You are on page 1of 193
Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains Nasional/Internasional OPTIKA PT KANDEL JudulBuku —: Optika Penuls : Prof. Yohanes Surya, Ph.D Editor “Tim Penulis Buku Oimpiade Fisika Perancang Kult :_ Tim PT Kandel Hustrasi TimPT Kandel Tata Lotak TimPT Kandet Ditevitkanolen : PT Kandet Golden Boulovard Blok U No. 3-6 J Pahiawan Seribu, BSD CITY Serpong, Tangerang 15322 Telp. (021) 53163394-98, Fax. (021) 53162187 Cotakan + Cetakan kedua Agustus 2070 978-979-1301-79-5 i 1 Copyright 2010 oleh PT Kandel ‘Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak scbagian maupud seluruh isi, ilustrasi, foto, design, dan layout buku ini, dalam bentuk i ‘dan dengan cara. apapun tanpa izin tortulis dari PT Kandel. | | 1 weer TED eee Pasal 72 oo oe arangsiapa Socal ee dan t tanpa hak mengumumkan atau penpeten statu - Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjata paling singkat ~ 4 (atu) bulan dan/atau denda paling sedikt Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau } tahun danfatal denda ling banyak na penjara. -paling Jama 7 (tuje 9.00 .000.060,00 (lima: ter ss ih): i= Kata Pengantar Buku yang anda baca ini ‘adalah buku keenam dari 7 seri buku Pisika yang terdiri dari: z 1. Matematika scbagei Alat Bantu 2. Mekanika dan Fluide - Mekanike dan Fluida - Buku 1 ~ Mekanika dan Fluida - Buku 2 Getaran dan Gelombang Suu dan ‘Termodinamika Listrik dan Magnet Optika Fisika Modern sentence soe ee Dalam seri buku ini, penulis mencoba menyajikan konsep-konsep fisika yang disertai dengan banyak contoh soal. Diharapkan lewat contoh-contoh soal ini para pelajar dapat lebih memahami fisika. i Buku ini sangat baik untuk persinpan olimpiade Fisika dan juga untuk sekolah-sckolah yang ingin mmrid-muridnya’ lebih dalam belajar fisika. ‘Tidak seperti buku lain yang disusun berdasarkan kurikulum tertentu, buku ini disusun berdasarkan topik-topik. Walaupun kurikulum berubah, buku int tetap dapat dipakai. | i | Akhir kata penulis .mengueapkan selamat -menikmati seri buku Fisika ini, semoga pata pelajar di Indonesia semakin cinta fisika. Penulis iii | i oicarisansiinncsiniscnisnasitariay | | | Daftar isi Kata Pengantar ses Daftar [si Bab 1. Optika Geometri Pemantulan = Pendabuluan .. = Pemantulan Cahaya. = Hukum Pemantulan = Pengayaan: Prinsip Fermat = Cennin v Pelangi (Pengayaan) Interferensi_ Cabaya Percobaan Young Intensitas Cahaya Hasil Interferensi (Pengayaan) Difraksi_ Cabaya. Difraksi Celah Tunggal Pengayaan.. Kisi_ Difraksi dan Alat Optik Polarisasi Polarisasi Cahaya. 4 i sig Bab 7 Optika Geometri Pemantulan Pendabulun Pemantulan Cal Haku Pemantid Pengayaan: Prinsip Fermat oe Cermin. Datar Benda dé Antara Dua Cermin Datar Cermin Stal dan Penyelesaian | i I i | | i i : ‘ / 4 : 3 | | a 1 Pepe pret eb ae toe Optika Geometri Pemantulan (ug Peristiwe pemantulan dan pembiasan cahaya merupakan peristiwa yang sering kita & temui dalam kehidupan kita, Tentu kita ingin tahu apa konsop fisike tentang pemantulan dan pembiasan bukan? Mari kita pelajari hal yang menarik ini! | Cahaya dapat dianggap sebagai suatu gelombang bidang, | artinya muke-mouka gelombang cohaya berbentuk bidang Ly | seperti digambarkan pada Gambar 1.1. a Pemantulan dan pembiasan gelombang cahaya oleh suatu a permukaan digambarkan pada Gambar 1.2a. Pada gambar dilukiskan berkas cabaya datang, berkas cahaya pantul, Gamber 1.1 dan berkas cahaya bias. Dalam dua dimensi; muka-muka gelombang datang, gelombang pantul, dan gelombang bias dapat. digambarkan sebagai garis-garis yang tegak lurus arah rambatan gelombang seperti tampak Gambar 1.2b. Untuk menyederhanakan penggambaran dan analisis, berkas datang, berkas pantul, dan berkas bias kita Tukiskan sebagai satu garis yang arabnya sejajar dengan arah perambatannya —_sinar cehoye tering seperti pada Gambar 1.2c. Garis. ““""* Gambar 120 garis lurus yang menunjukkan arah perambatan berkas datang, berkas pantul, dan berkas bias ini dinamakan sinar datang, sinar pantul, dan sinar bias. Penyederhanaan ini sangat menolong dalam optika geometri Karena dalam optika geometri kita banyak berhubungan dengan perhitungan sudut-sudut (geometri). ‘ine Optika geometri merupakan_bagian fisika yang membahas Gambar 1.26 fenomena-fenomena atau sifat-sifat cahaya dengan menggunakan turun; satu bidang datar. : [nilai a 2. sudut datang sama dengan sudut pantul. tora: iar ay Kedua kesimpulan ini dikenal sebagai hukum pemantulan. Gambar 19 ws Pemantulan pada cermin digolongkan sebagai pemantulan biasa. Pada pemantulan ini, sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan dipantulkan 1% pada arah yang sama. Akibatnya, cermin dapat Be Ja? 5 membentuk bayangan suatu benda + Disamping pemantulan biasa, ada juge pemantulan yang disebut pemantulan | [qi baur. Pada pemantulan baur, sinar yang datang dipantulkan ke segala_| arah. Pomantulan baur terjadi pada benda-benda yang permukaannya tidak rata, misalnya pemantulan pada kayu atau benda-benda yang ada | Gambar 1.4 di sekitar kita. Gambar 1.5a melukiskan pemantulan baur pada sepotong | kayu. Kita lihat bahwa berkas yang datang dipantulkan ke berbagai | arah sehingga kita dapat melihat kayu ini pada posisi A,B, C atau D. Gambar 1.5b melukiskan | ‘agaimana hukum pémaniulan berlaku pada pemantulan baur ini ic } A i D i tan 9 = () 2 tani=t Gambar 1.6a-b i Za : Optika Geometri_Pemantulan Optika 4 EREGE Ee z pantel egala nya gada otong bagai — Pemantulan baur merupakan suatu fenomena yang penting. Karena pemantulan baur intilah kita. dapat melihat koran atau benda dari berbagai arah. Di samping itu, pemantulan baur oleh partikel- partikel debu di udara sangat membantu mengurangi kesilauan sinar matahari. Hello aku Galileo, ketika kuamati, ternyata bulan melakukan pemantulan baur. Aku berkesimpulan bahwa muka bulan itu kasar, tidak seperti muka cermin. ayaan: Priusip Fermat Hukum pemantulan (i= +) dapat diperoleh dengan menggunakan prinsip Fermat. Fog Hello aku Format, menurutku lintasan sinar antara 2 titik akan mengambil. walt sesingkat 2 mungkin. Pada Gambar 1.6, sinar datang dari A ke P dengan sudut datang idan dipantulkan dalam arah PB dengan sudut pantul 1’. Panjang lintason APB adalah: LaNead + PSG Jika kecepatan cahaya adalah c, maka waktu yang dibutuhkant untuk menempuh lintasan ini adalah : L L Cx c ¢ Menurut Fermat, lintasan yang akan diambil oleh sinar adalah lintasan yang waktu tempubnya terpendek. Dari kaikulus diferensial, suatu fungsi mencapai minimum atan maksimum ketika juronan pertamanya sama dengan nol. Karena fungsi waktu tempuh di atas hanya memiliki nilai minimum, maka, kita dapat menentukan minimumaya dengan memeriksa kondisi ketika turunan pertamanya sama dengan nol, & =0 ¥ t= Gambar 1.6 de Adhd. ey 1 d=) do ede ela ta? © 2 Ji + (a-ay 12 4 __2@-2) fear? — 2 YP +(a—2y ede Vive Wee(a—oF ef _ (a-2¥ Ore Fede (PY? + (d- 2?) = (dae? + 2) Cermin merupakan suatu alat yang mampu memantulkan hampir semua cahaya yang datang padanya. Dahulit cermin dibuat dengan melapisi kaca dengan perak. Digunakan perak karena perak mempunyai daya pantul yang sangat tinggi untuk semua gelombang cahaya tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu), cahaya dengan gelombang pendek seperti cahaya ultra ungu (ultra wiolet), dan cahaya dengan gelombang panjang seperti cabaya infra merah (infra red). Di samping cermin perak, cermin dari logam yang digosok mengkilap sering digunakan orang. Cermin logam lebih awet, tidak mudah pecab. Hello aku Archimedes, alu membantu tentara Syrecuse menang perang melawan tentara Roma, Aku memsnfaatkan logam yang kugosok mengkilap menyerupai cermin untuk membakar perabu-perahu tentara Roma melalui proses pantulan. Sekarang ini cermin banyak dibuat dengan melapisi suatu enda yang telah digosok halus dengan aluminium yang 4 diuapkan dalam ruang hampa. Sebagai pelindung agar tidak ‘(PY mudah berkarat atau tergores, di atas aluminium dilapisi Japisan silikon mono-oksida atau magnesium fluorida, Cermin seperti ini biasanya lebih ringan, Cermin ini banyak-digunakan pada teleskop yang mengorbit bersama satelit. Cermin dapat dikelompokkan dalam 2 jenis: cermin datar cermin lengkung Cermin datar adalah-cermin yang permukasnnya datar (Gambar 1.7a), scdangkan éermin lengkung merupakan cermin yang. permukaannya melengkung. Cermin lengkung ada yang permukaan mengkilapnya di luar kurva (dinamakan cermin cembung) atau permukean di dalam kurva (dinamakan cermin cekung), Kecembungan dan kecekungan cermin ini bermacam-macam, ada yang seperti permukaan elips (Gambar 1.7d-e), perimukaan parabola atau hiperbola (Gambar 1.7b-c) atau permukaan bola (Gambar L.7f-g). 18 cermin datas cembung Hiparbola (a) (0) combuag clipe cokang clips, (a) e) Gamber 1.79 Yang akan kita bicarakan dalam bab ini hanya cermin datar dan cermin lengkung dengan permukaan pantulnya seperti permukaan bola (cermin sferis). = E Optika Geometri_Pemantulan j i | | | i Suai BA hak ini a olah dari perp Jaral dinat Hub: Ae Dari d ACBA\ Jadi, w Catat ini Sinar-si int han dapat dip bayan, Bayange Apa ya Garis me kke cermi bayeng) Untuk Benda kanan Peristi inversio dibaca dl ng Suatu titik B ditempatkan di depan sebuah cermin datar CC’. Sinar BA dan BE yang berasal dari B dipantulkan oleh cermin sesuai dengan yo hukum pemantulan sepanjang garis AD dan EF. Kedua sinar pantul ng, ini akan mencepai mata di M. Mata melihat kedua sinar ini seolah- et), olah berasal dari suatu sumber di B!, Titik B' dinamakan bayangan nin dari titik B. Titik ini terletak di belakang cermin pada perpotongan bib perpanjangan sinar-sinar pantul AD dan EF. . Jarak B' ke cermin dinamakan jarak bayangan, s' dan jarak B ke cermin dinamakan jarak benda, s, ara min Hubungan antara s dan s': Gomnbar 1.60 y : Gambar 1.8b menunjukkan geometri dari sinar datang BA dan sinar pantul AD. Garis AN merupakan garis normal di titik pantul A, Jarak s dan s’ menyatakan jarak benda dan jarak bayangan. Karena BC sejajar dengan AN, maka: ZCBA = ZBAN (sudut-sudut berseberangan) den ZCB'A = ZNAD (sudut-sudut schadap). Menurut rumus pemantulan: i cung sudut datang ZBAN = sudut pantul ZNAD (i= r'). _ | Dari ketiga persamaan sudut di atas, kita peroleh bahwa: ' Gamba 1.8 ZCBA= ZCBIA dan ZB'CA = ZBCA (tegak lurus). clips Dari dua pernyataan terakhir, kita simpulkan bahwa ACBIA sama dan sebangun dengan ACBA, schingga kita bisa simpulkan CB' = CB atau s = s' | Jadi, untuk cermin datar jarak bayangan sama dengan jarak benda. | Catatan: Walaupun boyangan B' dapat dilihat oleh pengamat, bayangan | tnitidak akan tarpak pia layar yang ditempatkan di B’, karena sesunggulnya | sinar-sinar yang datarig ke pengamat bukanlah berasal dari B’. Sinar-sinar ini hanya terlihat seolah-olah. berasal dari B'. Bayangan yang tidak dapat diproyeksikan pada suas layer dinamakan bayangan maya, sedangkan bayangan yang dapat diproyeksikan pada layar adalah bayangan sejati Bayangan sejati dapat dibentuk oleh cermin lengkung atau lensa, | Apa yang terjadi jika sebuah garis diletakkan di depan cermin datat? | Garis merupakan kumpulan titik-titik. Karena jarak tiap titik bayangan | ke cermin sama dengan jarak tiap titik benda ke cermin, make tinggi Comber 1.9 bayangan akan saina dengan tinggi garis (benda). Untuk benda yang bukan berupa titik atau gars, ukuran bayangan persis saraa dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda dalam hal kiri dan kanannya. Bagian kiri benda menjadi bagian kanan bayangan dan sebaliknya. a Peristiwa tertukarnya bagian kiri dan kanan benda dikenal dengan nama pembalikan sisi (“lateral inversion”) ata percerminan. Karena adanya pembalikan sisi ini, tulisan dalam cermin harus dibaca dari kanan ke kiri. lengan ntulan Opti . = Sifat-sifat bayangan yang dibentuk cermin datar Gapat diringkaskan sebagai berikut: 1. Bayangen mempunyai ukuran yang persis sama dengan bendanya, terbalik seeara menyamping {Kiri menjadi kanan) dan sifatnya maya. 2, Jarak bayangan di belakang cermin sema dengan jarak benda ke permukaan cermin. « UIA ETL DINE. inggi minimum suatu cermin yang dibutuhkan agar scorang dapat Contoh 1: Hitung t ginya H meter! melihat seluruh tubuhnya yang ting Jawab: : Gambar 1.10 melukiskan pembentukan bayangan. Untuk melihat ujung atas kepala, sinar barus datang dari jung atas kepala, dipantulkan oleh cermin, Ialu masule ke mata, Untuk melibat telapak kaki, sinar barus datang dari ujung kaki, dipantulkan oleh cermin, lalu masuk ke mata. Dari gambar terlihat bahwa be = ef/2 dan ab = et/2. Akibatnya : he ab + bem Blof + el) = 3() = H Gambar 1.10 wie Jadi tinggi cermin minimum adalah } dari tinggi orang. COME ULE letakkan di antera dua cermin datar yang mpit dan membentuk sudut a, bayangan anya satu. Perhatikan Gambar 1.11. suaty benda yang diletakkan di depan dua buah cermin datar M, dan M, yang, saling membentuk saaut @. Garis antara benda dan titik temu cermin membentuk Sudut terhadap cermin M,. Dalam keadaan seperti ini, bayangan- payangan yang terbentuk akan terletak pada suata lingkaran Qs (linat soal dan penyclesaian no 8) Gombor 1.11 terbentuk, terdiri dati dua kelompok. Kelompok pertama adalah bayangan Mf, dilanjutkan oleh Ma, lalu Mf lagi, dan seterusnya. Kelompok Yous elon bayangan yang terbeatuk oleh pencerminan 3, dilanjutkan oleh My, lalu M, lagi, vee eterusnya, Kelompok pertama kita beri nama Py, P,, Paydan kelompok kedua kita beri nama 0... Q;, Qs, Sekarang, kita ambil cermin M, sebagai acuan sudut nol sehingga benda berada pada saat (erbadap M,)dan cermin My berada pada sudut a. Perhatikon babe Kelompok bayangan P terlotak pada sudut (360 -A), (2¢ +4), (360-(2a +B), (4a +8), (360-(4e +B) ike Kita tulis 360 — = 0,, dam 2a-+ B= 0p, maka sudut-sudut di atas dapat ditulis sebagai 04, Bp, (0, — 2a); (8 + 2a), (0; ~ 4a), (0p t da): Pembentukan bayangan pada kelompok We keh berhent? ketika bayangan terakchir kelompok ini terletal di ballk kedua cermin, jaitu pada sadut 180° sampai (180 + a). Selanjutnya, kelompok bayangan @ terletak pada sudut Oy, Oj, (0 + 2a), (84 ~ 2a)> (Os + 4a), (84 ~ 4a),... dengan 0 = 2a, dan 8, = 360 - 65. Ketika suatu benda dil salah satu ujungnya beri yang dihasilkan tidak bh Gambar 1.11 menunjukkan Bayangan benda:yang yang terbentuk oleh pencerminan ‘ Optike Geometri_Pemantulan j 4 : Sau ber! jum kas car jum eu Jika yaitu kemy Gamb; Vert © Vort © Pusa Optika pat | | | i Sama seperti kelompok P, pembentukan bayangan berhenti ketika bayangan terakhir berada pada sudut 180° sampai (180+ a). Jumlah bayangan total yang terbentuk adalah jumlah bayangan pada kelompok P ditambah jumlah bayangan pada kelompok @. Untuk. kasus-kasus kliusus ketika 9° adalah bilangan bulat, kita tidak perlu menggunakan cara di atas untuk menentukan jumlah bayangan. Untuk kasus-kasus seperti ini, jumlab bayangan dapat langsung ditentukan dengan rumus berikut (rumus-rumus ‘ini dapat dibuktikan dengan cara di atas). © Untuk #80 nerupakan bilangan ganjil dan benda terletak di tengah-tengah kedua cermin (8=$), berlaku rumus: »= Dengan n adalah jumlah total bayangan yang terbentuk.. © Untuk 9 merupaan bilangan gonji, dan benda tidak terletak di tenga-tengeh carmin( 6 #9), berlaku rumus: 360 a @ Untuk 38° merupakan bilangan genap, di manapun benda diletakkan di depan kedua cermin, berlaku rumus: p = 360_1 Jika bukan merupakan bilangan bulat, terdapat dua kemungkinan jumlah bayangan, yaitu pembulatan ‘ke bawah den pombulatan ke atas dari jawaban di atas. Kedua Kemungkinan ini berganiung pada letak bayangan. Gambar 1.12a-b melukiskan’cerniin yang permukaannya seperti permukaan bola. Kita akan menyebut cermin cembung-bola sebagai cermin cembung atau cermin konveke dan cermin cekung: bola sebagai cermin cekung atau cermin konkaf, (8) Gambar 1120-6 Gambar 1.12¢-d melukiskan istilab-istilah pada cermin cembung dan cermin ceknng. Pusat sumbu utama clongkangan sumabu utama c fokus utama Pusat elengkungan Verteks > Lang totes utamd Didang fobs ntamaa, veru, bidang fokus ut Gombar 1.186 boos Gambor 1.124 © Verteks (0) adalah titik pusat permukaan pantul. mpok | » Pusat kelengkungan (C) adalah pusat kelengkungan cermin. in, i it sariciart etak | © Jarijari kelongkungan (R) merupakan jari-jari cermin (atau jari-jari bola). » dan | ¢ Sumbu utama adalab garis lurus yang menghubungken antara pusat kelengkungan dan verteks. ntulan | Optika s. = @ Fokus utama (F)adalah suatu titik pada sumbs datang yang sejajar dengan sumbu uti sejajar sumbu utama. ° ‘@°Bidang fokus adalah bidang yang melalui fol Bagaimana hubungan antara jarak fokus f, dengan jari-jari kelengkungan R? Peda Gambar 11a sinar sojajar sumbu ‘itama datang ke permukean sebuah cermin cekung. Sinar jni dipantulkan cermin ke arab titik fokus. Proses pemantulan jnengikuti hukum pemantulan, yaitu i= r (sudut datang = sudut pantul). Perhatikan bahwa sudut datang dan sudut pantul diukur terhadap garis normal. Garis normal di,suate titik digambarkan sebagai garis yang menghubungkan titik tersebut dengan pusat kelengkungan C. Karena i =-r maka segitiga AFC adalah sogitiga sama kaki (sisi AF = sisi FC). Jike sinar datang dekat sekali dengan sumbu utema maka AF ~OF sebingga PC =OF. Dari sini diperoleh 2/ = R atau, Sinar yang dekat dengan surabu utama disebut sinar paraksial. Jika sinar yang datang tidak sejajar dengan sumbu utama, Sinar akan dipantulkan menuju suatu titik pada bidang fokus fama (tetapi bukan di fokus utama) seperti digambarkan pada Gambar 1.13b Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung Bayangan suatu benda yang dil bantuan minimal 25 L. Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui fokus utama (Gambar 1.14a). Gambar 1.14 3. Sinar datang balik melewati lintasan yang sama (Gambar 1.140). Gambar 1.144 Perhatikan, keempat aturan sinar istime sinar paraksial (dekat sumbu utama) keompat aturan di atas belum tentu ber! Bayangan pada Cermin Cekung, jnar istimewa. Yang dimaksud sinar istimewa _ xaudah diramalkan. Siner istimewa cermin cekung ada 4, yaitu: melalui pusat kelengkungan dipantulkan fama. Sinar datang yang melalui titik i Jarak fokus atau panjang fokus () adalah jarak antara verteks dengan kus utama dan tegak Iurus sumbu utama Eh Ste a utama yang dilalui sinar pantul dari sinar ini akan dipantulkan Gambar 1.135 letakkan di depan sebuah cermin celwung dapat dilukis dengan adalah sinar yang lintasannya Gambar 1.140 Sinar datang yang melalui fokus utama dipantulkan sejajar dengan sumbu utama, (Gambar 1.14b). Gombor 1-146 Sinar datang yang menuju vertek dipantulkan sedemikian sohingga sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul terhadap sumbu utama (Gambar 1.144). .wa tersebut hanye berlaku jika sinar-sinar datang adalah Untuk sinar-sinar datang yang bukan sinar paraksial, jaku. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada subbab Cacat _ fokus (jarak OF). : i i 5. Ben bay sem Optika_Geometri Pemantulan Optika Tangkoh-langkah menggambarkan pembentukan bayangan benda oleh cermin cekung. 1. Gambarkan sebuah cermin cekung, tandai pusat kelengkungan dengan C dan fokus utama dengan F. 2, Gambarkan garis PQ yang melambangkan benda. 1 PQ digambarkan tegak lurus sumbu utama. Gunakan skala agar PQ tidak terlalu tinggi sehingga kita hanya menggunakan sinat yang dekat sumbu utama saja (sinar paraksial). Hal ini untuk mengurangi kesalaban dalam pembentukan bayangan. 3, Gambarkan sinar 1 yang sejajar sumbu utama. Sinar ini dipantulkan melalui fokus utama. 4. Gambarkan sinar 2 yang menuju fokus utama. Sinar ini dipantulkan sejajar sumbu utama. 5. Titik yang merupaken perpotongan sinar 1 dan. sinar 2 merupakan bayangan titik Q” {kita namakan titik Q'). ‘Tarik garis tegak lurus sumbu utama dari titik Q' ke arah sumbu utama. Namakan titik ini P!. Garis P'Q' adalah bayangan garis PQ. Gombar 1.15 Catatan: Dalam kasus ini P'Q' merupakan bayangan sejati kareno dilalut oleh sinar pantul (bandingkan dengan bayangan maya yang tidak dilalui oleh sinar pantul pada cermin datar). Jadi, sifat bayangan adalah sejati, terbalik, dan diperkecil, Tank alan hagas ence oa ear be base 4 erp me ae Jenis bayangan benda di depan cermin cekung sangat bergantung pada letak benda. Berikut ini ditunjukkan 6 jenis lokasi benda dan jenis bayangan yang dibentuk. 1. Benda’ terletak jauh’ sekali (di tak berhingga). Bayangan benda ini adalah berupa titik di fokus utama (Gambar 1.16). engan annya = 4 : Gombar 1.16 © | 2. Benda terletak artara tak terhingga dan pusat kelongkungan. Sifat bayangan: sojati, terbalik, | dan diperkecil (Gambar 1.15) we | 3. Benda terletak pada pusat kelengkungan. Sifat bayangan: sejati, dengan | terbalik, dan sama besar. (Gambar 1.17) | i Gombor 117 4 Benda terletak di antara fokus utama dan pusat kelengkungan. Sifat bayangan: sejati, terbalik, dan diperbesar. (Gambar 1.18) sine | Catatan : Semakin dekat benda dengan. fokus, semakin emikion 4 oe | Gambon 118 jauh letak bayangannya. | 5. Benda terletak pada fokus utama. Tidak ada = h _ bayangan terbentuk karena setelah pemantulan gadaleh § semua sinar sejajar (Gambar 1.19). araksial, | vb Cacat | | Gombar 1.19 rantulan | Optika 6. Benda terletak antara verteks dan fokus utama, Pada asus ini, bayangan terbentuk di belakang cermin (seperti pada cermin datar). Bayangan ini bersifat maya, tegak, dan diperbesar (Gambar 1.20). Gombar 1.20 Jenis-jenis bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung dari suatu bends = diringkaskan dalam Gambar 1.21a-d. ©. SJ} Pada Gambar 1.21a, orang dan pohon terletak di depan sebuah cermin ~—*% —cekung. Bayangan orang dan pohon tampak nyata, diperkecil, dan terbalik, Kemudian orang bergeral maju, bayangannya bertambab besar (Gambar ® 1.21b). Semakin maju lagi bayangannya semakin besar, lebih besar dari bendanya, tetapi sifat bayangan tetap nyata dan terbalik (Gambar 1.21¢). Lebih deKat lagi ke cermin, bayangannya sekarang menjadi maya, tegak, ses dan diperbesar (Gambar 1.214). @) Sebenarnya, semua "benda" yang dibahas di stas adalah "benda sejati*. Selain benda sejati,ada juga benda maya lob... @ : Benda mayat Apa a2 Gambar 1.2106 & Untuk mengerti benda maya, perhatikan ilustrasi berikut! Pada Gambar 1,22a, oemin cekung A menghasilkan bayangan sojati P'Q’ dari benda PQ yang diletakkcan di depannya. Pada Ganibar 1.22b, cermin cekung B diletakkkan di antara PQ dan P'Q), dengan arah menghadap ke PQ. Sinar pantul dari benda PQ oleh cermin A (yang tadinya membentuk bayangan sejati P'Q) dipantalkan kembali oleh cermin B, dan membentuk bayangan sejati P"Q", Untuk kasus ini, yang dianggap benda. oleh cermin B adalah P'Q', karenia sinar yang datang ke cermin B adalah pantulan sinar dari benda PQ oleh cermin A. Pada Keadaan seperti ini, P'Q! adalah benda maya bagi cermin B, arena jika kita letakkan layar di belakang cermin B pada posisi P'Q’, tidak ada bayangan yang tertangkap oleh layar + (hal ini sangatlah jelas karona sebelum mencapai P'Q), cahaya dari henda terlebih dahulu dipantulkan oleh cermin B, sehingga tidak ada cahaya yang sampai ke layer) ‘Oh gitn... ngerti deh...rupanya benda maya itu, sebenarnya, bayangan benda yang dipantulkan oleh cermin lain toh. *¥2> Karena ada cermin, cahayanya jadi lang: sebenarnya tidak hanya bayangan yang bentuk oleh lensa lain pun bisa menjadi benda maya..... Tya, bayangan itu scharusnya jatuh di belakang cermin yang sedang kita tinjau, tapi | c sma ingen | | | | | ] a 4 i Gombar 1.220-b i 4 sung terpantul lagi. Perlu diingat juga bahwa dibentuk oleh cermin lain, bayangan yang di i el Kalau soal lense, nanti akan Prof jelaskan,... yang perlu kamu ingat sekarang adalah bayangan yang di bentuk oleh cermin celeing dari suatu bei tegak, dan diperkecil nda maya, selalu bersifat sejati, i (Ok deh...tapi Prof, di Gambar 1.22b bayangan yang dibentuk oleh cermin B terbalik..? 9 ESY Baiklah... perlu kamu perhatikan bahwa benda maya yang "terlihat" oleh cermin B a AS terbalik, jadi bayangan yang terbentuk adalah searah dengan benda maya, | Oh gitu toh ..kalau gitu saya ngerti deh.... B oa) oleh ¢ segiti Untnk sebangi Dari ke Persamay Karena 1 Perbesarg mula-mull M M positif! M negati Optika Geometri Femancue| Optika ©. Bae aes. pt itelart | | I Oya, ada satu hal lagi yang perlu kamu inget... posisi benda maya selalu di belakang cermin yang kita tinjau..... Selain dengan lukisan bayangan, letak dan ukuran bayangan dapat ditentukan secara matematika. Misal: . s : jarak benda ke cermin s!: jarak bayangan ke cermin f+ jarak fokus A: tinggi benda h': tinggi bayangan Gambar 1.23 menunjukkan pembentukan bayangan oleh cermin cekung. Pada gambar tampak bahwa segitiga BAO dan DEO sebangun, karena itu; DE _ oD AB OA & h Gambar 1.23 Untuk sinar paraksial (sinar yang dekat sumbu utama), segitiga OPF dan DEF dapat dianggap sebangun, schingga: DE _ DE OP OF het nF Dari kedua persamaan di atas kita peroleh: tia 1,h 21 soe bth = a Persamaan (1) merupakan rumus cermin. Karena f= 2R'maka rumus di atas dapat ditulis: 1,112 tyr aninans (2) Perbesaran bayangan, M merupakan perbandiiigan besar (tinggi) bayangan dengan bayangan mula-mula: a Mey (3) M positif jika bayangan togak M nogatif jika bayangan terbalik Qptiba 2 Cacat Bayangan pada Cermin Cekung ‘Telah kita biearakan di atas bahwa dalam melukis bayangan pada cermin cekung, kita harus hati-hati, Henya sinar paraksial (ainar yang dekat sumbu utama) yang boleh digunakan. Sinar- Sinar sejajar sumbu utama yang terletak jauh dari sumbu utama tidak akan jatub di fokus utama. Sinar-sinar ini akan memotong suinbu-utame di titik antara fokus utama dengan verteks (Gambar 1.244), Hal ini menyebabkan cermin cekvung tidal: dapat membentuk payangan yang tajam sekali, Ketidakmampuan cermin cekung-bola untuk membuat bayangan yang tajam disebut aberasi sferis. ‘Aborasi sferis dapat dibilangkan dengan menggunakan stopper. a4 Stopper digunakan untuk menjaga agar sinar-sinar yang masuk cermin hanya sinar paraksial saja (ambar 1.24b). Dengan demikian, diharapkan bayangan yang diperoleh akan lebih tajam (istilahnya lebih terfokus). ooo Untuk mendapatkan bayangan yang sangat Gambar 1.246 tajam, orang biasanya foes monggunakan cermin parabola. Pada cermin parabola, comua sinar sejajar diarabkan pada fokus utama (Gambar 1.24c). Téulah sebabnya, cermin parabola sering digunakan untuk memanaskan suatu benda dengan sinar matabari. Gambar 12h. Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cembung Seporti cermin cokung, cermin cembung juga memiliki 4 sinar istimewa, yaitu: 1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama di pantullan soolak- olah berasal dari fokus utama (Gambar 1.25a). Gambar 1.260 Sinar datang yang mengarah ke fokus utama dipantulkan sejajar sumbu utama (Gambar 1.25b) Gambar 1.250 3. Sinar datang yang mengarah ke pusat kelengkungan dipantulkan melalui lintasan yang sama (Gambar 1.25¢) Gambar 1.250 Sinar datang yang menuju ke verteks dipantulkan 4. sedemikian sehingga sudut sinar pantul sama dengan sudut sinar datang terhadap sumbu tutama (Gambar 1.254). Gambor 1.254 = 2 Optika Geometri_Pemantulan 5. Bend dan #4 mayi ‘Ramus: yang ber! fokusnya! Perjanjj | Untuk si Seperti pada cermin cekung, untuk menggambar bayangan pada certain cembung dibutuhkan minimal dua sinar istimewa. Untuk Gamber 1.26¢, kita akan menggunakan sinar istimewa 1 dan 2. i. Gambarkan sinar 1 sejajar sumbu utama. Sinar ini akan dipantulkan seolah-olah berasal darifokus utama. 2. Gambarkan sinar 2 yang mengarah ke fokus utara, sinar ini akon dipentullan sejajar sumbu utama, Gambar 1.250 3. Titik potong perpanjangan sinar pantul 1 dan 2 adalah bayangan titik Q (kita namakan titik Q). Tarik garis putus-putus yang tegak Iurus sumbu utama dan menghubungkan Q! ke arah sumbu utama, Perpotongan garis ini dan sumbu utama kita beri nama P'. P'Q' adalah bayangan dati PQ. Garis PQ! digambarkan putus-putus untuk menunjukkan bahwa P'Q' bersifat maya. Porhatikan bahwa untuk benda sejati cermin cembung selalu menghasilkan bayangan yang bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Untuk benda maya, bayangan yang terbentuk bergantung pada lokesi benda tersebut. Berikut ini ditunjukkan 5 jenis lokasi benda maya, dan bayangan yang dihasilkan. 1 Bayangan yang dihasilkan bersifat sojati, tegak, bola, dan diperbesar (Gambar 1.26a). nnbar akan hari 2 Benda terletak di fokus utama, Tidak ada bayangan yang terbentuk, karena semua sinar sejajar setelah pemantulan (Gambar 1.26b). 3. Benda terletak di antara fokus utama dan pusat kelengkungan. Bayangan yang terbentuk bersifat maya, terbalik, dan diperbesar (Gambar 1.26c). atama 1.25b) 4 4 i i | 1, Benda terletak antara verteks dan fokus utama | ' | \ | 1 Benda ‘terletak pada pusat kelengkungan. Bayangan yang terbentuk bersifat maya, terbalik, dan sama besar (Gambar 1.264) 5. Benda terletak “di antara pusat kelengkungan 7 dan tak hingga: Bayangan yang terbentuk bersifat maya, terbalik, dan diperkecil (Gambar 1.26e) ntulkan } Rumus certain untuk cermin cerabting sama dengan seperti ul sama yang berlaku untuk cermin cekung, Hanya, di sini jarak sumbu fokusnya negatif (lihat perjanjian tanda di bawah). Gomtor 1.260 Perjanjian Tanda ‘Untuk cermin lengkung kita membuat perjanjian sebagai berikut: | antulan Optika © Docrah di mana cahaya datang kita namakan daerah nyata. Pada sisi ini; 6, s', R, dan f diambil positif. © Daerah di belakang cermin dinamakan daerah maya. Pada sisi ini; s, s', R, dan f diambil negatif. Perhatikan bahwa s untuk benda maya bernilai negatif. Menurut perjanjian di atas, untuk cermin cekung berlaku: R. positif dan f positif. Karena jari-jari cermin cekung positif, cermin cekung sering dinamakan sebagai Untuk cermin cembung berlaku: R negatif dan f negatif, Karena jari-jarinya garter 1.07 negatif, maka cermin cembung sering dinamakan cermin negatif. Cermin cokung juga sering dinamakan cermin konvergen (mengumpul) karena-sifatnya mengumpullean cahaya di fokus (lihat Gambar 1.16), sedangkan cermin cembung dinamakan cermin divergen ” (menyebar) karena cermin ini menyebarkan sinar yang datang (Gambar 1.27). Soal dan Penyelesaian 4.1 Bagaimana Anda mengatur posisi dua cermin sedemikian sekingga terapapun sudut datangnya, sinar yong datang ke salah satu cermin, sejajar dengan sinar yang dipontulkan dari cermin yang lain! ‘Anggap sudut antara dua cermin adalah a. Sudut antara simar pantul dan sinar datang adalah: $= 180 - (4 + 4) + 19 - && + A) = 180 - (j + 4) + 180 - (& + 4) = 1 & = 9) = 300 - + 4) Karena sinar pantul harus sejajar dengan sinar datang maka 8 = 180° schingga kita perolch: 180 = 360 ~ 24 + 4) 360 - 180 = 24 + %) 9 = t+ % Berdasarkan gainbar kita peroleh bahwa a = i, + % sehingga kita peroleh a; =[902 Jadi agar sinar datang dan sinar pantul sejajar kedua cermin harus saling tegak lurus. 12. Pada Gambar 1.29 sinar AO datang. pada cermin CC, kemudian cermin tersebut diputar a? menjadi CC. 4 a) Berapakah sudut AOB? 5) Hitung jarak AB jika AO = 2m dan a = 15. Jawad: a) OA adalah garis normal cermin CC. - ON adalah’ garis normal cermin®.c'C*. ' a SO peant i | Lv nutar a Karena cermin diputar sejauh a maka garis normal pun’ bergeser sejauh a, ZAON = a 4NOB = 2AON = @ (hukum pemantulan) 4A0B = LAON + ZNOB ~a+a-[2a] Terlihat bahwa jika suatu cermin datar diputar sejaub a, maka sinar pantulnya akan bergeser sejauh 2a. Hasil ini sangat penting, dan akan digunakan pada pembahasan selanjutnya, b) Dari gambar: tan(ZAOB), = 4B tana) = 2 AB tan(2(15°)) = > AB = 2ban(30°) 1.3 Sehuah sinar datang pada sebuah cermin dater dengan sudut @ kemaudian cermin terscbut dider 1? ternyata sucht sekarang 1,5 @ dikibung dari guris vertikel Hitunglah 6! Jawab: Telah kita peroleh dari soal no. 1.2 bahwa pergeseran sinar pantul adalah 2 kali sudut perputaran cermin. Sudut pergeseran sinar pantul 6 = 2a = 2(10°) = 20°. Sudut pantul = (sudut pantul)proigmuia + sudut pergeseran sinar pantul 1}0 = © + 20 (lihat gambar!) 1 130 - 0 = 20 78 = 20 @ = | 40° 14 Suatu sinar diarahkan ke- suatu cermin horizontal dengan sudut datang 45. Pada lintosan sinar pantul dari cermin pertama ini, diletakkan suatu cermin yong lain, sehingga sinar tersebut dipantulkan kembal. Jika diketahui sinar hasil pantulan kedua berarah horizontal, tentukan. sudut antara cermin kedua dengan bidang horizontal Jawab: Perkatikan Gambar “1.31, Anggap setelah dipafitulkan oleh cermin pertama AB, sinar mengenai cermin kedua (CD) dengan sudut a. Setelah dipantulkan CD sinar menjadi mendatar dan bergerak dalam lintasan FG: Pada gambar tampak babwa 2a + 45 = 180° atau a = 675°. Dari sini, kita dapat menghitung sudut. kemiringan cermin yaitu: 8 = 90 ~ 67,5 = | 22,5° Gombar 1.91 nantulon | Optita a 15 1.6 Dua cermin datar dipasang berbadapan sat sama. Iain pada jarmk fd. Suatu benda ditempatkan @ aniam kedua cermin pada jarak d dari saloh saiu cermin. Tentukan lokasi bayangan- bayangan yang dibentuk oleh Kedua cermin berturut-turet! LT Fawab: Misal benda diletakkan pada jarak d dari cermin M, (Gambar 1.32). Bayangan 1 berjarak di belakang M,. Bayangan 2 terletak pada jarak 9d di belakang M;. Bayangan 1 kemudian menjadi benda untuk pemantulan di M, dan bayangannya terjadi pada jarak d + 4d = 5d di belakang M, (bayangan 3). Bayangan ini Kemudian menjadi benda untuk pencerminan Gamtor 1.92 Mf, dan bayangannya terjadi_ pada jarak d-+ 4d = 9d di belakang M, Demikian juga bayangan 2 mempunyai bayangan pada jarak 3d + 4d = 7d di belakang i, (bayangan 4) dst. Jadi dapat dilihat babwa letak bayangan terjadi pada d, 3d 5d, 7d, 9d, 11d, 13d, ...dst. Bayangan ke n terjadi pada jarak 5, = Qn 1) d dengan n = 1, 2, 3, « . a) Seorang pémain sulap memperlihatkon sebuah Kotak kepada penonton, -kotak itu terlihat Kosong, namun kelika ia membuka bagian atas Kotak itu keluar seckor kelinci. Bagaimana menjelaskan ini? b) Seorang pemain sulap memperlihatkan sebuah Kepala yang terletak di atas meja yang dapat —a Hh berbicara dan menjawab pertanyaan-pertanyaan _—_ penonton. Bagaimana menjelaskan ini? Cambor 1.930 | Gambar 1.336 Jawab: . 3 a) Kotak yang ditunjukkan pemain sulap sebenernya adalah seperti Gambar 1.33. Kotak: : iersehut merapunyai dua pintu-yang simetris, Pada diagonal kotak diletaldkan cebuatt cermin dengan permukaan pantulnya menghadap ke bawah. Di belakeng cermin diletakdcan seckor kelinci. Ketika lubang kotak depan ditunjukkan kepada penonton, penonton akatt mélihat kotak kosong karena pencetiainan bagian depan kotak itu oleh cermin. : b) Prinsip soa] ini hampir sama dengéin soal a, yaitu prinsip pemantulan. Pada Gambat. 1.38b sebuah meja besar diberi cermin pada diagonalnys. Kemudian seorang wanit berdiri seperti posisi pada gambar. Akibat pencerminan, penonton akan melibat! bahwa meja utub, tetapi mereka tidak melibat tubuh sang wanita, yang terlihat hanya kepala saag wanita saja. aaa k Optika Geometri Pemantulos Optika | pathan wa & = td di terjadi jarak ia. Kotak n sebuah iletakkan | iton akan | in. | :Gambar ig wanita . melihat z terlibat | | mantiulan LT 18 Sebuah Kapal selam menggunakan periskop untuk melihat keadaan di permukaan air. Bagaimanakah cana kerja periskop ini? Jawab: seinen Gambar 1.34 melukiskan gambaran sederhana sebuah periskop. Dua buah cermin diletakkan miring dengan permukaan mongkilapnya saling berhadapan. Sinat yang berasal dari benda-benda akan masuk bagian aias periskop lalu.dipantulkan ke cermin bawah. Oleh cermin bawah sinar ini akan dipantulkan ke mata pengamat, menghaday ie ata Buktikan bahwa semua bayangan dari benda (yang bersinar) yang ditempatkan antara dua cermin datar terletak pada suatu tingkaran! Jawab: . Dalam gambar suatu stimber cahaya $ ditempatkan di antara dua cermin. datar 1 dan 2 yang saling membentuk sudut @ Bayangan dibentuk melalui pencerminan oleh kedua cermin itu secara bergantian. Ada dua kelompok bayangan yang dibentuk. Kelompok pertama jatuh pada cermin 1 dulu dan kelompok kedua jatuk pada cerinin 2 dulu. Kelompok pertarna dimulai dengen bayangen P, yang berasal dari pencerminan oleh cermin 1, Cermin 2 kemudian akan membentuk bayangan P,. Selanjutnya kembali Gombar 1.35 cermin 1 akan membentuk bayangan Py, dst membentuk deret P,, P2, Py... Demikian juga dengan kelompok kedua, dimulai dengan bayangan Q, yang berasal dari pencerminan oleh cermin 2, cermin 1 kemudian akan membentuk bayarigan Q%, selanjutnya kembali cermin 2 akan membentuk bayangan Q, dst sehingga membentuk deret Q,, Q. Qyen Masing-masing deret P dan Q akan berakhir ketika bayangan tiba di bagian belakang kedua cermin (pada juring DOC), karena di daerah ini tidak mungkin lagi dibentuk bayangen (tidak ada permukaan mengkilap cermin di depan bayangan ini) Sekarang perhatikan bahwa jarak titik-titik pada cermin 1 (garis OM) ke titik $ dan ke titik P, sama besar sehingga jarak OS.~ OP,, Juga perhatikan bahwa jarak titik-titik pada garis ON (cermin 2) ke titik P, dan ke titik Py sama ‘besar schingga jarak OP, = OP,. Dari sini kita peroleh OS = OP, = OP, Dengan’ cara yang sama kita dapat membuktikan bahwa OP, = OP,, OP, = OP; dst: Sehingga kita dapat kotakan bahwa titik-titik pada-deret P terletak pada suatu lingkaran. Hal yang sama terjadi pada deret Q. Jadi seluruh titik pada deret P dan Q terletak pada satu lingkaran, Perbatikan bahwa khusus ketike kedua cermin sojajar (sudut antara kedua cermin 0° dan 180°) bayangan-bayangan tidak akan membentuk lingkaran. Optika ‘ a 1.9 Hitung beropa banyaknya bayangan yang tampok pada dua cermin yang diletakkan saling membentuk sudut: a) 60° b) 120° o) 50? Jawab: ita Gembar 1.360 a) Karena ane adalah genap, maka di manapun benda diletakkan di depan kedua corin, bayangan yang terbentuk adalsh N-2%-1 = [% beyangan b) Karena 20 =3 adalah ganjil, maka jumlah bayangan yang terbentuk tergantung pada letak benda. Jike benda diletakkan di tengab-tengah kedua cermin; 80, Te — waihol = [2 bayengen. (Gambar 1.36a) Jike benda tidak diletaldan di tengah-tengah kedua cermin; v=iy - [8 bayangan. (Gambar 1.36b) ii acc Camber 1.966 ©) Untuk soal ini jumlah bayangan yang terbentuk adalah pembulatan dari 300 - 38 _ 7,2, Jadi bayangan yong terbentuk bisa 7 bayangan, bisa jugs 8 bayangan. Misal kita ambil 6 = 3 = 25°, letak bayangan kelompok P adalah Lu if 335°, 125°, 235°, 225° (pembentukan bayangan berhenti sampai di sini, karens- 2 180 2.225 # (180 + 50). Letak bayangan kelompok Q adalah 75°, 285°, 175°, 185°. A Jadi ‘jumleh bayangan yang terbentuk adalah a 44 4 = 8 dayangan (Gambar. 