You are on page 1of 188
PERATURAN LELANG (KEBIJAKAN, ASPEK HUKUM LELANG) Dr. TINTIN SURTINI, SH, MH, MKN LELANG SECBRA oMOM Sejarah Lelang Herodotus menulis bahwa lelang mulai ada kira-kira tahun 5Q0 SM di Babylon,. Lelang yang paling kuno yang pertama kali diketahui, adalah Lelang Belanda (Dutch Auction) merupakan sistem harga menurun dimana pejabat lelang menentukan harga permulaan dan membatasi harga pada saat menurun sampai dia menemukan penawar dengan harga khusus. Sistem ini menghasilkan harga yang lebih baik bagi penjual berdasar keputusan yang bergantung pada keadaan pasar. Dalam lelang Belanda, pejabat lelang memulai dengan menyebutkan harga yang cukup tinggi sehingga tidak ada penawar yang mau membeli unit itu dengan harga itu pula. Harga itu kemudian secara berangsur-angsur menjadi rendah sampai seorang penawar menerima penawaran dengan harga tersebut. Lelang jenisnya lainnya yang kuno yaitu Lelang Inggris (Enylish Auction). Dalam lelang Inggris (terbuka dengan harga tinggi), pejabat lelakg memulai dengan menyebutkan harga rendah dan kemudian berangsur-angsur menaikkan harganya. Masing-masing penawar mengindikasikan bahwa dengan menggunakan isyarat tangan, dengan mengangkat kartu yang sudah dinomori, berapa banyak unit yang akan dibelinya pada harga itu Sejarah Lelang (lanjuta Selanjutnya di Roma ditemukan lelang yang menyerupai cara lelang yang terkenal pada saat ini. Lelang yang dimaksud diugiumkan kepada publik oleh Herald (catatan). Penjualan di atrium pelelangan (gedung lelang) menawarkan bidang-bidang tanah untuk dijual dan mengisyaratkan harga yang dipesan. Akhimya sebidang tanah itu akan dijual pada penawar yang berhasil. Lelang diadakan di bawah sistem penawaran dengan harga tinggi, sebagaimana kata "lelang” di- hubungkan dengan akar kata latin "augere” dan “auctum’, yang berarti “naik/tinggi”. Sejarah Lelang (lanjuta Di Inggris ditemukan catatan sejarah lelang, Chattel seorang pejabat lelang menemukan penjualan gambar (lukisan) dan alat-alat perabot dilakukan oleh para pengusaha di restoran (coffee house), rumah umum sebagaimana terungkap dari sebuah katalog bulan Pebruari 1689/90 yang berkenaan dengan penjualan lukisan melalui lelang di Barbados Coffee House’. Terungkap dalam katalog tersebut adanya Syarat-syarat Penjualan "Conditions of Sale’, yaitu ‘bahwa tidak ada orang-orang yang akan diakui penawarannya, atas lukisan mereka sendiri, dst. Lelang tanah yang pertama dilakukan di Inggris kira-kira tahun 1739, ketika sebuah iklan penjualan estate bangkrut di London Evening Post, dilelang sebuah rumah di Paddington. Jika hal ini merupakan lelang tanah yang pertama, maka pejabat lelang yang pertama adalah Christopher Cock dari Great Pizza, Covent Garden. Mendekati tahun 1740 dia mengiklankan rangkaian estate yang akan‘dijual ‘di Whitsun Monday at Three di sore hari’ aqoo0oo0oo0dadn Sejarah Lelang (lanjutan...) Pertengahan abad ke 18, dua rumah lelang terbaik di London dimulal. Sotheby berdiri sekitar tahun 1730-an, lelang yang pertama diadakan tahun 1744. Pendirinya adalah Samuel Baker, seorang penjual buku dan penerbit. Pada tahun 1880, pada kematian Baker keponakan laki-lakinya John Sotheby dimasukkan ke perkongsian. Antara tahun 1861 dan 1924 perusahaannya diperluas di bawah naungan Sotheby, Wilkmison dan Hodge, kemudian menjadi Sotheby dan Co dan kemudian, dari tahun 1975, Sotheby Parke Bernet dan Co. Pada abad ke 19, berbagai jenis barang dijual seperti buku-buku, gambar- gambar (lukisan), barang-barang perhiasan, koin-koin, minuman anggur, dan alat-alat perabot. Lelang di Indonesia secara resmi dikenal dengan diberlakukannya Vendu Reglement (Stbl. Tahun 1908 Nomor 189 diubah dengan Stbl. 1940 Nomor 56) ‘oleh Pemerintah Hindia Belanda, berlaku pada tanggal 1 April 1908, yang masih berlaku hingga saat ini, sebagai peraturan tertinggi yang mengatur pokok-pokok lelang berdasarkan Pasal Il Aturan Peralinan Undang-Undang Dasar 1945. ‘ |76°4'6°918' 39 863 9 9'6'9'3 86 Vat coud (1908) eee [ Vendumesteer Klas II (Batavia; Bandung, | (airy, SanReueh | SEE elie = Niele | | Makassar, Banda — Aceh. ee ada NEEM tars , le |! | (diangkat pada tahun 1919 Mei menjembatani Dasar Pertimbangan Dihapuskannya Lembaga Komisioner Lelang Negara (SK No.D.15.4/D1/16-2 tanggal 2 Mei 1972) 1. Bahwa dengan Inpres 9 tahun 1970, pemindahtanganan —_ barang-barang* yang dimiliki/dikuasai negara harus dilaksanakan di hadapan Pejabat Lelang sesuai Undang-Undang. Bahwa pelelangan-pelelangan pada umumnya sudah dapat ditampung dan diselesaikan oleh Kantor Lelang Negara dan atau Kantor-Kantory Pejabat Lelang Kelas II seeseseseseeseds9agsqgqeqq9 1960 Ditjen Pajak 0 \ Pertimbangan Unit Lelang digabung dan berada di bawah Ditjen Pajak : 1, Penerimaan negara yang dihimpun lelang negara berupa Bea Lelang ya merupakan salah satu jenis pajak id langsung. le 2. Saat itu baru saja terbentuk Undang-Unde Nomor 19 tahun 1959 tentang Pena Pajak dengan Surat Paksa dimana ler lelang sangat diperlukan dalam pe penagihan pajak. es9sgs9egd00086 eagqo0s 2 eeoo0oado0o0ascacea 6 6 95. wT DEFINISI LELANG -Gae Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang (Pasal 1 VR Jo Pasal 1 angka 1 PMK 93/2010). Setiap pelaksanaan lelang harus dilakukan oleh dan/atau dihadapan Pejabat Lelang kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah. (Pasal 1a VR Jo Pasal 2 PMK No. 93/2010) Lelang harus memenuhi unsur-unsur berikut: 1. penjualan barang di muka umum; a . didahului dengan upaya pengumpulan peminat melalui pengumuman; oN dilakukan oleh dan atau dihadapan pejabat lelang; » harga terbentuk dengan cara penawaran lisan naik-naik atau turun-turun dan atau tertulis. Unsur-Unsur Jual Beli vA G Q Pasal 1457 KUH Perdata, merumuskan ‘“jual béli” adat persetujuan, dengan mana pihak satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain untuk membayar harga yang dijanjikan Q_ Unsur-unsur yang tercantum dalam defenisi tersebut adalah: 1. Adanya subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli; 2. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan harga; , 3. Adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pjfiak penjual dan pembeli, Objek jual beli Q Dalam KUHPerdata ditemukan dua istilah, yaitu benda (zaak) dan barang (goed). ‘ Q Pada umumnya yang diartikan dengan benda (berwujud, bagian kekayaan, hak) ialah segala sesuatu yang “dapat” dikuasai manusia dan dapat dijadikan objek hukum (Pasal 499 KUH Dagang) Q Menurut Mariam Darus, asas-asas umum dalam hak kebendaan: PNP ee wy Asas sistem tertutup; Asas hak mengikuti benda (droit de suite); Asas publisitas (openbaarheid); Asas spesialitas; Asas totalitas Asas accessi; ‘Asas pemisahan horizontal, Asas dapat diserahkan. + 7 yu0TNN 9 Y,VUIO9V9V909 YY Jual beli sebagai perjanjian konsensuil/obligatoir Q. Jual beli sebagai perjanjian bernama yang diatur dan diberi nama oleh KUHPerdata, tunduk pada ketentuan umum perjanjian, baik syarat sahnya perjanjian, akibat hukumnya dan asas-asasnya. Q Pasal 1313 KUHPerdata memberikan rumusan tentang "perjanjian" sebagai berikut "Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”. Q Pasal 1320 KUHPerdata, mengatur 4 (empat) syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya perjanjian, yaitu: a. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; b. kecakapan untuk membuat suatu perjanjian; c. suatu hal tertentu; d. suatu sebab yang halal. sau ava,gagFV,TaVIaIN YS Asas Dalam Hukum Perjanjian 1. asas kebebasan mengadakan perjanjian (partij otonomi); asas konsensualisme (persesuaian kehendak); asas kepercayaan (vertrouwensbeginsel); * asas kekuatan mengikat; asas persamaan hukum; asas keseimbangan; asas kepastian hukum; asas moral; asas kepatutan; 10. asas kebiasaan. ex pengays ysoo0 009 xsaoa9Qyn0o 07g 900%n Akibat Hukum dari Perikatan Qakibat hukum perjanjian, yang memenuhi keabsahan memiliki kekuatén yang mengikat bagi para pihak, dan a 1 at hukum dari adanya perikatan itu adalah: Para pihak terikat pada isi perjanjian dan juga berdasarkan kepatutan, kebiasaan dan Undang-Undang (Pasal 1338, 1339 dan 1340 KUHPerdata);. ‘ Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik (good faith) sesuai Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata), Persetujuan-persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik; Kreditur dapat rmemintakan pembatalan perbuatan debitur yang merugikan kreditur (actio pauliana, Pasal 1341 KUHPerdata). Yurisprudensi Mahkamzh Agung tentang jual beli, Putusan Mahkamah Agung Nomor: 350K/Sip/1968 menyatakan, “Jual beli adalah bersifat obligatoir sedangkan hak milik atas barang yang diperjualbelikan baru berpindah bila barang tersebut telah diserahkan secara yuridis”. ‘ sary av, 7 9 99 99 990 99 9 Penyerahan barang dalam jual beli 1 Penjual memiliki kewajiban untuk: 1. memelihara dan merawat kebendaan yang akan diserahkan kepada pembeli hingga saat penyerahannya; 2. menyerahkan kebendaan yang dijual pada saat yang telah ditentukan, atau jika tidak telah ditentukan saatnya, atas permintaan pembeli; 3, menanggung kebendaan yang dijual tersebut. (1 Mengenai penanggungan menurut Pasal 1491 KUHPerdata, kewajiban penjual dua hal: 1. _menjamin penguasaan barang yang dijual itu secara aman dan tenteram, 2, menjamin terhadap adanya cacat-cacat barang tersembunyi, atau yang sedemikian rupa hingga menerbitkan alasan untuk pembatalan pembelian, namun diperbolehkan diperjanjikan bahwa penjual tidak menanggung sesuatu apapun. \ x,oyganvega9a9e97a9a8eaNNN Syarat Penyerahan Q Berdasarkan Pasal 584 KUHPerdata, syarat penyerahan sebagai berikut 1. Alas hak (rehtstitel) berupa perjanjian konsesuil, obligatoir. 2. Perjanjian kebendaan (zakelijke overeenkomst). 3. Dilakukan oleh orang yang wenang menguasai. Q Penyerahan barang tidak bergerak khususnya tanah, dengan penyerahan yurisis berupa balik nama di Kantor Pertanahan. Dengan berlakunya UUPA, proses terjadinya peralihan hak milik yang sudah dibukukan sebagai berikut: ¥ Fase pertama: berupa perjanjian konsensuil/obligatoir Fase kedua: pihak penjual dan pembeli harus menuangkan kehendak tentang penyerahan itu dalam akta PPAT. ¥ Fase ketiga: Pendaftaran di Kantor Pertanahan. a) x,oaoa0 gn 90 90909 ee ee ee OQ Perja 1. 2. ‘ Karakter Perjanjian Jual Beli n jual beli berdasarkan KUHPerdata harus memenuhi karakter: ‘Ada dua pihak dalam perjanjian, yaitu penjual dan pembeli. Ada persetujuan atau sepakat antara penjual untuk memindahkan hak milik terhadap barang kepada pembeli dan persetujuan pembeli untuk menyerahkan sejumlah uang sebesar harga penjualan, karena sifat jual beli adalah konsensual \ ‘Ada barang yang menjadi objek jual beli. ‘Ada harga tertentu yang disepakati dalam bentuk uang. Merupakan perjanjian obligatoir, menimbulkan hak dan kewajiban penjual dan pembeli. Beralihnya hak milik terjadi setelah perjanjian kebendaan/penyerahan. ,aNgAaF9V,FV,IVAVIIVVIVY Lelang sebagai perjanjian konsensuil/obligatoir Lelang termasuk perjanjian bernama (nomingat)/perjanjian khusus (benoemd), karena mempunyai nama sendiri "lelang” yang diatur dan diberi nama oleh pembentuk Undang-Undang, yaitu dalam Vendu Reglement. Lelang tidak secara khusus diatur dalam KUHPerdata tetapi termasuk perjanjian bernama di luar KUHPerdata. Pasal 1319 membedakan perjanjian atas perjanjian bernama (nominaat) dan perjanjian tidak bernama (innominaat) atau perjanjian khusus (benoemd) dan perjanjian umum (onbenoemd). Perjanjian khusus adalah perjanjian yang mempunyai nama sendiri, di atur dan di beri nama oleh pembentuk undang-undang, berdasarkan tipe yang paling banyak terjadi sehari-hari, Perjanjian khusus terdapat dalam Buku Ill Bab V s/d XWll KUH Perdata. Penjualan lelang dikuasaf oleh ketentuan-ketentuan KUHPerdata mengenai jual beli yang diatur dalam KUHPerdata Buku Ill tentang Perikatan. Pasal 1319 KUHPerdata berbunyi: semua perjanjian baik yang mempunyai nama khusus, maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab ini dan bab yang lalu”. ee ee ee ee es ee ee ie ee ie ie ie ee ie | Lelang sebagai perjanjian konsensuil/obligatoir . (2 Lelang sebagai perjanjian jual beli merupakan suatu perjanjian konsensuil artinya lelang sudah dilahirkan sebagai suatu perjanjian yang sah, mengikat atau mempunyai kekuatan hukum pada detik tercapainya sepakat antara penjual dan pembeli lelang mengenai unsur-unsur yang pokok (essensialia) yaitu barang dan harga lelang, yang terjadi pada saat pejabat lelang untuk kepentingan penjual menunjuk penawar yang tertinggi dan mencapai harga limit sebagai pembeli lelang. Q Sifat konsensuil jual beli ditegaskan dalam Pasal 1458 KUHPerdata \ Q Perjanjian lelang itu hanya obligatoir saja, artinya lelang belum memindahkan hak milik, lelang baru meletakkan hak dan meletakkan kewajiban pada kedua belah pihak, yaitu memberikan kepada pembeli hak untuk menuntut diserahkannya hak milik atas barang yang dijual eqaaeaeaseaesa9gsqg9gq0aeaqqés8s3 ada dua pihak dalam perjanjian, yaitu penjual dan pembeli; ada persetujuan atau sepakat antara penjual untuk memindahkan hak milik terhadap barang kepada pembeli dan persetujuan pembeli untuk menyerahkan sejumlah uang sebesar harga penjualan, karena sifat jual beli adalah konsensual; . ada barang yang menjadi objek jual beli; . ada harga tertentu yang disepakati dalam bentuk uang; . merupakan perjanjian _konsensuil/obligatoir, menimulkan hak dan kewajiban penjual dan pembeli; |. beralihnya hak milik terjadi setelah perjanjian kebendaan/penyerahan berdasarkan risalah lelang, 24 yaaa, 79g9g9N 9990 999 ¥ Lelang Memiliki Indentitas dan Karakteristik Sendiri, yaitu: 1. penjualan barang di muka umum; 2. didahulul dengan upaya pengumpulan peminat melalui pengumuman/publikasi kepada khalayak umum; 3. dilakukan oleh dan atau dihadapan pejabat lelang, selaku perantara; 4. harga terbentuk dengan cara penawaran lisan naik-naik atau turun- turun dan atau tertulis. , Keempat hal tersebut di atas membedakan lelang dari jual beli biasa. 