PERILAKU
DASAR-DASAR BIOLOGIA. PENDAHULUAN
28
Kehidupan kita setiap hari adalah penuh dengan contoh-contoh yang
menunjukkan peran yang dimainkan oleh otak dalam perilaku. Di bawah ini
adalah beberapa kejadian yang menyentuh kehidupan manusia.
Seseorang mempunyai teman yang dioperasi untuk mengangkat tumor
dari sisi kanan otaknya. Dia sembuh dari operasi itu. Tetapi dalam proses
mengangkatan tumor, operasi tersebut mengenai cerebral cortex dari hemi-
sphere kanan dari otaknya. Hasilnya adalah kelemahan dan paralysis parsial
dari sisi kiri tububnya. Harapannya, temannya akan sembuh dari kehilangan
kekuatan tangan kanan dan kaki kirinya.
Sekarang kita beralih ke seseorang yang tertabrak mobil beberapa tahun
yang lalu, Pengemudi yang menabrak dia sedang mabuk (fungsi otaknya
terganggu karena alkhohol, dan perilakunya terpengaruh). Orang tersebut
kepalanya terbentur dalam kecelakaan itu dan tidak sadar dan dia tetap dalam
keadaan koma untuk beberapa hari, dan ketika dia bisa melewati masa koma,
dia tidak ingat dengan kecelakaan itu. Dia sekarang tetap tidak ingat dengan
kecelakaan itu, Ingatan orang tersebut setelah kejadian itu baik-baik saja
dalam mengingat peristiwa/kejadian baru setelah kecelakaan itu.
Suatu hari siswa saya memberitahu saya tentang suatu obat yang dia
ambil untuk depresi, Obat itu telah membantu dia, agaknya karena obat itu
telah mengoreksi secara parsial suatu masalah kimia otak yang mengarah ke
depresi
Setelah satu periode yang lama mengalami penurunan, teman saya usia
62 tahun meninggal. Dia dikatakan menderita penyakit Alzheimer. Dalam
penyimpangan ini, abnormalitas muncul dalam struktur otak dari sel-sel otak,
dan nampaknya menjadi suatu penurunan dalam salah satu zat kimia di otak
(acetylcholine) yang dibutuhkan untuk berkomunikasi antara sel-sel otak.
Gejala pertama dari penyakitnya adalah masalah ingatan, dia kesulitan
mengingat sesuatu yang baru, meski memorinya yang sudah lama (ingatan
sebelum proses penyakit mulai) secara esensial utuh. Masalah ingatannya
menjadi semakin buruk sampai dia tidak dapat mengingat kembali apa yang
baru dia lakukan beberapa menit yang lalu dan ingatan masa lalunya juga
mulai buruk. Sebelum dia meninggal dia lupa mengenali suaminya ketika dia
mengunjunginya. Kita harap kita tahu mengapa beberapa orang mendapatkan
penyakit ini, tapi saat ini kita tidak tahu. Semoga riset-riset yang sedang
berlangsung dan yang akan datang akan memberi tahu kita apa penyebabnyadan memberi cara mencegah penyakit yang tragis ini.
Kita mungkin berfikir bahwa kita hanya lebih rendah sedikit daripada
malaikat, tapi kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah spesies binatang. Homo
sapiens adalah nama kita. Kita mempunyai 3 rentang keluarga milyaran tahun
yang telah berkembang dalam planet ini. Kita adalah makhluk hidup yang
luar biasa, dengan struktur tubuh dan kapasitas psikologis yang melalui evolusi
ribuan tahun, Kasarannya dikatakan, struktur tubuh dan perilaku yang
membantu binatang menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka cenderung
menjadi sesuatu yang tetap bertahan. Jadi, pola perilaku yang telah
dikembangkan dibawah tekanan evolusi adalah sebagian besar merupakan
sifat spesies sepertinya hal itu terstruktur secara anatomik. Perilaku tipikal
suatu spesies saat ini disebut “insting” merupakan sumbangan biologi yang
sangat jelas terhadap perilaku.
Aspek tain dari biologi perilaku adalah studi tentang hubungan antara
perilaku dan peristiwa-peristiwa mental — ingatan (memory), belajar, persepsi,
motivasi, dan bicara — dan proses dalam nervus system (sistem syaraf) —
khususnya dalam otak. Cabang psikologi yang membicarakan tentang aktivitas
sistem syaraf dihubungkan dengan perilaku dan pengalaman disebut dengan
banyak nama: fisiologikal psikologi, biologikal psikologi, biopsikologi,
neuropsikologi, psikobiologi, dan psikofisiologi.
B. POLA-POLA PERILAKU TIPIKAL SPESIES
Dalam 45 tahun terakhir ini, studi tentang perilaku binatang telah dipacu
oleh pertumbuhan cabang zoologi yaitu ethology. Etologi berkenaan dengan
pola-pola perilaku yang tipikal dari spesies binatang tertentu — dengan
menekankan pada evolusi pola-pola ini dan nilai adaptasi mereka.
Untuk suatu pola perilaku diklasifikasikan sebagai tipikal-spesies, semua
anggota yang normal dari spesies itu past memainkan perilaku dalam situasi
tertentu. Perilaku tipikal spesies muncul dari warisan genetik dari spesies
yang telah berevolusi berdasarkan waktu, dengan kata lain, perilaku ini adalah
bagian dari spesies yang bersifat “alamiah”. Tapi ini tidak berarti lingkungan
tidak memainkan suatu peran dalam perkembangan perilaku tipikal spesies.
Dalam banyak kasus, kesempurnaan perilaku tipikal spesies ini tergantung
pada faktor lingkungan yang ada ketika binatang muda tumbuh. Bila faktor
lingkungan sama untuk semua anggota spesies karena mereka hidup dalam
habitat yang sama, dan bila perilaku tipikal spesies didasarkan pada warisan
29genetik umum, hasilnya bahwa semua anggota normal dari spesies itt
memainkan perilaku itu. -
Banyak perilaku tipikal spesies terdiri dari pola-pola perilaku yang relatif
pasti dan pola-pola yang tidak dapat dirubah dari gerakan yang dicetuskan
oleh suatu stimulus tertentu, atau kejadian tertentu dalam lingkungan. Stimu-
Jus itu disebut releaser dan perilaku yang dicetuskan oleh stimulus itu disebut
@ fixed-action pattern (FAP).
