You are on page 1of 7
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI RAPAT KONSULTASI PKK 26 s.d 28 MARET 2019 Kartika Chandra Hotel Jakarta a TEMA “KONSOLIDASI GERAKAN PKK MENYONGSONG RAPAT KERJA NASIONAL 2020” Menyimak dengan seksama materi, diskusi dan pembahasan pada Rapat Konsultasi TP PKK Tahun 2019, yang 1, Sambutan Menteri Dalam Negeri; 2. Sambutan Ketua Umum TP PKK; 3. Arahan Ketua Umum TP PKK; 4. Diskusi dan pembahasan yang berkembang pada Rapat Konsultasi TP PKK Tahun 2019 menyepakati dan merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut: diri dari I. SEKRETARIS KESIMPULAN Menyikapi perkembangan terkini berkaitan dengan kelembagaan Gerakan PKK dan administrasi PKK diperlukan penyempurnaan dan penyesud an REKOMENDASI: A, BIDANG KELEMBAGAAN 1) Agar segera diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017, yang disesuaikan dengan aturan dan kebutuhan PKK 2) Keanggotaan TP PKK Pusat terdiri dari Ketua Umum, Para Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Para Sekretaris, Para Bendahara, dan Pokja- Pokja. 3) Keanggotaan TP PKK Daerah terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan ke bawahnya, tetap. (Struktur Kepengurusan daerah sama dengan Hasil Rakernas VIII/2015), kecuali untuk dacrah-dacrah khusus dan bersedia mengikuti aturan Tim Penggerak PKK 4) Wakil Ketua | Tim Penggerak PKK Provinsi/Kabupaten/Kota dijabat oleh istri/suami Wakil Gubernur/Wakil Bupati/Wakil Walikota dan disetujui oleh Ketua Pembina setempat. 5) Masa bakti : a. Ketua Umum TP PKK, Ketua TP PKK Provinsi, Kabupaten dan Kota adalah 5 tahun, kecuali untuk dacrah-daerah khusus mengikuti jabatan suami b. Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan jabatan camat dan lurah. c. Ketua TP PKK Desa 6 (enam) tahun. ©) Yang dimaksud berhalangan tetap: a. Ketua TP PKK yang bersangkutan mengahadapi kasus hukum tetap shadapi an hukuman minimal 5 tahun atau 12.Tabungan yang semula pendataannya berada di data warga dipindah ke data keluarga, yang dihitung adalah Kepala Keluarga 13. Di lampiran IlI-14 2a (da a keluarga) sumber air keluarga “sungai” dihapus Ml. POKJAI KESIMPULAN 1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada orangtua tentang pentingnya melaksanakan pola asuh agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal 2. Lansia tetap berdayaguna dan mandiri da hidupnya 3. PAAR CINTA KASIH merupakan program yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan generasi tangguh 4. Pelaksanaan PAAR CINTA KASIH belum didukung data yang valid 5. Kegiatan pembinaan Lansia banyak berhubungan dengan gotong royong. lam memenuhi kebutuhan REKOMENDASI ; { 1, Pola asuh dilakukan pada empat tahapan usia tumbuh kembang (masa dalam kandungan, 0-6 Tahun 7-18 Tahun, <20 Tahun. 2. Memberikan pemahaman pada keluarga lansia tentang pemberdayaan | lansia | Pembinaan lansia agar menjadi lansia tangguh Memberikan sosialisasi buku pedoman PAAR CINTA KASIH kepada kader Perlu adanya penyusunan buku panduan simulasi PAAR CINTA KASIH Perlu adanya fasilitas umum yang ramah anak Perlu memperbaiki kolom PAAR CINTA KASIH dipilah menjadi kolom ANAK USIA DINI DAN REMAJA (jumlah kelompok simulasi dan sosialisasi) Perlu adanya penyesuaian papan data disertai penjelasan lebih lanjut tentang pengolahan dan pengisian papan data pokja 1 khususnya yang menyangkut lansia. 