Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
ABSTRACT
The kidney stone is a stone which is found in the kidney or other parts of urinary tract. The
most frequently type of stone encountered are composed of calcium crystals. As much as
60% content of kidney stones consist of calcium oxalate, phosphate, carbonate, uric acid,
magnesium, and ammonium. Langsat (Lansium parasiticum (Osbeck) Sahni & Bennet) is a
plant that may dissolve kidney stones and smooth urination, particularly its bark. This study
aims to determine the activity as well as the greatest concentration of Langsat bark ethanol
extract in dissolving dissolves calcium of kidney stones conducted in vitro. The ethanol
extract was obtained by maceration method using 96% ethanol followed by phytochemical
screening test and thin layer chromatograpy (TLC) profiling of the extract. Chromatogram
result shows that the extract contains flavonoids. The research methodology conducted was
the kidney stone powder dissolution in the ethanol extract of Langsat bark after being
destructed with concentrations of respectively 0.5%, 1% and 1.5% then incubated in 37ºC
temperature for 3 hours. The solubility of calcium was assayedby measuring the calcium
(Ca) levelsat the beginning and at after being incubated with the kidney stone.The positive
control used was Calcusol® and the negative onewas aquadest. The dissolved calcium levels
were measured by using Atomic Absorption Spectrophotometer at λ = 422.7 nm. The
research results show that Langsat Bark ethanol extract has the activity in dissolving the
calcium of kidney stones in vitro of which concentration with greatestactivity of calcium
dissolution is 1.5% w/v.
volume 100 ml. Sampel diukur dengan Hasil Identifikasi Flavonoid Ekstrak
Etanol Kulit Batang Langsat
SSA pada panjang gelombang 422,7
nm. Hasil perhitungan kadar kalsium
terlarut setelah direndam masing-masing
Analisis Data dengan aquadest (kontrol negatif);
®
Data hasil selisih kadar kalsium Calcusol (kontrol positif); ekstrak kulit
terlarut hasil perendaman ekstrak etanol batang langsat 0,5%, 1% dan 1,5% dapat
kulit batang langsat, kontrol positif beserta dilihat pada Tabel 3.
kontrol negatif dianalisis secara statistik Tabel 2. Hasil KLT Senyawa Flavonoid
Ekstrak Kulit Batang Langsat
menggunakan metode non parametrik
Penampakkan Penampakkan
dengan uji Kruskal-Wallis pada tingkat dibawah Lampu dibawah Lampu
Bahan UV 254 nm UV 366 nm
kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji Uji dengan AlCl3 dengan AlCl3
Mann Whitney untuk melihat perbedaan Nilai
Warna Nilai Rf Warna Rf
nyata antar kelompok perlakuan. Ekstrak
etanol
96%
Kuning 0,8 Kuning 0,8
HASIL DAN PEMBAHASAN Kulit
batang
Hasil Ekstraksi langsat
Simplisia kulit batang langsat 415
gram diekstraksi dengan metode maserasi Analisis kualitatif dengan KLT
batang langsat yaitu 50,74 gram dengan komponennya. Dalam hal ini digunakan
Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas kemudian
Batu ginjal merupakan gangguan
dapat dibuat diagram batang yang
kesehatan pada organ ginjal dimana
merupakan hasil dari selisih kadar kalsium
terdapat batu-batu kecil yang terbentuk di
yang terlarut.
dalam ginjal akibat pengendapan yang
Grafik Rata Rata Kadar Kalsium Terlarut terjadi di urin bergerak turun ke saluran
kemih (ureter). Bagian dari batu-batu
4
3
2 tersebut seringkali terbawa keluar
1
0 Rata-rata selisih bersama dengan air seni. Kadangkala
batu-batu tersebut menjadi semakin besar
yang akan mengganggu keluarnya air
seni, karena batu-batu tersebut bentuknya
Gambar 2.Grafik rata-rata kadar kalsium yang
terlarut dengan menggunakan seperti karang yang pinggir-pinggirnya
Spektrofotometri Serapan Atom setelah
perendaman selama 3 jam runcing sering menimbulkan pendarahan,
rasa pedih, dan sakit (Yasmin, 2007).
