You are on page 1of 4

Edisi

XXXIX/XI/2018

“Before you speak, listen. Before you write, think. Before you spend, earn. Before you invest, investigate. Befo're you criticize,
wait. Before you pray, forgive. Before you quit, try. Before you retire, save. Before you die, give.” – William A. Ward

Rilis Mingguan (29 Oktober – 2 November 2018)


Ket: A (Advance)

10/31 Indonesia Money Supply M2 YoY (Sep) 5.9% 5.9%


10/31 Japan Industrial Production YoY (Sep P) -2.9% 0.2%
Nikkei Indonesia PMI Mfg (Oct) 50.5 50.7
Consumer Confidence Index (Oct) 43.0 43.4
11/01 CPI YoY (Oct) 3.16% 2.88%
11/01 Nikkei Japan PMI Mfg (Oct F) 52.9 53.1
10/29 US Personal Income (Sep) 0.2% 0.4%
11/01 India Nikkei India PMI Mfg (Oct) 53.1 52.2
Conf. Board Consumer
10/30 137.9 135.3 10/30 EU GDP SA YoY (3Q A) 1.7% 2.2%
Confidence (Oct)

Markit US Manufacturing PMI 10/31 Unemployment Rate (Sep) 8.1% 8.1%


11/01 55.7 55.9
(Oct F)
CPI Core YoY (Oct A) 1.1% 0.9%
11/02 Unemployment Rate (Oct) 3.7% 3.7%
Markit Eurozone Manufacturing
11/02 52.0 52.1
11/01 China Caixin China PMI Mfg (Oct) 50.1 50.0 PMI Mfg (Oct F)

PASAR VALAS 29-Oct-18 2-Nov-18 WTD YTD PASAR KOMODITAS MINERAL 29-Oct-18 2-Nov-18 WTD YTD

IDRUSD 15223 14955 1.79% -9.36% BRENTUSD/BAREL 77.34 72.83 -5.83% 20.54%

YENUSD 112.37 112.90 -0.47% -0.19% TEMBAGAUSD/LB 274.05 280.70 2.43% 12.03%

EUROUSD 0.88 0.88 -0.27% -5.52% BATU BARAUSD/MT 108.00 105.20 -2.59% 4.37%

YUAN USD 6.96 6.97 -0.05% -6.59% EMASUSD/OZ 1229.42 1232.89 0.28% -5.37%

POUNDUSD 0.78 0.78 0.39% -4.94% GAS ALAMUSD/MMBTu 3.19 3.27 2.57% -99.97%

PASAR SAHAM 29-Oct-18 2-Nov-18 WTD YTD PASAR KOMODITAS PERTANIAN 29-Oct-18 2-Nov-18 WTD YTD

INDONESIAIHSG 5754.6 5832.8 1.36% -8.23% CPOMYR/MT 2075 1985 -4.34% -18.78%

JEPANGNIKKEI 21149.8 21756.2 2.87% -4.43% KAKAOUSD/MT 2195 2267 3.28% 19.82%

SINGAPURASTI 2981.5 3053.9 2.43% -10.26% GULAUSD/LB 364.7 357.7 -1.92% -9.37%

ASDOW JONES 24442.9 25270.8 3.39% 2.23% GANDUMUSD/BAREL 507.3 509 0.30% 19.15%

HONGKONGHSI 24812.0 26486.4 6.75% -11.47% KEDELAIUSD/BUSHEL 839.00 875 4.32% -8.04%

PASAR UANG 29-Oct-18 2-Nov-18 WTD YTD PERINGKAT NILAI TUKAR ASIA (%) YTD – s.d 2 NOVEMBER 2018

YIELD SBN10% 8.64 8.53 -1.26% 35.02% Japanese Yen -0.45

Thai Bath -0.82


PUAB RATE% 7.03 7.03 0.00% 20.70%
Malaysian Ringgit -2.70
OVERNIGHT% 5.71 5.71 0.08% 46.40% Chinese Renminbi -5.57

FA SAHAMJUTA USD 8.67 77.94 799.42% 213.56% Philippine Peso -6.07

Indonesian Rupiah -9.36


FA SBNJUTA USD 18.41 -60.26 -427.32% -260.56%
Vietnam Dong -10.26

Aliran Dana Asing Periode Indian Rupee -11.82


Bond Saham
YTD (Juta USD) (Bond/Saham)
PERINGKAT SAHAM ASIA (%) YTD – s.d 2 NOVEMBER 2018
Indonesia 1,709.5 -3,754.8 Per 2 November 2018

