You are on page 1of 22

THE OVERVIEW SURGICAL SITE INFECTION OF PASCA OPEN

SURGICAL OF URINARY STONE AT ARIFIN ACHMAD GENERAL


HOSPITAL OF RIAU PROVINCE 1 JANUARY – 31 DECEMBER
2014 PERIOD

M.Irvan Noorrahman
Dimas Pramita Nugraha
Afdal
irvanrahmanmuhamad@gmail.com

ABSTRACT

About 63% managemen urinary stone is open surgery, because this


threatment choice could decrease the risk of recurency this disease but have the risk
of high surgical site infection (SSI). This research explain about surgical site
infection after open surgery of urinary stone in RSUD Arifin Achmad Province of
Riau 1 January – 31 December period. The method of this research is retrospective
descriptive. The source of data take from medical report of patient that undergo open
surgery of urinary stone in RSUD Arifin Achmad Province of Riau. This research
found 82 patient that undergo open surgery of urinary stone. The number of SSI in
this research is 2,4% (2 patient). Based on the age group SSI found in the group 46-
55 and 56-65 years old. Based on the gender SSI found more in women. Based on the
nutrition SSI found in the group of under nutrition and normal nutrition. Based on
level education SSI found in patient didn’t got education. Based on the preoperative
diagnostic SSI found in patient with renal stone. Based on gift of the antibiotic
prophilaxis SSI found in patient that gift the antibiotic prophilaxis. Based on the
comorbid SSI found in patient with comorbid and without comorbid. Based on
number of leukocytes SSI found in patient with normal and high leukocytes. Based on
the named of surgery SSI found in pyelolitotomy and nephrolitotomy. Based on a
duration of operative SSI found in the group with duration with 1 hour and >1 hour.
Based on span of struck infection time SSI found more in >7 days. Based on a along
of nursing SSI found in >3 hari. The conclution of this research is the number of SSI
pasca open surgery of urinary stone in RSUD Arifin Achmad 1 January -31
December period is lower than the survey of World health organization (WHO).

Key word : Surgical site infection, open surgery of urinary stone, discribe of patient

PENDAHULUAN terjadi dalam waktu 30 hari setelah


Infeksi luka operasi (surgical operasi jika tidak terdapat inplant yang
site infection) adalah infeksi yang terpasang dan dalam kurun waktu 1

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 1


tahun jika terdapat inplant yang didalamnya termasuk operasi dibidang
terpasang. urologi.5
Data di Amerika Serikat Salah satu operasi yang paling
menunjukkan bahwa infeksi luka sering terjadi didalam bidang urologi
operasi adalah sebuah kelanjutan dan adalah bedah terbuka batu saluran
komplikasi dari perawatan di rumah kemih. Rata-rata di seluruh dunia
sakit yang terjadi 2% dalam 5% pasien angka kejadian penyakit batu saluran
yang menjalani operasi. Faktanya 15 kemih (BSK) adalah 1-12%. Amerika
juta prosedur operasi yang terjadi Serikat penduduknya 5-10 %
8
menunjukkan 300,000-500,000 kasus menderita penyakit ini. Di RSUD
infeksi luka operasi dalam satu tahun Arifin Achmad Provinsi Riau angka
di Amerika Serikat.1 Data dari World kejadian batu saluran kemih tahun
Health Organization (WHO) 2002-2006 adalah 81,7% pada laki-
melaporkan bahwa kejadian infeksi laki dan 18,3% pada perempuan.
luka operasi di dunia berkisar 5%- Sekitar 63% penatalaksanaan
34%, di United Kingdom sekitar 10% batu saluran kemih adalah dengan
dengan biaya yang dihabiskan untuk operasi terbuka.22 Tindakan ini dipilih
penanganannya adalah 1 juta pound karena dapat mengurangi risiko
pertahun dan lama perawatannya berulang timbulnya penyakit ini
meningkat 7-10 hari.2 namun memiliki risiko infeksi luka
Penelitian potong lintang operasi yang cukup tinggi, contohnya
deskriptif analitik menggunakan data Percutaneus Nephrolithotomy (PCNL)
sekunder dari rekam medik periode 1 memiliki komplikasi sepsis antara
Januari 2009 – 31 Desember 2011 di 0.25-1.5%.6 Yasuj Shahid Baheshti
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Hospital,Iran melaporkan bahwa angka
(RSCM) dengan sampel 180 subjek kejadian ILO pada operasi batu saluran
yang terdiri dari anak usia kurang dari kemih adalah 14,5%. Angka ini sangat
18 tahun sebagian besar mengalami tinggi jika dibandingkan dengan angka
infeksi luka operasi.3 kejadian ILO secara keseluruhan dari
Tidak berbeda dengan prosedur semua total operasi didunia yakni
operasi yang lain, operasi bidang 2%.31
urologi dapat dikelompokkan menjadi Berdasarkan latarbelakang
empat tipe yaitu clean, clean- tersebut peneliti tertarik untuk
contaminated, contaminated and dirty melakukan penelitian dengan judul
operation.4 Data dari center of disease gambaran kejadian infeksi luka
control (CDC) menunjukkan 40% dari operasi(Surgical Site Infection) pasca
total kejadian infeksi dirumah sakit operasi terbuka batu saluran kemih di
pada pasien yang menjalani operasi RSUD Arifin Achmad periode
adalah infeksi lukaoperasi (ILO) dan 1Januari - 31 Desember 2014.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 2


METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Lokasi dan Waktu Penelitian
penelitian deskriptif retrospektif Penelitian ini dilaksanakan di
dengan menganmbil data dari rekam Instalasi Rekam Medik RSUD Arifin
medik pasien operasi terbuka batu Achmad Provinsi Riau pada bulan
saluran kemih di RSUD Arifin september 2015.
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari – 31 Desember 2014.
Populasi dan Sampel Penelitian Prosedur pengumpulan data
Populasi pada penelitian ini Pengumpulan data kasus
adalah seluruh rekam medik pasien infeksi luka operasi (surgical site
yang menjalani operasi terbuka batu infecton) pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad periode 1 Januari - 31 Achmad periode 1 Januari - 31
Desember tahun 2014. Desember 2014 mengumpulkan rekam
Sampel pada penelitian ini medik yang menjalani operasi terbuka
adalah seluruh populasi penelitian batu saluran kemih. Semua pasien
yang memenuhi kriteria inklusi, yang menjalani operasi akan dicari
eksklusi dan data yang tidak lengkap: jumlah yang mengalami infeksi luka
- Kriteria inklusi: Dewasa >18 operasi pasca operasi tersebut. Data
tahun yang mengalami infeksi yang akan diambil dari pasien yang
luka operasi (surgical site mengalami infeksi luka operasi
infection) pasca operasi terbuka meliputi,usia,jenis kelamin status gizi,
batu saluran kemih di RSUD tingkat pendidikan, skor ASA,
Arifin Achmad periode 1 komorbid, jumlah leukosit preoperasi,
Januari - 31 Desember tahun diagnosis preoperasi, antibiotik
2014. profilaksis, nama tindakan operasi,
- Kriteria eksklusi: Seluruh lama operasi, jumlah perdarahan,
kasus infeksi luka operasi rentang waktu terkena infeksi pasca
(surgical site infection) pasca operasi, dan prevalesi infeksi luka
operasi terbuka batu saluran operasi. Bila data tersebut tidak
kemih di RSUD Arifin lengkap akan dieksklusikan.
Achmad periode 1 Januari - 31 Pengolahan dan Analisis Data
Desember tahun 2014 karena Analisis univariat
pasien dengan infeksi prabedah Pengolahan data angka
yang belum teratasi. kejadian infeksi luka operasi (surgical
site infection) pasca operasi terbuka
batu saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad periode 1 Januari - 31

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 3


Desember tahun 2014 dilakukan secara batu saluran kemih di RSUD Arifin
manual dan disajikan dalam bentuk Achmad Provinsi Riau periode 1
tabel distribusi frekuensi dan grafik. Januari – 31 Desember 2014 telah
dilakukan dengan mengambil data
Etika penelitian rekam medik pasien. Dari 103 operasi
Penelitian ini telah dinyatakan terbuka batu saluran kemih yang
lolos kaji etik oleh Unit Etika terdata selama periode tersebut,
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan didapatkan sampel penelitian yang
Fakultas Kedokteran Universitas Riau memenuhi kriteria inklusi yakni 3
Nomor: sampel, kriteria esklusi tidak ada data,
61/UN.19.5.1.1.8/UEPKK/2015 dan kriteria data tidak lengkap
sebanyak 100 sampel. Distribusi jenis
HASIL operasi terbuka batu saluran kemih
Penelitian mengenai gambaran pada penelitian ini dapat dilihat pada
kejadian infeksi luka operasi (surgical tabel 4.1.
site infection) pasca operasi terbuka

Tabel 4.1 Distribusi jenis operasi batu saluran kemih


Jenis Operasi Jumlah %
Nefrektomi 9 10,8
Ureterolitotomi 25 30,1
Sectio Alta 16 19,3
Pyelolitotomi 22 26,5
Nephrolitotomi 6 7,3
Vesicolitotomi 1 1,2
Ureterotomi 3 3,6
Sistostomi 1 1,2
Jumlah 83 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat alta, nephrolitotomi, vesicolitotomi,


dilihat dua jenis operasi terbuka batu ureterotomi dan sistostomi.
saluran kemih yang terbanyak yaitu
ureterolitotomi sebanyak 25 kali
tindakan, pyelolitotomi 22 kali
tindakan dengan jenis operasi terbuka
lainnya terdiri dari nefrektomi, sectio

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 4


Prevalensi infeksi luka operasi pada terhadap jumlah kasus infeksi luka
pasien pasca operasi terbuka batu operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih. saluran kemih periode 1 Januari - 31
Hasil penelitian yang dilakukan Desember 2014 dapat dilihat pada
di RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil penelitian infeksi luka operasi pada pasien pasca operasi terbuka
batu saluran kemih.
Infeksi Luka Operasi Jumlah %
Ya 2 2,4
Tidak 80 97,6
Jumlah 82 100
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat Gambaran penderita infeksi luka
dilihat bahwa yang terkena infeksi operasi pada pasien pasca operasi
luka operasi pasca operasi terbuka batu terbuka batu saluran kemih
saluran kemih sebanyak 2,9% dan berdasarkan karakteristik pasien.
tidak terkena infeksi luka operasi ada 1. Usia
82,5%. Distribusi penderita infeksi
luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan usia dapat dilihat pada
Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi penderita infeksi luka operasi pada pasien pasca operasi terbuka
batu saluran kemih berdasarkan usia
Usia Jumlah %
18-25 tahun 0 0
26-35 tahun 0 0
36-45 tahun 0 0
46-55 tahun 1 50
56-65 tahun 1 50
>65 tahun 0 0
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat saluran kemih terdapat pada kelompok


dilihat bahwa penderita infeksi luka umur 46-55 yakni 1 orang dan 56-65
operasi pasca operasi terbuka batu tahun yakni 1 orang (67%).

