You are on page 1of 7

EKSPERIMEN VARIASI INDEKS BIAS UDARA

TERHADAP TEKANAN

Violita Riyanda Safitri / 161810201043 / Kelompok A4


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Violitariyanda22@gmail.com

Abstrak
Eksperimen dilakukan dengan pointer putar diposisikan di antara movable mirror dan beam splitter. Posisi cermin M 1 diatur
sehingga pola interferensi terlihat. Dinding sel vakum diposisikan tepat tegak lurus terhadap berkas laser, lalu di amati pola frinji
yang terjadi. Sel vakum dibuat pada tekanan atmosfir, tekanan dicatat sebagai gauge awal (P 1). Tekanan diturunkan sampai 2
frinji bergeser , dicatat sebagai tekanan gauge pengukuran kedua. Eksperimen yang didapatkan memperoleh hasil hubungan
indeks bias terhadap tekanan absolut berbanding lurus yaitu jika semakin besar tekanan absolut maka indeks bias semakin
meningkat. Hubungan jumlah frinji dengan tekanan gauge berbanding terbalik tetapi berbanding lurus dengan tekanan absolut.
Hal ini dikarenakan tekanan gauge berbanding terbalik dengan tekanan absolut. Grafik hubungan antara jumlah pergeseran frinji
dengan tekanan absolut yang menunjukkan gambar garis linear keatas yang mebuktikan berbanding lurusnya pergeseran frinji
terhadap tekanan absolut. Grafik hubungan antara indeks bias terhadap tekanan absolut, dimana hubungan tekanan udara akan
berbanding lurus dengan indeks bias sehingga hubungannya linier.
Kata Kunci— indeks bias, tekanan, frinji.

