STRUKTUR SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Seperti apa SIM itu ? Apa yang dimaksud struktur konsep? Apa yang dimaksud struktur
fisik? Bab ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tidak ada standar untuk kerangka
yang disetujui dalam mendefinisikan SIM. Bagaimanapun penekanan yang pokok digam-
barkan dalam bab ini.
Bab ini menekankan bidang SIM sebagai konsep yang luas dan dengan demikian
menggambarkan sesuatu yang “ideal” terhadap sebuah organisasi yang dapat dipindahkan
seperti designnya atau mendesign kembali sistem informasi. Organisasi dari SIM bukan
merupakan kesatuan yang berbeda, terpisah dari sistem informasi lainnya. Hal itu cukup
hanya dengan menggambarkan kerangka luas sistem informasi yang individual (subsistem).
Dalam kalimat, “SIM” dan “Sistem Informasi” yang digunakan dapat ditukar untuk
menunjukkan kerangka yang luas.
Seperti sistem yang lebih rumit, SIM dapat digambarkan dalam sejumlah cara yang
berbeda. Sebagai contoh, dengan menggambarkan suatu Otomatisasi dengan seseorang yang
tanpa pengalamannya dalam mengendarai mobil. Hal itu dapat dijelaskan dengan istilah
karakteristik secara phisik dalam bentuk, wama, kapasitas tempat duduk, jumlab pintu, dan
lain-lain. Dapat juga digambarkan dalam istilah dari komponen sistem seperti casis, mesin
dan transmisi serta berapa banyak komponen yang dihubungkan untuk mencapai pekerjaan
secara otomatis. Mungkin juga mobil digolongkan dalam suatu kegunaan umum seperti
station wagon,-sedan dan mobil sport. Sctiap klasifikasi ini akan menyediakan pengertian
untuk orang agar mencoba untuk mengerti tentang otomatisasi.
Banyak pendekatan yang digunakan dalam bab ini untuk menjelaskan struktur dari
organisasi sistem informasi atau SIM. Sistem informasi dijelaskan dalam 4 pandangan yang
terpisah, tetapi Klasifikasinya berhubungan :
221. Elemen operasi
2. Pendukung operasi
3. Aktivitas manajemen
4. Fungsi organisasi
Setelah menjelaskan SIM berdasarkan 4 pandangan seperti di atas, bab ini menggam-
barkan perpaduan dari ketiga kategori yang lalu ke dalam sebuah model dari SIM.
ELEMEN - ELEMEN OPERASI UNTUK SISTEM INFORMASI
Jika diminta untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan
diperlihatkan komponen fisiknya. Pertanyaan mengenai komponen fisik dapat dijawab
dalam istilah fungsi pengolahan atau mungkin dalam istilah output sistem untuk pemakai.
KOMPONEN FISIK
Komponen fisik yang diperlukan untuk organisasi sistem informasi adalah hardware,
software, database, prosedur dan personel operasi. Elemen - elemen ini diperlihatkan di
bawah. Selanjutnya diuraikan lebih terinci pada bab 3, 4 dan 5.
KOMPONEN FISiK. PENJELASAN
Hardware Hardware menunjukkan peralatan komputer fisik
dan alat-alat_yang berhubungan. Hardware harus
menyediakan 4 fungsi umum
1. input atau memasukkan
2. output
3. secondary storage untuk data dan program
4. central processor (perhitungan, pengendalian dan
primary storage)
5. komunikasi
Software software merupakan istilah yang diberikan untuk
instruksi sccara langsung dari operasi hardware.
Software dapat diklasifikasikan ke dalam 2 tipe
utama yaitu sistem dan aplikasi software.
Database Database berisi semua data yang digunakan untuk
aplikasi software. Sekumpulan penyimpanan data
scring dihubungkan sebagai suatu file, Bentuk fisik
dari penyimpanan data ditunjukkan oleh media
penyimpanan fisik (pita komputer, disk, diskette dan
232
Process ‘Transaction
transaction
Maintain history (master) files
Update Updated
master files master files
Master file
changes
Ou
Produce reports
/ Files alte Les |
report
Process inquiries
Handle Inquiry
ae inquiry response
l Inquiry
Inquiry response
i
Process interactive support applications
Decision Decision
Model input
maker or model
and output
analyst processing
Figure 2-1
Processing functionsProsedur
Operasi kepegawaian
lain-lain) yang berguna untuk secondary storage
Prosedur operasi secara formal merupakan kompo-
nen fisik sebab mereka ada dalam bentuk fisik se-
perti manual atau buku kecil (brosur) instruksi. 3 tipe
utama dari prosedur yang dibutuhkan adalah :
1. instruksi pemakai (untuk pemakai dari aplikasi
data record, terminal pegawai untuk memasukkan
dan mendapatkan kembali data atau menggunakan
hasil).
2. instruksi untuk pengolahan input oleh pegawai
pengolahan data
3. instruksi pengoperasian untuk operasi komputer
Operator komputer, sistem analis, programmer, pega-
wai pengolahan data, manajemen sistem informasi,
administrasi data dll.
Fungsi Pemrosesan
Gambaran untuk sistem informasi dalam syarat komponen pisik tidak menjelaskan apa
kerja dari sistem, sebagaimana gambaran untuk konfigurasi hardware yang tidak menjelas-
kan mengapa konfigurasi begitu. Cara lain untuk menggambarkan sistem informasi adalah
dalam syarat-syarat fungsi pemrosesan utama adalah sebagai berikut :
Fungsi pengolahan
Catatan
Pengolahan transaksi
Memelihara file master
Suatu transaksi adalah suatu kegiatan seperti men-
gadakan pembelian atau penjualan suatu produk. Hal
ini mungkin menjadi urusan dalam organisasi, atau
yang meliputi suatu organisasi dan masukkan dari
luar. Pelaksanaan transaksi menghendaki dokumen
untuk :
1. Mengarahkan terjadinya’transaksi
2. Pencatatan, penegasan atau menerangkan pelak-
sanaannya atau
3. Hubungan transaksi yang memerlukan record-
record itu untuk latar belakang informasi atau
referensi
Banyak kegiatan pengolahan membutuhkan pen-
ciptaan dan pemeliharaan file master, yang menyim-
pan secara relatif permanen atau pengorganisasian
masukkan data historis. Misalnya : pengolahan daf-
25Menghasilkan laporan
Pengolahan pertanyaan
Pengolahan interatif yang
mendukung aplikasi-aplikasi
tar gaji untuk menyiapkan pembayaran seorang
pegawai memerlukan informasi mengenai tingkat
pembayaran, potongan dan sebagainya. Ketika
transaksi diolah, items data file master secara biasa
akan diupdate menjadi informasi yang baru (se-
karang).
Laporan adalah produksi yang penting dalam sebuah
sistem informasi. Penjadualan laporan dihasilkan se-
cara letap. Suatu sistem informasi juga akan dapat
menghasilkan laporan khusus secara cepat untuk
maksud yang dikehendaki.
Output lain dari sistem informasi adalah tanggapan
untuk menanyakan pemakaian database. Mungkin
pertanyaan tetap dengan bentuk sebelum diset atau
maksud pertanyaan. Fungsi pokok atas pengolahan
pertanyaan adalah membuat record apa saja atau
item apa saja dalam database yang dapat diakses
dengan mudah untuk personal yang diizinkan.
Sistem informasi berisi aplikasi-aplikasi yang diran-
cang untuk mendukung sistem perencanaan, analisa
dan pengembalian keputusan. Komputermenjalankan
pengolahan berdasarkan model perencanaan, model
keputusan dan sebagainya. Jenis pengoperasian
adalah interatif dengan tanggapan pemakai alas per-
tanyaan-pertanyaan dan kehendak-kehendak untuk
data dan penerimaan hasil-hasil dengan segera se-
hubungan dengan perubahan input selama penyele-
saian atau hasil yang memuaskan dicapai.
