You are on page 1of 40
Sisi Lain Umar & Utsman Menjadi kaya-raya adalah impian hampir semua orang. Sifat Allah Ar-Rozzaq (Maha Memberi Rezeki), Al-Ghoniy (Maha Kaya) dan Al-Mughniy (Maha Pemberi Kekayaan) yang disematkan kepada manusia menjadikan manusia ingin berselendang kekayaan. Namun cara manusia meraihnya ternyata berona spektrum yang amat panjang. Mulai dari cara-cara yang halal sampai pada cara-cara yang syirik. Pada zaman keemasan Islam (khoirul qurun), para sahabat menguasai kekayaan dengan motivasi terbaik, yaitu mengabdi kepada Sang Pencipta. Cuma itu, Dan tentu saja, rezeki yang mereka terima, hanya yang halal saja. Citi mereka terletak pada keteguhan dan kegigihan dalam berproduksi, namun sangat hemat dalam konsumsi. Dengan kata lain, produksi sebesar-besarnya, konsumsi sekedarnya, dan distribusi seluas-luasnya. Inilah zuhud yang benar. Bukan dengan ber-miskin-ria, lalu melegitimasi kemalasan dengan stempel zuhud. Asal tahu saja, mahar yang biasa diberikan Nabi Muhammad adalah 12 uqiah dan | nash (500 dirham, sekitar Rp30jt). Ini dari Shahih Muslim 1426. Pernah juga Nabi Muhammad bersabda, terdapat empat perkara yang menyenangkan, yaitu istri yang sholihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman. Ada pula, “Rumabku, surgaku.” Jelas sudah. Tidak ada yang salah dengan kekayaan, asalkan niat, cara, dan sikapnya benar. Sejarah mencatat, Umar bin Khattab ketika wafat meninggalkan ladang sebanyak 70.000 unit, yang harga rata-rata ladangnya Rp160juta (perkiraan konversi ke dalam rupiah), Berarti, Umar meninggalkan warisan sebanyak Rpl1,2triliun, Setiap tahun, ladangnya menghasilkan sekitar Rp4Qjuta. Berarti Umar mendapatkan passive income sebanyak Rp2,8triliun setiap tahun, atau Rp233miliar sebulan! Subhanaliah! Inilah sisi Jain dari Umar yang jarang terungkap an tersingkap! (Sumber: Mikih Ekonomi Umar, hal. 47 & 99, dengan konversi dinar Rp! 2juta) Dalam anjurannya terkait berproduksi, Umar bersera, "Aku wajibkan kepada kalian tiga bepergian, yaitu: berhaji serta berumrah, berjihad, dan mencari rezeki," (idem, hal 48). Bahkan ia juga menegeskan, "Tidaklah Allah meneiptakan kematian yang aku meninggal dengannya, setelah terbunuh dalam jihad yang lebih aku cintai daripada aku meninggal di antara kedua kaki untaku ketika berjalan di muka bumi dalam mencari sebagian karunia Allah," (idem, hal 42). Masih banyak atsar Umar yang lain, yang menganjurkan para sahabat untuk gemar berproduksi. Termasuk mengoptimalkan lahan nganggur. Namun coba kita lihat betapa Umar menganggap dirinya bermewahan jika makan lebih dari dua lauk dalam satu hidangan. Terlihat sudah, gaya konsumsinya sangat kontras dengan gaya produksinya. Dengan prinsip kekayaan seperti inilah akhiraya Islam mampu mencetak para konglomerat muslim, seperti Utsman bin Affan, Amru bin Ash, Muawiyyeh, Abdurrahman bin ‘Auf, dan sahabat-sahabat yang lain. Mari kita lihat beberapa di antaranya: + Kekayaan Utsman bin ‘Affan + Simpanan tunai berupa 151 ribu dinar plus seribu dirham + Mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar * Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240 M) + Kekayaan Zubair bin Awwam + 50 ribu dinar + 1000 ekor kuda perang dan 1000 orang budak + Kekayaan Amr bin Al-Ash + 300 ribu dinar + Kekayaan Abdurrahman bin Auf + Melebihi kekayaan sahabat lainnya Bukan hanya para sahabat terdekat Nabi yang merasakan kekayaan yang luar biasa. Pada masa Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Azis, dapat kita lihat juga bagaimana kemakmuran menaungi hampir seluruh rakyat. Mu’adz bin Jabal menuturkan, di Yaman sampai-sampai kesulitan menemukan seorang fakir-miskin yang layak dizakati (Al-Amwal, hal 596). Pemerintah pun mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau Rp1juta per bulan (Ash-Shinnawi, 2006). Umar berkata, “Wahai ahli ibadah! Angkatlah kepalamu, karena jalan telah jelas. Berlombalah dalam kebaikan dan janganlah kamu menjadi beban bagi kaum muslimin.” Jika pada masa itu, umat Islam bisa sedemikian kayanya, prinsip hidup seperti apa yang mereka pegang teguh? Sejauh yang kami pelajari, maka nilai-nilai luhurlah yang mengarahkan mereka. Maka, jika mereka bisa kaya, kita pun bisa kaya seperti mereka. Insya Allah. Bahkan dalam beberapa literatur fikih ditegaskan bahwa umat Islam wajib untuk kaya. Sampai sejauh ini, kita sudah sampai pada kesepakatan tentang beberapa hal: 1. Yang Maha Kuasa menciptakan manusia dengan potensi cukup atau kaya, yah seluruh manusia, tak terkecuali. 2. Sumber daya untuk mengayakan manusia telah diciptakan, di mana itu cukup bahkan berlimpah. 3. Islam adalah agama yang mengajarkan kekayaan dan mengajak semua untuk kaya, tak terkecuali. 4. Khazanah Islam telah menoreh sejarah terbaik di mana pemah terjadi 100% orang itu cukup atau kaya. Era spiritualisme menjanjikan kekayaan bagi semua orang yang turut sera di dalamnya. 5. Menjadikan semua orang kaya harus dengan cara terbaik, yaitu memuliakan manusia, bukan sebaliknya. 6. Kekayaan di dunia bukan untuk berbangga diri dan terlena dengan kenikmatan semu, tapi untuk melayani dan menjaga alam sebagai tugas utama khalifah. 7. Kekayaan hakiki hanya ada di akhirat berupa ridha-Nya dan surga-Nya yang penuh kenikmatan. Tunggu dulu. Kita perlu menyepakati tujuh poin ini untuk melangkah lebih lanjut. Jika dalam pembahasan berikutnya, kami membahas panjang-lebar tentang konsep kekayaan, bukan berarti kami mengajak pembaca untuk cinta dunia secara berlebihan. Bukan. Bahkan sebaliknya, kami mengajak pembaca untuk memanfaatkan dunia untuk kemashlahatan. Ini harus kita sepakati bersama. Soalnya, kita memiliki tanggung-jawab agar penerapan ilmu ini tidak menjauhkan kita dari Sang Pencipta. Sesiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka- sangkanya. Dan barangsiapa hertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (OS 65 : 2-3) Kedua penulis di kebun kurma Madinah Dikejar-Kejar Uang Sekarang pertanyaan yang harus segera dijawab adalah, “Apa itu kekayaan? Bagaimana cara memperolehnya? Apa beda uang dan kekayaan? Kenapa kekayaan ternyata membuat orang malah makin sengsara dan tidak bahagia? Apakah benar ada kekayzan dalam Islam?” Semua pertanyaan itu mengerucut pada sebuah pertanyaan induk, “Kaya yang membahagiakan itu seperti apakah?” Anda kenal Mike Tyson? Yah, dialah petinju paling fenomenal sepanjang sejarah. ‘Selama keriemnya, Mike Tyson berhasil mencetak uang sebesar 300 juta US dollar atau sebesar 3,45 triliun rupiah. Sebuah angka yang fantastis, untuk anak jalanan yang berhasil masuk ring skala dunia. Sekarang, kami ingin bertanya. Kayakah dia? Iya, pada masanya. Saat ini, Mike Tyson hidup dengan hutang beberapa juta US dollar dan biaya hidupnya ditanggung pemerintah. Di akhir karirnya, dia kembali kepada level semula. Miskin dan berhutang. Banyak artis dan atlit terkenal, yang berhasil mengukir kesuksesan. Bahkan ada seorang anggota dewan yang berasal dari tukang becak, setelah selesai masa tugasnya, menjadi tukang becak kembali. Mereka sempat kaya, tapi di akhir hayatnya, kembali miskin. Levelnya yang semula. Tentu saja, ini bahan pelajaran bagi kita, bukan bakan olokan. Dalam pembelajaran dan pengalaman kami, kami meyakini bahwa “kekayaan sifatnya permanen”. Contoh di atas menunjukkan bahwa mereka sebenamya belum kaya, baru ‘banyak ang’. Lalu, apa itu kekayaan? Hm, simak dulu kisah berikut ini. Ada sebuah kisah nyata, dekat sekali dengan kami. Tersebutlah seorang nyonya yang kikir namun memiliki harta yang