You are on page 1of 16

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No.

1-2

PENGELOLAAN TERBITAN BERKALA ILMIAH SESUAI


KETENTUAN AKREDITASI: UPAYA MENUJU JURNAL
TRAKREDITASI DAN BEREPUTASI INTERNASIONAL

Wahid Nashihuddin dan Dwi Ridho Aulianto


Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – LIPI
Gedung A PDII-LIPI, Jl.Jend.Gatot Subroto No.10, Jakarta 12710
Email: mamaz_wait@yahoo.com/dwiridhoaulianto@yahoo.com

Abstract
Journal accreditation program aims to improve the quality and quantity of publications in the scientific
community so as to competitiveness on the international scientific periodicals. This study aims to: (1) describe
the journals that have been accredited by LIPI and Higher Education, which is viewed from the aspect field
of science, the agency issuing, and the city of an issue; and 2) know the effort in preparing for publication
journal managers become accredited and reputable international journals. Data sourced from literature studies,
in the form of regulatory documents, articles, papers and presentations related to the accreditation of scientific
periodicals. The data were analyzed descriptively. The conclusion of this study, namely: (1) 362 accredited
journals, from LIPI total of 190 journals and 172 journals a number of Higher Education; the number of
accredited journals is considered still relatively very small (only about 5.17%) when compared to the total
number of indexed journals Indonesia ISJD (about 7000 journals); (2) accredited journals LIPI and DIKTI
mostly from the city of Jakarta (of 113 journals, or 31.22%) to the science of Agriculture Veterinary
Medicine and the Environment (43 accredited journals LIPI) and the health sector (34 accredited journal
Higher Education); (3) the agency issuing the journal mostly from ministries agencies (134 journals or
70.53%) and university (99 journals or 57.56%); and (4) journal managers should immediately publish
the journal in electronic version by paying attention to scientific principles in order to get the title of accredited
and reputable international journals.
Keywoords : Journal, Journal acreditation, International Journal, Open Jounrnal System, LIPI, DIKTI

Pendahuluan terakreditasi diharapkan dapat memberi-


Salah satu upaya pemerintah untuk kan kontribusi nyata dan positif dalam
meningkatkan mutu majalah ilmiah atau penyebaran ilmu pengetahuan dan
jurnal di Indonesia adalah menyeleng- teknologi (iptek) dan peningkatan
garakan program akreditasi terbitan profesionalisme penulisnya. Wilis (2013)
berkala ilmiah. Program akreditasi ini mengatakan bahwa jurnal ilmiah tidak
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hanya diperlukan dalam pemasyarakatan
dan kuantitas terbitan dalam komunitas iptek hasil penelitian, tetapi juga
ilmiah sehingga mampu berdaya saing menentukan profesionalisme peneliti.
dengan terbitan berkala ilmiah Di Indonesia, penilaian akreditasi
internasional. Pelaksanaan akreditasi jurnal dilakukan oleh Lembaga Ilmu
terbitan berkala ilmiah dilatarbelakangi Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan
oleh perlunya optimalisasi hasil penelitian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
dari berbagai lembaga/institusi, baik (DIKTI). Penilaian akreditasi terbitan
lembaga penelitian, perguruan tinggi, berkala ilmiah di LIPI dilaksanakan
maupun asosiasi profesi dalam rangka oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan
pengembangan keilmuan dan kebutuhan dan Pelatihan (Pusbindiklat) Peneliti-
pembangunan di Indonesia. Jurnal yang LIPI. Sedangkan penilaian akreditasi
terakreditasi secara substansi sudah terbitan berkala ilmiah di DIKTI,
memiliki kualitas yang baik karena sudah dilaksanakan oleh Direktorat Penelitian
mengikuti standar dan kaidah-kaidah dan Pengabdian Masyarakat-Direktorat
publikasi ilmiah yang diakui secara Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditlitabmas)
nasional dan internasional. Jurnal yang -DIKTI. Sejak tahun 2014, LIPI dan

83
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

DIKTI bersepakat bahwa ketentuan Jumlah jurnal yang terakreditasi


penilaian akreditasi jurnal memiliki bobot LIPI dan DIKTI per-Juli 2015 diketahui
penilaian yang sama. Hasil kebijakan dari sebanyak 362 jurnal, dari LIPI sebanyak
SKB tersebut adalah terbitnya Peraturan 190 jurnal dan dari DIKTI sebanyak 172
Kepala LIPI Nomor 3 Tahun 2014 jurnal. Data jumlah jurnal terakreditasi
Tentang Pedoman Akreditasi Terbitan tersebut disajikan dan dianalis secara
Terbitan Berkala Ilmiah; dan Peraturan deskriptif dengan pendekatan studi
Dirjen DIKTI Nomor 1 Tahun 2014 literatur yang bersumber dari data,
Pedoman Akreditasi Terbitan Terbitan pendapat, atau teori yang relevan dengan
Berkala Ilmiah. bahasan kajian. Hal tersebut akan dikaji
Lukman (2015) mengatakan bahwa dengan dua bahasan, yaitu: (1) sebaran
pada tahun 2014 telah ada ada terbitan jurnal di Indonesia yang
kesepakatan antara LIPI dan DIKTI terakreditasi LIPI dan DIKTI, yang
dalam menetapkan suatu pedoman ditinjau dari aspek bidang ilmu, lembaga
akreditasi terbitan berkala ilmiah yang penerbit, dan kota terbit; dan (2) upaya
lebih menekankan pada penilaian pengelola jurnal dalam mempersiapkan
penerbitan jurnal ilmiah secara elektronik. terbitannya menjadi jurnal terakreditasi
Peraturan tersebut diberlakukan per- dan bereputasi internasional.
April 2016. Artinya bahwa sejak ada Landasan Teori
peraturan baru yang ditandatangani bulan Terbitan Berkala Ilmiah
Agustus dan Septemper 2014, pengelola Menurut SNI 19-1950-1990,
jurnal harus mulai melakukan transisi dari terbitan berkala adalah terbitan yang
sistem pengelolaan dan penerbitan jurnal diterbitkan dalam bagian-bagian (nomor)
cetak (printed) ke terbitan jurnal elektronik yang berurutan dengan perwajahan dan
(e-journal). Sudarmonowati (2013) judul sama, dan terbit menurut jadwal
mengatakan bahwa hakekat kedua yang sudah ditetapkan untuk waktu yang
peraturan akreditasi baru berdasarkan tidak ditentukan. Terbitan yang termasuk
pada Surat Keputusan Bersama (SKB) dalam terbitan berkala ialah berita,
antara Kepala LIPI dan Dirjen DIKTI buletin, majalah, laporan tahunan, dan
dengan menghasilkan beberapa kebijakan lain-lain (BSN, 1990). Terbitan berkala
yang secara prinsip sama, dan peraturan sebagai suatu publikasi di media yang
akreditasi terbaru berlaku efektif mulai diterbitkan di bawah judul yang sama
bulan Maret tahun 2015. Meskipun kedua dalam satu bagian, biasanya bernomor
peraturan akreditasi baru memiliki nomor atau bertanggal, dan muncul secara
surat keputusan yang berbeda, tetapi berkala atau teratur sesuai dengan waktu
secara substansi isinya sama, yang yang telah ditetapkan. Jenis terbitan
membedakan hanyalah kewenengannya. berkala, yaitu jurnal, majalah, buletin,
LIPI memiliki wewenang untuk tabloid, surat kabar (koran), warta/berita,
melakukan akreditasi terbitan berkala laporan tahunan (annual), dan sebagainya
(Reitz, 2014). Menurut Permendiknas
ilmiah yang diterbitkan oleh Kemen-
(2011) terbitan berkala ilmiah adalah
terian/Lembaga (K/L) dan asosiasi
bentuk pemberitaan atau komunikasi
profesi yang tidak berkoordinasi dengan
yang memuat karya ilmiah dan diterbitkan
perguruan tinggi. Sedangkan DIKTI secara berjadwal dalam bentuk tercetak
memiliki wewenang melakukan akreditasi dan/atau elektronik. Terbitan berkala
terbitan berkala ilmiah yang diterbitkan ilmiah dapat diterbitkan oleh perguruan
oleh perguruan tinggi/ istititut/sekolah tinggi, lembaga penelitian dan
dan asosiasi profesi yang berada di bawah pengembangan, atau organisasi profesi.
koordinasi lembaga pendidikan tersebut. Purnomowati (2003) mengatakan bahwa

