Professional Documents
Culture Documents
com/2015/06/nilai-sosial-pengertian-ciri-ciri-
fungsi-macam-jenis.html
Nilai sosial diklasifikasikan dalam berbagai macam antara lain sebagai berikut...
1. Macam-Macam Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro
a. Nilai Material : Nilai material adalah nilai yang berguna bagi jasmani manusia atau benda nyata
yang dimanfaatkan bagi kebutuhan fisik manusia.
b. Nilai Vital : Nilai vital adalah nilai yang berguna bagi untuk melakukan aktivitas atau kegiatan
dalam dalam hidupnya.
c. Nilai Rohani : Nilai rohani adalah nilai yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani (spritual)
manusia yang sifatnya universal. Nilai rohani dibedakan menjadi beberapa macam antara lain sebagai
berikut...
Nilai kebenaran dan nilai empiris, adalah nilai yang bersumber dari proses berpikir teratur yang
menggunakan akal manusia (logika, rasio) dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah terjadi.
Nilai keindahan, adalah nilai yang berhubungan dengan ekspresi perasaan atau isi jiwa
seseorang mengenai keindahan. Nilai keindahan disebut juga dengan nilai estetika
Nilai moral, adalah segala sesuatu mengenai perilaku terpuji dan tercela atau nilai sosial yang
berkenaan dengan kebaikan dan keburukan. Nilai moral disebut juga dengan nilai etika.
Nilai religius, adalah nilai ketuhanan yang berisi keyakinan/kepercayaan manusia terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Nilai hakikat karya manusia : nilai hakikat karya manusia terdiri atas :
masyarakat yang memandang alam sebagai hal dasyat sehingga manusia hanya bisa pasrah
masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia
masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam
masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya.
Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh pemimpin, senior, atau atasan
masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontal dengan sesamanya. Orang-orang
dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan
baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup
masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada orang lain adalah tidak benar.
Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya
dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan dari orang lain.
Banyaknya orang yang menganut nilai berikut. Contohnya : sebagian besar masyarakat
menghendaki perubahan ke arah perbaikan (reformasi) di segala bidang kehidupan, seperti
bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial.
Berapa lama nila itu dianut atau digunakan, contohnya. Contohnya : sejak dahulu hingga
sekarang, tradisi sekaten di Surakarta dan Yogyakarta dalam kerangka memperingati
kelahiran Nabi Muhammad SAW selain dilaksanakan di alun-alin keraton dan di samping
masjid besar.
Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai tersebut. Contohnya : menunaikan
ibadah haji merupakan kewajiban bagi umat Islam. Oleh karena itu, umat Islam selalu
berusaha untuk dapat melaksanakannya.
Prestise/kebanggan orang-orang yang menggunakan nilai di masyarakat. Contohnya :
memiliki mobil atau barang lain yang bermerek terkenal dapat memberikan
kebanggaan/prestise tersendiri.
b. Nilai yang mendarah daging (internalized value) : nilai yang mendarah daging adalah nilai yang
telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak
melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar. Biasanya nilai ini telah
tersosialisasi sejak seorang masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia akan merasa malu
bahkan dapat merasa bersalah. Contohnya : seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi
nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab ;
prajurit yang tidak mampu mengalahkan musuhnya dalam suatu pertempuran akan merasa gagal.
https://c0r3t.wordpress.com/2011/03/04/ciri-ciri-nilai-sosial/
a. Sebagai alat untuk menentukan harga atau kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi
sosial. Misalnya kelompok ekonomi kaya (upper class), kelompok ekonomi menengah (middle class)
dan kelompok masyarakat kelas rendah (lower class).
b. Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat (berperilaku pantas).
c. Dapat memotivasi atau memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan dirinya dalam
perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh peran-perannya dalam mencapai tujuan.
d. Sebagai alat solidaritas atau pendorong masyarakat untuk saling bekerja sama untuk mencapai
sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.
e. Pengawas, pembatas, pendorong dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.