1. PENDAHULUAN menuju satu titik, menghasilkan gambar yang diperbesar dari


Eksperimen Variasi Indeks Bias Udara Terhadap Tekanan sebuah benda.
ini bertujuan untuk menentukan indeks bias udara vs. tekanan Sekitar tahun 1930, para ilmuwan di Jerman melakukan
udara dengan menggunakan Interferometer Michelson. eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui media yang
Eksperimen variasi nilai indeks bias terhadap tekanan dapat disebut serat optik. Kemunculan serat optik sebenarnya
digunakan dalam menentukan karakteristik suatu benda. Hal ini didasari oleh penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi
dikarenakan sifat tekanan merupakan salah satu faktor yang sudah lama dilakukan, namun hasil percobaan tersebut
pembentuk sifat impedansi benda. Karakteristik tersebut tidak bisa langsung dimanfaatkan. Kemudian pada tahun 1958
misalnya dalam penentuan sifat kekristalan benda, ke-amorfan pra ilmuwan di Inggris mengusulkan prototipe serat optik yang
atau ketidak teraturan susunan partikel penyusun benda, dan modelnya masih digunakan sampai saat ini, yaitu terdiri dari
lain sebagainya. Aplikasi indeks bias terhadap tekanan yang gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya (Beiser, 1992).
paling umum adalah digunakan dalam perusahaan-perusahaan Sekitar tahun 1960, ditemukan serat optik yang sangat
pembuatan kaca, gelas, plastik, intan, dan banyak lagi bidang bening dan tidak menghantar listrik. Serat optik adalah sejenis
lain. Selain itu pada lensa dan prisma. Sebuah lensa dirancang kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan
sehingga cahaya akan yang masuk difokuskan oleh pembiasan lebih kecil dari selehai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat dari grafik yang menghubungkan antara indeks bias dengan
lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau tekanan absolut dapat dinyatakan dalam persamaan:
LED. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena Pabs = Patm − Pga (2.1)
indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju
udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias. Secara
Kecepatan serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus matematis persamaan indeks bias dapat dituliskan :
𝑐
digunakan sebagi saluran komunikasi (Beiser, 1992). 𝑛= (2.2)
𝑣
Indeks bias (n) adalah perbandingan antara kecepatan dimana n adalah indeks bias, c adalah kecepatan cahaya dan v
rambat cahaya dalam vakum (medium pertama) dengan adalah cepat rambat cahaya.
kecepatan cahaya dalam medium kedua. Indeks bias antara dua Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui indeks
medium pada fenomena cahaya yang melintasi kedua medium bias medium adalah interferometer. Pada interferometer
tersebut dibahas dalam hukum Snellius atau hokum pembiasan. Michelson digunakan laser sebagai sumber cahaya. Laser
Dalam hukum Snellius dinyatakan bahwa sinar dating, sinar merupakan cahaya monokramatik yang diperoleh dari adanya
bias, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terleta emisi radiasi yang terstimulasi. Bentuk dari osilasi laser adalah
pada satubidang datar. Dalam hal ini, sinar dating dari medium gelombang berdiri dalam resonator. Berkas radiasi laser
kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis bersifat intensif, koheren, dan monokromatik. Intensitas dari
normal, sedangkan sinar dating dari medium lebih rapat ke laser sangat tinggi dan tidak konvergen. Pada eksperimen, salah
medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. satu lintasan interferometer Michelson diberi perubahan
(Bahrudin, 2006: 130) tekanan dengan menggunakan vacuum cell, sehingga
Nilai indeks bias pada suau benda dapat dihubungkan menyebabkan terjadinya pergeseran frinji sebanyak N. Pada
dengan sifat-sifat pada pola interferensi gelombang cahaya akhir eksperimen akan diperoleh data berupa perubahan
monokromatik yang terbentuk. Pola interferensi tersebut tekanan pada vacuum cell dan perubahan frinji ( N ), sehingga
terakumulatif dalam pola frinji yang terbentuk dengan nantinya dapat dibuat grafik N , dimana dari grafik tersebut
menggunakan bantuan interferometer. Sehingga nilai indeks akan diperoleh gradient m yang akan digunakan untuk
bias dapat diketahui dengan menghubungkan antara nilai memperoleh nilai slope. Dengan nilai slope tersebut akan
panjang gelombang monokromatik yang masuk, ketebalan dibuat persamaan garis lurus yang menggambarkan variasi
medium kedua, dan perubahan sudut yang terjadi dengan indeks bias terhadap tekanan. Dari grafik hubungan antara
polapola frinji yang terbentuk yang secara mudah dapat indeks bias terhadap tekanan akan diperoleh indeks bias pada
diketahui dari kuantitas frinji yang bersangkutan. (Hariharan, tekanan 1 atmosfer. Selanjutnya manfaat yang akan diperoleh
2007: 93) adalah tercapainya kesesuaian antara referensi dengan hasil
Menurut (Widodo,2011) Indeks bias juga dipengaruhi oleh eksperimen (Krane,1992).
tekanan udara. Secara teoritik, untuk tekanan yang cukup
Ketika tekanan udara diturunkan dari P0 menjadi P1
rendah, hubungan antara indeks bias medium terhadap tekanan
bersifat linear. Untuk ruang hampa, dimana tekanannya sama maka akan terjadi perubahan indeks bias dari n 0 menjadi n1 .
dengan nol, indeks biasnya sama dengan satu ( indeks bias Ketika pada salah satu lintasan interferometer Michelson diberi
ruang vakum). Dari eksperimen akan diperoleh grafik perubahan tekanan tersebut, Akibatnya akan terjadi pergeseran
hubungan antara indeks bias dengan tekanan gas. Kemiringan frinji sebanyak N.
dengan menggerakkan cermin. Adjustable mirror berfungsi
sebagai perefleksi berkas menuju pemisah berkas dari pemisah
berkas, sebagian akan ditransmisikan menuju layar pengamatan
dengan posisi tetap. Convex lens berfungsi untuk
memfokuskan cahaya. Vacum cell berfungsi untuk memvariasi
tekanan udara.
Gambar 2.1 Perubahan Lintasan Optik
Sumber: (Tim Penyusun, 2018) Mulai

Berdasarkan latar belakang diatas muncul sebuah


rumusan masalah. Rumusan masalah yang dapat dikemukakan
Penyusunan Peralatan
dalam eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan indeks bias terhadap tekanan
absolut (Pabs)? Tempelkan sel vakum dan
2. Bagaimana hubungan variasi tekanan udara terhadap dikosongkan
jumlah frinji yang terbentuk?
3. Bagaimana grafik hubungan antara pergeseran frinji
terhadap tekanan absolut (Pabs)? Variasikan jumlah frinji