84
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

majalah ilmiah mempunyai peran yang berukuran A4 (21 x 29,7 cm); (7) harus
sangat penting bagi kemajuan ilmu menggunakan istilah volume bukan edisi;
pengetahuan yaitu sebagai media (8) redaksi bertanggungjawab untuk
komunikasi ilmiah. menyeragamkan penulisan daftar pustaka
Adapun tujuan penerbitan terbitan pada setiap artikel; dan (9) pada bagian
berkala ilmiah menurut Permendiknas bawah sampul dicantumkan lajur
(2011), yaitu: 1) meregistrasi kegiatan bibliografi (LIPI, 2011). Lajur bibliografi
kecendekiaan; 2) menyertifikasi hasil adalah suatu ikhtisar singkat data referensi
kegiatan yang memenuhi persyaratan bibliografi, yang tercantum pada bagian
ilmiah; 3) mendiseminasikannya secara bawah halarnan sampul suatu terbitan
meluas kepada khalayak ramai; dan 4) berkala. Lajur bibliografi disiapkan untuk
mengarsipkan semua temuan hasil memudahkan penjajaran terbitan berkala
kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan dan penyusunan sitasi. Tidak ada syarat-
pandit (pakar) yang dimuatnya. syarat tertentu mengenai ukuran lajur
Sementara itu, tujuan akreditasi terbitan bibliografi. Suatu lajur bibliografi
mencantumkan keterangan dengan
berkala ilmiah, yaitu: 1) menetapkan
urutan: singkatan judul, nomor volume,
standar mutu majalah ilmiah untuk
nomor terbitan, halaman, tempat terbit,
dijadikan acuan dalam pengelolaan
tanggal (hari, bulan, tahun) terbitan, dan
penerbitan majalah ilmiah di Indonesia; 2) ISSN (BSN, 1990).
memberikan penghargaan terhadap mutu
KTI dalam majalah ilmiah di Indonesia Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
untuk merangsang para ilmuwan Akreditasi terbitan berkala ilmiah
Indonesia agar meningkatkan dan adalah pengakuan resmi atas penjaminan
menjaga mutu KTI yang dihasilkan; dan mutu ilmiah melalui kewajaran
3) membangun acuan penilaian KTI penyaringan naskah, kelayakan
dalam penetapan angka kredit jabatan pengelolaan, dan ketepatan waktu
fungsional peneliti, akademis, serta penerbitan terbitan berkala ilmiahnya
jabatan fungsional terkait lainnya. (Permendiknas, 2011). Main (2009)
Terbitan berkala ilmiah (khususnya menjelaskan bahwa akreditasi terbitan
majalah ilmiah/jurnal), memiliki berkala menjadi suatu perangkat penilaian
karakteristik sebagai berikut: (1) memiliki terhadap mutu terbitan berkala, seperti
Internasional Standard Serial Number (ISSN); jurnal, majalah, dan buletin ilmiah, baik
tercetak maupun terekam. Akreditasi
(2) memiliki mitra bestari paling sedikit
terbitan berkala ilmiah oleh LIPI dan
empat orang; (3) diterbitkan secara
DIKTI menurut peraturan akreditasi
teratur, dengan frekuensi paling sedikit tahun 2011 memiliki masa berlaku
dua kali dalam satu tahun, kecuali majalah akreditasi tiga tahun. Penilaian akreditasi
ilmiah dengan cakupan keilmuan dilaksanakan secara periodik, dua kali
spesialisasi, dengan frekuensi satu kali dalam setahun. Sementara itu, menurut
dalam satu tahun; (4) bertiras tiap kali peraturan akreditasi yang baru (2014)
penerbitan paling sedikit berjumlah 300 masa akreditasi terbitan berkala ilmiah
eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang berlaku untuk masa 5 (lima) tahun.
menerbitkan sistem jurnal elektronik (e- Apabila masa akreditasi tersebut sudah
journal) dan majalah ilmiah yang habis, lembaga pengelola jurnal harus
menerapkan sistem daring (online) dengan melakukan akreditasi ulang (re-acreditation)
persyaratan sama dengan persyaratan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
majalah tercetak; (5) memuat artikel yang telah ditetapkan.
utama tiap kali penerbitan berjumlah Terbitan berkala ilmiah dapat
paling sedikit lima. Selain itu, dapat diakreditasi apabila memenuhi syarat-
ditambahkan artikel komunikasi pendek syarat : 1) memuat artikel yang secara
yang dibatasi paling banyak tiga buah; (6) nyata memajukan pengetahuan, ilmu,

85
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

teknologi, dan/atau seni yang didasarkan Pedoman Akreditasi Terbitan Terbitan


pada hasil penelitian dan telaahan yang Berkala Ilmiah, persyaratan pengajuan
mengandung temuan dan/atau pemikiran akreditasi terbitan berkala ilmiah sebagai
yang orisinil serta bebas plagiarisme; 2) berikut.
memiliki dewan redaksi atau penyunting 1) Pengajuan akreditasi terbitan baru
bereputasi yang mewakili bidang (pertama kali): (a) memiliki ISSN
pengetahuan, ilmu, teknologi, dan/atau baik dalam versi elektronik (e-ISSN)
seni; 3) melibatkan mitra bebestari dari dan atau cetak (p-ISSN) bila terbitan
berbagai perguruan tinggi dan/atau terbit dalam dua versi; (b)
badan penelitian dan pengembangan serta mencantumkan persyaratan etika
industri yang berbeda dari dalam publikasi (publication ethics statement)
dan/atau luar negeri yang menyaring dalam laman website jurnal; (c)
naskah secara anonim; 4) ditulis dalam terbitan berkala ilmiah harus bersifat
Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi ilmiah, artinya memuat artikel yang
Perserikatan Bangsa-Bangsa; 5) menjaga secara nyata mengandung data dan
ketaatasasan gaya penulisan dan format informasi yang memajukan
penampilannya; 6) diterbitkan secara pengetahuan, ilmu, dan teknologi
tercetak dan secara elektronik melalui serta seni; (d) terbit paling sedikit 2
jejaring teknologi informasi dan tahun berurutan, terhitung mundur
komunikasi; dan 7) menepati jadwal terbit mulai tanggal atau bulan pengajuan
(Permendiknas, 2011). akreditasi; (e) frekuensi penerbitan
LIPI (2011) menjelaskan bahwa berkala ilmiah paling sedikit 2 kali
ada beberapa persyaratan dalam dalam satu tahun secara teratur; (f)
pengajuan akreditasi terbitan berkala Jumlah artikel setiap terbit sekurang-
ilmiah baru, yaitu: a) majalah bersifat kurangnya 5 artikel, kecuali jika
ilmiah; b) majalah memiliki ISSN; c) berbentuk monograf; dan (g)
majalah memiliki mitra bestari paling tercantum dalam salah satu lembaga
sedikit empat orang; d) frekuensi pengindeks nasional (Indonesian
penerbitan paling sedikit dua kali dalam Scientific Journal Database (ISJD),
satu tahun dan diterbitkan secara teratur; Portal Garuda, Pustaka Iptek
e) majalah telah terbit paling sedikit enam dan/atau yang setara).
kali secara berurutan terhitung mundur 2) Pengajuan akreditasi ulang: (a)
sejak tanggal dan bulan pengajuan akreditasi ulang diajukan 6 bulan
akreditasi atau setelah empat kali terbit sebelum habis masa akreditasi; dan
untuk majalah ilmiah dengan cakupan (b) terbitan berkala ilmiah yang gagal
keilmuan spesialisasi; f) jumlah tiras tiap mendapatkan akreditasi diperboleh-
kali penerbitan paling sedikit 300 kan mengajukan lagi paling cepat
eksemplar; g) jumlah naskah tiap kali setelah 1 tahun. Sebagai acuan,
penerbitan paling sedikit lima selain pengelola jurnal dapat mencermati
naskah komunikasi pendek; h) majalah setiap aspek, bobot, dan hasil
memiliki bukti wajib simpan majalah penilaian akreditasi jurnal,
ilmiah dari PDII-LIPI; i) memiliki sebagaimana yang tercantum dalam
jaminan pendanaan, paling rendah Peraturan Kepala LIPI Nomor 3
diterbitkan oleh setingkat Esselon 3 Tahun 2014 Tentang Pedoman
dengan melampirkan surat keterangan Akreditasi Terbitan Terbitan Berkala
pendanaan. Ilmiah; dan Peraturan Dirjen DIKTI
Berdasarkan Peraturan Kepala Nomor 1 Tahun 2014 Pedoman
LIPI No.3 Tahun 2014 dan Peraturan Akreditasi Terbitan Terbitan Berkala
Dirjen DIKTI No.1 Tahun 2014 Ilmiah (Tabel 1).