banyak. Suatu hari, ada seorang petugas PLN datang ke rumahnya dan memeriksa aliran kabel listrik yang menjuntai di atas rumah. Sang nyonya khawatir, dia berpikir, “Jangan-jangan dia bukan petugas PLN, jangan-jangan dia peneuri.” Lalu dia pun masuk ke kamarnya, dan mengumpulkan semua perhiasannya: emas, perak, dan berlian. Dengan tergesa-gesa, ia masukkan dalam kantong kresek dan ia letakkan dalam tempat sampah di kamar mandinya, karena dalam pandangannya, itu adalah tempat yang aman dan tersamar. Yah, tidak akan disangka oleh sang pencuri kalau ada barang betharga di sana. Hari berlalu. Sang nyonya sudah Iupa akan perhiasannya. Dia perintahkan pembantunya untuk merapihkan kamar tidumye. “Termasuk tempat sampah, Nyah?” tanya si pembantu. “Iya dong” jawab sang nyonya. Si pembantu sempat keheranan ketika mengangkat dan membuang ‘sampah’ yang berat itu. Waktu pun berlalu. Sang nyonya sader, terus panik mencari perhiasannya. Lari ke sana ke sini, Sampai ia rela mengais-ngais tempat sampah di depan rumahnya. Semata-mata untuk memuaskan dii, siapa tahu masih ada di sana. Ia menangis dan akhirnya stroke, Kini ramahnya sedang dalam proses penjualan. Takdir lain, bisnis suaminya terkena imbas krisis. Inilah yang digambarkan oleh Roger Hamilton dalam bukunya, Your Life Your Legacy. Ada sebuah fenomena ganjil bemama Paradoks Kekayaan. Dan paradoks ini menyebar di semua manusia, Pesannya, semakin banyak uang yang dimiliki, semakin besar kemungkinan kehilangan uang itu. Semakin kaya semakin cemas, semakin berharta semakin tidak aman. Lha, lalu untuk apa kaya, jika harus merasakan kecemasan? Kaya kok malah menyiksa? Apa sih definisi kekayaan yang sebenarnya? Roger Hamilton melanjutkan bahwa “Kekayaan bukanlah soal seberapa banyak wang yang Anda miliki. Kekayaan adalah apa yang masih Anda milikt bila Anda telah kehilangan semua uang Anda”, Dalam membuat definisi ini, Roger Hamilton membahas 38 profil orang terkaya dunia, dan dia sampai pada kesimpulan ini. Berbanding definisi yang lain, kami lebih menyukai definisi ini. Karena hampir-hampir dekat dengan konsep kekayaan dalam agama. Jika Anda seorang pegawai, lalu gaji Anda di-stop hari ini, maka yang tersisa itu adalah kekayaan Anda sebenarnya. Jika jawabannya tidak ada yang tersisa, maka sesungguhnya itulah level kekayaan Anda. Ada juga seorang pegawai yang ketika ia berhenti dari sebuah pekerjaan, ia sangat percaya diri. Ja memiliki tabungan, investasi, rekan bisnis, dan keahlian yang sangat tinggi yang memungkinkan dia dipekerjakan di tempat lain. Dengan kata lain, ia akan kembali beroleh penghasilan. Inilah level kekayaan dia, Tidak khawatir dirinya dengan putusnya pekerjaan. Karena dia punya kekayaan berupa fangible asset (terukur dan terlihat) dan intangible ass 1 (tak terukur dan tak terlihat). Terdapat perbedaan nyata antara definisi uang dan kekayaan. Ini yang tidak dicermati oleh banyak orang. Pahamilah, sifat uang itu sementara, cepat habis, dan tidak berkembang. Ketersediaannya pun terbatas. Sementara kekayaan memiliki sifat yang permanen, bertambah, dan berkembang. Ketersediaan kekayaan melimpah dan cukup untuk semua orang. Jika kita mengejar uang, belum tentu kekayaan akan kita dapatkan. Namun jika kita membangun kekayaan, uang pasti akan datang. Kita akan dikejar-kejar oleh uang. Banyak waktu dibuang oleh manusia hanya untuk mengais-ngais uang. Karena sifat uang yang terbatas, maka perselisihan, persaingan, bahkan perang saudara pun terjadi di entara manusia, Semua ini terjadi karena kebanyekan orang memperebutkan uang. Mereka tidak percaya bahwa kekayaan Sang Pencipta sangatlah banyak dan melimpah, Oleh karena itu, kita harus mengubah strategi. Dari strategi mencari uang, kemudian diarahkan menjadi strategi membangun kekayaan. Inilah kata kuncinya. Untuk memahami konsep ini, ada sebuah perumpamaan yang tepat. Lihatlah seekor kupu-kupu, Cantik bukan? Punyakah Anda hasrat untuk bermain-main dengannya? Atau sekadar menikmati keindahannya? Pasti, karena memang Sang Pencipta telah menanamkan itu ke dalam hati kita (QS 3:14). Kami misalkan kupu-kupu ini sebagai perlambang wang. Setiap hari, kita pergi keluar dengan membawa jaring. Dengan jaring tersebut, kita ambil kupu-kupu itu, Semakin hari semakin terampil kita dalam mengambilnya. Hari pertama, kita bisa mengambil satu kupu-kupu, Senang rasanya hati. Kita pun memasulkan kupu-kupu itu ke dalam sangkar. Esoknya dua kupu-kupu, tiga, empat dan semakin hari jaring kita semakin besar. Sekali jaring, bisa mengambil 100 kupu- kupu. Bertambah-tambah senang hati kita. Setiap kupu-kupu yang didapat dimasukkan ke dalam sangkar. Hingga terkumpullah 1000 kupu-kupu. Taruhlah Anda sebagai pemburu kupu-kupu ini. Kami ingin bertanya. Apa yang Anda rasakan ketika ingin bermain dengan satu kupu-kupu? Anda buka sangkarnya, lalu menangkap salah satu di antaranya, Apa perasaan Anda saat pintu itu dibuka? Ya, jawaban Anda sama dengan kami. Ada perasaan takut akan kehilangan kupu-kupu lebih banyak. Bisa jadi 20 kupu-kupu akan kabur terbang melihat sangkar terbuka. Kalaulah tujuan kita adalah bermain dengan kupu-kupu dengan perasaan senang, kenapa kita tidak membuat taman saja? Tepatnya, taman yang indah yang terdiri dari bunga-bunga yang menarik bagi kupu-kupu. Kita tanam satu per satu tanaman yang memikat dan menunggu saat ia berbunga lalu menarik kupu-kupu. Kita pun bisa bermain dengan kupu-kupu itu tanpa perasaan takut, cemas, dan waswas. Saat malam tiba, kupu-kupu menghilang dan kita tidak khawatir, karena besok akan ada kupu- kupu lagi. Sesederhana itu. Kalaupun ada pihak yang mengambil kupu-kupu kita dengan jaringnya yang besar, kita tidak menyesal dan tidak takut kehilangan, karena toh besok masih ada kupu- kupu lagi. Tujuan kita bermain kupu-kupu tercapai, namun tak sampai sakit hati dan khawatir. Bukankah itu lebih menentramkan? Banyak manusia salah langkah dalam membangun kekayaan. Ia kejar uang sekuat tenaga. Ia habiskan energinya untuk mengejar kupu-kupu yang jumlahnya kian terbatas. Sementara itu, makin banyak pula orang yang tertarik dengan kupu-kupu di tempat perburuan kita, Kita bersaing. Kita bahkan saling pukul. Menjaring satu kupu- kupu dengan mendorong jaring orang lain. Kegaduhan pun terjadi. Setelah mendapatkan kupu-kupu itu, kita ikat kuat dia di dalam sangkar. Inilah gambaran yang terjadi pada sebagian besar manusia dalam mencari rezeki. Setelah mendapatkannya, mereka pun menjadi kikir dan sombong, “ang ini didapat dengan kerja keras,” tukasnya sambil melihat curiga terhadap orang lain. Inikah yang kita inginkan? Jawab dengan jujur. Uang yang seharusnya menjadi penghias kehidupan kita dan alat untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, malah membuat kita jauh dari-Nya. Rumah ibadah kosong, pesantren kosong. Semua sibuk mencari dan mengejar kupu-kupu, sampai-sampai melupakan tamannya. Alangkah indahnya jika kita hanya fokus dalam membangun taman. Bumi-Nya sangatlah Iuas. Secara manfaat, tak terbatas. Keringat dan tenaga memang harus keluar, harus meningkat. Kesabaran juga harus berlipat, dalam menanti bunga berkelopak. Tapi apa yang terjadi setelah kupu-kupu itu datang? Kita tenang, senang, dan bahkan ridha jika orang lain mengambil uang kita. Toh, besok masih ada lagi. Apa pilihan Anda? Mencari uang atau membangun kekayaan ? © Mencari uang © Mengejar kupu-kupu > kenikmatan semu © Keterbatasan kupu-kupu > persaingan © Sangkar kupu-kupu > kecemasan © Bermain dengan kupu-kupu > kekhawatiran © Membangun