You are on page 1of 15

Hasil Belajar Tutorial

KELOMPOK 1
Anggota Kelompok:
Aprilianti Cahyani BT 04011381621164
Zulpa Yanti 04011381621166
Nurul Ramadhanty 04011381621167
Putri Elfani P. 04011381621168

Klarifikasi Istilah
1. Wilayah Kerja : Daerah yang menjadi kekuasaan dalam menjalankan tugas
(KBBI).
2. Terpapar : Sesuatu yang dialami, yang bersentuhan dengan kondisi
lingkungan atau pengaruh sosial yang memiliki efek
merugikan atau menguntungkan (KBBI).
3. Nilai ambang batas :
4. Rujuk/merujuk :
5. Mencegah : Menahan agar sesuatu tidak terjadi; menegahkan; tidak
menurutkan (KBBI).
6. Penularan : Perbuatan (hal dan sebagainya) menular, menulari atau
menularkan (KBBI).
7. Penelitian : Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
sesuatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip umum
(KBBI).
8. Efektifitas Terapi :
9. ASI eksklusif : Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan (Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan).
10. Derajat Kesehatan :

Identifikasi Masalah
No. Masalah Masalah/Fakta Prioritas
1. Dr. Santi telah bertugas sebagai kepala Masalah ***
puskesmas “Sumber Sehat” di kecamatan
Waras selama 3 tahun. Kecamatan Waras
mempunyai luas wilayah 375 Ha dengan
jumlah penduduk sebanyak 38.000 jiwa yang
terdiri dari 4 desa. Pada setiap Desa terdapat
Bidan Desa, 3 Posyandu, 2 SD, 2SMP dan
Poskesdes. Penduduk di Wilayah kerja
Puskesmas “Sumber Sehat” terdiri dari 56%
pria yang mayoritas bekerja sebagai petani
Karet. Jumlah ibu hamil saat ini di wilayah
kerja Puskesmas “sumber Sehat” sebanyak
135 orang dan tahun yang lalu tercatat 4 ibu
meninggal karena melahirkan.
2. Di wilayah kecamatan “waras” terdapat Masalah **
pabrik pengolah kayu, dimana pabrik
memproduksi bahan olahan kayu setiap hari
sehingga masyarakat di sekitar pabrik
terpapar debu. Pernah dilakukan
pemeriksaan kadar debu oleh pemerintah
setempat di lingkungan rumah dan di dalam
rumah penduduk, didapatkan hasil
pemeriksaan kadar debu PM 2.5 diatas nilai
ambang batas normal sebesar 80 ng/m3 per
24 jam di lingkungan rumah dan 40 ng/m3 di
dalam rumah penduduk.
3. Seminggu yang lalu, poliklinik KIA Masalah *
puskesma “Sumber sehat” kedatangan Ny.
Ani berumur 27 tahun untuk ANC
kehamilan yang ke 2, dengan usia kehamilan
32 minggu. Pada saat ANC, Ny. A
terdiagnosa Herpes Simplex, sehingga dr.
santi memutuskan untuk merujuk Ny. A ke
RSUD BUGAR untuk mencegah penularan
kepada anak. Di RSUD BUGAR, Ny. A
ditangani oleh dokter spesialis. Dokter
spesialis yang menangani Ny. A kebetulan
sedang melakukan sebuah penelitian yang
bertujuan unyuk menilai efektivitas terapi
IVIG (Intravenous Immunoglobulin) dalam
mencegah penularan virus kepada anak
dikandung.
4. Pada saat ke puskesmas, Ny. Ani juga Masalah *
membawa nina, anak perempuannya yang
berumur 3,5 tahun dengan riwayat tidak
mendapat ASI eksklusif. Riwayat kelahiran
Nina, anak Nina, berlangsung normal di
rumah, cukup bulan dan dibantu oleh bidan.
Dan karena kesibukannya, Ny. Ani sagat
jarang membawa Nina ke Posyandu, pada
kunjungan terakhirnya di posyandu Nina
dinyatakan Stunting oleh petugas Dinas
Kesehatan Provinsi.
Analisis Masalah
1. Dr. Santi telah bertugas sebagai kepala puskesmas “Sumber Sehat” di kecamatan Waras
selama 3 tahun. Kecamatan Waras mempunyai luas wilayah 375 Ha dengan jumlah
penduduk sebanyak 38.000 jiwa yang terdiri dari 4 desa. Pada setiap Desa terdapat
Bidan Desa, 3 Posyandu, 2 SD, 2 SMP dan Poskesdes. Penduduk di Wilayah kerja
Puskesmas “Sumber Sehat” terdiri dari 56% pria yang mayoritas bekerja sebagai petani
Karet. Jumlah ibu hamil saat ini di wilayah kerja Puskesmas “sumber Sehat” sebanyak
135 orang dan tahun yang lalu tercatat 4 ibu meninggal karena melahirkan.
a. Apa yang dimaksud dengan puskesmas?
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Sumber: Republic Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Sekretariat
Kabinet RI. Jakarta

