Professional Documents
Culture Documents
5329 301 10732 2 10 20171010 PDF
5329 301 10732 2 10 20171010 PDF
ABSTRACT
Most people are often doing indoor activities that they demand indoor comfort
to carry out better, calmer, and comfortable activities. This study aims to assess the
change of room temperature towards time in Building 3 FKIP Jember University. The
research was conducted in lecture room number 35C 201, 35B 203, 35B 101, and 35E
105Building 3 FKIP Jember University. The method used was adescriptive method.
Data was analyzed using One-Way Anova using SPSS 22. The results of this study
indicate that the ambient temperature in the room changes by time, in general it
appears that the room temperatureat 06.00 until 17.00 had a p-value (significance)
<0.05, which means there is a significant temperature difference. However, there are
several variables that had a p-value (significance) ≥ 0.05 that means no significant
temperature difference. The average temperature measurement shows that the highest
average is in room 35C 201 (28,445oC), while the lowest is in 35E 105 (27,8oC). The
average temperature of the four rooms scored above optimal comfort scale, which is
28.1oC, or higher. The lowest average temperature is obtained at 06.00 WIB with 26oC
and the highest average is at 13.00 that reached 29,525oC
305
306 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 3, September 2017, hal 305-311
lapisan yang menyelimuti bumi. Inilah afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri
rincian energi yang memantul ke bumi lagi : Djamarah, 2008: 175). Hal yang
a. 25% : dipantulkan awan dan partikel mempengaruhi kegiatan belajar siswa
partikel lain, diantaranya adalah waktu sekolah. Waktu
b. 25% : di serap oleh awan, sekolah menurut Slameto (2003:68) adalah
c. 45% : di serap oleh permukaan bumi, “waktu terjadinya proses belajar mengajar di
d. 10% : dipantulkan lagi oleh permukaan sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
bumi. sore maupun malam hari”. Menurut Dalyono
Bumi sendiri di lapisi oleh selimut (2005:245), waktu masuk sekolah siang,
yang di namakan lapisan atmosfer. Dengan sore, atau malam hari dapt menyebabkan
adanya gas rumah kaca, akan ada partikel belajar anak kurang optimal karena energi
yang melayang di antara bumi dan lapisan sudah berkurang dan kondisi udara yang
atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan relatif panas dapat mempercepat kelelahan.
panas bumi memantul dari panas bumi yang Nummenmaa dkk. pada akhir 2013
harusnya di bawa keluar, namun panas bumi menyatakan bahwa persepsi emosi seperti
kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik marah, takut, bahagia, sedih, dan
dan akhirnya menghangat. Adanya efek semacamnya dapat dipetakan menjadi
rumah kaca yang memantulkan panas warna-warna yang terkait dengan aktivitas
kembali ke bumi memang menaikan suhu di tubuh saat itu, termasuk di dalamnya adalah
dalam bumi. Pada awalnya bumi hanya yang dipengaruhi oleh faktor suhu tubuh
menghangat saja. Namun jika terus berlanjut, pada bagian tertentu. Satu hal yang sangat
bumi bukan hanya menghangat tapi juga jelas yaitu keadaan lingkungan yang tidak
memanas yang sifatnya mengglobal nyaman sangat mempengaruhi perilaku
(Anonymous, 2016). manusia. Manusia akan beradaptasi melalui
Manusia selalu berupaya untuk perilakunya disesuaikan kondisi lingkungan
mencari kondisi nyaman terhadap saat itu.
lingkungan. Dewasa ini hampir semua orang Susanti dan Aulia (2013)
menghabiskan 90% waktu mereka di dalam menyatakan bahwa arah bangunan yang
gedung atau ruang. Oleh karena itu, menghadap atau membelakangi sinar
pengaturan suhu menjadi sangat penting matahari bepengaruh terhadap kenyamanan,
untuk kenyamanan dan kesehatan yang selain itu letak maupun jumlah ventilasi
optimal. Salah satu faktor kenyamanan yang terkait dengan pertukaran udara juga
proses belajar mengajar ditentukan oleh berpengaruh terhadap kenyamanan. Seiring
keadaan lingkungan tempat dimana proses kemajuan teknologi, dalam mengusahakan
tersebut dilakukan. Suhu yang terlalu panas lingkungan menjadi lebih nyaman secara
atau dingin dan tingkat kelembaban yang termal, salah satu caranya adalah dengan
tinggi atau rendah dapat menyebabkan memasang mesin penyejuk yang biasa
ketidaknyamanan bagi penggguna ruangan. dikenal dengan Air Conditioner (Satwiko,
Tingkat kenyamanan lingkungan belajar juga 2008).
mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, Kenyamanan terdiri atas
politis, dan nilai-nilai. kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik.