kekayean © ~Membangun taman > kenikmatan abadi © Luasnya taman > tak terhingga > makin Iuas, makin banyak kupu-kupu ¢ Bermain dengan kupu—kupu > kesenangan ¢ Hilangnya kupu-kupu > tenang Membangun kekayaan-lah yang harusnya menjadi strategi kekayean kita, bukan mengejar uang. SpiritualPreneurship Kuncinya Terus, bagaimanakah proses membangun taman kekayaan kita? Benihnya adalah bakat dan minat. Setiap orang telah diberikan oleh Sang Pencipta bakat dan minat yang berbeda-beda. Bayangkan jika Bill Gates membuat hamburger atua pizza, akankeh dia sekaya sekarang? Kami pastikan, tidak. Karena minat dan bakatnya ada pada komputer. Kita hendaknya berangkat dari sini, Segale hal yang membuat kita bersemangat bangun di pagi hari karena tidak sabar ingin membuat sesuatu, itulah citi minat dan bakat kita. Bahkan kita rela mengerjakanaya tanpa dibayar. Ambillah benih itu dan tanamlah. Lalu, sirami ia dengan air yang kita peroleh dari tempat lain. Berjuanglah untuk mengambil air untuk menyiram benih kita. Itulah pengetahuan dan jaringan, Berinvestasilah dalam pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Bertemanlah dengan banyak orang. Hargai mereka, bantu mereka, dan kita akan melihat mereka menjadi air terbaik yang akan menyirami benih dan tanah kita. Subhanallah. Tambahkan dengan pupuk yang akan membuatnya subur. Apakah pupuk itu? Itu adalah karakter dan tujuan. Ingatlzh Allah dalam setiap kesempatan, Ingatlah rumah ibadah, ingatlah pesantren, dan ingatlah agama. Itu adalah pupuk terdahsyat yang dikirim oleh Sang Penggenggam Rezeki. Lalu, pasang komitmen hanya pada syariah, itulah pupuk yang benar-benar terjamin. Teramat banyak godaan untuk memakai riba, tapi percayalah, itu adalah racun tanaman. Hindari sajalah. (Perbankan syariah saat ini mungkin belum 100% ideal. Tapi di antara pilihan yang ada, jelas-jelas itu lebih baik. Apalagi mengikuti fatwa Dewan Pengawas Syariah, di mana mereka memiliki ilmu dan integritas. Beda dengan ilmu orang awam, yang seringnya masih setengah- setengah.) Mulailah mencari apa yang dibutuhkan orang, Jadilah seperti matahari yang selalu menyinari tanpa pilih kasih, Setiap orang punya kebutuhan dan keinginan. Penuhi itu. Anda tidak punya rumah? Kami akan siapkan rumah untuk Anda. Anda belum makan? Kami akan menjadi tukang masak untuk Anda. Anda belum minum? Kami akan menjadi pemasok AMDK untuk Anda. Bisnis pun tercipta, dengan landasan kasih-sayang, manfaat, dan solusi. Membangun kekayaan = membangun taman ¢ Benihnya = bakat dan minat (eksplorasi) Aimya= pengetahuan dan jaringan (silaturahim) © Pupuknya= karakter dan tujuan (jujur, ikhlas, pengendalian diri) © Mataharinya = needs dan wants (kreatif) ¢ Tanahnya = nilai komponen dan investasi (pengabdian) © Buahnya = uang dan financial freedom Yang harus Anda pahami adalah, needs dan wants hanya meneiptakan 5% kekayaan. Lalu dimana yang 95%-nya? Ada pada nilai komponen dan nilai investasi. Jika Anda mencari benih, menanamnya, menyiramnya, dan memupuknya, tapi ia berada di tanah orang lain, lalu siapa yang akan menikmati? Ya, orang yang punya tanah. Maka, Umar selalu menganjurkan umat Islam untuk ‘mengikatnya’ di properti. Itulah esensi properti, agar umat yang merasakan nikmatnya, bukan orang lain. Nilai Komponen adalah value added yang terkandung dalam sebuah barang. Besi 1 kg mungkin harganya cuma Rp 5000. Tapi, jika ia menjadi paku, nilainya berubah jadi Rp 20.000. Jika ia menjadi per untuk jam tangan, satu kg besi jadi berjuta-juta rupiah. Paham? Inilah nilai kreativitas. Maka kreatiflah, itulah investasi cemerlang yang menghasilkan kekayaan yang gemilang. Apakah buku ini mengajarkan investasi? Ya, dan ilmu-ilmu Barat juga menyebutkan tentang hal itu. Seperti Robert Kiyosaki yang membuat Cashflow Quadrant yang menempatkan investasi sebagai kuadran terbaik. Mari kita ikuti secara bertahap. Karena Cashflow Quadrant adalah ilmu sunnatullah. Menggarap tanah subur Ladang kekayaan = investasi © Makna investasi = menunda kesenangan hari ini untuk dinikmati hari esok © Varian investasi © Brand (citra merek) Trust (kepercayaan) Royalty (hak cipta dan kreativitas) Sysvem (sistem) Altruisme (pengorbanan dan pengabdian) Network (jaringan) * Property Menurut pengalaman kami, ketujuh hal ini sangat penting dalam proses pembangunan kekayean, yaitu: brand, trust, royalty, system, altruisme (pengorbanan), network dan property. Ketujuh hal ini selalu menjadi pertimbangan kami dalam berusaha. Banyak orang, dalam membangun kekayaan, ingin sesuatu yang instan dan spontan. Yah, hasil akhirnya tidak kemilau seperti intan, Karena, sebenarnya membangun kekayaan yang berujung pada passive income dan jaminan hari tua, membutuhkan kesabaran. Sekali lagi, kesabaran. Seperti menanam, maka tujuh hal itu adalah yang harus terus-menerus mendapat perhatian sebelum memetik buahnya. Definisi ini sesuai dengan yang digambarkan oleh Robert Kiyosaki, Robert G. Allen, Harv Eker, Anthony Robbins, Donald Trump, dan Richard Branson. Alhamdulillah, salah satu dari kami sempat bertemu dan belajar secara personal dengan mereka semua. Namun demikian, kami memiliki definisi tersendiri yang semoga bermanfaat untuk umat. Definisi umum financial freedom: © Robert Kiyosaki, “Kaya adalah mempunyai PASSIVE INCOME lebih besar daripada GAYA HIDUP yang kita inginkan.” © Tony Robbins, “Suatu kondisi keuangan di mana kita mencapai INVESTASI cukup banyak yang relatif AMAN dan karena itu kita yakin bahwa kita isa melakukan secara nyata apapun yang kita inginken, kapanpun yang kita inginkan, ke manapun yang kita inginkan, dengan siapapun yang kita inginkan, sebanyak dan selama yang kita inginkan, dalam cara yang membuat kita dan orang lain berdaya, SELAMANY A. Definisi financial freedom secara Islam: ‘© Suatu kondisi AMAN dari sisi KEUANGAN sebagai hasil dari proses INVESTASI yang halal dan berkelanjutan, sehingga mampu menjamin DIRI dan KELUARGA untuk menjalankan tugas hidup di dunia sebagai KHALIFAH Allah dan BERIBADAH kepada Allah, tanpa rasa TAKUT dan CEMAS, selama- lamanya sampai bertemu dengan KEMATIAN dan mampu MEWARISKAN harta terbaik bagi kelangsungan hidup GENERASI KEMUDIAN. Penyertaan nilai-nilai luhur spiritual, membuat saya (Nasrullah) menggagas ilmu yang disebut SpiritualPreneurship. IImu ini tidak dikhususkan untuk pengusaha saja. Yang sebenarnya, para karyawan (INTRApreneur) juga dapat menerapkan imu ini dalam membangun kekayaannya. Bagi para INTRApreneur hendaknya menjadikan SpiritualPreneurship sebagai landasan kekayaannya. Positive thinking, positive feeling, dan positive motivation adalah hal-hal yang mutlak sebagai landasan membangun kekayaan, Setelah itu, mulailah merintis brand (citra diri) dengan trust (kejujuran), altruisme (pengorbanan) dan network (silaturahim). Kemudian, jadikan properti sebagai aset kekayaan. Beda INTRApreneur dan ENTREpreneur Spiritual INTRApreneur © SpiritualPreneurship sebagai landasan kekayaan © Merek, pengorbanan, dil sebagai basis karir dan aset diri © Properti sebagai aset kekayaan Spiritual ENTREpreneur © SpiritualPreneurship sebagai landasan kekayaan ¢ Merek, sisten dll sebagai basis usaha dan pengembangan © Properti sebagai basis keka aan Kita bedah sedikit soal wust. - Dalam bisnis dan karier, kalau (rust sudah berkurang, maka biaya akan. meningkat dan kecepatan akan berkurang. Apapun bisnis dan kariernya, (rust adalah kuncinya! - Kalau kita mampu menghadirkan trust dan mengurangkan risk, maka konsumen akan mendekat dan merapat kepada kita. Apapun