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar di wilayah kerja.
Sumber: Republic Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 128/MENKES/SK//II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta

b. Apa saja program pokok puskesmas?


Sebagai Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Puskesmas bertugas menjalankan
kebijakan kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Terkait hal tersebut,
Puskesmas berperan dalam menyelenggarakan:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Wajib/Esensial
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib
ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah
Indonesia.Yang dimaksud upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
1. pelayanan promosi kesehatan;
2. pelayanan kesehatan lingkungan;
3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. pelayanan gizi
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. surveilans dan sentinel SKDR

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan


permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari
daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni:

1. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

2. Usaha Kesehatan Sekolah

3. Usaha Kesehatan Jiwa

4. Upaya Kesehatan Kerja

5. Upaya Kesehatan olahraga

6. Upaya Kesehatan mata

7. Upaya kesehatan Lansia

8. Upaya pengobatan tradisional

b. Upaya Kesehatan Perseorangan


a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

Sumber: Republic Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No. 128/MENKES/SK//II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta

Puskesmas sebagai pusat pelayanan masyarakat tingkat pertama , menjalankan


program keseahtan yang berpedoman pada Pedoman Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yaitu:
a. keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
d. bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
f. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan;
i. anggota keluarga tidak ada yang merokok;
j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
k. keluarga mempunyai akses sarana air bersih;
l. keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Sumber: Republic Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta

a. Apa syarat untuk menjadi kepala puskesmas?


Kepala Puskesmas merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat;
b. masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun;
c. telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

Sumber: Republic Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Sekretariat
Kabinet RI. Jakarta

b. Bagaimana struktur organisasi puskesmas?


Struktur Organisasi Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan
beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas
di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan: ƒ

 Data dan informasi ƒ


 Perencanaan dan penilaian ƒ
 Keuangan ƒ
 Umum dan pengawasan

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas ƒ

 Upaya kesehatn masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM ƒ


 Upaya kesehatan perorangan

d. Jarinangan pelayanan puskesmas ƒ

 Unit puskesmas pembantu ƒ


 Unit puskesmas keliling ƒ
 Unit bidan di desa/komunitas
c. Bagaimana kedudukan puskesmas?
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan
Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota Kedudukan puskesmas dalam Sistem
Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah
Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Di wilayah kerja puskesmas
terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek
bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara
berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di
wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis
dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos
UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan
berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.
Sumber: Republic Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 128/MENKES/SK//II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta

d. Apa itu bidan desa dan apa saja tugasnya?


Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa
dalam wilayah kerja Puskesmas.
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk
memberikan:

a. pelayanan kesehatan ibu;


1) konseling pada masa sebelum hamil;
2) antenatal pada kehamilan normal;
3) persalinan normal;
4) ibu nifas normal;
5) ibu menyusui;
6) konseling pada masa antara dua kehamilan.
Bidan dapat berwenang melakukan:
 episiotomi;
 pertolongan persalinan normal;
 penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;
 penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
 pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil;
 pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas;
 fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu
eksklusif; -12- h. pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga
dan postpartum;
 penyuluhan dan konseling;
 bimbingan pada kelompok ibu hamil;
 pemberian surat keterangan kehamilan dan kelahiran
b. pelayanan kesehatan anak;
1) pelayanan neonatal esensial yaitu meliputi inisiasi menyusui dini,
pemotongan dan perawatan tali pusat, pemberian suntikan Vit K1,
pemberian imunisasi B0, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemantauan
tanda bahaya, pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang
tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang lebih mampu.
2) penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
3) pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah;
4) konseling dan penyuluhan.
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
1) penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana;
2) pelayanan kontrasepsi oral, kondom, dan suntikan

sumber: Republic Indonesia. 2017. Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan.
Sekretariat Kabinet RI. Jakarta

e. Dimana saja bidan desa praktek?


