You are on page 1of 5

Terakhir disunting 1 bulan yang lalu oleh Relly Komaruzaman

Mata
Pantau halaman ini
Mata

Secara metafora, mata manusia sering dianggap "jendela jiwa"

Diagram mata manusia.


Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata
yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

Daftar isi
Organ mata manusia
Organ luar
Organ dalam
Sistem kerja mata
Penyakit mata
Kebutaan
Deteksi penyakit melalui kelainan mata
Mata majemuk
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Organ mata manusiaSunting
Organ luar
Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ dalam
Bagian-bagian pada organ mata bekerja sama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:

Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada
irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
Pupil dan selaput pelangi
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke
bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan
menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh selaput pelangi di
sekelilingnya. Selaput pelangi berfungsi sebagai diafragma. Selaput pelangi inilah terlihat sebagai
bagian yang berwarna pada mata.
Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah
mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat
objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang
disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.[1]
Sistem kerja mata
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama
yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan
atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat.
Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat di belakangnya terdapat pupil,
fungsi dari pupil sendiri adalah untuk mengatur insensitas cahaya yang masuk ke mata. Selain
pupil ada juga bagian mata yang disebut selaput pelangi, fungsinya adalah memberi warna pada
mata, selaput pelangi juga dapat mengubah ukuran pupil secara otomatis sesuai kekuatan cahaya
yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap
pupil akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya
bertambah, pupil akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Hal yang
mempengaruhi perbesaran pupil itu adalah selaput pelangi. Sistem pengaturan otomatis yang
bekerja pada mata bekerja sebagaimana berikut.

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak, untuk memberikan
pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan
memerintahkan sejauh mana otot di sekitar selaput pelangi harus mengerut. Bagian mata lainnya
yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya
yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot di sekeliling
lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan
ke retina. Semua sistem yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih
unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan
teknologi terbaru, bahkan sistem perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih
terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran
yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa
jauh lebih unggulnya teknologi penciptaan mata.

Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini
semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk kristal yang penuh dengan buah-
buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan selaput pelangi
kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehingga sel-sel
retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel
retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun
dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis
retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong
perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.

Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein
lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat
bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti
gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin
serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai
senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain
bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang
dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia
dalam sel.

Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energi listrik, energi ini
merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan
yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam
bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat
sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak.
Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang memisah
titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya di sini
serangkaian mekanisme rumit terjadi energi listrik diubah menjadi energi kimia tanpa kehilangan
informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel
saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf
berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya, sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan
melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya. Dengan cara ini sinyal berhasil
mencapai pusat penglihatan pada otak, di sini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di
pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh
buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya sistem sempurna yang terdiri
atas ratusan komponen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada
waktu kurang dari 1 detik.

Penyakit mataSunting
Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada
pelajar. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata.
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak
jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.
Kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apa pun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan
keturunan, maupun kecelakaan. Bayi yang lahir prematur dengan usia kehamilan kurang dari 32
minggu, juga dapat mengalami Retinopathy of Prematurity (ROP) dan dapat mengalamai ganguan
penglihatan hingga kebutaan total, jika tidak diterapi secepatnya. Rabun berarti seseorang hanya
dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca"
menggunakan jari-jarinya dengan alat bantu berupa huruf Braille.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi seseorang tidak mampu merepresentasikan warna. Buta warna
total sama sekali tidak dapat membedakan warna, yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-
abu, dan putih (grey scale). Sedangkan jika tidak bisa membedakan warna tertentu disebut buta
warna parsial. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan, artinya jika seseorang buta
warna, pasti anaknya juga mewarisi gen buta warna, namun belum tentu menderita buta warna.
Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan, terjadi
pada orang lanjut usia (lansia).
Astigmatis = ketidakaturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak
fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata silinder/Operasi
refraktif.
Rabun senja
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita
biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.
Segera temui dokter mata, jika mengalami tanda-tanda sebagai berikut:[2]