25 x,aaa7v,7avFVIV,IIVIAVAY Penyerahan barang dalam lelang Tahap perjanjian kebendaan (zakelijk) atau levering atau penyerahan pada penjualan lelang adalah saat beralihnya kepemilikan dri penjual kepada pembeli. Pasal 1474 KUHPerdata, penjual memiliki kewajiban untuk memelihara dan merawat kebendaan yang akan diserahkan kepada pembeli hingga saat penyerahannya; menyerahkan kebendaan yang dijual pada saat_yang telah ditentukan, atau jika tidak telah ditentukan saatnya, atas permintaan pembeli; re ee ee ee ee ee ee ee ee ee i ee | Penyerahan barang dalam lelang hal yang dialihkan penjual kepada pembeli: 1. barang objek jual beli (property) ; dan 2. hak kebendaan yang melekat pada barang itu. 1 Penyerahan barang bergerak dilakukan pemindahan hak kebendaan baik secara ik dan nyata melalui penyerahan nyata (feitelijke levering).. Q Penyerahan barang tidak bergerak dilakukan dengan membuat akta otenti Penyerahan atas barang bergerak dalam lelang dilakukan pemindahan hak kebendaan baik secara fisik dan nyata melalui penyerahan nyata (feiteliike fevering). dengan cara penyerahan fisik dari kebendaan tersebut dari penjual dan pembeli, sesuai dengan prinsip bezit atas kebendaan bergerak pada Pasal 1977 ayat (1) KUHPerdata. ‘ Y,ATFVV,9V9V909 YUN FV VY Penyerahan kebendaan tidak bergerak penyerahan dilakukan dengan membuat akta otentik yang bertujuan untuk mengalihkan hak atas tanah tersebut. Dengan demikian sebelum penyerahan terlebih dahulu ada peristiwa perdata berupa perjanjian antara penjual dan pembeli dalam wujud jual beli yang bertujuan mengalihkan hak milik tersebut. Untuk barang tidak bergerak penyerahan nyata (feiteliike levering) ditakukan pembeli lelang, dengan memintakan penyerahan nyata dari termohon eksekusi/debitor yang menguasai obj&k lelang. Jika tidak dapat dapat dilakukan penyerahan nyata secara damai, maka dilakukan eksekusi rill atas barang yang dilelang, Pasal 200 ayat (11) HIR atau Pas! 218 ayat (2) RBG berbunyi: enggan meninggalkan barang yang tidak bergerak, Ketua Pengadilan "Jika pihak tereksekusi (orang yang barangnya dijual lelang) mengeluarkan surat perintah kepada pejabat yang berwenag yang menjalankan surat juru sita, suapaya dengan bantuan panitera Pengadilan Negeri memerintahkan tereksekusi besertakeluarganya meninggalkan dan mengosongkan barang yang dijual, jika perlu dengan bantuag polisi yaya, Vv, FV, 9F 999909 ASAS-ASAS LELANG Beberapa asas yang mendasari ketentu: dalam peraturan lelang dan tercermin dalam lelang yang dapat dikemukakan antara lain adalah Q Asas Transparansi (Transparency/Pul Q Asas Persaingan (Competition), a Q Asas Kepastian (Certainty), Q Asas Pertanggungjawaban (Accountab Q Asas Efisiensi (Efficiency), es eaqaseq0aeqcqe 920646939863 3 1. Asas_ Transparansi (Transparency/Publicit keterbukaan dalam pelelangan. Hal ini tam lain dari adanya keharusan bahwa setiap pt} didahului dengan pengumuman lelang, balk bentuk iklan, brosur, atau undangan. Pengui lelang dapat dilakukan melalui media cetak da media elektronik. Di samping untuk menarik \ pi lelang sebanyak mungkin, pengumuman. lela dimaksudkan sebagai kontrol sosial dan* perli publik. 2. Asas Persaingan (Competition), yaitu kare peserta lelang bersaing dan peserta dengan pet tertinggi yang sudah mencapai atau di ata: yang akan dinyatakan sebagai pemenang: s,s... 79799 99 9999909 ta 3. Asas Kepastian (Certainty), artinya independ . Asas Pertanggungjawaban (Accountability) . Asas Efisiensi (Efficiency), artinya karena lelang Lelang seharusnya mampu membuat_ kepa! penawar tertinggi dinyatakan sebagai pemenang pemenang lelang yang telah melunasi kewaji memperoleh barang beserta dokumennya. pelaksanaan lelang dapat dipertanggungjawabl Pemerintah melalui Pejabat lelang berperan untuk jalannya lelang dan membuat akta autentik yai Risalah Lelang. w pada suatu saat dan tempat yang ditentukan d terjadi pada saat itu juga maka diperoleh efisiey waktu, karena dengan demikian barang seca dikonversi menjadi uang. ysvo9a.7o0790 90 9 99 999 9909 DASAR HUKUM LELAN Secara garis besar dasar\' hukum lelang terbagi menjadi dua bagian : a > re ee ee ee ee ee ee ee | QyU YD % Peraturan Lelang (Vendu Reglement) Stbl. 1908 Nb.189 Instruksi Lelang (Vendu Instructie) Stbl. 1908 No.190 PP No. 1 Tahun 2013 (Jenis dan Tarif PNBP Pada Kementerian Keuangan) Peraturan Pelaksanaannya: PMK No.27/PMK.06/2016 (Petunjuk Pelaksanaan Lelang) b. PMK No. 174/PMK.06/2010 (PL Kelas |) c. PMK No. 175/PMK.06/2010 (PL Kelas Ii) d. PMK No. 176/PMK.06/2010 (Balai Lelang) > e. e. » PMK No, 45/PMK.06/2013 (PMPJ) PerDirjen No. 03/KN/2010 (Juknis Pelaksanaan ‘Lelang) yxsaoayaon0va7T.a9a909g 90990 FTV "5, Undang-Undang /Undang = Hukum —_Perdata) » Stbl1847 No.23). 2. RBG s.1927/227 dan RIB/HIR | Stb. 1941 Nod. 3. Undang-Undang Nomor 49 | Tahun 1960 tentang PUPN. 4. Undang-Undang No.8_ tahun 1981 tentang Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Nomor 10 ‘Tahun 1995 tentang Kepabeanan |) 6. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang —-Perbankan sebagaimana telah_—_diubah dengan UU No. 10 tahun 1998. 7. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah. Hukum Positif di Indonesia yang Mengamanatk Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang(UMUM) No. Nomor 19 T: Undang-Undang Nomo| 2000 tentang Penagi Dengan Surat Pakeh. 9. Undang-Undang Nomor| 4! 1999 tentang Jaminan Fiflu 10.Undang-Undang Nomor| 1 2004 Tentang Negara. 11.Undang-Undang Nomor 37 2004 tentang Kepailiths Penundaan Kewajiban Pen Utang. Perbendal 12,Undang-undang Nomor A a 2004 tentang LPS: 13.Undang-undang npimor; 2004 tentang Kehutana: 14.Undang-Undang No ta tentang Sistem ResiGuda 15.Undang-Undang No.2 tentang PajakDaeral Daerah. yaaoyanvnvngaga9oa7g9g9gN NNN Unsur-Unsur Lelang Dilakukan pada suatu saat dan tempat yang telah ditentukan; ‘ Dilakukan dengan cara mengumumkannya terlebih dahulu; Dilakukan dengan cara penawaran atau pembentukan harga yang khusus, yaitu dengan cara penawaran harga secara lisan atau secara tertulis yang kompetitif; Peserta mengajukan penawaran tertinggi akan dinyatakan sebagai pemenang/pembeli; Pelaksanaan lelang dilakukan dengan campur tangan/dihadapan/di depan Pejabat Lelang;, Setiap pelaksanaan lelang harus dibuat Risalah ,\* Lelang oleh Pejabat Lelang yang melaksanakan lelang. ysougougavngayaoaaayFV TV N YD TERMINOLOGI! LELANG 1. Pengumuman Lelang adalah pemberitahuan kepada masyatal akan adanya Lelang dengan maksud untuk menghimpun pdm dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan. 2. Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusah/pé pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dent dan/atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang-int 3. Lelang Noneksekusi Wajib adalah lelang untuk melaksanakan| barang yang oleh peraturan perundang-undangan diharuskan dijue lelang. Le 4. Lelang Noneksekusi Sukarela adalah lelang atas barang mi orang atau badan hukum/badan usaha yang dilelang secara suke 5. Kantor Pejabat Lelang Kelas 11 adalah kantor swasta tempat 4 Pejabat Lelang Kelas Il. 6. Balai Lelang adalah Badan Hukum Indonesia berbentuk. Terbatas (PT) yang khusus didirikan untuk melakukanKegia bidang lelang a se ee ee ee ie ee TERMINOLOG! LELANG 7. Pejabat Lelang adalah orang yang berdasarkan_ peraturs undangan diberi wewenang khusus untuk melaksanakan penj secara lelang 8. Pejabat Lelang Kelas | adalah Pejabat Lelang Pegawai Dire Kekayaan Negara yang berwenang melaksanakan Lelang Eks¢kus Noneksekusi Wajib, dan Lelang Noneksekusi Sukarela. 9. Pejabat Lelang Kelas I adalah Pejabat Lelang swasta yang melaksanakan Lelang Noneksekusi Sukarela. 10.Pemandu Lelang (Afsiager) adalah orang yang membantu Pejaba untuk menawarkan dan menjelaskan barang dalam suatu pelaksana 11. Pengawas Lelang (Superintenden) adalah pejabat yang diber ke untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Pejabat L _ yX,o9a 7,999 999 99 990° TERMINOLOGI LELANG 12.Legalitas formal subjek dan objek lelang adalah suatu ki dokumen persyaratan lelang telah dipenuhi oleh pemohon sesuai jenis lelangnya dan tidak ada perbedaan data, hubungan hukum antara pemohon lelang/Penjual (subjek lelang) barang yang akan dilelang (objek lelang), sehingga nteyakinkan) Lelang bahwa subjek lelang berhak melelang objek lelang, dan 4b) dapat dilelang. \ 48. Lelang Ulang adalah pelaksanaan lelang yang dilakukan untuk’ lelang yang tidak ada peminat, lelang yang ditahan atau Pembelinya wanprestasi. 14. Nilai Limit adalah harga minimal barang yang akan dilelan; oleh Penjual/Pemilik Barang VIV9V999I99N9N99N907909009 |. 18. Kewajiban Pembayaran Lelang adalah harga yang harus dil; TERMINOLOG! LELANG 16.Harga Lelang adalah harga penawaran tertinggi yang digjul lelang yang telah disahkan sebagai pemenang lelang oleh Pejdp! 16.Pokok Lelang adalah Harga Lelang yang belum termasuk Bea dalam lelang yang diselenggarakan dengan penawaran harga atau Harga Lelang dikurangi Bea Lelang pembeli dalam ie diselenggarakan dengan penawaran harga secara inklusif 47.Hasil Bersih Lelang adalah Pokok Lelang dikurangi Bea Lel danvatau Pajak Penghasian atas penghasian dari pengalinan hal dan/atau bangunan (PPh Final) dalam lelang dengan penawaran' ekslusif, dalam lelang dengan penawaran harga inklusif dikurang ; Pembeli. dalam pelaksanaan lelang yang meliputi Pokok Lelang d: Pembeli. j yaya vvo0vn 99 99999999 TERMINOLOGI! LELANG 19.Bea Lelang adalah bea yang berdasarkan peraturan perun dikenakan kepada Penjual dan/atau Pembeli atas setiap pelak yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak. 20.Risalah Lelang adalah berita acara pelaksanaan lelang yang Pejabat Lelang yang merupakan akta otentik dan mempu pembuktian sempurna. 21.Minuta Risalah Lelang adalah Asli Risalah Lelang berikyt-tampi merupakan dokumen/arsip Negara. cr o 2 3 e bagian Risalah Lelang. 24. Grosse Risalah Lelang adalah Salinan asli dari Risalah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha suyuayoaay7o7v,9aF FV VND en) KELEBIHAN LELANG Objektif difaksanakan di muka umum, hak dan kewajiban diantara peserta lelang sama. Kompetitif penawaran yang khas sehingga tercipta kompetisi dan harga yang optimal. Built in Control dilakukan di bawah pengawasan umum dengan adanya pengumuman lelang. % Otentik dibuat Risalah Lelang sebagai berita acara yang otentik dan alat bukti yang sempurna serta dapat digunakan langsung untuk balik nama (tidak perlu AJB yang dibuat oleh Notaris/ PPAT). ,uaoay,avsgF9AVF9N FV NN Fungsi | | Publik | =) Fungsi FUNGSI LELANG 1. Mendukung Law Enforcement di bidang Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Perpajakan, dll., yaitu sebagai bagian eksekusi suatu putusan, termasuk Hak Tanggungan. 2. Mendukung tertib administrasi dan efisiensi pengelolaan dan pengurusan asset yang dimiliki atau dikuasai Negara/mengamankan penjualan dan pemindahtanganan Barang Yang Dimiliki/ Dikuasai Negara. Sebagai sarana transaksi Jual Beli barang yang memperlancar arus alu lintas perdagangan barang. \ Mengumpulkan Penerimaan Negara dalam bentuk Bea Lelang, PPh dan BPHTB guna membiayai tugas-tugas — pemerintah dan pembangunan. yuaovavIovo,9g 9 9 99 9909 Manfaat lelang bagi Penjual - ‘ 1. Mengurangirasa__kecurigaan/tuduhan_—kolusi_— dari masyarakat atau dari pemilik barang karena penjualannya dilakukan secara_ terbuka untuk umum, — sehingga masyarakat umum dapat mengontrol pelaksanaannya. 2, Menghindari kemungkinan adanya sengketa hukum. 3. Penjualan lelang sangat efisien karena didahului dengan pengumuman, sehingga peserta lelang dapat terkumpul pada saat hari lelang. 4, Penjual akan mendapatkan pembayaran yang cepat karena pembayaran dalam lelang dilakukan secara tunai. ‘ 5. Penjual mendapatkan harga jual yang optimal karena sifat : penjualan lelang yang terbuka dengan penawaran harga yang kompetitif. sano, 7y 7,907,999 99 99099 Manfaat Lelang bagi Pembeli 1. Penjualan lelang didukung oleh dokumen yang sah karena sistem lelang mengharuskan Pejabat Lelang meneliti lebih dahulu tentang keabsahan penjual dan barang yang akan dijual (legalitas subjek dan objek lelang) 2. Dalam hal barang yang dibeli adalah barang tidak bergerak berupa tanah, pembeli tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat akta jual beli ke PPAT tetapi dengan Risalah Lelang pembeli dapat langsung ke Kantor Pertanahan setempat untuk balik nama. HAl tersebut karena Risalah Lelang merupakan akta otentik dan statusnya sama dengan akta notaris. yaaa anv 07009 9 99 99 99 Peran Lelang dalam Perekonomian . 4. Lelang mampu memberi jawaban yang _pasti mengenai harga/nilai suatu barang dalam hal subjektivitas seseorang berpengaruh terhadap kualitas barang, kreativitas pembuatan dan nilai artistik suatu barang. 2. Lelang mampu memberi jawaban yang_pasti mengenai harga/nilai suatu barang pada saat. situasi perekonomian tidak menentu. 3. Lelang mampu memberi jawaban yang pasti mengenai status kepemilikan suatu barang. 4. Harga yang terbentuk pada lelang dapat menjadi standar dan barometer dalam _—_sektgr perekonomian tertentu. saan vega 9 9 99990909 Persamaan Lelang dengan Ten 1. 2. Dilakukan di muka umum; Didahului dengan pengumuman Perbedaan Lelang dengan Tender ile) Tender adalah pembelian/pengadaan bara g pembelian jasa pemborongan pekerjaan, sedar lelang adalah penjualan barang. Tender tidak dipimpin oleh Pejabat Lelang. A Penawaran dalam tender hanya dilakukai tertulis. Dalam tender, penjual banyak dan ¢ hanya satu. Sedangkan dalam sebaliknya. is a00 Oo aaasa09000498D PEJABAT LELANG (Pasal 1 angka 14 PMK Nomor : 27/PMK,.06/201 ‘ Pejabat Lelang (Vendumeester) yaitu orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan _diberi wewenang khusus untuk melaksanakan.penjualan barang secara lelang. = Pejabat Lelang y Kelas I yaitu berstatus pegawai DJKN, berwenang melaksanakan Lelang Eksekusi dan Lelang Noneksekusi Wajib serta Lelang Noneksekusi Sukarela. y Kelas II (Swasta) yaitu Pejabat Lelang swasta yang berwenang melaksanakan Lelang Non Eksekusi Sukarela ae0o9oaga90e—s99q99909sd94ssa Peran Pejabat Lelang Dalam Pemindahan Hak Q Partisipasi pejabat lelang dalam pembuatan Risalah Lelang dapat dipersamakan dengan partisipasi PPAT dalam pembuatan akta untuk pemindahan hak. 1. Perbuatan hukum pemindahan hak dalam lelang, sifatnya tunai. 