4. Bagaimana grafik hubungan indeks bias udara terhadap


tekanan absolut (Pabs)?
Tujuan yang dapat dikemukakan dalam eksperimen Tekanan dan indeks bias
variasi indeks bias udara terhadap tekanan adalah mengetahui
hubungan indeks bias terhadap tekanan absolut (Pabs).
Mengetahui hubungan variasi tekanan udara terhadap jumlah
frinji yang terbentuk. Mengetahui grafik hubungan antara Pengukuran
pergeseran frinji terhadap tekanan absolut (Pabs). Mengetahui
grafik hubungan indeks bias udara terhadap tekanan absolut
(Pabs).
Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir Prosedur Eksperimen


2. METODE EKSPERIMEN
Langkah pertama dalam percobaan ini yaitu alat dan bahan
Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan
yang precision interferometer, sumber laser HeNe, bangku
dalam eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan
laser, beam splitter, movable mirror, adjustable mirror, convex
adalah precision interferometer (precision interferometer, OS-
lens, dan vacum cell disiapkan. Pointer putar diposisikan di
9255A) berfungsi untuk meletakkan alat yang digunakan pada
antara movable mirror dan beam splitter. Sel vakum
percobaan interferometer. Sumber laser HeNe (OS-9171)
ditempelkan pada holder dan kosongkan sel tersebut dengan
berfungsi pemancar cahaya. Bangku laser (OS-9172) berfungsi
untuk meletakkan sumber cahaya supaya tidak geser. Beam pompa vakum. Posisi cermin tetap M 1 diatur sehingga pusat
splitter berfungsi untuk membagi berkas cahaya. Movable pola interferensi terlihat dengan jelas pada layar pengamatan.
mirror berfungsi untuk menghitung jarak perubahan lintasan Dinding sel vakum diposisikan tepat tegak lurus terhadap
berkas laser. Sel vakum diputar perlahan dan dimati pola frinji 3 4 480 480 480
yang terjadi. Tekanan dicatat sebagai tekanan gauge awal. Sel 4 6 400 400 400
vakum dikosongkan secara perlahan dengan menggunakan 5 8 340 340 340
pompa, sampai frinji bergeser 2 kali. Tekanan diturunkan 6 10 280 260 260
7 12 200 200 200
secara perlahan sehingga 2 frinji bergeser, tekanan gauge
8 14 140 140 140
dicatat sebagai pengukuran kedua dan seterusnya. Langkah 5
9 16 40 40 40
dilakukan sampai diperoleh tekanan maksimumnya.
10 18 0 0 0
Eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan
11 20 0 0 0
menggunakan variasi frinji. Eksperimen ini dilakukan dengan
3 pengulangan menggunakan variasi keliapatan 2 frinji dan 2 Tabel 3.2 Data Hasil Percobaan Kelipatan 1 Frinji
pengulangan menggunakan variasi kelipatan 1 frinji.
Pgauge (cmHg)
Pengulangan dilakukan untuk mendapatkan nilai presisi No ∆N
1 2
terhadap eksperimen yang dilakukan. Metode pengukuran ini
1 0 600 600
berupa pengukuran jumlah frinji. Pengukuran secara langsung
2 1 580 580
dilakukan untuk mengetahui variasi tekanan. Sehingga data 3 2 540 540
yang diperoleh berupa nilai variasi tekanan terhadap jumlah 4 3 500 520
frinji. Tekanan awal yang diperoleh masih berupa tekanan 5 4 440 480
gauge sehingga harus diubah terlebih dahulu ke dalam tekanan 6 5 400 420
absolute. Data yang diperoleh selama percobaan variasi indeks 7 6 360 360
8 7 320 320
bias udara terhadap tekanan adalah penjelasan tentang
9 8 300 280
pengamatan sel vakum yang tegak lurus terhadap laser. Selain
10 9 260 260
itu, sel vakum diposisikan pada tekanan atmosfer. Data yang
11 10 240 240
diperoleh akan semakin bervariasi sesuai dengan jumlah
12 11 200 200
pengulangan selama percobaan dilakukan. Data yang bervariasi 13 12 160 180
ini nantinya akan berpengaruh pada ketelitian percobaan yang 14 13 120 140
sedang dilakukan. 15 14 80 120
16 15 60 80
3. HASIL 17 16 0 0
18 17 0 0
Telah dilakukan percobaan variasi indeks bias udara
19 18 0 0
terhadap tekanan yang bertujuan untuk menentukan indeks bias
20 19 0 0
udara vs. tekanan udara dengan menggunakan Interferometer
21 20 0 0
Michelson dan telah didapatkan data hasil percobaan sebagai
berikut : Setelah didapatkan data hasil percobaan maka kemudian
Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan Kelipatan 2 Frinji dilakukan perhitungan. data hasil perhitungan sebagai berikut:
Pgauge (cmHg) Contoh perhitungan :
No ∆N
1 2 3 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 1 = 280 𝑐𝑚𝐻𝑔
1 0 600 600 600 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 2 = 260 𝑐𝑚𝐻𝑔
2 2 540 540 540 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 3 = 260 𝑐𝑚𝐻𝑔
∆𝑁 = 10 20 0 0 0 760 760 760 760 1,000210933

