You are on page 1of 16
Pengertian dan Proses Terbentuknya Bangsa Pengertian Bangsa nasa adalah sekelompok orang yang berada dalam wilayah g sama, yang merasa memiliki persatuan senasib yang sama, berapa budaya yang sama, mitos leluhur bersama dan memiliki In yang sama untuk bersatu. Terdapat beberapa pendapat ai bangsa yang dinyatakan oleh para tokoh. Berikut adalah di antaranya. Emest Renan est Renan menandaskan bangsa adalah suatu nyawa, suatu asas yang terdiri dari dua hal, yaitu pertama, rakyat dahulu harus a-sama menjalani suatu riwayat; kedua, rakyat sekarang mempunyai kemauan, keinginan hidup menjadi satu. Otto Bauer © Bauer menegaskan bangsa adalah kelompok manusia yang karena mempunyai suatu kesamaan karakter atau Karakter atau watak ini tumbuh karena adanya kesamaan alaman. Friedrich Ratzel Friedrich Ratzel, bangsa terbentuk karena terdapat suatu at untuk bersatu. Hasrat tersebut muncul karena adanya rasa an antara manusia dan tempat tinggalnya._ Hans Kohn qurut Hans Kohn, bangsa terbentuk karena adanya persamaan S, bahasa, adat istiadat, dan agama. Faktor-faktor tersebut adi pembeda antarbangsa. © G. A. Jacobsen dan M. H. Lipman Menurut G. A. Jacobsen dan M. H. Lipman, bangsa timbul Karena adanya kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan Politik (political unity). # Ben Anderson Ben Anderson menyatakan bangsa merupakan suatu komunitas politik yang dibayangkan berada dalam suatu wilayah dengan batas yang jelas serta berdaulat. Badri Yatim (dalam Maryanto, 2015) menandaskan bahwa konsep bangsa memiliki dua pengertian, yaitu bangsa dalam Pengertian sosio-antropologis dan bangsa dalam pengertian politis. Dalam pengertian sosio-antropologis, bangsa adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri di mana setiap anggota persekutuan hidup tersebut merasa sebagai satu kesatuan Bab 1| Hakikat Bangsa dan Negara ras, bahasa, agama, dan adat-istiadat. Dalam pengertian politis, bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama yang tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam (diikat oleh kekuasaan politik), yaitu negara. Jadi, yang dimaksud dengan bangsa dalam arti politis adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan. 2. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa Dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics Friedrich Hertz mengungkapkan bahwa setiap bangsa memiliki empat unsur inspirasi (Budiyanto, 2006). Keempat unsur inspirasi itu adalah sebagai berikut: a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. ¢. Keinginan hidup dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, dan kebebasan. d. Keinginan untuk menonjol di antara bangsa-bangsa dalam hal mencapai kehormatan, pengaruh, dan prestise. Faktor-faktor pembentuk bangsa dapat dilihat dari dua aspek. Kedua aspek itu adalah sebagai berikut: 3. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas Menurut Chotib, dkk (2006), faktor pembentukan bangsa menurut dasar identitas adalah sebagai berikut. a. Primordial Primordial merupakan suatu ikatan kekerabatan/darah dan keluarga, serta adanya kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat. b. Sakral Sakral merujuk pada adanya suatu kesamaan agama yang diyakini oleh masyarakat. Kesamaan agama ini menimbulkan asas ideologi yang kuat sehingga keterkaitannya dapat membentuk suatu bangsa. ©. Tokoh Tokoh yang kharismatik bagi suatu masyarakat akan menjadi panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X ie" a ie d. Sejarah Sejarah dan pengalaman masa lalu, misalnya penderitaan akibat penjajahan, akan melahirkan perasaan solidaritas atau kesetiakawanan dan senasib. @. Bhinneka Tunggal Ika Semboyan ini merujuk pada faktor kesadaran anggota masyarakat mengenai pentingnya persatuan walau terdapat berbagai perbedaan. f. Perkembangan ekonomi Adanya perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang lain g. Kelembagaan Adanya berbagai lembaga pemerintahan dan politik dapat mem- pertemukan berbagai kepentingan di kalangan masyarakat Gambar 1,1 Salah satu fab adanya ke pembentukan bangsa menurut titas adalah man sejar pak pada gambar salah satu gambaran penjajahar dalam bentuk pembukaan lahan perkebunan di Dell, Sumatera N kebijakan Pintu Terbuka (1870), ‘Ada beragam unsur