Professional Documents
Culture Documents
TESIS
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN VIDEO STAND UP COMEDY DALAM
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT UNTUK
KELAS X SMK NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGA
TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia (M.Pd.)
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
iv
HALAMAN PENGESAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat -
Nya, dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengembangan Media
Pembelajaran Menggunakan Video Stand Up Comedy Dalam Pembelajaran
Menulis Teks Anekdot Untuk Kelas X Smk Negeri 1 Karanganyar Purbalingga.
Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit untuk
menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Anjar Nugroho, M.Si., M.H.I., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
2. Dr. Furqanul Aziez, M.Pd., selaku Direktur Program Studi Magister
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto sekaligus pembimbing
tesis yang telah membimbing dan memberikan penulis kesempatan untuk
menyusun tesis ini.
3. Dr. Kuntoro, M..Hum., selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto sekaligus penguji dengan
memberikan berbagai pertanyaan untuk menguji kelayakan tesis ini.
4. Dr. Darojat, M.Ag., yang telah memberikan berbagai pertanyaan untuk
menguji kelayakan tesis ini.
5. Seluruh Dosen Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra yang
telah memberikan Ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk memajukan
pendidikan di Indonesia.
6. Ibu Atun selaku Kepala TU beserta Staffnya yang telah membantu dalam
administrasi penyelaian perkuliahan dan penyelesian tesis dan wisuda, serta
khusus untuk pak Ruswan sebagai dosen pembombong.
vi
7. Teman-teman angkatan 2015 yang telah memberikan warna dalam momentum
menjalanai perkuliahan, penyelesaian tugas, serta penyusunan dan
penyelesaian tesis ini, sehingga Alhamdulillah kita bisa dinyatakan LULUS
dan meraih gelar sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang kita harapkan, semoga
pengetahuan yang kita dapatkan menjadi berkah dan bermanfaat, serta selalu
jaga silaturrahim aamiin.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik material
maupun moral dalam penyusunan dan penyelesaian tesis.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu, karena amalan yang baik adalah bisa memberikan manfaat
untuk orang lain. Aamiin.
Purwokerto, 17 Juli 2019
Penulis
vii
PERSEMBAHAN
viii
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN VIDEO STAND UP COMEDY
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT
UNTUK KELAS X SMK NEGERI 1 KARNGANYAR
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk 1)
menghasilkan media pembelajaran meggunakan video stand up comedy dalam
pembelajaran menulis teks anekdot untuk siswa kelas X SMK Negeri 1
Karanganyar, dan 2) mengetahui kualitas media pembelajaran yang dihasilkan
ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian Research and Development dengan model
ADDIE. Ada lima tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu analisis
(analysis), perancangan (design), pengembangan (development), penerapan
(implementation), dan evaluasi (evaluation). Penelitian ini menggunakan angket
sebagai alat untuk menguji kelayakan media melalui validasi ahli, validasi guru
mata pelajaran, dan validasi pengguna. Hasil pengembangan menghasilkan produk
berupa media pembelajaran berbentuk video stand up yang dinyatakan sangat layak
digunakan dalam pembelajaran melalui tiga validasi. Hasil ketiga validasi
menunjukkan bahwa media pembelajaran menggunakan video stand up comedy
yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam pembelajaran dengan rata-rata
persentase validasi ahli sebesar 93,7%, validasi guru mata pelajaran 95,3%, dan
validasi pengguna oleh peserta didik sebesar 95,6%. Selanjutnya produk media
digunakan untuk pembelajaran dan hasilnya menunjukkan hasil yang baik. Ditinjau
dari aspek kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan, produk media pembelajaran
yang dihasilkan dinyatakan valid, efektif, dan praktis digunakan dalam
pembelajaran menulis teks anekdot.
Kata kunci: media pembelajaran video, stand up comedy, teks anekdot
ix
DEVELOPING LEARNING MEDIA
WITH STAND UP COMEDY VIDEO
IN LEARNING OF ANECDOTE TEXT WRITING
FOR THE TENTH GRADE STUDENTS AT SMK NEGERI 1
KARANGANYAR
Abstract
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................ i
Halaman Pernyataan ............................................................................... ii
Halaman Persetujuan .............................................................................. iii
Halaman Pengesahan ............................................................................. iv
Kata Pengantar ....................................................................................... v
Halaman Persembahan ........................................................................... vi
Abstrak ................................................................................................... vii
Daftar Isi ................................................................................................. ix
Daftar Tabel ........................................................................................... xi
Daftar Gambar ........................................................................................ xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 7
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 8
D. Rumusan Maslah ................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
G. Spesifikasi Produk ................................................................. 10
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual ............................................................. 12
1. Pengembangan Media Pembelajran ............................... 12
2. Pengertian Video dalam Pembelajaran ........................... 20
3. Tujuan Penggunaan Media Video dalam Pembelajran .. 21
4. Manfaat Penggunaan Media Video dalam Pembelajran 24
5. Video Stand Up Comedy dalam Pembelajaran Menulis
Teks Anekdot .................................................................. 24
6. Keterampilan Menulis .................................................... 27
7. Teks Anekdot .................................................................. 28
B. Penelitian Relevan ................................................................. 32
C. Kerangka Pikir ....................................................................... 35
xi
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 37
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 37
C. Model Penelitian dan Pengembangan .................................... 38
1. Analisis (Analysis) ......................................................... 38
2. Merancang (Desaign) ..................................................... 39
3. Mengembangkan (Development) ................................... 40
4. Penerapan (Implement) .................................................. 41
5. Evaluasi (Evaluation) ..................................................... 42
D. Prosedur Pengembangan Instrumen Proses Menulis Teks
Anekdot ................................................................................. 45
E. Pedoman Pengembangan Media ............................................ 51
F. Keabsahan Data ..................................................................... 51
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 54
H. Analisis Data ......................................................................... 56
IV. HASIL PENELITIAN
A. Pengembangan Media Pembelajaran Video Stand Up
Comedy dalam Pembelajran Menulis Teks Anekdot
untuk Kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar .......................... 61
1. Analisis (Analysis) ......................................................... 61
2. Perencanaaan (Design) ................................................... 72
3. Mengembangkan (Development) ................................... 102
4. Penerapan (Implement) .................................................. 111
5. Evaluasi (Evaluation) ..................................................... 118
B. Kualitas Media Pembelajaran yang Dihasilkan Ditinjau
dari Aspek Kevalidan, Keefektifan dan Kepraktisan ............ 120
V. PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ 123
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 126
C. Saran ...................................................................................... 126
Daftar Pustaka ............................................................................. 120
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4.18 Hasil Belajar Sebelum Menggunakan Media Video
Stand Up Comedy ............................................................... 115
Tabel 4.19 Hasil Belajar Setelah Menggunakan Media Video
Stand Up Comedy ............................................................... 117
Tabel 4.20 Lembar Penilaian Media Oleh Ahli ..................................... 120
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk
lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat
Tahun 2003).
menyiapkan peserta didik untuk terjun di dunia kerja, baik sebagai tenaga kerja
Peserta didik SMK tidak hanya mendapatkan bekal ilmu pengetahuan tetapi
1
dibekali juga dengan keterampilan. Keterampilan tersebut meliputi
Indonesia yang baik agar kemampuan peserta didik dapat berkembang secara
optimal. Perkembangan tersebut tentu saja tidak sekadar dari sisi pengetahuan
didik sedang dikembangkan “jiwa bangsa” dan “budi bahasa” nya. Atau dalam
Indonesia anggapan para peserta didik merasa kurang efektif dan terkesan
2
positif oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tantangan untuk
cepat dan telah menuntut para guru beserta peserta didik untuk terlibat dalam
bahasa Indonesia.
baik untuk peserta didik. Hal ini tentu berkaitan pula dengan karakteristik
media yang tidak hanya dapat dipahami oleh peserta didik dengan karakteristik
tertentu.
3
Kehadiran media akan memperjelas informasi, meningkatkan
lebih luas dari apa yang diberikan guru tanpa media, mengonkretkan materi
yang relatif abstrak, serta menambah rentang perhatian peserta didik. Media
Arsyad (2016:2) bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
guru. Guru masih menggunakan media yang ada dan belum menciptakan
oleh guru untuk memberikan sajian yang menarik bagi peserta didik sehingga
mereka akan semakin senang belajar. Dengan kata lain, kemajuan zaman yang
4
untuk belajar. Hal ini sangat disayangkan karena bertolak belakang dengan
tujuan media pembelajaran, yakni sebagai alat bantu belajar yang berguna
tertentu seperti suara, gambar bergerak, maupun objek tiga dimensi. Objek-
keterampilan berbahasa.
Guru masih belum banyak menggunakan media pembelajaran lain yang variatif
Indonesia. Hal ini dapat diartikan bahwa peserta didik akan sangat antusias
dan tidak akan merasa jenuh dalam belajar ketika guru tidak hanya
5
Demikian pula dengan hasil pengamatan dan penelitian yang
memerlukan media pembelajaran yang variatif dan inovatif agar peserta didik
segala hal sebagai sumber belajar dan melatih peserta didik untuk berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills) serta melatih kecakapan abad 21.
melalui media audiovisual berupa video. Video merupakan salah satu teknologi
yang saat ini dianggap relevan dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.
untuk menangani berbagai gaya belajar peserta didik dan mendesain pelajaran
6
multipesan yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran dengan
Karanganyar Purbaalingga.
