You are on page 1of 6

Harris,MF.dkk.Hubungan Higienitas Botol Susu...

HUBUNGAN HIGIENITAS BOTOL SUSU DENGAN


KEJADIAN DIARE DI WILAYAH PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
BANJARMASIN

Muhammad Fathir Naman Harris1, Farida Heriyani2, Lisda Hayatie3


1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat
3
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Email korespondensi: Fath.keken@gmail.com

Abstract: Diarrhea is a contagious disease which still become public health main issue in the world
includes Indonesia. South Borneo is in the twentieth province with most frequent diarrhea incident.
Kelayan Timur is the second most frequent diarrhea incident public health center in Banjarmasin.
One of the risk factors for diarrhea is milk bottle hygiene. This research aimed to understand the
correlation between milk bottle hygiene and diarrhea incident in Kelayan Timur Public Health
Center. This was analytic observational research with case control study. The data analyzed using a
chi square test and prevalence odds ratio. There were 66 samples with 33 samples of case group
which showed 21 samples (63,63%) of poor milk bottle hygiene and 12 samples (36,36%) of good
milk bottle hygiene meanwhile in control group, there were 11 samples (33,33%) of poor milk bottle
hygiene and 22 sample (66,66%) of good milk bottle hygiene. Analysis result shows p value=0,014
and OR=3,5 which means there is significant relation of milk bottle hygiene and diarrhea incident in
Kelayan Timur Public Health Center. Infants with poor hygiene milk bottle have 3,5 times higher risk
to suffer from diarrhea than infants with good hygiene.

Keywords: milk bottle hygiene, diarrhea, Kelayan Timur Public Health Center

Abstrak: Diare adalah penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah utama kesehatan
masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kalimantan Selatan menduduki urutan kedua
puluh dari semua provinsi yang tercatat sebagai daerah penyumbang diare terbanyak. Kelayan Timur
adalah puskesmas dengan kejadian diare terbanyak kedua di Banjarmasin. Salah satu dari faktor risiko
diare adalah higienitas botol susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higienitas
botol susu dengan kejadian diare di wilayah Puskesmas Kelayan Timur. Penelitian bersifat
observasional analitik dengan pendekatan case control. Analisis data menggunakan uji Chi-square
dan prevalence odds ratio.Sampel yang diambil sebanyak 66 sampel, dimana 33 sampel yang diambil
sebagai kelompok kasus menunjukkan 21 sampel (63,63%) dengan higienitas botol susu yang buruk
dan 12 sampel (36,36%) dengan higienitas botol susu yang baik, sedangkan pada kelompok kontrol
terdapat 11 sampel (33,33%) dengan higienitas botol susu yang buruk dan 22 sampel (66,66%)
dengan higienitas botol susu yang baik. Hasil analisis mendapatkan nilai p=0,014 dan OR=3,5
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara higienitas botol susu dengan
kejadian diare di wilayah Puskesmas Kelayan Timur. Balita dengan higienitas botol susu yang buruk
berisiko 3,5 kali lebih besar untuk menderita diare dibanding dengan higienitas botol susu yang baik.