terbentuknya suatu bangsa. Unsur-unsur tersebut mencerminkan identitas nasionel_ suatu bangsa, Secara umum, unsur-unsur terbentuknya suatu bangsa adalah sebagai berkut: 1) Suku bangsa 2) Agama 3) Kebudayaan 4) Bahasa Bab 1 | Hakikat Bangsa dan Negara B. Hakikat Negara 1. Pengertian Negara Secara etimologis, istilah negara dalam bahasa Inggris adalah state. Adapun dalam bahasa Belanda dan Jerman adalah staat. Kata ini berasal dari bahasa Latin, status atau statum yang berarti “meletakkan dalam keadaan berdiri”; “menempatkan”; atau "membuat berdiri”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara adalah (1) organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat, (2) kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Selain arti etimologis dan arti leksikal yang dikemukakan di atas, para ahli mengemukakan gagasannya sendiri mengenai pengertian negara. Berikut ini adalah pengertian negara menurut beberapa ahli. a. Plato Menurut Plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi, dan terdiri dari orang-orang/individu-individu (Lisyarti, 2007). b. Thomas Hobbes Menurut Thomas Hobbes, negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh orang banyak, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk keamanan dan perlindungan mereka (Lisyarti, 2007). c 4.4, Rousseau Menurut J. J. Rousseau, negara adalah oerserikatan dari rakyat yang melindungi dan mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka (Lisyarti, 2007). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X oon ag Max Weber Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa (Maryanto, dkk., 2006). e Aristoteles Menurut Aristoteles, negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakup beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama (Maryanto, dkk., 2006). f. Georg Jelinek Menurut Georg Jelinek, negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu (Kristiadi, 2009). g. Friedrich Hegel Menurut Friedrich Hegel, negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal (Kristiadi, 2009). h. R. Djokosoetono Menurut R. Djokosoetono, negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama (Kristiadi, 2009) . i. tbnu Khaldun Menurut Ibnu Khaldun, negara merupakan suatu tubuh yang persis sama seperti tubuh manusia. Tubuh manusia mengalami masa lahir dan tumbuh (groei), masa muda dan dewasa (bloe/), dan masa tua dan mati (vergaan) (Lisyarti, 2007). 2. Unsur-unsur Pembentuk Negara Unsur terbentuknya negara dapat dibagi dua, yaitu unsur pokok dan unsur tambahan. Berikut penjelasan kedua unsur tersebut. a. Unsur Pokok Unsur pokok terbentuknya negara adalah unsur mutlak yang harus ada pada saat negara didirikan. Unsur ini disebut unsur konstitutif. Unsur pokok itu meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat 1) Rakyat Rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan negara yang bersangkutan. Rakyat dapat Bab 1 | Hakikat Bangsa dan Negara _ Gambar 1.2 Salah satu unsur pokok pembentuk negara adalah adanya rakyat. Tanpa rakyat, tidak ada negara. dibedakan menjadi penduduk dan bukan penduduk serta warga negara dan bukan warga negara. a) Penduduk dan bukan penduduk (1) (2) Disebut sebagai penduduk apabila bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara dalam jangka waktu yang cukup lama. Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan dari wilayah negara yang bersangkutan dinamakan warga negara, sementara penduduk yang menetap karena suatu pekerjaan disebut sebagai warga negara asing. Disebut sebagai bukan atau non penduduk apabila bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara untuk sementara waktu (dalam jangka yang pendek), misalnya wisatawan. b) Warga negara dan bukan warga negara a) Q) Disebut warga negara apabila seseorang berdasarkan hukum merupakan anggota dari wilayah negara yang bersangkutan dengan memiliki status kewarga- negaraan asli maupun keturunan asing. Disebut bukan (non) warga negara apabila seseorang berdasarkan hukum bukan merupakan anggota dari wilayah negara yang bersangkutan dengan memiliki status kewarganegaraan asli maupun keturunan asing Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan urituk SMK/MAK Kelas x Wilayah atau daerah Menurut | Wayan Parthiana, wilayah merupakan suatu ‘uang tempat