You are on page 1of 36
RAISON a | 1 1980 majalah sastra ISSN 012: — 9016 iSON majalah sastra Ketua Umun No. 1 Januari 1980 Tahun XV | Penanggung Jawab : Mochtar Lubis Dewan Penasehat : 5 — Melihat Feta Perjalanan Sitor Situmora Ali Audab. ‘Arief Budiman 9 — Sastma Dalam Konolasi Miring/Sori Siregar Fuad Hassan 28 — “Sebuah Pemberontakan"/AM Lakso Isworo Goenawan Mohamad MT. Zen Sajak-Sojak Pendatang” Muhammad Haji Salleh - peayair P. K, Ojong ‘Malaysia/Herman KS Umar Kayam Dewan Redaksi : ‘CERPEN 10 ~ Seorang Gelandangan/MLH. Ainua Najib Sapardi Djoko Damono H, B. Jassin 12 — Keluarga M/Budt Darma Taufig Ismail Sutardji Calzoum Bachri 20 --+ Padang Besi Tua/Alan Beton 32 —+ Ujar/Ristata Siradt Dibantu Oleh : Hamsad Rangkuti DRAMA Hardi = Maju-Mundur/Dorithy Parker Alamat Redaksi SAJAKSAJAK 11. Gereja Theresia 47 akarta- Pusat 19 — Blegiy? agu Tentang Seorang Pemain Gitar/ ? ‘Mlamat Tata Usaha : Tagu Tentang Seorang Gil 3, Gajah Mada 104 Kulit Moka: Pinyet-pinyet Isoaini MH VO Box 615 DAK Jakarta Kota IMlustrasi hal. 16 oleh Bonyong - Penerbit ‘Yayasan Indonesia Harea Rp 250— per-en ‘Surat Iain Terbit No. 0401/SK/DPHM/STT/1966 - Tel. 28 Juni 1966 Surat Tzin Pemberian Kertas: SIPK/No. A-739/F/H-2/1 ~ Tgl 29 Juni 1966 Izin Pepelrada Jaya: No. Kep. 272 P/VII/1966 - Tel. 15 Juli 1966 CATATAN KEBUDAYAAN Kualitas pikiran menentukan Banyak orang yang dalam percakapan menyatakan bethogai pendapat mereka tentang keadaan dan perkembangan tanah air, tau yang tergugah hatinya memikirkan perlombaan persenjataan atau masaalah-masaalah lain di dunia kini, ketika pada mereka likatakan, agar mereka menuiis pikiran dan pendapat mereka agar diketahui seluas mungkin di kalangan masyarakat, llu ber: kata: "Aah, apa gunanya, suara kita hanya suara manusia, sua- ra kita hanya kecil saja.” Lalu mereka memilih biarlah berdiam diri dan hidup de- gan pikiran-pikiran mereka sendiri, menahan keresahan hati dan pikiran, karena begitu penuh keyakinan suara mereka ter- lalu kecil untuk dapat merebut perhatian orang. Sebenarnya orang tidak perta berpendapat atau bersikap demikian, Mengenai pikiran, yang menjadi persoalan bukan kecilnya jumlah, yang membawa atau mendukung pikiran ter- sebut, bukan keras atau kurang herasnys, orang meneriakan pikiran, Yang menentukan adalah kualitas pikiran itu sendiri. Kuslitas kebenarannya, kualitas logikanya, Kuslitas fakta yang dipergunakan untuk mendukungnys. Dan pula relevansinya de- ngan hal-hal yang merisaukan pula masyakat, Betapapun juga dipergunakan segenap kekuatan dan ke- kuasaan media masa pers, Radio, tv, film dipergunakan segala seluran komunikasi yang tradisionil maupun yang modera untuk rmiengembangkan sesuatu pikiran, dan dengan tujuan mengerah kan dukungan massa terhadap pikiran itu, akan tetapi semua usaha ini akan sia-sia belaka, seandainya pikiran yang hendak’ disebarkan dan ditanam itu kualitasnya rendah, atau malahan ‘segera dapat dipahami orang banyak sebagai pikiran yang palsv. Sehaliknya sebuah pikiran yang dikemukakan dengan sua- ra yang lembut saja, dilootarkan oleh hanya scorang anak ma~ nusia yang berdiri sendiri saja, tetapi jika kualitas pikirannya tings}, jika kualitas logika yang mendasari pemikirannya kuat, dan jika fakta-fakta yang diajukannya untuk mendukung anali- ‘s2 dan Kesimpulannya Gnggi pula kualitasnya, maka suaranys yang sendiri itu akan berbicara dan bermakna berganda-ganda lebih besar, lebih kuat, dan lebih ampuh dari pikiran tidak be- HORISON / XV /3 nar atau palsu yang dilontarkan dengan pengeras susra dan pemancar radio berkekuatan sekian kilowat, setasium-setasim tv, dan sebagainya, Pikiran yang berkualitas tinggi akan menyentuh pikiran dan ‘hati orang tanpa hiruk-pikuk dan feriakan suara keras setinggi (angi Bagaimana mencapai pikiran berkuslitas tinggi yang dapat meyakinkan orang lain? Syarat utamaaya tenfulah orang harus memiliki apa yang dinamakan "rasa ingin tabu intelektuil”. if, Ia membuat orang tidak puas dengan mene- ima saja sesuatu sebagai sesuatu kebenaran yang mutiak, yang tidak dapat dibanding-banding Ingi. In adatoh sesuatu yang mendorong orang untuk melihat jauh lebih dalam dari permu- kaan kulit saja. Ia mendorong orang untuk mencari dengan te- kun dan cermat kaitan antara satu kejadian dengan kejadian- kejadian lainnya, dan mendorong orang untuk me-identifikasi thubungan antara sebab dan akibat dalam usaha yang ber- sungguh mencari kebenaran, Ta mendorong mencari alternatif-alternatit. Dan jika sampai pada penemuan kebenaran, terutama ke- benaran yang mengenai kepentingan umam, maka orang wajib dan bertanggung-jawab penuh untuk memberi tahu masyarakat kebenaran yang diketemukannya itu. Karena idaklah orang yang mengetahui, dan melihat sesuatu Kebenaran, tetapi ikut ‘menyembunyikan kebenaran itu, sama dosanya dengan meneka yang melakukannya ? Kita perlu mengembangkan rasa’ ingin tahu intelektuil” ini pada setinp anggota masyarakat kite, mulai dari sarjana nega anak-anak yang duduk di bangku sekolah pertama. Hanya jika sebanyak mungkin anggota masyarakat memi rasa ingin tahu intelektuil” demikian, barulah masyarakat ‘akan dapat maja mengejar segala rupa ketinggalan bangsa ‘kita, dan meluruskan segala apa yang bengkok, memperbaiki yang rusak, dan mencipta yang baru dani segar untuk membawa ‘bangsa kita dengan selamat dan bahagia ke masa depan. mochtar Inbis HORISON / XV /4 Melihat Peta Perjalanan Sitor Situmorang Oleh: Herman Ks TTIDAK ada catatan apakah sajak-sajak Sitor Situ- ‘morang dalam "Peta Perjslanan” yang terbit tahun 1977 ini merupakan sajak-sajak yang ditulisnya setelah ia ke- oar dari thanan atau pun ada sajak-sajak yang dicipta- Kannya selagi ia masih "bertualang di kota-kota dunia, selagi batinnya masih "perang antara kesetiaan dan pe- ngembaraan” ("Berita Perjalanan” 1). Selagi ia masih merasa seperti “orang asing pergi tak dikenal” (“Orang Asing” 2). Tidaklah Kebetulan kalau Sitor menempatkan "Sajak Affiandi” mengawali kumpulan puisinya ini, Dalam diti polukis Affandi yang juga rajin "bertualang” di kote-kota unia itu, Sitar seperti molihat dirnya sendiri, mecasakan ‘Kerinduan-kerinduan serta cita-cita kesenimanannya, Da- Jam sajak tersebut masih terasa kerinduan Sitor menjela- jahi kota-kota dunia, Alu rindu kota-kota tesbampar seperti hutan ‘di kejauhan ‘Alu rindu kediaman ‘menjulang ke langit seperti pohon Pandu, pada hidup mekar ‘mencapai sempurna dan an, lewat harap, dalam raut garis tubuh telanjang perempuan. ‘Adu rindu mendekap eet tidue dibuai tahapan angsoran mati memécu gslombang purba Tadang-ladang padi, Pasangsurutnya kebangkitan ceahaya asli (bait 182) Meskipun dalam sajaknya "Pulangiah Dia Si Anak Hilang” 3 dari periode” Zaman Bar” Sitor berkata : Kututis disemua daun romput : 5 “Aku sekarang menjumpai diriku, 7 arena kau polang’ pulang dari petualangan !