You are on page 1of 24
Pegadaian PTPEGADAIAN (Parser) Kantor Pusat J. Kramat Ray PERATURAN DIREKSI NOMOR 34/DIR 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN PINJAMAN PEGADAIAN KREDIT CEPAT DAN AMAN (KCA) YANG TELAH JATUH TEMPO. DIREKSI PT PEGADAIAN (PERSERO), Menimbang a, bahwa guna menyelesaikan pinjaman Pegadaian KCA yang Mengingat 162 telah jatuh tempo perlu disusun suatu pedoman untuk enyelesaian pinjaman; b. bahwa pedoman penyelesaian pinjaman Pegadaian KCA yang telah jatuh tempo yang saat ini berlaku sudah tidak sesuai dengan perkembangan kondisi Perusahaan sehingga perlu disusun pedoman yang baru; ©. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b di atas maka perlu diatur dalam suatu Peraturan Direksi; 1. Anggaran Dasar PT PEGADAIAN (Persero) sebagaimana tertuang dalam Akta Pendirian PT PEGADAIAN (Persero) Nomor 01 tanggal 1 April 2012 yang dibuat dihadapan Nanda Fauz lwan SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor : AHU-17525.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 04 April 2012, yang telah diubeh terakhir dengan Akta Nomor : 03 tanggal 06 April 2017 yang dibuat dinadapan Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Nomor : AHU-AH.01.03-0125010 tanggal 06 April 2017; 2. Peraturan © Otoritas.~ Jasa._-~—-KKeuangan Nomor S1/POJK.05/2016 tanggal 29 Juli 2016 tentang Usaha Pergadaian; 3. Peraturan Direksi Nomor 92 Tahun 2013 tanggal 4 Oktober 2013 tentang Implementasi Aplikasi PASSION; re ahs vera pegadsaian.coid 4, Peraturan Direksi Nomor 28 Tahun 2015 tanggal 01 April 2016 tentang Pedoman Naskah Korporasi dan Kearsipan; 5. Peraturan Direksi Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang Standard Operating Procedure (SOP) Pegadaian KCA Non Online; 6. Peraturan Direksi Nomor 27 Tahun 2016 tanggal 27 September 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja; 7. Keputusan Direksi Nomor 139/KEP/2015 tanggel 29 Mei 2015 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Serta Penggantian Anggota Direksi Apabila Berhalangan Dalam Menjalankan Tugasnya. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN _DIREKS| __ TENTANG ~—_ PEDOMAN PENYELESAIAN PINJAMAN PEGADAIAN KREDIT CEPAT DAN AMAN (KCA) YANG TELAH JATUH TEMPO. Pasal 1 Ketentuan Umum Dalam Peraturan Direksi ini yang dimaksud dengan: 1. Pegadaian adalah PT PEGADAIAN (Persero). 2. Pegadaian Kredit Cepat dan Aman yang selanjutnya disebut KCA adalah nama produk Pegadaian yang merupakan sistem pemberian uang pinjaman dengan jaminan gadai sesuai ketentuan Pasal 1150 s.d. Pasal 1160 KUH Perdata. 3. Barang Jaminan adalah setiap barang bergerak milik Nasabah yang dlijadikan sebagai jaminan pinjaman dalam Pegadaian KCA dengan tujuan untuk memberikan kepastian atau jaminan kepada Pegadaian bahwa Nasabah akan ‘melunasi pinjaman sesuai dengan yang diperjanjikan, 4. Sewa Modal adalah bunga pinjaman yang dibayar oleh nasabah kepada Pegadaian sesuai ketentuan tarif sewa modal yang berlaku 5. Periode Kredit adalah masa kredit terhitung mulai tanggal kredit sampai dengan tanggal jatuh tempo pinjaman. 6. Tanggal Jatuh Tempo adalah tanggal berakhimya perjanjian_pinjaman Pegadaian KCA sesuai dengan jangka waktu/tenor pinjaman. 7. Tanggal Jatuh Tempo Periode Kredit adalah tanggal jatuh tempo yang ditetapkan berdasarkan kelompok periode Kredit yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok periode krecit dalam tiap bulan kredit oF a}? 10. 1 12 13, 14, 15. 16. 47, 18. Kolektibilitas Pinjaman adalah pengelompokan pinjaman berdasarkan Kategori terfentu guna memantau penyelesaian pinjaman dan penanganan risiko. Non Performing Loan yang selanjutnya disebut NPL adalah persentase saldo ang pinjaman dalam kategori kolektibiltas Macet dibandingkan dengan out ‘standing loan (osi) Pegadaian KCA. Out Standing Loan yang selanjutnya disebut OSL adalah saldo uang pinjaman Pegadaian KCA per tanggal laporan tertentu. Pinjaman Yang Diberikan Dalam Proses Lelang yang selanjutnya disebut PYD DPL adalah pinjaman Pegadaien KCA yang telah jatuh tempo dan sudah dilakukan cut off (perubahan status) pinjaman sehingga beralih menjadi pinjaman dengan kolektibiltas Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar atau Mace. Barang Jaminan Dalam Proses Lelang yang selanjuinya disebut BJDPL adalah barang jaminan yang merupakan agunan dari PYD DPL dan belum laku ijual lelang. Pinjaman Yang Diberikan Bermasalah yang selanjutnya disebut PYD Bermasalah adalah uang pinjaman yang berasal dari proses penerimaan barang jaminan yang tidak sesuai dengan prosedur, baik dari aspek kebenaran barang jaminan, aspek kebenaran nilai taksian maupun aspek kepemilikannya atau merupakan hasil dari perbuatan melawan hukum (fraud), akibat menjadi barang ulti perkara dan/atau akibat force majeur. Cut Off Pinjaman atau Perubahan Status PYD KCA yang selanjutnya disebut Cut Off Pinjaman adalah proses perubahan status PYD KCA yang telah jatuh tempo menjadi PYD DPL. Harga Minimal Lelang yang selanjutnya disebut HMIL adalah penetapan Harga Limit Lelang (HLL) berdasarkan nilai minimal kewajiban nasabeh yang terdiri dari ang pinjaman, sewa modal dan bea lelang. Nilai Pasar Barang Lelang yang selanjutnya disebut NPBL adalah penetapan Harga Limit Lelang (HLL) berdasarkan harga pasar barang (HPP PermatalHDLE/HPS). Harga Limit Lelang yang selanjutnya disebut HLL adalah harga minimal barang jaminan yang akan dilelang dan ditetapkan oleh Perusahaan berdasarkan HML, dan/atau NPBL. Nilai Penjualan Lelang adaleh harga penawaran tertinggi yang diajukan oleh eserta lelang yang telah disahkan sebagai pemenang lelang oleh Panitia Lelang, clay 19, 20. 