You are on page 1of 34
Rss d KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.III/ 600 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK Menimbang, Mengingat DI LUAR KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Agama Noror 37 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menter: Agama Nemor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kentor Urusan Agama Kecamatan, perlu menetapkan Keputusan Di ektur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Ur Kecamatan; 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tei ng Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘tahun 215 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 5689); 2.Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2016 tentany Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajaix Atas iiaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan (Be! Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 382); 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 37 Tahun 2616 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahv 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negare Bukan Pajak Atas Biaya Nikah ateu Rujuk di Luar Kantor Urusan Agams Kecaratan (Beri Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Non’ 1 1255} Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK DI LUAR KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN. :Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. :Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan pedoman bagi pegawai/pejabat dan petugas pada Kementerian Agama dalam melaksanakan pengelolaan Penerimaan Negara Buken Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. :Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.III/304 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 September 2016 — a EKTUR JENDERAL, * oe i 149 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ.Il/ 600 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK DI LUAR KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BABI PENDAHULUAN Latar belakang Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agama, Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor Nomor 37 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan. Maksud dan Tujuan 1. Maksud a. Agar pengelolaan penyetoran dan penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di lingkungan satuan kerja Kementerian Agama dapat berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Agar pengelolaan pencairan dan penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk sesuai dengan sistem APBN dan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Agar terlaksana pengelolaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Tujuan a. Optimalisasi penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. b. Sebagai pedoman bagi pengelola, pembina, pengguna, dan pengawas dalam menyelenggarakan pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. C. Ruang Lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan meliputi: 1. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah atau Rujuk Pusat dan Daerah. 2. Mekanisme penerimaan, pencairan, dan penggunaan. 3. Tipologi Kantor Urusan Agama Kecamatan. 4. Pelaporan dan pertanggungjawaban. BAB II ASAS PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK PUSAT DAN DAERAH Asas pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk agar tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara yaitu: tertib, tat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. BAB III PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK PUSAT DAN DAERAH Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dilaksanakan secara efektif, transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan, dengan rincian tugas pengelolaan sebagai berikut: A. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola pada tingkat Pusat meliputi: 1 Penanggung Jawab Yang dimaksud Penanggung Jawab adalah Atasan Langsung Bendahara yang bertugas: a. Mengangkat perangkat pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk tingkat Pusat. b. Mengangkat Bendahara Penerimaan. c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. d. Mengusulkan rencana target penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dan menyampaikannya kepada Sekretaris Jenderal untuk diteruskan kepada Kementerian Keuangan. . Menelaah, mereviu, dan menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) pada dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. f. Mengajukan usulan Maksimum Pencairan ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan. g Melaporkan realisasi penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk kepada Menteri Agama. Bendahara Penerimaan a. Mengelola penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. b. Melakukan pemindahbukuan saldo di rekening penerimaan ke kas negara. c. Membukukan semua _transaksi penerimaan dan penyetoran/pelimpahan atas penerimaan ke rekening Kas Negara dalam Buku Kas Umum (BKU) dan buku pembantu lainnya. d. Melakukan rekonsiliasi penerimaan keuangan dengan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA). e. Melakukan rekonsiliasi dan validasi penerimaan kas negara ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). f, Melakukan pengajuan pembayaran atas pengembalian biaya nikah atau rujuk yang diajukan masyarakat kerena batalnya pelaksanaan pernikahan, atau dobel setor, dan/atau salah setor. g. Melaporkan semua transaksi penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Biaya Nikah atau Rujuk secara periodik kepada Direktur Jenderal. h. Melakukan penatausahaan pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. 