You are on page 1of 104
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. Menimbang Mengingat NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, a. bahwa dengan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor 010/E/2013, telah ditetapkan Pedoman Tata Naskah Dinas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan organisasi dan tata kerja di lingkungan LIPI, perlu mengubah Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI; c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf », perlu menetapkan Peraturan Kepala LIPI tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; Menetapkan 2 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013; 3. Keputusan Presiden Nomor 162/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Struktural Eselon I di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 69); 5. Peraturan Kepala LIPI Nomor 03/E/2013 tentang Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 6. Peraturan Kepala LIP Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 650); MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. Pasal 1 Pedoman Tata Naskah Dinas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang selanjutnya disebut Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI, ditujukan untuk menjadi pedoman bagi Pejabat dan/atau Pelaksana Pengelola Tata Naskah Dinas di lingkungan LIPI dalam pengelolaan naskah dinas. Pasal 2 Sistematika Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI meliputi: Bab!I Pendahuluan Bab II Jenis dan Format Naskah Dinas Bab III Penyusunan Naskah Dinas Bab IV Pengurusan Naskah Dinas Korespodensi Bab V Pejabat Penanda Tangan Naskah Dinas Bab VI Penggunaan Logo LIPI dalam Naskah Dinas Bab VII Perubahan, Pencabutan, Pembatalan, dan Pembetulan Naskah Dinas Bab VIII Penutup Pasal 3 Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala LIPI ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala LIPI ini. Pasal 4 Pada saat Peraturan Kepala LIPI ini mulai berlaku, Peraturan Kepala LIPI Nomor 010/E/2013 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1498), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 5 Peraturan Kepala LIPI ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, _ memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala LIPI ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2015 KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, ttd. ISKANDAR ZULKARNAIN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, tid. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 124 Salinan sesuai dengan aslinya 4,Nur Tri Aries Suestiningtyas -5- SALINAN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA. LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG ‘TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata Naskah Dinas Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan landasan dalam penyelenggaraan kegiatan surat-menyurat yang berhubungan dengan kedinasan. Tata Naskah Dinas mengatur naskah kedinasan sebagai sarana komunikasi kedinasan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Pedoman Tata Naskah Dinas secara nasional telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah. Sehubungan dengan peraturan tersebut, Pedoman Tata Naskah Dinas LIP! yang telah diatur oleh Keputusan Kepala LIPI Nomor 10/E/2013 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas LIP! perlu disesuaikan. B, Maksud dan Tujuan 1. Maksud Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan Tata Naskah Dinas oleh satuan kerja di lingkungan LIPI. 2. Tujuan Pedoman ini bertujuan untuk menyeragamkan pengelolaan Tata Naskah Dinas LIP! dan menciptakan kelancaran komunikasi tertulis yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi LIPI. C. Dasar Hukum i Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon 1 Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013. Keputusan Presiden Nomor 162/M Tahun 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Struktural Eselon I di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah. Peraturan Kepala LIPI Nomor 03/E/2013 tentang Logo Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia. Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan ‘Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. D. Sasaran Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI adalah: ie ce 4. tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di semua satuan kerja di lingkungan LIPI; terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan LIPI; terciptanya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis; tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas. E. Asas Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI disusun berdasarkan asas sebagai berikut: 1. Efektif dan Efisien Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas. Pembakuan Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan. . _Keterkaitan Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu- kesatuan sistem administrasi umum. Kecepatan dan Ketepatan Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi. Keamanan Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, kdlasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi. . Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas LIP! meliputi: On PpOnr jenis dan format naskah dinas; penyusunan naskah dinas; pengurusan naskah dinas korespondensi; pejabat penanda tangan naskah dinas; penggunaan lambang negara dan logo di dalam naskah dinas; perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat naskah dinas. . Pengertian Umum Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut: 1. Naskah Dinas adalah komunikasi tertulis sebagai alat komunikasi Kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan. Tata Naskah Dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi, dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. e 3. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak dan redaksional serta penggunaan lambang negara, logo, dan cap dinas. 4. Penanda Tangan Naskah Dinas adalah pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya. 5. Logo LIP! adalah logo sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 03/E/2013 tentang Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 9. BAB I] JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS. Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut sebagai berikut: A. Naskah Dinas Arahan Naskah dinas arahan merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang menjadi pedoman dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap satuan kerja LIPI yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan, dan penugasan. 1, Naskah Dinas Pengaturan Naskah dinas yang bersifat pengaturan terdiri atas peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, standar operasional prosedur (SOP), dan surat edaran. a. Peraturan Ketentuan lebih lanjut tentang pengertian, kewenangan, format, dan tata cara penulisan Peraturan diatur oleh peraturan perundang- undangan. b. Pedoman 1) Pengertian Pedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yang bersifat umum di lingkungan LIPI yang perlu dijabarkan ke dalam petunjuk operasional dan penerapannya disesuaikan dengan karakteristik satuan kerja yang bersangkutan. 2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pedoman dibuat dalam rangka menindaklanjuti kebijakan yang lebih tinggi dan pengabsahannya ditetapkan dengan peraturan serta ditandatangani pejabat yang berwenang. 3) Susunan a) Lampiran Pedoman dicantumkan sebagai lampiran peraturan dan ditulis di atas kertas dengan menggunakan logo LIPI yang diletakkan secara simetris di atas, serta dicantumkan tulisan lampiran b) 4) -10- peraturan, nomor, tentang, dan nama pedoman dengan menggunakan huruf kapital dan ditempatkan secara simetris. Kepala Bagian kepala Pedoman terdiri atas tulisan pedoman dan judul yang ditulis secara simetris dengan menggunakan huruf kapital dan dicantumkan di tengah atas. Batang tubuh Bagian batang tubuh Pedoman terdiri atas: (1) pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, asas, ruang lingkup, dan pengertian umum; (2) materi pedoman; (3) penutup yang terdiri atas hal yang harus diperhatikan dan penjabaran lebih lanjut. Kaki Bagian kaki Pedoman terdiri atas: (1) nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dalam huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; (2) tanda tangan; (3) nama lengkap yang ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar. “le Format Pedoman dapat dilihat pada Contoh 1. Latar Belakang | Maksud dan Tujuan Penarutan xeon | NOWOR.TAHUN. TENTANG. PENDAHULUAN NAMA JABATAN, tanda tangan ddan cap jabatan NAMA LENGKAP ‘Logo dan sara LIPL yang lah ‘ietak Penulisan | lampiran Juul yang ‘itis dengan baru ‘Nama jabatan| dan nama Tengkap iis dengan hurt ‘pital pa el -12- c. Petunjuk Pelaksanaan y) 2) 3) Pengertian Petunjuk Pelaksanaan adalah naskah dinas pengaturan yang memuat cara pelaksanaan kegiatan, termasuk —urutan pelaksanaannya. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pejabat yang menetapkan dan menandatangani Petunjuk Pelaksanaan adalah pejabat yang berwenang. Susunan a) Lampiran Petunjuk Pelaksanaan dicantumkan sebagai_lampiran peraturan dan ditulis di atas kertas dengan menggunakan logo LIPI yang diletakkan secara simetris di atas serta dicantumkan tulisan lampiran peraturan, nomor, tentang, dan nama pelaksanaan dengan menggunakan huruf kapital. b) Kepala Bagian kepala Petunjuk Pelaksanaan terdiri atas tulisan petunjuk pelaksanaan dan rumusan judul _petunjuk pelaksanaan, ditulis dengan huruf kapital dan dicantumkan secara simetris di atas. c) Batang tubuh Bagian batang tubuh Petunjuk Pelaksanaan terdiri atas: (1) pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan petunjuk pelaksanaan, ruang lingkup, pengertian, dan hal lain yang dipandang perlu; (2) batang tubuh materi Petunjuk Pelaksanaan yang dengan jelas menunjukkan urutan tindakan, pengorganisasian, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian serta hal lain yang dipandang perlu dilaksanakan. d) Kaki Bagian kaki Petunjuk Pelaksanaan terdiri atas: (1)nama jabatan pejabat yang menetapkan _ petunjuk pelaksanaan, ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; (2) tanda tangan pejabat yang menetapkan; (3) nama pejabat yang menandatangani ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar. -13- Format Petunjuk Pelaksanaan dapat dilihat pada Contoh 2. Loge dan ara LIP uw yang telah LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN KEPALA.... NOMOR....TAHUN..... TENTANG. PETUNJUK PELAKSANAAN etn pelaksanaan lis a dan seterusnya NAMA JABATAN, ‘Nama jabatan dan nama lengkap yang ‘ills dengan hur pital tanpa tanda tangan ddan cap jabatan NAMA LENGKAP, “14. d. Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana, kapan harus dilakukan, di mana, dan oleh siapa dilakukan. SOP administrasi pemerintahan merupakan prosedur operasional standar dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Ketentuan lebih lanjut tentang SOP administrasi pemerintahan diatur oleh peraturan perundang-undangan. e. Surat Edaran 1) Pengertian Surat Edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak. 2) Wewenang Penandatanganan Kewenangan untuk menandatangani Surat Edaran oleh pejabat pimpinan tertinggi instansi pemerintah dapat dilimpahkan kepada pejabat pimpinan sekretariat atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi Surat Edaran, 3) Susunan a) Kepala Bagian kepala Surat Edaran terdiri atas: (1) kop naskah dinas yang berisi logo LIPI dan nama organisasi/satuan kerja, ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan secara simetris; (2) tulisan surat edaran, yang dicantumkan di bawah nama organisasi/satuan kerja, ditulis dengan huruf kapital dan nomor surat edaran di bawahnya secara simetris; (3) kata tentang yang dicantumkan di bawah frasa surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (4) rumusan judul surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris di bawah kata tentang. b) Batang tubuh Bagian batang tubuh Surat Edaran terdiri atas: (1) alasan tentang perlunya dibuat Surat Edaran; (2) peraturan perundang-undangan atau naskah dinas lain yang menjadi dasar pembuatan Surat Edaran; (3) pemberitahuan tentang hal tertentu yag dianggap mendesak. 1S ©) Kaki Bagian kaki Surat Edaran terdiri atas: (1) tempat dan tanggal penetapan; (2) nama jabatan pejabat penanda tangan yang ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; (3) tanda tangan pejabat; (4) nama lengkap pejabat penanda tangan yang ditulis dengan huruf kapital; (5) cap dinas. 