You are on page 1of 8

‫‪CONTOH TEKS KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫ُُ‬
‫ه‬ ‫ْن‬‫ِي‬ ‫َع‬
‫نسْت‬ ‫ََ‬‫ه و‬ ‫دُ‬‫َُ‬‫ْم‬ ‫نح‬‫ّلِلِ َ‬
‫د َِّ‬ ‫َْ‬
‫َم‬‫الح‬ ‫ن ْ‬ ‫َِّ‬
‫إ‬
‫ِ‬‫ْر‬ ‫ُو‬‫ْ شُر‬ ‫ِن‬‫ِاهللِ م‬ ‫ُ ب‬ ‫ُوذ‬ ‫نع‬‫ََ‬
‫ه و‬ ‫ُْ‬
‫ِر‬‫ْف‬ ‫َغ‬‫نسْت‬‫ََ‬‫و‬
‫ْ‬
‫من‬ ‫َا‪َ ،‬‬ ‫لن‬ ‫َاِ‬‫ْم‬ ‫َع‬‫َاتِ أ‬ ‫ْ سَيِئ‬ ‫ِن‬ ‫َم‬‫َا و‬ ‫ِن‬‫ُس‬‫نف‬‫َْ‬‫أ‬
‫َالَ‬ ‫ْ ف‬ ‫ِل‬‫ْل‬‫يض‬ ‫ْ ُ‬‫من‬ ‫ََ‬‫ه و‬ ‫َّ َلُ‬ ‫ِل‬‫مض‬‫َالَ ُ‬ ‫ِ هللاُ ف‬‫ِه‬‫هد‬‫يْ‬‫َ‬
‫ِالَّ هللاُ‬‫ه إ‬ ‫َِلَ‬‫ن الَ إ‬ ‫َْ‬‫د أ‬ ‫هُ‬ ‫َشَْ‬‫َأ‬
‫ه‪ .‬و‬ ‫ِيَ َلُ‬ ‫هاد‬ ‫َ‬
‫دا‬‫ًَّ‬ ‫َم‬‫مح‬ ‫ن ُ‬ ‫ََّ‬‫د أ‬‫هُ‬ ‫َشَْ‬‫َأ‬‫ه و‬ ‫يكَ َلُ‬ ‫ِْ‬ ‫ه الَ شَر‬ ‫دُ‬‫َْ‬‫َح‬‫و‬
‫ه‪.‬‬‫ُْلُ‬ ‫َسُو‬
‫َر‬‫ه و‬ ‫دُ‬‫ُْ‬‫َب‬‫ع‬
‫ِ‬
‫له‬ ‫لى آِ‬ ‫ََ‬‫َع‬ ‫ٍ و‬ ‫َّد‬
‫َم‬‫مح‬‫لى ُ‬ ‫ََ‬
‫ِ ع‬ ‫َل‬
‫َّ ص‬ ‫هم‬ ‫َ َّ‬
‫للُ‬ ‫ا‬
‫ْم‬
‫ِ‬ ‫يو‬ ‫َِلى َ‬ ‫ْسَانٍ إ‬ ‫إح‬‫ِِ‬‫ْ ب‬ ‫هم‬‫َُ‬ ‫ِع‬‫تب‬‫ْ َ‬ ‫من‬‫ََ‬
‫ِ و‬ ‫ِه‬‫ْب‬‫َح‬‫َص‬‫و‬
‫ينِ‪ .‬اما بعـد‬ ‫ِْ‬‫الد‬
‫قال هللا تعالى‪ :‬اعوذباهلل من‬
‫الشيطان الر جيم‬
‫ُوا هللاَ‬ ‫ُوا َّ‬
‫اتق‬ ‫من‬‫ءاَ‬ ‫َ َ‬ ‫ين‬‫ِْ‬ ‫َ َّ‬
‫الذ‬ ‫يها‬ ‫َُّ‬
‫يا أ‬ ‫َ‬
‫ُم‬
‫ْ‬ ‫َنت‬ ‫َأ‬ ‫ِالَّ و‬‫َّ إ‬‫تن‬‫ُْ‬‫ُو‬‫تم‬ ‫َالَ َ‬
‫ِ و‬ ‫َات‬
‫ِه‬ ‫تق‬‫َّ ُ‬‫َق‬‫ح‬
‫ْا‬‫ُو‬ ‫َّاسُ َّ‬
‫اتق‬ ‫ها الن‬ ‫يَ‬ ‫َُّ‬
‫يا أ‬ ‫ن‪َ .‬‬ ‫َْ‬ ‫ُو‬‫ِم‬‫مسْل‬‫ُّ‬
‫ٍ‬
‫دة‬ ‫َاحَِ‬ ‫ْسٍ و‬ ‫نف‬ ‫ْ َ‬ ‫ِن‬‫ْ م‬ ‫ُم‬‫َك‬ ‫لق‬‫ََ‬‫ِيْ خ‬ ‫ُ َّ‬
‫الذ‬ ‫ُم‬‫بك‬‫ََّ‬
‫ر‬
‫َاالً‬‫ِج‬ ‫َا ر‬ ‫هم‬‫ُْ‬ ‫َّ م‬
‫ِن‬ ‫بث‬‫ََ‬‫ها و‬ ‫ََ‬ ‫ْج‬‫َو‬‫ها ز‬ ‫َْ‬
‫ِن‬‫َ م‬ ‫لق‬‫ََ‬‫َخ‬‫و‬
‫ِيْ‬ ‫ُوا هللاَ َّ‬
‫الذ‬ ‫َ َّ‬
‫اتق‬ ‫ء و‬ ‫ِسَآً‬ ‫َن‬
‫ًا و‬ ‫ْر‬‫ِي‬‫َث‬‫ك‬
‫َاَ‬
‫ن‬ ‫َِّ‬
‫ن هللاَ ك‬ ‫َ إ‬ ‫َام‬ ‫ْح‬‫ْألَر‬‫َا‬‫ِ و‬‫ِه‬ ‫ن ب‬‫َْ‬‫ءُلو‬ ‫تسَآَ‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫ين‬ ‫ِْ‬ ‫ها َّ‬
‫الذ‬ ‫يَ‬‫َُّ‬
‫يا أ‬ ‫ًا‪َ .‬‬ ‫ْب‬ ‫ِي‬‫َق‬
‫ْ ر‬ ‫ُم‬‫ْك‬‫لي‬‫ََ‬‫ع‬
‫ْالً‬‫َو‬‫ْا ق‬ ‫ُْلو‬ ‫ُو‬‫َق‬‫ُوا هللاَ و‬ ‫اتق‬ ‫ُوا َّ‬ ‫من‬‫ءاَ‬ ‫َ‬
‫ْ‬
‫ِر‬‫ْف‬ ‫يغ‬ ‫ََ‬ ‫ْ و‬ ‫ُم‬ ‫َ َ‬
‫الك‬ ‫ْم‬‫َع‬‫ْ أ‬ ‫ُم‬‫ْ َلك‬ ‫ْل‬
‫ِح‬ ‫يص‬‫دا‪ُ .‬‬ ‫يً‬‫ِْ‬‫سَد‬
‫َْلُ‬
‫ه‬ ‫َسُو‬‫َر‬ ‫ِ هللاَ و‬‫ِع‬‫يط‬‫ْ ُ‬ ‫من‬ ‫ََ‬‫ْ و‬‫ُم‬ ‫بك‬‫َْ‬
‫نو‬‫ُُ‬ ‫ْ ذ‬ ‫ُم‬‫َلك‬
‫ًا‪.‬‬ ‫ْم‬‫ِي‬‫َظ‬‫ًا ع‬ ‫َو‬
‫ْز‬ ‫َ ف‬‫َاز‬ ‫د ف‬ ‫َْ‬‫َق‬‫ف‬
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah
Dari mimbar khutbah jumat ini khatib mengajak kepada diri khatib dan jamaah sekalian
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Peningkatan iman
yang terus dilakukan dengan peningkatan amal sholeh. Karena derajat kemuliaan seorang
hamba di sisi Allah hanyalah dinilai dengan ketakwaannya. Allah berfirman:

‫ُم‬
ْ ‫َاك‬
‫تق‬َْ َّ ‫د‬
‫اّلِلِ أ‬ َْ
‫ِن‬ ‫ُم‬
‫ْ ع‬ ََ
‫مك‬ ‫َك‬
‫ْر‬ َِّ
‫ن أ‬ ‫إ‬
“Sesungguhnya orang yang paling bertakwa di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa”.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah


Masyarakat yang berkah adalah masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan maksiat.
Sebaliknya masyarakat yang penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah
masyarakat yang rentan. Ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang
menjijikkan. Maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan darinya
kebaikan.

Keberkahan suatu masyarakat itu mempunyai syarat khusus yang telah dipatok
oleh Al-Quran sehingga dengan mewujudkannya akan terwujudlah masyarakat
yang mendapatkan keberkahan, sebagaimana firman Allah:

‫َو‬
‫ْا‬ َّ َ
‫اتق‬ ‫ُوا و‬‫من‬َ‫َى آ‬‫ُر‬ ْ َ
‫الق‬ ‫هل‬َْ
‫ن أ‬ ََّ
‫ْ أ‬‫ََلو‬
‫و‬
ِ‫َا‬
‫ء‬ ‫َ السَّم‬ ‫َاتٍ م‬
‫ِن‬ ‫َك‬ َ ْ
‫بر‬ ‫ِم‬‫ْه‬
‫لي‬ََ
‫َا ع‬ ‫ْن‬‫َح‬
‫َت‬‫َلف‬
‫َا‬
‫ِم‬‫ْ ب‬‫هم‬ َ‫ذ‬
ُ‫نا‬ ‫َخ‬
َْ ‫َأ‬
‫بوا ف‬ُ‫ذ‬ََّ
‫ْ ك‬‫ِن‬‫ََلك‬
‫ض و‬ ِْ‫َاألر‬
‫و‬
. ‫ن‬ َ‫ُو‬‫ِب‬‫ْس‬
‫يك‬َ ‫انوا‬ ُ َ‫ك‬
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya”. (Al-A’rof: 96)

Ustadz Sayyid Qutb mengomentari ayat ini sebagaimana yang ditulisnya dalam
tafsir zhilal, beliau mengatakan: “Berkah-berkah yang dijanjikan Allah kepada
orang-orang yang beriman dan bertakwa secara tegas dan meyakinkan itu,
bermacam-macam jenis dan ragamnya. Juga tidak diperinci dan tidak ditentukan
batas-batanya oleh nash ayat itu. Isyarat yang diberikan nash Al-Quran itu
menggambarkan limpahan yang turun dari semua tempat, bersumber dari semua
lokasi, tanpa batas, tanpa perincian, dan tanpa penjelasan. Maka ia adalah berkah
dengan segala macam warnanya, dengan segala gambaran dan bentuknya.