3. Anggota Membantu melaksanakan tugas-tugas Bendahara Penerimaan. Pengelola pada Tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Pengelola pada Tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut sebagai Tim pelaksana administrasi dan evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. Tugas dan Tanggung Jawab Tim pelaksana administrasi dan evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk pada Tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi meliputi: 1, Penanggung Jawab Penanggung jawab dijabat oleh Kepala Bidang yang membidangi Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah dengan rincian tugas sebagai berikut: a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk pada Satker di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. b. Menyampaikan usulan perencanaan target penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk ke Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. c. Melaporkan realisasi penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk setiap bulan kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2. Pelaksana Pelaksana sebanyak 2 (dua) orang, masing-masing dijabat oleh 1 (satu) orang pelaksana pada Seksi yang membidangi Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah dan 1 (satu) orang pelaksana pada bagian sekretariat dengan rincian tugas sebagai berikut: a, Melakukan rekapitulasi usulan target penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dari masing-masing Satker. b. Melakukan rekapitulasi realisasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dari masing-masing Satker. c. Melakukan rekapitulasi penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk masing-masing satker. d. Membantu pelaksanaan tugas-tugas penanggung jawab. Tugas dan Tanggung Jawab Tim pelaksana administrasi dan evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota meliputi: 1. Penanggung Jawab Penanggung Jawab dijabat oleh Kepala Seksi yang membidangi Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dengan rincian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana target dan pagu penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk pada tingkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. b. Menyampaikan usulan target dan pagu serta usul rencana penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. c. Menyampaikan laporan rekapitulasi realisasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah atau Rujuk dari masing-masing Kantor Urusan Agama Kecamatan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. d. Melaporkan realisasi penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. e. Melakukan pengajuan pencairan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Pelaksana Pelaksana sebanyak 2 (dua) orang, masing-masing dijabat oleh 1 (satu) orang pelaksana pada Seksi yang membidangi Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah dan 1 (satu) orang pelaksana pada sub bagian Tata Usaha dengan rincian tugas sebagai berikut: a. Melakukan rekapitulasi realisasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dari masing-masing Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana formulir terlampir. b. Membuat rekapitulasi pelaksana/petugas layanan _bimbingan pelaksanaan nikah atau rujuk di luar kantor dari masing-masing Kantor Urusan Agama sebagaimana formulir terlampir. c. Melakukan rekapitulasi penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk masing-masing satker. d. Membantu pelaksanaan tugas-tugas penanggung jawab. D. Petugas Penerima Setoran pada Kantor Urusan Agama yang tidak terdapat layanan bank persepsi memiliki rincian tugas sebagai berikut: 1. Memberikan kuitansi tanda terima Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk sebesar Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) yang diterima dari Calon Pengantin sebagaimana formulir terlampir. 2. Menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk yang diterima dari Calon Pengantin ke rekening bendahara penerimaan. 3. Membukukan dan menatausahakan penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. 4. Melaporkan realisasi penerimaan setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota setiap bulan. BAB IV MEKANISME PENERIMAAN, PENCAIRAN, DAN PENGGUNAAN A. Penerimaan 1. Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk oleh Calon Pengantin dilakukan pada bank/pos persepsi, dengan ketentuan: a. Nikah di Kantor Urusan Agama pada hari dan jam kerja dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah). b. Nikah di luar Kantor Urusan Agama dikenakan tarif Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah). c. Nikah di Kantor Urusan Agama pada hari libur dan di luar jam kerja dikenakan tarif nikah luar Kantor Urusan Agama yaitu Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah). d. Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c dilakukan oleh calon pengantin dan bukan oleh petugas Kantor Urusan Agama yang bersangkutan. ¢. Calon Pengantin yang tidak mampu secara ekonomi atau warga yang terkena bencana dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah) dengan persyaratan melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Lurah atau Kepala Desa setempat yang diketahui oleh Camat atau melampirkan kartu miskin. f, Pengenaan tarif Rp0,00 (nol rupiah) bagi warga tidak mampu dan warga terkena bencana tidak berlaku bagi pernikahan massal yang dikoordinir oleh pihak sponsor atau penyandang dana. g. Pencatatan nikah yang dilakukan berdasarkan itsbat nikah Pengadilan Agama dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah). h. Dalam hal pengenaan tarif Rp0,00 (nol rupiah) bagi pelaksanaan nikah di dalam Kantor Urusan Agama pada hari dan jam kerja harus dapat dibuktikan dengan dokumentasi berupa foto akad nikah. 2. Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dilakukan melalui: a. Rekening kas negara. b. Rekening Bendahara Penerimaan (BPn) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 3. Penyetoran melalui Petugas Penerima Setoran a, Dalam hal tidak terdapat akses layanan bank atau penyetoran langsung ke Kas Negara, Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dapat disetorkan melalui Petugas Penerima Setoran yang ada di Kantor Urusan Agama Kecamatan. b. Petugas Penerima Setoran pada Kantor Urusan Agama Kecamatan wajib menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk yang diterima dari Calon Pengantin ke rekening Bendahara Penerimaan pada akhir hari kerja berkenaan. c. Dalam hal biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penyetoran ke bank/pos persepsi lebih besar daripada jumlah setoran atau terjadi hambatan dengan alasan kondisi geografis dan keadaan tertentu yang tidak memungkinkan dilakukan penyetoran pada akhir hari kerja berkenaan, maka Kepala Kantor Kementerian Agama mengajukan permohonan izin melakukan setoran tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. 4. Kesalahan Penyetoran a. Dalam hal terjadi kesalahan pada pengisian slip setoran terkait penulisan nama Calon Pengantin, tempat pelaksanaan nikah, jumlah yang disetorkan, maka Kepala Kantor Urusan Agama wajib membuat surat keterangan dan melampirkan dalam laporan rekapitulasi realisasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. b. Dalam hal Calon Pengantin batal nikah maka Calon Pengantin dapat mengajukan pengembalian dana yang sudah disetorkan kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: (1) surat permohonan pengembalian setoran yang ditandatangani di atas materai; (2) fotokopi bukti pendaftaran nikah model N7 yang dilegalisir oleh Kepala Kantor Urusan Agama; (3) fotokopi Bukti Penerimaan Negara (BPN)/Bukti Transfer yang dilegalisasi oleh bank penerima setoran, kuitansi tanda terima yang dilegalisasi oleh Kantor Urusan Agama; (4) fotokopi KTP calon pengantin; (8) fotokopi buku rekening tabungan salah satu Calon Pengantin; dan (6) nomor telepon yang dapat dihubungi. c. Dalam hal terjadi kesalahan penyetoran ke rekening bendahara penerimaan, maka pemohon dapat mengajukan pengembalian dana dimaksud dengan persyaratan sebagai berilut: (1) surat permohonan pengembalian setoran yang ditandatangani di atas materai; (2) fotokopi Bukti Penerimaan Negara (BPN)/Bukti Transfer yang dilegalisasi oleh bank penerima setoran, (3) fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon; (4) fotokopi buku rekening tabungan pemohon; dan (5) nomor telepon yang dapat dihubungi. 4. Dalam hal terjadi perubahan tempat pelaksanaan akad nikah, sedangkan Calon Pengantin sudah melakukan penyetoran dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk, maka Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat pendaftaran akad nikah sebelumnya memberikan surat keterangan bahwa yang bersangkutan pindah nikah/numpang nikah ke Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat akad nikah dilaksanakan, dengan melampirkan asli Bukti Penerimaan Negara (BPN)/Bukti Transfer yang dilegalisasi oleh bank penerima setoran, 5. Penyetoran melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Jika terjadi penyetoran dengan menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), maka Kepala Kantor Urusan Agama wajib membuat surat keterangan sebagaimana formulir terlampir dan dilampirkan dalam laporan rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk yang selanjutnya dikirimkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. B. Pencairan 1. Pencairan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk mengikuti mekanisme pencairan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Pencairan dan penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah atau Rujuk untuk transpor dan jasa profesi Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas yang melakukan layanan bimbingan pelaksanakan akad nikah atau rujuk di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan dapat dilakukan melalui mekanisme Langsung (LS), Uang Persediaan (UP), dan/atau Tambahan Uang Persediaan (TUP). 3. Pencairan sebagaimana dimaksud pada angka 2 wajib melampirkan data pendukung sebagai berikut: a. Surat tugas melaksanakan bimbingan akad nikah di luar kantor yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Urusan Agama. b. Rekapitulasi peristiwa layanan bimbingan pelaksanaan akad nikah di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. c. Daftar Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas yang melaksanakan layanan bimbingan pelaksanaan akad nikah di Ivar Kantor Urusan Agama Kecamatan yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. d.Fotokopi rekening bank yang sudah divalidasi oleh bank yang bersangkutan. 4, Pencairan Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dilakukan secara rutin setiap bulan setelah pagu definitif Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk disahkan. 5. Pencairan sebagaimana dimaksud pada angka 4 di atas adalah dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas layanan bimbingan akad nikah di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan dan untuk menghindari penerimaan gratifikasi Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas yang menghadiri kegiatan layanan dimaksud. 