Tabel 3. Kadar Kalsium (Ca) Terlarut Ekstrak Penelitian ini dilakukan untuk
Etanol 96% Kulit Batang Langsat
mengetahui aktivitas ekstrak etanol 96%
Konsentrasi Ca (mg/L)
Selisih
Perlakuan Ulangan
Sebelum sesudah
(mg/L) kulit batang langsat (Lansium parasiticum
1 3.405 3.846 0.441 (Osbeck) Sahni & Bennet) dalam
Kontrol
Negatif
2 3.158 3.405 0.247 melarutkan kalsium batu ginjal secara in
3 4.141 4.356 0.215
vitro. Batu ginjal yang digunakan dalam
Rata-rata±SD 3,568±0,511 3,869±0,476 0,301±0,122
penelitian ini berasal dari pasien yang
1 4.029 4.74 0.711
Kontrol telah melakukan operasi batu ginjal.
2 4.415 5.225 0,810
positif
3 4.802 5.711 0.909 Berdasarkan hasil identifikasi yang
Rata-rata±SD 4,415±0,386 5,225±0,486 0,810±0,990 dilakukan di Klinik Prodia, diketahui bahwa
1 4.751 8.938 4.187 batu ginjal yang digunakan dalam
Ekstrak
2 4.649 8.455 3.806
0,5% penelitian ini positif mengandung kalsium.
3 5.202 6.964 1.762
Kulit batang langsat yang digunakan
Rata-rata±SD 4,867±0,294 8,119±1,029 3,252±1,304
sebelumnya diidentifikasi di Unit
1 6.808 7.53 0.722
Ekstrak
2 6.148 8.246 2.098 Pelaksanaan Teknis (UPT) Sumber Daya
1%
3 6.983 8.661 1.678 Hayati Sulawesi Universitas Tadulako.
Rata-rata±SD 6,646±0,440 8,146±0,572 1,557±0,734 Identifikasi dilakukan dengan tujuan agar
1 4.576 8.852 4.276
tidak terjadi kesalahan terhadap tanaman
Ekstrak
2 5.274 9.023 3.749
1,5%
tersebut dan memastikan bahwa tanaman
3 5.191 8.402 3.211
yang digunakan adalah benar spesies
Rata-rata±SD 5,014±0,381 8,759±0,321 3,760±0,533
Lansium parasiticum (Osbeck) Sahni & lebih sedikit untuk proses pemekatan, dan
Bennet) dari famili Meliaceae. zat pengganggu yang larut terbatas.
Proses pembuatan ekstrak Penapisan fitokimia merupakan uji
dilakukan dengan cara maserasi. Metode kualitatif golongan senyawa kimia yang
maserasi dipilih karena pengerjaannya terdapat dalam ekstrak etanol (96%) kulit
sederhana dan mudah. Selain itu bahan batang langsat Lansium parasiticum
uji yang digunakan berupa kulit batang (Osbeck) Sahni & Bennet). Data hasil
yang teksturnya lunak serta untuk penapisan fitokimia menunjukkan bahwa
menjaga kandungan simplisia agar tidak ekstrak etanol tersebut mengandung
rusak oleh pemanasan. Selain itu, golongan senyawa flavonoid, saponin, dan
maserasi merupakan cara penyarian yang terpenoid.
sederhana karena cairan penyari akan Analisis KLT flavonoid dalam
menembus dinding sel dan masuk ke penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dalam rongga sel yang mengandung zat adanya senyawa golongan flavonoid yang
aktif. Zat aktif ini akan larut dan adanya terkandung dalam ekstrak kulit batang
perbedaan konsentrasi antara larutan zat langsat. Flavonoid merupakan senyawa
aktif di dalam dengan di luar sel polar yang dapat membentuk kompleks
menyebabkan larutan yang terpekat dengan ion logam. Berdasarkan sifat
keluar hingga terjadi keseimbangan tersebut, maka dipilih fase diam dan fase
konsentrasi antara larutan di dalam gerak yang polar. Fase diam yang
dengan di luar sel. Maserasi simplisia kulit digunakan dalam pemisahan flavonoid
batang langsat dilakukan dengan adalah silika gel agar dapat dipisahkan,
menggunakan etanol 96%. Hal ini karena maka flavonoid harus dapat terbawa oleh
flavonoid dalam tanaman umumnya fase gerak saat melewati fase diam. Fase
berada dalam bentuk glikosida yang dapat gerak yang digunakan dalam penelitian ini
larut dalam campuran air dan pelarut adalah campuran kloroform : etil asetat :
polar. Menurut Markham (1988), metanol, metanol (8 : 2 : 1)V/v (Amsuri, 2009).Pada
etanol, butanol dan lain-lain yang sering pemeriksaan flavonoid secara kualitatif
digunakan untuk ekstraksi glikosida menggunakan metode kromatografi lapis
flavonoid. Beberapa aglikon flavonoid tipis (KLT) seperti pada Gambar 4.1
kemungkinan juga dapat larut dalam menunjukkan ketika diamati di bawah
campuran air-etanol (etanol 96%). Selain sinar UV 366 nm terlihat ada noda yang
itu etanol 96% lebih selektif, kapang sulit tampak berfluoresensi dengan latar gelap.
tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak Ketika disemprot dengan larutan AlCl3 5%
beracun, netral, memerlukan panas yang dalam etanol, noda semakin lebih jelas
ketika diamati di bawah sinar UV 366 nm.
positif (Calcusol), ekstrak 0,5%, ekstrak terjadinya penurunan kelarutan batu ginjal
1% dan ekstrak 1,5%. Hal ini berarti kalsium oleh kulit batang langsat
bahwa kontrol negatif aquadest tidak (Triyasmono, 2015).
melarutkan kalsium yang berarti. Penggunaan ekstrak etanol kulit
Perlakuan kontrol positif menunjukkan batang langsat ternyata terbukti
perbedaan yang signifikan dengan kontrol melarutkan batu ginjal kalsium dengan
negatif, ekstrak 0,5%, ekstrak 1,5% cukup baik pada konsentrasi 1,5%. Hal ini
namun berbeda tidak signifikan dengan juga menunjukkan bahwa senyawa aktif
ekstrak 1%. Kadar Ca yang terlarut pada yang ada dalam kulit batang langsat dapat
perlakuan kontrol positif yang diberikan melarutkan batu ginjal kalsium yang salah
Calcusol 1,34 % b/v lebih rendah satunya adalah flavonoid.
dibandingkan dengan perlakuan yang Berdasarkan hasil uji penapisan
diberikan ekstrak kulit batang langsat. fitokimia, ekstrak kulit batang langsat
Perlakuan yang diberikan ekstrak 0,5% mengandung flavonoid. Kalsium pada
menunjukkan perbedaan yang tidak batu ginjal diduga dapat membentuk
signifikan dengan ekstrak 1% dan 1,5%. senyawa kompleks dengan gugus –OH
Sedangkan ekstrak 1% berbeda signifikan dari flavonoid sehingga membentuk Ca-
dengan ekstrak 1,5%. Kadar Ca yang flavonoid. Senyawa kompleks ini diduga
terlarut lebih tinggi pada perlakuan yang lebih mudah larut dalam air, sehingga air
diberikan ekstrak 1,5% dengan hasil yang yang ada dalam urin akan membantu
diperoleh sebesar 3,760 mg/L. kelarutan batu tersebut (Nisma, 2011).
Berdasarkan hasil rata-rata dapat
disimpulkan pada konsentrasi 1,5% DAFTAR PUSTAKA
ekstrak etanol kulit batang langsat dapat
Amsuri.(2009). Skrining dan Identifikasi
melarutkan paling baik batu ginjal kalsium Senyawa Flavonoid pada Kulit
Batang Tanaman Duku (Lansium
sedangkan yang paling kecil adalah pada
domesticum). Tesis Ilmu Kimia
konsentrasi 1% dengan rata-rata kadar UGM. Yogyakarta.
kalsium yang terlarut sebesar 1,557 mg/L.
Harbone. (1987). Tumbuhan Berguna
Hal tersebut diduga terjadi karena ekstrak Indonesia (Vol.III). Jakarta: Badan
Litbang Kehutanan.
memiliki homogenitas yang tidak baik
sehingga kalsium yang ada pada tanaman Kamal, Z., M. Yazid, Suparmi dan
Sumarmi. (2003). Identifikasi dan
lebih dulu berikatan dengan senyawa
Penentuan Kadar Kalsium Terlarut
flavonoidnyasehingga menyebabkan dalam Fraksi Air dan Etil Asetat
dalam Daun Kumis kucing
pengurangan senyawa flavonoid pada
(Orthoshiphon aristatus) dengan
tanaman untuk berikatan dengan kalsium Spektrometri Serapan Atom.
Puslitbang Teknologi Maju BATAN,
pada batu ginjal dan menyebabkan
Yogyakarta.