OUTPUT UNTUK PARA PEMAKAI
Pemakai sistem informasi manajemen menyediakan input dan menerima output.
Penilaian pemakai sistem informasi agaknya tergantung pada pengurangan input tetapi
terutama berdasarkan atas kegunaan output dari pandangan perfakai.
Output-output demikian membentuk satu deskripsi suatu sistem informasi dan dapat
dikelompokkan ke dalam lima jenis utama yaitu :
1, Dokumen transaksi atau screen
2. Laporan yang direncanakan sebelumnya
3, Jawaban atas pertanyaan yang direncanakan sebelumnya
4. Laporan dan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara
5. Hasil dialog antara manusia dengan mesin.
26Contoh dokumen transaksi adalah item-item seperti faktur penjualan, berkas pem-
bayaran gaji, rekening pelanggan dan pesanan pembelian. Dokumen transaksi secara
langsung menunjukkan operasi-operasi dari organisasi, sementara dan pengawasan operasi-
operasi itu.
Tipe dokumen transaksi Keterangan dan contoh
Informasional Laporan atau penegasan mengenai kegiatan yang
akan atau telah dilakukan. Contoh : tanda bukti
penerimaan pesanan penjualan dari pelanggan dan
laporan yang menguraikan penerimaan barang yang
pemah dipesan. Hal itu dimaksudkan sebagai umpan
balik bagi mereka yang terlibat dalam tindakan itu
atau penunjukan selanjutnya,
Tindakan Permintaan tindakan atau instruksi untuk itu.Pesanan
pembelian mengawali suatu pembelian, suatu cek
memerintahkan bank untuk membayar, pesanan
produksi memerintahkan tindakan produksi.
Penyelidikan Laporan-laporan khusus, kesalahan-kesalahan atau
kondisi yang lain yang menghendaki penyelidikan.
Digunakan untuk pengawasan dan petunjuk di masa
depan.
Laporan-laporan, jawaban atas pertanyaan dan hasil-hasil dialog menyediakan empat
jenis informasi :
1. Pemantauan informasi.
Informasi menerapkan tindakan yang telah dilakukan dan status laporan keuangan
atau istilah-istilah yang lain. Informasi juga menyediakan bagi penerima dengan latar
belakang mengerti laporan-laporan yang lain dan penganalisaan. Pemantauan infor-
masi menyediakan dasar penemuan masalah dan diagnosa serta peranan penting dari
tindakan yang dikhususkan oleh informasi im sendiri.
2. Penemuan masalah informasi.
Informasi disajikan dalam bentuk yang meningkatkan pengenalan terhadap masalah.
Contoh perbandingan diantara perusahaan data dan standar (intemal standards, rata-
rata industri atau saingan data) serta proyeksi tindakan dimasa datang untuk periode
akhir laporan,
3. Informasi tindakan
Informasi yang disajikan dengan tindakan khusus atau dimasukkan.
274. Dukungan keputusan.
Laporan, penyelidikan, hasil-hasil atau dialog yang berorientasi pada pelaksanaan
analisa dan pengambilan keputusan.
Laporan yang direncanakan sebelumnya mempunyai keteraturan isi dan bentuk : yang
biasanya dijalankan berdasarkan penjualan. Comtohnya adalah analisa penjualan, status
persediaan, dan laporan variasi anggaran. Penyiapan laporan pada salah satu waktu,
mencerminkan satu dati tiga kondisi dalam suatu periode waktu yang meliputi :
1. Laporan menguraikan status atau kondisi pada suatu saat tertentu (misalnya status
persediaan pada tanggal 31 Januari 1985);
2. Laporan mengikhtisarkan apa yang telah terjadi selama suatu periode waktu seperti
seminggu, sebulan atau setahun (contoh : penjualan selama bulan Maret 1985);
3. Laporan menyajikan hasil-hasil tanggal dan rencana untuk akhir suatu periode
(seperti suatu tahun).
Perencanaan yang dilakukan sebelumnya umumnya dihubungkan dengan output yang
terbatas, biasanya mengenai sejumtah- kecil item-item dan menghasilkan output seperti
persediaan suku cadang #37518, skala gaji pegawai #51118238142, atau tagihan pada
Jangganan industri xyz. Pertanyaan ini bisa ditangani secara on line, yang berarti dimasuk-
kan dan tanggapan yang diterima selanjutnya melalui terminal. Semenjak pertanyaan
umumnya sama sekali sederhana, dan karena itu mungkin terminal mengoperasikan secara
Iangsung permintaan informasi oleh pemakai.
Laporan dan jawaban atas pertanyaan secara ‘ad hoc’ (tidak tetap) terjadi pada waktu yang
tidak teratur dan memerlukan data atau analisa yang tidak direncanakan lebih dahulu. Jika
item data yang diperlukan tidak tersedia, suatu prosedur pengumpulan data harus direnca-
nakan dan diimplementasi. Jika permintaan ad hoc bisa ditangani dengan dua cara :
1. Pemakai bisa diberikan sarana untuk penyiapan dan pengolahan permintaan. Mi-
salnya, pertanyaan dapat dirumuskan dengan menggunakan suatu bahasa pertanyaan
thelatui suatu terminal online atau bentuk coding khusus untuk selanjutnya disalin ke
bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
2. Sebuah pelayanan informasi (sering disebut pusat informasi) dapat menyediakan
pengolahan permintaan ad hoc. Pelayanan informasi dengan karyawan spesialis
membantu pemakai untuk menganalisa permintaan dan mengatur pencarian kembali
serta pengolahan yang diperlukan untuk menyediakan data atau analisa yang diminta.
Kelalaian bagaimana permintaan ditangani, kccakapan atas tanggapan sistem mengenai
pertanyaan pada suatu periode waktu yang cocok (dari menit ke hari) untuk mendukung
keperluan saat ini dan aktivitas organisasi adalah merupakan suatu kemelut.
Dialog manusia dengan mesin berbeda menurut jenis laporan atau pertanyaan. Dialog ini
merupakan suatu cara agar pemakai dapat berintcraksi dengan suatu model yang datang pada
suatu analisa atau sebuah penyelesaian, Interaksi manusia dengan mesin membutuhkan
sebuah terminal seperti visual display terminal atau personal komputer yang berdiri sendiri
ditambah dengan komputer yang mengolah sebuah model seperti suatu analisa., perenca-
naan atau model keputusan.
28Contohnya adalah model-model perencanaan lapangan, model-model analisa penana-
than modal dan model-model manajemen portfolio.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK MENDUKUNG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Keputusan yang sulit dengan tanggapan ke struktur yang dapat menyediakan untuk
membuatnya. Sebuah keputusan berstruktur lebih tinggi dapat direncanakan atau dikhususkan
terlebih dahulu, sedangkan pada keputusan yang tidak berstruktur lebih tinggi tidak dapat
demikian. Keputusan yang terstruktur dapat dikatakan terprogramkan, dalam arti bahwa
aturan keputusan yang tidak ambiguous (rangkap) akan ditentukan selanjutnya. Istilah
tersebut tidaklah penting artinya bahwa keputusan diotomatisasikan. Keputusan tak ber-
struktur dikatakan tidak terprogramkan. Keterstrukturan keputusan terprogramkan menjaga
rutin harian dan sering kali diulang; keputusan yang tidak terstruktur membuat jarang terjadi
dan tidak rutin harian. Pengambilan keputusan akan diterangkan lebih terinci pada bab 6.
Pendukungan sistem informasi akan berbeda untuk dua jenis keputusan. Beberapa kepu-
tusan akan lebih mudah tepat ke dalam klasifikasi ini, tetapi banyak keputusan adalah lebih
atau sedikit teistruktur dan beberapa elemen terprogramkan dan beberapa tidak.
TERSTRUKTUR, KEPUTUSAN TERPROGRAMKAN.
