Professional Documents
Culture Documents
Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah Sesuai Ketentuan Akreditasi: Upaya Menuju Jurnal Trakreditasi Dan Bereputasi Internasional
Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah Sesuai Ketentuan Akreditasi: Upaya Menuju Jurnal Trakreditasi Dan Bereputasi Internasional
1-2
Abstract
Journal accreditation program aims to improve the quality and quantity of publications in the scientific
community so as to competitiveness on the international scientific periodicals. This study aims to: (1) describe
the journals that have been accredited by LIPI and Higher Education, which is viewed from the aspect field
of science, the agency issuing, and the city of an issue; and 2) know the effort in preparing for publication
journal managers become accredited and reputable international journals. Data sourced from literature studies,
in the form of regulatory documents, articles, papers and presentations related to the accreditation of scientific
periodicals. The data were analyzed descriptively. The conclusion of this study, namely: (1) 362 accredited
journals, from LIPI total of 190 journals and 172 journals a number of Higher Education; the number of
accredited journals is considered still relatively very small (only about 5.17%) when compared to the total
number of indexed journals Indonesia ISJD (about 7000 journals); (2) accredited journals LIPI and DIKTI
mostly from the city of Jakarta (of 113 journals, or 31.22%) to the science of Agriculture Veterinary
Medicine and the Environment (43 accredited journals LIPI) and the health sector (34 accredited journal
Higher Education); (3) the agency issuing the journal mostly from ministries agencies (134 journals or
70.53%) and university (99 journals or 57.56%); and (4) journal managers should immediately publish
the journal in electronic version by paying attention to scientific principles in order to get the title of accredited
and reputable international journals.
Keywoords : Journal, Journal acreditation, International Journal, Open Jounrnal System, LIPI, DIKTI
83
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
84
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
majalah ilmiah mempunyai peran yang berukuran A4 (21 x 29,7 cm); (7) harus
sangat penting bagi kemajuan ilmu menggunakan istilah volume bukan edisi;
pengetahuan yaitu sebagai media (8) redaksi bertanggungjawab untuk
komunikasi ilmiah. menyeragamkan penulisan daftar pustaka
Adapun tujuan penerbitan terbitan pada setiap artikel; dan (9) pada bagian
berkala ilmiah menurut Permendiknas bawah sampul dicantumkan lajur
(2011), yaitu: 1) meregistrasi kegiatan bibliografi (LIPI, 2011). Lajur bibliografi
kecendekiaan; 2) menyertifikasi hasil adalah suatu ikhtisar singkat data referensi
kegiatan yang memenuhi persyaratan bibliografi, yang tercantum pada bagian
ilmiah; 3) mendiseminasikannya secara bawah halarnan sampul suatu terbitan
meluas kepada khalayak ramai; dan 4) berkala. Lajur bibliografi disiapkan untuk
mengarsipkan semua temuan hasil memudahkan penjajaran terbitan berkala
kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan dan penyusunan sitasi. Tidak ada syarat-
pandit (pakar) yang dimuatnya. syarat tertentu mengenai ukuran lajur
Sementara itu, tujuan akreditasi terbitan bibliografi. Suatu lajur bibliografi
mencantumkan keterangan dengan
berkala ilmiah, yaitu: 1) menetapkan
urutan: singkatan judul, nomor volume,
standar mutu majalah ilmiah untuk
nomor terbitan, halaman, tempat terbit,
dijadikan acuan dalam pengelolaan
tanggal (hari, bulan, tahun) terbitan, dan
penerbitan majalah ilmiah di Indonesia; 2) ISSN (BSN, 1990).