produk dan jasanya! - Dalam partering, banyak orang yang memiliki bisnis yang menguntungkan, tapi terpaksa berpisah dengan pariner-nya, karena sudah tidak ada lagi rust. - Dalam keseharian, srus¢ bahkan lebih penting daripada /ove. Banyak orang yang saling mencintai tapi terpaksa berpisah, karen sudah tidak ada lagi trust. - Onset bisa merosot. Profit bisa melorot. Tapi “rust? Mestinya tak tergoyahkan dan tak tergantikan! Kembali ke properti. Umar selalu menganjurkan kepada para pekerja untuk selalu menyisakan upahnya untuk membeli ladang alias properti. Kondisi ekonomi saat ini memungkinkan seorang INTRApreneur membeli properti dengan bantuan perbankan. Yang syariah, tentunya. Bagi para ENTREprenear juga akan mudah membangun kekayaannya dengan prinsip- prinsip dasar SpiritualPreneurship. Usahanya akan terbangun perlahan-lahan dengan membangun brand melalui ¢rust, sehingga rasa nyaman masyerakat akan tumbuh terhadapnya. Dia pun mampu membuat produk yang terdaftar dan mendapatkan royalty dari sana. Dia sistemkan. Adapun network adalah ‘tangan raksasa’ bagi para ENTREpreneur. Dia merangkul sesiapa yang diperlukan. Kemudian, selamatkan hasil usahanya dengan properti yang akan menjadi basis bagi kekayaannya Seen) ICC De Ec) Pen Crd secara nafkah. Keajaiban Properti Setideknya, ada tujuh alasan untuk menyukai properti: - Allah tidak menciptakan bumi yang kedua. Dan Allah hanya SEKALI menciptakan tanah (properti). Harga properti cenderung NAIK BERKALI-KALI dan tidak fluktuatif. Ini yang menjadikan properti sebagai investasi terbaik dan teraman. Apapun BISNIS-nya, properti PELINDUNG-nya. Bisnis bagaikan perang, properti bagaikan benteng. Adalah mengerikan, jika maju ke medan perang namun tidak memiliki benteng. Sahabat Nabi kaya-raya melalui properti. Sebagian orang-orang kaya dunia, juga kaya melalui properti. - Properti bisa dibeli dengan UANG ORANG LAIN, Properti TIDAK HILANG meski ditinggal ke mana-mana, asalkan jelas surat kepemilikannya. = Properti memiliki keunggulan 3C (Cashflow, Capital Gain, Collateral) Bagaimanapun, properti adalah /everage terbesar. Dan properti adalah kunei kombinasi terhadap alat /everage lain. Setelah menelaah sejarah para sahabat Nabi, terutama soal kekayaan, akhimya kami menarik kesimpulan bahwa para sahabat Nabi itu memiliki mindset yang sangat kuat tentang properti. Sehingga rata-rata di antara mereka kaya melalui properti. Ketika Abdurrahman bin Auf hijrah ke Madinah dan tidak membawa harta apapun, maka pertanyaan pertama yang ia lontarkan ketika ia ingin membangun kekayaannya adalah, “Di manakah pasar?” Wow, ini adalah pertanyaan yang sangat brilian dan menggambarkan seorang yang memiliki mindset yang sangat kuat untuk bisnis dan properti. Bukan hanya para sahabat Nabi, sebagian besar orang kaya dunia dari dulu hingga sckarang juga karena properti. Hal ini dikarenakan Sang Pencipta tidak menghadirkan bumi yang kedua, sehingga ketersediaannya semakin terbatas dan harganya menjadi semakin mahal. Properti juga merupekan investasi terbaik dan teraman, Harganya tidak fluktuatif, bahkan cenderung naik terus-menerus, kecuali terjadi force majeur. Properti juga sangat powerfir! karena memiliki kemampuan /everage (daya ungkit) yang luar biasa. Saya pribadi (Nasrullah) dari orang yang tidak memiliki pekerjaan, kemudian mendapatkan pengakuan tingkat nasional dari METRO TV hanya dalam 2,5 tahun. Itu didapatkan wasilahnya dari properti. Saya pribadi (Ippho Santosa) pernah membangun perumahan di Batam dan dari situ saya paham sederet aspek dalam bisnis. Properti merupakan kunci kombinasi untuk mendapatkan pengakuan perbankan, asuransi, media massa, dan kepercayaan masyarakat. Selain itu, properti memiliki tiga keuntungan, yaitu cashflow, capital gain, dan collateral. Tentu saja yang kami bicarakan saat ini adalah properti produktif yang merupakan aset, BUKAN properti konsumtif yang merupakan liabilitas. Perlu digarisbawahi benar-benar, tidak semua properti itu aset. Jenis-jenis properti © Properti konsumtif= liabilitas © Properti produktif'=aset Okelah, jika properti begitu bagus, lalu kenapa Amerika dan dunia sekarang ini remuk dan ambruk karena permasalahan properti? Kami ingin memastikan bahwa yang terjadi di Amerika terkait sub-prime morigage bukanlah krisis properti, melainkan krisis keserakahan. Dengan keserakahan sebagai ruh kapitalisme, yah bisnis terbaik sekalipun akan remuk dan ambruk, termasuk properti. Iya kan? Jujur saja, kami bukan abli perihal ekonomi makro, namun dari sekian banyak informasi yang kami pelajari, kegagalan properti di Amerika lebih disebabkan karena mark-up harga dengan keserakahan, menghilangkan aspek prudent (kehati-hatian) dalam aplikasi kredit perbankan, dan juga semangat berhutang yang melampaui batas. Kalau sudah begini, bisnis terbaik sekalipun akan remuk dan ambruk. Selain itu, kegagalan properti di Amerika disebabkan penggunaan sistem ribawi yang diterapkan secara meluas sebagai motor ekonomi di sana. Lambat-laun kebobrokan sistem ribawi ini akan terungkap dan tersingkap. Aristoteles sudah sejak lama mengingatkan sistem ribawi akan menghancurkan sebuah negara... dan akhimya terbukti! Ayat-ayat dalam kitab suei agama Islam, Kristen, dan Yahudi telah lama mengingatkan kita untuk meninggalkan riba dan kembali kepada hukum Sang Pencipta (syariah). Allah, Sang Pencipta yang menjaga alam semesta dari kehancuran, pastilah Dia juga menjaga kita dari kehancuran jika kita menggunakan nilai-nilai dan tuntunan-tuntunan-Nya. Misal, ada ayam yang dicekik, lalu diolah dan disajikan dengan bumbu, selanjutnya dibawa ke hadapan kita. Datang pula ayam yang disembelih dengan bismillah, diolah dan disajikan kepada kita. Pertanyaannya, apa yang lidah dan lambung kita rasakan terhadap dua ayam tadi? Tidak ada bedanya. Boleh dibilang, rasanya sama. Tapi, yang satu haram dan yang satunya lagi halal, Itu adalah hak Allah yang menetapkan hukum, Jika dalam makanan saja Allah mengatur, apalagi sumber makanan, yaitu ekonomi Kegagalan properti di Amerika © Keserakahan tingkat tinggi sebagai ruh kapitalisme © Mark-up harga dengan keserakahan © Menghilangkan aspek prudent © Hutang, hutang, dan hutang (tanpa melihat produktifitas) © Dengan begini, bisnis terbaik pun pasti hancur © Penjaminan berlapis yang berisi kebchongan © Sistem ribawi dan jauh dari syariah, Kenapa harus syariah? - Karena Sang Pencipta yang menjamin sistem - Metafora pemotongan ayam Maka dari itu, kami ingin kembali pada dasar-desar properti yang merupakan rezeki Allah di muka bumi untuk dijaga dan dilestarikan. Jika bisnis properti dengan segala variannya diolah menggunakan ilmu Allah, niscaya Allah akan menggerakannya menuju keselamatan dan kejayaan. Yakin? Sebagai orang beriman, yah sudah semestinya kita yakin, Tidak boleh ragu. Terdapat tiga aliran utama dalam properti: 1. TRADER. Para trader (pedagang) mendapatkan capital gain atau keuntungan dati hasil penjualan properti yang semakin meningkat. Seiring berjalannya waktu dan value added (nilai tambah) yang diberikan, maka nilai properti akan meningkat dan mencetak keuntungan. Broker juga termasuk di sini, di mana ia mengharapkan upah (1jroh) atau yang lebih lazim disebut komisi (fee). Kebanyakan orang menjalankan properti dengan strategi konservatif: beli, diamkan, dan dijual saat harganya tinggi. Flip adalah membeli saat Jaunching sebuah perumahan dan menjual saat perumahan tersebut harganya meningkat. Bisa juga dengan investasi murabahah, yaitu menitipkan dananya kepada developer syariah untuk dibelikan properti yang akan dijual kembali. Hal ini kami lakukan kepada banyak investor 2. INVESTOR PROPERTI. Selain mendapatkan capital gain, para investor properti mendapatkan keuntungan berupa cashflow yang dinikmati setiap bulannya, hasil dari produktivitas prope! tu. Di-bundling dengan perbankan dan asuransi, teknik investasi properti melahirkan sebuah passive income yang sangat menjanjikan. Kami pribadi menjalankan strategi ini terus-menerus. 