6. Kuasa Pengguna Anggaran dapat~—smengoreksi_ dan/atau mempertimbangkan untuk tidak mencairkan honor dan transpor Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas dalam hal terdapat laporan pelaksanaan bimbingan pelaksanaan akad nikah atau rujuk di luar Kantor Urusan Agama di luar kewajaran seperti satu orang Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas menghadiri kegiatan layanan lebih dari 12 peristiwa per hari pada waktu dan tempat yang berbeda. Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk yang disetorkan ke Kas Negara dapat digunakan kembali maksimum sebesar 80% x Rp600.000,00 = Rp480.000,00. Penggunaan kembali Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk tersebut mengacu kepada Surat Edaran Direktorat Jenderal Perbendaharan tentang Batas Maksimum Pencairan Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. Penggunaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk meliputi: 1 2. Transpor Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas yang melakukan Layanan Bimbingan Pelaksanaan Nikah atau Rujuk di Luar Kantor menggunakan akun belanja perjalanan dinas dalam kota (524113): a, Transpor Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama /Petugas yang melaksanakan layanan dan bimbingan akad nikah di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan pada Tipologi A,B, dan C diberikan per peristiwa maksimal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah); Dalam hal transpor layanan dan bimbingan akad nikah di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan pada tipologi C lebih dari Rp100.000,00 {seratus ribu rupiah) dapat dibayarkan dengan melampirkan bukti pengeluaran rill © yang — dapat wabkan. dipertanggw b. Transpor Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas dalam melaksanakan beberapa layanan dan bimbingan akad nikah di satu waktu dan tempat yang sama seperti pernikahan masal, diberikan 1 (satu) kali transpor perjalanan. c. Transpor untuk perjalanan layanan dan bimbingan akad nikah di luar kantor pada Kantor Urusan Agama terdalam, terluar, dan daerah perbatasan di daratan (tipologi D1) dihitung berdasarkan pengeluaran rill yang dapat dibuktikan dengan bukti pengeluaran berupa tiket perjalanan atau kuitansi transportasi_maksimum Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); d. Transpor untuk perjalanan layanan dan bimbingan akad nikah di luar kantor pada Kantor Urusan Agama terdalam, terluar, dan daerah perbatasan di kepulauan (tipologi D2) dihitung berdasarkan pengeluaran riil yang dapat dibuktikan dengan bukti pengeluaran berupa tiket perjalanan atau kuitansi transportasi_maksimum Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah); e. Transpor layanan nikah di luar kantor pada tipologi Di dan D2 sebagaimana dijelaskan pada huruf ¢ dan d dengan jarak tempuh tidak melebihi jarak 5 KM dan atau tidak menyeberangi sungai atau pulau dikenakan transpor lokal sesuai dengan Standar Biaya Masukan; Honorarium Layanan Bimbingan Pelaksanaan Nikah atau Rujuk di Luar Kantor menggunakan akun belanja jasa profesi (522151) Honorarium diberikan per peristiwa nikah di Iuar kantor dengan mengacu pada Standar Biaya Masukan Lainnya sesuai tipologi Kantor Urusan Agama: a. Tipologi A, honorarium yang diberikan sebesar Rp125,000,00 (seratus dua puluh lima ribu rupiah). b. Tipologi B, honorarium yang diberikan sebesar Rp150,000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). ¢. Tipologi C, honorarium yang diberikan sebesar Rp 175,000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah). d. Tipologi D1, honorarium yang diberikan sebesar Rp400,000,00 (empat ratus ribu rupiah). ¢. Tipologi D2, honorarium yang diberikan sebesar Rp400,000,00 (empat ratus ribu rupiah). Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk: a, Honorarium Perangkat pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk pada tingkat pusat diberikan honorarium setiap bulan yang besarannya diberikan sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) menggunakan akun belanja honor operasional satuan kerja (521115). b. Pelaksana administrasi dan evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk pada Kantor Wilayah dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota dapat dialokasikan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dalam rangka _pengelolaan administrasi dan keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk seperti rapat di dalam kantor di luar jam kerja. c. Bagi Satuan Kerja yang memiliki Petugas Penerima Setoran pada Kantor Urusan Agama yang tidak mempunyai akses layanan bank, Petugas Penerima Setoran tersebut dapat diikutsertakan dalam kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf b. Bimbingan pra nikah/Bimbingan Perkawinan Kursus pra nikah atau bimbingan perkawinan dapat dibiayai dengan ketentuan: a. Satuan kegiatan yang diusulkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) mempertimbangan estimasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Nikah atau Rujuk dan ketersediaan anggaran. b. Dana kegiatan kursus pra nikah/bimbingan perkawinan digunakan untuk honorarium panitia, jasa profesi dan transpor narasumber, konsumsi dan kelengkapan peserta. c. Penyelenggaraan kursus pra nikah/bimbingan perkawinan bagi Calon Pengantin yang telah mendaftarkan pernikahan di Kantor Urusan Agama dilakukan oleh Kantor Urusan Agama dan/atau Kantor Kementerian agama Kabupaten/Kota. Supervisi Administrasi Nikah atau Rujuk Supervisi pelaksanaan kegiatan nikah rujuk merupakan kegiatan pengendalian internal yang dilakukan unit pembina teknis urusan agama Islam di tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, dengan rincian tugas sebagai berikut: a. Pusat: melakukan monitoring, pemantauan, dan pemeriksaan hasil pelaksanaan kegiatan