You are on page 1of 16

J. Tek. Ling Vol. 12 No. 2 Hal.

171 - 186 Jakarta, Mei 2011 ISSN 1441-318X

ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN SKRINING JAMUR ENDOFIT


PENGHASIL AGEN BIOKONTROL DARI TANAMAN DI
LAHAN PERTANIAN DAN HUTAN PENUNJANG GUNUNG
SALAK
Suciatmih, Yuliar, dan D. Supriyati

Bidang Mikrobiologi, Puslit Biologi – LIPI


CSC Jl. Raya Jakarta-Bogor Km 46, Cibinong
e-mail: suciatmih2008@yahoo.ca

Abstrak

Isolation of endophytic fungi was done to find alternative microorganisms as biocontrol


agents against Rhizoctonia solani Kuhn, a soil borne pathogen on many agricultural
crops. The research objectives were 1) to isolate and identify endophytic fungi colonize
plants growing on agricultural and Mount Salak supporting forest lands in the Villages
of Parakan Salak and Cimalati, Sukabumi; and 2) to screen for their biocontrol agent
activity againt R. solani. Diameter of R. solani was measured on day 2 after inoculation,
and its percent inhibition of growth by endophytic fungi is calculated using the formula
Skidmore & Dickinson (1976). The results indicated that 214 isolates of endophytic
fungi were isolated from 96 plant species that growing in both places. Endophytic fungi
isolated including in the group of Aspergillus, Cladosporium, Colletotrichum, Curvularia,
Drechslera, Fusarium, Guignardia, Mucor, Nigrospora, Paecilomyces, Penicillium,
Pestalotiopsis, Phoma, Phomopsis, Rhizoctonia, and endophytic fungi that have not
been identified. Of the 214 fungal isolates tested, 39 isolates (18.22 %) could inhibit
the growth of R. solani from 10.18 % to 58.99 % with a percent inhibition. The highest
growth inhibition of R. solani were shown respectively by an unidentified fungus isolated
from Hyptis capitata Jack (58.99%), Cladosporium sp. isolated from jeruk bali (Citrus
grandis (L.) Osbeck) (55.42%), Pestalotiopsis sp. isolated from pine apple (Ananas
comosus (L.) Merr.) (53.85 %), and Paecilomyces lilacinus (Thom) Samson isolated
from banyan (Ficus benyamina L.) (51.81%).

Key words: biocontrol agent; endophytic fungi; percentage inhibition of growth

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang menyerang bagian tanaman yang ada di


dalam tanah, seperti biji, hifokotil, dan akar,
Rhizoctonia solani Kuhn adalah patogen juga dapat menginfeksi bagian tanaman
tular tanah yang sangat umum, berdistribusi di atas tanah, seperti polong, buah, daun,
luas, dan mempunyai banyak tanaman dan batang sehingga dapat menurunkan
inang, seperti alfalfa, jagung, kacang tanah, produksi tanaman-tanaman tersebut2).
kentang, ketimun, pepaya, terong, tomat Sampai saat ini, penanggulangan
dan lain-lain.1) Jamur tersebut selain dapat jamur patogen tersebut menggunakan

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 171
fungisida baik yang diaplikasikan pada biji 2.1. Isolasi jamur endofit
maupun tanah. Tetapi, fungisida tidak efektif
melawan patogen tersebut karena propagul Organ tanaman sehat seperti akar,
patogen yang berdistribusi didalam tanah umbi, batang, dan daun yang akan digunakan
seringkali di luar jangkauan bahan kimia3). untuk mengisolasi jamur, dicuci dengan air
Selain itu, penggunaan fungisida dapat kran hingga bersih. Bagian ujung, pangkal,
menyebabkan terbunuhnya mikroorganisme dan tengah dari akar, umbi, batang, dan
bukan sasaran, timbulnya strain organisme daun, dipotong 1 cm x 1 cm. Potongan dari
pengganggu tumbuhan (OPT) yang resisten masing-masing organ tanaman kemudian
terhadap fungisida, dan membahayakan ditempatkan dalam masing-masing botol
kesehatan serta lingkungan4). jam6).
Berdasarkan keadaan tersebut, Potongan bagian tanaman disterilisasi
diperlukan usaha pencarian sumber dengan alkohol 70 % selama 1 menit dan
genetik baru untuk dikembangkan menjadi pemutih (mengandung 5,3 % natrium
mikroorganisme alternatif sebagai agen hipoklorit) selama 2 menit. Potongan bagian
biokontrol melalui isolasi dan identifikasi tanaman kemudian dibilas dengan air steril
jamur endofit lokal yang mengkolonisasi sebanyak 3 kali dan dimasukkan ke dalam
berbagai tanaman yang tumbuh di lahan tissue tebal steril selama 3–4 jam (sampai
pertanian dan lahan hutan penunjang Gunung kering). Isolasi jamur dilakukan dengan teknik
Salak yang ada di Desa Parakan Salak direct planting, yaitu dengan meletakkan
dan Cimalati, Sukabumi; serta mensekrin potongan bagian tanaman yang sudah kering
aktivitas agen biokontrolnya terhadap R. (6 potongan) di atas permukaan 2 % medium
solani. Bacon et al.5) melaporkan bahwa yang telah ditambahkan kloramfenikol (200
jamur endofit adalah jamur yang sekurang- mg /1 liter medium). Seluruh medium yang
kurangnya selama periode tertentu dari siklus telah diinokulasi, diinkubasi pada suhu
hidupnya mengkolonisasi jaringan tumbuhan ruang (27–28 oC). Morfologi koloni yang
tanpa menimbulkan gejala penyakit atau penampakan, warna, dan ukurannya sama
kerusakan apa pun pada tumbuhan. Peneliti dianggap isolat yang sama. Setiap koloni
yang sama menginformasikan bahwa representatif dipisahkan menjadi isolat-isolat
jamur endofit dapat menghasilkan dan tersendiri.
mensekresikan bahan bioaktif termasuk
mikotoksin, antibiotik, enzim, dan metabolit 2.2. Pemurnian jamur endofit
sekunder lainnya, termasuk zat antikanker.
Pemurnian jamur pembentuk spora
1.2. Tujuan dilakukan dengan cara isolasi spora tunggal
7)
. Masing-masing biakan jamur endofit,
Penelitian ini bertujuan untuk ditanam pada medium PDA miring dan
mendapatkan jamur endofit sebagai agen diinkubasi selama 5 hari. Biakan jamur
biokontrol terhadap R. solani. yang telah berumur 5 hari ditambahkan 4
ml akuades steril. Spora dikerik dengan
2. METODOLOGI jarum tanam hingga terlepas dari agar dan
divorteks untuk memperoleh suspensi spora.
Isolat jamur endofit diperoleh Suspensi spora diencerkan dengan akuades
dengan cara mengisolasinya dari organ steril sampai mencapai pengenceran 10-
tanaman sehat kemudian memurnikan dan 3. Sebanyak 0,1 ml suspensi disebarkan
mengidentifikasinya. Isolat jamur endofit yang secara merata pada permukaan cawan
sudah murni selanjutnya diskrining aktivitas petri berisi medium PDA dan diinkubasi
agen biokontrolnya terhadap R. solani. pada suhu ruang (27–28oC). Koloni tunggal