3. DEVELOPER. Selain capital gain dan cashflow, strategi developer menjanjikan keuntungan lain berupa nilai komponen. Tepatnya bisnis yang bankable dan brand yang jika diolah dengan tepat akan melahirkan keuntungan berlipatganda, Tiga aliran utama: Trader > Capital Gain e Broker e Konservatif e Flip e Investasi Murabahah Investor > Capital Gain + Cashflow ¢ Properti Investor Developer > Capital Gain + Cashflow + Nilai Komponen e Developer Pribadi e Developer Franchise Konservatif vs. Flip Strategi ini banyak dilakoni oleh pemain properti karena logika kerjanya yang sederhana, Pemahaman mereka, tch properti tidak mungkin turun harganya, Para pemilik dana dengan cerdas akan menabung hartanya dalam bentuk properti, agar uangnya tidak tergerus inflasi, bahkan bisa meningkat secara drastis. Tidak diperlukan keahlian dan kecerdasan khusus untuk strategi ini. Hanya saja, ada beberapa catatan penting: 1. Tentukan lokasi yang terbaik. Orangtua kami sejak dulu selalu mengingatkan untuk membeli properti pada tempat yang banyak bekas kaki orang. Pernyataan ini kami pahami dengan banyak makna: lokasi strategis, akses jalan, properti produktif, kehati-hatian, faktor pemicu supply and demand, berupa universitas, perkantoran, pasar, pabrik, dan lain-lain. Semakin baik lokasi semakin nyaman pula hati. Sekiranya syarat-syarat ini terpenuhi, yakinlah investasi kita akan berbuah. Terus, sebisa mungkin kita mengetahui prospek wilayah ke depan dan trend yang berlaku sekarang. Orangtua kami sering mengumpulkan peta 10 tahun kemudian, hanya untuk mengetahui lokasi properti terbaik. 2. Likuiditas properti. Pastikan bahwa properti yang kita beli di kemudian hari akan mudah terjual sekiranya diinginkan. Faktor utama dalam likuiditas adalah lokasi dan value added yang ditambahkan pada properti tersebut. Kelemahan utama properti adalah likuiditasnya. Maka hal yang lazim terjadi, yah penjual mengorbankan harganya jika membutuhkan uang cepat (BU). Tidak menutup kemungkinan kita akan melakukan hal serupa di kemudian hari. Maka dari itu, perkecil resiko ini dengan memilih properti terbaik. 3. Perencanaan keuangan keluarga. Karena sifat properti yang wn-liquid, maka berhati-hatilah pada perencanaan keuangan keluarga. Tidak jarang para pemain properti mengorbankan kenyamanan dan kebahagiaan keluarganya demi investasi jangka panjang di properti. Padehal, mana yang lebih betharga? Keluarga atau properti? Bijaksana dalam urusan ini adalah hal yang paling kami anjurkan. Strategi Konservatif: © Prinsip umum Beli dan biarkan tumbuh sendiri © Menjadi tabungan hari tua © Jual saat dibutuhkan dan saat harga sudah tinggi © Yang perlu diperhatikan e Lokasi © Likuiditas properti © Fasilitas, akses, kenyamanan, desain, kualitas bangunan, dll © Perencanaan keuangan rumah tangga Selanjutnya, strategi flip. Strategi ini masih dekat-dekat dengan strategi konservatif. Jika strategi konservatif lebih ke jangka panjang, maka strategi flip mengambil keuntungen dalam jangka pendek. Mana yang lebih baik? Yah tergantung kemampuan dan preference. Strategi ini memanfaatkan peluang berupa banyaknya properti yang dijual oleh developer seperti perumahan, ruko-ruko, kios, atau properti seken yang ingin dijual cepat (mungkin BU) dengan mengorbankan harganya. Jika strategi konservatif menunggu waktu lama dan menggunakannya sebagai tabungan masa tua, maka strategi jlip adalah strategi dagang yang lebih cerdas. Di sini ada beberapa catatan dan tips strategi yang boleh dipertimbangkan: 1. Sekiranya Anda bankable (dinilai layak oleh bank), maka gunakanlah bank syariah untuk memberikan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) kepada Anda. Dengan menggunakan KPR, maka dana cash Anda bisa digunakan untuk membeli beberapa unit. Ini lebih baik dibandingkan hanya membeli satu unit. Jika i dijual, bisa dilakukan dengan cara over credit. 2. Lokasi adalah hal yang terus diulang-ulang dalam bisnis properti. Memang begitulah adanya. Karena kejelian dalam hal lokasi, akan membuahkan hasil yang maksimal, terlebih-lebih lagi dalam strategi flip yang mengutamakan penjualan dalam jangka pendek. 3. Jika Anda membeli dari pengembang (developer) baik itu perumahan maupun properti produktif, maka pastikan dulu kredibilitas pengembang tersebut. Tidak jarang, konsumen tertipu karena pengembang yang nakal dan akhirnya membuat investasinya sia-sia. 4. Semakin banyak faktor pemicu supply and demand, desain yang artistik, fasilitas, akses dan kenyamanan yang include dalam properti, maka semakin likuid properti itu. Dalam properti dikenal perception magic (keajaiban persepsi). Dengan menambah cat, tanaman, detail tertentu dalam properti, maka properti tersebut semakin menarik dan harganya semakin tinggi. Nah, ini bisa digunakan untuk menambah likuiditas properti Anda Strategi Flip: © Prinsip umum © Beli saat harga rendah (launching), jual dengan harga tinggi saat established © Gandeng bank syariah untuk KPR © Yang perlu diperhatikan e Lokasi © Kredibilitas pengembang © Likuiditas properti (fasilitas, akses, kenyamanan, isu, desain, mutu bangunan, dll) Arik agar 90% KPR disetujui: + Adanya cashflow dan bukti sumber cashflow + Adanya rekening tabungan dan NPWP + Adanya sejarah kredit yang bagus + Pengajuan ke banyak bank + Pengajuan di waktu yang tepat Trik-trik membeli properti murah: + Iklan (butuh vang, pindah kota, gono-gini) + Bank (bagian kredit) dan badan lelang + Properti jelek di lokesi bagus + Harga perdana dari developer + Ketika terjadi force majeur Salah satu contoh strategi flip yang kami bisa sharing kepada Anda adalah Flip Millionaire. Untuk hal ini, Anda harus sudah memiliki modal, katakanlah RpSOOjuta. Ini tidak sesulit yang Anda bayangkan, Jika Anda karyawan di sebuah perusahaan yang bonafide, Anda bisa mendapatkan pinjaman bermarjin rendah dari perusahaan Anda. Jike orang lain menggunakan pinjaman itu untuk keperluan konsumtif, nah berbeda dengan Anda yang menggunakannya untuk kepentingan produktif, Misalnya, Anda meminjam RpS00juta dengan marjin 6%, terus masukkan dana tersebut ke deposito syariah yang juga bermarjin 6%. Maka dalam hal ini, Anda telah mengunei resiko, bahwa dana itu aman terparkir di bank, tidak mungkin hilang insya Allah, Untuk pembayaran marjin ke kantor, Anda juga sudah aman, karena bank syariah memberikan keuntungen yang “impas”. Untuk perhitungan sesederhana ini, Anda tidak harus jago matematika dan akunting. Karena memang ini sangat sederhana dan common sense. Nah, dengan modal ini Anda bisa bergerak. Dapatkan properti yang hot dea! (yang dijual BU oleh penjualnya), katakan misalnya harga pasar Rp6OOjuta, tapi dijual Rp#O0juta oleh pemiliknya, Istilahnya, under value. Di sini, Anda bisa langsung mengajukan back to back ke bank tempat dana Anda diparkir. Dengan strategi ini, Anda tidak menggunakan dana Anda, melainkan dana bank. Bahkan, Anda juga mengunci dana bank tersebut menjadi properti, insya Allah jauh lebih aman Back to back di bank syariah bisa mencapai 90% dari dana