Professional Documents
Culture Documents
Basement Distribution Reservoir Oil and Gas in PDF
Basement Distribution Reservoir Oil and Gas in PDF
ABSTRACT
Exploration of new fields of oil and gas based on the play rarely proven , let alone on the
edge of the basin such as western South Sumatra increasingly difficult . Thus we need a
new thinking to find and add reserves and production capacity of the South Sumatra
basin . Reservoir - oil reservoir in the basement / rock pedestal is one type of reservoir
that is beginning to be seen and is of particular concern in the oil and gas exploration
because it has proven its success .
The spread in the basement and basin upstream Histories successfully performed using
Bouguer Gravity anomaly data through the stages of spectrum analysis , filtering , and
process modeling . The amount ranges from 20-92 mgall Bouguer anomalies , and
anomalies Time range -9 to 7 mgall . There are two areas of discontinuity in the density
study areas , each reflecting the depth of 2100 m average depth Tertiary sedimentary
bedrock ,Model basement density of 2.67 g / cc , sedimentary rocks 2.35 g / cc , producing
basin depths between 1500 m up to 2,500 m which is a graben extends northwest -
southeast direction , which is the edge of the basin. Komering basin is thought to be a
potential as a producer of hydrocarbons . Basin is the spread of the basement is as landfill
material or depocenter considering sedimentation and tectonic history of the formation
parameters provide opportunities petroleum system.
Source rock maturity ( equivalent Lahat Formation and Talangakar Formation already
entered the stage of the generation of gas , while the shallower section is still in the stage
of oil generation . Reservoir rocks are expected from the base fractured rock or
weathered rock as granite wash , quartz sandstones of the Talangakar Formation ,
which generally has good porosity and caprocks in the form of anticline , fault, migration
passing , and the covering of shale rock Formations from Gumai
148
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
ABSTRAK
Eksplorasi lapangan baru minyak dan gas bumi berdasarkan play jarang terbukti, apalagi
di tepi cekungan seperti Sumatra Selatan bagian barat semakin sulit. Dengan demikian
diperlukan suatu pemikiran baru untuk menemukan dan menambah cadangan dan
kapasitas produksi dari cekungan Sumatra Selatan.
Reservoar-reservoar migas pada basemen/batuan alas merupakan salah satu jenis
reservoar yang mulai dilihat dan menjadi perhatian khusus dalam eksplorasi migas
karena telah terbukti keberhasilannya.
Penyebaran Basemen dan cekungan di Komering Hulu berhasil dilakukan dengan
menggunakan data anomali Gravity Bouguer melalui tahapan analisa spektrum, filtering,
dan proses modeling. Besarnya Anomali Bouguer berkisar 20-92 mgall, dan Anomali Sisa
berkisar -9 sd 7 mgall. Terdapat 2 bidang diskontinuitas rapat massa di daerah
Penelitian, masing-masing di kedalaman 2100 m yang merefleksikan kedalaman rata-
rata batuan dasar sedimen Tersier,
Model densitas Basemen 2,67 gr/cc, batuan sedimen 2,35 gr/cc, menghasilkan
kedalaman cekungan antara 1500 m sampai dengan 2500 m yang merupakan graben
memanjang arah barat laut –tenggara, yang merupakan tepi cekungan.
Cekungan Komering diperkirakan merupakan basin yang potensial sebagai penghasil
hidrokarbon. Basin merupakan penyebaran Basemen yaitu sebagai tempat penimbunan
material atau depocenter mengingat sejarah sedimentasi dan tektoniknya memberi
peluang terbentuknya parameter petroleum system
Kematangan batuan induk (ekivalen Formasi Lahat dan Formasi Talangakar sudah
memasuki tahap penggenerasian gas, sedangkan dibagian yang lebih dangkal masih
dalam tahap menggenerasikan minyak.
