You are on page 1of 3
ISSN: 1978-0206 Maj. Kea. Gi 2006; 13(2}:196-198 Perubahan posisi condyle temporomandibular joint (TMJ) terhadap axis pusat fossa glenoidea ‘Suparyono Saleh dan Haryo Mustiko Dipoyone Bagian Prostodonsie, Fakulla Kedoktoran Gig, Universitas Gadjah Mada, Yooyakarta ABSTRAK Dimensi vertkal okiusi OVO akan mengalami perubahan sesuai dengan perubanan dai gigi asli atau ial truan arena pemakaian.Dengan Kondsi tersebul akan merubah posisi condyle TM Kearah cistalposterior. Perubahan posisi akan engakibatian kelainan pada TMJ dan membuat rasa seki. Tuuan dari laporen kasus ini adalah untuk mendapatan data perubahan posisi condyle TMJ pada perubahan OVO. Pengamatan diakukan dengan evaluasi pasion selama 10 tahun Bengan pencatatan besar DVO dan ronigen foto dari posisi condyle TMJ terhadep fossa glenoidea. Setolan diakukan perewatan gigitruan dengan DVO yang benar maka keluhan tidak didapatkan lagi, Hasil yang didapatkan bahwa perubanan Bvo teishmembust perubahan posis! condyle terhadap fossa glenoidea dan’ pengembalian OVO telah membuat keluhan pada TM) hilang. Maj. Ked. Gi 2008; 13(2:196-198 ‘Kata kunci: condyle, TMA, fossa glenoides, DVO. ABSTRACT “The dimension vertical occlusion (OVO) can be fuctuated due to change of the teeth in the use of dental prosthesis. “This condition may change the positon of mandible condyle to distalposteror side and cause TMJ abnormalities and paln.Case report has been done fo observe end collect data ofthe condyle mandible changes due to Muctusted DVO.It took ten Yeats observation of patient evelustion and rontgen photo of mandible condyle at glenoid fossa. After denial prosthesis treatment nas been done withthe right DVO, there are no more complaints reported As a conclusion the change of DVO vil, effect t Feported. Ma). Ked. Gi 2006; 19(2):196-198 postion of mandible concyle at glenoie fossa and by doing treatment to correct the OVO there are no complaints ‘Key words: condyle positon, tempor0 mandibular jo, fosse glenoides PENDAHULUAN Dimensi vertikal adalah ukuran pada sumbu vertikal wajeh antara dua tik di dasrah midline terletak di atas dan di bawah mulut.’*** Dimensi vertikal ada 2 jenis yaitu dimensi vertkal gklusi (DVO) dan dimensi vertikal resposisi (OVR) Dimensi vertikal oklusi dapat_mengalami perubahan Karena kehilangan gigi asi karena dicabut, karies, pergeseran, dan juga ausnya permukaan oklusal gigi.” Keadaan yang menyebabkan perubahan DVO adalah hilangnya igi posterior sehingga gigi anterior beralin fungsi sebagai pendukung pada oklusi. Beban yang berlebinan pada gigi anterior berakibat renagang dan perubahan posisi ke arah labial.” ‘Adanya perubahan free way space yang berlebinan dan perubahan over bite menampakkan ‘gejale utama turunnya DVO. Gangguan oklusi yang parah dapat mengakibatkan disfungsi dan rasa nyeri serta ketidak serasian senci,” Hubungan vertkal dan horizontal dari rahang atas dan bawah dengan gigi yang masin lengkap dapat dipertahankan dan dapat berperan 196 ‘sebagel stabilisaior condyle. Dengan demikian kehilangan gigi posterior dapat mempengaruhi DVO. ddan akan mengganggu gerakan fungsienal rahang, Kehilangan gigi asi, abrasi, dan gigi tiruan yang tidak stabil dapat memacu perubahan DVO’. DVO yang mengalami perubahan menjadi pendek ‘atau berkurang dapat menyebabkan kelainan dan perubahan pada sendi temporo mandibula dan ‘condyle. Pada rahang masih bergigi perubahan ‘condyle akan ke arah posterior dan, superior dan. pada kasus edentulous kearah distal.""