deposito, jadi yang bisa cair adalah Rp450juta. Dana RpS0juta, Anda gunakan untuk merenovesi properti tersebut. Dan dalam 4 bulan, Anda bisa menjual dengan harga pasar senilai Rp600juta. Anda langsung untung Rp SOjuta. Masukkan dana untung tersebut menjadi deposito tambahan. Anda ulangi langkah ini, maka dana Anda berkembang 100% dalam satu tahun. Flip Millionaire. Punya dana Rp500juta di deposito syariah Dapat properti hor deal seharga Rp400juta Back 0 back 90% dari deposito = Rp450juta Rp5Ojuta untuk renovasi (Property Value Engineering) Setelah 4 bulan, dijual Rp6OOjuta, laba Rp1SOjuta (33%) Masukkan seluruhnya dana kembali ke deposito Lakukan kembali pada properti kedua, Dalam setahun, dana Anda berkembang 100% Selamat! Anda sudah jadi Flip Millionaire! Investor vs. Developer Kita lanjut. Strategi investor properti ini lebih dalam dan lebih cerdas dibandingkan dengan strategi-strategi sebelumnya, Para investor properti menggunakan instrumen lain, selain properti, untuk menghadirkan /everage (daya ungkit) dalam membangun kekayaannya. Yaitu bisnis produktif, perbankan, dan asuransi. Strategi ini dimulai dengan pencarian properti produktif yang dijual di bawah harga pasar (under value). Ada banyak alasan untuk menjual properti, seperti sudah tidak sanggup mengurus lagi, ingin ke luar negeri, dililit hutang yang mencekik, cerai (gono-gini), sakit keras, bagi-bagi warisan, anak masuk universitas swasta, dan sebagainya. Ini bukan berarti kita memanfaatkan kelemahan orang, tapi sebenarnya kita malah turut membantu mereka keluar dari masalahnya. Bayangkan, sekiranya properti mereka tidak terjual, yah mereka makin terperosok dalam masalahnya. Perlu dicatat bahwa pembeli properti tidak banyak, sementara properti yang dijual dengan kriteria di atas sangatlah banyak. Sehingga wajar-wajar saja, jika mereka menjual di bawah harga pasar. Dalam syariah, jual-beli akan memenuhi syarat jika keduanya ridha (antarodhin), tanpa paksaan, dan tiada unsur kezaliman di dalamnya. Di sini, bukan kita yang memaksa mereka menjual murah, melainkan kemauan mereka sendiri Karena yang dibeli adalah properti produktif, maka properti ini menghasilkan cashflow. Properti jenis ini banyak sekali seperti kos-kosan, kios, bengkel, mini market, klinik, dan sebagainya. Dengan membeli properti ini, seorang investor properti dapat menggandeng bank, dan biarkan hasil dari properti produktif itu yang mencicil ke bank. Di sini, properti bethasil membiayai dirinya sendiri. Diiringi hitung-hitungan yang cerdas, maka seorang investor properti bahkan mendapatkan cashflow yang melebihi cicilan ke bank syariah dan kelebihannya dihitung sebagai passive income. Lumayen. Terkait strategi ini, pastikan bahwa kita mengambil asuransi jiwa dan kebakaran. Jika terjadi apa-apa tethadap kita dan properti kita, maka anak cucu kita tidak akan terlilit hutang. (Asuransi syariah diizinkan oleh Dewan Pengawas Syariah. Fatwa mereka layak kita dengarkan, karena mereka adalah kumpulan orang yang memiliki ilmu pun integritas. Ada ijtihad di sana, Tidak sepotong-sepotong seperti pendapat orang awam.) Strategi Investor Properti: © Prinsip umum © Beli properti menggunakan bank syariah © Biarkan tumbuh senditi, jadikan tabungan ¢ Hidupkan dengan cashflow © Cashflow yang mencicil ke bank Yang perlu diperhatikann © Lokasi © Cashflow mampu menutupi cicitan © Contoh © kos-kosan © Beli rumah second yang sudah ada cashflow-nya Salah satu contoh strategi yang bisa kami sharing-kan di sini adalah strategi seorang pegawai dengan gaji gabungan suami-istri sebesar Rp7juta (misalnya suami Rp4juta, istri Rp3juta) berpotensi menjadi miliarder hanya dalam waktu 1,5 tahun, Selama ini, karyawan menggunakan cara ini untuk membeli properti Konsumtif. Nah, Anda berbeda, soalnya Anda menggunakannya untuk membeli properti produktif. Caranya? Dengan gaji tersebut, Anda bisa mendapatkan properti dengan cicilan Rp2,8juta per bulan (KPR) di bank syariah. Misalnya, Anda beli sebuah kios pinggir jalan dengan usaha bakso. Maka, cicilan Anda bisa terbayarkan dengan hasil usaha bakso tersebut yang misalnya senilai Rp2,8juta juga per bulan. Ini yang disebut sebagai properti produktif, bahwa properti itu menghidupi dan membiayai dirinya sendiri. Kalau sudah begini, baru boleh disebut aset. Sebagai catatan, strategi ini harus dipastikan membawa hasil. Jika tidak, yang terjadi ‘Anda memiliki beban cicilan Rp2,8juta yang harus diambil dari gaji Anda setiap bulan selama bertahun-tahun. Ini berat. Sering terjadi, karyawan langsung menerapkan strategi ini dengan asumsi dan prediksi yang keliru. Blak-blakan saja, saran kami, Anda harus belajar menjadi entrepreneur juga. Mau atau tidak mau, ilmu bisnis Anda mesti ditambah. Yah, inilah modal utama dalam menjalankan dan menyukseskannya. Nah, jika properti itu terus konstan penghasilannya dan Anda juga masukkan dana pemasukan usaha bakso tersebut ke bank, maka siap-siaplah, Anda bisa menduplikasi strategi ini ke properti kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Katakanlah, jeda tiap membeli properti sckitar 6 bulan, maka Anda menjadi miliarder (Rp25Ojuta x 4 properti) dalam waktu 2 tahun, Properti seminim-minimnya naik nilainya setiap tahun 15%, maka hasil investasi Anda pun beranjak naik setiap tahunnya. Jika terjadi apa- apa pada Anda di tengah perjalanan, maka asuransi akan melunasi pinjaman Anda dan anak Anda tidak mewarisi hutang. Bahkan sebaliknya, mewarisi aset properti produktif yang menghasilkan setiap bulannya. Menarik! Menjadi Miliarder dalam 2 tahun: © Gaji Rp7juta (gabungan suami istri) © Beli properti produktif Rp25Ojuta, cicilan Rp2,8juta per bulan © Hidupkan dei n bisnis, penghasilan RP2,8juta per bulan © Gaji yang dibawa ke rumah (THP) tetap Rp7juta © Dibuat konstan selama 6 bulan © Beli properti ke-2, lakukan hal yang sama © THP tetap Rp7juta, dibuat konstan selama 6 bulan sama © Beli properti ke-3 dan ke-4 dengan jurus yan ¢ Selamat! Anda menjadi miliarder! Lebih lanjut dari strategi investasi properti adalah menjadi seorang developer. Kami memulai perkenalan dengan dunia properti, langsung masuk ke strategi ini. Namun, kami sarankan Anda melengkapi dengan berbagai ilmu yang erat kaitannya dengan strategi ini, seperti kemampuan negosiasi, pemahaman perizinan, pengelolaan masyarakat, pemahaman konstruksi, pemasaran real estate, dan seterusnya. Kami tidak mengatakan bahwa Anda harus mengambil semua kursus berkaitan dengan itu. Tidak. Tapi, dengan menggandeng rekan bisnis yang mengisi kekosongan dan kekurangan kita, hal itu pun sudah memadai, asalkan Anda siap belajar dan berbagi. Yah, itulah konsekuensi Anda sebagai pemula yang belum memahami dan menguasai semuanya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: . Belilah tanah dengan cara tunai bertahap atau kerjasama. Sepengalaman kami, membeli dalam bentuk cash tidak beroleh keuntungan yang maksimel dan optimal. 