* Kutulis dan kubisikkan disemua pinta : "Sclamat datang! Selamat datang Totapi rupanya nostalgia masa lalu masih Ketas me~ ngetuk-ngetuk jiwa Sitor. Siwa "pengembaraan” yang pemah begitu Keras melekap dalam batin Sitor masih ‘be- Jum lekang betul walau pun seperti dikatakan Subagio Sastrowardoyo untuk sampai ke "Zaman Barw”-nye ter- jadi pergulatan batin "selama proses pergantian jiwanya” 4), Pengembaraan di kota-kota dunia yang dilakukan pelu- kis Affandi-mengembalikan Kenangen masa Jaly itu ke- pada Sitor dan ia seperti melihat dirinys sendiri. Rasa ge- lisah seperti yang pernah menghinggepi dirinya dulu kem- bali terasa seperti divcapkannya senditi ini : Pengembara ragu : ‘Adakah tujuan lebih agung di sana, di Washington DC? belum ketemu di Jain kota, di lain negeri ? melodii esempurnaan hari penjadian i hutan pagi ini? sama penyair: ‘benua mabaluas ini ‘Aku haus petgi Aku ada janjt ‘Aky pun ada janji ‘yang harus ditepati , (Genesis Negeri Robert Frost”) Dan Sitor pun mengerti dari pegemburdan panjang dalam Kehidupan “antara dulu dan sekarang” menyebab- kan “pengalaman melisipah ruah”. Seperti yang dikata- kannya dalam sajak "Palau Di atas Poao” ini : HORISON / XV /5 Antara dutu dan sekarang terbentang peta porjalanan, Pengalaman melimpah-ruah dan pegunungan tinggi kesendirian (bait 1) Pengalaman yang melimpah ruah itu menjadikan Sitor Jebib arif dan sudah bisa melihat bahwa tanah airnya sen- iri pun sebenarnya indah. Dulu pun Sitor pemah rind mendekatkan diri kepada kampung halamannya, "Tetapi Dagaimana pun dekatnya hati Sitor melokat pada kam- pong halamannya, rupanya daya tarik ke negeri asing di Eropah lebih kuat dari pada desakan rindunya kepada tanab air. Atau seperti yang dinyatakan oleh A.H. Johns, Stor berdiri di antara dua dunia, antara Bropah’dan Indo- nesia, Sitor tidak sanggup seperti gadis Saulina dengan sepenuh kemauannya Kembali ke gumung "lari pada ke- kasih hati yaag di sungai menunggu” ("Saulina”) ata erpuas diri seperti Lorca mengamati saja bayangan nik- mat di Kampung” 5). Tetapi tidak demikian jiwa Sitor sekarang. Setelab ia "menjumpai dirinya pulang dari petualangan” dalam "Pulanglah Dia Si Anak Hilang” maka dengan sajaknya Pulau Di Atas Pulau” itu juga Sitor sudah bisa berkata : Tersebut enam benua, Kujatoni tujuh samudra, Mana paling indah ? Jawab telah lama tanpa perlu bertanya : Negeri terindah, iaiah setiamu Pangkal tolak kembara di dasar samudra rindu, Batin Sitor yang pecah seperti yang dikemukakan AH. Johns yang telah dikutip Subagio Sastrowardoyo di mana "Sitor berdiri di antara dua dunia, antara Eropah dan Indonesia” suatu Ketika pernah meresahkan’ Sitor. Ta merasa tidak betah tinggal di kampung halaman, kare- na tarikan menjelajahi "kota-kota dunia” lebih kuat me- rentak-rentak batinnya seperti yang terasa dalam sajaknya "Si Anak Hilang”6 Malam tiba ibu tertidur Bapa lama sudah mendengkur Di pantai pasir berdesir gelombang Tahu si anak tiada pulang. Watau pun memang ada rasa rindu Sitor melekepka Giri dengan kampung halaman : ~ Beri aku lagu Hidup bertyju Lagu angia mendesing Di bibir kering’ ¢’Dataran Tinggi”?, bait 2) Tetapi setelah Sitor “menjumpai dirinya” dan setelab pengalaman metimpah ruah” ia hanya bisa melihat tanbs aimya yang indah tetapi juga ia sadar kalau dirinya "di negeri orang” tidak lebih hanyalah sebagai "penumpang. belaka”. Sitor yakin ia pasti kembali ke kampung halaman- nya setelah "kembara berakhir” maka akan "tiba sadar pada musafir”. Karena memang rasa rindu kampung he- Jaman itu selalu melekap dalam dii Sitor seperti yang terasa dalam sajak "Dataran Tinggi” yang telah dikutiby i atas. Keyakinan Sitor akan berdekapan kembali dengan ‘tanah asal itu diucapkan datam sajak "Harianboho” yang ‘@ivujukan untuk ayah dan iby, Sajak tersebut selengkap- nya diturunkan di bawah ini *Ku yakin menemukan jalan selalu ‘kembali padamu, jalan pulang ke lembah landai i tepi danau, sepanjang pantai “Ka yakin selalu padamu Kembali di akhir nanti, saat kembara berakhir, tiba sadar pada musafir. Di ladang dan gerbang negeri-negeri rdmah, tapi asing, kau pun terkenang, Betapa sering, puluhan tahun di negeri orang, jadi tamu ragam cinta, namun’ penumpang ju. Karena ketentuan masalah tak dapat diulang, lahir sckali di pangkuanmu, Ingatan jadi keyakinan terang, Di seberang aku berada kau di telapak terbawa, ‘menanti di tiap. langkah batu-batu Iembah semula. HORISON / XV /6 . Keyakinan Sitor mendekap kembali tanah asal itu diulanginya dalam sajak "Zinrah di Banten” manakila ‘Sitor berkata : Paris — sekadar persinggahan (etapa indah) datum mati akhimnya ketemu rumahmu asli, (bait 5) Dalam sajak "Amsterdam 1965” memang telah ter ‘sa adanya kejemuan Stor “di neneri orang” karena di te- ‘gah kesibukan "abad Eropah” itu ia seperti terbelenggu : Di kamar atap, tingkap malam benua, Kudekap nasibku Terbelenggu nafsu Kesibukan ebad Eropah, Betapa batiku beku Schabis gejolak hampa, Tak lagi ketemu, (bait 1&4) ‘Maka wajarlah kalau kemudian Sitor merasakan ke- ‘nikmatan dan kegembiraan mengecupi nafas alam negsti- Mari kita rasakan sajaknya "Alam Dalam Kutempuh hutan negeriku melalui titi pohon berlumut, Seluruh sadar hanyut diteras arus nafas alam, Di kiri kanan_ ngarai, Di dasarnya desah air, Hening seluruh margasatwa, menyatu dalam kelima indera terbalut arus jagatraya. Tujuan jauh di balik sana, Tapi selama jantung berdegup, Pedang syair harus kusandang, Menembus Zen di balik pandang, Dalam kumpulan puisinya yang diterbitkan majalah ™Budaya Jaya” ini terdapat beberapa sajak yang meluki kkan feta perjalanan batin Sitor Ketika ia berada dalam tahanan, Sajak-sajak tersebut "Im-Communicado”, ”Pur- nama Ibukota”, ,,Gerbang”, Sajak Luar Kepala”, Jam 8 Mean”, dan ..Bukan Pura Bekasih”, alam sajak "In-Communicado” terkes. is my sai cn iksa selnya dan terasa amtara dirinya dan ‘sang petugas tadi ada jarak yang j hs iene: yang jouh, Serta rasa kemanusiaan yang Sol hitam pekat. Perkuncian berderak ori sela pinucahaya listribs menusuk mata. \ (i mesiidterdekat aan magrib baru lewat) Informan. sipil melongok, lalu. menggoreskan korek, smomeriksa pakah tahananoya ada (@i luar berkecamuk perang saudara) Ta menyalahkan lin sisa semalam, Iatu tiba-tiba bestanya : “Kamu, ya, Sitorsitumorang 2” Aku memandang lilin ‘membiasakan mata pada cabaya dan nama itu. mengiang. seperti nama satunya di taman Firdaus ketika Tuhan mencari dan memanggil-manggil : Adam ! Adam ! Di Juae perang saudaca Sejarah menghitung korban ddan impian. Antara informan dan saya ‘hanya cahaya lin dan jurang menganga antara Tuhan dan manusia pertama, , Dalam sajak "Pursama Tbukota” terlukis kerinduan- nya menikmati dunia luar penjara ("Terkhayal sejuta Jampu neon/serta penjara di duar penjera”) karena ("hati kokasih terlalu lama menanti/(dan dia yang lupe)/Kii ‘aku pasti/tahunaya tahun ke 8"). Dan dalam "Sajak Luar Kepela” Sitor rindu kepada seseorang : HORISON / XV /7 Selalu. kau teringat padaku ? Seperti aku tak pernah lupa padamu ? Tak sepatah keluar dari mulutmu Tak setitik air mata tercurah. (bait 4) Kerinduan itu memucak dalam sojak "Jam § Malam” yang ditujukannya kepada Francoise : Kokhayalkan kau datang dari benva Iain setelah bertahum-tzhun menanti kabar — percuma, Kini kau datang seperti pecinta setia dari dongeng pahlawan kuno, Melintasi gunung dan laut, terbang antar benua, demi Kasih dan persahabatan, Jayak bogi Arjuna. Kukhayaikan kau datang, bechasil meyakinkan dunia, perlunya dua makhluk manusia dari dua beoua dan dua dunia diberi kesempatan saling titap muka, dari balik jeruji besi untuk semenit dea, Kukhayalkan segala dengan sepenuh jiwa, ‘ ‘yang meluluh jarak antar angkasa ‘tan masa _memurut hitungan kalpa, jadi kepekstan tatapan mata. Tiba-tiba aku terjaga Portir dengan kuncivgemerincing. moncek pinta sel — seperti tiap ali, Tanda di belahan bumi ini hari jam 8 malam Jam berapa di Eropah ? Kau di Paris sedang apa? Catatan : 1, "Surat Kertas Hijau”, Cotakan pertama’1953, hal & 2. Ibid, hal 