You are on page 1of 13

A.

Judul
Hiponim dalam Artikel “Pajang Aneka Batu Mulia Berkualitas”, “Asyiknya
Berburu Batu Mulia” dan “Belajar Sejarah Minahasa di Institut Seni Budaya
Sulawesi Utara”.

B. Latar Belakang
Semantik merupakan bidang linguistik yang mempelajari makna atau arti.
Makna juga bagian dari bahasa. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang
penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh
salah satu komponen berbahasa yaitu penggunaan kosakata. Penguasaan kosakata
dapat menjadi dasar untuk terampil berbahasa karena dengan kosakata
dimungkinkan seseorang dapat menyampaikan informasi yang luas secara baik
sehingga komunikasi berjalan dengan lancar.
Dalam semantik terdapat pengkajian dalam makna seperti hiponim,
hipernim, sinonim, antonim, polisemi, dan homonim. Salah satu kajian yang
menarik adalah hiponim. Hiponim sendiri merupakan relasi antar kata yang
berwujud atas bawah dalam suatu makna yang terkandung sejumlah komponen
lain.Hiponim juga dapat dikatakan sebagai salah satu bagian dari keindahan
wacana. Penggunaan makna digunakan untuk dapat mengetahui adanya
kehiponiman dalam wacana.
Setiap wacana yang tulis pasti menggunakan relasi wacana didalamnya,
salah satunya adalah teks berita dalam surat kabar. Surat kabar merupakan salah
satu media massa yang menggunakan bahasa jurnalistik yang memiliki sifat-sifat
khas yang singkat, padat, sederhana, jelas dan menarik (Badudu, 1991: 135).
Kehiponiman juga bisa terdapat dalam judul – judul sebuah wacana artikel.
Wacana juga dijadikan satuan tertinggi dalam suatu gramatikal satuan kalimat.
Wacana sendiri dapat dibangun oleh beberapa kalimat itu sendiri.
Dengan demikian Hiponim menjadi bahan kajian dalam makalah ini sebab
hiponim sendiri dianggap bagian dari makna suatu ungkapan lain. Semakin luas

1
penguasaan kosa kata maka semakin mudah pula dalam mengungkapkan
kehiponiman dalam setiap wacana. Hal inilah yang menjadi latar belakang
pemilihan pada pengkajian hiponim yang akan dibahas mengenai hiponim, bagan
hiponim dan kohiponim yang terdapat dalam data yang sudah ditentukan penulis.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah identifikasi data hiponim yang terdapat dalam artikel “Pajang
Aneka Batu Mulia Berkualitas”, “Asyiknya Berburu Batu Mulia” dan “Belajar
Sejarah Minahasa di Institut Seni Budaya Sulawesi Utara”
2. Bagaimankah bagan dan hierarki pernyataan hiponim dalam artikel “Pajang
Aneka Batu Mulia Berkualitas”, “Asyiknya Berburu Batu Mulia” dan “Belajar
Sejarah Minahasa di Institut Seni Budaya Sulawesi Utara”
3. Bagaimana bentuk kohiponim dari hiponim yang ada dalam artikel “Pajang
Aneka Batu Mulia Berkualitas”, “Asyiknya Berburu Batu Mulia” dan “Belajar
Sejarah Minahasa di Institut Seni Budaya Sulawesi Utara”

D. Kajian Teori
1. Hiponimi ( Fatimah Djajasudarma, 1999:49-49).
Istilah hiponim berasal dari kata Yunani Kuno, onoma ‘nama’ dan hypo ‘di
bawah’ (nama yang termasuk di bawah nama lain). Hiponim adalah hubungan
makna yang mengandung pengertian hierarki. Hubungan hiponimi ini dekat
dengan sinonimi. Bila sebuah kata memiliki semua komponen makna kata
lainya, tetapi tidak sebalinya; maka perhubungan itu disebut hiponimi. Kata
bunga termasuk mawar, melati, dst., atau mawar termasuk golongan bunga.
Jadi kata mawar adalah hiponimi dari bunga atau mawar meliputi
superordinat bunga (lihat Palmer, 1976). Kata mawar meliputi semua warna,
dapat dikatakan sebagai superordinat dari hijau, merah, kuning atau biru, dsb.
atau merah sebagai salah satu hiponim dari warna, merah berada dibawah dan
kata warna berada diatas merah, kuning, hijau, dst.