86
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

Tabel 1. Bobot Penilaian Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah LIPI dan DIKTI (2014)
No. Unsur Penilaian Nilai Tertinggi
1 Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3
2 Kelembagaan Penerbit 4
3 Penyunting dan Manajemen Pengelolaan Terbitan 17
4 Substansi Artikel 39
5 Gaya Penulisan 12
6 Penampilan 8
7 Keberkalaan 6
8 Penyebarluasan 11
Total 100

Sementara hasil penilaian akreditasinya ditetapkan sebagai berikut (Tabel 2).


Tabel 2. Predikat Penilaian Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah LIPI dan DIKTI (2014)
No. Unsur Nilai Total Peringkat
1 Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi Nasional >85 A (sangat baik)
2 Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi Nasional 70-85 B (baik)
3 Terbitan Berkala Ilmiah Tidak Terakreditasi <70 Tidak Terkreditasi

Hasil dan Pembahasan Tabel 3. Bidang Ilmu Terbitan Berkala


Sebaran Terbitan Berkala Ilmiah Ilmiah Terakreditasi LIPI
Terakreditasi di Indonesia
1) Terbitan Berkala Ilmiah
Terakreditasi LIPI
Pada Juli 2015 diketahui sejumlah
190 jurnal yang terakreditasi LIPI.
Berdasarkan bidang ilmu, diketahui
terdapat 21 bidang ilmu terbitan
berkala ilmiah yang terakreditasi
LIPI (Tabel 3). Dilihat lembaga
penerbit, diketahui sebanyak 5
institusi penerbit terbitan berkala
ilmiah yang terakreditasi LIPI, yaitu
Kementerian, Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian (LPNK), Orga- Tabel 4. Lembaga Penerbit Terbitan
Berkala Ilmiah Terakreditasi LIPI
nisasi/Asosiasi Profesi, Badan Usaha No. Lembaga Penerbit Jumlah
Milik Negara (BUMN), dan 1 Kementerian 134
Lembaga Tinggi Negara (Tabel 4). 2 LPNK 42
3 Asosiasi Profesi 6
Sedangkan berdasarkan kota terbit, 4 BUMN 5
diketahui sebanyak 25 kota terbit 5 Lembaga Tinggi Negara 3
terbitan berkala ilmiah terakreditasi >> Total 190
LIPI (Tabel 5).

87
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

Tabel 5. Kota Terbit Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi LIPI


No. Kota Terbit Jumlah No. Kota Terbit Jumlah
1 Jakarta 72 14 Bekasi 1
2 Bogor 40 15 Ciamis 1
3 Bandung 28 16 Jember 1
4 Yogyakarta 10 17 Kendari 1
5 Tangerang 8 18 Magelang 1
6 Makassar 6 19 Malang 1
7 Bali 3 20 Manado 1
8 Medan 3 21 Pontianak 1
9 Padang 2 22 Salatiga 1
10 Palembang 2 23 Semarang 1
11 Samarinda 2 24 Sidoarjo 1
12 Aceh 1 25 Surabaya 1
13 Ambon 1 >> Total 190

Tabel 3 menunjukkan bahwa lembaga kementerian yang sebagian besar


Pertanian Kedokteran Hewan dan berkedudukan di kota Jakarta.
Lingkungan merupakan bidang ilmu 2) Terbitan Berkala Ilmiah Ter-
terbitan berkala ilmiah yang paling banyak akreditasi DIKTI
terakreditasi LIPI, yaitu sebanyak 43 Pada Juli 2015 diketahui sejumlah
jurnal. Sementara itu, bidang ilmu terbitan 172 jurnal berkala ilmiah yang
yang paling sedikit terakreditasi LIPI terakreditasi DIKTI. Berdasarkan
adalah Arsitektur Gedung dan bidang ilmu terbitan, diketahui
Lingkungan Kota, Fisika, Jurnalistik terdapat 11 bidang ilmu terbitan
Keperpustakaan dan Kurator, dan Kimia, berkala ilmiah yang terakreditasi
masing-masing hanya 1 jurnal. Tabel 4 DIKTI (Tabel 6). Dilihat dari
menunjukkan bahwa kementerian lembaga penerbit, diketahui ada 9
merupakan lembaga penerbit yang paling lembaga penerbit terbitan berkala
banyak memiliki terbitan berkala ilmiah ilmiah terakreditasi DIKTI, yaitu
terakreditasi LIPI, yakni sebanyak 134 Universitas, Organisasi/Asosiasi
jurnal. Kemudian, dikuti oleh LPNK (42 Profesi, Institut, Sekolah Tinggi,
jurnal), Asosiasi Profesi (6 jurnal), BUMN Yayasan, LPNK, Bank Indonesia,
(5 jurnal), dan Lembaga Tinggi Negara (3 Kementerian, dan Lembaga Tinggi
jurnal). Tabel 5 menunjukkan bahwa Negara (Tabel 7). Pada Tabel 7 juga
Jakarta merupakan kota yang paling diketahui adal 4 jurnal terakreditasi
banyak memiliki terbitan berkala ilmiah DIKTI yang seharusnya diakreditasi
yang terakreditasi LIPI, yakni sebanyak 72 oleh LIPI karena bukan berasal
jurnal. Sementara itu, Kota Aceh, dari perguruan tinggi atau
Ambon, Bekasi, Ciamis, Jember, Kendari, yang lembaga yang berkoordisasi
Magelang, Malang, Manado, Pontianak, di bawah perguruan tinggi. Ke
Salatiga, Semarang, Sidoarjo, dan empat terbitan tersebut diterbitkan
Surabaya merupakan kota yang paling oleh Kementerian, LPNK, Bank
sedikit memiliki terbitan berkala ilmiah Indonesia, dan Lembaga Tinggi
terakreditasi LIPI, masing-masing hanya Negara, masing-masing 1 jurnal
memiliki 1 jurnal. Apabila dicermati lebih (Tabel 8). Kasus tersebut diharapkan
lanjut, ada korelasi yang cukup tinggi tidak terulang kembali dan menjadi
khususnya pada jumlah lembaga penerbit bahan evaluasi bersama antara
dan kota terbit, di mana jurnal LIPI dan DIKTI agar lebih
terakreditasi LIPI sebagian besar dari cermat lagi dalam hal pembagian
instansi kementerian (134 jurnal) yang wewenang terhadap lembaga
berkedudukan di Kota Jakarta (72 jurnal). pengusul akreditasi jurnal. Apabila
Mengacu hal tersebut, dapat disimpulkan dilihat kota terbit, diketahui ada 25
bahwa terbitan berkala ilmiah yang paling kota terbit terbikan berkala ilmiah
banyak diakreditasi LIPI berasal dari yang terakreditasi DIKTI (Tabel 9).