172 Suciatmih, dkk., 2011


yang tumbuh kemudian dipindahkan dalam 2.4.3. Pemanenan filtrat yang
PDA miring untuk working culture dan stock mengandung agen biokontrol
culture.
Pemurnian jamur tidak membentuk Agen biokontrol dipanen dengan
spora dilakukan dengan cara menumbuhkan cara memisahkan biomassa sel dengan
jamur pada medium PDA. Dengan bantuan sentrifugasi 6000 rpm selama 10 menit11).
mikroskop stereo, hifa tunggal dari jamur Filtrat digunakan sebagai crude biocontrol
kemudian ditransfer ke medium PDA miring agent untuk pengujian toksisitas.
untuk working culture dan stock culture.
2.4.4. Pengujian
2.3. Identifikasi jamur endofit
Sebanyak 200 µl filtrat hasil fermentasi
Isolat tunggal dari jamur kemudian jamur endofit yang berumur 5 hari dicampur
diidentifikasi secara morfologi meliputi dengan 5 ml medium PDA dalam tabung
pengamatan makroskopis dan mikroskopis reaksi dan divorteks kemudian dituang
dengan menggunakan buku identifikasi dari ke dalam cawan petri. Setelah medium
8,9, 6)
. mengeras, biakan R. solani yang telah
diremajakan dengan cara ditumbuhkan pada
2.4. Skrining aktivitas agen biokontrol medium PDA dan telah berumur 5-7 hari,
terhadap R. solani oleh jamur endofit diambil menggunakan sedotan pop ice dan
ditumbuhkan di tengah medium tersebut.
2.4.1. Pembuatan inokulum jamur Untuk kontrol, filtrat hasil fermentasi jamur
endofit endofit diganti dengan 200 µl akuades yang
telah disterilisasi. Diameter jamur patogen
Sebanyak 5 ml akuades steril diukur pada hari ke-2 setelah inokulasi, dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi persen hambatan pertumbuhannya dihitung
yang masing-masing berisi jamur endofit berdasarkan rumus Skidmore & Dickinson12):
pembentuk spora yang telah berumur 7
hari. Kultur kemudian dikerik perlahan PI = C - T X 100
dengan menggunakan jarum tanam untuk C
memperoleh suspensi spora. Jamur endofit
yang tidak membentuk spora ditumbuhkan PI = persen hambatan pertumbuhan
dalam medium PDA selama 7 hari kemudian miselium (%)
dicetak dengan sedotan pop ice. C = diameter miselium patogen pada cawan
petri kontrol (cm)
2.4.2. Inokulasi jamur endofit T = diameter miselium patogen pada cawan
petri perlakuan (cm)
Sebanyak 2 ml (10 %) suspensi konidia
atau 2 bulatan miselium jamur endofit
ditambahkan ke dalam Erlemeyer 100 ml 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang masing-masing berisi 20 ml medium
fermentasi potato dextrose yeast (PDY). 3.1. Hasil
Medium diinkubasi dalam shaker incubator Kecuali tanaman kangkung dan
pada suhu ruang (27-28oC) dan kecepatan genjer, 48 spesies tanaman (41 spesies
agitasi 90 rpm selama 5 hari10). tanaman yang tumbuh di lahan pertanian
dan 7 spesies tanaman yang tumbuh di lahan
hutan penunjang G. Salak) di Desa Parakan
Salak, Sukabumi, semuanya diketahui