2
Binatang warna

kuda anjing kucing hijau merah kunin


g

Bunga

Dengan demikian dari


roscontohmawar
diatas binatang,
melatiwarna dan bunga adalah
hipernim, masing-masing dari kuda, anjing, kucing; hijau, merah, kuning;
mawar, ros, melati

2. Hiponim (Mansur Pateda, 1983: 209-211)


Hiponim berbeda dengan antonim, homonim, dan sinonim, maka
hiponim mempunyai hubungan yang berlaku satu arah. Kata merah
merupakan hiponim warna; kata warna tidak berada dibawah merah
melainkan diatas kata merah.
warna merah

bukan

merah warna

Dengan demikian kata warna memiliki hiponim segala macam warna


yang kita kenal, misalnya merah, jingga, hujau. Kata warna memiliki
superordinat dari kata merah, jingga, atau kata warna hipernimi (Ing:
hypernymy) kata merah (Mansur Pateda, 1983: 209-211).

3
Kata lembu dalah hiponim dari binatang menyusui; binatang
menyusui adalah hiponim dari binatang; maka lembu pastilah hiponim dari
binatang. Disini dapat dilihat bahwa hubungan bersifat universal, searah
yang berbeda dengan sinonim yang hubungannya bersifat bilateral atau
simetris.

makhluk hidup

tumbuhan binatang

unggas ikan insekta

ayam burung angsa

Hierarki di atas menyatakan: ayam → unggas → binatang →


makhluk hidup. Dengan kata lain, ayam merupakan hiponim dari burung;
burung merupakan hiponim dari binatang; dan binatang merupakan hiponim
dari makhluk hidup.

3. Hiponim (J.W.M. Verhaar, 2008: 396)

Verhaar (1983:131) mengatakan: “Hiponim ialah ungkapan (kata,


biasanta atau kiranya dapat juga frasa atau kalimat) yang maknanya
dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain.” Hubungan
kehiponiman dalam pasangan kata adalah hubungan antara yang lebih kecil
(secara ekstensional) dan yang lebih besar (secara ekstensional pula).
Misalnya, kursi adalah hiponim terhadap perabot dan merah meropakan

4
hiponim terhadap berwarna. Hubungan kehiponiman tidak berlaku timbal-
balik (J.W.M. Verhaar, 2008: 396).

4. Hiponim dan Hipernimi (Abdul Chaer, 2009: 98-101)

ikan

tongkol bandeng teri mujaer tenggiri

Kata tongkol berhiponim terhadap kata ikan; tetapi kata ikan tidak
berhiponim terhadap kata tongkol, sebab makna ikan meliputi seluruh jenis
ikan. Dalam hal ini relasi antara ikan dengan tongkol (atau jenis ikan lainnya)
disebut hipernimi. Jadi, kalau tongkol berhiponim terhadap ikan, maka ikan
berhipernim terhadap tongkol. Lalu apakah ada hubungan antara tongkol,
bandeng, tenggiri, dan mujair yang sama-sama merupakan hiponim terhadap
ikan ? biasanya disebut dengan istilah kohiponim. Dengan demikian, tongkol
berkohiponim dengan tenggiri, dengan bandeng dan dengan yang lainya.

Disamping istilah hiponimi ada pula istilah yang disebut meronimi.


Kedua istilah ini mengandung konsep yang hampir sama. Perbedaanya adalah
jika hiponimi menyatakan adanya kata (unsur leksikal) yang maknanya berada
di bawah makna kata lain, sedangkan meronimi menyatakan adanya kata
(unsur leksikal) yang merupakan bagian dari kata lain. Jadi kalau hiponimi
dikatakan “tenggiri adalah sejenis ikan”, maka dalam meronimi dikatakan
“kepala adalah bagian dari bagian tubuh”.

5. Hiponim (Geofrey Leech, 2003: 128-130)

Hubungan makna yang lain yang berguna untuk membedakan


adalah ‘memasukkan makna’ atau hiponimi. Hubungan ini di antara dua

5
makna jika satu rumus komponensial mengandung semua ciri yang terdapat
di dalam rumus lain. Dengan demikian maka contoh ‘woman’ berhiponimi
dengan ‘grown-up’, karena kedua ciri yang membentuk grown-up
(HUMAN-ADULT) berada di dalam definisi woman: +HUMAN+ADULT-
MALE. Woman juga berhiponimi dengan female dan human being . alasan
yang akan muncul kemudian, identitas makna diperlakukan sebagai kasus
khusus dari hipoimi; oleh karena itu woman seperti halnya ,makna
komponensial yang lain, berhiponimi dengan kata itu sendiri.

Kata memasukan (inclusion) merupakan kata yang membingungkan


jika kita pakai dalam hubungannya dengan makna, sebab sementara dalam
satu hal woman itu termasuk grown-up, ditinjau dari segi lain menjadi
sebaliknya, yaitu grown-up termasuk woman dalam pengertian bahwa suatu
istilah yang umum mungkin dikatakan termasuk makna dari istilah yang
lebih spesifik.