administrasi nikah atau rujuk pada masing- masing provinsi sekali dalam setahun; b. Provinsi: melakukan monitoring, pemantauan, dan pemeriksaan hasil pelaksanaan kegiatan administrasi nikah atau rujuk pada masing- masing kabupaten/kota setiap 6 (enam) bulan; cc. Kabupaten/Kota: melakukan monitoring, pemantauan, dan pemeriksaan hasil pelaksanaan kegiatan administrasi nikah atau rujuk masing-masing Kantor Urusan Agama setiap 3 (tiga) bulan; d. Materi supervisi meliputi: pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Nikah atau Rujuk, pemeriksaan administrasi pencatatan pada lembar pemeriksaan nikah (model NB), register nikah (model N), stok formulir nikah atau rujuk, bukti penyerahan buku nikah kepada pengantin, dan pembukuan realisasi penerimaan dan penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. e. Petugas supervisi dari Kantor Wilayah Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota maksimum sebanyak 3 (tiga) orang; f. Petugas supervisi diberikan transpor dan uang harian sesuai dengan ketentuan. g.Pelaksanaan Supervisi Administrasi Nikah atau Rujuk Kabupaten/Kota agar memperhatikan efektivitas waktu dan efisiensi anggaran dengan mempertimbangkan volume peristiwa nikah dan jarak antar satu Kantor Urusan Agama dengan Kantor Urusan Agama lainnya sehingga dalam satu hari kegiatan supervisi dapat dilakukan pada beberapa Kantor Urusan Agama. 7. Kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaksana layanan nikah atau rujuk dimaksudkan untuk meningkatkan kecakapan pengetahuan dan keterampilan teknis bagi pelaksana dan pejabat fungsional penghulu, penggelola Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk, dan petugas yang terkait dengan pelaksanaan penggelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. Kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain: a. Review/Evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk, sosialisasi dan pembinaan terkait dengan pelaksanaan penggelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. b. Kursus keterampilan dalam rangka menunjang kualitas pelayanan nikah atau rujuk seperti keterampilan komputer, bahasa asing, teknologi dan informasi. 8. Investasi yang berkaitan dengan kegiatan di bidang nikah atau rujuk dapat dilakukan dengan ketentuan: a. Belanja investasi dialokasikan dari jumlah maksimum pencairan (MP) yang telah diterbitkan; b. Investasi dilakukan untuk peningkatan layanan di Kantor Urusan Agama Kecamatan seperti pembelian aset, dan pemeliharaan gedung; c.Belanja investasi agar disesuaikan dengan kebutuhan dan mempertimbangan skala prioritas. 9. Operasional perkantoran dalam rangka meningkatkan kelancaran tugas dan fungsi instansi kepada masyarakat, diprioritaskan untuk biaya langganan daya dan jasa (air, listrik, telpon, jaringan internet). Penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk sebagaimana dimaksud pada poin 6, 7 dan 8 dilakukan setelah perioritas kebutuhan pembayaran transpor dan honor Penghulu/Kepala Kantor Urusan Agama/Petugas yang melakukan bimbingan layanan nikah di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan teralokasikan. Setiap sakter kabupaten/kota harus menghitung dengan cermat kebutuhan pembayaran jasa profesi dan transpor penghulu yang melakukan layanan nikah di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan. Contoh kebutuhan penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah Rujuk sebagaimana terlampir. BABV TIPOLOG] KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN A. Tipologi Kantor Urusan Agama Kecamatan masing-masing wilayah ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dengan ketentuan: 1. Tipologi A adalah Kantor Urusan Agama yang jumlah peristiwa nikahnya di atas 100 peristiwa dihitung rata-rata perbulan. 2. Tipologi B adalah Kantor Urusan Agama yang jumlah peristiwa nikahnya antara 50 s.d. 100 peristiwa rata-rata per bulan. 3. Tipologi C adalah Kantor Urusan Agama yang peristiwa nikahnya di bawah 50 peristiwa rata-rata per bulan. 4. Tipologi D1 adalah Kantor Urusan Agama yang secara geografis berada pada daerah terdalam, terluar, dan daerah perbatasan di daratan. 5. Tipologi D2 adalah Kantor Urusan Agama yang secara geografis berada pada daerah terdalam, terluar, dan daerah perbatasan di kepulauan. B. Perubahan tipologi Kantor Urusan Agama Kecamatan dapat terjadi disebabkan penurunan jumlah peristiwa nikah atau adanya Kantor Urusan Agama Kecamatan baru hasil pemekaran wilayah. Apabila terjadi perubahan jumlah peristiwa Nikah atau Rujuk yang menyebabkan perubahan tipologi Kantor Urusan Agama Kecamatan, maka Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota wajib memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melalui Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Perubahan tipologi Kantor Urusan Agama Kecamatan ditetapkan pada awal tahun. C. Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan mendistribusikan pelaksanaan tugas akad nikah dengan menerapkan asas keadilan, kompetensi, dan proporsional. BAB VI PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pejabat Pembuat Komitmen wajib menyampaikan laporan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran secara tertulis sevagai berikut: 1, Laporan Bulanan Pejabat Pembuat Komitmen pada Satker tingkat daerah secara berjenjang harus menyampaikan laporan realisasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dengan formulir sebagaimana terlampir. 2. Laporan ‘Triwulan Pejabat Pembuat Komitmen pada Satker tingkat daerah secara berjenjang wajib menyampaikan laporan triwulan yang memuat capaian program, kegiatan, dan anggaran selama satu triwulan. 