21 3. "Zaman Baru”, hal 31 4; Sutbagio Sastrowardojo, "Mantisia Terasing di Balitt Simbolisme Sitor”, majalah Budaya Jaya, hal 354 Wid, hal 353 “Dalam Sajak”, penerbit NV Penerbitan W. van Hoeve — Bandung, S-Gravenhege, tral 3 7. Ibid, hal 5 HORISON / XV /8 Sastra Dalam /Konotasi Miring Dalam beberapa hal kita selalu berto- dak dari prasangka, Babkan uluran tangan ‘yang paling ikhlaspun tidak jarang kita ailai dengan prasangka itu. Sastra juga ti dak dapat melepaskan diri dari prasangka itu, Dengan Kata sastra banyak di antara kita yang segera berasosiasi, beban iki fan berat yang lahir dalam bentuk fulisan, Karena itu sastra adalah berguna, untuk ‘orangorang tertentu dan bukan untuk semua orang. Pemikiran seperti ini men- ‘dominic sebahagian besar_— masyarakat Kita, tidak terkecuali tokohtokoh yang ‘sesing bicara tentang pentingnya keseni- ‘an dan Kebudayaan nasional dalam pea Dangunan_bangsa Sastra telah ditempatkan dalam possi yang tidak menguntungkan dan kemudian itatap dengan Konotasi miring. Sastrawan telah mencoba membuat astra menjadi smilik semua, namun — bentoran-benturan yang harus dihadapi membuat usaha me- eka tidak dapat berjalan lancar. Kalau ‘sastra ingin dijadikan "milk semua”, teotunya sastrawan harus pula memenubi apa mauaya "semua" itu, Di sina ter- jadinya Konfrontasi yang ternyata tidak pemah dapat diselesaikan, ‘Adanya Konfrontasi yang tak peroah ‘telesai, adalah akibat munculnya dua sikap yailg berbeda, bahkan bertolak be- Jakang. Sikap yang safu terlalu memen- ‘ingkan idealisme, sementara ‘menuntut "penyedap” semacam es krim. Sastrawan memang tidak menolak ada- aya es krim, tetapi mereka tetap ngotot fbahwa es krim adalah minuman santai yang hanya diperlokan sowaktu-waktu dan bulan merupakan kebutvhan utama ‘untuk mengisi perut Sisi yang satu_merasaperulaya telah, ‘terisi dan haoya tenggorokan sedikit ke. OLEH : SORI SIREGAR ring, schingea yang diperlukan hagyatah 8 krim. Sisi lain berpendapat perut me. ‘mang telah penuh teri, sayangnya. isi Perut itu bukanlah makanan bersizi yang Sangat dibutubkan untuk tubub ita Konfrosasi jai bedartiarat sami Seharang antara dua kutub yang sangat Sitak seimbang. Kala kata Lontottl liangeap terialu Keres. untuk. digunatan barangkali kata perbedaan pendapat (Cif. ferences, kata orang lnggeris) lebih tepat igunakaa, ‘Akibatoya memang fatal jogs Majalab "Horison” jadi kewalahan ‘untuk memperbesar sinkulasiaya Karena lengua oplag sepecti sekarang saja. sudah sering harus nombok. "Kalau sebuah buku sasta dengan jumlah cetak 5.000 ‘isa habis dalam waktu lima. tahun, itu namanya bestseller”, Kata Deektur Utama PIN. Balai Pustaka’ Des, Stetojo Gondo. Yang jelas cerita tentang. karyackarya sastra selalu bernada minor, Pengecualian teotu saja ada, Misalnya buku Nb. Dini, "Pada. Sebuah Kapat” yang mengalami cotak lang’ dalam waktu singkat, Untok Dokubuku sastra, apa yang dialami oleh Buku Dini ig adalah sua “ejutanr Namun kejutan ini tidak ada artinya ka. Jau dibchdingkan dengan buku-boku fst pppuler bisa mencapai jumlah cetak ‘lang ssinpai tujoh Kali dalam — waktu yang relat. singkat Seorang penulis dengan berani mengs- takan, "orang yang tidak memabami posi adalah orang yang belum dewasu”. Tentu Saja, yang dimaksudkanaya.buken dalam ari bilogis. Tetapi belum dewasa dalam Sikap dan peogetahuan yang josiry peat diperiukan untuk memahami puis, arena poist adalah krisalisst dari pens. hhayatan.penyair akan makna hidup dan pertumbuban, HORISON / XV /9 Kebidupan in Barangkaliangeapan_pe- nulis ini dapat juga dikembangkan vhguk arya sastra yang tain, selain puis, wae Jaupun Kedewasuan yang dituntut mungkia tidak “sematang’> apa yang dituntut oleh puis. Walaupun benar bahwa karya sastra yang lain adalah penjabaran dari peng- ‘laman pengarangnya, namun kedewasaan smasih tetap dituntut dari orang yang jingin memahaminya. Pemupukan apresiasi harus berangkat dari sini, Pemupukan yang akan membuat orang semakin cepat dlewasa, semakin dapat -melibat dengan Persepsi yang benar. Dengan becitu kita tidak hanya taku nama-nama pengarang atau judubjudul buku yang mereka tulis saja, Kita harus lebih jauh dari it, Yang menjadi persoalan di mana harus ‘kita_molai_pemupukaaapresias! ini? Di rumah? Di sekolah? Atau Kedua-duanya sekaligus. Tdealnya memang betitslsh Sayang sekali, reality -memberikan ‘sambaran yang lain, sebingga sostra sam- ‘al saat ini masih tetap diberi konotast miring, Untuk memulaiapresiash di tengab-tengah Keluarga yang memberi onotasi miring itu, jelas tidak mungkin, Karena itu mungkin di sekolshlah kite hharus (mola. Dari tingkat terendab sam pai Ke tingkat terakhie Dengan pemupukan apresias ini tidaklah sama sekali dimaksudkan untok memper- setankan buku-buku fiksi populer, Betape- pun kita membutubkan makanan yang bergizi dan penub protein, namun sese- ‘ali kita. masih juga membutubkan rojak atau es Krim. Yang kita inginkan kanya Jab, menempatkan sastra di tempat seba- rusnya dan membetulkan konotasi yang. smiring selama ini 7 sakacta, 13 doth 1979. Seorang GELANDANGAN Pada suatu siang yang amat panas ‘aku melihat seorang gelandangan- Tu ‘buhnya nampak jelas tak permah mandi ‘atau dicuci, Pakaiannya kumal dan juga jelas tak pernah ganti, Tetapi yang me- ‘ark ialah jalannya yang tegak berderap Ke depan dan air mukanya yang lurus ‘meogarab Ke satu titik, Wajahnya.berke- ringat, dengan zilatan yang anch. Ram- Dbutnya tak terurus dan dibiarkannya Iibar-kibarkan angin. Matanya berbinar- binar dan pandangannya demikian utuh sebingea menumbuhkan easingun apabila kita Tantas membayangkan mata seorang gelandangan seperti yang pernah dikenal oleh Kesan-kesan kita, Jalan dan gerak ke depannya begitu te- sub sehingga aku tidak merasakan ia se- dang berjalan di atas tanah ini serta bab- wa ia sedang berada dj antara rumah- rumah manusia, di antara pepohonan, fongin. kawat-kawat listik, — suara-svara Kendaraan, kegaduban di sepanjang jalan, Dabkan di antara segala isi bumi ini dan Janngit. Kehadiran gelandangan itu. de- rngan ‘sosok dan iramanya —sedemikian bbulat sampai aku tidak percaya bahwa sesunggubnya ia berada di alam ini, dan ‘akbimya aku senditi merasa khawatir te adap Keberadaanku sendiri, Tibavtiba aku-menoleh ke .sekeliling untuk meya- kkinkan Kehadiran dan Tingkonganks, Kemudian kutatap tubuhku sendiri dan sumgguh mati aku sukar mempercayai bahwa dia inilah aku yang kukenali se- Jama ini, babkan yang telah berpuluh tahun kupasrahi untuk melatakkan dan menjamin edirianku, Akhimnya aku tak sempat meniti Kembali kepercayaanku yang menggoyah ini sebab tanpa kurasa- kan ternyata kakiku telah demikian javh rmengikuti jalannja gelandangan itu, Ini svatu keasingan yang menekaa hratiku dan _menyakitkan dadaku. Terang ini hal yang baru. Aku bagaikan lahir Kembali menjadi sesuatu yang. belum bisa Kupahami, tetapisementara: itu aku me- rasamakin cemas pada masa laluku Kurang ajar betul gelandangan itu: Ta + ku; Baik, Aku sungguh tak pernah ada sangkut pavinya enganku- Tetapi ia kini mempecundangi- sku. Jalannya yang bulat dan serba tak perduli itu jelas menyindirku: Langsung ‘tau tak-langsung: Sengaja atau tidak sengaja ‘Aku mengejarnya lebih ‘cepat apakah aku sedang —mengejarmya atau justra ia yang menarik kakiku untuk berjalan ke arah yang sama dengannya ? Aku tertegun sejenak- Tapi hanya. pikiran- ku Sedang kakiku seperti diseretnya sp- suai dengan irama_jalannya