You are on page 1of 2

Ulasan Mengapa Kita Menolak RUU KPK

Nama ; Tyas Retno Y

NPM : 1821010053

Fakultas : Ekonomi

Prodi : Manajemen

Nama Universitas : Universitas Merdeka Madiun

Pemberantasan korupsi semakin terancam. DPR beserta dengan pemerintah telah setuju atas
revisi undang undang nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan korupsi. Seluruh poin
tersebut akan melemahkan komisi pemberantasan korupsi.

Poin dalam RUU KPK yang akan menjadikan KPK lemah dan pemberantasan korupsi
indonesia.

1. Komisi Pemberantasan Korupsi tidak lagi lembaga negara yang independen.Aturan


tersebut betolak belakang dengan keputusan mahkamah konstitusi ,pada tahun
2006,2007,2010, dan 2011.Seharusnya keputusan tersebut adalah menegaskan Komisi
Pemberantasan korupsi bukan dari lembaga eksekutif tetapi lembaga negara yang
independen. Tidak boleh ada penyelidikan indepeden. Tim penyelidikan independen
KPK hanya diperbolehkan dari kepolisian republik indonesia,kejaksaan dan penyidik
pegawai negeri sipil
2. Kewenagan berlebih dewan pengawas
Pasal 37 B ayat (1) huruf B; dewan pengawas bertugas memberikan izin/tidak
memberikan izin penyadap, penggeledahan, dan penyitaan.
Kewenagan pro justicia mestinya tidak diberikan pada organ khusus yang bekerja pada
tataran pengawasan administratif. Sekaliun dewan pengawas tidak dibutuhkan KPK ,
namun dengan kewenangan besar terlihat pembentukan Undang-undang tidak memahami
bahwa regulasi KUHP hanya institusi pengadilan yang berwewenag mengeluarkan izin.
3. Dewan pengawas Campur Tangan Eksekutif pasal 37 E ayat (1) ; ketua dan anggota
dewan pengawas sebagaimana dimaksud dalan pas 37 A di angakat dan di tetapkan oleh
presiden RI.
Pengangkatan dewan pengawas yang dikeluarkan oleh presiden dikhawatirkan
melunturkan sikap independensi penegakan hukum di KPK.
4. Pasal 19 ayat (1) komisi pemberantas korupsi berkedudukan di ibukota negara RI dan
wilayah kerjanya meliputi wilayah negara RI
Pasal menghilangkan kewenagan KPK untuk membuka kantor perwakilan di daerah
provinsi sebagaimana kejahatan korupsi pada tingkat provinsi ataupun level kota
harusnya opsi KPK dapat membuka kantor perwakilan tetap dimasukkan.
5. Kaum muda tidak bisa menjadi pimpinan KPK. Pasal 29 huruf e. Pada aturan sebelumnya
pimpiman KPK dapat berusia sekurang kurangnya 40 tahun. Ini dapat berdampak pada
hilangnya kesempatan pemuda untuk menjadi pimpinan KPK.
6. Pasal 1 angka 6, pasal 24 ayat (2);
Selama ini tidak semua pegawai KPK termasuk dalam Aparatur Sipil Negara. Terdapat
pegawai KPK yang tidak tetap
7. Perkara besar dengan tongkat kerumitan tertentu berpotensi dihentikan. Pasal 40 ayat (1)
“ komisi pemberantasan korupsi dapat menghentikan penyidikan dan penuntutan
terhadap perkara tindak pidana Korupsi yang penyelidikan dan penentunya tidak selesai
dalam jangka waktu paling lama 2 tahun”. Dengan adanya batasan waktu penyelidikan
ataupun penuntutan hanya 2 tahun maka akan mempersulit KPK membongkar kasus-
kasus besar, seperti kasus E-KTP yang memakan waktu 2 tahun.
8. Menggerus kewenagan pimpinn KPK . penghilangan status penyidik dan penuntut pada
pimpinan KPK berakibat serius. Karena pimpinan kpk hanya dapat menjelaskan fungsi
adminnistrative saja, tidak bisa masuk lebih jauh dalam penindakan.
9. Penentutan KPK Harus Berkoordinasi dengan kejaksaan agung
Jika ditelisik lebih jauh ketentuan ini maka institusi yang dimaksud untuk melaksanakan
koordinasi bersama dengan KPK adalah kejaksaan. KPK pada dasarnya adalah institusi
penegak hukum yang menggabungkan fungsi penyelidikan,penyidikan,dan peraturan
dalam satu atap.

You might also like