1.360) Sekarang Gombar 1.86 Optika_Geometri_Pemantulan misalkan kita ambil sudut £ = 109, letak bayangan kelompok P adalah: 350°, 110 250°, 210°. iawn Letak bayangan kelompok Q adalah: 90°, 270°, 190°. ?,_ Jadi jumlah bayangan total adalah 4 +3 = 7 bayangan (Gambar 1.364). 1.10 Suatu sinar datang pada sistem dua.cermin seperti pada Gambar | 1.97. Sinar dipantulkan masing-masing 1 kali oleh cermin. { Buktikan bahwa sinar keluar membentuk sudut 20 dengan sinar / datang (a = 20)! kedua | Jawab: Perhatikan Gambar 1.37 dan perhatikan langkah-langkah berikut untuk menicari hubungan antara a dan 6 @ ZECD = y (lkum pemantulan) 2g pada | Karena ZECF = 90 maka ZDOF = 90 - y Ganbar 1.37 j @ Dalam DCF jumlah sudut = 180° karena itu, i ZFDC= 180 - (6 + 90 - y) | 180° - @- 90° + y { 0 + ye 1 © ZFDB = 9? lama itu, ZBDC = XP ~ ZFDC alan 2BDC = WP - + ¥-H=0-y¥ | «© ZBDA = ZBDC = @~- y (pemantutan) | @ Dalam ADC jumlah sudut 180° schingga, i @- + O-d+yt y+ ZDAC = 19 | 20 = 2y + 2y + ZDAC = 1 | 180 - 2@ = ZDAC . © oi © @ dan ZDAC merupakan sudut suplemen sehingga: @ + (180 - 20) = 180 isa juga | sehingga, [a = 26 P adalah’ 4.44 Dua cermin‘dipasang berhadapan dengan sudut @, kemudian sudut kedua cermin diperkecil , Karena} 20° ternyata jumlah bayangan benda bertambah 3. Hitunglah a! 15°, 1858, Jawab: | Pa | 4 pb fe | | mantulas tika ‘ —(a—2)) _ sence) = 1 1204) =1 2.400 = (a - 20)a of - 204 - 2.400 = 0 (a - 60)(@ + 40) = 0 a, = 60° ; a, = -A0° (tidak dipakai) Jadi sudut antara kedua cermin adalah | 60°: Cermin Lengkung 1.12 Sebuah cermin cekung mempunyai jari-jart kel diletakkan pada jarak 1,5 m di depan cermin, tinggi bayangan! . i Penyelesaian: | Goal ini dapat dengan mudah diselesaiken dengan rumus cermin. Yang harus diperhatia a eulah satwannya, Kita harus kousisten dalam satuan. Satuan s, dan f berus sama, demikian juga satuan h-dan A! haras sama. Diketahui: R=2m f =05R = 05(2) =1m g=ism° h=5em ABs daiasanacenismisntsat engkungan 2 m, Sebuah benda sejati tinggi benda 5 cm. Hitung letak dani Ditanya: s? i? Jawad: 3 A : f 3 1 : i in 1 a1 | a “3 . $ | M i 4 x | m® : WH = -2(5 em) =[-10 em | (terbalik) 4 1.13 Sebuah benda yang tingginye 2 em diletakkan di depan sebuah cermin cekung yang berjart jari 20 cm pada jarak 30 em dart cerinin. a) Hitung jarak dan tinggi bayangan! 5) Lukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan! ©) Tentukan sifat-sifat bayangan tersebut! Diketahui: R= 0 om s = 30 em El # “Optika Geometri Pemantuld Optik Ly Ditanya: a) s? h'? b) jalan sinar? c) sift bayangan? Jawab: 1 1 i \prat?e tot yn jp wt? $2.3 0-2 sR Bt = 08" . em) (bayangan terbalik) b) Lukisan jalannya pembentukan baylingan digambarkan pada Gambar 1.38. Gambar 1.38 c) Sifat bayangan: terbalik, sejati, diperkecil (lihat Gambar 1.38). Sebuah benda tegak diletakkan di depan sebuah cermin cekung berjari-jari 60 cm. Jarak benda ke bayangan 32 em. Berida dan bayangan sejati tetapi bayangan lebih kecil dari benda. 4) Hitunglah posisi bayangan! b) Gambarkan-jalannya sinar pada perbentukan bayangan! Penyelesaian: Benda dan bayangan terletak di ruang nyata artinya keduanya sepihak. Karena bayangan benda lebih kecil dari benda maka bayangan pasti letaknya Iebih dekat dengan verteks dibondingkan dengan letak benda. Itulah sebabnya s- s! = 32 cm, jika benda yang lebih kecil maka s'- s = 32 cm, Selanjutnya gunakan rumus cermin antuk menghitung posisi Dayaiigan. Diketahui: ~ R= 60cm %, s- $= 820m f=,0,5R = 0,5(60) = 30 em s= 32+ scm Ditanya: a) s'? b) jalan sinar * Gate (32 + ss! = 302s + 32) 32s! + 3? = 30(2s' + 32) s” 4 32s! - 60s - 960 = 0 3? - 289 - 960 =.0 (# - 48)(s| + 20) = 0 48 om; #, = -20 cm 1.16 Kita ambil st, = 48 karena diketahui babwa bayangansejati. # = [58 om &S b) Lukisan jalannya pembentukan bayangan digambarkan pada Gambar 1.39. + Gambar 1.59 * 1.15 Sebuah benda diletakkan pada jarak 30 cm di depan. cermin cembung yang berjari-jart 30 em. Tentukan: a) Letak dan sifat bayangan! b) Perbesaran! ¢) Jalannya sinar pada pembentukan bayangan! Penyelesaian: Cermin pada soal ini adalah cermin combung sehingga fokusnya harus negatif. Posisi dan perbesaran dapat dihitung dengan rumus cermin. Diketahui: R= 30 cm 6 = 30 em f = 05R = 0,5(-30) = -15 om Ditanya: a) s sifat bayangan? b) M? ¢) jalan sinar? Is Optika Geometri Pemantulan ‘s ws ” 6s , aici ec OKRELcRaSSUAEAiINiuhaiasicadiURnNaicaSeRiasiRiti asso | 39. jari 30 om: tif. Posisi >) Untuk benda yang nyata, sifat’ bayangan oleh cermin cembung selaly maya, tegak, dan diperkecil 4 4. Ly (bayangan tegak) Gombar 1.40 | 1.16 Seandainya permukaan bulan adalah mengkilap seperti cermin. Berapa besar diameter bumni yang kita lihat di dalam bulan? Anggap jari-jari bulan 2/7 jari-jari bumi dan jarak kedua permukaan = 59 kali jari-jari burni. Penyelesaian: Dalam soal ini bulan menjadi cermin dan bumi menjadi benda. Jari-jari cermin sama dengan jari-jari bulan (ingat jari-jari cermin harus negatif karena cermin cembung). Jarak benda adalah jarak pusat. bumi ke verteks bulan yaitu: 6 = 59Ry + Ry = 60Ry dengon Rg menyatakan jari-jari. bumi, Diketahui: 2 R= “Re . f= 05R =- 7Rp 6 = 60R, d= Ry Cambor 1.41 | mantulan| Optika 5 Ea 1.17 Dua cermin cekung A dan B yang berjari-jari masing-masing 40 cm diletakkan saling berkadapan dengan sumbu wtama dan pusat kelengkungan kedua cermin berimpit. Sebuah | benda diletakkan 25.em dari cermin A. | a) Hitunglah jarak bayangan yang terjadi karena pencerminan oleh cermin A dilu. | kemudian oleh cermin B! Hiting juga perbesarannyal 4 4) Gambarkan jalannya sinar pada pembentukan hayangan pada soal a. 4 ©) Berapa jarak cermin A dan B agar bayangan, yang dibentuk oleh ceruiin setelah, pencerminan oleh A terletak pada jarak 5 cm dari B (dan bersifat maya). ; Penyelesaian: ] Misal: a @ adalah jarak dua cermin - | 44 adalah jarak benda dari cermin A 4 st adalah jorek bayangan dati cermin A | sy adalah jarak benda dari cermin B sig adalah jarak bayangan dari cermin B 8) Pada kasus ini, mula-mula bayangan dibentuk dari pantulan benda oleh cermin A, kemudian bayangan yang terbentuk ini dipantulkan oleh cermin B, membentuk bayangan baru, Kagena.jarak selalu diukur dari verteks tiap cermin maka d = $4 + sp Pada soal ini kedua pusat kelengkungan cermin berimpit sehingga d = 2R = 80 om. Catatan: Jari-jari kelengkungan kedua cermin kita ambil positif karena keduanya cermin cekung. Diketahui: Ry= Ry = R= 40 em sq = 25 om . fy = fg = OR = 05(40) = 20 em d = 80cm Ditanya: a) sly? M? b) jelannya sinar pada pembentukan bayangan ©) d jika.s'y = -5 cm (tanda negatif karena maya). Jawab: a) Pencerminan oleh cermin A: sy = Pencerminan oleh cermin B: 3g = @- #4 = 80 - 100 = -20 om’ (bayangon sejati menurut A adalah bende _maya menurut B). dois bn 1 1 1 20 “a0 * %, Optika -Geometri_Pemantulan + | ‘iia Ovtike = 7p 7 se —[10 em Jadi jarak bayangan 10 em dari cermin B (nyata). Ma My x My 4 » | ) min.A, yangan SB 80 em. cckung. Gambar 1.42 ‘ c) Bayangan akhir maya berjarak 5 cm dari B berarti s',; = -5 cm. Pada soal ini letak benda tetap sama seperti soal a sehingga s4 = 25 em dan s'4 = 100 cm. . Pencerminan oleh cermin B: 4 1 | j = 4+ s3= 10-4 4= 10cm 1.18 Dua cermin cekung A dan B masing-masing berjari-jari 50 em diletakkan secara berhadapan dengan sumbu tama berimpit. Sebuah benda diletakkan pada jarak 30 cm dari cermin A. Jika bayangan pertama dan bayangan kedua yang dibentuk oleh cermin A berimpit, tentukan jarak kedua cermin tersebut! benda i | dante 148 ntulan | Optika a i Penyelesaian: Dalam kasus ini, bayangan pertama yang dibentuk oleh cermin A bertindak sebagai benda bagi cermin B, kemudian cermin B membentuk bayangan baru dari bayangan pertama oleh cermin A. Bayangan baru yang dibentuk oleh cermin B, kemudian bertindak sebagai benda bagi cermin A, dan cermin A kembali membentuk bayangan. Bayangan yang terbentuk ini adalah bayangan kedua yang dibentuk oleh cermin A. Karena bayangan pertama dan bayangan kedua ini berimpit, maka: (sa = (ays Diketahui: Ry= Ry= R= 50cm : f4= fg = 05R = 0,5(50)= 25 em (54); = 30 em (sa) sa)’ Jawad: Pencerminan oleh cermin A (pertama): 1 1 1 boty Go Ca Cah roa 1 a 30 * &), doililé SLL (25 30 ~ 150 > 180 ~ 150 119 g (31g) = 150 em Pencerminan oleh cermin B: i e bg = a Sa 2 25 1 e a=150 ~~ 95(d=150) 4-175 * 25(¢=1505 P 1, 25(4-150) D oa ais Pencermiinan oleh cermin A (kedua): (4)o= (84), = 150 em i a 3 | eo Gh (8 D Optika Geometri Pemantulan Ovtike 1 ntulan ay 4 Gs), 180 j 1 1 1 6 2b Go, 10 ~ 150 150 ~ 180 | ae 25 (s4)2= 30 em Gunakan rumus jarak dua cermi d= (#5) + (sQ0 untuk memperoleh . 25(d - 150) @ = (5p) + Gea = BEM 4 30 _ 25¢d~ 150) d- 30 = d-175 (a - 30)(d - 175) = 25(d - 150) & - 205d + 5.250 = 25d - 3.750 @ ~ 230d + 9.000 = 0 (d- 180)(d - 50) = 0 4, = 180 cm d, = 50 cm = [180 cm] atau [50 em 41.19 Sebuah cermin datar tegak berhadap-hadapan dengan cermin cekung yang berjari-jari 50 em. Sebuah denda diletakkan 30 cm di muka cermin cekung. Jika jarak kedua cermin 45 em, di mana letak bayangan yang terjadi akibat pencerminan oleh cermin cekung, cermin datar, kemudian cermin cekung lagi? Bagaimana sifeinya? Lukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan! 2 Camber 1.44 Penyelesaian: Diketohui: = 50 cm 0,5R, = 0,5(50) = 25 cr 30 om = 45 cm Ditanya: (¢'4)o? 1.20 Jawab: Pencerminan oleh cermin cekung (pertama):. a i t | (s'4),= 150 cm Pencerminan oleh cermin datar: Gunakan rumus jarak dua cermin untuk menemukan s,. Pada pencerminan cermin datar— berlaku s'y = $B d= spt (s'4) 45 = sy + 150 sg = -105 sig= -8p = 105 Pencerminan oleh cermin cekung A (kedua): d= (sy), + #p 45 ='(s4)o + 105 (s4)o = -60 om B a Cas a 300 a (a= [AT em Sifat bayangan: sojati, terbalik, dan diperbesar (lihat gambar) Germin cekung A dan cermin cembung B diletakkan saling berhadapan dengan sur utamanya berimpit. Jari-jari kedua'.cermin 80 cm dan jarak kedua cermin 200 enti Sebatang lilin diletakkan di depan cermin A. Bayangan mula-mula dihasilkan. ol cermin A,. dan kemudian dilanjutkan oleh cermin B. Jika bayangan yang dibentuk oleh cermin B adalah bayangan sejati, dan diperbesar empat kali dari lilinnya: tentukan jarak lilin dari cermin A! Optika Geometri Pemantulat n sidinbu 200 cm.) kan. oleh, dibentukl litennya,| vantulari Penyelesaian: Diketahui: Ry = 80 cm Rg = -80 em (cermin combung) fx = 0,5R4 = 0,5(80) = 40 cm fp = 0,5Rg = 0,5(-80) = -40 cm Mo, = 4 (bayangan terbalik) d= 200 cm Ditanya: 84? Jawad: Pencerminan oleh cermin cekung A: 4 ts 1 aye A gaa Pencerminan oleh cermin cembung B: p= Rumus jarak 2 cermin: d= Na t 8p 403, 4-0 Porbesaran total: (di sini kita -ambil .M negatif karena bayangan terbalik dan benda sejati sehingga ‘bayangannya, sejati) = =a et sp= d- sy = 200- Optika : . Ea a= =a} =ta) ‘ A(sy - 40)(sp + 40) = 40? A(s4 = 40)(200. - + 40) = 1.600 34 =[50 cm 1.21. Jawablah kesepuluh pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! a) Mengapa dokter gigi menggunakan cermin cekung untuk memeriksa lubang kecil? b) Apakah panjang fokus cermin bola (cembung dan cekung) selalu sama dengan 1.22 setengah jari-jari kelengkungan? ¢) Cermin yang bagaimana yang dapat digundkan untuk mendapatkan berkas sejajar dari lampu kecil? 4) Apakah desar bayangan maya dapat diukur secara langsung? ¢) Sebuah cermin cembung mempunyai panjang fokus 15 em berapa jarak terjauh bayangan dari cermin? J) Dalam cermin apa bayangan sebuah benda yang diletakkan di depan cermin lebih besar dari bendanya? 9) Dalai cermin apa suatu bayangan maya lebih besar dibandingkan dengan bendanya? h) Pada cermin ‘apa pandangan orang dapat dipertuas? i) Apakah bayangan pada cermin cekung selalu nyata? 4) Apakah mata dapat membedakan suatu bayangan sejati atau maya? Jawab: a) Karena cermin cekung mempunyai kemampuan memberikan bayangan maya yang diperbesar. Cormin cembung memberikan bayangan maya namun diperkecil. b) Tidak. saja). = R/2 berlaku hanya untuk sinar’paraksial (sinar yang dekat sumbu utama ©) Cermin cekung. Sinar dari lampu kecil yang diletakkan di fokus utama cermin cekung akan dipantulkan sejajar sumbu utama. d) Bayangsn maya tidak dapat diukur! Sebab untuk mengukur dibutuhkan suatu layar, sedangkan bayangan maya tidak dapat digambarkan di layar. e) 15 em (silaken buktiken!) L223 £) Cormin ¢ekung! Benda yang diletakkon’diantara f dan 2f di depan cermin cekung, bayangannya lebih besar (buktikan dengan gambar!) 1.24 g) Cermin cekung! Bayangan maya cetmin cembung selalu lebih kecil dari bendanya. h) Cermin cembung. Karena’ cermin cembung menyebarkan sinar. mE z Optika Geometri Pemantutan i) Tidak! Jika benda dilotakkan pada jarak < fdidepan cermin cekung, bayangannya maya. j) Tidak! Mata kita tidak dapat membedakan apakah suatu bayangan sojati atau maya. Yang dapat membedakan adalah layar. Bayangan sejati dapat ditangkap oleh layar, sedangkan bayangan maya tidak. 1.22 Untuk menentukan dengan cépat (namun tidak akurat) letak bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, orang membagi daerah-daerah cermin cekung atas 4 bagian. kecil?- lenigan berkas erjauh | 1 lebih Gambar £45 Ruang I: daerah antara.verteks dengan fokus utama Ruang II: daerah antara fokus utama dengan pusat kelengkungan Ruang TH: daerah antara pusat kelengkungan dengan titik tak berhingga Ruang IV: daerah di belakang cermin Dapat dibukiikan melalui percobaan bahwa: Ruang benda + Ruang bayangan = 5 | Artinya jika benda terletak di ruang 9, kita dapat dengan cepat mengetahui bahwa bayangan akan terletak di ruang 2. Coba Anda buktikan dengan menggunakan gambar bahwa jika: a) benda di rwang I, bayangannya di ruang IV b) benda di ruang II, bayangannya di ruang TIT e) benda di ruang IIT, bayangannya di ruang IT d) benda di ruang IV, bayangannya di-ruang I Untuk bende di ruang IV, maksudnya adalah benda maya, karena jelas suatu benda sejati yang diletakkan di ruang IV(di balik cermin) tidak akan menghasilkan bayangan. 1.29 Suatu benda ditempatkan pada fokus utama dari suatu cermin cekung dan digerakkan pelan-pelan menjauhi cermin. Gaintbarkan grafik s’ sebagai fungsi s! Gambarkan juga grafik perbesaran bayangam sebagai fungsi. s1 tanya? maya rkecil. cermin suatu kung, " - 1.24 Dapatkeh bayangan sebuah bola lampu diproyeksikan pada suatu layar jika cermin yang digunakennya adalah: tanya. a) cermin cembung? 4). cermin cekung? ©) cermin datar? (Jawab: tidak; dapat; tidak) Optika E __ rtulan BFP PEER 1.25 Seorang laki-laki berdiri di titik M-yang terletak di sisi cermin XY. 4) Dapatkeh orang melihat dirinya sendiri? . 3 b) Tiga benda A; B, dan C ditempatkan seperti pada Gambar 1.46. Dapatkah orang melihat bayangan ketiga benda itu? (Jawab: dapat; dapat) Be ae om ry arr Gambar 1.46 . 1.26 Seseorang, O, berdiri di depan sebuah cermin datar seperti pada Gambar 1.47. 4) Di manakah letak bayangan QO? (Jawad: berada’di belakang cermin dengan jarak’ yang sama) 1.36. 4) Seorang anak berdiri di titik L. Dapatkah anak itu melikat bayangan OF (Jawab: dapat) ¢) Ketika anak itu bergerak dari L ke K ke manakah bayangan O bergerak? (Jawab: bayangan O tidak bergerak) 137 : oo ° ox TATA TTT TTT TOON TTTOTT 1.398 Combar 1.47 1.27 Suatu sinar diarahkan ke ‘cermin 1 pada susunan cermin 1, 2 dan 3. Sinar datang dari A-ke B. Gambarkan arah sinar pantul oleh ketiga cermin itul a 189 1.40. 20°( 1gt My Gombar 1.48 1.28 Seorang anak tingginya 160 em dan mélihat bayangannya pada jarak 3 m dari cermin. Matanya terletak 150 cm dari atas lantai. Jika anak itu melihat bayangan ujung kepalanya 1.42 tepat di ujung atas cermin, dan jung kakinya tepat di ujung bawah cermin, hitung panjang cermin dai ketinggian cermin dari lantai! (Jawab: 80 cm; 75 cm dari ujung bawah) 1.29 Berapakah jumlah bayangan sebuah benda yang terletak di tengah 2 cermin yang saling _ berhadapan dan saling membentuk sudut 30%, 45°, 72°, 90% dan 120°? (Jawad: 41, 7, 4, 3, 2) 4% 1.30 Gambarkan-bayangan sebuah titik yang terletak di tengali 2 cermin yang saling berhadapan dan saling membentuk sudut 45°? 1.31 Seberkas cahaya diarahkan tegak lurus pada sebuah cermin datar melalui sebuah celah pada layar yang jaraknya 2m dan sejajar dengan cermin. Kemudian cermin tersebut diputar 22,5 derajat. Berapakah jarak perpindahan pintik cahaya pada layar. (Jawab: 2 m) ° = j Optita Geometri Pemantulan 143 Optika, si 1.32 Seberkas sinar datang pada sebuah cermin datar dengan sudut datang 30°. Berapa jaubkah cermin harus diputar agar sudut pantulnya membentuk sudut menjadi 80° terhadap garis normal mula-mula? (Jawab: 25° searah jarum jam; 55° berlawanan jarum jam) elit orang i 1.89 Swatu sinar datang pada suatu cermin dengan sudut datang @. Cermin kemudian diputar 10 dan ternyota sudut pantulnya adalah t4a terhadap garis normal mula-mula. Hitunglah a! (Jawab: 60°) 1.94 Dua buch cermin dipasang berhadapon dengon sudut a. Kemudian sudut kedua cermin diperbesar 10° sehingga jumlah bayangan benda yang diletakkan di hadapan cermin berkurang 3. Hitung a! (benda terletak di tengah-tengah kedua cermin). (Jawab: 30°) 1.85 Sebuah benda diletakkan pada jarak-50 em di depan sebuah cermin cokung berjari-jari 1.47. 40cm. Di mana letak bayangan benda? Lukiskan jalan sinar pada pembentukan bayangan jerak tersebut dan sebutkan. sifat-sifatnya! (Jawab: 92cm didepan cermin) aden 1.36 Sebuah benda ditetakkan pada jarak 20 cm di depan sebuak cermin cekung yang hendak dihitung jari-jarinya. Ternyata bayangan benda terletak pada sebuah layar yong berjarak 90 cm dari cermin. Bayangan terbalik. Berapakah jari-jari cermin terscbut? Lukiskan jalan sinar pada pembentukan bayangan! (Jawab: 24 em) 1.87 Sebuah bende diletakkan pada jarak 8 cm di depan cermin cekung yang berjari-jari 20 cm. Di mana letak bayangannya dan bagaimana sifat-sifatnya? Lukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayargan! (Jawad: -40 em; maya, tegak, diperbesar) 1.38 Di mana benda harus diletakkan agar terbentuk bayangan sejati yang tingginya 2 kali tinggi semula dengan mempergunakan cermin cekung berjari-jari 20 cm? (petunjuk: s' = 2s). : (Jawab: 15 em) Jatan % 4.89 Analog dengan soal. 1.98, tetapi bayangannya maya, (Jawab: 5 cm) 1.40 Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung sedemikian sehingga besar bayangannya 0,5 kali besar benda semula. Berapakah jarak benda tersebut jika jari-jari cermin cembung 20 cm? (petunjuk: s! = -0,5 s). (Jawab: 10 em) 1.41 Dua cermin cekung A dan B saling berhadapan dengan sumbu titamanya berimpit. Jari- jari kedua cermin 16 cm. Sebuah benda diletakkan pada jarak 12 cm di muka cermin A. Jika tinggi bayangan akibat pemantulan oleh cermin-A dahulu kemudian oleh cermin B, adalah’ 4 kati tinggi benda mula-mula. Hitunglah jarak kedua cermin dan lukiskan jolannya sinar pada pembentukan bayangan jika: a) bayangan bersifat maya 6) bayangan bersifat sejati (petunjuk: untuk bayangan maya, s'y bernilai negatif). (Jawab: a) 28 cm; b) 36 em) ermin. alanya | 1.42 Dua buak cermin cekung A dan B saling berhadapan dengan sumbu utamanya berimpit, Jari- anjang Jari kedua cermin 80 cm. Sebuah benda diletakkan paia jarak 60 em di depan cermin A. lawah) Pada pencerminan oleh cermin A lalu di lanjutkan oleh cermin B, diketakui jarak bayangan sating yong dibentuk oleh cermin A sama dengan jarak bayangan akiir daré cermin B. Jika diketahut Fowabe hayangan akhir bersifat maya, téntukan jarak dua cermin! (Jowab: 150 cm) 41.43 Sebuah cermin datar tegak berhadap:hadapan dengan cermin cekung yang berjari-jari 60 cm pada jerak 80 cm. Di mana letak benda agar setelak pemantulan oleh cermin cekung, cermin datar, don cermin cekung lagi bayangan benda bersifat sejati dan tingginya dua kali tinggi benda semula? Lukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan’ ini! (Jawab: adapan 1 celah rsebut ar. 43,5. cm) Optika Ea ntulan snstusshinncisasisseesanbilolacienininiiiitieaaaa bids liaiicaacs 1.44 Cermin cekung A diletakkan berhadapan dengan cermin cembung B. Keduanya mempunyai~ jari-jari 100 cm dan sumbu utamanya berimpit. Sebuah benda diletakkan pada jarak 60 cm di depan cermin A. Jika jarak kedua cermin 150 cm: a) Tentukan letak dan sifat bayangan jika bayangan tersebut berasal dari cermin B yang menerima pantulan cahaya dari A! (Jawab: -60 cm; maya, tegek, diperbesar) 4) Lukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan. 1.45 Sebuah batang terletak berimpit dengan sumbu utama cermin boli (cekung atau cembung). Jika panjang batang adalah L, dan pusat batang terletak pada jarak s di depan cermin, buktikan bahwa panjang bayangan batang adalah: 2 Det 4S) (anggap L << f) 1.46 Lengkapi tabel di bawah ini. Gunakan ck untuk cekung dan cb untuk cembung. Gunakan T untuk tidak dan Y untuk ya. cam [= [>] <]@]-]'[«]* reais ek ok em) +30] 335 em) (om) (om) “+15 | +24] +10] +30 ae 42 40.5] Y Ea Optika Geometri_Pemantulan | ; Bab 2 2 stika Geometri Pembiasan = Pembiaian Cabaya > ie. 3 ge Masih ingat pelajaran tentang gelombang air? Masih ingat bahwa arak perambatan gelombang air berubah ketika gelombang air merambat dari tempat yang dalam ke tempat yang lebih dangkal atau sebaliknya? Cahaya mempunyai sifat seperti gelombang air, yaitu cahaya akan berubah arah (dibiaskan) ketika melintas dari satu medium ke medium lain yang berbeda jenisnya. Fenomena pembiasan cahaya ini banyak dijumpai | dalam peristiwa schari-hari, misalnya kali orang yang terendam air akan tampak lebih pendek (Gambar 2.1), dasar ember yang terisi penuh dengan air tampak lebih dangkal (Gambar 2.2), dan bagian iongkat, yang terendam dalam air tampak patah | (Gambar 2.3). Gambar 2.3 | Pembiasan (perubahan arah rambat) cahaya terjadi akibat perbedaan kecepatan. cahaya dalam berbagai medium. Besarnya perubahan arah rambat cahaya ini dapat ditentukan dengan bantuan Gambar 2.4. _. Pada Gambar 2.4, suatu gelombang cahaya “ datang dari medium 1 ke medium 2. Cahaya ra dotang dengan sudut idan dibiaskan dengan ‘ sudut r. Anggap cepat rambat cahaya di medium 1 dan 2 masing-masing v, dan 4. "Karena waktu yang diperlukan cahaya dari B ke D sama dengan waktu dari A ke E =) (jika tidak sama, tidak mungkin DE menjadi muka gelombang di medium 2), maka: nae peatal BD = nt AE = wt © Dari Gambar 2.4 kita peroleh:.. sint= 22 ~ Mt AD” AD Cambor 2.4 AB ut sin r= AD ~ AD | Bagi persamaan (1) dengan (2) untuk memperoleh: : sing 2% (1) sinr sudut datang diukur terhadap garis normal 1 = sudut bias diukur terhadap garis normal cepat rambat cahaya dalam medium yang memuat sinar datang cepat rambat cahaya dalam medium yang memuat sinar bias Dengan mengetahui kecepatan cahaya dalam medium, kita dapat menghitung secara teoretis besarnya sudut bias 7. Rumus (1) juga dapat digunakan untuk menghitung kecepatan cahaya dalam suatu medium dengan sudut bias r diperoleh dari eksperimen seperti pada Contoh 1. ‘melakukan eksperimen a 30°, teramati bahwa m/s, tentukan cepat dalam air jika panjang m). Contoh 1: Untuk menghitung cepat rambat cahoya dalam air, orang dengan melewatkan cahaya dari udara ke air. Ketika sudut datang caha: ‘Sndut biasnya 22°, Jika cepat rambat cahaya di udara adalah 3 - 1 rambat cahaya dalam oir. Tentukan juga, panjang gelombang calaye gelombang cahaya di udara 5.700 A (1A = 1 Angstrom = 107 Penyelesaian: Misalkan, copat rambat cahaya di dalam air cepat rambat cahaya di udara panjang gelombang cahaya dalam air ’y = panjang gelombang cahaya di udara Kecepatan: cahaya di dalam air dapat dihitung dengan persamaan (1). Untuk mencari panjang gelombang gunakan rumus v = fA Diketahui: 30° 22° 4 i r € dg = 5.700K Ditanya: v? 2? Jawab: Coba.., kamu wbur e ‘ecepatan cabeye snr Tampa ster v= Be sin 22” 8 v= Sop a0 . = 2,25x10° m/s a 4 is Rawle 6.700) = 4.2758 oP Dari hasil di atas terlihat bahwa cepat rambat gelombeng SSgTa any ampe, di dalam air lebih keeil dibandingkan dengan cepat rambat dalam udara, Cepat rambat cahaya terbesariadalah di ruang hampa. Nilainya lebih besar sedikit dibandingkan dengan cepat rambat cahaya di udara. < Cepat rambat cahaya di ruang hampa (akurat): Fe ¢ (ruang hampa) = 2,99792458x10° m/s aoee Cepat rambat.cahaya di udara pada tekanan 1 atm dan suhu 30°C — c= 2,99714532x10° m/s i ieee & ¥ ; a : [30 | : Optika Geometri Pembiasan Teta atas, Pors: peml Dua 1. Si 2. Pel shi Hukuj hukun gamb garis sama Optik ara uatu simen ahwa cepat njang hey ‘overs, biasan cai Hello! Saya Willebrord Snell. Saya berasal dari Belanda. Pada tahun 1621, saya membuat suatu °F cksperimen yang menarik. Waktu itu saye arahkan eahaya pada suatu bolok kacn. Lat. saya kur} sudut datang (i) dan sudut biasnya (r). Hasil perhitungan saya tabulasi seperti tabel 1. Hasil analisis saya menunjukkan ada hubungan istimewa antara sudut datang dan sudut bias. Tabel 1 + Pt] a Pada Tabel 1 tampak bahwa ketika sudut datang bertambak besar sudut biasnya juga bertambah besar. Tetapi saya menemukan bahwa i tidak berbanding Lurus dengan r seperti tampak pada kolom 3 dan pada Gambar 2.50. Tetopi saya mendapatkan bahwa sin i berbanding lurus dengan sin r seperti pada Gambar 2.50. a [1,50 | 0,209 ve | iss | 0,438 as? | sr | ose ax° | 1,50 | 0.682 20° | 1,62 | 0,731 as° | 1,87 | 0,819 axe fan | oes 1836 384s a7 95 00 Bat O 88 OTe Cambar 8.50 Cambar 2.56 ‘Tetapan pembanding antara sin i dan sin r dinamakan. indeks bias n. Pada percobaan di atas, indeks bias kaca yang digunakan Snell bernilai sckitar 1,5. Sin ain... essen .. (2) Persamaan (2) dikenal dengan nama Hukum Snell yang merupakan satu dari dua hukum pembiasan. Dua hukum pembiasan: 1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar 2. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias suatu cahaya yang datang dari suatu medium ke medium lain merupakan suatu konstanta Hukum kedua telah kita bahas di atas, sedangkan normal hukum pertama dapat dilihat pada. Gambar 2.6. Pada gambar tampak bahwa sinar datang, sinar bias, dan Baris normal semuanya terletak pada bidang yang sama yaitu bidang kertas. Optika Pada percobaan yang hasilnya disajikan dalam tabel 1, indeks bias kaca (perbandingan sin i dan sin r) adalah 1,5. Namun jike percobaan dilakukan dalam air, terayata indeks bias kaca menjadi 1,15. . Karena indeks bias’ kaca (atau medium yang tembus cahaya lain) bergantung pada di mana medium itu berada, maka perlu diperkenalkan istilah-istilah berikut: @ Indeks bias wutlak suatu medium yaitu indeks bias medium ketika cahaya dilewatkan dari ruang hampa ke medium itu, Indeks bias mutlak suatu medium diberi simbol Meginm misaluya indeks bias mutlak kaca ditulis: yg¢q = 15 @ Indeks bias relatif yaitu indeks bias suatn medium relatif terhadap medium lain. Indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1 ditulis nj) (baca: n dua satu), besarnya same dengan perbandingan indeks bias mutlak medium 2 dengan indeks bias mutlak medium 1. (3) gy = 2 (indeks bias relatif) ... Medium dengan indeks bias lebih besar disebut memiliki kerapatan optis lebih tinggi daripada medium dengan indeks bias lebih keeil. ‘Tabel 2 Indeks bias mutlak berbagai medium. Mom Tass Bas matlak 4 T Dengan memakai istilah indeks bias relatif dan indeks Tiare (2 afm, 0°) | 100098 , as relatif dan inc cae tw ise) | 100m bias mutlak, Hulu Snell dapat dituls sebagai berikut: b) Pa Udara (1 atin, 30 1,00026 Sara | bene + fy (hukum Snell) ...... (4) ui Aliohot 130 me ia Ginere var nigy indeks bias medium 2 reatifterhadap medium 1 | sa Karaaacsa 1s n, = indeks bias mutlak medium 1 (cahaya datang) —- . aca korons se indeks bias mutlak mediat 2 (cahaya bias) sin, Kees fints 165 i = sudut datang Intan 242 r gudut bias Rumus (4) dan rumus (1) dapat digunaken untuk mendapaticin hubungan antara cepat | pads rambat gelombang dengan indeks bias medium. ie omy = . wf wor a moe ®) sin , opt Hubungan di atas menunjukkan bahwa kecepatan rambat cahaya one dalam suatu medium berbanding terbalik dengan indeks bias mutlak on medium itu. Makin besar indeks bias muflak, makin kecil cepat rambat tat cahaya dalam medium itu. Hal ini dapat dimengerti katena partikel- ) * —[ebi partikel dalam medium dengan indeks bias Iebih besar (kerapatan ied Sptis lebih tinggi) relatif lebih berdekataa satu sama lain (lebih rapat). 20 Semakin tapat medium semakin besar hambatan yang dialami cahaya kotika melewati medium tersebut, itu sebabnya kecepatan cahaya dalam | Tugas medium ini lebih Kecil. Contoh 2: Hitung kecepatan cohaya di datim kaca yang mempunyai indeks bias muttak — n = 1,5 jika kecepatan cahaya dalam ruapg.hampa c = 3 x 10° m/s! Pen Penyelesaian: " nedinny| Kite anggep sinar datang dari tuang hampa ke kaca, sehingga my = %yong sampe =) Kaa) 1 dan my = Myq = 2 = 15 rendaly Dalam hal ini v, = c (kecepatan cahaya di ruang hampa) dan tw, = v (kecepatan cahaya akan di di dalam kaca) Ketika juga 0" ma Optika Geometri Pembiasan Optik Dengan menggunakan rumus (5) kita dapat menghitung kecepatan cahaya ‘di dalam kaca, v. ge -2. toma . <= 38 2x10° m/s Contoh 3: Scberkas cahaya datang dari suatu medium ke medium lain dengan sudut datang 30°. Hitung sudut bias, jika: 4 i} I a) cahaya datang dart udara ke air! 6) cahaya datang dari air ke udara! Penyelesaian: a) Karena sinar datang dari udara, maka my — Myjayq = 1 dan ty = My = 1,33. Untuk menghitung sudut bies gunakan rumus Snell. st ig = = SB _ 133 sinr A ny 1 * sin 30° 1,33 sin'r = 0,376 =. ‘adara 7 = 1,83 dan ny = 7, mit: | b) Pada kasus ini sinar datang dari air sehingga n, = n, i Untuk mencari sudut bias gunakan rumus Snell. sini ae Sion, = B= + = 075 uml | sar atang) sing _ sin 30 bias) sin = Se = Gag = 03607 . : r= [418° cepat | Pada contoh 3 kita melihat bahwa sinar yang datang dari udara ke air akan dibiaskan mendekati garis normal sedangkan sinar yang datang dati air ke udara akan dibiaskan menjauhi garis normal. Secara umum dapat disimpulkan bahwa: sinar yang datang dari medium dengan kerapatan optis lebih rendah ke medium dengan kerapatan Tugas: Dengan menggunakan persamaan 4 buktikan kedua kesimpulan di atas. ahaya | optis lebih tinggi akan dibiaskan mendekati autlak garis normal (Gambar 2.7a) dan sinar yang vambat datang dari medium dengan kerapatan optis rtikel- | * lebih tinggi ke medium dengan kerapatan optis patan | lebih rendah akan dibiaskan menjauhi garis ‘apat). | normal (Gambar 2.7). ahaya | dalam | | mutlak Ee Gambar 2.8 melukiskan sinar yang bergérak dari medium yang kerapatan optisnya lebih tinggi (misalnya mpe = | kaca) ke medium yang kerapatan optisnya lebih rendah (misainya udara). Sinar yang datang ini sebagian cahaya | akan dipantulkan dan sebagian lagi akan dibiaskan. Ketika sudut datang 0°, sudut bias dan sudut pantulnya juga O°(lihat sinar yang melalui a) biasan | Optika Ketika sudui ‘datang diperbesar, sudut pantulnya juga bertaimbak besar (sudut pantul = sudut datang). Demikian juga, sudut biasnya bertambah besar sesuai dengan Hukum Snell (sudut bias lebih besar daripada sudut datang). Jika sudut datang terus diperbesar, suatu saat sudut biasnya mencapai 90°(lihat sinar yang melalui titik e). Sudut datang pada keadaan ini dinamakan sudut kritis (sudut batas) i,. Jika sudut datang diperbesar schingga lebih besar daripada i, maka sinar tidak akan dibiaskan, tetapi seluruh sinar akan dipantulkan: Peristiwa semacam ini dinamakan pemantulan internal sempurna atau pemantulan internal total. Sudut kritis dapat dihitung dengan Hukum Snell dengan mengambil r = 90° SB sing” .. (6) sin i, 2 (sudut kritis) ... Perhatikan pada rumus di atas, pemantulan sempurna hanya terjadi jika my > np yaitu ketika cahaya datang dari medium dengan kerapatan optis lebih tinggi ke medium dengan kerapatan optis lebih rendah. Jika cahaya datang dari medium dengan kerapatan optis jebih rendah ke medium dengan kerapatan optis lebih tinggi (n, < mg) make sin é, > 1; hal ini tidak mungkin terjadi. Contoh 4: Seberkas sinar datang dari dalam air ke udara. Hitung sudut kritis. sudut butas) air (n = 1,33)! Anggap Nudaya = 1. Penyelesaian: Sudut kritis dihitung dengan mengambil r = 90°. Se =m@et ang 1 sin i,= 0,752 48,8") ‘Ada beberapa aplikasi menarik dari pemantulan internal total ini. Pada waktu Anda di dalam air yang teaang dan molihat ke atas (Gambat 2.9a), ‘Anda akan melihat bayangan binatang-binatang air yang sudut datangiya lebih beser daripada sudut kritis (@ > 48,8%; likat Contoh 4). Anda juga akan melihat dunia di bagian atas termampatkan dalam suatu lingkaran yang sudut antara kelilingnya ke mata anda dengan garis vertikal adalah 48,8° (Gambat 2.9b). Gambar 2.9a-b Contoh yang lain dari pemantulan total dilukiskan pada Gambar 2.10. Pada gambar, ikan akan melihat bayangan orang terletak di LE atas air. Dapatkeh Anda menerangken mengapa bayangan menara (OO ‘aompak melengkung? (petunjuk: gunakan rumus Snell). Teknologi modera yang memanfaatkan fenomena pemantulan internal total ini adalah serat optik (optical fibers). Serat optik adalah suatu pipa kecil panjang terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan uniuk meriyaluckan cahaya. Inti serat optik terbuat dari kaca yang berkualitas baik dan berindeks bias tinggi. Alasan digunakannya kaca Gambar 2.10 sudut kritis (sudut batas) yang kecil sehingga sinar datang dengan sudut tidak terlelu besar akan en mengalami pemantulan sempurna. Inti serat optik | SXNAAANS ores dibungkus oleh lapisan kaca tipis yang indeks biasnya nts agak réndah. Bagian luar serat optik terbuat dari Wn Ww pembungkes plastik atau material Jain untuk melindungi inti ee htt ter kaca itu (Gambar 2.1a). Cambor 2.110 Ea . Optika Geometri Pembiasan berindeks bias tinggi adalah: Karena material berindeks bias tinggi mempunyai Pada optik, berula: tampa. Deng atau g ‘tempat, dalam | sinyal- Dalam untuk | a Goon Contol inti yon Kaca in Hitung optik i serat 0; Penyel Gam sempi Untul Sudut deng: Menus memp} m karena| atau, dika s kedua Optika Pada waktu seberkas cahaya datang pada suatu ujung serat serat opt optik, cahaya ini akan mengalami pemantulan internal total perulang-ulang sampai ia keluar di ujung lain serat optik, tanpa kehilangan energinya (Gambar 2.11b). Dengan bantuan serat optik, kita dapat mengirim cahaya atau gelombang elektromagnetik dari satu tempat ke | tempat yang Iain tanpa banyak kehilangan energi. Misalaya { 4 dalam teknologi komunikasi, serat optik dapat mengirim — t¥*" ™™** ‘nar eta sinyal-sinyal komunikasi. Gambar 2.116 Dalam kedokteran, serat optik sering dimasukkan ke dalam perus pasien melalui mulut, untuk menyinari bagian dalam perut sehingga dokter dapat memperoleh informasi tentang 4 isi perut si pasien (sinyal pantul dari dalam perut dibawa oleh serat optik lain). ; Gambar 2.1ic menunjukkan bayangan huruf § yang dibentuk oleh sekelompok | serat optik, Semakin banyak kelompoknya, semakin tajam bayangan yang dibentuknya. Gambor 2.116 Contoh 5: Suatu serat optik terdiri dari suatu inti yang terbuat dari kaca flinta nj; = 1,66. Kaco int dibunghus oleh kaca Kerona tty = 1,52. Hitung sudut maksimum sinar yang masuk serat optik ini agar cahaya dapat disalurkan melalui serat optik yang Iurus! Penyelesaian: Gambar 2.12 i i | i Gambar 2.12 melukiskan penampang sebuah serat optik. Sinar akan dipantulkan | sempurna jika i, > i, (sudut kritis) kaca flinta dan kaca kerona. i Untuk menghitung sudut datang i kita harus hitung dulu i, Sudut kritis i, dicari dengan mengambil r= 90°. Pada kasus ini sinar datang dari mediun dengan indeks bias tinggi ke medium dengan indeks bias rendah (ny = 1,66 dam ny = 1,52). sie gL LR sno 185 sin i, = 0,916 4 4 | | | t i, = 66,3° Menurut Gambar 2.12, 7, = 90 - i, Dengan menggunakan Hukum Snell kita dapat memperoleh sudut #,. Dalam hal ini sinar datang dari udara ke inti serat optik schingga, ny = 1 dan ny = 1,66. sin om sing sin’ = Fsin ry = 1B sin(oo ~ 4) suet _ eae = 1,66 cos i, Karena iy > i, maka i, maksimum ‘adalah: unyai sin(i,) uaz = 1,66 cos 4, t luor = 1,66 cos 66,3° = 0,667 tone t atau, (ii)mar = [408° | dika sudut datang 41,8°, sinar akan diteruskan oleh serat optik lurus, sepanjang perbatasan | kedua jenis kaca, iano | Optita Kaca planparalel adalah sekeping kaca yang kedua sisi panjangnya dibuat sejajar. Kaca. ini dapat dipakai untuk melihat bagaimana cakaya dibiaskan dan dapat juga digunakan untuk menentukan indeks bias kaca tersebut. Pada Gambar 2.13a, sckeping balok kaca planparalel disinari berkas sinar ermine laser. Ketika' memasuki kaca, sinar dibiaskan mendekati garis normal. ‘ Setelah keluar dari kaca, sinar akan dibiaskan lagi, kali ini menjauhi garis normal (ini sesuai dengan hulum pembiasan; bahwa sinar yang merambat dari medium dengan kerapatan optis lebih rendah ke medium dengan kerapatan optis lebih tinggi akan dibiaskan mendekati garis normal dan sinar yang merambat dari medium dengan kerapatan optis lebily tinggi ke medium ie dengan kerapatan optis lebih rendah dibiaskan.menjauhi garis normal). Pada gambar juga terlihat bahwa sinar yang keluar dari kaca ternyata sejajar dengan sinar yang memasuki kaca, namun terjadi pergeseran. Besarnya pergeseran sinar dapat diteatukan dengan bantuan Gambar 2.13b. Segitiga AOB: gitige 1 Gombar 2.180 sin(i- 7) Tui ‘ OB ng Unt Segitiga OBD: | cos r= 2 = ~ OB OB. f ~ y Feali-r) (7) Contoh 6: Suatu sinar laser datang pada suatu kaca planparalel dengan sudut datang 36°. Tebal kaca 10 cm dan pergeseran sinarnya 1,9 cm. Tentukan indeks bias kaca. Cari rumus umum untuk menghitung indeks bias kaca, nyatakan dalam suku i, d dant! Penyelesatan: Dalam Untuk menentukan indeks bias yang diminta, kita perlu menggunakan rumus pergeseran sina: page pa ding) | dibental cos 2 bangin hukum Snell | opti, ist sind ' terbuat sin | Prisma dan trik trigonometri: | sebagai sin (i- 1) = sin icos r—cos isin ; letake bay oe aad : | Ganbar cos’r + sin’r = 1 . | dua dim Kita mulai dengan rumus pergeseran sinar: ind ee 1 = ding) Pada gar ‘oosr melalui r 4 _ sinjcosr—cowisinr gg; _ gosisinn @ cost cosr Optika Geometri Pembiasan a ini mntuk srt seran Inilah rumus indeks bias yang diminta! Untuk menghitung n kite masukkan nilai dari besaran yang diketabui n= ) Tebal untuk | Bien sina: bangun tersebut dinamakan prisma togak. Tetapi dalam optik, istilah "prisma” mengacu pada prisma tegak yang Dalam matematika, istilah prisma sebenarnya mengacu pada bangun ruang yang alas dan tutupnya merupakan poligon yang sejajar dan kongruen. Jika sudut yang dibentuk rusuk tinggi dan rusuk-rusuk alas adalah 90°, Garter terbuat dari bahan transparan seperti kaca. ou | Prisma mempunyai banyak peranan dalam optik. Pada umumnya, prisma banyak digunakan sebagai pengurai spektrum. Di samping itu, prisma banyak juga digunakan untuk mengubah Jon bayangan, membalik bayangan, atau mengubah arah lintasan berkas. Gambar 2.15a melukiskan gambar sebuah prisma dalam dua dim Sisi di mana sinar datang dan ke fuar dinamakan | rk pombiay, sedangkan sudut yang dibentik oleh kedua. rusuk pembias ini dinamakan sudut pembias J. Pada gambar; tampak suatu sindr memasuki prisma nelalui rusuk pembias kiri. Ketika memasuki prisma, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal (karena sinar datang dari kerapatan optis rendah ke kerapatan Joptis tinggi). Di dalam prisma, sinar meneruskan Gambar 2.150 biasan io perjalanannya dan ke luar melalui rnsuk pembias sebelah kanan. Ketika ke lar prisma, Siner juga akan dibiaskan, kali ini simar dibiaskan menjauhi geris normal (karena sinar datang dari kerapatan optis tinggi ke kerapatan optig-rendah). Sudut antara sinar ke luar dengan siner masuk dinamakan sudut deviasi, D. Besarnya sudut deviasi dapat dihitung dengan bantuan Mer Gambar 2.15b, Misalkan: ! B ; sudut puncak prisme atau sudut pombias prisma i; : sudut datang simar masuk uM fen ry: sudut bies dari sinar yang masuk prisma i, sudut datang ketika sinar hendsk keltar prisma ry: sudut bias ketika sinar keluer prisma D = sudut devins (sudut antara sinar masuile dan sinar keluat) . Garber 2.156 Sexitiga SQR: ZSQR - QR =~ 7 Men: ZSRQ.