Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
:الخطبة الوألى
.اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار
ق تبكقبواها بوأاكعلبامكوا أبمن يبكوبماككم لهبذا يبكومم بعمظكيمم ُ،بوأمعكيمد بكمركيمم ُ،أببحمل اا لباككم فمكيمه الطمبعاَبمُ،
س ُ،اتماقوا اب بح م أبلمأ بببكعاد؛ُ فببيآَ أبيَيبهاَ المناَ ا
ب ا ف ا ب ب ب ب ب
ح بوأتكحممكيدد بوأتكهلمكيدل بوأتكعمظكيدم بوأتكممجكيدد ُ،فبسبفاحكوا بربمككم فمكيمه بوأبعظامكوها بوأتكوباكوا إملى ب ب بوأبحمربم بعلبكياككم فمكيمه ال ف
صبياَبم ُ،فهابو يبكوام تكسبمكي د
.ام بوأاكستبكغفماركوأها
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala, taqwa dalam arti
melaksanakan segala perintah dan mencegah segala laranganNya.
Alhamdulillah, hari ini sampailah kita kepada saat dinantikan, hari bahagia yang
penuh barokah dan ampunan Allah, yaitu hari Raya‘Idul Fitri.
Puji dan syukur bagi Allah yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga
kita telah dapat menyelesaikan tugas berat sebulan lamanya yakni puasa Ramadlan.
Hari-hari penuh penderitaan lahir batin, lapar dan dahaga yang kiTa’alami di bulan
Ramadlan itu semata-mata ujian bagi kaum Muslimin.
Setelah dalam satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa, kini tibalah saatnya
hari Raya Fitri, hari yang penuh kebahagiaan, kebahagiaan untuk kita, dan untuk
semua umat Islam yang telah memenuhi kewajibannya berpuasa pada bulan
Ramadlan.
ب أبكجبراه ُ،بوأمعبباَمد ب
ي الممذكيبن ضاَبن بوأبخبراجكوا إمبلى معكيمدمهكم يبقاكوال اا تببعاَملى؛ُ بياَبملَئمبكمتى اكيَل بعاَممدل يب ك
طل ا ا صاَامكوا بشكهبر بربم بإمبذا ب
ا ا
طلاباكوبن أاجكوبرهاكم امكشهبادكوأا أبفنى قبكد بغفبكر ا
ت لبهاكم فبيابناَمدىِ امبناَدد؛ُ بياَ أممةب امبحممدد اكرمجاعكوا صاَامكوا بشكهبرهاكم بوأبخبراجكوا إمبلى معكيمدمهكم يب ك
ب
صكمتاكم ملى بوأاكفمطكرتاكم فبقاكوامكوا بمكغفاكودرا لبككما ب ا
ت .فيبقكوال اا تببعاَلى؛ُ بياَمعبباَمدىِ ا ب ا ك ا
.إمبلى بمبناَمزلمككم قد ببدلت بسيفبئاَتمككم بحبسبناَ د
ا م ك ب
“Apabila orang-orang itu telah selesai berpuasa pada bulan Ramadlan lalu keluar
menuju (shalat )hari raya mereka, maka Allah Ta’ala berfirman : “Wahai Malaikat-
Malaikat-Ku, setiap yang beramal tentu mengharap/meminta pahalanya, dan sekarang
hamba-hamba-Ku yang telah berpuasa sebulan dan keluar menuju (shalat) hari raya,
juga meminta pahala mereka, maka saksikanlah olehmu seka lian bahwa Aku benar
telah mengampuni mereka”. Kemudian suatu panggilan memanggil; “Hai umat
Muhammad!, kembalilah kalian ke rumah kalian masing-masing, sesungguhnya
kesalahan-kesalahan kalian telah diganti dengan kebajikan”. Lalu Allah Ta’ala
berfirman; “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian telah berpuasa untuk-Ku, dan telah
berbuka untuk-Ku, maka bangkitlah kalian dalam keadaan telah mendapatkan
ampunan”.
Hari Raya‘Idul Fitri adalah sebagai hari kembalinya kaum Muslimin kepada
kesuciannya, maka pada hari itulah Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita untuk
mengeluarkan zakat fitrah, yakni zakat pribadi.
Zakat fitrah yang berupa bahan makanan pokok penduduk masing-masing daerah,
telah ditentukan banyaknya dalam Islam.