Tibactiba aku berlari. Ini_mengberan- kan, Kakiku berlarisedetik sebelum pi- iranku meniatkannya. Siapa gerangan ia? Tetapi di dalam otakku ada yang mendadak —menyergap pertanyean itu. Kenapa pola ditanyakan ia siapa ? Siapa- ‘pun ia, Apapun ia, Aku tiba-tiba tidak ‘bisa dan merasa tak perlu membedakan spa atau siape. Kemudian mendadak Pula aku merasa asing dengan sebutanku ‘bahwa ia seorang gelandangan, Bahkan sku tidak melibat Kebenaran Kénapa. sku menyebutaya seseorang. Maka gogurlah segala yang perma kukenal sebagai se- ‘butan bahasa yang berdasar pada ukuran, sifat stay pengibatan, ‘Aku terbelah, Lebih ‘dari terbelah, Tur buku dipegang oleh dua tangan dan tarik ke arah yang berlawanan, Aku so- tek dan berdarah. Masa silamku di dada jiwaku seperti tancapan pisau,tajam yang akhimya bercampur, bersenyawa dan menjadi satu dengan pertumbuhan darah dagingkv, Kini pisau itu dicabut amat eras dan mendadak. Tiwaku_memekil Dagingku berlobang dan darahku me- rmunerat- Aku arang_ Keranjang, Sukmar ku bermaksud —endak —_meloncat dan berpihak ke permukaan Ja neit. Tapi tak bisa, Tanpa Kuinginkan jendiri aku terusmengsengeam suka. itu dan pun tanpa kukehendaki sendiri Kakiku terus berjalan- mengikuti si gila itu. Pang! Tiba-tiba sesuatu menamper u salahku, Menyebut- riya sebagai si gila. Si gila adalah sebut- Tetapi HORISON / XV /10 OLEH : M.H. AINUN NAJIB fan yang berasal dari pengenslan suatw sifat yang kuperoleh dari pisau masa si- lam yang ini telah tereabut. Tupi aku ingin masa silam itu leayap sama sekali Aku tak kuat menahan sakit kareoa ia ‘meminta separo nyawaku, Ta tak perduli. Aku terus diseretaya, [ay berjalan dengan kebulatan. Iramany pasti dan pandangannya teguh ke satu Titik, Kakiku bergerak terus mengikutinys begitu. Sebenarnya kurasakan ada yang: mendorongaya jauh dari dalam — jiwaku. Tetapi pikiranku yang bajingan. Ia men- coel-coel dan memecah Keutuban yang: dengan sendirinya terbangun itu. Betul~ betul bajingan, Aku ingin bulat-bulat tenggelam dalam seretannya tanpa kesa~ daranpikiranapapun, atau aku tidak mengalami seretan itu sama sekali, Ter- asa sukmaku makin tervlurolur kedua arab, Kesakitan makin menekan. — Mau kau kemanakan aku? — pir iranky muncul, di mulutku. a tak menjawab. — Apa hakmu menyeret-anyeretkw be- sini? — Ia bisu, — Apa salahku? — Ia diam, — Katakan niatmu terus terang. Kaw must bertanggung. jawab ! — a tetap dalam sikapnya = Baiklah. Kalau javabanmo adalaty ebisuan, terangkan Kepadaku apa makas + Kebisuanma ! — Ta terus dalam ebulatannya. — Kau menghardik masa silamku? — Ta tak berubab. — Untuk apa bibirmu dipasang di ‘mokamu itu jika tidak untuk melontar- kan sesuatu dari pikiranmu — Ta tegub, — Berfungsilah sebagai sesuatu yaa. ada! — Ia total — Apa Kau menolak fungsi? — Ja suntuk, — Tidakkah ajar _menurotmu jike sesuatu ada untuk mengingiokan sesuate eerta untuk berguna bagi ada lainnya? — Pa tak menunjukkan isyarat yang Tain — Tidak sabkab pada pikiranmu jika ‘sewatu yang ada berusaha _memperoich seqoatu —umpamanya deri yang paling sedechaoa saja? Makanan minuman un tuk tenggorokan dan perut- Pakaian buat membungkus badan. Kendaraan untuk ti dak menyikea Kaki, Rumah buat berlin- ‘dung dari matahari dan hujan. —Sistim pendingin udara untuk menghindarkan Kegerahan, Senjata-senjata untuk mem- tbela dir, Cara dan susunan kehidupan ‘untuk mendisiplinkan pergaulan. Sekedar alatalat sla kadaraya untuk -memenubi Keinginan untuk nikmat dan senang. Ti dak layakkah sesuatu berusaha_memper- ‘oleh benda-benda atau gaya-gaya sekedar untuk memanfaatkan sedikit Kesempatan ‘berada dalam Keberadaan ? — [a tetap Kokoh dalam kediamannya, — Baiklah. Barangkali aku telah salah ‘sangha terhadap segala sesuatu yang ku- raih, Barangkali/aku terlalu cepat meys- Kini Ketereapaign. Kebahagiaan atau per- femuan, Katakanlah aku telah dijebak oleh apa yang kuciptakan sendiri dan pa yang kucari kareoa kusangka akan menjawab Keinginan-keinginanky,,. Kata: kkanlah bahwa Kerinduan adalah cakra- wala. Katakanlah bahwa ia tidak bisa diselesaikan oleh seonggok benda atau hriburan-hiburan cecil yang menipu. Ka- takanlah bahwa masa silamkw telah ber pihak kepada sesuatu yang salah Kata- Kanlab. Tetapi katakanlah ! — Ta terus saja_berjalan dan ke satu ttik di depan, dan tidak mendengarkan, — Katakanlah bahwa jiwa dan badan sesungguhnya tak bisa dipersenyawakan, Kecualimenyisihkan atau membunuh sae Tah satunya! — fa setia pada keadaannya — Katakanlah bahwa masa silamku jiu -merupakan arena pertaurungan ants menatap Tidak _menoleh ra kedoanya! — Ta tak tergerak dari sikapnya, — Baiklab, aku memang telah terlam- pau menyedeshanakan Konflik itu, Tetapi ‘katakanlah bagaimana = membisu dati nya? — a tepak dalam dizinya, — Aku telah kau pecah, Kau escer- ceceran, Rasa tai tak tertahantan Sevunegunaya jk ama aku semsng jingin lenyap sama sekali, Tetapi tak ku- tahu tagtinanamenndakan disk Le tah ta Hoth lagi Bagainana meade Ken dik dalam askin sepia inn Ucpkanih seat ais sf Sea tah sia! Te tro. erlan. Teguh dan oth = Spat sn — Ta oma. Bola sn te ins isk Siero kata? — te diam. Menstp faim he sty tie i dspam" yk 19 DAFTAR AGEN MAJALAH HORISON TAHUN 1. TB HORISON JAKARTA 1. GANDA AGENCY JL Cawaog Baru Tengab 52 2. J. JABANT Bl. Matraman Raya 138. pay 3. DAMAL AGENCY BL Gunwag Sahati X/46 4, W. JOSOPANDOIO. JL Gajah Mada 9B 3. MENTENG AGENCY 41, Meotene 6. DRS. ZAIDAN HENDY JI. Abd. Rahman Saleh 1/1 7. SANGGAM AGENCY SL, ‘Sam Ratulangi 25: pav. 8, W. DARIMAN i, Bendungan Jago RT 009 RW O11 ‘TOKO BUKU JAKARTA J, Gereja Theresia 47 ’ TB TROPEN ML Pasar Baru 113 TB GUNUNG AGUNG ah, Kewitang 6 BPK GUNUNG MULIA MI. Kwitang 22 TB FAUZIE. W Kwitaog 2 TB TINTA MAS BK, Kamat Raya 60, SARI_AGUNG TB KAMI TB ISNAENI TB. DAMAT ‘TB. TROPHY MARZUKE TB TAMADUN TB JAMBATAN ‘TB GRAMEDIA TB MELAWAL TB GRAMEDIA TB GRAMEDIA 7.8, NEWS STAND INT. KlOg TAMAN ISMAIL a 3 Kramat Raya 62 MK, Keamat Raya 152 Bi, Thamrin, Toserba Sarina Sk Dre Muwardi 1V/12, 3K, Kios Stasiua PNKA’ Kota 3). Gajah Mada, 109 Th. DAR J. abet iRIP-U1_Revamanguo Kaos PNA. CAMB Ji Merle Timor Sasa Canbie Te KENAR Pasar io Har Pasar Blok M_Kebayoran Bera Se Melawai 1V/13. Kebayoran Baro Pintw Air 72 Bi. "Gajah Mada No. 219 HL Pasar Baru No. 65 HORISON / XV /11 1980 rorol Keluarga M OLEH : BUDI DARMA ‘Sudah lama saya tinggal di gedung vraksasa yang memvat dua ratus apart- ‘ment ini, dan mungkin sayalah satu-satu- nya yang hidup sendirian tampa anak dan isteri. Selama ini saya tidak pernah ter- gangcu. Meskipun saya tidak pernah mempunyai citz-ita untuk —-mempunyal fanak, saya tidak berkeberatanmelihat anak-anak menghabiskan waktunya di lapangun bermain disebelah utara gedung. yang dapat saya lihat dari jendelaapart- ment saya di tingkat delapan, Banyak benarjumlah mereka. Dan Karena banyak foranztua yang hanya tinggal beberapa Dbulan saja, anak-anak di gedung ini pun danyak yang datang dan pert Kadang-kadang saya heran — mengapa banyak orang tidak Krasan tinggal di sini. ‘Aca yang mengeluh gedung ini jaub dari sekoiah angk-anak mereka, ada yang ‘menzataken gedung ini terlalu jaub dari tempat umum, ada yang menyatakan pe- nyesaiannya mengapa gedung ini dulu di bbangun dekat jalan raya federal, dengan demikian Jalu-intas bising dan memba- hbayakan anak-anak, dan ada juga yang jengkel Karena di sini terlalu banyak anak, dan karena itu suasana menjadi ‘gaduh, ada juga yang mengeluh Karena ‘anak-anak di sini nakal, sering berkela- hi, dan merugikan anak mereka sendit Bahwa gedung ini jaub dari tempat ‘umum, kan semua yang tinggal di sini mempunyai mobil. Bahwa mereka repot arena anak mereka, kan semua ini aki- ‘bat mereka mempunyai anak. Meskipun “selama ini saya merasa te nang. akhimya pada suatu hari saya ‘mengalami sebuah bencana besar. Cat mobil says Melihat Jiak-livk "be- retnya cat mobil ini, saya mempunyai ugsan keras bahwa seorang anak dengan ‘sengaja melukai mobil saya dengan paku, Kurangajar. Karena Tapangan parkir ter- Jelak di sebelah selatan gedung, sedang- kan apriment “saya menghadap ke utara, ‘idak mungkin saya mengamat-amati mo- bil saya dari jendela, Dan tentu saja ti beret dak mungkinsehari penuh saya duduk lapangan parkir. Tindakan pertama adalah mengajukan protes Keras kepada ‘manager gedung. Setelah_—mengajukan ermohonan masf, dia menyatakan tidak ‘sanggup untuk mengawasi lapangan itu slang malam, Ketika saya marah, dia mengatakan bahwa saya dulu tokh sudab meneken perjanjian bahwa — keselamatan mobil di. lapangan parkir menjadi tang- ong-jawab pemilik. “Ketika saya mena nyakan mengapa lapangan itu tidak di jaga, dia mengatakan bahwa biaya untuk ‘menggaji pengawas tidak ada, lagi pula, Katanya, beberapa tahun yang Ialu per ‘nah diadakan angket untuk mengeajt engawas, dan hampir semua penghuni menyatakan tidak setoju, Kalau dia ha- rus mengsaji pengawas, Katanya, maka sewa apartment harus naik, dan banyak ‘orang yang tidak rela Kena . tambahan ‘Maka saya putuskan untuk sering ke Japangan parkic. Kadang-kadang saya Derjalan-jalan biasa, Kadangkadang saya berjongkok, + bersembunyi di pantat_mo- bil orang lain, Ingin rasanya saya mem- bbekuk batang-cher penjahatnya —Tapi sudah lebih dari sepuluh hari pekerjaan saya tidak membawa basil. Saya pun se- ing mengamatamati anak-anak bermain- ‘main i sebelah utara gedung’ Andaikata ‘ada gerak-gerik mereka yang mencuriga an, akan saya kuntiti mereka, alu saya ppancing ke lapangan parkir, saya jebak, dan saya seret ke orangiua mereka untuk ‘minta pertanggungan-jawab. Akhirnya, saya melihat dua orang abang dan adik yang selalu bermain bersama. Mungkin vumur mereka sekitar delapan dan empat selengah atau lima tabun, Dan mungkin arena mereka baru datang, tidak per. nah saya melihat mereka bermainmain dengan anak-anak Iain. Pada suatu hari, Ketika secara Kebetulan saya menengok Ke Ivar jendela, saya melihat si abang sedang memukul seorang anak Jain. Anak Jain ini membalas, si abang Kena pukul HORISON / XV /12 dan hampir jatuh, segera bangkit dam: menyerang lagi. Scorang’ tua larilari_me- fnuju mereka. Perkelahian berbenti, lala rupanya disusul dengan sebuah perdebat- fan. Si abang menuding-noding anak ito dan sebuah sepeda yang tergeletak tidak jauh dari mereka, dan si anak lain itu ‘menuding-nuding si adik. Tidak lama ke ‘muidian mereka berdamai, Abang dan. adik bermain sendirian lagi, dan si anak Jain naik sepeda berputar-putarmengeli- lingi lapangan, Ketika saya turun ke Ie Pangan, baik si abang dan si adik mav- ‘pon anak yang naik sepeda sudah tidak ada. Beberapa kali saya berjalan mengi- tari gedung raksasa ini, tapi, saya tidak dapat_menemukan mereka Pada suatu sore melalui jendela saya meliat lagi si abang berkelahi dengan ‘anak lain, yang sebelumaya bermain-main nik sepatu-roda, Perkelabian ini juga di lerai oleh sescorang. Dan seperti -perke- Jahian sebelumnya, si’abang —menudiog- muding sepatu roda si anak Iain, dan sb anak Iain menuding-nuding si adik. Dan Jagi, Ketika saya turun, mereka sudah le yap. Demikian pula ketika saya menge- Iitingigedung, mereka sudah tidak nam- pak, Beberapa hari kemudian saya meli- hhat Jagi si abang berkelahi dengan anak Jain, Dan akhienya, agak sering saya me Iihat si abang berkelahi dengan anak Tain, Kadang-kadang dengan dbeberapa orang anak sekaligus. Dan usaha saya ‘mengenal mereka selalu gagal, Dan wa hha saya untuk mengetahui di apartment ‘mana mereka tinggsl juga gagal. Hanya setiap kali saya melihat mereka, pasti pl Kalan mereka tua, terlalu besar atau ter Tatu kecil. Dan pada suatu bari ‘saya me- ngetabui . mengapa si abang berkelahi lagi dengan seorang, anak lain. Beir Si adik lari Kencang menujukursibatw di tengah lépangan; Dari gerak-gerikaya, rupanya si abang sudah —melarangnya. Pada saat’ itu “juga ada seorang anak lari memintas, Si adik dan si anak inj bertue Drukan, keduanya jatuh, dan di serikoya saya tahu keduanya menangis. ‘Seorang anak lain datang dan berusaha smemokul si adik. Si abang membela. si ‘edik. Maka terjadilah’ perkelahian yang ‘copat berakhir’ Karena dilerai oleh sese- ‘orang. Kemudian si abang menggendong ‘si adik masuk ‘ke gedung, Dan seperti yang sudah-sudah, saya tidak — berhasil mendekyti mereka. Kemudian saya juga smengetabui, bahwa mereka tidak pernab smempunyai mainan, sedaagkan anak ‘anak lain mempunyai sepeda-roda-dua, ‘ecpode-rodatiga, sepaturroda, skateboard, ola, dan macam-macam, Sering mereka ‘hanya duduk — melihat anak- anak Iain main, Akhirnya mereka mempunyai te- ‘man juga. Dan saya Ketabui, seiap kali mereka dipinjami mainan, si abang sola Ju mempersilabkan si adik untuk main ebi dabulo, Ketika mendapat piojaman ola, misalnys, si abang mempersilabkan ssi adik untuk menendangnya lebih daho- tu. Kemudian saya Ketahui bahwa dua ‘Persaudara ini mempunyai watak tidak ‘terpuji. Si adik suka memonopoli mainan ‘yang ipinjamkan Kepadanya, dan dengan ‘demikian sult bagi si pemilik untuk mem- vperolch Kembali mainannys, — sedangkan si abang agresif. Sering si abang ment onkan tangannya pada anakanak lain dengan alasan yang Kurang. jelas. Pada suatu sore, Sckitar jam lima, saya terpalsa pergi Karena pesawat tv, saya usak, Setelah menelpon tukang_reparas saya dipersilahkan untuk membawa pe- ‘sawat saya segera, Karena pikiran saya tespaku pada pesawat tv, saya tidak melibat ke sanake mari ketika berjaian 4 lapangan parkir yang —dipenuhi - oleh Nebit-Lurang dua ratus mobil. Nab, pada ‘saat saya akan membuka pinta mobil, ‘barulah saya ketabui bahwa mobil saya mengalamj ,cacat baru, sama, dengan du- ta -Kurangajar, Dan pada waktu saya menengok ke sanake sini, saya mende- ‘near seorang anak berteriak: | "Jangan ari Jangan ari!" Saya bergegas me- rauju ‘Ke sumber suara, dan saya Ketahut Jab, bahwa si adik sedang lari dibuntuti ‘oleh si abang yang: melarangnya tari Dan ketika saya mendekati si adi, tahu- Jah saya bahwa manusia kecil ini meme- gape sebuah paku tua, Tentu dialah pen- jahatoya, Maka saya peganglah dia, dan ‘menangisiah dia merontwronta. “kamu anjing buduk mau ‘merusak mobil saya, ye?! Heh, jawab!" seru saya samt ‘mengguncang-guncang tubuh bajingan ke- cil itu. Ketika si abang berusaha meer, saya tarik rambuinya. Dia menjerit, ma- tanya berkacekuca, "Kamu berdua bo fae 7271 Kans. bert mevsan ob sam, fa? awa sn he duk Psi sang menticone ven ‘Ka mmo berate. mungin ya Stakes ters mensslne Reta saya any dis meneaku beam Mark dan oda aya "Marin "Kemutan "dnt ine snisk_mombeeran pera ong Dia menawab ayauya.tenuma, Malin Mek, tinea parineat3IS.) anes Berna "Mavon dan fede. sanganes Int behera Keay mecha bead lant paskimulowula hays at Scrmain, Kemi marek, menage te obi aya unk mela fam tere Katanya mea sdsh baru dang a spares ping ba am can aves baoyaorangianya aan a iar Jam sctegah eum Kalas ee datang teams Aaa, mecha, aban Kena hukum icrang uh akan ne tela, Matin lama