Kata-kata kunci:higienitas botol susu, diare, Puskesmas Kelayan Timur

47
Berkala Kedokteran, Vol.13, No.1, Feb 2017: 74-52

PENDAHULUAN Penggunaan botol susu perlu diwaspadai


Diare merupakan salah satu penyakit karena sangat rentan terkontaminasi
yang sering mengenai bayi dan balita. bakteri dan hal ini dipengaruhi oleh
Diare adalah berak-berak lembek sampai perilaku ibu yang merupakan faktor risiko
cair (mencret), bahkan dapat berupa cair terjadinya diare. Jadi, memperhatikan
saja, yang lebih sering dari biasanya (3 kebersihan botol susu sebelum digunakan
kali atau lebih dalam sehari) yang dapat adalah hal yang amat mutlak untuk para
disertai dengan gejala dehidrasi, demam, ibu.5
mual dan muntah, anoreksia, lemah, pucat, Cara pencucian yang buruk membuat
keratin abdominal, mata cekung, membran mikroorganisme atau bakteri berkembang
mukosa kering, pengeluaran urin pada botol susu. Sisa susu yang masih
menurun. Setiap anak dibawah usia lima menempel pada botol susu akibat cara
tahun mengalami rata-rata tiga episode pencucian yang kurang baik menjadi
diare setiap tahun. Menurut data dari media berkembangnya mikroorganisme
WHO dan UNICEF, ada sekitar 2 milyar atau bakteri. Jika sisa lemak dan protein
kasus diare di dunia setiap tahun, dan 1,9 itu masih ada di botol susu maka akan
juta anak anak di bawah umur 5 tahun menjadi media untuk berkembangnya
terkena diare setiap tahunnya. Lebih dari bakteri. Bakteri yang berkembang itulah
580 juta anak menderita diare dengan yang akan menjadi penyebab terjadinya
umur dibawah 5 tahun dengan berakhir suatu penyakit dan salah satunya diare.1
dengan dehidrasi tingkat ringan, sedang Berdasarkan hasil studi penelitian
dan berat.1,2 sebelumnya dari Musawir, Arsin, dan
Survei morbiditas yang dilakukan Rismayanti di Kelurahan Panampu
oleh Subdit diare, Departemen Kesehatan Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa
RI dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat terdapat hubungan antara kebersihan botol
kecenderungan kenaikan insidensi. Tahun susu dengan kejadian diare. sebagian
2000 incident rate (IR) penyakit diare besar bayi yakni sebanyak 87,9% tidak
301/1000 penduduk, tahun 2003 naik mengalami diare dengan ibu yang
menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 memiliki cara pencucian botol susu yang
naik menjadi 423/1000 penduduk dan baik.1
tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Di Banjarmasin, penelitian hubu-
Untuk daerah Kalimantan Selatan menurut ngan antara higienitas botol susu dengan
data dari Dinas Kesehatan Provinsi kejadian diare belum banyak dilakporkan.
Kalimantan Selatan masih banyak ditemui Oleh karena itu, penelitian ini perlu
kasus diare. Sebagai perbandingan kasus dilakukan
diare pada tahun 2008 sebanyak 54.316
kasus, 2009 sebanyak 72.020 kasus, tahun METODE PENELITIAN
2010 sebanyak 52.908 kasus, serta tahun Penelitian ini bersifat observasional
2011 sebanyak 66.765 kasus, dan hanya analitik dengan pendekatan case control.
sekitar 45 persen dari kasus diare tersebut Sampel pada penelitian ini adalah balita
yang ditangani.Berdasarkan data dari usia 1-5 tahun yang berobat di Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada Kelayan Timur Banjarmasin yang diambil
tahun 2015 kasus diare sebanyak 12.665 dengan purposive sampling. Sampel
kasus.3,4 dikelompokkan menjadi 2, yaitu kelompok
Anak-anak terutama balita sangat kasus yang merupakan pasien yang
gemar menggunakan botol susu. Susu menderita diare dan kelompok kontrol
formula umumnya menjadi pelengkap yang merupakan pasien yang tidak terkena
disamping ASI atau bahkan menjadi diare.
kebutuhan pokok bagi anak-anak yang Instrumen penelitianyang digunakan
sudah tidak mendapatkan ASI. dalam penelitian ini adalah buku registrasi