24 22. 28. 24. 28. 26. 2. 28. 29. 30. Kewajiban Nasabah adalah keseluruhan kewajiban nasabah yang terdiri dari ang pinjaman, sewa modal dan biaye-biaya lainnya (apabila ada) tergantung jenis transaksi yang dilakukan oleh Nasabah dan/atau saat penjualan BJDPL. Harga Dasar Lelang Emas yang selanjutnya disebut HDLE adalah harga pasar yang ditetapkan oleh Kantor Pusat untuk penjualan lelang emas yang berlaku ada saat tanggal pelaksanaan lelang. Harga Pasar Setempat yang selanjutnya disebut HPS adalah harga pasar barang jeminan gudang yang ditetapkan oleh Deputy Bisnis dan/atau Pemimpin Wilayah berdasarkan usulan HPS dari Pemimpin Cabang. ‘Taksiran Wajar adalah taksiran sesuai dengan ketentuan yang bertaku dan tidak melebihi kriteria/batas toleransi Nasabah Wanprestasi adalah nasabah yang tidak memenuhi kewajibannya terhadap ketentuan perjanjian sampai dengan tanggal jatuh tempo. Barang Jaminan Kasep adalah barang jaminan Pegadaian KCA yang telah jatuh tempo sesuai yang diperjanikan dalam Surat Bukti Kredit (SBK) sampai dengan barang jaminan tersebut diserahkan kepada Panitia Taksir Ulang, Barang Rangkap adalah barang jaminan Pegadaian KCA yang di dalam 1 (satu) Perjanjian kredit (SBK) terdiri dari beberapa potong barang. Lelang adalah penjualan BJDPL yang dilakukan di muka umum dengen cara penawaran lisan dan/atau tertulis dengan harga penawaran yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan informasi atau pengumuman kepada masyarakat unum, Bea Lelang adalah bea yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, dikenakan kepada Penjual dan/atau Pembeli atas setiap pelaksanaan lelang, yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Biaya Proses Lelang adalah kewajiban pembayaran tambahan biaya yang dikenakan kepada Nasabah BJOPL pada koncisi tertentu. Pembeli Lelang adalah masyarakat umum baik perorangan atau kelompok yang mengikuti proses lelang dan melakukan transaksi pembelian BJDPL. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah prinsip penilaian fair value PYD terhadap BJ sehingga PYD yang ada menunjukkan nilai yang lebih realistis dengan kondisi pasar saat pelaporan yang penetapannya diatur dalam Peraturan Direksi tersendir. ae t 31. Perbuatan Melawan Hukum (fraud) adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan kesengajaan maupun kelalaian, yang bertentangan dengan kewajiban hukum, hak subjektif orang lain, kesusilaan, kepatutan, keteliian dan kehati- hatian. 932, Force Majeur adalah suatu kejadian yang terjadi diluar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan, seperti: bencana alam, peperangan, kerusuhan, pemogokan, kebakaran, bencana alam lainnya dan kebijakan pemerintah, yang harus dinyatakan oleh pejabatiinstansi yang berwenang 33. Marketable adalah pengertian terkait sifat suatu barang yang mempunyai harga standar, dapat dinlai objektif, diterima secara umum dan mudah diperjualbelikan. 34, Penjualan Retail adalah penjualan lelang yang dilaksanakan kepada masyarakat umum perorangan dengan penawaran harga lelang tertinggi, yang dilaksanekan di outlet atau melalui pameran/bazaar, 35. Penjualan Borongan adalah penjualan lelang yang dilaksanakan kepada Perorangan atau Kelompok orang, dalam skala besar dan didukung dengan kemampuan Keuangan untuk melakukan pembelian lelang emas dengan enawaran harga lelang tertinggi. Pelaksanaan penjualan borongan dilakukan paling cepat pada hari ke-6 dari tanggal cut off pinjaman. 36. Biaya Administrasi Penyelesalan BJDPL adalah Kewajiban pembayaran tambahan yang dikenakan kepada Nasabah Wenprestasi yang menyelesaikan kewajibannya setelah cut off pinjaman. 37. Pengumuman Lelang adalah pemberitahuan kepada masyarakat tentang akan adanya Lelang dengan maksud untuk menghimpun peminat lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan. Pasal2 Karakteristik Pinjaman KCA (1) Penyaluran pinjaman KCA adalah perjanjian hutang piutang berdasarkan hukum gadai dengan barang bergerak sebagai jaminan hutang. (2) Penetapan uang pinjaman Pegadaian KCA dilakukan berdasarkan nilai taksiran yang ditetapkan oleh Pagadaian dengan berpedoman pada harga pasar. (2) Jenis barang yang diterima sebagai jaminan berupa barang emas dan nen emas yang bersifat marketable dan dikuasai oleh Pegadaian. (4) Fitur produk KCA adalah fitur KCA Reguler, KCA Tarif Bisnis, KCA Fleksi atau fitur lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Direksi. oe (6) Jangka waktu pinjaman KCA adalah 15 (lima belas) hari, 30 (tiga puluh) hari, 60 (enam puluh) hari atau 120 (seratus dua puluh