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 173
menjadi inang jamur (Tabel 1). Dari 101 Drechslera, Fusarium, Guignardia, Mucor,
isolat jamur yang terisolasi, 24 isolat berhasil Nigrospora, Pestalotiopsis, Phomopsis, dan
diidentifikasi sampai spesies, 57 isolat Rhizoctonia.
sampai marga (genus), dan 20 isolat belum
teridentifikasi. Isolat-isolat tersebut termasuk Seratus tiga belas isolat berhasil
dalam kelompok Colletotrichum, Curvularia, diisolasi dari 49 spesies tanaman (37 spesies

Tabel 1. Jamur endofit pada tanaman di lahan pertanian dan hutan penunjang di Desa
Parakan Salak, Sukabumi.

No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur


Tanaman Pertanian
1. Acacia mangium Willd Tangkai daun Guignardia
endophyllicola
Okane, Nakagiri, & Ito

Daun Unidentified
2. Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Tangkai daun & daun Fusarium sp.
3. Beringin (Ficus benyamina L.) Tangkai daun Colletotrichum sp.
Curvularia sp.

Daun Colletotrichum sp.


Fusarium oxysporum
Schlecht
4. Bintaro (Cerbera manghas L.) Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun G. endophyllicola
Colletotrichum sp.
5. Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) Tangkai daun Colletotrichum sp.
6. Caisin (Brassica chinensis L.) Tangkai daun Mucor sp.

Daun Colletotrichum sp.


Fusarium sp.
7. Daun bawang (Allium fistulosum L.) Akar Fusarium sp.
Fusarium sp.

Batang F. oxysporum
Colletotrichum sp.
8. Durian * (Durio zibethinus Murray) Tangkai daun & daun Unidentified
9. Durian (Durio zibethinus Murray) Tangkai daun & daun Unidentified
10. Eupatorium odoratum L. Tangkai daun Fusarium sp.

Daun G. endophyllicola
11. Genjer (Limnocharis flava (L.) Batang -
Buchenou
Daun -
12. Jagung (Zea mays L.) Batang Drechslera sp.
Fusarium sp.

174 Suciatmih, dkk., 2011


No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur
13. Jahe merah (Zingiber officinale Batang Fusarium sp.
Roscoe) G. endophyllicola

Daun Fusarium sp.

14. Jambu air (Syzygium aqueum Tangkai daun F. oxysporum


(Burm.f.) Alston)
G. endophyllicola
Daun Colletotrichum sp.
15. Jambu biji (Psidium guajava L.) Tangkai daun G. endophyllicola
Fusarium sp.
Fusarium sp.

Daun G. endophyllicola
16. Jambu bol (Syzygium malaccense Tangkai daun Pestalotiopsis sp.
Merr. & Perry)
Daun Fusarium sp.
17. Jambu mawar * (Eugenia jambos L.) Tangkai daun Colletotrichum sp.
Pestalotiopsis sp.

Daun G. endophyllicola
18. Jarak (Ricinus communis L.) Tangkai daun Unidentified

Buah Mucor sp.


Pestalotiopsis sp.
19. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christ. Tangkai daun Unidentified
Et panz.) Swingle)
Daun Colletotrichum sp.
G. endophyllicola

Buah F. oxysporum
20. Kacang panjang (Vigna unguiculata Daun Colletotrichum sp.
(L.) Walp. Fusarium sp.
21. Kaliandra (Calliandra calothyrsus Tangkai daun & daun Unidentified
Meissner)
22. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) Tangkai daun -

Daun -

Batang -
23. Kapri (Pisum sativum L.) Daun Colletotrichum sp.

Polong Colletotrichum sp.

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 175
No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur
24. Kedelai (Glycine max (L.) Merr. Tangkai daun Unidentified

Daun G. endophyllicola

Bunga Unidentified

Polong Fusarium sp.


25. Kedongdongan (Lannea Daun G. endophyllicola
coromandelica (Houtt.) Merr.)
26. Ketimun (Cucumis sativus L.) Tangkai daun & daun Unidentified
27. Lada (Piper nigrum L.) Tangkai daun Unidentified

Daun G. endophyllicola
28. Lantana camara L. Tangkai daun Rhizoctonia sp.
29. Mahkota dewa (Phaleria capitata Tangkai daun Colletotrichum sp.
Jack) Fusarium sp.
Phomopsis sp.

Daun Colletotrichum sp.


30. Manggis (Garcinia mangostana L.) Tangkai daun Unidentified

Daun Mucor sp.


31. Mengkudu (Morindra citrifolia L.) Tangkai daun Fusarium sp.

Daun Colletotrichum sp.

Buah Unidentified
32. Nangka (Artocarpus heterophyllus Tangkai daun Nigrospora oryzae
Lamk) (Berk. & Broome) Petch

Daun Colletotrichum sp.


33. Padi (Oryza sativa L) Daun Colletotrichum sp.
34. Pala (Myristica fragrans Houtt) Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun Colletotrichum sp.


