PEMERINTAH KOTA BANDUNG yoo/ r8q
SEKRETARIAT DAERAH
Jalan Wastukancana No.2 Telp. 4232336-4232339-4232360.422370 Bandung
Bandung, 17 Januari 2019
Kepada
103 SB-008-BPKA Yth, 1. Para Kepala Perangkat Daerah
Sia” :Pendng selaku Pengguna Angearan /
Lampiran : Pengguna Barang / PPKD dan
Hal :Pelaksanaan Anggaran BUD; -
Pendapatan Dan Belanja 2, Para Kepala Unit Kerja sclaku
Daerah Tahun Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran/
2018 Kuasa Pengguna Barang:
di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung.
die
BANDUNG
SURAT EDARAN
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor: 11 Tahun 2018 tanggal 28 Desember 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 serta Peraturan Wali Kota Bandung Nesor
1600 Tahun 2018 tanggal 28 Desember 2016 tentang Penjebaran Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019, maka dalam rangka tertibnya pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja dacrah dan efektivitas penatausahaan keuangan
serta untuk tercapainya laporan keuangan yang tepat waktn dan akuntabel.
Diinformasikan kepada para Kepala Perangkat Daerah selaku Pengguna
Anggaren/Pengguna Barang dan Kepala Unit Kerja selaku Kuasa Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Barang, agar memerintahkan kepada Bendahara
Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu, Bendahara Pengeluaran/Bendahara
Pengeluaran Pembantu, Pengelola Barang Milik Daerah (BMD), PPTK, Pejabat
Penatausahaan Keuangan dan Pejabat Pembuat Xomitmen untule memperhatikan hal-
hal sebagai berileat :
1, Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa agar dilakukan dengan tepat, cermat, akurat,
efesien dan efektif dengan memperhatikan penempatan anggaran kas dan SPD,
serta batas akhir pembayaran serta mengantisi
si terulangnya kecenderungan
yang sama setiap tahun, sehingga tidak terulang lagi penumpukan realisasi
pembayaran belarja daerah pada akhir tahun, Untuk hal itu agar berkoordinasi
dengan Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Kota Bandung untuk
membuat Rencana Umum Pengadaan (RUP, di awal tahun anggaran.. Penambahan komponen belanja dalam Sistem Informasi Perencanaan Penganggaran
{SIRA) untuk keperluan pergescran belanja sebagaimana dimaksud nomor 2 di atas,
agar diusulkan paling lambat $1 Januari 2019, sedangkan untuk keperluen
Perubahan APBD Tahun 2019 agar diusulkan paling lambat pada saat penyusunan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) Tahun 2019.
Pergescran belanja dalam kegiatan dapat diusulken selama mengacu kepada Pasal
160 pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, paling lambat
diterima BPKA Kota Bandung cq. Bidang Anggaran tanggal 31 Januari 2019,
Pelaksanaan Kontrak pekerjaan agar mengacu pada Instruksi Wali Kota Bandung
Nomor 001 Tahun 2019 tanggal 16 Januari 2
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019,
tentang Pelakeanaan Anggaran
. 8. Untuk tertibnya pelaksanaan pengajuan pembayaran, maka Penerbitan SPP-
UP/GU/TU/LS dan SPM-UP/GU/TU/LS, dilaksanakan sesuai anggaran kas
dan Surat Penyediaan Dana (SPD), yang pelaksanaannya didasarkan pada DPA.
b. Untuk setiap Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam
mengajukan SPM-GU, harus terlebih dahuli mengekspor data Laporan Pajake
dan Mutasi Bank kepada SIMDA Keuangan.
c. Untuk pengajuan SPM-LS setiap Perangkat Daerah di Linglcungan Pemerintah
Kota Bandung, harus mengekspor data kontrak kepada SIMDA Keuangan.
a. Untuk SPM-UP/GU/GU-Nihil/TU-Nihil, agar melakukan entri dokumen terlebih
dahulu ke dalam SIMDA Keuangan serta melampirkan bukti setor pajakx dengan
besarannya dicantumkan pada kolom informasi SPM, serta pencatatannya
harus masuk ke dalam Buku Pajek yang sudah di validasi oleh Bendahara
Pengeluaran.
b. Untuk SPM-LS, agar melakukan entri doloumen terlebih dahulu ke dalam SIMDA
Keuangan serta melampirkan bukti lembar Surat Sctoran Pajak dan denda
dengan besarannya dicantumkan pada kolom potongan di lembar SPM, kecuali
Penghesilan Pajak Daerah (PPD),
. Untuk Pengajuan SPM-LS seluruh Belanja Modal baik yang dikapitalisasi Rp.
1.000.000,-) ataupun yang non dikapitalisasi (*Rp.300.000,- s/d