Sebenarnya, di dalam pengartian memasukkan (inclusion) yang


terakhir tadi, kita sebetulnya berbicara tentang acuan atau reference istilah
(seperangkat nilai atau obyek yang di acu) dan bukannya makna. Oleh
karena ada hubungan yang terbalik antara meaninginclusion dan diferencial
inclusion, maka akan lebih aman jika kita sama sekali tidak menggunakan
kata inclusion, atas dasar ini mengikuti John Lyons (1984: 453-4) dengan
menggunakan istilah hiponimi.

E. Cara kerja
1. Metode Pengumpulan Data
Pertama, menggunakan metode identifikasi. Metode ini dimaksudkan
untuk mengidentifikasi gejala-gejala yang berkaitan dengan topik atau lebih
kepada pengelompokkan data. Kedua, Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam kajian ini adalah metode “studi pustaka”. Metode

6
pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan setepat-tepatny. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini yakni teknik baca dan catat, yakni teknik membaca dan
mengamati hal yang dijadikan objek penelitian. Membaca dan mencatat
dilakukan untuk menemukan hal-hal yang berkaitan dengan adanya
“hiponim” dalam artikel-artikel yang telah ditentukan.
2. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis deskriptif
kualitatif yang merupakan dalam bentuk bahasa bukan angka. Adapun metode
deskriptif kualitatif dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) membaca artikel
secara berulang-ulang, (2) Menentukan hiponim dalam artikel, (3)
mengidentifikasi hiponim dalam berbagai artikel, (3) mencatat data-data
penting yang berkaitan dengan hiponim dalam berbagai artikel, (4)
menyajikan data dalam bentuk table dari hasil identifikasi, (5) melaporkan
hasil penelitian.

F. Pembahasan
1. Identifikasi data yang berkaitan dengan hiponim dalam artikel “Pajang Aneka
Batu Mulia Berkualitas” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni 2015)
, “Asyiknya Berburu Batu Mulia” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28
Juni 2015) dan “Belajar Sejarah Minahasa di ISB Sulut” (sumber:
TRIBUNNEWS.COM Reporter: Finneke Wolajan | Senin, 29 Juni 2016 19:11
WIB).
a. Data pada artikel “Pajang Aneka Batu Mulia Berkualitas”

Data Hiponim “Pajang Aneka Batu Mulia Berkualitas”


No. Kutipan
1. …stan batu mulia milik Ipung yang memajang aneka koleksi batu

7
mulia. Diantaranya, jenis batu mulia phyrus, bacan, pancawarna, green
Borneo dan batu bergambar…

b. Data hiponim pada artikel “Asyiknya Berburu Batu Mulia”

Data Hiponim “Asyiknya Berburu Batu Mulia”


No. Kutipan
1. …penggemar batu mulia beragam profesi mulai dari PNS, wiraswasta,
pengusaha, direktur, hingga seniman.
2. ...termasuk seniman musik Jaduk Ferianto, salah satu pecinta batu
mulia yang ikut berburu di area pameran…

c. Data hiponim pada artikel “Belajar Sejarah Minahasa di ISB Sulut”

Data Hiponim “Belajar Sejarah di ISB Sulut”


No. Kutipan
1. …dan berbagai busana yang digunakan penari Minahasa. Seperti
busana maengket, dan busana tarian kabasaran…
2. ... Juga musik-musik tradisional Minahasa yang digunakan hingga saat
ini, seperti kolintang dan musik bambu…
3. … serta kuliner Minahasa nasi jaha terpanjang…

2. Bagan hierarki pernyataan hiponim yang ada dalam artikel “Pajang Aneka
Batu Mulia Berkualitas” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni 2015)
, “Asyiknya Berburu Batu Mulia” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28
Juni 2015) dan “Belajar Sejarah Minahasa di ISB Sulut” (sumber:

8
TRIBUNNEWS.COM Reporter: Finneke Wolajan | Senin, 29 Juni 2016 19:11
WIB).
a. Bagan hierarki pernyataan hiponim “Pajang Aneka Batu Mulia
Berkualitas” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni 2015).

aneka koleksi batu mulia

phyrus bacan pancawarna green Borneo batu


bergambar

Berdasarkan bagan di atas maka dapat dinyatakan bahwa phyrus, bacan,


pancawarna green Borneo, dan batu bergambar adalah hiponim dari aneka
koleksi batu mulia atau aneka koleksi batu mulia berhipermini dengan
phyrus, bacan, pancawarna green Borneo, dan batu bergambar

b. Bagan hierarki pernyataan hiponim “Asyiknya Berburu Batu Mulia”


(sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni 2015).

Penggemar batu mulia beragam profesi

PNS wiraswasta penguasaha direktur seniman

Berdasarkan bagan di atas maka dapat dinyatakan bahwa PNS, wiraswasta,


pengusaha, direktur, dan seniman adalah hiponim dari penggemar batu mulia
beragam profesi atau penggemar batu mulia beragam profesi berhipernim
dengan PNS, wiraswasta, pengusaha, direktur, dan seniman.