G. endophyllicola
35. Pepaya (Carica papaya L.) Daun Unidentified
36. Rambutan (Nepheleum lappaceum Tangkai daun Unidentified
L.)
Daun G. endophyllicola
37. Talas (Colocasia sp.) Umbi Fusarium sp.
38. Teh penduduk (Camellia sinensis (L.) Tangkai daun Colletotrichum sp.
Kuntze

176 Suciatmih, dkk., 2011


No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur
39. Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze Tangkai daun Pestalotiopsis sp.

Bunga Pestalotiopsis sp.

Buah Unidentified
40. Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamk Batang Fusarium sp.

Daun Colletotrichum sp.


Fusarium sp.
41. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) Tangkai daun G. endophyllicola
Tanaman hutan penunjang
42. HP-1(Toona sinensis Roem) Tangkai daun Unidentified
43. HP-3 (Crotalaria usaramoensis Tangkai daun Colletotrichum sp.
Backer) F. oxysporum
Fusarium sp.

Daun & polong Unidentified


44. HP-4 (Gravillea robusta A. Cunn. Ex Tangkai daun Phomopsis sp.
R. Br.)
Daun Colletotrichum sp.
45. HP-5 (Tephrosia vogelii J.D. Hooker) Tangkai daun & Unidentified
polong
46. HP-7 (Karet (Hevea brasiliensis (Willd. Tangkai daun G. endophyllicola
Ex A. Juss.) Muell. Arg.)
Daun Unidentified
47. HP-9 (Pyrrosia nummulariifolia (Swatz) Batang & akar Unidentified
Ching
Daun Colletotrichum sp.
48. Guioa diplopetala (Hassk) Radlk. Tangkai daun G. endophyllicola

Daun G. endophyllicola

tanaman yang tumbuh di lahan pertanian dan kelas, 1 isolat sampai famili, dan 22 isolat
12 spesies tanaman yang tumbuh di lahan belum teridentifikasi. Isolat-isolat tersebut
hutan penunjang G. Salak) di Desa Cimalati, termasuk dalam kelompok Aspergillus,
Sukabumi (Tabel 2). Dari jumlah tersebut, 20 Cladosporium, Colletotrichum, Curvularia,
isolat berhasil diidentifikasi sampai spesies, Drechslera, Fusarium, Guignardia,
69 isolat sampai marga, 1 isolat sampai Nigrospora, Paecilomyces, Penicillium,
Pestalotiopsis, Phoma, dan Phomopsis.

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 177
Tabel 2. Jamur endofit pada tanaman di lahan pertanian dan hutan penunjang di
Desa Cimalati, Sukabumi.

No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur


Tanaman Pertanian
1. Agave sisalana Perr. *Tangkai daun Guignardia
endophyllicola
Okane, Nakagiri, & Ito

Daun Unidentified
2. Asparagus officinalis L. Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun Colletotrichum sp.


Phomopsis sp.
3. Bayam merah (Altenanthera amoena *Tangkai daun Colletotrichum sp.
Voss.)
4. Belimbing (Averrhoa carambola L.) Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun Unidentified
5. Cabe keriting (Capsicum sp.) Buah Cladosporium sp.

Batang Cladosporium sp.


6. Caisin (Brassica chinensis L.) Tangkai daun Fusarium sp.

Daun Unidentified
7. Cantel (Sorghum bicolor L.) Tangkai daun & *daun Cladosporium sp.
8. Cermai jepang (Phyllanthus distichus Tangkai daun & daun Unidentified
L.)
9. Jagung (Zea mays L.) Batang Drechslera sp.
Fusarium sp.
10. Jambu air (Syzygium aqueum Burn.f) Ranting Unidentified
Alston
Daun G. endophyllicola
11. Jambu bol (Syzygium malaccense Ranting Colletotrichum.sp.
Merr. & Perry)
Daun Colletotrichum sp
G. endophyllicola
12. Jeruk asam (Citrus sp.) Tangkai daun Unidentified

Daun Colletotrichum sp.


G. endophyllicola

178 Suciatmih, dkk., 2011


No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur
13. Jeruk bali (Citrus grandis (L.) Osbeck) Tangkai daun Cladosporium sp.

Daun Colletotrichum sp.


Curvularia sp.
Coelomycetes

Buah Cladosporium sp.


Colletotrichum sp.

Bunga Colletotrichum sp.


14. Jeruk gede (Citrus reticulata Blanco) Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun Colletotrichum sp.


G. endophyllicola
15. Kacang kapri (Pisum sativum L.) *Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun Colletotrichum sp.


Pestalotiopsis sp.
16. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) Daun Unidentified
17. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) *Daun Colletotrichum sp.
Fusarium sp.
18.
Kedongdongan (Lannea Tangkai daun Colletotrichum sp.
coromandelica (Houtt.) Merr.)
Daun Cladosporium sp.
19. Kembang sepatu Tangkai daun Colletotrichum sp.
(Hibiscus sabdariffa L.) Paecilomyces lilacinus
(Thom) Samson
Daun
Colletotrichum sp.
G. endophyllicola
20. Kol (Brassica oleracea L.) Tangkai daun Unidentified
21. Kopi (Coffea sp.) Tangkai daun Unidentified

Daun Colletotrichum sp.


