You are on page 1of 20

Asuhan Keperawatan Antenatal Trimester I

A. Konsep Dasar Antenatal Trimester I


1. Defenisi
Trimester pertama adalah periode kehamilan dari mulai terjadinya
konsepsi sampai usia kehamian (antenatal) belum mencapai 14 minggu.
Antenatal atau masa kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang
dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin.
Perawatan antenatal adalah asuhan yang diberikan oleh perawat atau
tenaga medis mulai dari konsepsi sampai persalinan. Asuhan diberikan
berdasarkan keadaan fisik, emosional, dan sosial ibu, janin, pasangan,
serta anggota keluarga. Asuhan ini sangat penting guna menjamin
kesehatan ibu dan anak.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada ibu hamil perlu tahap-
tahap yang harus dijalani, mula dari pengumpulan data-data yang
berhubungan dengan kehamilan ibu sampai pada evaluasi proses
keperawatan tersebut
Tujuan diberikannya asuhan keperawatan antenatal adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan
b. Anggota keluarga menjalani kehamilan secara positif
c. Janin dapat berinteraksi secara positif dengan keluarga
d. Calon ibu dan keluarga berlajar tentang aktivitas-aktivtas yang baik
untuk mendaptkan hasil yang positif dengan kehamilan
e. Menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas agar sehat dan normal

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan


antenatal adalah sebagai berikut:

a. Pengalaman kehamilan sebelumnya


b. Budaya dan harapan personal
c. Riwayat kesehatan sebelum hamil dan kesiapan biofisik terhadap
kehamilan
d. Motivasi terhadap kehamilan
e. Status sosial ekonomi
f. Usia ibu dan bapak serta status perkawinan
g. Keterjangkauan pelayanan antenatal
h. Tingkat pendidikan
2. Perubahan Anatomis dan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I
Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan pada seuruh tubuh
ibu, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna serta pada
payudara (mammae). Dalam hal ini hormon somatomammotropin,
estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting.
Perubahan yang terdapat pada ibu hami antara lain:
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan
akibat peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Pembesaran ini
pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus, selain
itu juga karena serabut-serabut kolagen yang menjadi higroskopik
akibat meningkatnya kadar estrogen. Dengan demikian uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal lebih 30 gram, namun pada akhir
kehamilan (40 minggu) menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih
kurang 20cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm.
b. Serviks uteri
Saat hamil karena pengaruh hormon estrogen, pada serviks
uteri lebih banyak terdapat jaringan ikat yang mengandung
kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon
estrogen. Adanya hipervaskularisasi men mengakibatkan vagina
dan vulva lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda
chadwick. Warna porsiopun tampak lebam (livide).
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis sampai terbentuknya plasenta di usia kehamilan kira-kira
16 minggu. Korpus luteum graviditis berdiameter kurang lebih 3
cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
e. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropi, estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada usia kehamilan 12 minggu ke atas dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut
kolustrum.
3. Tanda-tanda kehamilan
Ada beberapa tanda subketif dan objektif yang bisa dikaji oleh
perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan kehamilan
seorang ibu.
a. Tanda subjektif
1. Ibu biasanya menggeluh mual-mual, sakit kepala dan
pusing
2. Sering BAK
b. Tanda objektif
1. Amenore
2. Meningkatnya kadar HCG
3. Menghitamnya daerah sekitar aerola karena membesarnya
tubersel montgomery
4. Adanya tanda-tanda:
 Tanda ladin
 Tanda goodell
 Tanda hegar
 Tanda chadwick
4. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama

Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir


anda. Banyak perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester
pertama (3 bulan pertama kehamilan).
a. Tahap pertumbuhan janin
 Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai
oleh adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya,
zigot atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya
bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.
 Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang
merupakan bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan
yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi seluruh
embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang
membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama,
timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan
kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm.
selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm
yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk
procordal plate.
 Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu
berlangsung mulai hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini
terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh sederhana,
yaitu :
a. Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut,
kuku, kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang
belakang dan saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir
berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan manusia, sel-
sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai pertumbuhan
tubuh.
b. Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat,
otot jantung, pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan
genetalia.
c. Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti
intertinum, paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus
respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah,
kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki dan perempuan,
kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus.
pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari
penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital
ridge, dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum
promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum allantois.
 Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah
panjang 3,5 cm dan berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio
kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke
arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan
mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung
membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan
laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem pernapasan.
Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang terpisah, rudimeter
mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak,
lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai
berkembang, plasenta tumbuh sempurna
 Minggu ke – 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran
kepala bokong (CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin
diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4
mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg.
Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan,
sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C.
Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa benjolan
 Minggu ke – 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung
melampaui jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki
atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan
berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin
testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat
dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat
membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah
frontal sesuai dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa
jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu, karena
memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk
lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas.
Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50
 Minggu ke – 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja
bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan
bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di dalam
rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir
minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam minggu
ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-
tulang mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu
ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati
posisinya di sekeliling bentukan tulang.

 Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan
bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat,
dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah
setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke
arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang
dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan
jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah
terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar
kelamin, namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat
kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan
oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil.
Alat kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri,
sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus
Wolfii.
 Minggu ke 9 – 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah
tampak secara garis besar, perbandingan ukuran tungkai atas
sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah berkembang
labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki
terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas,
sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel
darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal
dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12.
Panjang janin sekitar 7-9 cm.

Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I dan Adaptasi Psikososial

1. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I


a. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning
sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual
ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa
kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.

b. Sering buang air kecil


Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
c. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga
usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah
memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
d. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri)
tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala /
pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor
fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan
depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
e. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul
hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering
terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
f. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan


Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami
perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk
beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus
kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya
frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat
proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.

2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)


Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya
sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang
terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan
menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya
dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk
kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa
persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat
dari orang-orang terdekatnya.

3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)


Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu
titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas
yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu
tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak,
serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.

4. Tahap Akhir (perjanjian)


Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap
mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin
“menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat
berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir
kelak.
Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan
kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkin dirahasiakannya
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,
tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

Gambaran Kondisi Psikologi Selama Kehamilan


Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
marah, tertekan, bersalah, bingung, was – was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini
biasanya ditandai dengan gejala – gejala :

1. Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.


2. Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
3. Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
4. Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
5. Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.
6. Senantiasa berfikiran negatif.
7. Tanpa berwujud merasa tidak mampu.
8. Tiba-tiba takut atau gugup.
9. Tidak bisa memusatkan perhatian.
10. Lebih sering lupa.
11. Rasa bingung dan bersalah.
12. Makan amat sedikit atau amat banyak.
13. Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
14. Kehilangan kepercayaan dan harga diri.

Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2


minggu maka akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang
sifatnya memerlukan adanya pengobatan.

Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I

1. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat
pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin.
Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.
2. Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan
bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat
badan antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3. Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena
funsi ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga
menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga air bersih
4. Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan
kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik
usus menurun sehingga terjadi konstipasi.
5. Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
6. Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7. Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang
kesehatan ibu dan janin.
8. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.

Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester I

1. Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-
tanda vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)
2. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati,
komplikasi lain perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika muntah.
3. Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi
uterus, dan lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
4. Sakit kepala hebat
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
5. Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada
dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung
protein dan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
7. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-
gejala sakit kepala, mual, dan nyeri uluh hati
8. Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi
dalam kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres
untuk menurunkan suhu.

Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)


a. Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu
setelah koitus)
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold
3. Pemeriksaan USG
a. Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
b. Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
4. Pemeriksaan Rontgen
a. Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti
kehamilan
b. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang
Proses Keperawatan Kehamilan Trimester Pertama

