You are on page 1of 48
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PERUSAHAAN BATA RINGAN PT. SB CON PRATAMA PENENTUAN KADAR CaO PADA KAPUR BAKAR MENGGUNAKAN METODE VOLUMETRI DI PT. SB CON PRATAMA disusun oleh : MOH SYAIFUDIN 4311411032 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 HALAMAN PENGESAB Laporan hasil Praktik Kerja Lapangan di PT. SB Con Pratama pada tanggal 27 Januari 2014 sampai dengan 21 Februari 2014 telah diselesaikan dan disahkan untuk memenuhi salah satu syarat perkuliahan di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan mu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang pada: hari tangeal Dosen Pembimbing PKL Pembimbing Lapangan Jurusan Kimia FMIPA Unnes PT. SB Con Pratama M. Prio Bagus Santoso, Ella Kusumastuti, S NIP. 198212142009122004 Mengetahui Ketua Jurusan Kimia Kepala Produksi FMIPA Unnes PT. SB Con Pratama Dra, Woro Sumami, M. Si. Yosef Hernindyo, S, T NIP. 196507231993032001 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat ‘menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Penentuan Kadar CaO pada Kapur Bakar Menggunakan Metode Volumetti di PT. SB Con Pratama”. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu matakuliah wajib di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Adapun terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari keterlibatan dan bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu ‘ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1, Ibu Dra, Woro Sumarni, M.Si selaku ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Iimu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. MS 2, Ibu Ella Kusumastuti, selaku dosen pembimbing PKL di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 3. Bapak M. Prio Bagus Santoso, S.Si. selaku Kepala Laboratorium PT. SB Con Pratama sekaligus sebagai Pembimbing Lapangan yang telah bersedia ‘meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis selama PKL. 4, Seluruh staf dan karyawan Laboratorium PT. SB Con Pratama 5, Kedua orang tua serta seluruh keluarga atas doa, kasih sayang, serta ukungannya, 6, Susanti dan Rika Desita yang telah bekerjasama, menjadi partner kerja selama PKL berlangsung. 7, Semua teman-teman angkatan 2011 yang tidak pernah bosan untuk ‘membantu dan memberi saran, krtik serta pemahaman kepada penis, 8. Semua pibak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah ‘membantu menyelesaikan PKL dan penyusunan laporan, Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini ‘masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kcritik yang bersif't membangun demi kesempurnaan penulisan oleh penulis di masa yang akan datang, Penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Inu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang khususnya dan pembaca pada umumnya. Semarang, September 2014 Penulis ABSTRAK Syaifudin, M. 2014, Penentuan Kadar CaO pada Kapur Bakar Menggunakan Metode Volumetri di PT. SB Con Pratama. Laporan PKL. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Tmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Ella Kusumastuti, S.Si, M.Si Kata kunci: kapur bakar, volumetri, PT, SB Con Pratama Batu kapur yang terdapat di alam bermacam-macam jenisnya, antara lain kalsit (CaCO3), dolomit (CaCOs.MgCOs), magnesit (MgCOs), siderit (FeCOs), ankerit [CaaFe(COs).), dan aragonit (CaCOs) yang berkomposisi kimia sama dengan kalsit tetapi berbeda dalam struktur kristalnya. Batu kapur juga digunakan untuk campuran dalam pembuatan semen dan bata ringan. PT. SB Con Pratama memproduksi bata ringan mendatangkan kapur dari supplier untuk menjadi salah satu bahan baku dalam pembuatan bata ringan. Karena