𝑃𝑎𝑏𝑠 𝑚𝑎𝑥 = 760 𝑐𝑚𝐻𝑔


𝜆 = 632,8 × 10−7 𝑐𝑚 Hubungan antara Pergeseran Frinji terhadap Tekanan Absolut
0.0019
𝑃𝑎𝑏𝑠 1 = 𝑃𝑎𝑏𝑠 𝑚𝑥 − 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 1 y = 3E-06x - 0.0005
0.0014 R² = 0.9901
= 760 − 280

∆Nλ/2d
0.0009

= 480 𝑐𝑚𝐻𝑔 0.0004

𝑃𝑎𝑏𝑠 2 = 𝑃𝑎𝑏𝑠 𝑚𝑥 − 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 2 -1E-04


0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00

= 760 − 260 P abs

= 500 𝑐𝑚𝐻𝑔 Gambar 3.1 Grafik hubungan antara pergeseran frinji terhadap
𝑃𝑎𝑏𝑠 3 = 𝑃𝑎𝑏𝑠 𝑚𝑥 − 𝑃𝑔𝑎𝑢𝑔𝑒 3 tekanan absolut 2 Frinji

= 760 − 260 Hubungan Indeks Bias terhadap Tekanan Absolut


1.00018
= 500 𝑐𝑚𝐻𝑔 1.00016 y = 3E-07x + 0.9999
1.00014 R² = 0.9901
480+500+500
̅̅̅̅̅̅
𝑃𝑎𝑏𝑠 = 1.00012
1.0001
3

n
1.00008
1480 1.00006
= 1.00004
3
1.00002
1
= 493,33 𝑐𝑚𝐻𝑔 0.99998
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00
∆𝑁×𝜆
m = P abs
𝑛×3×𝑃𝑎𝑏𝑠
Gambar 3.2 Grafik Hubungan Indeks Bias Terhadap Tekanan
10×632,8×10−7
= 2 Frinji
2×3×493,33