Tambahan untuk perilaku tertentu, suatu spesies mungki siap untuk
dipengaruhi oleh kejadian-kejadian tertentu dalam fingkungan dan bukan yang
lain. Contohnya, banyak binatang termasuk manusia, belajar dengan sangat
cepat terhadap suatu rasa jenis makanan tertentu dengan kesakitan. Mungkin
anda pernah punya pengalaman dengan makanan sudah basi dan membuat
anda sakit, dan anda mengembangkan suatu penolakan atau aversi terhadap
makanan itu. Binatang, tikus, misalnya, sebagai hasil evolusi, mereka
mempersiapkan diri untuk belajar cara-cara tertentu untuk tidak mudah
ditangkap. Dari penelitian di laborat, tikus menemukan bahwa jika lari tidak
dapat menghindarkan dari stimulus yang berbahaya, ia akan bersikap diam
atau membeku. Dengan kata lain, tikus tersebut punya reaksi bertahan tipikal
spesies,
C. CONTOH-CONTOH DARI POLA-POLA PERILAKU YANG
TIPIKAL_SPESIES
Stickleback adalah ikan air tawar kecil di Eropa Utara. Perilaku
perkawinan binatang ini terdiri dari serangkaian perilaku fix-action pattern
(FAP), ada pemicu atau pencetusnya oleh stimulus-stimulus dalam lingkungan
(Tinbergen dalam Morgan, 1987)
Pada saat permulaan musim kawin, dalam awal musim semi, pejantan
pertama kali menetapkan suatu daerah teritorial tertentu yang tidak dimiliki
pejantan lain. Kemudian dibuat sarang dengan mengeduk bagian dangkal
dalam afiran, dengan menutupi lekukan itu dengan tumpukan tumbub-
tumbuhan, dan dengan membuat terusan dalam lubang. Setelah sarang
dibangun, pejantan sticleback berganti warna, terurama perut menjadi berwarna
merah, dan bagian belakang menjadi putih kebiru-biruan, . Perubahan warna,
khususnya warna merah, adalah suatu tanda bagi ikan betina bahwa pejantan
siap kawin. Melihat perubahan warna itu, ikan betina akan memasuki daerahteritorial pejantan, berenang dengan kepala tegak dan menunjukkan pada
pejantan perutnya yang membengkak karena telur. Tanda perut yang
membengkak mencetuskan pola berenang secara zig-zag dari pejantan, yang
menyebabkan ikan betina berenang ke arah pejantan. Sebaliknya, pejantan
melihat kedatangan ikan betina, distimulasi untuk berenang ke sarang, dimana
dia dengan jelas mengulurkan kepalanya sehingga ikan betina melihatnya.
Melihat ikan jantan melakukan gerakan yang mendorong ikan betina untuk
memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam sarang. Dengan itu, ikan jantan
sekarang mendorong ekor ikan betina dengan moncongnya, dan distimulasi
oleh dorongan ini, ikan betina meletakkan telurnya dan meninggalkan sarang.
Ikan jantan sekarang masuk ke sarang dan membuahi telur-telur itu. Pola ini
mungkin diulang-ulang oleh ikan betina, tetapi warna ikan jantan menjadi
semakin kurang hidup sehingga tidak lagi menarik ikan-ikan betina. Gerakan-
gerakan sirip ikan ini, menambah jumlah oksigen sehingga dapat memenuhi
kebutuhan telur dan ikan muda ketika mereka menetas.
D. POLA-POLA TIPIKAL SPESIES MANUSIA
Bila sampai pada manusia, situasinya menjadi lebih rumit karena
fleksibilitas perilaku yang sangat besar. Salah satu hasil dari evolusi manusia
adalah kita menjadi spesies dalam mana perilaku sangat dipengaruhi oleh
belajar. Dengan kata lain, perilaku manusia dipengaruhi oleh belajar dan oleh
kejadian-kejadian unik pada kehidupan tiap-tiap individu. Belajar, ingatan,
dan berfikir memainkan peran yang besar dalam apa yang kita Jakukan
Warisan evolusi kita memberi kita potensi untuk fleksibel dalam
berperilaku. Perilaku tipikal spesies tidak menonjol dalam sifat_manusia.
Beberapa perilaku bayi dan ekspresi wajah untuk emosi-emosi tertentu
mungkin termasuk perilaku tipikal spesies. Jadi, meski tidak menonjol, kita
punya beberapa perilaku khusus sebagai bagian dari sifat binatang.
Meski perilaku tipikal spesies tertentu bukan merupakan bagian yang
penting dari sifat binatang kita, warisan evolusi kita mungkin menyumbang
pada perilaku kita pada suatu level yang lebih datam atau lebih fundamental.
Ini adalah tingkat predisposisi dan potensi jenis-jenis tertentu dari perilaku
yang saling berlawanan. Dengan kata lain, warisan spesies kita mungkin
membuat kita lebih mungkin melakukan perilaku tertentu daripada perilaku
yang Sain. Kita mungkin membangun atau memprogram perilaku-perilaku
tertenta tersebut.
31Misainya, sifat alamiah kita memberi kita kemampuan untuk menghasilkan
dan memahami bahasa. Tetapi apakah kita akan berkomunikasi dengan bahasa
Inggris, Perancis, Rusia, atau Jerman, ini adalah masalah belajar.
Contoh lain built-in/memprogram, predisposisi perilaku yang diprogram
yang dimiliki manusia, yaitu suatu kecenderungan untuk berperilaku dalam
pola-pola tertentu. Misalnya, cara kita membesarkan anak, peran pria, wanita,
dan sebagai- nya
Cara lain melihat dasar biologi dan evolusi perilaku manusia adalah
dengan mempertimbangkan kemampuan otak dan sistem syaraf yang
membuatnya mungkin. Ini tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Contohnya, proses dalam cerebral cortex membuat kita mampu berkomunikasi
dengan simbol-simbol. Berfikir, menerima, mengingat, emosi, motivasi,
kesadaran kita, semua adalah berdasarkan aktivitas biologis dalam otak kita.