B. Identifikasi Masalah
didik guna meningkatkan karakter positif pada diri setiap peserta didik
7
3. Buku sebagai salah satu media pembelajaran cetak memiliki keterbatasan
terbatas.
C. Pembatasan Masalah
comedy dalam pembelajaran menulis teks anekdot peserta didik kelas X SMK
D. Rumusan Masalah
8
E. Tujuan Penelitian
Karanganyar Purbalingga.
F. Manfaat Penelitian
menjadi menyenangkan.
2. Bagi Guru
9
b. Media pembelajaran dapat menjadi sumber belajar yang
bentuk kepingan DVD dengan format mpeg, foto menggunakan format jpg
Coreldraw 6.
10
4. Video pembelajaran menulis teks anekdot dapat diputar dengan
kebahasaan dan memuat pendidikan karakter rasa ingin tahu dan kreatif.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
Bagian pada kajian pustaka ini akan membahas secara konseptual, hal-
hal yang terkait dengan penelitian ini anatara lain sebagai berikut:
pendidikan.
meningkat.
12
guru. Media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan
pembelajaran.
yang diharapkan.
13
sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi
2. Fungsi Semantik
3. Fungsi Manipulatif
a) Fungsi Atensi
b) Fungsi Afektif
c) Fungsi Kognitif
d) Fungsi Imajinatif
e) Fungsi Motivasi
f) Fungsi Sosio-Kultural
14
c. Manfaat Media Pembelajaran
(2014: 114-116) ada beberapa manfaat media yang lebih rinci, antara
lain:
15
fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah,
dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat dan mudah
16
verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai
pelajaran.
17
mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media
proses belajar.
18
9. Media membuat materi pelajaran abstrak menjadi lebih konkrit.
19
bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya
ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan
salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang
20
belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar. Azhar
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Dari
dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video menyajikan informasi,
mempengaruhi sikap.
sebagai berikut :
21
a. Tujuan Kognitif
ekonomis.
interaksi manusiawi.
b. Tujuan Afektif
c. Tujuan Psikomotorik
22
hampir semua topik, model - model pembelajaran, dan setiap ranah:
rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak
di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu dengan
pemahaman siswa terhadap materi ajar. Pada ranah afektif, video dapat
kegiatan tersebut. Sebagai bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi
dapat sampai ke peserta didik secara langsung. Selain itu, video menambah
gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi di dalam
23
4. Manfaat Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran
lain :
lampau yang tidak bisa dibawa langsung ke dalam kelas. Siswa pun
24
monolog oleh seorang comic.” Comic adalah sebutan untuk pelaku stand
up comedy. Seni komedi jenis ini sudah ada sekitar tahun 1800-an di
tentang kritikan terhadap masalah yang terjadi saat itu (Melik, 2016:483).
terhadap masalah yang terjadi saat itu (Melik, 2016:483). Media video
pembelajaran karena apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh
telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat
dibaca saja atau hanya didengar saja. hal tersebut membuat pembelajaran
tertentu pada suatu hal atau pada seseorang yang terkenal, penting atau
25
seseorang yang kerena peristiwa itu menjadi bahan perbincangan. Aspek
stand up comedy dihidupkan oleh roh yang sama yaitu humor. Oleh karena
itu, tidak ada kesulitan yang berarti dalam menjadikan video stand up
sudah tidak asing dengan komedi jenis ini. Namun, tidak banyak guru yang
terkait dengan nilai dan norma yang terdapat dalam suatu masyarakat.
masyakat dalam bentuk humor. Aspek psikomotorik, dalam hal ini, terkait
dikembangkan (Pribadi,2017:146).
26
Pemilihan media video stand up comedy untuk pembelajaran
tersebut, yaitu:
6. Keterampilan Menulis
hubungannya antara satu dengan yang lain. Hal yang membedakan terletak
27
tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur.” Seorang
sedikit untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Banyak orang
cukup.
7. Teks Anekdot
Pada bagian ini akan dijelaskan empath hal tentang teks anekdot.
a. Pengertian
memaknai kata joke dari bahasa Inggris yang bermakna suatu narasi
28
tersebut, terkandung unsur sindiran dan kritikan secara tidak langsung
menuliskan teks anekdot sebagai cerita singkat yang menarik, lucu, dan
seseorang.
b. Ciri-ciri
tambahan dari pembuat anekdot itu sendiri. Latar dalam anekdot berupa
29
Teks anekdot memiliki dua pola penyajian, yaitu pola narasi dan
dialog. Pada pola narasi, teks anekdot disajikan dalam bentuk paragraf
disajikan dalam bentuk percakapan, seperti pada teks drama. Salah satu
langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang
latar.
c. Struktur
anekdot pada umumnya terdiri atas lima bagian atau struktur generik.
30
Julianto (2016:81) dalam penelitiannya menuliskan hal yang sama
tokoh, latar, dan alur. Selanjutnya alur atau cerita teks anekdot ini
ataupun sindirian.
5) Koda, bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh
d. Kaidah Kebahasaan
31
1) Banyak menggunakan kalimat langsung yang bervariasi dengan
disamarkan.
seorang tokoh.
kronologis (temporal).
B. Penelitian Relevan
Masalah pokok yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
32
mngembangkan media Flash tiga dimensi pada mata pelajaran bahasa
desain one-shot case study. Hasil pengembangan media flash tiga dimensi
dari aspek kelayakan media memperoleh skor 89, 37%, dan kelayakan
kelas X.1 mencapai 83,75% dan kelas X.3 sebesar 90,9%. Rata-rata
flash tiga dimensi layak dan efektif diterapkan dalam pembelajaran bahasa
33
mengetahui hasil validasi pengembangan media pembelajaran berbasis
& D) dengan model DDD-E, yang terdiri atas: Decide, Design, Develop,
aspek kemudahan program sebesar 77,78%. Hasil angket daya tarik pada
34
C. Kerangka Pikir
yang ada di lingkungannya. Tentu saja sumber belajar tidak harus berupa buku.
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar
pesat. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia apalagi usia sekolah sudah
35
Jika di abad 21 yang dikatakan zaman milenial menuju era Revolusi
sebagai berikut.
Peserta Didik
▪ Kurang motivasi
▪ Kurang memahami Memanfaatkan
materi teknologi
Pengembangan
Media Ajar
Guru
▪ Kurang ketersediaan Mengembangkan
media pembelajaran pembelajaran dalam
▪ Kurangnya kemampuan menulis teks anekdot
untuk mengembangkan
media pembelajaran
Gambar 2.1 Kerangka pikir pengembangan media ajar video stand up comedy
dalam pembelajaran menulis teks anekdot
36
BAB III
METODE PENELITIAN
semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019, yaitu pada bulan Juli sampai
berwujud semua kasus kejadian, orang, ataupun hal lain yang memiliki satu
37
kompetensi keahlian Multimedia sudah terbiasa menggunakan perangkat
menggunakan desain model ADDIE (Gagne, 2005). Model ADDIE terdiri dari
1. Analisis (Analysis)
mencakup tiga hal yaitu analisis kebutuhan, analisis media dan isi, dan
analisis karakter peserta didik. Secara garis besar tahapan analisis yang
a. Analisis Kebutuhan
38
media pembelajran yang perlu dikembangkan untuk membantu
b. Analisis Kurikulum
2. Merancang (Design)
video stand up comedy yang akan dikembangkan sesuai hasil analisis yang
39
Pada tahap ini, peneliti juga menyusun instrumen yang akan
comedy yaitu aspek kelayakan fisik media dan isi, kelayakan bahasa,
3. Mengembangkan (Development)
stand up comedy tersebut akan divalidasi oleh dosen ahli dan guru serta
fisik media dan isi media serta memberikan saran dan komentar berkaitan
dengan fisik dan isi media pembelajaran video stand up comedy yang
40
dilakukan hingga pada akhirnya media pembelajran video stand up comedy
Pada tahap ini, peneliti juga melakukan analisis data terhadap hasil
4. Penerapan (Implement)
secara terbatas pada kelas yang ditunjuk sebagai tempat penelitian. Guru
dan mencatat segala sesuatu pada lembar observasi yang dapat digunakan
respon kepada guru dan peserta didik yang berisi butir-butir pernyataan
41
Selain itu, guru dan peserta didik juga diminta memberi komentar
sebagai acuan revisi yang kedua sesuai tanggapan guru dan peserta didik.
Selain nilai kevalidan, pada tahap ini juga dilakukan penilaian terhadap
Data kevalidan didapat dari hasil validasi ahli dan validasi pengguna, data
keefektivan didapat dari nilai tes hasil belajar peserta didik, data
comedy.
5. Evaluasi (Evaluation)
mengacu kepada pendapat Vaughan (2006), yaitu alfa test dan betha test.