warga negara atau penduduk negara yang “Bersangkutan hidup serta menjalankan berbagai aktivitasnya. Sementara itu, Ensiklopedia Umum mendefinisikan wilayah negara sebagai suatu bagian muka bumi daerah tempat tinggal, tempat hidup dan sumber hidup warga negara dari negara tersebut. Wilayah suatu negara dapat dibedakan atas wilayah daratan, wilayah perairan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial. a) Daratan Wilayah daratan didefinisikan sebagai suatu bagian dari daratan yang menjadi tempat bermukim dan berdiam warga negara atau penduduk negara bersangkutan. Ruang lingkup wilayah daratan ini mencakup permukaan tanah di daratan dan tanah di bawah daratan tersebut. 6) Perairan Wilayah perairan adalah bagian perairan yang merupakan, wilayah suatu negara. Pasal 1 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 mengenai Perairan Indonesia menyebutkan bahwa “Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan dan perairan pedalamannya.” Q) Udara w Ruang udara yang merupakan bagian wilayah negara adalah ruang udara yang terletak di atas permukaan wilayah daratan dan di atas permukaan wilayah perairan. qd) Ekstrateritorial Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah negara itu. Contohnya adalah kantor kedutaan besar suatu negara di negara lain. Pemerintahan yang berdaulat Negara memiliki suatu alat atau perangkat yang berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kenegaraan demi mencapai tujuan nasional. Alat atau perangkat negara tersebut adalah pemerintah. Dalam arti sempit, pemerintah hanyalah lembaga eksekutif aja. Dalam arti luas, pemerintah mencakup aparatur negara yang ‘meliputi organ-organ, badan-badan atau lembaga-lembaga, yang melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan negara. Dengan kata lain, pemerintah dalam arti luas adalah semua fembaga negara yang terdiri dari lembaga legislatif, eksekutif, dan yucikatif. 3 Bab 1 | Hakikat Bangsa dan Negara Hompacom Gambar 1.3 Wlayah kedutaan asing di negara Republik Indonesia adalah wilayah resmi negara yang bersangkutan. Sama halnya, kedutaan Republik Indonesia di negara-negara lain, seperti dalam gambar ini Kedutaan Ri di Washington, Amerika Serikat, merupakan wilayah negara Republik indonesia, yang dikenal dengan nama wilayah ekstrateritorial Menurut Carl J. Fredrich, istilah pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara itu sendiri. Surbakti (2000) menulis sejumlah hal mengenai pemerintahan sebagai berikut: a) Ditinjau dari segi dinamika, pemerintahan berarti segala kegiatan atau usaha yang terorganisasikan, bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan pada dasar negara, mengenai rakyat dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara. b) Ditinjau dari segi struktural fungsional, pemerintahan berarti seperangkat fungsi negara, yang satu dan lainnya saling berhubungan secara fungsional dan melaksanakan fungsinya atas dasar-dasar tertentu demi tercapainya tujuan negara. © Ditinjau dari aspek tugas dan kewenangan negara, peme- rintahan berarti seluruh tugas dan kewenangan negara ¥) Info Kewarganegaraan yaitu harus terdapat penghuni (rakyat, penduduk, warga ne permerintahan yang Berdaulat, dan kesanggupen berhubungan dengan negara-negar lin. * b. Unsur Tambahan Unsur tambahan adalah unsur yang tidak mutlak ada pada saat negara berdiri, tetapi unsur ini boleh dipenuhi atau menyusul dipenuhi setelah negara berdiri. Unsur tambahan disebut juga unsur deklaratif. Unsur tambahan terdiri dari hal-hal berikut: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X 1) Pengakuan de facto, yaitu pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara. a) Pengakuan de facto bersifat tetap adalah pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang hanya bisa menimbulkan hubungan dalam bidang perdagangan dan ekonomi. b) Pengakuan de facto bersifat sementara adalah peng- akuan yang diberikan oleh negara lain tanpa melihat perkembangan negara tersebut. Apabila negara tersebut hancur, maka negara lain akan menarik pengakuannya. 