Ketika suatu keputusan dapat diprogramkan, sebuah organisasi dapat menyiapkan
aturan keputusan atau prosedur keputusan. Ini dapat ditegaskan sebagai sekelompok
langkah-langkah yang mengikuti, scbuah flowchart, sebuah tabel keputusan, atau sebuah
rumus. Prosedur keputusan juga akan merinci informasi yang dibutuhkan sebelum aturan
keputusan tersebut digunakan.
Karena terstruktur, keputusan terprogram scbclumnya dapat ditetapkan, banyak dari kepu-
tusan ini dapat ditangani oleh personalia tipgkat bawah dengan sedikit pengetahuan spesial.
Dalam faktanya, banyak keputusan terstruktur dapat dilengkapi secara otomatis, walaupun
manusia mengulang secara umum dengan dipertimbangkan sekali. Contoh dari keputusan
yang sangat terstruktur adalab rumus memesan inventaris lagi dan aturan untuk kredit
sekalipun.
Syarat sistem informasi untuk keputusan terstruktur adalah proscdur yang lebih jelas
dan tidak samar-samar untuk pemasukkan input data yang ditetapkan, prosedur pengesahan
untuk memastikan pembentulan dan input yang lengkap, memproses input dengan
menggunakan logika keputusan, dan output dari keputusan terprogram dalam suatu bentuk
yang berguna untuk aksi, Suatu output yang berguna akan jelas digunakan dan terdisi dari
data untuk membantu penerima untuk menilai keputusan yang layak.
Dalam banyak kasus, tak mungkin mendefinisikan suatu prosedur keputusan atau
aturan keputusan untuk menangani semua situasi yang mungkin. Dalam kasus ini, aturan
keputusan ditulis untuk memakai paling banyak situasi yang biasa, dan situasi yang tak biasa
atau luar biasa bahwa tak memakai yang dibubungi pada manusia pembuat keputusan,
biasanya satu dengan beberapa péngelahuan yang spesial
29Tidak Terstruktur, Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak terstcuktur sebelumnya tidak bisa dipungkiri prosedur keputusan,
salah satu karena keputusan adalah juga jarang untuk membenarkan nilai organisasi yang
mempersiapkan suatu prosedur keputusan (sungguhpun mungkin sebagian program) atau
karena proses keputusan tidak dimengerti baik atau mengubah juga untuk memberikan suatu
prosedur keputusan yang tetap yang tidak bisa dipungkiri. Syarat-syarat dukungan untuk
membuat keputusan tidak terstruktur dinilai pada data dan suatu variasi analisa dan prosedur.
Syarat-syarat data yang tak lengkap dikenal sebelumnya, maka pencarian data harus diikuti
untuk sementara pencarian permohonan. Sistem dukungan keputusan yang intcraktif dengan
jawaban yang umum dan kemampuan menganalisa adalah dukungan sistem informasi yang
cocok untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur. Sistem dukungan keputusan akan
dibicarakan lebih mendalam dalam bab 12.
STRUKTUR SIM BERDASARKAN KEGIATAN MANAJEMEN
SIM mendukung kegiatan manajemen, Ini beranti bahwa struktur dari suatu sistem
informasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk suatu hicrarki dari percncanaan manajemen
dan aktifitas pengendalian,
Hierarki dari Kegiatan Manajemen
Kategori dari perencanaan dan pengendalian manajemen didefinisikan oleh Anthony
sebagai berikut :
‘Tingkatan Catatan
Perencanaan strategik Penetapan tujuan organisatoris.
Pendefinisian sasaran, kebijakan dan pedoman
umum yang mengarahkan alur untuk organisasi.
Bidang jenisusaha.
Pengendalian manajemen Perolchan sumber daya.
(dan perencanaan taktis) Taktik perolehan, lokasi pabrik, produk baru.
Pemakaian anggaran, laporan, perbedaan (variance)
Perencanaan dan pengendalian —_Pendayagunaan fasilitas dan sumber daya yang ada
operasional untuk menyelenggarakan kegiatan.
Tiga tingkatan dari kegiatan manajemen dapat dibedakan pada dasar dari horizon
perencanaan untuk setiap tingkatan, Perencanaan strategi memperlakukan dengan pertim-
bangan jangka panjang. Keputusan mengenai pilihan dari bisnis langsung, trategi pemasaran,
campuran produksi, dan sebagainya. Pengedalian manajemen dan perencanaan taktis
mempunyai suatu jangka-menengah horizon perencanaan. Yang termasuk perolehan dan
30organisasi dari sumber daya, struktur kerja perolehan dan organisasi dari sumber daya,
struktur kerja dan perolehan dan latihan dari perorangan. Ini mencerminkan dalam modal
anggaran belanja, tiga-tahun perencanaan susunan kepegawaian, dan sebagainya. Perenca-
naan dan pengendalian operasiona) dihubungkan pada keputusan jangka pendek untuk
operasi-operasi ini. Harga, tingkat produksi, tingkat inventaris dan sebagainya merupakan
suatu hasil dari kegiatan perencanaan dan pengendalian operasional.
Suatu manajer khusus mempunyai tanggungjawab atas suatu campuran dari kegiatan
manajemen. Misalnya, suatu toko tingkat pengawas akan mempergunakan sebagian terbesar
waktunya pada perencanaan dan pengendalian operasional. Suatu wakil presiden pela-
ksanan akan menekuni, dengan perbandingan, waktu yang lebih untuk strategik.
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Con-
tohnya, pengendalian inventaris pada tingkatan operasionaal bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan
tentang keamanan persediaan dan frekwensi memesan lagi bergantung pada pembetulan
ringkasan dari hasil operasi-oeprasi; pada tingkat strategi, hasi) datam oerpasi-oerpasi dan
pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak
tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras
tajam antara ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya.
‘Tabel 2-1 menunjukkan perbedaan untuk tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini,
sistem informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi
untuk pengendalian operasional. Perbedaan-perbedaan ini diselidiki secara terperinci lagi
dalam bab ini dan dalam bab berikutnya.
TABEL 2-1 KEBUTUHAN INFORMASI MENURUT KATEGORI KEPUTUSAN
Cin Pengendalian Pengendalian Perencanaan
informasi operasional manajemen strategik
‘Sumber Sebagian besar <> | Ekstem
intern
Luasnya Didefinisikan dengan ++ | Sangat luas
Jelas, sempit
Tingkat Sangat terperinci > Agregat
agregasi
Horison Historis oo Masa depan
waktu
Keadaan Sangat baru _—_—— Agak lama
wakiu
Kecermatan Tinggi +<—_—__> | Rendah
yng diminta
Frekwensi Sangat tinggi <—_____+ ]_ Tidak sering
pemakaian
Sumber: G.A. Gorry dan M..S. Scott Morton, "Kerangka untuk SIM," Sloan 31
Management Review, Fall 1971, hal. 59.Variasi keputusan sebagian derajat strukturdalam setiap tingkat dari kegiatan manajemen,
walaupun mayoritas dari keputusan-keputusan pada tingkat pengendalian operasional
adalah struktur yang relatif dan mayoritas dari keputusan-keputusan pada tingkat perenca-
naan strategik adalah relatif yang tidak terstruktur, Tabel 2-2 menunjukkan contoh dari
keputusan terstruktur dan tidak terstruktur dan pada setiap tingkat manajemen. Tabel juga
menunjukkan bahwa sistem informasi untuk mendukung keputusan terstruktur vessus tidak
terstruktur adalah perbedaan ciri. Sistem keputusan terstruktur memberikan aturan-aturan
keputusan dan kecuali laporan-laporantetapi adalah relatif yang tidak berubah-ubah sebagai
isi dan ukuran DSS, pada sisi lain atau bercirikan jalan masuk yang berubah-ubah pada
database, suatu variasi dari ukuran output yang berubah-ubah, dan suatu kumpulan dari
model-model keputusan. Komponen demikianlah diwajibkan “dukungan” seorang manager
dalam proses pengambilan keputusan, dari pada mencoba memberikan penyelesaian atau
membuat keputusan untuk si pemakai.