9
Termasuk seniman musik

... Jaduk Ferianto ...

Berdasarkan bagan di atas maka dapat dinyatakan bahwa Jaduk Ferianto


adalah hiponim dari termasuk seniman musik dan atau termasuk seniman
musik berhipermini dengan Jaduk Ferianto.

c. Bagan hierarki pernyataan hiponim “Belajar Sejarah Minahasa di ISB


Sulut” (sumber: TRIBUNNEWS.COM Reporter: Finneke Wolajan |
Senin, 29 Juni 2016 19:11 WIB).

Berbagai busana yang digunakan penari Minahasa

busana maengket busana tarian kabasaran

Berdasarkan bagan diatas maka dapat dinyatakan bahwa busana maengket dan
busana tarian kabasaran adalah hiponim dari berbagai busana yang digunakan
penari Minahasa atau berbagai busana yang digunakan penari Minahasa
berhipernim dengan busana maengket dan busana tarian kabasaran.
musik-musik tradisional Minahasa yang digunakan hingga saat ini

kolintang musik bambu

10
berdasarkan bagan diatas maka dapat dinyatakan bahwa kolintang dan musik
bambu adalah hiponim dari musik-musik tradisional Minahasa yang
digunakan hingga saat ini atau musik-musik tradisional Minahasa yang
digunakan hingga saat ini berhipernim dengan kolintang dan musik bambu.

Kuliner Minahasa

... Nasi Jaha ...

Berdasarkan bagan diatas maka dapat dinyatakan bahwa Nasi Jaha adalah
hiponim dari kuliner Minahasa atau kuliner Minahasa berhipernim dengan
Nasi Jaha.

3. Bentuk Kohiponim Dari Hiponim Yang Ada Dalam Artikel “Pajang Aneka
Batu Mulia Berkualitas” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni 2015)
, “Asyiknya Berburu Batu Mulia” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28
Juni 2015) dan “Belajar Sejarah Minahasa di ISB Sulut” (sumber:
TRIBUNNEWS.COM Reporter: Finneke Wolajan | Senin, 29 Juni 2016 19:11
WIB).
a. Bentuk Kohiponim Dari Hiponim yang ada dalam artikel “Pajang Aneka
Batu Mulia Berkualitas” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni
2015).
1) Phyrus berkohiponim dengan bacan, dengan pancawarna, dengan
green Borneo, dan dengan batu bergambar.

b. Bentuk Kohiponim Dari Hiponim Yang Ada Dalam Artikel “Asyik


Berburu Batu Mulia” (sumber: Kedaulatan Rakyat | Minggu, 28 Juni
2015).

11
1) PNS berkohiponim dengan wartawan, dengan pengusaha, dengan
direktur, dan dengan seniman.
2) Jaduk Ferianto berkohiponim dengan seniman musik lainya.
c. Bentuk Kohiponim Dari Hiponim Yang Ada Dalam Artikel “Belajar
Sejarah Minahasa di ISB Sulut” (sumber: TRIBUNNEWS.COM Reporter:
Finneke Wolajan | Senin, 29 Juni 2016 19:11 WIB).
1) Busana maengket berkohiponim dengan busana tarian kabasaran.
2) Kolintang berkohiponim dengan musik bambu.
3) Nasi Jaha berkohiponim dengan kuliner Minahasa lainya.
G. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
hiponim merupakan relasi makna yang dapat diaplikasikan untuk meneliti suatu
artikel dalam koran tetapi tidak semua artikel memiliki hiponim. Hiponim
mempunyai hubungan yang berlaku satu arah yang membedakanya dengan
antonim, sinonim ataupun homonim. Misalnya A adalah hiponim dari B atau B
berhipernim dengan A. jika A berhipernim dengan B,C,D maka B berkohiponim
dengan C dan dengan D.
H. Daftar Pustaka
Chaer, Abdul. 2013. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Asdi
Mahasatya.
Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna.
Bandung: Refika Aditama.
Leech, Geoffrey. 2003. Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Verhar, J.W.U. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

12
I. Lampiran
1. Artikel “Pajang Aneka Batu Mulia Berkualitas” (sumber: Kedaulatan Rakyat |
Minggu, 28 Juni 2015) ,
2. Artikel “Asyiknya Berburu Batu Mulia” (sumber: Kedaulatan Rakyat |
Minggu, 28 Juni 2015)
3. Artikel “Belajar Sejarah Minahasa di ISB Sulut” (sumber:
TRIBUNNEWS.COM Reporter: Finneke Wolajan | Senin, 29 Juni 2016 19:11
WIB).

13

You might also like