Malaysia Per 30 Sep / 2 Nov 2018 India NSE Nifty 50 Index 0.21
-4,036.9 -2,426.9
Thailand SET Index -4.10
Thailand 8,366 -8,546.9 Per 2 November 2018
FTSE Malaysia KLCI Index -4.62
Vietnam 1,876.5 Per 2 November 2018 Indonesia JCI -7.07
Singapore STI Index -8.42
Filipina 4,357.7 -1,772.1 Per 31 Agst / 31 Okt 2018
Vietnam Hanoi Index -9.51
China 72,157.3 7,860.7 Per 30 September 2018 Hongkong Hanseng Index -11.47
India -7,807 -5,649.4 Per 2 November 2018 Korea Stock KOSPI Index -15.06
Philippines PSEi Index -16.57
US 314,872 -66,609 Per 31 Agustus 2018
Shanghai SHCOMP Index -19.07
Ket: Aliran Dana Masuk/Aliran Dana Keluar
KEUANGAN INKLUSIF DAN TRANSMISINYA TERHADAP
PENGUATAN INFRASTRUKTUR KEUANGAN INDONESIA
Oleh : Mohammad Zeqi Yasin (Tenaga Analis Moneter)
Pendahuluan Gambar 1. Indeks Literasi Keuangan Negara-Negara Asia Tenggara
Sejak tergagas agenda Nawacita pada tahun 2014 pada 75 72
poin keenam dan ketujuh yakni “meningkatkan 70 69 70 69
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar 70 68 68 67 68
65 66
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan 65 63
bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya” dan 60 61
“Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan 60
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi 55
domestik”, terdapat berbagai manifestasi program yang
telah tergagas. Salah satu diantaranya adalah 50
Indonesia Malaysia Singapore Myanmar Thailand Vietnam Phipilines
peningkatan inklusi keuangan yang merata di seluruh
2013 2014
segmentasi masyarakat. Keuangan yang inklusif
Sumber : Mastercard Intelligence (2015)
mengacu pada jumlah orang yang dapat menjadi
pengguna jasa keuangan di Indonesia melalui Rendahnya inklusi keuangan diartikan sebagai akses terhadap
penggunaan jenis produk lembaga keuangan seperti lembaga keuangan juga rendah. Hal ini berdampak pada sulitnya
penyimpanan uang, transfer, pinjaman, investasi, dan akses masyarakat terhadap instrumen keuangan. Selain itu,
asuransi. Bank Indonesia menyebutkan bahwa target Klapper dan Zia (2009) menyebutkan bahwa rendahnya inklusi
inklusif dapat ditempuh melalui pendalaman layanan akan bertransmisi pada stabilitas infrastruktur keuangan. Sebab,
keuangan (financial service deepening) yang apabila inklusi rendah, maka akses masyarakat terhadap keuangan
menargetkan masyarakat kelas menengah ke bawah. juga rendah, sehingga produktivitas masyarakat akibat aktivitas
Target ini nantinya akan dicerminkan melalui suatu ekonomi juga rendah. Oleh karena itu, program nawacita pada poin
indeks Inklusi Keuangan yang terdiri dari tiga variabel keenam dan ketujuh saat itu menjadi salah satu urgensi
utama yakni akses (access), penggunaan (usage), peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
kualitas (quality).
Realisasi Program Inklusi Keuangan
Peningkatan inklusi keuangan menjadi salah satu
manifestasi dari peningkatan produktivitas dan wujud Pemerintah telah membentuk program Strategi Nasional Keuangan
kemandirian rakyat karena melalui keuangan yang Inklusif (SNKI) dalam upaya mengakselerasi peningkatan jumlah
inklusif, berarti masyarakat dapat mengakses dan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Bahkan, pemerintah
menggunakan layanan keuangan yang berkualitas, menargetkan tingkat inklusi keuangan mencapai 75 persen pada
bukan menggunakan layanan keuangan non formal tahun 2019. Adanya target pencapaian tersebut, tersusunlah
seperti rentenir. Target ini juga menjadi suatu urgensi strategi-strategi pada lembaga keuangan sebagai berikut : 1)
mengingat masih rendahnya tingkat literasi keuangan Menciptakan inovasi dalam layanan keuangan yang menjangkau
Indonesia dibandingkan dengan negara lain, khususnya seluruh komunitas; 2) Memperluas layanan keuangan melalui
sejak sebelum digagasnya program keuangan inklusi di sinergi dengan lembaga non-bank; 3) Mendorong peningkatan
Indonesia. peran simpan pinjam dan koperasi kredit (KSP & credit union)
khususnya di daerah pedesaan untuk memperluas jangkauan
Indeks Literasi Keuangan Indonesia dibandingkan layanannya; 4) Meningkatkan infrastruktur yang mendukung
negara-negara peers di Asia Tenggara masih cenderung inklusi keuangan; 5) Meningkatkan kesadaran publik dan literasi
rendah (Gambar 1). Kondisi tersebut mencerminkan keuangan; 6) Mempercepat sertifikasi hak milik masyarakat yang
tingkat literasi lembaga keuangan di Indonesia juga dapat digunakan sebagai jaminan. Strategi-Strategi ini kemudian
belum maksimal. telah termanifestasikan pada program-program sebagai berikut.
a. Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai)

