You are on page 1of 5
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG, KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Yth. Para Gubernur Para Bupati/Walikota di- Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR 4/SE-PF.01/VII/2019 PERCEPATAN PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG DALAM RANGKA MENDORONG PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DI DAERAH 1, UMUM Penyelenggaraan penataan ruang merupakan kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang kemudian tertuang dalam rencana tata ruang sebagai pedoman dalam perencanaan dan pemanfaatan ruang, termasuk ruang untuk investasi. Mengacu kepada Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi pedoman untuk penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi. Sejalan dengan Pasal 26 ayat (3) dan Pasal 28 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota menjadi dasar untuk penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan. Namun, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berlaku saat ini belam menampung perkembangan investasi dan dinamika pembangunan. Dalam rangka percepatan pelaksanaan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, perlu dilakukan terobosan baru berupa upaya percepatan perizinan pemanfaatan ruang di daerah. Dengan adanya percepatan perizinan pemanfaatan ruang di dacrah, diharapkan kegiatan investasi tetap selaras dengan tujuan penataan ruang. Untuk infomasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor 081211912081 dan e-mail: timdatin.djtr@atrbpn.go.id 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari Surat Edaran ini adalah untuk memberikan arahan kepada para Gubernur di daerah mengenai rekomendasi kesesuaian tata ruang sebagai wujud dukungan rencana tata ruang dalam kegiatan investas Tujuan dari Surat Edaran ini adalah untuk mewujudkan_ percepatan perizinan pemanfaatan ruang dalam rangka mendorong kegiatan investasi di daerah, 3. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi arahan kewenangan kepada Gubernur dalam melakukan percepatan perizinan pemanfaatan ruang, pemberian rekomendasi kesesuaian tata ruang, serta persyaratan yang harus dipenuhi. 4. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; d. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; f, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 116 Tahun 2017 tentang Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah; g. Risalah Rapat Kabinet tanggal 5 Juli 2019 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan Pariwisata di Sulawesi Utara; dan h, Risalah Rapat Kabinet tanggal 8 Juli 2019 tentang Arahan Presiden dan. Pemaparan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Untuk infomasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor 081211912081 dan e-mail: timdatin.djtnaatrbpn.go.id 5. IST Berdasarkan Surat Edaran ini, maka: a, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota _melakukan percepatan perizinan pemanfaatan ruang dalam rangka mendorong investasi di daerah; b. Pelaksanaan percepatan perizinan pemanfaatan ruang —wajib memperhatikan kewenangan sektor terkait serta pemenuhan target 20% (dua puluh persen) ruang terbuka hijau publik di kota dan kawasan perkotaan; c. Dalam hal rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota belum mengakomodir kebutuhan Penanaman Modal, _ bupati/walikota mengajukan usulan pemanfaatan ruang yang mendukung penanaman modal kepada gubernur dengan tembusan kepada Menteri cq Direktur Jenderal Tata Ruang; d. Gubernur memberi tanggapan atas usulan pemanfaatan ruang dari bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf ¢ paling lambat 40 (empat puluh) hari kerja scjak tanggal diterima surat usulan dari bupati/walikota; e. Tanggapan sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf d_meliputi penerbitan rekomendasi kesesuaian tata ruang atau penolakan usulan pemanfaatan ruang; f. Penerbitan rekomendasi kesesuaian tata ruang scbagaimana dimaksud pada poin 5 huruf e berupa persetujuan gubernur atas seluruh atau sebagian usulan pemanfaatan ruang dari bupati/walikota; g. Penolakan usulan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf e berupa penolakan gubernur atas seluruh usulan Pemanfaatan Ruang dari bupati/ walikota, disertai dengan alasan penolakan; h, Persetujuan atau penolakan atas usulan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf f dan huruf g disampaikan kepada bupati/walikota dengan tembusan kepada Menteri cq Direktur Jenderal Tata Ruang; Dalam hal gubernur tidak memberikan tanggapan terhadap usulan pemanfaatan ruang dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari kerja sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf d, maka gubernur dianggap menyetujui usulan pemanfaatan ruang dari bupati/waliko 3 Untuk infomasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor 081211912081 dan e-mail: timdatin.djtr@atrbpn.go.id j. Usulan pemanfaatan ruang dan rekomendasi kesesuaian tata ruang sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf c dan huruf f harus memperhatikan persyaratan teknis dan persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; k. Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf j meliputi pertimbangan terhadap kebijakan spasial, fisik wilayah, sosial kependudukan, ekonomi wilayah, persebaran ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana, penguasaan tanah, lingkungan hidup, dan pengurangan risiko bencana; Pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf k dilaksanakan melalui kajian teknis oleh Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya berdasarkan _ pertimbangan profesional (professional judgement) di bidangnya; m. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf j meliputi pertimbangan terhadap kedudukan dan peran daerah provinsi dan/atau kabupaten/kota; n. Pemenuhan persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf m dilaksanakan berdasarkan keputusan dalam forum Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD); o. Bupati/walikota menerbitkan izin Pemanfaatan Ruang dalam hal 1) gubernur menerbitkan rekomendasi kesesuaian tata ruang; atau 2) gubernur tidak = memberikan tanggapanterhadap —_usulan Pemanfaatan Ruang dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari kerja sejak usulan Pemanfaatan Ruang; dan p. Setiap izin Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud pada poin 5 huruf o dilaporkan kepada Menteri cq Direktur Jenderal Tata Ruang. 6. Pemberian kewenangan rekomendasi kesesuaian tata ruang kepada Gubernur ini tidak mengurangi kewenangan yang dimiliki Menteri dalam penerbitan rekomendasi kesesuaian tata ruang. 7. Demikian Surat Edaran ini dibuat, untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. 4 Untuk infomasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor 081211912081 dan e-mail: timdatin.djtriatrbpn.go.id 8. Surat Edaran ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 26 Juli 2019 MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, SOFYAN A. DJALIL ‘Tembusan: Presiden Republik Indonesia; Mente

You might also like