TABEL 2-2 TIPE DARI KEPUTUSAN DENGAN KEGIATAN MANAJEMEN
Pengendalian | Pengendalian | Perencanaan
operasional manajemen strategik
Terstruktur
Sistem Keputusan Harga dari Perolehan
keputusan memesan in- tawaran dati suatu
terstruktur ventaris 1a- Pilihan dari perusahaan
a macam-macam | ‘Tambahan
Daftar pro- kredit dari macam-
duksi Pembagian macam
Pilihan dari dari produksi
penjual ke- petiklanan bar
liling Organisasi Masuk ke
Penyewaan intern dari dalam pe-
dari peng- suatu depar- | masaran
awas bant temen baru
Sistem Organisasi
dukungan baru dari
keputusan Tidak | perusahaan
terstruktur t
‘Tiga bagian berikutnya meringkaskan ciri dari dukungan sistem informasi untuk tiga
tingkat dari hierarki perencanaan dan pengendalian manajemen.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilak-
sanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dulu, Sebagian besar keputusan bisa dipro-
32gramkan. Prosedur yang lazimnya harus diikuti biasanya adalah cukup stabil. Putusan-
‘putusan operasi dan hasilnya, umumnya diselesaikan dalam waktu singkat (satu hari sampai
satu minggu). Transaksi individu sering diperlukan, oleh Karena itu sistem operasi harus
dapat menanggapi transaksi individual dan transaksi singkat.
Pendukung pemrosesan untuk kontrol operasi terdiri dari (Gambar:2-2)
1, Proses transaksi
2. Proses laporan
3. Proses pemeriksaan
Proses transaksi
transaksi ————->| Proses transaksi +——» Output transaksi
Laporan kontrol
Proses laporan operas: |__, _Laporan
korarol
operasi
Proses pemeriksaan
J. reeitaan / Prowespemeisaan |—+/" Tanggapan
L—________ pemeriksaan
Gambar. 2-2 Proses pendukung kontrol operasi‘Ada 3 tipe pemrosesan yang terdiri dari berbagai pembuat keputusan rutin dimana
peralatannya telah spesifik dalam membuat keputusan yang akan diambil, jika tidak pemakai
bertanggungjawab dalam menguasainya. Beberapa contoh yang menggambarkan tipe
prosedur keputusan yang dapat dibuat dalam sistem kontrol operasi
* Suatu transaksi pencabutan kembali inventory menghasilkan suatu dokumen
transaksi. Program pemrosesan transaksi dapat juga menguji keseimbangan on
hand, dl, dan memutuskan (pemakaian kriteria yang telah ditetapkan) jika suatu
perintah penambakanisi diambil. Jika demikian jumlah perintah dengan pemakaian
suatu algoritma jumlah perintah ditambah sejumlah perintah, Penerima (seperti
analis inventory) bisa menerima perintah seperti ini atau bisa memilih untuk men-
guasai keputusan yang telah diprogram dengan menghapus atau mengatur jumlaht
perintah.
* Suatu pemeriksaan terhadap file personil menjelaskan keperluan untuk suatu
posisi. Komputer menyelidiki file pegawai memakai program untuk memilih
kandidat secara kasar.
* Suatu perintah telepon penerimaan suatu perintah memulai online data memakai
suatu terminal display visual. Pada suatu stockout, peran keputusan yang telah
diprogram dipakai untuk menetapkan pergantian bagian, dimana penerima perin-
tah bisa mengusulkan pada pemakai.
Peranan keputusan yang telah diprogram dalam suatu prosedur pemrosesan
laporan bisa menghasilkan laporan khusus untuk memberikan informasi pada area
permasalahan. Suatu contoh mungkin merupakan, suatu penunjukkan laporan
masih belum dapat ditentukan setelah 30 hari, dihasilkan sebagai suatu akibat dari
keseimbangan hari ke-30 hari yang sangat tinggi, masalahnya.
Database untuk pembuatan kontrol operasional dan keputusan operasiona!, terutama
terdiri dari data intemal hasil dari transaksi. Bagian data umumnya merupakan aliran.
Pengawasan harus diambil dalam mengartikan data menjadi rekaman dari operasi, karena
hubungan pemrosesan sering berarti; sebagai contoh, penambahan pada inventory diproses
sebelum penarikan perintah untuk menghindari keluamnya stock ketika stock baru diterima.
Sistem Informasi Untuk Kontrol Manajemen
Informasi kontrol manajemen diperlukan oleh manajer departemen, pusat profit, dil,
untuk mengukur pekerjaan, menentukan pada aksi kontrol, merumuskan fungsi keputusan
untuk digunakan oleh persone! operasional dan alokasi sumber, alasan bagi penyimpangan
pekerjaan mungkin dimengerti, dan pemecahan bisa diharapkan. Proses kontrol memer-
lukan tipe-tipe informasi berikut :
1, Pekerjaan yang telah direncanakan (standard, expected, budgeted, dll)
2. Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3. Sebab penyimpangan
4. Analisis keputusan yang mungkin atau arah aksiDatabase untuk kontrol manajemen terdiri dari dua elemen utama (1) database dari
operasi, dan (2) rencana,. standar, anggaran, dll yang membatasi harapan manajemen
mengenai pekerjaan, juga beberapa data extemal seperti perbandingan industri dan indeks
biaya (Gambar2-3).
Kepentingan processing dalam mendukung aktivitas-aktivitas kontrol manajemen
adalah sebagai berikut :
1. Model perencanaan dan anggaran untuk membantu manager dalam memecahkan
masalah dalain pengarahan, persiapan dan perbaikan rencana dan anggaran.
Termasuk proyeksi pengaruh dari arah aksi.
2. Program-program laporan penyimpangan untuk memproses laporan yang didaftar
menunjukkan pekerjaan dan penyimpangan dari pekerjaan yang telah direnca-
nakan atau standar lain seperti pekerjaan yang bersifat bersaing.
3. Model-model analisis masalah untuk menganalisis data dalam melengkapi input
untuk pembuatan keputusan.
4. Model-model keputusan untuk menganalisis suatu keadaan masalah dan
memungkinkan pemecahan dalam evaluasi manajemen.
5. Model-model pemeriksaan-pemeriksaan. Output dari sistem informasi kontrol
manajemen merupakan rencana-rencana dan anggatan-anggaran daftar laporan,
Japoran khusus, analisa keadaan masalah, keputusan untuk pemeriksaan dan
tanggapan pemeriksaan.
Data base kontrol manajemen dan pendukung processing
35Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategi
Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horoson waktu untuk perencanaan strategi
cenderung menjadi lama, oleh karena itu bantuan dasar dalam organisasi bisa dibuat, sebagai
contoh :
* Suatu rantai pertokoan dapat memutuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui
pesanan.
* Suatu rantai pertokoan dengan toko-toko dalam pusat kota bisa memutuskan untuk
mengubah menjadi suatu tipe potongan operasi di luar kota.
* Suam produk industri pabrik perseroan uapat memutuskan untuk mengubah
menjadi garis pemakai.
Aktivitas perencanaan strategi tidak harus terjadi dalam satu periode, lingkaran yang
teratur seperti kegiatan kontrol manajemen, Mereka bisa menjadi tidak teratur meskipun
beberapa perencanaan strategi umumnya untuk diproses, data disimpulkan dari satu macam
sumber, Ada keperluan untuk mempertimbangkan data ekstemal. Beberapa contoh tipe-tipe
data yang berguna dalam perencanaan strategi untuk mengilustrasikan keperluan data ala-
mi:
1. Pandangan ekonomi dalam arah perseroan dan aktivitas daerah mendatang.
2. Arah dan lingkungan mendatang
3. _Kemampuan arah dan pekerjaan dari organisasi melalui pasar, desa, dll (dasar dari
arah kebijaksanaan)
4, Harapan bagi industri daerah lain
|. Kemampuan bersaing dan saham pasar mereka
6. Kesempatan bagi pertarzhan baru, didasarkan pada arah dan perkembangan yang
diharapkan
7. Altematif strategi
8. Proyeksi keperluan sumber untuk altemnatif strategi
w
Database ini terdiri dari beberapa kenyataan yang sukar, tetapi banyak didasarkan pada
pertimbangan. Banyak data yang tidak bisa dikumpulkan pada suatu dasar yang teratur, dan
banyaknya yang tidak bisa secara khusus dilengkapi dalam kemajuan. Untuk alasan ini,
banyak bantahan bahwa tidak mungkin untuk mempunyai sistem informasi menajemen
untuk aktivitas perencanaan strategi.