Alfa test merupakan evaluasi yang dilakukan oleh ahli pembelajaran untuk
dan ahli media yang dilakukan sebelum produk atau model yang baru
diterapkan di kelas. Alfa test bertujuan untuk mengkaji apakah model yang
42
Setelah proses alfa test dilakukan dan direkomendasikan untuk
pembelajaran video stand up comedy atau sering dikenal dengan betha test,
dan saran dari para ahli baik dari ahli materi ataupun ahli media. Hal ini
berikut.
43
Rangkuman penerapan model ADDIE dalam pengembangan
44
D. Prosedur Pengembangan Instrumen Proses Menulis Teks Anekdot
dan berbagi atau sharing. Dalam setiap tahapan menulis terdapat kegiatan
yang dilakukan oleh siswa. Hal tersebut yang digunakan sebagai indikator
45
Indikator Pembelajaran
Kompetensi Dasar :
Indikator:
anekdot.
4. 4.6.1 Menyusun teks anekdot sesuai dengan struktur isi teks anekdot
dan kebahasaan
46
• Siswa berkelompok 4—5 orang
• Siswa ditayangkan video tentang anekdot
yang telah disenyapkan suaranya
• Siswa mengamati video yang ditayangkan
• Secara berkelompok, siswa memilih topik
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
mereka
• Secara berkelompok, siswa melakukan
kegiatan–kegiatan latihan sebelum
menulis
• Siswa mengidentifikasi pembaca tulisan
yang akan mereka tulis
• Siswa mengidentifikasi tujuan menulis
• Secara berkelompok, siswa menentukan
topik sesuai dengan pembaca dan tujuan
menulis
2. Tahap Menulis • Siswa menentukan kalimat orientasi
berdasarkan topik yang akan diangkat
menjadi tulisan
• Siswa menentukan kalimat argumen
berdasarkan topik yang akan diangkat
menjadi tulisan
• Siswa menentukan kalimat kesepakatan
berdasarkan topik yang akan diangkat
menjadi tulisan
• Siswa membuat draf karangan
• Siswa menyusun draf karangan menjadi
tulisan yang utuh
• Siswa menentukan judul yang menarik
minat pembaca
3. Tahap Merevisi • Siswa membaca kembali tulisan sendiri
• Siswa berbagi tulisan dengan teman
dalam kelompok kecil
• Siswa berpartisipasi secara konstruktif
dalam diskusi kelompk kecil
• Sisw mengubah tulisan dengan
memerhatikan saran teman
47
4. Tahap Menyunting • Siswa membetulkan kesalahan penulisan
• Siswa membantu membetulkan kesalahan
bahasa teman
• Siswa mengoreksi penulisan karya
mereka sendiri
5. Tahap Berbagi • Siswa membuat salinan akhir dari tulisan
mereka.
• Siswa memublikasikan tulisan mereka
dalam bentuk yang tepat.
48
argumen yang menarik,
unik, dan kreatif dalam
kolom yang disediakan?
c. Apakah siswa mampu
menuliskan kesepakatan
yang menarik, unik, dan
kreatif dalam kolom yang
disediakan?
d. Apakah siswa mampu
mengembangkan kalimat
orientasi, argumen, dan
kesepakatan yang telah
ditulis dikolom masing-
masing menjadi sebuah
paragraf
e. Apakah siswa mampu
mengembangkan paragraf-
paragraf tersebut dalam
bentuk karangan utuh?
f. Apakah siswa memberikan
judul yang menarik dan
menggugah rasa penasaran
pembaca?
3. Pasca a. Apakah siswa mampu
menulis melakukan revisi tulisan
berdasarkan aspek
kelogisan, ejaan dan tanda
baca yang tepat (EYD)?
b. Apakah siswa mampu
melakukan penyuntingan
aspek kelogisan, ejaan dan
tanda baca yang tepat
(EYD)?
c. Apakah siswa mampu
melakukan publikasi
terhadap karya teks anekdot
yang telah mereka buat?
49
Soal/Instrumen
kelengkapannya, yang terdapat pada kalimat yang sesuai dengan isi video)
kelengkapannya yang terdapat pada kalimat yang sesuai dengan isi video)
50
E. Pedoman Penggunaan Media
1. Buka atau tekan tombol pada player DVD Rom, kemudian masukkan disk
atau keping DVD yang akan diputar di drive. Perangkat lunak pemutar CD
4. Setelah itu klik dua kali pada file video stand up comedy tersebut, maka
F. Keabsahan Data
juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
51
a. Triangulasi Data
b. Triangulasi Pengamat
c. Triangulasi Teori
d. Triangulasi Metode
Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang
52
tepat. Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif akan selalu berubah
memiliki sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, tetapi penelitiaan kualitatif
4. Keajegan (Reliabilitas)
yang sama, sekali lagi. Dalam penelitian ini, keajegan mengacu pada
penelitian dilakukan sekali lagi dengan subjek yang sama. Hal ini
menekankan pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan
pengolahan data.
53
G. Teknik Pengumpulan Data
data, yaitu:
1. Wawancara
aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list)
wawancara berlangsung.
2. Observasi
54
subjek lainnya selama implementasi media pembelajaran yang baru.
aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat
yang diteliti.
3. Kuesioner
4. Dokumentasi
berupa foto, video, angket jawaban responden atau subjek uji coba.
55
H. Analisis Data
1. Mengorganisasikan Data
berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah
didapatkan.
2. Pengelompokan Data
muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan jenis
sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini,
56
3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang Ada terhadap Data
penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis
Bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan
kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu
penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal
tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-
teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan,
57
penulisan data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam,
tentang pemahaman dan penguasaan subjek validasi dan subjek uji coba
58
dikembangkan Miles dan Huberman (1992: 16), yaitu reduksi data,
yang sama tetapi diperoleh dari sumber berbeda. Pada proses ini dilakukan
pemilahan data yang tidak berguna akan dibuang. Sementara data yang
bahwa analisis data dan kesimpulan yang diambil harus dari penelitian
penjelasan data oleh peneliti harus muncul dari pembacaan yang cermat
dan teliti terhadap data. Ini tidak berarti bahwa data dapat 'berbicara
sendiri' atau bahwa maknanya adalah jelas, ini akan menjadi pendekatan
59
bahwa makna data kualitatif selalu melibatkan proses interpretasi. Ketiga,
Ini tidak berarti bahwa peneliti harus (atau bisa) mendekati materi
topik, tetapi tidak berarti bahwa analisis data kualitatif tidak harus
didasarkan pada konsep yang didatangkan langsung dari teori yang sudah
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan dalam bab ini meliputi
menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar dan kualitas media
kepraktisan.
selama semester ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019, yaitu antara bulan Juli 2018
Karanganyar
1. Analisis (analysis)
dengan cara mengisi angket dan hasil angket dianalisis untuk dijadkan
61
a. Hasil Analisis Kebutuhan Guru terhadap Pengembangan Media
sebanyak 3 (tiga) orang. Guru boleh memilih lebih dari satu jawaban
teks anekdot
62
Jumlah Pilihan
Indikator Pertanyaan Jumlah
Guru Jawaban
Kebutuhan 3 Menurut Bapak/Ibu, apakah Sangat setuju 3
guru penting media dalam sebuah
Setuju
terhadap pembelajaran?
adanya Tidak setuju
media Sangat tidak
pembelajaran setuju
menulis teks 3 Bagaimana pendapat Sangat setuju 2
anekdot Bapak/Ibu ,apakah penting Setuju 1
pembelajaran menulis teks Tidak setuju
anekdot? Sangat tidak
setuju
3 Setujukah Bapak/Ibu jika ada Sangat setuju 3
pengembangan media
pembelajaran menulis teks Setuju
anekdot? Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
Tabel 4.1 Kebutuhan Guru terhadap Adanya Media Pembelajaran menulis Teks Anekdot
teks anekdot
63
gambar dan suara agar pembelajaran lebih menarik dan
video stand up comedy yang diperankan oleh guru atau siswa yang
Jumlah Pilihan
Indikator Pertanyaan Jumlah
Guru Jawaban
3 Apakah media pembelajaran Sangat setuju 3
audiovideo membantu dalam
pembelajaran teks anekdot? Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
3 Apakah media pembelajaran Sangat setuju 3
Kebutuhan berbentuk video stand up
guru comedy cocok dalam Setuju
terhadap pembelajaran materi teks Tidak setuju
fisik media anekdot?
pembelajaran Sangat tidak
menulis teks setuju
anekdot 3 Apakah media pembelajaran Sangat setuju 2
video stand up comedy
membantu dalam Setuju 1
pembelajaran materi teks
anekdot? Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
3 Setujukah jika guru atau siswa Sangat setuju
menjadi pemeran dalam video
Setuju 3
stand up comedy?
64
Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
3 Menurut Bapak/Ibu, apakah Sangat setuju 2
ruang studio sekolah bisa
dijadikan setting/latar Setuju 1
pembuatan stand up comedy? Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
3 Menurut Bapak/Ibu, apakah Sangat setuju
stand up comedy yang akan
dikembangkan perlu Setuju 3
menggunakan ilustrasi musik Tidak setuju
atau backsound?
