You are on page 1of 8

PERENCANAAN BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING

AYAM JOWO SUPER (JOPER)

Disusun oleh :

1. Gema Antariksa P (07)


2. Gregorius Sakti G (10)
3. Gusti Pujo Pangestu (11)
4. Indriani Winursari (16)
5. Ivan Hidayat (19)

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ayam Joper adalah unggas yang termasuk jenis ayam, banyak ungags jenis
ayam lainnya diantaranya: Ayam Joper , Ayam Arab , Ayam Broiler, Ayam Kalkun
dan dalam bahasa indonesia disebut Ayam Kampung Super. Ayam Joper merupakan
hasil persilangan dari ayam kampung jantan dengan ayam ras petelur betina. Hasil
persilangan ini disebut kampung super, yang performanya meningkat, namun, rasa
dagingnya mirip dengan ayam kampong tetua.
Peningkatan performa ayam kampung super perlu diimbangi dengan cara
perbaikan ransum. Bahan penyusun ransum yang digunakan tidak perlu dengan
harga yang mahal, namun kualitas baik, mudah didapat dan tersedia sepanjang tahun.
Bahan pakan yang murah dan mudah didapat di lokasi setempat yaitu daun ubi jalar.
Ayam Kampung super saat ini relatif banyak dikembangkan oleh para
peternak karena masa pemeliharaan yang singkat yaitu antara 45 sampai 60 hari,
resiko kematian kecil, dan cita rasa dagingnya hampir sama dengan ayam kampong
yang banyak disukai masyarakat.
Konsumsi daging olahan ayam kampung super terus meningkat meskipun
harganya relatif lebih mahal dibandingkan produk daging olahan ayam broiler.
Peternak banyak yang melihat bahwa ini merupakan suatu peluang usaha yang
prospek untuk dikembangkan.
Permintaan rumah makan yang relative tinggi juga menjadi salah satu yang
mendorong para peternak untuk melakukan bisnis usaha ayam kampung super,
sehingga saat ini banyak tersedia daging ayam kampung super yang sekiranya dapat
dijadikan produk olahan salah satunya adalah bakso.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jenis Kandang
a. Kandang Litter

Gambar 1.1 kandang litter


Kandang ini digunakan untuk pembesaran ayam yang berumur lebih dari 3
minggu. Kandang berbentuk memanjang dengan ukuran 6 – 9 meter dengan
panjang 50 – 70 meter tergantung luas lokasi. Untuk lantai menggunakan sekam
padi, serbuk gergaji dan kapur. Untuk ketebalan sekitar 10 – 15 cm. Untuk
menjaga kelembaban sekam, perlu dilakukan pembalikan sekam setiap 3 -4 hari
sekali. Jika sekam tidak dibolak – balik maka sekam mudah basah oleh kotoran
dan air minum yang tumpah dan akan beresiko lembab. Sekam yang lembab akan
mudah ditumbuhi jamur. Keuntungan dari kandang litter adalah kokoh dan
mudah dalam pembuatannya serta hama tikus tidak mudah bersarang. Selain dari
pada itu, biaya untuk membangun kandang jenis ini lebih murah. Kerugian dari
kandang litter adalah jumlah ayam yang dapat dipelihara per m2 terbatas dan
juga pengontrolan gas amoniak yang harus mendapat perhatian lebih.

2. Jumlah Unggas

Gambar 2.1 DOC Joper


a. Jumlah unggas yang akan dibudidaya = 100 ekor
b. Harga DOC per ekor = Rp 5.000
c. Pengeluaran beli bibit = Rp 5.000 x 100 = Rp 500.000

3. Pemeliharaan
a. Kandang dan peralatannya
 Pemanas
Untuk DOC ayam dengan jumlah 100 ekor cukup menggunakan lampu
bohlam ukuran 60-100 watt, per 100 ekor 1 bohlam.Untuk DOC ayam lebih
dari itu lebih baik menggunakan pemanas LPG, selain lebih bagus, biayanya
juga lebih murah daripada menggunakan lampu bohlam.

 Tempat Pakan
Untuk tempat pakan, lebih baik menggunakan yang ukuran kecil namun
jumlahnya banyak, agar ayam bisa mendapatkan pakan secara merata dan
tidak rebutan.

 Tempat Minum
Sama seperti tempat pakan, lebih baik menggunakan ukuran kecil namun
jumlahnya banyak daripada yang besar namun jumlah terbatas. Untuk ayam
yang masih kecil, tempat minum di berikan kerikil/batu kecil-kecil agar ayam
hanya bias mengambil minum, tanpa harus masukke dalam tempat minum
(jika ayam sering masuk ke tempat minum, ditakutkan terkena virus atau
mungkin kedinginan, sehingga menyebabkan kematian).

 Ukuran Kandang
Untuk masa pertumbuhan, 1 m2 sudah cukup untuk 100 ekor ayam, nanti
semakin lama semakin besar ukuran ayam, pindah ke kandang yang lebih
besar. Untuk ukuran rata rata, ayam joper umur 2 bulan per 1 m2 kandang,
cukup menampung 9-10 ekor ayam.

