N

You might also like

You are on page 1of 9
SAFE LT Eetheld &9 (te PUBLIK INDONESIA cana KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 37 TAHUN 2002 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS SABUK KESELAMATAN MI ‘TERI PERHUBUNGAN, Aenimbang a. bahwa dalam Peranuran Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 dan Peraturan Femerintah Nomor 44 Tahun 1993, telah diatur ketentuan mengenai sabuk keselamatan; b. — bahwa deagan Perturan Pemerinias Noior 71 Talwn 1998 tentang Penangguhan Pemberlakuan Kewajiban Melengkapi dan Menggunekan Sabuk Keselamatan, telah diaur Ketentuan untuk menetapkan tanggal pemberlakucn kewajiban melengkapi dan menggunakan Sabuk keselamata cc. bahwwa sehubungan dengan pertimbangan di ates, perlu ditetapkan Persyaratan Teknis Sabuk Keselamatan dengan Keputusan ‘Menieri Perhubungan; v Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan ‘Angiutan Jalan (Lembaran Negara Tahun ,1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480); / & 2... Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintalan at Daerah (Lembaran Negara Tahun, 1999 Nomor 60, Tambahan Lerabaran Negara Nomor 3839); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3528); 4 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 ‘Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara 3529)” 5° Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 64, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530); Sabub (0: \kepiOn : 1 10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1998 tentang Penangguhan Pemberlakuan KewajibanMelengkapi des, Menggunakan Sabuk Keselamatan (Lembaran Negara Tattin 1998 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3780): «7 peiaturan | Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenengan Propinsi sebaget Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor Si, ‘Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, uses, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; | Keputusan Menteri Pethubungan Nomor.81 Tahun 1993 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermox Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Mentert Perhubungan Nomor KM 45 Tahun 2001; v” MEMUTUSKAN Menetapkan KEPUTUSAN —MENTERI_ = PERRUBUNGAN — TENTANG PERSYARATAN TEKNIS SABUK KESELAMATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. v Sabuk Keselamatan adalah perangkat peralatan yang merupakan bagian dan terpasang pada kendaraan bermotor, yang berfungs! untuk mencegah benturan terutama bagian kepala dan dada dengen bagian Kendaraan sebagai akibat perubahan gerak kendaraan secara tiba-tioa; © Surat Jaminan Kualitas (Quality Report) adalah keterangan ‘ermlis yang merupskan jaminan kwalitas dari suaw prodaks! sabuk Keselamatan yang. dikeluarkan oleh produsen " sabuk Keselamatan atau laboratoriurn uji yang terakreditasi; w” Pitektur | Jenderal adalah Direktur Jenderal_ Perhubungan Darat. / Pasal 2 @ Setiap Kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih wajib dilengkapi dengan komponen pendukung peralatan keselamaten berupa sabuk Keselamatan, yang dipasang pada tempat duduk Pengemudi dan tempat duduk penumpang di samping pengemudi. Sek (ero @ Sabuk a Sabu (apt Selain tempat duduk penympang di samping sebagaimana dimaksud pada ayat (15, yang lain “dapat dilengkapi dengan. sal Pade tenpat Ae penghalang. pengemudi tempat duduk penumpang buk keselamatan tenitama Penumpang yang bagian depannya tanpa BAB IT KOMPONEN DAN TIPE Pasal 3 keselamatan terdiri dari Komponen-komponen sebagai berikut pita sabuk (webbing) yain bagian dari sabuk keselamatan yang becfungsi untuk menahan_posisi pengemudi dan penumpang agar tetap berada pada tempat duduk semula saat mengalami perubahan kecepatan dan gerakan secara