9. Kolom lansia dipindahkan ke gotong royong AL let ae I. POKJA II KESIMPULAN : 1, Modul LP3PKK, TPK3PKK dan DAMAS PKK telah disempurnakan menjadi modul Peningkatan Kapasitas Kader PKK. 2. Perlu ujicoba modul Peningkatan Kapasitas Kader PKK Perlu peningkatan kualitas kader, sarana dan prasarana pada kelompok BKB dan PAUD. Penyempurnaan kolom pada papan data kegiatan Pokja 2. Perlunya peningkatan kemampuan tentang pengelolaan program UP2K PKK. Perlu adanya buku pedoman tentang perkoperasian. Perlu peningkatan usaha ekonomi produktif. = 4, 5. 6. ioe REKOMENDAS! : dul Peningkatan Kapasitas Kader PKK. Peningkatan Kapasitas Kader PKK. sarana dan prasarana pada kelompok BKB dan a 4 Menyempurnakan papan data kegiatan Pokja 2 yang terdiri d a. Kolom 16 ape: jumlah ape/per set dirubah menjadi ape ada/tidak b. Kolom 23 sd 25 menjadi 1 kolom peningkatan kapasitas kader c. Kolom 26 sd 33 usaha bersama dihilangkan ari 5. Menyempurnakan buku pedoman pengelolaan UP2K PKK ©. Perlu sinergi program bimbingan teknis perkoperasian dengan lembaga terkait. 7. Melaksanakan kegiatan peningkatan usaha ekonomi produktif. 8. Perlu dibentuk koperasi PKK berbadan hukum disetiap Kabupaten/Kota dengan kegiatan usaha dari hulu-hilir. POKJA IIL KESIMPULAN : 1. Program penanganan stunting berkaitan dengan program Pokja 3, yaitu HATINYA PKK, penyediaan pangan B2SA, serta Gemarikan 2. Rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbanyak (62% dari total timbunan sampah), oleh karena itu perlu peningkatan peran rumah tangga PKK dalam pengelolaan sampah, diantaranya melalui integrasi dengan HATINYA PKK dan merubah prilaku untuk mengurangi penggunaan plastik karena beresiko terhadap kesehatan dan pencemaran lingungan. 3. Pakaian khas daerah merupakan potensi yang perlu dikembangkan, namun perlu dukungan jaminan hak cipta serta dorongan kebijakan daerah sehingga dapat meningkatkan kuantitas maupun kualitas dari busana daerah. 4. Program rumah sehat layak huni perlu terus ditingkatkan dengan dukungan berbagai sumber pendanaan (APBN, APBD, dan CSR dari sektor swasta) REKOMENDASI 1. Mengoptimalkan HATINYA PKK terintegrasi dengan pengelolaan sampah rumah tangga serta pengembangan sistem pertanian perkotaan/urban farming di lingkungan perumahan dengan lahan terbatas/sempit. 2. Sosialisasi pangan B2SA dengan diversifikasi pangan dan fortivikasi pangan serta Isi Piringku sekali makan melalui berbagai media. 3. Terlibat dalam kegiatan Posyandu terintergrasi dan Kantin Sehat Sckolah dalam merancang dan menyusun PMT Balita dan PMT-AS. 4. Perlu Kebijakan pemerintah untuk melibatkan OPD terkait dalam kegiatan penanggulangan Stunting melalui kegiatan HATINYA PKK 5. Peningkatan kemampuan olah pangan lokal dengan Teknologi Tepat Guna. 6. Mendukung kebijakan pemerintah dalam pengendaliaan penggunaan plastik sekali pakai mulai dari produsen hingga konsumen. 7. Mensosialisasikan penggunaan wadah non plastik dan bahaya plastik melalui KIE (komunikasi informasi dan edukasi). Optimalisasi kualitas dan kuantitas busana daerah dan penggunaan Hep s daerah, serta mendorong pendaftaran hak cipta produk PD terkait dalam pelaksanaan Program V. POKJA Iv KESIMPULAN : A, Kelembagaan 1, Pokjanal dan pokja posyandu sebatas SK. 2. Koordinasi dan pembinaan belum maksimal B, Sumber Daya Manusia 1, Kurangnya tenaga kk 2. Kurangnya kualitas C. Sarana dan Prasarana ehatan di lapangan dan kuantitas kader PKK. Alat pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu kurang memadai D. Dana Belum Optimal E, Lingkungan Akses sanitasi belum optimal F, Papan Data Penambahan kolom pada kesehatan REKOMENDASI 1. Pusat merekomendasikan melalui Kementerian Dalam Negeri untuk mengaktifkan kembali Pokjanal dan Pokja Posyandu secara berjenjang. 