memberikan penghargaan terhadap mutu
KTI dalam majalah ilmiah di Indonesia Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
untuk merangsang para ilmuwan Akreditasi terbitan berkala ilmiah
Indonesia agar meningkatkan dan adalah pengakuan resmi atas penjaminan
menjaga mutu KTI yang dihasilkan; dan mutu ilmiah melalui kewajaran
3) membangun acuan penilaian KTI penyaringan naskah, kelayakan
dalam penetapan angka kredit jabatan pengelolaan, dan ketepatan waktu
fungsional peneliti, akademis, serta penerbitan terbitan berkala ilmiahnya
jabatan fungsional terkait lainnya. (Permendiknas, 2011). Main (2009)
Terbitan berkala ilmiah (khususnya menjelaskan bahwa akreditasi terbitan
majalah ilmiah/jurnal), memiliki berkala menjadi suatu perangkat penilaian
karakteristik sebagai berikut: (1) memiliki terhadap mutu terbitan berkala, seperti
Internasional Standard Serial Number (ISSN); jurnal, majalah, dan buletin ilmiah, baik
tercetak maupun terekam. Akreditasi
(2) memiliki mitra bestari paling sedikit
terbitan berkala ilmiah oleh LIPI dan
empat orang; (3) diterbitkan secara
DIKTI menurut peraturan akreditasi
teratur, dengan frekuensi paling sedikit tahun 2011 memiliki masa berlaku
dua kali dalam satu tahun, kecuali majalah akreditasi tiga tahun. Penilaian akreditasi
ilmiah dengan cakupan keilmuan dilaksanakan secara periodik, dua kali
spesialisasi, dengan frekuensi satu kali dalam setahun. Sementara itu, menurut
dalam satu tahun; (4) bertiras tiap kali peraturan akreditasi yang baru (2014)
penerbitan paling sedikit berjumlah 300 masa akreditasi terbitan berkala ilmiah
eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang berlaku untuk masa 5 (lima) tahun.
menerbitkan sistem jurnal elektronik (e- Apabila masa akreditasi tersebut sudah
journal) dan majalah ilmiah yang habis, lembaga pengelola jurnal harus
menerapkan sistem daring (online) dengan melakukan akreditasi ulang (re-acreditation)
persyaratan sama dengan persyaratan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
majalah tercetak; (5) memuat artikel yang telah ditetapkan.
utama tiap kali penerbitan berjumlah Terbitan berkala ilmiah dapat
paling sedikit lima. Selain itu, dapat diakreditasi apabila memenuhi syarat-
ditambahkan artikel komunikasi pendek syarat : 1) memuat artikel yang secara
yang dibatasi paling banyak tiga buah; (6) nyata memajukan pengetahuan, ilmu,
85
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
86
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
Tabel 1. Bobot Penilaian Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah LIPI dan DIKTI (2014)
No. Unsur Penilaian Nilai Tertinggi
1 Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3
2 Kelembagaan Penerbit 4
3 Penyunting dan Manajemen Pengelolaan Terbitan 17
4 Substansi Artikel 39
5 Gaya Penulisan 12
6 Penampilan 8
7 Keberkalaan 6
8 Penyebarluasan 11
Total 100
87
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
88
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
Tabel 6 menunjukkan bahwa bidang ilmu dikoordinasi oleh perguruan tinggi, yakni
bidang kesehatan merupakan bidang ilmu sejumlah 2 jurnal. Tabel 9 menunjukkan
terbitan berkala ilmiah terbanyak yang bahwa Jakarta merupakan kota yang
terakreditasi DIKTI, yaitu sebanyak 34 paling banyak memiliki terbitan berkala
jurnal. Sementara itu, bidang ilmu terbitan ilmiah yang terakreditasi DIKTI, yakni
berkala ilmiah yang paling sedikit sebanyak 41 jurnal. Sementara itu, Kota
terakreditasi DIKTI adalah humaniora, Aceh, Banten, Bengkulu, Flores,
hanya 2 jurnal. Tabel 7 menunjukkan Gorontalo, Mataram, Samarinda, Sleman,
bahwa lembaga penerbit terbitan berkala dan Tangerang merupakan kota yang
ilmiah terakreditasi DIKTI paling banyak paling sedikit memiliki terbitan berkala
berasal dari universitas, yakni sejumlah 99 ilmiah terakreditasi DIKTI, masing-
jurnal. Sedangkan lembaga penerbit masing hanya memiliki 1 jurnal.