88
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

Tabel 6. Bidang Ilmu Terbitan Berkala Tabel 7. Lembaga Penerbit Terbitan


Ilmiah Terakreditasi DIKTI Terakreditasi DIKTI
No. Bidang Ilmu Jumlah Lembaga
No. Jumlah
1 Kesehatan 34 Penerbit
2 Sosial Humaniora 27 1 Universitas 99
3 Agama 26 2 Asosiasi Profesi 28
4 Ekonomi 21 3 Institut 25
5 MIPA 15 4 Sekolah Tinggi 14
6 Pertanian 15 5 Yayasan 2
7 Rekayasa 11 6 LPNK 1
8 Hukum 10 7 Bank Indonesia 1
9 Pendidikan 8 8 Kementerian 1
10 Seni 3 Lembaga Tinggi
11 Humaniora 2 9 Negara 1
>> Total 172 >> Total 172

Tabel 8. Terbitan Berkala Ilmiah Non-Perguruan Tinggi yang Terakreditasi DIKTI


No. Nama Terbitan ISSN Nama Lembaga Keterangan
Center for Developmen of Nuclear
Terbitan juga
1 Atom Indonesia 0126-1568 Informatics National Nuclear Energy
terakreditasi LIPI
Agency Tangerang-BATAN
Buletin Ekonomi
2 Moneter dan 1410-8046 Bank Indonesia -
Perbankan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Terbitan juga
3 Jurnal Hortikultura 0853-7097
Holtikultura-Kementerian Pertanian terakreditasi LIPI
Kepaniteraan dan Sekretariat Terbitan juga
4 Jurnal Konstitusi 1829-7706
Jenderal Mahkamah Konstitusi RI terakreditasi LIPI

Tabel 9. Kota Terbit Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi DIKTI


No. Kota Terbit Jumlah No. Kota Terbit Jumlah
1 Jakarta 41 14 Makassar 2
2 Yogyakarta 29 15 Medan 2
3 Surabaya 17 16 Ponorogo 2
4 Bandung 15 17 Aceh 1
5 Bogor 15 18 Banten 1
6 Malang 10 19 Bengkulu 1
7 Semarang 10 20 Flores 1
8 Lampung 5 21 Gorontalo 1
9 Purwokerto 4 22 Mataram 1
10 Bali 3 23 Samarinda 1
11 Salatiga 3 24 Sleman 1
12 Surakarta 3 25 Tangerang 1
13 Madura 2 >> Total 172

Tabel 6 menunjukkan bahwa bidang ilmu dikoordinasi oleh perguruan tinggi, yakni
bidang kesehatan merupakan bidang ilmu sejumlah 2 jurnal. Tabel 9 menunjukkan
terbitan berkala ilmiah terbanyak yang bahwa Jakarta merupakan kota yang
terakreditasi DIKTI, yaitu sebanyak 34 paling banyak memiliki terbitan berkala
jurnal. Sementara itu, bidang ilmu terbitan ilmiah yang terakreditasi DIKTI, yakni
berkala ilmiah yang paling sedikit sebanyak 41 jurnal. Sementara itu, Kota
terakreditasi DIKTI adalah humaniora, Aceh, Banten, Bengkulu, Flores,
hanya 2 jurnal. Tabel 7 menunjukkan Gorontalo, Mataram, Samarinda, Sleman,
bahwa lembaga penerbit terbitan berkala dan Tangerang merupakan kota yang
ilmiah terakreditasi DIKTI paling banyak paling sedikit memiliki terbitan berkala
berasal dari universitas, yakni sejumlah 99 ilmiah terakreditasi DIKTI, masing-
jurnal. Sedangkan lembaga penerbit masing hanya memiliki 1 jurnal.
paling sedikit berasal dari yayasan yang

89
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

Apabila dilihat dari jumlah terbitan LIPI dalam tahap pembinaan jurnal
berkala ilmiah terakreditasi, baik dari LIPI elektronik kepada para pengelola jurnal
(190 jurnal) maupun DIKTI (sejumlah ilmiah di Indonesia, yaitu: 1) tahun 2012
172 jurnal), jumlah tersebut masih relatif merupakan misi pembinaan bagi
sangat kecil bila dibandingkan dengan pengelola jurnal untuk membangun
jumlah keseluruhan terbitan jurnal sistem e-journal, tahun 2013 LIPI berupaya
ilmiah indonesia yang tercantum di keras dan melakukan pendampingan
situs Indonesian Scientific Journal pengelola jurnal untuk menyiapkan
Database/ISJD (http://isjd.pdii.lipi. go. naskah untuk e-journal, dan tahun 2014
id) PDII-LIPI yang mencapai sekitar diharapkan semua jurnal sudah
7000 jurnal per-Januari 2015. Jumlah elektronik; 2) pengelola jurnal harus
tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi meningkatkan performance dan jumlah
pemerintah, khususnya LIPI dan DIKTI publikasi ilmiah Indonesia di dunia
agar lebih berupaya keras lagi dalam internationa; 3) judul, abstrak, dan kata
meningkatkan kualitas jurnal ilmiah kunci naskah jurnal dibuat dalam versi
indonesia, baik melalui program hibah bahasa indonesia dan inggris. Lukman
penelitian, hibah pengelolaan jurnal, (2015) mengatakan bahwa pemberlaku-
akreditasi jurnal, maupun penghargaan kan akreditasi jurnal secara online per-
kepada penulis yang produktif dan April 2016 akan berdampak pada
karyanya terindeks di pengindeks perbedaan instrumen penilaian akreditasi
bereputasi internasional. terbitan berkala ilmiah dalam peraturan
Upaya Menuju Jurnal Terakreditasi versi lama maupun peraturan versi baru,
dan Bereputasi Internasional baik dari LIPI maupu DIKTI (Tabel 10).
Sudarmonowati (2013) mengata-
kan ada tiga hal yang telah diupayakan
Tabel 10. Perbedaan Instrumen Penilaian Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah (Lukman, 2015)
No. Instrumen Penilaian Peraturan Lama Peraturan Baru
Format cetak wajib, online
1 Format/media jurnal Format online wajib, cetak optional
optional
E-Publishing system dan
Manajemen pengelolaan Berbasis cetak dikelola
2 mempersyaratkan pengelolaan secara
terbitan secara manual
full text dan online (paperless)
Mempersyaratkan/menganjurkan
Belum mempersyaratkan
Petunjuk penulisan bagi penggunaan template penulisan naskah
3 penggunaan template
penulis untuk mempercepat pengelolaan
penulisan naskah
naskah
Pengacuan pengutipan
Mempersyaratkan/menganjurkan
4 dan penyusunan daftar Konsisten secara manual
penggunaan aplikasi referensi
pustaka
Manajemen pengelolaan
5 Penekanan pada hasil Penekanan pada proses
(review)
Mempersyaratkan/menganjurkan
6 Alamat unik artikel Tidak ada memiliki identitas unik artikel (Digital
Object Identifier/DOI)
7 Indeks tiap jilid Manual Otomatis dengan e-publishing system
Penyebarluasan dan Berbasis oplah dan tiras Berbasis akses dan statistik penyebaran
8
dampak ilmiah penyebaran terbatas luas/global dengan kunjungan unik
Indeksasi dan
9 Sulit dilaksanakan Lebih mudah dilaksanakan
internasionalisasi