4) Distribusi Surat Edaran disampaikan dengan Surat Dinas/Memorandum/ Nota Dinas dari pejabat yang berwenang kepada pejabat dan pihak terkait lainnya. Format Surat Edaran dapat dilihat pada Contoh 3. | satan koja ur yang ih Sick LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Penomoran yang, ‘beruutan dalam satu than SURAT EDARAN Ss NOMOR....TAHUN, 2 its] TENTANG Gra dota ura pial, \- LatarBelakang ‘Maksud dan Tujuan . Dan seterusnya Tena Ditetapkan a... Z, siont satan tee pada tanggal .. ‘dan anges! enandstangsnan NAMA JABATAN, ‘Nama ban dan tanda tangan ama eng ang dan cap jabatan itis dengan hurt kept NAMA LENGKAP -16- 2. Naskah Dinas Penetapan (Keputusan) Jenis naskah dinas penetapan hanya ada satu macam, yaitu Keputusan. a. Pengertian Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat menetapkan, tidak bersifat mengatur, dan merupakan pelaksanaan kegiatan yang digunakan untuk: 1) menetapkan/mengubah status kepegawaian/personal/ keanggotaan/material/peristiwa; 2) menetapkan /mengubah/membubarkan suatu kepanitiaan/tim; 3) menetapkan pelimpahan wewenang. b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pejabat yang menetapkan dan menandatangani Keputusan adalah pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. ¢. Susunan 1) Kepala Bagian kepala Keputusan terdiri atas: a) kop naskah dinas yang berisi logo LIPI yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; b) kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf kapital secara simetris; c) nomor Keputusan yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; d) kata penghubung tentang yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; ¢) judul Keputusan yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; f) nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan yang ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma secara simetris. 2) Konsiderans Bagian konsiderans Keputusan terdiri atas: a) kata menimbang, yaitu konsiderans yang memuat alasan/ tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlu ditetapkannya Keputusan; b) kata mengingat, yaitu konsiderans yang memuat peraturan perundang-undangan sebagai dasar pengeluaran Keputusan. 3) 4) 5) a Diktum Bagian diktum Keputusan terdiri atas: a) diktum dimulai dengan kata memutuskan yang ditulis dengan huruf kapital dan diikuti kata menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital; b) substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata menetapkan yang ditulis dengan huruf awal kapital; ¢) untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi dengan Salinan dan Petikan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Batang tubuh Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh Keputusan sama dengan ketentuan dalam penyusunan Peraturan, tetapi substansi Keputusan diuraikan bukan dalam _pasal-pasal, melainkan diawali dengan bilangan bertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan seterusnya. Kaki Bagian kaki Keputusan terdiri atas: a) tempat dan tanggal penetapan Keputusan; b) jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf Kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; ©) tanda tangan pejabat yang menetapkan Keputusan; d) nama lengkap pejabat yang menandatangani Keputusan, yang ditulis dengan huruf kapital dan tanpa mencantumkan gelar. d. Pengabsahan 1) 2) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah, suatu Keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum, administrasi umum, atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi Keputusan. Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan sebelah kiri bawah, yang terdiri atas kata Salinan sesuai dengan aslinya, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat penanda tangan (nama jabatan dan nama lengkap ditulis dengan huruf awal Kapital). -18- e. Distribusi Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang berkepentingan. f, Hal yang perlu diperhatikan: pengertian, kewenangan, format, dan tata cara penulisan Keputusan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Format Keputusan dapat dilihat pada Contoh 4. ‘Logo dan naa | satan Kea yang sah aceak LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA ‘NOMOR....TAHUN., caus ‘uli dengan hueut TENTANG apt KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Menimbang. : a. Mengingat 1. Ketentuan : "i perundang-undangon eet feet Zo coctaanones | reece yang menjad dsr Sitetapkan Keputusan ‘Subtansienang ‘ebijakan yang ZA, sivesapkan Koa esl dengan slamat insta dan NAMA JABATAN, ‘Nama jaatan dan ‘anda tangan ‘nama engkap yang dan cap jabatan ‘i NAMA LENGKAP inulis dengan hurut ‘apital unpa enetumikan ler -19- 3. Naskah Dinas Penugasan a. Instruksi 1) 2) 3) Pengertian Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah atau arahan untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang bersifat sangat penting. Wewenang Penandatanganan Pejabat yang menandatangani Instruksi adalah pejabat yang berwenang. Susunan a) Kepala Bagian kepala Instruksi terdiri atas: (1) kop naskah dinas yang berisi logo LIPI dan nama instansi atau satuan kerja yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (2) kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (3) nomor Instruksi yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (4) kata tentang yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (5) judul Instruksi yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (6) nama jabatan pejabat yang menetapkan Instruksi, ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma secara simetris. b) Konsiderans Bagian konsiderans Instruksi terdiri atas: (1) kata menimbang yang memuat latar belakang penetapan Instruksi; (2) kata mengingat yang memuat dasar hukum sebagai landasan penetapan Instruksi. ©) Batang tubuh Bagian batang tubuh Instruksi memuat substansi Instruksi. d) Kaki Bagian kaki Instruksi terdiri atas: -20- (1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan tanggal penetapan Instruksi; (2)nama jabatan pejabat yang menetapkan Instruksi, ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma; (3) tanda tangan pejabat yang menetapkan Instruksi; (4)nama lengkap pejabat yang menandatangani Instruksi, ditulis dengan huruf kapital dan tanpa mencantumkan gelar. 4) Distribusi Instruksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang berkepentingan. 5) Hal yang Perlu Diperhatikan a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga harus merujuk pada suatu peraturan perundang-undangan. b) Wewenang penetapan dan penandatanganan Instruksi tidak dapat dilimpahkan kepada pejabat lain. 2 Format Instruksi dapat dilihat pada Contoh 5. ‘Logo dan nama iPtsatoan keso LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA INSTRUKS! Juul seas TENTANG } yang dts Z dengan hurt ‘Alison tentang a bol ng. dengoiimentesinaast |S Posteo | Kepada : 1. Nama/jabatan pegawal; a EPALA LEMBAGA LMU PENGETAHUAN INDONESIA, (ama jabatan} 2. Nama/jabatan pegawai; 3.dts Substansi tentang ‘raha yang instru EEMPAT: Mellsanakan instru in dengen penuh anggungjawab. Instruks....ini mula berlaku pada tanggaldikeluarkan, Deapkan ‘ous een aca tongoal a NAMA JABATAN, tanda tangan ddan cap jabatan "Nama jabatan dan ‘nama lengksp yang ili dengan hurt ‘apital tana ‘mencantumkan gler NAMA LENGKAP b. Surat Perintah 1) Pengertian Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. 2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan Surat Perintah dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. 3) Susunan a) Kepala Bagian kepala Surat Perintah terdiri atas: (1) kop naskah dinas yang berisi logo LIPI dan nama instansi ditulis dengan huruf awal kapital secara simetris; (2) kata surat perintah ditulis dengan huruf kapital secara simetris; (3) nomor berada di bawah tulisan surat perintah. b) Batang tubuh Bagian batang tubuh Surat Perintah terdiri atas: (1) konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar: pertimbangan memuat alasan ditetapkannya Surat Perintah; dasar memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya Surat Perintah tersebut; (2) diktum dimulai dengan frasa memberi perintah yang ditulis dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat perintah. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk disertai perintah-perintah yang harus dilaksanakan. ©) Kaki Bagian kaki Surat Perintah terdiri atas: (1) tempat dan tanggal Surat Perintah; (2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya dan diakhiri dengan tanda baca koma; (3) tanda tangan pejabat yang menugaskan; 4) 5) -23- (4) nama lengkap pejabat yang menandatangani Surat Perintah, ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya; (5) cap dinas. Distribusi dan Tembusan a) Surat Perintah disampaikan kepada pihak yang mendapat perintah. b) Tembusan Surat Perintah disampaikan kepada pejabat/instansi yang terkait. Hal yang Perlu Diperhatikan a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar. b) Jika perintah merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi dimasukkan ke lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan. c) Surat Perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai dilaksanakan. -24- Format Surat Perintah dapat dilihat pada Contoh 6. Logo dan nama Psat kerja nit yang telah deta LEMBAGA IOMU PENGETAUAN INDONESIA SURAT PERINTAH Nomornn/an/ftahun <<, menandaangani | sons nen } Peraturan/dasar SASANA WIDYA SARWONO 2) LIPI Te o52 1) Suni fa Tm 90K Fae C6231 596137 Gy | ‘rf! sewing | |-— C. Penggunaan Logo LIPI pada Cap Dinas. Bentuk dan spesifikasi cap dinas dengan logo LIPI untuk Kepala LIPI dan Wakil Kepala LIPI sebagai berikut: -93- 1. Bentuk bundar, terdiri atas tiga lingkaran dengan jari-jari R1 = 18,5 mm, R2 = 17,5 mm, dan R3 = 13,5 mm, Tebal garis lingkaran R1 = 0,8 mm. dan R2 = R3 = 0,2 mm. 2. Lingkaran pertama adalah lingkaran paling luar. Pada lingkaran kedua, di bagian atas tercantum tulisan nama organisasi. Pada lingkaran ketiga, terdapat logo LIPI tanpa tulisan “LIPI” dengan lebar 20 mm dan tinggi menyesuaikan. 3. Tulisan “Lembaga flmu Pengetahuan Indonesia” ditempatkan di atas logo LIPI dengan posisi melingkar, menggunakan huruf Blue Highway. 4. Pada bagian bawah tertulis “Kepala” untuk cap dinas Kepala LIP! dan “Wakil Kepala” untuk cap dinas Wakil Kepala LIPI 5. Tinta cap instansi berwarna ungu. Nama Instansi Logo Instansi Format Cap Dinas Kepala LIP! dan Wakil Kepala LIP! 6. Format cap din: tuan kerja sebagai berikut: a, Bentuk bundar, terdiri atas tiga lingkaran dengan jari-jari R1 = 18,5 mm, R2 = 17,5 mm, dan R3 = 13,5 mm. Tebal garis lingkaran R1= 0,8 mm dan R2 = R3 = 0,2 mm. b. Lingkaran pertama adalah lingkaran paling Iuar. Pada lingkaran kedua, di bagian atas tercantum tulisan nama satuan kerja. c. Pada lingkaran ketiga terdapat logo LIPI tanpa tulisan “LIPI” dengan tinggi 17,7 mm sedangkan lebarnya menyesuaikan proporsional sesuai dengan tinggi 4. Logo LIPI ditempatkan pada lingkaran tengah dengan posisi center. €, Tulisan “Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia” ditempatkan di atas -94- logo LIPI dengan posisi melingkar, menggunakan huruf Blue Highway, ukuran disesuaikan proporsional dengan nama satuan kerja. f. Tulisan nama satuan kerja ditempatkan di bawah logo LIPI dengan posisi_ melingkar, menggunakan huruf Blue Highway, ukuran disesuaikan proporsional dengan tulisan “Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia”. Bentuk Stempel Kepala LIPI Wakil Kepala LIPI Bidang IImu Pengetahuan Kebumian Deputi Deputi -95- Bentuk Stempel Deputi Deputi Bidang IImu Pengetahuan Sosial Bidang Jasa Imiah dan Kemanusiaan Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Biro Kerja sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat Pusat Pembinaan, Pedidikan, dan Pelatihan Peneliti Iptek -96- Bentuk Stempel Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Oseanografi Pusat Penelitian Metalurgi dan Material UPT Loka Teknik Penambangan dan UPT Loka Konservasi Biota Laut Mitigasi Bencana Liwa UPT Loka Konservasi Biota Laut UPT Balai Informasi dan Konservasi Biak Kebumian Karangsambung -97- Bentuk Stempel UPT Loka Pengembangan UPT Loka Pengembangan Kompetensi SDM Oseanografi Bio Industri Laut Mataram Pulau Pari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPL gy capi we S o UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali -98- Bentuk Stempel Pusat Penelitian Kimia Pusat Penelitian Informatika Pusat Penelitian Tenaga Listrik Pusat Penelitian Elektronika dan dan Mekatronik Telekomunikasi Pusat Pengembangan Teknologi UPT Balai Pengembangan Proses_ Tepat Guna dan Teknologi Kimia UPT Loka Pengembangan Signal dan Navigasi -99- Bentuk Stempel Pusat Penelitian Politik Pusat Penelitian Sumber Daya Regional Pusat Penelitian Kemasyarakatan Pusat Penelitian Sistem Mutu dan dan Kebudayaan ‘Teknologi Pengujian Pusat Dokumentasi dan Informasi lImiah UPT Balai Pengembangan UPT Balai Media dan Reproduksi Instrumentasi (LIPLPRESS) -100- Bentuk Stempel _ Inspektorat Kp LIPL ZY veer D. Penggunaan Logo LIPI pada Sampul Naskah Dinas Sampul naskah dinas adalah tempat untuk naskah dinas yang akan dikirim, Ukuran dan bentuk sampul naskah dinas pada organisasi/satuan kerja di lingkungan LIPI harus disesuaikan dengan naskah dinas. 