mendadak; -~ Pengurci sabuk (buckle) yaitu_bagian dari sabuk keselamatan yang berfurgsi sebagai penyambeng dan pergunci pita sabuk dengaa kompon2n lainnya; ¥ Pengatur panjang (length adjuster/retractor) yainu bagian dari sabuk Keselamatan “yang berfungsi untuk mengatur dan menggulung pita sabuk serta mengatur panjang sesuai kebutuhan; Penuntun gelincir (slip guide) yaitu bagian dari sabuk keselamatan yang berfungsi mengarahkan perubahan pergeraken -sabuk keselamatan; pengikat (fitting) yaitu bagian dari sabuk eselamatan yang Dderfungsi mengikat pita sabuic ke badan kendarzan; |” Jangkar (anchorage) _yaitu bagian dari perangkat sabuk Keselamatan yang berfungsi sebagai tempat dipasangnya sabuk keselamatan pada kendaraan bermotor. Pasal 4 Pita sabuk Keselamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, sesuai penggunaannya berfungsi sebagai berilut ; 2 pita sabuk keselamatan yang berfungsi menahan badan bagian bawah; / b. pita satiuk keselamatan’ yang. berfiingsi menahan badan bagian depaa;/ - c. pte sabuk Keselamatan yang berfngsi: menahan ,badan bagian bawah dan badan bagian depan sekaligus..” 2) a Q) 6) © @ Pita sabuk Keselamatan sebagsimana dimaksud pada ayat (1), terbuat dari bahan serat, ~ Pasal 5 Sabuk keselamatan terdiri dari 3 tipe, sebagai becilut a. Gpe_ 2 titik (two points), yaitu sabuk Keselamatan yang berfungsi untuk melindungi badan bagian bawah dart hentakan mendadak Ke arah atas: tipe 3 titik (three points), yainu sabuk keselamatan yang berfungsi untuk melindungi badan dan bagian atas badan: ~~ c. tipe 4 titik (four points), yaitu sabuk kesclamatan yang berfungsi untuk melindungi badan dan bagian atas badan..~ Sabuk keselamatan tipe 2 titik (two points) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu sabuk keselamatan yang berfungsi untuk melindung: badan bagian bawah dari hentakan mendadak ke arah atas dan tidak dilengkapi dengan alat peayesuai panjang sabuk (non locking retvactor)-/- Sabuir_keselamatan tipe 3 titik (three points) sebagaimana dimaksud peda ayac (1) huruf b, dapat berupa : a, tipe 3 titik (three points) bentuk A, yaita sabuk Keselamatan yang berfungsi untuk melindungi badan dan bagian atas badan dari arah depan dan arah samping, dan sabuk tersebut tidak disertai dengan alat penyesuai panjang (non locking retractor); db. tipe 3. titik (three points) beniuk B, yaitu sabuk keselamatan yang betfungsi unfuk melindungi badan dan bagian atas adar dari arah depan dan arah samping serta Gapat berputar secara terus menerus dan mempunyai alat penyesuai panjang yang dapat mengunci dengan sendirinya pada saat terjadi farikan kejut/mendadak (emergency locking retractor). Sabuk Keselamatan tipe 4 tik (four points) sebagaimans dimaicud pada ayat (1) huruf c, yaitu sabuk keselamatin yang berfungsi melindungi badan dan bagian atas badan dati arah depan dan arah samping dilengkapi dengan alat penyesuai panjang sabuk yang akan mengunci dengan’ sendirinya pada saat terjadi tarikan kejut/mendadak (emergency locking retractor). 7” a BAB IIL PERSYARATAN SABUK KESELAM. Pasal 6 Sabuk keselamatan dipasang pada kendaraan bermotor dengan persyaratan sebagai berikut : tips 2 titik (two points), dipasang mulai dari jangkar bawah. meayilang melalui badan bagian Bawah dan ujungnya sampai pada pengunci sabui tipe 3 titik (tree points), dipasang mulai dari pengikat atas melintang melalui badan bagien depan dan ujungnya sampai pada pengunci sabuk; tipe 4 titik (four points), dipasang mulai dari pengikat atas melintang melalui badan bagian depan dan ujungnya sampai pada pengunci sabuk. v Pasal 7 Komponen sabuk keselamatan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a dibuat dari bahar. yang feat tacik, mempunyai permukaan yang halus dan tidak mempunyai