Apabila sudah mengetahui ketentuan mempersiapkan jurnalnya sesuai dengan


akreditasi jurnal yang baru (LIPI dan ketentuan akreditasi jurnal dan standar
DIKTI, 2014), langkah berikutnya adalah publikasi ilmiah internasional agar dapat

90
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

mendapat predikat jurnal terakreditasi utama guna membedakan seksi. Seksi


dan bereputasi internasional. Berikut ini tersebut dapat ditandai lebih lanjut
ada beberapa upaya yang perlu dengan membubuhkan angka atau huruf
dipersiapkan pengelola jurnal dalam (BSN, 1990). Terkait dengan peraturan
rangka menuju jurnal terakreditasi dan akreditasi terbitan berkala ilmiah yang
bereputasi internasional. baru (LIPI dan DIKTI, 2014). Lukman
(2015) mencontohkan beberapa bentuk
1) Menetapkan Nama Terbitan penamaan terbitan jurnal yang salah,
(Judul Jurnal) yaitu: (1) nama jurnal yang berdasarkan
Nama terbitan atau judul jurnal program studi dan institusi (sehingga
merupakan identitas dan jati diri terbitan tidak mempunyai kekhasan dan bersifat
yang bersifat khusus dan spesifik. Judul lokal), seperti Jurnal Jurusan Ilmu Kimia;
jurnal semakin bersifat khusus dan Jurnal Jurusam Geografi; dan Jurnal STIE
mencerminkan kedalaman keilmuan, Semarang; (2) nama jurnal mencantumkan
semakin tinggi kualitas naskah dan nilai kata e-journal, baik di depan atau di
akreditasinya. Mengacu pada peraturan belakang (Padahal e-journal hanyalah
akreditasi ilmiah berkala yang baru (LIPI format media, dari cetak ke elektronik),
dan DIKTI, 2014). Judul terbitan jurnal seperti E-Journal Kimia; E-Journal
sebaiknya menggunakan istilah nama Matematik; dan EEPIS Journal Online
yang mimiliki makna, tepat, dan singkat system; (3) nama jurnal dipersingkat agar
sehingga mudah diacu. Nama terbitan mudah diingat, tetapi tidak memberikan
harus menonjolkan bidang ilmu yang makna apapun bahkan bermakna buruk,
spesifik. Bahasa yang digunakan untuk seperti JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
penamaan terbitan berkala ilmiah dan Akuntansi S1); dan JINAH (Jurnal Ilmiah
maknanya sebaiknya cukup dikenal dan Akuntansi dan Humanika); dan (4) nama
dipahami dalam lingkungan keilmuan jurnal tidak konsisten penulisannya, mulai
terkait (LIPI, 2014). Dalam dokumen dari halaman cover, beranda situs jurnal,
SNI 19-1950-1990 disebutkan judul hingga naskah jurnal, seperti Masyarakat:
terbitan sebaiknya dibentuk sependek Jurnal Sosiologi atau Sosiologi Masyarakat;
mungkin agar mudah dikutip. Apabila ada dan J@TI Teknik Industri atau J@TI Jurnal
judul setara dalam bahasa asing, maka Teknik Industri atau Jurnal Teknik Industri.
judul bahasa Indonesia harus
dicantumkan terlebih dahulu, kemudian 2) Menetapkan Tim Editor dan
diikuti oleh judul bahasa asing. Misalnya Reviwer/Mitra Bestari
Indeks Majalah Ilmiah Indonesia (Index of Pembentukan dewan redaksi
Indonesian Learned Periodicals). Penempatan atau dewan editor menjadi salah satu
judul pada setiap nomor halaman harus kunci penting dalam proses
selalu seragam. Teks dan ejaannya harus keberlangsungan hidup terbitan
tetap sama pada halaman kulit, halaman jurnal. Dalam publikasi internasional,
judul, daftar isi, dan indeks. Judul sirahan dewan redaksi dapat disebut Editorial
ditempatkan pada setiap halaman dan Boards. Dewan redaksi berang-
boleh disingkat. Singkatan judul gotakan personal intern organisasi/
dianjurkan melihat SNI 19-1936-1990. lembaga dan personal eksternal yang
Apabila ingin diperluas, judul terbitan memiliki kompetensi keilmuan dan
dapat diperluas dengan judul tambahan, komitmen tinggi untuk meningkat-
dengan syarat harus setepat mungkin kan kualitas terbitan, baik terbitan
menjelaskan bidang keilmuan yang jurnal cetak maupun elektronik.
mencakup terbitan. Menurut SNI 19- Selain itu, dewan editor dituntut
1936-1990, judul tambahan adalah untuk memiliki pengalaman pub-
keterangan yang ditambahkan pada judul likasi atau karya tulis ilmiah yang

91
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

sesuai dengan bidang keilmuan jurnal setidaknya ada 6 orang harus


agar terbitan memiliki reputasi yang memiliki publikasi inter-nasional (3
tinggi. Jabatan dewan redaksi jurnal, tahun terakhir) agar dapat dinilai 5.
seperti: Editor In Chief (Pemimpin Jika anggota mitra bestari memiliki
Redaksi), Editor Pelaksana (Editor kualifikasi pengalaman publikasi
Bagian, Copy Editor, Layout Editor), nasional >50%, misalnya jumlah
Reviewer, dan jabatan lain yang keseluruan ada 10 mitra bestari,
mendukung kelancaran penerbitan setidaknya ada 6 orang harus
jurnal, seperti administrator situs/ IT memiliki rekam jejak publikasi
Supporting, editor bahasa, sekre- nasional (3 tahun terakhir) agar dapat
taris/sekretariat redaksi, dan manajer dinilai 3. Namun, jika mitra bestari
langganan. Dalam redaksi jurnal, lokal atau tidak punya rekam jejak
tidak diperbolehkan meng-gunakan publikasi ilmiah maka dinilai 1.
istilah penanggung jawab, pelindung, Kemudian, anggota dewan penyun-
penasehat, dan/atau pengarah. Hal ting/editor berasal dari pakar yang
yang harus diperhatikan pengelola berasal dari berbagai lembaga
jurnal dalam melakukan recruitment dan/atau berasal dari berbagai
reviewer dan dewan editor jurnal, negara, dan bukan lokal. Cakupan
antara lain: (1) jumlah publikasi di bidang keilmuan terbitan berkala
terbitan berkala ilmiah bereputasi ilmiah sebaiknya terwakili oleh
(dapat dicek di pengindeks ilmiah kualifikasi anggota dewan penyun-
secara online); (2) keseringan karya ting (LIPI dan DIKTI, 2014).
atau pendapatnya diacu secara luas;
(3) keterlibatan kecendekiaannya 3) Memperhatikan Ketentuan Pener-
dalam forum ilmiah internasional; bitan Publikasi Ilmiah
dan (4) bentuk-bentuk pengakuan LIPI telah menerbitkan buku
berbobot lainnya. Seorang mitra pedoman “Kode Etika Publikasi
bestari dinyatakan berkualifikasi Ilmiah” tahun 2014. Pedoman
internasional jika dalam 3 tahun tersebut disusun oleh Majelis
terakhir paling sedikit pernah Profesor LIPI (MPR)-LIPI dalam
menulis sebuah artikel (sebagai rangka menyempurnakan seri
penulis utama atau penulis pertama dan kedua buku pedoman,
korespondensi) atau sebagai penulis yaitu pedoman Kode Etika Peneliti
peserta paling sedikit 3 artikel yang dan pedoman Klirens Etik Penelitian
terbit di terbitan berkala ilmiah dan Publikasi Ilmiah. Kode Etika
bereputasi internasional. Sedangkan Peneliti telah diterapkan sebagai
mitra bestari berkualifikasi nasional dasar untuk menjatuhkan sanksi
jika dalam 3 tahun terakhir paling terhadap pelaku pelanggaran kode
sedikit pernah menulis sebuah artikel
etika peneliti. Klirens Etik Penelitian
(sebagai penulis utama atau penulis
dan Publikasi Ilmiah telah diterapkan
korespondensi) atau sebagai penulis
peserta paling sedikit 3 artikel yang untuk pencegahan agar terhindar dari
terbit dalam terbitan berkala ilmiah pelanggaran kode etika peneliti.
terakreditasi (LIPI dan DIKTI, Secara substansi Kode Etika
2014). Lukman (2015) menambah- Publikasi Ilmiah ini mengatur empat
kan bahwa kualifikasi anggota mitra hal, yaitu: 1) Kode Etika Pengelola
bestari sedapat mungkin memiliki Jurnal Ilmiah; 2) Kode Etika Editor
kualifikasi rekam jejak publikasi Jurnal Ilmiah; 3) Kode Etika Mitra
internasional >50%, misalnya jumlah Bestari Jurnal Ilmiah; 4) Kode Etika
keseluruhan ada 10 mitra bestari, Pengarang Jurnal Ilmiah. Kode Etika