2) Pengakuan de jure, yaitu pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum internasional. a) Pengakuan de jure bersifat tetap adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang stabil b) Pengakuan de jure bersifat penuh adalah terjadinya hubungan antarnegara yang mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatik Negara yang mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui. Gambar 4.4 Vatikan adalah negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan atau eksistensi negara Republik Indonesia secara de jure, tepatnya pada 6 Jull 1947, (Gembar: Kota Vatikan). 3. Proses Terjadinya Suatu Negara Terbentuknya suatu negara dapat dibedakan dalam tiga Proses, yaitu proses secara alamiah, faktual, dan teoretis. Bab 1 | Hakikat Bangsa dan Negara a. Secara alamiah Terjadinya negara secara alamiah yaitu munculnya negara yang diawali adanya keluarga yang memiliki kebutuhan masing-masing yang kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih kompleks. Secara alamiah, terjadinya sebuah negara melalui beberapa tahapan dan tidak ada hubungan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Adapun tahap-tahap pertumbuhannya adalah sebagai berikut (Lisyarti, 2007). 1) Persekutuan Masyarakat/Suku (Genootschaft) Persekutuan masyarakat merupakan kehidupan manusia yang diawali dari keluarga, kemudian kelompok-kelompok masyarakat hukum (suku). Satu suku berkembang menjadi dua suku, tiga suku, dan seterusnya hingga menjadi besar dan kompleks. Perkembangan tersebut bisa terjadi karena faktor alami atau karena penaklukan-penaklukan antarsuku 2) Kerajaan (Rijk/Reich) Kerajaan adalah tahap yang dimulai dari kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat yang dipimpin, kemudian mengadakan ekspansi dengan melakukan penaklukan- penaklukan kepada daerah lain. Pada tahap ini muncul kesadaran hak milik dan hak atas tanah. 3) Negara (State) Negara adalah tahap yang dimulai dari negara yang diperintah oleh raja yang absolut dengan sistem pemerintahan tersentralisasi. Ciri-ciri tahap ini adalah seluruh rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan perintah raja dan hanya ada satu identitas kebangsaan. Tahap ini disebut juga tahap nasional dalam terjadinya sebuah negara. Dalam tahap ini muncul kesadaran akan perlunya demokrasi dan kedaulatan rakyat. 4) Negara Demokrasi Negara demokrasi adalah tahap timbulnya keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri. Artinya, kekuasaan atau kedaulatan tertinggi dipegang oleh rakyat. Rakyat berhak memilih pemimpinnya yang dianggap mampu dalam mewujudkan aspirasinya. Ciri dari tahap ini adalah pemerintahan yang dipimpin oleh seorang pemimpin pilihan rakyat yang kemudian berkuasa. b. Secara faktual Secara faktual, beberapa jenis terbentuknya negara di dunia dapat diungkapkan sebagai berikut: 1) Proklamasi Terjadi saat penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perlawanan atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X ee 2) 3) 4) 5) 6) ) perjuangan sehingga dapat merebut kembali wilayahnya dan menyatakan kemerdekaan. Contohnya, Indonesia merdeka dari Belanda dan Jepang pada tanggal 17 Agustus 1945. Separatis (pemisahan) Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaan atau memisahkan diri. Contohnya, Belgia memisahkan diri dari Belanda pada tahun 1939 dan menyatakan kemerdekaan, Banglades memisahkan diri dari Pakistan, dan Serbia dari Yugoslavia. Anexatie (penguasaan/pencaplokan) Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain (di wilayah negara lain) tanpa reaksi atau perlawanan yang memadai dari penduduk setempat. Contohnya, negara Israel terbentuk dengan mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Mesir. Innovation (pernbentukan baru) Suatu negara baru muncul di atas suatu negara yang pecah dan kemudian lenyap karena suatu hal. Contohnya, Negara Columbia yang pecah dan lenyap, kemudian di wilayah tersebut muncul negara baru, yaitu Venezuela dan Kolombia. Acessie (penarikan) Bertambahnya tanah dari lumpur yang mengeras di kuala sungai (atau daratan yang timbul dari dasar laut) dan menjadi wilayah yang dapat dihuni manusia sehingga suatu ketika telah memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara. Contohnya, Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil. Cessie (penyerahan) Terjadi saat sebuah wilayah diserahkan kepada negara lain atas suatu perjanjian tertentu. Contohnya, wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (lerman) karena ada perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan negara yang dikuasainya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu negara yang kalah dalam Perang Dunia |. Fusi (peleburan) Terjadi ketika negara-negara kecil mendiami sebuah wilayah, mengadakan perjanjian atau kesepakatan untuk saling melebur menjadi sebuah negara baru atau dapat dikatakan suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru. Contoh, terbentuknya Kekaisaran Jerman pada tahun 1871, yaitu peleburan Bayern, Baden, Wurttemberg, dan Konfederasi Jerman Utara Bab 1| Hakikat Bangsa dan Negara 8) Occupatie (pendudukan) Terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu dan didirikan negara di wilayah itu, Contohnya, Liberia adalah daerah kosong yang dijadikan negara oleh para budak negro yang dimerdekakan oleh Amerika. Liberia dimerdekakan pada tahun 1847. 9) Pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya Pendudukan ini terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, namun tidak berpemerintahan. Contohnya, Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris meskipun di sana terdapat suku Aborigin. Daerah Australia kemudian dibuat koloni-koloni di mana penduduknya didatangkan dari daratan Eropa. Selanjutnya Australia dimerdekakan tahun 1901. LIBERIA = Sumber: Kempancom Gambar 1.5 Dari seqi terbentuknya negara, Liberia adalah contoh negara yang terbentuk karena occupatie (pendudukan) oleh para budak negro yang dimerdekakan oleh Amerika Serikat. (Gambar: peta Negara Liberia) «. Secara teoretis Terdapat beberapa teori tentang terbentuknya suatu negara secara teoretis, yaitu sebagai berikut. 1) Teori kontrak sosial Menurut teori kontrak sosial, negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat. Teori ini adalah salah satu teori terpenting mengenai asal usul negara. Teori ini dapat dilihat melalui pemikiran Thomas Hobbes, John Locke, dan J. J, Rousseau. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X 2) Teori kekuatan Menurut teori kekuatan, negara-negara terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Melalui penaklukan dan pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat terhadap kelompok etnis yang lebih lemah, dimulailah proses Pembentukan negara. Penganut teori ini adalah H. J. Laski, L. Duguit, Karl Marx, Oppenheimer dan Kollikles. 3) Teor! Ketuhanan | Menurut teori ini, negara terbentuk atas dasar keinginan Tuhan. Hal ini berdasarkan atas asas kepercayaan bahwa segala sesuatu berawal dari Tuhan dan berjalan sesuai kehendak-Nya. Menurut teori ini, Tuhan yang menciptakan f negara sehingga negara dianggap penjelmaan kekuasaan Tuhan. Akibatnya timbullah paham bahwa raja atau penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga memiliki kekuasaan mutlak. Penganut teori ini adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller, Kranenburg, dan Thomas Aquinas. 4) Teori historis Menurut teori ini, lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan manusia. 5) Teori organis Menurut teori ini, negara adalah suatu organisme, selayaknya makhluk hidup. Individu yang menjadi komponen negara diibaratkan sebagai sel-sel makhluk hidup. 6) Teori hukum alam Menurut teori ini, negara terjadi karena kehendak alam yang merupakan suatu lembaga alamiah yang dibutuhkan manusia untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Penganut teori ini adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino. 7) Teori kedaulatan hukum Menurut teori ini, semua kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne Staats-Idee (1919), 4. Sifat Hakikat Suatu Negara Menurut Miriam Budiardjo (2012), sifat hakikat suatu negara adalah sebagai berikut: a. Sifat memaksa Artinya, negara mempunyai kekuatan fisik secara legal. Alat untuk itu adalah polisi, tentara, dan alat hukum lainnya Dengan sifatnya yang memaksa, semua peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan akan ditaati sehingga keamanan dan ketertiban negara pun tercapai. Bab 1| Hakikat Bangsa dan Negara b. Sifat monopoli Artinya, negara menetapkan tujuan bersama masyarakat, yaitu menentukan mana yang boleh/baik dan mana yang tidak boleh/ tidak baik karena dianggap bertentangan dengan tujuan negara dan masyarakat. <. Sifat mencakup semua (all-embracing) Artinya, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali presenn god ‘Gambar 1.6 Salah satu sfat hakikat negara adalah mencakup semua, yang berarti seluruh warga negara termasuk seorang presiden harus taat pads undang-undang. Contohnya, semua warga negara membayar pajak, termasuk presiden sekalipun. Gambar: Presiden Joko Widode mengisi formulir pembayaran pajak melalul eiing 5. Tujuan Negara Tujuan negara merupakan pedoman atau arah bagi penyelenggara negara untuk menjalankan pemerintahannya. Dengan demikian, tiap negara tentu harus memiliki tujuan. Menurut Roger F. Soltau, tujuan negara memungkinkan rakyat untuk berkembang serta menyelerggarakan daya ciptanya dengan sebebas mungkin. Terdapat beberapa teori mengenai tujuan Negara, yaitu sebagai berikut (Lisyarti, 2007). a. Teori Shang Yang dan N. Machiavelli Menurut Shang Yang (Tiongkok) dan N. Machiavelli (Italia), tujuan negara adalah kekuasaan. Namun, keduanya memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimena mencapai kekuasaan tersebut. Menurut Shang Yang, tujuan negara adalah memperoleh kekuasaan sebesar-besarnya dengan cara membentuk tentara Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X yang kuat. Hal ini berkaitan dengan suasana saat itu di Tiongkok, yaitu kekacauan dan peperangan, dengan kekuasaan pemerintah Pusat yang terpecah. Menurutnya, terdapat pertentangan antara negara dan rakyat. Jika negara kuat, maka rakyat lemah, dan sebaliknya, jika negara lemah maka rakyat kuat. Sementara Machiavelli mengatakan tujuan negara adalah menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara. Namun, kekuasaan tersebut digunakan untuk mencapai kebesaran dan kehormatan negara. Untuk mencapai kekuasaan tersebut, raja dapat bertindak kejam dan licik b. Teori Dante Alighieri Menurut Dante Alighieri, tujuan dibentuknya negara adalah menciptakan perdamaian dunia, yang dapat dicapai apabila seluruh Negara berada dalam satu kerajaan dunia (imperium) dengan undang-undang yang seragam bagi semua negara. €. Teori Immanuel Kant dan Kranenburg Menurut Immanuel Kant dan Kranenburg, tujuan negara adalah jaminan atas hak dan kebebasan. Immanuel Kant dan Kranenburg menganjurkan agar hak dan kebebasan warga negara terjamin, di dalam negara harus dibentuk peraturan atau undang-undang Namun, keduanya memiliki perbedaan fokus perhatian Immanuel Kant menganjurkan bahwa negara hukum yang dibentuk adalah negara hukum dalam arti sempit (negara hukum klasik/negara hukum dalam arti formal/nachtwakerstaats). Artinya, negara berfungsi hanya sebagai penjaga malam yang bertugas hanya menjaga keamanan dan ketertiban. Negara tidak berkewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Sedangkan Kranenburg menganjurkan bahwa negara hukum yang terbentuk sebaiknya adalah negara hukum modern (negara hukum dalam arti luas/ negara hukum welfare state). Artinya, selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, negara berkewajiban pula untuk mewujudkan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya Sumter kempascer ‘Gambar 1.7 Sejalan dengan adalah mewujudkan k *ndapat Kranenburg, pada dasarnya tujuan negara 1 Serta_menjamin ketertiban dan keamanan 3: Densus-88 Poli menangkap teroris. warga negaranya. Garr Bab 1| Hakikat Bangsa dan Negara 6. Ciri-ciri Negara Negara memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri negara adalah sebagai berikut. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X Coersive instrument (alat yang memaksa), artinya tidak boleh ada organisasi atau manusia yang bertentangan dengan peraturan atau undang-undang negara. Siapa pun, baik organisasi atau manusia, yang bertentangan dengan peraturan atau undang-undang dapat dijatuhi sanksi. Zwang ordnung (alat-alat/tata tertib yang memaksa), yang meliputi peraturan perundang-undangan yang mengikat dan memaksa. Top organization, artinya dibandingkan dengan organisasi lainnya, negara dipandang paling tinggi dan lebih baik bentuk atau kekuasaannya, tujuan organisasinya, UUD-nya, maupun jumlah anggotanya. Psyeke geweld (paksaan bersifat fisik), artinya negara dapat memaksakan suatu tindakan lahir yang tampak oleh mata terhadap warganya. Exorbitante rechten (hak-hak luar biasa), artinya negara mempunyai hak yang lebih banyak dan luar biasa.

You might also like