Laku Pandai merupakan program penyediaan layanan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya melalui pembangunan antar wilayah di Indonesia terutama antara desa
kerjasama dengan pihak lain (agen bank) dan didukung – kota.
dengan penggunaan sarana teknologi informasi. Program
Pada implementasinya, Laku Pandai menyediakan berbagai
ini bertujuan untuk menyediakan produk-produk
produk keuangan seperti Tabungan dengan sistem Basic Saving
keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai
Account (BSA) yang memiliki karakteristik tidak adanya batas
dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat
minimum pada saldo ataupun transaksi setor tunai dan biaya
menjangkau layanan keuangan saat ini. Selain itu, dengan
transaksi administrasi bulanan serta tidak dikenakannya biaya
semakin banyaknya anggota berbagai kelompok
pembukaan dan penutupan rekening dan pengkreditan
masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia menggunakan
rekening. Dengan skema ini diharapkan masyarakat dapat
layanan keuangan/perbankan, diharapkan kegiatan
meningkatkan kemampuan aksesnya terhadap lembaga
ekonomi masyarakat dapat semakin lancar sehingga
perbankan di Indonesia.

Gambar 2. Skema Basic Saving Account (BSA) pada Laku Pandai

Sumber : Buku Saku Laku Pandai Otoritas Jasa Keuangan (2015)

b. Kredit Usaha Rakyat

Berdasarkan Permenko Nomor 8 Tahun 2015, Kredit Usaha KUR Ritel memiliki limit kredit diatas Rp 25 juta sampai dengan
Rakyat (KUR) merupakan kredit/pembiayaan modal kerja maksimal Rp 200 juta per debitur, dan jangka waktu maksimal
dan/atau investasi kepada debitur usaha yang produktif 3 tahun untuk kredit modal kerja dan 5 tahun untuk kredit
dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau investasi. KUR Penempatan TKI memiliki limit kredit maksimal
agunan tambahan belum cukup. KUR terdiri dari 3 skema sampai dengan Rp 25 juta per debitur dengan jangka waktu
yakni KUR Mikro, KUR Ritel, dan KUR penempatan Tenaga disesuaikan dengan masa kontrak kerja atau maksimal 12
Kerja Indonesia (TKI). KUR Mikro memiliki limit kredit bulan. Sejak tahun 2015, KUR telah menyalurkan kurang lebih
maksimal sampai dengan Rp 25 juta per debitur dan jangka 300 triliun rupiah dengan rincian sebagai berikut.
waktu maksimal 2 tahun.
c. Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Gambar 3. Penyaluran KUR 2015 s.d. Agustus 2018 Berdasarkan
Skema (dalam Juta Rupiah)
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) merupakan program tahap
lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian
usaha yang menargetkan usaha mikro yang berada di lapisan
terbawah, yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui
program Kredit Usaha Rakyat (KUR). UMi memberikan fasilitas
pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah dan disalurkan
oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