Tentang banyaknya zakat fitrah ini, Ibnu Umar telah meriwayatkan yang berasal dari
Rasulullah Saw :
“Zakat fitrah (sebagai penyempurnaan) dari puasa Ramadlan, yaitu satu sha’ kurma
atau satu sha’ gandum, wajib atas hamba sahaya orang yang merdeka, lelaki dan
perempuan, besar dan kecil dari orang-orang Islam”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas memberikan pengertian tentang wajibnya zakat fitrah, serta ke terangan
banyaknya yang harus dikeluarkan bagi tiap jiwa. Zakat fitrah meru pakan kunci
pembuka dan penyempurna untuk diterimanya ibadah puasa kita, sebagaimana sabda
Rasulullah Saw:
“Bulan Ramadlan tergantung di antara langit dan bumi dan tidak akan diangkat ke
hadapan Allah, kecuali dengan zakat fitrah”. (HR. Ibnu Syahin).
Zakat fitrah adalah suatu kewajiban harus ditunaikan pada waktu yang telah
ditentukan, yaitu mulai terbenamnya matahari akhir bulan Ramadlan sampai sebelum
dilaksanakannya shalat Idul Fitri.
Dalam hal ini Nabi Muhammad Saw. telah memberikan penegasan dengan sabdanya:
“Zakat fitrah adalah pembersih bagi orang yang berpuasa dari tindak laku yang sia-sia
dan perbuatan yang kurang baik, sebagai hidangan bagi orang-orang miskin, maka
barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat ‘Ied, itulah zakat yang diterima
(sebagai zakat fitrah) dan barangsiapa yang menunaikannya sesudah shalat ‘Ied, maka
ia adalah shadaqah biasa sebagaimana shadaqah-shadaqah yang lain”. (HR. Abu Daud
dan Ibnu Majah).
Kita tentu menyadari bahwa hanya dengan pertolongan Allah jualah kita semua dapat
menyelesaikan kewajiban puasa. Selama Ramadlan kita telah diberi kekuatan oleh
Allah untuk berpuasa yang berarti kita semua merasa memperoleh kemenangan,
bagaikan prajurit yang baru saja datang dari medan peperangan dengan membawa
kemenangan yang gilang gemilang.
“Al-Muhajir (orang yang hijrah) ialah orang yang meninggalkan kejahatan, sedang
Al-Mujahid (orang yang jihad) ialah orang yang perang melawan nafsunya”.
Dalam suasana lebaran yang penuh kegembiraan ini perlu kita tingkatkan kesadaran
kita, bahwa kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus me nanamkan sifat
paling Bantu membantu, hidup gotong-royong dan saling tolong-menolong.
Hilangkanlah sifat egoisme (mementingkan diri sendiri) tanpa memper dulikan
kepentingan orang lain, jangan asal dirinya sudah kenyang, berkecukupan, selamat
dan bahagia lalu tidak memperdulikan nasib orang lain.
“Belum sempurna iman seseorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya
apa yang dia cintai untuk dirinya”. (HR. Bukhari).
Dari hadits ini kiranya dapat kita jadikan sebagai pelajaran bahwa apapun yang kita
senangi, baik yang berupa kebahagiaan maupun kebaikan yang telah kita kenyam
harus pula dapat dikenyam oleh saudara-saudara sesama umat Islam.
Jika mereka belum bisa, maka kita harus ikut membantunya. Bilamana ada di antara
saudara kita yang kelaparan, hendaklah kita bantu hingga ia dapat makan dan
merasakan kenyang sebagaimana yang telah kita rasakan.
Demikian pula masalah amaliah, bilamana ada salah seorang dari teman atau saudara
kita yang belum mau berbuat taat kepada Allah, maka tugas kita harus mengajaknya
dan memberi nasehat kepadanya agar teman kita mau ber sama-sama kita
menggunakan umurnya untuk taat kepada Allah. Dengan demi kian kita pun merasa
senang bilamana melihat saudara-saudara kita yang ikut aktif taat kepada Allah
Ta’ala.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
mereka taat kepada Allah dan RasulNya, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. (At-Taubat: 71).
Suasana hari Raya Fitri yang penuh kebahagiaan ini jangan memperdaya kita untuk
mengikuti keinginan-keinginan nafsu jahat, sehingga kita lupa akan arti kebahagiaan
itu sendiri.
Kita harus menyadari bahwa hawa nafsu yang telah kita perangi dan kita kalahkan
sebulan penuh di bulan Ramadlan, tentu tidak menyerah begitu saja. Di balik
kekalahan yang diderita oleh hawa nafsu itu tentu masih ada reaksi dari setan yang
selalu memasang perangkap dan membentuk kekuatan untuk menyerang kita dan
selalu mencari kelengahan kita.