paling sedikit berasal dari yayasan yang
89
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
Apabila dilihat dari jumlah terbitan LIPI dalam tahap pembinaan jurnal
berkala ilmiah terakreditasi, baik dari LIPI elektronik kepada para pengelola jurnal
(190 jurnal) maupun DIKTI (sejumlah ilmiah di Indonesia, yaitu: 1) tahun 2012
172 jurnal), jumlah tersebut masih relatif merupakan misi pembinaan bagi
sangat kecil bila dibandingkan dengan pengelola jurnal untuk membangun
jumlah keseluruhan terbitan jurnal sistem e-journal, tahun 2013 LIPI berupaya
ilmiah indonesia yang tercantum di keras dan melakukan pendampingan
situs Indonesian Scientific Journal pengelola jurnal untuk menyiapkan
Database/ISJD (http://isjd.pdii.lipi. go. naskah untuk e-journal, dan tahun 2014
id) PDII-LIPI yang mencapai sekitar diharapkan semua jurnal sudah
7000 jurnal per-Januari 2015. Jumlah elektronik; 2) pengelola jurnal harus
tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi meningkatkan performance dan jumlah
pemerintah, khususnya LIPI dan DIKTI publikasi ilmiah Indonesia di dunia
agar lebih berupaya keras lagi dalam internationa; 3) judul, abstrak, dan kata
meningkatkan kualitas jurnal ilmiah kunci naskah jurnal dibuat dalam versi
indonesia, baik melalui program hibah bahasa indonesia dan inggris. Lukman
penelitian, hibah pengelolaan jurnal, (2015) mengatakan bahwa pemberlaku-
akreditasi jurnal, maupun penghargaan kan akreditasi jurnal secara online per-
kepada penulis yang produktif dan April 2016 akan berdampak pada
karyanya terindeks di pengindeks perbedaan instrumen penilaian akreditasi
bereputasi internasional. terbitan berkala ilmiah dalam peraturan
Upaya Menuju Jurnal Terakreditasi versi lama maupun peraturan versi baru,
dan Bereputasi Internasional baik dari LIPI maupu DIKTI (Tabel 10).
Sudarmonowati (2013) mengata-
kan ada tiga hal yang telah diupayakan
Tabel 10. Perbedaan Instrumen Penilaian Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah (Lukman, 2015)
No. Instrumen Penilaian Peraturan Lama Peraturan Baru
Format cetak wajib, online
1 Format/media jurnal Format online wajib, cetak optional
optional
E-Publishing system dan
Manajemen pengelolaan Berbasis cetak dikelola
2 mempersyaratkan pengelolaan secara
terbitan secara manual
full text dan online (paperless)
Mempersyaratkan/menganjurkan
Belum mempersyaratkan
Petunjuk penulisan bagi penggunaan template penulisan naskah
3 penggunaan template
penulis untuk mempercepat pengelolaan
penulisan naskah
naskah
Pengacuan pengutipan
Mempersyaratkan/menganjurkan
4 dan penyusunan daftar Konsisten secara manual
penggunaan aplikasi referensi
pustaka
Manajemen pengelolaan
5 Penekanan pada hasil Penekanan pada proses
(review)
Mempersyaratkan/menganjurkan
6 Alamat unik artikel Tidak ada memiliki identitas unik artikel (Digital
Object Identifier/DOI)
7 Indeks tiap jilid Manual Otomatis dengan e-publishing system
Penyebarluasan dan Berbasis oplah dan tiras Berbasis akses dan statistik penyebaran
8
dampak ilmiah penyebaran terbatas luas/global dengan kunjungan unik
Indeksasi dan
9 Sulit dilaksanakan Lebih mudah dilaksanakan
internasionalisasi
90
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
91
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
92
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
93
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
94
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
dengan alamat DOI bersifat tetap evaluasi diri terhadap terbitan ini
(tidak pindah tempat). Setiap artikel dilakukan dalam rangka pra-
diharapkan memiliki alamat unik kualifikasi penilaian akreditasi jurnal
atau identitas permanen dengan online. Evaluasi diri terbitan ini
menggunakan nomor DOI yang mengacu pada 8 aspek penilaian
resmi dari public publisher, seperti akreditasi jurnal (LIPI dan DIKTI,
CrossRef (http://crossref.org). 2014), yaitu: (1) penamaan terbitan
10) Melakukan Indexing ke Indexer berkala ilmiah; (2) kelembagaan
Bereputasi penerbit; (3) penyunting dan
Indeksasi pada sistem e-journal manajemen pengelolaan terbitan; (4)
bertujuan untuk promosi dan substansi artikel; (5) gaya penulisan;
penyebarluasan konten jurnal secara (6) penampilan; (7) keberkalaan; dan
global. Setiap naskah jurnal yang (8) penyebarluasan. Nilai maksimal
terindeks pada database pengindeks jurnal terakreditasi adalah 100 poin
(indexer) jurnal ilmiah akan lebih dan nilai minimalnya adalah 70 poin.
