bernyanyi, bermain musik, 4, Menyimpan kembali alat-alat yang telah dipergunakan; 5. Pemberian snack klien; 6. Mencatat kemajuan klien dalam mengikuti kegiatan; 7. Mengabsen dan mengantar klien ke ruang rawat inap 8 Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi v BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA A. BAGAN TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI REHABILITASI MENTAL, f{ Bidang = \ | Pelayanan \ Medik / a ae pnbistse i, instalasi Es, Z Rawat Inap i Mf Bidang Se a” INSTALASI \. keperawatan | REHABILITASI ae \ MENTAL } - \ 18 B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA INSTALASI REHABILITASI MENTAL DENGAN BIDANG DAN UNIT LAIN 4. Bidang Pelayanan Medik Dalam melaksanakan kegiatan home visit dan kegaiatan rehabilitasi mental lainnya, Kepala Instalasi Rehabilitasi Mental berkoordinasi dengan Kep=! Seksi Pencegahan dan Penyuluhan serta Kepala Bidang Pelayanan Medik 2. Bidang keperawatan Kepala Instalasi Rehabilitasi Mental berkoordinasi dengan Bidang Keperawatan dalam melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Mental. 3. Instalasi Rawat Inap Jika pasien dari Instalasi Rawat Inap akan mengikuti kegiatan rehabilitasi mental, maka perawat dari Instalasi Rawat Inap akan mengantar pasien tersebut dengan membawa buku pengiriman pasien rehabilitasi mental dan di daftar di bagian adminstrasi Instalasi Rehabilitasi Mental. 4. Rekam Medis Apabila pasien yang dirawat telah menjalani kegiatan terapi di instalasi rehabilitasi mental, maka lembar evaluasi perkembangan pasien di latinan kerja akan dilampirkan pada status rekam medis pasien. 5. Logistik Umum Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi Rehabilitasi Mental diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO 19 BAB Vill POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL PERSYARATAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL INSTALASI REHALIBITAS! Kepala Instalasi Rehabilitasi mental a. Pendidikan formal b. Pendidikan non formal c. Pengalaman kerja d. Ketrampilan S-1 (dokter, perawat, Kesehatan masyarakat dll) Sertifikat pelatihan/seminar tentang Rehabilitasi Mental/Psikososial minimal dua tahun memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional. . Berbadan sehat jasmani dan rohani f. Kepala instalasi rehalibitasi : bertanggung jawab langsung kepada direktur utama melalui koordinasi dengan bidang terkait beserta jajarannya Penanggung Jawab Psikologi a. Pendidikan formal b. Pendidikan non formal ¢. Pengalaman kerja d. Ketrampilan : $4 Psikologi Sertifikat pelatihan/seminar tentang Rehabilitasi Mental/Psikososial. minimal satu tahun memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional. @. Berbadan sehat jasmani dan rohani f. Penanggung jawab psikologi : Bertanggung jawab kepada kepala instalasi Pekerja Sosial a. Pendidikan formal b. Pengalaman kerja rehalibitasi SMPS (Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial) minimal satu tahun 20 c. Ketrampilan memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional d. Berbadan sehat jasmani dan rohani Penanggung Jawab Terapi Kerja Bidang Pertanian a, Pendidikan formal SPPSPMA / Sekolah Penyuluh Pertanian Lapangan b. Pengalaman kerja minimal satu tahun c. Ketrampilan . memiliki bakat dan minat, berdedikasi ting: berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional. d. Berbadan sehat jasmani dan rohani Penanggung Jawab Terapi Kerja Bidang Ketrampilan a. Pendidikan formal : SMKK/ Sekolah Menengah Kejuruan Ketrampilan b. Pengalaman kerja : minimal satu tahun ¢. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional. d. Berbadan sehat jasmani dan rohani. Penanggung Jawab Terapi Gerak dan Olahraga a. Pendidikan formal SLTA. b. Pengalaman kerja minimal satu tahun c. Ketrampilan memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional d. Berbadan sehat jasmani dan rohani 2a Penanggung Jawab Terapi Musik @. Pendidikan formal b. Pengalaman kerja ¢. Ketrampilan SLTA dan S-1 : minimal satu tahun : memiliki bakat dan minat dibidang musik, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang meni! dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional. d. Berbadan sehat jasmani dan rohani Penanggung Jawab Terapi Religi a. Pendidikan formal b. Pengalaman kerja c. Ketrampilan SLTA dan S-1 : minimal satu tahun memiliki kemampuan teori dan praktek tentang bidang agama yang bersangkutan, berdedikasi tinggi berkepribadian yang menarik, dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional. d. Berbadan sehat jasmani dan rohani 22 BAB IX KEGIATAN ORIENTASI Untuk mendapatkan sumber daya manusia instalasi rehalibitasi mental yang hana, terampil dan berkualitas tinggi, dalam menunjang pelayanan rehabilitasi mental yang baik dan bermutu, maka perlu dilaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan bertugas di instalasi rehabilitasi mental. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah pasien yang harus dilakukan terapi di instalasi rehabilitasi mental dari tahun ke tahun, maka untuk kleancaran tugas,dilakukan penambahan jumlah staf. Pemberian ceramah dan diskusi perlu dilakukan sebelum dilakukan pelatihan sehingga dapat memberikan pemahaman kegiatan yang ada di instalasi rehabilitasi mental. Agar pegawai baru memperoleh gambaran tentang semua kegiatan di instalasi rehabilitasi mental sehingga dapat memahami tugas dan kewajibannya dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga tujuan dan kegiatan orientasi sebagai berikut: A. Pegawai baru dapat memahami misi dan tujuan rehabilitasi mental, juga memal kegiatan keadministrasian dan kegiatan pelayanan di rehabilitasi mental B. Pegawai baru dapat memahami tugas dan kewajibannya selaku staf di instalasi rehabilitasi mental C. Pegawai baru memahami dan dapat menjalankan kebijakan prosedur yang berlaku di instalasi rehabilitasi mental D. Sebagai persiapan untuk mengikuti pelatinan sehingga dapat dijalani dengan baik Pelaksanaan program orientasi pegawai baru instalasi rehabilitasi mental dilakukan dengan cara berikut: 1, Ceramah dan Diskusi ‘Ceramah dan diskusi yang akan diberikan secara bergantian sesuai dengan jadwal, oleh kepala instalasi rehabilitasi mental serta para pelaksana rehabilitasi mental. Materi yang diberikan sebagai berikut: A. Arah Kebijakan Rehabilitasi Psikososial pada ODGJ. B. Konsep Layanan Rehabilitasi Psikososial Sebagai Layanan Multtidisiplin. C. Peran rumah sakit jiwa falam meningkatkan kemandirian pasien melalui rehabilitasi psikososial. D. Konsep Dasar Rehabilitasi Psikonal 2. Pel Pelatinan akan dipandu, kepala instalasi rehabilitasi mental dan staf yang komponen ihan yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya. A. Manajemen pelayanan rehabilitasi psikonal B. Latihan Keterampilan Sosial C. Layanan psikoedukasi yang menjawab dan memberdayakan pemenuhan kebutuhan Remediasi kognitif pada gangguan skizofrenia Terapi okupasi dan vokasional pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mo Jadwal pelaksanaan Lama orientasi dan pelatihan dilakukan sesuai dengan bidang kegiatan rehabilitasi mental yang akan menjadi tanggung jawab karyawan yang bersangkutan. Evaluasi Evaluasi dilakukan oleh kepala instalasi rehabilitasi mental pada 3 bulan pertama, 6 bulan pertama, lalu evaluasi terakhir pada 1 tahun pertama karyawan tersebut bekerja di instalasi Rehabilitasi mental Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Pelaporan Pelaporan dilakukan setelah masa orientasi dan evaluasi selesai dilakukan BABX PERTEMUAN/RAPAT Komunikasi secara formal dilakukan oleh pimpinan rumah sakit kepada staf, pejabat struktural dan fungsional dan komunikasi formal di dalam Intalasi Rehabilitasi Mer Komunikasi pimpinan dengan seluruh staf dilakukan melalui apel pagi seminggu sekali, Evaluasi dan pelaporan diselenggarakan dengan pejabat struktural dan Kepala Intalasi Rehabilitasi Mental melalui rapat berkala. Rapat berkala terdiri atas: 4. Rapat rutin 2. Rapat insidentil 1. Rapat rutin diselenggarakan pada Hari Sabtu, ke 2 setiap bulan Waktu 10.30 sid selesai Tempat _: Ruang Pertemuan Rehabilitasi Mental Peserta _: - Staf Rehabilitasi Mental ~ Unit terkait Materi rapat a. Peningkatan mutu dan kinerja Staf Rehabilitasi Mental b. Perencanaan dan upaya pengembangan kinerja dan pengembangan Rehabilitasi Mental ¢. Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, usulan rapat, laporan, rekomendasi/usulan kepala pimpinan. d._Isi laporan: No, pokok bahasan, keputusan, keterangan. 2. Rapat insidentil diselenggarakan pada Hari sewaktu-waktu bila ada masalah atau hal yang perlu dibahas Waktu © sesuai rencana Tempat : sesuai rencana, 25 BAB XI PELAPORAN Sistem pelaporan dalam instalasi rehalibitasi meliputi 1. Laporan Harian Setiap petugas yang melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Mental mencatat dan menandatangani bukti kegiatan di buku laporan harian dan selanjutnya akan direkap dalam laporan bulanan. 2. Laporan Bulanan Seluruh kegiatan Rehabilitasi Mental yang telah dilaksanakan direkap setiap akhir bulan untuk dilaporkan kepada atasan langsung sebagai bahan ev: Instalasi Rehabilitasi Mental. 3. Laporan Tahunan Laporan tahunan kepada direktur utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Jambi dan unit terkait dilaksanakan setiap akhir tahun untuk mengevaluasi pelaksanaan program Rehabilitasi Mental sebagai bahan_ pertimbangan usulan anggaran program Rehabilitasi Mental tahun selanjutnya 26 BAB XII PENUTUP Pedoman Pengorganisasian Instalas| Rehabilitasi Mental ini disusun agar menjadi acuan dalam pengembangen kegiatan Rehabilitasi Mental pasien RS!

You might also like