kadar CaO yang dipasok oleh supplier berbeda-beda, maka sebelum masuk pabrik dilakukan analisis kadar CaO dalam kaput. Metode yang digunakan dalam percobaan penentuan kadar CaO dalam kapur bakar ini adalah metode volumetri. Sampel kapur baker ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dengan aquades sampai 100 ml. Kemudian dipanaskan dengan hot plate dengan suhu 100°C dan ditambahkan 2-3 tetes indikator pp. Indikator pp bekerja pada trayek pH 8-10. Larutan sampel kapur bakar ititrasi dengan tittan HCl 1 N. Sampel dititrasi hingga terjadi perubahan warna dai putih keruh hingga menjadi merah muda. Kadar CaO dihitung menggunakan rumus gecao =28°2*=" dengan mencatat setiap volume penambahan HCl. Adapun kadar CaO minimum dalam kapur bakar yang menjadi standar PT. SB Con Pratama adalah 75%, Sedangkan persentase kapur bakar dibandingkan komposisi yang ditambahkan pada proses pembuatan bata ringan adalah sebesar 9,3%. Kapur bakar yang dianalisis sebanyak 29 sampel, dengan didapatkan rata-rata kadar sebesar 79.44%. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. sel KATA PENGANTAR. iii ABSTRAK. - . seve DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR TABEL ix DAFTAR LAMPIRAN, BAB |. PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang, 1 1.2, Rumusan Masalah, 1.3, Tujuan Penelitian... 1,5. Waktu dan Pelaksanaan, 3 3 1.4. Manfaat. 3 3 1,6, Metode Pelaksanaan 3 3 1.7. Sistematika Laporan, BAB Il. TINJAUAN PUSTAKA. 5 2.1. Profil PT. SB Con Pratama 5 2.2. Bata Ringan... 2.3. Kapur Bakar. wu 2.4, Proses Pembuatan Bata Ringan. 1 2.5. Analisis Volumetri 18 BAB III, METODE. 3.1. Tempat dan Waktu... 3.2. Alat dan Baban, 3.3. Analisis Sampel. 21 3.4, Cara Kerja. BAB IV, HASIL DAN PEMBAHASAN..... AA Ha8ib oon 4.2. Pembahasan. 24 BAB V. PENUTUP. 27 5.1. Kesimpulan... 27 5.2, SaPAM. ss 27 DAFTAR PUSTAKA. 28 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1, Pabrik PT. SB Con Pratama..., Gambar 2.2. Hubungan suhu reaksi dengan prosentase kalsium oksida. 10 Gambar 2.3, Hubungan antara kuat tekan dengan prosentase kalsium oksida.......10 Gambar 2.4, Peneampuran Pasir. . . 12 Gambar 2.5. Conveyor... Gambar 2.6. Ballmill 13 Gambar 2.7. Slurry. 13 Gambar 2.8. Silo... Gambar 2.9. Timbangan.. 14 Gambar 2.10. Mixer. 15 Gambar 2.11, Penuangan dalam cetakan.... Gambar 2.12, Proses pengembangan.... Gambar 2.13. Cutting machine. 16 Gambar 2.14, Autoclave. 17 Gambat 2.15, Boilers 18 Gambar 2.16, Tempat packing bata ringan.. DAFTAR TABEL Tabel 2.1, Menunjukkan komposisi susunan kimia kapur.... Tabel 2.2. Syarat-syarat mutu kapur tohor dalam SK SNI S-04-1989-F, ‘Tabel 4.1. Hasil analisis kapur bakar.... DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1, Surat Balasan Permohonan PKL PT, SB Con Pratama, Lampiran 2, Surat Penarikan PKL. 30 Lampiran 3, Surat Penyerahan PKL ol Lampiran 4, Surat Tugas Dosen Pembimbing......-. 32 Lampiran 5, Dokumentasi 233 Lampiran 6, Form Hasil Analisis Kapur Bakar... 34 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman Mesir kuno, orang-orang Mesir telah banyak memanfaatkan batuan kapur, diantaranya adalah untuk campuran bahan perekat bangunan tempat tinggal mereka, Sampai zaman modem sekarang pun, kapur masih digunakan untuk memplester bangunan. Perkembangan ini secara tidak langsung memperlihatkan adanya peningkatan kebutuhan akan bahan baku dan penolong bagi perkembangan sektor industri yang merupakan industri hilir. Stabilitas politik yang baik di indonesia telah memacu pengembangan sektor industri, konstruksi dan pertanian ketingkat yang lebih baik, Berdasarkan pertimbangan tersebut diperkirakan prospek pasar untuk komoditas pasar cukup