G. endophyllicola
Nigrospora oryzae
(Berk. & Broome) Petch

N. oryzae
Bunga
22. Lobak (Raphanus sativus L.) Daun Unidentified
23. Melastoma sp. Tangkai daun Unidentified

Daun G. endophyllicola
24. Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Daun Colletotrichum sp.
Pestalotiopsis sp.
25. Padi (Oryza sativa L) Batang Unidentified

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 179
No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur
26. Pepaya (Carica papaya L.) Daun Cladosporium sp.
27. Pokcai (Brassica sp Tangkai daun Aspergillus sp.
Penicillium sp.
28. Sawi (Brassica juncea (L.) Czern. & Daun Unidentified
Coss
29. Selada merah (Lactuca sativa L.) Tangkai daun Cladosporium sp.
30. Selada hijau (L. sativa L.) Tangkai daun Cladosporium sp.

Daun P. lilacinus
31. Sereh (Ophiophogon sp.) Batang & daun Unidentified
32. Strawberi Tangkai daun Colletotrichum sp.

Daun Cladosporium sp.


G. endophyllicola
33. Terong (Solanum melongena L.) Tangkai daun Cladosporium sp.

Daun Cladosporium sp.


34. Terong susu (Solanum mammosum Tangkai daun Fusarium sp.
L.)
Daun & buah Unidentified
35. Tomat (Lycopersicon lycopersicum (L.) Buah Curvularia sp.
Kaersten
Bunga Unidentified

Daun Cladosporium sp.


36. Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamk) *Batang Fusarium sp.

Daun Colletotrichum sp.


Fusarium sp.
37. Wortel (Daucus carota L. ssp. sativus Tangkai daun Unidentified
Hayek)
Umbi Fusarium sp.
Tanaman hutan penunjang
38. Araucaria sp. Daun Colletotrichum sp.
G. endophyllicola
Nigrospora sp.
39. Bambu (Schyzostachyum sp.) Tangkai daun & daun Unidentified
40. HP-1 (Clotalaria incana) Tangkai daun & daun Unidentified
41. HP-3 (Clitoria ternatea L.) Tangkai daun Phoma sp
Dematiaceae

Polong Phomopsis sp.

Daun Phoma sp.

180 Suciatmih, dkk., 2011


No Tanaman inang Bagian tanaman Jamur
42. HP-4 (Eupatorium odoratum L.) Tangkai daun Cladosporium sp.

Daun Colletotrichum sp.


Fusarium sp.
G. endophyllicola
43. HP-5 (Hyptis pectinata Poir) Tangkai daun Cladosporium sp.
Fusarium sp.

Bunga Cladosporium sp.


44. HP-6 (Toona suremi Merr.) Tangkai daun Cladosporium sp.
Fusarium sp.

Daun Unidentified
45. HP-7 (Swietenia mahagoni Jack) Tangkai daun Phomopsis sp.

Daun G. endophyllicola
46. HP-8 (Hyptis capitata Jack) Tangkai daun G. endophyllicola

Daun Colletotrichum sp.


G. endophyllicola

Bunga Cladosporium sp.


Colletotrichum sp.
Unidentified
47. HP-9 (Selaginella plam) Tangkai daun F. oxysporum

Daun Colletotrichum sp.


48. HP-13 (Solanum toruum) Daun Colletotrichum sp.
F. oxysporum
49. Pinus merkusii Jungh. & De Vries Tangkai daun Unidentified

Dari 214 isolat jamur endofit yang diuji Pestalotiopsis sp., Phoma, dan
aktivitas agen biokontrolnya, 39 isolat (18,22 Phomopsis. Hambatan pertumbuhan R.
%) mampu menghambat pertumbuhan R. solani tertinggi masing-masing diperlihatkan
solani dengan persen hambatan 10,18- oleh jamur belum terindentifikasi yang
58,99 % (Tabel 3). Jamur-jamur yang diisolasi dari Hyptis capitata (58,99 %),
mampu menghambat pertumbuhan R. Cladosporium sp. yang diisolasi dari jeruk bali
solani adalah Cladosporium, Colletotrichum, (55,42 %), Pestalotiopsis sp. yang diisolasi
Curvularia, Drechslera, Fusarium, Guignardia dari nanas (53,85 %), dan Paecilomyces
endophyllicola, Nigrospora, Paecilomyces lilacinus (Thom) Samson yang diisolasi dari
lilacinus, beringin (51,81 %).

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 181
Tabel 3. Skrining aktivitas agen biokontrol terhadap Rhizoctonia solani dari jamur endofit
yang diisolasi dari tanaman pertanian dan tanaman hutan penunjang yang tumbuh
di Desa Parakanan Salak dan Cimalati, Sukabumi.