Sangat tidak
setuju
3 Menurut Bapak/Ibu, apakah Sangat setuju 3
video stand up comedy
Setuju
menarik untuk pembelajaran
menulis teks anekdot? Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
Tabel 4.2 Kebutuhan Guru terhadap Fisik Media Pembelajaran menulis Teks Anekdot
anekdot
Jumlah Pilihan
Indikator Pertanyaan Jumlah
Guru Jawaban
Kebutuhan 3 Apakah video stand up Sangat setuju 3
guru comedy dapat menggali
terhadap isi pemahaman mengenai Setuju
media struktur teks anekdot? Tidak setuju
pembelajara
Sangat tidak
setuju
65
n menulis 3 Apakah video stand up Sangat setuju 3
teks anekdot comedy dapat menggali Setuju
pemahaman mengenai kaidah
Tidak setuju
kebahasaan teks anekdot?
Sangat tidak
setuju
3 Setujukah Bapak/Ibu jika Sangat setuju 3
media pembelajaran video Setuju
stand up comedy untuk Tidak setuju
pembelajaran menulis teks Sangat tidak
anekdot mengangkat tema setuju
pendidikan?
3 Setujukah Bapak/Ibu, jika Sangat setuju 2
pengembangn video stand up Setuju 1
comedy menumbuhkan Tidak setuju
pendidikan karakter, yaitu Sangat tidak
karakter kreatif dan rasa ingin setuju
tahu?
3 Apakah pengembangan media Sangat setuju
video stand up comedy tepat Setuju 3
diterapkan di SMK Negeri 1 Tidak setuju
Karanganyar? Sangat tidak
setuju
Tabel 4.3 Kebutuhan Guru terhadap Isi Media Pembelajaran menulis Teks Anekdot
66
b. Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik terhadap Pengembangan
Karanganyar
67
Jumlah Pilihan
Indikator Peserta Pertanyaan Jawaban Jumlah
Didik
Kebutuhan 36 Apakah materi menulis teks Sangat setuju 30
anekdot perlu dipelajari
peserta didik Setuju 6
dalam pembelajaran mata
terhadap pelajaran Bahasa Indonesia? Tidak setuju
adanya Sangat tidak
media setuju
36 Apakah menulis teks anekdot Sangat setuju 21
pembelajaran merupakan keterampilan yang
Setuju 15
menulis teks bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari? Tidak setuju
anekdot
Sangat tidak
setuju
36 Menurut kalian, apakah Sangat setuju 20
menulis teks anekdot termasuk Setuju 16
pembelajaran yang sulit? Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
36 Apakah perlu adanya Sangat setuju 25
pengembangan media
Setuju 11
pembelajaran menulis teks
anekdot dalam pembelajaran Tidak setuju
Bahasa Indonsia?
Sangat tidak
setuju
Tabel 4.4 Kebutuhan Peserta Didik terhadap Adanya Media Pembelajaran
Menulis Teks Anekdot
68
2) Kebutuhan peserta didik terhadap fisik media pembelajaran
menarik.
comedy diperankan oleh tokoh yang berasal dari siswa ataupun guru.
69
pembelajaran, peserta didik berharap pembelajaran akan semakin
Jumlah Pilihan
Indikator Peserta Pertanyaan Jawaban Jumlah
Didik
Kebutuhan 36 Apakah pengembangan media Sangat setuju 16
peserta didik pembelajaran yang cocok Setuju 20
terhadap untuk materi teks anekdot Tidak setuju
fisik media berupa video stand up Sangat tidak
pembelajaran comedy? setuju
menulis teks
36 Setujukah kalian jika media Sangat setuju 30
anekdot
pembelajaran video stand up Setuju 6
comedy menggunakan tokoh Tidak setuju
manusia bukan animasi atau Sangat tidak
kartun? setuju
36 Menurut kalian apakah ruang Sangat setuju 6
studio sekolah bisa dijadikan Setuju 30
setting/latar pembuatan stand Tidak setuju
up comedy? Sangat tidak
setuju
36 Setujukah kalian jika guru Sangat setuju 32
atau siswa menjadi pemain Setuju 4
dalam video stand up Tidak setuju
comedy? Sangat tidak
setuju
36 Apakah gambar, suara dan Sangat setuju 34
musik pada video stand up Setuju 2
comedy dapat terlihat dan
Tidak setuju
terdengar dengan jelas?
Sangat tidak
setuju
Tabel 4.5 Kebutuhan Peserta Didik terhadap Adanya Media Pembelajaran
Menulis Teks Anekdot
70
3) Kebutuhan peserta didik terhadap isi media pembelajaran
Jumlah Pilihan
Indikator Peserta Pertanyaan Jawaban Jumlah
Didik
Kebutuhan 36 Apakah dengan adanya media Sangat setuju 36
pembelajaran video stand up Setuju
peserta didik
comedy bisa membantu dalam Tidak setuju
terhadap isi pembelajaran teks anekdot? Sangat tidak
media setuju
36 Apakah pembelajaran Sangat setuju 36
pembelajara Setuju
menggunakan video stand up
n menulis Tidak setuju
comedy lebih menarik? Sangat tidak
teks anekdot setuju
36 Setujukah kalian jika media Sangat setuju 6
pembelajaran video stand up Setuju 30
comedy untuk pembelajaran Tidak setuju
menulis teks anekdot Sangat tidak
mengangkat tema setuju
pendidikan?
36 Apakah bahasa yang Sangat setuju 6
digunakan komika/pemain Setuju 30
pada video stand up comedy Tidak setuju
mudah dipahami? Sangat tidak
setuju
36 Apakah setelah melihat video Sangat setuju 7
stand up comedy ini, anda Setuju 29
menjadi lebih percaya diri Tidak setuju
dalam menulis teks anekdot, Sangat tidak
dan mempunyai kreatifitas setuju
untuk memproduksi teks
anekdot dan menimbulkan
rasa ingin tahu lebih dalam
mengenai materi menulis teks
anekdot?
71
36 Setelah melihat video stand Sangat setuju 8
up comedy, apakah video Setuju 28
tersebut membantu kalian Tidak setuju
dalam memahami struktur Sangat tidak
dan kaidah kebahasaaan setuju
menulis teks anekdot?
Tabel 4.6 Kebutuhan Peserta Didik terhadap Adanya Media Pembelajaran
Menulis Teks Anekdot
a. Perencanaan
yaitu:
72
1) Menggambarkan Ruang Lingkup
73
Sedangkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis struktur dan 4.6 Menciptakan kembali
kebahasaan teks anekdot. teks anekdot dengan
memerhatikan struktur,
dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1 Mengidentifikasi struktur isi teks 4.6.1 Menyusun teks anekdot
anekdot (abstrak, orientasi, krisis, sesuai dengan struktur
respon, dan coda). isi teks anekdot dan
kebahasaan
3.6.2 Menemukan ciri bahasa teks 4.6.2 Mempresentasikan teks
anekdot (pertanyaan retoris, anekdot dengan intonasi
proses material, dan konjungsi dan ekspresi yang tepat
temporal). serta saling memberikan
komentar
3.6.3 Menjelaskan makna kata, istilah,
dan ungkapan dalam teks anekdot.
Tabel 4.8 Kompetensi Dasar (KD) Pengetahuan dan Keterampilan
Bahasa Indonesia SMK Kelas X
kebahasaan.
74
e) Memainkan peran dialog anekdot dengan memperhatikan isi,
75
3.6.2. Mengidentifikasi kebahasaan anekdot
4.6.1 Menyusun teks anekdot dengan memerhatikan
struktur dan aspek kebahasaan.
4.6.2 Mempresentasikan teks anekdot yang telah
disusun.
4) Tujuan : Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann
Pembelajaran pedagogik genre, saintifik, dan CLIL dengan
model saintifik peserta didik dapat :
mengidentifikasi isi dan struktur dalam teks ceramah,
mengidentifikasi kaidah kebahasaan dalam teks
ceramah, menentukan aspek-aspek yang disunting
dalam teks ceramah, dan menyampaikan hasil
suntingan teks ceramah teks ceramah dengan
memperhatikan penguasaan materi. vokal, gestur,
ekspresi, dan intonasi dengan rasa ingin tahu, kerja
keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/
komunikatif selama proses pembelajaran.
tabel berikut.
76
POLA DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN (PDKP)
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas :X
Media
KD 3.6 KD 4.6 Indikator Pustaka
C A V P
Keterangan:
C : Computer V : Visual/Video
A : Audio P : Proyektor
guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi
77
mengkaji kebenaran dan kecukupan materi, sedangkan ahli
berikut.
disusun oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media.
78
Di dalam JM harus diuraikan secara lengkap materi yang
79
2) Mengidentifikasi Karakteristik Siswa
Sehubungan dengan hal ini, maka minat dan bakat siswa dalam
dikembangkan.
media video stand up comedy ini adalah siswa SMK kelas X. Usia
80
3) Merumuskan Batasan
Multimedia 1.
comedy.
lingkungan sekolah.
81
f) Subjek uji lapangan, baik guru mata pelajaran maupun peserta
2018/2019.