cerah, Batu kapur yang terdapat di alam bermacam-macam jenisnya, antara lain kalsit (CaCOs), dolomit (CaCOs.MgCOs), magnesit (MgCOs), siderit (FeCOs), ankerit [CaaFe(COs)s}, dan aragonit (CaCOs) yang berkomposisi kimia sama dengan kalsit tetapi berbeda dalam struktur kristalnya, Batu kapur juga digunakan untuk campuran dalam pembuatan semen dan bata ringan, Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan suatu hunian seperti rumah, kantor, hotel, sekolah dan lainnya, maka semakin diperlukan juga waktu pelaksanaan yang cepat dan biaya produksi yang kecil. Untuk itu, dibutuhkan solusi baru untuk mengatasi lonjakan permintaan konsumen tersebut. Dewasa ini, bidang konstruksi telah menciptakan inovasi baru yang efisien dari segi pelaksanaan dan Gapat menekan biaya pelaksanaan. Inovasi-inovasi tersebut diantaranya metode pelaksanaan dan material yang digunakan, Bata ringan merupakan contoh salah satu inovasi baru dalam bidang konstruksi. Bata ringan merupakan material baru yang saat ini sudah mulai digunakan dalam proyek Konstruksi berskala menengah hingga besar. Dalam proyek, bata ringan mulai digunakan orang untuk menggantikan peran batako dan bata merah yang biasa digunakan untuk pekerjaan dinding. Bata ringan mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995 dan mulai digunakan secara umum. Di Yogyakarta sendiri, bata ringan mulai digunakan pada tahun 2010. Bata ringan mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dari bata ‘metab, Untuk segi ukuran, bata merah yaity 25 x 12 x 4,5 em atau lebih kecil beberapa cm. Untuk bata ringan atau hebel ukuran lazimnya 20 x 60x 10 em atau tebalnya dapat lebih kecil sedikit, dalam penggunaan bata sebagai penutup dinding biasa digunakan kurang lebih sekitar 85 buah, Sedang untuk hebel rata-rata digunakan sebanyak 8,5 buah, Penggunaan material dalam proses konstruksi secara efektif sangat bergantung pada desain yang dikehendaki dari suatu bangunan, Penghematan ‘material dapat dilakukan pada tahap penyediaan, handling, dan processing selama waktu konstruksi, Pemilihan alat yang tepat a ‘an mempengaruhi kecepatan proses konstruksi, pemindahan/distribusi material dengan cepat, baik arah horizontal ‘maupun vertical (Ervianto, 2005), Bila kualitas kerja tukang buruk, material yang digunakan boros, dan pemilihan alat yang salah terjadi dalam proyek konstruksi, maka yang terjadi adalah nilai_ pro -k tersebut akan semakin membengkak sekaligus proyek akan semakin mundur dari batas waktu pelaksanaan, Oleh karena itu, sebisa mungkin kontraktor harus menjamin kualitas kerja tukang supaya baik hasilnya, pemilihan material bangunan yang tepat guna dan efektif, serta menggunakan alat yang berkondisi baik supaya nilai proyek konstruksi tersebut ‘makin hemat dan dapat menepati/lebih cepat dari batas waktu pelaksanaan. PT. SB Con Pratama yang merupakan perusahaan yang memproduksi bata ringan, Maka secara tidak langsung juga membutuhkan kapur untuk komposisi campuran dalam pembuatan bata ringan, Kadar CaO dalam kapur bakar perlu Gianalisis sebelum digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bata ringan, Adapun kadar CaO dalam kapur dari supplier mempunyai kadar yang berbeda- beda. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut 1, Bagaimana cara menentukan kadar kalsium oksida (CaO) dalam kapur bakar? 2. Berapa kadar kalsitum oksida (CaO) dalam kapur yang dipasok oleh supplier? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara menentukan kadar kalsium oksida (CaO) dalam kapur bakar. 2, Mengetahui kadar kalsium oksida (CaO) dari kapur yang dipasok oleh supplier. 