Professional Documents
Culture Documents
Daerah Asalnya
Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang diaransemen ulang dan kemudian
dikembangkan kembali menjadi sebuah seni yang sesuai dengan perkembangan
zaman, tetapi tetap mempertahankan nilai seni yang terkandung didalamnya. Tari
kreasi baru pada umumnya diciptakan oleh para tokoh seniman tari. Beberapa tari
kreasi bisa kita lihat dibeberapa karya Bagong Kusudiarjo dan Sauti. Nah
berbicara mengenai tari kreasi baru, berikut ini adalah 10 tari kreasi baru di
Indonesia dan daerah asalnya.
Tari Nguri merupakan tari kreasi baru yang berasal Sumbawa NTB. Tarian ini
lahir di lingkungan kerajaan Sumbawa dan berfungsi sebagai tari hiburan, dimana
ketika sang raja Sumbawa sedang ditimpa masalah, maka tarian ini akan
dimainkan oleh para wanita istana guna mengurangi rasa kedukaan dari sang raja.
Dalam perkembangannya, tari nguri saat ini kerap dipertunjukan sebagai tarian
penyambutan para tamu. Ketika menerima kunjungan kerja dari para pejabat
terpandang dari Pusat, umumnya tari nguri ini pasti akan dimainkan sebagai rasa
penghormatan.
3. Tari Rara Ngigel dari Yogyakarta
Tari Rara Ngigel merupakan tari kreasi yang berasal dari D.I Yogyakarta. Tarian
ini diciptakan oleh putri seniman tari kenamaan Bagong Kusudiarjo, yaitu Ida
Wibowo. Dalam pertunjukannya, Tari Rara Ngigel ini menceritakan tumbuh
kembang dari seorang gadis yang beranjak dewasa. Tarian ini juga merupakan tari
berpasangan, sebab didalam pementasannya tarian ini akan diperagakan oleh pria
dan wanita secara berpasangan.
Tari Merak merupakan tari kreasi yang berasal Dari Jawa Barat. Tarian ini
merupakan tarian yang mengekspresikan keindahan dari burung merak. Berbagai
macam gerakan pada tarian ini diambil dari gerakan-gerakan burung merak betina.
Tari Merak diciptakan oleh Seniman Sunda, yaitu Raden Tjetje Somantri tepatnya
dipertengahan abad ke-19.
Tari manipuren merupakan tari kreasi yang berasal dari Jawa Tengah. Gerakan
pada tarian ini merupakan kembangan dari koreografi yang berasal dari daerah
Manipur di India Timur. Tari manipuren adalah tari kreasi yang diciptakan oleh S.
Maridi setelah beliau menyaksikan berbagai macam pola kehidupan dari para
gadis desa disekitar aliran sungai Gangga di India.
Tari manuk rawa merupakan tari kreasi yang berasal dari Bali. Tarian ini
merpakan tarian yang dikembangkan dari bagian sendratari Mahabarata didalam
lakon "Bale Sigale-gale". Tarian yang diciptakan oleh koreografer bernama I
Wayan Dibia dan juga komposer I Wayan Beratha ditahun 1981 ini umumnya
menggambarkan kehidupan dari burung rawa khas cerita Wanaparwa didalam
Epos Mahabrata.
8. Tari Yapong dari Jakarta
Tari Yapong merupakan tari kreasi yang berasal dari Jakarta. Tarian ini sengaja
diciptakan oleh Bagong Kusudiarjo untuk kemudian dipentaskan didalam acara
ulang tahun Jakarta ke-450 atau ditahun 1977. Tarian yang lebih mengekspresikan
kehidupan dari masyarakat Betawi ini sampai sekarang masih sering dipentaskan
di beberapa acara dan juga kegiatan serupa.
9. Tari Banjar Kemuning dari Jawa Timur
Tari Banjar Kemuning merupakan tari kreasi yang berasal dari Jawa Timur. Tarian
ini diciptakan oleh Agustinus, S.Sn dikarenakan terinspirasi dari kehidupan
masyarakat di Desa Banjar Kemuning, Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Tari Banjar
kemuning umumnya lebih mengekspresikan kehidupan istri-istri dari para nelayan
di desa tersebut, dimana kekuatan, ketegaran, dan juga keluesan para istri didalam
menghadapi kehidupan yang sulit ketika mereka ditinggal oleh suaminya untuk
berlayar tersirat sangat jelas didalam setiap gerakannya.
10. Tari Garuda Nusantara
Topeng bukan hanya sekadar benda yang menempel pada wajah atau penghias ruangan agar
terlihat menawan. Topeng dalam tataran kebudayaan nusantara memiliki sejarah yang panjang,
perkakas ini sudah ada sejak zaman pra sejarah. Guratan wajah, warna, dan bentuk topeng
menyimbolkan berbagai sifat manusia, yang angkuh, baik, penipu, hingga yang bijaksana. Seni
topeng berpengaruh besar pada lahirnya berbagai seni pertunjukkan kontemporer Indonesia.
Terinspirasi pada seni topeng itulah akhirnya lahir suatu garapan tari kreasi dari Semarang yang
bernama tari Rancak Denok. Sebagai garapan kreasi, tari Rancak Denok mengambil ide dari
berbagai seni tari yang menggunakan topeng sebagai propertinya, seperti tari Betawi dan Jawa
Barat, serta tidak lupa menggunakan unsur Jawa dan Tiongkok sebagai ruh dalam tarian.
Secara etimologi, nama Rancak Denok berasal dari dua kata, yaitu Rancak dan Denok. Rancak
mempunyai arti cepat dan dinamis, sedangkan denok sepadan maknanya dengan perempuan.
Secara harfiah, nama Rancak Denok dapat diartikan sebagai tari kreasi Semarangan yang
ditarikan oleh perempuan secara cepat dan dinamis dengan menggunakan properti utama berupa
topeng.
Penari Rancak Denok umumnya berjumlah enam orang. Namun jumlah tersebut bukanlah aturan
baku, mengingat jumlah penari bisa ditambah atau dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan dan
besar kecilnya panggung.
Dari segi busana, para penari Rancak Denok mengenakan kebaya berwarna terang yang
dilengkapi dengan kain jarik semarangan. Sementara bagian kepala dibuat konde dengan hiasan
bunga yang memperkental pengaruh Tiongkok dalam busana para penari. Setiap penari
memegang topeng sebagai properti utama dalam tarian Rancak Denok.
Tari Rancak Denok diiringi oleh musik Gambang Semarang. Sama halnya dengan Gambang
Keromong Betawi, pada gambang Semarang, kreasi musiknya juga ditentukan oleh pemain
salendro. Namun sebagai garapan kreasi, tari Rancak Denok lebih sering diiringi oleh musik
gambang secara digital daripada secara langsung, mengingat iringan musik dalam tarian ini
hanya menjadi pelengkap saja, tidak menjadi satu bagian yang utuh dalam tarian.
[AhmadIbo/IndonesiaKaya]
Kehidupan itu ibarat air, mengalir dan menjadi unsur penting. Sebuah tarian kontemporer hasil
racikan Siko Setyanto sebagai penata tari dengan sentuhan Febrizal sebagai penata busana ini
melukiskan sebuah kehidupan yang harus dinikmati laksana air yang mengalir dengan tenang
dan membawa kehidupan.