You are on page 1of 20

Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.

1 33
Januari - Juni 2009

ANALISIS KERUGIAN DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500
KV DI P.T. PLN (Persero) PENYALURAN & PUSAT PENGATURAN BEBAN (P3B) JAWA BALI
REGIONAL JAWA TENGAH & DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG

Hernawan Sujatmiko

ABSTRACT

Necessity of electric power in Indonesia straight rise agree with economic and industry development a
long with society growth. Because of that, government must be well to give service of electric with SUTET 500
kV.
In the distribution electric power from generation to load centre used transmission line, because
distance from generation to load centre is so far. Electric power in flow, they have a power loss. It’s because
factor of isolator leak and corona leak then the voltage will be down (voltage dropped) and for efficiency of
transmission will be down too.
The aim of this research is to calculate power loss in SUTET 500 kV. This calculates had been done
three different times in SUTET Ungaran – Pedan at 15th-24th August 2007 07.00 am (lead has been started),
13.00 pm (lead has been changed from low to middle) and 18.00 pm (lead on the top).
As the result of this calculate, at Wednesday, 15th August 2007 at 18.00 pm have the biggest value of
power loss 6.179.710,62 Watt and the smallest power loss has been done in Wednesday 15th August 2007 at
07.00 am and Wednesday 22nd August 2007 at 07.00 am 2.816.691,632 Watt.
The SUTET 500 kV Ungaran – Pedan efficiency value in good condition because the average
approximately 100 %.
Nevertheless, there are lack of the result because calculate only in ten days. The best way to reduce
this lack is continuously calculation.
Keywords :PowerLoss,Voltage Dropped, Corona

pihak pemerintah juga sudah memikirkannya


I. PENDAHULUAN antara lain melalui pembangunan pembangkit
tenaga listrik berskala besar seperti yang ada
A. Latar Belakang
di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia Suralaya (Jawa Barat), PLTU Payton (Jawa
terus meningkat sesuai dengan laju Timur) dan PLTU Ujung Jati (Jawa Tengah)
pertumbuhan ekonomi dan industri serta yang pada saat ini sedang dalam tahap
pertambahan penduduk. Dalam menuju era pembangunan. Oleh sebab itu ketersediaan
tinggal landas, semua sektor pembangunan energi listrik yang cukup dan berkualitas
diarahkan untuk mampu mempersiapkan diri merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
untuk menghadapi era industrialisasi. oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Berbagai investasi dalam bidang industri saat Sistem kelistrikan antar pusat-pusat
ini telah banyak dilakukan oleh pihak swasta pembangkit dan pusat-pusat beban pada
baik melalui penanaman modal dalam negeri umumnya terpisah dalam ratusan bahkan
(PMDN) maupun penanaman modal asing ribuan kilometer. Hal ini terjadi karena beban
(PMA). Sedangkan dari pihak pemerintah (konsumen) terdistribusi disetiap tempat,
sendiri rupanya sudah cukup banyak yang sementara lokasi pembangkitan umumnya
dikerjakan melalui sektor industri, antara lain terletak dipusat-pusat sumber energi (PLTA)
melalui kiprah Badan Usaha Milik Pemerintah dan di lokasi yang memudahkan transportasi
(BUMN) yang tergabung dalam kelompok bahan bakar (PLTU), yang biasanya dibangun
industri strategis dan juga melalui industri di tepi laut.
petrokimia, industri semen, industri logam Karena itu tenaga listrik yang
dan industri berat lainnya. Tidak bisa dibangkitkan harus disalurkan melalui
dipungkiri bahwa semua kegiatan industri kawat-kawat saluran transmisi. Saluran-
seperti diatas dapat berjalan apabila tenaga saluran transmisi membawa tenaga listrik
listrik yang tersedia cukup memadai. Untuk dari pusat-pusat pembangkitan ke pusat-
mengatasi kebutuhan tenaga listrik tersebut, pusat beban melalui saluran tegangan tinggi
34 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

150 kV atau melalui saluran transmisi gambaran tentang kerugian – kerugian yang
tegangan ekstra tinggi 500 kV. Trafo terjadi pada saluran transmisi tegangan
penurunan akan merendahkan tegangan ini ekstra tinggi dengan cara menghitung berapa
menjadi tegangan subtransmisi 70 kV yang besar rugi daya yang terjadi pada saluran
kemudian di gardu induk diturunkan lagi tersebut, sehingga nantinya dapat berguna
menjadi tegangan distribusi primer 20 kV. dalam kaitannya dengan sistem transmisi
Pada gardu induk distribusi yang tersebar di tenaga listrik terutama pada saluran
pusat-pusat beban tegangan diubah oleh trafo transmisi tegangan ekstra tinggi.
distribusi menjadi tegangan rendah 220/380 B. Rumusan masalah
V.
Mencegah kekaburan pemahaman,
Saluran transmisi dilihat dari jarak
maka dalam suatu penelitian masalah perlu
atau panjangnya dapat dibedakan menjadi
sekali dirumuskan. Perumusan masalah ini
tiga, yaitu:
akan membawa penelitian untuk
1. Saluran transmisi jarak pendek (short
mempermudah langkah – langkah berikutnya
line), adalah saluran yang panjangnya
yang harus ditempuh. Menurut Prof. DR.
kurang dari 80 km.
Winarno Surahmat, SE, ”Masalah diartikan
2. Saluran transmisi jarak menengah
sebagai Serangkaian untuk memecahkan”.
(medium line), adalah saluran yang
Selanjutnya Prof. DR. Winarno
panjangnya antara 80 – 240 km.
Surahmat, SE mengemukakan bahwa :
3. Saluran transmisi jarak jauh (long line),
”Masalah harus dapat dirasakan
adalah saluran yang panjangnya lebih
sebagai suatu rintangan – rintangan yang
dari 240 km.
mesti dilalui (dengan jalan mengatasinya).
Daya listrik akan selalu mengalir
Apabila kita akan terus berjalan. Oleh karena
menuju beban karena itu dalam hal ini aliran
itu kita dipermasalahkan dengan penelitian
daya juga merupakan aliran beban. Beban –
atau dalam penyelidikan perlu memiliki
beban itu direpresentasikan sebagai Impedan
unsur – unsur yang menggerakkan kita
tetap (Z), sebagai Daya tetap (S), Tegangan (V)
untuk membahasnya, nampak penting
ataupun Arus (I) yang tetap yang lazim
gunanya realistik”.
pembebanan dipilih menggunakan tegangan
Dalam setiap penelitian, perumusan
yang konstan. Pada saluran transmisi
masalah adalah hal yang sangat penting dan
tegangan ekstra tinggi terdapat rugi – rugi
paling utama dilakukan oleh setiap peneliti,
tegangan dan rugi – rugi daya yang
maksudnya agar peneliti tidak terjerumuskan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
dalam banyak data, penelitian yang
adalah faktor korona dan faktor kebocoran
dilakukan agar terarah dan melalui prosedur
isolator yang biasanya banyak terjadi pada
ilmiah.
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi,
Berdasarkan latar belakang yang
sehingga mengakibatkan tegangan mengalami
diuraikan diatas, maka permasalahan yang
penurunan atau biasa disebut dengan jatuh
akan diamati adalah sebagai berikut:
tegangan. Hal ini terjadi apabila tegangan
i. Berapa besar jatuh tegangan yang terjadi
pada pangkal pengiriman dengan tegangan
pada saluran transmisi tegangan ekstra
pada ujung penerimaan ada perbedaan.
tinggi 500 kV Ungaran - Pedan?
Berdasarkan dari hal tersebut diatas
ii. Berapa besar kerugian daya yang terjadi
maka penulis mencoba melakukan studi
pada saluran transmisi tegangan ekstra
tentang kerugian daya yang terjadi pada
tinggi 500 kV Ungaran - Pedan?
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
iii. Berapa besar korona yang terjadi pada
single circuit Ungaran - Pedan, sehingga
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
dapat memberikan suatu gambaran –
500 kV Ungaran - Pedan?
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 35
Januari - Juni 2009