2. Dengan dilakukannya perbuatan hukum lelang atas t8nah yang menja ‘obyek pemindahan kepada penerima hak atas tanah yaitu pembeli lelang. 3. Fungsi risalah lelang yang dibuat adalah sebagai bukti, bahwa benar telah dilakukan perbuatan hukum lelang yang bersangkutan. 4. Tata usaha penjualan lelang sifatnya terbuka untuk umum, karena dilakukan di hadapan umum dengan adanya pengumuman sebagai undangan pada umum/masyarakat. JENIS LELANG ass ST CECH eELH EHEC ELH KEL 99909090900900909000009009 Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusan/penethp! dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan itu, dan/ata ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, termasuk tetapi tidak ter Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN), Lelang Eksekusi Pengadilan, Lelang Eksekusi Pajak, Lelang Eksekusi Harta Pailit, Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT), Lelang Eksekusi Benda Sitaan Pasal 45 Kitab Undang-Undang Pidana (KUHAP), Lelang Eksekusi Barang Rampasan, Lelang Eksekusi Jaminan Fidusia, ge Lelang Eksekusi Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai atay Dikuasai Negara-Bea Cukai, 10. Lelang Eksekusi Barang Temuan, 11. Lelang Eksekusi Gadai, 12. Lelang Eksekusi Benda Sitaan Pasal 18 ayat (2) Undang-Updng 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 13. Lelang Eksekusi lainnya sesuai ketentuan peraturan yerundant ParoONa Con A a9e@6@sq6m999s9s9asssasasaasS TANGINONEKSEKUSI WAJIB. RB Fleet MUS leks S7/RMK.06/2016). yang oleh peraturan perundang-undangan diharuskan dijual termasuk tetapi tidak terbatas pada: 1. Lelang Barang Milik Negara/Daerah, 2. Lelang Barang Milk Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D 3. Lelang Barang Milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; 4. Lelang Barang Yang Menjadi Milik Negara-Bea Cukai, 5. Lelang Barang Gratifikasi; S 6. Lelang aset properti bongkaran Barang Milik Negara karega perba 7. Lelang aset tetap dan barang jaminan diambil alih eks bank dalam 8. Lelang aset eks kelolaan PT.Perusahaan Pengelola Aset; 9. Lelang aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasioni 10.Lelang Balai Harta Peninggalan atas harta peninggalan tidak harta kekayaan orang yang dinyatakan tidak hadir; 11.Lelang aset Bank Indonesi 12. Lelang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya dari tangan perta) 13. Lelang lainnya sesuai ketentuan peraturan perundai ys... 0.079 99 99 999999 Lelang atas barang milik swasta, orang atau badan hukum/ba\ yang dilelang secara sukarela, termasuk tetapi tidak terbatas|pé 1, Lelang Barang Milik BUMN/D berbentuk Persero, & 2. Lelang harta milik bank dalam likuidasi kecuali ditentuka i . peraturan perundang-undangan, 3. Lelang Barang Milik Perwakilan Negara Asing, dan 4, Lelang Barang Milik Swasta. Y, aang 9aIeaaIae aD { PERMOHONAN LELANG (Pasal 14 dan 12 PMK No.27/PMK.06/2016)... ysoN7yvy ee ee ee ee ee ee i i PEMOHON LELANG/ PENJUAL - Pengertian J » Penjual adalah orang, badan hukumiusaha atau instansi yang berdasarken peraturan perundang-undangan atau perjanjian berwenang untuk menjual barang secara lelang (Pasal 1 angka 19 PMK No.27/PMK,06/20%6). Penjual dapat berstatus pemilik barang, kuasa pemilik barang, atau oranglbadan yang oleh undang-undang atau peraturan yang berlaku diberi wewenang untuk menjual barang secara lelang. + Menetapkan syarat-syarat lelang tambahan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 19 PMK No 27/PMK.08/2016) ‘Memilih cara penawaran lelang (Pasal 64 PMIK No.27/PMK.08/2016) Pembayaran Pelunasan hasil lelang (Pasal 79 PMK No. 27/PMK.08/2016) Menerima Salinan Risalah Lelang (Pasal 94 PMK No.27/PMK.08/2016) eee yl Mengajukan permohonan lelang secaratertuls (Pasal 17 PMIK No.27/PMi 0612016) > Melengkap! syarat-syaratidoxumen-dokumen yang diperlukan (Pasal 11 PMK No.27/PMK.08/2016) > Menetapkan nilai limit yang wajar atas barang yang Milelang (Pasal 43 PMK No.2//PMK.08/2016) > Miclaksanakan pengumuman telang (Pasal 51 PMK No.27/PMK,06/2016) > Membayar bea lelang penjual dan Pajak/pungutan lainnya (misalnya PPh) (Pasal 72 PMK No. 27/PMK.O872016) | > Menyerahkan barang dan dokumen-dokumennya kepada pembeli lelang (Pasal 84 PMK No.27/PMIK.08/2016) ,UINNIVFIVFVFV9,FV,VIV V9 Tanggung Jawab Penjual (Pasal 17 PMI No.27/PMK.06/2016) > Penjual bertanggung jawab terhadap: a.keabsahan kepemilikan barang; b.keabsahan dokumen persyaratan lelang; c. penyerahan barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak dan dokumen kepemilikan kepada Pembeli. > Penjual bertanggung jawab terhadap gugatan perdata maupun tuntutan pidana yang timbul akibat tidak dipenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang lelang. Penjual bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi terhadap kerugian yang timbul karena ketidakabsahan barang dan dokumen persyaratan lelang > Penjual harus menguasai fisik barang bergerak yang akan dilelang, kecuali barang tak berwujud, termasuk tetapi tidak terbatas pada saham tanpa warkat, hak tagih, hak cipta, merek, dan/atau hak paten. v Penjual mempunyai peran yang sentral dalam pencajsaian tujuan lelang dan mewujudkan harga yang optimal, khususnya pada saat persiapan lelang. y,a7a9ga9N NNN yu) yy Kedudukan Penjual dalam Lelang Q Berdasarkan klausula risalah lelang, ketentuan KUHPerdata, kedudukan penjual \ sebagai berikut: 1. Penjual_mempunyai tanggung jawab menyerahkan barangnya dan menanggungnya (Pasal 1474 KUHPerdata), sehingga bertanggung jawab atas kebenaran atau atas cacat tersembunyi barang yang dilelang. 2. Tanggung jawab tersebut dikecualikan dengan alasan: 1 Klausuta risalah lelang telah mengatur ‘kekurangan dan kerusakan yang terlihat’, ‘kekurangan dan kerusakan yang tidak terlihat’ dan ‘cacat tidak mengakibatkan pembatalan penjualan dan Pasal 1506 KUHPerdata_memunghinkan diperjanjikan bahwa penjual tidak diwajibkan menanggung sesuatu apapun. ,7a9a9g90 9 FIV V9 9VVINVY ——— | PESERTA LELANG/PEMBELI Hak 1. Orang atau Badan Usaha dapat menjadi peserta lelang/pembeli kecuall yang nyate-nyata dilarang oleh peraturan yang berlaku, seperti Pejabat Lelang dan keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas dan ke bawah derajat pertama, suamilistri serta saudara sekandung Pejabat Lelang, Pejabat Penjual, Pemandu Lelang, Hakim, Jaksa, Panitera, Juru Sita, Pengacara/Advokat, Notaris, PPAT, Penilai, Pegawai DJKN, Pegawai Balai Lelang dan Pegawai Kantor Pejabat Lelang Kelas Il yang terkait langsung dengan proses lelang, 2. Selain pihak-pihak yang dimaksud pada point 1, pada pelaksanaan Lelang Eksekusi, pihak tereksekusi/debitor/tergugat/terpidana yang terkait denganSelang dilarang menjadi peserta lelang (Pasal 77 ayat (2) PMK No.27/PMK. 08/2016), 3, Peserta lelang yang memenuhi syarat dan sebagai penawar tertinggi yang telah melampaui atau Sama dengan nilai limit ditetapkan sebagai pembeli/pemnenang lelang > Melihat dan meminta Kelerangan atas dokumen-dokumen barang yang akan dilelang > Methat dan memeriksa barang yang akan dilelang, > Meminta kembali Vang Jaminan lelang bila tidak ditunjuk sebagai pembeli lelang (Pasal 39 PMK No.27/PNK.08/2016) | > Mendapatkan barang beserta dokumen-dokumennya bila ditunjuk sebagai pembeli lelang dan telah membayar semua kewajbannya, (Pasal 84 PMK No.27IPMIK.06/2016) > Meminta Kutipan dan kuitansi letang bila dtunjuk sebagal plmbel lelang dan telah membayar semua kewajibannya, (Pasal 94 PM No.27/PMK.06/2016) + yaa va7a9gag ,U 9 ,UNY KEWAJIBAN PESERTA LELANG/PEMBELI _ & Menyetor /menyerahkan Jaminan Penawaran Lelang (Pasal 34 PMK No.27/PMK.06/2016) & Peserta/kuasanya hadir dalam pelaksanaan lelang, dalam hal lelang dilakukan dengan penawaran dengan kehadiran. & Peserta Lelang yang bertindak untuk orang lain atau badan hukum. atau badan usaha harus menyampaikan surat kuasa yang bermaterai cukup kepada Pejabat Lelang dengan dilampiri fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Surat Izin Mengemudi (SIM)/Paspor pemberi kuasa dan penerima kuasa dengan menunjukkan aslinya (Pasal 76 PMKNo.27/PMK.06/2016) & Mengisi surat penawaran dengan baik dan benar dalam hal lelang dilakukan dengan penawaran tertulis. & Wajib melakukan penawaran, paling sedikit sama dengan Nilai limit dalam hal lelang dengan Nilai Limit diumumkan. & Membayar Pokok Lelang, Bea Lelang Pembeli bila ditunjuk sebagai pembeli lelang (Pasal 79 PMK No.27/PMK.06/2016). & Mematuhi tata tertib pelaksanaan lelang lelang. yXYAAaay 7,779 99999 9909 ‘ rere 1. Persiapan Lelang; li t osedur 2 | = Pgakganaan 2. Pelaksanaan Lelang; | Lela ng | 2-Pgeiganaan talons: ——= 2 Sao as $b ee PESERTA LELANG ‘ | Si » aeaqeqeq690909aeq9s9ga0as Penjelasan Prosedur Lelang 1 Persiapan Lelang a.Penjual mengajukan permohonan lelang. b.Kepala KPKNL menetapkan Jadwal Lelang. c. Pengumuman Lelang oleh Penjual. d. Peminat menyetor/menyerahkan uang jaminan. Pelaksanaan lelang Pelaksanaan lelang oleh Pejabat Lelang, Penawar yang tertinggi disahkan sebagai Pemenang Lelang/Pémbeli. . Purna lelang a. Pemenang Lelang wajib membayar Harga Lelang, Bea Lelang dan kewajiban lain b. KPKNL menyerahkan Kutipan Risalah Lelang c.KPKNL menyetor hasil bersih lelang kepada Pemohon Lelang dan menyetor Bea Lelang ke kas negara. seseaeaq0o0e0d0ds899899o0o00809839 Tempat dan Waktu Lelang Tempat Lelang (Pasal 22 PMK.No.27/PMK,06/2016) Tempat pelaksanaan lelang harus dalam wilayah kerja KPKNL atau wilayah jabatan Pejabat Lelang Kelas II tempat barang berada. Waktu Lelang : (Pasal 24 PMK No.27/PMK.06/2016) |v > Penetapan hari dan tanggal lelang memperhatikan jadwal dari KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II dan keinginan Penjual. > Pelaksanaan Lelang dilakukan pada jam dan hari kerja. Untuk lelang Sukarela dapat dilakukan di luar jam dan hari kerja setelah mendapat persetujuan dari Kepala Kanwil DJKN setempat. yaaa, va7a9ay,aeF9agaaFaNY Pengumuman Lelang Lelang wajib didahului dengan Pengumuman Lelang yg dilakukan oleh Penjual Maksud / Tujuan + Agar diketahui Masyarakat Luas (Upaya pengumpulan peminat & Marketing) + Beri kesempatan Verzet / Bantahan dari pihak yang, dirugikan yx,VU9N% . YN FIVIN00 ,UN SD ‘engumuman Lelang >» Lelang wajib didahului dengan Pengumuman Lelang yang dilakukan oleh Penjual, melalui surat kabar harian yang terbit dan/atau beredar di kota/kabupaten tempat barang berada (Pasal 51 PMK dan 53 PMK No.27/PMK.06/2016) Untuk Lelang Eksekusi terhadap barang tidak bergerak atau barang tidak bergerak yang dijual bersama-sama dengan barang bergerak, pengumuman lelangnya dilakukan 2 kali berselang 15 hari, pengumuman kedua paling singkat 14 hari sebelum pelaksanaan lelang. (Pasal 54 ayat (1) PMK. No.54/PMK.06/2016) Untuk Lelang Eksekusi terhadap barang bergerak dilakukan 1 (satu) kali paling singkat 6 (enam) hari sebelum pelaksanaan lelang (Pasal 54 ayat (2) PMK No.27/PMK.06/2016). ee ee ya44 sya av, vv | Pengumuman Lelang (lanjutan...) Pengumuman Lelang paling sedikit memuat: a. identitas Penjual; b. hari, tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan lelang dilaksanakan; c. jenis dan jumlah barang; d. lokasi, luas tanah, jenis hak atas tanah, dan ada/tidak adanya bangunan, khusus untuk barang tidak bergerak berupa tanah dan/atau bangunan; .. spesifikasi barang, khusus untuk barang bergerak; waktu dan tempat melihat barang yang akan dilelang; g. Jaminan Penawaran Lelang meliputi besaran, jangka waktu, cara dan tempat penyetoran, dalam hal dipersyaratkan adanya Jaminan Penawaran Lelang: Nilai Limit, kecuali Lelang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya dari tangan pertama dan Letang Noneksekusi Sukarela untuk barang-bergerak; i. cara penawaran lelang; j. jangka waktu Kewajiban Pembayaran Lelang oleh Pembeli; dan k. alamat domain KPKNL/Pejabat Lelang Kelas I! yang melaksanakan lelang khusus untuk penawaran lelang melalui email (Pasal 52 PMK No. 27/PMK.06/2016) =o = yxsaaaoyvy0o9y9vn F999 9909 Pengumuman Lelang + Pengumuman Lelang§ dilaksanakan melalui surat kabar harian” yang terbit dan/atau beredar di kota/kabupaten tempat barang berada. ‘ + Bila tidak ada yg terbit dan/atau beredar di tempat barang berada, Lelang diumumkan dalam surat kabar harian yang terbit di kota/kabupaten terdekat atau di ibukota propinsi atau ibu kota negara dan beredar di wilayah kerja KPKNL atau wilayah jabatan Pejabat Lelang Kelas Il tempat barang akan dilelang. + Ketentuan oplah Surat kabar : % Terbit di ibukota Negara oplah min 20.000 eks. 4 Terbit di ibukota Provinsi oplah min 15,000 eks. + Terbit di Kota/Kabupaten oplah min 5.000 eks. ; : Bila di suatu daerah tdk ada yg memenu| kriteria tersebut, pengumuman lelang dilaku di Surat Kabar harian yg oplahnya terbanyak. Pengumuman Lelang harus di Halaman Utafna / . Reguler, dilarang di Halaman Suplemen /, Tambahan / Khusus. y,aaav,9g99F9 9 999 99909 EE Pengumuman Lelang Eksekus Barang Tidak Bergerak (BTB) atau BTB + Barang Bergerak (BB) : . Pengumuman 2 (dua) kali. Pengumuman | media bebas, Il media surat kabar harian. & Tenggang Waktu : Is.d. Il berselang 15 hari. Ils.d, tgl. lelang paling singkat14 hari. ‘Atur agar pengumuman II tidak jatuh pada hari libi + ee ee ee ee ee ee ee ee ee ee) +, 4 Pengumuman Lelang Eksekusi BB: * Pengumuman 1 (satu) kali. . * Media surat kabar harian. | % gong el Waktu; Pengumuman oo den: kat ani sfende ler tp SEE AE a RS = % 3 Limit max. Rp 39 as SB md kali Tk ngtigufnan, aran eS Benet Reh Baris, emuat dilela empe at & Waka. "lela (aif, @ oH oO ad in ya umuman Yom husus Lela Beseku si Pa: KE ds eneedn i? paling ’ Re afiaele Pe EDRs xsyuaaaynyyva0av,—9VF9N 9990909 Pengumuman Lelang Non Eksekusi BTB atau BTB + BB: ~ Pengumuman 1 (satu) kali. « Media surat kabar harian. : * Tenggang waktu paling singkat 7 hari sebelum lelang. | BB: : + Pengumuman 1 (satu) kali. + Media surat kabar harian. + Tenggang waktu paling singkat 5 hari sebelum lelang. 