48
Harris,MF.dkk.Hubungan Higienitas Botol Susu...

diare Puskesmas Kelayan Timur, lembar 66 responden yang terbagi atas33


wawancara/data isian dan timbangan. kelompok kasus dan 33 kelompok
Peneliti dilakukan dengan kontrol.Kelompok kasus didapatkan lebih
pengumpulan data yang diperoleh melalui banyak dengan higienitas botol susu yang
wawancara dengan kuisioner. Sementara buruk yaitu sebanyak 21 responden
itu, analisis data menggunakan uji chi- dibandingkan dengan kelompok kontrol
squaredengan tingkat kepercayaan 95%. yang berjumlah sebanyak 11
Besarnya risiko kejadian diare pada ibu respondensedangkan pada kelompok
dengan higenitas botol susu yang kontrol di dapatkan lebih banyak dengan
burukdinyatakan sebagai nilai OR (Odds higienitas botol susu yang baik yaitu
Ratio). sebanyak 22 responden dibandingkan
Penelitian ini dilakukan di wilayah dengan kelompok kasus yang berjumlah
Puskesmas Kelayan Timur. Penelitian 12 responden
dilakukan pada periode 1 Mei 2016 – 31 Hubungan higienitas botol susu
Juli 2016. dengan kejadian diare di Puskesmas
Kelayan Timur periode Mei 2016 -
HASIL DAN PEMBAHASAN September 2016 diketahui dengan menguji
Penelitian hubungan antara hipotesa tersebut dengan uji chi-square.
higienitas botol susu dengan kejadian diare Pada uji tersebut didapatkan nilai ρ=0.014
telah dilakukan di wilayah kerja dan odds ratio sebanyak 3,5. Hal ini
Puskesmas Kelayan Timur di Banjarmasin menunjukkan bahwa terdapat hubungan
pada tanggal 1 Mei 2016 – 31 Juli 2016. yang bermakna antara higienitas botol susu
Responden yang di teliti berjumlah 66 dengan kejadian diare pada balita di
balita dengan kriteria inklusi Puskesmas Kelayan Timur dengan OR
menggunakan botol susu, tidak menderita sebesar 3,5 dapat disimpulkan bahwa
gizi kurang atau buruk, tidak mempunyai balita dengan higienitas botol susu buruk
alergi, tidak terdapat intoksikasi makanan berisiko 3,5 kali lebih besar untuk
dan menggunakan air bersih. menderita diare dibandingkan dengan
Berdasarkan Tabel 1 hasil penelitian higienitas botol susu baik.
di Puskesmas Kelayan Timur didapatkan

Tabel 1 Hubungan antara higienitas botol susu dengan kejadian diare di wilayah
puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin
Kelompok Kelompok Odds
Higienitas Botol susu Nilai ρ
Kasus Kontrol Ratio
Buruk 21 (63,63%) 11 (33,33%)
Baik 12 (36,36%) 22 (66,66%) 0,014 3,5
Total 33 (100%) 33 (100%)

Higienitas botol susu dikatakan baik benar bersih menggunakan air bersih yang
apabila responden melakukan 5 hal dalam mengalir, dan kelima merebus botol di
pencucian botol susu yaitu, pertama dalam air selama 5-10 menit. Higienitas
memisahkan botol, dot, dan tutup botolnya botol susu buruk apabila salah satu dari hal
serta mencucinya dengan air sabun, kedua di atas tidak dilakukan. Higienitas botol
menggunakan sikat khusus untuk susu buruk dapat menyebabkan terjadinya
membersihkan botol susu, dot dan tutup diare, cara pencucian botol dan
botolnya, ketiga menyikat dengan bersih penggunaan botol susu yang tidak steril
bagian dasar botol dan bagian leher botol, dapat menjadi faktor resiko penyakit diare,
keempat membilas botol hingga benar- akibat dari penggunaan botol susu yang
tidak steril ini memudahkan pencemaran