1.4 Manfaat Manfuat yang diharapkan dari penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh dan prinsip penambahan kapur bakar dalam pembuatan bata ringan di PT. SB Con Pratama, 2, Dapat menerapkan ilmu yang didapat di PT. SB Con Pratama di dunia keria. 1.5 Waktu dan pelaksanaan Kegiatan PKL bertempat di Laboratorium PT. SB Con Pratama Sayung- Demak Jawa Tengah. Kegiatan PKL ini dilaksanakan pada tanggal 27 Januari sampai 21 Februari 2014 1.6 Metode Pelaksanaan PKL dilakukan melalui beberapa metode: 1. Melakukan observasi terhadap cara pengambilan sampel, analisis bahan baku dan proses produksi 2. Mengumpulkan dan mempelajati beberapa literatur yang berhubungan dengan percobaan yang akan dilakukan di tempat PKL, Praktik langsung di laboratorium dan pabrik PT. SB Con Pratama 1.7 Sistematika Laporan Laporan PKL ini tersusun dalam sistematika penyusunan sebagai berikut: BABI PENDAHULUAN Bagian pendahuluan memuat Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Tempat dan Waktu Pelaksanaan, Metode Pelaksanaan dan Sistematika penyusunan laporan. BAB II TINIAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan dan beberapa pengertian yang berhubungan dengan proses produksi bata ringan di PT. SB Con Pratama BAB III METODE, Bab ini berisi tentang alat, bahan, dan metode yang digunakan dalam penetapan kadar CaO, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi tentang hasil dan pembahasan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan. BAB V_PENUTUP Bagian ini berisi tentang simpulan dan saran. BABIL TINJAUAN PUSTAKA 2.1, Profil PT. SB Con Pratama 2.1.1.Sejarah PT. SB Con Pratama didirikan dari tahun 2010, pada tahun 2011 PT. SB Con Pratama mendapatkan surat pembebasan lahan serta penandatanganan peralatan, Bulan Agustus 2011, konstruksi bangunan sudah dimulai dibangun, Kemudian bulan Juni 2012 PT SB Con Pratama mulai melakukan percobaan produksi dan bulan Juli 2012 PT SB Con Pratama resmi memproduksi bata ringan(AAC). PT. SB Con Pratama memproduksi AAC (Autoclaved Aerated Concrete), juga dikenal tuas di Indonesia sebagai Bata Ringan. Ini karena bata yang diproduksi ringan, kuat, isolasi panas, tahan api dan tahan jamur. Adapun pemegang saham PT. SB Con Pratama adalah PT. Indobangun Investama (33%), PT. Singa Braga (50,6%) dan PT. Dwijaya Internusa (16%). Gambar 2.1. Pabrik PT SB Con Pratama 2.1.2. Visi dan Misi A. Visi dari PT. SB Con Pratama ‘Membangun Masa Depan Dengan Bata Ringan B. Misi 1. Mengoptimalkan sistem produksi dan distribusi Berkontribusi maksimal untuk dunia konstruksi dengan produk terbaik Memberdayakan tim agar mencapai kinerja terbaik Mengaplikasikan system manajemen yang professional are ‘Turut menjaga kelestarian lingkungan 2.2, Bata Ringan ‘Ada 2 macam jenis bata ringan Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete!AAC) dan CLC (Cellular Lightweight Concrete). Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu ketika bubuk aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada prosess pembuatan roti saat penambahan ragi untuk mengembangkan adonan. Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika (> 95% SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro, Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi adonan juga tidak bisa di kontrol secara tepat schingga biasanya akan mengembang keluar dari cetakan, Oleh karena itu harus dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan.Gelembung udara. yang relatif banyak memungkinkan dihasitkannya AAC dengan kerapatan yang rendah yaitu sekitar 700-800 kg/m. Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara. Pabrikasi dan peralatan yang 4,0 Nimm? 4. Konduktifitas termis : 0,14 WimK. e. Tebal spesi : 3 mm. f Ketahanan terhadap api : 4 jam g Jumlah per luasan per I m? : 22 - 26 buah. 2.3. Kapur Bakar Batu kapur (lime stone) rumus kimianya CaCOs. Kapur kembang juga Ca(OH), ¢. Kapur udara Kapur udara adalah hasil pemadaman kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa saat hanya dapat mengeras di udara karena pengikatan karbondioksida (C02). 4. Kapur hidrotis, Kapur hidrolis adalah kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa saat dapat mengeras baik diudara maupun di dalam air. e. Kapur magnesia Kapur magnesia adalah kapur yang mengandung lebih dari 5% magnesium oksida (MgO), dihitung dati contoh kapur yang dipadamkan. Menurut Moerdwiyono (1998: 7) pemakaian kapur untuk bahan bangunan .3H20 + 3Ca(OH)2 2(2CaO.Si02) + 4120 + 3Ca0,28i02.3120 + Ca(OH) 3(CaO.AL0s) + 3120 + 3Ca0.Al03.3120 3(CaSO4.2H20) + 3Ca0.Al03+26H20 — 3Ca0.Al03.3CaSO+.32H20 (Putra, 2006) Kalsium oksida (CaO) yang terhidrasi_menghasilkan Ca(OH): akan ‘mengakibatkan volume kapur bebas yang lebih besar, schingga dapat menyebabkan pengembangan volume. Inilah yang diharapkan dari penambahan CaO pada adonan bahan pembuatan bata ringan. Karena volume mengembang sehingga terdapat pori dan didapatkan massa jenis bata yang lebih ringan, Standar acuan untuk kadar CaO PT. SB Con Pratama adalah minimal 75%, Karena jika kadar kurang dari itu, adonan dalam cetakan tidak bisa mengembang. Dari sampel yang sudah diuji ada 9 sampel yang tidak layak pakai Penambahan CaO pada adonan juga harus dengan takaran yang pas. Karena jika terlalu banyak dalam menambahkan CaO, maka pada saat pengikatan (setting time) mengakibatkan retak dan kerusakan pasta semen dan beton yang sudah mengeras. Di samping itu, kehadiran Ca(OH): dapat ‘menimbulkan juga pelemahan daya lekat pada unsur-unsur pengisi beton, Subu reaksi yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan (strenght) dan kekakuan (stiffness) dari elemen-elemen atau sistem struktur 25 sehingga menyebabkan pemuaian bahan, Pemuaian volume dari bahan yang terkekang akan menyebabkan bertambahnya tegangan pada elemen-elemen struktur, sehingga tegangan di dalam elemen akan meningkat. Pada suhu yang tinggi akan mengakibatkan berkurangnya tingkat kelenturan bahan. Jumlah kalsium oksida yang lebih tinggi maka kandungan senyawa 3CaO.Si0:.3H20, di dalam semen juga akan meningkat, Hal tersebut membuat bertambahnya kalsium hidroksida yang dilepaskan oleh semen ketika semen bereaksi dengan air, dengan semakin banyaknya kalsium hidroksida yang terbentuk, maka daya rekat semen akan berkurang sehingga struktur di dalamnya akan lemah dan menyebabkan kuat tekannya rendah. Dapat dijelaskan bahwa penambahan kapur sebagai bahan tambahan semen ‘mampu menurunkan kualitas semen yang ditunjukkan dengan penurunan kuat tekan yang terjadi, schingga dapat direkomendasikan bahwa untuk bangunan bertingkat tidak efektif apabila mencampurkan kapur dalam adukan yang akan dipakai. Tetapi, untuk bangunan sederhana dan pada lokasi yang tidak banyak mengandung garam seperti daerah pantai, penggunaan kapur ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk ‘membuat bangunan dengan nilai yang lebih ekonomis karena penambahan kapur ‘mampu meminimalisir penggunaan semen. 26 BABV PENUTUP 5.1, Kesimpulan Kesimpulan dari analisis percobaan yang dilakukan dalam penentuan kadar CaO di PT. SB Con Pratama: 1. Analisis CaO dalam kapur bakar dilakukan dengan metode volumetri asam- basa, Yakni menggunakan HCI 1 N sebagai titran dan phenolphthalein sebagai indikatornya. 