hari) hari. Pasal 3 Penyelesaian Pinjaman Pegadaian KCA (1) Penyelesaian pinjaman KCA dilakukan dengan melakukan pembayaran kewajiban nasabah sesuai dengan jenis penyelesaian pinjaman KCA. (2) Jenis penyelesaian pinjaman KCA sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah elunasan pinjaman, perpanjangan pinjaman, cicilan pinjaman, minta tambah pinjaman, penjualan BJ oleh Nasabah dan/atau pelelangan barang jaminan. (8) Kewajiban nasabah untuk tiap jenis penyelesaian pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah : Penyelesaian KCA Kewaliban Nasabah a | Pelunasan UP + SM b | Perpanjangan. ‘Angsuran UP + SM + c | Cicilan Cicilan UP + SM + Bi d | Minta Tambah (UP Baru - Biaya Administrasi) ~ Pelunasan e | GUK diatur dalam Peraturan Direksi tersendiri (4) Angsuran UP pada transaksi perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) huruf b adalah selisih kurang UP yang disebabkan adanya penurunan nilai taksiran barang jaminan/harga pasar barang atau adanya ketentuan angsuran ‘Waiib untuk barang jaminan gudang. (6) Cicilan UP pada transaksi perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurufc adalah cicilan atau pengurangan UP yang ingin dibayarkan oleh nasabah, yang nilai ciclan UP lebih besar dari angsuran UP yang diwajibkan (apabila ada). (6) Penjualan BJ oleh Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Pasal 8. (7) Apabila Nasabah Wanprestasi maka Pegadaian memilki hak eksekusi melalui Penjualan lelang terhadap barang jaminan untuk melunasi kewajiban nasabah yang terdiri dari Uang Pinjaman, Sewa Modal, Bea Lelang dan Biaya Proses Lelang (apabila ada). (©) Perhitungan kewajiban nasabah untuk penyelesaian pinjaman KCA Fitur Fleksi diatur dalam Peraturan Direksi tersendiri Pasal4 Kelompok Periode Kredit KCA. (1) Kelompok periode kredit sebagai dasar penetapan tanggal jatuh tempo periode kredit terbagi menjadi dua yaitu : ‘a. Kelompok | untuk tanggal kredit 01 sampai dengan tanggal 15; b. Kelompok II untuk tanggal kredit 16 sampai dengan tanggal akhir bulen. (2) Tanggal Jatuh Tempo Periode Kredit (JTPK) ditetapkan sesuai dengan tanggal terakhir dari kelompok periode kredit ditambah dengan jangka waktu pinjaman dikurangi 1 hari. (3) Kelompok tanggal kredit sebagaimana ayat (1) dan tanggal JTPK sebagaimana dimaksud ayat (2) tersaji dalam tabel di bawah ini: Kelompok | Tol. Kredit Tal jatuh tempo Tol. STPK 7 |otsa 16 ‘gl kredit + tenor —1__| tgl 15 + tenor—7 116 5.4. akhirbulan | tal kredit + tenor— 1 | tl akhir bulan + tenor 7 Pasal 5 Kolektibilitas Pinjaman KCA (1) Berdasarkan tingkat kelancaran penyelesaian pinjaman, maka KCA dikelompokkan ke dalam 4 (empat) Kolektibilitas yakni: ‘Tingkat Kelancaran dari tanggal Cure GirPinjman Lanear (L) tidak terdapat tunggakan Dalam Pengawasan Khusus (DPK)_| hari ke-1 s.d. 15 Kurang Lancar (KL) hari ke-16 s.d. 30 Macet (M) lebih dari 30 hari (2) Ketentuan mengenai koleitibiltas pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberlakukan untuk pinjaman dengan kuelifikasi taksiran wajar dan PYD Bermasalah. (®) Kolektibilitas pinjaman untuk PYD Bermasalah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pinjaman dengan kategori Macet. Pasal 6 Non Performing Loan (NPL) KCA (1) Penilaian atas kualitas pinjaman KCA diukur dengan menggunakan Rasio NPL. (2) Rasio NPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah membandingkan pinjaman kolektibltas Macet dengan OSL KCA, dengan rumus: = __Uang Pinjaman Kolektibiitas Macet Resio NPL = OETKER x 100% pee Pasal7 Penyelesaian Pinjaman KCA dengan Kategori Lancar (1) Penyelesaian pinjaman dengan Kategori Lancar dapat dilakukan oleh nasabah dengan berbagai jenis pilhan penyelesaian pinjaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (3). (2) Apabila nasabah melakukan penyelesaian pinjaman dengan cara perpanjangan, cicilan atau minta tambah pinjaman maka secara otomatis memperpanjang jangka waktu kredit sesuai dengan fitur produk KCA masing-masing. (3) Biaya Administrasi yang dikenakan kepada nasabah adalah sesuai dengan tarif biaya administrasi untuk UP baru hasil transaksi perpanjangan, cicilan atau minta tambah pinjaman. (4) Fasilitas Gadai Ulang Khusus (GUK) hanya dapat diberlakukan untuk Pinjaman KCA dengan barang jaminan berupa emas. Pasal 8 Penjualan Barang Jaminan oleh Nasabah (1) Khusus untuk pinjaman KCA yang telzh jatuh tempo dan status pinjaman belum ilakukan Cut Off Pinjaman, Nasabah dapat menjual sendiri barang jaminan Untuk melunasi dan/atau menyelesaian kewajiban nasabah; (2) Penjualan BJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan berikut : a. Nasabah mengajukan permohonan penjualan BJ guna penyelesaian kewajiban nasabah sebagaimana lampiran || Peraturan Direksi ini b. Nasabah menyerahkan SBK Asli dan menunjukkan Kartu identitas dir . Penjualan barang jaminan dilaksanakan selambat-lambatnya dilakukan sebelum Cut Off Pinjaman; d. Penjualan barang jaminan dapat dilakukan apabila nilai penjualan barang i Jaminan dapat memenuhi kewajiban nasabah; e. Hasil penjualen barang jaminan diperhitungkan sebagai pembayaran kewajiban