Hambatan pertumbuhan
No Tanaman inang Jamur
R. solani (%)
1. H. capitata Cladosporium sp. 12,16
2. H. pectinata Cladosporium sp. 11,49
3 Jeruk bali Cladosporium sp. 55,42
4. Cantel Cladosporium sp. 26,51
5. Tomat Cladosporium sp. 41,57
7. Jeruk bali Colletotrichum sp. 14,37
8. Nanas Colletotrichum sp. 16,17
9. Ubi jalar Colletotrichum sp. 15,54
10. Beringin Curvularia sp. 15,06
11. Jagung Drechslera sp. 39,24
12. Daun bawang F. oxysporum 10,18
13. Jeruk nipis F. oxysporum 34,73
14. S. plam F. oxysporum 31,0
15. S. toruum F. oxysporum 27,54
16. Jambu air F. oxysporum 25,26
17. Babadotan Fusarium sp. 23,35
18. Caisin Fusarium sp. 29,34
19. C. usaramoensis Fusarium sp. 26,95
20. E. odoratum Fusarium sp. 45,5
21. Jahe merah Fusarium sp. 24,85
22. Jambu biji Fusarium sp. 26,35
23. Jambu bol Fusarium sp. 12,84
24. Kacang panjang Fusarium sp. 25,15
25. Kedelai Fusarium sp. 27,54
26. Mahkota dewa Fusarium sp. 18,10
27. Talas Fusarium sp. 27,54
28. T. suremi Fusarium sp. 32,94
29. Wortel Fusarium sp. 19,76
30. Jambu biji G. endophyllicola 48,34
31. Kopi N.oryzae 11,45
32. Kembang sepatu P. lilacinus 51,81
33. Selada hijau P. lilacinus 22,16
34. Jambu mawar Pestalotiopsis sp. 40,10
35. Nanas Pestalotiopsis sp. 53,85
36. Teh Pestalotiopsis sp. 28,14
37. C. ternatea Phoma sp. 14,57
38. Mahkota dewa Phomopsis sp. 25,90
39. H. capitata Unidentified 58,99

182 Suciatmih, dkk., 2011


3.2. Pembahasan Cladosporium herbarum (pers.) Link ex S.O
Gray yang berinteraksi dengan Cynodon
Tidak terisolasinya jamur endofit pada dactylon K. Nov. dapat menghambat C.
tanaman kangkung dan genjer yang tumbuh albicans dan sel tumor 17). Colletotrichum
di Desa Parakan Salak, mungkin disebabkan mempunyai antifungi terhadap Rhizoctonia
kedua tanaman tersebut dalam kondisi cerealis van Der Hoeven, Phytophthora
terendam air sehingga jamur tidak hidup capsici Lionian, Gaeumannomyces graminis
atau kalah oleh bakteri meskipun media var tritici dan Helminthosporium sativum
pertumbuhan untuk jamur endofit telah diberi Pammel. 18). Curvularia lunata yang diisolasi
antibakteri kloramfenikol. dari bunga karang Niphantes olemda
Komposisi jamur pada dua tempat menghasilkan lunatin yang aktif melawan
pengambilan sampel agak sedikit berbeda. Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, dan
Mucor dan Rhizoctonia ditemukan di Desa Escherichia coli 19). Fusarium yang diisolasi
Parakan Salak tetapi tidak ditemukan di dari Selaginella pallescens (Presl.) Spring
Desa Cimalati. Sebaliknya, Aspergillus, menghasilkan pentaketida yang bersifat
Penicillium, Cladosporium, P. lilacinus, antifungi 20). Fusarium nivale (Fr.) Ces.
dan Phoma ditemukan di Desa Cimalati yang diisolasi dari anggrek merpati dapat
tetapi tidak ditemukan di Desa Parakan menghambat pertumbuhan Candida albicans
Salak. Kemungkinannya disebabkan oleh dan C. tropicalis 10), serta menghambat
komposisi tanaman dan kondisi lingkungan Absidia corymbifera 21). Jamur yang sama
yang berbeda. menghasilkan mikotoksin nivalenol yang
Kecuali pada tanaman jagung, spesies/ dapat menghambat sintesis protein 22);
marga jamur endofit yang diisolasi dari aneka menghasilkan mikotoksin fusarenon-x
organ tanaman yang berbeda dari tanaman 23)
, dan deoxynivalenol (DON, vomitoxin)
yang sama; dan tanaman yang sama dari 24)
. Guignardia (anamorf: Phyllosticta)
tempat pengambilan sampel yang berbeda, yang berasosiasi dengan Abies balsamea
menunjukkan perbedaan. Habitat yang menghasilkan heptelidic acid dan
berkaitan dengan tumbuhan merupakan hydroheptelidic acid yang toksik pada larva
lingkungan yang dinamis, menyebabkan Choristoneura fumiferana 18). Nigrospora
banyak faktor dapat mempengaruhi komposisi oryzae dapat menghambat perkecambahan
jamur endofit. Okane et al. 13) melaporkan spora dan pertumbuhan miselium Fusarium
bahwa komposisi jamur endofit berkaitan avenaceum, F. culmorum, F. gramminearum,
erat dengan tempat dan tumbuhan inang. F. gramminearum, F. oxysporum, F.
Rubini et al. 14) menginformasikan bahwa equiseti, F. lateritium and Botrytis cinerea
komunitas jamur endofit mungkin tergantung 25)
. Paecilomyces lilacinus menghasilkan
pada interaksi dengan mikroorganisme metabolit sekunder yang dapat melawan
endofit atau patogen lainnya. Keberadaan bermacam nematoda yang menyerang akar
jamur endofit pada tumbuhan tampaknya tanaman 26). Pestalotiopsis yang diisolasi dari
dipengaruhi oleh variasi musim 15), faktor Terminalia arjuna memperlihatkan aktivitas
lingkungan 16), dan tipe jaringan tumbuhan antifungi terhadap Alternaria carthani, F.
inang 15). oxysporum, F. verticilloides, Macrophomina
Filtrat dari 39 isolat jamur endofit phaseolina, Phoma sorghina, Sclerotium
memperlihatkan aktivitas antibiosis terhadap sclerotiorum 27). Phomopsis sp. 1 yang
patogen tanaman R. solani yang digunakan diisolasi dari tanaman obat cina dapat
untuk uji toksisitas. Berikut ini adalah menghambat pertumbuhan Scopulariopsis
beberapa contoh penelitian yang mendukung dan Verticillium, sedangkan Phomopsis
hasil penelitian tersebut. Alkaloid asfermufoid, sp.2 dapat menghambat pertumbuhan
aspernigrin A, dan aspernigerin diisolasi dari Colletotrichum gloeosporioides dan Fusarium