92
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

Publikasi Ilmiah tersebut, secara 5) Membangun Sistem e-journal


prinsip menjunjung tiga nilai etik Peraturan akreditasi terbitan
dalam publikasi, yaitu: (1) kenetralan, berkala ilmiah yang baru (LIPI dan
yakni bebas dari pertentangan DIKTI, 2014) menyebutkan bahwa
kepentingan dalam pengelolaan dalam rangka pelaksanaan akreditasi
publikasi; (2) keadilan, yakni jurnal online, terbitan jurnal harus
memberikan hak kepengarangan dalam format elektronik. Dalam
peraturan tersebut, standar sistem
kepada yang berhak sebagai
aplikasi jurnal elektronik yang
pengarang; (3) kejujuran, yakni bebas ditetapkan adalah OJS. OJS
dari duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, merupakan salah satu aplikasi open
dan plagiarisme (DF2P) dalam source yang dikembangkan oleh Public
publikasi. Adapun dasar penyusunan Knowledge Project/PKP (akses di:
Kode Etika Publikasi Ilmiah ini https://pkp.sfu.ca/ojs/). OJS meru-
bersumber dari Committee on pakan sistem aplikasi pengelolaan
Publication Ethics (COPE), yaitu suatu dan penerbitan jurnal yang bertujuan
komite internasional yang mengurusi untuk memperluas dan meningkat-
editorial jurnal ilmiah internasional, kan akses informasi hasil penelitian.
seperti Elsevier, Wiley-Blackwell, Software OJS ini dapat diunduh secara
Springer, Taylor & Francis, Palgrave gratis dan diinstal di server web atau
Macmillan, dan Wolters Kluwer komputer lokal. OJS dapat
(Informasi tentang ketentuan meningkatkan kualitas ilmiah dan
penerbitan jurnal melalui sejumlah
publikasi ilmiah internasional COPE
inovasi dan kebijakan lebih yang
dapat diakses di http://publication- transparan sehingga dapat mening-
ethics.org). Selain itu, pengelola katkan pengindeksan. Melalui
jurnal juga harus menetapkan format aplikasi OJS, manajer jurnal dapat
tampilan naskah jurnal sesuai dengan mengelola sistem penerbitan
standar baku yang telah ditetapkan, elektronik dan online secara
misalnya mengacu pada buku keseluruhan, mulai dari pengaturan
Pedoman Penampilan Majalah (setup) jurnal, mendaftarkan editors,
Ilmiah Indonesia (PDII-LIPI, 2012). section editors, copyeditors, layouteditors,
proofreaders, dan reviewers. Beberapa
4) Menyusun Pedoman Kebijakan tahapan dalam membangun dan
Penerbitan Jurnal mengembangkan sistem e-journal
Pengelola jurnal perlu dengan aplikasi OJS, yaitu: (1)
menyusun dan menetapkan pedo- membangun situs e-jurnal; (2)
man kebijakan penerbitan jurnal mengelola konten informasi situs e-
untuk menjaga komitmen dan journal (sesuai dengan kebijakan
konsistensi dalam pengelolaan jurnal penerbitan jurnal yang telah
antar-generasi. Pedoman kebijakan ditetapkan); (3) manajemen pener-
penerbitan e-journal, setidaknya bitan naskah e-journal; dan (4)
mencakup: sekilas jurnal, identitas modifikasi dan meng-update tampilan
fitur dan informasi situs e-journal.
jurnal, kebijakan penerbitan,
penyerahan naskah, editorial naskah, 6) Pengajuan ISSN ke PDII-LIPI
etika publikasi ilmiah, informasi ISSN adalah nomor unik
penerbitan, tugas editorial, dan khusus untuk terbitan berkala. ISSN
evaluasi diri di situs ARJUNA disebut unik karena nomor tersebut
(http://arjuna.ristekdikti.go.id/). hanya diberikan untuk satu

93
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

nama/judul terbitan berkala. naskah yang berkualitas sebanyak-


Menurut SNI ISO 3297:2010, ISSN banyaknya dari para penulis/
adalah nomor delapan digit, kontributor untuk bahan terbitan
termasuk digit cek, dan didahului berikutnya. Informasi call for paper
oleh singkatan ISSN yang diberikan harus disampaikan ke pembaca
kepada sumber daya berlanjut oleh secara jelas dan pasti, baik mengenai
jaringan ISSN (BSN, 2010). topik naskah, ketentuan penulisan,
Pengelola jurnal perlu mendaftarkan alamat pengiriman naskah, maupun
ISSN untuk terbitannya, baik masa akhir berlaku informasi call for
terbitan cetak maupun elektronik. paper. Kegiatan call for paper ini dapat
Pendaftaran ISSN ke PDII-LIPI dilakukan dengan cara: (1)
dapat dilakukan secara online di menyelenggarakan seminar, work-
http://issn.pdii.lipi.go.id, dengan shop, atau konferensi ilmiah dengan
melengkapi berkas persyaratan: (1) mengundang pembahas naskah dari
surat permohonan; (2) halaman para reviewer jurnal dan/atau pakar
sampul depan (cover); (3) halaman yang kompeten dalam bidang
daftar isi; (4) halaman redaksi; dan (5) keilmuan jurnal; dan (2) melakukan
bukti pembayaran. Sedangkan untuk pertukaran naskah (article exchange)
jurnal elektronik, persyaratan dengan penerbit jurnal lain yang
tersebut di-print screen (pada halaman memiliki bidang keilmuan yang sama.
situs jurnal yang memuat informasi Naskah call for paper yang telah masuk
persyaratan ISSN). Berkas per- kualifikanya, kemudian disaring
syaratan disimpan dalam format .pdf (screening) terlebih dahulu oleh Editor
dibuat secara terpisah dan di-upload in Chief dan editor lain melalui rapat
pada situs ISSN. dewan redaksi, apabila lolos
kualifikasinya dikirim ke reviewer.
7) Publikasi Naskah Back Issue dan
e-publishing journal 9) Mendaftar DOI Terbitan Jurnal
Back issue, yaitu naskah yang telah Setelah sistem e-journal sudah
terbit dahulu sebelum sistem e-journal running, langkah berikutnya adalah
dibangun. Naskah back issue di-upload mendaftarkan Digital Object Identifier
oleh Manajer Jurnal dan diterbitkan (DOI) untuk naskah jurnal. Sumirat
oleh Editor. Melalui naskah back (2015) mengatakan bahwa DOI
issue, pembaca mengetahui kapan bertujuan untuk menyimpan
pertama kali jurnal terbit. Naskah full metadata artikel digital secara
text-back issue yang telah permanen, termasuk lokasi objek file
dipublikasikan ke sistem e-journal, artikel disimpan. Manfaat DOI bagi
dapat diakses secara online oleh
pembaca. Status naskah back issue penerbit, yaitu untuk link persistence;
yang telah di-upload ke sistem e-journal content visibility and accessibility;
adalah jurnal online, bukan jurnal centralized linking agreement; open URL
elektronik (e-journal). Naskah back integration; added value; internal as well as
issue yang telah dibaca dan diakses external linking; dan cost-effectiveness.
pembaca, dapat memberikan Sedangkan manfaat DOI bagi
kontribusi dalam dalam peningkatan peneliti yaitu untuk easy to use; visibility
jumlah pengakses konten e-journal and accessibility; dan cost-effectiveness.
(lihat pada counter statistic jurnal). DOI memudahkan pengelola jurnal
dalam proses sitasi dan indeksasi
8) Menyelenggarakan Call For Paper setiap artikel jurnal ke database
Naskah Jurnal indexer jurnal ilmiah. DOI berlaku
Call for Paper ini bertujuan untuk satu objek digital dan data
untuk menjaring dan mendapatkan elektronik tiap artikel dan jurnal,

