MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL
12 NOVEMBER 2015
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Saudara-saudara sekalian di seluruh tanah air
Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kita diberikan kesempatan memperingati Hari Kesehatan
Nasional Ke-51.
Tema HKN ke-51 adalah Indonesia Cinta Sehat : Generasi Cinta
Sehat, Siap Membangun Negeri. Generasi cinta sehat adalah kita
semua, bangsa Indonesia dari berbagai usta, bayi, balita, anak, remaja,
dewasa dan lansia turut serta dalam pembangunan kesehatan,
mengingatkan kembali bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup
sehat serta berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional untuk
dapat mencapai layanan kesehatan yang kuat.
Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya mengucapkan
Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-51 kepada segenap jajaran
kesehatan, para pemangku kepentingan, mitra kesehatan dan seluruh
elemen masyarakat sebangsa dan setanah air, dimanapun saudara
melaksanakan pengabdian. Lima puluh satu tahun HKN adalah awal dari
setengah abad baru memperjuangkan pembangunan Kesehatan. Usia
yang mewakili sebuah kematangan dan kemapanan pembangunan
kesehatan Indonesia
Di era 2014-2019, Presiden Republik Indonesia menggagas
Gerakan Revolusi Mental dan menetapkan sembilan agenda prioritas
1yang disebut Nawa Cita. Revolusi Mental merupakan suatu gerakan
seluruh masyarakat baik pemerintah dan masyarakat dengan cara yang
cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan
oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan
kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era
globalisasi. Revolusi Mental mengubah cara pandang, pikiran, sikap,
perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodeman sehingga
Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
Sembilan agenda prioritas tersebut digunakan untuk mewujudkan
visi pembangunan nasional yaitu: Terwujudnya Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.
Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan
menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, sera mandiri dalam
bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kementerian
Kesehatan RI berusaha menjalankan amanat Nawa Cita dengan terus
melakukan inovasi, kerjasama dan kerja cerdas sesuai dengan
semangat dari Kabinet Kerja.
Melalui Nawa Cita butir 5, Kementerian Kesehatan berkomitmen
untuk mewujudkan kualitas Hidup Manusia Indonesia melalui
peningkatan kualitas pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan, maka
prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015 — 2019 melalui
Program Indonesia Sehat dengan 3 pilar, yaitu:
1. Paradigma Sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan kesehatan, penguatan
promotif, preventif dan pemberdayaan masyarakat.
. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan pendekatan continuum of care, intervensi berbasis
risiko kesehatan.
N3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia
Sehat, dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit
serta kendali mutu dan kendali biaya.
Upaya tersebut difokuskan pada empat program prioritas yaitu:
percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi, perbaikan gizi
khususnya stunting, di samping juga memperhatikan penurunan
prevalensi penyakit akibat infeksi dan pencegahan penyakit tidak
menular melalui perubahan perilaku keluarga, dan masyarakat
khususnya dalam pengenalan diri terhadap risiko penyakit.
‘Saudara - saudara yang saya hormati,
Jaminan Kesehatan Nasional merupakan salah satu program
Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan Revolusi Mental melalui
gotong royong dalam pembiayaan kesehatan. Jaminan Kesehatan
Nasional merupakan solusi untuk menjamin dan memastikan
masyarakat kurang dan tidak mampu untuk mendapatkan manfaat
pelayanan kesehatan. Di samping mendorong kepesertaan mandiri,
Pemerintah menyediakan Bantuan luran untuk seluruh masyarakat
miskin serta bertahap menggabungkan semua sistem pembiayaan
kesehatan dari daerah agar memenuhi asas — asas portabilitas dalam
payung Jaminan Kesehatan Nasional dan Sistem Jaminan Sosial
Nasional. Program ini telah berlangsung sejak tahun 2014, dan secara
bertahap cakupan JKN akan diperluas lagi sehingga target di tahun 2019
seluruh masyarakat Indonesia terlindungi. Dari sisi pelayanan,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan terus ditingkatkan dan
sistem rujukan berjenjang dibangun secara bertahap untuk menjamin
efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan itu sendiri.
Program Nusantara Sehat, sebagai salah satu program prioritas
Kementerian Kesehatan selama 5 tahun ke depan, adalah program
penguatan pelayanan kesehatan primer yang fokus pada upaya
promotif, preventif, dengan berbasis pada tim. Tujuan utama program
3Nusantara Sehat adalah mewujudkan layanan kesehatan primer yang
dapat dijangkau oleh setiap anggota masyarakat, terutama oleh mereka
yang berada di wilayah-wilayah terpencil di berbagai pelosok Nusantara
Program ini merupakan program lintas Kementerian Kesehatan dengan
target pelaksanaan adalah Puskesmas yang berlokasi di Daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di 48 Kabupaten di
Indonesia dan melibatkan setidaknya 600 tenaga kesehatan yang terdiri
dari tenaga dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga
gizi, dan tenaga kefarmasian yang berusia di bawah 30 tahun.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Seiring dengan program-program kesehatan yang telah kita
lakukan, meningkatnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan,
penyediaan tenaga kesehatan yang berkompeten dan bertambahnya
jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas
pelayanan kesehatan, distribusi obat yang semakin membaik; kita masih
menghadapi berbagai tantangan pembangunan kesehatan seperti
tingginya: Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, prevalensi gizi
kurang dan stunting, beberapa jenis penyakit menular dan penyakit tidak
menular. Beberapa waktu lalu kita dihadapkan pada situasi asap
kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya berdampak jangka pendek
pada kesehatan tetapi kita juga harus mempersiapkan dampak jangka
panjang yang akan timbul sebagai akibat paparan asap kebakaran hutan
di beberapa wilayah di Indonesia. Kasus kekerasan pada perempuan
dan anak juga semakin meningkat, menuntut kita untuk melengkapi diri
baik sisi kebijakan maupun teknis penanganannya serta edukasi dan
informasi cara pencegahannya. Faktor determinan kesehatan seperti
penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan,
perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan dan lain-lain juga
masih menjadi “pekerjaan rumah” bagi kita agar dapat terselesaikan.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta akses
4informasi memungkinkan timbulnya penyakit baru, dan munculnya
berbagai jenis pengobatan dan obat yang belum teruji keamanannya.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini, sungguh dapat
menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menyampaikan kepada
masyarakat di seluruh penjuru negeri agar bangkit dan mulai
meninggalkan cara menjaga kesehatan yang bersifat kuratif menuju
semangat preventif dan promotif. Sehingga pesan utama adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga diri, menjaga
keluarga, dan menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendorong mereka
untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif adalah salah satu
tugas Kementerian Kesehatan. Melalui berbagai strategi komunikasi dan
kampanye, Aksi CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap
rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola
Stres) adalah salah satu edukasi yang dilakukan di berbagai tatanan
masyarakat mulai dari sekolah, rumah tangga, tempat kerja, tempat
ibadah dan tempat-tempat umum.