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 5


2. Jenis Kelamin Achmad Provinsi Riau periode 1
Distribusi penderita infeksi Januari - 31 Desember 2014
luka operasi pasca operasi terbuka batu berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
saluran kemih di RSUD Arifin pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu saluran
kemih berdasarkan jenis kelamin.
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 0 0
Perempuan 2 100
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat 3. Gizi


dilihat bahwa penderita infeksi luka Distribusi penderita infeksi
operasi pasca operasi terbuka batu luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih berdasarkan jenis saluran kemih di RSUD Arifin
kelamin terbanyak adalah perempuan Achmad Provinsi Riau periode 1
yakni 2 orang (100%). Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan gizi dapat dilihat pada
Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu saluran
kemih berdasarkan gizi.
Nilai Albumin Jumlah %
<3,5 g/dl 1 50
3,5-5 g/dl 1 50
>5 g/dl 0 0
Jumlah 2 100
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat 4. Tingkat Pendidikan
dilihat bahwa penderita infeksi luka Distribusi penderita infeksi
operasi pasca operasi terbuka batu luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terdapat pada kelompok saluran kemih di RSUD Arifin
gizi cukup yakni 1 orang (50%) dan Achmad Provinsi Riau periode 1
gizi kurang yakni 1 orang (50%). Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 4.6.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 6


Tabel 4.6. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu saluran
kemih berdasarkan tingkat pendidikan.
Tingkat Pendidikan Jumlah %
SD 0 0
SMP 0 0
SMA 0 0
Sarjana 0 0
Tidak Sekolah 2 100
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat Gambaran kejadian penderita


dilihat bahwa penderita infeksi luka infeksi luka operasi pasca operasi
operasi pasca operasi terbuka batu terbuka batu saluran kemih
saluran kemih terbanyak pada berdasarkan kondisi preoperasi.
kelompok yang tidak mengikuti 1. Diagnosis preoperasi
jenjang pendidikan yakni 2 orang Distribusi penderita infeksi
(100%). luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan diagnosis preoperasi dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu saluran
kemih berdasarkan diagnosis preoperasi
Diagnosis preoperasi Jumlah %
Batu Ginjal 2 100
Batu Ureter 0 0
Batu Buli 0 0
Batu urehtra 0 0
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.7 Dapat


dilihat bahwa penderita infeksi luka
operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terbanyak pada
penderita dengan diagnosis preoperasi
batu ginjal yakni 2 orang (100%).

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 7


2. Antibiotik profilaksis Januari - 31 Desember 2014
Distribusi penderita infeksi berdasarkan penggunaan antibiotik
luka operasi pasca operasi terbuka batu profilaksis dapat dilihat pada Tabel
saluran kemih di RSUD Arifin 4.8.
Achmad Provinsi Riau periode 1

Tabel 4.8. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu saluran
kemih berdasarkan penggunaan antibiotik profilaksis.
Nama antibiotik Jumlah %
Ada 2 100
Tidak ada 0 0
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat Distribusi penderita infeksi


dilihat penderita infeksi luka operasi luka operasi pasca operasi terbuka batu
pasca operasi terbuka batu saluran saluran kemih di RSUD Arifin
kemih terbanyak pada pasien yang Achmad Provinsi Riau periode 1
diberikan antibiotik profilaksis yakni 2 Januari - 31 Desember 2014
orang (100%). berdasarkan komorbid dapat dilihat
3. Komorbid pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu saluran
kemih berdasarkan komorbid.
Komorbid Jumlah %
Dengan Komorbid 1 50
Tanpa komorbid 1 50
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat 4. Jumlah leukosit preoperasi


dilihat bahwa penderita infeksi luka Distribusi penderita infeksi
operasi pasca operasi terbuka batu luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terdapat pada penderita saluran kemih di RSUD Arifin
yang tanpa ada komorbid yakni 1 Achmad Provinsi Riau periode 1
orang (50%) dan penderita dengan Januari - 31 Desember 2014
komorbid yakni 1 orang (50%). berdasarkan jumlah leukosit preoperasi
dapat dilihat pada Tabel 4.10

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 8


Tabel 4.10. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih berdasarkan jumlah leukosit preoperasi.
Leukosit Jumlah %
<6000 (rendah) 0 0
6000-11000 (normal) 1 50
>11000 (tinggi) 1 50
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat Gambaran kejadian penderita


dilihat bahwa penderita infeksi luka infeksi luka operasi pasca operasi
operasi pasca operasi terbuka batu terbuka batu saluran kemih
saluran kemih terdapat pada jumlah berdasarkan kondisi intraoperatif.
leukosit normal yakni 1 orang (50%) 1. Nama tindakan operasi
dan leukosit tinggi yakni 1 orang Distribusi penderita infeksi
(50%). luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan nama tindakan operasi
dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih berdasarkan nama tindakan operasi.
Nama Tindakan Jumlah %
Pyelolitotomi 1 50
Nephrolitotomi 1 50
Nefrektomi 0 0
Ureterolitotomi 0 0
Sistotomi/suprapubiklitotomi 0 0
Urethrolitotomi 0 0
Jumlah 2 100
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat
dilihat bahwa penderita infeksi luka
operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terbanyak pada tindakan

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 9


pyelolitotomi dan nephrolitotomi
yakni 1 orang (33%).