Batuan Reservoar diharapkan dari Batuan Dasar yang terkekarkan atau yang lapuk
sebagai granit wash, batupasir kuarsa dari Formasi Talang Akar yang pada umumnya
mempunyai porositas baik dan perangkap berupa antiklin, migrasi melewati sesar, dan
batuan penudung shale dari Formasi Gumai
149
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
hari. Eksplorasi untuk menemukan kontrol dengan Seismik dan lubang bor
lapangan baru berdasarkan play yang dengan tujuan untuk :
sudah terbukti di cekungan cekungan a.Mengetahui kedalaman bidang
tersebut semakin sulit, sehingga diskontinuitas rapat massa di daerah
diperlukan suatu pemikiran baru untuk penelitian.
meningkatkan penemuan serta b.Mengetahui elemen struktur umum
menambah cadangan dan kapasitas bawah permukaan
produksi. c.Mengetahui kedalaman dari batuan
Eksplorasi reservoir di basemen sedimen.
belum dilakukan secara intensif oleh 3. Manfaat Penelitian
karena dianggap tidak menghasilkan, n Manfaat dari hasil studi ini adalah
tetapi hal ini ternyata tidak benar, dan antara lain :
ini dibuktikan bahwa di basemen pun a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dapat menghasilkan minyak dan gas. Di digunakan sebagai masukan untuk
Indonesia minyak dan gas yang berasal mengetahui bagaimana bentuk
dari reservoar Basemen di lapangan Basemen dan geologi bawah
Beruk, lapangan Suban , lapangan permukaan yang terdapat pada
Tanjung. Lapangan Bach Ho (Tiger) di daerah penelitian,
Vietnam . b) Mengetahui kedalaman dan dapat
Definisi Basemen itu sendiri adalah menafsirkan lingkungan
merupakan anggapan sebagai salah satu pengendapan awal dan material
batuan kristalalin tanpa memandang sedimentasi pengisi cekungan
umur ( metamorf atau batuan beku) tersebut sehingga dapat di analisis
yang tidak selaras ditindih oleh batuan petroleum sistemnya.
sedimen.(Lands et al,1960)
Metoda yang dilakukan adalah 4.TINJAUAN PUSTAKA
Gravity dan ditunjang dengan beberapa 4.1.Geologi Regional
line seismik dan beberapa lubang bor, Geologi daerah penelitian merupakan
diharapkan metoda ini dapat bagian selatan dari Cekungan Sumatra
memberikan gambaran yang yang baik , Selatan.Sub cekungan Lematang yang
data yang dihasilkan adalah anomali berhubungan dengan daerah penelitian
Gravity ( Bouguer). mempunyai kecenderungan cekungan
berarah utara-selatan mirip dengan
3.Maksud Dan Tujuan Penelitian rendahan Suban.
Studi ini diharapan dapat Patahan Semangko terdapat pada
memberikan gambaran tentang batuan bagian selatan daerah penelitian.
dasar sebagai depocenter. Batuan dasar Batuan dasar Pre Tertier yang terdapat
yang telah mengalami pengkekaran pada daerah penelitian telah
atau lapuk dapat berfungsi sebagai mengalami kompresi menjadikan
batuan reservoar. Untuk itulah studi daerah penelitian terlipat dan
basemen reservoar dilakukan dengan terpatahkan, yang terdiri dari batuan
pengolahan data Gravity yang di beku, malihan, dan batu gamping.
Perkembangan cekungan dimulai dari
150
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
151
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
bagian barat, baratlaut dan sedikit di peta Anomali Regional bahwa di bagian
bagian selatan blok. Pola anomali tinggi timur blok ini, pengaruh regional
menggambarkan suatu tinggian batuan (mantle atas) cukup kuat. Hal ini akan
dasar/Basemen high, yang disebabkan menghasilkan gradien temperatur yang
oleh pengaruh densitas batuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
lebih besar atau berarti sedimen yang daerah sekitarnya sehingga bagus dalam
lebih tipis, atau bisa juga disebabkan mendukung proses maturation dari
oleh suatu intrusi. Densitas batuan yang source rocks tersebut.