mudah ditemukan. Pengindeksan Apabila hasil evaluasi diri hasilnya di
secara online berdampak pada bawah 70 poin (<70) berarti belum
peningkatan aksesibilitas konten masuk kategori jurnal terakreditasi,
jurnal ilmiah, pembaca dapat dan pengelola jurnal harus segera
mengetahui informasi dan artikel melakukan tindakan perbaikan dalam
jurnal lebih cepat, dan pengelola pengelolaan dan penerbitan jurnal.
jurnal dapat mengetahui manfaat dari Apabila hasilnya dengan nilai di atas
artikel jurnal yang diterbitkan 70 (>70) maka perlu dilanjutkan
(DIKTI, 2014). Lukman (2015) untuk pendaftaran akreditasi jurnal,
menjelaskan ada tiga kategori dan senantiasa meningkatkan mutu
lembaga pengindeks jurnal publikasinya agar dapat bereputasi
bereputasi, yaitu: (1) pengindeks
internasional.
bereputasi tinggi (Thomson Web of
Science dan Scopus); (2) pengindeks 12) Menyiapkan Terbitannya Menjadi
bereputasi sedang (PubMed; CABI; Jurnal Bereputasi Internasional
Chemical Abstract Services; Ebsco; Apabila jurnal sudah terakreditasi,
Proquest; Gale; DOAJ; Compendex;
langkah berikutnya adalah
Engineering Village; dan Inspec);
dan (3) pengindeks bereputasi menyiapkan terbitannya menjadi
rendah (Google Scholar; Portal jurnal bereputasi internasional.
Garuda/IPI; ISJD; Moraref; Lukman (2015) menjelaskan ada
Mendeley; CiteULike; WorldCat; dan beberapa kriteria jurnal ilmiah
Sherpa/Romeo). bereputasi internasional, yaitu: (1)
karya ilmiah yang diterbitkan ditulis
11) Melakukan Evaluasi Diri dan dengan memenuhi kaidah ilmiah dan
Mendaftar Akreditasi Jurnal etika keilmuan; (2) memiliki ISSN;
Setelah persyaratan akreditasi (3) ditulis dengan menggunakan
terpenuhi, pengelola jurnal dapat bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis,
melakukan penilaian mandiri (self Arab, Rusia, dan Cina); (4) memiliki
assessment) melalui situs ARJUNA terbitan versi online; (5) dikelola
(http://arjuna.ristekdikti.go.id/). secara professional; (6) Editorial
Apabila hasil penilaian sudah Board (dewan redaksi) adalah pakar di
memuaskan dan mencapai di atas bidangnya dan biasanya berasal dari
batas nilai akreditasi dapat segera berbagai negara dari lima benua; (7)
mengajukan akreditasi jurnal secara artikel ilmiah yang diterbitkan dalam
online melalui situs tersebut. Kegiatan satu issue berasal dari penulis berbagai
95
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
Negara; (8) memuat karya ilmiah dari terpisah dari lainnya; (9) Geographical
penulis yang berasal dari berbagai Diversity in Reviewer, sebaiknya berasal
negara dalam setiap penerbitannya; dari perwakilan lima benua (Asia,
(9) terindeks oleh database America, Eropa, Africa, Australia).