nasabah dan apabila terdapat selisih lebih, menjadi hak Nasabah; {. Kewaliban nasabah sebagaimana dimaksud pada huruf d diatur pada Pasal 3 ayat (3) huruf a Peraturan Direksi ini. (3) Proses penjualan barang jaminan oleh Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memperhatikan hal berikut: a. barang jaminan tetap berada di outlet dan menjadi tanggung jawab Pengelola Agunan; ». barang jaminan dapat diperiihatkan kepada nasabah bersama-sama dengan calon pembeli guna memperlancar proses penyelesaian pinjaman KCA; ©. pembayaran atas transaksi penjualan barang jaminan wajib dikuti dengan pembayaran penyelesaian kewajiban nasabah; d. barang jaminan diserahterimakan oleh Pengelola Agunan kepada nasabah pemilik barang jaminan setelah dilakukan pemibayaran pelunasan. (4) BU yang dijual Nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilarang dibeli secara langsung maupun tidak langsung oleh pegawai Pegadaian Pasal 9 Cut Off Pinjaman KCA (1) Pinjaman KCA yang telah mencapai tanggal JTPK dilakukan Cut Off Pinjaman menjadi PYD DPL. (2) Masa antara tanggal JTPK dengan tanggal Cut Off Pinjaman merupakan masa Persiapan lelang. (3) Cut Off Pinjaman dari PYD KCA yang telah jatuh tempo menjadi PYD DPL dilakukan pada tanggal 3 dan/atau tanggal 18 tiap bulan yang dilakukan secara otomatis oleh Sistem Aplikasi Pasal 10 Penyelesaian PYD DPL atau BJDPL (1) Penyelesaian PYD DPL dilakukan melalui a. Penyelesaian kewajiban oleh Nasabah; b. Penjualan lelang atas BJDPL. (2) Penyelesaian PYD DPL oleh nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dilakukan sepanjang BJDPL belum taku terlelang dan belum dimutasixan ke Outlet lain. (3) Persyaratan penyelesaian PYD DPL oleh nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah menyerahkan SBK asli dan menunjukkan kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masin beriaku. ® Bost (4) Penyelesaian PYD DPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, metiputi transaksi penyelesaian seluruh pinjaman dan/atau penyelesaian kewajiban nasabah dengan atau tanpa perubahan besaran pinjaman sebelumnya, sesual dengan ketentuan yang berlaku (6) Kewajiban nasabah untuk penyelesaian PYD DPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah sebagai berikut : Kewaliban Nasabah_ = UP + SM + Biaya Adm. Penyelesaian BJDPL (6) Besaran Biaya Administrasi Penyelesaian BJDPL sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dinitung setelah tanggal Cut Off Pinjaman. (7) Biaya Administrasi Penyelesaian BJDPL sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen) dari Uang Pinjaman per 15 hati (®) Penyelesaian PYDP DPL melalui penjualan lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dalam Pasal 14 Peraturan Direksi ini. Pasal 14 Pemberitahuan Pinjaman Jatuh Tempo (1) Tujuh (7) hari sebelum tanggal jatuh tempo pinjaman atau selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum Cut Off Pinjaman, dilakukan pemberitahuan jatuh tempo pinjaman dan/atau penaginan kepada Nasabah. (2) Pemberitahuan kepada nasabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan ‘melalui surat pemberitahuan, sms, telepon, perkunjungan ke tempat nasabah atau media penyampaian pemberitahuan lainnya. Pasal 12 Persiapan Pelaksanaan Lelang (1) Terhadap barang jaminan dari pinjaman KCA yang telah melewati tanggal jatuh tempo periode Kredit atau selambatlambatnya sebelum dilakukan penjualan lelang, dilakukan proses taksir ulang oleh Panitia Taksir Ulang. (2) Sebelum petaksanaan lelang, Pemimpin Cabang wajb melakukan Pengumuman Lelang kepada masyarakat. (3) Pengumuman Lelang dilaksanakan melalui papan pengumuman di Outlet Pegadaian, spanduk, brosur, telepon, sms atau media lain yang dianggap efektif di wilayah tempat pelaksanaan Lelang atau tempat keberadaan BJDPL. zr” (4) Pengumuman Lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekurang-kurangnya memuat hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat pelaksanaan lelang dengan format sebagaimana lampiran | Peraturan Direks! ini (©) Panitia Taksir Ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 1 (satu) orang karyawan sebagai Ketua dengan kualifikasi Penaksir dan minimal 4 (satu) orang karyawan sebagai anggota, yang bertugas untuk melakukan proses taksir lang berang jaminan dan memilah taksiran barang jaminan sebagai BJ Taksiran Wajar atau BJ Taksiran Bermasalah, (6) Apabila hasil taksir ulang adalah BJ Taksiran Wajar, maka barang jaminan dapat dilakukan proses berikutnya untuk pelaksanaan lelang, (7) Apabila hasiltaksir ulang adalah BJ Taksiran Bermasalah, maka barang jaminan dilakukan proses penandaan dan dilakukan Cut Off Pinjaman menjadi BJ Bermasalah. (8) Atas penyerahan barang jaminan untuk keperluan proses taksir ulang dilakukan serah terima antara Pengelola Agunan kepada Panitia Taksir Ulang. (9) Ketentuan tentang penyelesaian BJ Bermasalah diatur dalam Peraturan Direksi tersendir. Pasal 13 Tata Cara Penjualan Lelang BJDPL (1) Panitia Lelang bertugas untuk melaksanakan kegiatan lelang BJDPL. (2) Panitia Lelang terdiri atas 1 orang Ketua (Pemimpin Cabang) dan minimal 