Pencegahan penyakit tidak menular diiringi dengan Gerakan
PHBS (Perlaku Hidup Bersih dan Sehat) di mana masyarakat diminta
aktif datang ke posyandu, selalu memberikan ASI ekslusif, cuci tangan
pakai sabun, memberantas jentik, tidak merokok dan menjaga
lingkungan untuk mencegah berbagai timbulnya penyakit menular.
Peritaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus kita masyarakatkan agar
benar-benar menjadi budaya sehat bangsa Indonesia. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat hendaknya ditanamkan sejak usia dini agar tumbuh
mengakar menjadi budaya bangsa Indonesia.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Akselerasi pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
dilakukan dengan kerjasama berbagai elemen penting mulai dari
Pemerintah, Kepala daerah, Dunia Usaha dan Organisasi
Kemasyarakatan. Daerah mempunyai peran besar dalam mengelola
5sumber daya yang dimiliki karena pola penyelenggaran pemerintahan
desentralisasi dan otonomi daerah yang memungkinkan daerah memiliki
wewenang yang luas untuk memecahkan masalah kesehatan
daerahnya. Pemerintah Pusat juga telah menerbitkan berbagai regulasi
yang memungkinkan daerah melakukan inovasi dan mendorong peran
serta masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disyaratkan bagi
penyelenggaraan pemerintahan.
Kementerian Kesehatan mengapresiasi kepada beberapa
Pemerintah Kabupaten/Kota serta Provinsi yang telah menyediakan 10%
dari anggaran pembangunannya untuk Kesehatan, membuat peraturan
daerah untuk Kawasan Tanpa Asap Rokok, membangun kota ramah
lansia, memberikan insentif bagi tenaga kesehatan dari dana APBD-nya,
membangun fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas di
daerah - daerah tertentu, serta terus menerus meningkatkan
kompetensi petugas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik bagi masyarakat.
Peringatan HKN ke 51 ini tentu merupakan momen untuk berbagi
tantangan dan menguatkan komitmen, meningkatkan tekad dan
semangat kita semua, untuk lebih memberi makna pada masyarakat
akan pentingnya kesehatan. Semangat melayani, semangat
menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi
masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan, dalam
pencapaian derajat kesehatan harus menjadi konsep pembangunan
nasional kita.
Oleh karenanya, dalam rangka mewujudkan visi pembangunan
nasional serta sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke-51 ini,
saya meminta perhatian beberapa hal :
1. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur penopang
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, di samping unsur
pendidikan dan ekonomi. Untuk itu sebagai investasi, orientasi
pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek — aspek
6promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitatif,
melalui pendekatan keluarga.
2. Pendekatan pembangunan Kesehatan berbasis continuum of care
dari mulai ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja,
pasangan usia subur sampai lanjut usia.
3. Diperlukan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor,
akademisi, kepala daerah, pelaku usaha, organisasi masyarakat dll
sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan
bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang mampu
bersaing dengan bangsa lain di muka bumi; dengan akan
dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
4. Menumbuhkan semangat Revolusi Mental di jajaran kesehatan agar
dapat menumbuhkan budaya birokrasi yang profesional, transparan,
partisipatif, akuntabel dan memiliki kredibilitas yang didasari etika,
serta integritas pengabdian yang tinggi sehingga dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik. Revolusi mental berarti
meningkatkan integritas, meningkatkan etos kerja, dan selalu
bekerja bergotong-royong
‘Saudara-saudara yang saya hormati,
Sebelum mengakhiri sambutan saya, perkenankanlah saya
mengajak semua untuk mengikuti rangkaian peringatan HKN ini, untuk
mengenang para pejuang pembangunan kesehatan, meneladani hal —
hal yang telah mereka lakukan dan mendoakan mereka, khususnya
yang telah wafat, agar mendapatkan ampunan serta tempat yang layak
di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya saya mengajak semua pihak untuk bekerjasama
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan yang sedang kita lakukan
untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Akhirnya marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa —
Allah Subhanahu Wata’ala agar berkenan memberikan bimbingan dan
meridhoi semua usaha luhur yang Kita lakukanSelamat Hari Kesehatan Nasional, “Generasi Cinta Sehat Siap
Membangun Negeri”.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Waramatullahi Wabarakatuh,
MENTERI KESEHATAN RI
Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K)