Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Aisa Hamapu (R011181721)
2. Ahmad Suaib (R011181710)
3. Krista Lukas (R011181713)
4. Lusiana (R011181725)
5. Nuraeni M. Laillu (R011181705)
6. Ronal Rainol A. Sallata (R011181734)
7. Srimaningsih. B. Pulingmahi (R011181723)
8. Veronika Law Wenigaty (R011181724)
9. Yohanes Demon (R011181736)
2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan syukur atas kehadirat ALLAH, SWT atas
salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Sistem persepsi sensori penglihatan.
Pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada semua pihak yang
dengan materi Katarak yang meliputi konsep dasar dan rencana asuhan
bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami
membuka diri menerima berbagai saran dan kritikan demi perbaikan di masa
mendatang.
Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk siapa saja yang
membacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
vision 2020: The right to sight yang merupakan inisiatif global untuk
Menurut WHO (dalam Depkes RI, 2007), terdapat 180 juta penduduk
hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2007, proporsi low
dan katarak sebesar 1,8% (meningkat dari 1,2% menurut survey kesehatan
rumah tangga (SKRT) 2001) bahwa peningkatan jumlah kasus katarak ini
usia 65-74 tahun sebesar 3,5% dan usia 75 tahun ke atas sebesar 8,4%.
Indonesia tidak tinggi, namun di usia lanjut masih jauh di atas 0,5% yang
tidak sekolah sebesar 1,7%, diikuti tidak tamat SD 0,4% dan tamat SD 0,4%.
dan sebaliknya orang yang tidak bekerja memiliki akses kesehatan yang
B TUJUAN
katarak
penyakit katarak
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINSI
Katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus
dengan jelas karena dengan lensa keruh cahaya sulit menembus retina dan
kedua mata dan berjalan progresif dan tidak mengalami perubahan dalam
sehingga pupil berwarna putih atau abu–abu. Pada mata tampak kekeruhan
lensa dalam berbagai bentuk dan tingkat, atau berbagai lokalisasi di lensa
dunia. Di Amerika Serikat lebih dari satu juta oprasi katarak dilakukan
setiap tahunnya. Seseorang dengan usia harapan hidup normal lebih besar
1. Kelainan bawaan
hanya pada lensa tetapi juga pada bagian tubuh yang lain sehingga
2. Proses penuaan
3. Penyakit sistemik
akumulasi sorbitol yang terbentuk dari aktivasi alur polyol pada keadaan
air ke dalam lensa sehingga terjadi hidrasi lensa yang merupakan dasar
4. Trauma
onkoserkiasis.
5. Penyakit Infeksi
katarak kongenital.
C. FAKTOR TERJADINYA
katarak kongenital.
D. KLASIFIKASI
meliputi:
segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari satu tahun. Katarak
usia muda (usia kurang dari sembilan tahun dan lebih dari tiga
mata.
diabetes mellitus.
jaringan fibrosis pada sisa lensa yang tertinggal, dan terlihat sesudah
trauma yang memecah lensa. Bila mata sehat dan tidak terdapat
E. STADIUM
1. Katarak Insipien
baik.
2. Katarak Imatur
3. Katarak Matur
dengan bantuan senter, tidak terlihat iris shadow, visus 1/3000 atau
4. Katarak Hipermatur
5. Katarak Morgagn
berat.
6. Katarak Brunesen
dan miopia tinggi. Ketajaman penglihatan lebih baik dan biasanya ini
dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan
akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan
pasien
oleh retina
6. Lensa Keruh
tidak dikeluhkan.
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIk
cahaya
7. Scan Ultrasound
pembedahan.
I. KOMPLIKASI
dapat terjadi infeksi paska operasi, seperti perdarahan, edema makular, dan
kebocoran luka. Kejadian ablasio retina lebih sering terjadi pada 12 bulan
paska operasi.
J. PENATALAKSANAAN
dapat diberikan pada pasien dengan katarak yang begitu parah. Senyawa
aktif dalam obat tetes mata yang bertanggung jawab atas penyembuhan
jenis protein menjadi polipeptida pendek dan asam amino. Karena aktivitas
inilah lapisan protein keluar dari mata berupa cairan kental warna putih
lensa yang keruh. Lensa dikeluarkan dengan pinset atau batang kecil yang
kapsular (EKEK).
5. Jangan mengangkat benda berat lebih dari lima pon (seberat galon susu)
K. TAHAPAN PEMBEDAHAN
ekstrakapsuler (EKEK).
makular edema.
2. Fakoemulsifikasi
(EKIK)
Dilakukan pada zonula zinn yang telah rapuh atau berdegenerasi dan
(Ilyas,2015)
PATWEY KATARAK
Tajam Tumpul
Viskositas darah
Ambilan oksigen Permberntukan
meningkat
berkurang dan komponen fluoresen dan
peningkatan kadar air perubahan molekul Kapsul lensa Pemendekkan
robek pada garis ekspansi
Menyumbat
pembuluh darah
padamata Masuk aqueus
Streaching
Protein lensa humor kedalam
Dehidrasi lensa Suplai oksigen menurun mengganggu
menguning lensa
kapsul lensa
1) Data demografi
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, insiden katarak, defisit penglihatan yang lazim
Data ditemui ketakutan kehilangan penglihatan atau manifestasi visual yang tidak
dikoreksi. perubahan yang spesifik pada mata yaitu : nyeri oftalmalgia,dan nyeri
mata sepanjang visual, seperti perubahan spesifik pada mata : kabur, saluran, silau,
seperti eksudat, Merah, bengkak, merah, Riwayat bedah mata, Faktor yang
gangguan endokrin, neurologis, lesi intra kranial, riwayat penggunana kaca mata
atau lensa kontak, riwayat glaukoma , katarak, paparan sinar matahari yang
Catat riwayat pembedahan klien, bedah mata pada masa anak-anak, katrak atau
bedah laser atau riwayat bedah neuro : pituitari dan lobus oksipital.
