You are on page 1of 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


PENYALURAN ENERGI
NAKULA RSJD DR ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun oleh:
1. Muhammad Yusuf (2017012219/2C)
2. Nanda Permata P. (2017012220/2C)
3. Nur ‘Aini A. (2017012221/2C)
4. Putri Ayu D. M. (2017012223/2C)
5. Ritma Kurnia C. (2017012224/2C)
6. Riya Novitasari (2017012225/2C)
7. Oky Prasetyo N. (2017012222/2C)
8. Sarwanti (2017012226/2C)
9. Selfiana Sugiarti (2017012227/2C)
10. Tanti Maulida (2017012229/2C)
11. Tasya Zuhkruf S. (2017012230/2C)
12. Tirtya Siti N. (2017012231/2C)

2019

D3 KEPERAWATAN

ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA


Jln. Tulang Bawang Selatan no. 26 Kadipiro, Banjarsari, Surakarta (57136)
Telp./Fax: (0271) 734955 | email: info@itspku.ac.id | website: http://www.itspku.ac.id/
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Judul : Terapi Aktivitas Kelompok Penyaluran Energi

B. Tujuan Umum : Sebagai saran untuk menyalurkan energi yang dimiliki


pasien secara konstruktif serta dapat menyalurkan
perasaannya melalui gerakan badan (Games)

C. Tujuan Khusus :

1. Klien mampu memahami terapi penyaluran energi;


2. Klien mampu mengikuti dan mempraktekan kegiatan terapi;
3. Klien mampu mengorientasi realita lewat mencocokkan benda dengan
warnanya;
4. Klien mampu berinteraksi dan berkoordinasi dengan klien yang lain untuk
melaksanakan perintah leader.
5. Klien mampu mengikuti aturan selama kegiatan.
6. Klien mampu mengemukakan pendapat tentang permainan yang telah
dilakukan.

D. Latar Belakang

Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di Bangsal Nakula RSJD dr.


Arief Zainudin Surakarta, didapatkan hasil sebagian besar pasien yang dirawat di
RSJD dr. Arief Zainudin Surakarta karena pasien memiliki riwayat melakukan
perilaku kekerasan. Dari banyaknya pasien yang memiliki resiko perilaku
kekerasan, akan diambil 10 orang pasien sebagai peserta untuk kegiatan tetapi.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengontrol marah adalah
dengan penyaluran energi. Penyaluran energi merupakan teknik untuk
menyalurkan energi secara konstruktif dimana memungkinkan pengembangan
pola-pola penyaluran energi seperti katarsis, peluapan marah dan rasa batin secara
konstruktif tanpa menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan
Untuk mencapai hal tersebut diatas perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok
penyaluran energi.
E. Topik

Games

F. Pelaksanaan

1. Hari, tanggal : Jum'at, 26 Juli 2019

2. Waktu : 09.00 WIB s.d. selesai

3. Tempat: Bangsal Nakula

G. Rencana Kegiatan

Terlampir

H. Evaluasi dan Dokumentasi

Terlampir

I. Susunan Kepanitiaan

Terlampir

J. Denah Kegiatan

Terlampir

K. Penutup
1. Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa terapi aktivitas kelompok (TAK)


penyaluran energi adalah suatu bentuk terapi yang dilakukan kepada
sekelompok klien dengan kriteria yang sama untuk menyalurkan energi
yang ia miliki secara konstruktif dan dapat meluapkan perasaannya tanpa
menimbulkan kerugian bagi dirinya, orang lain, maupun lingkungan

Kegiatan ini dilakukan pada Jumat, 26 Juli 2019 pukul 09.00 WIB
s.d. selesai dengan bertempat di bangsal Nakula. Dengan susunan acara
yang sudah disiapkan sebelumnya. Instruktur memandu jalannya kegiatan
dan para fasilitator membantu peserta untuk mengikuti gerakan yang
dilakukan oleh instruktur. Diharapkan setelah dilakukan kegiatan terapi
Sebagai saran untuk menyalurkan energi yang dimiliki pasien dalam
bentuk yang positif, Klien mampu bekerjasama dengan klien yang lain,
LAMPIRAN 1