1. Ukuran sampul naskah dinas Ukuran sampul naskah dinas lebih besar dan disesuaikan dengan ukuran naskah dinas. Untuk naskah dinas A4 dan folio dipergunakan sampul dengan ukuran 23 x 11 cm. 2. Bentuk sampul naskah dinas A4 3. Menggunakan logo tambahan LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (UNDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES) BIRO UMUME -101- 4. Tanpa logo tambahan. mm LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. (INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES) BIRO UMUM LIPL o. 2 Se ak ae PI) 59610 oc E, Pengawasan Pimpinan instansi/satuan kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan ini dan wajib melakukan pengawasan. -102- BAB VIL PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN, DAN PEMBETULAN NASKAH DINAS Perubahan, pencabutan, pembatalan, dan pembetulan naskah dinas harus jelas dan dapat menunjukkan naskah dinas yang diadakan perubahan, pencabutan, pembatalan, dan pembetulan tersebut. A. Pengertian 1. Perubahan Perubahan adalah mengubah bagian tertentu dari naskah dinas. Perubahan dinyatakan dengan penetapan naskah dines yang baru. 2. Pencabutan Pencabutan mempunyai arti bahwa naskah dinas tidak berlaku sejak pencabutan ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan dengan penetapan naskah dinas baru. 3. Pembatalan Pembatalan mempunyai arti bahwa semua materi naskah dinas tidak berlaku mulai saat naskah dinas ditetapkan. Pembatalan naskah dinas dinyatakan dengan penetapan naskah dinas baru. 4. Pembetulan Pembetulan atau ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah pengetikan atau salah cetak atas kesalahan yang sifatnya tidak substansial, misalnya penulisan angka, huruf, dan nama orang. B. Tata Cara Perubahan, Pencabutan, Pembatalan, dan Pembetulan 1. Naskah dinas yang bersifat mengatur, apabila diubah, dicabut, atau dibatalkan harus diubah, dicabut, atau dibatalkan dengan naskah dinas yang sama jenisnya. 2. Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan, dan pembatalan adalah pejabat yang menandatangani naskah dinas tersebut atau oleh pejabat yang lebih tinggi kedudukannya. 3. Ralat yang bersifat kekeliruan kecil seperti salah ketik dilaksanakan oleh pejabat yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh pejabat setingkat lebih rendah atau pejabat yang berwenang sesuai dengan tugas dan fungsinya. -103- BAB VIII PENUTUP Pedoman Tata Naskah Dinas LIPI ini merupakan acuan bagi satuan kerja di lingkungan LIP! dalam pelaksanaan Tata Naskah Dinas untuk menciptakan kelancaran komunikasi tertulis yang efektif dan efisien. Dengan menerapkan Pedoman Tata Naskah Dinas LIP! ini diharapkan dapat tercapai kesamaan pengertian dan pemahaman tentang penyelenggaraan Tata Naskah Dinas sehingga terwujud tertib administrasi di lingkungan LIPI. KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, ttd. ISKANDAR ZULKARNAIN sesuai dengan aslinya iro Kerja Sama, Hukum, dan Humas, -103- BAB VIIL PENUTUP Pedoman Tata Naskah Dinas LIP! ini merupakan acuan bagi satuan kerja di lingkungan LIP! dalam pelaksanaan Tata Naskah Dinas untuk menciptakan kelancaran komunikasi tertulis yang efektif dan efisien. Dengan menerapkan Pedoman Tata Naskah Dinas LIP! ini diharapkan dapat tercapai kesamaan pengertian dan pemahaman tentang penyelenggaraan Tata Naskah Dinas sehingga terwujud tertib administrasi di lingkungan LIPI. KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, ttd. ISKANDAR ZULKARNAIN Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas, * Aum Nur Tri Aries Suestiningtyas

You might also like