meta teambat me Win "telah akan mete babes Hal peso meta tak ae. maton seo seal ‘Dao waka meneng om ils, st ak menenulan pl tn ce 1a mobil syn Medion aya tab reve esata eagle te KKetika malam itu saya melabrak Met vin Meek di apartmentnya, dia nampak fidak gentar_menghedapi Komarahan sa- ya. Kalagya anakaya sudan meleporkan peritiwa i lapangan park. Dan kata- nya Mark fopa mengatakan kepada saya, bahwa dia melinat jam di mobil saya ddan bokan di mobil Iain Karena mobi sayalah yang terbagus, Andaikata, beaar ‘anaknya telah berbuat durjana, sam bunenya, dia’ mengajukan permohonan ‘maaf, Tapi meourut akal sehatoya, kata nya, tidak mungkin anaknya_berbuat sembarangan. "Mereka Kami didik untuk rmengbormati orang Iain, berbuat atk, bersifat_menolong, dan jangan ‘merusak,” Katanya’ lagi, yang. secara bertub-tubi di iyakan oleh Marion Kemodian saya me- yatakan bahwa saya sering meliat_me- eka berkelahi, babwa si adik sell cen- derung ntuk monopoti mainan pinjam- fan, dan bahwa si abang cenderong. untuk ‘ertindak agresif- "Pasi ada sebabnya,” kata Melvin dengan nada tabab. "Merck berkelahi tents bukan tanga sebab. Me- reka berkelahi Karena diperlakukan tidak tenar oleh orang fain. Kalau tokh Mar- tin inginmemonopolimainan, sau-sain ya sebab adalah bahwa kami ini orang melarat, Kami tidak bjsa_membelkan Martin rainan. Tapi ini tanggonglawab Mark. Sebagsi anak yang lebib 108 HORISON / XV /13 Kevan untuk mee Seta mninan hepa dan stab saya ber eneneag renuh kepadanya untuk meneame dian terbadsp Matin Bawa Ms bertidak agrsi, tnt aja buen tone sebub, Dia tidak suka iti Soy no serine, merely untuk menjera Sie a pun yang. meoghinanya tana, nane sthat dan sewenangwenang” Dan Mer von erubiubi membenaran pertanea suamioya. "Dan baru ing” hee Melvin slanjuya, "saya pum fan mendidik mereka. teratann, Mark, Syn tertanegunpjavab as pertuatantya untuk mengaku ber salah halso momen Beralah, tapi har beranitereaht Fae Yau mereka dtudoh bersalah sears so eangwesang idahal merle, benar™ Marion -menganetucaneeuk la membe- sarkan suaminya. Malam itu jugs sya menilpn RA” (Resient Asstt, Jane mengous Kalau ada aprapa sah Kantor manseer top am lint sr), memberitahokan taduhan saya ass ber uranganajaran”pertuatan anak Meh Meek RA. menjatalan baba a tak dapat erbvat apap, dan aly tub ss72 teap berang. saya diperaaban ontuk»melaporkanaya. kepada pol Par finya sya mendatane! manager dan je miliknya, wabsnnys sama dengan jawaban RA. Semenjak saat ita, setiap saya melihat Mark dan Martin bermais-main, agin rasonya saya memiliki senapan, meaem- ‘eaki kaki dan tangan mereka, dan mem ‘buat mereka cacat untuk —selamadama nya. Dan kemudian saya Ketabuisetiap Sabtu dan, Minggu sore pasti mereka bermainmain dengan orangtea mereka. Mereka larilari, main bandulan, merry- go-round, monkey-bars, dan Keluar mae suk Iubang setumpukan tong bersame- sama. Saya sering melihat Marion meo- ciumi anakanaknya, dan Melvin mene ciumi_ Marion, Ingin rasanya saya_me- rembati Kaki dan tangan mereka, dan membuat mereka cacat seumur —hidup Tngin jugs rasanya saya. turon membawa ‘marang, dan membuat putus semua kaki dan tangan mereka. —Ingin, ingin seta ‘Kemudian, pada swatu hari socara Kebo- fulan saya melihat mereka berjlan di Japangan parkir,p-Melvin berjalan paling epan menggandeng. tangan Marion, Max ion menggandeng tangan Mark yang berjalan di belakangnys, dan Mark meng: pindesg tangan ‘Martin yang berjlan ‘paling. belukang, Kemudian mereka ma suke Ke sebuah mobil tua, sudah luntur catnya, banyak peat-peotnya di sanwsiai ‘dan lampunya bagian depan sebelah iti agak rringsek. mungkinbekas Schelum mobil beranskat Melvin men- cium Marion Alangkah baiknya andai- kata mobil mereka melabrak jembatan. dan menghadiahi mereka dengan ganjar- an cacat seumur hidup. pikir saya, Tapi ‘mobil bobrok itu berlari dengan gagah, ‘membelok dengan cekatan, dan melaju i atas jembatan dengan tenang, tabrakan, Karena elevator, macet, pada. suatu sore menjelang jam lima saya turun me- Jali tanges-darurat, Dan Ketika saya ‘mencapai tingkat tiga saya mencium bau tidak enak. Setelah saya _mencapai ting- kat dua, tahulah saya apa sebabnya Si ‘adik sedane ~membongkok, —wajahnya rnampak Kesakitan, dan celananya yang bobrok melembung bagian belakangnya, Dan si abang berusaha _menenangkan si ‘dik. “Anjing buduk! Kamu berak, ya?!” teriak saya, Ingin rasanya saya ‘membawa parang, memotong kaki dan tangan mereka satu persatu, dan_mem- buat mereka cacat seumur bidup. Si beng mengaku terusterang bahwa si ‘dik sakit perut dan terpaksa berak di sity sebelum sempat mencapai kakus ‘umum i lobby tingkat satu "Mengapa Kemu tidak berak di rumah, anjing bu: uk?!" tanva saya berang. Si abang rmenjelaskan, bahwa tadi- mereka sudah ‘akan masuk apartment mereka, tapi ‘orangtua mereka belum juga datang, pa- ddahal Kunci yang biasanya diserahkan kepada si abang terbawa oleh mereka. Seielah memakismaki dan meludah bebe- rapa kali saya turn, Tangsung menda- tangi manager yang sudah siap untuk ‘menviup Kantor, Manager_mengangguk- angguk, lalu memanggil salah —seorang. pembersih gedung bernama Jerry, yang rupanya sudah siap-siap untuk pulang. Jerry menjawab dengan tenang bahwa dia. bersedia_membersihkan berak anak Melvin, Malam itu saya menilpun Mel vin, mengutuk perbuatan anakaya, dan ‘mencacimaki perbuatannya sendiri_meng- ‘eclapkan Kunci anaknya yang. menyebab- kan mereka tidak bisa masuk apartment- anya, Setelah berkali-kali mengakui kesa- Jahannya, dia mengatakan —bahwa dia juga sudah menifpun manager dan RA. ‘untuk minta maaf, dan bahwa mereka sudah —memaafkannyaSelanjutnya dia juga menyatakan bahwa dia sudah me- nilpun Jerry untuk minta maf dan ‘mengucapkan terima-tasih, dan bahwa Jerry sudah memberinya’ maaf. sok paginya saya’ melabrak Jerry, menguluk —Kesediannya—membersihkan ‘berak anak Melvin, “Biarlah si Meea sen- iri yang_membersibkannya ! kata saya berang Dengan tenang. Jerry menjawab, bbahwa kemarin sore tokh dia belum pur Jane. apa sulahnya dia dibebani — sedikit pekeriaan tambuhan, Lagi pula, katana Meek adalah sahabatnya semenjak kecil Selanjutnya dia_menuturkan bahwa dia mengagumi Meck, yang Ketika KeciInya dulu-menjadi tetangganya di bilangan kota wa, Din sendiri semenjak kecil me- nietap di kota ini dan hanya menjadi tu- Kang membersihkan geduns, sedangkan Meek sudah pernah ke negara-negara bagi- an Tain, dan mempunyaipekerjaan yang jauh lebih baik. Ini terjadi Karena Meek ‘mempunyai otk yang lebih baik, kata Jerry. Lalu Jerry pergi, dan sebelum me- nikung ke gang di hall-way, dia berhenti, menoleh kepada saya, Talu berkata : Mark bilang bahwa kamulah yong._me- Judah, mBok jangan berbuat demikian, Masak ada anak berak Karena sakit pe- rut saja Kok kamu meludabi lantai, ‘me- udahi tembok, dan “meludahi pagangan tarigan tanggadarurat. Ttu kan perbuatan sengaja yang merugikan orang lain, Ja- rnean bepitu, ya, bung?” Tent saja, ke. tika saya bertema dengan si abang dan si adik. saya labrak si abang. Saya se- salkan benar mengspa dia sampai_ hati mengadu kepada Terry: tas labrakkan ini sj abang tidak nampak gentar. Kata- nya, dia memberitahu Jerry Karena Jerry menanyainya, dan Karena , orangtuanya tidak pernah memberinya wewenang. un- tuk berkata bohong, Tanpa diberitahu pun Jerry akan tahu bahwa yang melu- dah itu saya, kata si abang selanjutnya. Kali ink ingin rasanya saya membawa gunting, dah memotong lidah si