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 183
sp. 28). Jamur Phoma menghasilkan quinone kepada DIKTI, Departemen Pendidikan
yang bersifat antifungi terhadap Alternaria Nasional yang telah membiayai penelitian ini.
sp. dan 2-Hydroxy-6-methylbenzoic acid Terima kasih penulis sampaikan pula kepada
yang bersifat antibakteri 18). Phoma sp. Rachmat (teknisi Bidang Mikrobiologi,
yang diisolasi dari tanaman obat cina Puslit Biologi – LIPI) yang telah membantu
dapat menghambat pertumbuhan C. penelitian ini; dan Bapak Lurah Parakan
gloeosporioides, Scopulariopsis sp., T. viride, Salak serta Cimalati, Sukabumi beserta
dan Verticillium sp. 28). stafnya yang telah mengizinkan penulis
Ketidakmampuan isolat jamur endofit mengambil sampel tanaman sebagai bahan
lainnya menghambat pertumbuhan R. penelitian.
solani, kemungkinannya tidak mengandung
metabolit sekunder yang bersifat antifungi DAFTAR PUSTAKA
atau konsentrasi untuk pengujian terlalu
rendah (200 µl/5 ml PDA) sehingga tidak 1. Ogoshi A & T Ui. 1983. Diversity
dapat menghambat pertumbuhan R. solani. of clones within an anastomosis
Kemungkinan lainnya, jamur endofit tersebut group of Rhizoctonia solani Kuhn in
mengandung metabolit sekunder yang a field. Annual Review of the Japan
berfungsi lainnya. Phytophatological Society 49, 239-245.

4. KESIMPULAN 2. O g o s h i A . 1 9 8 7 . E c o l o g y a n d
pathogenecity of anastomosis and
Sebanyak 214 isolat jamur endofit (101 intraspecific groups of Rhizoctonia
isolat dari Desa Parakan Salak dan 113 isolat solani Kuhn. Annual Review of
dari Desa Cimalati) berhasil diisolasi dari Phytophatology 25, 125-143.
tanaman yang tumbuh di lahan pertanian dan
lahan hutan penunjang G. Salak. 3. Campbell R. 1989. Biological control of
Jamur Mucor dan Rhizoctonia microbiol plant pathogens. Cambride
hanya terisolasi dari tanaman yang tumbuh University Press, Cambridge.
di Desa Parakan Salak, sedangkan jamur
Aspergillus, Cladosporium, Penicillium, P. 4. Djatnika I, C Hermanto, & Eliza. 2003.
lilacinus, dan Phoma hanya terisolasi dari Pengendalian hayati layu fusarium pada
tanaman yang tumbuh di Desa Cimalati. tanaman pisang dengan Pseudomonas
Dari 214 isolat jamur endofit yang flourescens dan Gliocladium. J.
diuji, hanya ada 39 isolat (18,22 %) yang Hortikultura 13, 203-211.
dapat menghambat pertumbuhan R. solani
dengan persen hambatannya 10,18-58,99 %. 5. Bacon CW, IE yates, DM Hinton, & F
Hambatan pertumbuhan R. solani tertinggi Meredith.
masing-masing diperlihatkan oleh jamur 2001. The potential impact of climate
yang belum terindentifikasi yang diisolasi variability and change on air pollution-
dari H. capitata (58,99 %), Cladosporium related health effects in the United
sp. yang diisolasi dari jeruk bali (55,42 %), States. Environmental Health
Pestalotiopsis sp. yang diisolasi dari nanas Perspectives 109(suppl.2), 325-332.
(53,85 %), dan P. lilacinus yang diisolasi dari
beringin (51,81 %). 6. N a k a g i r i A , I O k a n e , T I t o , K
Kramadibrata,
Ucapan Terima Kasih Suciatmih, & A Retnowati. 2005. A
Guidebook to identification of fungi
Penulis mengucapkan terima kasih inhabiting mangrove and surrounding