2. Kadar CaO pada kapur bakar yang dianalisis dari 29 sampel, didapatkan rata- rata kadar sebesar 79,44%. Terdapat 9 sampel yang memiliki kadar dibawah 75%, yaitu 68,39; 48,08; 57,31; 58,82; 63,96; 56,19; 70,68; 62,28 dan 73,58, 5.2. Saran Pengujian kadar CaO juga perlu dilakukan untuk kapur bakar yang sudah 4igiling (dihaluskan). Karena selama ini kadar CaO yang diuji masih dalam bentuk bongkahan, Sehingga dimungkinkan kadar kapur bakar saat masih benbentuk bongkahan dan sudah menjadi powder. 27 DAFTAR PUSTAKA Aditya Karijanto, M. 2013, Pengaruh Penambahan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan dan Tarik Perekat Bata Ringan. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Andoyo. 2006. Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan dan Serapan Air pada Mortar, Skripsi. Semarang: Univeristas Negeri Semarang. DPU, 1989. SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Agregat sebagai Bahan Bangunan. Yayasan LPMB Jakarta, Ervianto, W. I. 2005. Manajemen Proyek. Konstruksi. Yogyakarta: ANDI. wwati, R. U. 2009. Analisis Kadar CaO, MgO, dan Fe:0s Pada Semen dengan Metode Volumetri di PT.Semen Baturaja (Persero) Panjang, Tugas Akhir. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Hermila, D., Djamas & Harman Amir. 2014. Pengaruh Variasi Komposisi Pasir Pozzoland dan Pasir Alam Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Bata Ringan. Padang: FMIPA Universitas Negeri Padang. Moerdwiyono. 1998. Diktat Teknologi Bahan. Semarang. Parasian, N. 2012. Proses Pembuatan Bata Ringan di PT. Binrocom Nugraha. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta Putra, D. 2006. Penambahan Abu Sekam Pada Beton Dalam Mengantisipasi Kerusakan Akibat Magnesium Sulfat Pada Air Laut, Skripsi. Universitas Udayana, Denpasar. Reni, Y. C., Rum Hastuti & Adi Darmawan, 2008. Kajian Pengaruh Penambahan Kalsium Oksida (CaQ) Terhadap Suhu Reaksi dan Kuat Tekan Semen Portland, Semarang: Universitas Diponegoro. ‘Tjokrodimuljo, 1996. Metode Pembuatan Bata Lebik Ringan. Padang: Departemen Tambang PT.Semen Padang. 28 Lampiran 1 “fag emergOura Rac Spa a Bark nn ig ES re er tL Pans coNRia Poa” Pometenan Kegan ha Fal rt dn eget An Up tats name Unger ep Sema seneng Stugan deren sunt dengan Nor SISUNRTSAPRAOND Ife OK Centr 2012 pai pesto Pr meget se eb mente empl pe 3) mes A Mek Sain seater Um pcan aguan esi pat sasosan peta 27 Jew 20 amp ge 21 Fb 28Y4 das ehngen poP.S8 on Pana, pg. Desi yay dct an sare, emo en aval gan aa began ts nh Nae Seay at PS Cn Pana dar tagger ak aseeya Terma ach, fat a con 29 Lampiran 2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN + AS UUNIVERSITAS NEGERY SEMARANG Arena oan at ENC Rice came epee Nomar 1994 nunear.sancuizors a ae Waa Perak Ye Foyer s8coH ame Seen Botte abt aon Dstt dengan toma ba kein pat kale lpagan (PKL) mahasva Unies Nege Sonera brah targa, 25 Febuar 2074, clo aera Wo rakaiwa Yargmelleatan pa ara lapangan PA) i sansParuschoan Sutra tan ark anal dan Slaunye akan Kon srlan Ke ous sana Aapun nama rama shana yang llsanalan pk hj pagan sebagslberat we. AWARE Fg [ au SEARS | san Tinast] = ‘Sita 08 7] aoe ease eta asa 5145) ‘oxien90 ss errno [sane reas |= Sehbongn doman hal eet ai ate nama lage Uneesmnyarian rns kash toad Soufa als leyasamanya yan bak sla mahasswa path la pangan (PL) Per Sousa an manor ltr pnts pean kj matin (F10) ipa in he Fokus MA Ure ela shai yang ersongiuan, Kenudan las prhan don aps yang bak, kan uspan lena tash Tents {Petar Dstan Bt Alacer aa san iia, $.Doeen Penbebing FPA Uowesstas Nege Semarang 30 Lampiran 3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETANUAN ALAM ‘ora Tn ee ey pan ‘wes unas él xd omer DoF parser Lanpran (eau) bas Har Penyorhan the Pk, Yt Pinpinan PSB COW Pratana «san Raya Smsrang~Corck KU 8,2 Ko Saysng Kab Oem {Semarang ana Tengah Dengan hrm, ‘Merete Sura dar Prpnan PT 8 COW