= 1) ~ iy ZQSR =180~- 28QR- 2SRQ Segitiga BOR: ZBQR = 9-7, ZBRQ = 90- iy ZQBR = 180- ZBQR- 2BRQ Sudut ia et tian Naseem 180 ~ (90 ~ ry) ~ (90 ~ i) Sud B +i ses (8) 21a Sudut Deviasi Tike i, D = 180— 2 QSR = 180 - (180- 2SQR~ 2 SRQ) B = £8QR+ LSRQ= 1-H + yy n D = (+m) = (4 + 4) atau Misal su 8 -. (9) [Det -B | an Jnilah rumus sudut deviasi prisma. Contoh 7: Sudut pembias suatu prisma 30°. Hitung sudut deviasi sinar yang ke [uar prisma itu jika sinar datang dengan sudut 36° don indeks bias prisma n = 1,56! Penyelesaian: Sudut deviasi prisma dihitung dengan rumus D = i, + 7) ~ B. Kerena-, dan Bsudah diketahui maka yang harus kita cari adalah ry. Sudut r, ini dapat dicari dengan menghitung iy, Untuk dapat menentukan i, kita harus mengetahui r, terlebih dahulu. atau : Jadi urutan pengerjaan soal ini adaleh: hitung 7, dengan ramus Snell x hitung é dengan ramus B = i, +r hitung r) dengan rumus Snell hitung D dengan rumus D = i; + 7% ~ B Menghitung 7: sinar datang.dari udara ke prisma berarti m, = 1 dan my = 1,56 sm _ L5G ™ 1 Ps | Optika’ Geometri_Pembiasan eto aaneianseicial siamese in r= Sm sin orisma, sin r, = BA = OS = gn a sinar 156 156 ke Iuar rm = 18,7° Menghitung i,: Brot = B- r, = 30 - 18,7 = 11,3° Menghitung ry: sinar datang dari prisma ke udara berarti n, = 1,56 dan ny = 1 me mL sinty n 156 sin ry = 1,56 sin i, = 1,56 sin 11,3° = 0,306 t= 178° Menghitung D: D = i, +» - B= 30 + 178- 30 = | 178° | ‘ || Sudut deviasi D = i, + rp 6 untuk euatu prisma sangat bergantung pada besar j;. Gambar 2.16a melukiskan grafik D(i,). Pada gambar terlihat bahwa ‘D mempunyai nilat ‘minimum, ) | Nilei minimum ini terjadi ketika i, = rp. || Jika ‘i; = ry maka iy = 7 sehingga kita peroleh: B=etrn ant =2n7 Misal sudut deviasi minimum adalah 8: 8 =i +4 -B = 2% - fp b+3 i 2 risma in P ime = ny, (hukum Snell) sin C44) ketahui , = Mor . Untuk sing) * atau: Gombar 2.16 -b sin E58) = ny sin(d) - (10) Jika B kecil sekali (kurang dari 15°) dan sudut deviasinya kecil sekali, dalam hal ini berlaku sins a. 8+ P= mB 8 = (my - DB nbiasan, Optika Contoh 8: Sudut pembias suatu prisma 30 hitung sudut deviasi minimumnya jika sinar datong dari air (n = 1,93) ke prisma (ny = 1,56)! Penyelesaian: Pada persoalan ini n, ramus (10). 17,67° Pada Gambar 2.17a, benda B berada dalam medium 1 dengan indeks bias mutlak n,. Benda ini terletak di depan sebuah permukaan lengkung dengan jari-jari R. Permukaan lengkung terbuat dari miedium 2 dengan indeks bias mutlak n,. Suatu sinar paraksial (yang deket sumbu utataa) dari B mengenai permukaan lengkung lalu dibiaskan oleh permukaan lengkung ke bayangan nyata B' (catatan: semua sinar dari B yang mengenai permukaan lengkung akan mengumpul di B' karena B' merupakan bayangan dari B). B’ disebut nyata karena bayangan ini dapat ditangkap oleh sebuah layar yang ditempatkan Gombar 2.17e di titik tersebut. . Perhatikan ABPP', ACPP! dan AB'PP'! tana = ae ad tan B= 3; tan Y t Untuk sinar paraksial (sudut kecil) tan a = a, tan B= B, tan y= y dan t= 0. Dari gambar: i =a+ (6udut bertolak belakang) af4,4 =27R r=B-y= 4 - 4 za . Optika Geometri Pembiasan = 133 dan n, = 1,56. Untuk menghitung devissi minimum gunakan Ante ntonnininttaneintan Hukum Ma | nyr 4 ni Inilah sebagai Perbesa Gambs yang bei bayang sinar dal Pada g tan 8 positif, Pada pert ‘terletak (banding! dengan pé Rpositif s® < eo Optika jika rakan mbiasan Hukum Snell: = % = dm & (sudut kecil) mat sine yr = mi 44) y(t @ (G3) eae Tidy _ doa mala) = (57) Sm mm hp Be EM . semen (12) Inilah rumus untuk mencari bayangan akibat pembiasan oleh _permukaan lengkung (dinamakan sebagai rumus permukaan lengkung)! Perbesaran bayangan dapat dihitung dengan pertolongan Gambar 2.17b. Pada gambar terlihat tiga sinar sembarang yang berasal dari benda semuanya akan dibiaskan menuju bayangan. Untuk memudehkan analisis; kita ambil BO sebagai sinar datang dan OB sebagai sinar bias. Pada gambar tampak : & tani= 3 ho = Stani Gambar 2.1% Catatan: Untuk sudut kecil berlaku tan i ~sin i dan tan r ~sin r. EI = == Sebagaimana dalam cermin lengkung, di sini kite ‘akan membuat perjanjian tanda. Pedoman utama kita adalah jarak benda sejati dan jarak bayangan sejati diberi tanda pos: | Pada Gambar 2.18a, terlihat bahwa bayangan sejati terletak berlainan pihak dengan benda sejati (bandingkan dengan cermin cekung!). Oleh karena, itu kita ambil perjanjian sebagai berilcut: 5 positif jika benda sejati dan s! positif jika bayangan berlainan pihak dengan benda sejati. Pada permukaan lengkung, ketika terbentuk bayangan sejati (Gambar 2.18a) pusat kelengkungan terletak pada pihak yang berlainan dengan benda sejati, yaitu di belakang permukaan lengkung (bandingkan dengan cermin cekung). Oleh karena itu untuk £ kita ambil perjanjian yang berlainan dengan perjanjian pada cermin: R positifjika berlainan pinak dengan benda sejati. ZZ LEE: Gambar 2.18 a © Optika 2 Ea ‘Label 3 meringkasken perjanjian tanda untuk permukaan lengkung. ‘Tabel 3 | bende acest = | bends maya “He | bayanenn beriinan pita dongan benda sls a= | bevangnn spihat dengan benda slat ‘Rt | pusat kelengkungan berlainan pikak dengan bends sojati | pusattelengkungan sepia dengan honda seat Contoh 9: Seckor ikan berenang sepanjang diameter mendatar pada jarak 10 cm dari sisi permukaan sebuah akuarium berbentuk bola berjari-jari 15 em. Anggap indeks bias air 4. Tentukan letak bayangan ikan itu menurut pengamat yang di luar akuarium? Penyelesaian: Bendanya adalah ikan. Karena bendanya sejati maka jarak benda positif s= + 10 cm. Pusat kelengkungan cermin terletak pada sisi yang soma dengan benda sejati jadi R nogatif, R = -15 cm. Dalam kasus ini benda berada di dalam air, jadi sinar datang dari air ke udara, , = Ng, 4/3 dan my = Mygarq = 1 (pengamat berada di luar akuarium). Untuk menentukan posts bayangen, gunakan rumus permukaan Jengkung. Cambor 2.19 Gunakan data yang diberikan: 15 em s= +10 om kaan Lengkting Permukian lengkung mempunyai dua fokus. Fokus pertama adalah suatu titik pada sumbu utama dengan sinar-sinar datang yang melalui titik ini (untuk R positif), atau seolah-olah menuju titik inj (untuk R negatif) akan dibiaskan sejajar sumbu utama. Fokus kedua adalah suatu titik pada sumbu utama dengan sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan malalui ti ini (untuk R positif), atau seolah-olah berasal dari titik ini (untuk R negatif). Kedua jarak fokus ini masing-masing diberi simbol fdan f. Kita akan menurunken rumué fdan f untuk sinar yang datang dari vakum menuju medium dengan indeks bias n. Untuk fokus pertama f: co schingga jarak fokusnya adalah: Aya aA 1 z et 1 Ee G Optika Geometri Pembiasan dengan, Untuk. (BE) ter sehingg Perhati Untuk ‘ Bln e Untuk p (F,) terl Perhatil Lensa ad lengkung! keras tem banyak di Jenis Le: Walaupu dri untuk] bola. Secara un 1. Lensa og sinar. disebut Terdap| © dow Optiza dengan R adalah jari-jari permukaan lengkung. Untuk permukaan cckung, R bernilai negatif schingga f juga negotif, artinya fokus pertama (F,) terletak di belakang permukaan cekting. Untuk permukaan cembung, R bernilai positif sehingga f juga positif, artinya fokus pertama (F,) terletak di depan permukaan cembung, Perhatikan Gambar 2.20a-b! (b), Cambar 2.£00-6 Untuk fokus kedua: s= c dan s' = f", schingga jarak fokusnya adalah: Syhe ate R posisi 1 _ mel - Rk 1 wR f= a-1 Untuk permukaan cekung, & bernilai negatif sehingga f"(= s") juga negatif, artinya fokus kedus (F,) terletak di depan permukean cekung. Untuk permukaan cembung, & bernilai positif sehingga f (= 8) juga positif, artinya fokus kedua (FP) terletak di belakang permukaan cembung). Perhatikan Gambar 2.20c-d. &) Gambar 2.200-d Lensa adalah suatu benda yang tembus pandang dan mempunyai paling sedikit satu permukean utama’} Jengkung. Lensa umumnya terbuat dari kaca namun ada juga lensa yang terbuat dari plastik ju titik | keras tembus pandang. Lensa dapat membentuk bayangan yang diperbesar atau diperkecil sehingga pada | banyak digunaken dalam alat-alat optik seperti kamera, mikroskop, dan teleskop. ui titil ~ k fokus | Jenis Lensa YaRB | Walaupun permukaan lensa dapat berbenituk bola, parabola, atau silinder, kita akan membatasi diri untuk membicarakan hanya lensa tipis,yang permukaan-permukaannya merupakan permukaan bola. . Secara umum ada dua macam lensa: 1. Lensa cembung (lens konvergen) yaitu lensa yang bersifat mengumpulkan sinar. Ciri lensa ini adalah tebal di tengah. Lensa ini juga sering (a) (b) © disebut lensa positif karena jarak fokusnya yang bernilai positif. Terdapat tiga jenis lensa combung, yaitu: © double-conves (cembung-rangkap) (Gambar 2.21a) Gambar 2.210-¢ rbiasan | Optika - Ea © planar-conver (cembung-datar) (Gambar 2.21b) © meniscus-conves/concave-conver (cembung-cekung) (Gambar 2.21¢) 2. Tensa cekung atau (lensa.divergen) yaitu lensa. yang bersifat menyebarkan sinar. Ciri lenga ini adalah tebal di pinggir-pinggirnya. Lensa ini juga 1 sering disebut lensa negatif karena jarak fokusnya yang bernilai | negatif. Terdapat tiga jenis lensa cekung, yaitu: * double-concave (cokung-genda) (Gambar 2.22a) © planar-concave (cekung-datar) (Gambar 2.22b) @). (©) © meniscus-concave/conver-concave (cekung-cembung) Sambo) 220. (Gambar 2.220) bidang fokes | = Gombar 2.23 melukiskan bagian-bagian lensa yang perlu diketabui. 1. Aperture: diameter lensa. - a ema - 2. Pusat optik: titik pada lensa di mana suatu sinar yang Neer v melewatinya tidak akan dibiaskan. uence 3. Sumbu lensa: sumbu yang memisahkan dua bagian lensa 1 sama besar dan melewati pusat optik Gombar 2.23 4, Sumbu utama: garis lurus yang melewati pusat optik dan tegak Iurus dengan sumbu lensa. Sina: 5, Fokus utama : titik di mana sinar sejajar akan dikumpulkan (Gambar 2.24a-b) atau titi 1 8i di mana seolab-olah sinar mulsi disebarkan (Gambar 2.25a-b). ty i i 3. Si Sinar 1. Si | be! Gambar 2.240 Cambor 2.240 Gambar 2.250 Gambar 225 |g 6. Jarak fokus: jarak dari pusat optik ke fokus utama lensa, ai 7. Bidang fokus utama: bideng yang melewati fokus utama 3B dan tegak Iurus sumbu utama. Semua sinar sejajar yang menuju lensa positif akan mengumpul di salah satu titik * pada bidang fokus utama ini (Gambar 2.26), Lang! Pada Iensa negatif, cahaya sejajar 1. Gi akan dibiaskan seolah-olah berasal q le dari titik pada bidang fokus utania Gomer 236 | fol (Gambar 2.27). + 24 4 ber 3. oe S 4. Gaj 1 5. Tit Bagaimana cata kerja lensa? . Nal Bagaimana cara lense mengumpulkan sinar (pada lensa cemmbung) dan q i menyebarkan sinar (pada lensa cekung)? . ma Gambar 2.28a menunjukkan muka gelombang cahaya datang padi _——~ permukaan sebuab lensa positif. Bagian tebal lensa akan menghambat cabaya lebih banyak dibandingkan dengan bagian yang tipis (ingat Bayas cahaya merambat lebih lambat di dalam medium dibandingkan di ini sal udara) sehingga cahaya ini akan mengumpul di fokus lensa. Fokus dapat, Jensa positif ini sering dinamakan fokus ayata karena dilalui oleh Gambar 2.280 sinar bias. El a Optike Geometri Pembiasan} Optil nbiasan| pada Jensa cekung, cahaya akan-disebarkan karena bagian seta geen di tengab lensa lebih tipis dibandingkan dengan bagian di ‘ujung-ujung lensa. Bagian ujung-ujung lensa ini akan menghambat cahaya lebih besar dibandingkan dengan di tengah sehingga pentuk gelombang setelah dibiaskan lensa cekung adalah menyebar seperti Gambar 2.28b. Fokus lensa negatif ini sering dinamakan fokus maya karena tidak dilalui oleh sinar bias. Fanos ens Gambar 2.285 Pembentukan Bayangan pada Lensa ® Sama seperti pada cermin, untuk menggambarkan bayangan pada lensa kita memerlukan sinar-sinar istimewa. Untuk memudahkan penggambaran, suatu lensa positif digambarkan sebagai garis lurus dengan tanda positif di atasnya. Sedangkan ry untuk Iensa negatif diberi tanda negatif.-Untuk masing- Fy masing jenis lensa terdapat tiga sinar istimewa. Gambar 2.29 Sinar-sinar istimewa untuk lensa positif: 1, Sinar datang yang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus utama F, (sinar 1). 2. Sinar yang datang melalui pusat akan diteruskan tanpa dibelokkan (sinar 2) 3. Sinar datang yang melalui fokus utama F, dibiaskan sejajar sumbu utama (sinar 3). Sinar-sinar istimewa untuk Iensa negatif: 1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari fokus utama F, (sinar 1). 2. Sinar yang datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibelokkan (sinar 2). 3. Sinar yang seolah-olah mennju fokus utama F; dibiaskan sejajar ~ sumbu utama (sinar 3). Langkah Pembentukan Bayangan pada Lensa Positif 1. Gambar sebuah garis vertikal yang menyatakan + lensa positif. Tandai kedua titik yang menjadi | fokus utamanya, F, dan Fy. 2, Gambarkan suatu garis AB yang inelambangkan benda. AB digambarkan tegak lurus:sumbu utama. 3. Gambatkan sinar 1 yang sejajar sumbu utama. Gambar 2.31 Sinar ini dibiaskan melalui fokus utama F., 4, Gambarken sinat 2 yang menuju fokus utama F). Sinar ini dibiaskan sejajar sumbu utama 5, Titik yang merupakan perpotongan sinar 1 dan sinar 2 merupakan bayangan titik B (kita namakan titik B!). Tarik geris tegak lurus sumbu utama dari titik B' ke arah sumbu utama. Namakan titik ini A’. Garis A'B! adalah bayangan garis AB. Catatan: Dalam kasus ini A’B!' merupaken bayangan sejati karena bayangan ini dapat ditampilkan pada sebuah layar yang diletakkan di titik tersebut. Sifat bayangan untuk posisi benda seperti pada gambar adalah sejati, terbalik, dan diperkecil. aa FP Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tidak semuanya seperti pada Gambar 2.31. Bayangan ini sangat bergantung pada lokasi di mana benda berada. Ada 6 jenis tempat di mana benda dapat diletakkan agar mendapat jenis bayangan yang berbeda. Keenam tempat ini adalah: Optika 2 Ea 1, Benda di titik yang jauh sekali (tak + Bayangan benda ini adalah berupa ti E utama (Gambar 2.32). ” " zs Gambar 2.92 : 2. Benda terletak antara co (sebelah kiri) dan F,.Posisi bayangan digambarkan pada Gambar 2.31, Sifat bayangen: sejati, terbalik, dan diperkecil i 3. ; Benda terletak di 2F,. Posisi bayangan digambarkan pada Gambar 2.33. Sifat bayangan: sejati, terbalik 2Fy dan sama besar. 3 ae Ey Combar 2.89, + 4, Benda terletak antara F, dan 2F,. Posisi bayangan digambarkan pads Gambar 2.34. Sifat bayangan: sejati, —e $ terbalik, dan diperbesar. , Catatan: Semakin dekat benda dengan fokus, semakin Gombar 2.54 jauh letak bayangannyo. . Benda terletak di F,. Tidak ada bayangan terbentuk arena setelah pembiasan seniua sinar sejajar (Gambar 2.35). | Garibar 2.85 6. Benda terletak antara pusat optik dan F,. Pada kasus ini sinar-sinar menyebar setelah melewati | lensa. Sinar-sinar ini tidak dapat menghasilkan bayangan nyata karena mereka tidak berpotongan. Sinar-sinar ini tampak mengumpul di titik yang terletak pada sisi yang sama dengan sisi benda, schingga terbentuk bayangan maya (bayangan ini tidak dapat ditangkap oleh layar). ' Posisi bayangan digambarkan pada Gambar 2.36. j Bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. a Mikroskop menghasilkan bayangan seperti ini. Sifat-sifat bayangan yang dapat dibentuk oleh Jensa positif dari benda sejati, diringkaskan dalam Gambar 2.37a-c. Gambar 2.36 | Pembid | permul | bernil: | berlak , 4 Gantar 23100 | Optika_Geometri Pembiasas Optikal venti, ambar slewati ongan. an sisi layar). é Pada Gambar 2.37a orang den pohon terletak di depan sebuab lensa positif, Bayangan orang dan pohon tampak nyata, diperkecil, dan terbalik. Kemudian orang bergerak maju, bayangannya hertambsh jyesar (Gambar 2.37b) sifat bayangan tetap nyata dan terbalik. Ketika ia maju lebih dekat lagi ke yjensa, bayangannya sekarang menjadi maya, tegak, dan diperbesar (Gambar 2.37c). Jika kita perhatikan baik-baik, keenam jenis sift bayangan menurut posisi benda pada jensa positif di atas mirip dengan keenam jenis sifat bayangan pada cermin cekung, di mana 2F, analog, dengan pusat kelengkungan cormin. Dapat dibuktikan juga bahwa untuk penda maya (jarak benda negatif), Sifat-sifat bayangan untuk lensa positif sama dengan sifat-sifat bayangen untuk cermin cekung, yaitu selalu sejati, tegak, dan diperkecil. Pembentukan Bayangan Lensa Negatif Sika tadi dikatakan bahwa lensa positif analog dengan camin cekung, maka dapat kita tebak oO dabwa lensa negatif analog dangan.cermin cembung, dan hal ini memang benar! Untuk benda sejati, Jonsa negatif akan selalu mengbasilkan bayangan maya, tegak, dan diperkecil di manapun posisi bendanya (gambar 2.38). Untuk benda maya, sifat bayangan oleh lensa negatif bergantung pada posisi benda maya tersebut. Dapat dibubtikan bahwa sifat- sifat bayangan ini sama persis dengan . sifat-sifat Cambor 2.98 bayangan pada cermin cembung (ada 5 jenis). ——— Rumus Lensa Untuk menghitung letak bayangan, kita harus perhatikan bahwa pada lensa terjadi dua peristiwa pembiasan oleh kedua permukaan lensa. Pada masing-masing pembiasan berlaku rumus pembentukan bayangan oleh permukaan lengkung. ‘Tinjau suatu lensa yeng diletakkan dalam vakum, mempunyai indeks bias n, dan dua permukaan lengkung masing-masing berjari-jari R; dan Ry. Suatu benda diletakkan pada titik B di depan permukaan 1, Bayangan yang dibentuks oleh permukaan ini terletak di B,. Bayangan ini bertindak sebagai benda bagi permukaan lenglung 2, Bayangan yang dibentuk oleh permukaan Gambor 2.39 lengkung 2 terletak di B, (Gambar 2.39). i i Perhatikan babwa R, adalah jari-jari permukaan lengkung yang pertama dilewati sinar dari benda, dan R, adalah jari-jari permukaan lengkung yang dilewati oleh sinar bias dari permukaan lengkung pertama, Pembiasan oleh permukaan 1: Pada pembiasan ini ny = 1 dan 1g = Pembiasan oleh permukaan 2: Pada pembiasan ini ny = dan , karena sinar yang mendekati permukaan 2 séolah-olah berasal dari bayarigan By, maka s = ¢—«', (ingat sesuai perjanjian | bernilai negatif karena terletak pada sisi yang sama dengan sisi benda). Karena untuk lensa tipis i berlaku ¢ =0 maka s) = -s'). Jumlahkan kedua persamasn yang telah kita peroleh di at: teh -(n-vft Ste (a4) Untuk lense tipis kita boleh menghilangkan indeks pada s dan s! sehingga kita poroleh | rumus untuk lensa tipis: Bayanj Lyd einen at? Perbes oe anasing Rumus ini berlaku hanya untuk sinar-sinar 3 paraksial (dekat sumbu utama) dan hanya ketike ketebalan lensa keeil dibandingkan dengan jari- jari Ry dan Ry, Gamber 2.40 i one masing Jarak Fokus Lensa jarak Foltis lensa didefinisikan sebagai letak bayangan jika bendanya berada di titik tak berhingga. Jika | Penye jarak fokus, f dan jerak benda » = oo, dengan menggunakan rumus (15) kita peroleh remus | Gung jarak fokus iensa. : 1 : fh ’ ] Ky 4 (16) x) (fokus lensa) Persamaan di atas sering dinamakan sebagai persamaan pembuat lensa. Inilah rumus untuk mencari jarak fokus lensa! Dengan menggunakan romus fokus, persamaan (15) dapat ditulis sebagai berikut plolbon pte tF (rumus lensa) - (17) Persamaan (17) disebut rumus lensa tipis. “1G Perhatikan bahwa untuk lensa tipis, besar jarak fokus pertama (F,)'dan jarak fokus kedua « (F,) adalah sama. F, dan P, terletak pada jarsk yang sama dari pusat optik, namun pada sist yang berlawanan. Pombia d Susunan Dua Lensa dengan Sumbu Utama Berimpit Orang jarang sekali menggunakan lensa tunggal. Biasanya orang menggabungkan dua lensa tunggal sebagai alat optik. Tinjau dua buah lensé positif yang berada pada’ jarak dsatu sama lain. Sebuah benda diletakkan pada jarak 5; dari lensa pertams. Lensa pertama akan membentuk bayangan ini pada jarak ¢; dari lensa ini. Bayangan ini merupakan benda bagi lensa kedua. Lensa kedua akan membentuk bayangan akhir.-Pada pembentukan bayangan akhir oleh lens 2, jarak benda dari lensa 2 Gombar 2.51 EX : Optika Geometri Pembiasan , 20tit adalah s) yang dapat dihitung dengan rurus jarak dua lensa. d = sy + sy (jarak dua lensa) (18) d = jarak dua lensa jarak benda dari Jensa 2 jarak bayangan dari lensa 1 Bayangan akhir yang dibentuk lensa akan terletak pada jarak s', dari lensa kedua. Perbesaran bayangan pada susunan dua lensa merupakan perkalian antara perbesaran masing- masing lensa. Mrosat = My My M, = perbesaran lensa 1 M, = perbesaran lensa 2 Myo = perbesaran lensa gabungan Contoh 10: Tinjau suatu sistem yang terdiri dari dua lensa positif yang panjang fokusnya imasing-masing 25 cm dan 20 cm. Jarak kedua lensa 100 cm. Sebuah benda diletakkan pada jarak 50 em dari tensa pertame. Hitunglah perbesaran sistem! Penyelesaian: Gunakan data yang diberikan fy = 25 em fp = 20 em ad = 100 cm . +50 om Sistom dna lens Hesilnya adalah: ante embiasan Jensa 1: ee foo poi 2 (50 - doa © 3, 3) = 50 om st % = ds, = 100 - 50 = 50 om Optika Perbesaran total: Dengay Mig = My x M, = ( x 2 3 3 1 ‘Tugas: gambarkan jalannya sinar pada pembentukan bayangan akhir seperti pada E Gambar 2.41! 4 * Sekaran Kit Lensa bahwa Untuk menyatakan daya kumpul dan daya sebar suatu Jenga orang menggunakan istilah |) Dayam™ kuat Jensa. Kuat lensa, P, didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus. repo pel - (19) bayang f Dengan Untuk lensa positif (fokusnya positif) kuat lensanya positif dan untuk lensa negatif (fokusnya negatif) kuat lensanya juga negatif. Semakin besar kuat lensa, positif semakin kuat daya kwmpul lensa itu dan semakin besar kuat | Dengan lensa negatif semakin kuat daya sebarnya. untuk d Satuan kuat lensa adalah dioptri jika f dinyatakan dalam m. Contoh 11: Hitung kuat lensa yang fokusnya: Sos a) 20 cm b) 40 cm darak fe Penyelesaian: / - Kuat lesa merupakan kebalikan jarak fokus, P = 4. Tapi harus diimgat bahwa jarak |. , fokus dinyatakan dalam m. f nat le Gunakan data yang diberikan: Py f,= 20 cm = 02 m fy= -40 cm = -0,4 m Contol a 1 1 ioptri 10 om, Hasilnya adalah: P, = 1 = + = +5 dioptri 1 ye 1 | aot pt yang dé Py= 4 = 4. = -25 dioptri Penyel ho 04 A Gunak Lensa Gabungan fi Suatu lensa gabungan merupakan gabungan dari dua lensa atau lebih yang disusun berdekatan fe sekali (d = 0) dengan sumbu utamanya berimpit satu sama lain. ‘Tinjau dua buah lensa dengan jarak fokus f, dan fy yang diletakkan berdekatan sekali (d = 0). Sebuah . benda diletakkan pada jarak s, dari lensa pertama, dengan rumus lensa tipis, kita dapat hiting | asilng jarak bayangan $', 3 a4 Foo | holga : | fo Se Blin sf OOS Jika d= 0 maka d=y4+3, Sous fy = 8; Optika Geometri Pembiasan | Optika pada Dengan rumus lensa tipis kita peroleh rumus berikut: Sekarang perhatikan Gambar 2.42a-b. Pada gambar tarmpak pahwa s; merupaken lotak benda dan s', merupakan letak payangan akhir. Jika kedua lensa kita anggap sebagai satu lensa (lensa gabungan) maka kita boleh mengatakan 5; = s (jarak benda untuk lensa gabungan) dan s'y = s! (jarak payangan untuk lensa gabungan). Dengan mengguiakan persamaan (20) kita peroleh: 1 1 Sous Dengan demikian kita mendapatkan jarak fokus gabungan untuk dua buab lensa yang diletakkan berdekatan. (21) Doi. pattie fa A Kuat lensa gabungan: 1 _i,gigi P, =t+test. Ow fa = Pit Py t Pyt -. ~- (22) Contoh 12: Suatu sistem terbuat dari 3 buah lensa positif yang masing-masing fokusnya 10 em, 15 cm dan 30 cm. Hitung fokus gabungan lensa ini. Hitung: juga bayangan benda yang diletakkan pada jarak 15 cm .dari sistem lensa ini! Penyelesaian: . Gunakan data yang diberikan: fi fy = 15 om 8 = 30 cm 10 cm 15 om Hasilnya ‘adalah: ty,iygd byhyd Ro fo & . Poaga =o tis *.30 =i 5 oR 5 Syay = 5 om y= 75 cm iasan | Optika { I | Cacat Bayangan pada Lensa 1. Aberasi Sferis Namun jika kita perhatikan tidak pernah bayangan yang dibentuk oleh sebuah lensa kabur ° itu benar-benar tajam. Bayangaunya biasanya abu agak kabur. Cacat bayangan ini disebabkan karena sinar-sinar yang jauh dari sumbu utama. ee ‘ L Gambar 2.43a melukiskan bagaimana sinar- i ue : sinar yang terletak jauh dari sumbu utama Fo By dibiaskan tidak tepat di fokus utama. Tanpa . Py ° Ge sinar O dan sinar M, bayangan akan tampak ke’ di titik F'). Tanpa sinar O dan Z bayangan | | 4. Ke akan tampak di Jy dan tanpa sinar L dan Gamtar 24s0 AB K M bayangan akan tampak di Fo. * ‘s Jika sinar O, 1, dan M ada bersama-sama maka bayangen akan terdapat antara F’g dau ",, Jika layar diletakkan di B, bayangan akan tampak kabur dalam sata daerah berbentuk lingkaran (akibat adanya sinar Q). q Darah kabur ini akan berkurang jika layar kita letakkan di A, sebab di dacrah inilah sinar- | sinar O, L, dan M tampak lebih "mengumpul’. Cacat bayangan akibat sinar-sinar yang jauh dari sumbu utama dinamakan aberasi sferis., Aberasi sferis dapat dilihat melalui percobaan sederhana dalam ruang gelap dengan menggunakan lilin dan segelas air. Susun lilin dan segelas air seperti pada Gambar 2.43b. Ambil sehelai kertas (sebagai layar) lalu gerakkan di daerah sebelah kanan gelas (agak jauh). Ketika kita menggerakkan, suatu saat kita akan melihat suatu bayangan yang eukup terang. Jika layar digerakkan lagi bayangan akan tampak kabur ini mirip dengan pola Gambar 2.43a (Catatan : walaupun gelas berbentuk lensa silinder, tetapi aberasi sferisnya z sama seperti pada lensa bola). Gumbar pi es Aberasi sferis dapat dibilangkan meniggunakan sebuah stopper yang mencegah masuknya. sinar-sinar yang jauh dari sumbu utama (seperti pada aberasi sferis cermin). Atau dengan menggunakan lensa berdiameter kecil seperti pada lensa-lensa kamera otomatis (walaupun ada, namun aberasi sferis dapat diabaikan). Pada Gambar 2.43a jika tidak ada sinat O, kita akan mendapat bayangan lebih tajam dengan meletakkan layar di B. Bayangan ini akan lebih tajam dibandingkan dengan bayangan pada layar di A ketika ada sinar O. Cara lain | untuk mengurangi aberasi sferis adalah menggunakan lensa yang permukaannya tidak persis. seperti permukaan bola. Atau dengan menggunakan banyak lensa yang berukuran kecil- kecil, namun eara ini agak mahal. q 2. Aberasi Kromatis . Aberasi kromatis terjadi karena perbedaan nilai indeks bias lensa untuk panjang gelombang yang . berbeda-beda, ae me cehaye, pocah ra Optika Geometri Pembi 3. Kelengkungan Medan Jike benda tidak terletak pada sumbu utama (jauh dari sumbu utama), bayangan dari juatu benda pipih/datar tidak lagi berbentuk datar tetapi melengkung seperti pada Gambar 2.44. Jika kita mencoba memfokuskan bayangan pada layar rata (datar), pusat benda ‘akan tampak terfokus tetapi sekelilingnya tampak kabur atau sebaliknya. Gambar 2.44 Gejala pembentukan bayangan seperti ini dinamakan kelenglungan medan. Untuk mengatasi Kelengiungan medan ini layar-layar bioskop biasanya dibuat melengkung. 4, Koma Koma merupakan gejala di mana bayangan suatu titik cahaya yang terletak di luar sumbu utama lensa tidak berbentuk titik. ‘solar @) @) Gomber 2.450-b Pada Gambar 2.45a dua cahaya sumber titik A dan B diletakkan di depan suatu lensa positif. Sumber A diletakkan pada sumbu utama, dan sumber B diletakkan jaub dari sumbu tama. Di belakang lensa dipasang suatu layar untuk menangkap bayangen kedua sumber tersebut. Gambar 2.45b ditunjukkan oleh A', bayangan ini masih herupa. titik, sedangkan bayangan sumber titik B ditunjukkan oleh B', bayangan ini tidak lagi berbentuk titik, namun berbentuk seperti bintang berekor (komet). Inilah sebabnya gejala ini dinamakan koma. . at 29 24 Soal-dan Penyelesaian Seberkas ‘sinar memh memasuki sual teles oir. Apakah semua berkas sinar ke lwar aken mempunyei arch yong sama? Jawad: ‘Tidak! Sinar akan mengalami pembiasan. Pada Gambar 2.46 ditunjukkan bagaimana sinar-sinar yang memasuki tetes cair ini dibiaskan. Hanya sinar yang melewati pusat tetes cairan tidak mengalami pembiasan. Gombar 2.46 Am yong dilihat oleh orang bula warna ketike mengarahkan pandangannya ke sebuah | pelangi? Jawab: Orang buta warna masih dapat melihat pelangi karena pelangi terdiri dari berbagai warna. Sama seperti Anda dapat memfoto pelangi dengan foto hitam-putih demikian — juga orang buta warna dapat melihat pelangi. Mengapa dengan merggunakan kacarsala renang, sescorang dapat metal leh jets di dalam a? Jawad: Pada mata normal yang melihat dalam udara, je mata pembiasan yang terjadi sebagian besar diakibatkan a mote ‘oleh perbedaan indeks bias antara udara dan bola "4 mata, sisanya diatur oleh lensa’ mata, (untuk jelasnya; baca’ bab Alat Optik). Cahaya yang berasal dari benda dibiaskan sedemikian rupa agar _membentuk bayangan pada retina“ (Gambar 2.47a). dati air ke mata. Karena indeks bias air hampir sama Gambar 2.470 dengan indeks bias mati, malin pambiasan yang terjadi tidak tera signifken.” Hal ini menyebablan Jensa mata sisah untuk memfckuskan cabaya ke retina, schingga pandangan menjadi kabur (Gambar 2475). Ketika menggunakan kacamaia renang, terbentuk lapisan | udara di depan miata, sehingza penibiasan terjadi seperti ketika mata melihat di- udara | (Gambar 2.470). . ota nats pembiasen ctlnp — luranehingga onion ipa dngenp Hak dilaton Gambar 2.476 Dalam sebuah cerita, diceritakan® Tofi ‘dapat menghilang (tidak kelihatan) dengan mengubah indeks bias tubuhnya pada nilai tertentu. Berapa nilai indeks bias ini? Jawab: Ketike indeks bias tubuh Tofi sama dengan indeke bias udara, eahaya dari tubwh Tofi tidak dibiaskan maupun dipantulkan oleh udara di sekitamya. Akibatuya, ia tidak kelihatan. Optika Geometri_Pembiasan biasen 2.5 Di hari yang cerak, kadang-kadeng Anda melthat baymgen pohon yang terietak di tepi ‘jalan, seolab-olah jalan bertindak sebagai cermin. Sebenarnya fenomena apakah ini? Jawad: : Ini merupakan fenomena pembiasan! Pada siang hari tanah menyerap’banyak panas. Tanah akan memanaskan udara yang di atasnya.’ Makin dekat dengan tanah suhu udara makin tinggi. Pada lapisan udara yang panas molekul-molekul udara bergerak lebih cepat. Jarak antarmolekul lebih jauh. Sebaliknya pada lapisan yang agak dingin jarak molekulnya telatif lebih dekat. Dalam hal ini, lapisan yang lebih dingin memiliki kerapatan optis yang lebih tinggi dibanding Tapisan yang lebih dingin Sinar yang datang dari pohon (Gambar 2.49) ke tanah berasal dari optis lebih rapat ke optis kurang rapat, sinar ini akan dibiaskan menjaubi normal. Akibat pembiasan berkali-kali, pada lapisan tertentu sudut datang sinar sama dengan atau lebih besar dari sudut kritis, sehingga terjadi pemantulen internal total (lihat gambar).Inilah sebabnya orang bisa melihat bayangan pohon. 2.6 Ketika Amir mengendarni mobil di jalnan tol pada siang yang panes, Amir melihat dé tas jalan roya tampak seperti ada air tergenang padahal tidak ada air sara sekal. Gombar 2.49 Gejala apa ini? Jawab: Péristiwa ini hampir sama dengan soal sebelumnya, Namun pada kasus ini yang dipantulkan adslah langit biru yang kelihatan seperti air. 27 Ada suatu auitrasi yong dapat menjelastn pembiasan eahaya. Dalam itustrasi ini, berkas cahays dianggap sehagei suattu lori atau mesin pemotong rusput, Optis lei rapat dianggap sebagai tanah berumpul, sadanghan optis Kurang rapat sehages jalan raya. Misalkan lori bageruk dari jalan leruspal ke jalan berumput. Apa yang terjadi dengan ‘gerak’ lori ini? Jawab: Ketika salah satu roda lori (A) memasuki_ tanah Derumput, gerakannya terhambat. Roda B akan bergerak lebih cepat schingga ketika roda B sudah mengenai tanah berumput posisi sumbu yang menghubungkan kedua roda tidak seperti semula lagi. ‘Kali ini sudut antara sumbu ini dengan garis normal perbatasan (r) lebih kecil dibandingkon dengan sudut semula (2). Inilah,yang terjadi pada cabaya. Jika cahaya bergerak dari medium dengan Kerapatan optis lebih rendah ke medium dengan ‘kerapatan optis lebih tinggi, cahaya akan dibiaskan (dibelokkan) mendekati normal, Tugas: ‘Apa yang terjadi jika lori bergerak dari jalan berumput ke jalan? Ovtika : 28 29 2.10 alt Suaiu gelembung berada di dalam air. Seberkas sinar datang pada gelembung itu. Bagaimana dengen berkas sinar’ keluarnyal Jawa Cahaya akan menyebar seperti pada Gamba, 2.52a! Gambar 2.52b melukiskan cahaya datang pada ype sebuah bola transparan berisi air. Cabaya ini Witiiia akan dibiaskan ke suatu titik. Jika bola air , i) itu dimasukkan dalam air, cahaya tidak akan LOE dibiaskan (Gambar 2.52c).- Jadi “seolah-olah air menguiangi sifat_mengumpulkan .cabaya. Jika kita bayangkan air dalam bola itu diambil, == kita harapkan efek mengumpulnya cahaya menjadi negatif dengan kata lain cahaya akan Cambar" 2:582-6 menyebar. Dua. lensa positif A dan B. (Gambar 2.53) mempuniyai eetebalan berbeda. Lensa mana yang -mempunyai kemampuan mengumpulkan cahaya yong, lebih besar? Jawad: : Semakin tebal bagian tengah lensa semakin kuat lensa ini mengumpulkan sina. Jadi lensa B mempunyai kemampuan mengumpulkan sinar lebih besar. Ini dapat: juga dibuktikan dengan rumus fokus ‘lensa. Gambar 2,53 Catatan: Untuk lensa negatif, makin tipis bagian tengah Jensa, makin besar. kemampuan menyebarkan sinarnya. Anda tentu sering mekihat bintang tampak berkelap-kelip.’ Apa yang menyebabkan | bintang tampak berkelop-kelip? Jika Anda berada di bulan apakah anda akon melihat juga . Bintang berkelap-kelip? Jawab: Bintang berkelap-kelip karena adanya pembiasan dan gejolak udara. Udara di atmosfir | terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang sulunya berbeda-beda, Perbedaan sult menyebabkan, terjadinya perbedaan indeks bias. Sinar yang. berasal -dari bintang akan mengalami_ pembiasar oleh lapisan-lapisan ini sebelum masuk mata kita (sebelum kita lihat)- Lapisan- lapisali yang berbeda indeks biasnya senantiasa bergejolak (turbulen). Kadang-kadaing yang indeks biasnya lebih tinggi di atas, kadang-kadang di bawab. Pertukaran lapisan | ini sangat mengganggu sinar dari bintang yang menuju ke mata, akibatnya kadang-kadang_ sinar itu 'masuk ‘mata kadang-kadang tidak. Jadi seolab-olah kita melihat bintang berkelap-kelip. 3 Mengapa intan tampak berkilawan? Jawad: Intan mempunyai indeks bias yang besar, n = 2,4. Sudut kritis pemantulan internal total sinar yang datang dari intan ke perbatasan_ intan-udara adalah sekitar 24,5°. Intan dipotong sedemikian rupa sehingga sinar yang inasuk dati udara’ ke intan sebagian besar mengalami pemantulan internal total berkei-kali,scbelum meninggalkan intan (dan masuk ke mata). Karena suditt kritis intan yang cukup kecil, bentuk intan umumnya (seperti pada Gambar 2.54) memberikan hasil yang baik. Intan tampak berkilauan karena pomantulén yang terjadi adalah pemantulan total, sehingga intensitas (terang) cahaya yang keluar dari intan (dan- tasuk -ke mata) sama dengan intensitas cabaya yang masik ke intan. Optika atmostir} obabkat nigalami Lapisan- | -kadang lapisan! ~kadang | Dintang 2.54 mbiasan| 9.12 Seberkas .cohaya” rnasuk ke dalam air dengan sudut datang 30°. a) Hitung: beropa sudut Biasnya' joka nis = 4/3 8) Bajairana jika sinar datang dari, air ke dara? ¢) Hitung- sudutbotas dari oie he - dara! Jawad: a)sinar datang dari udara ke air, sebingga: aye ledin n= gs = 4 aint cs ai sar ar’ snr = 2 Sm i= isin 30° b)sinar datang dari air ke udara jadi dati m = 1 c) Sudut batas atau sudut kritis terjadi ketika sinar datang dari medium dengan indcks bias lebih besar ke medium dengan indeks bias lebih kecil yaitu sinar datang dari air ke udara (ry = 3 dan ny = 1). Perhitumgan sudut batas dilakukan dengan mengsmbil sudut bias 90° si m= > sinr sini = 2 sin r a ™ ' L sim 90° sin i= 2b sin 90° = 0,75 % ee 213 Hilang sudet, bolas dari. enhoyis yiray datang dari knon (ni = 3) ke ofr (n = Jawad: gees Sudut.batas atau sudut kritis terjadi Ketika sinar datang dari medium air dengan indeks bias lebih besar ke medium dengan indeks bias lebih kecil, dalam hal ini adalah sinar datang dari kaca ke air (m = % & dan my = 4). Pethitungan sudut batas dilakuken dengan mengambil sudut bias 90°. Optika : ga sini sin i = sin i, = = = To a sin r % m % sin 90° = 0,889 2 =F] 214 Suatu serat optik dapet dibengkokkan dan depat ‘menyalurkan, eahaya tanpa kehilangan energi. Tentukan berapa jauk serat optik dapat dibengkokkan agar tetap dapat menyaturkan ochaya tanpa kehilangan enengi. Diameter inti 0,05 mm. moe I MY Indeks bias kaca inti 1,66 dan indeks bias pembunghusrya 1,52. Gumber 2.56 Jawad: Gambar 2.56 melukiskan suatu penampang serat optik, Sinar yang datang dilembangkan dengan A, B, ©,-D, dan B. Jika sinar E dipantulkan sempurna, maka otomatis sinar- sinar lain akan dipantulkan sempurna pada permukaan inti dan pembungkusnya. Maka dari itu untuk menghitung jari-jari minimum kelengkungan serat optik agar masib terjadi pemantulan internal total, kita. cukup meninjau sinar E. untuk sinar E ini (sinar datang dari inti ke pembungkus): Sudut batas sini ak sing 2 sini = ™ sin r ™ sin i, = ™ sin 90° = he Dari gambar tampak bahwa: ng Ree Dengan demikian kita peroleh: sin i, Rg oy Rig n(R- $) = n(R + $) Rim ~ m2) = $ (my + m) Re Gt g 4 (mM) (1,52 + 1,66) (0,05) (,66-1,52) 2 | 6,57 an ‘Optika Geometri Pembiasan sancctay i 2Ad BO Optika| 2.19 Scberkas sinar datang dari vider ke tnpisarn minyok (n = 148) yong terapung di atas air (a = 43) dengan suc datong 30. Hitung berapa sudut bias sinar tersebut di dalam cir? Jawab: Pembiasan I: udara - minyak. Di sini simar datang di udara ke minyak, jadi ny = 1 dan n, = 1,45. sin: Ry ing, sin 7 = Pembiasan UJ: minyak - air. Di sini sinar datang dari minyak ke air, jadi my = 1,45 dan ny = 4 3 Dari gambar i, = r; (sudut berseberangan) sing, aay sin r= 2 sin i sin ry, 22 3 & 0,345 Rs u s a 8. 