Otak manusia diperkirakan berisi 150 milyar sef syaraf, disebut neuron,
yang masing-masing berhubungan dengan neuron yang lain, membuat
sejumlah hubungan yang besar sekafi. Hubungan antar sel syaraf disebut
synapses. Meski ada banyak sekali hubungan, riset menunjukkan bahwa
mereka diatur dalam svat urutan, sel-sel tertentu hanya berhubungan dengan
sel-sel tertentu yang lain.
E. NEURON
Sel-sel syaraf atau neuron-neuron adalah membawa informasi ke sistem
syaraf (nervous system). Neuron-neuron datang dalam banyak ukuran dan
bentuk (lihat gambar 2.1), tetapi mereka mempunyai ciri-ciri tertentu yang
umum (lihat gambar 2.2). Masing-masing neuron mempunyai satu sel tubuh
yang berisi perlengkapan untuk mempertahankan neuron tetap hidup, dan
masing-masing neuron mempunyai dua jenis serat, yaitu dendrit dan axon.
Dendrit umumnya relatif pendek dan punya banyak cabang, yang menerima
stimulasi dari neuron yang lain, Axon, sebaliknya, sering lebih panjang
(misalnya, axon yang berhubungan dengan spinal cord / sumsum tulang
belakang panjangnya bisa lebih dari | meter). Fungsi dari dendrit adalah
membawa informasi menuju ke sel tubuh, sedangkan axon adalah menghantar
informasi tersebut ke neuron yang lain atau ke otot dan kelenjar. Bila dendrit
dan sel tubuh (cell body) menerima informasi yang kemudian dihubungkan
ke axon, arah transmisi adalah dari dendrit ke axon. Axon mempunyai myelin
sheath (lapisan myelin) yang berwarna putih. Myelin sheath ini mempunyaiperan yang penting dalam mempengaruhi kemampuan neuron meneruskan
informasi, yaitu mempercepat impuls-impuls syaraf yang dikirim kembali ke
axon, berupa membran sel yang secara tiba-tiba menyelubungi sel tubuh,
dendrit dan axon, yang fungsi pentingnya adalah untuk penghantar impuls-
impuls syaraf.
eo
e
Gambar 2.1. Beberapa macam Neuron
(Sumber: Morgan dkk., 1986)Gambar 2.2. Suatu Skema Neuron
(Sumber: Morgan dkk., 1986)
Sel-sel syaraf atau neuron dapat dibedakan fungsinya, yaitu:
a.
c
sel-sel tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsang (receptor)
sel-sel tubuh yang berfungsi sebagai penerus rangsang (adjustor)
sel-sel tubuh yang berfungsi sebagai sebagai penanggap rangsang
(affector).Impuls-Impuls Syaraf. Dengan menggunakan mikroelektroda, ahli-ahli
neuropsikologi menunjukkan bahwa impuls-impuls syaraf adalah kejadian-
kejadian listrik dalam durasi yang sangat pendek yang bergerak sepanjang
axon. Sebagai aktifitas listrik yang bergerak sepanjang axon memdapatkan
dan melewati mikroelektroda, alat pencatat mencatat dengan cepat, pulsa
elektrik yang tajam (lihat gambar 3). Ini adalah impuls-impuls syaraf, Karena
impuls-impuls ini jelas dan tajam, maka disebut spike (paku).
Oscilloscope
face
Nerve imputse
(spike)
a
Active = Active region Axon
region traveling in
of axon this direction
Gambar 2.3. Impuls Syaraf
(Sumber: Morgan dkk., 1986)
F, FUNGS!| DASAR NEURON
Dalam mempertimbangkan bagaimana neuron berfungsi, du pertanyaan
muncul: (1) bagaimana informasi berjalan dalan suatu neuron tunggal, dan
(2) bagaimana informasi diteruskan dari satu neuron ke neuron yang lain,
atau dari neuron ke sel tubuh?
Komunikasi Dalam Neuron: Tindakan Yang Potensial. Jawaban untuk
pertanyaan pertama ini cukup kompleks. Ketika suatu neuron beristirahat
(misalny: tidak meneruskan informasi), ada lebih banyak partikel-partikel
35bermuatan positip (khususnya ion-ion sadium) di luar daripada di dalam.
Sebagai akibatnya, suatu muatan listrik yang kecil muncul melewati membran
sel. Ini dikenal sebagai istirahat potensial (resting potential).
Ketika sel-sel distimulasi, partikel-pastikel bermuatan positip masuk,
sehingga mengurangi istirahat potensial. Beberapa milidetik kemudian,
partikel-partikel bermuatan positip secara aktif dipompa keluar, Setelah itu
istirahat potensial dipulihkan kembali dan neuron siap diaktifkan kembali.
Gambar 2.4. Cara Kerja Neuron
(Sumber: Baron , 1989)(1) Ketika neuron dalam keadaan istirahat, lebih banyak partikel-partikel +
di luar neuron datipada di dalam neuron, Sebagai akibatnya, hanya sedikit
listrik negatif yang ada dalam membran sel. Ini disebut sebagai “resting
potensial”.
(2) Ketika sel distimulasi, partikel-partikel positif masuk. Jadi menyisihkan
potensi istirahat.
(3) Beberapa milidetik kemudian, partikel-partikel positif secara aktif dipompa
keluar.
(4) Istirahat potensial disimpan kembali dan neuron siap “menyala” sekali
lagi
Komunikasi Antar Neuron. Sejak semula kita mencatat bahwa neuron-
neuron itu sangat berdekatan tetapi tidak benar-benar bersentuhan dengan
neuron lain, atau sel tubuh lain. Kalau demikian, lalu bagaimana tindakan
potensial melewati pemisah keci} ini ?
Ketika suatu neuron distimulasi, tindakan potensial menghasilkan
perjalanan sepanjang membran sel dari dendrit ke axon, informasi itu dibawa
melewati apa yang disebut synapsis, yaita suatu wilayah yang berdekatan
diantara terminal button dari suatu neuron dan membran dari sel lain.