Keberkahan yang dijanjikan kepada orang beriman dan bertakwa ialah bahwa
keberberkahan itu kadang-kadang menyertai sesuatu yang jumlahnya sedikit,
tetapi memberikan manfaat yang banyak serta diiringi dengan kebaikan,
keamanan, kerelaan, dan kelapangan hati. Berapa banyak bangsa yang kaya dan
kuat, tetapi hidup dalam penderitaan, tidak ada rasa aman, penuh goncangan dan
krisis, bahkan menunggu kehancuran.”

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah


Ketika kehidupan berjalan secara sinergis antara unsur-unsur pendorong dan
pengekangnya, dengan bekerja di bumi sambil memandang ke langit, terbebas
dari hawa nafsu, menghambakan diri dan tunduk kepada Allah. Berjalan dengan
baik menuju ke arah yang diredoin oleh Allah, maka sudah tentu kehidupan model
ini akan diliputi dengan keberkahan, dipenuhi dengan kebaikan dan dinaungi
dengan kebahagian.
Berkah yang diperoleh bersama iman dan takwa adalah berkah yang meliputi
segala sesuatu. Berkah yang terdapat di dalam jiwa, dalam perasaan, dan dalam
kehidupan bermasyarakat. Juga berkah yang mengembangkan kehidupan dan
meninggikan mutunya dalam setiap waktu. Jadi bukan semata-mata melimpahnya
kekayaan namun dibarengi dengan penderitaan, kesengsaraan, kerusakan bahkan
kegersangan jiwa.

Tuntutan keberkahan yang dapat diambil dari tuntunan ayat di atas adalah:
merealisasikan keimanan dalam keseharian, meningkatkan ketaqwaan dalam
setiap amalan. Maka sebaliknya, hal-hal yang akan menghilangkan keberkahan itu
adalah karena mendustakan ajaran dan ayat-ayat Allah, kemudian terperosoknya
seseorang bahkan masyarakat ke dalam kubangan kemaksiatan.

Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam salah satu bukunya “Al jawaabul Kaafii
liman Sa’ala ‘anid Dawaaisy Syaafii” menyebutkan beberapa bahaya dan
pengaruh dosa terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat yang akan membawa
pada hilangnya keberkahan. Di antaranya pengaruh buruk dosa dan kemaksiatan
itu adalah:

Pertama: Dosa memperlemah kesadaran akan keagungan Allah dalam hati.


Seorang yang penuh dengan dosa-dosa tidak akan lagi bersungguh-sungguh
mengagungkan Allah. Kaki akan terasa malas dan berat berat untuk melangkah ke
masjid dan menghadiri pengajian. Badan terasa sulit untuk bangun pada waktu
fajar melaksanakan shalat subuh. Telinga tidak suka lagi mendengarkan ayat-ayat
Al Qur’an, lama kelamaan hati menjadi keras seperti batu bahkan bisa lebih keras
dari pada itu. Maka ia hilanglah rasa sensitive terhadap suatu dosa, tidak bergetar
lagi hatinya ketika keagungan Allah disebut. Allah berfirman:

َ‫ِي‬‫َه‬‫ِكَ ف‬ ‫َل‬‫د ذ‬ِْ‫بع‬َ ْ‫ِن‬‫ْ م‬ ‫ُم‬ ُ‫لو‬


‫بك‬ ُُ‫ْ ق‬‫َسَت‬‫َّ ق‬‫ثم‬ُ
َ
‫ِن‬‫ن م‬ َِّ
‫َإ‬‫ة و‬ًَ‫َسْو‬
‫د ق‬ َُّ‫َش‬
‫ْ أ‬‫َو‬‫ِ أ‬‫َة‬‫َار‬ ْ َ
‫الحِج‬ ‫ك‬
ُ
‫هار‬ َ‫ن‬َْ‫األ‬
ْ ‫ه‬ ُْ
‫ِن‬‫ُ م‬ ‫َج‬
‫َّر‬ ‫َف‬ َ ‫َا‬
‫يت‬ ‫ِ َلم‬‫َة‬
‫َار‬ ْ
‫الحِج‬
ُْ
‫ه‬ ‫ِن‬‫ُ م‬ ‫ُج‬ ‫َي‬
‫َخْر‬ ‫ُ ف‬‫َّق‬
‫يشَّق‬َ ‫َا‬‫ها َلم‬ َْ
‫ِن‬‫ن م‬ َِّ
‫َإ‬‫و‬
ْ
‫ِن‬‫ُ م‬ ‫ِط‬‫هب‬ َ ‫َا‬
ْ‫ي‬ ‫ها َلم‬ َْ‫ِن‬
‫ن م‬َِّ
‫َإ‬‫ء و‬ُ‫َا‬ ْ
‫الم‬
‫َم‬
‫َّا‬ ‫ِل‬
‫ٍ ع‬ ‫َاف‬
‫ِغ‬ َّ ‫ما‬
‫اّلِلُ ب‬ ََ َّ ِ
‫اّلِلِ و‬ ‫َة‬‫َشْي‬
‫خ‬
. ‫ن‬ َُ
َ‫لو‬ ‫ْم‬ َ
‫تع‬
“Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras
lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai
daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air
daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut
kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al-Baqoroh: 74)