iv. Berapa besar efisiensi saluran transmisi tegangan setinggi – tinggi mungkin. Batas
tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran - ketinggian tegangan transmisi pada masing –
Pedan? masing negara berbeda - beda tergantung
C. Pembatasan Masalah pada kemajuan teknologi tenaga listrik di
negara – negara tersebut. Transmisi tegangan
Agar suatu pembahasan tidak
tinggi Indonesia pada saat ini adalah
menyimpang dari tujuannya memerlukan
tegangan 70 kV dan 150 kV, sedangkan
adanya pembatasan ruang lingkup masalah
untuk transmisi tegangan ekstra tinggi
pada satu pokok persoalan. Masalah yang
menerapkan tegangan 500 kV.
akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
Ada dua kategori saluran transmisi,
1. Studi dilakukan pada satu saluran transmisi
yaitu saluran udara (overhead line) dan
tenaga listrik tegangan tinggi saja yaitu
saluran bawah tanah (underground). Saluran
saluran Ungaran – Pedan, dan tempat
udara menyalurkan tenaga listrik melalui
observasinya di P.T. PLN (Persero) Penyaluran
kawat – kawat yang digantung pada tiang –
& Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali
tiang transmisi dengan perantara isolator –
Regional Jawa Tengah & DIY Unit Pelayanan
isolator, sedang saluran bawah tanah
Transmisi Semarang pada tanggal 15 Agustus
menyalurkan listrik melalui kabel – kabel
– 24 Agustus 2007.
bawah tanah. Kedua saluran ini mempunyai
2. Analisis hanya menghitung resistan, reaktan
keuntungan dan kerugian, dibandingkan
transmisi, impedan, faktor daya, besar
dengan saluran udara, saluran bawah tanah
tegangan pada pangkal pengiriman dengan
tidak terpengaruh cuaca buruk dan saluran
tegangan pada ujung penerimaan, rugi daya
bawah tanah lebih estetis karena tidak
serta efisiensi transmisi serta besar rugi
tampak. Saluran bawah tanah lebih disukai
korona.
di Indonesia terutama untuk kota – kota
3. Metode yang digunakan adalah metode
besar, tetapi biaya pembangunannya lebih
observasi.
mahal dibandingkan dengan saluran udara
4. Data yang digunakan merupakan data yang
dan perbaikannya lebih sukar jika terjadi
didapat dari hasil observasi.
hubung singkat.
Peningkatan tegangan pada saluran
D. Tujuan Penelitian
transmisi mempunyai nilai ekonomis yang
a. Mengetahui jatuh tegangan pada saluran sangat penting, keuntungannya sebagai
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV berikut:
Ungaran - Pedan. a) Penyaluran daya yang sama arus yang
b. Mengetahui rugi daya pada saluran transmisi dialirkan menjadi berkurang, ini berarti
tegangan ekstra tinggi 500 kV Ungaran - penggunaan bahan tembaga pada
Pedan. kawat penghantar akan berkurang
c. Mengetahui besar rugi korona pada saluran dengan bertambah tingginya tegangan
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV transmisi.
Ungaran - Pedan. b) Luas penampang konduktor yang
d. Mengetahui efisiensi transmisi pada saluran digunakan berkurang karena itu
transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV struktur penyangga konduktor lebih
Ungaran - Pedan. kecil.
II. LANDASAN TEORI c) Arus yang mengalir di saluran

2.1. Umum transmisi menjadi lebih kecil maka


jatuh tegangan juga menjadi kecil.
Menaikkan daya guna saluran Tegangan transmisi yang semakin
transmisi adalah dengan menaikkan besar maka jarak bebas antar kawat
36 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

penghantar harus lebih lebar. Panjang L = l + 0,4605 log10


gandengan isolator harus lebih besar dan
berarti meningkatkan biaya menara dan (Arismunandar dan Kuwahara,
konstruksi penopang. 1993 : 53)
1. Resistan dengan :
l = Induktansi karena fluks magnet
Nilai resistan saluran transmisi dalam kawat
dipengaruhi oleh resitivitas konduktor = 0,05 untuk kawat dengan penampang
dan temperature. Resistan (R) dari bulat (µ = 1)
sebuah penghantar sebanding dengan 3. GMR, GMD
panjang l dan berbanding terbalik dengan
luas penampangnya. Radius rata-rata geometris (GMR) dari
suatu luas ialah limit dari jarak rata-rata
l
R=ρ geometris (GMD) antara pasangan elemen
A (2.2) dalam suatu luas itu sendiri bila jumlah
(William D. Stevenson, 1990 : 39) elemen itu diperbesar sampai tak terhingga.
dengan : a. Teori GUYE
ρ = Resitivitasnya ( Ω ) Pada suatu lingkaran dengan radius r
R = Resistan arus searah ( Ω m) terdapat n titik yang jaraknya satu sama
l = Panjang Konduktor (m) lain sama besar maka GMD antara titik-
A = Luas Penampang (m²) titik adalah :
n −1
2. Induktan Saluran GMD = r n
Jarak-jarak bersama antara pasangan-
Induktan kawat tiga fasa umumnya pasangan titik itu adalah sama dengan n
berlainan untuk masing – masing x (n-1) jarak-jarak, dan hasil perkalian
kawat. Namun karena perbedaannya dari semua jark-jarak itu adalah sama
kecil nilai induktannya dari penghantar dengan pangkat n(n - 1) dari GMD-nya.
yang ditransposisikan yang diambil, b. GMD dari suatu titik terhadap lingkaran
bila ketidakseimbangannya tidak besar. adalah jarak dari titik itu terhadap pusat
Susunan kawat seperti tertera pada lingkaran.
gambar 2.1. reaktan induktif urutan c. GMD dari dua lingkaran dengan jarak
positif (positive sequence inductive titik-titik pusatnya d12 adalah d12.
reactance) dari saluran yang 4. Kapasitan Saluran
ditransposisikan dinyatakan oleh W. A.
Lewis sebagai Kapasitan adalah kemampuan dua
konduktor yang dipisahkan oleh isolator
GMD untuk menyimpan muatan listrik pada
X L = 0,004657 f log10 (Ω / mile)
GMR tegangan yang diberikan diantara keduanya.
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 53) Bila pada dua konduktor yang terpisah oleh
dengan : jarak tertentu dialirkan arus listrik maka
f = Frekuensi akan terbentuk fluks elektrostatik dan dua
GMD = Geometric mean distance = konduktor tersebut berfungsi sebagai
kapasitor. Nilai kapasitasnya semata-mata
3 Dab Dbc Dca r
tergantung dari jari-jari konduktor dan jarak
GMR = Geometric mean radius = antara kedua konduktor tersebut serta tidak
K = Konstanta
K dipengaruhi oleh besarnya medan magnet.
Induktannya dapat dihitung : Rumus untuk menentukan kapasitas
saluran adalah :
r
GMD
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 37
Januari - Juni 2009

dengan:
0,02413
C= E’go = 21,1 kV/cm
GMD
log A = 0,448 untuk kawat padat dan 0,375
r untuk kawat lilitan
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993: 55) f = frekuensi sumber tenaga (Hz)
dengan : r = jari-jari penghantar (cm)
C = kapasitas m = mo x m1
GMD = geometri mean distance (cm) mo = faktor permukaan kawat, untuk
r = jari-jari penghantar kawat lilitan
5. Jatuh Tegangan = 0,83 – 0,87
mI = faktor udara, untuk udara baik 1,0
Jatuh tegangan pada saluran transmisi dan untuk hujan 0,8
adalah selisih antara tegangan pada pangkal δ = kepadatan udara relatif
pengiriman (sending end) dan tegangan pada
ujung penerimaan (receiving end) tenaga 0,4343 E
=
listrik. Pada saluran bolak balik besarnya D
r log 10
tergantung pada impedan dan admitansi r
saluran serta pada beban dan faktor daya.
Jatuh tegangan relative dinamakan regulasi 0,386 b
Eg = (kV/cm)
tegangan (voltage regulation), dan dinyatakan 273 + t
oleh rumus:

Vs − Vr D = jarak ekivalen antar kawat


x100% (cm)
Vr
7. Karakteristik Penyaluran Daya
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 2)
dengan : Tenaga listrik disalurkan melalui jaringan
Vs = Tegangan pada pangkal pengiriman transmisi dari pusat pembangkit yang disebut
Vr = Tegangan pada ujung penerimaan pangkal pengiriman menuju pusat-pusat
6. Hilang Daya Dan Daya Guna Transmisi beban yang disebut ujung penerimaan.
Meskipun tenaga listrik disalurkan dengan
Hilang daya atau rugi daya utama pada sistem tiga fasa tetapi semua perhitungan
saluran transmisi adalah hilangdaya resistan dilakukan berdasarkan hubungan satu fasa
pada penghantar. Disamping itu ada hilang sistem bintang. Dalam mempelajari
daya korona dan hilang daya karena karakteristik penyaluran daya yang meliputi
kebocoran isolator terutama pada saluran variabel-variabel tegangan, arus, dan hilang
tegangan tinggi. Pada saluran bawah tanah daya dapat dilakukan dengan menggunakan
ada hilang daya elektrik dan hilang daya pada dua pendekatan yang berbeda yaitu:
saluran kabel (sheath). a. Rangkaian yang parameter atau konstan-
Hilang daya resistan untuk saluran tiga konstannya dikonsentrasikan (lumped),
fasa tiga kawat untuk saluran transmisi yang pendekatan ini digunakan untuk analisis
pendek dinyatakan oleh persamaan: saluran transmisi jarak pendek.
P1 = 3I2Rl b. Rangkaian yang parameter atau konstan-
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 3) konstannya didistribusikan sepanjang
Hilang Korona saluran transmisi.
A Beberapa perhitungan penting untuk analisis
P= ( f + 25) r 2 ( E g − mδE ' g 0 )10 − 2
δ sistem transmisi adalah:
(Arismunandar dan Kuwahara, 1993:57) a. Menghitung perbedaan besaran antara
tegangan pada pangkal pengiriman (Vs)
38 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

dengan tegangan pada ujung penerimaan pada berkas dua penghantar misalnya dapat
(Vr). diperlakukan sebagai sebuah serat atau
b. Menghitung faktor daya pada pangkal lilitan suatu penghantar dua lilitan.
pengiriman dan ujung penerimaan. 2.2. Kerangka Berfikir
c. Menghitung daya guna transmisi (daya
keluar/ daya masuk) Saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
banyak mengalami kerugian daya yang

8. Konduktor Berkas diakibatkan oleh beberapa faktor misalnya


kerugian daya yang diakibatkan oleh korona
Tegangan ekstra tinggi yaitu tegangan atau residen penghantarnya sehingga
diatas 230 kV, korona dengan akibatnya yaitu mengakibatkan tegangan mengalami
berupa rugi daya dan terutama timbulnya penurunan, tegangan pada pangkal
interferensi dengan saluran komunikasi akan pengiriman (sending end) dan tegangan pada
menjadi sangat berlebihan jika rangkaiannya ujung penerimaan (receiving end) mengalami
hanya mempunyai sebuah komunikasi dan perbedaan nilainya, karena sebagian daya
hanya mempunyai sebuah penghantar yang ada hilang yang diakibatkan oleh faktor
perfasa. Dengan menggunakan dua – faktor diatas. Dalam skripsi ini akan dicari
penghantar atau lebih perfasa yang disusun kerugian daya yang terjadi pada saluran
berdekatan dibandingkan dengan jarak transmisi tegangan ekstra tinggi dengan cara
pemisah antara fasa-fasanya, maka gradien menghitung reistan total, reaktan saluran,
tegangan tinggi pada penghantar dalam impedan, faktor daya, besar tegangan pada
daerah EHV dapat banyak dikurangi. Saluran pangkal pengiriman, besar tegangan pada
semacam ini dikatakan sebagai tersusun dari ujung penerimaan, rugi daya, daya
penghantar berkas (bundled conductors). pengiriman serta efisiensi transmisi
Berkas ini dapat terdiri dari dua, tiga, atau
empat penghantar. Berkas tiga penghantar III. METODOLOGI PENELITIAN
biasanya menempatkan penghantar-
3.1. Lokasi Penelitian
penghantarnya pada sudut-sudut suatu segi
Lokasi : P.T. PLN (Persero) Penyaluran
tiga sama sisi dan berkas empat penghantar
dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali
menempatkan penghantar-penghantarnya
Regional Jawa Tengah dan DIY Unit
pada sudut-sudut suatu bujur sangkar.
Pelayanan Transmisi Semarang.
Arus tidak akan terbagi rata dengan tepat
Waktu : 15 Agustus – 24 Agustus 2007
antara penghantar-penghantar dalam berkas
3.2. Jenis Penelitian
jika tidak dilakukan transposisi penghantar-
Dalam menyusun suatu penelitian
penghantar dalam berkas tetapi
diperlukan langkah-langkah yang benar
perbedaannya tidak begitu penting dalam
sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun
praktek, metode GMD sudah cukup teliti
metode yang digunakan dalam penelitian
untuk perhitungan-perhitungan.
ini adalah metode observasi. Observasi yang
Keuntungan lain yang sama pentingnya
dilakukan adalah dengan pengambilan data
yang diperoleh dari pemberkasan ialah
dilapangan..
penurunan reaktan. Peningkatan jumlah
3.3. Populasi
penghantar dalam suatu berkas mengurangi
Populasi adalah seluruh obyek yang
efek korona dan mengurangi efek reaktan.
dimaksudkan untuk diselidiki, dimana
Pengurangan reaktan disebabkan oleh
obyek tersebut setidak-tidaknya memiliki
kenaikan GMR berkas yang bersangkutan.
satu kesamaan sifat. Populasi dalam
Perhitungan GMR sudah tentu tepat sama
penelitian ini adalah Kerugian Daya Pada
dengan perhitungan untuk penghantar
SUTET 500 kV Ungaran – Pedan.
berupa lilitan. Masing-masing penghantar
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 39
Januari - Juni 2009