Berlokasi di dalam terminal button ada banyak struktur-steuktur bulat
dan oval dikenal sebagai synaptic vesicle. Kedatangan dari tindakan potensial
menyebabkan vesicles ini mendekati sel membran, dimana mereka
mengosongkan isi mereka kedalam sinanpsis (lihat gambar 2.5). Zat Kimia
yang dihasilkan — dikenal sebagai transmitter substances — berjalan melewati
sinapsis sampai mereka mencapai reseptor khusus di dalam membran sel
lain, Reseptos-reseptor ini adalah molekul-molekul protein yang kompleks
yang strukturnya adalah mencocokkan substansi-substansi transmiter seperti
kunci kimia kedalam kunci yang mereka sediakan. Ketika mereka mengontak
reseptor, substansi transmiter menghasilkan satu dari dua efek. Jika mereka
bersifat exictory, mereka menstimulasi produksi suatu tindakan potensial di
nevorn kedua, Stimulasi ini kemudian melewati dendrit atau sel tubuh ke
arah axon — dan menggerakkan neuron lain, Sebaliknya, jika subtansi-
substansi transmiter bersifat inhibitory, mereka menghambat neuron kedua
untuk menghasilkan suatu tindakan potensial.Gambar 2.5. Langkah-langkah dalam Transmisi Sinapsis
(Sumber: Baron , 1989)
Disamping substansi-substansi transmiter itu menghasilkan pengaruh
exictory dan inhibitory, kenyataannya ada banyak subtansi-substansi transmiter
lain, Substansi-substansi transmiter ini mampu menimbulkan pengaruh yang
berlawanan, tergantung dimana dalam sistem syaraf substansi transmiter ini
terjadi.
Tabel 2.1. Perbedaan Substansi Transmiter Berperan Dalam Pengiriman
Informasi Oleh Sistem Syaraf
Transmitter
Substance Where Found Effects
Acetyleholine Brain, spinal cord, auto- Excitation in brain and autonomic nervous
nomic nervous system, tar- system; excitation or inhibition of target
get organs of the parasym- organs
pathetic system
Norepinephrine Brain, spinal cord, target or- Inhibition in brain, excitation or inhibition
gans of sympathetic system of target organs
Dopamine Brain Inhibition
Serotonin Brain, spinal cord Inhibition
GABA Brain, spinal cord Inhibition
Glutamic acid Brain, spinal sensory nerves Excitation
Aspartic acid Spinal cord, brain Excitation
(Sumber: Baron, 1989)G. SISTEM SYARAF
Sistem syaraf adalah struktur yang mengatur semua fungsi dalam tubuh
kita dan memberi kita kemampuan untuk berfikir, merasakan, berbuat dan
beraktifitas.
Meski fungsi sistem syaraf itu sebagai satu kesatuan yang menyelurub,
sering dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu sistem syaraf pusat dan sistem
syaraf tepi (periferal).
Gambar 2,6. Pembagian Sistem Syaraf Menjadi Beberapa Komponen Utama
(Sumber: Baron, 1989)Sistem syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsuin tulang belakang. Karena
kita akan membahas otak secara detail dalam sub bagian tersendiri, maka kita
tidak akan menerangkannya disini.
Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi utama yaitu (1) membawa
informasi indera dari reseptor melalui tubuh ke otak dan membawa informasi
dari otak ke afektor (otot dan kelenjar). (2) Sumsum tulang belakang
memainkan suatu peran kunci dalam berbagai refleks. Misainya, menarik
tangan anda dari benda yang panas, mata menutup seketika ada benda yang
bergerak sangat cepat kearah mata, dsb. Dalam bentuknya yang sangat
sederhana, gerak refleks melibatkan lingkaran neural dalam mana informasi
dari berbagai reseptor dibawa ke sumsum tulang belakang dimana informasi
ini distimulasi oleh neuron lain (interneuron). Stimulasi interneuron ini
kKemudian membawa informasi ke sel-sel otot, yang kemudian menghasilkan
gerak refleks,
Sistem syaraf tepi terdiri dari syaraf-syaraf (kumpulan-kumpulan axon
dari banyak neuron) yang menghubungkan sistem syaraf pusat dengan organ-
organ indera dan dengan otot-otot dan kelenjar-kelenjar- melalui tubuh.
Beberapa dari syaraf ini (spinal nerves) dilekatkan ke rumsum tulang belakang,
dan melayani semua tubuh dibawah leher. Syaraf yang lain (cranial nerves)
secara langsung melekat ke otak. Mereka melayani indera reseptor dan otot-
otot dalam Ieher dan kepala (misal: mata, telinga, mulut).
Sistem syaraf tepi kemudian dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem
somatik dan sistem otomatik. Sistem syaraf otomatis berhubungan dengan
sistem syaraf pusat untuk otot-otot sukarela melewati tubuh. Jadi, ketika
anda mengatur dalam banyak tindakan sukarela (misal: telepon memesan
pizza, membaca sisa bab ini), bagian-bagian dari sistem syaraf pusat somatik
terlibat. Sebaliknya, sistem syaraf otomatis berhubungan dengan sistem syaraf
pusat ke organ-organ internal, kelenjar-kelenjar, dan otot-otot dimana kita
nampaknya tidak mempunyai kontrol langsung (misalnya: dalam sistem
pencernaan kita),
Sayangnya, kita tidak dapat berhenti membagi sesuatu disini. Sistem
syaraf otomatis, juga terdiri dari dua bagian, dan bagian-bagian ini beroperasi
dalam cara yang berbeda, Pertama, dikenal sebagai bagian/divisi simpathetic,
menyiapkan tubuh untuk menggunakan energi, seperti dalam kegiatan fisik
yang penuh semangat. Jadi, stimulasi dari bagian ini meningkatkan detak
jantung, meningkatkan tekanan udara, menghasilkan gula (untuk energi)
kedalam darah, dan meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang digunakan
dalam tindakan-tindakan fisik. Bagian kedua dari sistem otomatis, dikenalsebagai bagian/divisi parasimphatetik, yang beroperasi dalam cara yang
berlawanan, menstimulasi proses-proses yang melayani menyimpan atau
menghemat energi tubuh. Kegiatan dari sistem ini menurunkan tekanan darah,
melemahkan detak jantung, dan menngalihkan darah dari otot-otot skeletal
(misal- nya: otot-otot dalam tangan dan lengan) ke sistem pencernaan.