2. Lama Operasi
Distribusi penderita infeksi
luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan lama operasi dapat dilihat
pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih berdasarkan lama operasi.
Lama operasi Jumlah %
<1jam 1 50
1 jam 1 50
>1jam 0 0
Jumlah 2 100
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat
dilihat bahwa penderita infeksi luka Gambaran penderita infeksi luka
operasi pasca operasi terbuka batu operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terdapat pada lama saluran kemih berdasarkan kondisi
operasi <1 Jam yakni 1 orang (50%) pascaoperasi.
dan 1 jam yakni 1 orang (50%). 1. Rentang waktu terkena infeksi
Distribusi penderita infeksi
luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan rentang waktu terkena
infeksi dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 10


Tabel 4.13. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih berdasarkan rentang waktu terkena infeksi.
Rentang Waktu Jumlah %
< 7 Hari 0 0
>7 Hari 2 100
Jumlah 2 100

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat


dilihat bahwa penderita infeksi luka
operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terbanyak pada
kelompok rentang waktu >7 yakni 2
orang (67%).
2. Lama perawaatan pasca operasi
Distribusi penderita infeksi
luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau periode 1
Januari - 31 Desember 2014
berdasarkan lama perawatan pasca
operasi dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi penderita infeksi luka operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih berdasarkan lama perawatan pasca operasi.
Lama tindakan jumlah %
< 3 Hari 0 0
3 Hari 0 0
>3 Hari 2 50
Jumlah 2 100
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat
dilihat bahwa penderita infeksi luka
operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terbanyak berdasarkan
lama perawatan pasca operasi, yakni
>3 Hari (100%) .

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 11


Pembahasan

Angka kejadian pasien infeksi luka


operasi pasca operasi terbuka batu
saluran kemih
Penelitian telah dilakukan
terhadap rekam medik pasien operasi Gambaran pasien infeksi luka
terbuka batu saluran kemih dengan operasi pasca operasi terbuka batu
hasil 2 dari 82 subjek yang diteliti saluran kemih berdasarkan
menderita infeksi luka operasi. karakteristik pasien
Berdasarkan jumlah tersebut 1. Usia
didapatkan pasien dengan infeksi luka Berdasarkan Tabel 4.3 dapat
operasi pasca operasi terbuka batu dilihat bahwa penderita infeksi luka
saluran kemih sebesar 2,4%. Angka operasi pada pasien pasca operasi
kejadian ini rendah dibandingkan terbuka batu saluran kemih terdapat
dengan hasil survey World health pada kelompok usia 46-55 tahun dan
organization (WHO) yang 56-65 tahun yakni 50%. Berdasarkan
menunjukkan 5%-34% dari infeksi kepustakaan, pasien dengan usia tua
yang terjadi dirumah sakit adalah akan lebih mudah terkena ILO karena
ILO.3 Di Indonesia angka kejadian semakin tua seseorang maka sistem
ILO 2%-18%, dimana sesuai dengan imunitas tubuh semakin menurun.26,33
hasil penelitian ini. Sesuai dengan penelitian ini bahwa
Menurut kepustakaan, angka yang mengalami ILO adalah kelompok
kejadian ILO dapat dipengaruhi oleh usia 46-55 tahun dan 55-65 tahun.
faktor pasien dan faktor teknik operasi. 2. Jenis kelamin
Faktor pasien diantaranya usia lanjut Berdasarkan Tabel 4.4 dapat
dan riwayat penyakit penyerta. Faktor dilihat bahwa penderita infeksi luka
teknik operasi yaitu tindakan asepsis operasi pada pasien pasca operasi
dan antisepsis yang harus dilakukan terbuka batu saluran kemih terbanyak
dengan mutlak serta tidak pada perempuan yakni 2 orang
dipertahankan suasana asepsis pada dibandingkan dengan laki-laki tidak
saat berlangsungnya operasi. ada yang mengalami infeksi.
Penelitian Elbur Al et all Berdasarkan kepustakaan, bahwa jenis
mengungkapkan faktor lain yang dapat kelamin tidak berhubungan dengan
menyebabkan ILO pasca operasi peningkatan risiko infeksi luka
terbuka batu saluran kemih yaitu operasi. Penelitian ini menunjukan
sterilitas di ruang dan instrumen pada perempuan lebih banyak
operasi serta kontaminasi dari pekerja ditemukan kemungkinan ada faktor
kesehatan di rumah sakit.32 lain yang mempengaruhi terjadinya

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 12


infeksi luka operasi, terutama faktor karena adanya faktor lain seperti usia
perawatan luka oleh pasien pasca lanjut, sterilitas ruangan, kontaminasi
operatif. Berdasarkan kepustakaan pekerja kesehatan di rumah sakit
tidak ada hubungan yang bermakna ataupun pengunjung pasien.
angka kejadian ILO dengan jenis
kelamin.30
3. Gizi 4. Tingkat pendidikan
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat Berdasarkan Tabel 4.6 dapat
dilihat bahwa penderita ILO pada dilihat bahwa penderita ILO pada
pasien pasca operasi terbuka batu pasien pasca operasi terbuka batu
saluran kemih terdapat pada gizi saluran kemih terbanyak pada
kurang yakni 1 orang dan pada gizi kelompok yang tidak mengikuti
cukup yakni 1 orang. Status gizi pada jenjang pendidikan. Berdasarkan
penelitian ini menggunakan indikator kepustakaan tidak ada ditemukan
albumin, dimana albumin sangat hubungan infeksi luka operasi dengan
menentukan tekanan onkotik plasma. tingkat pendidikan seseorang. Hasil
Kadar albumin yang menurun ( >3,5 dari penelitian ini kemungkinan karena
g/dl) maka tekanan osmotik plasma pasien kurang mengetahui dan
menurun sehingga cairan akan keluar memahami kebersihan terutama
30
dari pembuluh darah akibatnya timbul kebersihan dirinya.
pembengkakan dan selain itu juga Gambaran pasien infeksi luka
menyebabkan terganggunya kinerja operasi pasca operasi terbuka batu
pembuluh darah. saluran kemih berdasarkan kondisi
Dipenelitian ini ditemukan preoperasi
pasien ILO dengan hipoalbumin. 1. Diagnosis preoperasi
Hipoalbumin atau kadar albumin Berdasarkan Tabel 4.7 dapat
rendah pada pasien bisa disebabkan dilihat bahwa penderita ILO pada
karena berkurangnya sintesis pasien pasca operasi terbuka batu
(produksi) karena asupan protein saluran kemih terdapat pada kelompok
kurang, kelainan genetik, kerusakan pasien dengan diagnosis batu ginjal
jaringan, gangguan penyerapan yakni 2 orang (100%). Pada diagnosis
protein, penyakit hati sehingga batu ginjal ini terdapat beberapa
produksi albumin terganggu. Selain itu tindakan operasi yaitu pyelolitotomi,
hipoalbumin juga bisa disebabkan nephrolitotomi dan nefrektomi. Secara
karena peningkatan ekskresi umum operasi terbuka batu saluran
(pengeluaran) seperti pada luka bakar, kemih memiliki resiko infeksi luka
penyakit usus dan nefrotik sindrom.29 operasi yang sama yakni <2%. Pada
Pasien ILO yang ditemukan dengan penelitian ini ILO terdapat pada
asupan gizi cukup kemungkinan diagnosis batu ginjal kemungkinan