3.4. Sampel yang menjadi obyek atau variabel


Sampel merupakan sebagian dari seluruh penelitiannya adalah pengamatan terhadap
populasi yang ingin mewakili seluruh rugi daya pada saluran transmisi tegangan
populasi. Syarat umum pengambilan ekstra tinggi.
sample adalah representatif, dimana sampel 3.6. Sumber Data
yang diambil menggambarkan keadaan Data-data yang diperlukan dalam proses
sebenarnya dari populasi yang ada. Dalam pembuatan laporan ini diperoleh dari:
pengambilan sampel apabila subyeknya 1. Observasi
kurang dari 100 lebih baik diambil semua, Penulis mengamati secara langsung
selanjutnya merupakan penelitian populasi ditempat operator dan mencatat
(Arikunto, 1992 : 107). Penelitian ini tidak data-data yang diperlukan untuk
seluruh populasi dijadikan obyek penelitian dianalisa.
namun akan diambil sampel. Sampel dalam 2. Wawancara
penelitian ini adalah kerugian daya yang Metode ini dilakukan dengan cara
terjadi pada saluran transmisi tegangan menanyakan hal-hal yang sekiraya
ekstra tinggi. Untuk menghindari sampel belum penulis ketahui kepada
yang menyimpang diperlukan teknik pembimbing lapangan.
pengambilan sampel (teknik sampling) yang 3. Studi Pustaka
tepat. Teknik sampling dalam penelitian ini Metode ini dilakukan dengan
merupakan gabungan dari : membaca buku-buku dan mencari
1. Purposive Sampling data yang diperlukan mengenai hal-
Dalam purposive sampling hal atau materi yang dianalisa.
pemilihan sekelompok obyek 4. Bimbingan
penelitian atau sampel didasarkan Metode ini dilakukan dengan cara
pada ciri-ciri atau tujuan tertentu meminta bimbingan untuk hal yang
yang dipandang mempunyai berkaitan dengan analisa dari
sangkut paut yang erat dengan ciri- penelitian ini dari pembimbing,
ciri dari populasi yang diketahui baik dosen maupun dilapangan.
sebelumnya. Adapun pemilihan 3.7. Teknik Analisis Data
sampel purposive sampling Analisa data merupakan salah satu langkah
didasarkan sampel yang dipilih penting dalam penelitian, terutama bila
mempunyai latar belakang dalam digunakan sebagai generalisasi atau
kondisi yang sama. simpulan tentang masalah yang diteliti.
2. Random Sampling Dalam penelitian ini bersifat deskriptif
Dalam random sampling yang baik maka analisis data yang digunakan adalah
secara individu maupun secara analisis deskriptif percentase. Analisis data
bersama-sama setiap populasi ini digunakan untuk deskripsi atau
diberi kesempatan yang sama pembahasan hasil penelitian berupa data
untuk dipilih menjadi sampel. Jadi kuantitatif sehingga akan diperoleh
teknik sampling yang digunakan gambaran kualitatif dari hasil penelitian.
dalam penelitian ini adalah 3.8. Analisis Perhitungan Daya
purposive random sampling.
3.5. Variabel Penelitian Menghitung kerugian daya yang terjadi
Variabel penelitian adalah obyek pada penghantar harus dicari dulu nilai
penelitian, atau apa yang menjadi titik resistannya. Rumus yang digunakan utnuk
perhatian suatu penelitian (Suharsimi mencari resistan adalah menggunakan
Arikunto, 1992 : 99). Dalam penelitian ini persamaan (2.2) sebagai berikut :
40 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

l
R=ρ cos φ = Faktor daya
A b. Menghitung besar tegangan pada ujung
Nilai reaktan dapat dicari setelah nilai beban adalah :
resistannya diketahui, untuk menghitung
Vrline
nilai reaktan adalah dengan menggunakan Vr =
rumus sebagai berikut : 3
(Hutauruk, 1985 : 64)
GMD
X L = 2 π 60 x 2.10 −7 x 103 ln dengan Vr = Tegangan penerimaan
GMR (Volt)
(3.1) Vrline = Tegangan kerja (Volt)
(William D Stevenson, 1990 : 59)
Nilai GMD (Geometric Mean Distance atau c. Mencari tegangan pengiriman adalah :
jarak rata-rata geometris) dan nilai GMR Vs = Vr + IZ
(Geometric Mean Radius atau radius rata- (Hutauruk, 1985 : 64)
rata geometris), dapat dicari dengan dengan Vs = Tegangan pengiriman
menggunakan rumus dibawah ini : Vr = Tegangan penerimaan
I = Arus (Ampere)
GMD = 3 D AB DBC D AC Z = Impedan (Ohm)
d.Mencari besar jatuh tegangan adalah :
(Hutauruk, 1985 : 45)
Vs − Vr
untuk menghitung GMR adalah = x100%
menggunakan persamaan (2.30) sebagai
Vr
berikut.
GMR = 1,09 4 Ds x d 3 (Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 2)
Saluran transmisi Ungaran – Pedan adalah dengan Vs = Tegangan pengiriman
merupakan saluran transmisi jarak pendek Vr = Tegangan penerimaan
yaitu kurang dari 80 km, sehingga untuk e. Mencari rugi daya pada kawat penghantar
mencari impedannya menggunakan menggunakan persamaan (2.11) sebagai
persamaan (2.17) sebagai berikut : berikut :
Z = R + jX P resistan = 3. I2. R
Data-data hasil perhitungan diatas f. Mencari rugi korona menggunakan
digunakan untuk menghitung besar persamaan (2.13) sebagai berikut :
tegangan pada ujung beban dan tegangan
pengiriman, besar jatuh tegangan, rugi A
P= ( f + 25) r 2 ( E g − mδ E ' g 0 )10 − 2
daya pada kawat penghantar, daya δ
pengiriman serta efisiensi transmisi. dengan f = frekuensi (Hz)
Rumus-rumus yang digunakan adalah E 'g 0 = 21,1 kV/cm
sebagai berikut : A = 0,448 untuk kawat padat dan
a. Mencari faktor daya : 0,375 untuk kawat lilit
m = m0 . m1
P
cos φ = δ = Kepadatan udara relatif
S r = jari-jari penghantar
2 2
dan S = P +Q Eg = Gradien tegangan
(William D Stevenson, 1990 : 17) g. Rugi daya total
dengan : P = Daya aktif (Watt) Prugi = P resistan + P korona
S = Daya semu (Watt) h. Mencari daya pengiriman adalah :
Q = Daya rekatif (VAR) Ps = Pr + Prugi
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 41
Januari - Juni 2009

(Arismunandar dan Kuwahara, 1993 : 62) c) Mencari nilai reaktan adalah tetapi harus
dengan Ps = Daya pengiriman dicari lebih dahulu nilai GMD dan
Pr = Daya penerimaan mencari nilai GMR
Prugi = Rugi daya pada kawat d) GMD = 3 D AB DBC D AC
penghantar (Watt)
i. Mencari efisiensi transmisi dengan = 3 11 x 11 x 22
menggunakan persamaan sebagai berikut. = 13,8591
e) GMR = penghantar yang digunakan
Pr adalah jenis DOVE jadi Ds = 0,0314 kaki,
η = x100%
Ps untuk mengubahnya jadi meter maka

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN harus dikalikan dengan 0,3048.


4.1 Data-Data Dari Saluran Transmisi Yang
f) GMR = 1,09 4 Ds x d 3
Melalui Daerah Ungaran-Pedan Tanggal
15 Agustus 2007 Jam 07.00 = 1,09 4 0,0314 x 0,3048 x 0,6 3
R (resistan per fasa): 0,0880 ohm/km = 0,2324 m
D (jarak antar saluran): 11 m
l (panjang saluran) : 75,31 km
13,8591
g) XL= 2 π 60 x 2.10-7 x 103 ln
A(luas penampang) : 327,94mm2 0,2324
Pr (daya penerimaan) : 140 MW = 0,3080 ohm/km
Q (daya rekatif) : 160 MVAR h) Xtotal = 0,3080 x 75,31
Vrline : 517 KV
= 23,1954 ohm
i) Impedan Pada saluran transmisi Ungaran
I (arus line) : 267 A
– Pedan adalah merupakan saluran
D (Jarak ekivalen antar kawat) : 1100 cm
transmisi jarak pendek yaitu kurang dari
b (Tekanan udara): mbar = 758,31
80 km sehingga pengaruh kapasitansinya
mmHg
sangat kecil dan bisa diabaikan, nilai
t (Suhu udara)
impedannya adalah sebagai berikut.
(24,3 0
+ 22,9 0 )
= 23,6 0 C Z = R + jX
2 = 6,6272 2 + 23,1954 2
= 24,1235 ohm
(1011 + 1011) = 1011 j) Mencari faktor daya adalah dengan cara