2. Perlu regulasi dari pimpinan daerah untuk mengawal koordinasi antara OPD terkait. 3. Mengangkat nakes khusus tenaga gizi 4. Pelatihan dan pembinaan kader. 5. Pemenuhan alat pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu 6. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk CSR 7. Menggerakan masyarakat melalui 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berb Masyarakat). 8. kolom kesehatan perlu ditambah menjadi 5 kolom yaitu. ~ Kolom 14 jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) 30-50 tahun. Kolom 15 cakupan pelayanan IVA Test 1 tahun berjalan Kolom 16 cakupan pelayanan IVA Test sampai dengan tahun ini Kolom 17 jumlah IVA Test positif. Kolom 18 jumlah IVA Test yang dirujuk, VI. DRAFT PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAH TENTANG GERAKAN PKK TENTANG [UN 2017 KESIMPULAN: Substansi materi draft peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan PKK secara wi n sudah memenuhi norma hanya perlu penyempurnaan edak: au han a yang mengatur mengenai perencanaan, evaluasi. ee 2. Pakaian Kerja: a. Blus batik dari pakaian resmi dipadu dengan Rok warna hitam bagi Perempuan i b. Kemeja batik dari pakaian resmi dipadu den hitam bagi laki-laki 3. Pakaian Lapangan : Kemeja batik dari pakaian resmi dip: hitam 4. Diusulkan, hitam, gan celana panjang warna adu dengan celana panjang warna untuk Pakaian Resmi Anggota PKK Laki-laki celana berwarna C. ADMINISTRASI PKK 1, Macam-macam surat diganti dengan Jenis Surat 2. Jumlah Jenis Surat di sederhanakan lagi dari 11 menjadi 8 (delapan) jenis Surat Keputusan; Surat Biasa; Surat Pengantar; Surat Edaran; Surat Kuasa; Surat Tugas; Piagam/Penghargaan; Lembar Disposisi 3. Keputusan, Piagam Penghargaan, lembar Disposisi diusulkan tidak dimasukkan kedalam jenis surat. 4 Setiap surat keluar harus melalui Sekretaris Umum/Sekretaris. S. Surat masuk sebelum disampaikan ke Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Umum/Sekretaris dapat memberikan rekomendasi atas disposisi Ketua Umum/Ketua. 6. Pada ketentuan 6 Buku wajib, boleh ditambahkan buku bantu yang lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing tingkatan TP PKK. 7. Catatan Data yang ada ditingkat dasawisma adalah: Data keluarga; Catatan Data dan Kegiatan Warga; Data Rekapitulasi ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran bayi, bayi meninggal dan kematian balita, yang pencatatannya di mulai dari kelompok dasawisma sedangkan di kelompok PKK RT, RW, Dusun/Lingkungan merupakan rekap dari kelompok dasawisma 8. Menyajikan data terpilah gender pada sistem data TP PKK. 9. Di data keluarga dan data warga serta papan data pokja ditambahkan beberapa hal yaitu a, Berkebutuhan Khusus. b. Status Tinggal. Kerja Bhakti menjadi Kesehatan Lingkungan Pasangan Usia Subur dihitung dengan pasangan, bukan perorangan. Format Data Pokja I (Lampiran Ill-21) tetap menggunakan hasil Rakernas VIII tetapi memperbaiki pada : a) Kolom 10 s/d 13, yang semula kosong diisi menjadi Penyuluhan. b) Anak Usia Dini (Kolom 10) dan c) Pembinaan Anak Remaja (Kolom 12) dengan catatan yang diberikan penyuluhan adalah orang tua dan guru. 10. Di lampiran Il!