Kedua: Dosa membuat seseorang tidak mempunyai rasa malu.


Seseorang yang biasa berbuat dosa, lama-kelamaan tidak merasa berdosa lagi.
Bahkan ia tidak merasa malu berbuat dosa di depan siapapun. Bila rasa malu
hilang maka hilanglah kebaikan. Rosulullah saw bersabda: “Rasa malu itu
semuanya baik”. Maksud dari hadist ini adalah: bahwa semakin kuat rasa malu
dalam diri seseorang akan semakin menyebar darinya kebaikan. Dengan demikian
masyarakat yang mempunyai rasa malu adalah masyarakat yang baik pula dan
penuh nuansa kemanusiaan.

Ketiga: Dosa menghilangkan keberkahan dan nikmat serta menggantikannya


dengan bencana.
Allah swt. selalu menceritakan bahwa diazabnya umat-umat terdahulu adalah
karena mereka berbuat dosa. Dalam surat Al Ankabuut ayat 40 Allah SWT
berfirman:

ْ
‫من‬َ ْ ُْ
‫هم‬ ‫َم‬
‫ِن‬ ‫ِ ف‬‫ِه‬
‫نب‬ َ‫نا ب‬
ْ‫ِذ‬ َْ
َ‫ذ‬ ‫َخ‬
‫ال أ‬‫ُا‬‫َك‬ ‫ف‬
ْ
‫من‬َ ْ ُْ
‫هم‬ ‫َم‬
‫ِن‬ ‫ًا و‬‫ِب‬‫َاص‬‫ِ ح‬‫ْه‬
‫لي‬ََ‫َا ع‬‫لن‬َْ‫ْس‬‫َر‬ ‫أ‬
ِ
‫ِه‬‫َا ب‬ ‫ْن‬‫َسَف‬‫ْ خ‬ َ ْ
‫من‬ ‫هم‬ُْ
‫ِن‬‫َم‬
‫ة و‬َُ ‫َّي‬
‫ْح‬ ‫ه الص‬ ُ‫ت‬ْ‫ذ‬ََ‫أخ‬ َ
َ‫َا‬
‫ن‬ ‫ما ك‬ ‫َا و‬
ََ ‫ْن‬
‫َق‬ ‫َغ‬
‫ْر‬ ‫ْ أ‬ َ ْ
‫من‬ ‫هم‬ُْ ‫َم‬
‫ِن‬ ‫ْضَ و‬‫األَر‬
ْ
ْ
‫هم‬َُ‫ُس‬‫نف‬َْ‫انوا أ‬ُ َ‫ْ ك‬ ‫ََلك‬
‫ِن‬ ‫ْ و‬‫هم‬َُ ‫ْل‬
‫ِم‬ ‫َظ‬
‫لي‬ َّ
ِ ُ‫اّلِل‬
. ‫ن‬َ‫ُو‬‫ِم‬‫ْل‬‫يظ‬ َ
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di
antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di
antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara
mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang
Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. An-Ankabut: 40)

:Dalam ayat yang lain Allah berfirman


ْ
‫ِن‬‫ْ م‬ ‫ِه‬
‫ِم‬ ‫َب‬
‫ْل‬ ‫ْ ق‬‫ِن‬‫َا م‬ ‫ْن‬‫لك‬َ‫ه‬َْ
‫ْ أ‬‫َم‬‫ْا ك‬ ‫َو‬ َ ْ
‫ير‬ َ
‫ألم‬
ْ
‫ِن‬‫َك‬
‫نم‬ُ ْ‫ما َلم‬َ ‫ض‬ِْ‫األَر‬
ْ ‫ِي‬ ‫ْ ف‬‫هم‬ ‫َّن‬
ُ‫َّا‬ ‫مك‬ ‫َر‬
َ ٍ‫ْن‬ ‫ق‬
ْ
‫ِم‬‫ْه‬
‫لي‬ََ
‫ء ع‬َ‫َا‬‫َا السَّم‬ ‫لن‬ ‫َر‬
َْ‫ْس‬ ‫َأ‬
‫ْ و‬‫ُم‬‫َلك‬
ْ
‫ِن‬‫ِي م‬‫ْر‬‫تج‬َ َ
‫هار‬ َْ‫األ‬
َ‫ن‬ ْ ‫َا‬ َْ
‫لن‬ ‫َج‬
‫َع‬ ‫ًا و‬ ‫َار‬‫در‬ِْ
‫م‬
ْ
‫ِم‬‫ِه‬
‫نوب‬ ُ‫ْ ب‬
ُ‫ِذ‬ ‫هم‬ُ‫َا‬‫ْن‬‫لك‬َ‫ه‬َْ‫َأ‬‫ْ ف‬ ‫ِه‬
‫ِم‬ ‫ْت‬
‫تح‬َ
. َ‫ِين‬‫َر‬‫ءاخ‬َ ‫نا‬ ‫َر‬
ًْ ‫ْ ق‬ ‫ِم‬‫ِه‬‫ْد‬
‫بع‬َ ْ‫ِن‬
‫نا م‬ َْ َْ
‫نشَأ‬ ‫َأ‬‫و‬
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang
telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah
Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan
Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka
generasi yang lain.” (QS. An-an’am: 6)

Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah


Keberkahan yang kita inginkan dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara ini
tidak akan terwujud hanya dengan teori-teori dan arahan tanpa adanya kesadaran
untuk saling mengingatkan dan keinginan untuk mau mendengarkan dan
menerima kebenaran, serta adanya kepedulian untuk saling menghargai, saling
mencintai, saling membantu dan memenuhi hak dan kewajiban. Oleh sebab itulah
Rasulullah berpesan kepada istri-istrinya untuk memperbanyak kuah masakan
untuk dibagikan kepada tetangga-tetangganya.

Memperbanyak kuah sebagaimana dimaksud oleh Rasulullah adalah, kepedulian


kepada tetangga dan masyarakat dalam arti luas. Apabila seorang memiliki
kelebihan rezeki janganlah ia melupakan tetangga kiri dan kanan, mungkin di
antara mereka ada yang tidak memiliki makanan untuk hari itu, atau mungkin
anaknya sedang sakit namun ia malu meminjam uang untuk berobat. Bisa pula
kepedulian ini dalam bentuk non makanan, misalnya kesehatan dan biaya
pendidikan. Siapakah yang paling memahami kesulitan bersosial seseorang selain
tetangganya?

Pentingnya kepedulian ini sehingga di akhirat nanti Allah akan


mempertanyakannya kepada kita masing-masing tentang kepedulian kita kepada
sesama, Imam Muslim dalam kitab shohihnya meriwayat hadist Qudsi:

‫ُ اه‬
ِ‫َّلل‬ ‫َ ر‬
‫َسُول‬ ‫َ َقال‬
‫َة َقال‬
َ‫ير‬
َْ‫هر‬
ُ ‫ِى‬‫َب‬‫ْ أ‬
‫َن‬‫ع‬
‫ه‬
‫َل‬ ‫ه و‬
‫َج‬ ‫َز‬ ‫ه اه‬
‫َّللَ ع‬ ‫ِن‬‫صلى هللا عليه وسلم « إ‬
َ‫َم‬ ‫َ آد‬‫بن‬ْ‫َا ا‬ ‫ِ ي‬‫مة‬
َ‫ِيَا‬ ْ َ
‫الق‬ ‫ْم‬
‫يو‬ ‫ُول‬
َ ُ ‫َق‬
‫ي‬
َ
‫ْف‬‫َي‬‫َبِ ك‬
‫َا ر‬ ‫َ ي‬‫ َقال‬.‫ِى‬ ‫دن‬ُْ‫تع‬َ ْ ‫َم‬‫َل‬‫ُ ف‬‫ْت‬‫ِض‬‫مر‬َ
‫ َقال‬.َ
َ ‫ِين‬ َ ‫الع‬
‫َالم‬ ْ ُّ ‫َب‬‫َ ر‬‫نت‬َْ‫َأ‬‫َ و‬ ‫دك‬ُ‫ُو‬‫َع‬‫أ‬
‫َم‬
ْ ‫َل‬‫ِضَ ف‬
‫مر‬َ ‫نا‬ًَ‫ُال‬
‫ِى ف‬ ‫ْد‬ ‫ه ع‬
‫َب‬ ‫َن‬‫َ أ‬ ‫مت‬ِْ‫َل‬‫َا ع‬ ‫َم‬‫أ‬
‫ه‬
ُ‫ت‬َ‫د‬ُْ
‫ْ ع‬ ‫َه‬
‫نكَ َلو‬ ‫َ أ‬ ِْ
‫مت‬ ‫َل‬‫َا ع‬ ‫َم‬‫ه أ‬ ُ‫د‬ُْ‫تع‬َ
َ‫َم‬‫َ آد‬ ْ‫َا ا‬
‫بن‬ ‫ه ي‬ ُ‫د‬َْ
‫ِن‬‫ِى ع‬ ‫تن‬َ‫د‬َْ‫َج‬‫َلو‬
ِ‫َب‬‫َا ر‬ ‫َ ي‬‫ َقال‬.‫ِى‬ ِْ
‫من‬ ‫تطْع‬
ُ ْ ‫َم‬‫َل‬‫ُكَ ف‬ ‫مت‬ ‫َطْع‬
َْ ‫اسْت‬
.َ‫ِين‬ َ ‫الع‬
‫َالم‬ ْ ُّ ‫َب‬‫َ ر‬‫نت‬َْ ‫ُكَ و‬
‫َأ‬ ‫ِم‬‫ُطْع‬‫َ أ‬ ‫َي‬
‫ْف‬ ‫َك‬‫و‬
‫ِى‬‫ْد‬ ‫َكَ ع‬
‫َب‬ ‫َطْع‬
‫َم‬ ‫ه اسْت‬ ُ‫ن‬‫َه‬‫َ أ‬‫مت‬ِْ‫َل‬‫َا ع‬ ‫َم‬‫َ أ‬‫َقال‬
‫نكَ َلو‬
ْ ‫َه‬
‫َ أ‬‫مت‬ِْ
‫َل‬‫َا ع‬ ‫َم‬‫ه أ‬ُ‫م‬ِْ‫تطْع‬ُ ْ ‫َم‬‫َل‬‫ٌ ف‬‫ُالَن‬
‫ف‬
َ
‫بن‬ْ‫َا ا‬ ‫ِى ي‬ ‫ْد‬
‫ِن‬‫ِكَ ع‬‫َل‬‫َ ذ‬‫دت‬َْ‫َج‬‫ه َلو‬ َُ‫مت‬ ‫َطْع‬
َْ ‫أ‬
‫َا‬‫َ ي‬‫ َقال‬.‫ِى‬ ‫ِن‬‫تسْق‬َ ْ‫َم‬‫َل‬
‫ُكَ ف‬ ‫ْت‬‫َي‬‫َسْق‬‫َ اسْت‬ ‫َم‬‫آد‬
َ
‫ِين‬ َ ‫الع‬
‫َالم‬ ْ ُّ‫َب‬‫َ ر‬ َْ
‫نت‬ ‫َأ‬‫ِيكَ و‬ ‫َسْق‬‫َ أ‬ ‫ْف‬‫َي‬
‫َبِ ك‬ ‫ر‬
ِ
‫ِه‬ َ ْ
‫تسْق‬ ‫َم‬‫َل‬
‫ٌ ف‬‫ُالَن‬
‫ِى ف‬ ‫ْد‬ ‫َ ع‬
‫َب‬ ‫َاك‬ ‫َسْق‬‫َ اسْت‬ ‫َقال‬
‫ِى‬‫ْد‬ ‫ِكَ ع‬
‫ِن‬ ‫َل‬
‫َ ذ‬‫دت‬َْ‫َج‬‫ه و‬َُ ‫َي‬
‫ْت‬ ‫ْ سَق‬ ‫نكَ َلو‬ ‫ِه‬
‫َا إ‬ ‫َم‬‫أ‬
»
Dari Abu Hurairoh ra, Rosulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt
berfirman pada hari kiamat: “Wahai anak adam! Aku sakit kenapa engkau tidak
menjengukku, ia berkata:”Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku
menjengukmu, sedangkan engkau adalah Tuham semesta alam.” Allah berfirman:
“Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia akan tetapi engkau tidak
menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya sungguh engkau akan dapati
Aku di sisinya.” Wahai anak adam, Aku meminta makan kepadamu, kenapa
engkau tidak memberiku?” Orang itu berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana
mungkin aku member-Mu makan, sedangkan engkau adalah Tuhan semesta alam?
Allah berfirman: “Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan
engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya
engkau dapati Aku di sisinya. Wahai anak adam Aku meminta minum padamu,
sedang engkau enggan memberik-Ku minum.” Ia berkata: “Wahai Tuhanku,
bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta
alam?” Allah menjawab: “Seseorang meminta minum padamu dan engkau tak
memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati Aku di
sisinya.” (HR. Muslim)
Kaum muslimin jamaah jumat yang dimuliakan Allah
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari khutbah yang singkat ini adalah: bahwa
tidak mungkin individu yang kotor, yang hidup di alam dosa, akan melahirkan
masyarakat yang baik. Oleh karena itu, jalan satu-satunya untuk membangun
masyarakat yang bersih dan beradab, penuh dengan nuansa tolong-menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan, yang jauh dari kerjasama dalam keburukan dan
dosa, adalah hanya dengan kembali bersungguh-sungguh mentaati Allah dan
mengagungkan-Nya. Kembali meramaikan masjid, mengajak keluarga, anak-anak
untuk menunaikan sholat sebagai kewajiban kita kepada Allah yang tak boleh
dilalaikan apapun kondisinya, membaca dan memahami Al-Quran, menerapkan
pengetahuan tentang islam yang sudah diketahui, mengendalikan nafsu dari dosa-
dosa dan sesuatu yang mendatangkan murka Allah serta tidak melupakan untuk
saling peduli dan saling mengingatkan sesama saudara dan tetangga.
Semoga Allah menjadikan masyarakat dan bangsa kita bangsa yang mendapatkan
keberkahan, mengumpulkan kita dalam umat Rosulullah yang terbaik dan
terjauhkan dari ketergelinciran ke dalam jurang kemaksiatan. Amiin ya Rabbal
‘alamin.