5 y,va9av79o 9 99 99 99 990°"9 ki hs v Pengumuman Lelang Non Eksekusi BTB dan atau BB dgn Limit max. Rp 30 juta dim satu kali lelang : “ Pengumuman 1 (satu) kali. « Media bebas (selebaran, tempelan, elektronik, dll.) Tenggang waktu paling singkat 5 hari sebelum lelang. * Syarat ; Permintaan tertulis Penjual. yuagagovnv7avgyaaVaVIIAVFITVY E Surat Keterangan Tanah > Pelaksanaan lelang atas tanah atau tanah dal wajib dilengkapi dengan SKT dari Kantor setempat. » Permintaan penerbitan SKT kepada _ Kepal Pertanahan setempat diajukan oleh Kepala KPKI Pejabat Lelang Kelas Il. 5 > SKT dapat digunakan berkali-kali apabila t perubahan data fisik atau data yuridis dari ta tanah dan bangunan yang akan dilelang, dokumen kepemilikan dikuasai oleh Penjual. > Dalam hal terjadi perubahan data fisik atau dari tanah atau tanah dan bangunan yang ulang, Penjual harus menginformasikan secara. tersebut kepada Kepala KPKNL atau Pejabat Lel untuk dimintakan SKT baru. si saavovo.7,9gF99N9NVVNINVAD Pembatalan Lelang : > Lelang yang akan dilaksanakan hanya dapat| dibatalkan dengan permintaan Penjual atau © penetapan provisional atau putusan dari lembaga\ © peradilan. >» Pembatalan lelang dengan _ putusan/penetapan pengadilan disampaikan secara tertulis dan harus sudah diterima oleh Pejabat Lelang paling lama sebelum lelang dimulai. >» Pembatalan lelang atas permintaan Penjual dilakukan sesuai dengan “ketentuan peraturan _perundang undangan yang berlaku bagi Penjual. Disampaikan secara tertulis dengan disertai alasan, dan harus ; sudah diterima oleh Pejabat Lelang paling lama sebelum lelang dimulai. >» Termasuk dalam = pembatalan_—lelang = atas7__ permintaan Penjual, apabila Penjual tidak hadir { dalam pelaksanaan lelang yang menyebabkan Jetang. menjadi batal dilaksanakan. g E NXNVITVVVIVIVAVIIVIVIVD Pembatalan Lelang oleh Pejabat Lelang Pembatalan lelang sebelum pelaksanaan lelang dilakukan oleh Pejabat Lel > SKT untuk pelaksanaan lelang tanah atau tanah dan bangunan belum > barang yang akan dilelang dalam status sita pidana, khusus Lelang Eksekt » terdapat_gugatan atas rencana pelaksanaan Lelang Eksekusi ber 6 UUHT dari _pihak lain selain debitor/tereksekusi, _ suami debitor/tereksekusi yang terkait kepemilikan objek lelang; » barang yang akan dilelang dalam status sita jaminan/sita eksekusi/site khusus Lelang Noneksekusi; f > tidak memenuhi legatitas formal subjek dan objek lelang kare perbedaan data pada dokumen persyaratan lelang; e > Penjual tidak dapat memperlihatkan atau menyerahkan asli 'dokumen k kepada Pejabat Lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18; v . > Pengumuman Lelang yang dilaksanakan Penjual tidak dilaksanakan sesuai perundang-undangan; > keadaan memaksa (force majeur)/kahar; > Nilai Limit yang dicantumkan dalam Pengumuman Lelang tidak sesCai dé Penetapan Nilai Limit yang dibuat oleh Penjual/Pemilik Barangy Atay < > Penjual tidak menguasai secara fisik barang bergerak yang aflelang: ysuyyyaav, FFF VIAVVAVD Nilai Limit Pasal 45 PMK No.27/PMK.06/2016 > Penjual menetapkan nilai limit berdasarkan : - penilaian oleh Penilai; atau - penaksiran oleh Penaksir. > Nilaf Limit pada Lelang Nonekse kusi Sukarela atas_barang tetay berupa tanah. dan/ataubangunan ditetapkan oleh Pemilik Barang, berdasarkan hasil penilaian dari penilai. > Dalam hal Lelang Eksekusi be rdasarkan Pasal 6 UUHT Lelang Eksekusi Fidusia dan Lelang Eksekusi Harta Pailit dengan Nilai_ Limit paling seaikit p 1.000.000,000,00 satu milyar rupiah), Nita Limit rus, ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dart | | penilai. \e > Persyaratan adanya Nilai Limit dapat tidak diberlakukan pada Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang bergerak milik orang atau badan hukum/badan usaha swasta. : > Dalam hal bank kreditor akan, ikut menjadi peserta, pada Welan Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT dan Lelang Eksekusi Fidusia, Nil Limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan has penilaian dar) nila. a > Nilai Limit bersifat tidak rahasia. i > Eksekusi_be rdasarkan Pasal 6 UUHT Lelang Eksekusi Fiddsia daf Lelang Eksekusi Harta Pailit, Nilai Limit ditetapkan paling sédikit s dengan Nilai Likuidasi yaya gagnVTgIFINVIVNIVINS fe Nilai Limit » Untuk Lelang Eksekusi, Lelang Noneksekusi Wajib, dan Lelang Non Eksekusi Sukarela atas barang tidak bergerak, Nilai Limit harus dicantumkan dalam pengumuman lelang. > Untuk lelang kayu dan hasil hutan lainnya dari tangan pertama_ serta__lelang Noneksekusi Sukarela barang bergerak, Nilai Limit dapat tidak dicantumkan dalam pengumuman lelang. >» Dalam hal pelaksanaan Lelang Ulang, Nilai Limit pada lelang sebelumnya dapat diubah oleh = Penjual/Pemilik Barang den: menyebutkan alasan yang pat :¢ dipertanggungjawabkan. ysaryovv7 o9o979 99 999909 Jaminan Penawaran Lelang Pasal 34 PMIK 27/PMIK.08/2016 Setiap lelang disyaratkan adanya uang jaminan penawar lelang dikecualikan Lelang Kayu dan Hasil Hutan {ainn dari tangan pertama dan Lelang Noneksekusi Sukarela. Dalam hal objek lelang berupa tanah dan/atau bangunan, ' | Peserta Lelang wajib menunjukkan Nomor Pokok Wajib |! Pajak. Bentuk Jaminan Penawaran Lelang ditentukan oleh Penjual| . berupa: i a. Uang Jaminan Penawaran Le lang; atau b. Garansi Bank Jaminan Penawaran Lelang. Pasal 38 PMK 27/PMK.06/2016 . Besarnya Uang Jaminan Penawaran Lelang ditentuk’} ole| Penjual/Pemilik Barang paling sedikit 20% (dud pu persen) dari Nilai Limit dan paling banyak sama déngan \N Limit. x,aaanaova97a7gT9gFgFgFVNIVVINA Jaminan Penawaran Lelang Berupa Garansi Bank Pasal 36 PMK No.27/PMK.06/2016 Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi_ Bank dapat digunak dengan nilai jaminan_ paling sedikit Rp50.000.000.000, 0 (lima pulul Jaminan, Penawaran Lelang berupa Garansi Bank diserahkan paling (lima) hari_kerja_ sebelum tanggal pelaksanaan lelang kepadh Lelang/Pejabat Lelang Ke las Il. , Garansi Bank dapat diterima dalam hal memenuhi: v diterbitkan oleh Bank BUMN; batasan waktu klaim Garansi Bank masih berlaku sampai dengan 30 (tig sejak tanggal pelaksanaan lelang; dan memuat ke tentuan antara lain: bahwa Bank Penerbit melepaskan hak istimewanya sebagaimana di Pasal 1831KUHPerdata dan memilin menerapkan Pasal 1832. KUHPere bahwa Bank Penerbit akan membayar kepada penerima Garansi jumlah yang dipersyaratkan dalam pengumuman telang, dalam, wanprestasi; dan bahwa Bank Penerbit akan membayar kepada penerima Garansiy jumlah_yang dipersyaratkan dalam pengumuman’ lelang paling erja sejak klaim diterima. soa, Vv, 97g 9 99 99 9999 Pasal 36 PMK No.27/PMK,06/2018 I k | I f Jaminan Penawaran Lelang Berupa Gar » Kepala KPKNL/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II meminta konfirmasi secara tertulis kepada Bank Penerbit mengenai keaslian dan keabsahan Garansi Bank, disertai fotokopi Garansi Bank sejak Garansi Bank diterima. > Garansi Bank dinyatakan sah sebagai Jaminan Penawaran Lelang apabila dinyatakan asli dan sah secara tertulis oleh Bank Penerbit. > Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank hanya dapat digunakan sebagai jaminan penawaran untuk 1 (satu) kali lelang. Pasal 42 PMK No.42/PMK.06/2016 > Dalam hal Pembeli dengan Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank tidak melunasi Kewajiban Pembayaran Lelang sesuai ketentuan (wanprestasi), Kepala KPKNL/Pemimpin Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II mengajukan klaim kepada Bank Penerbit Garansi Bank dengan melampirkan surat yang ; menyatakan Pembeli Lelang telah wanprestasi. a es ee ee ee ee ee ee ee ee) Jaminan Penawaran Berupa Uang « Pasal 37 PMK No.27/2016 y Uang Jaminan Penawaran Lelang dengan jumlah paling banyak Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dapat disetorkan secara langsung kepada Bendahara Penerimaan KPKNL, Pejabat Lelang Kelas |, Balai Lelang atau Pejabat Lelang Kelas Il paling lama sebelum lelang dimulai. vy Lelang dengan Uang Jaminan Penawaran, Lelang di atas Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) harus disetorkan melalui rekening Bendahara Penerimaan KPKNL, rekening Balai Lelang atau rekening khusus atas nama jabatan Pejabat Lelang Kelas II paling lama 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang harus sudah efektif pada rekening tersebut. saa aarv,ay,v, asa, VVy Perlakuan Jaminan jika Wanprestasi >» Dalam pelaksanaan Lelang Eksekusi dan Lelang Noneksekusi Wajib, = Jaminan Penawaran Lelang disetorkan seluruhnya ke Kas Negara dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Lelang. >» Dalam pelaksanaan Lelang Noneksekusi Sukarela yang diselenggarakan oleh KPKNL, Jaminan Penawaran Lelang disetorkan sebesar 50% (lima puluh persen) ke Kas Negara dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Lelang, dan sebesar 50% (lima puluh persen) menjadi milik Pemilik Barang. Perlakuan Uang Jaminan jika Wanprestasi » Dalam pelaksanaan Lelang Noneksekusi Sukarela yang diselenggarakan oleh Balai Lelang bekerjasama dengan Pejabat Lelang Kelas | : vy Jaminan Penawaran Lelang disetorkan sebesar 50% (lima puluh persen) ke Kas Negara dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli | oleh Pejabat Lelang, dan ‘ yv sebesar 50% (lima puluh persen) menjadi milik Pemilik Barang dan/atau_ Balai Lelang sesuai kesepakatan antara Pemilik Barang dan Balai Lelang. y,agayav,9vFFV,IAFVVIIAA FI9VII9II90IIIV~INAADIAG Penawaran Lelang (1) Penawaran Lelang dilakukan dengan cara: a.lisan, meningkat atau menurun; b.tertulis; atau c.tertulis dilanjutkan dengan lisan, dalam h; penawaran tertinggi belum mencapai Nilai Limit. | — (2)Penawaran tertulis dilakukan dengan atau tanpa\ kehadiran Peserta (3)Penawaran tertulis tanpa kehadiran _ peserta\, dilakukan melalui: a.surat elektronik (email) b.surat tromol pos c.internet |» (4) Penawaran lelang sebagaimana diatur dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara bersamaan dalai (satu) pelaksanaan lelang. ae ee ee ee ee ee ee ee ee ee | Dengan Kehadiran Peserta kehadiran Peserta Lelan; (#2 Berbagai cara penawaran lelang dapat dilaksanakan secara bersamaan dalam 1 (satu) pelaksanaan lelang. Seeaaqse @elaaaeeae ss Penawaran Lelang vy Penawaran lelang melalui surat elektronik (email) atau surat tromol pos hanya dapat diajukan 4 (satu) kali untuk setiap objek lelang. a vy Dalam hal terdapat Peserta__Lelan yan: mengajukan penawaran melalui surat elektronii (email) atau surat tromol pos lebih dari 1 (satu) kali untuk setiap objek lelang dengan nilai_ penawaran yang lebih rendah atau lebih tinggi dari penawaran sebelumnya, maka nilai penawaran yang lebih tinggi dianggap sah dan mengikat. | v Penawaran Lelang melalui surat elektronik (email) atau surat tromol Pes dibuka pada __ saat pelaksanaan lelang, oleh Pejabat Lelang bersama dengan Penjual dan 2 (dua) orang saksi, masing- masing 1 (satu) orang dari KPKNL/ Lelang Kelas Il dan 1 (satu) orang dari Penjual. Kantor Pejabat _ ii ayaryanvnanag0ngnaqaaatss Penawaran Lelang vy Setiap Peserta Lelang wajib melakukan penawaran dan penawaran tersebut paling sedikit sama dengan Nilai Limit dalam hal lelang dengan Nilai Limit diumumkan. - vy Penawaran yang telah disampaikan oleh Peserta Lelang kepada Pejabat Lelang tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh Pese rta Lelang. v Dalam penawaran lelang yang dilakukan dengan kehadiran Peserta Lelang, jika Peserta Lelang tidak hadir atau hadir = namun_ tidak —melakukan penawaran, dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan di wilayah kerja Kanwil yang membawahi KPKNL yang melaksanakan lelang. ya ayn vT F999, 9 99909 > Dalam hal penawaran lelang secara tertulis dengan kehadiran Peserta Lelang dilakukan bersamaan dengan penawaran lelang secara tertulis tanpa kehadiran Peserta Lelang melalui email dan/atau tromol pos, maka penawaran tertulis dengan kehadiran Peserta Lelang dibuka terlebih dahulu, kemudian dilakukan pembukaan penawaran tertulis tanpa kehadiran Peserta Lelang > Penawar dengan nilai tertinggi yang telah mencapai atau melampaui nilai limit dan telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Lelang, ditetapkan/disahkan oleh Pejabat Lelang sebagai Pembeli. > Dalam hal terdapat penawaran tertinggi dengan nilai yang sama pada pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Lelang berhak mengesahkan Pembeli dengan cara melakukan pengundian di antara Peserta Lelang yang mengajukan penawaran tertinggi yang sama tersebut. yuo vara VxVV,V,A9FVV9 | i > Dalam hal penawaran lelang secara lisan dilakukan bersamaan dengan penawaran lelang secara tertulis tanpa kehadiran Peserta Lelang melalui email dan/atau tromol pos, maka penawaran lisan dibuka terlebih dahulu sampai tercapai harga maksimal, kemudian dilakukan pembukaan penawaran melalui email dan/atau tromol pos. » Penawar dengan nilai tertinggi yang telah mencapai atau. melampaui nilai limit dan telah memenuhi persyaratan & sebagai Peserta Lelang, ditetapkan/disahkan oleh Pejabat Lelang sebagai Pembeli. > Dalam hal terdapat penawaran tertinggi dengan nilai yang sama pada pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Lelang berwenang mengesahkan Pembeli dengan cara melakukan pengundian di antara Peserta Lelang yang mengajukan penawaran tertinggi yang sama tersebut. yaya Ia, v,Vv,V,V,V,V, VV > Dalam hal penawaran lelang secara lisan dilakukan bersamaan dengan penawaran lelang secara tertulis tanpa kehadiran Peserta Lelang melalui internet, maka penawaran berlangsung secara bersamaan sampai tercapai harga tertinggi. > Dalam Penawaran lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), nilai penawaran tertinggi yang terkini harus diinformasikan kepada Peserta Lelang yang hadir maupun yang tidak hadir sao agavav,—aVIIIVIVAS Dalam penawaran lelang yang dilakukan dengan kehadiran Peserta Lelang, Peserta Lelang yang tidak hadir atau hadir namun tidak melakukan penawaran lelang dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan di wilayah kerja Kanwil yang membawahi KPKNL yang melaksanakan lelang. KPKNL wajib membuat surat pemberitahuan kepada Peserta Lelang tentang sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan tembusan kepada Kanwil dan seluruh KPKNL di wilayah kerja Kanwil. KPKNL membuat daftar Peserta Lelang yang dikenai_* sanksi dan mengirimkannya ke Kanwil yang bersangkutag setiap