49
Berkala Kedokteran, Vol.13, No.1, Feb 2017: 74-52

oleh bakteri. Sewaktu susu dimasukkan ke PENUTUP


dalam botol yang tidak bersih, maka akan Berdasarkan hasil penelitian yang
terjadi kontaminasi bakteri dan bila tidak telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
segera diminum bakteri akan tumbuh. Cara terdapat hubungan antara higienitas botol
yang salah dalam penggunaan botol susu susu yang buruk dengan kejadian diare
dapat menyebabkan bakteri berkembang. dengan nilai p=0.014 dan OR=3,5.
Dari berkembangnya bakteri dalam botol Saran untuk penelitian ini untuk
susu bisa mengganggu sistem pencernaan penelitian yang akan datang diharapkan
bayi.6 agar mampu mengembangkan penelitian
Apabila higienitas dari botol susu selanjutnya, dengan memberikan contoh
kurang maka akan mudah untuk cara membersihkan botol susu secara
terkontaminasi bakteri, setelah terpapar langsung dengan menggunakan air, sabun,
bakteri maka bakteri akan masuk ke dalam dan sikat. Selain itu masyarakat juga
tubuh balita bersama dengan susu yang diharapkan untuk lebih menjaga higienitas
diminum, kemudian bakteri itu akan botol susu dari balitanya agar terhindar
menuju ke sel-sel epitel usus halus dan dari risikodiare.
akan menyebabkan infeksi dan
merusakkan epitel tersebut. Sel-sel epitel DAFTAR PUSTAKA
yang rusak akan digantikan oleh sel 1. Musawir MA, Arsin AA, Rismayanti.
enterosit yang baru yang berbentu kuboid Kontaminasi Bekteri Eschercia Coli
yang belum matang sehingga fungsi fungsi pada botol susu dengan kejadian diare
sel-selnya masih belum bagus. Hal ini pada bayi. Fakultas Kesehatan
menyebabkan vili-vili usus halus akan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
atrofi dan tidak dapat mneyerap cairan 2013;10(3):1-11
dengan baik. Cairan tadi akan terkumpul di 2. Mafazah, Lailatul. Ketersediaan sarana
usus halus dan akan meningkatkan tekanan sanitasi dasar, personal hygiene ibu
osmotic usus halus. Hal ini menyebabkan dan kejadian diare. Jurnal Kesehatan
banyak cairan yang tertarik ke usus halus Masyarakat, 2013;8(2):176-182.
sehingga akan menyebabkan 3. Kementrian Kesehatan RI. Situasi
hiperperistaltik usus. Cairan yang tidak diare di Indonesia. Buletin Jendela data
diserap tadi akan didorong keluar dan dan informasi kesehatan. 2011;2:1-44
terjadilah diare.7 4. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Higienitas botol susu yang kurang Selatan. Profil kesehatan provinsi
akan menyebabkan botol susu Kalimantan Selatan. 2011
terkontaminasi bakteri, setelah terpapar 5. Paramitha GW, Soprima M, Haryanto
bakteri maka bakteri akan masuk ke dalam B. Perilaku ibu pengguna botol susu
tubuh balita bersama dengan susu yang dengan kejadian diare pada balita.
diminum lalu anak dapat terjangkit Makara kesehatan, 2010;14(1):46-50.
penyakit diare. Di Indonesia 75% 6. Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi A,
masyarakatnya memberikan susu botol Simadibrata M, Setiati S, et all. Buku
kepada balita. Indonesia sebagai negara
ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jilid
berkembang juga merupakan salah satu
III. Jakarta: Interna Publishing, 2010.
konsumen susu botol. Botol susu yang
tidak steril amat berbahaya sebab menjadi 7. World gastroenterology Organisation.
media berkembang-biaknya mikro- Acute diarrhea in adults and children: a
organisme yang bersifat patogen seperti global perspective. 2012;1:1-24
bakteri, virus dan parasit,yang dapat
menyebabkan penyakit, salah satunya
diare.1,4,8

50
Harris,MF.dkk.Hubungan Higienitas Botol Susu...

8. The plastic industry trade association.


2013; (online),
(http://www.plasticsindustry.org/About
Plastics/content.cfm?ItemNumber=823
, diakses pada 4 April 2016)

51
Berkala Kedokteran, Vol.13, No.1, Feb 2017: 74-52

52

You might also like