tepi-tepi tajam; dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada benda atau peralatan Jain yang mengganggu fungsinys; harus dapat dioperasikan dengan mitlah; ‘memenuhi syarat kinerja sebagai berikut 1) tahan tik, v 2) mempunyai lebar sabuk terientu, 3) _perubahan panjang yang fleksibel sesuai kebutuhan: 4) berdaye serap energi; “ 5) tahan terhadap goresan dan gesekan; we 6) _tahan téthadap perubahan temperatur; ~ 7) tahan terhadap bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan bahan pembersih lainnya; *-” 8) mempunyai bobot yang ringan..” Pasal 8 Konstruksi _pemasangan sabuk keselamatan “harus_ memenuhi ersyaratan sebagai berikut : a Sebub (veepomt menggunakan bahan dengan kekuatah yang cukup; ~~ >. melakukan penanganan teliti, baik saat pet pemasangan; ~ jaan maupun saat © menghilangkan bagian-bagian yang tajam yang dapag mengakibatkan bahaya bagi awak kendaraan atau penumpang. ~~ Pasal 9 (1) SabukKeselamatan “tipe 3 titik (zee points) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d, wajib dipasang pada tempat duduk. pengemudi dan tempat duduk di samping pengemudi @) Sabuk keselamatan tipe 2 titi (tvo points) sebagaimana Gimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, dapat dipasang pada tempat duduk di baris belakang pengemudi. VG) Sabuk Keselamatan tips 2 titik (evo points) sebagaimana Gimaksud(Gatam ayat (2), juga dapet dipasang pada tempat duduk Yang seeateteknis tidak dapat dipasang sabuk keselamatan tipe 3 titik (three points). (@) — Sabuk_Kesclamatan tipe 4 titik’ (four poinss) sebagaimana dimaiisud dalan: Pasel 5 ayat (4), sebagai alternatif aari sabu koselamatan sesuai dengan fungsinya. Pesal 10 (1) Rincian persyaratan teknis dan pemasangan sabuk keselamatan pada kendaraan bermotor, mengacu pada standar internasional. +” ~V@) — Ketentuan sebagaimana dimaksud,dalam ayat (1), berlau untuk kendaran bermotor produksi/rakitan dalam negeri, impor compleily built up (CBU), karoseri, konsiruksi dan 1ekondisi. G) — Kendaraan bermotor yang berasal dari Importir Umum walib Gilengkapi dengan sabuke Keselamatan, dengan berpedoman. paca ‘standar internasional. '~ Pasal 11 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis, bentuk, susunan dan ukuran sabuk keselamatan serta pelaksanaan’ hal-hal Jain yang diperlukan, diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal. BAB IV PENGUJIAN SABUK KESELAMATAN Pasal 12 @) — Pengujian sabuk keselamatan dilakuken melalui 2 (dua) taliap, . yaitu : Sabu (2 VeeiOr) 6 Sabuk eon} ©) a) Ai @ @ 2, ui statis, yaina uji unjuk kerja sabuk keselamatan; b. uji dinamis, yaitu uji unjuk Kerja jangkar (anchorage). “ Uji statis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huraf a, dilakukan terhadap —unjuk Kerja—setiap Komponeg sabuk keselamatan yang sudah terpasang secara keseluruhan, Uji dinamis sebagaimana dimaksud’dalam ayat (i) huruf b, dilakukan untuk unjak kerja jangkar‘(anchorage) dan terhadap sabuk keselamatan yang sudah terpasang pada kendaraan bermotor melalui sistem bergerak. » Pengujian statis dan pengujian dinamis dapat dilakukan secara bersamaan atau terpisah. Kriteria uji_ statis dan uji dinamis, diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal. Pasal 13 Setiap hasil pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 untui: sabuk Keselamaten yang telsh memenuhi standar sebagaimara dinaksud dalam Pasal 7, diberikon Surat Jaminan Kuafitas (Quality Report) hasti uji. ¥” Surat,Jaminan Kuelitas (Qual (alam ayat (1), berupa : Repor) sebagaimana dimaksud a. untuk uji statis (unjuk kerja sabuk keselamatan), diberikan oleh pabrik pembuat sabuk Keselamatan atau lembaga uji yang terakreditasi; ./ b. untuk uji dinamis (unjuk kerja jangkar dan sabuk keselamatan yang sulah tevpasaig