° Kehilangan ‘gl akan mengakibatkan kontak oklusal terganggu. Kelainan oklusal dapat ditandai dengan ketidak stabilan kontak oklusi sentrik. Hal ini apabila dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan bberkurangnya rongga sendi, penurunan dimensi vertikal, sakit, dan kelainan pada TMJ. Pada TMJ ligamentum yang mengatur gerakan mandibula ‘akan meregang dan processus condyle mandibula, ‘akan lebin_ke posterior ternadap fossa glenoidea pada saat DVR." ‘Supsryono $ dk Perubahan posisi condyle temporomandibute joint LAPORAN KASUS. ‘Tahun 1995, seorang pasien lekilaki umur 55 tahun yang telah memakai gigi tiruan lengkap, datang ke Bagian Prostodonsia secara rutin. Kondisi pada saat datang pertama kali, rahang atas lengkap bergigi dan rehang bawah kehlangan cig pada premolar dan molar (bilaterale free end). Pasien ingin membuatkan gigi tran sebagian, Dari Dental record didapat jarek DVO 62 mm dan DVR {64 mm. Hasil rontgen foto TM4 didapat banwa pusat condyle terhadap axis vertkal pusat fossa glenoidea sebesar 3,5 mm (kanan) dan 3,4 mm (kn). Tak ada keluhan, Perawatan_yang diakukan pembuatan gigi tiruan sebagian (GTS). Kontrol satu minggu, satu bulan tak ada kelainan Lima tahun kemudian (tahun 2000), terjadi hilangnya seluruh molar atas dan pasien telah membuat GTS i Kini lain sehingga DVO menjadi 60 mm atau berkurang 2 mm. Gigi bawah agak maju. Hasilronigen folo TMJ didapet bahwa pusat condyle terhadap axis vertikal pusat fossa glenoidea sebesar 3,8 mm (kanan) dan 3,55 mm thin). Keluhan pasion agak sakit di TMJ dan kadang-kadang ada bunyi klk. Perawatannya cibuatkan GTS baru dengan dimensi verikal oklusi sebesar (OVO) 62 mm. Kontrol rutin tidak. didapatkan keluhan Setelsh 10 Tahun (tahun 2005) dari pertema kali datang, pasien datang dengan Kondisi telah memakai GTL dan pasien mengalami sakt di sendi temporo mandibula. Hasil ronigen photo TMJ (OVO) didapatkan bahwa pusat condyle terhadap axis vertkal pusat fossa glenoidea 3,7 mm (kanan) dan 3,85 mm (ki). Pemeriksaan dengan stetoskop di sendi TM) didengar suara Klik Perawatannya dibuatken GTL baru dengan DVO sebesar 62 mm. Setelah Kontrol satu minggu ddan satu bulan bunyi Klking hilang dan tidak aca rasa sakit di TMA. PEMBAHASAN Dari uralan dental record penanganen pasien dan pengawasan pasien sejek masih beraigi sampai dengan tidak bergigi temyala sangat berguna. Pada awal pemakaian GTS pada kasus bilateral free end pasien tidak mengalami gangguan pada TMJ dikarenakan masih adanya dukungan gigi asi dan DVO masih normal. Namun 5 Tahun kemudian ketika gigi asi molar atas hilang, DVO berubah maka pasien mulai merasakan sakit di TMJ, gigi bawah maj, dan kadang-kadang ada buny Klik Bahwa hilangnya gigi posterior