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 13


karena rata-rata sampel penelitan tanpa komorbid juga 1 orang. Menurut
adalah pasien dengan batu yang kepustakaan pasien operasi dengan
ditemukan di ginjal. komorbid salah satunya diabetes
2. Antibiotik profilaksis melitus dapat meningkatkan risiko
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat ILO, namun pada penelitian ini tidak
dilihat bahwa pasien yang diberi ditemukan pasien yang menjalani
antibiotik profilaksis mengalami ILO. operasi terbuka batu saluran kemih
Menurut kepustakaan antibiotik dengan komorbid diabetes melitus
profilaksis merupakan antibiotik yang mengalami ILO.26 Penelitian ini
diberikan kepada pasien operasi dijumpai pasien dengan komorbid
dengan tujuan menurunkan risiko atau anemia mengalami ILO pasca operasi
mencegah terjadinya komplikasi ILO terbuka batu saluran kemih.
dimana pada penelitian ini antibiotik Berdasarkan kepustakaan
yang diberikan ceftriaxone. Namun pasien dengan anemia cenderung
tidak semua operasi terbuka batu mudah terkena ILO karena
saluran kemih yang diberikan menurunnya jumlah suplai oksigen
antibiotik profilaksis. Pemberian yang dibawa kejaringan oleh
antibiotik profilaksis pada operasi hemoglobin sehingga memperlambat
terbuka batu saluran kemih dilakukan penyembuhan.28 Pada penelitian ini
dengan indikasi diantaranya, juga ditemukan penderita ILO pasca
penurunan imunitas pada pasien yang operasi terbuka batu saluran kemih
mendapat terapi imunodepressan atau tanpa adannya komorbid. Hal ini
steroid jangka lama, pasien usia lanjut, kemungkinan disebabkan oleh ada
serta pasien yang terinfeksi Human faktor risko lain yang berpengaruh
immunodeficiency virus (HIV), pasien terhadap peningkatan angka kejadian
dengan penyakit kronik seperti ILO. Faktor risiko tersebut diantaranya
diabetes melitus, operasi yang lama virulensi dari kuman yang
dan berat, serta operasi yang berisiko mengkontaminasi.
infeksi yang sangat serius dan sulit 4. Jumlah leukosit preoperasi
diatasi. Pemberian antibiotik Berdasarkan Tabel 4.11 dapat
profilaksis dilakukan paling tidak 60 dilihat bahwa penderita infeksi luka
menit sebelum operasi dilakukan. operasi pada pasien pasca operasi
terbuka batu saluran kemih terdapat
3. Komorbid pada jumlah leukosit >11000 yakni 1
Berdasarkan Tabel 4.9 orang dan leukosit 6000-11000
didapatkan bahwa penderita ILO pasca (normal) yakni 1 orang. Berdasarkan
operasi terbuka batu saluran kemih kepustakaan jika jumlah leukosit
terdapat pada penderita dengan meningkat sebelum tindakan operasi
komorbid anemia yakni 1 orang dan dilakukan kemungkinan ada infeksi