Mereka menyatakan kesulitan dalam mengefisienkan pengkodean, penggudangan dan
perbaikan sejumlah besar gangguan, kenyataan, dugaan, dll, yang masuk menjadi suatu
perkiraan harapan bagi suatu industri, pasar dan suatu ekonomi.
‘Suatu alternatif untuk hal ini adalah bahwa pendukung sistem informasi tidak bisa
menjadi pelengkap bagi pereacanaan strategi seperti untuk kontrol manajemen dan opera-
sional, tetapi sistem merupakan satu sumber informasi yang dapat memberikan bantuan
36yang penting untuk proses perencanaan strategi, sebagai contoh :
* Evaluasi arah kemampuan didasarkan pada data intemal yang dihasilkan melalui
keperluan processing operasi, tetapi perlu diringkas dalam suatu jalan khusus
| ‘untuk pemakaian perencanaan.
* Proyeksi awal dari kemampuan mendatang bisa dikembangkan melalui analisis
| dari data terdahulu. Perkiraan awal ini diatur melalui menajemen pada pertim-
bangan dasar dan pengalaman.
* Data pasar dasar pada industri dan persaingan mungkin dijaga dalam organisasi
database.
Data bank dari informasi umum dari industri dan persaingan bisa dibeli dalam
bentuk mesin yang dapat dibaca untuk dipakai dengan model perencanaan dan
keputusan.
*
Struktur Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi
Organisasi.
Struktur dari sistem informasi dapat aigambarkan dalam tingkatan fungsi organisasi
yang menggunakan informasi. Tidak ada klasifikasi baku dari fungsi tersebut tetapi fungsi-
fungsi khusus dalam organisasi manufakturing termasuk produksi, penjualan dan pemasaran,
Organizational functions
: fog
i Py
3 bad i
on j bidas
‘Strategic planning
sere Toteh
‘Operational control [
+
| Transaction processing
cot —_
Corr
Ae
Tt
| Figure 2-4
| ‘The matrix of functional subsystem and management activities
37keuangan dan laporan, logistik personalia dan sistem informasi. Top manajemen dapat pula
menganggap sebagai fungsi yang terpisah. Masing-masing fungsi mempunyai kebutuhan
informasi yang unik dan masing-masing membutuhkan sistem informasi bantuan yang
dirancang untuk itu. Suatu organisasi tidak boleh diorganisasikan sepanjang garis-garis
fungsional (dibahas dalam bab 11), tetapi dalam subsistem informasi logikal yang umum
akan mengikuti garis-garis fungsional.
Seperti yang telah dijelaskan dalam bab 1, suatu SIM pada dasamya adalah gabungan
dari sistem informasi yang dirancang untuk mensupport subsistem fungsional dari organi-
sasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut data-
base, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem
fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses
transaksi, pengendalian operasi, pengendalian manajerial, rencana strategis.
Subsistem Penjualan dan Pemasaran.
Fungsi dari penjualan dan pemasaran secara umum termasuk semua aktivitas yang
berhubungan dengan promosi dan penjualan produk atau service. Transaksinya adalah order
penjualan, order promosi penyewaan dan latihan penjualan, penjadwalan penjualan setiap
hari dan upaya promosi dan analisa dari volume penjualan berdasarkan daerah, produk,
langganan dll secara periodik. Kontrol manajerial mengenai perbandingan dari segala
pelaksanaan yang menentang rencana pemasaran. Informasi untuk kontrol manajerial ter-
masuk data kustomer pada langganan, saingan, produk saingan dan penambahan tenaga
penjualan. Rencana strategis untuk pemasaran meliputi pertimbangan tentang mencari pasar
baru dan strategis termasuk analisa langganan, analisa saingan, survei konsumen, proyeksi
pendapatan, proyeksi demografi dan proyeksi teknologi.
Subsistem Produksi.
Pertanggungan jawab dari produksi atau fungsi manufakturing termasuk produksi,
rencana fasilitas produksi, latihan untuk pegawai produksi, kualitas kontrol dan penga-
wasan. Transaksi khusus yang akan diproses adalah permintaan produksi, permintaan
pertemuan. Kontrol operasi memerlukan laporan yang mendetail tentang perbandingan
antara jadwal produksi dengan kemacetan yang muncul. Manajemen kontrol memerlukan
laporan akhir tentang perbandingan standar pelaksanaan atau semua rencana dengan pelak-
sanaan sebenamya dalam setiap cost per unit dan tenaga buruh yang digunakan, Rencana
strategis untuk pabrik termasuk kemungkinan pendekatan manufakturing dan kemungkinan
pendekatan ke otomatisasi.
Subsistem Logistik
Fungsi logistik meliputi kegiatan seperti pembelian, penerimaan, inventori kontrol dan
distribusi. Transaksi yarig diproses di sini termasuk daftar pembelian, permintaan pembe-
lian, permintaan pabrik, laporan penerimaan, permintaan pengapalan dan ongkos pemuatan.
38Fungsi operasionai kontrol menggunakan informasi dalam laporan seperti pembelian yang
lewat, persediaan barang yang habis, kelebihan barang, analisa pelaksanaan pengapalan,
laporan pelaksanaan penjualan. Manajerial kontrol untuk logistik termasuk perbandingan
antara rencana dan tingkat inventori sekarang, harga pembelian, kehabisan persediaan dil.
Rencana strategis termasuk analisis strategi distribusi baru, kebijaksanaan baru terhadap
penjual. Informasi pada teknologi baru, kemungkinan distribusi sangat dibutuhkan,
Personal Subsistem
Personal subsistem termasuk penyewaan, latihan, pembayaran dan pemberhentian
pegawai. Transaksi dalam dokumen menggambarkan tentang daftar permintaan pegawai,
pembagian kerja, latihan spesifik, data-data kepegawaian (latar belakang, keahlian, penga-
Jaman), jam kerja, kesejahteraan, perubahan upah. Operasional kontrol untuk personalia
membutuhkan prosedur keputusan untuk melakukan penyewaan, latihan, pemberhentian,
kenaikan upah dan memperhitungkan keuntungan. Manajemen kontrol dari personalia
dibantu oleh laporan dan analisa yang menunjukkan hasil penyimpangan antara rencana dan.
kenyataan seperti jumlah tenaga sewaan, ongkos penarikan, ongkos latihan, gaji yang
dibayar dll. Rencana strategis untuk personalia adalah evaluasi kemungkinan strategi untuk
penambahan, gaji, latihan keuntungan dan pembangunan lokasi, untuk meyakinkan bahwa
organisasi membutuhkan dan kebutuhan personal untuk mendapatkan obyektifitasnya. In-
formasi strategis yang dibutuhkan meliputi analisa pola pergeseran jabatan, pendidikan dan
tingkatan di daerah dalam satu negera.