Gambar 2.7. Sistem Simpatik dan Parasimpatik
(Sumber: Baron, 1989)
a1Pada kelenjar pertama, nampak bahwa dua bagian dari sistem syaraf
otomatis ini bersaing satu sama lain dalam peran yang berlawanan. Tetapi
sebenarnya sistem parasimpatetik dan sistem simpatetik ini berfungsi secara
bersama-sama. Contohnya, setelah seseorang makan terlalu banyak dalam
udara yang panas, bagian parasimpatetik menstimulasi pencernaan, dan pada
saat yang sama, sistem simpatetik menstimulasi keringat supaya mengurangi
kelebihan panas.
H. OTAK MANUSIA
Dapat dikatakan bahwa otak adalah organ yang memerintah tubub. Otak
adalah suatu straktur yang kompleks, dan dapat diterangkan dalam banyak
cara,
Gambar 2.8. Struktur Dasar dari Otak Manusia
(Sumber: Baron, 1989)Otak yang mengatur proses dasar tubuh berlokasi di batang otak. Bagian
yang mulai diatas sumsum tulang belakang dan terus berlanjut sampai di inti
dari organ yang kompleks ini.
Dua dari struktur ini, yaitu medulla dan pons, terletak diatas titik dimana
sumsum tulang belakang masuk ke otak. Sensori utama dan jalur motorik
melalui dua struktur ini dalam perjalanan mereka ke pusat otak yang lebih
tinggi atau turun ke effektor di berbagai bagian yang berbeda dari tubuh.
Medula dan spon ini berisi suatu titik inti yang berisi beberapa neclei —
kumpulan neuron sel-sel tubuh — yang mengontrol fungsi-fungsi penting
seperti bernafas, detak jantung, dan tekanan darah, seperti juga batuk dan
bersin. Medulla dan spon menerima input langsung dari reseptor melewati
tubuh, dan memunculkan efek-efek melalui serabut-serabut syaraf dalam syaraf
spinal dan cranial.
Di belakang medulla dan spon adalah cerebellum. Cerebellum ini
terutama berkenaan dengan pengaturan aktivitas motorik, melayani gerakan
otot yang smooth/lancar sehingga gerakan itu terjadi dalam tindakan yang
terintegrasi. Kerusakan dalam cerebellum mengakibatkan koordinasi gerakan
yang buruk. Bahkan kerusakan yang diderita bisa menyebabkan individu tidak
bisa berjalan atau berlari.
Di atas medulla dan spons, dekat akhir dari pangkal otak, adalah mid-
brain. Midbrain (otak tengah atau dienchepalon) terdiri dari suatu sistem
yang mengaktifkan reticuler, seperti pusat penglihatan dan pendengaran.
Gerakan mata dan refleks visual tertentu (misal: kemampuan kita mengikuti
obyek yang bergerak) nampaknya diatur disini. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa kesadaran diatur di dalam dienchepalon (otak tengah)
bukan di cortex.
|. EMOSI DAN MOTIVASI : THALAMUS, HYPOTHALAMUS
DAN SISTEM LIMBIK
Filosof kuno menyatakan bahwa hati adalah pusat dari emosi manusia.
Ini adalah kepercayaan puitis. Padahal sebenarnya, pusat emosi manusia ada
di dalam otak dalam beberapa struktur yang saling berhubungan. Pusat emosi
ini disebut hypothalamus. Hyppthalamus besarnya kurang dari satu
sentimeter kubik, meski demikian struktur yang kecil ini memberi pengaruh
yang sangat besar pada perilaku kita. Pengaruh hypothalamus terhadap perilaku
adalah:1. hipotalamus mengatur sistem syaraf otomatis, jadi mempengaruhi
sejumlah reaksi seperti berkeringat, airliur, mengeluarkan airmata,
menghasilkan cairan dalam pencernaan, dan pengubah tekanan darah.
2. hipotalamus memainkan suatu peran kunci dalam proses homeostatis
(keseimbangan) — mempertahankan lingkungan internal tubuh pada
tingkat yang optimal. Sesuai dengan fungsi umum ini, bagian dari
hipotalamus nampaknya untuk memainkan suatu peran dalam mengatur
makan dan’ minum. Jadi, kerusakan pada satu bagian dari hipotalamus
mengubah binatang laborat yang normal ke binatang yang rakus, setelah
sadar dari operasi mereka, mereka menjadi binatang yang kebutuhan
makannya besar sekali, sehingga menjadi binatang yang besar sekali.
Sebaliknya, kerusakan pada bagian lain di hipotalamus menyebabkan
binatang normal menjadi ahli pencicip makanan, yang hanya akan makan
makanan terbaik dan terlezat, Bahkan, binatang yang menderita kerusakan
ini sering sama sekali menolak makanan dan minuman, dan akan mati
kelaparan kalau tidak dipaksa mengkonsumsi makanan.
Pengaruh-pengaruh itu terjadi karena hipotalamus berisi syaraf khusus
yang secara terus menerus memonitor berbagai aspek darah (misal: jumlah
kandungan nutrisi, temperatur). Kerusakan pada syaraf tersebut mempengaruhi
keseimbangan yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan dan ciri-
ciri lain dari tubuh pada tingkat yang stabil.
Hipotalamus juga mempengaruhi kegiatan-kegiatan seperti perkawinan
dan agresi dan mengontrol kelenjar-kelenjar penting dalam tubuh.
Di atas hipotalamus, sangat dekat dengan pusat otak, ada struktir fain
yang penting, yaitu thalamus, yang sering disebut “stasiun pemancar yang
besar” dari otak, dan dengan alasan yang baik, thalamus menerima masukan
dari semua indera kita kecuali olfaction (bau) dan meneruskan informasi ini,
baik secara khusus maupun secara menyebar ke bagian lain dari otak.
Akhirnya, kita akan menyebut serangkaian struktur yang dikenal dengan
nama sistem limbik (limbyc system). Fungsi dari sistem ini kurang jelas.