ِ‫ْآن‬ ‫ُر‬ ْ ‫ِي‬


‫الق‬ ‫ْ ف‬‫ُم‬‫ََلك‬‫ِيْ و‬‫َ هللاُ ل‬
‫َك‬‫بار‬ َ
‫ْه‬
ِ ‫ِي‬‫َا ف‬ ‫ِم‬ ‫ْ ب‬‫ُم‬‫ياك‬ ‫َإ‬
َِّ ‫ِيْ و‬‫َن‬‫َع‬‫نف‬ََ‫ و‬،ِ‫ْم‬ ‫َظ‬
‫ِي‬ ْ
‫الع‬
َّ
‫َل‬ ‫َب‬‫تق‬ََ
‫ و‬،ِ ‫ْم‬‫ِي‬‫َك‬ ْ ِ
‫الح‬ ‫ْر‬‫ِك‬‫َالذ‬ ‫ياتِ و‬ َ‫ْآل‬‫َ ا‬ ‫ِن‬‫م‬
َ
‫هو‬ُ ‫ه‬ ُ‫ن‬َِّ
‫ إ‬،‫ه‬ ُ‫ت‬ََ
‫ِالَو‬
‫ْ ت‬ ‫ُم‬‫ْك‬ ‫َم‬
‫ِن‬ ‫ِيْ و‬ ‫ِن‬‫هللاُ م‬
ْ‫ِي‬‫ُ هللاَ ل‬
‫ِر‬‫ْف‬‫َغ‬‫َسْت‬‫َأ‬‫ و‬.ُ ‫ْم‬‫ِي‬‫َل‬ ْ ُ
‫الع‬ ‫ْع‬ ‫السَّم‬
‫ِي‬
‫ُم‬
ْ ‫ََلك‬ ‫و‬. َ‫ُ هللا‬ ‫ِر‬‫ْف‬‫َغ‬‫َسْت‬‫َأ‬
‫ذا و‬ َ‫ه‬َ ْ‫ِي‬‫ْل‬‫َو‬
‫ل ق‬ ُْ‫ُو‬‫َق‬‫أ‬
َ
‫ْن‬‫ِيِم‬ ‫ُسْل‬
‫الم‬ْ ِ ‫ِر‬‫ِسَائ‬ ‫َل‬‫ْ و‬‫ُم‬‫ََلك‬‫ِيْ و‬‫َ ل‬‫ْم‬ ‫َظ‬
‫ِي‬ ْ
‫الع‬
ِ‫َات‬ ‫ِن‬‫ْم‬
‫ُؤ‬‫الم‬ ْ َ‫َ و‬ ‫ْن‬‫ِي‬‫ِن‬‫ْم‬
‫ُؤ‬ ْ َ
‫الم‬ ‫َاتِ و‬ ‫ُسْل‬
‫ِم‬ ‫الم‬ْ َ‫و‬
ْ
‫هم‬ُْ‫ِن‬
‫ء م‬ِ‫َا‬ ‫ْي‬‫ْألَح‬
‫ا‬
ِ‫َات‬‫مو‬َْ‫ْأل‬‫َا‬‫و‬. َ ‫هو‬ُ ‫ه‬ُ‫ن‬َِّ
‫ إ‬،‫ه‬ ُْ
‫ُو‬ ‫ْف‬
‫ِر‬ ‫َاسْت‬
‫َغ‬ ‫ف‬
ُ
‫ْم‬‫َّحِي‬
‫ُ الر‬ ‫ْر‬ ‫َف‬
‫ُو‬ ْ
‫الغ‬
KHUTBAH KEDUA
.ُ‫ َوا َ ْش َهدُا َ ْن الَاّلهَ اّالَّهللُ َو ْحدَه الَش َّري َْك لَه‬.‫ا َ ْل َح ْمد ّ هُلِلّ َح ْمدًا َكثّي ًْرا َك َمااَ َم َر‬
ُ‫س ْولُه‬ َ ‫ َوا َ ْش َهدُا َ َّن‬.‫ا ّْرغَا ًما ّل َم ْن َج َحدَ ّب ّه َو َكفَ َر‬
ُ ‫س ّيهدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
‫لى ا َ ّل ّه‬
َ ‫س ّيه ّدنَا ُم َح َّم ٍد َو َع‬
َ ‫لى‬ َ ‫س ّله ْم َع‬َ ‫ص ّهل َو‬ َ ‫ اَلله ُه َّم‬.‫س ّيهدُاْ ّال ْن ّس َو ْال َبش َّر‬
َ
‫ظ ٍر َواُذُ ٌن بّ َخبَ ٍر‬ َ َ‫ت َعي ٌْن بّن‬ ْ َ‫صل‬ َ َّ ‫ص ْحبّ ّه َماات‬َ ‫َو‬
‫ش‬‫اح َ‬ ‫الى‪َ .‬وذَ ُر ْ‬
‫والفَ َو ّ‬ ‫اس !! اّتَّقُوهللااَ ت َ َع َ‬ ‫ا َ َّما بَ ْعدُ ‪ :‬فَيَاا َ يُّ َهاالنَّ ُ‬
‫ض ْو ّر ْال ُج ْم َع ّة َو ْال َج َما َع ّة‪.‬‬ ‫الطا َع ّة َو ُح ُ‬ ‫لى َّ‬ ‫ظ ْوا َع َ‬ ‫ط ْن‪َ .‬و َحافّ ُ‬ ‫ظ َه َر َو َما َب َ‬ ‫َما َ‬
‫َوا ْعلَ ُم ْواا َ َّن هللااَ ا َ َم َر ُك ْم بّأ َ ْم ٍر َبدَأ َ ّف ْي ّه بّنَ ْف ّس ّه‪َ .‬وثَنَّى ّب َمالَ ّئ َك ّة قُ ْد ّس ّه‪ .‬فَقَا َل‬
‫لى النَّبّ ْى‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫الى َولَ ْم يَزَ ْل قَائّالً َع ّل ْي ًما‪ :‬ا َّّن هللااَ َو َمالَئّ َكتَهُ يُ َ‬ ‫تَعَ َ‬