maka gigi anterior beralh fungsi sebagai pendukung pada saat berfungsi dan oklusi, beban yang berlebinan ‘akan berakibat gigi anterior berubah _posisi (renggang). Setelah dibuatkan GTS baru dengan DVO yang sama dengan DVO awal atau pertama kali datang, pada sendi berkurang dan gigi anterior dalam posisi yang tetap, Pada saat 10 Tahun dari awal datang konsultasi ke Bagian Prosthodonsia posisi telah berubah kondisinya yaitu telah membuat GTL di Klinik lain dan telah dipakai selama dua tahun. Pada ‘saat kontrol DVO telah berubah dan adanya rasa ‘sakit. Hal ini disebabkan DVO telah berubah 3. mm. sehingga terjadi perubahan pada TMJ. Dari pengamatan rontgen photo tahun ke 5 dan tahun ke-10 dari awal datang ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 1. Perubahan posisi condyle ternadap fossa gleniodea Tahun 1995 "Tahun 2000) Tahun 2005 Kanan (mm) Kirt (mm) Kanan (mm) Kiri (mm) ‘Kanan (mm) Kiri (mm) 35 34 36 3.55 37 3.65 Dari hasil tersebut terihat bahwa condyle bergerak lebih ke posterior / distal. Hal ini sesuai dengan pendapat penelit lain™”. Setelah dilakukan perawatan dengan mengembalikan ukuran DVO temyata keluhan pada TMJ hilang. Dengan demikian perubahan DVO ‘dapat merubah posisi condyle TMJ. KESIMPULAN Perubahan pada dimensi _vertikal ‘oklusi dapat_menyebabkan perubahan posisi condyle TMJ ke arah distal posterior dari pusat fossa gleniodee. DAFTAR PUSTAKA 1. Bouncher CO: Curent Clinical Dental Terminologi A Glossary of Accepted Trans in 197 ISSN: 1978-0206, {Al Disipines of Deni. 2" ea, CV. Mosby Company, ‘i. Lous, 1974-110 2. Miler "EL, and Grasso JE: Removable Paro! Prosthodontics. 2” od, Wiliams and Wikins, Baimoe, 1961:210-228. 3. Stewart KL, Rudd K. and Knusther WA: Cinica! FRomoveble Pertel Prosthodontics. 2° ed. shyaku Euro ‘America nc, St, Louis, 1982:365-400. 4. Dipayone Hi: Perbedaan Pengukursa Dimensi Vertkal dengan Metode Hayakawa ke-2 dan Melode Wilis Denia! Jounal Unversias Arionggo, Eidsi Khusus emu limiah Nasional IV, 2005-467-458. 5. Okeson” JP: Management of Temporemandioular Disorders and Occlusion 3° ed, Mosby "Year Book, Saint Louis, 1008:286-260, 6. Adana VN: Restores Esttk pad gig Anterior Kanan Maksia Menggunakan Mahkota Jake Inceram Zona dengan Int Pasak Tuang Borsamacn Porbakan Dimonsi Vertical Thesis PPDGS 1 FG UGM, 2008:7.22. 198 10. 1" Maj. Ked, Gi. 2008; 13(2)'196-198 Jubhat EH, Mailoa E, and Sudjanwo Hubungan Kiking Sendi Temporemancibula dengan Gigigigh Edentulous — Posterior. Mojalah limiah Kedokteran Gigi FKG Usakt disi Khusus FORIL VI, 1989. Hatjgiorgs C, Grigius Ru, and Fonster KR: A Tomografi_of Tempororancibular Joint of Edentulous Patient. J. Prosthet Dent 1987: (67 385-358 Ramford $ and Ash MM: Occlusion. 3° ea, WB. Saunders Co. Philadelphie, 1983:58-58. Hongchen L, iin 2, and Ning L: Edentulous Postion of Temporomandibular Joint. J. Prosthot Dent 1992, 60:101-104. Wardhani IS and "Himawan LS: Perawatan Pra Prostodontik dengan Spint Oklusal pada Gigi yang Disertat Gangguan Sandi Temporomendibula (Laporan Kasus). Jumal Kedokteran Gigi Universitas fodonesia 2003:880-865.

You might also like