Tapi, sistem limbik ini nampaknya memainkan suatu peran penting dalam
emosi. Contohnya, riset awal dari Kluver & Bucy yang dilakukan tahun 1939
(dalam Baron, 1989) menunjukkan bahwa kerusakan pada bagian dari sistem
limbik yaitu bagian amygdalae dapat menyebabkan penurunan secara tajam
tingkat agresi organisma. Bahkan binatang dengan kerusakan pada bagian ini
sering benar-benar tenang meski menghadapi suasana permusuhan atau stimuli
lain yang secara normal akan menyebabkan munculnya kemarahan atau tindakkekerasan. Berdasarkan penemuan-penemuan seperti itu, beberapa abli fisik
mempertimbangkan pemberian operasi pada manusia yang jahat untuk
memindahkan sebagian sistem limbiknya sehingga mengurangi agresifitas
mereka. Tetapi hanya sedikit bukti yang snenunjukkan efektifitas tindakan
itu, dan ini juga menimbulkan munculnya perdebatan etik (Valenstein dalam
Baron, 1989). Yang jelas bahwa riset terakhir membutkikan bahwa sistem
limbik mempengaruhi perasaan subyektif dari emosi dan perilaku kita yang
nampak berkaitan dengan perasaan ini (Carlson, dalam Baron, 1989).
J. KORTEKS SEREBRAL: SUATU STRUKTUR MANUSIA
YANG UNIK
Pada akhimnya kita sampai pada “tahap terakhir”, yaitu bagian dari otak,
tempat kegiatan manusia yang paling unik. Korteks serebral pada manusia
berkembang lebih sempurna dibandingkan organisma lain. Organisma lain
memiliki korteks yang lebih kecil dalam daerah permukaan, lebih dangkal,
dan kurang kompleks daripada korteks manusia.
Korteks serebrat adalah lapisan kumpulan syaraf yang tebalnya kira-kira
3 milimeter membungkus serebrum. Dalam bahasa latin korteks berarti “kulit
pohon”. Selaput kortikal yang melindungi otak, berwarna abu-abu karena
sebagian besar terdiri dari kumpulan scl syaraf dan serabut yang tidak
bermyelin — sehingga mendapat sebutan “zat abu-abu”. Bagian dalam
serebrum, dibawah korteks, sebagian besar terdiri dari akson bermyelin
berwarna putih. Dalam korteks cerebral terjadi kegiatan mental kita yang
cukup rumit.
Semwa sistem sensorik (misalnya: penglihatan, pendengaran, dan
perabaan) mengirimkan informasi ke bagian Khusus dari korteks. Korteks
serebral mencatat kemampuan kita untuk mengerti, merencanakan, mengingat,
dan membayangkan — pendeknya, untuk Kemampuan memproses informasi
yang mengesankan,
Kebanyakan otak manusia terditi dari dua hemisphere cerebral, yang
merupakan dua bagian yang simetris. Kedua belahan yang tampaknya mirip
benar ini disebut hemisfer cerebral kiri dan kanan. Fungsi mereka berbeda-
beda (Atkinson dkk., 1988). Hemisfer yang dominan disebut hemisfer mayor,
dan yang tidak dominan disebut hemisfer minor. struktur yang melindungi
sisa dari organ ini. Babkan, bersama-sama, mereka menyusun lebih dari 80
persen berat total dari otak. Dua hemisphere ini mirip satu sama lain. Jadi,
45banyak struktur yang akan kita terangkan adalah dua, menunjukkan hemi-
sphere sebelah Kiri dan kanan.
Daerah
visual
Gambar 2.9. Masukan Sensoris Kedua Belahan Otak
(Sumber: Atkinson dkk., 1994)Dengan pandangan mata ditujukan lurus ke depan, stimulus ke sisi kiri
titik arah pandang bergerak ke belahan serebral kanan dan stimulus ke sisi
kanan bergerak ke belahan kiri. Belahan kiri mengendalikan gerakan tangan
dan belahan kanan mengendalikan tangan kiri. Pada pendengaran, sebagian
besar masukannya menyilang, tetapi beberapa contoh suara bergerak belahan
pada sisi yang sama di tempat’ daun telinga berada. Olfaksi (penciuman)
diterima pada sisi yang sama seperti hidung.
Masing-masing hemisfere biasanya dibagi menjadi empat bagian yang
berbeda atau empat lipatan (lobe). Pembagian lipatan ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. Lipatan depan terpisah dari lipatab sisi dan dibatasi oleh
celah pusat (central fissure) yang memanjang mulai dari dekat dahi ke kedua
belahan kuping. Batas pembagian antara lipatan parietal dengan lipatan oc-
cipital kurang jelas. Adapaun keempat lipatan (lobe) secara rinci adalah sebagai
berikut:
1. frontal lobes (lipatan depan) yang berada di daerah otak yang paling
dekat dengan muka. Didalam frontal lobe, cortex motor utama, daerah
yang mengontrol gerakan tubuh. Kerusakan pada daerah ini tidak
menghasilkan paralisis total. Malahan, sering mengakibatkan hilangnya
kontrol terhadap gerakan, khususnya gerakan jari-jari.
Central fase
Gambar 2.10. Pembagian Cerebral Cortex
(Sumber: Baron, 1989)Pada bagian kiri, korteks serebral dibagi menjadi empat Jobe utama.
Pada bagian kanan adalah daerah khusus yang berhubungan dengan fungsi
motorik dan sensoris.
. parietal lobe (lipatan sisi) yang berisi korteks somatosensori, yaitu
informasi-informasi dari indera kulit (sentuhan, temperatur, tekanan, dan
seterusnya) dihadirkan. Kerusakan terpisah pada daerah ini menghasilkan
berbagai akibat, tergantung bagian yang rusak, dimana terjadi kerusakan
apakah di hemisfere sebelah kanan atau kiri. Jika kerusakan itu di
hemisfere sebelah kiri, individu mungkin kehilangan kemampuan untuk
membaca atau ‘menulis, atau mereka akan kesulitan menentukan letak
dari bagian tubuhnya sendiri. Sebaliknya, bila kerusakan terjadi pada
hemisfere sebelah kanan, individu mungkin akan tidak sadar dengan
bagian kiri tubuhnya, misalnya: pria lupa sisi lain dari mukanya. Kenyataan
bahwa kerusakan pada bagian lobe dalam hemisfere sebelah kanan dan
kiri menghasifkan pengaruh yang berlawanan terhadap perilaku ini benar-
benar menarik perhatian, bahwa ternyata ada lateralisasi fungsi. Yaitu,
dua hemisfere ini mempunyai tugas atau fungsi yang berbeda-beda, mereka
bukan duplikat satu dengan lainnya.
occipital lobe (lipatan belakang), berada dekat dengan belakang kepala.