2 sebagai berikut.
Pr = 140 Mwatt
r (Jari-jari kawat satu konduktor) : 1,02 cm
Q = 160 MVAR
f (Frekuensi sumber tenaga): 60 Hz
E (Tegangan fasa) : 517 KV
S = 140 2 + 160 2
= 212,603 Mwatt
Faktor udara m1 adalah 1,0 untuk
udara baik dan 0,8 untuk hujan. Faktor P
permukaan kawat m0 untuk kondisi
jadi cos φ =
S
permukaan kawat halus adalah 1,0 untuk 140
kawat lilit adalah 0,83 – 0,87.
cos φ =
212,603
4.2 Analisis Rugi Daya
= 0,6585
a) Resistan total :
k) Besar tegangan kerja adalah 517.000 Volt
b) Rtotal =Rxl
sehingga tegangan penerimaan atau
= 0,0880 x 75,31 tegangan pada ujung beban dapat
= 6,6272 ohm dihitung
517000
Vr =
3
42 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

= 298.490,0891 Volt
0,375
l) Mencari tegangan pengiriman q) P= ( 60 + 25 )1,02 2
Vs = Vr + IZ
0,9869
= 298.490,0891 + 267 x 24,1235 (72 ,5834 − 0,83 x 0,9869 x 21,1)10 − 2
= 304.931,0636 Volt
= 18,58236338 kW/km
m) Mencari besarnya jatuh tegangan
= 18.582,36338 W/km
Vs − Vr Rugi korona total
= x100% Ptotal =Pxl
Vr
304.931,0636 − 298.490,0891 = 18.582,36338 x 75,31
= x100% = 1.399.437,786 Watt
298.490,0891
r) Prugi = P resistan + P korona
= 2,16 %
= 1.417.339,382 + 1.399.437,786
n) Rugi daya pada kawat penghantar dapat
= 2.756.777,168 Watt
dicari seperti dibawah ini
s) Daya pengiriman dapat dicari dengan)
o) Presistan = 3. I2. R
seperti dibawah ini.

= 3 x 2672 x 6,6272 Ps = Pr + Prugi


= 1.417.339,382 Watt = 140.000.000 + 2.756.777,168

p) Rugi Korona = 142.756.777,168 Watt

Kepadatan udara relatif t) Efisiensi transmisi dapat dicari seperti


dibawah ini.
0,386 b
δ= Pr
273 + t η = x100%
0,386 x 758,31 Ps
δ= 140.000.000
273 + 23,6 0 = x100%
142.756.777,168
= 0,9869
Gradien tegangan pada permukaan kawat = 98,07 %
untuk saluran transmisi 3-fasa Jatuh tegangan yang terjadi pada jam
0,4343 E 07.00 WIB masih dikatakan kecil karena
Eg = ( kV / cm) hanya 2,16 %. Hal ini disebabkan karena
D
r log 10 jarak saluran pendek yaitu 75,31 km,
0,4343rx 517 sehingga besar resistan pada kawat
Eg = ( kV / cm)
1100 penghantar tidak begitu besar. Sedangkan
1,02 log 10
1,02 efisiensi transmisi hampir mendekati 100 %
= 72,5834 kV / cm yaitu 98,07 %, artinya kerugian daya yang
Rugi korona terjadi yaitu sebesar 2.756.777,168 Watt
masih dalam batas normal dan semua ini
A
P= ( f + 25)r 2 ( E g − mδ E ' g 0 )10 − 2 dipengaruhi oleh besarnya arus dan resistan
δ kawat penghantar yang tidak begitu besar.
dengan :
Kerugian korona dalam persen dari rugi

E 'g 0 = 21,1 kV/cm daya

A = 0,448 untuk kawat padat dan Pkorona total


0,375 untuk kawat lilit = x100%
Rugi daya total
m = m0 . m1
= 0,83 x 1,0
= 0,83 = 1.399.437,786
x100%
2.756.777,168
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 43
Januari - Juni 2009

Agustus 2007 yaitu sebesar 1.440.538,31


= 50,76 % Watt, sedangkan kerugian daya terkecil
Kerugian korona yang terjadi pada Rabu, akibat korona terjadi pada hari Jum’at 17
15 Agustus 2007 jam 07.00 adalah Agustus 2007 jam 07.00 yaitu sebesar
1.399.437,786 Watt sedangkan kerugian daya 1.363.910,815 Watt.
yang terjadi adalah sebesar 2.756.777,168 4. Nilai efisiensi transmisi pada saluran
Watt sehingga kerugian daya yang transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV
diakibatkan oleh faktor korona adalah 50,76 Ungaran – Pedan masih sangat baik sekali
%. Sedangkan sisanya adalah kerugian yang karena rata – rata mendekati 100 %.
diakibatkan oleh faktor lain misalnya rugi 5. Saran
yang diakibatkan oleh penghantar, faktor Adapun saran yang dapat diberikan oleh
alam, kekotoran isolator, dll. penulis untuk penelitian kerugian daya saluran
Perhitungan dilakukan sampai tanggal 24 transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV adalah
Agustus 2007 pada 3 waktu tertentu, yaitu sebagai berikut :
pada jam 07.00, 13.00 dan jam 18.00  Bagi peneliti selanjutnya yaitu dalam
meneliti kerugian daya pada saluran
V. PENUTUP transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV
sebaiknya dalam pengambilan data
5.3. Kesimpulan
diambil data untuk beberapa bulan,
Berdasarkan hasil analisis selama
sehingga dapat dilihat secara detail
penelitian maka dapat diambil kesimpulan
penurunan dan kenaikan kerugian daya
sebagai berikut :
yang terjadi. Maka untuk pengambilan
1. Jatuh tegangan yang terjadi pada saluran
tindakan akan lebih efektif.
transmisi tegangan ekstra tinggi Ungaran –
Pedan masih sangat kecil sekali, karena
Daftar Pustaka
masih dibawah standarnya yaitu maksimal 5
% untuk batas atas dan maksimal 10 %
Arikunto, Suharsami. 1996. Prosedur Penelitian.
untuk batas bawah. Jatuh tegangan yang
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
terbesar terjadi pada hari Rabu, 15 Agustus
Arismunandar. A. dan Kuwahara. S. 1993. Buku
2007 jam 13.00 sebesar 3,68 % dan yang
Pegangan Teknik Tenaga Listrik.
terkecil terjadi pada hari Jum’at, 17 Agustus
Jakarta : Pradnya Paramita.
2007 jam 07.00 sebesar 1,64 %.
http://www.iceweb.com.au/Technical/conversion
2. Kerugian daya pada penghantarnya untuk
s/pressureconv.htm (23/01/2008,
saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 500
09.16)
kV Ungaran – Pedan masih sangat kecil
Hutauruk. T.S. 1985. Transmisi Daya Listrik.
sehingga tidak perlu adanya penggantian atau
Jakarta : Erlangga.
perbaikan alat dan bahan pada saluran
Kadir, Abdul. 1998. Transmisi Tenaga Listrik.
tersebut. Kerugian daya terbesar adalah
Jakarta : Universitas Indonesia-Press.
terjadi pada hari Rabu, 15 Agustus jam 18.00
Moersaleh. H dan Musanef. 1992. Pedoman
sebesar 6.179.710,62 Watt dan kerugian daya
Membuat Skipsi. Jakarta : CV. Haji
terkecil adalah terjadi pada hari Rabu, 15
Masagung.
Agustus 2007 jam 07.00 sebesar
Seminar Nasional. 2005. Peranan SUTET 500 kV
2.756.777,168 Watt. Hal ini banyak
Dalam Menjamin Suplai Listrik Jawa-
dipengaruhi oleh arus, panjang saluran dan
Madura-Bali Serta Berbagai Aspeknya.
resistan penghantarnya.
Yogyakarta : UGM.
3. Kerugian daya yang diakibatkan oleh korona
Sulasno. 1993. Analisa Sistem Tenaga Listrik.
yang paling besar adalah terjadi pada hari
Semarang : Satya Wacana.
Selasa, 21 Agustus 2007 dan hari Jum’at 24
44 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

William. D. dan Stevenson. Jr. 1990. Analisis


Sistem Tenaga Listrik. Bandung :
Erlangga.
Zuhal. 1998. Dasar Teknik Tenaga Listrik. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.

