You are on page 1of 7

MAKALAH

“ Pemanfaatan Biobriket dari Sekam Padi ”


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai buku yang saya baca serta bantuan dari banyak pihak, terutama kakak
damping saya sehingga dapat melancarkan proses pembuatan makalah ini. Untuk itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalh ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saya
dengan tangan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini kedepannya.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan juga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Banjarbaru, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memasuki abad 21, pengembangan sumber energi di dunia semakin gencar


dilakukan. Riset tentang energi terbarukan meningkat secara kuantitatif dan kualitatif
di berbagai negara. Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan
sumber energi secara optimal dan efisien.

Biomassa adalah energi terbarukan yang didapatkan dari sumber biologis.


Energi yang terdapat pada biomassa adalah energi cahaya matahari yang disimpan
dalam bentuk energi kimia. Menurut Papilo, unsur utama dari biomassa adalah
bermacam-macam zat kimia (molekul), yang sebagian besar mengandung atom
karbon (2012). Atom karbon tersebut akan terlepas ke udara jika dibakar. Namun,
akan diolah kembali oleh pohon-pohon dan tumbuhan hijau melalui proses
fotosintesis.

Karena sumber biomassa yang berasal dari limbah atau produk samping, maka
secara teori biomassa tersedia dalam jumlah melimpah dan tidak akan mengurangi
pasokan kebutuhan primer manusia. Menurut Daryanto, dilihat dari sumbernya,
biomassa berasal dari hutan, perkebunan, lahan masyarakat (kebun campuran,
tegalan, sawah, dan pekarangan) dan limbah kota (2007).

Dari beberapa penelitian telah ditemukan bahan bakar yang berasal dari
biomassa seperti briket arang biomassa atau biobriket, biofuel, dan biogas. Menurut
Vachlepi et al, dari ketiga bahan tersebut, biobriket merupakan teknologi alternatif
yang paling mudah dan murah karena untuk memproduksinya hanya memerlukan
teknologi sederhana (2013).

Biobriket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari sisa-sisa bahan organik
dan telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu. Pemanfaatan
biobriket sebagai bahan bakar dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan,
sebagaimana disebutkan oleh Syafii bahwa sumber energi biobriket relatif tidak
mengandung unsur sulfur sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagaimana
yang terjadi pada bahan bakar fosil (2003). Keuntungan lainnya dari penggunaan
biobriket, yaitu dapat dimanfaatkan secara lestari karena sifatnya yang renewable
resources, dan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian.

2.1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :


1. Apakah yang dimaksud dengan biobriket?
2. Bagaimana karakteristik dampak, dan manfaat penggunaan biobriket?
3. Bagaimana cara pengolahan biobriket?

3.1. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian biobriket


2. Mengetahui karakteristik dampak, dan manfaat penggunaan biobriket
3. Mengetahui cara pengolahan biobriket

4.1. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka melalui buku dan jurnal maupun internet
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Biobriket

Pengertian biobriket menurut Hambali et al,adalah bahan bakar yang potensial


dan dapat diandalkan untuk rumah tangga (2007). Secara lebih jelasnya, biobriket
adalah salah satu bahan bakar yang bersasal dari biomassa setelah diproses dengan
beberapa prosedur.

Menurut Amin, diantara faktor penyebab meningkatnya pemanfaatan


biobriket adalah tingkat pemakaian bahan bakar, terutama bahan bakar fosil di dunia
semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia dan
meningkatnya laju industri di berbagai negara di dunia (2006). Keadaan tersebut jika
terus menerus dilakukan diperkirakan dapat menimbulkan krisis bahan bakar di masa
mendatang.

Jenis briket yang paling umum adalah briket batu bara, briket arang, briket
gambut, dan briket biomassa. Selain itu, terdapat bahan-bahan pengganti yang mulai
dimanfaatkan untuk pembuatan briket. Menurut Yudanto, beberapa sumber bahan
baku yang telah mulai dikembangkan masyarakat dan para peneliti untuk dijadikan
briket diantaranya adalah serbuk gergaji (2008).

Bahan biomassa yang dapat dibuat briket, menurut Bossel terdiri atas :

1. Limbah pengolahan kayu seperti : logging residues, bark, saw dusk,


shavinos, waste timber.
2. Limbah pertanian seperti ; jerami, sekam, ampas, tebu, daun kering.
3. Limbah bahan berserat seperti ; serat kapas, goni, sabut kelapa.
4. Limbah pengolahan pangan seperti kulit kacang-kacangan, biji buah-
buahan, kulit buah-buahan.
5. Sellulosa, seperti limbah kertas karton (1994).
Berdasarkan data di atas, sekam merupakan salah satu bahan yang sangat
potensial untuk dimanfaatka sebagai briket. Keadaan tersebut sesuai dengan keadaan
negara Indonesia sebagai negara agraris yang banyak menghasilkan limbah pertanian,
salah satunya adalah limbah sekam. Menurut Daud, dari proses penggilingan padi
biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8-12% dan beras giling
antara 50-63,5% (2012). Dari persentase tersebut, didapatkan total limbah sekam
yang sangat besar untuk dimanfaatkan lebih lanjut.

You might also like