Prams No T6OExt L7Pers68 CON IZOD lange {7 Januar 201 tentang Pemotonan jn Praltk Koya, maka dengan kam seahean manesen Pro Kars LapanganUnersas lege Semarang hun 2014 kepada Sava unl menopalkon "etingan da pembinkinglpangen.Adopon namnama mahssena yang melisanan Prakic ey apongan ale AWARE SaaS] a Siaoe es eterna $5.8 aa vo eit Shenae mes TF dengan jngta wah pelaksananan Pratik Kare apengan & PT SB CON Prana dango 27 nua 2014 sampai dengan lnggat 21 Febrvan 20 ‘Bersana in pula kai lampitan 1. Dalla had mata, 2. Lembargenaian Penamplan Ka Mahasswa [Alas hejasamany, kan samp ena kash Tenbuson ¥0. ‘© Nip teesr0r2tgee03t001 1 PenbartyDekan Bang Akademi 2 KaPrdFiska 3 Dosen Ferbiriiag FHIPA Univers Heper Semreng 31 Lampiran 4 KEMENTERLAN PENDIDIK AN DAN KEBUDAYAAN, UNIVERSHTAS NEGLRISEMARANG (UNNES) PENGETAHUAN ALAM SURATTUGAS omer gy ST TU DekenFetuasMatemotha dn ny Pengeahan Am (FMP) UnversibsNegen Semarang denap ‘norte ges Kena, Sauter saudora yong ramsnysfsebu ada lo 2 aaah stage Dosen emoiring Prt Kaya Lapagan (PAL) bog manasa JusanvProgran Sud Kes Kina S1 FMIPA UUrietias Hagen Somarang yang distsaotan angal 27 enuan 2014 s. 21 Febwan 2014, sebaq erat Tec] TR PSTT— imams con ‘ed ee cet 2 oh ~~ vamast | PrsBcoN aan j Senegten 1 | etaracamasns, 013i | tian me neezeve nos aunt | 2a Ce, Sito Syn ‘pie ‘arin hava dllsanstn sab taknya dengan poh tagping awa dn aps th sera maeeaton {upes cheap mente uperenepds Osan PPA Unesias age Saran Tembusen 1 Pembaia Dekan id, Atacemik 7 vo, s9631012198031001, 2 Kasubag Kevangan FAIPA Unveratas Nogor Semareng 32 Lampiran 5 usil ‘Suasana pabrik Titrasi sampel kapur bakar Cetakan bata ringan Ruang kontrol mixer machine Kunjungan dosen pembimbing Sampel hasil titrasi 33 Lampiran 6 TANGGAL 301 2014 ‘FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR, Sampak Fmdew wlame TANGGAL: 3° wl FORM HAS ANALISA KAPUR BAKAR ‘Samock Urndelss sons Ne] ra Sarat [GET TN|-Vaais Oar 3 ion) Free) Semper] 6g ' =. Pos Se Tonos 1 Tae | teaay Seeds | wots \ 5 7936 Tepe a Hi me SS cat Wo Ban Sansa | CHET | vais WT] a Cao igen) Free) Samoeits | olae 1 mA abo SORE ok 4 1 a Fr Sana | era 7 Re | ae Boel) erg 7 ae Age TanooaL: Yoo! = Nt FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR, Sampel Emad Ub, Ra] Beal Sapa] —CRETH Voss Fares “oan | BOTT tis aH Sus | ‘SampeZu0] “1,049 1 oS Bay wes TaNccAL: 3 oh Bole FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR | sampet | No] Bet Sanpat | CHETT | Votre ne] Radar igen) Free) SareaT [esq T 3 2995 Somat ara i a 505 Sapa ae 1 i O28 Sempla Pho ' Evy my cate 35 Tanoon: 4-3-2 "FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR Samoa! To] Baar samp | CHOTTN | Vaunener | Radar a0 ‘co Fre (8) Benes | 01% v Ey 88% SeeaEE | atop ' By or) Sra ty i ae 244 wae Toa T ay SF Catt: TANGA, 4:00.-tolf FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR Bora Sanat | EHETN [Vane eT {orm | ware i Wolek 7 a 36 Tana: J} -02-2014 "FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR ‘sampet: Emdeei Mama | BeeSnca| CHOTA] Vaio ReT | Ra iron a0 Sart] 08K1 7 a ea Saree? oy 7 0 ee Sapa 0564 7 5 tas atta ‘TANGA: I9-'2~ ele "FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR. Senet Te Bera Sarpet] CHETTW | Vosmne ACT |Kaar 30 (an) Fee) SaR6—T ena 7 Es ents Benval2 [ose 1 ey Hy alana Cie) v om me Catan oaks Tawacat: oti ly FORM WASIL ANALISA KAPUR BAKAR. sero 1ST BSS CRT | a | TOD | ean) I | Free) SAT as Lae seed age See |e Ta ae: B40 sors i oxtton TaNoGAL: 2 = #1 toly FORM HASIL ANALISA KAPUR BAKAR ‘Sompol: No) Betat Samper [CHOI |-Wakane NT | Kadar Ca) (an) Free (4) Sonpalt [hots q 9 dso ‘Samper? ; Sanpals a ‘Catton: ‘os 38

You might also like