632,8×10−6
=
2959,98
Tabel 3.4 Tabel Hasil Perhitungan Kelipatan 1 Frinji
= 2,14 × 10−7
Pgauge Pabs
n ̅̅̅̅̅̅
= 1 + 𝑚𝑃 𝑎𝑏𝑠
No ∆N (cmHg) (cmHg) (Pi) n
= 1 + 2,14 × 10−7 × 493,33 1 2 1 2
= 1,0001054667 1 0 600 600 160 160 160 1
Dan dari perhitungan tersebut, lalu disajikan dalam bentuk 2 1 580 580 180 180 180 1,000010547
3 2 540 540 220 220 220 1,000021093
tabel seperti berikut :
4 3 500 520 260 240 250 1,00003164
Tabel 3.3 Tabel Hasil Perhitungan Kelipatan 2 Frinji
5 4 440 480 320 280 300 1,000042187
Pgauge (cmHg) Pabs (cmHg) ̅̅̅̅̅̅
𝑃𝑎𝑏𝑠 6 5 400 420 360 340 350 1,000052733
∆N n
(Pi)
1 2 3 1 2 3 7 6 360 360 400 400 400 1,00006328
0 600 600 600 160 160 160 160 1 8 7 320 320 440 440 440 1,000073827
2 540 540 540 220 220 220 220 1,000021093 9 8 300 280 460 480 470 1,000084373
4 480 480 480 280 280 280 280 1,000042187 10 9 260 260 500 500 500 1,00009492
6 400 400 400 360 360 360 360 1,00006328 11 10 240 240 520 520 520 1,000105467
8 340 340 340 420 420 420 420 1,000084373 12 11 200 200 560 560 560 1,000116013
10 280 260 260 480 500 500 493,33 1,000105467 13 12 160 180 600 580 590 1,00012656
12 200 200 200 560 560 560 560 1,00012656 14 13 120 140 640 620 630 1,000137107
14 140 140 140 620 620 620 620 1,000147653 15 14 80 120 680 640 660 1,000147653
16 40 40 40 720 720 720 720 1,000168747 16 15 60 80 700 680 690 1,0001582
18 0 0 0 760 760 760 760 1,00018984 17 16 0 0 760 760 760 1,000168747
18 17 0 0 760 760 760 1,000179293 Hasil yang didapat saat praktikum yaitu saat frinji
19 18 0 0 760 760 760 1,00018984 semakin banyak maka tekanan gauge akan semakin kecil tetapi
20 19 0 0 760 760 760 1,000200387 jika dirubah menjadi tekanan absolut maka akan semakin besar.
21 20 0 0 760 760 760 1,000210933 Hal ini dikarenakan tekanan maksimal mencapai 760 cmHg
sehingga jika dirubah menjadi tekanan absolut akan semakin
Hubungan antara Pergeseran Frinji terhadap Tekanan besar jika frinji semakin besar. Tekanan gauge yaitu tekanan
0.0019 Absolut
y = 3E-06x - 0.0005 yang besarnya tidak dipengaruhi oleh tekan udara luar (tekanan
0.0014 R² = 0.9778

0.0009
atmosfir). Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada
∆Nλ/2d

0.0004 alat pengukuran tekanan. Tekanan Absolut yaitu tekanan yang


-1E-04
0 100 200 300 400 500 600 700 800 dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara luar, atau bisa
-0.0006
P abs dikataan tekanan absolut merupakan tekanan gauge
ditambahkan dengan tekan atmosfer. Oleh karena itu tekanan
Gambar 3.3 Grafik hubungan antara pergeseran frinji terhadap
absolute akan berbanding terbalik dengan tekanan gauge,
tekanan absolut 1 Frinji
dimana tekanan absolute maximum merupakan tekanan gauge
Hubungan Indeks Bias terhadap Tekanan Absolut minimum.
1.00018
1.00016 y = 3E-07x + 0.9999 Eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan
1.00014 R² = 0.9778
1.00012 mendapatkan data tekanan udara, dimana tekanan udara akan
1.0001
n