Fungsi utamanya adalah visual/pemandangan, dan berisi suatu daerah
penginderaan yang menerima masukan dari mata. Kerusakan pada daerah
ini sering menghasilkan lubang dalam daerah pemandangan: yaitu obyek-
obyek yang berada dalam lokasi tertentu tidak dapat dilihat, tetapi sisa
dari pandangan tetap utuh. Seperti dengan struktur otak yang lain,
kerusakan pada occipital lobe mungkin menyebabkan akibat yang berbeda,
tergantung di bagian mana dari cerebral hemisfere yang luka. Kerusakan
pada hemisfere sebelah kanan mungkin mienghasilkan suatu situasi yang
aneh dimana seseorang dapat memusatkan perhatian pada suatu obyek
dan terhindar untuk menabrak benda itu, tetapi tidak dapat memberi
nama pada benda tersebut atau menerangkan maksudnya. Orang dengan
kerusakan pada bagian kiri hemisfere dapat memberi nama benda-benda
yang sudah dikenalnya, tetapi tidak dapat mengidentifikasi elemen-elemen
dasar dalam satu skema pandangan (misalnya: mereka tidak dapat
menyatukan sudut atau kurve).
temporal lobe (lipatan waktu), berada di sepanjang sisi masing-masing
hemisfere. Lokasi ini masuk akal, karena lobe ini tugas utamanya
berkenaan dengan pendengaran dan berisi suatu daerah penginderaan
yang menerima input dari telinga. Kerusakan pada bagian ini jugatergantung letaknya. Jika kerusakan ada di hemisfere kiri, individu
mungkin kehilangan kemampuan untuk memahami kata-kata dalam
pembicaraan, Bila kerusakan ada di hemisfere kanan, mereka bisa
mengenali pembicaraan tetapi mungkin kehilangan kemampuan untuk
mengenali suara (melodi, nada, ritme)
Bicara dan _korteks serebral. Dua daerah di otak nampaknya paling
penting dalam fungsi bicara ini. (1) daerah Wernicke, berada di sebelah kiri
femporal lobe — yaitu suatu bagian yang sangat berkaitan dengan indera
pendengaran kita. (2) daerah Broca, berada di sebelah kiri frontat tobe, yaitu
persis di depan motor korteks utama,
Kerusakan pada daerah Wernicke menghasilkan dua symptom .utama:
komprehensi yang buruk dari kata-kata yang diucapkan, dan mengeluarkan
pembicaraan yang tidak punya arti, Orang dengan kerusakan seperti ini tidak
dapat memahami apa yang dikatakan kepadanya, dan ketika mereka bicara,
mereka mengatakan sesuatu yang tidak bisa dimengerti orang lain. Contohnya,
ketika diminta menamai benda-benda yang sudah dikenal (misalnya: sikat
gigi, pensil, dan buku), scorang pasien penderita bagian ini akan mengatakan
(skata, baba, takitana). Riset yang hati-hati menduga bahwa daerah Wernicke
menyimpan ingatan rangkaian bunyi yang berisi kata-kata. Ingatan ini membuat
kita bisa mengenali kata-kata ketika kita mendengar kata-kata tersebut, dan
kemudian memainkan suatu peran dalam kemampuan kita untuk mengucapkan
kata-kata itu.
Kata-kata yang diucapkan menyebabkan adanya aktivitas di Daerah
Wernicke” (1), yang rupa-rupanya berisikan ingatan-ingatan dari rangkaiana
suara dalam beberapa macam kata. Informasi ini kemudian ditransmisikan ke
Daerah Broca (2), dimana rangkaian dari gerakan ototdibutuhkan untuk
menghasilkan ucapan yang disimpan. Ketika Motor Cortex aktif, maka
terjadilah ucapan (bicara).
Sebaliknya, orang yang mengalami kerusakan di daerah broca dapat
memahami ucapan dengan baik, tetapi mereka tidak dapat mengucapkannya.
Beberapa bukti menduga bahwa daerah broca ini berisi ingatan untuk rangkaian
gerakan muscular yang diperlukan untuk mengucapkan kata-kata. Jadi, ketika
kerusakan terjadi, orang dapat memahami pembicaraan tetapi tidak dapat
berbicara dengan jelas. Ditambah, seseorang kesulitan menggunakan tata
bahasa yang tepat. Misalnya, orang yang rusak bagian broca, ketika disuruh
menjelaskan suatu gambar seorang anak laki-laki memukul bola, dia akan
49mengatakan: anak laki-laki dipukul ke bola, Mereka juga kesulitan dalam
pengucapan (artikulasi). Misalnya: “lipstik” dikatakan “litik” atau “liptik”.
Gambar 2.11. Proses Bicara
(Sumber: Baron, 1989)
K. SISTEM ENDOKRIN
Selain sistem syaraf pusat, tubuh kita memiliki sistem lain yang berfungsi
membantu sistem syaraf pusat sekaligus dapat mempengaruhi tingkah laku.
Sistem itu adalah sistem endokrin, yang terdiri dari rangkaian kelenjar (glan-
dula) yang dapat mengelarkan cairan kimiawi tertentu (yang disebut hormon)
langsung ke darah. Banyak sedikitnya cairan ini sangat menentukan fungsi
tubuh dan akhirnya menentukan perilaku.
Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin sama pentingnya dengan
sistem saraf bagi penyatuan (pengintegrasian) aktivitas organisme. Sistem
endokrin dan sistem saraf, bagaimana pun juga, berbeda kecepatan yang
mereka dapat capai. Impuls saraf dapat bergerak sekitar organisme dalam
sekian perseratus detik. Mungkin diperlukan beberapa detik atau bahkan menit
bagi sebuah kelenjar endokrin untuk menghasilkan efek; hormon itu, sekali
dilepaskan, akan bergerak menuju ke tempat tujuan melalui aliran darah —
proses yang jauh lebih lambat.|
|
Kelenjar
pituitari
Paratiroid
|
| Tiriod
Timus
Pankreas
Ketenjar-kelenjar
adrenal
Gambar 2.12.Beberapa Kelenjar Endokrin
(Sumber: Atkinson dkk., 1994)
Salah satu kelenjar endokrin yang utama adalah pituitary. Kelenjar ini
merupakan bagian pertumbuhan otak yang menggabungkan diri tepat di bawah
hipotalamus. Kelenjar pituitary langsung dibawah pengendalian hipotalamus
yang berarti di bawah pengendalian otak pusat melalui hipotalamus. Kelenjar
pituitary disebut “kelenjar utama” Karena memproduksi berbagai hormon
dalam jumlah yang paling banyak serta mengendalikan pengeluaran beberapa
kelenjar endokrin lainnya. Salah satu hormon pituitary mempunyai tugas
dalam pengendalian pertumbuhan badan. Terlalu sedikit hormon pituitary
dapat menyebabkan seseorang menjadi kate, sedangkan pengeluaran hormon
pituitary yang berlebihan dapat menghasilkan gigantisme/raksasa. Sejumlah
hormon lain yang dilepaskan kelenjar pituitary mengakibatkan kegiatan
51kelenjar endokrin lain seperti kelenkar thyroid, kelenjar seks,dan lapisan luar
kelenjar adrenal. Pencarian pasangan, perkawinan serta perilaku reproduksi
dalam banyak jenis hewan berdasarkan interaksi rumit antara kegiatan sistem
syaraf dan pengaruh pituitary pada kelenjar kelammin (kelenjar gonad). Kelenjar
gonad ini menghasilkan hormon yang mempengaruhi perilaku seks.
Kelenjar adrenalin memegang peranan penting dalam menentukan “suasana
hati” (mood) individu, ukuran energi, dan kemampuan individu menangani
stress. Setiap kelenjar adrenalin mempunyai dua bagian, pusat bagian dalam
dan lapisan luar. Pusat bagian dalam mengeluarkan epinephrine (juga dikenal
sebagai adrenalin) dan nerepinephrine (noradrenalin). Adrenalin bertindak
dalam berbagai cara untuk mempersiapkan organisma dalam keadaan darurat.
Bagian ini bekerja dalam hubungannya dengan pembagian simpatetik dari
sistem syaraf otonom. Adrenalin, misalnya, bekerja pada otot halus dan kelenjar
keringat dengan cara yang sama dengan cara sistem simpatetik. Hal ini
mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dalam perut dan usus serta
mengakibatkan jantung berdegup semakin cepat. Adrenalin juga bekerja pada
sistem retikuler, yang merangsang sistem simpatetik dan sebaliknya
merangsang kelenjar-kelenjar untuk mengeluarkan lebih banyak adrenalin.
Akibatnya terbentuk sirkuit tertutup untuk mempertahankan rangsangan
emosional. Sistem tertutup semacam ini merupakan salah satu sebab mengapa
untuk meredakan rangsangan emosi yang kuat dibutuhkan waktu yang lama
meskipun penyebab yang mengganggu sudah disingkirkan.
Norepinephrine juga menyiapkan organisma untuk tindakan darurat.
Ketika norepinephrine mencapai pituitary dalam perjalanan melalui aliran
darah, ia merangsang pituitary untuk mengeluarkan hormon yang bekerja
pada lapisan luar kelenjar adrenal, selanjutnya hormon merangsang hati untuk
meningkatkan kadar gula-darah sehingga tubuh memiliki energi untuk bergerak
cepat.
Kelenjar gondok (thyroid), mengeluarkan hormon tiroksin yang membantu
mengatur metabolisme tubuh.
Kelenjar pankreas, menghasilkan insulin yang mengatur kadar gula dalam
darahLATIHAN SOAL
Sel-sel didalam tubuh yang berfungsi meneruskan rangsang disebut:
a. sel reseptor b. sel adaptor
c. sel affector d._ sel adjuster.
Yang berfungsi mengkoordinasi perilaku adalah:
a. sistem syaraf otonom b. sistem syaraf perifer
c. sistem syaraf pusat d. sistem syaraf tepi.
Sel-sel syaraf yang menghantar impuls-impuls dari sistem syaraf tepi ke
sistem syaraf pusat disebut:
a. affector b. afferent
c. efferent d. sistem syaraf balik.
Pusat penegelolaan segala hal yang kita pikirkan terdapat pada bagian
otak yang disebut:
a. cortex b. thalamus
cerebrum d. dienchepalon
Kesadaran diatur didalam otak manusia di bagian tengah yang disebut:
a. cortex b. thalamus
c. cerebrum d. dienchepalon
Bagian dalam otak yang sangat mempengaruhi suasana hati/emosi manusia
adalah:
a. cerebrum b. thalamus
c. dienchepalon 4. hyphotalamusKelenjar yang mengeluarkan hormon yang ikut mempengaruhi emosi
manusia adalah:
a. kelenjar gonad b. kelenjar pituitary
c. kelenjar thyroid d. kelenjar pancreas.
‘Yang mengatur kerja organ-organ pada waktu kita sedang sedih, berfikir
keras atau marah adalah:
a. syaraf afferent b. syaraf efferent
c.syaraf simpatik 4. syaraf parasimpatik.
Pada waktu kita merasa mual karena melihat orang yang sangat kita
benci, maka ini akibat berfungsinya:
a. syaraf afferent b. syaraf efferent
c. syaraf simpatik d. syaraf parasimpatik
Apabila orang mengalami gangguan bicara, maka bagian otak yang
terganggu adalah pada bagian:
a. daerah broca b. otak kecil
c. dienchepalon 4. hyphotalamus.KUNCI JAWABAN
coe oe el
Sree a =
eo eo a
oan tw