 Lantai Kandang
Untuk masa breeding, gunakan sekam lalu di campur dengan pasir untuk
menyerap kotoran dan agar tidak bau. Bisa juga di bawah sendiri dikasih
kertas koran
Untuk masa pembesaran dan masa finisher, pindahkan kekandang yang lebih
luas dan yang memiliki lantai kandang sekam + pasir yang lebih tebal
b. Pemilihan Pakan Ayam
Secara umum, ayam joper menggunakan pakan persis ayam broiler.
Dikarenakan ada beberapa fase dalam pertumbuhan ayam : fase starter, fase
finisher. Setiap masa membutuhkan kebutuhan nutrisi/vitamin sendiri sendiri
sehingga kebutuhan pakannya pun berbeda. Untuk masa starter
bisamenggunakanpakan starter seperti 511. Untuk masa finisher ayam
menggunakan pakan EH 610.
Gambar 3.1 Pakan ayam 511

Gambar pakan EH 610


4. Vaksin, vitamin, dan obat-obatan
 ND
ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf
pernapasan disebabkan disebabkan virus Paramyxo dan dikualifikasikan
menjadi beberapa strain. Strain yang sangat berbahaya (Viscerotropic
Velogenic Newcastle Disease/VVND) atau tipe Velogenik menyebabkan
kematian bahkan hingga 100%.
5. Persiapan DOC Pertama Kali Datang
Setelah kandang dan pakan siap, dan sudah ada jadwal DOC pesananan
dikirim, maka anda harus bersiap siap. Yang paling penting adalah mengecek
apakah pemanas, tempat pakan dan minum sudah siap, Kalau sudah siap berarti
kandang siap di isi doc.
Sebelum DOC datang anda harus menyiapkan air gula merah, air gula ini
nanti akan diberikan kepada ayam pertama kali setelah ayam melalui perjalanan
yang jauh. Tujuan dari pemberian air adalah untuk memulihkan tenaga ayam.
Pemberian air gula ini cukup sekali saja, setelah 1/2 – 1 jam setelah itu baru di
berikan pakan dan minumnya.

6. Masa Breeding
Masa breeding adalah fase ayam umur 1-10 harian. Pada fase ini ayam harus
“dimanjakan” karena sangat mempengaruhi fase selanjutnya. Jika penanganan
ayam di masa ini salah, maka gampang terjadi kematian atau kalau tidak begitu
pertumbuhan ayam di fase selanjutnya sangat lambat.
Pada masa ini yang paling urgent adalah pemanas. Pemanas yang di pasang
untuk ayam harus cukup. Kalau ayam jumlahnya 100-300 box cukup pakai
pemanas bohlam. Jika ayam lebih dari itu disarankan menggunakan pemanas
sejenis kompor.Selama 1-10 harian, pemanas tersebut harus di nyalakan.

7. Panen
Ayam joper bisa dipanen umur 60 hari, tergantung perawatan dan ingin
dipanen pada bobot berapa.Anda harus sudah bersiap siap mencari bakul ayam
jika usia dan bobot ayam dirasa sudah mencukupi.Ingat, anda telat panen beberap
ahari saja sudah bias mempengaruhi kalkulasi, karena pakan harus anda
keluarkan setiap hari.
Biaya Kandang (1x panen 2 bulan)
 Kandang (bertahan 3th harga awal Rp 1.800.000) Rp. 100.000

Kebutuhan Kandang per 3th


 Terpal Rp. 200.000
 Tempat makan Rp. 240.000
 Tempat minum Rp. 300.000 +
Total Rp. 740.000
Per 3th = Rp. 740.000 x 2/36
= Rp. 42.000

Total Biaya Kandang


 Kandang per 3th Rp. 100.000
 Kebutuhan kandang per 3th Rp. 42.000
 Penerangan Rp. 120.000 +
Total Rp. 262.000

8. Analisa Usaha Ayam Joper


Biaya Investasi (1x panen 2 bulan)
 Kandang per 3th Rp. 100.000
 Kebutuhan kandang per 3th Rp. 42.000
 Penerangan Rp. 120.000 +
Total Rp. 262.000

Biaya Operasional
 DOC 100 ekor x Rp. 5.000 Rp. 500.000
 Pakan Starter (3 karung x Rp. 300.000) Rp. 900.000
 Pakan finisher(3 karung x Rp. 350.000) Rp. 1.050.000
 Obat,Vitamin dan Vaksin Rp. 200.000 +
Total Rp. 2.550.000

Total Biaya (modal)


 Rp. 262.000 + Rp. 2.550.000 = Rp. 2.812.000
Pendapatan
 Ayam Rp.45.000 x 100 ekor Rp. 4.500.000
 Kotoran Rp 15.000 x 7 karung Rp. 105.000 +
Total Rp. 4.605.000

Laba (pendapatan- total biaya)


 Rp. 4.605.000 – Rp. 2.812.000 = Rp. 1.793.000

Rentabilitas Ekonomi/RE (laba / modal x 100%)


 Rp. 1.793.000 / Rp. 2.812.000 x 100% = 64%

BEP unit (total biaya / harga jual)


 Rp. 2.812.000 / Rp. 45.000 = 62 ekor

BEP rupiah (total biaya / total unit)


 Rp. 2.812.000 / 100 = Rp. 28.120

Kesimpulan
 BEP : budidaya akan mencapai titik impas (tidak untung dan tidak rugi) jika
pembudidaya berhasil menjual 62 ekor dengan harga Rp. 28.120/ekor.

 RE : setelah melihat retabilitas ekonomi yang dihasilkan dari budidaya joper


ini dapat disimpulkan bahwa dari budidaya ini mendapatkan keuntungan
yang cukup besar.

9. Rencana Penjualan
Untuk pemasaran atau penjualannya, sebaiknya dilakukan survey di pasar
tradisional sekitar untuk mengetahui besar kecilnya kebutuhan ayam di pasar.
Selain itu, hasil budidaya juga dapat dipasarkan langsung kepada konsumen
seperti masyarakat sekitar maupun di warung terdekat.

You might also like