1. Pengkajian
Pengkajian yang perlu dilakukan ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan
antenatal meliputi:
a. Biodata ibu
Kaji identitas ibu dan orang yang bertanggung jawab kepada ibu
meliputi nama, usia, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, perkawinan ke berapa, lamanya perkawinan, serta alamat
ibu.
b. Keluhan utama
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan
pervaginam berulang
c. Kehamilan saat ini
Bantu ibu untuk menafsirkan tanggal partus atau TTP dan kumpulkan
data dasar yang berguna dalam mengembagkan rencana perawatan
pada ibu tersebut.
d. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat ibu pergi ke
rumah sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan
pervaginam diluar siklus menstruasi, pembesaran uterus lebih besar
dari usia kehamilan
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Kaji apakah ibu memiiki riwayat pembedahan, apa jenis
pembedahannya, kapan pembedahan tersebut dilakukan, oleh
siapa, dan dimana tindakan tersbut berlangsung.
e. Riwayat penyakit yang pernah dialami
Kaji adanya penaykit yang pernah dialami ibu, misalnya diabetes
melitus, jantung, hipertensi, masalah ginekologi, masalah ginjal
ataupun urinari, penyakit endokrin, dan penyakit lainnya.
f. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji riwayat kesehatan keluarga melalui genogram dari genogram
tersbut dapat diidentifikasi mengenai penyakit keturunan dan menular
yang terdapat dalam keluarga.
g. Riwayat kesehatan reproduksi
Kaji tentang menarke ibu, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat
darah, bau, warna dan adanya disminorhea, serta kaji gejala dan
keluhan yang menyertainya.
h. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
Kaji bagaimana keadaan anak ibu mulai dari dalam kandungan sampai
saat ini, bagaimna keadaan kesehatannya
i. Riwayat seksual
Kaji mengenai aktivitas seksual ibu, jenis kontrasepsi yang digunakan
serta keluhan yang menyertainya
j. Riwayat pemakaian obat
Kaji riwayat pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi oral, obat
digitalis, dan jenis obat lainnya.
2. NANDA, NOC, NIC

Diagnosa NOC NIC


Kebutuhan Status nutrisi Monitoring Nutrisi
nutrisi kurang Menunjukkan hasil Aktivitas:
dari kebutuhan perbaikan:  Timbang berat badan
tubuh b.d.  Asupan zat gizi klien
anoreksia  Asupan makanan dan  Monitor kehilangan
cairan dan pertambahan
 Energi berat badan
 Indeks masa tubuh  Monitor respon
 Berat badan emosi klien terhadap
 Biochemical measures situasi dan tempat
makan
Pengontrolan berat badan  Monitor adanya mual
Menunjukkan hasil dan muntah
perbaikan:  Monitor menu
 Mengontrol berat makanan dan
badan pilihannya
 Mempertahankan  Monitor tingkat
intake kalorioptimal energi, lelah, lesu,
harian dan lemah
 Menggunakan  Monitor intake kalori
suplemen nutrisi jika dan nutrisi
diperlukan  Tentukan jika klien
 Mempertahankan membutuhkan diet
keseimbanagan cairan spesial
 Identifikasi gangguan
emosi yang Manajemen Nutrisi
mempengaruhi intake Aktivitas:
makanan  Mengontrol
 Merencanakan strategi penyerapan
situasi yang makanan/cairan dan
mempengaruhi intake menghitung intake
mekanan kalori harian, jika
diperlukan
 Memantau ketepatan
urutan makanan
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
harian
 Menentukan jimlah
kalori dan jenis zat
makanan yang
diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan
ahli makanan, jika
diperlukan
 Menetukan makanan
pilihan dengan
mempertimbangkan
budaya dan agama
 Memberi pasien
makanan dan
minuman tinggi
protein, tinggi kalori,
dan bernutrisi yang
siap dikonsumsi, jika
diperlukan
 Mengatur pemasukan
makanan, jika
diperlukan
 Memberi makanan
yang punya daya
tarik, dengan cara
yang menyenangkan,
member penambahan
warna, tekstur, dan
variasi
 Mengajarkan pasien
dan kelurga tentang
memilih makanan

Kekurangan Keseimbangan cairan Pemantauan Cairan


volume cairan Menunjukkan hasil Aktivitas:
b.d. gangguan perbaikan:  Kaji tentang riwayat
masukan jumlah dan tipe
dan/atau Status nutrisi : intake intake cairan dan
kehilangan makanan dan cairan pola eliminasi
cairan yang Menunjukkan hasil  Kaji kemungkinan
berlebihan, perbaikan: factor resiko
peningkatan terjadinya imbalan
kebutuhan cairan (seperti :
cairan hipertermia, gagal
jantung, diaforesis,
diare, muntah,
infeksi, disfungsi
hati)
 Monitor BB, intake
dan output
 Monitor membrane
mukosa, turgor dan
rasa haus
 Catat adannya
vertigo
 Beri cairan
 Batasi intake cairan
pertahankan aliran
IV

Manajemen Cairan
Aktivitas:
 Timbang BB tiap
hari
 Hitung haluran
 Pertahankan intake
yang akurat
 Monitor status
hemodinamik
termasuk
CVP,MAP, PAP
 Monitor TTV
 Monitor status
nutrisi
Daftar Pustaka

Hutahaean, Serri. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika

Fauziah, Siti. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol.1.


Jakarta: Kencana

You might also like