82
Pemain 1 orang 200.000 200.000
b. Logistik
Konsumsi makan 3 kali 200.000 600.000
Kudapan 3 kali 80.000 240.000
Air mineral 1 dus 45.000 45.000
c. Transportasi 1 200.000 200.000
2. Camera Departement
Honor:
Kameraman 1 orang 200.000 200.000
3. Artistic Departement 1 paket 25.000 50.000
4. Sound Departement 1 paket 25.000 25.000
PASCAPRODUKSI
Editing 1 paket 200.000 200.000
TOTAL ANGGARAN 3.242.000
Tabel 4.12 Prediksi Pembiayaan Proyek
sebagaimana terlampir.
83
6) Menentukan dan Mengumpulkan Sumber Daya
kameraman
84
Nur Fadilah : Peserta didik SMK Negeri 1 Karanganyar
illustrator music
lokasi shoting pengambilan gambar adalah rekayasa ruang studio SMK Negeri 1
Karanganyar.
Sumber daya sarana dan prasarana adalah segala potensi yang digunakan
comedy. Sarana dan fasilitas tersebut, adalah: Camera Canon Type 700D, Sony
premiere 5 dan adobe audition, Backdrop, Kostum, dan perangkat make up.
7) Mendiskusikan Perencanaan
85
Gambar 4.1 Diskusi Perencanaan
8) Mendefenisikan Tampilan
stand up comedy
86
d) Alur : Pengambilan gambar dilakukan di ruang studio
gambar
pengambilan
gambar
87
b. Perancangan (design)
dengan teliti kepada ahli dan subjek penelitian serta pengguna produk,
1) Mengembangkan Gagasan-gagasan
SINOPSIS
88
menumbuhkan rasa percaya diri, kreativitas serta rasa ingin tahu
skenario.
SHOOTING SKRIP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STAND UP
COMEDY DALAM PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS ANEKDOT UNTUK KELAS X
SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
Dasar ceramah
89
I. SETTING
pemain yang dilakukan di ruang studio fotografi dan videografi SMK Negeri 1
Karanganyar.
II. PROPERTI
A. Stand background
B. Backdrop
III. PEMERAN/TALENTA
IV. NASKAH
90
diri kemudian mendengar kata anekdot? Ya
masuk ke materi siapa?oke,apa itu anekdot?ya silahkan
struktur dan yang lain,oke baik silahkan ya oke.
kaidah Jadi,teks anekdot adalah teks yang
kebahasaan teks didalamnya terdapat unsur
anekdot. kelucuan,selain unsur kelucuan juga
terdapat kritikan atau sindiran.Sindiran
itu berupa apa,berupa makna tersirat.Jadi
kita harus tau dulu,ada kata apa kalimat
apa dan kita akan
mengetahui.ooooo............ ternyata
sindirannya adalah apa,begitu ya. oke
melanjutkan yang kedua ciri ciri teks
anekdot,silahkan baca dulu teks anekdot
sebagai contoh sudah dibaca oke
baik,ciri ciri yang pertama kalian
menemukan apa , oke menemukan yang
pertama ada unsur humornya,yang kedua
oke kamu menemukan unsur kritikan
atau unsur sindiran,yang ketiga oke
baik,kamu menemukan kalimat langsung
di dalamnya,yang keempat apa?oke
kamu menemukan ada tokoh disitu di
dalam teks anekdot.Oke baik teks
anekdot itu bisa disajikan dalam dua tipe
atau pola,yang pertama berbentuk dialog
ya dialog itu berarti ada percakapan
antara orang yang pertama dan orang
yang kedua atau tokohnya bisa lebih dari
dua baik,yang kedua polanya ada pola
mololog mungkin kalian di tv-tv pernah
91
mendengar atau menonton yang
namanya ya benar stand up komedi.Jadi
stand up komedi itu berupa teks anekdot
yang mololog atau diungkapkan oleh
satu orang ya kemudian struktur teks
anekdot ada berapa anak-anak?baik ada
yang menjawab empat,kenapa
empat?oke yang betul ada lima
sebetulnya struktur yang pertama adalah
abstraksi.Apa itu abstraksi?abstraksi itu
memberitahukan ada kejadian apa dalam
teks anekdot itu ya,kemudian yang kedua
ada orientasi,baik orientasi itu ada
pengenalan tokohnya nanti si A si B nanti
berada dimana, begitu ya. Yang ketiga
krisis, krisis inilah yang sangat penting
dalam teks anekdot, mengapa penting
karena disitu ada kalimat – kalimat
sindiran selain ada unsur humor ada
kalimat sindiran. Kemudian yang
keempat apa? Yang keempat adalah
reaksi betul sekali kenapa reaksi karena
tadi ada krisis, krisis itu menyampaikan
ya, sindirannya apa baru tokoh yang satu
atau ketika monolog kamu mereaksi ya
reaksinya apa terhadap krisis tersebut.
Yang terakhir koda , baik disini koda bisa
ada bisa tidak tetapi untuk teks anekdot
ini yang baik dan benar ingat selalu yah
itu harus lengkap kalau benar itu harus
urut jadi kelima ini strukturnya harus
92
baik dan benar mengapa harus baik dan
benar? Misalkan kamu mengungkapkan
strukturnya yang pertama abstraksi tiba
tiba yang kedua reaksi lho sudah ada
reaksi kok baru krisis itu struktur yang
tidak benar walaupun menyebutkan
semua lima – limanya strukturnya baik
karena semuanya ada tetapi tidak benar
karena tidak urut faham.. oke kita
lanjutkan ke aspek kebahasaaan teks
anekdot ya oke kalau pembedaan antara
dialog dan monolog kalau dialog sudah
pasti menggunakan kalimat langsung
betul kalau monolog kebalikanya berarti
menggunakan kalimat tidak langsung
betul sekali yang kedua seperti
kebahasaanya yaa pastinya karena dalam
monolog ataupun dialog pasti ada tokoh
yang diceritakan yah harus ingat itu ada
tokoh yang diceritakan berarti masuk
dalam aspek kebahaasaan apa pronomina
persona atau kata ganti orang, orang ke
berapa dalam teks anekdot betul sekali
orang ke tiga contohnya apa saja kata
ganti orang ke tiga ya apalagi ya apalagi
ya apalagi ya beliau kemudian nama
orang itu ya aspek kebahasaan kedua,
aspek kebahasaan ke tiga pasti teks
dalam anekdot memuat yang namanya
nomina betul sekali nomina adalah kata
benda ya betul sekali kemudian yg ke
93
empat adalah verba,verba itu apa anak-
anak ya betul sekali kata kerja contoh
kata kerja adalah melamun membaca la
kata kerja ini atau verba ini verba mental
dan verba material mental itu sama saja
dengan abstrak atau yg tidak bisa kamu
lihat coba kamu bisa lihat orang
duduk,duduk itu kata kerja itu
maksuknya verbal material ya betul
sekali apa kamu tau sedang duduk apa
kamu tau dia sedang melamun verba
abstrak atau mental ya betul sekali, yang
kelima konjungsi, kita menggunakan
konjungsi temporal contohnya lalu
kemudian betul sekali laa itu materi teks
anekdot yang kita pahami dan pelajari
dan selanjutnya, bio teks anekdot setelah
kalian menonton kalian cari strukturnya
bagaimana aspeknya, ada pertanyaan?
Kalau tidak ada saya akhiri
wassalamualikum wr.wb
3. Muncul teks Latihan
latihan Simak video stand up comedy berikut ini 5 detik
keudian cari :
1. Struktur teksnya
2. Kaidah kebahasaan
4 Tampil opening Opening 10 detik
bergambar
sebagai opening
94
pada video stand
up comedy
95
penting,tapi menurut saya pendidikan
bagi orang tua untuk mendidik anak anak
jauh lebih penting.Betul apa
betul???Betullll.
Oke,dalam mendidik anak itu kita tidak
boleh terlalu kasar dan juga tidak boleh
terlalu lembek,jika terlalu kasar hasilnya
seperti ini.Lihatlah,keras karna dia sering
dikasih makan barbel dan jika terlalu
lembek maka hasilnya seperti ini,lihatlah
karna dia sering dikasih makan
bubur,maka dari itu,nyokap gue ga
pernah nyuruh gue itu menjadi anak yang
pinter kaya dukun tuh,yang mit komat
kamit komat kamit itu ga pernah kaya
gitu,tapi dia selalu nyuruh gue supaya
menjadi anak yang beriman,Tapi kalo
menurut gue,pendidikan itu sangat
penting karna dengan adanya pendidikan
gue bisa dapetin uang jajan.