lebih besar dapat disebabkan oleh 7.HASIL DAN PEMBAHASAN
komposisi batuan ataupun pengaruh Secara Regional Stratigrafi Cekungan
mantle bumi yang lebih mendekati Sumatera Selatan adalah sebagai
permukaan. Sebaran pola anomali berikut
rendah menggambarkan sedimen yang Periode sedimentasi paling tua di
lebih tebal/ daerah depocentre. Ini Cekungan Sumatera Selatan
terdapat di bagian barat, baratlaut blok teridentifkasi dari lubang bor dan
dan sedikit di bagian selatan. seismik yang mewakili sedimen darat
Nilai Anomali Bouguer di atas 90 adalah Formasi Lahat dan Formasi
mGal di beberapa titik di sekitar bagian Lemat yang terdiri dari batuan volkanik,
blok yang menyempit diperkirakan breksi dan ‘granite wash’ hasil dari erosi
suatu intrusi yang sepertinya masih batuan dasar yang terangkat ke
meluas ke selatan hingga keluar blok. permukaan yang di endapkan secara
Hal ini didukung oleh data topografi: di tidakselaras diatas batuan dasar hal ini
sekitar beberapa titik yang beranomali berdasarkan model anomaly residual
tinggi tersebut merupakan awal dari dengan tebal 2500m.
suatu bukit yang puncaknya di selatan. Endapannya kemudian di tutupi oleh
Setelah dilakukan filtering dan batupasir channel dengan sisipan
menghasilkan peta Anomali Regional batulanau dan serpih mengandung
dan peta Anomali Residual, daerah ini karbon kadang-kadang mengandung
ternyata cukup menarik. Berdasarkan cangkang moluska dan sisipan batubara
peta Anomali Residual di dalam pola dan unit tufaan yang di identifikasi
tinggian batuan dasar terdapat sub-sub sebagai Formasi Talang Akar yang di
cekungan sedimen ( gambar 8 dan 9), endapkan pada lingkungan fluvial,
berpola secara umum berarah lakustrin, laguna dan laut dangkal.
timurlaut-baratdaya .(Gambar 10,11) Setelah pembentukan Formasi Talang
Dalam konteks petrolem systems sub- Akar sedimentasi di lanjutkan dengan
sub cekungan sedimen ini dapat fase thermal subsidence yang
berfungsi sebagai source rocks. Pola ini mengendapkan batuan sedimen halus di
terdapat di beberapa bagian dari blok hampir semua area cekungan juga
tersebut, yaitu: di sebagian besar blok terbentuknya batugamping pada blok
bagian timur, di bagian barat dan tinggian. Fase ini berlanjut hingga
baratlaut blok. Di sekitarnya terdapat pengendapan Formasi Baturaja dan
tinggian-tinggian yang bisa berfungsi Formasi Gumai.
sebagai perangkap. Tampak jelas dari
152
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
153
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
KESIMPULAN
Dalam Studi Gravity ini maka dapatlah Saran
disimpulkan bahwa : 1. Dalam penelitian lanjut agar diteliti
1. Survey Gravity dilakukan di sekitar lebih dalam tentang
Wilayah Komering Hulu Barat tektonostratigrafi daerah penelitian
menghasilkan Anomali Bouguer posif sehingga dapat membantu analisis
berkisar 20 sampai dengan 92 mgall. Depocentre.
2. Survey Gravity dilakukan di sekitar 2. Analisis struktur Regional diharapkan
Wilayah Komering Hulu Barat lebik diperdalam, hal ini akan sangat
menghasilkan Anomali Bouguer membantu analisis Petroleum
Residual berkisar -9 sampai dengan 7 systemnya.
mgall.
154
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
155
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
156
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
SYNRIFT DEPOSIT
COMMENCEMENT OF
RIFT BASINS ALONG N-S
BASEMENT GRAIN
FRACTURED BASEMENT;
N-S ORIENTED FAULT BOUNDARY
GENERAL STRATIGRAPHY OF
SOUTH SUMATRA BASIN
Gambar 2 Kolom stratigrafi dan karakter penyebaran litologi pengendapan Synrift, dan
merupakan jebakan migas (Pertamina).
BA
( Bouguer Anomaly)
Peta Kontur BA
Analisis Spektral
Pemisahan Anomali
AnomaliAnomali
Interpretasi Basemen
157
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
Gambar 4. Lokasi titik pengamatan Gravity daerah penelitian,lubang bor dan line
seismik
158
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
159
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
160
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
PA-13A+B+C_93_MV_EHC
LINE PA-40-93_MV
161
Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014
Gambar 12. Peta kedalaman basemen berdasarkan seismic yang melewati Sumur I- 1
dearah Komering Hulu
162