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 14


yang berlangsung. Dipenelitian ini ILO karena menurunnya jumlah suplai
ditemukan 1 orang dengan leukosit oksigen yang dibawa kejaringan oleh
preopersi yang tinggi ini dikarenakan hemoglobin sehingga memperlambat
pasien ini juga mengalami infeksi penyembuhan luka.
saluran kemih sehingga leukositnya Status gizi pada penelitian ini
menjadi meningkat yaitu 18,5x103. menggunakan indikator albumin,
Selain itu dipenelitian ini juga dimana albumin sangat menentukan
ditemukan ILO pada pasien dengan tekanan onkotik plasma. Kadar
leukosit normal, hal ini kemungkinan albumin yang menurun (>3,5 g/dl)
karena faktor pasien dan faktor teknik maka tekanan osmotik plasma
operasinya. Faktor pasien diantaranya menurun sehingga cairan akan keluar
usia lanjut dan riwayat penyakit dari pembuluh darah akibatnya timbul
penyerta. Faktor teknik operasi yaitu pembengkakan dan selain itu juga
tindakan asepsis dan antisepsis yang menyebabkan terganggunya kinerja
harus dilakukan dengan mutlak serta pembuluh darah. ILO juga ditemukan
tidak dipertahankan suasana asepsis pada pasien dengan tindakan
pada saat berlangsungnya operasi. pyelolitotomi. Hal ini kemungkinan
Gambaran pasien infeksi luka karena faktor pasien, dimana pasien
operasi pasca operasi terbuka batu tersebut sudah berusia lanjut yaitu 63
saluran kemih berdasarkan kondisi tahun. Selain itu juga bisa dipengaruhi
intraoperasi oleh sterilitas ruang, instrument
1. Nama tindakan operasi operasi serta kontaminasi dari pekerja
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat di rumah sakit.
dilihat bahwa penderita infeksi luka 2. Lama operasi
operasi pada pasien pasca operasi Berdasarkan Tabel 4.3 dapat
terbuka batu saluran kemih terdapat dilihat bahwa penderita infeksi luka
pada pasien dengan nama tindakan operasi padapasien pasca operasi
pyelolitotomi yakni 1 orang dan terbuka batu saluran kemih terdapat
nephrolitotomi yakni 1 orang. pada lama operasi <1 jam dan selama
Ditemukannya ILO pada pasien pasca 1 jam yakni 1 orang. Menurut
nephrolitotomi pada penelitian ini kepustakaan operasi yang dilakukan
dikarenakan adanya faktor lain yang dalam jangka waktu yang lama
dimilki pasien yaitu anemia, usia yang (>1jam) berkaitan dengan peningkatan
sudah lanjut dan gizi yang kurang. risiko ILO, namun pada penelitian ini
Semakin tua seseorang maka sistem ditemukan bahwa penderita yang
imunitas tubuhnya akan semakin mengalami ILO dengan lama operasi
menurun. Keadaan anemia pada pasien kurang sama dari 1 jam. Hal ini
yang menjalani operasi berdasarkan kemungkinan dikarenakan mayoritas
kepustakaan cenderung mudah terkena sampel penelitian ini pasien operassi

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 15


terbuka batu saluran kemih didapatkan asuhan keperawatan yang baik. Tidak
dengan lama operasi kurang sama 1 hanya pengetahuannya tetapi juga
jam. Selain itu ada faktor lain yang perilaku yang baik dalam memberikan
mempengaruhi timbulnya ILO, seperti pelayanan sehingga dapat
faktor pasien dan faktor tindakan meningkatkan mutu pelayanan
25
bedah. Faktor pasien diantaranya usia kesehatatan itu sendiri . Pada
lanjut dan riwayat penyakit penyerta. penelitian ini kemungkinan faktor
Faktor teknik operasi yaitu tindakan yang mempengaruhi terjadinya infeksi
asepsis dan antisepsis yang harus luka operasi pasca operasi terbuka batu
dilakukan dengan mutlak serta tidak saluran kemih adalah faktor dari
dipertahankan suasana asepsis pada asuhan keperawatan dan faktor pasien.
saat berlangsungnya operasi. Faktor pasien diantaranya usia lanjut
dan riwayat penyakit penyerta.
Gambaran pasien infeksi luka 2. Lama perawatan pasca operasi
operasi pasca operasi terbuka batu Berdasarkan Tabel 4.14 dapat
saluran kemih berdasarkan kondisi dilihat bahwa penderita infeksi luka
pasca operasi operasi pada pasien pasca operasi
1. Rentang waktu terkena infeksi terbuka batu saluran kemih terbanyak
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dengan lama perawatan >3hari yakni 2
dilihat bahwa penderita infeksi luka orang (100%). Menurut kepustakaan
operasi pada pasien pasca operasi pasien yang mengalami komplikasi
terbuka batu saluran kemih paling infeksi luka opersi akan
sering terjadi pada rentang waktu 7 mengakibatkan lama perawatan pasca
hari setelah hari operasi. Berdasarkan operasi bertambah dikarenakan
kepustakaan jarak antara waktu operasi pengobatan tambahan terhadap
hingga terjadinya infeksi luka operasi komplikasi tersebut. Penelitian ini
berhubungan dengan pola asuhan didapatkan pasien yang terkena
keperawatan pasca operasi. Kegiatan komplikasi infeksi luka adalah dengan
pencegahan penularan infeksi dirumah lama perawatan >3hari. Berdasarkan
sakit merupakan tugas wajib seluruh kepustakaan lama perawatan pasca
petugas kesehatan yang ada dirumah operasi berhubungan dengan
sakit. Petugas kesehatan dirumah sakit peningkatan risiko terkena ILO
yang paling beresiko tinggi sebagai dikarenakan besarnya peluang pasien
media penularan infeksi adalah terpapar bakteri yang ada dirumah
perawat. Hal ini disebabkan perawat sakit.27
berhubungan langsung 24 jam dengan Kesimpulan dan Saran
pasien dalam hal asuhan keperawatan. Simpulan
Penyebaran infeksi dapat dihindari Berdasarkan dari hasil
oleh perawat dengan melakukan penelitian yang telah dilakukan di