Oke gue selanjutnya mau ngenalin
sekolahan gue yang sangat mewah dalam
kurung tengah sawah,tapi jangan pernah
salah ya,karna sekolahan gue itu anak
anaknya berprestasi tinggi tapi mereka ga
pernah sombong,mereka selalu
menunduk bagaikan padi yang telah
diisi.Tepuk tangan buat sekolah gue
“prok..prok..prokkk”Dalam dunia
sekolah gue itu bingung banget yah sama
guru bahasa inggris gue,ketika gue mau
96
nanya,apa artinya tomorrow jawaban
mereka itu selalu besok besok dan
besok.hingga gue lelah menunggu,kalo
ada yang bilang murid itu anak yang
malas,gue yang protes pertama kali karna
apa?guru masuk kedalam kelas
bicaradan siswa disuruh mencatat, siapa
yang malas?Guru ngasih soal kesiswa
disuruh di kerjain sampai selesai dia
mainan handpone,siapa yang malas??Bel
istirahat guru masuk ke kantor ngobrol
sesama guru sedangkan siswa ada yang
pergi ke kantin ada yang main bola dan
masih ada yang ngerjain tugas di
sekolah,siapa yang malas?ketika siswa
sudah selesai mengerjakan soalnya dan
di serahkan kepada gurunya lalu guru
mengoreksi soal tersebut dan
menyalahkan jawaban yang
salah.Padahal tugas seorang guru adalah
membenarkan jawaban yang
salah,jawaban yang salah.Bikin stand up
itu ribed menn hahahahaaa.
Agh pemirsa sekarang saya sudah ada
disini lagi untuk melanjutkan materi
yang kemarin,karna yang kemarin sudah
terhalang oleh waktu.Kunci pendidikan
yang sukses karna guru yang baik? ga
juga,atau sekolah yang mewah?ga juga
.Tapi kunci pendidikan yang sukses
adalah rasa ingin tahu dari anak anaknya,
97
anak anaknya, anak anaknya, anak
anaknya. Semua anak anak dihajar, hajar,
hajar sama hal hal pendidikan sehingga
mereka ngga sempet penasaran tenntang
apa yang terjadi diluar sekolah
Setidaknya berpendidikanlah supaya
kita ngga jadi orang yang bego, karena
selama ada orang bego, tetep aja ada
yang nyari duit dari orang bego, jadi
siapa yang bego? Saya anisa sitatun
sampai jumpa dalam acara selanjutnya
wassalamualaikum wr.wb
98
Bicara masalah pendidikan, sebenarnya
di sekolah itu banyak remaja yang belum
siap pacaran itu kekhawatiran saya itu
terjadi karena kalo terjadi pertengkaran
dengan pacarnya dia itu jadi melamun di
kelas jadi kalau guru memberi
pertanyaan atau soal siapakah presiden
republik Indonesia pertama, dia
melamun” ya kamu jawab,jawab soal
ini” “haa aku? Kau yang beri soal aku
yang jawab” saat ini Indonesia
menjalankan pendidikan karakter ada 18
pendidikan karakter salah satunya
karakter rendah hati jadi setiap
pembelajaran itu di sisipkan karakter
tersebut.Kalau jadi pembelajaran soalnya
jadi seperti ini siapakah presiden
Republik Indinesia ? iyaa kamu jawab,
Soekarno pak, iya kamu pintar kamu
pasti tadi malem belajar. Tidak pak saya
tadi asal bicara.Engga kamu itu benar
kamu itu pintar.Kamu itu benar.Tidak
pak sesungguhnya kebenaran hanya
dimiliki oleh Allah semata.
Ada lagu yang tidak pantas dinyanyikan
oleh anak-anak lagunya seperti ini :
“Kau bidadari jatuh dari surge
dihadapanku eeeaaaa”
Itu tetangga saya masih kecil itu sudah
hafal lagu itu,itu kekhawatiran saya itu
kalau dimasuk sekolah itu kalau diajari
99
gurunya membaca “Ini Budi ini Wati”
Budi dan Wati berangkat sekolah
bersama-sama.ciieee husss Budi dan
Wati itu adik kakak lohh.Oooo Budi
ditolak Wati terus jadi adik kaka an
ciieee.
Gue tinggal di Purbalingga, Purbalingga
itu terkenal dengan produknya yaitu
knalpot.Kalian kalau mau ke
Purbalingga itu,kalau mau lihat karakter
atau sifat orang Purbalingga itu
gampang kalian itu bisa melihat dengan
suara knalpotnya, misalnya kalau motor
gede ya dugudugudugudug
sombong…sombong…itu motor gede
itu,tapi kalau itu misal kalau motor
buatan itu buatan yang sukanya anak
muda itu godain cewe itu begini
trengtrengtreng neng neng sini neng
abang bonceng neng
Terima kasih saya Budi Setiawan.
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb
7. Roll teks. Tampilan crew dan musin down out 5 detik
Tabel 4.13 Shooting Script
3) Mempersiapkan Prototype
100
menampilkan tampilan mikropon yng melambangkan stand up
diri.
4) Menciptakan Alur
sinopsis.
101
6) Menentukan Subjek untuk Menilai Produk
3. Pengembangan (Development)
a. Mempersiapkan Skenario
dahulu.
102
c. Menciptakan Rangkaian Cerita
produksi.
efek audio dan visual apa yang akan dilakukan untuk proses
yang dibutuhkan.
e. Pengambilan Gambar
103
Gambar 4.2 Pengambilan gambar di dalam ruangan
f. Melakukan Editing
diedit tidak hanya berupa kata-kata, tetapi juga dapat berupa gambar
bentuk edit atau penyambungan gambar yaitu Cut, Mix, dan Fade.
104
penggunaan teks, warna, gambar, sound, video, ilustrasi dan tata letak
memperoleh hasil penilaian dari ahli dan hasil uji lapangan. Hasil
penilaian dari ahli dan uji lapangan ini untuk membuat kesimpulan,
layak untuk diujikan secara terbatas atau belum. Langkah ini juga
oleh guru mata pelajaran, dan pengguna. Validasi pakar atau ahli
105
Indonesia SMK Negeri 1 Karanganyar dan pengguna dilakukan oleh
1) Validasi Ahli
dinilai yaitu aspek fisik dan substansi (isi). Hasil validasi oleh ahli
memperoleh nilai 90,6% dan untuk nilai aspek isi mendapat nilai
106
Selain itu, terdapat komentar, saran dan masukkan dari
ahli media yang akan dibahas dalam poin selanjutnya yaitu revisi
produk.
peneliti. Aspek yang dinilai yaitu aspek fisik dan substansi (isi).
107
3) Validasi oleh Pengguna
Perolehan Skor
No. Aspek yang Dinilai %
Skor Maksimum
Aspek Fisik Media
1. Media pembelajaran audiovisual 139 144 96,5
berbentuk stand up comedy tepat
dikembangkan untuk pembelajaran
menulis teks anekdot
2. Pengembangan media video stand 137 144 95,1
up comedy lebih tepat
menggunakan manusia sebagai
tokohnya bukan animasi atau
108
kartun
3. Tokoh dalam media video stand up 136 144 94,4
comedy lebih tepat diperankan oleh
siswa/guru
4. Ruang studio sekolah dapat 138 144 90
dijadikan setting/latar pembutan
video stand up comedy
5. Pembelajaran menggunakan media 133 144 95,7
video stand up comedy lebih
menarik
6 Pembelajaran menggunakan media 135 144 97,1
stand up comedy meningkatkan
motivasi belajar
Jumlah 818 864
Rata-rata 136,3 144 92,4
Aspek Substansi (Isi) Media
1. Melalui media pembelajaran video 135 144 93,7
stand up comedy, saya dapat
memahami struktur teks anekdot
2. Melalui media pembelajaran video 137 144 95,1
stand up comedy, saya dapat
memahami kaidah kebahasaan teks
anekdot
3. Tema pendidikan sudah tepat 132 144 91,6
dikembangkan dalam media
pembelajaran video stand up
comedy
4 Melalui pebelajaran video stand up 135 144 93,7
comedy, menumbuhkan karakter
lebih percaya diri, reatif dan
109
menimbulkan rasa ingin tahu
tentang materi menulis teks
anekdot?
Jumlah 539 576
Rata-rata 134,7 144 93,5
Rata-rata persentase aspek fisik 92,9
dan substansi (isi) media
skor 818 dan rata-rata skor 136,3. Dengan 4 adalah skor tertinggi,
110
Gambar 4.5 Hasil Validasi Pengguna
h. Revisi Produk
4. Penerapan (implement)
a. Pelaksanaan Pembelajaran
111
sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator dan peserta didik aktif
aspek penilaian meliputi aspek fisik dan aspek substansi (isi). Dari
berikut :
Perolehan Skor
No. Aspek yang Dinilai %
Skor Maksimum
112
2. Pengembangan media video stand 139 144 96,5
up comedy lebih tepat
menggunakan manusia sebagai
tokohnya bukan animasi atau
kartun
3. Tokoh dalam media video stand up 138 144 95,8
comedy lebih tepat diperankan oleh
siswa/guru
4. Ruang studio sekolah dapat 139 144 96,5
dijadikan setting/latar pembutan
video stand up comedy
5. Pembelajaran menggunakan media 135 144 93,7
video stand up comedy lebih
menarik
6. Pembelajaran menggunakan media 138 144 95,1
stand up comedy meningkatkan
motivasi belajar
Jumlah 829 864
113
pembelajaran video stand up
comedy
4. Melalui pebelajaran video stand up 137 144 95,1
comedy, menumbuhkan karakter
lebih percaya diri, reatif dan
menimbulkan rasa ingin tahu
tentang materi menulis teks
anekdot?