BIOGRAFI
Hernawan Sujatmiko, Pendidikan terakhir S1
Teknik Elektro Unnes.
Hamzah Berahim, Dosen Teknik Elektro UGM.
Ngadirin, Dosen Teknik Elektro UNNES
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 45
Januari - Juni 2009

ANIMASI PROSES PENGIRIMAN SMS PADA GSM


MENGGUNAKAN MCROMEDIA FLASH MX

Suenda Adi Pratama, Budi setyanto, Dhidik Prastiyanto

ABSTRACT

One of popular services in GSM (Global System for Mobile Communication) system is SMS (Short
Message Service). Beside of the low delivery cost, SMS also allows notification and alert delivery. SMS has
good and important role in telecommunication world, so the understanding about SMS technology is very
needed. Looking for a good method to help about SMS technology understanding until right know is rarely,
especially about SMS delivery process. This project aims to create an animation of SMS delivery process on
GSM system using Macromedia Flash MX, so hopefully could help to study about SMS delivery process.
The SMS animation delivery program with Macromedia Flash MX could demonstrate three processes
in SMS delivery mechanism, such as SMS delivery success, delay and fail, but can not demonstrate the
signal process and the conversion message with detail.

Keyword : GSM, Macromedia Flash MX, SMS


PENDAHULUAN Proses pengiriman SMS dari awal sampai
Layanan pesan pendek (Short Message akhir tidaklah semudah yang dibayangkan, ada
Service, SMS) adalah salah satu layanan yang beberapa tahap dan proses didalamnya, padahal
banyak digemari, terbukti bahwa setiap orang sampai saat ini belum ada metode yang baik
yang mengerti bagaimana cara menggunakannya untuk membantu pemahaman mengenai hal itu.
di terminal handphone atau media lainnya, maka Oleh karena itu, perlu dalam skripsi ini dibuat
mereka akan cenderung menggunakan SMS. SMS suatu animasi mengenai proses pengiriman SMS,
memiliki banyak keuntungan, antara lain biaya sehingga membantu untuk mempermudah
yang murah, pengiriman notifikasi dan alert, pemahaman tentang mekanisme pengiriman SMS.
privasi yang tetap terjaga, masalah kesopanan,
dan fleksibilitas. A. Permasalahan
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Permasalahan yang diambil pada tulisan ini
keberadaan SMS di dunia telekomunikasi adalah bagaimana memaparkan proses
sangatlah penting, bukan hanya para pelanggan pengiriman SMS pada GSM menggunakan
yang diuntungkan tetapi pihak operator juga Macromedia Flash MX, sehingga diharapkan
merasakan keuntungan untuk setiap kirimannya, dapat mempermudah untuk dipahami.
hal ini yang menyebabkan SMS tidak hanya
dimanfaatkan untuk kiriman person to person, B. Tujuan Penelitian
tetapi dapat dikembangkan dalam dunia bisnis Adapun tujuan dari skripsi ini adalah
ataupun yang lainnya. membuat animasi proses pengiriman SMS
Penjelasan dan pemahaman mengenai menggunakan piranti lunak Macromedia Flash
teknologi SMS sangatlah diperlukan, apalagi bagi MX yang dapat menampilkan proses pengiriman
orang yang bekecimpung di dunia SMS sukses, tunda, dan gagal, sehingga
telekomunikasi. Hal yang paling penting dalam diharapkan program ini dapat membantu dalam
pemahaman sistem SMS adalah mengetahui pemahaman proses pengiriman SMS.
bagaimana sebenarnya mekanisme pengiriman
SMS itu terjadi, sehingga bisa diketahui faktor C. Batasan Masalah
apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan Batasan-batasan masalah dalam skripsi ini
kegagalan suatu pengiriman SMS. adalah sebagai berikut. Animasi ini menerangkan
tiga mekanisme pengiriman SMS, yaitu sukses,
46 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

tunda, dan gagal. Proses pengiriman dan Konsep dari sistem selular itu sendiri
penerimaan SMS melalui terminal telepon adalah membagi daerah pelayanan menjadi kecil-
genggam. Penyebab keterlambatan dan kegagalan kecil atau disebut dengan sel dan setiap sel
pengiriman SMS tidak diterangkan secara detil. dilayani oleh sebuah stasion pemancar-penerima
basis (Base Transceiver Station, BTS). Sistem
D. Metodologi Penelitian selular mempunyai banyak keuntungan
Metode penelitian yang digunakan untuk dibandingkan sistem konvesional, antara lain
penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut. kualitas pembicaraan yang lebih baik, kapasitas
1. Studi literatur, membutuhkan keragaman pelanggan yang lebih besar, kemudahan bagi
referensi dari berbagai sumber termasuk pemakai, serta kemampuan adaptasi yang tinggi
dokumen-dokumen yang dicuplik dari terhadap kepadatan lalu-lintas. Bentuk sel yang
internet. ideal adalah lingkaran, tetapi pada kenyataannya
2. Studi pemrograman Macromedia Flash MX, tidak bisa diterapkan karena bentuk permukaan
dengan membuat animasi tentang mekanisme bumi yang tidak rata.
pengiriman SMS.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini akan
dibagi dalam lima bab, dengan sistematika
sebagai berikut.
a. BAB I PENDAHULUAN; (a) (b) (c)
meliputi latar belakang, rumusan Gambar 1. Bentuk sel
masalah, batasan masalah, tujuan (a) ideal
penelitian, manfaat penenlitian, (b) model
metodologi penelitian, sistematika (c) nyata
penulisan.
b. BAB II DASAR TEORI; B. GSM (Global System for mobile
meliputi sistem selular, GSM, dan communication)
layanan pesan pendek. GSM adalah sistem komunikasi selular
c. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN standar generasi kedua yang dikembangkan
SISTEM N; untuk mengatasi masalah sistem yang terpisah-
Berisi tentang cara pembuatan program pisah pada sistem selular generasi pertama.
meliputi alat, bahan dan perancangan Arsitektur
sistem. jaringan GSM diperlihatkan pada gambar
d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN dibawah ini..
PEMBAHASAN;
Berisi penjelasan tentang bagaimana
caranya menjalankan program dan
penjelasan tentang interaksi yang harus
dilakukan antara pemakai dengan
program yang dibuat.
e. BAB V SIMPULAN DAN SARAN;
merupakan bab terakhir yang berisi
kesimpulan dan saran.
II. LANDASAN TEORI
A. Sistem selular
Gambar 2. Arsitektur jaringan GSM
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 47
Januari - Juni 2009

