Professional Documents
Culture Documents
PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
DALAM INGATAN MANUSIA
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan satu-satunya makhluk sempurna yang di diciptakan Tuhan
Yang Maha Esa (QS. At Tiin : 4 ), karena selain dikaruniai fisik yang bagus juga dikaruniai
otak/akal sebagai modalitas utama dalam proses berpikir dan berperilaku di samping hati
sebagai pusat kendali dari perasaan manusia. Oleh sebab itu, untuk mengetahui hakikat
dirinya, manusia selalu memikirkan apa, dan siapa dirinya, sehingga untuk menjawab
berbagai pertanyaan tersebut manusia berfikir dan berusaha untuk menemukan konsep teoritis
dari pertanyaan-pertanyaan itu.
Otak merupakan pusat kendali perilaku manusia, artinya setiap hal yang
dilakukan manusia akan melibatkan kerja otak. Otak merupakan tempat menerima,
menyimpan kemudian mengenali informasi yang ada, artinya otak adalah pusat ingatan
manusia (Markowitz dan Jensen, 2002). Di dalam otak tersimpan berbagai macam informasi.
Bermacam-macam jenis ingatan juga ada dalam otak manusia. Selama otak dalam keadaan
sehat manusia akan selalu melakukan proses mengingat.
Proses mengingat adalah proses biologi yang secara alami pasti terjadi pada
manusia. Selain sebagai proses biologi, mengingat juga merupakan proses mental. Proses ini
bukan merupakan kemampuan bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anak, artinya
belum tentu orang tua yang mempunyai kemampuan mengingat rendah anaknya akan
mempunyai kemampuan mengingat yang rendah pula. Seseorang dapat mengingat suatu
informasi yang telah dipelajari pada waktu yang lalu. Semakin banyak informasi yang
diperoleh seseorang berarti semakin sering terjadi kaitan antara informasi satu dengan
informasi yang lain. Setiap informasi yang dipelajari telah meninggalkan semacam jejak
dalam otak manusia dan jejak itulah yang akan dikeluarkan oleh otak berupa informasi
terdahulu yang telah tersimpan. Hal tersebut terjadi pada saat seseorang mengingat informasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori pengolahan informasi ?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem memori manusia ?
3. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori pengolahan informasi.
2. Untuk mengetahui sistem memori manusia.
3. Untuk mengetahuai aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar.
D. PEMBAHASAN
1. Teori Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi merupakan proses mempersepsi, mengorganisasi, dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Penggolahan
informasi dapat pula dikatakan sebagai proses bagaimana respon individu terhadap informasi
yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi
kognitif. Ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang
mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Teori pengolahan informasi memiliki
suatu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori
pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama
melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat
kemampuan memori seorang individu. Penelitian pengolahan informasi memberikan
sumbangan atas pengertian proses belajar. Belajar dan pengolahan informasi adalah dua
aspek yang saling melengkapi.
Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer,
maka dikembangkanlah model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan
menggambarkan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi. Model
belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif information processing,
karena dalam proses belajar ini tersedia 3 (tiga) taraf struktural sistem informasi, yaitu:
a) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register, tetapi
hanya disimpan untuk periode waktu terbatas.
b) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory,
dan di sini berlangsung berpikir yang sadar.
c) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga
mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik.
Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses
kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat, untuk
menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi memory atau ingatan) dan strategi
umum pemecahan masalah (materi kreativitas).