1 (satu) orang sebagai Anggota. (3) Selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang, Panitia Taksir Ulang menyerahkan BJDPL kepada Panitia Lelang disertai dengan Berita Acara Penyerahan BJDPL dan Daftar BJDPL yang akan dilelang. (4) Penjualan BJDPL yang dilakukan melalui proses lelang dengan menggunakan 2 (dua) cara yaitu Penjualan Retail dan/atau Penjualan Borongai (5) Tempat pelaksanaan penjualan lelang dapat dilaksanakan di Kantor Cabang, UPC, Kantor Area, pameran, bazaar atau t'empat lain, dengan memperhatikan faktor keamanan dan besarnya potensi pembeli lelang, (©) Harga penawaran pertama BJDPL kepada calon pembeli lelang berdasarkan HLL masing-masing BJDPL. (7) Calon pembeli lelang dengan penawaran tertinggi ditetapkan sebagai pemenang Jelang dan harga penawaran tertinggi ditetapkan sebagai Nilai Penjualan Lelang. Bie fu (8) Nilai Penjualan Lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dicatat dan diinput, ada Sistem Aplixasi pada hari yang sama dengan realisasi pelaksanaan lelang, (9) Penerimaan uang atas hasil penjualan BJDPL sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilakukan dengan cara tunai dan/atau non tunai, (10) Kepada setiap Pembeli Lelang diberikan Nota Penjualan Lelang sebagai bukti atau kuitansi pembelian BUDPL. Pasal 14 Penjualan Lelang BDPL (1) Lelang tas BJDPL dilaksanakan paling cepat 1 hari setelah tanggal Cut Off Pinjaman dilakukan. (2) Penjualan lelang BJDPL pada masa kolektibilitas DPK, KL dan Macet adalah dengan penjualan retail dan/atau borongan dengan ketentuan a. Penjualan lelang BJDPL pada 5 (lima) hari pertama setelah Cut Off Pinjaman, harus dilaksanakan dengan penjualen retail; b, Penjualan lelang BJDPL mulai hari ke-6 setelah Cut Off Pinjaman, dilakukan ‘melalui penjualan retail dan/atau penjualan borongan (3) Penawaran pertama atas BJDPL kepada calon pembeli adalah minimal sebesar Harga Limit Letang (HLL) masing-masing BJDPL. (4) Penetapan HLL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berdasarkan pada Nilai Pasar Barang Lelang (NPBL) atau Harga Minimal Lelang (HML) masing-masing BJDPL, dengan ketentuan berikut: a, menggunakan NPBL apabila NPBL lebih besar dari HML; b, menggunakan HML apabila NPBL lebih kecil dari HML; . menggunakan NPBL atau HML apabila NPBL sama dengan HML. (6) NPBL adalah penetapan nilai HLL yang berdasarkan nilal pasar barang dengan rumusan sebagai berikut: NPBL= HPP/HDLE/HPS yang berlaku saat lelang (6) HML adalah penetapan rilai HLL yang berdasarkan nilai Kewajiban nasabah dengan rumusan sebagai berikut: HML= UP +SM + Bea Lelang eet” (7) Apabila terdapat kondisi Nilai Penjualan Lelang lebih besar dari HML, maka perhitungan kewajiban nasabah pemilik BJDPL dikenakan tambahan Biaya Proses Lelang, dengan rumusan sebagai berikut Kewajiban Nasabah BJDPL= UP + SM + Bea Lelang + Biaya Proses Lelang (8) Pengenaan Biaya Proses Lelang sebagaimana dimaksud ayat (7) dihitung setelah tanggal Cut OffPinjaman dengan perhitungan tarif sebesar 0,5 % per 15 hari dari Uang Pinjaman. (9) Apabila perhitungan BPL yang dikenakan sebagaimana dimaksud ayat (8) lebih besar dari Nilai Penjualan Lelang dikurangi HML, maka BPL yang dikenakan adalah sebesar selisin NPL dikurangi dengan HML. Pasal 15 Kebijakan Penurunan Harga Limit Lelang BJDPL. (1) Apabila masih terdapat BJOPL berupa emas dan barang gudang pada kategori Macet, maka diberlakukan kebijakan penurunan HLL BJDPL. (2) Kebijakan penurunan HLL BJDPL berupa emas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan persyaratan: a. HDLE lebih rendah dari HML, dan; b.penjualan BJDPL berdasarkan HDLE yang berlaku, serta; ¢. BYDPL telah dilakukan upaya penjualan pada kolektibiltas DPK dan KL amun belum laku terjual. (3) Kebljakan penurunan HLL BJDPL berupa barang gudang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan persyaratan: a, HPS saat proses penjualan di bawah HML, dan: b. penjualan BJDPL berdasarkan HPS yang berlaku, serta; ¢. BJDPL telah dilakukan upaya penjualan pada kolektibiitas DPK den KL namun belum iaku terjual (4) HPS saat proses penjualan di bawah HML sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a disebabken oleh ‘a. penurunan minav/animo masyarakat atau adanya perubahan/perkembangan model, type, fitur atau kebijakan baru dari produsen/pabrikaniPemerintah, yang mengakibatkan penurunan harga secara drastis; b. adanya perubahan kondisi selama masa penyimpanan di luar kesengajaan dan kernampuan pengendalian petugas. amt 13 (8) Penurunan HLL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa diskon atau pengurangan atas SM dan/atau Denda dari BUDPL. Pasal 16 Kewenangan Penurunan Harga Limit Lelang BUDPL (1) Kewenangan penurunan HLL BJDPL emas dari nilai sewa modal dan/atau denda sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (1) diatur secara berjenjang yaitu a. kewenangan Deputy Bisnis untuk penurunan HLL sampai dengan 25%; '. Kewenangan Pemimpin Wilayah berdasarkan usulan Deputy Bisnis untuk penurunan HLL di atas 25% sampai dengan 75%; ©. Kewenangan Direksi berdasarkan usulan Pemimpin Wilayah untuk Penurunan