2. Jika diperlukan modal, Anda tidak perlu menggunakan dana sendiri. Dengan kepercayaan, proposal yang lugas, dan silaturahim dengan calon-calon investor yang sudah Anda kenal, niscaya Anda akan mendapatkan amenah untuk mengelola dana mereka, Kuneinya adalah apakah uang mereka aman dan menguntungkan di tangan Anda? Jawablah dengan nada pasti. Sekali lagi, Iokasi adalah hal utama yang menghidupi properti, Salah atau keliru dalam memilih lokasi, akan sangat fatal efeknya dalam strategi developer ini 4. Cashflow adalah darah yang menjamin aliran bisnis dalam developer. Penjagaan yang ketat dan disiplin tehadap cashflow akan mengawal keberhasilan. w . Selain lokasi, teknik-teknik pemasaran terapan akan menjamin keberhasilan. Kami sarankan Anda untuk belajar dan menguasai teknik-teknik pemasaran terapan yang teruji. Strategi developer: © Prinsip umum e Beli tanah dengan cara kerjasama atau bayar bertahap © Gandeng investor, dengan kekuatan brand, rust, dll e Develop tanah, dengan menggandeng para teknisi e Yang perlu diperhatikan © Lokasi © Cashflow e Marketing e Legalitas tanah (hati-hati dengan sengketa dan tanah girik) Pilihan pemain properti: ¢ Karyawan (INTRApreneur) © Flip © Jadi investor properti e Investasi Murabahah © Pengusaha (ENTREpreneur) e Konservatif e Spekulan e Jadi investor properti Jadi developer pribadi e Jadi developer franchise e Investor properti + bisnis (yang menghidupkan cashflow) e Pengangguran dan ibu rumahtangga e Jadi broker properti © Jadi developer + punya koneksi investor e Rintis usaha + buat bankable + jadi investor properti Karyawan vs. Pengusaha Sejauh ini, kira-kira di mana posisi Anda? Kami ingin menegaskan bahwa di manapun posisi Anda saat ini, Anda bisa menjalankan teknik properti ini. Karena memang Umar memiliki nasihat yang berbeda-beda kepada para sahabatnya. Kepada para pejabat, nasihatnya adalah, “Jangan habiskan upahmu, belikan lahan (properti).” Kepada para pejuang di medan jihad, Umar menasihati ager tidak mengurus properti, tetapi pergi berjihad dan menyerahkan propertinya kepada mereka yang tidak pergi berjihad. Kepada para pengusaha (entrepreneur), Umar menugaskan untuk memutar dana yang ada pada masyarakat. Bahkan harta anak yatim pun harus dikelola agar bermanfaat (Rujukan Fikih Ekonomi Umar). Sebagai seorang karyawan (INTRApreneur), aset Anda akan diakui oleh bank syariah dan bisa mendapatkan pinjaman yang digunakan untuk berstrategi properti. Langsung saja, Anda dapat langsung menerapkan strategi lip, menjadi investor properti, atau jika Anda ingin ‘main aman’ bisa menitipkan dana kepada seorang pemain properti yang amanah dengan akad investasi murabahah, Orchid Realty menerima dana investasi seperti ini dengan margin yang lumayan Sebagai seorang pengusaha (ENTREpreneur) strategi yang dapat Anda mainkan lebih beragam, Mulai dari strategi konservatif, investor properti, developer pribadi dengan merintis brand Anda sendiri, developer franchise dengan menggunakan brand yang sudah kuat di masyarakat, atau menggabungkan bisnis Anda yang sudah berjalan dengan strategi investor properti Jika Anda mehasiswa, pengangguran, atau ibu rumah tangga, Anda bisa memulainya dengan menjadi broker properti, mulai merintis jaringan investor, dan menjadi developer. Atau merintis usaha, membuat usaha itu bankable, dan menjadi investor properti. Pilihan ada di tangan Anda. Beberapa tips kami untuk para INTRApreneur: Ie Ciptakanlah karier terbaik dengan brand (citra diri) dan royalty, melalui trust (kepercayaan), altruisme (pengorbanan), dan network. Setelah itu, tahan diri Anda untuk membeli properti konsumtif. Saran kami, sebisa-bisanya belilah dulu properti produktif. Setelah Anda memiliki beberapa properti produktif, maka silakan untuk membeli properti konsumtif untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Jadikan gaji sebagai basis untuk pembelian properti produktif dengan meminjam dana ke bank syariah. Perlu kami tegaskan bahwa pinjaman untuk produktif bahkan dianjurkan dalam Islam. Dalam sebuah hadits Nabi bersabda, “Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual-beli tidak secara tunai, mugaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual,” (HR Ibnu Majah). Dengan penghasilan Anda yang mapan di sebuah perusahaan, membuat Anda bankable. Sayang, jika tidak dimanfaatkan. Sisakan waktu untuk mengelola properti produktif Anda. Kami selalu mengungkapkan “Pensiun-lah dulu, baru bekerja keras.” Yang maksudnya pensiun adalah mendapatkan properti produktif, lalu bekerja keras menghidupi properti itu agar bisa menghasilkan passive income Dengan sedikit kreativitas, nilai properti Anda akan meningkat dan menambah penghasilan passive income Anda, Dengan pengecatan, menambah internet, menambah AC, dan seterusnya, akan memicu peningkatan pendapatan. Ciptakan cashflow yang stabil pada properti yang telah Anda beli, dan kemudian beli lagi properti produktif dengan cara yang sama. Berapa banyak properti produktif yang bisa Anda beli? Peraturan di Indonesia memungkinkan hingga 5 properti. Dan itu bisa diperoleh dengan gaji Anda. Memang perbankan berusaha melakukan pembatasan-pembatasan (misalnya perhitungan rasio), namun ini bisa diatasi dengan peningkatan gaji dan hasil dari properti produktif. Strategi INTRApreneur: © Ciptakan karier terbaik dengan brand, trust, dl © Miliki dulu properti produktif, sebelum properti konsumtif © Jadikan gaji sebagai basis untuk pembelian properti produktif dengan meminjam dana ke bank syariah © Sisakan waktu untuk mengelola properti produktif Anda © Ciptakan kreativitas terhadap properti produktif Anda © Ciptakan dulu cashjlow stabil, baru memulai langkah berikutnya Contoh untuk INTRApreneur: Seorang profesional (sebutlah Andi) dengan gaji Rp1 Sjuta per bulan. Dalam sebuah pencarian di koran dan di Google, dia mendapatkan properti produktif berupa kos-kosan yang dijual murah seharga Rp400juta rupiah. Nilai real properti itu adalah Rp8OOjuta. Properti itu dijual karena pemilik sudah terlalu tua, anak-anaknya sudah menikah, dan pindah ke luar negeri. Sudah sepuluh orang menawar namun tidak ada yang jadi. Si pemilik sudah terlalu lelah dan ingin propertinya cepat laku. Wajar-wajar saja jika akhirnya ia menawarkan propertinya dengan harga yang lebih rendah. Hasil dari kos itu adalah Rp6juta sebulan. Rincinya, dari sewa 12 kamar (per kamar Rp400ribu sebulan) dan dari kantin bersistem bagi hasil dengan untung bersih Rp1,2juta sebulan, Diajukan ke bank syariah dan cicilannya adalah Rp5, juta sebulan. Cicilan ini bisa di-cover dari hasil properti itu senditi. Akhirnya Andi mendapatkan keuntungan: © Dari cashflow positif (Rp6juta minus Rp5,Sjuta) = RpSOOribu © Dari capital gain (misal 10% per tahun) = Rp4Ojuta atau Rp3,3juta per bulan. © Total keuntungan = Rp3,8juta per bulan. Dengan properti ini, pendapatan Andi meningkat menjadi Rp18,8juta per bulan, tanpa harus keluar kerja. Bandingkan jika gaji sebesar Rp1 Sjuta itu hanya habis dikonsumsi. Kreativitas yang bisa dibuat: - Kos itu ditambah wi-fi, sehingga sewa bulanan meningkat - Kantin langsung diambil-alih dan mengambil tukang masak dari daerah, ‘maka keuntungan dari kantin pun meningkat. Boleh juga dibuka usaha Jaundry untuk memenuhi kebutuhan penghuni-penghuni kos. Dan masih banyak kreativitas lain yang dapat dibuat. Contoh INTRApreneur Gaji Rp1Sjuta per bulan Beli properti produktif seharga Rp 400 juta via bank syariah Cicilan Rp3,3juta sebulan Hesil properti produktif Rp6juta sebulan Keuntungan © Cashflow = Rp 500 ribu © Capital Gain 10% per tahun = Rp4Ojuta atau Rp3,3juta per bulan © Total keuntungan Rp3,Sjuta Total income = Rp18,Sjuta per bulan Bandingkan jika gaji habis dikonsumsi Tak jauh berbeda dengan INTRApreneur, para ENTREpreneur dapat melakukan tips- tips berikut i 1. Ciptakanlah usaha terbaik dengan brand (citra diri) dan royalty, melalui trust (kepercayaan), system, altruisme (pengorbanan), dan network. 2. Berjuanglah sekuat tenaga agar usaha yang dijalankan memperoleh pendapatan yang stabil, administrasi yang rapi schingga dapat pengakuan dari bank (bankable), dan bisa membeli properti dengan cara investor properti. 