GSM menawarkan kapasitas sistem lebih Gambar 3. Jaringan SMS pada GSM
besar, karena menggunakan teknologi TDMA,
yang berarti penggunaan sebuah kanal tidak Proses pengiriman SMS ke pelanggan dibagi
diperuntukan bagi satu pelanggan saja, sehingga menjadi 2, yaitu Mobile-Originated Short Message
pada saat pelanggan tersebut tidak mengirimkan (MO-SM) dan Mobile-Terminated Short Message
informasi, kanal dapat digunakan oleh pelanggan (MT-SM).
lain. Hal ini berlawanan dengan teknologi FDMA 1. Mobile-Originated Short Message (MO-
yang digunakan pada generasi pertama. Dengan SM). MO-SM merupakan jenis pengiriman SMS
menggunakan teknologi digital, layanan yang yang dikirimkan oleh mobile handset ke SMSC.
ditawarkan menjadi lebih beragam, bukan hanya Pada layanan MO-SM selalu ada laporan yang
sebatas suara saja, tetapi juga memungkinkan dikirimkan ke handset, baik yang
diimplementasikannya layanan-layanan yang mengkonfirmasikan pengiriman pesan pendek ke
berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman SMSC maupun mengkonfirmasikan kegagalan
data dengan kecepatan rendah. pengiriman dan mengidentifikasi penyebabnya.
Adapun gambaran skenario proses MO-SM
C. Layanan Pesan Pendek diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.
Layanan pesan pendek (Short Message
Service, SMS) adalah sebuah layanan yang
memungkinkan untuk mengirim dan menerima
pesan singkat berupa teks alphanumeric antara
dua atau lebih pelanggan bergerak dan sistem
eksternal seperti surat elektronik, pager, dan
sistem pesan suara dengan kapasitas satu
kiriman pesan maksimal 160 karakter bahkan
765 karakter.
Mekanisme pengiriman SMS terdiri atas
pengiriman sukses, tunda, dan gagal. Kondisi
sukses meliputi sukses. Kondisi tunda
disebabkan karena jaringan, kerusakan jaringan,
dan MS yang dituju dalam keadaan tidak aktif. Gambar 4. skenario MO-SM

Kondisi gagal disebabkan karena jaringan penuh


Keterangan.
(network kongesti), kerusakan jaringan (network
1. Ketika MS aktif, maka MS meregistrasikan
error), tujuan diblok, invalid tujuan, dan message
pada jaringan.
expired. Arsitektur jaringan SMS pada GSM
2. Melalui handset pelanggan, SMS ditulis dan
diperlihatkan pada Gambar dibawah ini.
dikirim ke nomor MS atau SME tujuan. SMS
tersebut dikirim ke MSC terlebih dahulu
untuk diproses lebih lanjut.
3. MSC akan memverifikasi VLR untuk
menentukan apakah MS berada atau
berkunjung pada daerah operasi VLR
tersebut. Jika sudah ditemukan VLR dari MS
tersebut maka pengiriman SMS dapat
dilanjutkan.
4. MSC mengirimkan SMS tersebut ke SMSC
dengan menggunakan operasi forward short
message.
48 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

5. Setelah SMS diterima oleh SMSC, maka 6. MSC mengirim laporan operasi forward short
SMSC mengirimkan SMS tersebut ke SME message ke SMSC
tujuan dan SMSC menerim laporan 7. jika diminta oleh ESME, SMSC akan
acknowledgement dari operasi forward short mengirimkan status laporan dari proses
message. pengiriman SMS ini.
6. Keberhasilan operasi forward short message
tersebut oleh SMSC dikirimkan ke MSC. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
7. Acknowledgement dari SMSC tersebut Perancangan sistem pada ”Animasi Mekanisme
dikirimkan oleh MSC ke MS sebagai status Pengiriman SMS pada GSM Menggunakan
report dari pengiriman SMS ke SME tujuan. Macromedia Flash MX” meliputi dua hal yaitu
Perancangan flowchart dan Perancangan
3. Mobile-Terminated Short Message (MT- antarmuka pengguna (User interface).
SM). MT-SM merupakan jenis pengiriman A. Flowchart Program
SMS yang ditampung oleh SMSC dan
dikirimkan ke handset pelanggan tujuan. Mulai

Pada layanan MT-SM juga terdapat


laporan konfirmasi pengiriman maupun
informasi kegagalan pengiriman beserta Tampilan Awal

identifikasi penyebabnya. Adapun


gambaran skenario proses MT-SM Menu Utama
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.

Overview ProsesPengiriman Lihat Profil


SMS

Pengertian SMS Dalam Satu MSC

ElemenPendukung Beda Cakupan MSC

Mekanisme SMS Lintas Operator

Gambar 5. Skenario MT-SM


Keterangan.
1. ESME mengirim SMS ke SMSC.
Selesai
2. SMSC meminta informasi routing dari MS
tujuan melalui HLR. Gambar 6. Flowchart Program Animasi
3. SMSC mengirim SMS ke MSC setelah MS pengiriman SMS
diketahui informasi routing dengan B. Perancangan Antarmuka Pengguna
menggunakan operasi forward short message. Perancangan antarmuka pengguna atau (user
4. MSC mengambil informasi keberadaan MS interface) merupakan suatu bagian yang
tujuan dari VLR. Operasi ini menggunakan memerlukan ketrampilan, ketelitian, serta harus
prosedur autentikasi. mampu mempertimbangkan tindakan-tindakan
5. MSC mengirimkan SMS ke MS tujuan setelah pengambilan keputusan saat perencanaan. Pada
ditemukan keberadaan MS tersebut. perancangan ini lebih mengutamakan pembuatan
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 49
Januari - Juni 2009

tampilan yang nantinya akan mempermudah materi pendukung program. Tujuannya adalah
dalam pembuatan. Tampilan merupakan bagian agar membantu mempermudah pemahaman
terpenting dalam perancangan ini. Perancangan mengenai program. Desain tampilan materi dapat
tampilan terbagi dalam tiga tahap. Pertama, dilihat pada Gambar di bawah ini.
tampilan awal meliputi : perancangan proses
Menu 1
menunggu dan halaman utama. Kedua, menu
utama. Ketiga, perencanaan tampilan animasi.
Menu 2 Layar Peraga
a. Tampilan Awal
Tampilan awal program animasi Menu 3
pengiriman SMS meliputi Proses menunggu dan
halaman utama. Desain tampilan awal pada Keluar
animasi pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 9. Perancangan tampilan materi
Gambar di bawah ini. Pada bagian ini terdapat tiga menu yang
ditampilkan dan layar peraga. Menu tersebut
Judul
Proses
merupakan suatu pilihan untuk menmpilkan
Menunggu
Masuk
materi pada layar peraga. Layar peraga nantinya
akan berisi materi pendukung program.
f. Tampilan Animasi
(a) (b) Pada bagian ini nantinya akan berisi
Gambar 7. Perancangan tampilan pertama animasi proses pengiriman SMS. Desain animasi
program (a) Proses menunggu (b) Halaman merupakan bagian terpenting dalam pembuatan
utama program, karena terdapat kumpulan gambar yang
Proses menunggu merupakan tampilan sebelum mewakili perangkat telekomunikasi dan proses
masuk ke halaman utama. pengiriman SMS. Dalam program ini terdapat
b. Menu Utama beberapa animasi proses pengiriman SMS, tetapi
Menu utama merupakan kumpulan beberapa sub desain tampilan animasinya dibuat sama. Desain
menu. Pada menu utama ini terdapat beberapa tampilan animasi dapat dilihat pada Gambar di
pilihan menu, antara lain materi SMS, proses bawah ini.
animasi dan profil. Pada bagian pertama yaitu
mengenai materi SMS, bagian ini berisi wacana
khususnya mengenai teknologi SMS yang
menunjang program animasi. Bagian kedua
adalah mengenai proses animasi, yaitu berisi Layar Animasi
animasi proses pengiriman SMS, dan menu ketiga
adalah tentang profil pembuat. Desain menu
utama dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Kembali
Menu 1

Menu 2 Gambar 10. Perancangan tampilan animasi

Menu 3 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan dibahas hasil program animasi
Gambar 8. Perancangan menu utama program proses pengiriman SMS pada GSM menggunakan
Macromedia Flash MX.
c. Tampilan Materi A. Halaman Depan
Tampilan materi merupakan bagian dari
menu utama, bagian ini nantinya akan berisi
50 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

Halaman depan terdiri atas proses tunggu menuju halaman proses pengiriman SMS dan
dan halaman depan program, yang merupakan dapat melihat animasi pengiriman SMS. Menu
tampilan awal sebelum masuk pada menu utama. lihat profil untuk melihat profil pembuat. Menu
1. Proses Tunggu. Proses tunggu utama program diperlihatkan pada Gambar di
merupakan halaman awal untuk mempersiapkan bawah ini.
program ketika pertama kali dijalankan dan
merupakan tampilan sebelum menuju halaman
depan program. Pada bagian ini terdapat animasi
teks dan animasi proses tunggu. Proses tunggu
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.