Nyeri yang sangat hebat pada mata (glaucoma atau infeksi akut)
Pandangan kabur mendadak
Mata merah disertai sakit kepala, mual, dan muntah (infeksi akut)
Ada sensasi benda asing dalam mata, sekret atau cairan yang mengalir dari mata, disertai adanya
riwayat goresan pada mata, paparan terhadap bahan kimia, atau partikel yang berterbangan
Melihat bercak atau untaian hitam yang melayang-layang (floaters atau sobek/bocornya retina
mata)
Melihat kilatan/kedipan cahaya (sobek/lepasnya retina mata)
Pandangan terhalang atau seperti melihat di dalam terowongan (tunnel vision atau glaucoma)
Terdapat benjolan disertai luka di kelopak mata yang tidak sembuh-sembuh walau sudah diobati
Mata yang menonjol (proptosis)
Muncul pandangan ganda/double secara mendadak
KebutaanSunting
Berdasarkan WHO 2012, penyebab kebutaan yang utama adalah:

Katarak, jika katarak tidak dibersihkan/diangkat, terutama masyarakat miskin


Glaukoma
Degenerasi Retina
Kornea
Diabetik Retinopathy, jika gula darah tinggi dalam waktu yang lama
Deteksi penyakit melalui kelainan mataSunting
Penyakit lain juga dapat dideteksi melalui mata dengan tanda-tanda sebagai berikut [3]

Mata menonjol dapat berarti kelainan kelenjar gondok, somare, tumor yang berasal dari organ lain
seperti paru-paru, payudara, kelenjar getah bening. Kadang-kadang disertai dengan gangguan
pergerakan bola mata sehingga penderita mengeluh berpenglihatan ganda.
Kelainan kelopak mata:
Kelopak mata menurun (kelainan saraf, usia tua, atau kencing manis).
Kelopak mata tidak bisa menutup rapat (kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor).
Kelopak mata bengkak (ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis).
Kelopak mata tidak dapat berkedip (lepra).
Kelopak mata berkedip secara berlebihan (kelainan saraf/ otak).
Mata juling (gangguan saraf/otak, stroke, kencing manis, tumor, dan gondok)
Mata merah
tanpa nyeri (cacingan, TBC, alergi ringan karena debu atau makanan, alergi berat karena obat,
tiroid, HIV/AIDS, tumor)
dengan nyeri hebat (rematik, sifilis, sarkoidosis, lupus (penyakit), kencing manis (kadang kadang
mata nyeri saat dibuka di waktu bangun)
disertai dengan kornea yang kering dan penebalan selaput lendir (kekurangan vitamin A).
Lingkaran putih di sekeliling kornea pada usia muda (tingginya kolesterol).
Katarak pada usia dini (di bawah usia 61 tahun) menandakan kencing manis. Ibu hamil yang
selama masa kehamilan terinfeksi campak juga dapat menyebabkan anaknya lahir dengan katarak.
Mata majemukSunting
Artikel utama untuk bagian ini adalah: mata majemuk
Mata majemuk ditemukan di antara arthropoda (kerabat serangga), dan terdiri dari banyaknya sisi
sederhana yang putus berpiksel citra (tak ada tampilan lipat ganda seperti yang sering dipercaya).

Lihat pulaSunting
Kontak mata
ReferensiSunting
^ Seri Mengenal Ilmu "Penglihatan", halaman 31, "Daftar Istilah"
^ "Kegawatdaruratan Mata". Diakses April 20, 2014.
^ (Indonesia) Kompas, Minggu 17 Februari 2008. Hal 30. Konsumen: Deteksi Penyakit Tubuh
Melalui Mata.
Pranala luarSunting
(Indonesia) Gambar anatomi mata

Baca dalam bahasa lain


Wikipedia ™ Tampilan kecil (''mobile'')Tampilan besar (''desktop'')
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali apabila disebutkan lisensi yang lain.
Terms of UsePrivasi

You might also like