Subsistem Keuangan dan Akunting
Keuangan dan akunting adalah suatu fungsi yang terpisah tetapi berhubungan satu
sama lain. Finance bertanggungjawab untuk cukup menjamin financing organisasi pada
ongkos yang rendah apabila mungkin, Fungsi ini mengcover bantwan kredit untuk kon-
sumen, cash manajemen, rencana keuangan (bantuan, penjualan, penyewaan). Akunting
mengcover klasifikasi dari transaksi keuangan dan kesimpulan ‘dalam standar laporan
keuangan (balance sheet), perencanaan biaya dan analisa data harga. Biaya dan harga adalah
‘input bagi manajerial kontrol dalam segala fungsi. Diantara transaksi yang berhubungan
dengan keuangan dan akunting adalah aplikasi kredit, penjualan, pembayaran, kumpulan
dokumen, bon pembayaran, jumal pembayaran, transfer persediaan, buku besar dll. Opera-
sional konyol adalah kesalahan sehari-hari, record dari proses, laporan dari transaksi yang,
tidak diproses dll. Tingkat manajerial kontrol untuk akunting dan keuangan menggunakan
informasi pada budget lawan biaya dari sumber keuangan sekarang, biaya dari proses data
akunting. Tingkat rencana strategis untuk akunting dan keuangan termasuk strategi jangka
panjang untuk cukupmenjamin keuangan, peminjaman pajak dan perencangan sistem untuk
cost akunting dan pembiayaan.
Subsistem Proses Informasi
Proses informasi bertanggungjawab untuk menjamin bahwa fungsi lainnya dengan
menyediakan proses informasi dan sumber. Transaksi khusus untuk proses informasi adalah
39permintaan untuk proses, permintaan untuk pembetulan atau perubahan data dan program,
laporan hardware dan program serta proyek proposal. Operasional kontrol dari operasi
‘proses informasi memerlukan informasi mengenai jadwal kerja schar\-hari, rata-ratakesalahan,
kerusakan alat, untuk pengembangan proyek baru membutuhkan jadwal programmer
mingguan atau harian, Manajerial kontrol membutuhkan data pada rencana lawan harga alat,
performance dari programmer. Rencana strategis meliputi organisasi dari fungsi (sentrali-
sasi dan desentralisasi), semua rencana sistem informasi, pemitihan strategis dalam
penggunaan informasi, struktur umum dari alat hardware dan softwre. Sebagai contoh
keputusan strategi major adalah pemberian workstation mini computer bagi semua analis,
perencana dan manajer.
Subsistem Manajemen Puncak
Top manajemen (kepala eksekutif dan staff) bertugas terpisah dari area fungsional,
tetapi termasuk juga jabatan fungsional wakil presiden dalam kapasitas top menejemen
adalah meminta informasi dan membantw dalam keputusan. Dokumen transaksi berupa surat
dan memo. Informasi untuk kontrol operasional dari top manajemen termasuk jadwal
Pertemuan, file kontrol koresponden, kontak file. Manajerial kontrol oleh top manajemen
menggunakan informasi dimana kesimpulan dari manajemen kontrol akan menjadi latihan
bagi fungsi yang lain untuk mengevaluasi fungsi yang dibentuk sesuai dengan yang
direncanakan. Ini memerlukan pengaksesan rencana dan penampilan sekarang untuk semua
fungsi. Rencana strategis adalah untuk menentukan arah dari perusahaan, rencana dari
sumber-sumber yang mungkin. Rencana strategis pada top manajemen membutuhkan
variasi yang luas dari kesimpulan extemal dan intemal data. Sistem informasi yang
membantu dalam rencana strategis menyangkut pengambilan data yang khusus, analisa
khusus, sistem bantuan keputusan,
Penggabungan Struktur Sistem Informasi Manajemen
Struktur SIM diuraikan dengan dua cara yakni atas dasar kegiatan manajemen dan
fungsi organisatoris. Kedua rancangan ditambah konsep struktural kini akan disintesiskan
ke dalam suatu struktur SIM. Pada hakekatnya hal ini merupakan suatu kerangka konseptual
yang memungkinkan pembahasan dan perencanaan sistem informasi. Ada pula suatu
struktur fisik yang mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
Struktur Konseptuat
Suuktur konseptual suatu SIM merupakan suatu sintesis gagasan yang telah disajikan.
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing
dibagi dalam empat seksi pengolahan informasi :
1, pengolahan transaksi,
2. dukungan operasi ..stem informasi,
3. dukungan pengendalian manajeriat sistem informasi,4, dukungan perencanaan strategik sistem informasi.
Setiap subsistem fungsional mempunyai file data unik yang hanya dipakai oleh subsistem
itu, Sesungguhnya, beberapa aplikasi di dalam subsistem mempunyai file data unik yang
tidak dipertukan oleh aplikasi lain. Ada pula file yang perlu dijangkau oleh lebih dari satu
aplikasi dan perlu tersedia untuk pencarian kembali, File diorganisasikan ke dalam suatu
pangkalan data yang memerlukan perangkat lunak khusus (sistem manajemen pangkalan
data).
Suatu perluasan lebih lanjut dari struktur adalah introduksi perangkat lunak umum.
Subsistem berisikan program aplikasi yang khusus ditulis untuk subsistem itu. Tetapi
terdapat juga aplikasi umum yang melayani banyak fungsi. Setiap subsistem bersambungan
dengan aplikasi umum. Ada juga model analitik dan keputt san (program regresi, program
rutin liniar, model anggaran permodalan, model perencanzan), yang bisa dipakai banyak
aplikasi. Hal ini merupakan dasar model bagi sistem inforruasi.
Gambar dibawah ini, memperlihatkan struktur untuk suatu subsistem fungsional.
Subsistem ini mempunyai program unik untuk tiap kegiatan dan file yang unik. Subsistem
ini menikmati pemakaian aplikasi perangkat lunak, suatu pangkalan model, suatu pangkalan
Unique to Common to many
application applications
Strategic planning
Management control Model
base
Operational control
. Common
‘Transaction processing b———+| srotications
software
Unique subsyatem files
Database management system
‘Common +ta base
Figure 2-5
‘The information subsystem for a function (such as marketing or production)
41‘SIN RUoQEZWeEI0 oy),
42
9-2 oun
‘esequieg
Logistics
Personnel
Finance and
accounting
Information
processing
Top
management
‘Common
programsdata dan sistem manajemen pangkalan data.
Sistem ini mengendalikan semua file dalam pangkalan data, tetapi bisa juga dipakai
untuk penyimpanan dan pencarian kembali dari file unik. Bilamana semua subsistem
digabung, maka mereka membentuk sistem informasi berdasar komputer bagi organisasi.
Lihat gambar di bawah ini, gambar yang tersebut di atas berbeda dari diagram piramida yang
dipakai untuk menjelaskan SIM. Scgitiga dapat ditarik dari struktur yang dapat dikem-
bangkan.
Kegiatan yang berbeda untuk fungsi tidak memerlukan dukungan pengolahan infor-
masi yang serupa. Misalnya, pengolahan transaksi adalah lebih penting dipandang dari segi
waktu pengolahan yang dipakai, file yang dipakai dan sebagainya, dibandingkan perenca-
naan strategik. Pengolahan transaksi memberi dasar bagi semua dukungan informasi.
Konsep dasar pengolahan transaksi yang luas dan suatu komponen perencanaan
strategik yang kecil dapat dianggap scbagai suatu piramida. Bagian yang lebih rendah dari
piramida mengulas prosedur yang tcrstruktur, sedangkan yang dipuncak piramida lebih
banyak melibatkan pengolahan yang tidak terstruktur. Tingkatan bawah piramida lebih
berguna bagi karyawan kerani dan manajer rendahan, scdangkan tingkatan atas terutama
adalah untuk manajemen puncak. Proses keputusan ditingkatan bawah cenderung terpro-
gramkan.
Transaction Operational Management Strategic
processing control control planning
T T
Monitoring information
-- — — —I— — — + |
1 1
Action mfornaon Functional
fF stibsystem:
4 a
Decision support systems
l L
Figure 2-7
Type of management information support within a functional subsystem.
Gambar di bawah ini memperlihatkan piramida SiM.
Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditam-
bah suatu pangkalan data, bebcrapa aplikasi umum dan model dasar analisis umum dan
model keputusan. Struktur fisik adalah serupa kalau semua aplikasi terdiri atas program yang
sama sekali terpisah. Tetapi hal ini tidaklah sclalu demikian adanya. Ada penghematan yang
43cukup besar dari :
1. pengolahan terpadu,
2. pemakaian modul umum.
Pengolahan terpadu dicapai dengan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai
suatu sistem tunggal untuk menycderhanakan kaitan (inter face) dan mengurangi duplikasi
masukan. Suatu contoh yang baik adalah suatu s
stem pesanan. Pencatatan suatu pesanan
mengawali urutan pengolahan. Tiap langkah memakai data baru tetapi juga banyak data dari
pengolahan sebclumnya. Hendaknya diingat bahwa sejumlah besar dokumen dan laporan
disiapkan dari masukan pesanan ditambah kuant
yang sebenamya diangkut, angkutan,
jumlah yang diterima dan potongan, Asumsi ini dibuat bahwa nama pelanggan, alamat dan
status kredit, ditambah harga sctisp barang ada dalam file pelanggan dan faktur.
Strategic
planning
Management
contro!
Transaction processing
| Figure 2-8
‘The management information system as a pyramid
Langkah Data baru yang Dokumen yang
dimasukan_ dihasilkan
Masukan pesanan Jdentifikasi penjual Penerimaan
pesanah
Identifikasi pelanggan Pemberitahuan
pengecuatian
kredit
44Barang yang dipesan
| Kuannitas tiap jenis barang
Pengangkutan Jumlah sebenamya yang
' diangkut
Pembuatan faktur Biaya angkutan
Penagihan Jumlah yang diterima
potongan yang dibcrikan
-Cetakan pesanan
Pemilihan dokumen
Barang tidak
tersedia
Barang harus
dipesan
Register faktur
jumal penjualan
Register pesanan yang
belum dipenuhi
Daftar tagihan
Memo kredit
Register potongan
jumal penerimaan tunai
Analisis Daftar piutang
Penjudlan menurut penjual,
wilayah, pelanggan, dsb.
7
Strategic planning
Management control
Operation contol
| Transaction processing VHA fi
| Se
‘Application such us order entry crossing funcuonal boundaries
| Figure 2-9
Applications crossing functional boundaries
45Hendaknya diingat banwa sejumlah besar dokumen dan laporan dari masukan pesan
ditambah kuantitas yang sebenamya diangkut, angkutan, jumlah yang diterima dan potong-
an. Asumsi ini dibuat bahwa nama pelanggan, alamat dan status kredit, ditambah harga tiap
barang ada dalam file pelanggan dan faktur. Dokumen dan laporan termasuk fungsi
pemasaran, logistik, akuntansi dan keuangan, Dengan perkataan lain, suatu sistem masuk-
kan pesanan yang terpadu melintasi batasan fungsional (gambar 2-9).
Pengaturan design dan sebuah sistem informasi sebagai sebuah nomor dari set yang
kecil dari intruksi-intruksi proses dikatakan modul-modul. Beberapa modul selalu digunakan
sekali saja dalam suatu aplikasi, orang lain dapat menggunakan dan aplikasi yang lebih besar.
Penggunaan dari modul-modul secara merata dalam kotak-kotak dimana setiap maksud
yang diinginkan karena maksud tersebut memperbaiki maksud banyak sistem development
dan modifikasi, Modul-modul dapat ditulis dan terpisah dari penyajian, menginginkan lebih
dari efisiensi perawatan dari identifikasi boundari dari modul-modul yang ditambah.
Penggunaan.modul-modul demikian juga sebuah aplikasi dari prinsip-prinsip sistem (lihat
bab 9).
Struktur phisik dari sebuah sistem informasi mempengaruhi penggunaan modul-modul
secara bersama untuk banyak operasi proses, Sebagai contoh, sebuah input data yang sering
dipakai boleh digunakan untuk semua aplikasi. Jika sebuah aplikasi terdiri dari modul-
modul mayor untuk input, input yang valid dan kontrol kesalahan, berarti tidak ada aplikasi
yang komplit tanpa menggunakan modul ini. (gambar 2-10).
Beberapa Pokok Masalah Dalam Struktur SIM
‘Ada beberapa persoalan mengenai struktur MIS yang menjadi perdebatan. Diantaranya
adalah tentang sistem informasi formal dan informal, manajer mempertahankan sistem
informasi formal, perluasan integrasi antara file dan processing, perluasan interaksi pemakai
mesin dan sistem umum dan individu.
Function subsystem
Strategic planning
Management control
Operational control
Transaction control
Common module inserted (or called) by
all programs needing the function,
Figure 2-10
Use of common modules in
phisical structure of MIS
46Sistem Informasi Formal dan Informal
MIS yang dideskripsikan pada bab ini meliputi hanya sebagian dari proses informasi
seluruhnya dalam suatu organisasi. Sistem pemrosesan informasi yang lengkap dari sebuah
organisasi trdiri dari sistem umum dan sistem pribadi. “Umum” digunakan dalam organi.
sasi dan tersedia bagi siapa saja yang berhak mengetahui informasi tersebut. Sistem pribadi
dipegang oleh perorangan. Boleh saja tambahan atau tiruan sistem public/umum dan
mungkin juga tanpa persetujuan dan tanpa keberanian.
Sistem umum dan pribadi adalah sistem informasi formal dan informal. Manifestasi
sistem informasi formal adalah dengan dokumen dan penyimpanan data lain-lain, pada
umumnya dengan memenuhi aturan dan prosedur tertentu. Sistem informasi informal dapat
mengerjakan informasi yang dibutuhkan oleh fungsi-fungsi dalam organisasi tanpa ada
dokumentasi atau penyimpanan data.
Definisi MIS pada bab ini dengan prosedur dan program untuk aplikasi adalah bagian
dari sisiem umum formal. Secara organisatoris unum dan pengambilan informasi tergan-
tung hanya bila mendapat hak untuk mengambil atau memasukkan data. Sistem umum
infomal melayani semua orang dalam organisasi yang berhubungan. Sistem informal
mempunyai bebarapa aturan-aturan penyelesaian. Contoh dari sistem informasi umum
informal adalah surat elektronis, panggilan telepon, pembicaraan pada pertemuan, seperti
pendingin air, catatan pada papan pengumuman, artikel dan publikasian yang didis-
tribusikan dalam kantor dan presentasi oleh sumber informasi lain seperti perwakilan
dagang.
‘Sebagai tambahan kepada sistem umum formal dan informal, banyak sistem informasi
pribadi memelihara/menjaga keberadaan dalam organisasi. Banyak sistem tersebut adalah
formal, setidak-tidaknya bagi pemilik pribadi dan beberapa staff yang menunjang. Sebagai
contoh, manajer penjualan sebuah industri boleh memelihara sebagian file data hasil
penjualan digunakan untuk memperbesar informasi yang diterima dari sistem informasi
penjualan formal. Sekretaris manajer dapat mengumpulkan dan merawat data (dari laporan
penjualan harian), tapi informasi hanya boleh diketahui oleh manajer penjualan, tanpa
pengetahuan bagian penjualan. Itulah sistem pribadi formal. Sistem ita tidak hanya berdasar-
kan fungsi atau jabatan, tetapi juga posisi orang-orang yang membutuhkan. Banyak pribadi
mempunyai sistem informasi informal pribadi. Melalui kontak pribadi mereka merancang
aturan informasi yang mungkin penting bagi pembuatan keputusan tapi tersedia bagi mereka
‘seperti perorangan lebih dari tugas posisi formal.