pace kenderaan bermotor), diberikan cleh pabrik pembuat/perakit kendaraan bermotor atau iembaga yang terakreditasi. Hesil_produksi_ sabuk Keselamatan yang berdasackan basil uji sebagaimana dimakswidalam ayat_ (I) den ayat (2) yang tidak’ memenuhi perst aratari, tidak boleh dipergueakan, Sabuk keselamatan yang telah dipergunakan pada kendaraan bermotor yang mengalami kecelakaan bevakibat fatal dan/atau tidak berfuingsi lagi, harus diganti dengan sabuk keselamatan baru dengan tipe yang sama. Pasal 14 Pengujian terhadap sabuk Késelamatan sebagai bagian dari Komponen penduking kendaran bermotos, merupakan bagian davi pengujian tipe kendaraan bermotor. Pengujian sebagaimana dimaksud (Gan ayes (2), merupakan bagian dari Kegiatan pengujian Mik-jalan dan’ sertifikasi kendaraan bermotor, yang dilakukan dengen cara : 1 wo 2) @) 4 (3) a. memeriksa standar_sabuk Keselamatan sesuai dengan persyaratan teknis, yang dapat dibuktixan dengan Surat Fauuinan Kualitas (Quality Report) dari prudusew’pembu sabuk keselamatan atau lembaga uji yang tecakredit sebagai hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan Pasal Wow b. —melakukan_ pemeriksaan terhadap tata cara dan steuktur pemasangan sabuk keselamatan sesuai dengan standar keselamatan, yang dapat dibuktikan dengan Surat Jaminan Kualitas (Quality Report) dari pembuat/perakit kendaraan bermotor atau lembaga uji yang terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12. ,~" Pasal 15 Unit Pelaksana Teknis Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor tempat Kendaraan bermoter berdomisili, bertugas dan bertanggung jawab meloksanakan pemeriksaan den pengawasan terhadap Kendaraan bermoto: yang telah dilengkapi sabuk keselamatan. \- Pemorikscan dan pengawasan seagaimana dimaksid pada ayat (1), dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil yang bertugas sebagai pemeriksa persyaratan teknis dan ail: jalan kendaraan bermotor Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang , Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan, yang dilaksariakan tempat pengujian kendaraan bermotor. Cos Bagi kendaraan bermotor tidak wajib uji, pemerikséan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan ditempat pengujian kendaraat. bermotor disertai _sertifikat Tegestrasi uji tipe dan atas basil pemeriksaan diberikan surat keterangan pemeriksaan sabuk keselamatan, pada saat kendaraan bermotor diciaftarkan atau didaftar ulang, yang dibuktikan dengan surat Keterangan hasil pemeriksaan sabuk Keselamatan, sestai dengan bentuk yang diterapkan oleh Direktur Jenderal, Waktu pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Gilakukan sebelum pelakéanaan pendaftaran atau dafter ulang kendaraan bermotor. Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus terlebih dahulu diberikan pembekalan tentang pengetahuan teknis sabuk keselamatan., / BAB V PENUTUP Pasal 16 Direktur Jenderal _melaksanakan terhadap pelaksanaan Keputusan ini, Pasal 17 wa i Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 15 J Pembinaan dan pengawasan teknis Ditetapkan di: JAKARTA * Pada tanggal 25 JUNI 2002 MENTERI PERHUBUNGAN td AGUM GUMELAR, ivi.Se. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth Para Menteti 1 abinet Gotong Royong; 2. Kepala Kepolisian RI; 3. Para Gubernur; 4. Direktur Jenderal ILMBA Departemen Perindusrian dan Perdagengan; 5. Sekjen, Injen, para Dirjen dan para Kabadan di lingkungan Dephub. 6. Para Kepala Kepolisian Daerah, 7. Para Bupati/Walikoca; 8 9 u Para Kepala Dinas Perkubungan/LLAJ Propinsi dan Kabupaten/Kota; DPP ORGANDA; (0. Para Produsen Kendaraan Bermotor dan Sabuk Keselamatan serta Karoseri Kendaraan Bermotor. Salinan sesuai dengan aslinya KepaiaBiro LO NUGROHO . 120105102 Sebi Nea 9

You might also like