You are on page 1of 10

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

TERAPI BERMAIN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN


PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN

Atik Pramesti W, Leny andiyanti, Achmad Effendi 1


Stikes Banyuwangi Jl. Letkol Istiqlah No. 109 Banyuwangi 1
Kutipan: Atik Pramesti W, Leny andiyanti, Achmad Effendi. (2017). Terapi Bermain
Ular Tangga Untuk Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 2 (2)
INFORMASI ABSTRACT
Developmental disorders that are often encountered in
preschool children is a disorder of language development.
Speech delays will be at risk until young adulthood because it
will have learning difficulties that lead to less academic
achievement. In an effort to optimize child development, a
child-centered method of playing snake ladder is used,
allowing children to actively interact and explore their
Korespondensi environment. This study aims to determine the effectiveness of
Atikpramesti therapeutic snake play on the development of preschool
@stikesbanyuwangi.ac.id language children aged 5-6 years. This study used pre
experimental one group pre-post test design. The sample of
this study were children aged 5-6 years who experienced a
delay in language development amounted to 27 respondents
taken with total sampling technique. The independent variable
in this research is the ladder snake play therapy. Dependent
Keywords: Keyword: variable is language greeting in 5-6 years old children
children aged 5-6 years,
measured using DDST. The Wilcoxon Signed Ranks Test test
language development,
shows that there is a difference between before and after
playing ladder snakes
intervention on the development of a child language with p =
0,000. Playing a ladder snake has benefits for the left and
right brain of the child that the child will learn to know
numbers, count steps, get to know the picture, and memorize
the picture. This play method can be developed by health
workers in the health center in providing therapy to children
who experience speech delay.


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

ABSTRAK
Gangguan perkembangan yang sering ditemui pada anak prasekolah adalah
gangguan perkembangan bahasa. Keterlambatan bahasa akan beresiko sampai usia
dewasa muda karena akan mengalami kesulitan belajar yang menyebabkan
pencapaian akademik kurang. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan
perkembangan anak, maka dilakukan metode yang terpusat pada anak yaitu terapi
bermain ular tangga, yang memungkinkan anak secara aktif berinteraksi dan
mengeksplorasi lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas terapi bermain ular tangga terhadap perkembangan bahasa anak
prasekolah usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pre experimental one
group pra-post test design. Sampel penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang
mengalami kelambatan perkembangan bahasa berjumlah 27 responden yang
diambil dengan teknik total sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
terapi bermain ular tangga. Variabel terikatnya adalah perkembahan bahasa pada
anak usi 5-6 tahun yang diukur menggunakan DDST. Uji Wilcoxon Signed Ranks
Test menunjukkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah intervensi pada
perkembangan bahasa anak dengan nilai p = 0,000. Bermain ular tangga memiliki
manfaat bagi otak kiri dan kanan anak yaitu anak akan belajar mengenal angka,
menghitung langkah, mengenal gambar, dan menghafal gambar. Metode bermain
ini dapat dikembangkan oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas dalam
memberikan terapi kepada anak yang mengalami keterlambatan bicara/bahasa.

Kata Kunci: Anak usia 5-6 tahun, bermain ular tangga, perkembangan bahasa

PENDAHULUAN akan beresiko sampai usia dewasa


muda karena akan mengalami
Perkembangan anak pada
kesulitan belajar yang akan
masa pra sekolah merupakan tahap
menyebabkan pencapaian akademik
dasar yang sangat berpengaruh dan
yang kurang (Susanti & Neneng,
menjadi landasan untuk
2015). Kemampuan bicara atau
perkembangan selanjutnya (Adriana,
bahasa anak pra sekolah akan
2013). Gangguan perkembangan
berkembang sejalan dengan rasa
sekecil apapun yang terjadi pada
ingin tahu anak serta sikap antusias
anak di usia prasekolah ini, apabila
yang tinggi, sehingga timbul
tidak terdeteksi dan diintervensi
pertanyaan-pertanyaan dari anak
sedini mungkin akan mengurangi
dengan kemampuan bahasanya,
kualitas sumber daya manusia di
kalimat anak sudah terdiri dari empat
masa akan datang (Febrikaharisma,
sampai lima kata dan mereka lebih
2009). Keterlambatan bicara/bahasa
banyak menggunakan kata kerja