Jumlah 549 576
ujicoba. Sedangkan dari segi aspek isi, perolehan skornya adalah 549.
114
c. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik
dikenai tes, yaitu menulis teks anekdot. Berikut ini adalah hasil belajar
comedy.
Tabel 4.18 Hasil Belajar Sebelum Menggunakan Media Video stand up comedy
115
19. 2346 MAULIDIA RESTININGSIH 75
20. 2353 MUNDIRON MUNAFISAH 76
21. 2356 NOVAL ADITIA 75
22. 2358 NUR AL VINNA 78
23. 2364 OKTI ITA RISWANTI 74
24. 2368 RATING WIDIYANTI 83
25. 2373 RIKI SUDANDI 80
26. 2374 RINA DWI MULYANTI 78
27. 2381 SENDI ARI PRIDANA 76
28. 2383 SEPTI HARYANI 82
29. 2385 SETYO WIBOWO 76
30. 2389 SITI NUR ELISA 74
31. 2394 SRI HIDAYATUN 80
32. 2398 SYAFITA NUR'AINI 75
33. 2402 TRIYA UTAMI 76
34. 2406 VISTA RATNA ADISTIANI 81
35. 2412 WISNU PRASETYO 78
36. 2416 YULI WINDARTI 83
Rata-rata 78,2
116
Tabel 4.19 Hasil Belajar Setelah Menggunakan Media Video stand up comedy
117
27. 2381 SENDI ARI PRIDANA 85
28. 2383 SEPTI HARYANI 86
29. 2385 SETYO WIBOWO 85
30. 2389 SITI NUR ELISA 80
31. 2394 SRI HIDAYATUN 86
32. 2398 SYAFITA NUR'AINI 85
33. 2402 TRIYA UTAMI 84
34. 2406 VISTA RATNA ADISTIANI 87
35. 2412 WISNU PRASETYO 86
36. 2416 YULI WINDARTI 87
Rata-rata 85,3
anekdot.
5. Evaluasi (evaluation)
118
comedy, penilaian siswa terhadap media pembelajaran video stand up
dinilai Sangat Baik dan layak digunakan dilihat dari penilaian yang
masing-masing yaitu 98,6% dari ahli media dan materi serta 92% dari
pengguna.
hampir seluruh responden dilihat dari aspek fisik dan substansi (isi).
119
B. Kualitas Media Pembelajaran yang Dihasilkan Ditinjau dari Aspek
1. Aspek Kevalidan
dinilai memiliki kualitas yang sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari
hasil validasi ahli dan validasi pengguna. Berikut ni adalah hasil penilaian
validasi ahli.
Skor
No. Aspek yang Dinilai 1 2 3 4
Aspek Fisik Media
1. Sudut pandang pengambilan gambar √
2. Penataan adegan √
3. Penataan efek pencahayaan √
4. Backdrop dan pewarnaan √
5. Penataan musik (backsound dan soundtrack) √
6. Penataan kostum √
7. Tata rias (make up) √
8. Penataan properti √
Jumlah 9 20
Rata-rata 3,6
Aspek Isi Media
1. Pemilihan tema video stand up comedy √
2. Kesesuaian video stand up comedy dengan √
tema
3. Kesesuaian video stand up comedy dengan KI √
dan KD
4. Kesesuaian tema dengan latar/setting √
5. Pemilihan tokoh video stand up comedy √
6. Karakter tokoh dalam video stand up comedy √
7. Alur cerita dalam video stand up comedy √
120
8. Nilai karakter yang dimunculkan dalam video √
stand up comedy
Jumlah nilai 3 28
Rata-rata 4
Rata-rata aspek media dan isi 3,7
2. Aspek Keefektifan
didik yang merupakan para generasi muda dan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
121
3. Aspek Kepraktisan
menganalisis apa yang dilihat dan apa yang didengarnya sehingga lebih
video stand up comedy yang ditonton peserta didik dapat lebih cepat
Peserta didik juga dapat membedakan bagian mana dalam video stand up
kebahasaan yang harus dimiliki oleh teks anekdot. Dalam hal ini, peserta
didik akan dapat memahami berbagai tuturan sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya.
peserta didik akan diantarkan pada pemahaman bahwa teks anekdot tidak
kapan saja dan bisa terjadi di mana saja dalam kehidupan sehari-hari.
122
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
berikut.
123
menggali fakta-fakta permasalahan terhadap proses pembelajaran
Bahasa Indonesia
instrumen penilaian.
e. Uji coba validitas dan reliabilitas instrumen penilaian. Dalam hal ini
f. Uji coba produk dengan dua tahapan, uji coba perorangan dengan
subjek uji coba guru bidang studi Bahasa Indonesia, dan uji coba
lapangan.
yang dikembangkan.
124
a. Ahli materi dan media pembelajaran menilai dari aspek fisik dan
b. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia menilai dari aspek fisik dan
c. Peserta didik menilai dari aspek fisik dan aspek isi (substansi)
dengan rerata skor sebesar 92,9% dan setelah produk direvisi rerata
Negeri 1 Karanganyar.
menulis teks anekdot siswa kelas X SMK sangat positif. Peserta didik
125
B. Keterbatasan Penelitian
1. Belum dapat dilaksanaan uji coba skala yang lebih luas dengan
Karanganyar.
C. Saran
satu alternatif sumber belajar dan membantu peran guru dalam proses
media ini sebagai contoh variasi produk media pembelajaran, dan dapat
126
4. Produk mdia pembelajaran dapat dikembangkan berbasis android
127
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Uhbiyatu, Nur. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Criticos, C. 1996. Media Selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International
Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier
Science, Inc.
Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian.
Pengajaran di Kelas. Jakarta: PT Indeks.
128
Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E. 2002. Instructional
Media and Technology for Learning, 7th edition.New Jersey: Prentice
Hall, Inc.Englewood Cliffs.
129
Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan.
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
130
Lampiran 1
131
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
a. Dapat mengidentifikasi ciri-ciri teks anekdot baik lisan
maupun tulisan
b. Dapat membandingkan teks anekdot baik melalui lisan dan
maupun tulisan.
2. Indikator KD pada KI keterampilan
a. Dapat menemukan kesalahan berbahasa dalam teks anekdot
b. Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
C. Tujuan Pembelajaran
a. Dapat mengidentifikasi ciri-ciri teks anekdot baik lisan maupun
tulisan
b. Dapat membandingkan teks anekdot baik melalui lisan dan
maupun tulisan.
c. Dapat menemukan kesalahan berbahasa dalam teks anekdot
d. Dapat menciptakan kembalimteks anekdot dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
D. Materi Pembelajaran
1. Model teks anekdot
2. Struktur dan kaidah teks anekdot
3. Pokok-pokok pikiran teks anekdot
4. Ciri-ciri bahasa teks anekdot
E. Metode Pembelajaran:
1. PendekatanScientific (Ilmiah)
2. Model : Project Based Learning
3. Metode: Diskusi, inkuiri, penugasan.
132
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Deskripsi Kegiatan Alokasi Metode
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam 15 Diskusi,
dan pertanyaan dari guru
inkuiri,
berhubungan dengan kondisi dan
pembelajaran sebelumnya penugasan.
2. Peserta didik menerima
informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
3. Peserta didik menerima
informasi kompetensi yang akan
dilaksanakan
133
10. Peserta didik memperoleh
apresiasi dari guru.
Kegiatan 1. Peserta didik bersama guru 15
Penutup menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan
3. Peserta didik dan guru
merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
.
G. Alat / bahan dan media pembelajaran
Alat/ bahan : LCD, Proyektor, leptop
Media : Power poin
H. Sumber belajar
a. Model Teks Laporan Anekdot
b. Buku Teks Bahasa Indonesia
c. KBBI, TBBI
134
• Memahami, luas dan lengkap, terjabar, sesuai Sedang 1
dengan kutipan, meskipun kurang terinci
• Memahami secara terbatas , kurang lengkap,
kurang terjabar dan kurang terinci.
• Tidak memahami isi dan tidak mengena
ORGANISASI
2
• Amat teratur dan rapi, amat jelas, kaya akan Amat Baik 4
gagasan, urutan amat logis, kohesi amat tinggi Baik 3
• Teratur dan rapi, jelas, banyak gagasan, urutan Sedang 2
logis dan kohesi tinggi Kurang 1
• Kurang teratur dan rapi, kurang jelas, kurang
gagasan, urutan kurang logis dan kohesi kurang
tinggi.
• Tidak teratur, tidak jelas,Miskin gagasan, urutan
tidak logis dan tidak ada kohesi
3 KOSA KATA DAN DIKSI
• Amat luas Amat Baik 4
• Penggunaan amat efektif, amat menguasai Baik 3
pembentukan kata, pemilihan kata amat tepat Sedang 2
• Terbatas kurang efektif, kurang menguasai Kurang 1
pembentukan kata dan pemilihan kata kurang
tepat
• Seperti terjemahan, tidak memahami
pembentukan kata dan tidak menguasai kata –
kata
4 PENULISAN ( EJAAN DAN TANDA BACA )
• Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan Amat Baik 43
• Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, Baik 2
dengan sedikit kesalahan Sedang 1
• Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan Kurang
ejaan dengan banyak kesalahan
• Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan,
dan tulisan sulit di baca
5 BAHASA ( TATA BAHASA DAN STRUKTUR )
• Amat menguasai tata bahasa, amat sedikit Amat Baik 4
kesalahan penggunaan dan penyusunan kalimat. Baik 3
• Penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana,
sedikit kesalahan tata bahasa tanpa mengaburkan Sedang 2
makna Kurang 1
• Kesulitan dalam penggunaan dan penyusunan
kalimat sederhana, kesalahan tata bahasa yang
mengaburkan makna.