abang, dan membuamya cacat seumur hidup- Se- telah memberi hadiah mereka caci-maki, saya membiarkan mereka pergi- Dan entah mengapa saya menjadi haus, kemudian jengkel Karena dalam gedung sebesar’ ini dan_jauh dari tempat umuri tidak ada resin penjual: coca-cola, Kemudian saya berjalan menuju jembatan, Nah, di situ- Tah saya melihat sebuah botot coca-cola pecah Andsikata, ya, andatkata saja_ si ‘abang dan si adik terjatuh dan kepal nya termakan’ oleh pecahan botol, piki saya Pikiran mengenai botol ini menjadi su- bbur Ketika pada suatu hari saya memba- cca sebuah pengumuman yang menyata- Kan bahwa R.A. akan pindah ke Lexing- ton, Kentucky, dan barangsiapa berminat untuk menjadi RA. hendaknya mengi formulir yang tersedia di kantor. Dari HORISON / XV /14 semua pelamar akan dipith tiga orang calon olch Pimpinan Badan Kerja Same Apartment Kota dan siapa di antare ‘iga orang ini yang akan menjadi RA. terserah pada asi! pemilihan penghuns sedung ini, Dua minggu kemudian tise nama calon diumumkan, Saya menghi- bbungi ketigatiganya, dan mengataka sfangkah janggalnya dalam gedung sebe- ‘2° in? tidak ada-mesin-penjual coca-cola Kepada_mercka masing-masing saya. me- ngatakan akan memilih mereka kalau uusul saya ini dipertimbangkan —secar masak. Kemudian, dengan mempergun Kan nama dan alamat Melvin Meek, daa fentu saja dengan tanda-tangan paso, saya menulis surat ke cabangcabang Perusahaan coca-cola di Kokomo, Terre Haute, dan Evansville, minta supaya ‘mereka cepat turun tangan untuk me masang_mesingenjual cocstcola di ge dung ini. Karena di antara calor’ RA. yang rupanya paling menaruh usul saya ‘adalah Larry Calbeck, saya pun memi- li dia: Dalam waktu tiga hari hasil pe- milihan diumomkan, dan yang menang temnyata David Dimmet; Maka saya pur segera menghubungi Dimmet dan_men- desak untuk memperhatikan sul saya dolu, Tanpa saya Ketahui kapan_mema- sangnya, lebih Kurang seminggu kemudi- ‘an saya menyaksikan ada mesin tersebut «di tingkat tiga, enam, sembilan, dua be- Jas, dan lima belas. Kemudian sayn ‘membayangkan alangkah —bahagianys, saya anti menyaksikan si abang dan sé dik terjatuh’ di atas pecahan_botol lak berapa lama Kemudian, Kapaa soja dan di mana saja saya berjalin, di sekian banyak hallway, ditraptrap tang ‘gedarurat, i elevator, di lobby, di pe~ karangan depan, di pekarangan belakang, di lapangan parkir, di lapangan bermain, dan di lapangan rumput sekitar gedung, saya libat semuanya ditaburi oleh pecab- ‘an botol. Sering saya melibat beberaps ‘anak minum dari botol, Kemudian me- Jemparkan botol itu ke kursi batu di te- ‘ngah lapangan bermain, atau memukul annya ke merry-go-round, atau ke monkey-bars, atau “ke apa saja, Saya ‘gembira melihatnya, Tapi saya bolum puas karena cita-cita saya yang Agung. ddan mulia belom juga tercapti. Sering saya melihat si adik sekonyong-konyoos lari melintas lapangan-bermain pada waktu beberapa anak lainnya sedang. membalap ‘di alas sepeda, —sepatu-roda, ‘atau skateboard, tapi sayang mereka tidak berberituran. Agaknya, Karena sue ah terbiava, si adik sanggup mengelak ‘etiap dia _melihat bahaya. Sayang_ juga ‘si abang tidak pemah berkelahi ag Andaikata mereka berkelahi dan anak- ‘anak lin menghadiahi kepalanya dengan fpukulan botol, alangkah poasnya saya ‘Tapi saya bergembira juga, karena setiap ali ada anak mioum, dari gerak-gerik- aya saya tahu bahwa si abang dan si fadik menderita Karena mereka sendirilah rupanya yang tidak pernah mempunyai ‘uang untuk membeli coca-cola. Si abang dan si adik hanya memandangi mereka, mendekati mereka, dan setiap kali_me- eka bersorak-sorak memecahkan botol, snampak si abang dan si adik tidak per. ‘nah meayambutnya dengan sepenuh bat ‘Memang, kalau saya. amat-amati dari jendela, nampak bahwa yang bobrok Dbukan hanya pakaian mereka saja, tapi juga twbuh mereka. Ada tanda-tanda ‘ahwa mereka kurang makan, Karena tulah, setiap Kali ada anak makan kuch ‘mereka juga selalu. mendekat Bahwa mereka Kurang makan akhi ‘nya terbukti juga ketika pada’ suatw hati saya memergoki mereka sedang meng- amat-amati mobil saya, Begini: saya ‘membeli kueb, roti dan_mentega-kacang: Saya naik ke atas dan lupa membawa- nya. Ketika saya turun lagi, saya metibat ssi abang dan siadik sedang_memandangi makaoan dalam mobil saya dengan wa- jah sengsara, Ketika saya mendekat mereka memandang saya, seolah minta diberi belas Kasihan, Dan pada waktu ‘saya membuka pint mobil, si abang ‘mengaku bahwa mereka Japar. Katanya sudah hari bertorutturut mereka datang terlambat, dan sebagai ganjaran_jatah -makan mereka dikurangi, “Oh, jadi ke ‘my mau makanan ini, buyung ?” tanya saya. Mereka mengangguk. "Kalau be- ssitu-mdri saya, buyung.” kata saya. Me eka pun ikut, Lalu saya berdiri di dekat tempat pembuangan’ sampah. "Kamu ‘mau semua makanan ini, buyung?” tw yd saya lagi. Mereka mengangguk- angguk lagi. Ketika saya bertanya mana yang mereka pili lebih dahulu, serem- ‘pak mereka menuding kueh, Maka bune- kus kueh pun saya buka perlahan-Iahan, ‘Nampak mata mereka_membinar gembi ra, dan berkal-kali mereka menelan Ie dah. Nah, setelah semua kuch saya ke- Wwarkan dari bungkusan, semua kueh itu, tanpa Kecuali, saya ludai, lau saya cam Paldan ke tempat sampah. Mercka men delong: “Yah, memang Kueh ini enak, heibat, dan harwuummm, buyung —Tapi sayang, kuch ini terlalu mans. Nanti ‘an oranguamu marsh, sebab kamu bist seo si na, Se ‘tr i tega-kacang_saja aoe ters wt atta, cepa caesar shan to ya et tot fu ests mens a Boome es at sat i ate ay Be bate ane att se ampli oa ae pt tte toa ae Tre mane Saree Dagsimana kalau roti dengan men: buyung 2 Mereka Maka saya pun saya, ame maw tatan vot in, bone” Mees Serpandane pandangan sat sama Seman” meveinesatnett Tama ragoraeu Cra merce mend “nth boven, apne ae eee stvang maken rot tanpe pw ap, Kees Degtu, baiklah lain Kali kita makan roti dengan mentega-kacang. Karena mente- eekacansnya sudah tidak bisa dimakan, feagaimana kalau kali ini roti int saya buang saja?” Maka saya campakkanlah roti" ita ke tempat sampah, setelah tere bih dahulu saya boka bungkusnya dan lbeberapa kali saya ludai Sore itu saya merasa penasaran, Baru soja saya akan menyetel'tv., pinta apart- ‘ment saya diketuk orang. Dua orang. pe- empuan berdiri dekat piste, yang. satu membawa kertas, Kemudian yang lain berbicara panjang lebar dengan nada idato. Katanya mesin-penjual cocecola telah mendatangkan wabah penderitaan yang luar-biasa. bagi orangtua anak-anak. Lihat saja pecahai botol yang. bertebar- fan i mana-mana Seorang. antk perem- ppuan umur empat tahun mendapat Iuka 44i-kepalanya Kemarin ketika terjatuh di atas pecahin botol dekat —pekarangan ‘samping. Dan siang ini ada seorang. anak Jakilakiumur dua setengah -tahun luka taggannya Karena pecahan botol. Banyak juga anak yang setiap hari menuntut forangtuanya untuk menyediakan jatah luang. untuk membeli cocacola. Dan Ti- t saja tingkahlaku —anakanak seka- rang. Mercka berubah, katanya, Mereka suka memokuli barang-barang dengan botol, dan memezahkan botol ai tempat sembarangan, Maka adalah kewajiban kite semua, Katanya, untuk —memikirkan Kembali apakah pemasangan_mesin bijaksaos, Karena itu, katanya kemu ‘mereka datang untuk mengumpulkan tandatangan yang akan diajukan kepada manager, supaya"maniger _mempertim- tbangkan. Kembali pemasangan mesin it Kalau saya suka, Katanya, silahkan HORISON / XV /15 datangan. Kalas a0 tid suka, tate fy Iai sya