216 Selah base terkctok di dasar sebuah holam. Kolam terserut berisi air seialam 2m (n = 4). Pada kedalaman berapa letak batu tersebut dari permukaan air terlihat oleh mata, jika: a) batu tersebut dilihat hampir tegak lurus? 6) sudut. antara mata dengan garis normal 30°? Jawab: Cahaya datang dari S dan dibiaskan ke mata sehingga mata melihat batu itu di Q (sinar seolah-olah datang dari Q langsung ke mata). Dari Gambar 2.58 kita akan peroleh hubungan berikut op *y nl tan r= OF : re d . a} # tan i= OF - d le fanr _ OP OP _ ad Phie anam ' vane gr : w tani _ a! =-7 @ tur ~ Gambar 2.58 rbiasan| Optika - _. 2a Ea. Optika Geometri_Pembiasan | a) Jika mata melihat hampir tegak hurus, maka sudut é dan r kecil sehingga tax i = sin ¢ dan tan r= sin r, Karena sinar dotang dari air ke udara, maka n = mg, = 3 dan n, = 1. Dengan menggunakan pendekatan ini dan menggunakan hukum Snell kita dapat menyederhanakan rumus (1) menjadi: tani tan sini Siar Mm a, aos BF ale ala Si a= 4) =fi5 al * % b) Sudut antara mata dengan garis normal adalah sama dengan sudut bias r = 30°. Pada kasus ini kita tidak boleh menggunakan pendekatan. sini sinr tani tan 22,02° ‘ear? ‘ana 0,405 9 0,577 = [14 om Pertanyaan: hitung di mana letak. mata agar kedalaman batu hampir nol! Setuah tenda dietabken pada daser sebuah kolam yang lebar sekol, yong dalamnga 1m, kolam berist air jornih. Berapa ubwran papan. yang terapung di permukaen car, agar benda terse tidak terthat dari segala aruh? (papan tersebut dltalkan. tepat dé alas benda). Ambi n,, = 4. Jawab: Cabaya dari benda akan dibiaskan ketika keluar dati permukaan air. Benda tidak aken teclihat jika sudut biasnya 2 90° (tidak ada sinar bias yang mengenai mata). Supaya benda tersebut tidak bisa dilihat dari segala arah, maka bentuk papan tersebut harus berupa sebuah lingkaran (misalnya berjeri-jari 2). Ambil r = sudut bias = 90° « | Pada kasus ini, sinar datang dari air ke udara, sebingga m, = ; (air) dan my = 1 sini sinr 7 sini ano ~ sin i = sin 90° % 218 tika_| biasan = 30°. 2.18 Scbwah bok terisi sebagian dengan air (n = 4). Sinar datang dari titik A ke permukaan air dengan sudut, datang 60° Sinar pantulnya mengenai bok di tilik B, dan sinar biasnya mengenai bak di titik C. Jika diketahui jarak BC adalah 1m, tentukan kedalaman air pada bak terschut! Jawad: al Sinar datang dari udara ke air berartin, = 1 dan ny = 4 (air). Hukum Snell: t he sint _ | sor on A. | sino _ % Gambar 2.59 | “snr | sinr sin r= 0,866(3 ) = 0,65 r= 40,5° 3 Selanjutnya: = oC 3 tan r= & . OC= d tan or tan 60° tan6o" tanr tan 60° tan 40,5" 1 2,03 2,03(1-d)= 4 | 3,03d = 2,03 ‘ a= [067 20 Optika Em ‘ 2.19 Pada sebuah kolam berisi penuh air, terapung sebuah benda . Fike 7 adalaman holam tersebut 2 m, dimanakah lelak bayangan benda (& dasar holam pada saat malahari terbenam? (Me = 4) Jawab: . . Matahati sedang. terbenam berarti sinar datang dari arah barat (= 90). Sinar datang dari udara ke ait berarti ny = 1 dan 4 ry = £ Got), maka: Gamo 2.60 sing snr my singo’ _ 44 sin 1 0,75 sin = r = 486° Pada gambar tampak: tar=2=2 ra) x = Stan 48,6° = Letak bayangan 2,27 im dari garis vertikal yang melalui pusat benda. 2.20 Soberkas sinar mengenai sebuah balk kaon dengan sudut datang 50P (Bhat gambar), Tyg, = 4. Apokab ci tik B ssnar dipantulkansempurna? Jawad: Untuk melihat apakah di titik B sinar dipantulkan semputna atau tidak, kita barus hitung dula berapa 0. Kemudian kita bandingkan apakah @ lebih besar dari sudut batas udara-kaca. Menghitung @: sinar datang dari udara ke kaca 3 artinya ny = 1 dan m = 3. Gombar 2.64 os 90 - 30,7 = 59,9° Gudut batas kaca udara: sinar datang dari kaca ke udara, jadi my = "pgcq = dan my = 1. Untuk menentukan sudut batas i, gunakan r = 90°. D7 | : Optita Geometri Pembioss a sing sinr sini, sing sin i, Karena sudut datang @ lebih besar dari i, maka sinar pasti dipantulkan sempurna. penne 221 Seberkas cahaya datang dengan sudut 40° pada sebuah kaca planparalet (n = 3) yang tebainya 8 cm. Hitung pergeseran cahaya tersebut! Jawab: . ‘Untuk menghitung pergeseran cahaya pada kaca planparalel kita gunakan rumus: in (i-1) cosr Namun sebelumnya kita harus hitung dulu r dengan hukum Snell Untuk menghitung r, kita tinjau sinar yang berasal dari udara masuk ke dalam kaca. Dalam hal ini ny = 1 dan ny = tye = 3. sai snr Oy ar _ % 1 — sin r = sin 40°(2) = 0,429 lara r= 25,4° + in(i-1) 222 Seberkas sinar datang tegak lurus ke sebuah prisma A (n = 1,5) seperti Gambar 2.62. Berapakah sudut 0 maksimum agar sinar tersebut dipantulkan. sempurna? Jka: | 4) Prisma berada di udora? B c ¥) Prisma di air? (n = 4 Jawab: Sindr yang masuk sisi AB akan diteruskan (tidak dibelokkan) ‘ a karena sudut datangnya 0°. Sinar ini kemudian akan mengenai perimukaan AC dengan sudut datang & = 90 - @ (lihat Gambar 2.62b). Sinar ini akan dipantulkan sempurna Jika iy lebih besar atau saina dengan sudut batas kaca air (i, > i,). Lptiba “ = 223 1) Sudut bates: dalam menghitung sudut bates, sinar harus datang dari indeks bias besar xe indeks bias Kecil, dalam soal ini dari kaca ke udare (my = Mjgoq = 1,5 dan tm = 1) dengan 7 = 99° smi snr] sing __ sino ~ 15 sin i, = sin 904) = 0,667 i, = 41,8° (oudué batas) Karena i, > i, maka, ei, 90 - B > 41,8 90-118 2 o 48,2 > 0 q Jadi @ maksimum adalah | 48,2”. s i} ole b) Untuk prisma yang di air my = Macq = 45 dan i te snr sini % sing” 15, sin sin 90° ( 0,8888) = 0,8888 Karena i, > ip 2 ie 99-0 2 90 - 62,7 > O 27320 Jedi @ maksimum adalah | 27,3" Suate prisma mempuryai.sudut pembias B (n = 1,50). a) Hitung sudud deviesi rriniaram jika sudut pembiasnya B = 45! 2) Berpa suit devia: mictinammmya jika B = 10°? ¢) Beropa subut dalang yong menghasikan deviasi minimum pada soul a? Penyelesaian: a) Sudut deviasi minimum (untuk B besar) dicari dengan rumus: sin O48 = Mp, sin Perhatikan: dalam rumus di atas n, adalah MyJjgeq dan My = Nprisme (ingat wakt | jmenurunkan rumus di atas kita anggap sinar masuk dari suatu medium ke prisma)_ Optika Geometri Pembiasar Diketahui: B = 45° 15 ” 0 70,06 - 45 b) Sudut deviasi minimum (untuk B kecil) dihitung dengan rumus: 8 = (ny -— 1B Diketahui: B = 10° n= 15 mal Ditanya: 3? Jawab: 5 = (my — 1B = (R-1}? Dio = 5° Anda boleh juga memakai rumus pada soal a. Hasil yang akan anda peroleh adalah — 6 = 5,02°, hampir sama bukan? ©) Untuk deviasi minimum berlaku 8 45 gona G = B= 25° Untuk menghitung i, gunakan hukum Snell dengan my = 1 dam ny = Ryyismg = 155 sing, Ny sian, % sing, 5. sin 225° sin iy = sin 22,5° (1,5) = 0,574 4 35,03° 2.24 Hitang shit datang cahaya pada. schiah sisi prisma dengan sudut pembias 30° jihn sinar yong ke luar tegok hurus permukaan sisi prisma yang lain! Myyigng = 15: Jawab: Agar sinar yang ke luar tegak lurus, maka sinar yang datang > pada sisi prisma tersebut harus tegak lurus permukaan juga y (lihat Gambar 2.63) atau 4, = 0. Untuk menghitung 4, kita harus menghitung 7, dulu. Sudut bias ry dapat di hitung dari hubungan B = i, + 7 Gambar 2.63 Bret 3 = 0+, ry = 30° sin #, = 0,5 (1,5) = 0,75 4 = | 48.6" 2.25 Seberkas sinar datang pada sebuah prisma A dengan suid, pembias 6 (n= 1,52) sedemaian ‘sehingga sinar Keluamya mengalami deviasi minimum. Sinar ini diterima oleh prisma B yang sudut pembiasnya 3° (n = 1,65). Rusuk ‘yang berdekatan dari keriua prisma itu sejajar. Hitunglah sudut kebwar sina tersebull Jawab: | amber 2.64 * Pada soal ini yang ditanyakan adalah (7), # Sudut (7,)q ini dapat dicari dengan Hukum Snell asatkan (iy) nya sudah dihitung dulu. © Sudut (i)p dapat dicari dari hubungan B = i + 1; asalkan (r,)y sudah dibitun; dulu. * Sudut (r))y dapat dicari dengan Hukum Snell asalkan (i,)y sudah dibitung dulu. © Sudut (i,)p adalah sama dengan sudut (r,), (karena sisi kedua prisma sama) Prisma A: B = i + 7, = 2n) = 2ig, (syarat deviasi minimum) (a), = B= 30° SY Lm sing), BB | : ia i Optika Geometri Pembiasss oan 226 Optika sim(r)4 = 1,52sin(ip) « = 1,52sin 30° = 0,76 Prisma B: Di sini (i) = (%)4 Sp 485 Sm p ' sin(r)y = pegsinlrn) a = PE = 0,46 (rp = 27,43 = (ae + (De 30= (iy + 2743 (ig)g = 2,57° snp om sing, 8S sin(rg)g = 1,65 sin(ig) y = 1,65 sin 2,57° = 0,074 (me = [4 2°] 2.26 Sechor ikari terletak dalam sebuah akuarium berbentuk ‘bola dengan jari-jari 50 cm. Ikan berada 20 cm dari permukaan dinding akuarium. Seorang pengamat berdiri pada jarak 1 m dari akuarium. Jika indeks bias air 45 di mana bnyangan: ” @) shan yong dithot olbh pengmnat P? b) pengamat yang dilthat oleh’ dam? Garbar 2.65 Penyelesaian: ) Orang melihat ikan berarti sinar datang dari ikan. Di sini s = + 20 em (diberi tanda + karena benda sejati dan R= -50 cm (diberi tanda negatif karena sepihak dengan benda). Kerena sinar datang dari air ke udara, maka'n, = 4 dan ny = 1. Gunakan data yang diberikan: R= -50 cm mad s = 20cm mya 1 Hasitnya adalah: dy mo R8 Moi Lik& 2 50 Tanda nogetif menunjukkan bahwa bayangan terletak sepihak dengan bende. b) Ikan melihat orang berarti sinar datang dari orang. Di sini s = +100 om (diberi tanda + karena benda sejati dan R = +50 cm (diberi tanda positif karena berlainan pihak dengan benda). Karena sinar datang dari udara ke air maka n, = 1 dan m, = $. Gunakan data yang diberikan: R= 50 on n= $ s = 100 cm mat Hasilnya adalah: Boy 2 MoM s st R 24. ht 100 at 50, BLL st 150 Lo s' 400 e ‘Tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan terletak sepihak dengan benda. 227 Seni tatu tertak db dase sth Bejan. yng delerangn 2m. Bak erst pea cir dengan inde bias 4. ‘Tentukon Kedalaman bau tersebd devi permukoan air jka sudut penglhatarmya Revi Penyelesaian: Batu di-dalam air berarti simar datang dari dalam air ke udara n = ny, = 4 dan ng = 1. Permukaan air adalah rata schingga R= . Diketahui: new Ra« . s = 2m (positif karena benda sejati) 4 nyat ng= Ditanya: s? . Jawab: : « By Boe > R By, 2K 2 ts © 4 3 oss AS m ‘Tanda negatif menunjukkan babwa bayangan ‘terletak sepihak dengan benda. Ei E Optika Geometri Pembiasan 2.28 nda. liberi 3 arena. | nda. biasan | Optita Dalom pia berisi minyok, jari-jori permeukaan minyok (n = 156) 05 om) ¥.. Pada jerk 10 cm di atas permukoasi cekung terdopat suatu benda keci @) Di mana leak boyangan benda? }) Bagaimana “jika permukaannya cembung?. Penywlesaian: a) Pada soal ini sinar datang dari udere ke minyak sehingga Ny = Medora = 1 daM y= Mpingas = 1,56. Diketatns ,5 cm (negatif karena pusat kelengkungan sepihak dengan benda sejati) 10 cm (positif karena benda sejati) 1,56 rr Gambar 2.660 Tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan terletak sepihak dengan benda. b) Pada soal ini sinar datang dari udara ke minyak sehingga ny = tydayg = 1 dan my Tpinya = 1456. Perbedaan dengan soal a hanya pada jari-jarinya. R untuk kasus ini positif korena pusat kelengkungan terletak betlainan pihak dengan benda, | Diketahui: R = 0,5 em s = 10 em (positif karena benda sejati) ny = 1,56 ny =1 Ditanya: : Jawab: Sym LRm ” a R Loy BBB, 156—1 w te = +705 B56 _ 056 LL it Po Ge To 7 02 g 2 6 [153 em Cambor 2.666 102 Tanda positif menunjukkan bahwa bayangan terletak di bawah permukaan minyak sedalam 1,53 cm (berlainan pihak dengan benda). 2.29 Sucker tnmung tertang di alns sobuah danens paula hetinggienn 3m. Seckor than berenang dé dalorn cir pada edalarman, 1 1 dept perrmabrina car. Hitung jamnk then yong diihot burg tersebul! hy, = 4 Penyelesaian: Burung melihat ikan berarti sinar berasal dari ikan (dari dalam air ke udara) sehingga.m, = Nye = 4 dan ng = 1. Pormukaan : air adalah rata sehingga R = =~ ‘ Diketahui: R=© $s = 1m (benda sejati) Jadi than verlihat 2 meter di bawah permukaab air atau 3+ 4 = 3,75 m dari burung, 2.90 Salah satu jung” permukaan sebuah silinder kaca berbentuk setengah ola dengy jorijari 2° cm. Sebuah benda setinggi 2 mm ditempatkan pada swmin silnder terse pda joruk 8 cm deri permukaan eembung tersebut. Hilung jarak dan tinggi bayangaa fika ‘silinder tersebut terletak: 4) di udara! b) di ‘dalom air! (gyeq = 1,5) Penyelescian: Fem a) Sinar datang dari udara ke silinder Gombar 2.68 jadi my = Nygorg = L dan ng = Rhye = 15+ Diketahui: R = 2'cm (tanda + karena R berlainan pihak dengan benda) 5 = 8 em (benda sejati) n= * ny = 1,5 * Ditanya: st; M? Jawab: a+ i ale len + vf u bee it Optika Geometri Pembiasai = [42 em Bayangan positif, karena letak bayangan ini terletak berlainan pihak dengan benda (di dalam silinder). ; Perbesaran: , Mm = ae . ras w_ ~1012) nh 158) 1 Wo =| -2 mm ‘Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik. b) Sinar datang dari air ke silinder jodi m, Nie = $ dat ny = Mora = 15 Diketahui: R = 2m (tanda + karena 2 berlainan pihak dengan benda) s =8om n= 4 13 v= -12 (1,5) = -18 cm Perbesaran: Mme me we _ -4G , ho ~~ 1,5(8) eo 2 =| 4mm Tanda positif menunjukkan bayangan tegak. Optiéa = 2.91 Seuah balok kaon (rv = 1,5) salah sox ujungnya colang dengon jarijiri 18 cm. Sebuah benda tegak berada 24 cm dari permukaan lengkungan it peda sumbu balok seperti pada Gombar 2.69. Tentukan letak dan perbesaran bayangan! Penyelesaian: Unsur kasus ini, R = +18 cm, tanda plus menunjukkan bahwa pusat kelengkungan berlainan pihak dengan benda: Karena sinar datang dari kaca ke udara maka my = Meoq = 1,5 dan my = Mydgre = 1 Gambar 2.69 Diketahui: R = 18cm s =Mem 15 ny my = 1 Ditanya: s'?7 Mt Jawad: Bayangan negatif artinya bayangan sepihak dengan benda (di sebelah kiri) lensa. Perbesaran: oma =A C108) aH M= me ae Tanda positif menyatakan bayangen tegak. Jadi bayangannya tegak dan diperkecil. « 2.52 Tentrdam jak: sabe sats joka dei su perradoon lengamg yong berjuizjui 15 an fn = 15) a Penyelesaian: r Jika benda diletakkan di fokus s = fmaka bayangan benda akan di. oo. Goinbar 2.70 Disini R = +15 om, tanda plus menunjukkan bahwa pusat kelengkungan berlainan pihek dengan benda. Karena sinar datang dari udara ke kaca maka ny = ®yggq = 1 dan iy = Megeg = 1 9- ‘ Diketahui: R = 15 em s =f ny =1 15 a isasescnasieaNdiSe t ny ei Optika Geometri Pembiasan | Lensa 233 d) Optike Ditanya: ft Jawad: i BR mS Moh : 4 s R # Leg MSL MSod _ 08 7 ob OS agan 15 cet f= 95 = [80cm Tanda plus menyatakan bahwa titik fokus terletak pada pihak yang sama dengan benda (di sebelah kiri). Lensa tipis ‘ 233 Sebuah lensa bikonweks (double convex) mempagai jauk folus 8 cn Sebuth benda yang ‘tingginya 2 em diletakken dé depan lensa, Hitung letak don tinggi boyongan jika benda diletakian di | dep: tensa pada jarak: o) 4 em! ) 20 em! 0) 12 em! @ 8 emt Penyelesaian: Soal ini depat dengan mudah diselesaikan dengan rumus pembuat lense 2uiyd foe = dan rumus perbesaran lensa Mame i = Karena lonsa combung niake fokusnya positif f= 8 cm q Jowab: | a f ckecil. _ = — = ea = pihak | 1 dan | Wo = 2h = 2(2) =[4 om Tanda negatif pada s! menunjukkan bahwa letak bayangan sepihak dengan benda/sinar datang, Perbesaran positif artinya benda tegak. b)s =em biason } Optika 234 Foili lle OFT NS $= Mem o_o M=-2 = a2 Klig > Wo=-2h= 2 (2) =[-4em ‘Tanda positif pada s' menunjukkan bahwa letak bayangan berlainan pibak dengan benda/ sinar datang. Perbesaran negatif artinya benda. terbalik. ‘Tanda positif pada s'.menunjukkan bahwa letak bayangan berlainan pihak dengan benda/sinar datang. Perbesaran negatif artinya benda terbalik. ds =8em 3+ wim age flee Sale om a = o artinya tidak terbentuk bayangan Analog soa! 2.33 hanya lensenya cekung. Penyelesaian: . Penyelesaian soal ini mirip seperti soal 2.33 hanya fokus lensanya negatif. Jawad: a)s =4em 1 goats Optika Geometri Pembiasan Ontika plililili_l SO FT Be a’ g = Som 3 wa =? * 4 3 Hole ho 8 2,2 £ = 2h 2) = | 2 3h 32) 30m Tanda negatif pada # menunjukkan bahwa letak bayangan sepihak dengan benda/ sinar datang. Perbesaran positif artinya benda tegak. 2 FQ = ‘Tanda negatif pada s' menunjukkan bahwa letak bayangan sepihak dengan benda/sinar datang. Perbesaran positif artinya, benda tegak. roo ae ‘Tanda negatif pada s' menunjukan bahwa letak bayangan sepihak dengan benda sinar datang. Perbesaran positif artinya benda tegak. “as & aye Se 2 & lem = t tome tei = 4 ssh gs ‘Tanda negatif pada s! menunjukkan bahwa letek bayangan sepihak dengan benda/sinay | _ datang. Perbesaran positif artinya benda tegak. Perhatikan bahwa pada lensa cekung, semua bayangan tegak dan selalu diperkecil, 235“ Sebuah lensa mempunyai dua permuknan lengkuny dengan jari-jari 20 om dan 30 om, ensolensa tersbut ternal dort hace degen indeks bias 1,5. Hg fobus lense yng meengkin dan sebuthan jenis lense tersebut! Penyelesaian: Dengan dua permukaan lengkung, kita dapat mombuat 4 macam lensa. Mari kita lib Kemungkinan-kemungkinan itu: a) Kemungkinan I: Lensa combung-cekung (meniseus convez). Pada lensa ini kedua jari-jari adalah positif karena pusat kelengkungan berlainan pih dengan benda (benda dianggap berada di kiri). = +20 om Ry = +30 em i 1% = Mygara= 1 i = Meense = 1,5 =m 215 n= = 1S . oy Gonber #710 Fokus lensa: ie 1) j= a WRB] = (15 = 1)G5- 3p) = 9.5 Gy) J =| 120 cm | (lensa positif) b) Kemungkinan I: Lensa cekung-cembung (meniscus concave) Pada lensa ini kedua jari-jari adalalt positif karena pusat kelengkungan berlainan pihak dengan sinar datang. Perbedaannya dengan kemungkinan 1 adalah R, dan Ry dipertukarkan. Ry = +30 cm Ry = +20 em Gambar 2.716 EE La : Optika Geometri Pembiasat Qptika = Nyaare= 1 ty = Meney = 15 2 = # = 15 Fokus lensa: f = [-120 cm] (ensa negatif) c) Kemungkinan TIT: lensa cekung-rangkap (double concave) Pada lensa ini satu jari-jari positif dan jari-jari yang lain negatif Ry = -30 om orkecil Ry = +20 om 30 cm. a yang My = Rudara = 1 1 My = Maggy = 15 — " ‘ambar 2.71 7 m= = 15 1a lihat. 2 Fokus Tensa: | i 1a a pihak 1 x (my, -1 (qi) 7 (mq — 2 RR, q i i = as -y(-d-2) - o5(- f = [24 cn | (ensa negatif) d)Kemungkinan IV: Lensa cembung. rangkop (double-conve2) Seperti kemungkinan LI hanya R, dan Ry dipertukarkan. R, = +30 om —. Ry = -20 em —_ Ri = Madera = 1 2 = Mensa = 15 mas Gambar 2.718 ™ Fokus lensa: 4 May fotolia) * Ss = 05 - HCE 2.36 Sebuah lensa cembung rangkap mempurgei jarijori helengkemgan 9 em dan 18 om pada kedwa permukaannya, Sebuah benda diletakken pada jamk 2 em, ternyata bayangan yong — terbentuk adalah bayangan sejati pada jak 24 om dari lénsa. Hitunglah: 4) Jarak fokus tensa 4) Kuat tensa ¢) Indeks bias tensa Penyetesaian: a) Untuk menghitung fokus lensa gunakan rumus lensa tipis. Diketahui: s= 24 cm s'= +24 cm (bayangan sejati) Ditanya: f? Jawab: Ploiytlry hia post Fratyr f b) Kuat lensa dicari dengan rumus p = ; (f dalam meter) c) Lensa cembung rangkap: salah satu R negatif. Ry negatif karena pusat kelengkungan sepihak dengan sinar datang/benda dan 2, positif karena pusat kelengkungan berlainau pihak dengan sinar datang (Gambar 2.71). = 49 cm -18 em = Rytarn = 1 = Mensa = F —* n ny y= B= Be 2 17” f =12em Indeks bias lensa: Fo om olka) Bo - ng-sy Bm DG) ‘ : ga(-y | n =14+05=)15 a i Optika Geometri_ Pembiasan Sethe cungai | rlainan, ibiasan 2.37 Sebuah lensa n = 15 mempunyai jarak fokus 20 cm di udara, Hitung jarak fokusnya jika tensa tersebut diceluphan dalam air n = 41 Penyelesaian: Untuk menyelesaikan soal ini paling mudah adalah dengan menggunakan perbandingan, Diketahui: Satara = 20 om =4 Nir = 3 Tense = 15 Ditanya: f,,,? Jawad: Pang _ C0 Pater” By oa 1 -»,(2 4 Par On Deel) tie Pa Mater. Kote 2s Dae FA fitonn = 420) = [80 em 233 Bayangan sejati yang dibentuk oleh tensa tipis cembung-datar ialah 2 kali lebih besar dari bendanya. ae Tika jar‘jari kelengkingan salah satu permukaan densa adalah 52 cm (Mtensg = 1,52) a) Tentukan letak bendal }) Berapa besar bayangan jie sister dicehapkan daloan etil alkohol (n = 1,36)? . Penyelesaian: a) Untuk menghitung letak benda kita harus menghitung dulu fokus lensa: Fokus lensa dihitung dengan rumus fokus. Harus diingat bahwa pada lensa cembung-datar salah satu fokus adalah tak hingga dan bagian tengahnya harus menggembung. Gombar 2.72 Diketahui: Ry= 0 R, = -52 cm (karena pusat kéléngkungan sepihak dengan sinar datang atau benda) M Ditanya: 8? -2 (tandanya negatif Karena: pada lensa, bayangan sejati adalah terbalik) Jawab: Optika se " ? aya 3 a ( 1 (1.52 - D[E-=5 b).Yang perlu diperhatikan di sini adalah nj)-nya: Mas = 62 Pat Tay 1586 Diketahui: R= % Ro = -52 ot (tanda negatif karena pusat kelengkungan berlainan pihak dengan sina datang). ¢ = 150 em (dari soal: a) ig, = BS a1 1,36 Ditanya: 8? Jawab: a is -21 5 = ma of & ra Lyd. (hb) ay atye (38 Ye =32) ayit O48 55) - 5 ae 2,26 x 10% ~ = -4,41 x 10% $= -227 em cca 207 M = =-55 7 [LoL 239 Sebuah lensa cembung ranghap- dengan jaréjeri = ——e Kelengkungan 20 cm, meme arck fulus, yang = ——* af \» soma dengen tensa ceriinnpdatir yong. terbuat dari bahan yang .sama, dengan salah sab’ ‘jarégart ingen B’ Hiomg Ri Gentbor 2.98 Penyelesaian: Pada gambar 2.73 kelengkungan kedua dari Jensa cembung rangkop mempunyai. jar! jari negatif Karena sepihak dengan sinar datang. Sedangkan untuk lensa datar-cembut salah satu permukaannya mempuriyai jarijari tak hingga (pethatikan gambarnya bail baik dalam menentukan mana kelengkungan yang tak hingga) Optika Geometri Pembiase 240 Optika 240 Diketahui: Untuk lensa cembung rangkap (lensa 1): R, 20 cm Ry = -20 cm Untuk lensa cembung-datar (lensa 11): Ry = © Ry=-R it~ fa Ditanya: R? Jawab: Perhatikan Gambar 2.74. Misalkan: B : benda Ysa BY: bayangan 4414 F : titik fokus SPS Pee Ee a: jamie boda he flus di ssi chlargyp sor TT a + jarak beyangan ke fokus yang lain Gambar 2.75 Buktikan: a! = f Penyelesaian: Diketahui: s=atf g=aets Ditanya: f = xc’? Jawab: L a 1 pobtponp tay _ gtftety Neth fa+frot+h =F Mer) ape tt fa att ft aft f? fis x Keterangan: rumus di atas dinamakan rumus Newton. Optika 241 Gamal nerus Newton vaitik menghitung jamk tayargan benda yng didlo 15 om dei a = s-f=15-10=5 cm at = f 2 2 ep =L.M _ a # 5 so S24 f= 204 10 =[30 cm Catatan: Rumus ini dalam beberapa hal lebih praktis dan lebih cepat. 242 Sehuah lensa konvergen mempunyai folus 2 am. Schuh beda yong paiigun § on diet tegak di depan tensa pada jarak 30 om. Jka tenda tersobut divlahvan dengan salah satu yang terdepan erjewk 25 cm dori lesa, Fakegah berpa perubahan panjang bayengan! Penyelesaian: Keadaan I: benda tegak. Diketahuiz 30 cm 20 em He = 5(-2) = -10 em * Keadaan II: benda rebali. sv = 60 cm Jarak bayangan A dah 'B: 100 - 60 = 40 on Jadi besar-perubahan bayangan adalah: 40 cm — 10 cm = [30! em Dua brink lensa cembung-ranghap yang sama, dengan jarijari kelengkungan 20 cm (n = 1,5) diletakkan sgjajar dengan . sumbu. berimpit, Sebuah benda diletakkan pada jamak 30 cm dari tensa pertama. Jka jarak Redua lensa 20 em. Hitung letak tmymgen ak don ikstan penbentubes toyongenl Skema pembentukan bayangan terlihat pada Gambar 2.75. Gampor 2.75 Penyelesaian: Karena lensanya cembung rangkap waka salah satu jari-jari lensa pasti negatif karena berlainan pihak dengan sinar datang. Misal benda diletakkan di kiri sistem lensa Pembiasan I: 5, = 30-om ‘ fy = 20 em 1 1 1 goat 2oiya 2 30 * a 3, 2 0 sy mo. Pembiasan Il: Pada pembiasan oleh lensa kedua ini harap diperhatikan bahwa jarak dua lensa, d adal d=s;+ 5 #)= 60 cm & = d- $,= 20-60 = 40 an fy = 20 cm ala 1 fate e fo % 8 1 1 1 ‘ m0 + FP 2li 3 By 20. 40 G2 #,=|2 a 2=| 3 om Bayangan akhir torletak pada jarak Gem di kanan lensa kedua. 2.44 Untuk merientukan folus suate lensa ockg-rergkap, tensa terselnt dictobian di belakang combrng-rangkep dengan folus fy = 8 on Jamuk folus suxcum tensa ini ada 2. om belakang tensa cekung-rangkup. Jarak kedua lensa 25 om. Hitunglah: a (a) fokus. lensa cekung rangkap Y) fokus susumcr lense ini jn tensa cebsmgrangkap dipindahkan ke depan Jensa cembung-rangkap pada jeruk yong sama. Penyelesaian: a) Ketika sinar datang sejajar sumbu utama lena (¢ = «) maka bayangan akan jatul | Gamber 2.760 di fokus susunan lensa tersebut sehingga: ty = 2 om Pembiasan 1: Optika Geometri Pembiasi Pembiasan I: Pada pembiasan oleh Jensa kedua ini harap diperhatikan bahwa jarak dua lensa, d b) Jika lensa negatif di depan lensa positif maka fait on f= +8 om ‘Untuk mencari fokus susunan Jensa kita ambil sinar sejajar sumbu utama 5, Pembiasan I: - + 1 2 Garber 2.766 Pembiasan II: Pada pembiasan oleh lensé kedua ini harap diperhatikan bahwa jarak dua lensa, d adalah: d = sy + % wos gy = do = 25- Calf = Sif tai 1 BATE iasan| Optika é Ea 4 1 a a 1 3 oy 800 : f = sy =[4105 om Titik fokus ini terletak 10,5 om di belakang lensa positif. 245 Antari dua lensa positif yang fokusnya 6 em dan 10 cm disisipkan sebuah tensa dengan fokus 8 cm. Hitung jarak fokus susunan lensa tersebut dan berapa kuat lensal Penyelesaian: Fokus susunan lensa dapat dihitung dengan ramus lensa gabungan. f 3 7 8 « y P m = [14,1 ?ioptri 246 Sebuah tensa cembung-datar (x = 1,066) don. sebuah lensa cckungdater (n= 1,44) disctukan schingga hedua lensa tersehut membentuk susinan lensa planparilel Hite fous gabungan densa itu jika jovi lensa yang dilekatkan 25. em! Penyelesai Untuk menghitung fokus gabungan kita harus hitting Gombe a7 fokus masing-masing lensa. . Lensa I: Dari gambar 2.77 terlihat bahwa.R = dan Ry = -25 cm (pusat kelongkungs sepihak dengan-sinar datang). eo . = -yft-2 7 7 0- OCR om] 66 5) 0,66 = ES b-fy — 20 Lensa Ul: Dari gambar 2.77. terlihat bahwa R, = -25 cm dan R, = co (pusat Kelengkungan sepihak dengan sinar datang) (mg - {x-a] Fokus gabungan: ALi yk 068 | a4 _ op a a a fos Gay = [E86 em Perbatikan! Fokusnya menjadi sangat besar. Jika kedua lensa mempunyai indeks bias sama, maka fokusnya menjadi tak hingga (fokus untuk sekeping kaca planparalel). Suatu lensa cembung-rangkap yong terbeat dari aca kerona (n = 1,48) dilatkan dengm sebuah tensa cekung-datar yang terbuat dari kaon flinta (n = 1,64). Sebuah benda diletakkan 30 crn. dei keisa. Fk jprizuri kelmaman ketign bidang tengkung adalah 8 em, @) di manakah letak bayangan? Dan berapa perbesarannya? 8) di manakeh benda harus ditempatkan untuk memperoleh perbesaran yang sama, tetayi bayangannya maya? Penyelesaian: a) Langkah pertama untuk menyelesaikan soal ini adalah dengan menghitung fokus masing- masing lensa dengan rumus lensa. Camber 2.78 Lensa cembung-rangkap: Be om -0(d-Z) Lensa cekung-datar: f= on-0(2-4) = Hd] = A Lensa gabungan: tli je 248 ~-2 424 ¢ > 3 > 30 ~ 150 = 150-em unt Loa, 3 5a 40 4% sy =- 55, 1 Ll 1 Aly dk Son Sy Trenkin remus pembiasari dengan prinsip Fermat! (soal pengayann) Pada Gambar 2.79 sinar datang dari medium 1 ke permukaan medium 2, lalu dibiaskan; Waktu yang dibutubkan dari A ke B melalui P adalah: toa 4 y Dengan menggunakan hubungan n = £ kita peroleh: » = Me 4 he _ E Oe © e L dikenal sebagai lintasan optik. L = mby + tly = ya? ta? + nye? eld =2F Menurut Fermat, lintasan yang akan diambil oleh sinar adalah sedemikian sehingga wa tempuhnya miiimum. Dari kalkulus diferensial, suatu fungsi mencapai nilai minimum a maksimumnya ketika turunan pertamanye sama dengan nol. Karena fungsi waktu tempuli/ di atas hanya memiliki nilai minimum, maka kita dapat menentukan minimumnya dengail memeriksa’ kondisi ketika turunan pertamanya sama dengan nol. ae . . a7? mem down 4° a ee 2e fe? a(d-2y me 24-2) de +a WG ny sin § = ny sin r Inilah. rumus Snell yang diturunkan oléh prinsip Fermat. Optika Geometri Pembiass vaktn atau | pub ngan | ‘asan 2.56 2.57 2.58 2.59 2.60 Qptika Hitang keopatons cabs ci dokan om fu = 15) ha coped rand ecbey db wwkaa 3.108 aft (Jawad: 2-x 108 m/s) Frekuensi gelombang sinar merah 4,410 Hz Cepat rambatnya di udara 3.108 m/det. Hitunglah panjang gelombang sinar merak ini dalam air (n = 4/3)! (Jawab: 511 mm) ‘Swabia berks nhaya datong ke permakoan cir dengan sudut 45°. Kecepotan cahaya di dalarn air 23.10% m/det. Hitung a) indeks bias air! 4) suidut biasnya! (Jawad: a) 1,3; b) 32,96°) Sderkes aban dilorg dri dao ketene abahel fr = 156) he uckoa deg sack datargy SP. a) Hitung » sudut biasnya! . 4) Beropa sudut batas elit alkohol? (Jawab: a) 42,84; b) 47,38) Berupakah sudut, batas oahaya yong melalui larutan natriwm Horida “(n = 1,53) dan ncn (n= 1,52)? (Jawa: 83,459) Seberkas sinar datang dengan subit 45° dari air ke lapisan minyak (n = 145) yang terapung di atasnya, Berapa sudut. biasmja (ny, = 4/9)? (Jawad: 40,56°) Seuch tats -dibtaihen di dosar selnah ole yong teriss air jarch sadam 15 m fa = 4/3). Pada, kenlernans berg, tetaks atu tersebud dart permaknon cer akon teria oleh muta jin: a) batu tersebut dilihat hesmpir tegak lurus permukean! b) sudut antara mata dengan garis normal, 45°! ¢).berapakah sudut penglihatan mata terhadap garis normal jika benda tersébut terlihat 4,0 meter dari’ permukaan? (Jounb: a) 1,125 m; b) 094 m; c) 37,93) Sekeping plat haca dengan tebal 2 em ditempatken di alas sebuah tik yang terletak pada selemibar Krertas, Titik tersebut tertihad 1,28 cm di bauah permukaan alas kaca tersebut. Jikan orang. terselnt metihat titik tersebut sedematian hingga —surhit pandangnya hampir tegak burus permaukaon aca -Hitunglah indeks bins pada knen tersebut! (Jawab: 1,5625) Sina datang ke permaknon suata material dengan suit datarg 27. Temyata sudut binsmyp 1242. Berupa indeks tins material itu? (Jawab: 1,593) Sebuah kelereng diletakkan pada sebuah kolam yang twas pada kedalaman 2 m davi permuknon air, Sehuah papanr teragmg di permiukaan air tepat di atas titik tersebut. Berapa ukuran popan tersebut agar kelereng tidak terlihot oleh orang-orang yang beruda di atas air (dari segala. sudut). yj, = 4/3? (Jewab: jarijari papan 227 m) Selah Indus dari gelas mempunyai rusuk yong ponjangnys 10 om (yey, ~ 15). “Kubus tersebut ditermpatkun di ains. sehelai ertas yong berisikan tulisan. Di mana letak tulisan tersebut dari permukoan alas kubus jk scorang melihat tulisan dengan sudut penglhatan hampir tegak furus? (Jawab: 667 cm) Sebuch bak dengan alas lnjtasargler. bersisi 2 m dist air sebagian. Sinax yang bernsal dori A’ dipantulken tepat oi Bo dan cibiaskars tt & Cl Bewgnkah jarnk BC? (fig, = 4/3; sudut datang sinar 45°) (Jawab: 2,6 m) lm tm c Gator 2.80 2.61 2.62 Kaca Planparalel dan Prisma 263 2.64 2.65 2.66 Pada sebuoh olam yang terisi penuh oleh air termpung sebuah benda Ketlalaman kolam terscnd 3m Di manakah letok boyangan bend tersebut di dasar Roba pda sent maiaheri merieriak sikt SP dogm quis wathal? (nz. = 4/3) (Jawnb: 1,21 m) Berapakah sudut sinar datong i agar sinar yang keluar dari B mengalami pemandulan’ SempurMa. Nigog = 1,96 (hat gamber)? (Jawab: 3) Gambar 2.81 4 Seberkas sinar datang pada kaca planparalel dengan sudut 45°. Tebal knca 4 om. Indeks 2.69 bias kaca 1,66. Tentukan’ jarak pergeseran sinar datang dan sinar yang keluar dari: aca! (Jawob: 15 cm) Berapakah tebal kaca planparalel yang menghasilkan pergeseran sinar 1 em jika sinar terseint datang dengan sudut GP (Mog = 1,5)? (Jowab: 1,95 cm) 4 Sebuah kacu planparalél dimasuthon dalam air (n = 4/3). Kemudian seberkas sina 270 Giorahkan ke aca tersebut. dan mengenai kaca dengan sudut 45°. Berapokah jarak pongjeseran sinar di dalam air tersebut jin tebal hace = 10 cM (jy, = 3)? on Petunjuk: Untuk mencari r gunakon yy = i (Jawab: 1,36 om) Berapakah ce minimum agar sinar I dipantulkan sempurna di tits BP (x = a (Jawad: 41,819) : . 272 © 2% ‘ 215 LZ) Gombar 2.82 2.96 tka & 1,5). 2.67 2.68 2.69 2.70 20t 272 2.73 Optika Pada Gambar 2.83, hitung indeks bias minimum agar sinar yang datang akan ‘dental senpuma di tit BP (a = 4%) (Jowab: 1,41) h (\ Gombar 2.83 Selnah prisma dengan sudut pembias GP mempunyai indeks bia 1,67. Hitung: a) Sudut deviasinya jika ‘sudut datangnya 60°! b) Sudut deviasi minimum! ¢) Sudut deviasi minimum jika sud pembias prisma 10°! (Jawab: a) 5347; b) 53,29; 0) 67°) Schuah prisma segitiga sama sisi terbuat dari kaon finta yang mempunysi indeks bias 1,65 don 1,61 untuk cahays ungu dan merah. Berapakah deviasi minimum untuk cohaya ungu dan berapakah untuk cahaya merah? Petunjuk: B = 60°(segitign sama sisi) (Jawab: 51,18°; 47,22) Sebuah oahaya datang ke sebuah prisma yang berindeks bias 1,62, (Sudut pembias prisma 67). Berapakah sudut datang cahaya agar diperoleh sudui deviasi minimnurn? (Jawab: 54,1°) Suatu prisma siku-siku dengan sudut pembias 25° mempunyai indeks bias 1,56. Berupakah sudut sinar yang datang poda prisma tersebut agar sinar yang keluar teqak furus permukaan sisi prisma yang lain? (Jawab: 41,259) Hitung sudut’ pembias prisma (n = 1,55) jika deviasi minimumnya 7! (Jowab: 12,73?) Sctuah prima (B = 10) menyaayni indoks bias 1,55. Hitungleh devas’ sninimeannapal (Jawad: 5,59) Hitung sudut pembias prisma (rn = 1,34) yong memprnyei deviasi minimum sama dengan deviasi minimum prisma kaca (n = 3/2) dengan suit pembias 10°! (Jawad: 14,7) Dua tuak prisma dipasang beriawanan sehingga salah satu sisi dari kedua prisma tersebut sqojor. Sebuah sinar datang pada prisma pertama (B = 50, n = 1,56) selemibinn sehingga ia mengalami deviast minimum. Kemudian sinar yang kebuer’ dari prisma I diterima oleh prisma kedua (B= 45, mw = 1,67). Beropakah sudut dari sinar yang keluar prisma hedua inj? (Jawab: 38,239) Analog soal 2.75, telapi sinar dating dengan sudut 30° pada prisma I. (Jawad: 27,349) i i Petmukaan Lengkung 2.07 2.78 2.19 2.80 2.81 2.82 2.83 Isilah olom-kolom yang kosong pada tobe di bach ini ka jamk benda = §, jarak bayangan = S’ jarijari permukaan lengkung = 2, indeks bins permukuan’ lengkung = thy dan indeks bias zt optis di mana permukaan lengkung itu berada = n,? 4 Setuah okuariuen berbentuk bola dengan diameter 150 om (rg, = 4/3). Seekor ian berada | 50 om dori dking ckuariam. Seorang berdiri pada jarak 100 cm dari dinding tersebut. a) Di mana bayangan akan yang: dihat orang? 6) Di mana tayangon orang yang ditihat ikon? (Jawab: -45 cm; -240 cm) Sebuah Kelereng terletak pada hadalaman 1,5 im dari dasar bejana yang berisi oir. Gunakan ” ramus pembiason pada permuknan. lenghung untuk menghitung dé mana leak kelereng yang dilhat orang dengan sudut penghaton hoc ! (My = 4/3) (Jawad: -1,125 m) : Sebuoh pipa berisi minyak Permukuan mingak. tersebut berbentuk ookung dengan diameter 10. en Sebuah tik cohaya dietaKhan 15 om di alas permaubaan minyok terscnd (n = 1,6) a) Di mana’ tetak bnyangan titik oahaja tersebut? b) Bageimana jika menisbumya cemburg? (Jawad: 857 cm; 30 ami) Di atas papan peloncat sebuah kolam renang berdiri seoreng anak. Tinggi papan peloneat::: 4 m dari perukaan air, Di dalam kolam tersebnd seorang anak yang lain berenang . pada. Kedalaman 1,5 m (Mg =~ 4/3). Berapa jarak bayangan anak tersebut terhadap air yang dilthat oleh anak yang berdiri di atas” papa pelonent? (Jawab: 1,125 m) ‘Tetup sebuah sider kaca mempunyai bentuk setengah tola dengan jarijari 4 am. Sebuah benda setinggi 4 mni ditergathan pada sumbu silinder terseut pada jarak 12cm dori tudup._ silinder itu (Gi buar silinder). ‘Tendukan leiak dan tinggi boyangan (gy, = 1,52) ka: a) Silinder ada di udara b) Sitinder ada di air (n = 4/3) (Jawoh: a) 3257 cm; -7)14 mm; b) -236 amy | +6,9 mm) © 4 Sebuah bola gelas kerona (n° = 1,5) dengan jarijari 6 om berada delam suatu zat n = 1,36. Sebuah benda berada 8 om di tuar bola dari pusal bola. Tentukan letak bayangan! (Jowab: -2,28 cm) . Optike Geometri_Pembias 287 2.88 Sebuah permukaan cembung membaiasi 2 medium dengan indeks bias n, dan tty Sebuah 2.84 tenda pada sumbu (di idem n, = 1) bemnda pada jak 60 cm dari verteks (permuknan) canbung (ry = 1,56). Bayangan terjadi di medium tg pada jarak 100 cm dari verteks, Hiteng jart;jot belenghemgan pernakoan tlas tersend! (Jawab: 17,36. cm) 2.85 Permukaan sebuah balok kaos yang salah satu ujungnya berbentuk 1/2 bola cekung mentitki jar-jori 20 cm. Sebuah benda tegak bemda 30 em di depan permuknan lengkung tersebut pada swmbu -talok. ‘Tentukan ietak dan perbesaran tayangan! (yay = . 15). Benda terletak di buar gelas. (Sawob: -25,71 cm; 0,57) Lonsa Tipis 2.86 Lenghapi tabel di bawah ini untuk bende. tegak, tukislah pembentukan bayangannya! Petunjuk: S$ positif unluk bayangan ryaia tertobk dan neyalif wwiuk beyongan maya 1 2. 3 4 5 6 [7 7 [0 20 s_ [+19] +8 [+200] +50] +27] +2 | +80 ¢ ani M 2 2] 2 nyate/| | maya maya maya tegak/| E ferlatis tegat| taps sega 287 — Sehuoh lensa combung mngknp mempuniyai jeri-jori helengamgm 80 cm dan 40 om terbuat dari gelas (n= 1,56). Hitanglah jaruk fokus dan kuat tensa! (Jawab: 4762 em; 2,1 dioptriy 2.88 — Seah lens coming range mempungai jarijari 12 em dan 96 em. Sebuah benda ietakken peda jamk 15 cm dari tensa don boyangannya mycta pada jak 75 on dovi tensa. Hitsnglah indeks bias tensa (Jawab: 1,72) 2.89. Jaruk folus lensa gelas (n = 1,50) di” dalam el abulul (a = 139) iahh $5 on Hitung Jorak fokus don kuat tensa tersebut di udara! (Jawab: 10 cm; 10 D) 2.90 — Sebuah tensa plankonkaf memprnyai panjang fokus -22,2 cm. Jari-jari kelengkungari salah salu permauknannya 12 cm. Hilung indeks bias lensa! (Jawnb: 1,54) 2.91 Kiting panjeng fokus sebuah tensa ockaing-celang (meniskus cmane) yang menpuryni feri;eari Felengkange 10 can don 12 em tertuat dari han dengen indeks bias 1,61 (Jawad: -9,09 cm) 2.92 — Sebuah lensa cembung-mngkap’ (jarijari kelenghmgan sama = 15 cm) mempunyai jaruk Qetika fokus yang sama dengan sebuah lensa cembung cekung yang permukaan cekungnya berjaré-jaré 20 cm. Berapakah jarijari permukaan cembungnya? Indeks bias kedua lensa sama! (Jawad: 5,45 cm) a Dengan snenggunakm ramus Newton, hitug di mana fila horus meetakian sebuah benda di depan tensa yang berfokus 20 cm ager boyanganran terleiak 25 cm dari tensa! (baxangan ryata) (Jawab: 100 cm) 2.94 2.95 2.96 2.97 Lensa Gabungan. 