HLL di atas 75% dengan nilai penurunan minimal sebesar Rp 1.000.000. d. apabila terdapat penurunan HLL di atas 75% dengan nilai penurunan di bawah Rp 1.000.000, menjadi kewenangan Pemimpin Wilayah berdasarkan usulan Deputy Bisnis. (2) Penurunan HLL BJDPL barang gudang sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (1) adalah sesuai dengan kewenangan penurunan HLL BJDPL emas sebagaimana diatur pada ayat (1). Pasal 17 Tata Cara Penurunan HLL BJDPL (1), Panitia Lelang mengajukan permohonan penurunan HLL BJOPL a. berupa emas, mulai periode kolektiblitas Macet atau mulai hari ke-31 (liga Puluh satu) setelah tanggal Cut Off Pinjaman; bb. berupa barang gudang, mulai Kategori Macet atau mulai hari 31 (tiga puluh satu) setelah tanggal Cut Off Pinjaman dengan melampirkan: — Berita Acara Taksir Ulang BJDPL; ~ _FPK dari nomor kredit yang diajukan penurunan; — HPS saat pemberian kredit dan saat proses taksir ulang BJDPL; ~ Foto BJDPL yang diajukan penurunan. (2) Permohonan pengajuan dan persetujuan penurunan HLL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan secara sistem, (3) Apabila Panitia Lelang tidak mengajukan permohonan penurunan HLL BJDPL, maka dianggap dapat menjual BJDPL minimal sesuai dengan HML. uel (4) Apabila masih terdapat sisa BJDPL dan/atau BJDPL tidak dapat laku dilelang karena harga jual tidak menutup nilai Uang Pinjaman ditambah Bea Lelang dan/atau mengurangl Uang Pinjaman, maka BJDPL tersebut diusuikan penyelesaiannya kepada Direksi melalui saluran dinas. Pasal 18 Administrasi Lelang (1) Setiap selesai pelaksanaan lelang, Panitia Lelang membuat laporan pelaksanaan lelang berupa Berita Acara Lelang dan Daftar Penjualan Lelang (2) Apabila pada hari pelaksanaan lelang masih terdapat BJDPL yang belum laku terjual maka Paritia Lelang tetap bertanggung jawab atas penguasaan BJDPL. (3) Penguasaan BJDPL yang belum laku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk proses penyimpanannya harus dilakukan pada tempat penyimpanan BJ (brankas, kluis, atau tempat penyimpanan barang jaminan lainnya). (4) Untuk proses penyimpanan BJDPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Panitia Lelang menyerahterimakan kepada Pengelola Agunan menggunakan berita acara serah terima BJDPL yang belum terjual Pasal 19 Pelaporan Lelang (1) Letang yag dilakukan oleh Pegadaian mengikuti ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yakni setiap barang jaminan nasabah yang dilelang dikenakan bea letang penjual dan bea lelang pembeli, (2) Tarif bea lelang penjual dan bea lelang pembeli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing adalah sebesar 1% dari Nilai Penjualan Lelang barang jaminan yang dilelang, (3) Penyetoran bea lelang penjual dan bea lelang pembeli kepada Kas Negara melalui Bank/Pos persepsi selambat-lambatnya dilakukan 3 (tiga) hari kerja sesudah tanggal pelaksanaan lelang. (4) Batas waktu penyetoran bea lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yakni: @. untuk pelaksanaan lelang pada hari Senin, Selasa atau Rabu penyetoran bea lelang dilakukan pada hari Kamis. b. untuk pelaksanaan lelang pada hari Kamis, Jumat, Sabtu atau Minggu penyetoran Bea Lelang diiakukan pada hari Senin ¢. apabila penyetoran bea lelang jatuh pada hari libur nasional, maka penyetoran dilakukan pada hari Kerja berikutnya. apt Pasal 20 Uang Kelebihan Lelang (1) Uang Kelebihan Lelang dapat dibayarkan kepada Nasabah setelah dllakukan Pembukuan atas penjualan lelang. (2) Uang Kelebihan Lelang adalah selisin lebih dari Nilai Penjualan Letang dikurangi dengan kewajiban nasabah, dengan rumus : Uang Kelebihan Lelang = _Nilai Penjualan Lelang - Kewajiban Nasabah (3) Perhitungan kewajiban nasabah sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah: Kewajiban Nasabah= UP + SM + Bea Lelang + Biaya Proses Lelang (4) Biaya Proses Lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan apabila Nilai Penjuaian Letang melebihi HML. (5) Saldo Uang Kelebihan Lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada awal bulan berikutnya dipisahkan ke dalam satu rekening bank khusus untuk ‘memudahkan pengelolaannya; (©) Ketentuan tentang pemberitahuan, pembayaran dan pengelolaan uang kelebihan lelang diatur dalam Peraturan Direksi tersendiri. Pasal 21 Pencatatan Akuntansi (1) Pencatatan akuntansi atas jenis transaksi penyelesaian pinjaman KCA yang telah jatuh tempo adalah sebagaimana diatur pada ayat (2). (2) Jumal akuntansi atas jenis transaksi yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Cut Of PYD KCA menjadi PYD DPL KCA Mata Anggeran ‘yat Jumal ibaa | ae hacer 1474-360|PYD Dalam Proses Laing Gol xe 7004 oor 1407-360)PYD Gal xx me hacoee-11614-360|Pendapetan SM YHMOPL Gol x wee hoooex-11907-260)Pendapatan SM YHMD Gol xx 7 aA al® b. Penyelesaian BJDPL oleh Nasabah Mata Anggaran ‘Ayat Jumal Tiutasi i booon1102-360) kas Keoil jroooc-11414-960] IPYD Dalam Proses Lelang Gol xx frsoacx-41 101-360] [Pendapatan SM Gol xx boooc-45604-360] [Pendapatan Adm Lelang KCA (Adm BJDPL) booncr-41 101-360] [Pendapatan SM Gol xx pooonr-1160-369] [Pendapatan SM YHMD Gol