f53 BPISKesehatan
@14@ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor _: SS¥/V-06/0519 Tasikmalaya, 15 Mei 2019
Lampiran : Dua berkas
Hal : Penjaminan Skrining Kesehatan Tertentu
Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Wilayah KC Tasikmalaya
Ketua Asklin Kota/Kabupaten Wilayah KC Tasikmalaya
Pimpinan FKTP Provider
. Pimpinan Laboratorium Provider
Pepe
di
Tempat
Menindaklanjuti amanat Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan Pasal 48 ayat (11) terkait pengaturan lebih lanjut mengenai
ketentuan pelaksanaan skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan atau
Skrining Kesehatan Tertentu serta peningkatan kesehatan bagi Peserta penderita
penyakit kronis, disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Telah terbit Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan dan Pelayanan Penapisan atau
‘Skrining Kesehatan Tertentu serta Peningkatan Kesehatan Bagi Peserta
Penderita Penyakit Kronis dalam Program Jaminan Kesehatan sebagaimana
terlampir.
2. Penyusunan Peraturan BPJS Kesehatan tersebut telah mempertimbangkan
beberapa aspek, yaitu:
a. Terdapat beberapa regulasi yang beririsan antara program JKN dengan
program lain yang mengatur tentang promotif preventif, sebagai berikut:
1) Regulasi Promotif Preventif JKN
a) Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan
b) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
pelayanan Kesehatan pada peserta JKN
) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan
2)
Regulasi Promotif Preventif Program Pemerintah
a) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal
b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Kantor Cobang TesikgylayPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
JiTanuwigy2Ne.?” Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tasikmalaya 66113 = Jawa Barat
Telp, 06265302314 Fax. 6265326610
Email: kc-tasikmalayabpjs-kesehatan go.
Web: woe.bpis-kesehatan.goidd) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
e) Pedoman Umum Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PTM)
Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya double costing dan risiko biaya
promotif preventif yang seharusnya menjadi beban program pemerintah tetapi
dibebankan kepada program JKN.
o
Hasil audit BPK yang menyatakan bahwa pembiayaan promotif dan preventif
yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan melalui anggaran DJS tidak
mempertimbangkan biaya promotif preventif yang telah masuk dalam
komponen kapitasi serta yang telah masuk dalam pembiayaan program
promotif preventif Kementerian Kesehatan
‘Sehubungan dengan hal tersebut, maka regulasi ini disusun sedemikian rupa
untuk meminimalkan potensi double costing dan menghindari penggunaan
biaya program promotif preventif JKN yang seharusnya menjadi biaya
Program Pemerintah
Penjaminan pelayanan penapisan atau Skrining Kesehatan Tertentu diberikan
oleh BPJS Kesehatan untuk paling banyak satu kali dalam setahun.
Pelayanan penapisan atau skrining kesehatan berupa skrining DM
(pemeriksaan GDP dan GDPP) dan IVA yang dilakukan di Puskesmas tidak
dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Penjaminan pelayanan penapisan atau Skrining Kesehatan Tertentu diberikan
dengan kriteria:
a.Peserta belum mendapatkan Skrining Kesehatan Tertentu yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; atau
b. Peserta belum terdiagnosis penyakit DM tipe 2, hipertensi, kanker leher rahim
dan kanker payudara yang termasuk dalam pelayanan penapisan atau
Skrining Kesehatan Tertentu.
|. Untuk memperoleh penjaminan pelayanan penapisan atau Skrining Kesehatan
Tertentu peserta menandatangani surat pemnyataan yang menyatakan peserta
belum mendapatkan pelayanan Skrining Kesehatan Tertentu_ yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
(terlampir)
Kegiatan Skrining Kesehatan Tertentu yang dilakukan melalui penjaringan/bakti
sosial/pengerahan massa yang terorganisisasi, pembiayaannya masuk ke
program Dinas Kesehatan/PEMDA atau lembaga yang menyelenggarakan
kegiatan tersebut dan tidak dapat ditagihkan kepada BPJS Kesehatan.8. Pelaksanaan skrining tertentu DM dan IVA, yang dapat ditagihkan kepada BPJS
Kesehatan adalah yang dilakukan di FKTP milik swasta seperti yang tercantum
dalam lampiran peraturan badan dimaksud pada awal surat.
9. Pemeriksaan papsmear di laboratorium yang bekerjasama didasarkan kepada
hasil skrining kesehatan yang telah dilakukan di FKTP melalui anamnesis,
riwayat Kesehatan, dan pemeriksaan fisik yang dibuktikan dengan pemberian
surat pengantar ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan papsmear
sebagai tindak lanjut hasil skrining yang dilakukan di FKTP.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami
ucapkan terima kasih.
$i H Puspitasari
DMis/PKOO.Lampiran 2
Conteh
SURAT PENGANTAR SKRINING
Bersama ini kami kirimkan pasien atas:
Nama $$
Umur
denis Kelamin Laki-laki/Perempuan*
No Kartu JKN
Alamat
‘Mohon agar dilakukan pemeriksaan skrining. Adapun yang kami inginkan adalah pemeriksaan*
1. Skrining OM (Pemeriksaan GDP/GDPP)
2 VA
3. Papsmear
Keterangan
S————————————————————
Tal ____ Bulan Tahun
Dokter yang Mengirim,
F ‘Tanda Tangan
Nama Lengkap
Keterangan:
*) Lingkari salah satu pilihanLampiran 1
Contoh
SURAT PERNYATAAN BELUM SKRINING
‘Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Umur
denis Kelamin Laki-taki/ Perempuan*
No Kartu JKN
Alamat
———
—
———
Menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan persetujuan untuk dilakukan Skrining
berupa: *Skrining DM/ IVA terhadap diri saya sendin
Dan belum pernah memperoleh skrining yang sama di tahun ini dari Program Pemerintah,
‘seperti: Posbindu PTM/ Pandu PTM oleh Puskesmas/ Kader Puskesmas.
‘Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Tol___ Bulan Tahun
‘Yang Membuat Pernyataan
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Keterangan:
*) Lingkari salah satu pillhan