You are on page 1of 2

AURORA

Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala nyala
pada lapisan ionosfer, dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan
magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh
Matahari ( angin surya).

Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati bumi.
Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan listrik.
Aurora terjadi saat proton dan elektron mengalir keluar dari permukaan matahari dan
terhempas ke medan magnet bumi. Karena bermuatan, partikel-partikel tersebut bergerak di
spiral sepanjang garis medan magnet. Partikel proton bergerak searah dan elektron
berlawanan arah. Kemudian partikel tersebut menghantam atmosfer. Karena mereka
mengikuti garis medan magnet, kebanyakan dari mereka memasuki gas-gas atmosfer di
lingkaran sekitar kutub-kutub magnet.

Di belahan utara, zona aurora terbentang sepanjang pantai utara Siberia, Skandinavia,
Islandia, ujung utara Kanada, Greenland dan Alaska. Zona aurora belahan bumi selatan
sebagian besar meliputi Antarktika atau Samudera Selatan.

Aurora juga terjadi pada planet lain dalam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus.
Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari bumi dan memiliki sabuk
radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora di planet
lain.

Pada tanggal 14 Agustus 2004 yang lalu, Pesawat Mars Express mendeteksi terjadinya aurora
di Planet Mars. Para Ilmuwan mempelajari dengan memasukkan data-data yang dihasilkan
Mars Global Surveyor, di mana daerah emisi berhubungan dengan suatu daerah yang
memiliki medan magnet paling kuat, dan menunjukkan bahwa asal-usul emisi cahaya adalah
aliran elektron.

Pada sebuah fenomena aurora, satelit menangkap gambar aurora yang terlihat seperti “cincin
api”. Aurora-aurora jenis lain juga diamati dari luar angkasa, misalnya “Poleward Busur”,
tapi tampaknya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini, mengingat
fenomena ini sangat jarang akan terjadi.

Bahaya aurora tehadap manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Akan tetapi
fenomena ini dapat mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang
bertumbukkan dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan
telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh proton dari
matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut
justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada sinyal yang diterima televisi, radio
atau telegram. Partikel yang bermuatan dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer
membawa aliran listrik berskala besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat
menyebabkan kerusakan peralatan listrik.

You might also like