bulan paling lama tanggal 5 (lima) bulan berikutnya. Berdasarkan daftar sebagaimana tersebut dalam ayat (3), Kanwil wajib membuat daftar Peserta Lelang yang dikenai sanksi dan mengirimkannya ke seluruh KPKNL di wilayah kerjanya setiap bulan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. ., 9 ~ ee ee ee | Risalah + Risalah Lelang adalah berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang merupakan akta_ otentik dan mempunyai kekuatan pembuktian sempurna. * Dari tiap-tiap penjualan umum yang dilakukan oleh Pejabat Lelang, selama dalam penjualan, untuk tiap-tiap pelelangan harus dibuat berita acara /Risalah Lelang (Pasal 35 VR) ys vyrIovavo.v,IFV,V,V,,FV,V,IVVY Risalah lelang Risalah Lelang sebagai perjanjian yang mengikat para pihak Klausula Risalah Lelang yang merupakan hukum khusus yang para pihak dalam lelang, Risalah Lelang termasuk perjanjian baku atau standar konta baku atau standar kontrak merupakan perjanjian yang telah dit telah dituangkan dalam bentuk formulir. Syarat-syarat baku adj syarat konsep tertulis yang dimuat dalam beberapa perjanjian yang tersebut. y,9agagagaaogav,aF aI VAIVIVAY Risalah lelang Standar kontrak merupakan perjanjian yang telah dibakukan, dingan\ i berikut: 1. Isinya ditetapkan secara sepihak oleh pihak yang posisi ekonominya ka 2. Masyarakat (debitor) sama sekali tidak ikut bersama-sama_miné perjanjian. : 3. Terdorong oleh kebutuhannya, debitor terpaksa menerima perjanjian itu. | 4, Bentuk tertentu tertulis 5. Dipersiapkan secara massal dan kolektif. Risalah lelang merupakan jenis perjanjian baku yang dit pemerintah karena isinya ditentukan oleh pemerintah tentang perbual yaitu perbuatan lelang. y yX,VNNVVF 5 x y,7aaya8N Risalah lelang dan hal-hal yang tegas diperjanjikan dalam klausula-klausula Risalah Lelang UPasal 35 Vendu Reglement mengatur risalah lelang sama artinya dengan "berita acara” lelang, UPasal 37 Vendu Reglement, yang selanjutnya diatur dalam Peratyran Menteri Keuangan Nomor: 27/PMK.06/2016, mengatur lebih teknis hal-hal yang harus tegcantum dalam Risalah Lelang, ORRisalah lelang merupakan jenis perjanjian baku ORisalah Lelang sebagai perjanjian yang mengikat para pihak dalam lelang Klausula Risalah Lelang yang merupakan hukum khusus yang berlaku bagi para pihak dalam lelang YsUVFO VV VVIVVV VY eee earnest Katipan kata demi kata dari Pee eT etree ocean aie Senhora (ices! security paper dan lebih: Sintereee A en j Seieweneiesrcs eae Re IEe MTEC cit aciUli Un CUCM MEMS X,VNV9VN9 9999 9NN NN 9 yy Risalah Lelang Bukan Sebagai Objek TUN Q Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor: 245 K/TUN/1999 tanggal 30 Agustus 2001 yang menyatakan lelang atau risalah lelang bukan objek sengketa tata usaha negara, risalah lelang adalah merupakan tindak lanjut pelaksanaan dari suatu putusan badan peralihan (in casu Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jawa Barat) sebagaimana tercantum dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang merupakan perkecualian untuk tidak diadili di Peradilan Tata Usaha Negara. Q Yurisprudensi Mahkamah Agung RI yang termuat dalam keputusan Mahkamah Agung RI Nomor: 47K/TUN/1997/312.K/TUN/1996, yang memuat norma hukum, bahwa risalah lelang yang diterbitkan oleh pejabat lelang adalah bukan keputusan tata usaha negara yang dapat digugat di Peradilan Tata Usaha Negara soya yyayyvF9aA9F9F.VNIN9 Risalah Lelang Bukan Sebagai Objek TUN Risalah lelang bukanlah suatu keputusan TUN, dengan alasan: Risalah lelang bukan suatu keputusan TUN yang mengandung suatu penetapan (beslissing) maupun pernyataan kehendak (wilsarming); Perjanjian dalam lelang ada halnya dibuat memang 6 dalam kerangka pelaksanaan tugas umum (publik) dan mengenai kekayaan negara (publik domein), namun Pejabat Lelang sebagai pejabat tata usaha negara melakukan perbuatan hukum yang bersifat perdata dalam kuasa hukum perdata dan melakukan perbuatan yang berhubungan dengan kepemilikan; Risalah lelang adalah akta tidak mencatatkan peralihan yang bersifat publik, tetapi peralihan hak yang bersifat perdata; Pejabat Lelang negara adalah pejabat umum yang diserahi tugas untuk membuat akta otentik berupa risalah lelang; saga, 9 9N VV VIA VV9V 9 Peralihan hak baik oleh PPAT maupun oleh pejabat lelang setelah didaftarkan diperoleh alat bukti yang mempunyai kekuatan hukum yang kuat yang berlaku juga tethadap pihak ketiga/umum. Akta PPAT atau Risalah Lelang Pejabat Lelang tersebut merupakan syarat bagi pendapaftaran pemindahan haknya. Dalam arti, bahwa tanpa adanya akta PPAT, atau risalah lelang yang dibuat pejabat lelang Kepala Kantor Pertanahan dilarang untuk mendaftarkannya peralihan hak, dengan perkecualian yang disebut dalam ayat (2). Dengan demikian, peralihan hak dengan lelang hanya dapat didaftar dengan adanya risalah lelang, sama halnya dengan peralihan hak dengan PPAT hanya dapat didaftar dengan adanya akta PPAT. eeseseoadoaoa0od0aeq q00qe9e900 ‘ Pembeli Lelang yang beritikad baik 2 Dalam konteks putusan pengadilan, mengenai pandangan hakim dalam berbagai putusan mengenai pembeli lelang yang beritikad baik diartikan sebagai berikut : 1, Pembeli yang beritikad baik karena_pembeli melaksanakan semua ketentuan sehubungan dengan pelaksanaan lelang; 2. Pembeli yang beritikad baik, karena pembeli membeli melalui lelang umum; 3. Pembeli yang beritikad baik, karena pembeli yang bertittdak dengan prinsip kehati-hatian, melakukan penelitian secara seksama atas syarat-syarat penjual lelang. 4. Pembeli yang beritikad baik, karena pembeli sebagai penangkap lelang umum. 5. Pembeli yang beritikad baik, karena membeli barang dalam proses lelang tersebut benar telah terjadi secara wajar. 6. Pembeli yang beritikad baik, karena membeli lelang secara hukum. ‘ aesssq0q0aeq0qgqgqqg0an Pembayaran dan Penyetoran Harga + i Lelang dan Bea Lelang | : ¥ Pembayaran Harga Lelang dan Bea Lelang_harus dilakukan| = secara tunai/cash atau cek/giro paling lama 5 (lima) hari kerja| setelah pelaksanaan lelang. p v Hasil Bersih Lelang atas lelang Barang Milik Negara/Daerah, = dan barang-barang yang sesuai_pe raturan Pepundan -undangan, = harus disetor ke Kas Negara/Daerah, dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah pembayaran’ diterima oleh Bendahara Penerimaan KPKNL. v Hasil Bersih Lelang atas lelang Barang Temuan, Barang Rampasan dan Barang yang Menjadi Milik Negara-Bea Cukai, eS harus disetor ke Penjual, dilakukan paling lama 1 (satu) hari 3 kerja setelah pembayaran —_ diterima oleh Bendahara 7 Penerimaan, KPKNL, untuk selanjutnya wajtb disetor langsung secepatnya ke Kas Negara oleh Penjual. v Penye toran Bea Lelang dan Pajak Penghasilan (PPh) ke Kas Negara pating lama 1” (satu) hari kerja setelah pembayaran fiterima. eeseses sa98seae€8d8aqe8aed8aessa DOKUMEN PERSYARATAN LELANG Dokumen yang bersifat unum Dokumen yang bersifat khusus Keputusan jenis lelang juk Teknis aeseseasae9sa8ssea8se898s6aes9s Pendaftaran Tanah, Pendaftaran tanah diatur dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Pokok Pokok Agraria (UUPA), yang dilaksanakan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961, yang kemudian digantikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 yang berlaku efektif tanggal 8 Oktober 1997. @Qaesaeas9e9se9s9s8ssesae6aesss9s Pendaftaran Tanah ‘ Sistem publikasi dalam pendaftaran tanah dibedakan atas sistem publikasi positif dan sistem publikasi negatif. Pendaftaran tanah sistem publikasi positif, orang yang mendaftar sebagai pemegang hak atas tanah tidak dapat diganggu gugat lagi haknya. Negara sebagai pendaftar menjamin bahwa pendaftaran yang sudah dilakukan adalah benar. Konsekuensi penggunaan sistem ini, proses pendaftaran harus benar-benar diteliti bahwa orang yang minta pendaftaran adalah orang yang benar-benar berhak, memperoleh tanah dengan sah dari pihak yang benar-benar berhak berwenang memindah-tangankan hak atas tanah tersebut dan batas-batas‘tanah tersebut benar adanya. Sistem publikasi positif dianut di Australia, Singapura®Jerman, Swiss dan negara-negara Commonwealth. eaesaseaaaeaaaaacan Pendaftaran Tanah Pendaftaran tanah dengan sistem publikasi negatif, negara sebagai pendaftar tidak menjamin bahwa orang yang terdaftar sebagai pemegang hak benar-benar orang yang berhak karena menurut sistem ini bukan pendaftaran tetapi sahnya perbuatan hukum yang dilakukan yang menentukan berpindahnya hak kepada pembeli. Dalam sistem ini, orang yang merasa lebih berhak atas suatu tanah yang sudah terdaftar dapat menggugat, sehingga tidak memberikan kepastian hukum kepada orang yang terdaftar sebagai pemegang hak, karena negara tidak menjamin kebenaran data yang terdapat pada pendaftaran tanah. Pemegang hak sesungguhnya terlindungi dari pihak lain yang tidak berhak atas tanahnya, sebaliknya tidak ada kepastian hukum atas keabsahan sertifikat karena setiap saat mungkin saja digugat dan dibatalkan jika terbukti tidak sah penerbitannya Saesseaeaaeaensaeae8sagaeaes@a Pendaftaran Tanah Dalam praktek kedua sistem tidak pernah digunakan secara murni. Di Indonesia stelsel pendaftaran tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 lebih tepat dinamakan stelsel campuran antara stelsel negatif Yan stelsel positif. Pendaftaran tanah memberikan perlindungan kepada pemilik yang sebenarnya/berhak (stelsel__negatif) dan menyempurnakannya dengan mempergunakan stelsel positif dengan campur tangan pemerintah untuk meneliti kebenaran peralinan dan berhak menolak melakukan pendaftaran jika syarat- syarat tidak terpenuhi, untuk lebih menjamin usaha mendapatkan kepastian hukum. ' LELANG - EKSEKOSI aeaesgeq99a99q99e9qs8ess98 Q Lelang eksekusi PUPN adelah pelayanan lelang yang diberikan kepada PUPN/BUPLN dalam rangka proses penyelesaian pengurusan piutang negara atas barang jaminan/sitaan milk penanggung, hutang yang tidak membayar hutangnya kepada negara berdasarkan UU Namnor 49 Prp tahun 1960 tentang Panitia Pengurusan Piutang Negara, Q Berdasarkan Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tanggal 14 Desember 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Pemerintah membentuk lembaga yang bertugas mengurus piutang negara yang disebut Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN). g9agesgeag9ga99s99a9e9sss9q99e0a8 Ae Q Piutang negara atau hutang kepada negara adalah jumlah uang =a wajib dibayar kepada negara atau badan-badan yang baik secara langsung atau tidak langsung dikuasai oleh negara berdasarkan suatu peraturan, perjanjian atau sebab apapun (Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960). 4 Q Pengurusan kredit macet oleh PUPN/KPKNL ditujukan untuk mempercepat, mempersingkat dan mengefektifkan penagihan piutang negara. Bagian pertimbangan Undang-Undang Prp 49 Tahun 1960 menyatakan : "bahwa untuk kepentingan keuangan negara, hutang kepada negara atau badan-badan, baik yang langsung maupun tidak ing dikuasai oleh negara, perlu segera diurus”. aeeeaes9sesqagaqg0gaqg9gaa \ Pengurusan Piutang Negara Perbankan Setelah Terbitnya PP 33 Tahun 2006 Q Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2006, maka penyelesaian kredit macet dari bank pemerintah yang selama ini dikelompokkan menjadi termasuk piutang negara, akan berlaku hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan BUMN, jika ‘bank kreditor pemerintah tidak dapat dapat menyelesaikan, maka akan diserahkan pada mekanisme hukum yang berlaku pada persero. Q Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77/PUU-IX/2011 tanggal 25 September 2012 bahwa Pasal 4, Pasal 8, Pasal 10, dan Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 49 Tahun 1960 tentang PUPN tidak 9s9e8ses8sa9ga98a9g9aq908e9qs9sagaasa Lelang Eksekusi Pengadilan Negeri (PN)/ v Pengadilan Agama (PA) @ Lelang eksekusi Pengadilan Negeri (PN)/Pengadilan Agama (PA) adalah lelang yang diminta oleh panitera PN/PA untuk melaksanakan keputusan hakim pengadilan yang telah berkekuatan pasti, khususnya dalam rangka perdata, termasuk lelang hak tanggungan, yang oleh pemegang hak tanggungan telah diminta fiat eksekusi kepada ketua pengadilan. . G Lelang eksekusi pengadilan untuk melaksanakan Pasal 280 HIR dan Pasal 215 Rbg @ Lelang dalam rangka penyelesaian kredit macet bank swasta, yang penyelesaiannya melalui pengadilan berdasarkan gugat perdata, atau berdasarkan fiat eksekusi termasuk dalam jenis lelang ini. say v7.77 909 x,Ur9O 9999 Q Pasal 200 HIR, Pasal 215 RBg ayat (1) Penjualan barang sitaan dilakukan dengan pertolongan Kantor Lelang, atau menurut keadaan yang akan ditimbang oleh Ketua, oleh orang melakukan penyitaan itu atau orang lain yang cakap atau boleh dipercaya, yang ditunjuk oleh ketua dan yang tinggal di tempat penjualan itu dilakukan atau di dekat tempat itu. Penjualan benda sitaan dilakukan dengan bantuan Kantor Lelang, kecuali pelaksanaan lelang terhadap amar putusan yang menghukum pihat tergugat membayar utang kurang dari Rp. 300,00 sesuai Pasal 200 ayat (2-3) HIRd&n Pasal 215 ayat (2-3) RBg. Q Dalam lelang eksekusi pengadilan, Pengadilan bertindak sebagai kuasa menurut hukum (legal mandatory atau wettelijke vertegenwoordig), dari Baaebitor/pemilik barang jaminan untuk membuat nilai/harga limit barang. yaa, v7, F999 99999 _DOKUMEN PERSYAI . salinan/fotokopi putusan dan/atau _penetapan Pengadilan ; Salinan/fotokopi Penetapan _Aanmaning/teguran kepada tereksekusi dari Ketua Pengadilan; salinan/fotokopi Penetapan Sita oleh Ketua Pengadilan; . salinan/fotokopi Berita Acara Sita; . salinan/fotokopi Perincian Hutangijumlah kewajiban tereksekusi yang harus dipenuhi, kecuali_ untuk eksekusi pembagian harta gono-gini; . salinan/fotokopi Pemberitahuan lelang kepada termohon eksekusi; dan asii dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan —_peraturan —_perundang-undangan diperlukan adanya bukti_ kepemilikan/hak, atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai, harus ada surat pernyataan/surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya. seeaaspaaaasaspae8s8seses 38 Lelang eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak tanggungan (UUHT) ‘ 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tanggal 