59
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

daripada kata benda (Wahyuning & Kesehatan Kabupaten Banyuwangi


Agustin, 2011). Sementara itu menunjukkan bahwa dari 15.762
berdasarkan data Badan Statistik anak usia prasekolah sebanyak 457
Pusat Nasional tahun 2015 saat ini (2,9%) anak mengalami gangguan
diperkirakan ada 351.000 anak yang dalam bicara dan bahasa (Dinas
mengalami keterlambatan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi,
bicara/bahasa berada di bawah umur 2015).
6 tahun (Susanti & Neneng, 2015). Ciri-ciri anak yang mengalami
Gangguan perkembangan yang keterlambatan bicara/bahasa meliputi
sering ditemui pada anak prasekolah masalah artikulasi, suara tidak jelas,
adalah gangguan perkembangan kelancaran bicara, kesulitan dalam
bicara dan bahasa, diperkirakan menggunakan kata-kata serta
angka kejadiannya berkisar antara keterlambatan dalam berbicara, hal
1% sampai 32% pada populasi ini dapat berlanjut sampai usia
normal (Soetjiningsih & Ranuh dewasa muda, selanjutnya orang
(2014). Prevalensi keterlambatan dewasa dengan pencapaian akademik
bicara pada anak usia prasekolah yang rendah akan mengalami
bervariasi. Prevalensi keterlambatan masalah perilaku dan penyesuaian
bicara dan bahasa pada anak usia 5-6 psikososial (Hurlock, 2014).
tahun adalah 5-8% (Rahayu, 2013). Pendidikan pada masa usia dini
Sedangkan di Indonesia mendeteksi merupakan wahana pendidikan yang
adanya gangguan bicara dan bahasa sangat fundamental dalam
pada anak usia prasekolah mencapai memberikan kerangka dasar
12% - 28% dari 33.265.379 anak terbentuk dan berkembangnya dasar-
pada usia prasekolah (Sri Rahayu, dasar pengetahuan, sikap dan
2013). Dari data yang di dapat dari keterampilan pada anak. Bermain
catatan Dinkes Provinsi Jawa Timur, bagi anak berfungsi untuk
terdapat 2% dari 4.208.173 anak usia mempermudah perkembangan
prasekolah yang mengalami kognisi anak. Kegiatan bermain
gangguan dalam bicara atau bahasa sangat dinikmati anak dan mainan
(Dinas Kesehatan provinsi Jawa yang sangat disukai anak dapat
Timur, 2011). Berdasarkan Profil digunakan untuk menarik perhatian

59
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

serta mengembangkan kapasitas dan sebagian anak mengunakan panca


pengetahuan anak tersebut (Sugianto, inderanya untuk melakukan kegiatan
2010). Metode permainan ular tersebut yang dapat melatih anak
tangga diberikan pada anak usia pra untuk dapat berkomunikasi dan
sekolah dengan harapan permainan berbahasa secara efektif (IDAI,
dapat mengembangkan potensi yang 2011). Adapun tujuan penelitian ini
ada pada diri anak. Permainan ini adalah teridentifikasinya pengaruh
menimbulkan anak dapat memahami terapi bermain ular tangga terhadap
perintah, anak dapat menambah kosa peningkatan perkembangan bahasa
angka baru, melatih anak belajar pada anak usia 0-5 tahun.
membaca angka, melatih anak METODE PENELITIAN
memahami perintah serta melatih
Jenis penelitian adalah strategi untuk
anak dalam berbicara terhadap teman
mencapai tujuan penelitian yang
sebaya (Raisatun, 2013). Proses
telah ditetapkan dan berperan sebagai
perjalanan fisiologis dari terapi
pedoman atau penutupan peneliti
bermain ular tangga dapat
pada seluruh proses penelitian
mempengaruhi perkembangan
(Nursalam, 2013). Jenis penelitian ini
bahasa anak. Pada anak usia 5-6
adalah pre experimental One Group
tahun perkembangan otaknya
pra-post test design yaitu kelompok
mengalami pembentukan hubungan-
subyek diobservasi sebelum
hubungan atau koneksi dengan
dilakukan intervensi, kemudian
beberapa milyar sel saraf yang semua
diobservasi lagi setelah intervensi
itu dipengaruhi dari faktor
(Nursalam, 2013). Populasi dalam
lingkungan, pola asuh orang tua dan
penelitian ini adalah semua anak
faktor pembelajaran disekolah.
yang berumur 5-6 tahun yang
Tujuan dari terapi bermain ular
mengalami keterlambatan
tangga adalah melanjutkan
bicara/bahasa. Sampel diambil
perkembangan yang
dengan teknik total sampling. Besar
normal,mengekspresikan keinginan,
sampel dalam penelitian ini sebesar
mengalihkan perasaan serta
27 responden. Variabel bebas
perkembangan kemampuan panca
merupakan variabel yang
indera. Dalam bermain ular tangga
mempengaruhi atau yang menjadi