ُك إممناَ نابكفساراه؟ضبب ب صكياح مفى اكفل يبكومم معكيدد فبيبكجتبمماع أبكهلاها معكنبدها فبيبقاكولاكوبن؛ُ بياَبسيفبدبناَ بمكن أبكغ ب س – بعلبكيمه اللمكعنبةا – يب م إممن إمكبلم ب
ب
م ك
ر ا
ش وأ ت وا
م ب بب م ب ه م
ش وأال ت ذام م ل باَل م
ك م ا ه و
ك ا ل ب
غ ك
ش ب ت ك
ن ب أ م ا
ك ك
ي ب
ب م ب ك ل عب ف م و
ك يلك ا ب
ذا ل
ه فى ة ما لاك ه
ب م مم م م م ذهل ل رب فغب ك
د ب ق لىب َعاب
ب بت ا نم فبيبقاكوال؛ُ لب ك ب ب م
ك ب ل وأ ُ،ءي ب
ش
ضهاام اا م
البخكممر بحتى يبكببغ ب. ك
“Sesungguhnya Iblis pada setiap hari Raya menjerit, maka berkumpullah anak buah-
anak buah Iblis dihadapannya, mereka bertanya kepada Iblis; “Tuhan kami, siapakah
yang telah membuat tuan murka, sungguh akan kami pecahkan dia?”. Iblis menjawab;
“Tak apa-apa, hanya saja Allah Ta’ala benar-benar telah memberi ampunan kepada
umat ini. Maka kalian harus membikin mereka sibuk dengan kelezatan-kelezatan,
keinginan-keinginan nafsu dan minuman arak, sehingga Allah akan murka kepada
mereka”. (Bersumber dari Wahab bin Mambah).
Oleh karena itu saudara-saudara yang terhormat, marilah kita jadikan hari Raya Fitri
ini sebagai penggugah jiwa kita untuk senantiasa waspada menghadapi bujukan-
bujukan setan, dan sehubungan dengan itu marilah kita amalkan sabda Nabi Saw :
ح بوأالتمكهلمكيمل فبإ منمها اكليبكوام الممذىِ يبكغفمار اا صبدقبمة بوأأبكعبماَمل اكلبخكيمر بوأاكلبمفر ممبن ال م اكجتبمهادكوأا يبكوبم اكلفم ك
صلبمة بوأالمزبكاَمة بوأالتمكسبمكي م طمر مفى ال م
ب ادبعاَئباككم بوأيبكنظاار إملبكياككم مباَلمركحممةك
.تببعاَبلى فمكيمه اذناكوبباككم بوأيبكستبمجكي ا
“Usahakanlah pada hari Raya untuk menunaikan zakat dan melakukan amal-amal
kebaikan dan kebajikan, seperti shalat, zakat, bertasbih dan bertahlil. Karena
sesungguhnya hari Raya itu ialah hari dimana Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa
kamu sekalian, dan memperkenankan do’amu sekalian, serta memandang kamu
sekalian dengan rahmat”. (Durratul Waa’izhin).