9 April 1996 tentang Hak ‘Tanggungan (UUHT), mengatur satu-satunya lembaga jaminan adalah hak tanggungan. Q Pasal 1 ayat 1 UUHT, Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor § tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut barang-barang lain yang merupakan satu-kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu,’ yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor lain Q Fungsi Hak Tanggungan adalah untuk menjamin utang yang besarnya iperjanjikan dalam perjanjian kredit atau perjanjian utang. geqeq9e8ses9qe8es9sq98se8990eaeaeg8e949 Pasal 14 ayat (1),(2) dan (3) UUHT intinya menegaskan: Sertifikat Hak Tanggungan yang memuat irah-irah dengan kata-kata “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuharian Yang Maha Esa". Mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan plengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum. Selanjutnya Pasal 6 UUHT menentukan sebagai ketentuan yang mengikat bahwa apabila debitor cidera janj, pemegang hak tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan alas Kekuasean senciri melalui pelelangan umum serta mengembil pelunasan plutangnya dari hasil penjualan tereebut Ponjolasan Pasal 6 UUHT, disebutkan hak untuk menjual hak tanggungan alas kekuesaan senciri merupakan salah satu perwnujucan dari Kedudukan yang diutamaken yang dipunyal pemegang hak tanggungan atau pemegang hak tanggungan dalam hal terdapat lebih dari satu pemegang hak tanggungan. Hak tersebut didasarkan pada janji yang diberikan oleh pemberi hak tanggungan bahwa apabila debitor ciderajanj, pemegang hak tanggungan berhak untuk menjual cobjek hak tanggungan melalui pelelangan umum tanpa memerlukan perseujuan lagi dari pember hak tanggungan dan selanjutnya mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjuatan itu lebih Wulu daripada kreditor-kreditor yang lain. easeseseses9e0980a0sa2s8sa6eaq ag DOKUMEN PERS Ana A Dokumen yang bersifat khusus salinan/fotokopi Perjanjian Kredit; salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak Tanggutgan; salinan/fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah yang dibebani Hak Tanggungan; salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitor yang harus dipenuhi; salinan/fotokopi bukti bahwa debitor wanprestasi, berupa peringatan-peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor; surat pernyataan dari kreditor selaku pemohon lelang yang isinya akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan; ‘ salinan/fotokopi surat pembegtahuan rencana pelaksanaan lelang kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lama 4 (satu) hari sebelum lelang dilaksanakan. eaeaeaesse s8gegsedsagaedesasd FIDUSIA x : 96, Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya yang diadakan tersebut tetap dalam penguasaan (Ps. 1 angka 1). Dasar Hukum: UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (Ps. 40 disebut UU Jaminan Fidusia). @aeesa9999s9sese08eq8ae8s ss JAMINAN FIDUSIA Hak jaminan atas benda it bergerak balk yang berwujud Adanya hak jaminan maupun yang tidak berwujud Adanya objek, yaitu benda dan benda tidak bergerak bergerak, baik berwujud khususnya bangunan yan maupun tidak berwujud tidak dapat dibebani hal Benda tidak __ bergerak tanggungan__sebagaimana dimaksud_dalam UU No.4 khustisnya “hapounan” yan Tahun 1996 tentang Hak tidak dibebani hal Tanggungan yang tetap tanggungan (terkait dengan berada ‘dalam ” penguasaan jaminan rumah susun) Pemberi fidusia, sebagai * Benda menjadi objek jaminan agunan bagi pelunasan utang tetap horace dalam tertentu, yang memberikan 5 fiduss kedudukan yang diutamakan bspauasaan: paipber fidusia kepada penerima __fidusia + Memberikan kedudukan terhadap ‘kreditur —lainnya (Pasal 1 angka 2 UU Jaminan | Fidusia). diutamakan kepada kreditor PENGERTIAN UNSUR-UNSUR ‘ seeseseeseaessa9e4¢9e9aeas » Benda bergerak: > Pemberi fidusia: orang vBerwujud perorangan atau korporasi v Tidak Berwujud pemilik benda yang >Benda tidak —_bergerak menjadi objek _jaminan khususnya yang tidak fidusia. dibebani hak tanggungan, > Penerima_fidusia. orang misalnya: Bangunan rumah perorangan atau Korporasi susun yang mempunyai piutang yang pembayarannya dijamin dengan jaminan fidusia. OBJEK FIDUSIA SUBJEK FIDUSIA \ x,uaaayv,av,V,V_IAIIIIVA HAPUSNYA JAMINAN FIDUSIA Ada tiga sebab hapusnya jaminan fidusia: » Hapusnya hutang yang dijamin dengan fidusia, z dalah hapusnya hutang tersebut karena terangan yang dibuat kreditur. xara avra aya, 99 ee a ee EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA Pasal 29 ayat (1) UU Fidusia Apabila_debitor atau. Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap Benda yang. menjadi. objek Jaminan _Fidusia dapat-dilakukan dengan cara : (2: pelaksanaan — titel. eksekutorial _ sebagaimana 5 ayat (2) glen Penerima end yang mer adi ‘objek _ Jaminan ekuasa; Fidusia sendiri Mmengambil ‘hasil penjualan; ‘ang peliakuken dai “es oe ee ee ee ee ee ee) 5 yxsUuNNY EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA (lanjutan...) Pasal 30 Pemberi Fidusia wajib menyerahkan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dalam rangka pelaksanaan eksekusi Jaminan Fidusia. Penjelasan Pasal 30 Dalam hal Pemberi Fidusia tidak menyerahkan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia pada waktu eksekusi dilaksanakan, Penerima Fidusia berhak mengambil Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dan apabila pertu dapat meminta bantuan pihak yang berwenang. agnAAaAaaAANAAAAADA DOKUMEN PERSYARATAN JAMINAI salinan/fotokopi Perjanjian Pokok; salinan/fotokopi Sertifikat Jaminan Fidusia dan Akta Jaminan Fidusia; salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitor yang harus dipenuhi; salinan/fotokopi bahwa debitor wanprestasi yang dapat berupa peringatan-peringatan maupun pernyataan dari pihak kreditor; surat pernyataan/surat keterangan dari penjual bahwa barang yang akan dilelang dalam penguasaan penjual:; surat pernyataan dari kreditor sefaku pemohon lelang yang isinya akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan; asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak; dan salinan/fotokopi surat pemberitahuan rencana pelaksanaan lelang kepada debitor oleh kreditor, yang diserahkan paling lama 1 (satu) hari sebelum lelang dilaksanakan. agsesesesssa ageaeeaeass Lelang Eksekusi Hipotek (Pasal 24 UUHT) (1) Hak Tanggungan yang ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini, yang menggunakan ketentuan Hypotheek atau Credietverband berdasarkan Pasal 57 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria diakui, dan selanjutnya berlangsung sebagai Hak Tanggungan menurut . podangs Ungangd ampai gongan Berakhinys hak tersebut. mengenai eksekusi dan alam Pasal,20 dan Pasal 22 tipikat_Hak _Tagggungan__yang lengan ketentuan _sebagaimana a9eeseqsasaqsasasasasasaASA ss Ss > Hal-hal Eksekusi Hak Tanggungan/Fidusia yang perlu diperhatikan dalam Lelang Jika terdapat gugatan terhadap objek lelang, hak tanggungan dari pihak lain selain debitur/ suami atau istri debitur/tereksekusi, pelasanaan lelang tidak dapat dilakukan berdasarkan Pasal 6 UUHT. Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan titel eksekutorial dari Sertifikat HT yang memerlukan fiat eksekusi PN dan yang mengajukan permohonan lelang adalah PN Mengingat nilai limit seringkali menjadi pokok perkara yang diajukan, maka nilai limit agar ditetapkan berdasarkan penilaian oleh penilai.. Dalam hal kreditur akan ikut menjadi peserta lelang pada lelang eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT, nilai limit harus ditetapkan oleh Penjual berdasarkan hasil penilaian dari Penilai. Pengumuman lelang agar dilakukan secara efektif, sehingga memenuhi asas publisitas. Di samping itu, surat pemberitahuan lelang kepada debitur/ tereksekusi harus disampaikan ke yang bersangkutan, karena sering menjadi kelunan debitur/tereksekusi bahwa yang bersangkytan tidak _pernah diinformasikan tentang rencana lelang. gegqageses89se8e4849s89s89e8s898ae8e0ea@s9s Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Lelang Eksekusi Hak Tanggungan/Fidusia (Lanjutan.... 1 ayat (2) tl Pertama lak langgungan x ua9a0og09gNDN9F9F9N VND [Permasalahan dalam Lelang Eksekusi Tanggungan/Fidusia ‘ a > Agunan debitur merupakan boedel pailit. Kreditur pemegang agunan kebendaan harus mengetahui kapan dimulainya =masa___insolvensi. Kreditur — harus melaksanakan hak nya dalam 2 (dua) bulan sejak dimulainya insolvensi (Pasal 59 UU Kepailitan). » Sertifikat HGB yang dibebani HT telah berakhir jangka waktunya. Tidak dapat dilakukan lelang oleh kreditur sepanjang belum dilakukan perpanjangan hak. HT hapus jika hak yang berada di atasnya berakhir. >» Agunan masih berupa hipotek apakah dapat diajukan lelang berdasarkan Pasal 6 UUHT? 8aeasa0qesg—98989s99as9ag9sa 8 Permasalahan yang Sering Timbul OakwONa Permasalahan terkait Uang Jaminan Lelang Permohonan Lelang atas Barang Jaminan Milik Pihak Ketiga Pelaksanaan Lelang terhadap Objek yang Berpenghuni Pengosongan Objek Lelang Berupa Tanah dan/atau Bangunan Lelang UUHT dan Lelang Fidusia dalam satu permShonan Pengurusan SKT/SKPT dan Perubahan Nilai Limit YuNVFVFI,FV,V,VIV,IVIV, VV Lelang eksekus >Lelang Harta Pailit adalah lelang untuk melaksanakan penjualan harta pailit oleh Kurator sesuai UU Kepailitan & Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). » Dasar Hukum: Pasal 185 ayat (1) UU Kepailitan & PKPU , “Semua benda (harta pailit) harus dijual dimuka umum sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan”. Pasal 185 ayat (2) UU Kepailitan & PKPU “Dalam hal penjualan di muka umum tidak tercapai, maka penjualan di bawah tangan dapat dilakukan dengan izin hakim pengawas’”. agsesesqessgs g9aeq09s9ase82 Ketentuan di UU Kepai terkait dengan lelang Pasal 55 (1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58,setiap Kreditor pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailtan Pasal 56 (1) Hak eksekusi Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) dan hak pihak ketiga untuk ‘menuntut hartanya yang berada dalam penguasaan Debitor Pailit atau Kurator, ditangguhkan untuk jangka waktu paling lama $0 (sembilan puluh) hari sejak tanggal putusan pernyataan pailt diucapkan, Pasal 87 ‘ (1) Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) berakhir dengi hukum pada saat kepailitan diakhiri lebih cepat atau pada saat dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173 ayat (1). Pasal 58 (1) Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1), Penjelasan Pasal 59 ayat (1) Yang dimaksud dengan "harus melaksanakan haknya” adalah bahwa Kreditor sudah mulai melaksanakan haknya, aes8gsgsq9q9s9s8a9qsg|gag8aqe88983 Lanjutan... Pasal 185 (1) Semua benda harus dijual di muka umum sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. (2) Dalam hal penjualan di muka umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka penjualan di bawah tangan dapat dilakukan dengan izin Hakim Pengawas. Pasal 68 ayat (2) huruf Permohonan banding tidak dapat diajukan terhadap penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185 ayat (1), ayat (2). ‘ Sesaegaeaes ae as asiaseasesesa6cs . Salinan/fotocopi putusan pailit dari Pengadilan Niaga; . Salinan/fotokopi daftar boedel pailit; . Surat Pernyataan dari Balai Harta Peninggalan / Kurator yang ditetapkan akan bertanggungjawab apabila terjadi gugatan perdata atau tuntutan pidana; dan . asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak, apabila berdasarkan peraturan perundang- undangan diperlukan ‘adanya bukti kepemilikan/nak, atau apabila__bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai, harus ada pernyataan tertulis/surat keterangan dari penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya. aagesesegegaesqsag9qaag9sq99q9 €ea8g Beberapa Perma: Lelang E! 1. Obyek lelang bukan atas nama terpailit. Sesuai Pasal 21 UU Kepailitan, kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitor pada saat pernyataan pailit diucapkan serta segala sesuatu yang diperoleh selama kepailitan. diantaranya: a. Objek lelang atas nama pihak ketiga b. Objek lelang atas nama pemegang saham, sehingga timbul gugatan dari pemegang saham, karena harta pribadinya dimasukkan dalam boedel pailit. c. Objek lelang atas nama pemegang saham yang sudah dibebankan kepada kreditur dan dibebani HT atau fidusia, kemudian bank kreditor mengajukan gugatan. aq990900909090909009000008 Beberapa Permasalahan Lelang Eksekusi Kepailitan (Lanjutan...) x 2 Terdapat putusan provisional dari Peng&dilan Negeri yang menunda melaksanakan lelang atas boedel pailit yang dimohonkan oleh kurator Tanah/Bangunan masih berpenghuni, sehingga dapat mempersulit Pembeli menguasai objek (Pasal 200 HIR). Pembeli lelang sulit memperoleh surat roya dari kreditur separatis dengan alasan kreditur separatis belum memperoleh bagian haknya dari kurator, sementara kurator berpendapat pembagian untuk sajuruh kreditur menunggu seluruh aset terjual. Kurator selaku pihak penjual harus bertanggung jawab terkait pemberian surat roya ,UVIIANY ee ee ee ee ee i ee | “> Perbedaan Lelang Berdasarkan Pemohon selaku Penjual Pengumuman Lelana Kurator Pengadilan Negeri | Bank Kreditor Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan titel putusan putusan yang telah | eksekutorial Pengadilan berkekuatan setifikat HT (Ps 6 Niaga hukum tetap atau | UUHT) penetapan fiat eksekusi PN | Permohonan Permohonan | Permohonan lelang diajukan |diajukan oleh PN _ | diajukan oleh oleh Kurator selaku Penjual Bank Kreditur Peringkat | Pengumuman Pengumuman Lelana dilakukan Lelana dilakukan selaku Penjual eees8sa099eseg98se@eaeses9as8 8098 LELANG EKSEKUSI BENDA SITAAN PASAL 45 KUHAP fT \ DAN LELANG EKSEKUSI BARANG RAMPASAN 2 Peraturan Terkait Barang Rampasan »UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana >PMK 03/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Barang Rampasan Negara dan Barang Gratifikasi saga, 9F 99 9FVVIVVG |(UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP) 3 Pasal 38 (1) Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh penyidik dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat. (2) Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak bilamana penyidik harus segera bertindak dan tidak mungkin untuk mendapatkan surat izin terlebih dahulu, tanpa mengurangi ketentuan ayat (1) penyidik dapat melakukan penyitaan hanya atas benda bergerak dan untuk itu wajib segera melaporkan kepada ketua pengadilan negeri setempat guna memperoleh persetujuannya. aaaesqgn0ananene05g05 00 |Penyitaan Barang Bukti (UU No. 8 Tahun 1981) lanjutan... Pasal 45 ayat (1) Dalam hal benda sitaan terdiri atas benda yang dapat lekas rusak atau yang membahayakan, sehingga tidak mungkin untuk disimpan sampai putusan pengadilan terhadap perkara yang bersangkutan memperoleh kekuatan hukum tetap,atau jika biaya penyimpanan benda tersebut akan menjadi terlalu tinggi, sejauh mungkin dengan persetujuan tersangka atau kuasanya dapat diambil tindakan sebagai berikut : a. apabila perkara masih ada ditangan penyidik atau penuntut umum,. benda tersebut dapat dijual lelang atau dapat diamankan oleh penyidik atau penuntut umum, dengan disaksikan oleh tersangka atau kuasanya; b. apabila perkara sudah ada ditangan pengadilan, maka benda tersebut dapat diamankan atau dijual lelang oleh penuntut umum atas izin hakim yang menyidangkan ‘perkaranya dan disaksikan oleh terdakwa atau kuasanya. eeasFre ae Geagesp9qeae6eaeaesa Pelaksanaan Putusan Pengadilan (UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP) ab » Jika putusan pengadilan juga menetapkan bahwa barang bukti dirampas untuk negara, selain pengecualian sebagaimana tersebut pada Pasal 46, jaksa menguasakan benda tersebut kepada kantor lelang negara dan dalam waktu tiga bulan untuk dijual lelang, yang hasilnya dimasukkan ke kas negara untuk dan atas nama jaksa (Pasal 273 ayat (3)). » Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (3) dapat diperpanjang untuk paling lama satu bulan (Pasal 273 ayat (4). aseedcdeageaeesa4ga Tugas dan Fungsi DJKN Terkait Barang Rampasan Dalam pengelolaan Barang Rampasan Negara dan Barang Gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Menteri memiliki wewenang dan tanggung jawab yang meliputi: a.menerima, menatausahakan dan mengelola Barang Gratifikasi yang telah diserahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi kepada Menteri; b.menetapkan status penggunaan Barang Rampasgn Negara dan Barang Gratifikasi; c.memberikan keputusan atas usulan Pemanfaatan, Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Rampasan Negara yang diajukan oleh Kejaksaan sesuai dengan batas kewenangannya; dan d.melaksanakan kewenangan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Cat: yang dimaksud Menteri adalah Menteri Keuangan RI . Y,NaAyyavav,aIaFayFaa 4 y Tugas dan Fungsi DJKN Terkait Barang Rampasan (1) Direktur Jenderal atas nama Menteri melimpahkan sebagian wewenangnya kepada Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan untuk menandatangani surat atau Keputusan Menteri dalam rangka penetapan status penggunaan, Pemanfaatan atau Pemindahtanganan, pemusnahan atau Penghapusan Barang Rampasan Negara. (2) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut . a. Barang Rampasan Negara dengan indikasi nilai di atas RP500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah) didelegasikan kepada Kepala Kantor Wilayah; b. Barang Rampasan Negara dengan indikasi nilai sampai dengan RpS00.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) didelegasikan kepada Kepala Kantor Pelayanan. (8) Indikasi nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Kejaksaan berdasarkan : a. perhitungan yang dilakukan oleh Kejaksaan; atau b. apabila Kejaksaan tidak dapat menentukan indikasi nilai dimaksud, Kejaksaan dapat meminta bantuan kepada instansi berwenang dengan dibuat Berita Acara Penilaian. oe ee ee ee ee ee ee ee ee ee ee) a) Tugas dan Fungsi DJKN Terkait Barang . Rampasan eas a as eial aE es (1) Penjualan Barang Rampasan Negara oleh Kejaksaan atau Komisi Pemberantasan Korupsi dilakukan dengan cara lelang melalui Kantor Pelayanan. (2) Penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memerlukan persetujuan Menteri/Presiden/DPR. (3) Dalam hal Barang Rampasan Negara tidak laku dijual lelang, Kejaksaan dan/atau Komisi Peémberantasan Korupsi mengajukan usulan penetapan penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan, status dan Penghapusan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan. p9eq9qae8e9g—q9sqg99s9qagagaasa 9s Tugas dan Fungsi DJKN Terkait Barang Rampasan (1) Dalam rangka Pemanfaatan dan Pemindahtanganan Barang Rampasan Negara dilakukan Penilaian (2) Penilaian Barang Rampasan Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar. (3) Penetapan nilai limit lelang dalam rangka Pemindahtanganan Barang Rampasan Negara berupa penjualan lelang berpedoman pada nilai wajar yang telah mempertimbangkan faktor-faktor risiko penjualan melalui lelang. (4) Faktor-faktor risiko lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari nilai wajar, meliputi a. bea lelang; b. biaya sewa tempat penyimpanan; c. biaya pengangkutan; \ d. biaya bongkar muat; e. biaya pemeliharaan; f. biaya pengamanan barang; g. biaya pengosongan bangunan/lahan; dan h. biaya operasional lainnya yang berkaitan langsung dengan obyek barang rampasan negara aaea9s eae8esese0s seaeaeao ALUR PELAKSANAAN LELANG BARANG RAMPASAN (aisates Keterangan: ‘.Barang Rampasan berdasarkan putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap menjadi kewenangan Kejaksaan/KPK/BNN sebagai eksekutor. c 2.Kejaksaan/KPKIBNN bertindak sebagai pemohon lelang mengajukan pergiohonan lelang eksekusi barang rampasan ke DJKN (KPKNL). 3.Setelah dokumen persyaratan permohonan lelang lengkap, Kepala KPKNL menetapkan jadwal pelaksanaan lelang. 4.Setelah ditetapkan jadwal pelaksanaan lelang , Pemohon lelang mengumumkan lelang sesuai dengan ketentuan di bidang lelang. 5.Setelah pengumuman dilaksanakan sebagaimana ketentuan, pelaksanaan lelang dilakukan oleh Pejabat Lelang sebagaimana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. @ Hasil bersih lelana disetorkan ke Peniuial untuk selaniutnva diseforkan Ke kas neaara. oleh benival ee ee ee ee ee ee + ,UVV9N VAN DOKUMEN PERSYARATAN LELANG / EKSEKUSI BENDA SITAAN PASAL 45 KUHAP’ Salinan/fotokopi Surat Izin Penyitaan.dari Pengadilan Salinan/fotokopi Surat Perintah Penyitaan Salinan/fotokopi Berita Acara Sita Persetujuan dari tersangka/kuasanya atau surat pemberitahuan lelang kepada tersangka Izin lelang dari Ketua Pengadilan atau Ketua Majelis Hakim yang menyidangkan perkara, apabila perkara sudah dilimpahkan ke Pengadilan Asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/nak, atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai, harus ada surat pernyataan/surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut tidak disertai kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya. Yuu, VF,VFV,VF,FVF,VAVVA DOKUMEN PERSYARATAN LELANG EKSEKUSI BARANG RAMPASAN Salinan/fotokopi Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap: Salinan/fotokopi Surat Perintah Peryitaan Salinan/fotokopi Berita Acara Sita Salinan/fotokopi Surat Perintah Lelang dari Kejaksaan/Oditurat Militer/Komisi_ Pemberantasan Korupsi Asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan/hak, atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai, harus ada surat pernyataan/surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebyt tidak disertai kepemilikan/hak dengan menyebutkan alasannya. PEDABAY LELANG KELAS II 9ssesese9ss39g9g939aga9ags9a3a393 Mengapa Notaris perlu memahami lelang? L204 Ya 1. Karena Notaris dimungkinkan menjadi Pejabat Lelang Kelas II \ 2. Risalah lelang dapat terkait dengan tugas Notaris dalam pembuatan perjanjian, surat kuasa dan lain lain. 99sese8s9s9s999s9s99s99s8ssaqs9s Pengangkatan PL II *PL II diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri dan Keputusan Pengangkatan PL II berlaku untuk masa jabatan 3 tahun dan dapat diperpanjang kembali. (Pasal 2 PMK 175/PMK.06/2010) +Jumlah PL Il yang ada saat ini berjumlah 92 otang, dan saat ini telah selesai menjalani proses magang sebanyak 70 orang, yang tinggal mengajukan permohonan untuk diangkat menjadi PL Il. see9agnqgagqgag9q0sgaga39 PERSYARATAN UNTUK DIANGKAT MENJADI PL IL a. sehat jasmani dan rohani; b. berpendidikan paling rendah Sarjana ($1) diutamakan bidang hukum atau ekonomi manajemen/akuntansi; c. tidak pernah dijatuhi hukuman pidana; d. tidak pernah terkena sanksi administrasi berat dan memiliki integritas yang tinggi, khusus untuk Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DJPLN/DJKN dengan pangkat/golongan terakhir paling rendah Penata (III c); e. memiliki kantor Pejabat Lelang Kelas I! paling kurang seluas 36 m2; f. tidak memiliki kredit macet dan tidak termasuk dalam qaftar orang tercela (DOT); g.lulus pendidikan dan pelatihan untuk Pejabat Lelang Kelas Il yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan, kecuali pensiunan PNS DJPLN/DJKN yang pernah menjadi Pejabat Lelang atau yang menguasai tentang lelang; h.telah mengikuti praktik kerja (magang), kecuali pensiunan PNS DJPLN/DJKN yang pernah menjadi Pejabat Lelang atau yang menguasai tentang lelang; dan i. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). sesesa8ss99s9agq9as99s9s9s9s3s9 DOKUMEN PERSYARATAN PENGANGKATAN PL Il, al . Fotokopi identitas diri; Surat Keterangan dokter Pemerintah yang menyatakan sehat jasmani dan rohani; fotokopi ijazah Sarjana (S1) yang telah dilegalisasi pejabat yang berwenang; . Surat Keterangan Catatan Kepolisian; . Fotokopi sertifikat atau surat tanda bukti kepemilikan atau surat perjanjian sewa dengan jangka wakiu sewa paling singkat 2 (dua) tahun dan foto sebagai data pendukung tersecianya fasilitas kantor dengan luas paling kurang 36 m?; f. Surat pernyataan tidak memiliki kredit macet dan tidak termasuk DOT; g.Fotokopi sertifikat lulus Pendidikan dan Pelatihan Pejabat Lelang yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan; h.Surat Rekomendasi dari Kepala KPKNL, yang menyatakan calon Pejabat Lelang Kelas Il yang bersangkutan telah melakukan praktik kerja (magang); dan i. Fotokopi bukti kepemilikan NPWP. ° oD oa e9sespsagas8s9s9eaq9agaqeq9sqsq9q9a WILAYAH JABATAN DAN TEMPAT KEDUDUKAI Pasal 17 (1) Pejabat Lelang Kelas Il mempunyai tempat kedudukan di kabupaten atau kota dalam wilayah jabatannya. (2) Pejabat Lelang Kelas II yang diangkat dari Notaris mempunyai tempat kedudukan yang sama dengan tempat kedudukan Notaris. (3) Pejabat Lelang Kelas II hanya dapat melaksanakan lelang dalam wilayah jabatannya. Pasal 18 (1) Pejabat Lelang Kelas II hanya dapat mempunyai 1 (satu) kantor. (2) Dalam hal Pejabat Lelang Kelas II yang diangkat qari Notaris, dapat berkantor di kantor Notarisnya. (3) Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus berada di tempat kedudukan Pejabat Lelang Kelas II. Dalam 1 (satu) kantor Pejabat Lelang Kelas II, hanya dapat ditempati oleh 1 (satu) Pejabat Lelang Kelas II. (4) eegeesesgsageeseqs9a9eq89agq99gasa 8 Dengan Hormat i | Tidak dengan hormat (tidak dapat diangkat lagi menjadi PL Il PEMBERHENTIAN PL II . Melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam meninggal dunia . Mundur atas permintaan sendiri . Telah mencapai usia 65 tahun . Tidak mampu secara_jasmai ohani untuk melaksanakan tugas jabatan PL secara terus- menerus lebih dari 1 tahun Berstatus sebagai terdakwa dalam perkara pidana dan telah dibebastugaskan selama 18 bulan Melaksanakan lelang di luar wilayah jabatannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 Pasal 34 ayat (3) (telah dibebastugaSkan sebanyak 2 kali dan mengulangi —_perbuatan/pelanggaran yang sama/lainnya) Dijatuhi hukuman pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap @aeasesess8ss9s998s899s98s89asqsassa Kewenangan Pejabat Lela..g dan Kaitannya dengan JU tentang Perubahan Atas UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Pasal ta Vendu Rogloment Buny ‘Menurutketentuan dalam ayat bert dari pasa ni penjualan dimuka umum tidak bleh diadakan kecuali di depan junulelang Dengan peraturan pemerintah dapat dilakukan penjualan dimuka umum dibebaskan dari campur tangannya juru lelang, Kesimpulan: Penjualan di muka umum (lelang) tidak boleh dilakukan, kecuali di depan Pejabat Lelang (Pasal 1a Vendy Reglement) Pasal 3 Vendu Reglement Bunyi Direktur Keuangan menunjuk tempat kedudukan dari juru lelang, juga tempat-tempat dimana para juru lelang, sejauh mengenal pelaksanaan daftar blaya, dimaksud dalam Pasal 44 peraturan ini, dianggap juga berkedudukan Kesimpulan: ‘Menteri Keuangan menunjuk tempat kedudukan dari Juru Lelang (Pejabat Lelang). ° Pasal 35 Vendu Reglement . Bunyi ‘Dari tiap penjualan dimuka umum oleh juru lelang atau kuasanya selama dalam penjualan, untuk tiap hari pelelangan atau penjualan dibuat berita acara tersendit. Kesimpulan: dar tiap penjualan dimuka umum oleh Juru Letang (Pejabat Lelang) cibuat berita acara tersendir (Risalah Letang), Yaa 9aTyFNaVTIaVINY y Usulan Perubahan + Pasal 15 ayat (2) huruf g UU Nomor 30 Tahun 2004 menyatakan bahwa_ Notaris. berwenang membuat akta risalah lelang. + Ketentuan pasal tersebut tidak sejalan dengan ketentuan UU_ Lelang (Vendu Reglement, oe 28 Februari 1908 Staatblad Nomor 189). + Diusulkan Pasal 15 ayat (2) huruf g UU Nomor 30 Tahun 2004 tetap, namun dengan, penjelasan: “sepanjang diangkat oleh Menteri Kéuangan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. ae8esq0ee0e9s989e99099a9 Alasan Perubaha 15 ayat (2) huruf. . Dalam Pasal 1a VR ditentukan bahwa setiap pelaksanaan lelang harus diadakan di hadapan Pejabat Lelang, dan sesuai Pasal 35 VR, bahwa atas pelaksanaan lelang tersebut oleh Pejabat Lelang dibuat berita acara yang disebut Risalah Lelang. Dengan demikian, yang wenang membuat risalah lelang adalah Pejabat Lelang. . Notaris tidak otomatis berwenang membuat Risalah Lelang. Notaris dapat membuat Risalah Lelang sepanjang telah diangkat dan disumpah selaku Pejabat Lelang oleh Menteri Keuangan. Untuk menjadi Pejabat Lelang, Notaris harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan terkait lelang, antara lain: lulus Diklat yang diselenggarakan oleh BPPK Kemenkeu, telah mengikuti praktik kerja (magang), dll. 9es|qneantgeaeses9a9a9aas Alasan Perubahan Pasal 15 ayat (2) huruf g (Lanjutan...) Vin 3. Ketentuan mengenai kewenangan Notaris membuat akta Risalah Lelang juga ‘tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (1) dan Penjelasan Umum UU Nomor 30 Tahun 2004 itu sendiri. Dalam Pasal 15 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2004 diatur bahwa Notaris berwenang membuat akta otentik..., sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada Pejabat lain atau orang lain ang ditetapkan oleh undang-undang. embuatan Akta Risalah Lelang telah ditugaskan oleh UU Lelang (VR) kepada Pejabat Lelang. ‘ seennasaeaset gagsns9ss sas 8s Penambahan penjelasan Pasal 15 ayat (2) huruf g perlu dilakukan dalam rangka kepastian hukum dan harmonisasi dengan peraturan perundang-undangan di __ bidang lelang BARLAL LELANG 9aeassa4g9s9s9sseae89eaesaas Pengertian Balai Lelang _ Ye > Balai Lelang adalah Badan Hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan usaha_ di bidang lelang berdasarkan izin operasional Direktur Jenderal Kekayaan Negara atas nama Menteri Keuangan > Selaku kuasa pemilik barang bertindak sebagai penjual hanya untuk jenis Lelang Non Eksekusi Sukarela > Melakukan Jasa Pralelang dan/atau Jaga Pascalelang untuk semua jenis lelang. > Saat ini terdapat 85 Balai Lelang di seluruh Indonesia. assaaqagaeggagneasaa Perizinan Balai Lelang (Pasal 4 PMK Nomor 176/PMK.06/2010) Diajukan Direksi Balai Lelang kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi dokumen persyaratan: a. aos rsamo Akta pendirian Balai Lelang yang dibuat di hadapan Notaris dan telah disahkan instansi yang berwenang; Bukti modal disetor Rp 2.500.000.000,00 Rekening koran atas nama Balai Lelang yang bersangkutan; Proposal pendirian Balai Lelang, yang meliputi ruang lingkup kegiatan, struktur organisasi, rencana kegiatan lelang selama 1 tahun; Neraca awal Balai Lelang; . Sertiikat atau tanda bukti kepemilikan atau surat perjanjieg'sewa; Fotokopi identitas para pemegang saham dan Direksi; Fotokopi NPWP Balai Lelang, para pemegang saham, dan Direksi; Surat pernyataan dari para pemegang saham dan Direksi Balai Lelang bahwa tidak memiliki kredit macet; Surat keterangan domisili kantor Balai Lelang dari kelurahan setempat; Surat Izin Tempat Usahalketerangan sejenis yang dikeluarkan_ instansi berwenang; Bukti tersedianya tenaga penilai berupa ijazah/sertifikat penilai; Bukti tersedianya tenaga hukum berupa ijazah sarjana hukum suaaynvvn7vva9a9g 99999 Hak Balai Lelang (Pasal 22 PMK Nomor 176/PMK.06/2010) Dalam melakukan kegiatan usahanya, Balai Lelang berhak: a. b. eo mengadakan perjanjian dengan pemilik barang untuk melaksanakan jasa pralelang; mengadakan kesepakatan dengan Pembeli barang untuk melaksanakan jasa pascalelang; menerima imbalan jasa pralelang dan/atau pascalelang yang diperjanjikan/disepakati; mengadakan perjanjian perdata dengan ' Pejabat Lelang Kelas II untuk melaksanakan jasa pelaksanaan lelang; menentukan cara penawaran lelang; menerima Salinan Risalah Lelang dari KPKNL/ Pejabat Lelang Kelas II; dan mengusulkan Pemandu Lelang. Naa VFV,VVIIVVVIVNY yy, 4 Kewajiban Balai Lelang (Pasal 23 PMK | Nomor 176/PMK.06/2010) Dalam melakukan Kegiatan usahanya, Balai Lelang berkewalban a, membayar imbalan jasa Pejabat Lelang Kelas I! sesuai ketentuan; b. menyerahkan bukti pembayaran Uang Jaminan Penawaran Lelang dari peserta lelang dan salinan rekening koran Balai Lelang yang mencantumkan data penyetoran Uang Jaminan Penawaran Lelang sesuai dengan ketentuan kepada Pejabat Lelang yang melaksanakan lelang; &._mengembalikan ang Jaminan Penawaran Lelang tanpa potongan kepada peserta lelang yang tidak disahkan sebagai Pembeli d._menyetorkan Bea Lelang ke Kas Negara paling lama 1 (satu) hari Kerja setelah Harga Lelang dibayar oleh Pembeli . menyetorkan Uang Jaminan Penawaran Lelang dari Pernbeli yang wanprestasi kepada yang berhak sesuai dengan perjanjian, dalam hal lelang dilaksanakan oleh Pejabat Lelang Kelas Il; f._menyetorkan Uang Jaminan Penawaran Lelang dari Pembeli yang wanprestasi sebesar 50% (lima puluh persen) ke Kas Negara dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Letang dan sebesar 50% (lima puluh persen) kepada yang berhak sesuai dengan perjanjian, dalam hal lelang dilaksanakan oleh Pejabat Lelang Kelas |; , menyerahkan bukti pelunasan harga lelang berupa kuitansi, bukti setorftransfer, salinan rekening koran Balai Lelang yang mencantumkan data pelunasan harga lelang, bukti setor BeckLelang, PPh Final atas Pengalihan Hak Atas Tanah danfatau Bangunan, kepada Pejabat Lelang pada saat meminta Salinan Risalah Lelang: 'h, menyerahkan Kutipan Risalah Lelang dan kuitansi pembayaran lelang kepada Pembeli setelah kewajiban Pembeli dipenuhi; i. menyerahkan barang dan dokumen kepemilikan objek lelang kepada Pembeli setelah kewajiban Pembeli dipenuhi; dan j. menyerahkan hasil bersih lelang kepada pemilk barang paling lama 3 (tiga) hari kerja setetah pembayaran diterimay k, menyelenggarakan administrasi perkantoran dan pelaporan. X,7OVN9F VF, V9,9VVAVY % x, a4 Larangan Balai Lelang (Pasal 29 PMK Nomor 176/PMK.06/2010) Dalam melakukan kegiatan usahanya, Balai Lelang dilarang: a, memungut biaya apapun dari Pembeli dan Penjual dituar ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk tetapi tidak terbatas pada buyers premium; berperan serta secara langsung dalam kegiatan pelaksanaan Lelang Eksekusi dan/atau Lelang Noneksekusi Wajib; bertindak selaku pengacara, dan/atau menjadi kuasa sebagai Penjual dari Pemegang Hak Tanggungan; menjual selain dengan cara lelang terhadap barang yang dikuasakan kepadanya untuk dijual secara lelang; melaksanakan lelang tidak di hadapan Pejabat Lelang; melaksanakan Lelang Eksekusi dan/atau Lelang Noneksekusi Wajib; melakukan kegiatan usaha di luar izin yang diberikanstermasuk tetapi tidak terbatas pada melakukan tindakan pemanggilan kepada debitor, penagihan piutang (debt collector); dan/atau membeli sendiri baik langsung maupun tidak langsung barang yang dikuasakan kepadanya yang dijual secara lelang. ee ee ee ee ie ie ee OPAYA ~ PENINGKAYAN PELAYANAN LELANG 9ss9s99999g9s99s9g9gn9s99saa4 Upaya Peningkatan Pelayanan Lelang Tahun 2013 5 eerie 1. Penyempurnaan peraturan 2. Capacity Building SDM 3. Pembinaan Pejabat Lelang Kelas I/II/Balai Leting 4. pgningkatan sosialisasi dan penggalian potensi di bidang jelang 5. Peningkatan mutu layanan lelang 6. Optimalisasi PNBP Bea Lelang 7. Realisasi hasil lelang 2001 s.d. Juli 2013 8. Potensi lelang dan permasalahan 99q099q99q99aqa_9asa9agas9as9 Capacity Building SDM (PL Kelas 1/PL Kelas II/ Balai Lelang) + PL Kelas II (92) or 1. Berbagai diklat untuk PL. Kelas I . 2. Workshop kepada PL Kelas PL Kelas I (399 di II dan Balai Lelang KPKNL, 139 di Kanwil dan 35 Kanpus) 3. Penghargaan kepada PL Kelas I, PL Kelas II, dan + Balai Lelang (85 Balai Balai Lelang Lelang; 64 aktif, 21 4. Pengisian formasi di wilayah tidak aktif) jabatan yang sama sekali belum terisi 5. Proses pengangkatan calon PL Kelas II sebanyak 40 orang (swasta/masyarakat umum) fnaupun pensiunan 164 ase8sss8ss98s9a9g9a9seaesgs9aa3 9 [Peningkatan mutu layanan lelang SZ ri * Penawaran lelang melalui email * Otomatisasi laporan lelang * Penyederhanaan Minuta Risalah Lelang * Security paper untuk Kutipan Risalah Lelang 9qesss9999s9ag9s9ags9as093a9 ‘ Optimalisasi PNBP Bea Lelang SL Sesuai PP Nomor 1/2013 Terdapat perubahan tarif Bea Lelang Pengenaan PNBP baru: - Security Paper ‘ - Pemberian izin Balai Lelang . - Pengangkatan PL Kelas | baru - Perpanjangan masa jabatan PL Kelas II Menampung Bea Lelang PL Kelas II dan Pegadaian dalam MAP tersendiri 999999099909099990 PNBP - Lelang PP Nomor 4 Tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Keuangan *) Berlaku tanggal 4 Februari 2043 *) Per pokok lelang per frekuensi Il No Jenis Letang Jenis Barang |) (BL Penjual®)"" |. BL Pembeli*) 7. | telang EksetusiBareng yang Daneas | Barang Tidak Bogerak o% 2% Uni Negara Bavana Bargerak oe %% 2 | Lelang Eksekusi Sein Barang Yang | Barang Tidak Bergerak 13% 2 Drampas Untuk Negara a. Lelang Eksokusi Hak Tanggungan dan Lelang | Bavang Bergerak ro Ey Eksekusi Fiusia 3. | Lelang NoneksekusiSukarela yong Barang Tidak Borgerak % | 7% dliakeanakan oleh PL i Barang Bergerak iy 2 1a Letang Naneksekusi Sukarela yang ‘Barang Tidak Bergerak o% O46 *| daksanakan PL i war Kawasan Berikat Barang Bergerak o% osm 5 | slang Noneksekusl Sukarela yang Barang Tidak Bergerak 0% 02% dliaksanakan PL i dalam Kawasan Berkat Barang Bergerak o% 03% © | Letang Batal Karena permohonan Penjual | Barang Tidak Bergerak | Rp250.000~ per Nomor _ selan BN dariatauBarang Register Pembtalan Bergerak > Bea Lelang Penjual dan Bea Lelang Pembeli pada semua jenis lelang, untuk Barang Tidak Bergerak dan Barang Bergerak yang dijual bersama-sama dalam 1 paket, ditetapkan sebesar tarif Bea Lelang Barang Bergerak. e9e9ea99e9e9ee9ga99aea8 o Oo 0 90 fe} LELANG HGB DI ATAS HAK PENGELOLAAN Pasal 2 Undang-undang Pokok Agraria Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 Peraturan Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1966 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1989 9eege9ea9909g9e9se9e9ae9ga8d Pengertian dan Subyek Hak Pengelolaan * Hak Pengelolaan adalah Hak Penguasaan atas tanah Negara dengan maksud disamping untuk dipergunakan sendiri oleh si Pemegang juga oleh pihak Pemegang memberikan sesuatu hak kepada pihak ketiga. Subyek Hak Pengelolaan sebagaimana diatur Pasal 67 Peraturan Menteri Agraria No 9 Tahun 1999: a. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Cee b. Badan Usaha Milik Negara; c. Badan Usaha Milik Daerah; d. PT. Persero; e. Badan Otorita; f. Badan-badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk pemerintah. agaegeqa9aeaeaesae9esea9s9es8e8 Kewenangan Pemegang HPL Pemegang HPL mempunyai kewenangan untwk: menggunakan tanah HPL tersebut untuk keperluan usahanya, namun tujuan utama pemberian HPL adalah bahwa tanah yang bersangkutan disediakan bagi penggunaan oleh pihak-pihak lain yang memerlukan. Bagian-bagian tanah HPL tersebut dapat diberikan kepada pihak lain dengan HM, HGB atau Hak Pakai (“HP”). Sebagaimana halnya dengan Tanah Negara, selama dibebani hak-hak atas tanah tersebut,, HPL yang bersangkutan tetap berlangsung atau tidak hapus (Pasal 5 PMDN 1/1977). Selanjutnya setelah jangka waktu HGB atau HP yang dibebankan itu berakhir, tanah yang bersangkutan kembali ke dalam penguasaan sepenuhnya dari pemegang HPL. 70 x,uyII9NIFVFVAIIAIVIAIANY Hak Tanggungan atas tanah HGB di atas HPL *“*HGB dapat diberikan diatas Tanah Negara, tanah HPL dan tanah HM (Pasal 21 PP No 40 Tahun 1996) “Pemberian hak atas tanah HPL kepada pihak lain dengan HM, HGB atau HPL dilakukan oleh Pejabat Badan Pertanahan Nasional yang berwenang, atas usul pemegang HPL yang bersangkutan berdasarkan perjanjian antara pemegang HPL dengan calon pemegang hak atas tanah diatas HPL. Setelah didaftarkannya hak-hak atas tanah itu di Kantor Sub-Direktorat Agraria setempat (Kantor Pertanahan), maka hak atas tanah dari pihak ketiga tersebut tunduk pada UUPA dan aturan pelaksanaannya. © im 9esegqa9qg9gagagasagas94 Hak Tanggungan atas tanah HGB di atas HPL **HGB dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani Hak Tanggungan (Pasal 4 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996). Berkaitan dengan pembebanan Hak Tanggungan terhadap HGB diatas tanah HPL, perlu diingat bahwa apabila terdapat HGB diatas tanah HPL yang dibebani Hak Tanggungan, maka kondisi tersebut bukan_ berarti penjaminan atas tanah negara/pemerintah, karena yang dijaminkan bukan tanah HPL melainkan HGB yang ada diatasnya saja yang dipunyai oleh pihak ketiga. . 172 gaea9qa9aee8sa98 anaes s Hak Tanggungan atas tanah HGB di atas HPL Mengenai_ konsekuensi sebagai akibat dari pembebanan Hak Tanggungan atas HGB yang terletak diatas tanah HPL, tentang adanya kemungkinan beralinnya HGB diatas tanah HPL tersebut kepada pihak ketiga dalam rangka eksekusi Hak Tanggungan, yaitu: apabila debitur tidak dapat melunasi hutang yang dijamin dengan Mak Tanggungan tersebut, ketentuan_Pasal_34 PP 40/1996 menetapkan__bahwa pengalihan HGB dan Hak Pakai_diatas_tanah HPL _memerlukan persetujuan tertulis dari pemegang HPL. Hal ini ditegaskan dalam Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan No. 630.1-3430 tanggal 17 September 1998 yang menyatakan bahwa : “karena eksekusi Hak Tanggungan mengakibatkan HGB beralih kepada pihak lain maka pembebanan Hak Tanggungan diperlukan persetujuan tertulis dari pemegang HPL yang akan berlaku sebagai persetujuan untuk pengalihan hak tersebut dalam rangka eksekusi Hak Tanggungan”. ‘ 173 segegegae9g Apaqqqaeae seq eas 98 Suasana lelang bunga di Balai Lelang Ohta Kaki Flower Auction 9»eqgeqa9a9es8gaq4es8eq9ag—sq0qa0qaeagga 898 Suasana lelang di Balai Lelang JBA Yokohama . 9eeq99e9990989a9ge90989a90n9 Suasana lelang di Balai Lelang JBA Yokohama Penyimpanan Obyek Lelang di Balai Lelang JBA Yokohama 5 »09aea0a8 9»eaeaaes8ea0898 Suasana Auction Hall dengan 10 line di Balai Lelang USS 999909 + Pembeli melakukan penawaran dengan hadir di Auction Hall di Balai Lelang USS Tampilan layar pembeli di Balai Lelang USS 9929909980909 399983993999338 Objek lelang yang terpai Lelang USS 9509999998998993098 Ruang administrasi di Balai Lelang USS S5s=p990nsps9pagsesegaaes9sa saa — ‘ Persiapan packaging dan pemberian kode distribusi bunga yang terjual di Balai Lelang Ohta Kaki Flower Auction seosnsesgageseasag9asa9asaa 8 Suasana lelang e-tender di Balai Lelang NAA 5997ses8s9agaas99 sas 53 > Suasana lelang di auction hall Balai Lelang TAA ’ 9990000900990 9930038 Suasana lelang ikan tuna di pasar ikan Tsukiji Tokyo ‘ se00se9e8ae909aea9s a + Para calon peserta lelang ikan tuna memeriksa kualitas tuna di pasar ikan Tsukiji Tokyo 5 90eseaess=sseqa906 as 5 Para conductors dalam pelaksanaan lelang di Balai Lelang Aucnet

You might also like