60
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

sebab perubahannya atau timbulnya didapatkan ≥ 2 caution atau ≥ 1


variabel dependen (Sugiyono, 2011). keterlambatan, untestable : bila ada
Variabel bebas dalam penelitian ini skor menolak pada ≥ 1 uji coba
adalah terapi bermain ular tangga terletak disebelah kiri garis umur
yang dilakukan 1 minggu 2 kali atau menolak pada ≥ 1 uji coba yang
selama 4 minggu dengan durasi ditembus garis umur pada daerah 75-
masing-masing pertemuan ±30 90%. Data kemudian diuji dengan
menit. Adapun jenis ular tangga yang Wilcoxon Signed Ranks Test dengan
digunakan pada penelitian ini adalah α≤0,05.
angka 1-20 dengan warna yang
HASIL
berbeda dan dengan gambar yang
berbeda-beda. Alat ukur yang Penelitian ini dilakukan di TK
digunakan adalah satuan acara Harapan Bangsa Banyuwangi bulan
bermain. Variabel terikat merupakan Agustus sampai September 2017.
variabel yang dipengaruhi atau yang Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test
menjadi akibat, karena adanya menunjukkan nilai p = 0,000 artinya
variable bebas (Sugiyono, 2011). ada perbedaan kemampuan bahasa
Variabel terikat penelitian ini adalah anak sebelum dan sesudah intervensi.

perkembangan bahasa pada anak Tabel 1 Karakteristik responden


berdasarkan jenis kelamin
usia 5-6 tahun yang diukur
anak usia 5-6 tahun di di TK
menggunakan lembar DDST dan Harapan Bangsa
Banyuwangi (Agustus-
No Jenis kelamin n %
1 Laki-laki 15 56%
2 Perempuan 12 44%
Jumlah 38 100%
September 2017)

DDST kit. Data yang didapat dari (Sumber: Leni, 2017)

skor selanjutnya diskoring sesuai


dengan skala penilaian skor untuk
perkembangan bicara/bahasa anak
yang meliputi normal : bila tidak ada
keterlambatan, suspect : bila

61
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

Tabel 2 Karakteristik responden Hasil uji menggunakan SPSS


berdasarkan usia anak di TK
Wilcoxon Signed Ranks Test
Harapan Bangsa
Banyuwangi (Agustus- perkembangan bahasa anak
September 2017)
menunjukkan nilai p = 0,000.

No Usia n %
1 5 tahun 15 56%
2 6 tahun 12 44%
Jumlah 38 100%
(Sumber: Leni, 2017)

Tabel 3 Distribusi data Pada tabel 3 menunjukkan


perkembangan bahasa anak
bahwa anak pra sekolah mengalami
usia 5-6 tahun di TK
Harapan Bangsa peningkatan perkembangan bahasa
Banyuwangi (Agustus-
menjadi normal setelah diberikan
September 2017)

Sebelum Sesudah
No. Perkembangan bahasa
n % n %
1 Normal 0 % 14 52%
2 Suspect 10 37% 12 44%
3 Untestable 17 63% 1 4%
Total 27 100% 27 100%
(Sumber : Leni, 2017) terapi bermain ular tangga berjumlah
Setelah dianalisis dengan uji 14 responden. Menurut Ernawulan
Wilcoxon Signed Ranks Test (2008) perkembangan kemampuan
menggunakan SPSS didapatkan hasil berbicara anak usia 5-6 tahun adalah
nilai sig (2-tailed) 0,000< 0.05. sudah dapat mengucapkan kata
Maka Ho ditolak Ha diterima berarti dengan jelas dan lancar, dapat
ada pengaruh terapi bermain ular menyusun kalimat yang terdiri dari
tangga terhadap perkembangan enam sampai delapan kata, dapat
bahasa pada anak prasekolah usia 5-6 menjelaskan arti kata-kata yang
tahun Di TK Harapan Bangsa sederhana, dapat menggunakan kata
Banyuwangi Tahun 2017. hubung, kata depan dan kata
sandang. Pada masa akhir usia taman
PEMBAHASAN
kanak-kanak umumnya anak sudah
mampu berkata-kata sederhana dan