3. Laporan Tahunan Pejabat Pembuat Komitmen pada Satker tingkat daerah secara berjenjang menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran 4, Laporan sebagaimana dimaksud poin 1, 2, dan 3 disampaikan kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melalui Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. 5, Laporan Pelaksanaan Kegiatan tahunan memuat antara lain: a. Latar belakang pelaksanaan kegiatan. b. Tujuan/sasaran pelaksanaan kegiatan. c. Target dan realisasi penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. d. Rencana dan pelaksanaan program. e. Realisasi penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. f, Permasalahan dan hambatan, g. Solusi yang dilakukan. h. Rencana usulan target penerimaan dan penggunaan tahun berikutnya. i, Penutup. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 september 2016 EKTUR JENDERAL, ~ KOP SURAT DIRJEN Kepada Yth. Pimpinan Bank .... Cabang . Jakarta Assalamu’alaikum wr.wb. Sehubungan dengan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah Atau Rujuk (PNBP NR) yang ada pada bank Saudara a.n. , sebesar . dengan Nomor Rekening: ...... sampai tanggal . .) kami minta untuk dipindahbukukan ke Kas Rp. Negara. Atas perhatian dan kerjasama saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. l a.n, Direktur Jenderal Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah NIP. KUITANSI Sudah terima dari No. Pendaftaran Jumlah Uang ‘Tanggal Nikah Untuk Pembayaran {nama Calon Pengantin) : Enam ratus ribu rupiah : PNBP Atas Biaya Nikah atau Rujuk. Petugas Penerima Setoran Kantor Urusan Agama Kecamatan.. Rp600.000,00 NP. eewpr OUTLINE PROPOSAL TARGET DAN PAGU PENGGUNAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK Latar belakang. Visi dan misi. ‘Tugas pokok dan fungsi. Realisasi penerimaan dan penggunaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun anggaran berjalan. Pokok-pokok kebijakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. Target Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk Tahun Anggaran yang dianggarkan. Alasan/justifikasi kenaikan atau penurunan target Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk Tahun Anggaran yang dianggarkan dari target tahun anggaran sebelumnya. Besaran pagu yang diusulkan untuk dibiayai dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dengan mengacu pada persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk yang ditetapkan Menteri Keuangan. Perkiraan target dan pagu penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk 3 (tiga) tahun yang akan datang dari tahun yang dianggarkan. LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PNBP NIKAH ATAU RUJUK TAHUN ..... PROVINSI KABUPATEN/KOTA BULAN NAMA PERISTIWA (N/R) BEBAS BIAYA NO} Gracen KanTOR | AVAR. iR NEP MISKIN | BENCANA oe Agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst TOTAL 20. Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANA/PETUGAS LAYANAN BIMBINGAN PELAKSANAAN NIKAH ATAU RUJUK DI LUAR KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BULAN TAHUN PROVINSI KANKEMENAG KAB/KOTA : KANTOR URUSAN AGAMA : NAMA CALON no] ,.NOMOR | TaNGGAL | _PENGANTIN NAMA ee AKTA NIKAH | NIKAH PELAKSANA/PETUGAS suaMt | ISTERI SERI | PORPORAS! 1 2 3 4 5 6 ‘a 8 9 dst Jumlah 20. Kepala Kankemenag Kab/Kota LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN PNBP NIKAH ATAU RUJUK PROVINS! ... TAHUN ABUPATEN no. acu foots vax [ren [war [are [omer [sum [uu [aor | serr | oxr [nov | ves dst TOTAL 2 Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah FORMULIR PERMOHONAN PENGEMBALIAN DANA SETORAN PNBP ATAS BIAYA NIKAH KARENA BATAL AKAD NIKAH ATAU PENYETORAN GANDA Kepada Yth. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Cq. Bendahara Penerimaan Ditjen Bimas Islam Gedung Kementerian Agama RI Jalan M.H. Thamrin Nomor 6 lantai 7 Jakarta Pusat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama calon pengantin Alamat 7 Waktu akad nikah ‘Tempat akad nikah fo eesensenne Jumlah setoran PNBP Atas Biaya Nikah Nomor Rekening yang dituju Nama Bank Tanggal penyetoran. oe Dengan ini mengajukan permohonan pengembalian dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk Atas Biaya Nikah yang telah saya setorkan ke rekening tersebut di atas karena alasan Batal Menikah atau Penyetoran Ganda (‘ Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan: 1, Fotokopi bukti pendaftaran nikah model N7 yang dilegalisir oleh Kepala Kantor Urusan Agama. 2. Fotokopi BPN/Bukti Transfer yang dilegalisasi oleh bank penerima setoran, kuitansi tanda terima yang dilegalisasi oleh Kantor Urusan Agama. 3. Fotokopi KTP calon pengantin. 4. Fotokopi buku rekening tabungan salah satu Calon Pengantin. 5. Nomor telepon yang dapat dihubungi. Demikian permohonan ini saya sampaikan kiranya dapat dikabulkan. Wassalam Materai 6.000 Calon pengantin (coret yang tidak periu FORMULIR PERMOHONAN PENGEMBALIAN DANA YANG MASUK KE REKENING BENDAHARA PENERIMAAN DITJEN BIMAS ISLAM Kepada Yth. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Cq. Bendahara Penerimaan Ditjen Bimas Islam Gedung Kementerian Agama RI Jalan M.H. Thamrin Nomor 6 lantai 7 Jakarta Pusat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama pemohon Alamat Jumlah setoran Nomor Rekening yang dituju Nama Bank Tanggal penyetoran Dengan ini mengajukan permohonan pengembalian dana yang salah setor ke rekening tersebut di atas. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan: 1. fotokopi Bukti Penerimaan Negara (BPN)/Bukti Transfer yang dilegalisasi oleh bank penerima setoran; 2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon; 3. fotokopi buku rekening tabungan; dan 4. nomor telepon yang dapat dihubungi. Demikian permohonan ini saya sampaikan kiranya dapat dikabulkan. Wassalam Materai 6.000 Pemohon \ SURAT PERNYATAAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK MENGGUNAKAN ATM. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama calon pengantin Alamat Waktu akad nikah Tempat akad nikah Jumlah setoran PNBP Atas Biaya Nikah: Nomor Rekening yang dituju Nama Bank Tanggal penyetoran Menyatakan bahwa saya telah menyetorkan PNBP Atas Biaya Nikah atau Rujuk ke rekening tersebut di atas sebagaimana bukti Slip Setoran menggunakan ATM terlampir untuk dapat dijadikan bukti penyetoran/pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk. Demikian surat pernyataan ini saya sampaikan, apabila dikemudian hari terbukti tidak benar saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Calon pengantin Materai 6.000 00'000' du | 000001 ea | 10 z (rw z 8d 1) za Bored, sway sedstres), ooo'esz’z du | ooo'osz du | HO (rv ex DO 1) 1a Bory sxBnyay sods) ‘oo'o0s't du | oo0'0r._- du] HO st (VAST ONO 1) 9 Bored seBraay sodsuesL ‘00'000'9 du | o0'00r._- da | 10. 09 (rIvit 02 5yO €) a Bored, sesraay sodstresy oy da] x0 oz (rot 62x Oal0 $) v Bored seBraay sodsums, ow urered seu HoTETMfiag weed leTT¥eS| ‘000'008 3 | ooo» © da | No & (vt zx Ox0 1) za Bored, ooo'o0z't da | 0000» dt | HO (vm ex 540 1) Ta Bored, ooo'se'’z da |ooo'szt_ da] 30. st (rst St «Ox 1) 9 Bord ‘00'000's du | oo'ost da | HHO. 09 (nist 02 * O40 €) Bored, po'o00'st eu | ooo'szt_ dt | 310 et (1x #2 O40 8) v Bored coo'szoee oa Feoyoug veer wfreiog |tstzz5| ooo'sze'zs du ‘MOLNVS AVN Ia HAE AVLY HVSIN NVNVAVT NVONTEHIES| RVR Eve vouve | RATA VIVID NYT, aK | ‘YOLNVH AVNT IG MANN AVLY HSIN NVNVAVT NVONIEINIE \VAVI NVEVODNY NVIONRE HOLNOO aanyjyiaq feBeqas soyWey seny rp yNfes Ney YesTU ueUExE UEBUIQUTIG ueynyejeur Sued seBmed ynqun sodsuen uep tsajord wsef wfuejaq yMqUN eéEIq uedunniyied exew “emnstied Z ZC ‘eT ‘ST 9 ‘09 d ‘OZI V Bolodn yy eped Hep ltpiay Buek emnsuied 09g yekuegas uving | weep Joy ey Feny 1p Sued eAuyeyTE emNstiod “WAM S Lep LIpion y roses eAuresT “FoWUeY Zen] IP N YeTUM! wep VAN Wojodyy, ueBuap uexfensasip 1odsuen uep isajoid wsef efuejaq uetsaquiag MINHONAd YOdSNVAL NVd Isad0Ud VSVP VPNVIEE HOLNA HANA AVLY HVHIN VAVIE SVLV MVfVd NVHN@ VAVON NVVWRIGNGd VNVd NVVNQDDNGd HOLNOD CONTOH PENGGUNAAN DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK UNTUK HONOR PENGELOLA Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk hanya ada di tingkat pusat karena penggelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk dilakukan secara terpusat. Besarnya honor pengelola disesuaikan dengan Standar Biaya Masukan yang berlaku. Besarnya belanja bahan atau belanja lain disesuaikan dengan kebutuhan. ‘CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA PENGELOLA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ‘ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK, HARGA MAK ‘URAIAN KEGIATAN VOLUME} ATUAN ‘JUMLAH, |PERANGKAT PENGELOLA PNEP NR Rp 249,240,000 [s21115| Honor Operasional Satuan Kerja Rp_204,840,000 ‘Atasan Langsung Bendahara |1 ORG x12 BULAN) | 12 OB | Rp 3,500,000] Rp 42,000,000 Bendahara Penerimaan [1 ORG x 12 BULAN] 12 OB | Rp 2,870,000] Rp 34,440,000 ‘Anggota [5 ORG x 12 BULAN] 60 OB | Rp 2,140,000] Rp 128,400,000 1s21211| Belanje Bahan Rp___ 8,400,000 ATK 1 KB] Rp 5,000,000] Rp 5,000,000 Penggandaan 1 KBG| Rp 3,000,000] Rp 3,000,000 Dokumentasi 1 BG] Rp 400,000] Rp 400,000 [s24113| Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota, Rp__ 36,000,000 ‘Transpor Petugas [1 ORG x20HARIx 12BULAN| | 240 OH | Rp 180,000] Rp 36,000,000 CONTOH PENGGUNAAN DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS. BIAYA NIKAH ATAU RUJUK UNTUK KURSUS PRA NIKAH/BIMBINGAN PERKAWINAN Peserta kursus pra nikah atau layanan bimbingan perkawinan yang menggunakan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah atau Rujuk adalah calon pengantin yang sudah melakukan pendaftaran. Pelaksanaan kursus pra nikah atau layanan bimbingan perkawinan mempertimbangkan kesediaan anggaran dan jumlah estimasi pernikahan. Jika anggaran kursus pra nikah tidak tersedia atau terdapat kesulitan mengumpulkan calon pengantin yang sudah mendaftar, maka yang wajib dilakukan adalah bimbingan perkawinan di Kantor Urusan Agama Kecamatan. Jumlah peserta disesuaikan dengan ketersediaan anggaran, waktu, dan tempat pelaksanaan kegiatan. “CONTOH RINGIAN ANGGARAN BIAYA |KURSUS PRA NIKAH/BIMBINGAN PERKAWINAN | mane ‘URAIAN KEGIATAN vous | HARGA ‘JUMLAH [KURSUS PRA NIKAH/ BIMBINGAN PERKAWINAN Rp 11,780,000 1521211 | Belanja Bahan ATK 1 KBa | Rp1,000,000| Rp 1,000,000 Penggandaan 1 xe | Rp '300,000/Rp 300,000 Puttin 1 KB | Rp 500,000] Rp $00,000 Doleumentasi 1 Ke | Rp 300,000] Rp 300,000 Ferlengiapan Peserta [50 ORG x 1 KO}, 50 OK | Rp 50,000|Rp 2,500,000 ‘Kensumai (61 ORG 1 KEG] 61 ok | Rp 30,000] Rp 1,830,000 '521213 | Honor yang torialt dongan output keglatan Rp 1,600,000 ema [1 ORC x 1 KEG) 1 0K | Rp 400,000] Rp 400,000 Selretaris [1 ORG x 1 KEG} 1 ox | Rp 300,000] Rp 300,000 ‘Anggpta [3 ORG 1 KEG} 3 0K | Rp 300,000] Rp 900,001 ‘522151 | Belanja Jasn Profest Rp 2,850,000 ‘Narasumber [1 ORG x2 Q4] 2 a3 | Rp 300,000] Rp 600,000 [Narasumber [2 ORG x3 OJ) 6 a3 | Rp 300,000] Rp 1,800,000] Moderator [3 ORG x 1 KALI 3 0K Rp 150,000] Rp ‘480,000! ‘524114 | Belanja Perjalanan Dinas Past Meeting Dalam Kota Rp 900,000 ‘Trenspor BR 900,000} += Narasumber (3. ORG x 1 KEO) 3 0K | Rp 150,000] Rp 480,000] = Noderator (3 ORG x 1 KEG) 3 0K | Rp 150,000) Rp 480,000] CONTOH PENGGUNAAN DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK UNTUK SUPERVISI Besarnya uang harian disesuaikan dengan