94
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

dengan alamat DOI bersifat tetap evaluasi diri terhadap terbitan ini
(tidak pindah tempat). Setiap artikel dilakukan dalam rangka pra-
diharapkan memiliki alamat unik kualifikasi penilaian akreditasi jurnal
atau identitas permanen dengan online. Evaluasi diri terbitan ini
menggunakan nomor DOI yang mengacu pada 8 aspek penilaian
resmi dari public publisher, seperti akreditasi jurnal (LIPI dan DIKTI,
CrossRef (http://crossref.org). 2014), yaitu: (1) penamaan terbitan
10) Melakukan Indexing ke Indexer berkala ilmiah; (2) kelembagaan
Bereputasi penerbit; (3) penyunting dan
Indeksasi pada sistem e-journal manajemen pengelolaan terbitan; (4)
bertujuan untuk promosi dan substansi artikel; (5) gaya penulisan;
penyebarluasan konten jurnal secara (6) penampilan; (7) keberkalaan; dan
global. Setiap naskah jurnal yang (8) penyebarluasan. Nilai maksimal
terindeks pada database pengindeks jurnal terakreditasi adalah 100 poin
(indexer) jurnal ilmiah akan lebih dan nilai minimalnya adalah 70 poin.
mudah ditemukan. Pengindeksan Apabila hasil evaluasi diri hasilnya di
secara online berdampak pada bawah 70 poin (<70) berarti belum
peningkatan aksesibilitas konten masuk kategori jurnal terakreditasi,
jurnal ilmiah, pembaca dapat dan pengelola jurnal harus segera
mengetahui informasi dan artikel melakukan tindakan perbaikan dalam
jurnal lebih cepat, dan pengelola pengelolaan dan penerbitan jurnal.
jurnal dapat mengetahui manfaat dari Apabila hasilnya dengan nilai di atas
artikel jurnal yang diterbitkan 70 (>70) maka perlu dilanjutkan
(DIKTI, 2014). Lukman (2015) untuk pendaftaran akreditasi jurnal,
menjelaskan ada tiga kategori dan senantiasa meningkatkan mutu
lembaga pengindeks jurnal publikasinya agar dapat bereputasi
bereputasi, yaitu: (1) pengindeks
internasional.
bereputasi tinggi (Thomson Web of
Science dan Scopus); (2) pengindeks 12) Menyiapkan Terbitannya Menjadi
bereputasi sedang (PubMed; CABI; Jurnal Bereputasi Internasional
Chemical Abstract Services; Ebsco; Apabila jurnal sudah terakreditasi,
Proquest; Gale; DOAJ; Compendex;
langkah berikutnya adalah
Engineering Village; dan Inspec);
dan (3) pengindeks bereputasi menyiapkan terbitannya menjadi
rendah (Google Scholar; Portal jurnal bereputasi internasional.
Garuda/IPI; ISJD; Moraref; Lukman (2015) menjelaskan ada
Mendeley; CiteULike; WorldCat; dan beberapa kriteria jurnal ilmiah
Sherpa/Romeo). bereputasi internasional, yaitu: (1)
karya ilmiah yang diterbitkan ditulis
11) Melakukan Evaluasi Diri dan dengan memenuhi kaidah ilmiah dan
Mendaftar Akreditasi Jurnal etika keilmuan; (2) memiliki ISSN;
Setelah persyaratan akreditasi (3) ditulis dengan menggunakan
terpenuhi, pengelola jurnal dapat bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis,
melakukan penilaian mandiri (self Arab, Rusia, dan Cina); (4) memiliki
assessment) melalui situs ARJUNA terbitan versi online; (5) dikelola
(http://arjuna.ristekdikti.go.id/). secara professional; (6) Editorial
Apabila hasil penilaian sudah Board (dewan redaksi) adalah pakar di
memuaskan dan mencapai di atas bidangnya dan biasanya berasal dari
batas nilai akreditasi dapat segera berbagai negara dari lima benua; (7)
mengajukan akreditasi jurnal secara artikel ilmiah yang diterbitkan dalam
online melalui situs tersebut. Kegiatan satu issue berasal dari penulis berbagai

95
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

Negara; (8) memuat karya ilmiah dari terpisah dari lainnya; (9) Geographical
penulis yang berasal dari berbagai Diversity in Reviewer, sebaiknya berasal
negara dalam setiap penerbitannya; dari perwakilan lima benua (Asia,
(9) terindeks oleh database America, Eropa, Africa, Australia).
internasional bereputasi inter- (10) Geographical Diversity in
nasional dan mempunyai faktor International Editorial Board, sebaiknya
dampak (impact factor). Untuk berasal dari perwakilan lima benua
memperoleh predikat jurnal (Asia, America, Eropa, Africa,
terakreditasi dan bereputasi Australia). Sebaiknya memilih
internasional dibutuhkan beberapa reviewer yang sudah pernah
strategi yang tepat dan inovatif dari publikasi di Scopus dan sudah
pengelola jurnal. Istadi (2015) memiliki h-indeks di Scopus.
menjelaskan ada beberapa strategi Tampilkan h-index Scopus di profil
persiapan menuju jurnal terakreditasi Editorial Board tersebut; (11)
dan bereputasi internasional, yaitu: Geographical Diversity in Authors:
(1) peningkatan kualitas artikel sebaiknya terwakili oleh 5 benua
ilmiah, dengan mengikuti rambu- (Asia, America, Eropa, Africa,
rambu akreditasi jurnal ilmiah Australia) jika mungkin; Lakukan
nasional, berbahasa inggris, dan Call for Paper kepada potential authors,
mempersiapkan untuk sitasi naskah misalnya pencarian di Scopus atau
jurnal; (2) jurnal mengikuti platform ScienceDirec, serta mengundang
jurnal-jurnal internasional yang mereka sebagai reviewer; (12)
terkenal, baik dari segi tampilan, lakukan indeksasi jurnal ilmiah
bahasa, pengelolaan, layout artikel, di database pengindeks internasional
maupun sistem editorialnya, bereputasi Nasional dan Inter-
misalnya: Elsevier, Springerlink, Taylor nasional; (13) implementasikan
& Francis, Wiley Interscience, American sepenuhnya sistem manajemen e-
Chemical Society, etc.; (3) jurnal harus journal secara online (suggested to use open
ada versi elektronik dan online (versi journal system), mencakup: Online
cetak optional) yang dibangun dengan Submissionof Manuscript by Author;
software OJS; (4) nama jurnal harus Online Tracking of Manuscript by Author;
sesuai dengan data di database ISSN, Online Review by Reviewer; Online
baik sistem volume-nomor maupun Editorial Works by Editors; Online
halaman abstrak artikel; (5) setiap Layout Editing and Copyediting by
artikel dilengkapi dengan DOI; (6) Assistant Editor; Online Proof-Reading by
file artikel PDF di-online-kan secara Authors; Online Publishing(Volume,
fulltext pada setiap issue jurnal; (7) Issue/No, Year, InPress); (14)
struktur pengelola jurnal ilmiah harus tampilkan indikator capaian jurnal di
sesuai dengan platform jurnal ilmiah halaman depan portal dengan tujuan
internasional pada umumnya, agar para penulis potensial tertarik
seperti: Editor-in-Chief; Managing/ untuk menulis di jurnal tersebut.
Associate Editor; International Editorial Misalnya tentang jumlah publikasi,
Board, Assistant/Layout Editor; sitasi, dan h-index di Google Scholar,
Administration; (8) Aims and Scope, Scopus, Schimago Journal Rangking
Editorial Board, Author Guidelines, (SJR), Source Normalized Impact per
Publication Ethics & Malpractice Paper (SNIP), dan The Impact per
Statements, dan Indexing & Abstracting, Publication (IPP); (15) gunakan
sebaiknya ditampilkan di menu atas standar yang baku untuk references
(top menu) dan dibuat halaman atau daftar pustaka, dengan