xx 5] /elea| IE ©. Penjualan tetan BUDPL ‘Mata Anggaran ‘Ayat Jumal Watast | Mukesh Debet i: boooax-17 102-360] Kas Keell boocx-41 101-360) Diskon Lelang Produk Gadal booon-41 101-360] [Diskon Lelang Denda Gadai Fleksi hoocxx-2 1201: utang Bea Lelang Penjual pooon21201 utang Bea Lelang Pembeli ooon-21301-360) utang Kepada Nasabah Gadai hoouce-11414-360] [PYD Dalam Proses Lelang Gol xx xxcxx-45804-360) [Pendapatan Adm Lelang KCA (BPL) boooex-41 107-360] [Pendapatan SM Gol xx booon-41 107-360) [Pendapatan SM Gol oc hoooo-1180F [Pendapaten SM YHMD Gol xx Catatan: Pencatatan mutasi pada akun dilakukan apabila terdapat nila transaksi. d. Penyetoran bea lelang ir Mutast | Matast ‘Mata Anggaran Ayat Jumal Debet | Kredit |xxxxx-21201-360| Hutang Bea Lelang Penjual XK hox00%-21201-360|Hutang Bea Lelang Pembel 200 booo0e-11102-360]Kas Kecl 7, e. Apabila Nilai Penjualan Lelang atas BJDPL di bawah nilai UP: ‘Mutast | Mtast Mata Anggaran ‘Ayat Jumel Dabet | Kind booooe-11102-380) Kas Kec 2x, fxxcxx-11422-960)Piutang Tak Tertagih KCA 20 booco.-41101-360)Diskon Letang Produk Gada wx fooo041107-360]Dskon Lelang Dende Gadel Fleks] 2 hoooo-21201-360] Hutang Bea Lelang Penjual 200e boo00-2120-960|Hutang Bea Lelang Pembell 200% poooc.-11414-360]PYD Dalam Proses Lelang Gol xx ex boooox-41107-360|Pendapatan SM Gol xx I focooe-#1107-260) Pendapatan SM Gol xc 7 boos 1801-360] Pendapatan SM YHMD Golo mo 4” f. Cut Off PYD KCA menjadi PYD Bermasalah Mata Argan atu wate | ia fanaa -E507360| Brag Bomasaleh KOA Gal ot foonn-T40"360)p¥D Galo = foc 107360 Pendapaton SH Gale ra fcc 0360) Pendepton SM Gal ne we font 1907360)Pendeplan SM YER Gale 7 Pasal 22 Monitoring dan Evaluasi Penyelesaian BJDPL (1) Divisi Jaringan dan Operasional melakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan atas perkembangan penyelesaian BJDPL pada seluruh Outlet secara berkala. (2) Pemimpin Wilayah melakukan monitoring, evaluasi dan pembinaan penyelesaian BJOPL serta memberikan supervisi dan solusi penyelesaian BJDPL di wilayahnya masing-masing (3) Deputy Bisnis melakukan koordinasi kegiatan pelaksanaan penyelesaian BIDPL dan memberikan pemecahan teknis operasional penyelesaian BJDPL di areanya masing-masing (4) Divisi TI menyusun laporan Saldo BJDPL pada periode tertentu yang isajikan pada Aplikasi Management Information System (MIS) Pasal 23 Ketentuan Peralihan (1) Sepanjang Sistem Aplikasi belum mengakomodasi pelaksanaan ketentuan pada Pasal 17 ayat (1) huruf b, maka pengajuan dan persetujuan penurunan harga BJDPL Barang Gudang dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis pengajuan penurunan harga jual BJDPL sebagaimana lampiran Ill Peraturan Direksi ini rae Pasal 24 Ketentuan Penutup (1) Petaksanaan Peraturan Direksi ini menjadi objek pemeriksaan SPI. (2) Pada saat Peraturan Direksi ini bertaku, maka ketentuan : a. Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelesaian Pinjaman KCA Yang Telah Jatuh Tempo. bb. Peraturan Direksi Nomor 17 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyslesaian Pinjaman KCA Yang Telah Jatuh Tempo . ©. Peraturan Direksi Nomor 42 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Direksi Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelesaian Pinjaman KCA Yang Telah Jatuh Tempo dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. (3) Peraturan Direksi ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan. Disahkan ci Jakarta Padatanggal —: 20 April 2017 aks \haeeahe7 Direktur I F a Tembusan disampaikan kepada 1. Yth, Anggota Direksi PT PEGADAIAN (Persero). 2. Sdr. Kepala Satuan Pengawasan Intem/Setingkat PT PEGADAIAN (Persero). 3. Sdr. Goneral ManageriSetingkat PT PEGADAIAN (Porsero. 4 5 8 jn Wlayah PT PEGADAIAN (Persero). y Bisnis/Setingkat PT PEGADAIAN (Persero). ‘dr. Pemimpin Cabang PT PEGADAIAN (Pesero). ae eo Lampiran | Peraturan Direksi Nomor = 34 /DIR 2017 Tanggal_: 20 April 2017 PENGUMUMAN LELANG PT Pegadaian (Persero) akan melakukan pelelangan barang jaminan dalam rangka Penyelesaian kredit/pinjaman KCA yang sampai dengan jatuh tempo tidak diselesaikan oleh Nasabahnya, dengan penjelasan sebagai berikut [CABANG/UPC. TANGGAL LELANG JAM LELANG LTEMPAT LELANG [PERIODE TANGGAL KREDIT YANG DILELANG: | @ Bulan Kredit b. Bulan Kredit |__¢. Bulan Kredit Demikian Pengumuman Lelang ini dibuat dan atas perhatian diucapkan terima kasih. Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Kantor PT Pegadaian (Persero) Cabang/Unit, TIP roses Pemimpin Cabang, Disahkan di Jakarta Padatanggal 20 April 2017 an. Dieses, 4 rianto Widodo gr Pivekturl 2, Lampiran tt Peraturan Direksi Nomor : 34/DIR 2017 Tanggal_: 20 Api 2017 SURAT PERI PENJUALAN JAMINAN Yang bertanda tangan dibawah ini Nomor identitas Nama lengkap ‘Alamat Nomor Telepon i dengan ini mengajukan permohonan penjualan barang jaminan untuk menyelesaikan/melunasi kewajiban pinjaman Pegadaian KCA sesuai dengan SBK : Cabang/UPC [ No Surat Bult Kredit | Tanggal Kredit Tanggal Jatuh Tempo (Gumlah Uang Pinjaman _| Rp. —_| (Jumiah Keterangan Barang Jaminan i 2 2 I Bersama ini terlampir 1. Foto copy KTP 2. Surat Bukti Kredit Demikian surat permohonan ini kami buat dengan sebenamya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, Pemohon. ( oo) Disahkan di Jakarta Padatanggal —: 20 April. 