A. Susunan Kepanitian
1. Leader : Nanda Permata Putri (2017012220/2C)
2. Co-Leader : Selfiana Sugiarti (2017012227/2C)
3. Instruktur : Ritma Kurnia Candra (2017012224/2C)
4. Fasilitator : Putri Ayu Dewi Megawati (2017012223/2C)
Sarwanti (2017012226/2C)
Tasya Zuhkruf Safera (2017012230/2C)
Tanti Maulida (2017012229/2C)
Riya Novitasari (2017012225/2C)
Tirtya Siti Nurhana (2017012231/2C)
5. Observer : Muhammad Yusuf (2017012219/2C)
Oky Prasetyo Nugroho (201701222/2C)

6. Dokumentator : Nur ‘Aini Afidah (2017012221/2C)

B. Job desk
1. Leader bertugas untuk memimpin jalannya kegiatan.
2. Co-leader bertugas membantu leader dalam mengatuur dan menjelaskan
tujuan kegiatan.
3. Instruktur bertugas untuk menjeaskan dan memperagakan tindakan yang akan
dipraktikan.
4. Fasilitator bertugas untuk mempersiapkan alat, memotivasi jalannya kegiatan,
memotivasi klien agar lebih bersemangat dan mengarahkan jalannya kegiatan.
5. Observer bertugas untuk mengamati jalannya kegiatan dan mencatat waktu
serta menilai hasil kerja kegiatan.
6. Dokumentator bertugas untuk mendokumentasikan kegiatan.
LAMPIRAN 2
DENAH KEGIATAN

Keterangan:

- P = Pasien/Peserta

- L = Leader

- CL = Co-leader

- I = Instruktur

- F1-F6 = Fasilitator

- O1-O2 = observe

- D = Dokumentator
LAMPIRAN 3
SUSUNAN ACARA

Langkah-
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran
langkah
- Persiapan alat dan diri -
1. Pra 10 - Persiapan peserta
- Membuat kontrak dengan
interaksi menit
klien
- Mengucapkan salam - Peserta
- Memperkenalkan diri
membalas
- Menanyakan beberapa
salam dan
nama dan panggilan klien
mendengarkan
15 yang ikut serta teman
2. Orientasi - Menanyakan perasaan
menit
klien
- Kontrak waktu, tempat
dan topik
- Menyampaikan tujuan
kegiatan
3. Kerja 10 - Apersepsi - Peserta
- Menjelaskan definisi,
menit memperhatikan
tujuan, dan prosedur
penjelasan
kegiatan
yang diberikan
- Leader mengevaluasi - Klien dapat
keadaan hari ini. berpartisipasi
- Menjelaskan manfaat
aktif dalam
kegiatan.
kegiatan
- Leader menjelaskan
aturan main.
- Atur posisi pasien
20
sesuai dengan denah.
menit - Instruktur memandu
kegiatan games.
- Motivasi pasien untuk
memenangkan games.
- Observer mengevaluasi
kegiatan TAK
penyaluran energi.

- Evaluasi jalannya - Peserta dapat


kegiatan terapi menceritakan
- Meminta beberapa klien
pengalaman
10 untuk menyampaikan
4. Terminasi yang dirasakan
menit bagaimana yang
setelah
dirasakan setelah terapi
mengikuti
dilakukan
terapi
-
LAMPIRAN 4
EVALUASI DAN DOKUMENTASI

A. Evaluasi

Rencana evaluasi

1. Evaluasi struktur

- Kesiapan materi
- Kesiapan media
- Peserta hadir ditempat terapi
- Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang Nakula RSJD dr Arif
Zainudin Surakarta.
- Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi proses
- Fase dimulai dengan waktu yang direncanakan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
- Suasana terapi tertib
3. Evaluasi hasil
- Peserta mengetahui definisi terapi
- Peserta mengetahui manfaat terapi
- Peserta menngetahui cara melakukan terapi
- Peserta dapat merasa lebih riang dan menurunkan distres yang
dirasakan

B. Dokumentasi

Dokumentator mendokumentasikan kegiatan terapi

You might also like