You are on page 1of 18
‘Bahan Panja2 Juli 2019 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN ... TENTANG EKONOM KREATIF (Disetujui Panja 10 Desember 2018) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: . a, bahwa Indonesia memilk! kekayaan warisan budaya yang. perlu dimanfaatkan menjadi produk yang menciptakan nilal tambah melalui pengemoangan ‘ekonomi krealif_ untuk memajukan kesejahteraan mum. sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (Disetujul Panja 11 Des 2018) b. bahwa Pemerintah Pusat datvatau Pemerintah Daerah bertanggungjawab dalam —menciptakan ‘ckosistem ekonomi krealif, sehingga_mampu ‘memberikan kontribust bagi perekonomiam nasional, ‘meningkatkan daya saing global guna tercapainya tuluan pembangunan berkelanjutan; (Disetujul Panja 11 Des 2078). bahwa untuk memberikan dasar kepastian hukum kepada pemangku kepentingan dalam menciptakan ‘ekosistem ekonomi kreatif, perlu pengaturan tentang ‘ekonomi kreatif; (Disetujui Panja 11 Desember 2018). 4. bahwa berdasarkan_pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Ekonomi Kceatit; (Disetujui Panja 11 Desember 2018) Mengingat: sal 20, Pasal 21, Pasal 220 ayat (1) dan ayat (2) dan P§sal.-33-ayat (4)-'Undang-Undahg Dasar Negara Republik indonesta-Tehun 4945>"- + : Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG EKONOM! KREATIF. (Disetujul Panja 11 Desember 2018). BABI KETENTUAN UMUM, Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1, Ekonomi Kreatif adalah perwujudan nilal tambah dari suatu hasit karya yang lahir dari kreativitas manusia, berbasis imu pengetehuan, warisan budaya, teknologi, dan/atau hak kekayaan intelektual, (Disetujul Panja 10 Desember 2018). Usulan baru perubahan definisi Ekonomi Kreatif dari Pemerintah: Ekonomi Kreatif adalah Konsep ekonomi yang berupa permujudan nilal tambah dari hak Kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativtas manusia, yang berbasis warisan budaya, imu pengetahuan, dan/atau teknologi 2. Pelaku Ekonomi Krestif adalah setlap orang pereeorangan atau kelompok orang warga negera Indonesia atau badan usaha berbadan hukum atau bukan berbadan hukum yang diditkan berdasarkan hukum Indonesia yang melakukan kegiatan Ekonomi Krealf, (Disetwjul Panja 28 Jan +2019) : 2. Ekosistem Ekonomi Kreatf’ adalat suaty Keteritjungan sistem yang ‘mendukung rantaj nilai Ekonomi Kreatif yaitu kreasi! produksi, distribusi, konsurmsi; dan Kohservasi yang llakukan Pelaku Exoriom Kréat infu imemberkan nila tambah pada produknya, sehingga berdaya saing tingo} mudah diakses, dan terlindungi secara hukum. (disetujui Panja 15 Jan 2019) 4, Rencana Indvk Ekonomi Kreatf adalah dokumen perencanaan dalam rangka pengembangan Ekonomi Kreatif sional 5. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memogang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 6. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara emeriniahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Catatsn: Nomor 4, 6, dan 6 usulan tim teknis kepada Pania, Pasal 2 Ekonomi Kreatif dilaksanakan dengan berdasarkan: (Disetujui Panja 11 Desember 2018) @, asas manfaat; (Disetujul Panja 11 Desember 2018) 'b. asas keadlian; (Disetujui Panja 11 Desembor 2018) . asas berkolanjutan; dan (Disetujui Panja 11 Desember 2018) , asas identitas bangsa. (Disetujul Panja 11 Desember 2018) Usulan Tim Teknis kepada Pania mengenal penielassn asas: ‘a. Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah bahwa_pelaksanaan Ekonomi Kreatif mampu memberikan manfaat sebesar-besamya bagi kesejateraan dan kualltas hidup rakyat. be Yang dimaksud dengan "asas Keadilan” adalah bahwa peleksanaan Ekonomi Kreaiif menjamin adanya kesetaraan kesempatan yang sama kepada Pelaku Ekonomi Kreall . Yang dimaksud dengan “asas betkelanjutan” adalah bahwa pelaksanaan Ekonomi Kreatit. dliakukan..secara sistematis, terencana, dan terus menerus. . Yang. dimaksud dengan ‘asas identitas bangsa’ adalah bahwa pelaksanaan Ekonomi Kreatif ~mampu —mencerminkan dan mengembangkan — kearifan lokal rasyarakat setempat, _serta memperhatikan agama, suku dan golongan, Kondisi khusus daerah, sera budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara Pasal 3 { ‘-Tojuan*"penigaturali ° Undling-Undarig “thi adalah: (Disetujul Panja “11 Désomber 2018) ‘a. mendorong seluruh aspek Ekonomi Kreatif sesual dengan perkembangan kebudayaan, teknologi, kreativias, inovasi masyarakat Indonesia, serta perubahan lingkungan’perekonomian global; (Disetuyjul Panja 11 Des 2018) . menyejahterakan rakyat Indonesia dan meningkatkan pendapatan negara; (disetujui Panja 11 Des 2018) Usulan Tim _Teknis_kepada_Panja_mengenai_Tujuan Pengaturan berdasarkan Rapat Pania 11 Desember 2018; ©, menoiptakan ekosistem Ekonomi Kreatf yang berdaya saing global; d. menciptakan kesempatan kerja baru yang berpihak pada nilai seni dan budaya bangsa Indonesia serta sumber daya ekonomi lokal: . mengoptimalkan potens! petaku Ekonomi Kreatif dan f. mengarusutamakan Ekonomi Kreatif dalam’ rencana pembangunan rasional BABII PELAKU EKONOMI KREATIF. (Disetujut Panja 28 Januari 2019) Pasal4 Setiap Pelaku Ekonomi Kreatif- berhak mempsroleéh dukungan berupa: (Disetujul Panja 28 Januari 2019) Catatan: Pemerintah belum menyotujul kata ‘bert engembangan kapasitas pelaku Ekonomi Kroati; enyediaan Infrastruktur Ekonomi Kreallf; kemudahan Pemasaran; kemudahan dalam sistem Pendanaan Usaha; {asiitasi dan optimalisasi pemanfsatan HK; dan insentif, (Rumusan huruf a,b, 6d, 6, dan f disetujui Panja 28 Jan 2019) Pasal 5 Pelaku Ekonomi Kreatif berkewaliban ‘menjunung tinggi nilal-nlal agama, ctika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa dalam kegiatan ekonomi kreatif. (DisetujurPanja 28 Jan 2019): ~ me Catatan: ets E peeesd Fraksi POI Perjusiigan dan Fraksl PAN masih mompertanyakan pasal ini dan minta ditinjau Kembali (Panja 12 Februari 2019) Pasal 6 Pelaku Ekonomi Kreatifterditi atas: (Disetujui Panja 20 Mei 2019). 8. pelaku kreasi; dan (Disetujui Panja 20 Mei 2019). ». pemegang Hak Kekayaan Intelektual, (Disetujul Panja 20 Mel 2019). Catatan: Atas klasifikas! pelaku ekraf menjadi pelaku kreasi dan pemogang HKI, ‘masing-masing fraksi menyampalkan pandangan sb: F-PDI-Perjuangan setuju dengan catatan F.Golkar setuju dengan catatan F-Gerindra setuju dengan catatan F-Demokrat setuju dengan catatan F-PKS setuju dengan catatan F-PAN setuju dengan catatan F-Nasdem setuju dengan catatan Catatan Panja 20 Mei 2019: @. Kedua Klasifiasi tersebut akan segera diterikan rumusan redaksi penjelasan atau pengertiennya oleh pemerintah. b. Mengingat kedua Klasificas! tersebut merupakan substansi baru dan ‘merupakan hal yang krusial dalam RUU inl, maka perlu dimasukan dalam penjelasan umum RUU. ©. Perlu ada penjelasan secara konsep Klasifikas! pelaku Ekrat ini, dimana Pemerintah diminta menjelaskan konsep aplikasi pemegang HK! seperti ‘pa, dan bagaimana skema pembiayaan bagi pemegang HK d. Perl juga disampaikan gambaran bagaimana distributor kaltannya dengan pemegang HI, dan bagaimana juga kaitan pemegng HKI dengan Industr baru dalam bidang ekre. Berikut usulan rumusan dari Pemerintah, serta penjelasannya: Pasal 6 Pelalai Ekonomi Kreatif terdi alas: 4, pelaku kreasi dan Penjelasan huruf a (usulan Pemerintah): ‘Yang dimaksud dengan *Pelaku Kreas!” adalah orang atau sekelompok ‘orang yang bekerja mempertunjukkan -kreatiftasnya, atau melakukan proses krealif, atau menghasilkan suatu karya cipta, desain, atau invensi Bokrat_ RL memberikan keterangan_mengenal oe lelasan_tersebut ‘sebagal berikut: ar cia yang dhasikan berupe karya-karya dl bidding ‘seni, sasira, dan “ima péngetahuan’ Desain yag dihasilkan meliputi kreasi tentang bentuk, Konfigurasi, atati