184 Suciatmih, dkk., 2011


area in Indonesia. A report of GTI pilot Crinipellis perniciosa, causal agent of
study on Fungal taxonomy. witches’broom disease. International
journal of Biological Sciences 1, 24-33.
7. G a n d j a r, I . , I . R . K o e n t j o r o , W.
Mangunwardoyo, & L. Soebagya. 1992. 15. Mahesh N, MV Tejesvi, MS Nalini, HS
Pedoman praktikum mikrobiologi dasar, Prakash,
Jurusan Biologi, FMIPA, UI, Jakarta. KR Kini, Ven Subbiah, & HS Shetty.
2005. Endophytic mycoflora of inner
8. Domsch KH, Gams W, & Anderson T. bark of Azadirachta indica A. Juss.
1980. Current Science 88(2), 218-219.
Compedium of soil fungi Vol I. Academic
Press, London. 16. Clay K. 1986. Grass endophytes.
In: N.J. Fokkema & J.Van den
9. Ellis, M.B. 1993. Dematiaceous Heuvel (ed.).Mycrobiology of the
Hyphomycetes. phyllosphere. Cambridge University
IMI, London. Press, Cambridge: 166-204.

10. Suciatmih. 2008. Isolasi, identifikasi, 17. Hua Wei Zhang, Yong Chun Song, & Ren
skrining, dan optimasi kapang endofit Xiang Tan. 2006. Biology and chemistry
penghasil antimikroorganisme dari of endophytes.
Dendrobium crumenatum Sw. (anggrek Natural Product Reports 23, 753-771.
merpati), Tesis Pascasarjana. FMIPA
UI, Depok: Tidak diterbitkan. 18. Ren Xiang Tan & Wen Xin Zou. 2001.
Endophytes: a rich source of functional
11. Prihatiningtias W, SM Widyastuti, & S metabolites. Natural Product Reports
Wahyuono. 2005. Senyawa antibakteri 18, 448-459.
dari Thievalia polygonoperda, fungi
endofit tumbuhan akar kuning (Fibraurea 19. Jadulco R, G Brauers, RA Edrada, R
chloroleuca Miers). Pharmacon 6(1), Ebel, V Wray, Sudarsono, & P Proksch.
19-22. 2002. New metabolites from sponge-
derived fungi Curvularia lunata and
12. Skidmore AM. & CH Dickinson. 1976. Cladosporium herbarum. J. Nat. Prod.
Colony interactions and hyphal 65 (5), 730–733.
interference between Septoria nodurum
and phylloplane fungi. Trans. Br. Mycol. 20. S t r o b e l G & B D a i s y. 2 0 0 3 .
Soc. 66, 57-64. Bioprospecting for microbial endophytes
and their natural products.
13. Okane I., A Nakagiri, & T Ito. 1998. Microbiology and Molecular Biology
Endophytic fungi in leaves of ericaceous Reviews 67(4), 491-502.
plants.Canadian Journal of Botany
76(4), 657-663. 21. Suciatmih. 2010. Pengaruh konsentrasi
antimikroorganisme, media fermentasi,
14. Rubini MR, RT Silva-Ribeiro, AWV dan waktu inkubasi terhadap Absidia
Pomella, CS corymbifera (Cohn.) Sacc. & Trotter dari
Maki, WL Araujo, DR. dos Santos, & JL jamur endofit
Azevedo. 2005. Diversity of endophytic Fusarium nivale (Fr.) Ces. Media
fungal community of cacao (Theobroma Litbang Kesehatan 20(10), 17-25.
cacao L.) and biological control of

Isolasi, Idetifikasi dan Skrining... J.Tek. Ling. 12 (2): 171 - 186 185
22. Tatsumo T. 1969. Toxicologic research 26. Duan, W. E. Yong, M. Xiang, & X. Liu.
on subtances from Fusarium nivale. 2008.
Cancer Research 28, 2393-2396. Effect of storage conditions on the
survival of two potential biocontrol
23. Ueno Y, N Sato, K Ishi, K Sakai, agents of nematodes, the fungi
H Tsunoda, & M Enomoto. 1973. Paecilomyces lilacinus and Pochonia
Biological and chemical detection of chlamydosporia. Biocontrol Science
trichothecene mycotoxins of Fusarium and Technology 18(6), 613-620.
species. Applied Mycrobiology 25(4),
699-704. 27. Tejesvi MV, KR Kini, HS Prakash, V
Subbiah, & HS Shetty. 2007. Genetic
24. Logrieco A, RF Vesonder, SW Peterson, diversity and antifungal activity of
& Bottalico. 1991. Reexamination species of Pestalotiopsis isolates as
of the taxonomic disposition of and endophytes from medicinal plants.
deoxynivalenol production by Fusarium Fungal Diversity 24, 37-54.
nivale NRRL 3289. Mycologia 83(3),
367-370. 28. Haiyan Li, Chen Qing, Yanli Zhang,
& Zhiwei Zhao. 2005. Screening for
25. Szewczuk V, W Kita, B Jarosz, endophytic fungi with antitumor and
W Truszkowska, & A Siewiński. antifungal activities from chinese
1991. Growth inhibition of some medicinal plants.World Journal of
phytopathogenic fungi by organic Microbiology and Biotechnology 21,
extracts from Nigrospora oryzae 1515-1519
(Berkeley and Broome) Petch. Journal
of Basic Microbiology 31, 69–73.

186 Suciatmih, dkk., 2011

You might also like