5) Riwayat alergi
Catat alergi pada pengobatan seperti penggunaan tetes mata dan substansi lain
penggunaan antibiotik.
6) Diet ( kebiasaan makan )
Kaji riwayat pemakaian obat herbal atau suplemen vitamin, dan kebiasaan makan
seperti status hidrasi/pola asupan cairan, diet makanan secara umum, konsumsi
kafein.
7) Riwayat sosial
Kaji mengenai aktivitas yang meningkatkan risiko trauma pada mata maupun
kepala, riwayat psikologi dan gaya hidup yang signifikan terhadap kesehatan mata
seperti riwayat merokok, asupan alkohol, kebiasaan konsumsi obat saat kerja,
olahraga yang membutuhkan kaca mata pelindung, paparan okupasional : Gas yang
iritan , asap, Prtikel yang terbawa udara, sinar ultraviolet, hal-hal yang terkait
hiperobia, dan juga kondisi lain seperti gangguan endokrin, kondisi neurologis,
kondisi genetik,
Pemeriksaan fisik mata meliputi pengkajian terhadap struktur eksterna mata yaitu
melalui inspeksi dan palpasi, pengkajian lain termasuk pengkajian refleks kornea, gerak
bola mata, ketajaman penglihatan dan lapang pandang. Pemeriksaan ini juga termasuk
menggunakan tangan kanan untuk memegang oftalmoskop pada mata kanan untuk
memeriksa mata kanan klien.Pemeriksa mengamati yang tampak pada sudut cahaya
melalui lubang pengamat. Area aktual retina tervisualisasi tergantung dilatasi pupil.
C. ANALISA DATA
mata Sensori
PenurunanVisus pengelihatan
Pengelihatan kabur
informasi
Kurang dapat
mengingat
yang aktual
psikologis )
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3) Ancietas
4) Risiko jatuh
5) Defisit pengetahuan
6) Nyeri
7) Risiko Infeksi
E. INTERVENSI KEPERAWAN
TINJAUAN KASUS
A. KASUS
Tn. A.H, umur 65 tahun datang di poli mata Rumah Sakit Unhas untuk memeriksakan
buramnya pada kedua mata pasien merasa pandangan seperti terhalang kabut, pasien
juga merasa silau dan sakit jiga melihat cahaya terang seperti sedang berjalan disiang
terik diikuti dengan mata berair. kedua mata kadang nyeri dan pusing. pasien mengaku
tidak memiki riwayat penyakit darah tinggi, pasien mempunyai riwayat penyakit diabetes
melitus tetapi tidak berobat secara teratur. Riwayat penggunaan kaca mata untuk
membaca ± 2,75 selama dua tahun. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik,
Nadi : 92x/menit, penglihatan mata kabur seperti tertutup kabut asap, VOD :3/60 sc dan
VOS : 1/300 tampakan lensa keruh pada mata kiri .Diagnosa dokter katarak senil matur.
NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
kabut
Data Obyektif :
VOD : 3/60
VOS : 1/300
Riwayat jatuh
Tinggal sendiri
Pasien mengatakan :
Data Obyektif :
Suhu : 36,2°C
Nadi : 92x/menit
RR : 20x/menit
TD : 150/90 MmHg
C. INTERVENSI
O KEPERAWATAN
A. KESIMPULAN
Katarak adalah kekeruhan lensa terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif
dan tidak mengalami perubahan dalam waktu lama. Kekeruhan lensa mengakibatkan lensa
tidak transparan, sehingga pupil berwarna putih atau abu–abu. Pada mata tampak kekeruhan
lensa dalam berbagai bentuk dan tingkat, atau berbagai lokalisasi di lensa sepert di kortek
dan nukleus . Katarak adalah kekeruhan pada lensa. beberapa tingkatan katrak dapat
ditemukan pada kebanyakan lansia berusia diatas 70 tahun. Katarakn merupakan penyebab
penurunan penglihatan dan kebutaan diseluruh dunia. Di Amerika Serikat lebih dari satu juta
oprasi katarak dilakukan setiap tahunnya. Seseorang dengan usia harapan hidup normal lebih
besar kemungkinan untuk mengalami operasi katarak dibandingkan prosedur operasi yang
lain
Asuhan keperawatan pada pasien katarak melelui beberapa tahap dimana mahasiswa
mampu mengenal defenisi katarak dan jenis – jenis katarak, etiologi, faktor – faktor yang
mempengaruhi katarak, klasifikasi, dan stadium katarak
Adapun masalah keperawatan yang biasa muncul pada pasien katarak yaitu perubahan
persepsi sensori penglihatan, gangguan citra tubuh, ancietas, risiko trauma fisik, defisit
pengetahuan, nyeri, risiko Infeksi
B. SARAN
Makalah ini dibuatkan dalam berdasarkan konsep teori, konsep asuhan keperawatan secara
teortis. Bisa saja diklinik dan rumah sakit ditemukan beberapa perbedaan terutama dalam hal
manifestasi klinis. Oleh karena itu kami berharap makalah ini dapat lebih dkembangkan
melalui kritik dan saran pada para pembaca yang tentunya bersifat membangun
Diagnosa dan intervensi keperawatan dalam makalah ini dibuat berdasarkan data yang ada
dimanifestasi klinis sehingga bila ditemukan manifestasi yang berbeda tentunya diagnosa
dan intervensinya pun berbeda sehingga kami menyarankan agar para pembaca merujuk
kebuku nanda, nic, noc.
DAFTAR PUSTAKA