• Tidak menguasai penggunaan dan penyusunan
kalimat tidak komunikatif
135
6 KERAPIAN
• Terbaca, bersih dan rapi Amat 4321
• Terbaca, bersih tapi tidak rapi BaikBaik
• Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi Sedang
• Tidak terbaca,Tidak bersih dan tidak rapi Kurang
b. Penilaian Presentasi
Nama :
Kelas/NIS :
Tanggal :
No Aspek Amat Baik Cukup Kurang
Baik
4 3 2 1
1 Persiapan
2 Penyampaian
3 Penilaian
4 Komunikasi
nonverbal
5 Komunikasi Verbal
6 Pemanfaatan piranti
Bahasa
7 Alat Bantu Visual
8 Tanggapan terhadap
Pertanyaan
9 Isi
Jumlah
136
Lampiran 2
Identitas Responden
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
Sekolah : ...........................................
137
5. Apakah pengembangan media pembelajaran yang cocok untuk materi teks
anekdot berupa video stand up comedy?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
6. Apakah dengan adanya media pembelajaran video stand up comedy bisa
membantu dalam pembelajaran teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
7. Apakah pembelajaran menggunakan video stand up comedy lebih menarik?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
8. Setujukah kalian jika media pembelajaran video stand up comedy
menggunakan tokoh manusia bukan animasi atau kartun?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
9. Setujukah kalian jika media pembelajaran video stand up comedy untuk
pembelajaran menulis teks anekdot mengangkat tema pendidikan?
E. Sangat setuju
F. Setuju
G. Tidak setuju
H. Sangat tidak setuju
10. Menurut kalian apakah ruang studio sekolah bisa dijadikan setting/latar
pembuatan stand up comedy?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
11. Setujukah kalian jika guru atau siswa menjadi pemain dalam video stand up
comedy?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
12. Apakah gambar, suara dan musik pada video stand up comedy dapat terlihat
dan terdengar dengan jelas?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
138
D. Sangat tidak setuju
13. Apakah bahasa yang digunakan komika/pemain pada video stand up comedy
mudah dipahami?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
14. Apakah setelah melihat video stand up comedy ini, anda menjadi lebih
percaya diri dalam menulis teks anekdot, dan mempunyai kreatifitas untuk
memproduksi teks anekdot dan menimbulkan rasa ingin tahu lebih dalam
mengenai materi menulis teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
15. Setelah melihat video stand up comedy, apakah video tersebut membantu
kalian dalam memahami struktur dan kaidah kebahasaaan menulis teks
anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
139
Lampiran 3
Identitas Responden
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
Instansi Kerja : ...........................................
140
5. Apakah media pembelajaran berbentuk video stand up comedy cocok dalam
pembelajaran materi teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
6. Apakah media pembelajaran video stand up comedy membantu dalam
pembelajaran materi teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
7. Apakah video stand up comedy dapat menggali pemahaman mengenai struktur
teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
8. Apakah video stand up comedy dapat menggali pemahaman mengenai kaidah
kebahasaan teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
9. Setujukah Bapak/Ibu jika media pembelajaran video stand up comedy untuk
pembelajaran menulis teks anekdot mengangkat tema pendidikan?
I. Sangat setuju
J. Setuju
K. Tidak setuju
L. Sangat tidak setuju
10. Setujukah jika guru atau siswa menjadi pemeran dalam video stand up
comedy?
E. Sangat setuju
F. Setuju
G. Tidak setuju
H. Sangat tidak setuju
11. Menurut Bapak/Ibu, apakah ruang studio sekolah bisa dijadikan setting/latar
pembuatan stand up comedy?
E. Sangat setuju
F. Setuju
G. Tidak setuju
H. Sangat tidak setuju
141
12. Menurut Bapak/Ibu, apakah stand up comedy yang akan dikembangkan perlu
menggunakan ilustrasi musik atau backsound?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
13. Menurut Bapak/Ibu, apakah video stand up comedy menarik untuk
pembelajaran menulis teks anekdot?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
14. Setujukah Bapak/Ibu, jika pengembangn video stand up comedy
menumbuhkan pendidikan karakter, yaitu karakter percaya diri, kreatif dan rasa
ingin tahu?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
15. Apakah pengembangan media video stand up comedy tepat diterapkan di SMK
Negeri 1 Karanganyar?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
142
Lampiran 4
Nama :
Kelas :
143
2. Analisis Aspek Kebahasaan (simpulkan aspek kebahasaan berdasarkan
kelengkapannya)
a. Nomina
Contoh Penggunaan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
b. Verba :
Contoh Penggunaan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
c. Konjungsi
Contoh Penggunaan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
d. Kata ganti orang
Contoh Penggunaan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
e. Makna Tersirat
Contoh Penggunaan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
144
Lampiran 5
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya :
Nama : Imam Syukron Hidayat
NIM : 1520104001
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Program Pascasarjana Univ. Muhammadiyah Purwokerto
Hormat saya,
145
LEMBAR PENILAIAN (VALIDASI AHLI)
Nama : ………………………..
Jabatan : ………………………..
Institusi Kerja : ………………………..
Skor
No. Aspek yang Dinilai 1 2 3 4
Aspek Fisik Media
1. Sudut pandang pengambilan gambar
2. Penataan adegan
3. Penataan efek pencahayaan
4. Backdrop dan pewarnaan
5. Penataan musik (backsound dan soundtrack)
6. Penataan kostum
7. Tata rias (make up)
8. Penataan properti
Jumlah
Rata-rata
Aspek Isi Media
1. Pemilihan tema video stand up
2. Kesesuaian video stand up comedy dengan
tema
3. Kesesuaian video stand up comedy dengan KI
dan KD
4. Kesesuaian tema dengan setting/latar
5. Pemilihan tokoh dalam video stand up comedy
6. Karakter tokoh dalam video stand up comedy
7. Alur video stand up comedy
8. Nilai karakter yang dimunculkan dalam video
stand up comedy
Jumlah
Rata-rata
Rata-rata aspek media dan isi
Validator
..............................................
146
SURAT PERMOHONAN VALIDASI
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya :
Nama : Imam Syukron Hidayat
NIM : 1520104001
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Program Pascasarjana Univ. Muhammadiyah Purwokerto
Hormat saya,
147
LEMBAR PENILAIAN (VALIDASI AHLI)
Nama : ………………………..
Jabatan : ………………………..
Institusi Kerja : ………………………..
Skor
No. Aspek yang Dinilai 1 2 3 4
Aspek Fisik Media
1. Sudut pandang pengambilan gambar
2. Penataan adegan
3. Penataan efek pencahayaan
4. Backdrop dan pewarnaan
5. Penataan musik (backsound dan soundtrack)
6. Penataan kostum
7. Tata rias (make up)
8. Penataan properti
Jumlah
Rata-rata
Aspek Isi Media
1. Pemilihan tema video stand up
2. Kesesuaian video stand up comedy dengan
tema
3. Kesesuaian video stand up comedy dengan KI
dan KD
4. Kesesuaian tema dengan setting/latar
5. Pemilihan tokoh dalam video stand up comedy
6. Karakter tokoh dalam video stand up comedy
7. Alur video stand up comedy
8. Nilai karakter yang dimunculkan dalam video
stand up comedy
Jumlah
Rata-rata
Rata-rata aspek media dan isi
Validator
..............................................
148
Lampiran 6
149
anekdot
3. Tema pendidikan sudah tepat
dikembangkan dalam media
pembelajaran video stand up comedy
4 Melalui pebelajaran video stand up
comedy, menumbuhkan karakter
lebih percaya diri, reatif dan
menimbulkan rasa ingin tahu tentang
materi menulis teks anekdot?
150
Lampiran 7
151
anekdot
3. Tema pendidikan sudah tepat
dikembangkan dalam media
pembelajaran video stand up comedy
4 Melalui pebelajaran video stand up
comedy, menumbuhkan karakter
lebih percaya diri, reatif dan
menimbulkan rasa ingin tahu tentang
materi menulis teks anekdot?
152
Lampiran 8
153
KOMENTAR DAN SARAN
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
KESIMPULAN
Media Pembelajaran ini dinyatakan :
1. Layak digunakan tanpa revisi
2. Layak digunakan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan
(mohon melingkari nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu)
Validator
..............................................
154
Lampiran 9
155
KOMENTAR DAN SARAN
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
KESIMPULAN
Media Pembelajaran ini dinyatakan :
1. Layak digunakan tanpa revisi
2. Layak digunakan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan
(mohon melingkari nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu)
Validator
..............................................
156