Pemerintah menunjuk Badan Layanan Umum (BLU) Pusat


Investasi Pemerintah (PIP) sebagai coordinated fund
Sumber : Kemenko Perekonomian
pembiayaan UMi. Pembiayaan UMi disalurkan melalui LKBB. segmentasi ini dapat terfasilitasi. Sementara itu, pada
Saat ini lembaga yang menyalurkan pembiayaan UMi antara lembaga keuangan, transmisi terjadi melalui peningkatan
lain: PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta aliran dana lembaga keuangan saat keuangan inklusif
PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Sumber diterapkan. Adanya berbagai program keuangan inklusif
pendanaan berasal dari APBN, kontribusi pemerintah daerah mengharuskan lembaga keuangan untuk dapat membuat
dan lembaga-lembaga keuangan, baik domestik maupun produk keuangan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah,
global. seperti Laku Pandai, KUR, atau UMi, adanya acuan program
tersebut dapat dimodifikasi oleh setiap lembaga keuangan
Stabilitas Infrastruktrur Keuangan : Muara Inklusi sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga diharapkan
Keuangan Indonesia market share setiap lembaga keuangan akan meningkat. Pada
akhrinya, adanya partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap
Infrastruktur keuangan menurut World Bank (2009)
lembaga keuangan dan tingginya aliran dana lembaga
merupakan bagian utama dari sistem keuangan yang
keuangan karena partisipasi masyarakat yang meningkat
mengukur kualitas meliputi efisiensi intermediasi,
akan semakin memperkokoh stabilitas infrastruktur
kemampuan pemberi pinjaman dalam mengevaluasi risiko,
keuangan Indonesia. Hal ini karena masyarakat sebagai
kemampuan peminjam dalam mendapatkan kredit, dan
penyokong lembaga keuangan akan bertambah banyak dan
produk keuangan lain yang kompetitif.
industri keuangan Indonesia akan semakin stabil.
Penguatan infrastruktur keuangan membutuhkan waktu,
sumber daya, dan keyakinan publik terhadap pemerintah. Penutup
Oleh karena itu, keberhasilan pemerintah dalam membangun
infrastruktur keuangan akan menentukan kepercayaan Inklusi keuangan sebagai salah satu upaya peningkatan
masyarakat pada pemerintah. literasi keuangan diharapkan dapat terakselerasi melalui
berbagai program yang telah tergagas untuk masyarakat
Infrastruktur keuangan memiliki potensi yang signifikan menengah ke bawah. Namun demikian, adanya potensi
dalam memperluas akses terhadap keuangan (Stein, 2010). peningkatan gagal bayar (default payment) mungkin dapat
Berbagai elemen kunci seperti sistem informasi kredit, terjadi sebagai konsekuensi semakin longgarnya persyaratan
pelaksanaan dari pembayaran jaminan dan fungsional, kredit atau pembiayaan pada segmentasi bawah. Oleh karena
pengiriman uang (remittance), dan sistem penyelesaian itu, upaya edukasi dan pendampingan harus dilakukan untuk
keamanan akan berfungsi dalam meningkatkan akses memastikan penyaluran kredit tidak terjadi gagal bayar,
keuangan yang termanifestasikan dalam perbaikan sehingga penyaluran dana akan lebih efektif dan optimal
transparansi pemerintah sekaligus mengamankan stabilitas dalam menjaga stabilitas keuangan Indonesia.
keuangan. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur keuangan
merupakan suatu keharusan dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan di Indonesia. REFERENSI:
Bank Indonesia.(tahun tidak diketahui). Keuangan Inklusif.
Gambar 4. Transmisi Keuangan Inklusif Terhadap
Artikel Online pada
Infrastruktur Keuangan
https://www.bi.go.id/id/perbankan/keuanganinklusif/program
/Contents/default.aspx
Kementerian Keuangan. (tahun tidak diketahui). Pembiayaan
Ultra Mikro (UMi). Artikel Online pada
https://www.kemenkeu.go.id/umi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (tahun tidak
diketahui). Data Realisasi KUR s.d. Agustus 2018. Laporan Online
di http://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2018/8
Klapper, L., & Zia, B., 2009, Financial Stability and Access: The
Importance of Financial Literacy, Research brief, United Stated of
America : World Bank.
Stein, P., 2010, Inclusive Finance. Korean World Bank High Level
Conference on Post-Crisis Growth and Development, Vol. 5, hlm.
1-35
Valbury. (tahun tidak diketahui). Apa Itu Inklusi Keuangan.
Artikel Online pada http://blog.valbury.co.id/article/read/Apa-
Sumber : Penulis (2018) Itu-Inklusi-Keuangan

Berdasarkan Gambar 4, program keuangan inklusif yang World Bank. 2009. Financial Infrastructure Building Access
diantaranya terdiri dari Laku Pandai, KUR, dan Pembiayaan Through Transparent and Stable Financial Systems. Anual
UMi akan bertransmisi terhadap stabilitas infrastruktur Report. United Stated of Amerika : World Bank
keuangan di Indonesia. Transmisi tersebut terjadi dalam dua Yasin, M.Z. & Kartikasari, R. 2018. Transmission Of Branchless
sisi yakni masyarakat dan lembaga keuangan. Transmisi Banking In Strengthening Of Indonesian Financial
masyarakat terjadi melalui peningkatan keterlibatan Infrastructure: Data Envelopment Analysis. CSID Journal of
masyarakat terhadap lembaga keuangan semakin besar Sustainable City and Urban Development, Vol. 1 (1), : 3-11
karena adanya kemudahan akses kredit atau pembiayaan.
Selain itu, proram keuangan inklusif memungkinkan adanya
berbagai produk keuangan yang dapat menjangkau
segmentasi bawah, sehingga lembaga keuangan akan dituntut
untuk memiliki skema produk keuangan yang beragam agar

You might also like