Belajar adalah serangkaian kegiatan Kenyamanan psikis yaitu kenyamanan
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu kejiwaan (rasa aman, tenang, gembira, dll)
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari yang terukur secara subyektif. Sedangkan
pengalaman individu dalam interaksi dengan kenyamanan fisik dapat diukur secara
lingkungannya yang menyangkut kognitif, obyektif, yang meliputi kenyamanan spasial,
Sarinda, Analisis Perubahan Suhu… 307
105 (27,8oC). Berdasarkan hasil analisis itu ruangan sedang kosong, tidak ada
menggunakan One-Way Anova suhu ruang perkuliahan dan kipas angin dibiarkan
terhadap perubahan waktu secara umum menyala. Sedangkan perubahan suhu yang
tampak bahwa suhu ruangan pada pukul terjadi secara signifikan dikarenakan pada
06.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB saat itu sedang ada kegiatan perkuliahan di
memiliki nilai p (signifikansi) < 0,05. Sesuai dalam ruangan. Tidak hanya itu, posisi
dengan kriteria pengujian dari hasil matahari dan cuaca juga mempengaruhi
perhitungan, maka terdapat perbedaan suhu peningkatan dan penurunan suhu ruang.
yang signifikan. Namun ada beberapa Susanti dan Aulia (2013) menyatakan bahwa
variabel yang memiliki nilai p (signifikansi) arah bangunan yang menghadap atau
≥ 0,05, maka tidak terdapat perbedaan suhu membelakangi sinar matahari bepengaruh
yang signifikan. terhadap kenyamanan, selain itu letak
Adapun faktor-faktor yang maupun jumlah ventilasi yang terkait dengan
mempengaruhi tidak terjadinya perbedaan pertukaran udara juga berpengaruh terhadap
suhu yang sgnifikan adalah dikarenakan saat kenyamanan.
31,00
30,00
Rerata Suhu Ruang (oC)
29,00
28,00
rerata_35C201
27,00 rerata_35B203
26,00 rerata_35B101
25,00 rerata_35C2012
rerata
24,00
23,00
Waktu (WIB)
Grafik 1. Grafik perubahan suhu rata-rata empat ruang
Pada Grafik 1. menunjukkan bahwa mulai pukul 08.00 WIB suhu ruang mulai
suhu rata-rata ruangan terendah diperoleh tidak nyaman sampai dengan pukul 17.00
pada pukul 06.00 WIB yaitu sebesar 26oC, WIB. Kenaikan suhu tersebut, menyebabkan
dan suhu rata-rata ruangan tertinggi mahasiswa merasa tidak nyaman dengan
diperoleh pada pukul 13.00 yaitu mencapai kondisi termal yang ada di ruang kuliah,
29,525oC. Sesuai dengan standar yang sehingga dapat mengurangi konsentrasi,
ditetapkan oleh SNI (2001) yang sudah mereka dalam menerima pelajaran yang
dijelaskan sebelumnya, maka hanya pada disampaikan oleh dosen. Sehingga hal ini
pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul memicu kegiatan perkuliahan yang sedang
07.00 WIB termasuk hangat nyaman, dan berlangsung kurang kondusif.
Sarinda, Analisis Perubahan Suhu… 309
SNI. 2001. Tata Cara Perancangan Sistem Susanti, L., dan Nike Aulia. 2013. Evaluasi
Ventilasi dan Pengkondisian Udara kenyamanan Termal Ruang Sekolah
pada Bangunan Gedung. Jakarta: BSN SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal
Optimasi Sistem Industri. ISSN : 2088-
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian 4842. Vol.12 (1) : 310-316.
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.