62
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

berbahasa sederhana, cara bicara yang menghubungkannya dengan


mereka telah lancar, dapat kotak lain. Permainan ular tangga
dimengerti dan cukup mengikuti tata yang diterapkan dalam penelitian ini
bahasa walaupun masih melakukan adalah permainan ular tangga
kesalahan berbahasa. Bermain berbentuk persegi panjang yang
merupakan suatu aktifitas yang didesain oleh peneliti sendiri dimana
memberikan stimulasi dalam permainan berisikan angka angka 1-
kemampuan melakukan atau 20 dengan warna yang berbeda dan
mempraktekan keterampilan, dengan gambar yang berbeda-beda
kognitif dan afektif, memberikan yang digunakan untuk
ekspresi terhadap pemikiran, menjadi mengembangkan pola berfikir anak.
kreatif, mempersiapkan diri untuk Permainan ini dilakukan oleh peneliti
berperan dan berperilaku dewasa. 1 minggu 2 kali selama 4 minggu
Berbagai penelitian menyebutkan dengan durasi masing-masing
bahwa bermain mempunyai manfaat pertemuan ±30 menit. Berdasarkan
yang besar bagi perkembangan anak. hasil penelitian yang dilakukan
Upaya untuk perkembangan menunjukkan bahwa terdapat
bicara/bahasa itu sendiri adalah peningkatan perkembangan bahasa
bermain ular tangga dimana pada pada anak prasekolah usia 5-6 tahun
permainan ular tangga memiliki setelah dilakukan terapi bermain ular
manfaat bagi otak kiri dan kanan tangga dari untestable ke normal
anak yaitu anak akan belajar dengan jumlah peningkatan 14
mengenal angka, menghitung responden. Keberhasilan pelaksanaan
langkah sesuai dengan mata dadu, terapi bermain ular tangga pada
mengenal gambar, dan menghafal penelitian ini dikarenakan terapi
gambar (Hidayat, 2013). Menurut bermain ular tangga merupakan
(Francisca, 2010) permainan ular kegiatan yang menyenangkan dan
tangga adalah permainan papan yang tidak membosankan dimana
terbuat diatas media dua dimensi. responden anak-anak diberikan
Papan permainan dibagi dalam kebebasan untuk bermain sepuasnya.
kotak-kotak kecil, sejumlah ular atau Sebagian besar responden pada
tangga digambar dibeberapa kotak peneltian ini sudah mulai

63
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

mengembangkan kemampuan anak diwaktu senggang. Melalui


berkomunikasinya dengan baik dan permainan ular tangga ini diharapkan
bersedia diajak bermain dengan komunikasi dan keakraban bisa
menghitung angka dan menyebutkan dibangun. Saat bermain bersama
gambar dan warna. Selama proses anak diajarkan apa maksud dan
pelaksanaan terapi bermain ular tujuan dari permainan ular tangga.
tangga peneliti juga didampingi oleh Anak akan lebih mudah saat masih
guru kelas yang bertanggung jawab kecil dari pada saat dia dewasa.
sebagai fasilitator dan membantu Sehingga dengan bermain ular
mengendalikan responden apabila tangga ini anak diharapkan
ada anak yang kurang aktif maupun mempunyai memori tentang
anak yang terlalu aktif. pelajaran moral dan pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian karakter yang ada didalam permainan
didapatkan data bahwasannya anak ular tangga melatih anak supaya
dapat mematuhi peraturan permainan lebih berkonsentrasi serta melatih
ular tangga, dapat menghitung dadu ketelitian anak.
tanpa bantuan orang lain, dapat
membaca angka, menyebutkan KESIMPULAN
gambar dan warna, selain itu 14
Permainan ular tangga dapat
responden mampu untuk
meningkatkan perkembangan bahasa anak. Hal
bersosialisasi dengan teman
ini dibuktikan dari hasil penelitian yang
sekelasnya dan guru, sedangkan 12
menunjukkan bahwa anak pra sekolah
responden memiliki perkembangan
mengalami peningkatan perkembangan bahasa
bahasa suspect dibuktikan dengan
menjadi normal setelah diberikan terapi
belum bisa mematuhi perintah
bermain ular tangga berjumlah 14 responden.
permainan, bisa menghitung pada
Keberhasilan pelaksanaan terapi bermain ular
dadu tetapi masih melirik temannya,
tangga pada penelitian ini dikarenakan terapi
dapat menyebutkan angka masih
bermain ular tangga merupakan kegiatan yang
dibantu oleh temannya tetapi dapat
menyenangkan dan tidak membosankan
menyebutkan warna dan gambar.
dimana responden anak-anak diberikan
Permainan ular tangga ini dapat
kebebasan untuk bermain sepuasnya. Sebagian
dimainkan oleh orang tua bersama
besar responden pada peneltian ini sudah mulai