الخطبة الثاَنية
اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار ُ،اا أبككببار .اا أبككببار بكبمكيدرا بوأاكلبحكماد ملم بكثمكيدرا ُ،بوأاسكببحاَبن ام
ل ُ،ل إمللهب إملم اا بوأاا أبككببار صكي د.باككبرةد بوأأب م
صكوبمها بوأأبكوأبج ب
ب ف لمكلامتمقمكيبن بجمزكيبل كالااجكومر ُ،فباسكببحاَبن بمكن بحمربم ب ضاَبع ب ح بوأاليَساركوأمر بوأ باكلبحكماد ملم الممذىِ بجبعبل كالبكعبياَبد مباَلبكفبرا م
ل ب ب
ق بمكحامكودد بوأأبجيَل بمكشاككومر .أكشهباد أمن ل إملهب إملم اا بوأكحبدها ب طبرها بوأبحمذبر فمكيمه ممبن اكلاغاركوأمر ُ،أبكحبمادها اسكببحاَنبها بوأتببعاَبلى فبهابو أبح يَ
ب فم ك
ىِ أببقاَبم بمبناَبر كاملكسلبمم صادكوأبر ُ،بوأأبكشهباد أبمن بسيفبدبناَ بوأنببميمبناَ امبحممددا بعكبادها بوأبراسكولاها الممذ ك ك لبها بشبهاَبدةد يبكشبراح اا لببهاَ لببناَ ال يَ لببشمركي ب
ك ل ل ل
صلبةد بوأبسلبدماَ بدائمبمكيمن امتبلبمزبمكيمن إمبلى يبكومم الببكع م
ث صكحبممه ب ف
صفل بوأبسلكم بعبلى بسيفمدبناَ امبحممدد بوأبعبلى ألممه بوأ ب ببكعبد اليَدثاكومر .اللهامم ب
صلبمة بعبلى النمبمفى س اتماقوا اب تببعاَبلى بوأاكعلبامكوا أبمن يبكوبماككم لهبذا يبكومم بعمظكيمم .فبأ بككثماركوأا ممبن ال م بوأاليَناشكومر .أبمماَببكعاد :فببياَ أبيَيبهاَ المناَ ا
ف ب
صلكوا بعلكيمه بوأبسلامكوا يَ ا ل م ب م ب
صلكوبن بعلى النبمفى بيآَأيَيبهاَ المذكيبن أبمنكوا ب يَ اكلبكمركيمم .بوأبقاَبل تببعاَبلى مفى مكبتاَبممه اكلبكمركيمم؛ُ إممن اب بوأبملَئمبكتبها يا ب
صبحاَبممه بوأالمتاَبممعكيبن بوأبتاَبممعى المتاَبممعكيبن بوأبتاَبممعكيمهكم ل
صفل بوأبسلفكم بعبلى بسيفمدبناَ امبحممدد بسيفمد اكلامكربسلمكيبن بوأبعبلى ألممه بوأأب ك تكسلمكيدماَ .ال لللهامم ب
ك بياَأبكربحبم المرامحممكيبن .بمإ مكحبساَدن إمبلى يبكو دمم الفدكيمن .بوأاكربحكمبناَ بمبعهاكم بمبركحبمتم ب
ت كالبكحبياَمء ممكنهاكم بوأا ك ل
بب اممجكي ا ك بسممكيمع قبمركي م ت ُ،إمنم ب
ل بكمبوا م ت بوأاكلامكؤممنمكيبن بوأاكلامكؤممبناَ مالللهامم اكغفمكر لمكلامكسلمممكيبن بوأاكلامكسلمبماَ م
صبر الفدكيبن بوأاكخاذكل بمكن بخبذبل اكلامكسلمممكيبن بوأبدفمكر أبكعبدابءبناَ أبكعبدابء الفدكيمن بوأأبكهلممك اكلبكفببرةب صكر بمكن نب ب ت .ال لللهامم اكن االمدبعبوا م
ظاَلمممكيبن بوأاككفمبناَ بشمر اكلبحاَمسمدكيبن .بوأاككفمبناَ بشمر بمنك ل
ك إمبلى يبكومم الفدكيمن .الللهامم اككفمبناَ بشمر ال م بوأاكلامكبتبمدبعة بوأالبمشمرمكيبن ُ،بوأأعمل كلمبماَتم ب
ب ك ب ك ك ك ب
ياكؤمذكيبناَ بوأأبكهلمكك بمكن أببرابدبناَ مباَليَسكومء بياَأبكربحبم المرامحممكيبن .بربمبناَ اكغفمكر لببناَ ب موأ ملكخبوانمبناَ المذكيبن بسببقاكوبناَ بماَملكيبماَمن بوألبتبكجبعكل مفى
ك م
ف مرمحكيمم ك براءكوأ م .قالاكوبمبناَ مغلدل لملممذكيبن آبمناكوا بربمبناَ إمنم ب
ا ُ،إممن اب يبأكامار مباَكلبعكدمل بوأكاملكحبساَمن بوأإمكيبتاَمء مذىِ اكلقاكرببى بوأيبكنبهى بعمن اكلفبكخبشاَمء بوأاكلامكنبكمر بوأاكلببكغمي يبمعظااككماا أبككببار ُ،معبباَبد م
ك ب ك ب ا
ضلممه ياكعمطككم بوألمذكار ام أكببار ا ب ا ب ا ك ا ا ك ك ا ك
لببعلماككم تببذمكاركوأبن .بفاَذكاركوأا اب البعمظكيبم يبذككرككم ُ،بوأاشكاركوأها بعلى نمبعمممه يبمزكدككم بوأاكسألكوها ممكن فب ك