Seperti pada gambar 2-11, sistem informasi umum dari sebuah organisasi menjadi lebih
besar dari sistem pribadi, tetapi kemudian menjadi porsi yang tertentu dari aliran informasi
organisasi. Akibat dari sistem informasi umum menurut jenisnya yang digambarkan pada
bab ini adalah memperluas pandangan formal, secara umum. Perluasan ini menurunkan
kebutuhan pribadi. Satu kelebihan dari sistem umum formal di atas sistem informasi pribadi
adalah karena menjadi milik posisi/jabatan dari milik perorangan. Jadi bila ada orang baru
datang ke posisi tersebut maka ia akan mendapat informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
posisinya,
47Public system
Formal informal
structured unstructured
system system
Private system
Formal Informal
Effect of MIS on relative sizes of information
system components.
Public formal Public
informal
Private formal Private
informal
Figure 2-11
Public of private and formal versus informal information system.
Memperiuas jangkauan sistem formal umum juga memerlukan biaya. Biaya dibu-
tuhkan untuk kebutuhan mendatangkan, merancang sistem, pemprograman, uji coba dan
menulis prosedur untuk pengoperasian dan menggunakan sistem. Karena biaya pengem-
bangan sistem yang tinggi, kecenderungan hanya untuk otomasi sistem dapat dibenarkan.
untuk sistem umum sehingga biaya ditanggung banyak pemakai tingkat akhir seperti yang
dipaparkan pada bab I bermaksud pemakai dapat mempergunakan terminal atau personil
komputer dan pengembangan bahasa aplikasi yang kuat untuk mengembangkan sistem
mereka. Banyak aplikasi dikembangkan oleh pemakai pada personal computer sangat
individual dan secara formal adalah sistem pribadi.
Ada perdebatan yang sedang berlangsung untuk berapa besar proses informasi organi-
sasi dapat secara efektif membuat bagian sistem formal dan berapa besar seharusnya sisa
pada informal. Hal ini dapat menjadi argumentasi bahwa banyak keputusan penting
berbasiskan pada informasi yang diterima melalui jalur informal yang tidak bisa diformal-
kan, khususnya pada tingkal top management. Pernelitian yang dikenal oleh Mintzberg
menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen dari waktu pimpinan pelaksana digunakan dalam
komunikasi verbal. Penelitian sistem informasi manager oleh Ives dan Olsen menunjukkan
gambaran yang mirip. Hal tersebut menjadi catatan khusus karena manager-manager tidak
bisa dikatakan tidak mengenal dengan kemampuan formal, sistem informasi umum.
48Pengacara perluasan lingkup sistem formal menyatakan bila mengurangi waktu oleh
manager dalam komunikasi informal, produktivitas mereka akan naik dan sehingga meng-
untungkan perusahaan. Keraguan pada bab ini menyatakan hanya sistem informasi akan
mengakibatkan produktivitas manager akan tinggi dengan sistem informal seperti sistem
penunjang keputosan yang dikembangkan user. Perdebatan ini akan berlanjut dalam bab
selanjutnya.
Perluasan Integrasi
Banyak pengacara “sistem total” mempunyai argumentasi tentang integrasi lengkap
‘untuk semua proses informasi formal. Pengalaman masa kini menekankan sistem integrasi
yang ketat tidak praktis. Terlalu banyak faktor untuk mempertimbangkan semua sekaligus,
dan perawatannya sulit untuk keadaan ini, sistem informasi menekankan untuk mempunyai
sebuah rancangan modul dengan integrasi bila dibutuhkan. Ketidakberadaan diantara
subsistem dihilangkan dengan menggunakan database yang standar dan umum.
Integrasi data dilengkapi dengan penggunaan database umum. Sebuah database umum
tidak perlu menghilangkan kebutuhan untuk file-file terpisah. Beberapa file berguna bila
untuk satu aplikasi dan kemungkinan dapat dirancang untuk dan dipelihara oleh aplikasi
tersebut.
Kebutuhan data untuk tingkat-tingkat aktivitas manajemen yang berbeda juga me-
nekankan kebutuhan untuk lebih dari satu data base dari pada integrasi lengkap. Sebagai
contoh, data yang dikumpulkan dari sumber-sumber luar dan disimpan untuk rencana
strategis sangat berbeda dengan data dari dalam untuk kontrol operasi sehingga perbedaan
beberapa database mungkin dibutuhkan.
Perluasan Interaksi Pemakai Mesin.
Struktur sistem informasi tidak memperinciinteraksi pemakai mesinhubungan langsung;
ia hanya menunjukkan tunjangan untuk operasional aktivitas manajemen yang bervariasi.
Proses transaksi secara hubungan langsung sangat dibutuhkan karena transaksi segera
menjadi lengkap. Penyelidikan pada umumnya lebih efektif bila jawaban segera sudah
tersedia. Penggunaan analisa, perencanaan dan model keputusan mempertinggi frekwensi
bila analis, perencana atau pembuat keputusan dapat berinteraksi langsung dengan program
komputer, menjawab pertanyaan “apa yang terjadi bila” selama menganalisa masalah.
Dengan perumusan biaya pada komputer dan teknologi komunikasi, kecenderungan adalah
menghubungkan langsung proses transaksi dan sistem penunjang keputusan.
Sistem komputer yang menunjang proses transaksi hubungan langsung tidak harus
menunjang model interaktif. Bagaimanapun juga, memiliki sistem informasi tidak me-
nekankan sistem komputer tunggal. Sebuah organisasi dapat menggunakan komputer di
Tumah untuk proses transaksi tapi memberikan altemmatif untuk model interaktif seperti
memberikan sebuah interaktif di rumah yang kecil, menggunakan waktu atas komputer luar
melalui penggunaan waktu, atau menggunakan personal komputer . Pendekatan tersebut
membesarkan hati manager dan staf spesialis untuk mengembangkan model penunjang
mereka, daripada tergantung pada staf fungsi proses informasi.
49Rangkuman
Bab ini telah mendefinisikan sebuah struktur konsep untuk sebuah MIS. Sebuah sistem
informasi masa kini berbeda dengan model ini karena bagian-bagian yang pasti tidak
disesuaikan harga atau karena implementasinya ditampilkan atau dilaksanakan secara evalu-
sioner daripada sekaligus.
Sistem informasi dapat dirinci dalam bagian pelaksanaannya. Komponen fisiknya
adalah Hardware, Software, Database, Prosedur dan Pelaksana. Prosesnya dibutuhkan untuk
proses transaksi, merawat file induk, menghasilkan laporan, proses penelitian dan aplikasi
penunjang interaktif proses, Keluaran untuk pemakai adalah dokumen transaksi, taporan
terencana, laporan penelitian terencana, laporan ad hoc dan jawatan penyelidikan dan
jawaban dialog pemakai-mesin. Hal tcrsebul menunjukkan manajemen dan pembuat kepu-
tusan lain dengan informasi monitoring, informasi tindakan dan penunjang keputusan,
informasi dapat ditunjukkan dari kedua struktur keputusan terprogram dan tak terstruktur,
keputusan tak terprogram.
Struktur MIS dipengaruhi aktivitas manajemen dan fungsi organisasi. Kebutuhan
informasi bervariasi tergantung tingkat penunjang aktivitas management: rencana strategis,
kontrol manager, atau kontrol operasi. Mereka juga bervariasi tergantung tingkatan struktur
penunjang keputusan, Setiap fungsi organisasi ditunjang oleh sistem informasi mempunyai
kebutuhan proses informasi unik seperti pada umumnya.
Struktur konsep dari sebuah sistem informasi terdiri dari sebuah federasi yang tidak
sama dengan fungsi subsistem informal. Setiap subsisiem memberikan dukungan pada
pengolahan transaksi, pengawasan operasional, pengawasan manajemen dan perencanaan
strategis. Bebcrapa tipe subsistem pemasaran, produksi, logistik, personal, keuangan dan
akunting, sistem informasi dan top manajemen. Konsep struktur memasukkan beberapa file
yang unik untuk sctiap subsistem ditambah dengan database umum. Disini software yang
unik untuk setiap subsistem dan software yang umum digunakan oleh atau disediakan untuk
semua subsistem, sistem manajemen database. Software yang rutin digunakan dan sebuah
model dasar analis, perencanaan dan model keputusan.
50