Gambar 13. Tampilan menu utama


C. Layar Submenu
Layar sub menu merupakan halaman
setelah pemakai memilih tombol yang disediakan
pada halaman menu utama. Pada program
animasi pengiriman SMS ini terdapat tiga sub
menu, yaitu : overview SMS, proses pengiriman
dan lihat profil.
Gambar 11.Proses Tunggu 1. Overview SMS. Pada bagian ini
2. Halaman Depan Program. Tampilan terdapat wacana mengenai teknologi SMS yang
setelah proses tunggu adalah halaman depan bertujuan untuk mendukung program animasi
program, pada tampilan ini berisi judul program pengiriman SMS dan membantu pemahaman
dan tombol masuk. Fungsi tombol masuk pada materi khusunya teknologi SMS. Overview SMS
tampilan ini adalah untuk menuju ke halaman meliputi pengertian SMS, elemen pendukung, dan
berikutnya, yaitu menu utama. Halaman depan mekanisme SMS. Sub menu Overview SMS
program diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.

Gambar 12. Halaman depan program


B. Menu Utama
Tampilan setelah halaman depan program Gambar 14. Tampilan overview SMS
adalah menu utama. Pada menu utama ini 2. Proses Pengiriman. Pada bagian ini
terdapat beberapa menu, antara lain: overview terdapat pilihan untuk melihat animasi
SMS, proses pengiriman dan lihat profil. Jika pengiriman SMS, antara lain pengiriman SMS
menekan tombol pada menu overview SMS maka dalam satu MSC, beda MSC, dan lintas operator.
dapat melihat beberapa materi SMS yang Masing-masing menu terdapat tiga tombol, yaitu
mendukung program animasi. Jika menekan tombol warna hijau, kuning, dan tombol warna
tombol pada menu proses pengiriman, maka akan merah. Tombol warna hijau untuk melihat proses
Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 51
Januari - Juni 2009

pengiriman SMS sukses, tombol warna kuning Animasi kedua adalah proses pengiriman
untuk melihat proses pengiriman SMS tunda, dan SMS beda MSC. Desain tampilan dan alur
warna merah untuk melihat proses pengiriman program hampir sama dengan proses pengiriman
SMS gagal. Selain itu disediakan tombol kembali SMS dalam satu MSC, hanya saja gambar yang
untuk menuju halaman sebelumnya yaitu menu terdapat pada layar animasi berbeda, karena
utama. Tampilan proses pengiriman diperlihatkan menggunakan dua MSC. Layar animasi
pada Gambar di bawah ini. pengiriman SMS berbeda MSC dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.

Gambar 15. Tampilan proses pengiriman


4. Lihat Profil. Bagian ini berisi tentang
profil pembuat. Tampilan profil pembuat Gambar 18. Tampilan animasi beda MSC
diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. Animasi ketiga adalah proses pengiriman
SMS lintas operator.Pada bagian ini terdapat
gambar perangkat telekomunikasi yang
mendukung terjadinya pengiriman SMS dan
tombol untuk mengendalikan pergerakan alur
animasi. Layar animasi terdapat empat tombol
untuk pengaturan, yaitu tombol play, tombol
pause, tombol stop, dan tombol kembali. Tombol
play berfungsi untuk memulai alur pengiriman
Gambar 16. Tampilan profil pembuat SMS, tombol pause untuk berhenti sementara,
D. Layar Animasi tombol stop untuk berhenti total, dan tombol
Layar animasi merupakan bagian Kembali untuk kembali ke menu utama. Layar
terpenting dalam program animasi pengiriman animasi pengiriman SMS lintas operator dapat
SMS, karena tujuan utama dari program animasi dilihat pada Gambar di bawah ini.
pengiriman SMS adalah melihat proses
pengiriman SMS. Program ini menampilkan
proses pengiriman SMS dalam satu MSC, beda
MSC, dan lintas operator, sehingga tampilan
animasinya juga beragam. Layar animasi
pengiriman SMS dalam satu MSC dapat dilihat
pada Gambar di bawah ini.

Gambar 19. Tampilan animasi lintas operator

Tombol V. SIMPULAN DAN SARAN


Tombol A. Simpulan
Gambar 17. Tampilan animasi satu MSC
52 Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1
Januari - Juni 2009

Dari hasil pembahasan dan uraian pada Postel, J.B., 2005, Mobile Messaging Technologies
bab-bab terdahulu maka dapat diambil and Services Sms, Ems And Mms, John
kesimpulan bahwa program animasi pengiriman Wiley and Sons ,England.
SMS dengan Macromedia Flash MX ini dapat _____, 2007, Mengenal SMS (Short Message
memperlihatkan proses pengiriman SMS dalam Service). www.mobileindonesia.net
satu MSC, beda MSC, dan lintas operator. Selain 07 Desember
itu program ini dapat memperlihatkan tiga _____, 2007, Tutorial Wireless Short Message
mekanisme proses pengiriman SMS, yaitu Service. www.visualgsm.com
pengiriman SMS sukses, tunda, dan gagal, tetapi 09 November
program ini tidak menampilkan proses
pengiriman SMS melalui media selain telepon BIOGRAFI
genggam. Program ini diharapkan dapat Suenda Ardi Pratama, Pendidikan terakhir S1
membantu masyarakat yang ingin belajar Teknik elektro UNNES.
mengenai teknologi SMS dan mengetahui proses Budi setyanto, dosen Teknik Elektro UGM
pengiriman SMS.
Dhidik Prastiyanto, dosen Teknik Elektro Unnes

B. Saran
Program ini hanya sebagai pengantar materi
untuk mempermudah pemahaman, sehingga
masih banyak kekurangan yang terdapat
didalamnya. Untuk itu program ini dapat
dikembangkan menjadi lebih baik, misalnya
dengan menambahkan proses pengiriman SMS
melalui e-mail atau media lain, selain itu program
animasi pengiriman SMS bisa dikembangkan
lebih lanjut seperti media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Mehrotra, A.,1996, GSM System Engineering,
Artech House Publishers, London.
Mulyanto, E.S., 2002, Kupas Tuntas Telepon
Selular Anda, Andi offset, Yogyakarta.
Oetomo, B.S.D., dan H., 2003, Teleakses
Database Pendidikan Berbasis Ponsel,
Andi offset, Yogyakarta.
Rosidi, R.I., 2004, Membuat Sendiri SMS
Gateaway Berbasis Protokol SMPP, Andi
offset, Yogyakarta.
Santoso, G., 2004, Sistem Selular CDMA (Code
Division Multiple Access) , Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sunomo, 2004, Pengantar Sistem Komunikasi
Nirkabel, PT. Grasindo, Jakarta.
Sutopo, A.H., 2002, Animasi Dengan Macromedia
Flash Berikut Actionscript, Salemba
Infotek, Jakarta.

You might also like