Wak pera anluancen Dengan ‘san bana sep” oanbce Imenounysi tewaitan wnlul_ menetea taknya maing-mating saya enlak untuk imenyeahian tandaangan oe menipun Dine, dan dia mengatce bata. mesin akan seperacbut tang memane demikian Kcendak schian be Sor peng Sem aaa cae am. tap tar mash a anak berminmainDensanpyeny tara sya ron Mutemula eae io ke lpsgoy pun Ree Ne sidth ap. say fran menor I etn yang ternany ch see, poten an semaneml mente Lee Tet ipangenteman Sone’ geagoe imam Neh pode sa naa eo inna terhebiya i lk sca tn ambi menage etattn Boe fat inh aye meta sang be inp ‘kaa? bares. Mate ye ce Pi merndok don menamb ate Sr. Seteh atin ta perbatan sys idk ist ibn jenna sowrimet, aye nips bet tk menghaar nf be, Da sah ain tw teat so Gat shan mes ys nt a dar behing semabiemii. Dis mene anjane ty monly, donee Tarte aah preter” tl, Saya lari terus, lla membelok ke jalan Jaan setapak, dan sampailah saya ke Gourley Fike, Lalu saya meny sekian banyak jalan_sepi, saya mencapai Kola-bawah. Lalu saya onion bioskup. Dan saya takut, Dan saya ragu-ragu apakah saya akan pulang atauka menginap di schabisnonton tempat lain, Akhirnya saya putuskay un (ok pulang dengan gaya scolah-olah tidak ‘ada ape-apa, Dan _memane di sedung raksasa ini seoleh tidak peroah ada keja- dian apa-apa. Beberapa orang pulang ari belanja, membawa belanjanya lewat levator, beberapa anik umur —belasan tahun main lempar-lemparan bola di lobby. dan beberapa orang membaca iklan jual-beli yang dipasang di bebe a papan di lobby. Kemudian sescorang. datang, memasfig ila, lalu pergi, Sam- pai saya masuk ke apartment saya sen- dirt pun scolah-olah dalam gedung ini tidak pernah terjadi ape-apa, Tapi sema- lam penuh saya takut dan menyesal Keadsan keesokan harinya juga biasa- fiasa soja. Baru selelah saya pulang men jelang. jam tign sing, ada pertanda bahwa HORISON | XV /16 malam sebelumnya memang telah ter ‘di sesuttu, Di beberapa tempat yang ‘modah dilihat ada plekat, memaklumkan ‘babwa tadi malam ada kecelakaan, aki tbat perbuatan sescorang yang berjiwa ‘busuk dan pengecut. Seorang anak keci, ‘wmur empat setengah tahun, bermama Edward Loveland, tinggal di apartment 713, digampar dengan bat oleh sese- ‘orang dekat perkebunan pohon Plakat ini selanjutnya menyebut bahwa ‘si orangtua anak panik sekali- Untung. dengan pertolongan beberapa orang yang ‘ethati luhur dan budiman — orangtva. anak ini dapat ditenangkan, dan setclah dlibawa ke rumah sakit, si anak dinyata- ‘kan dalam keadaan tidak berbabaya. Pla- ‘kat ini juga menyatakan bahwa dengan segala Keagungan jiwa si orangtua anak ini telah memaafkan perbuatan orang ‘berjiwa busuk dan pengecut yang telah melokai anaknya, tapi apabilaperistiva ini terjadi sekali lagi, si orangtua akan mengadu kepada polis. Dan plakat ini ‘tidak dibumubi tandatangan, Hari itu juga saya mengetahui bahwa semua me- ‘sin-penjual coca-cola sadah “dimatikan, dan menurut plakat Kecil yang dipasang di masing-masing mesio, semua _ mesin itu dalam waktu singkat akan dikeluar- kan dari gedung. Citacita saya. longsor. ‘Memang, citacita saya longsor. Tapi siapa tabu Keluarga Meek tidak akan ‘nggal di sini selama liburan Thanksiving. ‘Molai tangeal 21 Nopember tentu ba- ‘yak orang bepergian Keluar Kota, meng- ‘nap, dan Kembali tangesl 26 Nopember. ‘Siapa tahu, Menjelang Melvin sekelvarga ipergi, saya harus memasukkan sedikit vpasir ke tangki bensinnya, dan menusuk Danaya dengan jarum ecil, yang akan ‘menggemboskan ‘bannya dalam —wakty Ujar - 1) nonteng-ngentensi 2) dipeleroki 3) hesambet 4) wayah 5) demit = 6) divmik-umiki = 7) mampet = 8) getun 9) suo 10) semelenget - 11) umbet = belelekan 13) kudang Yalu ia cuit satusatu daging buah jeruh itu, memakannya denvan rasa_manis se kunine air yang menctes dari barisun da. buah: Dan bajunsa penuh oleh i Pratan air jeruh Pada senja yang melangsir Kelam, Sanu ‘rawirodirjo sekeluarga Kembali ke nw. mahnya. i kudang 1) cucunya, Dan herkata kepada suaminya — Niathu telah kutebus membayar jarmu? akinya yang lagi Kapan haw menghembuskan iat jan Stadium masa bagi Kesebatan bayi visenggak dengan menggunakan mata: dibelalaki terkena roh halus waktw, saat sejenis makhluk halus yang selalu_meng- eansgu dibacakan_mentera dengan lirih berhenti, biasanya ditujukan Kepada sua- tu yang_mempunyai sal menyesal tindak Tanjut dari diumik-umiki yakni de. rngan_menyemburkan udara ataupun apa yang dikunyah myulut Kearah tertentu ppanas badan yang seperti suam-suam kokw ingus kental taik mata yang melekat di pel pok mata timang-timang siomgnya Kapot da wal leh Senin bevok aku akan puna Aki shan pause Senin-Kemis selama_sebulan Tandiaman yang tidak tah apa yang slbicarakan mbahnya.ternyum dan be — Mbah. jeruk manisnya mash? 69 Tebiogtingsi. 1979 HORISON / XV / 35 DAFTAR AGEN MAJALAH HORISON TAHUN 1980 SUMATERA BANDA ACEH MEDAN > MEDAN MEDAN PAKANBARU TANJUNG PINANG PADANG TARaT PALEMBANG PALEMBANG. TANIUNG. KARANG INDONESIA TIMUR BANJARMASIN SAMARINDA LOMBOK ENDE - FLORES DENPASAR - BALI SINGARAJA - BALI MENADO ‘MENADO MENADO UJUNGPANDANG JAYAPURA UJUNGPANDANG JAWA BARAT BOGOR BANDUNG. BANDUNG. BANDUNG BANDUNG TANGERANG CIREBON CIREBON TASIKMALAYA JAWA TENGAH, YOGYAKARTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA, SOLO MAGELANG PURWOKERTO PURWOKERTO ‘SEMARANG PEKALONGAN GROBOGAN TEGAL TEGAL PURWOREJO/KEDU SALATIGA SEMARANG ‘SEMARANG. JAWA TIMUR ‘SURABAYA ‘SURABAYA ‘SURABAYA NGAWL JEMBER, MALANG ‘MALANG KEDIRE SURABAYA. Sdr. Abdullab Pustaka Obor TB Deli Zulfikar Lubis Yay. Penerbit Islam John Agency Penyalur Bacaan ‘Sr. Mariel auzie Djakfar, BA. Masturoh Kadir/FKG Unshi Abdul Hali/FK Unila 7B OM. Junus TB A. Terang ios Buku Jaya Pen. Nosa Indah ‘Sukama “Agency TB Indrajaya Toko Lok Raja Laut Toko Budaya Kendis Agency BPK Gunung Mulia ‘TB Gunung Agung PT Bhakti Centra Baru >. Rahardja K, Subasio TB. Insulinde Bp. E. Kosim/FKSS Unpad 1B Gramedia TB Sumber Setia TH Equator Cirebon Agency 1B. Harapan TB Indab Benuhardjo Anwar HA. Nartjanto Sindang Mulia Agency ‘TB Merbabu TB Raja Murah TB. Larees TB Sun SN. Ratmana/SMA. Negeri TB Selecta ‘TB Satya Wacana Nu. Akhmad FKSSIKIP Semarang TB Gramedia CV Bidas TB. Sari Agung Catir Darma ‘TB. Sumber Tmo Budhy 4 Brothers Linaksana S. Suijipto. Tiioe Hok Hie a. un un m m a a a a i a, a 4 a a a 1. aL n 4. a aM m x n i an it a an x Iu. i a au ah a i M in a u i om ah i m 4 ne m 4 m 0 Seulawah 370 C (Stun) Surabaya? 52 Jend, A. Yani 48 ‘Sampali 6, Prof, M. Yamio SH 116 Merdeka 67 (atas) Kali Keeil 1/22 ‘Sekolahan 13 18 Tir, M1. Serelo RT, 8 No. 51 B ‘Suprapto Suprapto 64 Pasar Ujung Murung 88 Sudieman SK 7/25 ‘Seloparang-Cakranegura Katedral 5 Perum. Meteo - Neurah Rai-Airport, Tuba Diponegoro 30 Letjen. Haryono 1 Letjen. Haryono 1 Sam Ratulangi IN| Kp, Pondok SK 10/20 Balai Kota 1A TWian 5 A. Yani 15 ‘Suryakencana 254 Cokroaminoto 69 to Iskandardinata $4 Dijpati Ukur 37 Merdeka 43 Kiasnawi_ 35 Babagia 59 Lamah Wunguk 10) Lengkong 5 P. Senopati Shopping Centre ST. R. 2-3 Sosrowijayan Gr. 1/92. Kemetiran 27 Pasar Besar Wetan 8 Pemuda Selatan 3 Merdeka No. 12 Sudieman 153, Pandanaran_ 108 Hayam Wuruk 198 ‘Syobada 1, Purwodadi Veteran 57 Menteti Supeno = Tend. A. Yani 15, Diponegoro 54.58 Yayanggaten 97, Kelud Utara WE - Basuki Rakhmad 95 Kepasen 19 ‘Tanjungan 5 Cobean Utara 1140 Ketangi Sopratman 2 E. Simpang en 12 Tegen Soprapto 1 Teunojoyo 6 Kinumebangss, Tambak Dokuh 1/2

You might also like