komposisi garis atau warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi lnvensi adalah ide yang dituangkan ke dalam suau Kegiatan pemecahan masalah yang spesiik di bidang teknologl, yang dapat berupa produk atau proses, atau peryempumaan dan pengembangan produk atau proses, b. Pengolola Hak Kekayaan Intelektual Usul_Pemerintah_mengganti_frasa_“pomegang Hak Kekayaan Intelektual” menjadi “pengelola Hak Kekayaan Intelektual”, dengan enjelasan sebagai berikut: Istiah pemegang Hak Kekayaan Intelektual cenderung bersifat past, dimana seolah-olah pihak yang memegang Hak Kekayaan Intelektual tidak melakukan apa pun. Sedangkan istlah pengelola Hak Kekayaan Intelektual cenderung bersifat aki, karena seolah-olah ada kewajban bagi pihak tersebut untuk melakukan pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual tersebut. Penjelasan hurut Yang dimaksud dengan “pengelola Hak Kekayaan. Intelektual” adalah pihak yang melakukan komersiaisasi Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki sendin! atau yang aimilikipihak lain berdasarkan perjanjian tertent. Contoh Pengelola Hak Kekayaan Intelektual: publisher musik/fim/game, distributor musikfinvgame bioskop, layanan streaming, rumah makanlrestoranikafe, perusahaan iklan, penyelenggara tester, pengelola portal online, dan pengelota platform online. Pasal7 Pengembangan kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif sebagalmana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a cllakukan oleh Pemerintah Pusat daniatau Pemerintah Daerah melalui ‘2. pelatinan, bimbingan teknis dan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manalerial pelaku Ekonomi Kreatf, '. dukungan fasitasi untuk menghadapi perkembangan di dunia usaha; dan ._standardisasi usaha dan sertifkasi profes! bidang Ekonomi Kreati Pasal ini telah disotujul Panja 28 jan 2019 Penielasan huruf b (Usulan Tim Teknis} Dukungan yang diberixan antara lain berusa fasiitasi di bidang teknologi, sosial, budaya, dan ekonomi Pasal 8 Pengetibangen ‘kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatf seblagsimana dimaksud dalam Pasal 7 diaksanakan sosuél dengan ketentuan peraturan perundang- tundangan. (disetujui Panja 28 Jan 2019). : Keterangan Tim Teknis mengenal Peraturan perundang udangan yang terkait, vats 1. UU Sisdiknas 2. UU Keteragakerjaan 3, UUITE 4, Perpres 74 2017 Road Map E-Commerce BABI EKOSISTEM EKONOMI KREATIF Bagian Kesatu ‘Umum Pasal 9 (1)Pemerintah berfanggung jawab. dalam mengembangkan Ekosistem Ekonomi Kreatif. (@)Pemerintah Daerah mendukung Pengembangan Exosistem Ekonomi Kreatt (Pasai in! sudah disetujui Panja 12 Februari 2019) Pasal 10 Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatifdiakukan melalui a. fiset, b. pendidikan; . "pendanaan dan pembiayaan; d._ infrastuktur; © pemasaran; f insenti; dan g. Hak Kekayaan Intelektual Catatan/Keterangan Tim Tekni Ber Reker 25 Junl_2019, Rencana_induk Ekonomi Kreatif ikeluarkan dari Bab Ekosistem dan menjadi Bab tersendirl, selain itu Teknis_juqa_mengusuil usan dengan. fa ® ‘sehingga Pasal 10 berubah meniedi: Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif dllakukan melélul pengembangan rset; pengembangan pendidikan; {asiitas! pendanaan dan pemblayaan; penyediaan Infrastruktur, : : engémbangain sistein pemasafany © > i pemberian insentif dan Ved fasiitasi Hak Kekayean Intelektual Bagian Kedua Riset Judul bagian dlusulkan berubah menjadi Bagian Kedua Pengembangan Riset Pasal 11 (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah’ bertanggung jaweb tethadap ppengembangan riset Ekonomi Kreati. 2) Pengembangan riset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dlilakukan oleh lembaga peneltian dan pengembangan, perguruan tinggi, danlatau masyarakat. (@) Hasil_pengembangan riset sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

You might also like