2.98 2.99 2.100 Seiuah -tatang AB dielabn dalam posisi relnh di depen sebuah lenea positif dengan jarak fokus 25 cm. Batang tersebut diletakkon dengan ujung B lebih dekat ke tensa pada jak 60 om. Sika panjang AB 10 an. Berpnkah paying baymupreap? (Jawab: 3,97 cm) Sebuah lensa positif’ dengan jarak folus 25 om membentuk sebuah bayangan dari sebuah onda. Letnk teria tescd +90 an dari tensa dan benda tersebut dilctakkan tegak turus pada- sumbu utama lensa. Kerudian benda tersebui (ponjangnya 2 cm) dirchahhan dengan jung yong déknt lensa diletakken pada jarak 30 cm. Flitunglah berapakah perbesarm bayangan Benda tersebut dibandingkan dengan perbesaran headaay eula-mula? (Jawab: 3,57) Untuk ‘menentuban fous dari satu tensa nega, seseorung melibuken peroobnan sebngi beri: Lens terselut dietolinn di belahang lensa. positif (f = 15 om) pada jarak 25 cm herman ‘slerkns hm dcrubian pada susunan lensa ini, sehingga diperoleh bayangan pada jardk. 20 cm di belakang tensa positif. Hitunglah: a) Fokus lensa negatif! . 2) Fokus susan lens jikn tensa negatif dipindahkan ke depan tensa positif pada jarak yong sama! (Jawab: a)--10 cm; b) 26,25. cm) Dé dep sebuch’ knsi: coking ranghup dengan jor-jari helengeungan 16 cm (n = 1,8) diletakken sebuah benda pada jarak %2 an. Pada jamk 2 om. di beokorg lensx tersebut diletakkon sebuah, Tense cembung datar yong mempuryr keenghungan (R= 15 cn) pada salah satu permukaannya. ‘Hiturglah di mana Weta boyengan abhi! (MYpnon tatar = 15) (Sawab: -21,92 era ‘Sebuah tensa gabungon lerdiri dari 9 buah lensa yang dirapatkon (positif - negaif posit), masing-masing mempunyai fokus +16 cm, -82 cm +48 cm. Berapakah Tensa susan lensa ini? (Jawab: 521 Dioptri) Sebuah- lesa terri dori tensa cembung dater (x =" 165) don lense celuing datar (r= 1,50 yang dilekatkon satu sama lain. Ternijaia kuat, lensarya 0,75 dioplri. Hitunglah kelenghungo Tensa-lensa pémbentuimya jika kedua kelengkungan itu sama! (Jaiwab: 20 cm) Lensa combung rangkop (n = 1,53) dilekatkan dengen lensa cekung datar (a = ‘sekingga membentuk™ susunan tensa. yang sepusat, Jari-jari permukaan lengkung 30 Sebuah berida dilctakkan pada jarak 99 em dari tensa pada sumbu wtama lenso. @) Di mana. letak bayongan nyaia bende ini? 8) Jika benda tersebut digeser selemikian hingga terjadi Bayangan’ maya yang sama b dengen boyongan sejati. Berapa cm tenda harus digeser? (Jowab: a) 450 om; b) 25,71 om) ; 8 4 Optika Geometri_Pembias sebuah tif. - 1,50) 1,66) 9 cm besar piasan | Bab 3 ~ tp ~ Toto Gallo Alat-alat Optik - Mata Cacat Mata Bumi i ‘Teropong Bintang Ce Te Prisma Te Pantul ~ Te Newton . Soal dan Ponyelesaian ete 3 | Alat-alat Optik Mata kita tidak mempunyai kemampnan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil dan yang sangat jauh. Mata kita juga tidak mampu merekam suatu peristiwa. untuk waktu yang lama sekali. Karena itu kita memerlukan alat bantu yang disebut alat optik. Dalam bab ini kita akan mempelajari bermacam-macam slat optik yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti lensa kontak, kacamata, mikroskop, teleskop dan kamera. Tq, Hello perkenatkan aku mata, aku Resiaa (BY merupakan suatu karunia ~ Tuhan yang amat tuar biase. Bayangkan! Tanpa aku, engkau akan tersandung, engkau juga tidek dapat menikmati keindahan alam... betul kan? Aku mampu membedakan benda menurut lingkat kecerahan, bentuk, warna, kedalaman, tingkat tembus pandeng, gerakan, dan ukurannya. Sekarang aku ingin mengajak kalian belajar tentang aku dari segi fisika. Perhatikan Gambar 3.la-b. Gambar itu Gombar 8.40 melukiskan bagian- Seles agian dari mata. Mata berbentuk hampir bulat dengan diameter sekitar 2,5 cm. Agar mata tidak mudak Iuka, mata dibungkus oleh suatu cangkaug (sclera) berwarna putih yang keras. Bagian depan mata sedikit lebih lengkung dibandingkan dengan bagian belakangnya. Bagian depan ini dibungkus selaput kuat transparan yang cukup tebal. Selaput ini dinamakan kornea. Indeks Dias kornea sekitat Rygmnye ~ 1,376. Di belakang kornea terdapat semacam cairan yang dinamakan aqueous humor. Cairan ini mempunyai indeks bias Seioiar| hampir sama dengan indeks bias air, n = 1,33 dan berfungsi sebagai pencuci mew! | mata, Di belakang cairan ini terdapat lensa mata. note aor}, Lensa mata terdiri dari lapisan-lapisan seperti bawang (Gambar 3.2) nares.) Lapisan-lapisan ini terus bertambah dengan pertambahan umur. Lapisan wo | yang terbentuk makin lama makin keluar sehingga lensa tampal lebih fase |. tebal dan lebih rata. Pada orang yang berumur 80 tabun, tebal lensa ‘Phuc | ini bisa meneapai 1,5 kali tebal Jensa anak berumur 20 tahun. Indeks ‘erat |. Dias Tensa nj... berkisar antara 1,386 (di permukaan) sampai 1,406 Lsen" | (dekat pusat lensa) Di belakang lensa terdapat cairan yang dinamakan cairan getah bening (vitreous humour) yang mempunyai indeks bias 1,336. Cairan ini bertindak ‘WA sebagai pemberi zat makanan untuk sel-sel mata. Di samping it, cairan oy joy ini juga memberikan tekanan sehingga bentuk mata tidak akan berubab "ony 9 (tekanan cairan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penyakit glaukoma yang dapat mengakibatkan kebutaan) Sarat optile Korea dan lensa mata membentuk suatu sistem lensa yang memegang peranan penting atas pembentukan bayangan. Ketika memasuki mata melalui kornea, cahaya akan mengalami beberapa proses pembiasan sebelum bayangan terbentuk di permukaan belakang mata yang dinamakan retina. Pembiasan terbesar terjadi ketika sinar masuk dari udara ke kornea (karena perbedaan indeks bias wdara dengan indeks bias kornea cukup besar). Setelah memasuki kornea, sinar akan dibiaskan dan masuk ke dalam cairan aqueous humor (pembiasan ini tidak besar karena perbedaan indeks bias kornea den cairan tidak terlalu besar). Sinar ini kemudian memasuki lensa mata. Di dalam lensa mata, sinar juga mengalami pembiasan-pembiasan. Lensa mata dapat mengatur entuknya sedemikian sehingga sinar yang keluar darinya mempunyai sudut bias tertentu. Sudut, bias dari sinar ini sedemikian rupa sebingga setelah mengalami pembiasan olch cairan getah pening, sinar ini akan terfokus tajam di retina yang bertindak sebagai layar, sehingga terbentuklah bayangan. Permukaan retina dilapisi oleh lapisan yang terdiri dari jutaan sel-sel yang dinamakan \ sel-sel batang dan sel-sel kerucut (sesuai dengan bentuknya). Semua sel-sel ini i betmuara ke saraf optik dan sangat peka terhadap intensitas dan warna cahaya yang tiba padanya. Cahaya yang tiba di retina dapat merubah sistem sel-sel. ini dan merangsangnya untuk mengirimkan sinyal-sinyal listrik tertentu ke otak melalui sistem saraf optik. Bayangan terbalik, sejati, dan diperkecil yang terbentuk di retina akan diterjemahkan oleh otak sebingga kita mempunyai kesan melihat benda dalam keadaan tegak. Di dgerah retina, ada bagian yang hanya terdiri dari sel-sel kerucut saja (jumlahnya amat banyak, lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel kerucut di dacrab lain). Daerah ini dinamakan fovea, dan mempunyai diameter sekitar 0,3 mm. Catatan: Bayangan bulan di retina hanya sebesar 0,2 mm. Daerah ini sangat sensitif terhadap warna dan mampu membentuk bayangan yang sangat tajam. Ketika kita mengamati suatu benda secara teliti, mata akan memfokuskan bayangan benda ini ke fovea dengan menggcrak-gerakkan bola mata. Di daerah retina juga ada daerah di mana tidak ada sel-sel kerucut atau’ sel-sel batang, sehingga bayangan yang jatuh di titik ini tidak dapat dilihat mata. Titik ini discbut titik buta, dan merupakan ujung saluran saraf optik. Di muka lensa mata terdapat iris, Warna-warna pada iris menentukan warna pada mata, apakah biru, coklat, hijau atau kelabu. Iris bertugas mengatur banyak sedikitaya cabaya yang masuk mata. Ini dilakukan dengan mengubah ukuran pupil/biji mata atau lubang tempat cahaya masuk. Di tempat gelap atau intensitas cahaya yang masuk mata sedikit, pupil akan membesar schingga lebih banyak cahaya yang masuk, sedangkan di tempat yang sangat terang, pupil mengecil untuk mengurangi jumlah sinar yang masuk sehingga mata tidak silau Kemampuan memperbesar dan memperkecil pupil ini dinamakan kemampuan adaptasi mata. Pembuluh-pembuluh darah (keroid) pada mata berguna untuk memberi makanan pada sel- sel di retina. Sedangkan otot-otot siliar dan sendi perekat yang tampak pada Gambar 3.la-b berguna untuk daya akomodasi mata seperti yang akan dijelaskan berikut ini. Akomodasi @% Misalkan mata adalah suatu lensa cembung 3 yang kaku (Gambar 3.3), dengan retina berada di titik B', Jike benda diletakkan di titik B maka orang akan mempunyai kesan melihat benda karena bayangan jatuh di B! (retina). Tetapi jika benda diletakkan di titik A, bayangan akan dibentuk di ‘A’, bukan di retina, sehingga orang akan mendapat kesan tidak melibat benda. - ‘Tetapi untunglah mata kita tidak seperti satu lensa cembung yang keras dan kaku. Fokus lens mata kita dapat diubah-ubsh sehingga di manapun benda diletakkan bayangannya akan selala terbentuk di retina (untuk mata normal). Untuk melihat bagaimana fokus mata kita dapat berubab-ubah, lakukan percobaan sederhana berikut. Tutup salab satu mata kemudian fokuskan mata Anda yang satu pada jari jempol yang diletakkan di depan mata. Tanpa mengubah fokus, Jihat benda yang cukup jauh di depan jari jempol ini. Benda ini akan tampak kabur. Sekarang fokuskan mata itu pada benda yang jauh, den coba lihat jari jempol Anda. Ternyata jari jempol Alat-alat Optik | atu te inri ji Fokus meng dian 6 Padi’ sendi leusa | yang sang Oran, ks menje Menog: cond Judi d Denda Jika im mata Titik I Ketika hayang, Letak b henda ¢ titik di Titik di dengan Untuk g ini san, bake i dapat ‘ suatu sa (tidak be ‘Titik jad we Contoh ke retin “) Hitun a) mel 11) mel Optibes ata. sel- lab | okus oka apat skan kus, rang npol Iptik | itu tampak kabur. Ini membuktikan bahwa fokus mata kita dapat diubah-ubah, ke benda dan ke jazi jempol secara bergantian, Fokus mata kita dapat berubah-ubah, karena lensa mata kita elastis. Kemampuan mata kita untuk mengubah fokusnya disebut akomodasi. Akoodasi ini dilakukan oleh otot-otot siliar (cilliary muscles) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantungkan lensa pada posisinya. Pada keadaan normal otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks, namun sendi pengikat dalam keadaan tegang. Bentuk lensa agak datar karena leusa tertarik. Pada keadaan ini, sinar-sinar yang datang dari tempat yang jah (tak hingga) akan dibiaskan ke retina (Gambar 3.4a). Mata °% slinr etake yaug berada pada keadaan ini disebut mata yang tidak berakomodasi. @ ‘Orang dapat melihat jauh ketika mata tidak berakomodasi. Jka benda dari tempat jauh tak hingga kita dekatkan, otot-otot siliar akan menjadi tegang, Semakin dekat benda ke mata, semakin tegang otot siliar, —otot silin: sopung Menegangnya otot-otot siliar akan mengurangi tarikan sendi penggantung © ‘akibatnya tegangan sendi Camber S.f08 Jesse mata mengendur dan lensa mata ‘amtar sidi akan tampak menggelembung {dak akomodact soma tite oto sitar mene (innate), gare fo tempest ching atone menjadi tender, aliboinga ae (Gambar 3.4b-c). Perubahan ‘oa menggelerbane. tet SS entuk lensa ini memungkinkan Gambar 8.40 bayangan jatuh di retina. Jadi dengan mengatur ketegangan otot-otot siliar, lensa mata dapat memfokuskan sctiap henda yang dilihat oleh mata. Ketika otot-otot siliar menegang, mata disebut sedang berakomodasi. Jika mata orang terus berakomiodasi selama berjam-jam seperti ketika orang sedang membaca, mata terasa lelah. Kelelahan. ini disebabkan karena otot-otot siliar dibiarkan tegang terus. ‘Titik Dekat dan Titik Jauh Mata Ketika benda didekatkan dari tempat jauh ke tempat dekat, mata akan berakomodasi agar hayangan benda dapat jatuh tepat di retina. Letak benda tidak boleh terlalu dekat dengan mata. Ada suatu titik yang menjadi batas di mana jika benda diletakkan lebih dekat dari titik itu, bayangannya akan tampak kabur. ‘Titik ini dinamakan titik dekat mata. ‘Titik dekat mata (punctum prozimum, PP) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat mata dengan jelas. Pada mata normal jarak titik dekat dari mata adalah 25 cm. Untuk menentukan titik dekat mata Anda, lakukan percobaan berikut. Dekatkan buku Fisika ini sangat dekat dengan mata Anda (tanpa kacamata atau lensa kontak) hingga tulisan dalam baku tampak kabur. Kemudian jauhkan buku ini secara perlahan dari mata Anda sampai Anda dapat melihat huruf-huruf ini dengan jelas. Catat jarak buku ini dari mata Anda. Inilah jarak titik dekat mata Anda! Pada keadaan ini mata Anda berada dalam keadaan akomodasi maksimum Uensa mata terlihat bulat menggembung). Jika Anda terus menjaubkan buku ini, mata Anda akan menyesuaikan diri (lensa mata memipih) sehingga Anda tetap dapat melihat tulisan dengan jelas. Jika jarak mata dan buku terus diperbesar, statu saat mata tidak dapat melihat buku dengan jelas, walaupun mata sudah serileks mungkin (tidak berakomodasi). Titik ini dinamakan titik jauh mata (punctum remotum, PR). . ‘Titik jamb mata adalah titik terjouh yang masih dapat dilihat mata dengan jelas. Pada mata \ (a) normal letak titik jauh adalah di tak hingga. Ketika mata melihat benda di titik jauh, Oo mata tak berakomodasi. Contoh 1: Anggap lense mata berbentuk bola dengan jarak permukaan depan lensa ke retina 20 mm. 4) Hitung kuat lensa mata normal ketika mata i) melihat benda yang jauh sekali (mata tidak berakomodasi) ii) melihat benda pada jarak 25 cm (mata: berakomodasi maksimum) b) Hitung perubahan kuat lensa mata dari keadaan tidak berakomodasi menjadi berakomodasi maksimum. c) Dengan menganggap mata sebagai suatu lense positif yang terbuat dari suatu bahan yang miopi. indeks biao rata-ratanya 1,95, hitung fokus lensa tersebut! Hitung juga kuat lensanyal bend Penyelesaian: bends a) i) Ketika benda jauh sckali, s = o. Bayangan akan jatuh di retina yang jaraknya 20 mm, sehingga 3 = 20 mm'= 2 cm (tandanya plus karena berlainan pihak dengan benda). toi,alagi : fragt erate f= 2om = 0,02 m (Gant 1 1 ; P= i = 4. =} 50 dioptri Benda f 0m dapat ii) Benda terletak pada jarak 25 cm, berarti_s = 25 em. Bayangan akan jatuh di retina [yang t¢ yang jaraknya 20 mm, sehingga s' = 20 mm = 2,0 cm (tandanya plus Karena dokat n berlainan pihak dengan benda) maksin Lot,i_ligi Ur LZli,toayl intuk: post ya ta menyel f = 1,85 cm = 0,0185 m -— sehin, 1 1 - - adalah aziz. ioptr ‘mati P j 0188 54. dioptri ® : ‘on. b)Perubahan kuat lensa mata: tensa 3 Hitun: sa ~ 50 = [4 di meliha c) Kita gunakan rumus fokus lensa untuk permukaan lengkung. Dalam hal Penyel int kita ambil R,= 10 mm = 1 cm dan Ry = -10 mm = -1 cm. - Untuk: 1! 11) | (Powe — lensa ne Fa (ma DY zs) = ( ot (x z) _ negatif “ore dengan 1-4) = 07 kuatnya - Gambar = 142 em = 00142 m | me os = 10 dioptri dapat Benda Hasit bagian ¢ berbeda dengan hasil a, hal ini disebabkan karena pada bagian c kita | di antar menganggap lensa mata terdiri dari cairan yang sejenis. Padahal lensa mata kita terditi: | — sebagian dari bermacam-macam lapisan yang berbeda indeks biasnya dan kelengkunganny: tect int Efek-efck ini akan bergabung memberikan fokus yang tepat seperti yang diingink (seperti lensa_gabungan). tampal Catatan: Jika kita benar-benar mengukur jarak retina déngan lebih teliti, kila akan memperoleh ee uat lensa mata normal (tidak berakomodasi) sckitar 60 dioptri dan untuk mata berakomodasi | kscamatd maksimum 64 dioptri, Perlu dicatat bahwa untuk inengubah dari mata tidak berakomodasi ke ma berakorodasi maksimum, mata harus menaikkan. kekuatan lensanya sebesar 64 - 60 = 4 dioptri. Miopi Mata normal mampu melihat benda pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga dan mempuny: Kuat lénsa mata ‘sekitar ‘60-64 dioptri. dasi jang nyal 1 20 ida). ina, rena kita rdiri nya. akan inyai 2ptik Ada mate yang lensanya terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dari benda yang jauh tak hingga akan difokuskan di depan retina (Gambar 3.62). Mata yang seperti ini kita sebut mata miopi, (disebut juga rabun jauh atau mata dekat, karena mata hanya dapat melihat dengan jelas penda-benda dekat). Titik jauh mata ini hanya beberapa meter saja. Mata ini tidak dapat melihat enda yang lebih jauh dari titik jauhuya, Gambar 3.60 Benda yang ditempatkan di titi jaulys, dapat dilihat dengan jelasjika mata tidak berakomodasi (Gambar 3.6b) Benda yang terletak di antara titik dekat mata dengan titik jauhaya ee dapat dilihat mata dengan berakomodasi sebagian (Gambar 3.6c). Benda “= yang terletak di titik dekatnya (titik dekat mata miopi sama dengan titik Bens “(e) dekat mata normal yaita 25 em) dapat dilhatjelas jika mata berakomodasi uy gu ‘maksimum (Gambar 3.64). stow alien Untuk mengatasi cacat mata ini, dibutuhkan lensa tambahan yang bersifat ‘@ menyebarkan sinar. Lensa ini akan mengurangi daya kumpul lensa mata schingga mata menjadi normal lagi. Lensa yang memenuhi syarat ini adalah lensa negatif. Jika ingin melihat normal malka kuat lensa gabungan (mata miopi + lensa negatif) harus sama dengan kuat lensa mata normal. Gabor 2.604 Contoh 2: Lensia mata seorang miopi terlalu kuat sehingga ketika tidak berakomodasi kuat lensanya 63 D. Kuat lensa mata normal ketikd melihai tidak berakomodasi adalah 60 D. Hitung berapa kuat lense kacamata yang harus digunakan agar mata miopi ini dapat melihat normal? Penyelesaian: Untuk mengurangi kuat lensa mata miopi, kita harus gunakan lensa negatif, sehingga kuat lensa total (lensa mata + lensa negatif) sama dengan kuat lensa mata normal, yaitu sama dengan 60 dioptri Jadi lensa kacamata yang harus dipakai kuatnya 60 — 63 = -3 dioptri. Gambar 3.6e melukisksm bagaimana cara kerja lensa negatif dalam memperbaiki mata miopi. Sinar dari bends yang jauh tak hingga bead data akan dibentuk bayangannya oleh lensa negatif di titik jauh peadcrita miopi. Bayangan yang terletak di titik janh ini sclanjutnya dapat dilihat dengan baik oleh mata tanpa akomodasi. Cambor 3.604 Benda yang diletakkan pada jarak yang cuktip jauh (tidak di tak hingga) akan dibentuk bayangannya di antara titik jauh dengan mata. Mata dapat melihat bayangan ini dengan berakomodasi sebagian. Untuk benda-benda yang sangat dekat dengan mata (misalnya pada titik dekat mata), lensa juga akan membuat bayangan ini lebih dekat lagi dan lebih kecil, sehingga bayangan kadang-kadang iampak kabur. itu sebabnya untuk pekerjaan yang membutuhkan mata pada jarak dekat seperti membaca tulisan kecil-kecil atau memasukkan benang pada jarum, orang miopi lebih suka membuka kacamatanya. Contoh 3: Seorang anak tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih jauh dari 80 om, Berapa ukuran kacamata yang harus dipakai anak itu? ‘ampa skomodaa @ Penyelesaian: Agar anak tersebut dapat melihat jelas, ia membutuhkan suatu lensa yang dapat, membawa benda-benda jauh menjadi kelihatan dekat. Lensa ini harus mampu membentuk bayangan benda di tak hinge di titik Jauh anak itu. Optika ‘Titik jauh anak ini sg = 80 cm. Untuk menghitung fokus:lensa, gunakan s = « (benda di_ tak hingga) dan s' = -s, (benda di titik jauh, tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan. terletak sepihak dengan benda, lihat Gambar 3.6e). Fokus lensa: . te f fe Kuat lensa: P= 5a nag 7 “H2 dioptri . Ukuran Iensa artinya kuat lensa, jadi ukaran lensa yang harus dipakainya adalah -1,25 dioptri. _ Cacat miopi yang parah membutuhkan operasi. Dalam operasi ini sebagian kornea dibuang atau tekanani di dalam kornea dikurangi agar kornea berbentuk agak pipih (tidak terlalu cembung). Hipermetropi Kebalikan dari miopi adalah hipermetropi (disebut juga rabun dekat atau mata jauh, karena mata hanya ‘dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh). Cacat mata ini disebabkan karena lensa mata terlaly Jemah. Kuat lensanya (tanpa akomodasi) kurang dari 60 dioptri, misalnya 57 dioptri. Untuk melihat benda di jauh tak hingga (dengan sedikit melotot) ia mampu menaikkan kuat lensanya dari 57 dioptri menjadi 60 | [-—.Ja#ak ke tite dekat| ——— dioptri, sehingga ia masih dapat melihat titik jauh tak hingga. Namun untuk melihat benda pada jarak 25 om dibutubkan 64 dioptri padahal ia maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini tidak cukup! Untuk dapat meliat jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri lagi yang dapat diperolehnya [/— % = —f melalui suatu lensa positif yang diletakkan di depan Gambar 8.a:b mata. Lemahnya lenga pada penderita hipermetropi_ menyebabkan titik dekatnya lebih besar dari 25 cm] katakanlah 1 mete. Benda yang diletakkan di titik: dekat akan jatuh di retina jika mata berakomodasi maksiraum (Gambar 3.7a). Tetapi ja benda diletakkan, pada posisi lebih deleat dari titik dekatnya (misalnya pada jarak 25 cm dari mata), benida tidak akan terial | jolas karena bayangan benda jatuh di belakang reti (Gambar 3.7). Gambar 3.7c menunjukkan bagaimana sebuah lensa. 4 positif membantu memperbaiki cacat mata. hipermetropi. Benda yang diletakkan pada jarak 25. cm, akan dibentuk bayangannya di titik dekat penderita ini oleh lensa. Sclanjutnya deng berakomodasi maksimum mata dapat melihat dengan jelas bayangan yang (erdapat di titik dekatny | itu (Gambar 3.7e) er Untuk benda yang terletok pada jarak antnea 25 em dan titik dekatnys, lensa membantu membentuk bay&agan di titik yang lebih jauh dati titik dekat mata schingga mata dapat mélihat benda secara jelas dengan berakomodasi sebagian. thi deat Gombar 3.76 | rsa aang Garabar 3.70 : Alat-alat_Op Jadi- Presbio Seperti Gambar rata (ber yang terl keras dat sehingga presbiopi, Untuk me kacamats atas unt Contoh 60 cm da melihat Contoh 4: Seseorang tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih kécil dari 75 cm. Berapa ukuran kacamata yang harus dipakai orang itu agar dapat melihat normal? Penyelesaian: Pada soal ini dikatakan bahwa orang ini tidak dapat melihat pada jarak lebih kecil dari 75 em artinya titik dekat orang ini adalah s, = 75 em. Agar ia dapat miembaca normal pada jarak 25 cm ia membutuhkan sebuah kacamata. Kacamata ini akan membantu rhemindahkan bayangan benda ke titik dekat orang ini. Jadi dalam hal ini jarak benda adalah 5 = 25 cm dan jarak bayangan: s! = -sy = -75 em (tanda negatif karena letak bayangan sepihak dengan Ietak benda). Fokus lensa: Lit,lliyai 2 fos 8 35% = 7 f= +B om = +0,375 m Fokus. lensa: ao Tne P= F> Sarg 7 | A267 dioptet Jadi ukuran lensa yang harus dipakainya adalah +2,67 dioptri. Presbiopi Seperti telah disebutkan di atas, lensa mata kita terdiri dari lapisan-lapisan seperti bawang (lihat Gambar 3.2). Lapisan ini terus bertambah sesuai dengan umur kita, menjadikan lensa kita bertambah rata (berkurang kuat lensanya). Akibatnya orang-orang berusia lanjut tidak dapat melihat jarak yang terlalu jauh. Disamping itu pertambahan umur juga dapat menyebabkan lensa bertambah keras dan kaku serta otot-otot siliar menjadi lemah, akibatnya daya akomodasi lensa berkurang, schingga orang juga sukar untuk melihat benda pada jarak dekat. Cacat mata seperti ini dinamakan presbiopi. = Untuk mengobati presbiopi orang menggunakan kacamata bifokal, yaitu wn kacamata yang mempunyai dua fokus. Setengah bagian lensa yang bagian OS atas untuk melihat jauh dan yang bagian bawah untuk molihat dekat. Gabor 3.9 Contoh 5: Seorang'mata presbiopi mempunyai titik dekat dan titik jauh masing-masing 60 cm dan $m. Berapakah nomor kacamata bifokal yang harus dipakainya agar ia dapat melihat normal? Penyelesaian: Agar ia dapat melihat normal maka ia harus dapat melihat jelas pada jarak 25 cm dan tak hingga. Untuk melihat dekat ia butuh kacamata positif (seperti hipermetropi) sedangkan untuk melihat jauh ia butuh kacamata negatif (seperti miopi). Melibat dekat (kacamata bawah): *- Benda yang diletakkan pada jarak 25 em terletak bayangannya harus terletak pada titik dekatnya (60 cin) agar orang dapat melihat benda dengan berakomodasi maksimum. 6 = 25 em = -60 cm(tanda negatif menujukkan bayangan sepihak dengan benda) s Optika rt = 60, ~ 300 dioptri Melihat jauh (kacamata atas): : Benda diletakkan pada jarak tak hingga bayangannya harus pada titik jauhnya, agar orang dapat melihat benda tanpa akomodasi. - m (tanda negatif menunjuikan bayangan sepihak dengan benda) i Lok = -} diopt 3 dioptri Jadi ukuran kacamata bawah +23 dioptri dan kacamata atas 4 dioptri. Lensa Kontak Lensa kontak merupakan suatu lensa yang digunakan untuk membantu penglikatan cacat mata. Berbeda dengan kacamata, lensa kontak diletakkan menempel pada kornea mata. Pada sistem kacamata, mata berada pada jarak beberapa cm dari lena sehingga bayangan yang tampak berbeda dengan ukuran bendanya walaupun tensa perbesaran ini tidaklah terlalu penting (ketika Anda pertama kali memakai kacamata '"*< ‘Anda akan melihat dunia tampak lebih kecil atau lebih besar namun hal ini tidak berlangsung lama karena otak Anda segera dapat menyesuaikan diri). Untuk lensa ‘kontak tidak demikian. Pada sistem lensa ini, bayangan tidak bertambah keeil. Astigmatisma Jenis cacat mata yang lain adalah astigmatisma. Cacat ini terjadi ketika kornea . Gombar $.10. tidak sferis (tidak berbentuk sebagai bagian hola), tetapi-lebih lengkung di satu sisi dibandingkan dengan sisi lain. Jadi jarak fokus urituk mata astigmatisima berbeda untul sinar-sinar dari sisi yang satu dan yang lainnya. | Gambar 3.11 melukiskan gambar untuk menguji apakiih seorang mempunyai [ astigmatism atau tidak. Tutup satu mata Anda dan pandang gambar ini dengatt f mata yang saiunya tanpa kecamata atau lensa kontak. Pegang gambar cukuy sn? femcss dekat dengan mata sehingga semua garis tampak kabur. Kemudian pelan-pelan gerakkan gambar menjauhi mata Anda sampai satu set garis terlihat tajam f N\ (terfolcus). Jika semua garis terfokus secara bersamaan berarti Anda tidak mempunyei i astigmatisma. Tetapi jika ada garis yang tampak kabur berarti Anda punyé Combar 3.11 cacat astigmatisma. Astigmatisma dapat dikoreksi dengan sebuah lensa silinder. Lensa silinder adalah lensa yang melengkung pada satu arab tapi tidak pada arah yang tegak lurus. Lenga ini akan mengumpulkan atau ményebarkan sinar pada satu arah saja, tanpa mempengaruhi erah lain (Garbar 3.12): Dalam memberikan, resepnya para ahli mata biasanya menunjukkan ke mana arah lensa silindernya untuk mengobati astigmatisma. Misalnya ditulis bahwa lensa sferisnya adalah -3,5 dioptri dan lensa silindernya -0,8 dioptri pada arah 10°. Cacat mate lain adalah katarak, ini biasanya terjadi pada orang tua, di mana pada Jensa ‘mata terbentuk suatu selaput ss putih yang tidak tembus cahaya, Selaput ini menghalangi cahaya untuk meneapai retina, sehingga orang ini tidak mampu molihat. Untuk mengobatinya, harus dilakukan operasi untuk mengganti jensa mata dengan kaca, lensa kontak, atau lensa buatan lain. Walaupun setelah operasi mata dapat melibat narun mata tidak mempunyai kemampuan untuk berakomodasi seperti sebelumnya. Glaukoma juga merupakan cacat mata, Glaukoma disebabkan karena tekanan cairan mata sangat pesar sehingga lonsa mata menggelembung mengakibatkan miopi. Tekanan yang terlalu besar dari cairan mata ini dapat menghambat transportasi darah ke retina, akibatnya sel-sel pada retina akan mati, sehingga mata akan menjadi buta. Glaukoma yang terdeteksi lebih awal dapat ne diobati dengan operasi untuk mengurangi tekanan cairan itu. ‘Untuk mengamati sebuah benda secara lebih teliti, biasanya orang berusaha memperbesar bayangan tajam yang terbentuk di retina dengan mendekatkan benda itu pada mata, Semakin dekat benda itu dengan mata, somakin besar bayangan tajam yang terbentuk di retina. Namun harus diingat bahwa benda tidak boleli diletakkan lebih dekat dari titik dekat mata Qf orang itu, jika tidak bayangan yang terbentuk tidak akan tajam logi. Jika kita ingin lebih mermperbesar lagi ukuran bayangan yang terbentuk di retina, kita membutuhkan suatu alat yang yang dinamakan Iup atan <> kaca pembesar. Alat ini sangat sederhana sekali yaitu hanya terdiri dori satu lensa positif. Lensa positif inilah yang membentuk bayangan lebih besar sehingga mata mendapat kesan melihat benda besar. Alat ini sudah dipakai lama sekali. Pada tahun 1885, ditemukan suatu lup di reruntuhan istana kaisar Sanherib dari Syria (707-681 SM) Gambar 3.14a melukiskan bayangan yang dibentuk oleh lensa mata telanjang. Bayangan kecil terbalik ini akan diterjemahkan oleh otak sedemikian sehingga kita mendapat kesan melihat benda tegak yang besarnya sebesar ukuran aslinya. Gambar 3.14b-c melukiskan bayangan yang terbentuk di retina dengan bantuan sebuah lup. Terlihat bahwa bayangan di retina lebih besar, ini akan diinterpretasikan oleh otak sehingga kita mendapat kesan benda tampak lebih besar dari ukuran aslinya. Cambar 9.13 f lensn mata | Canter 8.1506 Pada Gambar 3.14b. benda diletakkaa di fokus lup, sebingga bayangan benda akan tampak di tak hingga, Mata normal dapat melihat bayangan-ini secara tajam tanpe akomodasi. Sedangkan pada Gambar 3.14¢, benda diletakkan antara fokus dan pusat optik lup. Bayangan yang dibentuk lup adalah maya, tegak, dan diperbesar. Jika bayangan ini jatuh di titik dekat mata (25 cm), mata normal dapat melihat bayangan ini secara tajam dengan berakomodasi maksimum. Jika beyangan ini jatuh di antara titik dekat dan titik jauh mata, bayangan akan tampak jelas ketika mata berakomodasi sebagian. Tetapi jika bayangan ini jatuh di antara mata dan titik dekat, bayangan ini akan tampak-kabur. Karena itu orang yang menggunakan lup harus meletakkan benda antara titik fokus lup dengan pusat optik lup. Jangan diletakkan terlalu dekat pusab optik. Optika ge Pertanyaan: Apa’ yang terjadi jika benda difetakkan antara titik F dan 2F atau antara 2F dan tal hingga? Di mana letak bayangan yang dibentuk lup? Dapatkah bayangan ini dilihat mata’ Gambarkan pembentukan jalannya sinar! (Jawab: Mata tidak dapat melihat bayangan ini!) Perbesaran Sudut Untuk mengerti perbesaran sudut, coba lakukan demo berikut: Ketika Anda sedang berhadap-hadapan dengan teman Anda, coba tutup salah satu mata Anda, lalu tempelkan jempol Anda di depan mata yang terbuka. Coba maju mundurkan jempol Anda. Anda akan mengamati bahwa ketika jempol dekat dengan mata, kepala teman Anda akan terlihat lebih kecil daripada jempol Anda, dan ketika jempol dijauhkan dari mata, maka jempol akan terlihat semakin mengecil, dan akhirnya terlihat lebih kecil dari kepala tenian Anda. Kita tahu pasti bahwa jempol Anda lebih kecil dari kepala teman Anda, laly apa yang menyebabkan jempol terlihat lebih besar daripada. kepala teman Anda? Jawabnya adalah karena bayangan jempol yan terbentuk retina mata Anda-lebih besar daripada bayangan kepala yang terbentuk padi retina Anda. = Cambor 3.150-4 Gambar 3.15a-d menunjukkan ilustrasi demo Anda tadi, Pada Gambar $.15e-d, ukuren ‘mata sengaja diperbesar untuk miemperjelas diagram sinar. Pada kedua gambar ini terlibi ‘vahwa besar kecilnya bayangan yang terbentuk pada retina dipengaruhi oleh sudut a dan Sudut @, 6, dan'a’ yang terlihat pada gambar disebut sudut penglihatan atau ukura angular. Ketika sudut penglihatannya besar, bayangan yang terbentuk di retina a desar, sehingga benda terlihat besar (walaupun uluran aslinya kecil). Perbesaran sudi didefinisikan sebagai perbandingan sudut penglihatan benda ketika dilihat melalui lup, den sudut penglihatan benda ketika dilihat dengan‘mata telanjang yang berakomodasi maksitni Gambar 3.16a melukiskan pembentukan bayangan yang dilihat dengan mata telanjang. Letak bayangen ‘sudah diketahui yaitu di retina, jadi untuk membentuk bayangan kita cukup membutuhkan satu'sinar saja yaitu yang menuju pusat optik. Pada gambar: h = tinggi benda jarak benda. Ketika s = sp (sp= jarak Derakomodasi maksimium tapi ketika 5 = sp (sg = jarak titik jauh) mata tidak berakomodasi. © Untuk menurunkan rumus perbesaran sudut, kita gunakan s = sy, karena untuk kondisi ini mata berakomiodasi maksimum. Sedangkan Gambar 3.16b melukiskan pembentukan bayangan benda di retina dengan bantuan Iup. Mula-mula lup membentuk bayangan di titik 8’, Kemudian lensa mata membentuk. bayangen BY di retina. Untuk membentuk bayangan di retina, kita hanya perlu satu sinar yang Menuju pusat optik saja. Pada gambar: h = tinggi benda. i) = tinggi bayangan yang dibentuk oleh lup. d, = jarak mata ke lensa. -s'= jarak bayangan yang dibentuk olek lensa. (perhatikan di sini s' bernilai negatif karena.letak bayangan sepihak dengan letak benda).” f = jarak fokus lensa positif Porhatikan bahwa L~-s + dakan sama dengan sp (jarak titik dekat) ketika mata berakomodasi naksimum (mengapa?) dan akan sama dengan sp (jarak titik jauh) ketika mata tidak berakomodasi (mengapa?) Sosuai dengan definisi, perbesaran sudut M, Tup adalah: Untuk sudut kecil berlaku’B ~ tan B dan a ~ tan a. Sehingga kita peroleh: . i ‘ed fe 5p M,— tanB _ tana tp hota Catatan: tan @ = h/s = h/sp(mata berakomodasi maksimum). Dari Gambar 3.16b kita lihat bahwa h'/h mumus pembuat lensa kita peroleh lli,i = -s'/s (ingat s' bernilai negatif). Dengan menggunakan tp — g Fost d-wd Py(-s+d). PFCs 4d) Lt yt na M, Fay Tata] speveeevseesesttssstngeetnaenneneesnessnceetc Jnj adalah rumus umum perbesaran lup! Ketika orang melihat dengan bantuan lup, mati orang itu dapat berakémodasi maksimmm, berakomodasi pada jarak z (berakomodasi sebagian) atau tidak berakomodasi. Mari kita bahas kasus ini satu Per satu: 1. Mata berakomodasi maksimum: Pada waktu mata berakomodasi maksimum, berarti bayangan yang dibentuk lensa harus terletak pada titik dekatnya. Karena titik dekat diukur dari mata, maka: -s'+ d= sp. ih deat Optika Rumus perbesaran lup menjadi: . yt t - * up 9 aera 7 Ferd) ‘ yang lup jik Lylyp able ey lup de % ST be) SpE Penye fey od a) Perl fF beral Jens: Jike d diabaikan maka: q : 4 : Perl M,=14+ 2. : data Y f dita Ini merupakan perbesaran meksimum Lup. 2, Mata berakomodasi pada jarak =: a Pada waktu mata berakomodasi pada jarak x, berarti bayangan yang dibentuk lensa. at harus terletak pada jarak x dari mata, -$ + d =< b) Unt Rumus perbesaran lup menjadi: yang - mat. = A_ji,_ad j = yap Treo loli =sfteie Mate ®) fiabaikan maka‘ : Sika disbeikan saa Togas: ae yh 3 M= +4 (3) 3. Mata tidak berakomoda: Mikro: Mikrosk untuk mencegah kelelaban pada mata), bayangan yang dibentuk lensa harus terletak p: yang lel titik jauh mata, -s + d= sp. kali dit Rumus perbesaran lup menjadi: Mikrosk yaug dil yang dil okuler Mii Jarak fol ='sp(t+te et oz Ti, biasanyé Sika d diabaikan maka: q Untuk mata normal sp = © sehingga perbesaran lup menjadi: tp Op op My = 22 eye Q Te Ee tT ¢ M,= “2 ly . f ” benda {| Catatan: Kita tidak perlu menghafal rumus (2), (3), (4), dan (5). Yang perlu kita ings! hanya rumus (1) saja Kemudian coba gunakan logika dan konsep tentang akomodasi mats, untuk mendapatkan rumus-rumus yang lain. Perhatikan juga bahwa pada lup perbesaran sangat dipengaruhi oleh fokus lens, untuk mendapal perbesaran yang tinggi kita harus gunakan lensa dengan fokus kecil. Namun hards diingat bal kita tidak bisa membuat fokus lensa sangat kecil karena aberasi sferis dan aberasi-aberasi la akan memberikan efek yang dominan. Optika oo é Alat-alat_ Opti Contoh 6: Seorang tukang jam menggunakan sebuah lup yang fokusnja 5 em. Hitung perbesaran maksimum yang dapat diperoleh dari lup ini! Hitung juga perbesaran lup jika mata tidak berakomodasi! Abaikan jarak mata- lup dan anggap mata normal. Penyelesaian: a) Perbesaran maksimum akan diperoleh ketika mata asem ho berakomodasi maksimum sebab pada wakéu inilah a nd mate Gambar 3.180 ensa mata sangat bulat (kuat lensanya besar) Perbesaran maksimum terjadi ketika -s' + d= sp = 25 om (mate normal). Masukkan data- data besaran yong diketahui lalu gunaken rumus (1) untuk memperoleh perbesaran yang ditanyakan. =|6x Catatan: ‘Karena jarak lensa mata diabaikan maka d b) Untuk mata tidak berakomodasi bayangan yang dibentuk lensa harus jatuh di sp (= © untuk mata normal). Sehingga perbesarannya: 2 aij. -e Mm of aaj 7a] = (betes) = [5x ‘Tugas: hitung perbesaraunya jika mata berakomodasi pada jarak 40 om. (petunjuk: gunakan -s' + d = 40). ‘Mikroskop Mikroskop merupakén suatu alat optik untuk melihat benda-benda kecil dengan perbesaran yang lebih besar dari perbesaran lup (dapat mencapai lebih dari 100 kali). Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Zacharias Janssen dari Belanda pada tahun 1590. Mikroskop terdiri dari 2 Jensa positif: Lensa pertama dinamakan lensa objektif yang diletakkan dekat dengan benda yang akan diamati. Sedangkan lensa kedua yang diletakkan dekat dengan mata’ pengamat dinamakan lensa okuler. Lensa. okuler di sini bertindak sebagai lup. Jarak fokus objektif biasanya kurang dari 1 cm, sedangkan jarak fokus lensa okuler biasanya lebih besar, sekitar beberapa cm. Gambar 3.190-b Gambar 3.19% melukiskaa sebuah benda PQ yang diletakkan di depan sebuah Iensa obyektif suatu mikroskop. Benda ini harus diletakkan di antara F,,, dan 2F 45, agar bayangannya (P'Q') berada di belakang lensa obyektif dan diperbesar (jike benda diletakkan. antara 2F,,, dan tak hingga, maka bayangan akan diperkecil, buktikan!). Pada gambar ini bayangan. benda jatuh di fokus lensa okuler. Bayangan ini merupakan benda bagi jensa okuler dan Jensa okuler akan membentuk bayangan benda ini di tak hingga. Mata _ kita (normal) mampu melihat bayangan ini tanpa akomodasi. Sedangken pada Gambar 3.19b bayangan benda jatuh di titik dekat mata, bayangan ini dapat terlihat jelas oleh” mata yang berakomodasi maksimum. Perbesaran sudut pada sebuah mikroskop snerupakan perbesaran yang disebabkan oleh lensa obyektif dan lensa okuler: Perbesaran obyektif merupakan perbesaran lensa positif biasa: Sedangkan perbesaran oleh lensa okuler sama dengen perbesaran Iup yaitu dengan menggunakan persamaan (1). Namun disini d dapat diambil sama dengan nol (karena ketika orang melihat melalui mikroskop biasanya matanya sangat dekat dengan lensa okuler) Catatan: Jika mata berakomodasi maksimum maka -s',, = ¢p dan jika mata tidak berakomodasi -s',, = sp. « Perbesaran total (8) Panjang Mikroskop: ’ Panjang mikroskop yang merupakan jarak antara lensa okuler dengan lensa obyekti pada umumnya sekitar 18 - 25 cm. Dengan panjang ini orang lebih leluasa melakukai "pengamatan dengan mikroskop di atas meja. Pada Gambar 21.20. panjang mikroskop. ditentukan oleh letak bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif s',,, dan jatak bayangat ini ke lensa okuler s,j. : L Soy + Fon - Contoh 7: Sebuah mikroskop mempunyai tensa obyektif dengan fokus 1 ém dan lens okuler: dengan fokus { em. Anggap jarak kedua lensa L = 24 em. Hitung perbesara: mikroskop ' ketika: a) mata tidak berakomodasi! b) mata berakomodasi maksimum! Mata dianggap normal dengan sp = ‘25 em dan sp = ©. Penyelesaian: ae Perbesaran mikroskop discbabkan oleh perbgsaran obyektif dan perbesaran -okuler. a) Untuk mata tidak berakomodasi bayangan akhir benda harus jatuh pada titik ja mata -s',, = ©. Perbesaran okuler dapat dihitung-dengan rumus (7) dimana kit ambil -s = © Ler Untuk monghitung perbesaran lensa obyektif kita harus bitung dulu sy5y dan sy). Keduanya dapat dihitung dengan menghitung dulu jarak s,, dengan runs lensa tipis Jalu gunakan rumus panjang mikroskop. Lensa Okuler: ~. “I= Sox = fox = 4 om Rumus panjang mikroskop: EL = Sony + Sok aby = bes, = 0-4= 17 on Lensa_obyekti Sug = IT em Jooy = 1 om 2oty Jing Sat 1 1,1 eoayd 1° 4,07 +tiri.ak Pony wv ta Soy ~ ig an 17 16 (tanda minus menunjukkan babwa bayangan yang terjadi terbalik), =[-16% Perbesaran total: Mie = Moay X Moy = 16 x 28 =[-100%, b) Untuk mata berakomodasi maksimum, -S',, = 25 em Perbesaran okuler benda: Lo 25(09) ret Lgl) _ (200) _ 29 Mo = 5-75 *7) 265+) = ( 100 ) — 4% Lakukan langkah yang sama seperti pada soal a. Lola 48029 Mage = May < Ma = ~Tp x GZ = 120% ‘Perlihat bahwa perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum lebih besar datipada perbesaran untuk mata tidak berakomodasi. Namun untuk pembicarasn ekstra ini, mata harus bekerja ekstra juga, Karena lensa thata harus berkontraksi. Ro Lo Teleskop atau teropong merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. a Teleskop sudah digunakan sejak abad ke 17 naimun sampai sekarang | tidak ada yang tabu siapakah yang pertamakali menemukan telesko Banyak orang menganggap peneniu teleskop pertama adalah Hans Leppershiey yang ‘pada tanggal 2 oktober 1608 mencoba mempatenkan teleskop yang dibuatnya, namun ditolak oleh dewan penilai. Setelah itu pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop yang terdiri dari dua lense dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Galileo _| juga membuat: banyak macam teleskop dan melakukan banyak penemian- Gambor 821 Teleskop dalam bidang astronomi yang membuatnya terkenal. Saat Sol dikenal dust snacam teleskop/teroponi: * Beberapa contoh teropong bias yang akan kita bahas adalah: * Téropong bintang © Teropong bumi * Teropong prisma © Teropong Galileo sinar datang _ Beberapa contol yang akan kita bahas adalah: © Teropong Newton ~ * Teropong Cassegrain * Teropong Gregotian Sama seperti sebuah imikroskop, sebuah. teropong bintang terdiri dari 2 buah lensa: lensé obyektif dan lensa okuler. Alat-alat Optil | pada nata ntuls lekat wang, skop. rshey »skop yang, alileo muany benda. ambar 3.22 menunjukkan prinsip dasar dari suatu teropong bintang. Pada gambar tampak sebuah jenda jaub, B, terletak di depan lensa obyektif. Bayangan, B', yang dibentuk lensa obyektif nyata, terbalik dan diperkecil. Bayangan ini merupakan penda untuk lensa okuler. Agar bayangan, BY yang dibentuk oleh lensa okuler diperbesar dan terletak 2... Gi depan mata maka B' harus jatuh antara titik Y jokus dan pusat optik lensa okuler (seperti lup). bpayangan akhir Di dalam praktek ini dapat dilakukan deagan Ganbor 3.22 menggerakkan Iensa okuler mundur-maju. Perlu jicatat babwa bayangan akbic dari suatu teropong bintang bersifat terbalik. Naman karena jokus perhatian kita adalah bintang atau planet yang dari jauh tampak simetri maka bayangan terbalik ini tidaklah terlalu mengganggu. . . Gambar 3.23 menunjukkan pembentukan — obyeKtif hayangan pada teleskop ketika benda jauh sokali (sinar datangaya sejajar). Sinar ini akan jatuh di fokus lensa obyektif. Bayangan di titik fokus lensa obyektif ini merupakan benda terhadap lensa okuler berjarak s,, darinya. Dalam hal ini panjang teropong adalah: L= Foby + Sg Pada umumnya orang melihat melalui teropong Cambor 228 tanpa berakomodasi (akomodasi akan menyebabkan mata lelah karena menéropong bintang membutubkan wakttu lama). Untuk mata normal, agar bayangan benda dapat dilihat jolas maka bayangan oleh lensa okuler ini, harus jabuh di tak hingga. s,, = fy Jadi panjang teropong untuk mata tidak berakomodasi adalah: L= fory + Sox - Jika matanya menderita cacat miopi maka Jensa oluler harus digerakkan untuk mengkompensasi ini (coba pikirkan apakah lensa okuler harus digerakan ke dalam atau keluar!). Susunan dua lensa positif (obyektif dan okuler) dimana jarak kedua lensa sama dengan jumlab jarak fokus kedua leosa itu, L= fy + fy dinamakan susunan lensa afokal (susunan lensa tanpa fokus) artinya jika lensa obyektif disinari dengan berkas sinar laser yang sejajar maka sinar yang eluar melalui lensa okuler juga berupa berkas sejajar dengan penampang lintang lebih besar. Alat ini banyak digunakan untuk menghasilkan bs 4 berkas-berkas sinar yang mempunyai penampang lintang besar. Perbesaran teropong dapat dihitung dengait bantuan Gambar 3.24. Sesuai dengan definisi perbesaran sudut kita boleh menuliskan: 8 My= 5% Gambar 3.24 dari gambar 3.24. tampak bahwa untuk sudut kecil berlaku; ambias u: Tens ut Optil fim tan B= dan a= tan a= Schingga besarnya perbesaran sudut adalah: " wk | Wn 4 Jika mata tidak berakomodasi, untuk mata normal perbesarau sudutnya menjadi: Fisika Itu Mudah - SMU oy | x = 20x 4 perbesaran untuk mata tidak berakomodasi. Namun untuk pembicaraan ekstra harus bekerja ekstra juga, karena lensa thata harus berkontraksi. x ‘Teleskop atau teropong merupakan alat optik yang digunakan unt melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Q ‘feleskop sudah digunakan sejak abad ke 17 namun sampai sekarang |. t8nP® tidak ada yang tahu siapakah yang pertamakali menemukan teleskop. Boe norm: Banyak orang menganggap penenia teleskop pertama adalah Hans Leppershey. yang ‘pada tanggal 2 oktober 1608 mencoba mempatenkan teleskoy yang dibuatuya, namun ditolak olch dewan penilai. Setelah itu pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop yang: terdiri dari dua lensa dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Galileo, juga membuat: banyak macam teleskop dan melakukan banyak penemuan Gmbor 3.21 Teesbop dalam bidang astronomi yang membuatnya terkenal. Saat ini dikenal dud macam teleskop/teropong: 1. ‘Teropong bias yéng terdiri dari beberapa lensa untuk membiaskan sinar yang datang dari benda. Beberapa contoh teropong bias yang aid lit bas adalah: : 3 « Teropong bintang * Teropong bumi * Teropong prisma © Teropong Galileo * sinar datang. Beberapa contoh yang akan kita bahas adalah: © Teropong Newton ~~ ee © Teropong Cassegrain es * Teropong Gregorian Sama seperti sebuah mikroskop, sebuah teropong bintang terdiri dari 2 buah tensa: lensé obyektif dan Jensa okuler, p22 | 2 Alat-atat Opti Gambar 3.22 menunjukkan prinsip dasar dari suatu teropong bintang. Pada gambar tampak sebuah penda jauh, B, terletak di depan lensa obyektif. ae Bayangan, B’, yang dibentuk lensa obyektif nyata, a Se ‘ } terbalik dan diperkecil. Bayangan ini merupakan penda untuk lensa okuler. Agar bayangan, B" yang Poke. dibentuk oleh lensa okuler diperbesar dan terletak 3 ,, be di depan mata maka B' harus jatuh antara titik f ¥ fokus dan pusat optik lensa okuler (seperti Ip) Dayangen abhi" Di dalam praktek ini dapat dilakukan dengan Gombar 328 menggerakkan lensa okuler mundur-maju. Perku dicatat bahwa bayangan akhir dari suatu teropong bintang bersifat terbalik. Namun karena fokus pethatian kita adalah bintang atau planet yang dari jauh tampak simetri maka bayangan terbalik ini tidaklah terlalu mengganggu. 4 ‘+ ripada | Gambar 3.23 menunjukkan pembentukan . mata {| bayangan pada teleskop ketika benda jauh sekali (sinar datangnya sejajar). Sinar ini akan jatuh di fokus lesa obyektif. Bayangan di titik fokus lensa obyektif ini merupakan benda terhadap lensa okuler berjarak s,, darinya. ——»—| Dalam hal ini panjang teropong adalah: untuk Le dekat Sova + Po | Pada umumnya orang melihat melalui teropong tanpa berakomodasi (akomodasi akan aan menyebabkan mata lelah karena meneropong bintang memibutuhkan waktu lama). Untuk mata sershey normal, agar bayangan benda dapat dilihat jelas maka bayangan oleh lensa okuler ini harus Jeskop | jatuh di tak hingga. s,, = f,,, Jadi panjang teropong untuk mata tidak berakomodasi adalah: L= Sosy + Sox , > yang | Jika matanya menderita cacat miopi maka Jensa okuler harus digerakkan untuk mengkompensasi Galileo | ini (coba pikirkan apakah lensa okuler harus digerakan ke dalam atau keluar!). emuan | Susunan dua lensa positif (obyektif dan okuler) dimana jarak kedua. lensa sama dengan jumlah jarak fokus kedua lensa itu, L= fy, + fj, dinamakan susunan lensa afokal (susunan lensa tanpa fokus) artinya jika lensa obyektif disinari dengan berkas sinar laser yang sejajar maka sinar yang helnar melalui lensa okuler juga betupa berkas sejajar dengan penampang benda. | jintang lebih besar. Alat ini banyak digunakan untuk menghasilkan Si Sy 4 berkas-berkas sinar yang mempuiyai penampang lintang besar. } Perbesaran teropong dapat dihitung dengan bantuan Gambar 3.24. i Sesuai dengan definisi perbesaran sudut kita boleh menuliskan: a8 M,= & Gombar 8.24 dari gambar 3.24. tampak bahwa untuk sudut kecil berlaku; rembias dan { @= tan o j Sehingga besarnya perbesaran sudut adalah: t Lys » 8: a Soy vt ss lensa| Jike mata tidak berakomodasi, untuk mata normal perbesaran sudutnya menjadi: Mm, — fa ut Optik) Fisika Itu Mudah - SMU 5 re ‘Teropong bumi digunakan untuk melihat benda-benda jauh di bumi. Kita tidak ingin benda- benda ‘ini kelihatan terbalik. Karena itu pada teropong bumi kita memerlukan suatu lensa pembalik yang mombalikkan bayangan sehingga beyangan menjadi tegak. Lepsa pembalik ini terdiri dari suatu lensa positif. Bayangan yang dibentuk oleh lonsa obyektif akan jatuh di titik B’ yang berjarak 2fp dari lensa pombalik (dengan fy adalah fokus lense pembalik). Bayangan ini bersifat nyata, terbalik dan akan menjadi benda untuk lensa pembalik. Bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik akan bersifat nyata, tegak dan terletak di titik BY yang berada pada jarak 2fp di sebelah kanan Jenga, Selanjutnya lensa okuler akan membentuk bayangan akhir yang akan dilihat oleh mata. Dari Gambar 3.25a, panjang teropong bumi sama dengan panjang teropong bintang ditambah 4 kali panjang fokus lensa pembalik: E> Sony + Son + 4 Se Dibeti Untuk mata yang tidak berakomodasi, jelannya Wale sinar pada pada teropong bumi digambarkan dipak iP pada Gambar 3.25b. Panjang teropong: fete L = Soy + for + 4 fp - Contol Gambar 3.250. untuk terope: berako: ‘Teropong prisma atau binokular (terkenal dengan nama kekeran) merupakan mse variasi dati teropong bumi. Di sini lensa pembalilnya diganti dengan _| ekiler prisma segitiga siku-siku. Alasannya agar ukuran teropongnya tidal terlala panjang. Prisma dapat membalikkan bayangan yang gambar tampak sinar datang Gembar 9.26a dari benda O ke prisma, setelah mengalami pemantulan total di prisma sinar-sinar ini keluar, namun sekarang terjadi pertukaran, sinar atas (1) menjadi sinar bawah dan sebaliknya. Sehingga mata seolah-olah mendapat kesan melihat benda dalam keadaan terbalik, Pada teropong prisma dibutuhkan dua prisma, yang satu untuk membalikkan benda atas-bawi dan yang satunya. lagi untuk membalikan si kiri-kanan. Binokular biasanya mempunyai nomor-nomor seperti 6 x 30, 7 x 50, dan 20 x 30. Angka mula-mula 6x, 7x, dan 20x mienunjukkan perbesaran sedangkan angka kedua menyatakan diamete?ilensi obyektif dalam mm. Gambar 8.266 M, ‘Teropong Galileo dibuat agar bayangan yang dihasilkannya tegak. Untuk membuat bayangai E tegak, Galileo menggunakan lensa negatif sebagai lensa okulernya. 3 Alat-alat Op! Fisika It Tenea: Gambar 3.27 metukiskan diagram suatu teropong Galileo. Sinar sejajar dari benda yang jauh di tak bingga, jatub di belakang lensa negatif. Sifat payangan ini maya terbalik. Bayangan ini aken monjadi benda maya bagi lensa negatif. Jika pavangan ini jatuh di fokus lensa negatif maka akan terbentuk bayangan akhir yang tegak di {itik tak hingga. Mata normal akan melibat bayangan ini dengan jelas jike tidak. berakomodasi. Panjang teropong Galileo adalah (perhatikan Gambar 3.27). L Fooy + So Catatan: f,, di sini nilainya negatif. Perbesaran teropong Galileo sama seperti perbesaran teropong bintang yaitu (9, = J.) & M, = ke 1 oR Diberi tanda negatif karena f,,, negatif. Walaupun teropong Galileo lebih pendek dari teropong bumi, namun teropong ini jarang dipakai karena aberasinya besar dan perbesarannya tidak terlalu besar. Sekarang ini teropong SS Galileo hanya dipakai untuk keperluan sejarab dan pendidikan saja. ~ Contoh 8: Bandingkan panjang teropong bintang, teropong bumi dan teropong Galileo untuk mendapatkan perbesaran 3 kali. Lensa obyektif yang dipakai pada ketiga teropong itu sama yaitu jarak fokusnya 60 cm. Anggap mata mengamati tidak berakomodasi. Panjang fokus lensa pembalik 10 cm. s Penyelesaian: Iongan ‘Teropong bintang: tidak Say da yeltif, 60 Dalam Te fox = 20 em angen Ly = Sony + fop= 60 + 20 page 1 = Sosy + fox Teropong bumi: Soy M,= — 1 60 3 = Sa Sox = 20 cm esaran) Ly = Sty + for + fp * = 60 + 20 + 40 =[120 cm] © Teropong Galileo: M = boy, yangan vty 6 3 = & he | Optik! Pisika Itu Mudoh - SMU. ES fog = -20 om Dg = foty + Sox = 60 - 20 =[40 can Perbandingan panjang teropong bintang (£,), teropong bumii (L), dan teropong Galileo (U4) adalah: E Ty: Tg t by = 80: 120: 40=2:3:1 Terlibat bahwa teropong Galileo paling pendek dan teropong bumi paling panjang! Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak teritang bintang-bintang yang jauh, dibutubika lense’ teleskop yang besar. Lenga yang besar mampu menerima lebih banyak cahaya dari bintang-bintang sehingga pembentukan bayangannya akan lebih jelas, Namun sayang sekali, Jensa yang besar mempunyai aberasi sferis yang besar pula. Untuk menghilangkan aberasi. ini sangat sulit apalagi jika kita memakai lensa yang berdiameter lebih dari 1 meter. Juga sangat sulit membuat lensa besar yang bebas dari gelembung-gelembung udara di dalaminya, Karena itu maka orang mulai mengganti lensa dengan cermin berbentuk cekung-parabola Cermin parabola bebas dari aberasi sferis dan juga tidak akan terjadi penguraian warna seperti yang mungkin terjadi pada lensa. Keuntungan Jain cermin adalah cermin dapat ditopang | dari belakang (dari sisi gelapnya) sedangkan lensa harus ditahan sepanjang sisi-sisinya. Teleskop | yang menggunakan cermin ini dinamakan teleskop pantal atau teropong pantul. a Ada 3 macam, teropong pantul yang terkenal: 1. Teropong Newton 2. Teropong Cassegrain 3. Teropong Gregorian, 5 ‘Teropong pantul terbesar terletak di Zelen-chukskaya, Rusia, dengan ‘cermin obycktifuya berdiameter 6 meter, Di Amerika, teropong pantul terbesar terletak di Mount Polamar, California dengan diameter sekitar 5 meter. Certain obyektif teropong Newton berukutan besar dan { merupakan cermin parabolik. Kekuatan mengumpulkan sinar dari cermin ini sangat besar sekali. Sinar sejajar_ dari benda. yang jauh sekali akan dipantulkan ke fokus cermin ini. Sebuah cermin datar ke¢il diterpatkan sngamat dapat mengamati benda jaub (bintang-bintang) | ini dengan tak berakomodasi. < Sebagaimana pada teropong bias, panjang lintasan cahaya dari semenjak dipantulkan sampai Ke lensa okuler adalah sama dengan f,,, + f,y. Dan perbesaran pada teropong pantul ini sama dengan perbesaran pada teropong bias yaitu: Catatan: Pada beberapa versi teropong Newton, cermin datar kadang-kadang diganti dengan prisma segitiga siku-siku yang mampu membalikkan bayangan seperti pada teropong prisma._ | Ea ; Alat-alat Opt EU ‘eropong ini ditemukan oleh orang Perancis, Oye Cassegrain. Dalam teropong ini cermin dotar pada teropong Newton diganti dengan: cermin rote comin hiperbolik atau cermin cembung. arabe Cermin obyektifnya terdiri dari sebuah cermin parabolik besar dengan sebuah lubang kecil Comin di tengahnya. Lensa okuler diletakkan di dekat —) jubang itu (Gambar 3.29). Sinat sejajar dari bintang dipantulkan oleh cermin obyektif ke arab cermin hiperbolik. Cermin biperbolik akan memantulkan sinar yang datang ke lubang pada cermin parabolik dan sinar ini akan difokuskan pads suatn tabung yang dihubungkan dengan sebuah lensa okuler. Sinar ini jatuh di titik fokus lensa okuler sehingga pengamat dapat mengamati bintang dengan relaks (taupa akomodasi). Cermin biperbolik akan menambah perbesaran teropong sehingga perbesaran total teropong, ie Gamber 329 Ma faye hove dengan © merupakan perbesaran yang disobabkan oleh cermin hiperbolik Contoh 9: Sebuah teropong Cassegrain mempunyai cermin obyektif dengan panjang fokus 15 om dan cermin. hiperbolik dengan panjang fokus 12 em Panjang fokus lensa okuler 10 em. Jika jarak antara cermin parabolik dan hiperbolik adalah 9 cm, hitunglah: a)jarak lensa okuler di belakang lensa parabolik! b) perbesaran sudut teleskop! Cotatan: Dalam soal ini gunakan rumus cermin bola untuk cermin hiperbolik dan cermin parabolik. Penyelesaian: a) Cormin Parabolik: Sinar datang dari titik tak hingga schingga bayangan akan jatuh di fokus Sparabotik = Sparabonk = 15 om Cermin Hiperbolik: Jarak dua cermin d = 9 em. Bayangan oleh cermin parabolik adalah benda untuk cermin hiperbolik, sehingga Shiperbotic = 4 ~ 4 parabotit Bayangan yang dibentuk oleh cermin hiperbolik ini dapat dicari dengan rumus lensa tipis (hati-hati di sini fokusnya negatif karena cermin cembung). = 9-15 = -6 cm 2olyd g73te L L =v] +e aod ot 12 S hiperbotik = 12 em Bayangan ini terletak 12 cm di muka cermin hiperbolik atau 12 - 9 = 3 cm di belakang cermin parabolik. Lensa Okuler: Bayangan yang dibentuk oleh cermin parabolik terletak 3 cm di belakang tee ‘cermin parabolik. Bayangan ini harus jatuh di * fokus okuler schingga lensa okuler harus diletakkan_ parabolile pada jarak 3+ 10 = 18 em dati cermin parabolik. Gambar 3.90 Fieika Itu Mudah - SMU Ea b) Perbesaran sudut: a w= fn y, Stivotoe 13 Bg a ri i ! benda langit, posisi bayangan yang terbalik tidaklah masalah. ‘Teropong Gregorian mirip dengan teropong Cassegrain, Comin Obyeni S (ais hanya di sini cermin combung (hiperbolik) diganti dengan ite cermin cekung (hiperbolik atan sferis). Disini sifat bayangan im adalah tegak, tidak seperti pada teropong Cassegrain Sune dala yang bayangannya terbalik. Rumus perbesaran untuk teropong Gregorian sama dengan rumus perbesaran A pada teropong Cassegrain. Gambar 3.31 deng: (bake ~ yang. sinar tnt Jadi Kamera merupakan suatu alat optik yang digunakan untuk meickam suatu tempat, situai | Ol) atau peristiwa. Kamera dibuat seperti sebuah mata. Bagian-bagian kaniera mempunyai fungsi seperti bagiain-- bagian mata, misalnya: Jensa kamera = lensa mata (momfokusken bayangan), diafragma dan shutter (pembuka/penutup Jensa) = iris dan pupil (mengatur banyak sedikitnya sinar | yang masuk), film = retina (tempat terbentuknya bayangan), gerakan maju mundurnya Tensa = akomodasi (untuk memfokuskan bayangan agar jatuh di retina/film). i brain anes ies . Pada inthe Paotupsponbat leon 1s 6 Gambar 3.33 lebar Pada waktu seorang memfoto suatu benda dengan kamera, shutter terbuka dan siner memasul Pemfa ensa. Lensa ini kemiudian membentuk bayangan di film, Film mengandung bahen kimia yang J Wala sensitif terhadap cahaya, sebingga ketika eahaya dari benda dengan berbagai intensitas | bayang mengenai film, tercetaklah bayangan pada film itu. baik. Untuk mendapatisan hasil foto yang baik dan tajam, dibutabkan kemampuan untuk mengatul maju 4 cahaya yang masuk dan pemfokusan yang tepat. Untuk katera-kamera otomatis yang banyak Umum beredar di pasaran, pengaturan cahaya dan pemfokusan sudah dilakukan secara otomatis, | ical schingga kita dapat langsung mengambil gambar tanpa perl mengatur cahaya dan fokus. |. benda jalan cahaya yang masuk dengan memperhatikan berapa lama shutter tertutup /terbuka dan memperhatikan. benda berapa lebar diafragma yang terbuka untuk cahaya masuk. an rac | nya aki mg bas iis, | ak an | Untuk mendapatkan gambar yang baik dalam situasi normal, umumnya diperiukan cahaya yang cukup banyak, yaitu Tg ng ich tut wah posing ang 3 shutter harus terbuka lebih dari dy detik. Dalam situasi yang terang sekali kita hanya perlu membuka shutter singkat saja misalnya 545 detik Lebar diafragma yang kita gumakan sangat mempongaruhi hasil foto, Jika situasi terang sekali, dan diafragma lensa re kita buka lebar sekali sehingga terlalu banyak cahaya yang masuk maka hasil foto kita akan terlala terang (tidak baik). Dan jika pada situasi gelap kita buka lensa kecil sekali (diafragmanya kecil), schingge hanya sedikit cahaya yang masuk lensa, maka hasil foto lita akan terlala gelap (tidak baik). Kita harus pandai mengatur besar kecilnya diafragma ini untuk mendapatkan hasil foto yang baik. Ukuran besar kecilnya diafragma dinyataken dalam bilangan fstop (atau bilangan f). fstop = £ dengan f menyatakan panjang fokus lensa dan D menyatakan diameter lensa yang terbuka (bukaan lonsa). f-stop yang besar menyatakan diafragma yang keoil (hanya sedikit sinar yong mask lensa) sedangkan f-stop yang kecil menyatakan diafragma yang besar (banyak sinar yang masuk lensa). Jadi pada situasi yang terik sekali kita harus atur ager stop besar (bukean diafragmanya kecil) dan pada situasi yang gélap kita harus atur agar Fstop kecil. Cambor 8.94 Pada kamera biasanya Anda akan lihat angka-angka seperti 1,0; 1,4; 2,0; 2,8; 4,0; 5,6; 8,0; 11; 16; 22, dan 32 seperti ditunjukkan dalam Gambar 21.34. Angka-angka ini menunjukkan lebar diafragma, dan di bawahnya terdapat angka yang menyatakan lamanya shutter terbuke. Pemfokusan pada Kamera Walaupun cahaya yong masuk lensa sudah tepat tetapi jika kita tidak dapat memfokuskan bayangan pada film dengan baik, kita tetap akan mendapatkan hasil foto yang tidak baik. Cara memfokuskan lensa pada kamera mannal adalah dengan menggerakkan lense maju mundur. . Umumnya sulit sekali kita memfokuskan seluruh bayangan pada keadean yang kita rekam, Misalnya ketika kita hendok momfokuskan kamera pada benda yang dekat, maka bayangan benda yang jauh akan tampak kabur, dan juga sebaliknya. Pemecahanaya adalah kita ambil jalan tengah yaitu dengan memfokuskan di tengah-tengah. Schingga tingkat kekaburan benda jarak dekat dan jauh tidak terlalu besar. Fisika Itu Mudah - SMU _ iS BL 32. 33. Bd. ; Soal dan Penyelesaian Apakah pernyataan-pernyataan berikut ini benar? Berikan alasannya jika pernyataan salah. @) Akomodasi mata dipengaruhi lensa mata 3 » Tk dokt_mate miopt tertak lbh dekot dengan rit dBandinghan wt det. mats normal, Q) Tensa kamera membentuk bayangan nyata pada film. @) Lap ‘merupakan lensa positsf yang mempunyai panjang fokus pendek. ) Bayangan yang dibentuk oleh kup bersifat maya. J)- Lensa objektif dari suatu mikroskop Tiasanya lensa konvergen yang -mempunyai jarak _ Jokus yang peryang. g) Tensa objektif “dari suatu teropong bintang binsonya suatu tensa divergen’ dengan fokus Panjang. Jawad: memperbesar atau memperkecil fokus lensa yang kita sebut dengan akomodasi. ) Salah! Titik dekat orang miopi sama dengan titik dekat normal. Orang miopi hanya dapat melihat dekat saja, ia tidak dapat melihat jauh. Titik jaubnya lebih -dekat dibandingkan dengan titik jauh normal. ©) Bear! (lihat teks) 4) Benat! Panjang fokus lup harus lebih keeil dibandingkan dengan jarak titik dekat — mata, Jika tidak maka ketika mata tidak berakomodasi, perbesarannya dapat Iebily eeil dart 1° (hat: rumus perbesaran typ). e) Benar! £) SalablTensa objektif mikroskop adalah lensa positif (lensa konvergen) yang fokusniya pendek. g) Salah! lensa objektif teleskop. adalah lensa positif (lensa konvergen) dengan fokus panjang. Dapatkah Anda menjelaskan mengapa dibutuhkan fokus panjang? ae Apa guna. ‘lensa_bifokal? Jawad: Lensa bifokal digunakan untuk membantu orang- orang yang mempunyai mata dengan daya akomodasi jelek akibat mengerasnya lensa (karena faktor usia). Dengan bifokal diharapkan orang dapat melihat benda yang jauh sekali dan dekat. ’ Cambar 2.35 Mengapa obyektif suatu teropong bintang berupa vermin biukan lensa? Tawa Cormin tidak mempunyai aberasi khromatik. Cormin dapat dibentuk seperti parabola” untuk menghilangkan aberasi sferis. Alasan lain adalah cermin dapat ditopang dati belakang sedangkan lensa harus ditopang di sekeliling sisinya, Ketika Anda membéli sebuah karnera $5 im, Yiasanya disertai’ dengan tensa £. Jka meminta. lensa 75. Kita harus-menibayar ekstra yang harganya bisa” rmelebihi Iuznera, mengapa? Alat-alat_ Optik 8 3.8. et, jola- dari rtike Jawab: Bilangan fberhubungan dengan diameter lensa, Lensa ;/ Tensa dua"kali lebih besar dari tensa £ (lihat rumus Fstop). Untuk membuat lensa yang besar sangat sulit karena lensa harus didesain sedemikian rupa untuk menghilangkan aberasi sferis. Itulah sebabnya harge Iensa ini sangat mahal. Seseorang mempunyai titik dekat 80 em. Apakah ia termasuk mata dekat (miopi) atau mata Jauh (hipermetropi)? Kacamata apa yang ia perlukan, minus atau plus? Jawad: Mata dekat artinya orang banya dapat melihat dekat sedangkan mata jauh artinya orang tidak dapat melihat dekat. Titik dekat orang menyatakan jarak terdekat di mana orang masih dapat metihat dengan jelas. Mata normal mempunyai titik dekat 25 em. Orang yang mempunyai titik dekat 80 cm merupakan orang yang tidak bisa melihat dekat sehingga ia disebut mata jauh. Kacamata yang digunakan harus kacamata positif yang dapat memperkuat daya kumpul sistem lensa mata. Seorang memakai kacamata -2,5 dioptri. Apakah ia penderita miopi atau hipermetvopi? Jawab: ~ Orang ini menderita cacat miopi. Mata orang ini terlalu kuat mengumpulkan sinar schingga dibutubkan kacamata negatif agar daya kumpul sistem lensa matanya berkurang, Bayangan akhir suatu teropong bintang bersifat maya. “Apakah mungkin bayangan bintang diletakkan pada suatu layar? Jawab: Mungkin! jaitu dengan menempatkan layar pada posisi bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa objektif. Letisa okulernya tidak diperlukan. ‘Mengapa mata ikan berbentuk bola? Jawab: Cairan kornea pada mata mempunyai indeks bias hampir sama dengen indeks bias air. Karena itu sinar yang masuk mata dibiasken sedikit sekali. Agar sinar bias dapat mengumpul di retina, lensa mata harus sangat cembung (ingat permukaan cembung bersifat mengumpulkan sinar). Itulah sebabnya mata ikan berbentuk bola. mempunyai Iuas permukaan 36. 27. Gambar 3.36 Apokah mungkin scorang menggunakan mikroskop yang paling canggih untuk melihat atom? Jawab: Tidak mungkin! Agar benda dapat dilihat di bawah mikroskop, benda itu harus berukcuran paling sedikit sama dengan ‘panjang gelombang cahaya tampak Suatu atom mempunyai ukuran sangat kecil, jauh lebih kecil dari gelombang cahaya tampak, sehingga tidak mungkin dapat dilihat oleh sebuah miktoskop. Untuk mengerti ini perhatikan ilustrasi berikut. Gerakkan tangan anda di permukaan air sehingga terbentuk gelombang air dengan panjang gelombang sekitar 10 cm. Letakkan benda kecil:misalnya jarum di lintasan gelombang. Anda akan melihat bahwa jarum tidak mempengaruhi gerakan gelombang. Sekarang letakkan mainan perahu yang cukup besar di lintasan gelombang itu. Terlibat bahwa gerakan gelombang terganggu. Dari ilustrasi ini dapat disimpulkan bahwa gerakan gelombang hanya akan terganggu oleh benda yang berukuran paling sedikit sama dengan panjang gelombangnya. 29. Tak. stat mangin orang bisa ‘elie atom pabat dtroskog. Optika } : i Kacamata 3.10. “SLL. Sekarang Kembali ke atom, Atom sangat kecil sehingga tidak akan mempengaruhi gerakan gelombang cahaya yang mengenainya. Karena tidak terpengaruh, cahaya akan bergerak Turus (tidak terpantul) sehingga sukar bagi orang melihot stom (ingat orang melihat benda karena benda momantulkan cahaya). chia a Seseorang yang berpenglihatan dekat tidak dapat mekihat dengan jelas tenda yang berjarak lebih jouk dari 60 cm diwkur dari mata. Berapa Fuat tensa kacamata yang memungkinkan ia dapat mekihat dengan jelas? » Gambar $38 Penyelesaian: . : Orang tidak dapat melihat lebih jauh dari 60 cm berarti titik jauh matanya sz = 60 cm. Agar ia dapat melihat normal ia harus dapat melihat pada jarak tak hingga (s = =). Lensa mata akan membantu, memindahkan bayangan dari benda tak hingga ini di sg (3! = sg = -60 em) sehingga mata Anda dapat melihat dengan enak (tanda minus karena Jetak bayangan sepihak dengan sinar datang), Diketahui: ¢ = -60 ems = @ Ditanya: P? Jawad: L f f 2 Jadi ukuran Iensa kacamatanya: -15 dioptri Seseorang yang berpenglihaten jauh tidak dapat melihat dengan jelas benda yang berjarak | ~ lebih dekat dari 75 cm dari matanya. Berapa kuat lensa kacamata yang memunghinkan ia | dapat. membaca dengan jelos pada jarak 25 om? Penyelesaian: Orang tidak dapat melihat lebih dekat dari 75 em berarti titik dekat matanya sp = 75 cm. Agar ia dapat membaca pada jarak 25 cm (s = 25 cm), tulisan ini harus dipindahkan, ke titik dekat mata dengan bantuan sebuah kacamata, Jadi kacamata akan membentul bayangaa tulisan di 3” = -s, = -75 cm (tanda negatif karena bayangan sepihak dengen sinar datang/benda sejati). Diketahui: $= -75 om 5 = 25 em Ditanya: P? Jawab: *¥ f= 6 om . -4-% a iopt] Gambar 3.99 me 2 Jadi ukuren lensa kacamatanya: +2} dioptri (lensa cembung). Alat-atat_Optik | 3.18. Optika Sebuah lup dengan Kekuatan 10 dioptri dipakat untuk mengamati benda. Pengamat mempuryei pengthatan normal (sp = 25 cm dan sp = eo). Berapakah perbesaran stdut (mata menempel pada up), jika: @) mata berakomodasi pada jarak 40 cm 8) mata berakomodasi malsimum 6) mata tidak berokomodasi @) meta berakomiodasi pada jarak 40 om tetapi mata mundur 5 cm ¢) Jka podia soal dy. benda didekatkan 1 1/9 em lagi, terrgata mata berakornodasi. maksimum. Fitung jarak mata terhadap tup dan perbesaran sudulnya. Penyelesaian: Perbesaran lup dapat dihitung dengan rumus (1). Pertama kita harus hitung dulu fokus lensa Pal f L 1 pip Tb m= 10 om a) Mata berakomodasi pada jarak 40 cin, berarti jarak mata dengan bayangan yang dibontuk oleh kacamata adalah -s'+ d= 40 cm. Pada soal ini d = 0 dan sp = 25 cm schingga perbesaran sudut lup adalah: 1 1 -4 oo aeva Ft jaa] 0) 5 1 sta) = 3 7 33 = 25 b) Mata berakomodasi maksimum, berarti bayangan yang dibentuk oleh “kacamata harus jatuh di titik dekat mata -s + d= sp = 25 cn Seperti soal a, perbesaran sudutnya adalah: 1jiy a M,= say 700) = —0 i = 25( 10-25) = 3 fat Ini merapakan perbesaran maksimum lup. ©) Mata tidak berakomodasi, berarti bayangan yang diberituk oleh kacamata harus jatuh di titik jauh mata -s' + d= sp = 6. Seperti soal a, perbesaran sudutnya adalah: Lyi, a lary pa) = (heh = Bee = 5S pte) = i 4) e) Mata berakomodasi pada jarak 40 cm. Soal ini mirip dengan soal a hanya di sini jarak mata ke lup ¢ = 5 om. Seperti soal a, perbesaran sudutnya adalah: 1 ji, -4 M, o(Gea' "7G “al an)* 45 104) * Gg 4d = 25\40 “io ‘Terlihat bahwa jika d@ makin besar maka perbesaran makin kecil. Mata berakomodasi- maksimum. Ketika mata berakomodasi maksimium, bayangan akan jatuh di titik dekat mata, sehingga jarak mata ke bayangan -s' + d= sp = 25 cm. Pada soal ini ditanyaken d. Untuk itu kita harus cari st dengan rumus lensa tipis. Tetapi untuk itu diperlukan jarak benda ke lensa s. Sekarang mari kita hitung dulu jarak benda ke lensa pada kondisi soal d. -# + d = 40 (mata berakomodasi pada jarak 40 cm) ¢ = -35 om rligd posts . a yo 5 * 35 2122 3s 7 : baal om 1 Benda digeser 15 cm berarti jarak benda sekarang: Jarak 2liygd guste doria wre ts tok 27 TB ss 15 em Jarak mata ke Jenga: . -s + d = p (akomodasi maksimum) -(-15) + d = : 4 d=%-15= 10cm * Perbesaran sudutnya: —1_,1,_-1 My = se\reed” f" FCad) 1,1, 0) _ 3 (5s 3) ~ 0 ‘ Alat-alat_ Optik - Optika ptik Mikroskop B13, Optika Jarak fokus “objektif dan okuler dari suatu mikroskop adalah 7,5 mm dan 5 cm. Sebuah benda kecil terletak pada jarak $ mm dari lense objektif tegak burus sumbu ulema. Pengarnat bermata. normal. a) Berapa panjang mikroskop jika mata dapat melihat bayangan terang tanpa akomodasi? 4) Seperti soul a tetapi mata berakonodasi maksimum. ¢) Pada soal a, titik jauh sescorang 20 cm. Berapa cm lensa okuler harus digeser agar orang tersebut dapat melihat bayangan benda dengan jelos tanpa akomodasi? d) Seperti soal c, berapakak kuat tensa kacamata yang harus dipakai orang ini agar ia bisa melihat bayangan dengan jelas tanpa menggeser okuler dan tanpa akomodasi? Penyetesata a) Panjang mikroskop dicari dengan rumus Ly = $4 54. Spo dapat dihitung karena Ietak benda terhadap lensa objektif sudah diketahui s,),= 8 im. s,, dapat dihitung Karena diketahui bahwa mata melihat jelas tanpa akomodasi (berarti bayangan yang dibentuk lensa okuler akan jatuh di titik jauh mata: #4, = -sp = @): Perhatikan dalam penggunaan satuan! Lensa objektif: 1 fo aL 73 1 $5 = 120 mm Lensa okuler: L Paty Sa L 5 1 5 cm Panjang mikroskop: L= Seay + 44 = 120 mm + 5 em=[ 17 om b) Soal ini sama dengan soal a hanya di sini s',, = -sp = -25 cm (mata berakomodasi maksimum). Lensa okuler: L aaty fg Sok tli, bok y th 5 a, ts tit on 8 toe = 4b om Panjang mikroskop: L= sou + Sou 120 mm + 45 om =| 164 em 6 Soal ini sama dengan soal a hanya disini s', dan titik jauh orang ini 20 cm) Lensa, okuler: 20 cm (mata tidak berakomodasi =>+ Panjang mikroskop: L= Panjang mikroskop mula-mula 17 em (soal a), jadi Jensa okuler harus digeser 17 - 16 = [1 cm]ke arah lensa objektif. o4j + Soe = 120 mm + 4 om = 16 cm Ketika panjang mikroskop 17 em, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus jatuh pada jarak s,, dari lense okaler yaitu: Sop = E- 8'yj = 17-12 = 5 om Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler akan jatuh pada jarak: 1 1 wre 3.15, °S p= oo cm Bayangen ini tidak akan tampak jelas olch mata karena Karena itu ia butuh suatu kacamata untuk memindahkan bayangan dari tak hingga” ke titik jauh mata ini. ‘Kacamata: 3 = <8, = @ (mengapa?) $= ~sg = -20 em (mengapa?) tliyi fos +e plot y a f«* + 20 . f = -20 cm= 0,2 m P= ; = + = [-5 diopiri| Jadi ukuran lensa kacamata yang harus dipakainya adalah -5 dioptri. & Alat-atat_Optil ‘Teropong Bintang | 3.4. Seseorang. mengamati gerhana matahari dengan | sebuah teropong bintang yang mempunyai jarak folus objektif dan olulernya 70 em dan 4 cm. asi tka sudut diameter matahari dihat dengan mata : telanjang 0,5°, berupa derajat sudut diameter matahari jika dilihat dengan teropong? 3 Penyelesaian: e Di sini yang diperlukan adalah menghitung perbesaran teropong. Perbesaran teropong dapat dibitung dengan rumus . Gambar 9.40 Lensa objektif: Benda berada jauh sekali sehingga s, , = 0. Bayangan dari benda yang jauh sekali ini akan jatuh di fokus sehingga s',,; = f,g; = 70 om | Lensa okuler: Untuk melibat bintang biasanya orang tidak berakomodasi, sehingga bayangan oleh lensa okuler harus jatuh di tak hingga agar dapat dilihat mata dengan baik, s',, = =. Bayangan di tak hingga pasti bendanya di fokus schingga “= ge = Sp = 4 crm Porbesaran teropong: ” mM, = —% = © La75 Sue 4 Jadi sudut diameter matahari: 17,5 x 0,5 = 3.15. Sebuah teropong bintang mempunyai perbesaran Objeket 20 ‘kali. Jarak aniara lensa objektif dan okuler 1 meter, Hitung berapa fokus masing-masing lensal Penyelesaian: Seperti soal sebelumnya, karena jarak bintang om. jauh sekali dan mata tidak berakomodasi Ege maka panjang teleskop adalah: “camber 844 a= foay + foe dan perbesarannya: Soy M, = oho . Dengan memasukkan data yang diketahui, kita dapat dengan mudah mencari fokus kedua lensa. ua i a Fe fs 20= 2 foe Fong = 20 Sox a= fang + foe ptik | Optika 3.16. 1 20 fog + for = Mor Ju = ™ faay > 29lox = in| Sebuah teropong bintang mempuryai lensa objektif dan lensa okuler yang terletok pada javak 105 cm suis sama lain. Teropong tersebut diarahkan pada dua bintang. Mata melihat ‘ayangan terang jika berakomodasi pada jarak 90 om, Kemwudian okuler digeser 2 em Reluar sehingga pada layar yang dilelakkan $2 om di. belakang okuler terbentuk bayangan terang. a) Hlibung jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler! 8) Jarak tayangan keiua bintang pada layar 54 om seta soma lain, berapakah sudut antara edua. bintang? Penyelesaian: a) Kita bagi analisis dalam dua bagion: 1. sebelum. lensa okuler digeser 2, keadaan sesudah lensa okuler digeser. Keadaan 1: d = 105 em. Lensa objektif: Soni = © Song = for Lenga okuler: Berakomodasi pada jarak 30 cm artinya s',, = -30 cm (tanda minus karena bayangan sepihak dengan benda). 3, = -30 em Bqg = d= Sop) = 108 ~ Saag a = 107 cm. Lensa okuler: Untuk kasus ini, bayangan nyata kerena tertangkap oleh layar sehingga. s',, = 42 cm (tanda plus karena bayangan berlainan pihak dengan benda). sty = 42 om sor =~ Sy = OT = oy Alat-alat Optik Optika Persamaan (1) dan (2). 1_ i. _t 4 105-f, 30 WTR, * tod Ld 105-f,, " WT-f,, ~ 2B 7 30 (107 f5)-(105~ fy) _ (5=1,)007=F,) 35 ae (105-7,,)(07-Z,,) 38 (105 = f.pj)(107 = fop,) = 35 11.235 = 212,45 + Ly = 38 11.200 - 212/45 + Li = 0 orj - 100)(fo5 - 112) = 0 (foajy = 100 cm (orj2 = 112 om Untuk menguji mana fokus yang benar kita hitung besarnya. s,, (594); = 107 - 100 = 7 om (Sen)g = 107 - 112 = ~5 om Harga s,, tidak boleh negatif karena jike negatif Bayangan dari lensa objektif jatuh di belakang lensa okuler Jadi kita ambil fokus objektifnya yang 100 cm. Fokus okuler: 8l- Ble oie Jadi fokus lensa okuler dan objektif lensa ini adalah 6 cm dan 100 cm. 54 . b) Kita hitung dulu besarnya sudut What kedua S bintang dengan teropong (lihat gambar) - 54 = bd Gombar 3.42 tan O= 3 = 0,128 , 4 O= 7,32° 42 : Misalnya sudut lihat kedua bintang tanpa teropong 4! Joy = 100 em | Son = 4 Soby 2 = 107 - 100 Optika j : Ee ma fy Oe Sp 7 oe 7 7 9 = E> Goo (732) = [0,519 3.17. Sehuah teropong. dintang mempunyai tensa objektif dan tensa okuler yang terpisahkan pada jorok 31,2 em. Seberkas sinar merch dan biru jatuh ke lensa objektif (rh, = 1,52, m = 1,54). Sinar viru jatuh pada jarok 26 em di belakang tensa objektif pada. sumbu tama. Bayangan sinar birw ‘oleh lensa okuler terbentuk di a. a) Hitung di mana beyengan aKhir sinar mera! 8) Okuler diganti dengan tensa okuler lain yang mempunyai jarak fokus 4 cm untuk sinar | Biru. Sebuah layar diletakkan peda jarak 44 cm dari objektif. Di mana lensa okuler (| harus diletakkan agar sinar biru ‘terlihat tajam di layar? Penyelesaian: a) Analisis kita bagi dua bagian: untuk sinar biru dan sinar merah. Sinar bir (lensa objektif) $'55 = 26 cm (mengapa positif?) = #44; = 26 em (mengapa?) 