‫سيّه ّدنَا‬‫لى َ‬ ‫س ّله ْم َع َ‬ ‫ص ّهل َو َ‬ ‫س ّله ُم ْوات َ ْس ّل ْي ًما‪ .‬اَلله ُه َّم َ‬‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ّه َو َ‬ ‫يَا َ يُّ َهاالَّ ّذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫لى ا َ ّل‬ ‫سيّه ّدنَا اّب َْرا ّهي َْم َو َع َ‬ ‫لى َ‬‫ْت َع َ‬ ‫صلَّي َ‬ ‫س ّيه ّدنَا ُم َح َّمدٍ‪َ .‬ك َما َ‬ ‫لى ا َ ّل َ‬‫ُم َح َّم ٍد َو َع َ‬
‫س ّيه ّدنَا اّب َْرا ّهي َْم‪ .‬في ّْال َعالَ ّميْنَ اّنَّ َك َح ّم ْيدٌ َم ّج ْيد ٌ‬ ‫َ‬
‫يٍ‬ ‫عث َمانَ َو َع ّل ه‬ ‫ْ‬ ‫ع َم َر َو ُ‬ ‫سيه ّدنَا ا َ ّبى َب ْك ٍر َو ُ‬ ‫الرا ّش ّديْنَ َ‬ ‫اء َّ‬ ‫ْ‬
‫ض َع ّن ال ُخلَفَ ّ‬ ‫ار َ‬ ‫ه‬
‫اَلل ُه َّم َو ْ‬
‫ب نَبّيّه َك ا َ ْج َم ّعيْنَ َو َع ّن التَّا ّب ّعيْنَ َوتَا ّب ّعى التَّا ّب ّعيْنَ َو َم ْن‬ ‫ص َحا ّ‬ ‫سا ّئ ّرا َ ْ‬ ‫َو َع ْن َ‬
‫ّلى يَ ْو ّم ال ّدهي ّْن‬ ‫ان ا َ‬‫س ٍ‬ ‫تَبّعَ ُه ْم بّا ّْح َ‬
‫اء ّم ْن ُه ْم‬ ‫ت اْالَ ْحيَ ّ‬ ‫ت َو ْال ُمؤْ ّمنّيْنَ َو ْال ُمؤْ ّمنَا ّ‬ ‫اَلله ُه َّم ا ْغ ّف ْر ّل ْل ُم ْس ّل ّميْنَ َو ْال ُم ْس ّل َما ّ‬
‫الزنَا‬‫االغَالَ َء َو ْال َوبَا َء َو ّ ه‬ ‫عنَّ ْ‬
‫ب ْال َع ّطيَّاتّ‪ .‬اَلله ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬ ‫ت ّب َر ْح َمتّ َك يَ َاوا ّه َ‬ ‫َواْالَ ْم َوا ّ‬
‫طنَ َع ْن َبلَ ّدنَا‬ ‫ظ َه َر ّم ْن َها َو َما َب َ‬ ‫س ْو َء ْال ّفت َ ّن َما َ‬‫الزالَ ّز َل َو ْال ّم َحنَ ‪َ .‬و ُ‬ ‫َو َّ‬
‫اربَّ ْال َعالَ ّميْنَ ‪َ .‬ربَّنَاا َ ّتنَا ّفى الدُّ ْن َيا‬ ‫سا ّئ ّربَالَد ّْال ُم ْس ّل ّميْنَ َعا َّمةً َي َ‬ ‫صةً َو َع ْن َ‬ ‫َهذَاخَا َّ‬
‫اب النَّ ّ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َو ّقنَا َعذَ َ‬ ‫سنَةً َو ّفى اْالَ ّخ َر ّة َح َ‬ ‫َح َ‬
‫اءذِى ا ْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى ع َِن‬ ‫ان َواِ ْيت َ ِ‬ ‫س ِ‬ ‫ِعبَادَهللا ا َِّن هللاَ يَأ ْ ُم ُربِا ْلعَ ْد ِل َواْ ِال ْح َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَك َُّر ْو َن فَا ْذك ُُروهللاَ ا ْلعَ ِظ ْي ِم يذكركم‬ ‫َاء َوا ْل ُم ْنك َِر َوا ْلبَ ْغ ِى يَ ِع ُ‬ ‫ا ْلفَ ْحش ِ‬
‫َلى نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‪َ .‬ولَ ِذك ُْرهللاِ ا َ ْكبَ ُر‬ ‫شك ُُروهُ ع َ‬ ‫َوا ْ‬

You might also like