96
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

menggunakan aplikasi references Daftar Pustaka


manager (misalnya Mendeley). Jumlah BSN.(1990). SNI 19-1 936-1990 tentang
minimum 80% dari daftar pustaka Patokan Penyingkatan Judul Terbitan
sebaiknya bersumber dari literatur Berseri. Jakarta.
primer; dan (16) hubungkan atau BSN. (1990). SNI 19-1950-1990 tentang
publikasikan portal e-journal dengan Terbitan Berkala. Jakarta.
sosial media, seperti Facebook, Twitter, BSN. (2010). SNI ISO 3297:2010 tentang
dan lain-lain. Informasi dan Dokumentasi –
International Standard Serial Number
Kesimpulan (ISSN) (ISO 3297:2007, IDT). Jakarta.
Dari sejumlah jurnal yang
DIKTI. (2014). Peraturan Dirjen DIKTI
terakreditasi oleh LIPI (190 jurnal) dan Nomor 1 Tahun 2014 Pedoman
DIKTI (172 jurnal) dapat disimpulkan Akreditasi Terbitan Terbitan Berkala
bahwa jumlah tersebut relatif masih Ilmiah. Jakarta.
sangat kecil jika dibandingkan dari data Istadi, I. (2015). Strategi Pengembangan dan
jumlah keseluruhan jurnal ilmiah Indeksasi Jurnal Bereputasi
Indonesia yang ada di database ISJD Internasional. Makalah Workshop
(sekitar 7000 jurnal) hanya sekitar 5,17%. Pengelolaan Jurnal cecara Elektronik
Dilihat berdasarkan sebaran jurnal Menuju Indeksasi Internasional, 3
terakreditasi di Indonesia, terlihat bahwa Desember. Jakarta.
Kota Jakarta merupakan kota yang LIPI. (2011). Peraturan Kepala LIPI
memiliki jurnal terakreditasi paling No.04/E/2011 tentang Pedoman
banyak, yaitu sebanyak 113 jurnal Akreditasi Majalah Ilmiah. Jakarta.
(31,22%); instansi Kementerian merupa- LIPI. (2014). Peraturan Kepala LIPI No.5
kan instansi pengelola jurnal terakreditasi Tahun 2014 tentang Kode Etika
LIPI dengan jumlah terbanyak (134 Publikasi Ilmiah. Jakarta: LIPI Press.
jurnal/70,53%) dan universitas merupa- LIPI. (2014). Peraturan Kepala LIPI Nomor
kan instansi pengelola jurnal terakreditasi 3 Tahun 2014 Tentang Pedoman
DIKTI dengan jumlah terbanyak (99 Akreditasi Terbitan Terbitan Berkala
Ilmiah. Jakarta.
jurnal/57,56%).
Berbagai upaya sebagaimana yang Lukman. (2015). Aturan dan Perkembangan
telah dijelaskan di atas (poin 1-12) perlu Jurnal Elektronik. Makalah Workshop
Kesiapan Implementasi Pengelolaan
dipersiapkan secara matang oleh Jurnal Secara Elektronik – LIPI, 26
pengelola jurnal. Khususnya dalam Februari. Jakarta: PDII-LIPI.
pengajuan akreditasi jurnal online, hasil
Lukman. (2015). Manajemen Penerbitan
evaluasi diri harus diperhatikan agar Jurnal Elektronik. Makalah Pelatihan
nantinya siap mengajukan akreditasi Training of Trainer Manajemen
melalui situs ARJUNA. Kemudian, dalam Penerbitan Jurnal Elektronik, Rabu –
rangka persiapan menuju jurnal Kamis, 13-14 Januari. Jakarta: PDII-
bereputasi internasional, pengelola jurnal LIPI.
beserta anggota tim editor dan reviewer Main, Abdul. (2009). Akreditasi Jurnal: Apa
perlu meningkatkan komunikasi dan Artinya Bagi Widyaiswara. Jurnal
kerjasama ilmiah secara internasional, Diklat Keagamaan, edisi 12 Oktober-
baik melalui kegiatan pertemuan ilmiah Desember, hlm.3-6.
maupun kolaborasi penulisan jurnal, serta Permendiknas. (2011). Peraturan Menteri
aktif melakukan promosi call for paper di Pendidikan Nasional Republik
situs ilmiah global. Indonesia Nomor 22 Tahun 2011

97
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2

tentang Terbitan Berkala Ilmiah. Sumirat, Deden Hidayat. (2015). Manajemen


Jakarta. Jurnal Ilmiah Elektronik LIPI dengan
Open Journal System. Makalah
Purnomowati, Sri. (2003). Penampilan
Workshop Pengelolaan Jurnal
Majalah Ilmiah: Standar dan
Elektronik LIPI Wilayah Serpong.
Penerapannya. BACA: Jurnal
Serpong: Puslit Metrologi.
Dokumentasi dan Informasi, Vol. 27,
No. l April 2003: 20-27. Wekke, Ismail Suardi. (2015). Teknik
Penulisan Artikel untuk Jurnal dengan
Reitz, Joan M. (2014). Serials. ODLIS: Online
Indeks Scopus. Makalah Workshop on
Dictionary for Library and
Management and Writing for International
Information Science. Dalam
Journal Hasanuddin Law Review,
http://www.abc-clio.com/ODLIS/
Makassar 1-2 November.
odlis_A.aspx [Diakses 27 Januari
2016]. Wilis, Jelita. (2013). Pola Rujukan Sumber
Acuan pada Jurnal Penelitian
Sudarmonowati, Enny. (2013). New
Pertanian Terakreditasi (Referral Pattern
Challenges To National Accreditation:
of References on Accredited Agricultural
LIPI. Makalah Simposium Nasional
Research Journal). Jurnal Perpustakaan
Pengelolaan Jurnal Berkualitas, 3 - 4
Pertanian, Vol. 22 No.2, Oktober: 45-
Oktober. Jakarta.
49.

98

You might also like