1.00008
1.00006
berpengaruh terhadap indeks bias yang terbentuk. Hasil yang
1.00004
1.00002 didapatkan dari eksperimen menunjukan hubungan indeks bias
1
0.99998 terhadap tekanan berbanding lurus. Tekanan udara yang
0 100 200 300 400 500 600 700 800
P abs digunakan adalah tekanan absolut untuk mengetahui indeks
Gambar 3.4 Grafik Hubungan Indeks Bias Terhadap Tekanan bias udara, sehingga diketahui apabila nilai tekanan udara
1 Frinji absolut semakin meningkat maka indeks bias akan meningkat
pengaruh yang disebabkan oleh tekanan. Hal ini disebabkan
4. DISKUSI karena jika tekanan absolut minimum maka sel vakum akan
Eksperimen indeks bias udara terhadap tekanan mendekati udara hampa.
merupakan ekperimen yang bertujuan untuk mengetahui Pada percobaan ini kami memvariasi jumlah frinjinya
pengaruh tekanan udara terhadap jumlah frinji yang dihasilkan, yaitu dengan frinji 1 kali pergeseran dan frinji 2 kali
dengan data yang didapat maka kita akan mengetahui grafik hubungan pergeseran. Pada ekseprimen tersebut terlihat sama saja yaitu
jumlah frinji dan tekanan udara. Percobaan ini menggunakan berbanding lurus. Hanya saja perbedaannya terletak pada
interferometer Michelson untuk mendapatkan data, prinsip jumlah frinji dan tekanan yang terbentuk. Pada frinji dengan 1
kerja pun sama. Praktikum kali ini menggunakan tekanan udara kali pergeseran menghasilkan 20 data dengan variasi
sebagai medium cahaya. Data yang diambil dari praktikum ini penurunana tekanannya lebih sedikit daripada frinji 2 kali
adalah besar tekanan udara dan jumlah frinji yang diamati. pergeseran yang menghasilkan hanya 10 data. Hal ini dapat
Pengamatan dilakukan dengan variasi tekanan yang berbeda terbukti bahwa jika jumlah frinji semakin besar makan tekanan
yaitu dengan tiap 2 perubahan jumlah garis pada frinji diamati gauge akan menurun banyak.
tekanan yang didapat sehingga nanti didpat tekanan absolut dan Hasil yang sudah didapatkan dari eksperimen yang
tekanan gauge. dilakukan dengan menggunakan perhitungan maka akan
diperoleh beberapa data yang ada. Data yang didapatkan akan 4. Grafik hubungan antara indeks bias terhadap tekanan
menunjukan pengaruh hubungan antara tekanan terhadap absolut, dimana hubungan tekanan udara akan berbanding
indeks bias yang dihasilkan, sehingga akan diketahui pengaruh lurus dengan indeks bias sehingga hubungannya linier.
dari masing-masing variabel. Hasil yang sudah didapatkan
dengan perhitungan akan terbentuk grafik yang memudahkan 5.2 Saran
untuk menganilisis pengaruh hubungan kedua variabel. Grafik Eksperimen variasi indeks bias udara terhadap tekanan
4.1 adalah grafik hubungan antara jumlah pergeseran frinji harus dilakukan dengan cermat dalam menentukan tekanan
dengan tekanan absolut. Grafik menunjukkan gambar garis maksimumnya. Pengambilan data harus teliti ketika pengaruh
linear keatas yang mebuktikan berbanding lurusnya pergeseran tekanan yang terbentuk dengan frinji yang dihasilkan. Data
frinji terhadap tekanan absolut. Grafik 4.2 adalah grafik yang dihasilkan dari eksperimen harus sesuai dengan data yang
hubungan antara indeks bias terhadap tekanan absolut, dimana didapatkan dari ekeprimen yang dilakukan. Data yang diambil
hubungan tekanan udara akan berbanding lurus dengan indeks setiap eksperimen harus memiliki data yang valid agar
bias sehingga hubungannya linier. Semakin besar tekanan pengolahan data untuk data hasil dapat sesuai dengan teori.
maka indeks bias yang didapatkan akan semakin meningkat Ketika praktikum diharapkan praktikan harus memahami betul
dengan pengaruh tekanan. modul agar praktikum berjalan secara lancar.

5. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


5.1 Kesimpulan Bahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus. Epsilon Goup :
Kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen variasi Bandung.
indeks bias udara terhadap tekanan adalah sebagai berikut : Beiser, A. 1992. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
1. Hubungan indeks bias terhadap tekanan absolut Gautreau, R.dan William S. 2006. Fisika Modern. 2nd ed.
berbanding lurus yaitu jika semakin besar tekanan absolut Jakarta: Erlangga.
maka indeks bias semakin meningkat. Hariharan, P. 2007. Basic Of Interferometry. Academic Press:
2. Hubungan jumlah finji dengan tekanan gauge berbanding Sydney, Australia
terbalik tetapi berbanding lurus dengan tekanan absolut. Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern.Jakarta : Universitas
Hal ini dikarenakan tekanan gauge berbanding terbalik Indonesia.
dengan tekanan absolut. Tim penyusun.2017. Buku Panduan Praktikum Eksperimen
3. Grafik hubungan antara jumlah pergeseran frinji dengan Fisika II. Jember: Universitas Jember.
tekanan absolut yang menunjukkan gambar garis linear Widodo A, Yudha AP, Eka D, Depta M, Zainuri M. 2011.
keatas yang mebuktikan berbanding lurusnya pergeseran Jurnal fisika modern: 1-5.
frinji terhadap tekanan absolut.

You might also like