2017 a.n. Direksi, - Harianto Widodo Birokturl re x Lampiran tlt Peraturan Direksi Nomor : 34/DIR 2017, Tanggal_: 20 Mpril_ 2017 Petunjuk Teknis Permohonan Penurunan Hara Penjualan BJDPL ~ Barang Gudane 10. 1" Panitia Taksir Ulang melakukan taksir lang atas BJDPL dan menetapkan perkiraanfestimasiltaksiran harga jual BJDPL berdasarkan HPS yang beriaku. Apabila perkiraanlestimasiftaksiran harga jual BJDPL di bawah Nila HML (UP+SM+Bea Lelang), dapat diajukan permohonan penurunan harga penjualan. Pemimpin Cabang mengajukan surat permohonan penurunan harga penjualan kepada Pemimpin Wilayah melalui Deputy Bisnis, menggunakan lampiran IV. Surat permohonan penurunan harga penjualan, melampirkan persyaratan sb: a. Berita Acara Taksiran/Estimasi Harga Jual BJDPL (lampiran V); b. copy HPS saat pencairan kredit awal; ©. copy HPS saat penjualan BJDPL; d. Foto BIDPL. Deputy Bisnis melakukan verifkasi kelengkapan dan kebenaran persyaratan Permohonan serta melakukan analisis diperiukan sebagai dasar pemberian rekomendasi, yang selanjutnya cikirimkan kepada Pemimpin Wilayah. Pemimpin WilayahiDireksi berwenang untuk membuat keputusan atas permohonan yang diajukan dengan pilhan : disetujui atau ditolak dengan mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektivitas penyelesaian BJDPL. Persetujuan Pemimpin WilayahiDireksi atas permohonan penurunan harga jual BJDPL barang gudang agar ditembuskan kepada GM Produk Gadai , Inspektur Wilayah dan Tim SPI setempat. Berdasarkan tembusan Pemimpin WilayalvDireksi (via surat/emailWA), GM Produk Gadai melakukan koordinasi dengan Divisi T! (cq HelpDesk TI) untuk teknis pembukuan pada Sistem Aplikasi. ‘Apabila permohonan penurunan harga telah disetujui, Panitia Lelang melakukan Penjualan BJDPL minimal sesuai dengan persetujuan harga yang diberikan Langkah-langkah pembukuan penjualan BUDPL — barang gudang pada Sistem Aplikasi PASSION dengan dipandu oleh HelpDesk TI adalah sbb: a. Outlet (Cabang atau UPC) melakukan entry penjualan BJDPL; 'b. Outlet (Cabang atau UPC) menu Kasir-Bayar Tunai ~ entry Bayar Tunai sebesar selisih harga penjualan dengan HML sebagai diskon SM (ma 411.01.xx) dan diskon denda (ma 411.01 xx); — Kolom keterangan : input No SBK, diskon SM BJOPL. Proses permohonan, persetujuan dan tembusan surat penurunan harga penjualan dengan menggunakan saluran komunikasi yang cepat, diantaranya melalui surat elektronik/e-mail, faksimili, WhatsApp, danfatau media terdokumentasi lainnya. Disahkan di Jakarta Pada tanggal DApril 2017 an, Direksl, Ye Harianto Widodo ge Direktur! Lampiran 1V Peraturan Direksi Nomor —: 34/DIR v2017 Tanggal_: 20Apri1_ 2017 Kepada Yih. Pemimpin Wileyah ‘lau Deputy Bris FORM PERMOHO! Daan uray poysesian BJDPL. rb Cuan mea plstsanean lan, bereame i dsampatan ermohonan penurunan harga penjualan BJOPL pada Oullet n,n. dengan data BJDPL den has! ‘eksiran harga jual adalah sb: Bea Takaran | Selah No} No.Kredt | UP sm idioma | Hue | cman 1 z aah, Permohonan penurunan harga penjualan BJOPL diajukan dengan pertimbangan sbb: Penurunan minaanimo masyerakat alas BJDPL. Perubahen kondisfisik BUDPL ‘Besaran parmohonan penurunan harga jual masing-masing BDPL adalah sebesar sesh sebagaimena ‘pada kolom (8) yatu Rp. ‘kami menyatakan bahwa proses penyeiessian BJDPL telah dilskukan molalui mekanisme lelang pada periode kolektbiitas DPK dan Kurang Lancar, namun belum laku teal. ‘Sebagal bahan pertmbangan, kam lamprkan persyaratan sebagai berks Berita Acara Teksiran Harga Jal BIDPL ‘Copy HPS saat pencairan kredt Copy HPS seat proses taksiran harga jal Copy FPK Foto BIOPL Demikianlah pemohonan ini disampaikan dengan sebenar-benemya untuk dapat ditindakianjuli sesuai kotontuan beriaku, Hormat kami, Pemimpin Cabsing te VERIFIKASI DAN REKOMENDASI: area ‘Berta Acara Tatairan Marga Jual [aria [ Copy HPS saat pencaran krect ‘adanidak Copy HPS saat taksiran hargajual_ | adafidak DISETUJUI / DITOLAK Foto BJDPL. adanigak ae ‘GatatarvAnaliaiaiPort . E =—— tiengetahui FREOWENDAGT pisses Sh nal Prndrpin SipalrDictet Deputy BisnisPemimpin Wiayan, a wi Tembasar: 41. GM Produk Gadal di Jakarta 2. Inspektur Wieyah 3. Tim SPI setempat. A. | Lampiran V Peraturan Direksi Nomor : 34/DIR V2017 Tanggal_: 20 Apiil 2017 BERITA ACARA ‘TAKSIR ULANG BJDPL. Pada hari in ...tanggal.....bulan....tahun....(xx-%%-xxxx), Kami Panitia Taksir Ulang BJDPL yang terdiri dari 1 -uKetua merangkap anggota; 2 ais Anggota 3 Anggota telah memeriksa dan menaksir harga BJDPL sesuai dengan prosedur penaksiran barang jaminan yang berlaku dengan hasil penaksiran sebagai berikut: No [nomor kredit | uraian singkat barang jaminan | Taksiran Harga Jual_| Demikian berita acara ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan seperlunya. 02017 Panitia Teksir Ulang, 1 td 2 til etal Beat td Disahkan di Jakarta Pada tanggal DApril 2017 aun. Direksiy Ze- Harianto Widodo ge Direkturl

You might also like