3. Tahan diri Anda untuk membeli properti konsumtif. Sebaliknya, belilah dulu properti produktif. Setelah Anda memiliki beberapa properti produktif, maka silakan membeli properti konsumtif untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. 4. Jadikan usaha Anda sebagai basis untuk pembelian properti produktif dengan meminjam dana ke bank syariah. Dengan penghasilan Anda yang mapan dalam memiliki perusahaan, insya Allah membuat Anda bankable. Sayang sekali, jika tidak dimanfaatkan. 5. Milikilah properti sebagai basis usaha yang rigid dan kokoh. 6. Ciptakan merek sendiri, pun ciptakan pelanggan-pelanggan setia yang akan menjadi passive income bagi Anda. 7. Dengan sedikit kreativitas, nilai properti Anda akan meningkat dan passive income Anda akan bertambah, Dengan pengecatan, menambah internet, menambah AC, dan seterusnya, akan meningkatkan pendapatan Anda. 8. Ciptakan cashflow yang stabil pada properti yang telah Anda beli, dan kemudian beli lagi properti produktif dengan cara yang sama. Berapa banyak properti yang bisa Anda beli? Peraturan di Indonesia memungkinkan hingga 5 properti. Dan itu bisa didapat dengan usaha Anda. 9. Memang pihak bank berusaha melakukan kekangan-kekangan (misalnya perhitungan rasio), namun ini bisa disolusikan dengan peningkatan keuntungan usaha dan hasil dari properti produktif. Strategi ENTREpreneur: Ciptakan usaha terbaik dengan brand, trust, dll Jadikan usaha itu bankable sehingga dapat membeli properti id Miliki properti sebagai basis usaha yang rig Ciptakan merek Anda sendiri, ciptakan pelanggan Ciptakan kreativitas terhadap properti produktif Ciptakan cashflow stabil pada properti produktif, baru memulai langkah berikutnya Contoh untuk ENTREpreneur: - Seorang pengusaha percetakan (sebutlah bernama Sugeng) dengan hasil usaha Rp! 5juta per bulan. - Dalam sebuah pencarian di koran dan Google, dia mendapatken properti produktif berupa gudang percetakan beserta mesin-mesinya yang dijual murah seharga Rp40Ojuta rupiah. Nilai real properti itu adalah Rp8OQjuta. Properti itu dijual karena pemilik sudah terlalu tua, tak mampu mengurus lagi, dan terlilit hutang yang herus dibayar dua bulan lagi. Sudah sepuluh orang menawar, namun tidak ada yang jadi. la sudah terlalu lelah dan ingin propertinya cepat laku. Maka ia pun menawarkan propertinya dengan harga yang lebih rendah. Hasil bersih dari percetakan itu adalah Rp1Ojuta sebulan, ditambah dengan jaringan percetakan yang sudah ada. Sugeng membayangkan dapat menambah penghasilannya menjadi Rp25juta sebulan. Diajukan ke bank syariah dan cicilannya adalah Rp5,5juta sebulan. Cicilan ini bisa di-cover dari hasil properti itu sendiri. - Akhirnya Sugeng mendapatkan keuntungan: © Dari cashflow positif (Rp10juta minus Rp5,5juta) = Rp 4,5 juta © Dari capital gain (misal 10% per tahun) = Rp4Ojuta atau Rp 3,3 juta per bulan © Total keuntungan ~ Rp7,8juta per bulan. - Dengan properti ini, pendapatannya Sugeng meningkat menjadi Rp22,8 juta per bulan, tanpa perlu menelantarkan usaha yang sudah ada. Bandingkan jika hasil usaha sebesar Rp1Sjuta hanya habis dikonsumsi. Contoh ENTREpreneur: Usaha percetakan, hasil usaha Rp|Sjuta sebulan Tempat usaha masih sewa Beli properti produktif seharga Rp400juta via bank syariah Cicilan Rp5,sjuta sebulan Hesil tambahan dari properti produktif Rp6juta sebulan Keuntungan © Cashflow = Rp 500 ribu © Capital Gain 10% setahun = Rp40juta atau Rp3,3juta sebulan © Total keuntungan = Rp3,Sjuta © Total income = Rp18,8juta Bandingkan jika hasil usaha habis dikonsumsi Perkenalan pertama kali kami dengan dunia properti, mengantarkan kami pada keuntungan yang lumayan. Berawal ada penawaran tanah seluas 3.000 m persegi. Sudah 4 tahun ingin dijual, namun belum laku-laku juga. Kami sampaikan bahwa dengan menjual tanah seluas itu, jauh lebih sulit dibandingkan dengan menjualnya secara terpisah-pisah dan di-kavling. Akhirnya, si pemilik tanah setuju. Cukup dibayar sebesar 8% dari nilai properti itu dan sisanya dibayarkan bertahap. Secara prinsip, sebenarnya dengan kerjasama itu, kami dapat modal usaha sebesar 92% dari pemilik tanah. Inilah yang disebut sebagai financing by owner. Pemilik tanah itu yang memberikan modal kepada kita. Untuk membayarkan 8% uang muka dan bridging (dana operasional), kami mengajak teman untuk investasi di proyek ini. Karena bentuknya real, yaitu tanah, maka lebih mudah mengajak para investor untuk bergabung. Jika terjadi kegagalan, toh masih mendapatkan aset, berupa tanah itu sendiri. Perjanjian diikat di hadapan notaris untuk mengamankan semua pihak. Karena saat itu kami belum paham seluk-beluk dunia developer dan belum dekat dengan perbankan, maka kami bermitra dengan teman yang sudah lebih dulu berkecimpung sebagai developer. Dengan mengorbankan sedikit keuntungan, kami mendapatkan akses ke perbankan, mendapatkan ilmu tentang developer, dan menjamin bahwa bisnis ini kecil kemungkinan untuk gagal karena sudah bersama ahlinya. Contoh kecil: © Ada tanah mau dijual, sudah 4 tahun belum laku © Kami ajak kerjasama, buat kavling-kavling (dapat modal) © Kami ajak para investor (dapat modal) © Kami ajak teman yang paham developer (dapat ilmu) © Kami ajak bank kerjasama (dapat «rust dan pembiayaan) © Kreatif dalam menjual (dapat cashflow dan untung) e Berula ‘puluban kali” Kreativitas dalam properti adalah hal yang mampu meningkatkan keuntungan dan keterjualan, Itulah yang terus kami asah dan akhirnya kerjasama seperti ini berulang terus-menerus sampai kami dapat membeli 10 hektar tanah dalam waktu 3 tahun dan menjadi developer dengan brand sendiri, The Orchid Realty, The First Islamic Property Developer in Indonesia versi Metro TV. Alhamdulillah. Salah satu proyek Orchid Group Menjemput Keajaiban Sekarang, kita sampai di penghujung buku ini. Semoga membawa manfeat dan berkah yang sebesar-besarnya untuk kita semua. Aamin. Silakan di-review, dipelajari, dan yang paling penting, diterapkan. Seperti kata pepatah, “No action, nothing happens. Take action, miracle happens.” Jika Anda tidak beraksi maka tidak ada yang terjadi, namun jika Anda langsung beraksi maka keajaiban akan terjadi. Kali ini kami memiliki anjuran berbeda dengan buku-buku kami sebelumnya. Begini. Sekiranya teman Anda berminat dengan buku ini, silakan ingatkan dia untuk membelinya sendiri, Kalau beli sendiri, orang akan lebih serius dan lebih menghargai ilmu. Pengalaman kami sharing untuk ratusan ribu orang di berbagai negara, mereka yang gratisan sangat sulit beroleh perubahan, Jika Anda masih ingin mengikuti materi ini secara live dan diskusi langsung dengan kami, maka silakan ikuti training kami, di antaranya #KayaMelaluiProperti dan MagnetRezeki, ada trik-trik properti lain yang akan kami sampaikan. Silakan buka hashtag ini di twitter. Insya Allah training-nya akan memberikan pemahamen yang lebih mendalam, apelagi disertai tanya-jawab, games-games dan simulasi yang edukatif. Adapun jadwal training kami dapat dilihat di twitter kami: @ipphoright dan @NastullahOrchid. Akhirnya, tiada gading yang tak retak. Materi buku ini akan selalu kami perbaharui, demi tanggung-jawab dan mutu yang lebih baik lagi. Pembaca dipersilakan memberi kritik dan input kepada kami melalui twitter. Yang lebih penting lagi, mohon doanya juga untuk kedua penulis dan seluruh pembaca. Demikianlah, terima kasih atas segala perhatian dan kepercayzannya. Sukses untuk Anda. SALAM BERKAH BERLIMPAH.

You might also like