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 16


RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, 2 orang (100%), tanpa
maka kesimpulan yang dapat di ambil komorbid 1 orang (50%)
dari gambaran kejadian infeksi luka dan dengan komorbid 1
operasi pasca operasi terbuka batu orang (50%), jumlah
saluran kemih adalah : leukosit preoperasi normal 1
1. Angka kejadian infeksi luka (50%) orang dan tinggi 1
operasi pada pasien pasca orang (50%).
operasi terbuka batu saluran 4. Angka kejadian infeksi luka
kemih di RSUD Arifin operasi pada pasien pasca
Achmad periode 1 Januari - operasi terbuka batu
31 Desember 2014 sebanyak saluran kemih di RSUD
2 orang dari 82 pasien (2,4). Arifin Achmad periode 1
2. Angka kejadian infeksi luka Januari - 31 Desember
operasi pada pasien pasca 2014 terdapat pada
operasi terbuka batu saluran tindakan pyelolitotomi 1
kemih di RSUD Arifin orang (50%) dan
Achmad periode 1 Januari - nephrolitotomi yakni 1
31 Desember 2014 orang (33%), lama operasi
berdasarkan karakteristik <1 jam 1 orang (50%) dan
pasien terdapat pada 1 jam 1 orang (50%).
kelompok umur 46-55 tahun 5. Angka kejadian infeksi luka
yakni 1 orang dan 56-65 operasi pada pasien pasca
tahun yakni 1 orang (67%), operasi terbuka batu
berjenis kelamin perempuan saluran kemih di RSUD
2 orang (100%), status gizi Arifin Achmad periode 1
cukup 1 orang (50%) dan Januari - 31 Desember
gizi kurang 1 orang (50%), 2014 terbanyak pada
tidak mengikuti jenjang kelompok rentang waktu
pendidikan 2 orang (100%), >7 hari yakni 2 orang
3. Angka kejadian infeksi luka (67%) dan dengan lama
operasi pada pasien pasca perawatan pasca operasi
operasi terbuka batu saluran >3 hari yakni 2 orang.
kemih di RSUD Arifin
Achmad periode 1 Januari - Saran
31 Desember 2014 terdapat 1. Peneliti lain
pada penderita dengan Melakukan penelitian lanjutan
diagnosis preoperasi batu untuk tahun-tahun berikutnya guna
ginjal yakni 2 orang (100%), melihat apakah terjadi peningkatan
diberi antibiotik profilaksis atau penurunan kasus infeksi luka

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 17


operasi pada bedah terbuka batu Ucapan Terimakasih
saluran kemih ini serta hubungan dari Penulis mengucapkan
faktor penyebab infeksi luka operasi terimakasih yang sebesar-besarnya
dengan besarnya kasus tersebut. kepada pihak Fakultas Kedokteran
2. RSUD Arifin Achmad Universitas Riau, dr. Dimas Pramita
a. Petugas medis seperti Nugraha,M.Sc dan dr. Afdal, Sp.U,
perawat dan dokter agar selaku dosen Pembimbing. dr. Dina
menjalankan prosedur peri Fauzia, Sp.F.K dan dr. Zulkifli Malik,
opereatif sesuai dengan Sp.PA, selaku dosen Penguji, serta
standar yang telah ada. Jika dr.Huriatul Masdar, M.Sc, selaku
ada pasien yang supervisi yang telah memberikan
diindikasikan pemberian waktu, bimbingan, nasehat serta ilmu
antibiotik profilaksis, maka selama penyusunan skripsi sehingga
disarankan pemberiannya skripsi ini dapat diselesaikan.
dilakukan 60 menit sebelum
operasi untuk menurunkan Daftar Pustaka
resiko infeksi luka pasca 1. Anderson DJ. Surgical Site
operasi. Infection. Divisio of Infectious
b. Pencatatan rekam medik Diseases, Duke University Medical
pasien agar dilengkapi Center, Durham, NC, USA. Infect
supaya mempermudah Dis Clin N Am 25 (2011):135-153
peneliti lain yang akan
meneliti data dari rekam 2. Yuwono. Pengaruh Beberapa
medik serta untuk Faktor Risiko Terhadap Kejadian
kelengkapan data pasien. Surgical Site Infection (SSI) Pada
c. Pendataan kasus infeksi luka Pasien Laparotomi Emergensi.
operasi oleh Komite JMJ.mei 2013;1(1):p16-25.
pencegahan dan
penanggulangan infeksi 3. Haryanti L, Pujiadi A H, Ifran E K
(KPPI) agar lebih dirutinkan B, Thayeb A, Amir I, Hegar B.
dan disempurnakan. Prevalensi dan Faktor Risiko
d. perawatan pasien dirumah Infeksi Luka Operasi Pasca-bedah.
sakit agar dipertimbangkan Dept Ilmu Kesehatan Anak.
kembali dengan resiko Fakultas Kedokteran Universitas
infeksi nosokomial yang Indonesia. Sari Pediatri.
dapat merugikan pasien. Jakarta.2013;15(4): p207-12.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 18


4. Wahyudi I, Birowo P, Sanjaya I P 10. Turk C, Knoll T, Petrik A, Sarica
G, Fawzi R, Rasyid N, Mochtar C K, Skolarikos A, Straub M, et all.
A, et all. Safety of clean urologic Guideslines on urolithiasis.
operations without prophylaxis European association of urologi.
antibiotic therapy in April 2014.
Mangunkusumo Hospital.
Departemen of urologi. Jakarta
17march 2015. 11. Sudoyo A W, Setiyohadi B, Alwi
I, Simadibrata M, Setiati S, editors.
5. Wein AJ, editors-in-chief. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4th
Kavoussi LR, Novick AC, Parti ed. Vol 1. Jakarta: Departemen
AW, Peters CA, editors. Campbell- Ilmu Penyakit Dalam FKUI; Mei
Walsh Urologi.10nd ed. United 2007.p563
States of Amerika. Elsavier Inc:
2012. p157-175.. 12. Lina N. Faktor-faktor risiko
kejadian batu saluran kemih pada
6. Nugroho D, Birowo P, Rasyid N. laki-laki. Fakultas Kesehatan
Percutaneus Nephrolithotomy Masyarakat Universitas
sebagai terapi batu ginjal. Jakarta Diponegoro. Semarang 2008.p11
Maret 2011. Maj Kedokt Indon;
Vol 61(3). 13. Blandy J, Kaisary A. Lecture note
urology. 6thed. London. Willey-
7. Syahputra F A. Terapi batu ginjal: Blackwell; 2009: p67-81.
Dari era Hipocrates hingga era
minimal invasive. Jakarta Maret 14. Tanagho EA. McAninch JW.
2011. Maj kedokt indon. Vol 61(3) Smith’s General Urologi.17thed.
Amerika. McGraw
8. Purnomo B B. Dasar-dasar Hill.Amerika;2008: p.254-7.
urologi. 3th ed. Jakarta: Sagung
Seto; 2011.p85-99. 15. National collaborating center for
women’s andchildren’s health;
9. Pearle MS, Lotan Y. Urinary National Institute for Health and
lithiasis: etiology, epidemiology, Clinical Excellence. Surgical site
and pathogenesis. In: Wein AJ, infection; prevention and treatment
Kavoussi LR, Novick AC, Partin of surgical site infection. Royal
AW, Peters CA, eds. Campbell- College of Obstetricians and
Walsh urology. 9th ed. Gynaecologists (RCOG). London;
Philadelphia: Saunders Elsevier; Oktober 2008: p1-3.
2007:1363-92.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 19