14 = (n,- Off-t ‘ RR 11 (154 - (2-2 RB hy tL (e-#] aio ~ |x), Sinar biru (lense okuler) d= Sony + Fok 312 = 26 + 545 Sop = 5,2 oma Sy Se _ fog = Sox = 5,2 em (mengapa?) vr a Optika b) Optika Sinar Merah (lensa objektif) 1 in MET), (1,52 - (e-|, 6,02 _ 1 = (0,52) (26)0,54 (Foss) merah = 27 em (obj)merah = © (3'05j)meran = (fotj)merah = 27 om Sinar Merah (lensa okuler) d= S055 + Sop B12 = 7 + sy, Sox, = 4,2 cm 1 i me OE rh. = (1,52 - = aman (oa = [18.9 ox] Jadi letak bayangan 18,9 em di depan lensa okuler. Sinar biru: Diketahui: Sosy = 26 cm ‘obj = 26 em fox = 4 em d= Sy = d- 26 (4 - d (bayangan jatuh di, aya) Sok Sok Ditanya: @? Jawab: 141 Kamera B48. 2.19. om tea _ G4-a)+ (4-26) (a—26)(44—d) = 18 @wa-o 4(18)= (d - 26)(44 - d) 12 = ddd + 26d - @ - 1.144 o= @ = Td + 1.216 0 = (d - 38)(d - 32) 4, =f] a, = (38 Jarak kedua lensa ialah 32 cm atau 38cm. Dapatkah Anda monggambarkan — jalannya sinar untuk pembentukan bayangan pada kedua kasus ini. 2 Di manakah perbedaan antara kedua kasus ini? Seluah kamera 35 mm dengan tensa yang dapat diubah-ubch digenakan untuk mengambil suatu gambar burung rajawak yang terbang pada jarak 30 m dan mempunyai sayap selebar 7,2 m. Berapa fous lensa yang hans digunakan untuk membuat bayangan rajawali_sebesar 2,5 om pada fin? Penyelesaian: Dari data di atas kita dapat mengetahui perbesaran sayap. Perbesaran sayap sama dengan perbesaran benda secara keseluruhan. Dari sini kita.dapat menghitung jarak bayangan; selanjutnya kita dapat menghitung fokus dengan mudab. “ Me * ot f = [0,612 | Hitung perbandingen intenstas cahaye yang masik Yensa kumera dengan fstop {5 dn GI Penyelesaian: Intensitas cahaya yang masuk ‘kamera adalah sebanding dengan Iuas deerah lensa yang terkerii cahaya, Jika diameter diafragma adalah D maka huss daerah lensa A = pa Sehingga perbandingan intensitas yasig diminta adalah: =[so Alat-alat Optik 3.20. 3.21. 3.28. 3.23. 3.24. 9.25. 3.26. 9.27. 3.28. 3.29. 3.30. 3.31. 3.92. Mengepa tensa kamera harus digeroiten lebih jou dari fm untuk memfokuston benda dekat? Film dalam kamera memainkan peronan apa dalam mata? . Tensa tifokal tentiri dari dua macam tensa negatif dan posit, apa kegunaan Iense-lensa ini? Pada orang-orang tua, wntuk membaca mereka butuh kacamata positif atau negatif? Apakah bayangan yang terbentuk di retina tegak atau terbalik? Terangkan mengapa benda-benda dalam air tertihat’ kabur oleh perenang yang mempunyai mata baik sekalipun? Apa perbedaan lensa: positif untuk membaca dengan lup! Mengapa lup mempunyai fokus pendek? Terangkan fungsi lensa objektif dalam mikroskop! Mengapa perlu lensa objektif? Mengapa tidak lensa okuler "saja? Sesconang memindbkon lensa negatif wtuk memptir hendaramn, tek: buds koran weduk memos don bubs kenon positf wntuk teherja. seingai tikung jam Apakoh orang iri mata debut ateay main uh? Terangkan mengapa sinar ultraviolet kadang-kadang digurakan untuk menyinari _benda yang. akan dilihat melalui mikroskop? (petunjuk: perhatikan panjang gelombang sinar ini). Apa perbedaan dasar he-4 jenis teropong bias? Jelaskan perbedaan terepong bias dan terpong pantull Behance Kacamata 3.38, 3.54. 3.35. 3.36. Lup 3.97. 3.38. 3.39. 3.40. BAL. Seseorang yang bermata jauh tidak bisa’ melihat jelas benda yang lebih dekat dari 150 cm. Jka ia ingin membaca normal, berapa “nomor kacamata (kuat lensa) yang harus ia pokai? (Jawab: 34 dioptri) sah Seseorung mempunysi PR = 25 mm dan PP = 40 am Bempa nomor kacnata tfokal (alas don ewok) ager dapat dipaksi itu metihat normal? (Jewnb: -04 dioptti 1,5 dioptei) Sescorang menggunakan kacomata +2 untuk membaca normal. Berapakah titik dekat orang tersebut? (Jawab: 50 em) Seorang bermata normal mengamati benda dengan sebuah bp yang kuatnya 19 dioptri. Berapakah perbesaran sudutnya jika: . 2) mata berakomodasi maksimurn? 2) mata tidak berakomodasi . ¢) mata berakomodasi pada. jarak 80 oni d) dari kondisi pada saat c, benda di dekatkan scjauk 1 cm. Diketahui mata berakomodasi maksimum. (Jawab: a) 55; b) 4,5; c) 48125; d) °4,083) g melihat/ diletakken om dari aca pembesor (Iup) dengan kuat lensa 20° dioptri. Jomk mala ke kup {cm Berwpa x don hitung. perbesarannya jika: a) mata berukomodasi maksimum. . 8) mata derkomodasi pada jak 80 “om. (Jou: a) 4551 om; 102; ) 469 em; 10125) Scorang presbiop ingin _memiaen hurufturuf yong diletabhan di bowal: bap. Jarak bgp dengan mata, 12 om tin PP = 60 om, di mana benda tersebut harus dillakkan agar terbhat jelas ‘stat mata berakornodasi maksinown? Kuat tensa hyp 10 dioptri. (Jawab: 240 am) Berapa panjang fokus dari suatu tup yong perbesaran suduinya 3,5, ketika mata ‘maksimwm (abaikan jarak lensa dengan mata)? Mata normal (Jaumb: 10 cm) Seorang anak mempunyai titik dekat 20 cm. Hiturig perbesaran maksimum lap yong digunakin anak itu jika jarak fokus typ itu 8 cm. (Jawab: 35 kali) Optiba z rm Mikroskop $42. 3.43." IAL. 345. Teropong Bintang 3-46. BAT BAB. 3.49. 8.50. 8.51. 3.52. 3.53. Panjang tabung sebuah milzoskop 11,75 cm. Panjang fokus objektif dan obulernya masing- mmasing 05 en dan 29 cm. Hitung perbesaron sebwh tenda yang diletakkan pada jarak 07 om a muka tensa! Anggop mata pengamat normal! (Jawab: -6,25 kali) Seuah mizostop merprani tonsa objektif don older yong panjong fokusyn 95 om din 2 om. ‘Sebuah benda dietaKiim pada jarak 052 cm dari tensa objekiif Hhibung patesaran bayangan oleh mikroskop ik. teyangan altir” yong terbentuk terletak pada jarak 25 cm di depan lensa ofailer! | (petinjule 's', = 25 cm). Ange mata pengamat normal! (Jawad: 3375 kali) Diketahasi porjang. tabung mikroskop 18 cm, panjang fokus objeltif dan oludler idah 0,9 cm dan 6 cm. Jka bryongan abhir tampak jelas moda 135 om di belakong objettify hatmg pertesorm boyangonana! Anggop -reaia pengamat norma (Jawab: -156,944 kali) Sebuah. milroskop mempunyci lensa objektif dan lensa okuler yang jak fokusrya 5 mm don 8 cm. Sebuah bende diletakkon pada jarak 6 mm dari lensa objektif. 2) dike seorang berrnata normal methat boyrmgan tenda toga olornodasi, beropa panjimg milvostop' 4) Mata yang mempunyai titik dekat 18 cn hendak melihat dengan berakomodasi maksimum. Berapakah panjang mikroskop sekarang? : ¢) Bka ponjang milvoskop 10,5 cm, berapakah when -kacumate yang harus dipakei oleh. ‘mata yang memypunyai tik jauh 50 em ogar bayangan terithat jelas Ketika mata tidak berakornodasi? (Jawab: a) 11 cm; b) 8,538 cm; ¢) -% dioptri) Jarak folus lensa okuler suatu teropong bintang 3 cm. Seorang melihat bintang dengen jelas tarpa akomodasi dengan panjang teropong 63 cm. Teropong ini diarahkan ke sebuali ‘honda dan orang ‘mekhat Jayangan benda tersebut dengan jelas tanpa akomodasi ka ofoulermya diarik 10 cm keluar. Di mana benda harus diletakkan? (Jowab: 42 m) Panjang sebuah teropong bintang 40 em. Seberkas sinar yang tendiri dari sinar merah dan bird diarahkan pada lensa objektif teropong itu ( nq = 1,52 dan np = 1,54) Bayongan sinar biru oleh lensa objektif terletak di ttik C, 30 em di belakang objektif, Okuler membentuk bayangan tira sejauh’ 20 om dibelakang obuler. 3 a) Di mana’ letak bayangan aki sinar merah! }) Okuler diganti dengan sebuah lensa yang mempunyai jarak fokus 5 cm. Sebuah layar ditempatkan pada jarak 50 cm didelakang objektif. Hitung di mana kita harus meletakkan lensa okuler agar pada layar tampak bayangan yong terng dari sinar biru! (Jawob: a) 3185 cm; b) 40 cm) = Jarak foius objeltif dan oluler dari, sebuah teropong bintang masing-masing 1 m das 2 em. Seorang melihat bintang tanpa berakomodasi. oe a) Hitung perbesaran bayangan ‘dan panjang teropong! >) Okuler dikeluorkan 0,25 em. Beram lesar bayangan matahari yang dapat ditangkap poda layar dengan tajam (garis tengah matahari 0,5°)? (Jowab: 0) 50; b) 222°) Sebuah teropong bumi panjang tensa pembaliknya 10cm. Hitng panjang teropong jika fokus tensa okulernya 10 cm dan perbesaran teropong 5 kali! Anggap mata ‘melihat jelas benda tanpa akomodasi. (Jawab: 100 cma) : Panjang teropong Galileo 20 cm. Hitung berapa panjang fokus lensa objektif dan tensa: okwer agar. perbesaran teropong ini 10 kali! (Jawad: 2222 em; -2,22 cm) : Sebuah teropong Cassegrain memyuinyoi cermin objektif dengan panjang fokus 20 ent dan cermin higerbolik dengan panjang fokus 5 cm. Panjang fokus lensa okuler 4 cm Jika “jarak antara cermin parabobk dan hiperbolik adalah 16 cm, hitunglah: a) jarak. lensa”okuler di belakang cermin parabolik! 5) perbesoran sudut teropong! (Joub: 8) 8 cm di beakang oinmin paraboliky 6) -25) | Suatu lensa kamera dengan panjang fokus 135 mm dapat diatur sedemikian selingga jarakmiye | oi fll 195 sempai 140 mm. Pada janghmuan beropn jamk benda yang dapat diambil oe” kamera ini? (Jawab: 3,78 m sampai tak hingga) . g Seorang fotografer ingin memfoto gajah dengan. tinggi 4,5 m yada jouk 100 m. Bempa pangeng | fen lene, eng, main in Trg ct aah, side fs yg usa Bh oat x 538 ca) 4 Alat-alat_Optik Bab F Optik Fisis ~ Pendulum am _ Intensitas peared Hosil sntefoous (Pengayoan) eo. De - ae dan Alot Optik a ie eee ere : Cahaya merupakén gelombang elektromagnetik transversal (dikatakan transversal karena arah getar medan magneték dan medan listrikya tegak lurus terhadap arah perambatan). ‘Tujuan bab ini adalah mempelajari sifat gelombang dari cahaya, yaitu: 1. Pembiasan pada prisma - dispersi 2, Interferensi cahaya - Percobaan Young, cermin Fresnel, Cincin Newton 3. Difraksi: celah tunggal dan kisi. 4. Polarisasi Prisma merupakan benda tembus pandang yang mempunyai dua rusuk pembias. Sudut yang dibentuk oleh kedua rusuk pembias ini dinamakan sudut pembias, Jika seberkas sinar-masuk prisma, sinar akan dibiaskan oleh rusuk pembias. Akibat pembiasan ini arah sinar keluar tidak sama lagi dengan arah sinar masuk. Besar sudut penyimpangan antara tah sinar datang dan keluar ini dinamakan sudut doviasi prisma. srovnk pembiaa 1 Gambar 4.1 Besar sudut deviasi prisma (lihat Bab 2): - Dali +r)- (+i) =4ir-8 . B : sudut puncak prisma atau sudut pembias prisma i, : sudut datang pada rusuk pembies 1 ry: sudut bias pada rusuk pembias 1 4, : sudut datang pada rusuk pembias 2 , : sudut bind pada rusuk pembias 2 D : sudut deviasi (sudut antara sinar masuk dan sinar keluar) Sudut deviesi minimum, 6 diberiken oleh rumus: +8) _ nS Untuk fi kecil sekali (kurang dari 15°) 6 = (n,-)B oy adalah indeks bias prisma relatif terhadap lingkungan. Sudut deviasi dipengaruhi oleh indeks bias dan’ sudut pembias prisma. Indeks bias prisma tergantung pada jenis bahan prisma dan pada jenis sinar yang datang. Tabel 1 menunjukkan berbagai indeks bias untuk bermacam sinar. Tabel 1 Akibat berbedanya indeks bias prisma untuk berbagai (Tae osona Kaew Plate sinar maka ketika sinar matahari (sinar putih) datang °_| on pada suatu prisma, sinar terscbut akan terurai menjadi | Merah | 1,514 1,638 bermacam-macam warna. Sinar ungu akan terdeviasi |) Kuning 1520 1650 1,527 1,664 phos 1,675 paling besar karena indeks biasnya terbesar. Sedang yang terkecil adalah sinar merah. a) Gambar 4.20-b Peristiwa peruraian warna ini dinamakan dispersi. Selisih sudut deviasi sinar ungu D, dengan sudut deviasi sinar merah D,, dinamakan sudut dispersi ¢. 0 Dy = Dy errr . (4) Untuk sinar yang mengalami deviasi minimum, b= . (5) Contoh. 1: Seberkas sindr matahari datang pada.sebuah prisma dengan. sudut datang 20°. Sudut pembias prisma 30° dan indeks bias prisma untuk sinar ungu dan sinar merak masing- MASING Rung = 1675 dan Nnergy = 1,688. Hitung sudut deviasi sinar merah dan sudut deviasi sinar ungu! Hitung juga sudut dispersinyal Jawab: Rumus deviasi prisma adalah D= +n) (y+ a) = + -B 20° dapat dicari dengan rumus Snell sin, = Ponta, ain, Tada dapat dicari dengan rumus B = 7, + iy dapat dicari dengan rumus Snell simi, sors BT irom Dengan petunjuk di atas mari kita hitung besarnya sudut deviasi untuk masing-masing sinar. Sinar Merah sin’, _ "pvisma simiy _ Pudara smn ‘udara . sinty ~~ ®prisma in20 _ 1,638 © sint7.95 1 sing, T sin, 1,638 sin r= #2 = 0,209 sin ry = 1,638 sin 17,95° = 0,505 7) = 12,05" 30,32° D=itn-B Bante 20 + 30,32 - 30 = 20,32° ig = 30 — 12,05 = 17,95° Optik Fisis Sud Pelangi tetes-te kita bi mengen: bermac: Di dalar sinar in: Setelab sinar bi 42°. Sin Pada G: 2 buab t dan hau sedangl dit mata, dan kun melihat Mengapa Karena ¢ dapat mi yang te yang me sinar lait pengamay Optika sinar Ungu sini) "prisma "udara, ain) ~ "dara * risma sino _ 1,675 _o sin, sina, ~ 1675 RH = 0,204 sin ry = 1,675 sin 18,22 = 0,524 178° ry = 31,58° n+ tm -8 20 + 31,58 - 30 = 21,58° 30 - 11,78 = 18,22° Sudut dispersinya adalah: 9 = D,- D,, = 21,58 — 20,32 = 1,26° Dapatkah Anda menghitung besarnya sudut dispersi sinar matahari jika sinar mengalami suidut deviasi_ minimum? ig Pelangi terjadi karena berkas sinar matahari dibiaskan ole totes-tetes air yang ada di atmosfer kita. Sehabis hujan di atmosfer kita banyak terdapat tetes-tetes air. Ketika sinar matahari mengenai tetes air, sinar akan dibiaskan dan ternrai menjadi bermacam-macam sinar. Sinar ungu terbiaskan paling besar. Di dalam tetes jika sudut datangnya melebihi sudut kritis, sinar- sinar ini mengalami poristiwa pemantulan total (Gambar 4.3.). Setelah itu sinar-sinar ini akan dibiaskan ke Inar. Sudut deviasi sinar bira sekitar 40° dan sudut deviasi sinar merah sekitar 42°. Sinar-sinar lain terdeviasi di antara kedua sudut ini. Pada Gambat 4.4 sinar matahari digambarkan mengenai 2buah tetes air. Pada tetes A sinar keluar akan tersebar Pash dan hanya sinar merah memasuki mata pengamat, sedangkan pada tetes B hanya sinar ungu yang tiba di mata. Pada tetes lain mungkin hanya sinar biru dan kuning yang mengenai mata. Akibatnya mata akan melihat berbagai warna yang tampak sebagai pelangi. 0 Pengasnae ‘Mengapa pelangi berbentuk busur? Camber 44 Karena tetes air berbentuk bola maka sinar imatahari dapat masuk tetes dari berbagai sisi. Pada Gambar 4.5b ada sederetan tetes. Semua tetes yang terletak pada deretan ini akan mendeviasikan sinar merah sebesar 42°. Pengamat yang menerima sinar merah ini akan melihat sinar merah berupa suatu lengkungan. Untuk | sinar Jainpun pengamat akan melihat lengkungan-lengkungan (Gambar 4.58). Itulah sebabnya ate pengamat akan melihat warna-warni pelangi melengkung seperti busur. Senna tetes pada Burur int aken tampak Dari Matabari Dberwarna moreh Sema totes pada Dusue iil, akan tampak jerworna ira (Sarah sinar 3 Matabari ee) Gombar 4.506 38°) Optika Menurut teori Descartes, pelangi terjadi ketika sinar matahari datang pada tetes hujan dan dibiaskan dengan sudut deviasi minimum. Secara logika jike sinar matakari mengalami deviasi minimum oleh satu fetes hujan maka deviasi oleh tetes-tetes di sekitar tetes hujan ini tidak berkisar jauh dari deviasi minimum. Akibatnya sinar-sinar - bias dari tetes hujan dan sekitarnya menjadi hampir sejajar dengan * kata lain orang akan melihat pita-pita warna. Jika bukan deviasi minimum maka sudut deviasi satu tetes dengan sudut deviasi tetes lain berbeda agak jauh sehingga kita tidak akan melihat pita warna, Gambar 4.6a menunjukkan suatu sinar yang dibiaskan oleh tetes air. Buktikan, bahwa jika sudut deviasinya minimum maka y = 42° untuk sinar merah dan-y = 40° untuk sinar ungu.-Indeks bias sinar merah 1,333 dan indeks bias sinar ungu 1,345. Penyelesaian: Untuk menyclesaikan soal ini dibutwhkan sedikit pengetahuan kalkulus. Dengan menggunakan Gambar 4.6b besarnya sudut deviasi adalah (buktikan)! D=20-46+ 180 Deviasi akan minimum jika turunan pertama dari D terhadap sudut @ sama dengan nol. a Bh o=2- 4a a 1 a2 Sekarang gunakan hukum Snell untuk menghubungkant antara @ dengan 0. sind 1 sing 7? . sing = deine Turunkan persamaan di atas untuk memperoleh: d(sing) = }.d(sin@) cos gdb = Leos add a 8 = Weep cosd = Zoos Sekatang gunaakan rumus sin®g + cos’? =1 untuk mendapatkan 6. sin’? + cos’? = 1 (4sin0)* + (2cos6)? = 1 Aysin’® + 4cos%9 = 1 2 sin’@ + 4(1 — sin?6) 4 ~ 3sin? 6 - sin? sin @ Optik Risis Untuk mendapatkan @ kita gunakan persamaan Snellius yang kita peroleh di depan: sing = Sg@ . fooe Untuk sinar merah sudut y dapat dicari sebagai berikut: z = sing = f45nt sn g= SE ie fa=a,sas® ae P3-1,333" @ = 59,410° @= 40,225° y= 4$-20= 42,1° ‘Untuk sinar ung sudut y dapat dicari sebagai berikut sing = f450 = ages 0 = 58,715° ; = fa 1,3487 sino = YG = Yaa aae @ = 39,448". ‘ y = 40 - 26 = 40,36° ME Dalam pelajeran-pelajaran yang lalu kita telah belajar babvwa gelombang-geloibang clap (seperti gelombang air dan gelombang tali) mengalami interferensi. Jadi kalaa 5 trang cahaya adalah gelombang, tentunya cahaya pun mengalami fenomena ini. Jika gelap ‘kita meletakkan dua sumber cahaya yang berdekatan di depan sebuah layar, fen seharusnya kita dapat melihat pola interferensi cahaya yang berupa garis-garis @8, eran gelap dan terang, seperti, pada Gambar 4.7, alae Pada tahun 1801 Thomas Young menemukan cara untuk menunjukkan bahwa ——Gyitoy 4.7 sesungguhnya cahaya dapat berinterferensi. Young melewatkan cahaya matahari pada sebuah Layar Tabir Layer lubang. Cahaya yang masuk Iubang kemudian dilewatkan pada dua lubang kecil yang berdekatan. Cahaya yang keluar dari kedua lubang ini dapat dianggap sebagai dua sumber cahaya. Young kemudian meletakkan layar di belakang kedua lubang kecil ini, ternyata pada layar tampak pola interferensi Gamber 4.8 seperti pada Gambar 4.8. Versi modern percobaan Young dilakukan dengan menggunekan sumber lampu natrium sebagai pengganti sinar matahari. Cahaya ini dilewatkan pada dua celah sempit yang terpissh pada jarak 0,5 mm. Para fisikawan berusaha menjelaskan fenomena interferensi ini. Menurut para fisikawan interferensi terjadi jika kedua gelombang yang berintorfefenst menaputya beda fase konstan (tidak tergantung waktu) atau istilahnya koheren. Artinya jika detik ini beda fase kedua gelombang ¢ maka beberapa detik kemudian beda fasenya juga ¢. Pada percobaan Young kedua gelombang cahaya yang berinterferensi herasal dari sumber yang sama, sehingga keduanya koheren. Itulah sebabnya terjadi interferensi. Sekarang mari kita lihat secara mikroskopis mengapa 2 sumber cahaya yang berbeda tidak dapat berinterferensi? ‘Telah dibahas sebelumnya bahwa cahaya berasal dari transisi sejunfah bers atoin-atom. Tiap atom memancarkan seberkas cahaya dalam waktu yang singkat, 10° ~ Anggap sepasaing atom dari dua sumber berbeda memancarkan cahaya bersamaan. Anggap. beda fase kedua atom 4, -Cabaya dari kedua atom ini akan berinterferensi dengan pola interferensi tergantung pada beda fase #,. - Pada waktu yang singkat yaitu 10° detik kemudian, kedua atom ini berhenti meradiasikan cahaya. Pasangan atom lain yang berbeda fase ¢ memancarkan cahaya dan berinterferensi menurut pola interferensi yang berbeda. ~ Dalam satu sumber cahaya terdapat jutsan pasang atom yang berititerferensi dengan | pola-pola yang berbeda satu sama lain, akibatnya pola-pola interferonsi menjadi “rusak”. | Ttulah sebabnya ‘cahaya dari dua sumber yang berbeda tidak dapat berinterferensi. | Anggap eahaya dari sebuah lampu memasuki sebuah celah. Cabaya ini akan terdifrakei dengan muka-muka gelombang seperti pada gambar 4.9. auporposis or lombeng 1 ® ‘ite terang pertame pita gelop pertams pita terang: paca * pits cotay pertama pita terang pertama ccelah gamma Gambar 4.9 Muka gelombang metupakan sederetan puncak-puncak gelombang yang bergerak bersamaan, Cahaya ini komudian memasuki cela ganda yang sempit. Pada celah ini kembali gelombang _ mengalami difraksi (Gambar 4.9). Muka-muka gelombang yang berasal dari masing-masing celah akan berinterferensi sehingga pada layar akan tampak pita-pita terang dan gelap. Perhatikan Gambar 4.10: Di titik O dan B: - Fase kedua gelombang sama. - Amplitudo resiltannya lebih besar. - - Intensitasnya lebih besar (ingat intensitas sebanding dengan amplitude kuadrat) -.Di titik O dan B akan terlibat pita terang. Di titik A: ~ Fase kedua gelombang berlawanan. ~ Amplitudo resultannya lebih keeil (nol). - Intensitasnya lebih keeil (nol) +-Jadi di titik Asakan terlihat pita gelap. Pola-pola terang dari percobaan Young'ini diberikan pada gambar 4.11 Pita terang terjadi jika kedua gelombang saling meriumpuk. Ini terjadi jike beda lintasan $,B dengan 8, B 2 adalah sama dengan 0 atau kelipatan dari >. Jika beda lintasan kita beri simbol A, maka . A= m dengan m =0,1,2.... (pita terang).... (6) Pita gelap terjadi ketika Kedua gelombaing saling meniadakan, Agar hal ini terjadi, beds lintesan = S,A dan $A harus relpatan 12d. = (m—4)A dengan m= 1, 2, 3 ... (pita gelap) ... (He Perhatikan Gambar 4:12 P Ansaap statu titik R terletak pada jarak p,, dari titik O. Jarak layar — [ ke celah /dan jarak dua celah d. Selisih lintasan $,R dengan S,R adalah: A=8,Q= dsin @ Ei ue Optik Fisis Gambor 4.10 Karena @ kecil maka sin 6 = p,,/l, sebingga sate Pita terang : A= m\= “im | atau, Pew BNE wr ne m = 0 menunjukkan pita terang pusat Pm es m = 1 menunjukkan pita terang pertama m = 2 menunjukkan pita terang kedua m = 3 menunjukkan pita terang ketiga Pita gelap adalah (buktikan!) 7 (m-)N in Pa ad 4 m= 1 menunjukkan pita gelap pertama a m = 2 menunjukkan pita gelap kedua. Gambar 4.12 m = 3 menunjukkan pita gelap ketiga Berapa jarak dua pita ? . Jika jarak pisah dua pita yang berdekatan Ap,, maka jarak dua pita terang berturutan atau jarak dua pita gelap berturuten adalah: ‘| Am = 1 karena m adalah bilangan bulat, jarak antara dua bilangan bulat berturut-turut adalah 1. Hasil di atas menujukkan bahwa jarak antara pita tergantung pada panjang gelombang 4, jarak ke layar J, dan jarak pemisahan dua celah d. - Semakin panjang d, semakin jauh jarak antara dua pita, Ini artinya sinar merah mempunyai » jarak pita yang lebih jauh dibandingkan dengan sinar ungu. | - Semakin joub dari layar, semakin besar jarek antarpita. Artinya jika kita menjauhkan layar, h | kita akan melihat jarak dua pita semakin besar. | - Semakin kecil jarak antara dua celah semakin besar jarak pemisahan dua celah. Hal ini disebabkan | semakin kecil celah semakin besar difraksinya. Difraksi yang besar membuat pita terpisah q semakin jauh. ] 48 2 1 2a 4 a] Pe \ PC] oe] Pe oTEM EH SETTER e} bel bey pelted Le) be) WZ PN I pite-pite terang, coaksimam) $5 pita-pita gelap (minimum) Gombar 4.48 Contoh 3: B Dalam suatu eksperimen untuk mengukur panjang gelombang cahaya digunakan percobaan Young. Diperoleh bahwa jarak layar ke’ celah ganda adalah 180 cm dan jarak dua celah i) 0,09 mm. Jika jarak antara 7 gelap adalah 7,2 cm hitunglah panjang gelombang tersebut! 0 Penyeiesaian: Jarak 7 gelap 7,2 cm artinya jarak antara 2 gelap berturut-turut adalah Ap, = 7,2/ ") (7-1) = 1,2 cm. Untuk mengukur panjang gelombang kita gunakan rumus jarak antara it dua celah.(disarankan untuk dapat menurunkan remus ini dengan baik setiap kali mengerjakan soal). ig Optika EI atau, Gunakan data ‘yang diberikan: t= 180 cm = 1,8 m, d= 0,09 mm = 9 x 107m 1,2 em = 0,012 m Ap, Panjang gelombang dalam percobaan ini: Ae Apa = 0,012-9x10% iB =6x107 m Apakah pita pertama dibandingkan terang pusat sama terangnya? Bagaimana dengaivintensitas pita kedua, apakah makin berkurang? Ada 2 cara dengan menghitung intensitas hasil interferensi metode penjumlahan gelombang dan metode fasor. Cara 1: Métade Penjuilahan Gelombang Anggap gelombang-gelombang cahaya yang berinterferensi mempunyai beda sudut fase 6. Simpangan, kedua gelombang cahaya dapat dituliskan: By = Bysin (ot) ‘ Ey = Ey sin (wt + 9) Resultan kedua gelombang di suatu titik pada layar misaluya di titik P adalah : Ep= By + By = By sin(at) + By sin(at + 9) = By [sin(ot + 9) + sin(*)] Gunakan identitas trigonometri sin A+ sin B =2 sin(4$4) co (452) Kita peroleh, Ep = B+ By = 2By sin (HS) cog (At Smety = 28, sin(wt + $) cos($) Intensitas gelombang sebanding derigan amplitudo kuadrat. Schingga intensitas cahaya di titike . Tp 0 Bp = AEG sin (wt + $)c0s°S) Intensitas, inj berubah-ubah sebagai fungsi waktu, Kita tidak tertarik menghitung intensitas pada suatu saat. Kita lebih tertarik untuk melihat intensitas rata-rata di titik P torsobut karena intensitas inilah yang terlihat oleh mata. Ip Hh = 48 sia"(ut + $)eos*(S) Jika J; adsleh intensites maksimum, maka jntensitas rata-rata J, dapat ditulis d I, = Tyco). Catatan: nilai reta-rate dati sin’"(wt +9). is Terang pusat : beda sudut fase kedua gelombang ¢= 0 Ipusat = 4p €08°(0) = ‘Terang pertams: beda sudut fase kedua gelombang @='360" T, = |p c08"(360/2) = Ty ‘Jerang kedua terjadi ketika beda sudut fase kedua gelombang $= 720° (dua panjang gelombang) Ty = In c08"(720/2) = Iy Yerlihat bahwa intensitas semua pita-pita terang pada percobaan Young adalah sama. Gambar 4.14 melukiskan intensitas gelombang pada leyar sebagai hasil interferensi pada percobaan Young. Cara I: Metode Pasor Metode ini mirip dengan metode fasor pada arus bolak-balik. Gelombang’ pertama digambarkan sebagai fasor dengan panjang Fp dan dengan sudut wt, sedangkan gelombang 2 digambarkan sebagai fasor panjang Fy dan membentuk sudut @ dengan fasor pertama. Proyeksi fasor 1 dan 2 pada sumbu y menyatakan —“5t ar simpangan gelombang F, dan #,. Dari gambar tampak babwa asin Bp = Ep sin (wt + @). Panjang vektor Ep dapat dicari dengan Gambar 4.14 menggunakan rumus cosinus. Ba = Ea + By — 28,E, cos(180— 4) = 283 (1 + cos) = 20921 + 2e0s*($) —1) = ABP cos) Dengan demikian Ep dapat ditulis E, = E, sin(wt + @) I, = 4B? sin' [ut + $) eo" () Gambar 4.15 Selanjutnya untuk menghitung intensitas kita lakukan dengan cara 1. Emm = = Difraksi atau pembelokan (lenturan) cahaya merupakan salah satu cara untuk menguji apakah cahaya merupakan suatu gelombang. Difraksi cahaya sudah ditemukan sejak pertengahan abad ke 17 oleh Fransisco Grimaldi. Namun baru 10 tabun setelah penémnan Young(1801), orang mengakui cabaya mempunyai sifat gelombang. Augustin Fresnel dan. Francois Arago banyak melakukan percobaan difraksi dan interferensi. Mereka inenyimpulkan bahwa cahaya bersifat gelombang. celah y ‘ snus getombang COXA sintangan ene ae te Weue ree + ETAL ALAL EPS meme -4---4--- gelombang maka gelonfung Iipotess Gamber 4.16 Gambon 4.17 Optika Gambar 4.19a melukisken suatu ujung tajam yang diletakkan antara suatu’ sumber cahaya dengan layar. Jika tidak ada difraksi kita mengharapkan layar akan gelap. Namun kenyatasnnya pada layar terdapat pola-pola seperti pada Gambar 4.19b. Ini merupakan bukti adanya difraksi oleh ujung tajam. Difraksi tidak hanya terjadi pada ujung tajam saja, tetapi dapat juga terjadi pada celah tunggal dan kisi (celah banyak). jung tojam _\ @ suber (a) Loyar Gambar 4.190-b Ada 2 macam difraksi: difraksi Fraunhofer dan difraksi Fresnel. Difraksi Fraunhofer terjadi ketika sumbernya sengat jauh dari celah schingga berkas siner yang tiba di celah merupakan berkas yang hampir sejajar. Contoh pola difraksi Fraunhofer pada suatu celah diberikan pada. Gambar 4.18. Difraksi Fresnel terjadi ketika sumber cahaya diletakkan dekat dengan celah atau ujung tajam. Contoh pola difraksi ini (akibat ujung tajam) diberikan pada Gambar 4.19b. Pada bab ini kita hanya membahas difraksi Fraunhofer. Difraksi Fresnel akan dibahas di universitas Karena membutuhkan banyak matematika tingkat tinggi. Colah tunggal adalah suatu celah sempit. Sinar yang datang menuju celah tunggél akan didifraksikan. Gambar 4.18 menunjukkan pola difraksi celah tunggal. Untuk menganalisis letak pola-pola terang dan gelap, kita gunakan prinsip Huygens yang mengataken bahwa tiap titik pada celah dapat dianggap sebagai umber cahaya Koheren. Dengan anggapan ini kita bolch mengatakan bahwa pola-pola terang dan gelap pada layar diakibatkan oleh interferensi dari sumber-sumber cahaya yang berupa titik- titik pada celah. Pada Gambar 4.20, gelombang datang dibagi dua kelompok: kelompok A (atas) dan kelompok B (bawah). Beda lintasan gelombang B, dengan gelombang A, adalah A = (6/2) sin 6(b merupakan lebar celah). A juga merupakan beda Tintasan gelombang By dan Ap, B, dan A, By dan A, dan seterusnya. Jika A ~ A/2 maka tiap pasangan gelombaag (satu berasal dari A dan yang lain dari B) akan berinterferensi saling meniadakan mengakibatkan pada titik P terjadi pita gelap. b a paino=> Cambor 4.20 atau sin @ 4 (selap). Jika gelombang datang kita bagi empat kelompok : A, B, C dan D. Beda lintasan antara gelombang A, dan By adalah A = (0/4) sin 8. Tiap gelombang di A dan B mempunyai pasangan yang. berbeda lintasan A = (b/4) sin @. Demikian juga tiap gelombang di C mempunyai pasangan di D Optik Fisis den; Gam dipe lebih Inteni dalam sumb4 Optik yang berbeda lintasan A = (3/4) sin 6. ike A = 2/2 maka scluruh pasangan gelombang-gelombang ini - kan berinterferensi saling menghapuskan, schingge di titik P terjadilah pita gelap. sing => 2 Ale atau 2d sing == 6 Selanjutnya jika gelombang yang datang kita bagi enam kelompok: A, B, C, D, B,'dan F, kita akan perolch bahwa pita gelap terjadi ketika: Dati hasil di atas dapat disimpulkan babwa pita gelap (interferensi saling meniadakan) terjadi ketika b sin @= mA (gelap) dengan m= 1, 2,3, . Ganabar 4.22 melukiskan lotak pita gelap pada layar. Patut yp diperhatikan bahwa di pusat layar terjadi terang pusat yang lebih lebar dari terang-terang di sekitarnya. sues (10) Gambar 4.22 Intensitas hasil difraksi dapat dihitung dengan metode fasor. Pertama kita bagi celah ke dalam N buah sumber. Anggap beda fase gelombang-gelombang yang dipancarkan sumber- sumber yang berdekatan adalah Ad.° B= E, sin wt ‘ B, = EB, sin(wt + Ad) B, = EB, sinwt + 200) EB, = E, sin(ut + 344) E, = E, sin(wt + 440) Ei, = By sin(wt +549) Ey = B, sin(ut + (N ~A¢g) Resultan 4 gelombang pertama dilukiskan pada Gambar 4.23a. Dan resultan N gelombang dilukiskan pada Gambar 4.23b. Jika N banyak sekali, kita boleh anggap vektor-vektor gelombang yang berinterferensi membentuk suatu busur lingkaran berjari-jari_R (Gambar 4.23c). Disini B = (V- 1)4@ adalah beda fase antara sinar-sinar yang terletak di paling atas dan paling bawah celah (Gambar 4.23d). ang iD isis | Optika : 37 | B= Byer ® Gambar 4.2804 Untuk menyatakan 6 dalom suku b kita gunakan Gambar 4.23d. Kita tahu bahwa sudut fase = 180° berhubungan, dengan panjang gelombang 44, Jika beda lintasan By dengan £, adalah A maka beda fase, B, kedua gelombang ini dapat diturunkan sebagai berikut’ oO 130° FF B= 360° 4 Untuk menghitung amplitude gelombang resultan kita gunakan Gambar 4.23c. Patla gamb tampak bahwa . E, = ansin($) = 2(3)sin(f) fA z Di sini By adalah lengkungan busur. Karena intensitas sebanding dengan amplitudo kuadrat imaka. intensitas gelombang resultan di titik P adalah ; Optik Fisig | var Temyata rumus ini sama dengan rumus (10)! Ketike 6/2 = 0 maka intensitas di titik P harus dicari dengan limit sebab (0/0) tidak mempunyai arti. 2 [sin 8 Ip = lim =I P™ srioo| B ° : 2 Ini merupakan intensitas tereng pusat (intensitas maksimum)! ‘Untuk mencari intensitas terang pertama, Kedua, ketiga, ... dst, kita tentukan dulu lokasi terang-terang ini. Lokasi terang-terang ini dapat dianggap terletak di tengah-tengah dua gelap. Karena gelap terjadi ketika 6/2 = m-x maka terang terjadi pada saat Ternyata intensitas terang ke-1 lebih kecil dari intensitas terang pusat, Dapat dibuktikan bahwa intensitas terang kedua adalah 0,016 kali intensitas terang pusat (buktikan!). Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa intensitas dari pita-pita terang pada pola difraksi tidak sama (lihat Gambar 4.24). Hacil ini berbeda dengan intensitas hasil interferensi TI frtnn 0m ox 3 5/2 2 celah yang nileinya selalu sama. . (Catatan: pada perhitungan di atas x= 180° dalam derajat atau 1 3,14 dalam radian), Gambar 4.24 Kisi difraksi merupakan alat yang terdiri dari celah-celah sejajar yang banyak jumlahnya. Suatu kisi dapat dibuat dengan membuat goresan-goresan halus pada sekeping kaca. Jumlah goresan kisidapat === mencapai 5,000 goresan per em. Sehingga jarak antara dua celah ==3 Feow= sangat kecil yaitu d= 1/5.000 = 2 X 10” cm. Kisi dapat digunakan = == untuk menentukan panjang gelombang cahaya. = Pada Gambar 4.25 gelombang cahaya datang pada kisi. Di antara A kisi dan layar terdapat sebuah lensa positif untuk memfokuskan sinar- Ka tant sinar ke titik P. Intensitas yang teramati pada layar merupaken Gambar 4.25 ~ kombinasi interferensi dan difraksi. . Pada difraksi kisi tiap celah dianggap sebagai sumber gelombang koheren. Beda lintasan gelombang dari dua celah yang berdekaten (lihat Gambar 4.25) adalah A = dsin @. Jika beda lintasan ini sama dengan kelipatan panjang gelombang A = m2, maka semua gelombang yang tiba di titik P akan berinterferensi saling menguatkan. dsin 6 = mA (terang) (uy dengan m = 0, 1, 2, 3, .. Bandingkan ini dengan rumus (10)! Rumus (11) dapat digunakan untuk menghitung panjang gelombang cahaya. Bilangan m menyatakan nomor orde difraksi. Pada Gambar 4.26a. cahaya yang hendak diukur panjang gelombangnya diarabkan pada suatu kisi. Kemudian dengan menggunakan teleskop orang mengamati hasil difraksi. Dengan mengukur @ dan menggunakan rumus di atas, panjang gelombang cahaya dapat diukur! Optika lab ‘umber —— =] — SF 3 9 (a)" (b) Gambar 4.260-b Pada rumus (11) m= 0 berhubungan dengan terang orde nol; m= 1 terang orde 1; m= 2 terang orde 2 dan seterusnya. Distribissi intonsitas kisi dilukiskan pada Gambar 4.26b. Di sini terang utamanya sangat sempit dan daerah gelapnya lebih besar. Hal ini berbeda dengan pola interferensi dua celah ataupun pola difraksi celah tunggal. Pada waktu cahaya datang pada lensa, terjadilah difraksi oleh tepi lensa, Gambar 4.27 melukiskan pola difraksi cahiaya bintang oleh lensa positif suatu teleskop. Minimum pertama pola difraksi akibat lensa diberikan oleh rumus. » Sn @ = 1,22 (12) dengan 6 adalah diameter lensa. Perhatikan bahwa ramus ini sedikit berbeda dengan rumus difraksi celah. Pengetalman pola difraksi lensa sering dimanfaatkan untuk membedakan dua benda yang relatif sangat dekat. Misalnya jika kita hendak melihat dua bintang yang berdekatan, kita harus memilih ukuran lensa sedemikian sehingga efek difraksinya tidak — | terlain berpengaruh. Ay (a) (b) Gambar 4.2700 Gambar 4.27a melukiskan pola intensitas dari dua bintang yang berdekatan. Diameter lensa yang digunakan 10 cm. Kedua bintang sukar dibedakan karena jarak mereka terlalu dekat atau ukuran diameter lensa terlalu kecil. Jika diameter lensa diperbesar maka kedua bintang itu dapat dibedakan. Pada Gambar 4.27b jarak kedua bintang. sudah cukup jauh, schingga dengan lensa yang sama kita dapat membedakan kedua bintang. Di sini terang pusat bintang yang satu jatuh pada minimum pertama bintang yang lain.” Gambar 4.27c sama seperti Gambar 4.27b tetapi jarak kedua bintang sudah jawh. Kedua bintang dapat dibedakan dengan colah (Jonea) © “Vaya jelas. Tiap alat optik (teropong bintang, mikroskop, mata) Gamber 4.28 mempunyai kemampnan tertentu untuk membedakan dua benda yang berdekatan. Jarak minimum dua benda agar keduanya dapat dibedakan dapat dihitung dengon menggunakan kriteria Rayleigh. Menurut Rayleigh dua benda akan terlihat terpisah jika minimum pertama pola difraksi benda yang satu jatuh pada terang pusat pola difraksi yang lain. | Pada gambar di atas, minimum pertama terjadi ketika sudutnya | ; Optik Fisis ksi 12) ng lake Oy kecil maka Jika jarak benda ke lensa atau ke celah bulat adalah L, maka jarak minimum dua benda agar dapat dilihat dengan jelas adalal 5= Lp 6 didefinisikan sebagai sudut resolusi alat, diukur dalam radian. Rumus 6p di atas dinamakan Kriteria Rayleigh. Contoh 4: Hitung sudut resolusi mata dan jarak terdekat dua benda yang dapat dibedakan oleh mata jika diameter mata 2 mm, panjang gelombang yang dipancarkan benda 6.000 A dan indeks bias ‘mata 1,33! Jarak benda ke mata 25 cm. Penyelesaian: Sinar dari benda akan masuk mata. Sebelum masuk lensa, sinar akan mengenai cairan mata sehingga panjang gelombangnya berubah menjadi 4,, = }. Jadi ramus sudut resolusi: — 122d oa a Gunakan data yang diberikan: a = 6.000 A =6 x 107m d=2mm=2x 109m n= 133 Hasilnya adalah: 1,22 nd 1,22x6%107 *7,88x210" =2,75x10*rad 360° 3,14 S = lt, =25x2, 75x10" 6,875 .10°m % =2,75x104 x. 0,016" Jarak s ini kira-kira sama dengan ketebalan rambut manusia. Untuk meningkatkan kemampuan membedakan dua benda yang berdekatan, kita harus memperkecil’ sudut resolusi alat. Dari rumus Rayleigh terlihat bahwa sudut resolusi alat dapat diperkecil jika menggunakan panjang gelombang yang pendek atau menggunakan lensa dengan diameter lebih besar. =. ‘Teropong bintarig dibuat dengan lensa yang besar. Di samping untuk menghasilkan bayangan lebih terang (lebih banyak sinar yang inasuk), lensa yang besar mengurangi efek difraksi sehingga bayangan lebih tajam. Mikroskop menggunakan cahaya ultraviolet yang mempunyai panjang gelombang terpendek diantara cahaya tampak. Mikroskop elektron menggunakan elektron dengan panjang gelombang 10° kali lebih pendek dari panjang gelombang cabaya, sehingga sudut resolusinya sengat kecil. Dengan sudut resolusi kecil ini diharapkan mikroskop eleltron dapat membedakan benda yang sangat kecil. Optite Suatu tall diléwatkan pada suatu papan bercelah’ (Gambar 4.298). Salah satu ujung tali diikat di titik C: Pada waktu tangan digétarkan vertikal, usiken akan merambat pada tali melalui celah A dan tiba di ujung C. Tetapi ketika tangan digétarkan ke segala arah, tidak semua usikan akan tiba'di titik C, hanya usikan yang arah yertikal caja yang dapat melewati celah A dan tiba di C. Peristiwa lewatnya gelombang pada celal ini dinamakan polarisasi, sedangkan gelombang yang dapat melewati celah A dinamakan gelombang terpolarisasi. Polarisasi bolch juga didefinisikan sebagai peristiwa penyearahan dari getaran gelombang. Sedangkan gelombang terpolarisasi adalah gelombang yang bergetar pada satu bidang getar saja. Arah getaran gelombang tali yang melewati celah A (arahi vertikal)” dinamakan arah getar polarisasi. - Q TA arab acter $B ami iaabar | SS. gelotatang 7 terpolaisash slomhang yg tun gatas al ns mara es) © GCambar 4.296-0 Ambil papan bercelah B Jetakkan pada jarak tertentu dari papan A sedemikian schingga celab pada kedua papan sejajar (Gambar 4.29), maka gelombang akan diteruskan dan tiba'di C ‘Tetapi jika celah B tegak lurus celah A (Gambar 4.29¢), maka gelombang terpolarisasi yang lewat- celah A tidak mampu melewati celah B. Gelombang tidak mencapai titik C. Cela A yang’ membuat gelombang terpolarisasi dinamakan polarisator sedangkan celah B dinamakan analisator. Jika gelombang transversal diganti dengan gelombang longitudinal misalnya tali diganti dengan slinki/pegas panjang yang digetarkan secara longitudinal. Ternyata gelombang akan lewat terus pada celak A dan B tanpa terpengaruh pada posisi celah A dan B. Karena hanya gelombang transversallah yang dapat menimbulkan fenomena polarisasi maka Fresnel dan Young pada permulaan abad ke-19 menyatakan. bahwa cahaya merupakan gelombang transversal berjalan bukan“gelombang longitudinal. Gambar 4.30a mielukiskan sebuah gelombang clektromagnetik yang merambat ke arah sumbu x dengan arali medan listrik E pada arah sumbu y dan arah getaran medan magnetikB pada arah sumbu z. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang terpolarisasi karena arah getaran medan-medannya tidak ack, Arah polarisasi gelombang cahaya didefinisikan searah dengan arah vektor medan listrik. Bidang tempat medan listrik we bergetar dinamakan bidang polarisasi. Cahaya yang berasal dari lampu pijar berasal dari pancaran cahaya oleh atom-atom atau molekul-molekul sumber. x Tiap atom atau molekul inenghasilkan gelombang seperti / : B Paint Nr “Ly pada Gambar 4.30b dengan arah E'sendiri-sendiri. Akibatnya, © gelombang resultannya menjadi tidak terpolarisasi. Gambar 4.300-% Optik Fisis in ri la ) Artinya setiap saat vektor medan listrik berubah-ubah arahnya misalnya B di titik A-arahnya ke atas tetapi di titik B ke kanan di titik C ke bawah dan seterusnya. Untuk menyederhandkan penggambaran, gelombang tidak terpolarisasi digambarkan seperti Gambar 4,31a, sedangkan gelombang terpolarisasi digambarkan seperti pada Gambar 4.31b. @) () Cahaya yang tidak terpolarisasi dapat dijadikan terpolarisasi melalui metode ——Gambar 4.f10-6 penyerapan dan pemantulan. 1, Polarisasi akibat penyerapan Cara ini merupakan cara yang paling umum untuk mendapatkan cahaya Lerpolarisas dibutuhken suatu material yang mampu menyerap semua gelombang yang tidak diinginkan dan meloloskan cahaya yang arah getat medan listrikinya tertentu. Material /zat seperti ini disebut zat dikroik (“dichroic substance"). Pada tahun 1938 B.H. Land menemukan sejenis zat dikroik yang dinamakan polaroid. Molekul- molekul polaroid tersusun sedemikian rupa sehingga elektron-elektron dalam molekul ini mampu menyerap cahaya yang arah getarnya tidak dinginkan. Jadi hanya cahaya dengan arah getar tertentu saja yang dapat lolos. Sumbu yang sejajar dengan arah getar cahaya yang lolos ini dinamakan sumbu transmisi Pada Gambar 4.32 cahaya datang pada keping polaroid. Anggap keping polaroid ini hanya melewatkan gelombang yang arah getar medan listriknya vertikal saja. Gambar 4.33 melukiskan gelombang yang masuk keping polaroid. Vektor medan listrik membentuk sudut @ dengan sumbu transmisi. Vektor E dapat Ye digantikan’ dengan komponen vektor E, dan Ey. polarisator Komponen B, diserap polaroid sedangkan komponeh E, diteruskan. Besar komponen yang diteruskan Gamber 4.92 lalah B, = By cos 0. Intensitas gelombang yang diteruskan sebanding dengan kuadrat dari amplitudo yaitu I, ©} = BE cos? 0. Intensitas rata-rata gelombang yang diteruskan dihitung dengan merata- ' ratgkan J, terhadap semua kemungkinan nilai 8. Karena nilai rata-rata cos” 6 ="} maka besarnya intensitas rata-rata [, yang diteruskan: 2 “Begg? Bz Ecos? 8 - i, Be Re DB ‘9 I, =I, cos Gombor 4.38 T0080 Kesimpulan: jika cahaya yang belum terpolarisasi masuk ke dalam suatu polaroid maka intensitas gelombang yang diteruskan adalah } intensitas mula-mula. (J, = intensitas cahaya yang datang) Gambar 4.34 melukiskan suatu gelombang belum terpolarisasi dengan intensitas J, datang pada eahaya tak terpelas sebuah polarisator. Intensitas setelah keluar polarieast polarisator adalah I, = } I. nalisntor Cahaya ini kemudian masuk analisator yang 9, membentuk sudut 6, Besarnya intensitas setelah Ty amv Zeenamiss YE masuk analisator adalah sebanding dengan 2 cos? @ att cahaya toxpotarisasi— = I, 0s’ 8... ~~ (13) | Gomber 4.34 Optika Runtus {= J,cos’@ dikenal dengan nama hukum Malus. Berdasarkan rumus ini kita peroleh bahwa jike sumbu transt analisator sama dengan nol. Contoh 5: Tiga keping polaroid disusun sedemikian rupa sehingga intensitas gelombang yang keluar keping terakhir 1/32 intensitas sinar datang. Anggap sinar datang tidak terpolarisasi dan anggap sumbu transmisi polaroid pertama sejajar dengan sumbu transmisi polaroid etiga. Tentukan sudui antara sumbu transmisi polaroid pertama dan kedua! Penyelesaian: Cambor 4.95 analisator dan polarisator membentuk sudut 90° maka intensitas yang keluar dari Gambar 4.35 melukiskan intensitas cahaya yang keluar dari tiap polaroid. Intensitas yang keluar dari polaroid pertama: l= Intensitas yang keluar dati polaroid kedua I, = I, cos? @ = Intensitas yang keluar dari polaroid ketiga: Jy cos? 0 i I, = fy 0087 6 = 5 Ip cos’ 0 1 Karena Ip = Zyl, make Fh oo O= Jadi sudut antara sumbu transmisi polaroid 1 dan 2 adalah 60°. 2, Polarisasi akibat pemantulan Ketika cahaya tak terpolarisasi datang pada suatu medium, sebagian cahaya akan dibiaskan dan sebagian lain dipantulkan. Cahaya yang dibiaskan tidak terpolarisasi tetapi cabaya yang dipantullan dapat terpolarisasi tergantung sudut datangnya, (Catatan: pemantulan biasanya Sangat kecil hanyo sekitar 2% untuk sinar yang datang dari udara ke air) Sudut datang dimana cahaya yang dipantulkan akan terpolarisasi dinamakan sudut polarisasi atau sudut Brewster. Pada Gambar 4.36 seberkas cahaya tidak terpolarisasi datang pada permukaan kaca pada sudut Brewster. Berkas cahaya dilukiskan dengan dua komponen medan listrike yang saling tegak lurus. E, arahnya ke luar bidang Kertas (diberi bulatan hitam). E, tegak lurus 2, dan tegak hirus arah rambatan (dibert taiuda anal panah). Ketika cahaya datang pada sudut polarisai, seluruh komponen #, dibiaskani sodangkan E,, sebagian. dipantulkan dan sebagian dibiaskan. Berkas pantul merupakan berkas terpolarisesi karena Komponen medan listriknya hanya bergetar pada satu bidang saja. Berkas bias terpolarisasi sebagian. Berkas bias ini dapat menjadi terpolarisasi dengan menyusun beberapa keping gelas seperti pada Gambar 4.36. ° cana gg terpotrons ° Gambar 4.36 Optik Fisis ata (ane Besar sudut polatisasi dapat dibitung dengan bantuan Gambar 4.36. Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh bahwa itr = 90° Dari rumus Snell: sini, ae ny Siar Gabungkan kedua persamaan di atas, kita akan peroleh: sini, sinr sini, Sin(90—i,) ""* May atau 4 tam i, = My ow . sesso (14) dengan n,, adalah indeks bias relatif medium 2 (medium dimana sinar dibiaskan) terhadap medium 1 (medium di mana sinar datang). Rumus ini dikenal dengan nama hulum Browster, Contoh 6: : Seberkas sinar di dalam air masuk ke dalam gelas sedemikian schingga sinar yang terpantul 4 terpolarisasi. Hitung sudut datang sinar tersebut! Hitung juga sudut biasnya! Indeks bias gelas 1,5 dan indeks bias air 1,33, Jowab: : Agar sinar pantul terpolarisasi maka. sinar harus datang ‘dengan sudut polarisasi yang ) dapat dicari dengan rumus Brewster. ‘Karena sinar datang dari air ke gelas maka, MH Mage = 1B dan my = ty, = Ly. As 133 844° Sudut bias bisa dihitung dengan rumus r= 90 ~ 4, atau dengan rumus Snellius. re sin, a snr a inp 8D _ sin 8 44" my, 1 8/1,33 i 124150" EN Dalam fisika, ‘polarisasi cahaya merupakan bukti kuat bahwa cahaya adalah gelombang | © transversal. Dalam bidang fotografi, filter polarisasi banyak digunakan tukang foto untuk mengurangi pantulan sinar. Struktur dari material yang tembus pandang dapat diamati dengan menggunakan polarisator dan analisator. Beberapa filter polaroid digunakan untuk menghilangkan pantulan radiasi yang menyertai radar. Sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan air atau permukaan jalan, menimbulkan kesilauan, Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan yang masuk mata ini, para pengendara mobil atau orang yang berjalan di pantai sering menggunakan kacainata. polaroid yang berfungsi menyaring sinar-sinar yang terpolarisasi akibat pantulan. 41 4a Soal dan Penyelesaian Berapa sudut dispersi antera sinar merah (m%, = 1,644) dan sinar ungu. (my 1,664) yang ‘haslkon oleh prisma kaca flinta dengan sudut pembias 13°? Anggep sinar mengalami deviast rrinimem, Penyelesaian: : Sudut dispersi dihitung dengan mengurangi sudut deviasi sinar ungu dengan sudut deviasi Sinar merah, Untuk sudut yang keci] (Kurang dari 15°), sudut deviasi dihitung dengan rumus (deviasi minimum) 5 = (m, - DB Jika sudut dispersi kita sebut dengan @ maka 0 = 8, ~ 8m dengan 6, dan 6,, menyatakan deviasi minimum untuk sinar ungu dan sina merah. Gunakan data yang diberikan: Hasilnya adalah: 8 = m8 = O13 = 8,632" (du D8 = = 8,372" 644 eH LET & Prisma ekhromatik akan terurai dengan sudut dispersi $4, Sinar-sinar yang terurai Camber 4.37 jini akon mmasuk ke prisma 2 (hac fizta) dan akan dibiaskan " ‘sedemikian schingga begitu keluar sinar merah’ dan sinar ungu sejejar. Dengan kata lain sudut “dispersi total = 0. Jika sudut dispersi prisima flinta dy maka $, = Hitung sudut pembias prisma flinta jika sudut pembias prisma kerona adalah 10°! Hitung jugo sudut deviasi total sinar kuning! Anggap semua sinar mengalami deviasi minimum. Gunakan tabel 1 untuk data indeks bias kaca kerona dan kaca flinta. Penyelesaian: Di sini sudut pembias prisma kecil schingga tintuk mencari sudut deviasi kita gunakan rumus. 5 = {m2 = DB Misalkan: sudut deviasi sinar ungu oleh kaca kerona, sudut deviasi sinar ungu oleh kaca flinta 8, = sudut deviasi sinar merah oleh kaca kerona sudut deviasi sinar merah oleh kaca flinta sudut devissi sinar kuning oleh kaca kerona sudut deviasi sinar kuning oleh keca flinta Optik Fisis 43. Sudut dispersi prisma kerona: i $= 8-5, = (9-9 =m) 8 Sudut dispersi prisma flinta: $= 8,8, = (“10 (, -) =.) e Karena 6, = , maka: (am) B= (0, atau g= Oa) Wao) Untuk sinar kuning, deviasi totalnya adalah selisih deviasi sinar kuning oleh kaca kerona dan kaca flinta. Cou = 8-8 = “YB - (4, YF Gunakan data yang diberikan: Tg = 1814 ni, = 1,675 nm, = 1,520 nq = 1,638 ny = 1,533 ni, = 1,650 B = 10° Hasilnya adalah: LSSB_LEM gy 675 — 1,638 Fiat = (%, DB (rt, — (1,520 — 1) 10 ~ (650-151 = [1,7 Di samping prisma abkromatik ada susunan prisma ‘yong dinemakan prisma pondang kerus atau prisma Tempang. Susunan prisma ini dibuat untuk ‘menghilangkan deviasi suatu sinar: Pada Gambar 4.38, digambarkan suatu prisma pandang lurus untuk menghilangken deviasi sinar hija. Anggap dua prisma hendak dibuat menjadi susunan prisma pandang lurus untuk sinar kuning. Jika sudut pembias prisma kerona 12°, hifung sudut pembias a pandang laws prisma flinta! Hitung juga sudut dispersi totainya! Gambar 4.38 Gunakan tabel indeks bias pada tabel 1. Penyelesaian: Di sini sudut pembias prisma kecil sehingga untuk meneari sudut deviasi kita gunakan rumus. = (mq — DB Misalkan: sudut deviasi sinar ungu olel-kaca kerona sudut deviasi sinar ungu oleh kaca flinta sudut deviasi sinar merah oleh kaca kerona sudut deviasi sinar merah oleh kaca flinta sudut deviasi sinar kuning oleh kaca kerona sudut deviasi sinat kuning oleh kaca flinta Untuk sinar kuning, deviasi totalnya adalah selisih deviasi sinar kining oleh kace “kerona dan kaca flinta. : Cur =~ 5s = YS ~ Oy DT Karena pada susunan prisma pandang lurus deviasi totalnya nol, maka %— 18 ~@,— 18 =0 @-)8= DF nai eae Sudut dispersi prisma kefona: % (@,-1)8- (2, -DB (am) Sudut dispersi prisma flinta: 4 = 8-8 =O Sudut dispersi totalnya: ue =O — 9, = (he = Me) B= (Hl, — Mad Gunakan data yang diberikan: My = /lbld n', = 1,675 ny, =! 1,520 n',, = 1,638 ny = 1,533 n', = 1,650 B = 13° Hasilnya adalah: 1 - ga Bat g MMR roe n,-1" 4650-1 Ga = (Phy =) B= Ce NF 1,533 — 1,514) 13 — (1,675 — 1,638)10,4 = [OL4%onnit narga petit) Interferensi_ Cahaya 4A. Sebérkas sindrtmoneKiromatik (sinar satu warna) datang dari tempat jauh mengenai dia cela yang terpisah pada jarak 0,4 mm. Suatu .pola interferensi terjadi pada layer yang berjarak 25 em dari celah. Pada pola:pola tersebut terlihat Garis gelap dan terang. Jorak 2 garis terang berturut-turut 0,304 mm. (hat gambar). Hitung panjang gelombang cakaya yang datang tersebui! Penyelesaian: os Lokasi pita terang ke-m dieari dengan rumus: Gember 4.99 wy Ps meee =m re ' Jarak dua pita terang berturui-burut dapat dicari dengan mengambil pita ke-m dan pita ke-(m + 1) +) mA _ ME Ap Pyys Pa = CM me c Optik Fists Jadi panjang gelombang cahaya yang berinterferensi adalah: ae L | Gunakan data yang diberikan: ¢@ =04 mm =4x 104m Ap = 0,304 mm = 3,04 x 104 m 25 cm = 0,25 m | Hasilnya adalah:. dap TL 4X10 3,040 ~ 0,25 = 4,864x10°%m = 4.8044} f 4-5. Pada percobaan Young, berkas cahoya monoklromatik digunaken untuk menghasilkan pita-pita gelap yang benjarak 5,6 mm. Jika jaraks sumber dan layar 10 m dan jarak kedua sumber 1 mm, berapa panjang gelombang yang digunakan? Penyelesaian: Gambar 4.40 Lokasi pita gelap ke-m dihitung dengan rumus 1 P, m-d)anate (sae (m-Djat hy Jatak dua pita gelap berturut-turut dapat dicari dengan mengambil pita gelap ke-m dan pita ke-(m + 1) (m+ Dal (m-Pa A AP = Pegg Py = ee (mad P= Poses Pra d q 7 . : . . dap Jadi panjang gelombang cahaya yang berinterferensi adalah: 4 = Tr Gunakan date yang diberikan: a @ =1mm = 10% m “Ap = 5,6 mm = 56 x 103 m 1 = 10m Hasilnya adalah: _ dAp _ 107 -5,6x107 t 10 =5,6x107 = | 5.600 A, 46. Sebuah celah rangkap menghasilkan pola-pola interferensi untuk sinar natrium (A = 5.890 A). Polo-pola terang terpisah dengan sudut 0,22°. Berapa ‘sudut pemisahannya ka keseburuhan sistem dimasukkan dalam | air (n = 4/3)? 1 Gombor 4.41 | Optika . ics | Ae 47. 48. Penyelesaian: Pada peroobaan celah rangkap letak polapola terang dicari dengan ramus: ma = d sin 0 Untuk sudut keeil berlaku sin @ = 0, schingga mi = dO Jika selisih sudut terang ke-m dengan terang ke-(m + 1) adalah AO maka 8 = AmA = ((m + 1)— ma =a Jika. keseluruhan sistem dimasukkan dalam air maka panjang gelombang 4’ = 44 dan sudut pemisahan antara terang ke-m dengan terang ke-(m+1) adalah: Pada pereobaan Young digunakan A = 5.000A. Pola interferensi diamati pada layar yong berada 100 cm. di belakang celah rangkop: Ternyala 20 pita menduduki 11 mm, Tentukan jaruk dua celah! Penyelesaian: Ada 20 pita dalam 11 mm berarti jarak antara dua pita adalah: _M iu 2-1 19 Lokasi pita terang ke-m dicari dengan rumus mAL a Pr. 0,58 mm Jarak dua pita terang berturut-turut dopat dicari dengan mengambil pita terang ke-m dan pita ke-(m + 1) AP = Poa 7 Jadi jarak dua celah adalah: Gunakan data yang diberikan Ap= 0,58 mm = 5,8 X 10% m i im A = 5.000 & = 5.000 x 107? m Hasilnya adalah: (m+0N_ mM _ XM _ 5000 10-" 8,62x10* m =| 0,862nm_ a= Ap 58x10 Cara lain untuk mendapat pola-pola énterferensi adalah dengan cermin Fresnel. Dua cermin datar dipasang hampir bersudut 180°. Sudut antara keduanya 2a. Sebuah sumber cahaya’. S. diletakken pada jarak a dari perternuan ’ kedua cermin, sehingga kedua cermin membentuk bayangan-bayangan yang akan menjadi sumber eahaya koheren (8, dan S,). Jika kita letakkan layer pada jaruk © dari pertertuan kedua cermin maka kita akan mendapatkan pola-pola interferensi pada layar tersebut. Bukttkan bahwa terang ke-m dapat dicari dengan rumus: Gambar 4.42 Gambar 4.48 Optik Fisis i | ; i | i | 49. Optik 2aap, mya at dengan p,, = jarak terang ke m dihitung’ dari terang pusat. Penyelesaian: Yang pertama kita perlu cari adalah jarak dua sumber d. Perkatikan gambar di atas . BA = SA=a Lihat segitiga SyAS). Anggap sudut S48, = 20 315, = S,A@a) Untuk sudut @ kecil berlaku sin o& = 0. Schingga “ d = 20a Kedua sumber $, dan Sy seperti celah pada. percobaan Young. Pada percobaan Young pita terang ke-m dicari dengan rumus: ma =-dsin 0, = dtan 6, Selanjuinya gunakan Gambar 4.43 di depan, kita peroleh: m= dtond, =a eat. Pa _ BP, BA+ AP, aay = SA2Pm (pite torang) ate Untuk pits gelap rumusnya: (m—$)d-= BOP (ote gt) 4.9. Hitung sudut antara 2 cermin pada peresbaan Fresnel jika sumber berada pada jarak 50 cm dari perteraan kedua cermin dan layar berada 3m dari pertemuan cermin. Panjang gelombang yang dipakai adalah 5.400 A serta jarak 2 pita terang 1 mm! Penyelesaian: Dari soal 4.8, kita tahu bahwa letak lokasi pita-pita terang ke-m adalah: i pg = mat) oa Jika jarak antara 2 pita adalah Ap, maka: Besarnya sudut @ adalah: Gunakan data yang diberikan: A = 5.400 A = 5.400 x 1079 m Hasitnya adalah: Aare) _ 3400210059) = 1,89 x 10° radian x 2Apa 2-0,5-10° Optte = 4.10: Sebuah tensa cembung-datar (plan-konvcks) ditempatken pada sebuah permukaan (that gambar). Lensatersebut disinari oleh cahaya monokhromatik A = 6.700%. Pola interferensi terjadi okibat cahoya yang dipantulkan dari tensa dan permukaan bidang datar dari golas. Pada lensa tersebut terlihat Tingkaran-lingkaran gelap-terang yang dikenal dengan nama cincin Newton. Jka jaréjari gelap ke-20 ialah 11 mm. Hitung kelengkungan tensa! @) () Gambar 4440-6 Penyelesaian: Gambar 4.44a melukisken alat-alat yang dipakai untuk menghasilkan pole-pola cincin Newton. Jari-jari lensa cembung-datar R. Sinar datang dari atas lensa kemudian memasuki lensa, ketike mengensi permukaan gelas sinar ini akan dipantulkan. Sinar -pantul ini akan bertemu dengan sinar datang (Gambar 4.44b). Pertemuan kedua sinar ini dapat saling menguatkan atau imelemahkan tergantung dari panjang d. Jika dilihat dari atas maka terlihatlah pola-pola seperti digambarkan pada Gambar 444e yang dinamakan cincin-cincin Newton. Jari-jari, + cinein Newton tergantung pada jarak d. Hubungan antara r dan d dapat dicati dengan meninjan ASOA pada Gambar 4.440. R-80=R-VR =F Git =) =R-P @? —2dR = =r" Karena d sangat kecil maka @ ~ 2dR = -2dR sehingga -2dR = -r* atau d= 2k Beda lintasan antara sinar pantul dan sinar datang adalah 2d. Agar terjadi interferensi maksimum beda lintasan ini seharusnya kelipatan dari panjang gelombang A, namun karena pantulan (dimana cahaya datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat) menyebabkan perubahan fase sebesar 180°, maka interferensi_maksimum terjadi ketika: 2d atau > 25 = tm $a Jadi rumus jari-jari cincin terang ke-mzadalah: Cincin gelap terjadi ketika: i I z Optik Pisis micas 44 412) | | : | i i 1 | | | 4.1L. 412, Jari rumus jari-jari pita gelap ke m adalah: "iq = vmx m = 12,3, Catatan: Pethatikan bahwa pada cincin Newton, cincin pusat adalah: gelap, ini berbeda dengan terang _ pusat pada percobaan Young. Gunakan date yang diberikan: A = 6.700A = 6.700 x 10 m m = 20 (cincin gelap) tT, = Homme x 107 m Hasilnya adalah: tm = Via m= mR (x10 20-6.700 x10 — Pada percobaan cincin Newton ka jaruk ontara lensa ke keping datar 2,85 X 167 m tertihatlah gelap pertama, a) Hitung panjang gelombang yang dipakai pada percobaan ini! 1) Reopalah eas antara lee e eping datar jika lens dan ing psalm och 4) agar terkhat gelop pertama? Pensetenten Gelap pertama artinya m = 1. Cincin gelap terjadi jika 2d = mA. Untuk gelap pertama terjadi. 9,03 m 2d=a Schingga A= 2- 285-x 107 = 5,7 x 107 m Ketika antara lensa dan keping datar diisi air maka panjang gelombang yang merambat dalam air adalah 2’ = 4 dengan n menyatakan indeks bias air. Jadi jarak d agar terlihat gelap pertama adalah: Xo AL = 2 n Sebuah lense positif (plan-konveks) soon ge 2 oe ptt gr yong datar dan disinari seoara normal dengan 2 = 5.893. Ruang di antara lensa dan gelas diisi suatu coiran n = 1,49. Berapa pertandingan jari-jari céncin gelap ke-16 sebehum dan sesudah diisi oniran? Hitung jari-jari cincin ke-16 tersebut! Penyelesaian: . Jika ruang di antara lensa dan gelas diisi cairan maka panjang gelombang yang melewati daerah antara lensa dan gelas akan mengalami perubahan yaitu: [214 x I a= Rumus jarijari cincin gelap defigan adanya cairan ini menjadi: r,, - JmVR Perbaridingan jari-jari cincin gelap ke-16 sebelum dan sesudah ada cairan adalah: a MBE EE (Tg , VieR Vr 14307 ijati gelap ke-16 adalah: ey = [OE (m=) 413. Gunakan data yang diberikan A = 5.803A = 5.893 X10? m m = 16 (cincin gelap) n = 143 R= Wem =02m Hasilnya adalah: 16 -5.803%10° 0.2 Fp wl Cahaya yang mempunyai panjang gelombang 5.000A dan 4.8754 menyinari secara normal sebuah lensa positif (datar-cembung) yang berada di atas bidang gelas datar. Jarijari kkelengkungan lensa 50 cm, -ruang ‘antama fensa dan gelas diisi udara. Jike jaré-jari cincin gelap hem dari gelombang 5.000 8 berimpit dengan jari-jari cincin gelap ke-(m + 1) dari gelombang 4.375A, hitung diameter cincin gelap tersebut! Penyelesaian: Misalkan A, ~ 5.000A dan Ay = 4.3754 Rumus jari-jari cinein gelap ke-m untuk A, adalah: 1, = mR Rumus jari-jari cincin gelap ke-(m + 1) untuk 4) adalah: Fan Syme AR Karena r,, = r'yi1 (kedua ciricin berimpit) maka, em Ten (m+1)AR = mA (m+1)A, Diameter cincii adalah 2 Kali jari-jari-yaitu: D = 2, = 2 Jima = 2-97 -5000x10 -0,5, =|2,64-% 107m. Jarak antere cinein gelap ke-9 dan ke-16 dari sebuah cincin Newton ,ialah 3 mm. Antara < tensa: cembung dan keying datar diisi oleh suatu zat (n = 1,36). Hitunglah panjang gelombang “Sang: digunakan (R= 20 mj! Optik Pisis i Difral 415. Optika Penyelesaian: Rumus jarijari cincin gelap ke-m mn = Van Karena antara lensa cembung dan keping datar diisi oleh suatu zat maka gelombang yang dipantulkan oleh keping datar harus melewati cairan, schingga panjang gelombangnya menjadi x=h Schingga rumus jari-jari gelap ke-m adalah Selisih antara jari-jari cincin ke-16 dan ke-9 adalah: Av arr, = NOR POR a Vn PR _ pre no Vn Gunakan date yang diberikan: R=0m j n = 1,36 i Ae= 3 mm =-3 x 10% m Hasiinya adalah: | — alar’y A= k _ 136(8x10°)" } ~ 20. i i =|612 x 107 m | Difraksi Cahaya 415, Suatu difraksi Frownhofer (difraksi yang sumbernyn jauh sekali) difasilkan pada layar yang berjarak 150 cm dari celak tunggal. Jarak dari terang pusat ke terang pertama adalah 1042. Tentuban lebar cela! “ Penyelesaian: Rumus difraksi celah tunggal Ly cpeino=b2= ent hrqpaino 02 y= rda= ola plot =0Q x Lio. d0% -10*-150 =2,25x10% em Optika ‘ a 4.16. Sebuah kisi mempunyai konstanta kisi 2,5 X 16%m Gjamak 2 celah), boyangan onde ketua Gidifvaksikan (dilenturkan) pada sudut 34° dari normal Hitung panjang gelombang oxhaya! Penyelesaian: Rumus kisi: mA = d sin 8 Gunakan data yang diberikan: m =2 d =25-x10°m @ = 34° Hasilnya adalah: mi= dsin 0 dsind 2,510" sin 34° Ae = BSxd0" sins Tm, 2 =|8i99-% 10°C m 41%, Sinar hijou A = 5.400A didifraksikan olch kisi yong lebarnya 2,5 em dan mempunyai 5.000 garis. Hitunglah: a) Sudut simpangan bayangan onde tiga! b) Apakah mangkin terdapat bayangan onde ke-10? Penyelesaian: a) Sudut simpangan dapat dicari dengan rumus kisi: mA = d sin 0 Gunakan data yang diberikan m=3 2,5 1 = 28 2 41 = 6 @ = Fo =-Foq9 om = 5X 10° m a = 5.400 A = 5.400 x 107 m fie | Hasilnya adalah: mA = d sin 0 md a 3-5.400%10"" = 5x10" = 0,324 * sin 0 = 63 b) Untuk m = 10 kita mempunyai ma = dsin @ sin Og = = ay. _ 10-5.400 x10"? % 5x10" ” sin 0,9 =[1,08] (tidak mungkin) Jadi tidak ada bayangan, orde ke-10. . Ea - Optik Fisis | | | 4 / } 418. Seberkas sinar putih didatangkan. pada kisi difraksi yang mempunyai 9.000 goresan tiap cm. Setuah layar dipasang pada jarak 50 cm dari sebuah lensa positif yang terletak tepat di belakang isi. Hitunglah lebar spekirum orde 1 yang ditangkap layar? Amen, = 8.0008 dan Aang = 40008.) Penyelesaian: Lebar spektrum, ‘Ap, dapat dihitung dengan menghitung selisih letak terang untuk sinar merah dan biru. AP. = Pmera — Punge Gunakan data yang diberikan: m =1 = 50 em = 05 m 1 ai 5 4 = 3p om = 3 Xm 8.000 A = 8.000 x 107 m Au = 4.000 A = 4.000 x 10% m Hasilnya adalah: Optika md, =dsin 0, = _ mA, fin awa Ge (8.000 x1 = (8.000107 3x10 Fogg = 18,89" ta Oy = Pea Praoaa = 1180 Oy = 6,5 tan 13,89° = 0,124 m Md, = d 80 Poa Si Ogg da _ {1.000 «10 =o 3x10° Paogs = 1 tan O.5,°= 0,5tan 6,9° 060m 4 Pers ~ Ponge = 0;124 ~ 0,060 = 0,064 m 64 en AP Gambar 4.45 Difraksi dan alat optik 4.19. Satu cakaya dengan panjang gelombang 5.000 A digunakan uniuk melihat benda di bawah mikroskop. Jika diameter lensa objeltif 0,9 cm. a) Hitung sudut resolusi mikroskop! 2) Jika gelombang yang diqunakan adalah ultrwiolet yang panjang gelombangrya- 4.000 K, Fbang cud resolst miostop? Apa eudut i Uehib kell atau Tobin tesar dibandingkon dengan soal a? ). Anggap cir memenuhi ruangan antora lensa objektif dan bende, berapa sudut resohsinga jika menggunakan sinar pada soal a? n = 1,33? Penyelesaian: Untuk soal a dan b sudut resolusi mikroskop dapat dihitung dengan rumus Rayleigh: 1,22 = 75 Untuk soal ¢ sinar berasal dari cairan sehingga panjang gelombangnya yang mengenai lensa objektif berubah menjadi A, = 4. Rumus sudut resolusi menjadi: 1,22 OR Gunakan data yang diberikan: d = 09cm = 9 x 10% m n = 1,33 begat Hasilnya adalah: a)A= 5.000 A =5 x 107m a 0, = BA _122x5x107 bend 2 “9x10 = 6,78 10° radian = 678x109) =(0, 00397 b)A = 4000 = 4 x 107 m 9, = b22d ad _ b22x4 x10 9x10% =5,42x10" radian = 54210" (8%) =(0.008¢" € ‘Ternyata dengan menggunakan panjang gelombang yang lebih pendek, kita dapat memperkeeil sudut tesolusi (benda yang lebih kecil dapat dilihat dengan lebih jelas dibandingkan dengan menggunakan cahaya dengan gelombang panjang). Ea Optik Fisis nner i 42h. 422. ¢)A = 5.000 = 5 X 107 m (dalam air) . 1,22 9, = ber aan _122x5x107 ~~ 4,33x9x10" = 5,10 10" radian = 5,10 x 10° =[0,0029°, ‘Ternyata penambahan air di sokeliling lensa membantu memporkeeil sudut resolusi alat, Polarisasi Cahaya 4.20. 421. 4.28. Hitung sudut polarisasi bila berkns sinar dijatuhkan pada permukean kaca dengan indeks bias 1,54! Penyelesoian: Sebuah bejana gelas (n = 1,50) diisi air, kemudian suatu sinar didatangkan ke dalam bejana lersebut. Berupakah sudut datangnya ogar sinar tersebut. terpolarisasi ketika dipantulkan oleh dasar bejana (ng, = 4)? Penyelesaian: vl Besarnya sudut polarisasi akibat pantulan dapat dicari dengan rumus tan i, = tp. Pada kasus ini karena polarisasi terjedi pada dasar bejana, maka ny = ag, = 4 dan my = Mein, = 1,5. my _ 1, tani, = 2 Pew = 2 hs non Fe Comber 1.46 i, = 48,36" Sudut i, ini adelah sama dengan sudut bias untuk sinar yang masuk dalam air (lihat gambar}, r = 48,36°. Gunakan rumus Snellius untuk menghitung sudut datang i. sinté_ ong 4 sin d= 4ein 48,36 3 0,9965 oa Tentukan sudut antara polarisator dan analisator , agar intenstas cahaya yang melalui polarisator > | Potartsator|—e |Anatisator] "> dan analisator menjadi 20% intensitas’ mula-mula! Penyelesaian: Ketika memasuki polarisator cahaya yang tidak terpolarisasi_ menjadi ‘terpolarisasi, dalam hal ini intensitasnya menjadi setengah intensitas semula Gombar 4.41 a r=} Optika ma = Ketika melewati analisator intensitas yang keluar dari analisator tergantung pada sudut antara analisator dengan polarisator yaitu I= I cos? 0 = 3h cos? 0 Karena I) = 20% = 0,2 J, maka, 42 4.28. Berapa sudut putar analisator terhadap kedudukan maksimur untuk menurunkan éntensitasnya menjadi 4 bagian? 42 Penyelesaian: Ketika melewati analisator intensitas yang keluar’ dari analisator’ tergantung ‘pada sudut antara analisator dengan polarisator yaitu: T= I cos? 0 = 3h cos? @ Karena I’ = $15, maka 43 11, = 1,c08°@ 9 La wo 5 ae Inti ~ 429 4.24. Pada sistem di bawah int berapakah @ ska I, = Ey 4.3 4.38 Cambor 448 Penyelesaian: 4.38, = I, c0s"(90 8) $1,008? @cos*(90—8) Fla cos'@ sin? 0 4.98 =1y,-Lsin? 26; yO 204 . 4.34: 1=sin?20 20 = 90° one 4.35. i | } Optik Fisis ti mea Dispersi 4.25. 4.26, 4287. 428. Seberkas sinar datang ke sebuah prisma yang sudut pembiasnya 30° (n,, = 1,62 dan nm, = 1,54) dengan sudut datang 30°. Hitunglah: @) Sudut deviasi “masing-masing sinar! b) Sudut dispersinyal ¢) Analog sont a dan b tetapi prima dimasukkon dalam air (n = 4)! (Joxoab: 0}0,289 md; 03 md; 00111 rad; 0,00838 rad). Pada sebuah prisma dijatuhkan seberkas sinar. Anggap sinar-sinar mengalami deviasi minimum (8 = 12°). Hitung sudut antara sinar merah dan sinar wngu (sudut déspersi) jika thy, = 1,538 dann, = 1,562! (Jawnb: 50.109 rad) Suctu susenam prisma pondang Wrus untuk sinar hijeu terbimt dari kam kerona (i, = 1,514, nh, = 1,523, don n, = 1,533) dan kun firia (ry, = 1638 m, = 1,665 dm ny = Hitunglah: a) sudut pembias prisma dan flinta jika sudut pembias prima kerona 10°! b) sudut dispersinyal (Jawad: 7,98°; 0,405°) Sebuah prisma terbuat dari kaca kerona dengan sudut pémbias 12 disusun dengan prisma flinta sehingga membentuk susunan prisma akiromatik. Gunakan data pada tabel 1, hitunglah: @) sudut “pembias prisma fintal 6) sudut deviasi total sinar kuning! (Jawab: 616°; 2,24°) Interferensi Cahaya 429, 4.30. 4.31. 4.92. 4.33. 434. 4.35. Suatu celoh ganda disinari oleh sinar Kuning deri lampu natrium yang mempunya’ panjeng gelombang 5.890 A. Sebuah layer dletakim pula jarak 2 m dari celah. Fika jarak bedua ola 0,05 cm, hitunglah jarak 2 pita terang yang berdeknian pada layer! (Jowab: 2,36.10% m) Dua celah sempit terpisah pada jarak 0,2 mm disinari oleh suatu sina” monokkromatik. Pada layer yang terletak 1 m dari celah terdapat pola-pola interferensi di mana terang Ke-3 terletak pada jarok 7,5 mm dari terang pusat. Hitung panjang gelombang cahaya yang digunakan! (Jawab: 5.10-7m) Sebuah celah rangkap (eelah ganda) menghasilkan pola-pola interferénsi untuk suatu sinar yang panjang gelombangnya 5.900 A. Pola-pola terang terpisah dengan sudut 0,7". Beropa sudut peniisahan tersebut jika Keseluruhan sistem dicelupkan dalam suatu cairan yong mempunyai indeks bias 1,43! (Jawab: 0,219) Pada’ suatu percobaan Young diperoleh 81 pita terang pada jarak 20 mm. Hitung jarak dua celah sempit jika panjang gelombang sinar yang digunakan 4.800 A dan jarak layar ke celah 80 cm! (Jawab: 1,54 mm) Seberkas sinar laser dengan panjang gelombang 6.328 A datang pada celah rangkap yong terpisah pada jurak 0,2 mm, Berapa jak dua pita terang yang berdekatan pada sehuah layar yang diletakkan pada -jarak 4 m dari celah? (Jawab: 1,27 cm) Satu dari pita terang pada percobaan Young terletak pada jarak 12 mm (titik P) dari terang pusat. Layar diletakkan pada jarak 119 em dari celah rangkap. Jarak kedua celah 0,241 mm dan celah disinari oleh sinar biru yang berasal dari tabung perlucutan gas -hidrogen (I = 4.860). Hitung berapa banyak pita terang terletak antara terang pusat dengan pita terang di titik Pf (Jawab: 4) Pada percoaan Fresnel, hitung jarak dua pita terang jika a = 0,2 sumber don layar masing-masing diletakkan pada jaruk 20 cm dan 2 m dari pertemwan kedwa cermin! Panjang gelombeng cahaya yang digunakan 5.890 A. (Jawab: 0,928 mm) Optika 4.36. 497. 4.38. 4.39. 440. Adi. 442. 443. AAG Untuk menghasilkan cincin Newton digmakan suatu oahaya monokhromatik yong mempunyad panjang gelombang 5.600 A. Chaya ini diarahkon pada tensa cembung-datar dengan jari- Jari R. Sika jarijari cincin gelop ke-8 adalah 2 mm, tentukan RI (Jawab: 0,899 m) Jarak antara lensa cembung-dater dan keping datang pada suatu titik pada percobaan yang menghasilkan cincin Newton adalah 2 x 10° m. Jike di titi tersebut terjadi gelap he-6, hitunglah A! (Jawab: 6,67.107 m) Sebuah lensa dengan kelengkungan 30 em diletakkan di atas permukean gelas. yang datar. Lensa tersebut disinari oleh cahaya dengan panjang gelombang 5.890 A. Ruang di antara lensa dan gelas diisi air (n = 4). Hitunglah beropa jarijeri cincin -gelap ke-20! (Jawad: 1,63 mm) Sebuah tensa dengan jari-jari kelengkungan 180 em disinari oleh cahaya dengan panjang gelombang 5.000 A dan 5.500 A. Ruang antara lensa dan bidang datar diisi oleh suatu zat cair (mn = 1,43). Jika jari-jari cincin gelap ke-m dari gelombang 9500 A berimpit dengan jari-jari cincin gelap ke-(m+1) dari gelombang 5.000 3, Hitung jari-jari cincin gelap tersebut! (Jawab: 2,63 mm) Jarak antara cincin gelap ke-4 dan ke-36 dari percobaan ciricin Newton adalah 4,5 mm. Hitung panjang gelombang yang digunakan jika jarijari kelengkungan 2 m! (Jawabs 6,328.107 m) , Dalam pemntoon cincin Newton, jarijari belenglomgen tensa 5m don dameerya 2 an (d= 5890 A): 4) Berapakah jarijari cincin gelap ke-5? 8) Cincin gelap keberapa yang paling besar? (berapa banyaknya cincin gelap?) ) Seperti pertanyaan b tetapi pereotaan dilakukan dalean oir (rn = 4/3). (Jewel: 384 mas 33% 45) Dieaneter cincin terang ke-10 dari suate cincin Newton berubah dari 1,4 cm menjadi 1,27 om ‘harena di antara lensa dan bidang dater diist eniran. Hitung indeks bias cairan! (Jawab: 1,22) Suatu pola interferensi dapat dihasilkan di ttik P pada sebuah "layar" sebagai hasil interferensi dari cahaya yang langsung menuju ke titik P dan cahaya yang dipantulkan oleh permukaan danaw seperti ditunjukkan pada Gambar 4.49, Jka sumber berada pada jarak 100 m di sebelah Kiri "layar" dan 1 cm di atas permuknan aér. Hitung jarak 2 di mana terjadi gelap pertamal | = 500 ra (petunjuk: soal ini miriy dengan percobaan Young, hati-hati dalam memasukkan syarat interferensi minimum, jangan lupa bakwa pada gelombang terjadi perubahan sudut fase 180"). (Jawab: 2,5 mm) Gambar £49 Sebuah kepal lout mendekati pelabuhan’ dengan memancarkan gelombang dengan panjang gelaninag | = 3. mm drt nto yng 21m di Gambar $.50 Optik Fisis 451 4.55 Dif 4.54] Optix =F Sst es 4. Difraksi 445. 446. 447. 4B. 4.50. 451. Suatu difraksi Fraunhofer (difraksi yang sumbernya jauh sekaH) dihasilkan pada layar yang Berjaruk 180 em dari cela tunggal Jarak dari terang pusat ke terang pertama adalah 2 x 10 A. Tentukan lebar celah! (Jawabst,35.104) Sinar laser helium-neon (A =. 6.328 A) didatangkan pada suatu celah tunggal dengan lebar 0,3 mm. Di mana letak gelap pertana pada layar yang berjaruk 1,5 m di belakeng celah? (Jawab: 3,16.10% m) Seberkns cahaya dengan. panjang gelombang 5.875 A mermyinari suatu celah tunggal dengan lebar 0,75 man. Hitung jarak celah ke layer jika posisi terang pertama adalah 0,85 mm dari pusaé layar! (Jewab: 72.3- em) Seluah layer diletakkan pada jaruk 40 cm dari swatu celah tunggal yang disinari enhaya dengan panjang gelombang 690 mm. Jika jarak antara minimum pertoma dan Retiga dalam pola difraksi adalah $ mem, Berapa lebor ‘celah?(Jawab:1,84.104 m) Sinar merah (A = 6.438 A) datong pada sebuah Fist, bayangan onde Kedua berada pada sudut 32. Berapa banyak goresan per em yang dimiliki kisi tu? (Jawad: 4115) Seberkas sinar kuning dengan panjang gelombang 6.000 A datang pada sebuah kisi dari 8.000 goresan/em dan bayangan dibentuk pada sebuah layer yung diletakkan pada jarak 2 m dari: kisi. Hitung jarak garis onde pertama ke terang pusat! (Jawab: 36 em) Sinar birw dengan ponjong gelombing 4700 A dilerturkan olch sebuah kisi dari 6000 goresan/em. @) Hitung simpengan sudut yang dibentuk oleh orde kedual 2) Berapa onde tertinggi yang mengkin terbentuk? (Jawab: 94; ; 9) Seberkas cahaya putih didatangkan pada sebuah kisi deri 2.500 goresan/em. Sebuah layar dipasang pada jaruk 1 m dari kisi. Hitunglah lebar spektrum onde I dan I jika Ampemh = 7000 A dar Aggy, = 4.000 A! (Jawab: 15 cm) ‘Suatu kisi dengan lebar 4 cm disinari dengan sinar ‘monokhromatik dengan panjang gelombang 577 nm. Terang onde kedua didentuk pada sudut 41,25". Berapa jumlah garis pada kisi tersebut? (Jawab:; 2,28.104) Difraksi dan Alat Optik 45h. 4.56. Seberkas cahaya dengan ponjang gelombang 6.000 A digurakan untuk melihat benda di bawah mikroskop. Jika diameter lensa objektif 0,5 em. @) Hitung sudut resolusi mikroskop! 1) ka gelombang yang digunakan adalah ultraviolet yang panjang gelombangeya 4.000 A, hhitung sudut resolusi milroskop! Apakah suit ini lebih hei atau lebih besar dibandingkan dengan soal a? Q Anggop civ memenuki rumngan antara densa objektif dan benda, berapa suit resobusinya jikn menggunaken sinar pada soal a? n= 1,93.(Jewab: 146.104 rad; 9,76.105 rad: 1,1. 104 rad) Hitung sudut resolusi mate dan jarak terdekat dari dua tenda yang dapat dibedakon oleh mata jika diameter pupil 3 mm, panjang gelombang yong dipancarkan benda 5.000 A? Jarak benda ke mata 25 em. (Jawab: 2,44.104 vad; 6,1.10° mm) Suatu teleskop Hubble yang berdiameter 24 m ditempatkan pada orbit bumi dengan menggunakan pesawat ulang-alik. Hitung berapa sudut resolusi teleskop untuk cahaya tampak (A = 500 nm). (Jawab: 2,5$.107 rad) Pada jarak berapa sescorang dapat membedakan (melihat scoara terpisah) dua cahaya dari lampu mobil yang terpisah pada jarak 1,3 m? Anggap diameter pupil 4 mm dan pargang gelombang sinar kuning 580 nm. (Jawab: 1,77.104 rad; 7,35 km) Suatu teleskop Hale yang terletak di qurung Palomar Amerika Serikat mempunyai diameter selstar 500 cm. Hlitung bere sudut resolusi teleskop ini wituk melthat benda yang memanoarkan eahoya dengan panjang gelombang 5.800 A! (Jawad: 142. 107 rad) Optika I Polarisasi 4.59. 4.60. 4.61. 402. 463. 4.64, 4.65. Berapa sudut polarisasi sinar yang dijatukkan pada permukaan kaca kerona (n = 1,52)? (Jawab: 9,89. 104 rad) Berapa indeks bias suatu zat yang sudut polarisasinya 45°? (Jawab: 1) Sebuah bejana terbuat dari kuca fiinta (n = 1,66) diisi dengan étil alkohol (n = 1,36). Berapakah suit datang sinar pada permukoan etil alkohol agar sinar térsebut. terpolarisasi oleh pemantulan dasar bejana? (Jawab: 0,884 rad) Tentuken sudut. antara bideng polarisator dan anatisator agar intensitas cahaya yang melalui polarisator dan analisator menjadi 30% intensitas semula?: (Jawab: 67,2°) Beropa sudut putar analisator terhadap kedudukan maksimum untuk menurunkan intensitasnya menjadi 1/6 bagian? (Jawab: 1,15 rad) Tiga buah polaroid dipasang berderct. Polaroid pertama dan ketign membentuk sudut 60° Berapa sudut polaroid kedua terhadap polaroid pertama agar intensitasnya 1/16 kali intensitas cahaya yang masuk polaroid pertama? Petunjuk: gunakan cs A cs B= ean(A +B) + Lecs(A~B) (Jawad: 1,2 rad) Tiga buah keping polaroid disusun seonra berderet. Suanbu polaroid ketua membentuk sudut 40° dengan polaroid pertama sedangkan polaroid hetiga membentuk sudut 70° dari polarvid pertama. Hitung intensitas sinar yang keluar dari sistem ini! (Jowab: 0,22 I,) Optik Pisis Opti Daftar Pustaka Halliday, D., Resnick, R., Walker, J., Fundamentals of Physics. Wiley; 7 edition, USA, 2004, Hecht, B., Optics (4th Edition), Addison Wesley; 4 edition, 2001. Pain, H.J., The Physics Of Vibrations And Waves, John Wiley & Sons Inc, England, 2005. Serway, R.A., College Physics, Brooks Cole; 8 edition, 2008 Sir, Se Bohm Resim Oia Fs; Maem Seba Alt Bam, PT Ken Tengen, Optika

You might also like