f. Berapa banyak bidan diperlukan dalam satu puskesmas?
g. Apa yang dimaksud dengan posyandu?
h. Apa saja fungsi posyandu?
i. Apa saja yang program posyandu? (berapa meja)
j. Siapa yang mengelola posyandu?
k. Siapa yang menjadi kepala poskesdes?
l. Ada berapa macam pelayanan pada ibu hamil di puskesmas?
m. Di puskesmas, ibu hamil diperiksa?
n. Kapan saja ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya ke puskesmas? Dan
Apa saja yang diberikan pada ibu hamil setiap pemeriksaan?
o. Apa saja faktor resiko yang menyebabkan ibu meninggal karena melahirkan

3. Di wilayah kecamatan “waras” terdapat pabrik pengolah kayu, dimana pabrik


memproduksi bahan olahan kayu setiap hari sehingga masyarakat di sekitar pabrik
terpapar debu. Pernah dilakukan pemeriksaan kadar debu oleh pemerintah setempat di
lingkungan rumah dan di dalam rumah penduduk, didapatkan hasil pemeriksaan kadar
debu PM 2.5 diatas nilai ambang batas normal sebesar 80 ng/m3 per 24 jam di
lingkungan rumah dan 40 ng/m3 di dalam rumah penduduk.
a. Bagaimana cara mencegah paparan debu? (baik dari yg masyarakat dan pabrik)
b. Bagaimana cara mengolah debu yang dihasilkan pabrik?
c. Berapa ambang batas debu dan bagaimana cara memeriksa kadar debu di
perusahaan?
Dalam 24 jam  65 ug/Nm3
Metode analisis  gravimetrik. Peralatan Hi-Vol.
(Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 1999)
d. Apa yang dimaksud kadar debu PM 2.5?
Partikel <2,5m.

c. Bagaimana Epidemiologi dari Herpes Simplex?


Buku anak
d. Bagaimana cara pencegahan penyakit? (5 level of prevention)
e. Apa saja jenis rujukan?
Ada 2 macam rujukan yang berlaku di Indonesia di dalam Sistem Kesehatan
Nasional:
1) Rujukan kesehatan
rujukan kesehatan berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
Rujukan ini dikaitakan dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan.ada tiga macam rujukan kesehatan
yaitu:
 Rujukan tenaga, yaitu pengiriman dokter/tenanga
kesehatan dari strata pelayanan kesehatan yang lebih
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu
untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat atau sebaliknya untuk penddidikan dan latihan.
 Rujukan sarana, yaitu pengiriman berbagaiperalatan
medis/non-medis dari strata pelayanan kesehatan yang
kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih
mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan di
msyarakat atau tindak lanjut.
 Rujukan operasional, yaitu pelimpahan wewenang dan
tangggungjawab penanggulanga masalah kesehatan
masyarakat dari strata pelayanan kesehatan yang kurang
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu
atau sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut.
2) Rujukan medis
Rujukan medis berlaku unutk pelayanan kedokteran yang dikaitka
dengn upya penyembuhan penyakit. Terdapat beberapa macam
yaitu:
 Rujukan pasien, yaitu penatalaksanaan pasien dari strata
pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata
pelayanan kesehatan yang lebih sempurna atau sebaliknya
untuk pelayanan tindak lanjut.
 Rujukan pengetahuan, yaitu pengiriman dokter atau tenaga
kesehatan yang lebih ahli dari strata pelayanan kesehatan
yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang
kurang mampu untuk bimbingan dan diskusi atau
sebaliknya unutk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
 Rujukan bahan-bahan pemeriksaan yaitu pengiriman
bahan-bahan pemeriksaan dari strata pelayanan kesehatan
yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang
kurang mampu.

Sumber: Syafrudin. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Trans Info Media:


Jakarta.

f. Bagaimana sistim rujukan dari puskesmas ke RSUD dan bagaimana prosedurnya?