16. Kangau Zainab, Odhiambo Eunice. 21. Djaya W, Rudiman R, Lukman K.
Surgical Site Infection; Orthopedic Efek Oksigen Konsentrasi Tinggi
and trauma nurses views in causes Pascaoperasi Laparotomi pada
and prevention of surgical site Peritonitis terhadap Tingkat Infeksi
infection SSI’s. Thesis.Jamk Luka Operasi. MKB; Volume 44
University of Applied Sciences. no 3, Tahun 2012.
2009.
22. Suka M E F. Gambaran kasus batu
17. Mawalla B, Msana S E, Chalya P saluran kemih di instalasi bedah
L, Imirzalioglu C, Mahalu sentral RSUD Arifin Achmad
W.predictor surgical site infection Pekanbaru periode Januari 2002-
among patient’s undergoing major Desember 2006. Fakultas
surgery at Bugando Medical Kedokteran Universitas Riau.
Center in Northwestern Tanzania. Pekanbaru 2007.
BMC surgery; 21 November 2011:
p1-2. 23. Hidajat N N. Pencegahan infeksi
luka operasi. Fakultas Kedokteran
18. WHO Guidelines for Safe Surgery UNPAD. Bandung 2007
2009. Available from:
www.who.int/patirntsafety/safesur 24. Sastroasmoro S,Ismael S. Dasar-
gery/en dasar Metodelogi Penelitian
Klinis.Jakarta. Sagung Seto.2009;
19. Zinn J, Swofford V. Quality- 2nd ed:p.82.
improvement initiative: Classifying
and documenting surgical 25. Resfi YN, Rahmalia S, Jumaini.
wounds.Wound care advisor. Faktor yang mempengaruhi
Number 1.Volume 3. January perilaku perawat terhadap upaya
2014. pencegahan infeksi luka post
(www.WoundCareAdvisor.com) operasi pada pasien bedah
ekstremitas bawah. Program Studi
20. Hofner K, Tunn U W, Reich O, Ilmu Keperawatan Universitas
Rubben H. Surgery for benign Riau. Pekanbaru 2012.
prostatic hyperplasia (review
article). Part3 in a series on BPH.
Deutsch 2007; 104(36): p2424-9.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 20


26. Faridah IN, Andayani TM, Inayati. 31. Zinat M N, Shahla M D,
Pengaruh umur dan penyakit Masoumeh R, Ardesihr A,
penyerta terhadap risiko infeksi Surgicalmsite infection after
luka operasi pada pasien bedah clean-contaminated surgery in
gastrointestinal. Fakultas Farmasi Yasuj Shahid Baheshti Hospital,
Universitas Ahmad Dahlan. Iran. Revista Y Investigation
Yogyakarta 2012. Educacion en Enfermeria.
Universidad de Antioquia
27. Ristiawan D, Rustono, hartinah D. Colombia. Vol 29 No 3. Oktober
Hubungan antara lama perawatan 2011. Hal 435-441.
dan penyakit yang
menyertaidengan terjadinya 32. Elbur AI, Yousif MA, Elsayed
infeksi nosokomial di RSI Sultan ASA, Rahman MEA. Prevalence
Hadlirin Jepara. JIKK.Vol 4 no 1. and predictors of wound infection
Januari 2013. in elective clean and clean /
contaminated surgery in
28. Oehadian A. Pendekatan klinis dan Khartoum Teaching Hospital,
diagnosis anemia. Sub bagian Sudan. Int J Infect Control. 2012 ;
Hematologi Onkologi Medik 8(4) : 1–10.
Bagian Penyakit Dalam RS Hasan
Sadikin Bandung. CDK-194. Vol 33. Sjamsuhidajat R, Jong DW, editor.
39 no 6. 2012. Buku ajar ilmu bedah. Edisi
Revisi. Jakarta: EGC ; 1997.
29. Hasan I, Indra TA. Divisi
Hepatologi, Departement Ilmu
Penyakit Dalam FKUI/RSCM-
Jakarta. Peran albumin dalam
penatalaksanaan sirosis hepatis.
Medicinus. Vol 21 no 2. April-
Juni 2008.

30. Fatimah S. Faktor-faktor yang


berhubungan dengan infeksi
nosokomial luka operasidi ruang
bedah RSUP Fatmawati tahun
2011. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta. 2011.

Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 21


Jom FK Volume 3 No.1. Februari 2016 22

You might also like