You are on page 1of 2

ACFTA

(ASEAN-China Free Trade Area)

Sejarah
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN–Tiongkok atau ASEAN-China Free Trade Area, adalah
suatu kawasan perdagangan bebas diantara anggota-anggota ASEAN dan Tiongkok. Setelah
pembentukannya ACFTA menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar dunia dalam ukuran jumlah
penduduk dan ketiga terbesar dalam ukuran volume perdagangan, setelah Kawasan Perekonomian
Eropa dan NAFTA.
Dalam membentuk ACFTA, para Kepala Negara Anggota ASEAN dan China telah menandatangani
ASEAN - China Comprehensive Economic Cooperation pada tanggal 6 November 2001 di Bandar Sri
Begawan, Brunei Darussalam.
Sebagai titik awal proses pembentukan ACFTA para Kepala Negara kedua pihak menandatangani
Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation between the ASEAN and People’s
Republic of China di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 Nopember 2002. Protokol perubahan
Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 6 Oktober 2003, di Bali, Indonesia. Protokol
perubahan kedua Framework Agreement ditandatangani pada tanggal 8 Desember 2006.
Indonesia telah meratifikasi Ratifikasi Framework Agreement ASEAN-China FTA melalui Keputusan
Presiden Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004. Setelah negosiasi tuntas, secara formal ACFTA
diluncurkan sejak ditandatanganinya Trade in Goods Agreement dan Dispute Settlement Mechanism
Agreement pada tanggal 29 November 2004 di Vientiane, Laos.
Persetujuan Jasa ACFTA ditandatangani pada pertemuan ke-12 KTT ASEAN di Cebu, Filipina, pada
bulan Januari 2007. Sedangkan Persetujuan Investasi ASEAN China ditandatangani pada saat
pertemuan ke-41 Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN tanggal 15 Agustus 2009 di Bangkok, Thailand.
Negara-negara anggotanya yaitu:
1) Indonesia
2) Kamboja
3) Republik Rakyat Tiongkok
4) Brunei Darussalam
5) Thailand
6) Laos Malaysia
7) Filipina
8) Singapura
9) Vietnam

Tujuan
1) Meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi antara negara-negara ASEAN dan
Tiongkok;
2) Memperdalam keterbukaan kepada dunia luar secara menyeluruh;
3) Menyesuaikan struktur industri Guangxi;
4) Meningkatkan daya saing pasar industri;
5) Meningkatkan kerjasama negara-negara ASEAN dan Tiongkok di bidang IPTEK, pendidikan,
budaya, kesehatan, ekologi, dan sosial.

Hasil
1) Cina sepakat untuk memfasilitasi akses pasar untuk beberapa buah-buahan tropis dan
sarang burung walet Indonesia
2) Kedua pihak sepakat untuk membentuk Working Group on Trade Resolution/WGTR yang
bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan
3) Atas permintaan Indonesia, delegasi RRT menyetujui pembukaan cabang Bank Mandiri di
RRT
4) LPEI dan China Exim Bank menandatangani perjanjian pinjaman sebesar USD 100 juta dari
CEB kepada LPEI
5) Kedua pihak setuju memaksimalkan pengguanaan Pinjaman Kredit Ekspor Preferensial
sebesar USD 1,8 miliar dan Pinjaman Konsensi Pemerintah sebesar 1,8 miliar RMB
6) Kedua belah pihak telah menyelesaikan Perjanjian Perluasan dan Pendalaman Kerjasama
Bilateral Ekonomi dan Perdagangan.

You might also like