Langkah-langkah rujukan:
1) Menentukan kegawatdaduratan penderita
Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat
kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang
dan tanggungjawabnya mereka harus menentukan kasus mana
yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk.
2) Menentukan tempat rujukan
Prinsip menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan
yang mempunyai wewenang dan terdekat termasuk fasilitas
pelayanan swasta denan tidak mengabaikan kesediaan da
kemampuan penderita.
3) Memberikan informasi pada tempat rujjkan yang dituju
4) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju
 Dengan memberitahukan bahwa aka nada penderita yang
dituju
 Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka
persiaan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
 Meminta petunjuk dan cara penangan dan cara penangan
unutk menolong penderita bila penderita tidak mungkin
dikirim
5) Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat, Kendaraan, Uang dan Donor
Darah.
6) Pengiriman penderita
7) Tindak lanjut penderita. Untuk penderita yang telah dikembalikan

Sumber: Syafrudin. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Trans Info Media:


Jakarta.

4. Seminggu yang lalu, poliklinik KIA puskesmas “Sumber sehat” kedatangan Ny. Ani
berumur 27 tahun untuk ANC kehamilan yang ke 2, dengan usia kehamilan 32 minggu.
Pada saat ANC, Ny. A terdiagnosa Herpes Simplex, sehingga dr. santi memutuskan
untuk merujuk Ny. A ke RSUD BUGAR untuk mencegah penularan kepada anak. Di
RSUD BUGAR, Ny. A ditangani oleh dokter spesialis. Dokter spesialis yang
menangani Ny. A kebetulan sedang melakukan sebuah penelitian yang bertujuan unyuk
menilai efektivitas terapi IVIG (Intravenous Immunoglobulin) dalam mencegah
penularan virus kepada anak dikandung
a. Apa saja yang diperiksa pada saat ANC?

b. Petugas kesehatan apa yang berwajib melakukan pemeriksaan ANC?


c. Apa tujuan dilakukan ANC?

d. Apa kepanjangan dari KIA?


Kesehatan Ibu dan Anak.
e. Apa tujuan pelayanan KIA dan siapa saja yang dilayani di KIA?
Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan Indonesia,
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Tujuan Khusus

1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan,sikap dan perilaku) dalam


mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, desa wisma,
penyelenggaraan posyandu dan sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak pra-sekolah
secara mandiri didalam lingkungan keluarga, desa wisma, posyandu, dan
karang balita serta di sekolah TK.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
pra-sekolah, terutama melalui peningkatkan peran ibu dalam keluarganya.

Yang dilayani di Poli KIA adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah (Syafrudin, 2015).
5. Pada saat ke puskesmas, Ny. Ani juga membawa nina, anak perempuannya yang
berumur 3,5 tahun dengan riwayat tidak mendapat ASI eksklusif. Riwayat kelahiran
Nina, anak Nina, berlangsung normal di rumah, cukup bulan dan dibantu oleh bidan.
Dan karena kesibukannya, Ny. Ani sagat jarang membawa Nina ke Posyandu, pada
kunjungan terakhirnya di posyandu Nina dinyatakan Stunting oleh petugas Dinas
Kesehatan Provinsi
a. Kapan seorang anak dinyatakan stunting?
b. Bagaimana struktur dinas kesehatan provinsi?
c. Apa saja peranan dinas kesehatan provinsi?
6. Apa yang akan dilakukan sebagai dokter untuk meningkatkan derajat kesehatan pada
wilayah kerja puskesmas?
Berdasarkan Teori H.L. Bloom, ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.
1) Gaya Hidup (life style)
2) Lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya
3) Pelayanan Kesehatan
4) Faktor Genetik (keturunan).

MERAH= APRIL
KUNING=ZULPA
IJO=NUY
BIRU=PUTRI
UNGU= SAMO2
Hipotesis
Dokter Santi sebagai kepala Puskesmas “Sumber Sehat” ingin meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di kecamatan Waras secara komprehensif dan memerlukan
bantuan dari semua pemangku kesehatan.

Permenkes No. 75 tahun 2014.


Buku Data Dasar Puskesmas
Buku penguatan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat Prof

You might also like