internasional bereputasi inter- (10) Geographical Diversity in
nasional dan mempunyai faktor International Editorial Board, sebaiknya
dampak (impact factor). Untuk berasal dari perwakilan lima benua
memperoleh predikat jurnal (Asia, America, Eropa, Africa,
terakreditasi dan bereputasi Australia). Sebaiknya memilih
internasional dibutuhkan beberapa reviewer yang sudah pernah
strategi yang tepat dan inovatif dari publikasi di Scopus dan sudah
pengelola jurnal. Istadi (2015) memiliki h-indeks di Scopus.
menjelaskan ada beberapa strategi Tampilkan h-index Scopus di profil
persiapan menuju jurnal terakreditasi Editorial Board tersebut; (11)
dan bereputasi internasional, yaitu: Geographical Diversity in Authors:
(1) peningkatan kualitas artikel sebaiknya terwakili oleh 5 benua
ilmiah, dengan mengikuti rambu- (Asia, America, Eropa, Africa,
rambu akreditasi jurnal ilmiah Australia) jika mungkin; Lakukan
nasional, berbahasa inggris, dan Call for Paper kepada potential authors,
mempersiapkan untuk sitasi naskah misalnya pencarian di Scopus atau
jurnal; (2) jurnal mengikuti platform ScienceDirec, serta mengundang
jurnal-jurnal internasional yang mereka sebagai reviewer; (12)
terkenal, baik dari segi tampilan, lakukan indeksasi jurnal ilmiah
bahasa, pengelolaan, layout artikel, di database pengindeks internasional
maupun sistem editorialnya, bereputasi Nasional dan Inter-
misalnya: Elsevier, Springerlink, Taylor nasional; (13) implementasikan
& Francis, Wiley Interscience, American sepenuhnya sistem manajemen e-
Chemical Society, etc.; (3) jurnal harus journal secara online (suggested to use open
ada versi elektronik dan online (versi journal system), mencakup: Online
cetak optional) yang dibangun dengan Submissionof Manuscript by Author;
software OJS; (4) nama jurnal harus Online Tracking of Manuscript by Author;
sesuai dengan data di database ISSN, Online Review by Reviewer; Online
baik sistem volume-nomor maupun Editorial Works by Editors; Online
halaman abstrak artikel; (5) setiap Layout Editing and Copyediting by
artikel dilengkapi dengan DOI; (6) Assistant Editor; Online Proof-Reading by
file artikel PDF di-online-kan secara Authors; Online Publishing(Volume,
fulltext pada setiap issue jurnal; (7) Issue/No, Year, InPress); (14)
struktur pengelola jurnal ilmiah harus tampilkan indikator capaian jurnal di
sesuai dengan platform jurnal ilmiah halaman depan portal dengan tujuan
internasional pada umumnya, agar para penulis potensial tertarik
seperti: Editor-in-Chief; Managing/ untuk menulis di jurnal tersebut.
Associate Editor; International Editorial Misalnya tentang jumlah publikasi,
Board, Assistant/Layout Editor; sitasi, dan h-index di Google Scholar,
Administration; (8) Aims and Scope, Scopus, Schimago Journal Rangking
Editorial Board, Author Guidelines, (SJR), Source Normalized Impact per
Publication Ethics & Malpractice Paper (SNIP), dan The Impact per
Statements, dan Indexing & Abstracting, Publication (IPP); (15) gunakan
sebaiknya ditampilkan di menu atas standar yang baku untuk references
(top menu) dan dibuat halaman atau daftar pustaka, dengan
96
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
97
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 15 No. 1-2
98