Standar Biaya Masukan dan ketentuan yang berlaku. Misalnya pada akun 524113 jika waktu yang pelaksanaan tugas kurang dari 8 jam, hanya memperoleh uang transpor. Contoh pada 1 satker kabupaten/kota terdapat 3 KUA, 2 KUA di luar kota dan 1 KUA di dalam kota, maka gambaran alokasi supervisinya sebagai berikut: ‘CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA ‘SUPERVISI ADMINISTRASI NIKAH ATAU RUJUK TINGKAT KABUPATEN/KOTA, Rp 18,850,000 fs21211| Betanja Bahan Rp 2,350,000 ATK 1 KEG] Rp 1,500,000] Rp 1,500,000 Penggandaan 1 KBG] Rp 00,000 | Rp $500,000 Dokumentasi 1 KEG] Rp — 350,000] Rp 350,000 [524111] Belanja Perjalanan Biasa Rp___9,600,000 ‘Transpor (3 ORG x 2 KEG x4 KL) 24 KEG] Rp 250,000] Rp 6,000,000 ‘Uang Harian (3 ORG x 1 HR x2 KBO x4 KL) 24 OH | Rp 150,000] Rp 3,600,000 [524113] Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Rp___3,600,000 ‘Transpor (3 ORG x 1 KEG x 4 KL) 12 KBG/ Rp 150,000] Rp __1,800,000 Uang Harian (3 ORG x 1 HRx 1 KBGx 4 KL) 12 OH | Rp — 180,000] Rp 1,800,000 ‘CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA ‘SUPERVISI ADMINISTRASI NIKAH ATAU RUJUK TINGKAT PUSAT ‘URAIAN KEGIATAN vouume | HARGA JUMLAH | SUPERVISI ADMINISTRASI NIKAH ATAU RUJUK TINGKAT PUSAT 1521211] Belanja Bahan ATK 1 KBG] Rp 1,500,000 Penggandaan 1 KEG/ Rp 500,000 Dokumentasi 1 KEG/ Rp 350,000 [324111] Belanja Perjelanan Biasa ‘Transpor (Tiket, Taxi Jakarta, Taxi Daerah) PP 1 KBB] Rp 200,000,000 ang Harian 1 KBG| Rp 60,000,000 ‘Uang Penginapan 1 KEG] Rp 50,000,000 ang Pendamping (2 ORG x2 HRx32PROVINS) | 128 KEG|Rp 250,000 CONTOH PENGGUNAAN DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK UNTUK KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA Peserta kegiatan peningkatan SDM diutamakan yang terkait dengan peningkatan layanan bimbingan perkawinan. Pelaksanaan mempertimbangkan kesediaan anggaran dan jumlah anggaran yang tersedia. Jumlah peserta disesuaikan dengan ketersediaan anggaran, waktu, dan tempat pelaksanaan kegiatan. Contoh: Kanwil akan melaksanakan kegiatan SIMPONI selama sehari di aula Kanwil. Pesertanya operator SIMPONI masing- masing 1 orang per KUA. Jumlah KUA seluruh provinsi adalah 50 KUA yang terdiri dari 45 KUA di luar kota dan 5 KUA di dalam kota. Sehingga gambaran alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: ‘CONTOH RINCIAN ANGGARAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA pa a re a sosuinas enero we ans70900 sarats| nae mins tp _snaoac0 ox + 120 | roxoonam| BESS Psy i ie |e'tmoslm “omow ma ‘eo | room |m room Scar | kes |e som |me Som FiSagn res 0080 ob oC | iom| me sieus Fenn O80 2S (Rosle Ses 21218 tor ng Tra dengan Ont Hep np _46200 tenn on 1 |e soon] Ss Seis tomo) {S/R Sem] Sen Sane bono 3c | Soms| oo ast sane eset me _sso0an0 tenet onox 2.0 2 1 | rersooaoo| femme rh Gon 9 2S | 'Sem| Sema ite soe $ oe | woe| Sino oes | mn recta on xp__2ss0000 ~ Transpor (Tiket dan Taxd) Narasumber Pusat 1 ORG x 1 KEG} 1 OK Rp3,100,000 | Rp '3,100,000 “Uae Rngman tan Rom ronosinag | 1 Ge | 1oa| mp ooo 424119 | pete Penn Dan abet Meviog or ata my _14ooan0 tewer a tase RE naneaten 8 FG HEC) 4s oc |r aman ‘Sinn “sta oxo 3 Se | iote| "roo “Retin een Jon a 3 oe |B isoms|s — Souwo “Yea on 3 oe | sSoem| So notin > swan Sean mart tate, ORO 11 as on |p mom|% SSR8 “Senn Rear aa a St | icoms| sp “soo CONTOH PENGGUNAAN DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK UNTUK BELANJA INVESTASI Penggunaan dana PNBP untuk belanja modal ditujukan untuk peningkatan layanan di KUA Kecamatan. Belanja investasi dialokasikan dari jumlah maksimum pencairan (MP) yang telah diterbitkan. Belanja investasi agar disesuaikan dengan kebutuhan dan mempertimbangan skala prioritas. Misalnya pada 1 satker terdapat 5 KUA, 2 KUA mebubilairnya sudah rusak, 1 KUA sangat membutuhkan laptop dan printer. Maka gambaran alokasi belanja investasinya adalah sebagaimana di atas. ‘CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN DI BIDANG NIKAH ATAU RUJUK T HARGA [pa | LURAIAN KEGIATAN- vouume | ava (SUMLAH lYVESTASI YANG HERKATTAN DENGAN KEGIATAN DI BIDANG NIKAH ATAU RUSUK Rp 41,000,000 fs21111| Belanja Keperluan Perkantoran Rp ___ 5,000,000 ‘Meutilair (2 KUA x 1 PAKET) 2 per} Rp 5,000,000] Rp 5,000,000 fs22111| Belanja Langganan Listrile Rp___ 5,000,000 Listrik (5 KUA x 1 TAHUN) 5 KUA| Rp 1,000,000] Rp 5,000,000 [s22119| Belanja Langganan Telepon Rp__7,500,000 ‘Telepon (5 KUA x 1 TAHUN) 5 KuA|Rp 1,500,000] Rp 7,500,000 [s22113| Belanja Langganan Air Rp_7,500,000 Air (S KUA x 1 TAHUN) 5 KuA| Rp 1,500,000] Rp 7,500,000 [523113] Betanja Blaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Rp___ 6,000,000 Pemiliharaan Gedung KUA [5 KUA x 1 TAHUN] 5 KuA| Rp 1,200,000] Rp 6,000,000 [s32111| Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp___ 10,000,000 Penggadaan Laptop + Printer 1 Unit] Rp 10,000,000} Rp 10,000,000 CONTOH PENGGUNAAN DANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA NIKAH ATAU RUJUK UNTUK RAPAT DI DALAM KANTOR DI LUAR JAM KERJA Penggunaan dana PNBP untuk rapat di dalam kantor di Iuar jam kerja (RDK) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, misalnya harus dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam setelah jam kantor. ‘CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA 'RAPAT PENGELOLAAN PNEP NR. | | arc ‘URAIAN KEGIATAN vou | BARGA JUMEAE RAPAT PENGELOLAAN PNBP NR Rp 10,200,000 $2121 | Belanja Bahan Rp 1,200,000, ark 1 0 | Rp 200,000] Rp "300,000 Konsumsi (5 ORG x 6 KEG} 20 ok | Rp 20,000] Rp 900,000 ‘524114 | Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 2,000,000 ‘Vang Sala (5 ORG x 6 KEG) 30 0K | Rp 300,000] Rp 9,000,000

You might also like