64
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

mengembangkan kemampuan Kesehatan Kabupaten


berkomunikasinya dengan baik dan bersedia Banyuwangi

diajak bermain dengan menghitung angka dan Ernawulan. (2008). Pengembangan


menyebutkan gambar dan warna. Melalui Media Sederhana Ular
Tangga Bertema Bagi Siswa
metode permainan ular tangga ini diharapkan Taman Kanak-kanak
dapat menambah kosa kata baru anak melalui (Skripsi). UNY, Yogyakarta.

gambar dalam papan ular tangga tersebut. Febrikaharisma. (2009). Pendidikan


Anak Usia Dini.
SARAN Yogyakarta: Diva Press.

Hidayat. (2013). Pengantar Ilmu


Hasil penelitian ini diharapkan
Keperawatan Anak 1. Jakarta:
dapat diaplikasikan oleh kader Salemba Medika.
kesehatan berkolaborasi dengan guru Hurlock, Elisabeth. B. (2014).
dalam melakukan stimulasi dan Perkembangan Anak, Edisi
Keenam. Jakarta :Erlangga.
optimalisasi perkembangan anak pra
sekolah. Bermain ular tangga IDAI. (2011). Rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia
membentuk karakter anak secara
Suplementasi Besi Untuk Anak.
tidak langsung. Sehingga perlu Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
dikembangkan yaitu melalui
Nursalam. (2013). Konsep dan
pengarahan yang dilakukan kader penerapan Metodologi
kesehatan kepada orang tua dan guru. Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi 2 .Jakarta: Salemba
Medika.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu. 2013. Efektivitas
Penggunaan Media Permainan
Adriana. (2013). Education Games. ular Tangga Dalam
Yogyakarta: Pilar Media.
Mengembangkan Kemampuan
Dinas Kesehatan Jawa Timur. mengenal Konsep Bilangan
(2011). Profil Kesehatan Anak Taman Kanak-Kanak.
Provinsi Jawa Timur Tahun Bandung FIP: UPI
2010. Surabaya: Dinas
Raisatun. (2013). Seabrek Games
Kesehatan Provinsi Jawa Asyik- Edukatif untuk
Timur.
mengajar PAUD/TK.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jogjakarta: Diva Press.
Banyuwangi. (2015). Profil
Kesehatan Kabupaten Soetjiningsih, Gde Ranuh IGN.
Banyuwangi 2015. 2015. Tumbuh Kembang Anak.
Banyuwangi. Dinas Jakarta: EGC Sugianto. (2010).

65
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017

Bermain, Mainan dan Susanti & Neneng.


Permainan. Jakarta: Dirjen (2015).Permainan Ular
Pendidikan Tinggi Tangga. Makalah Politeknik
Saleh, Samsubar. 1996.
Sri Rahayu. (2013). Meningkatkan Statistik
Kemampuan Anak Dalam
Berhitung Melalui Permainan Wahyuning & Agustin. (2011).
Ular Tangga. Diakses dari Perkembangan Bahasa Anak
http//respository.upi.edu/perp Usia Dini. Yogyakarta:
ustakaan.upi.edu/s_paud_070 Pendidikan Dasar Dan
1540_chapter1.pada tanggal Prasekolah Fakultas Ilmu
14 januari 2013. Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta

66

You might also like