-9a buku daftar anggota TP PKK digunakan untuk TP PKK Pusat sampai Kecamatan dan catatan di bawah “digunakan untuk setiap jenjang TP PKK” dihapus. Pe | | | | kit menahun yang tidak memungkink tugas sehari-hari sebagai Ketua TP PKK ¢. Bekerja di luar Daerah yang tidak memungkinkan melaksanakan tugas sehari-hari sebagai Ketua TP PKK. 7) Apabila ada pergantian Gubernur, Bupati/Walikota, Camat dan Kepala Desa/Lurah dengan adanya Penjabat sementara, maka penjabat sementara ditetapkan menj Ketua Umum/Ketua TP PKK setingka dan tidak ada serah terima 8) Apabila ada pergantian Gubernur, Bupati/Walikota, Camat dan Kepala Desa/Lurah dengan adanya Penjabat, maka Ketua TP PKK di daerah adalah istri/suami Penjabat tersebut dan ditetapkan dengan Keputusan Ketua Umum/Ketua TP PKK setingkat di atasnya. tidak ada pelantikan, hanya ada serah terima jabatan. Acara Penyerahan Keputusan dilanjutkan dengan acara serah terima yang disaksikan oleh Ketua Pembina setempat ‘an melaksanakan istri/suami jadi PLT ketua dengan Keputusan at diatasnya. tidak ada pelantikan 9) Apabila isteri Menteri Dalam Negeri, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah menjadi pengurus Partai Politik, atau sebagai anggota DPR-RI, DPD, DPRD, yang bersangkutan tetap menjadi Ketua TP PKK setempat dengan menunjuk Ketua Bidang TP PKK Pusat/Wakil Ketua TP PKK Daerah sebagai Pelaksana Tugas, dengan surat tugas dari Ketua TP PKK setempat dan diketahui oleh Ketua Pembina. 10) Apabila Mendagri/Gubernur/Bupati/Walikota selaku Ketua Pembina TP PKK memiliki istri lebih dari satu, maka yang menjadi Ketua TP PKK adalah istri yang mendampingi sejak persiapan mengikuti_pilkada, kampanye, dan mendampingi saat pelantikan atau sesuai dengan rekomendasi kepala daerah. 11) Apabila Anggota TP PKK Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/kelurahan menjadi pengurus Partai Politik, atau sebagai anggota. DPR-RI, DPD, DPRD, TP PKK yang bersangkutan mengundurkan diri dari TP PKK. 12) Apabila sudah selesai menjadi Juru Kampanye/Tim Sukses dimaksud, dapat aktif kembali dengan persetujuan Ketua Umum/Ketua TP PKK yang bersangkutan, secara tertulis dan persetujuan secara tertulis dari Ketua Umum/Ketua yang bersangkutan 13) Apabila suami menghadapi_kasus/masalah, dan istri selaku Ketua TP PKK tidak melaksanakan tugasnya, maka diberikan tenggang waktu beberapa bulan, Selanjutnya, Ketua TP PKK tersebut dapat mengundurkan diri, dan apabila dalam jangka waktu tertentu tidak aktif maka Ketua TP PKK setingkat diatasnya memberhentikan yang bersangkutan. B. ATRIBUT PKK TP PKK mempunyai Seragam Nasional berupa: 1. Pakaian Resmi terdiri dari : a. Rok, Jas dan blus batik tangan panjang bagi perempuan, dan celana panjang, jas, dan kemeja batik tangan panjang bagi laki-laki. ara rok, jas dan celana panjang berwarna hijau tosca polos, lus/kemeja batik warna hijau tosca. REKOMENADASI: 1. Draft draft peraturan Menteri Dalam Negeri Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 t diharapkan segera ditetapkan 2. Diperlukan kelengkapan peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut berupa Instrument monitoring evaluasi dan indikator kinerja TP PKK tentang Pelaksanaan entang Gerakan PKK Rumusan dan rekomendasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rumusan diskusi kelompok Jakarta, 28 Maret 2019 TIM PERUMUS : 1. Ir. Ervina Murniati Yuswandi, TP PKK Pusat 2. Dra. Nursilah, TP PKK Pusat 3. Drs. Johan Susmono, TP PKK Pusat 4. Dra. AAA Sri Adyani, MM, TP PKK Pusat 5. drg. Laksmi Widyastuti, TP PKK Pusat 6. Suwadiono Wienardi, BE, SE, MA TP PKK Pusat 7. DR. Ai Dariah, ‘TP PKK Pusat 8. Aniek Anani, TP PKK Pusat 9. Riza Vahlevi Lubis, SE TP PKK Provinsi Sumatera Utara 10.Hj. Hasuna Eriyanti, SE, MM, ‘TP PKK Provinsi Kep. Babel 11.Dra. Rety Andini, MM TP PKK Provinsi J:

You might also like