You are on page 1of 264
cS 2 en a be BUKU PINTAR PRAMUKA untuk tingkat Siaga, Penggalang, enegak, Pandega Dilengkapi: Materi dan kepanduan HW. Kata Pengantar Salam Pramuka! Keberadaan Gerakan Pramuka dipandang merupakan suatu gerakan kepemudaan yang diproyeksikan untuk membentuk mental pemuda menjadi sosok yang migunani sesuai dengan tingkat umur dan kecakapan yang telah ditempuhnya. Sayangnya paradigma itu kini telah mengalami pergeseran seiring dengan munculnya kegiatan yang senada dengan tanpa uniform dan aturan yang jelas yang mungkin membuat anggota tidak bebas. Lain halnya dengan Gerakan Pramuka yang memiliki AD dan ART, memiliki kepengurusan yang jelas, dan materi-materi yang ajarkan pun sangat bermanfaat. Untuk itulah buku ini hadir di tengah-tengah Anda. Buku pintar Pramuka sebagai panduan bagi anggota pramuka baik siaga, penggalang, penegak, ataupun pandega, agar mereka dapat mempelajari dan mengamalkan materi- materi serta nilai-nilai yang telah diajarkan sehingga tujuan pramuka pun dapat terwujud sesuai kode kehormatan masing-masing tingkatan. Dalam buku ini dijelaskan tentang sejarah kepanduan pramuka, materi-materi pramuka, permainan-permainan, dan juga struktur kepramukaan. Semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi praja muda-praja muda sebagai penerus bangsa yang tangguh dan bermental stria. Penyusun menyadari, buku ini belumlah sempurna, untuk itu saran dan kritik, kami harapkan dari para pembaca untuk perbaikan buku ini. Terimakasih.... Salam! Daftar Isi Kata Pengantar ~ v Daftar Isi - vii Bab I. Akar Sejarah Gerakan Pramuka Dan Hizbul Wathan - 1 Sejarah Gerakan Kepanduan ~ 2 Perkembangan Gerakan Kepanduan Dunia ~ 6 Gerakan Kepanduan di Indonesia - 9 Bab II. Pramuka ~ 15 Sejarah Pramuka = 15 Gerakan Pramuka 18 Prinsip Dasar, Metode, dan Kode Kehormatan Pramuka ~ 20 Keanggotaan, Motto, dan Kiasan Dasar Kepramukaan ~ 29 Satya dan Darma Pramuka - 31 Lambang Gerakan Pramuka ~ 36 Tingkatan Pramuka - 40 Kegiatan Pramuka - 49 Berkemah ~ 58 Tanda Kecakapan Umum (TKU) - 64 Tanda Kecakapan Khusus (TKK) ~ 69 Satuan Karya (SAKA) Pramuka ~ 80 Buku Pintar Pramuka Bab III. 93 Hizbul Wathan ~ 93 Sejarah Hisbul Wathan ~ 93 Pakaian Seragam dan Atribut - 111 Bab IV. Materi Pramuka Dan Hizbul Wathan - 119 Tali Temali - 119 Semaphore ~ 123 Morse ~ 124 Sandi - 126 Kompas ~ 131 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) ~ 133 Pemetaan ~ 144 Menaksir - 153 Bab V. Peraturan Baris Berbaris ~ 159 Pengertian ~ 159 Maksud dan tujuan ~ 159 Aba-aba ~ 160 Gerakan Perorangan — Gerakan Dasar - 165 Bab VI. Permainan Dalam Pramuka ~ 181 Aneka Tepuk dalam Pramuka dan HW ~ 204 Lagu-Lagu ~ 219 Bab VII. Struktur Organisasi Pramuka ~ 223 Struktur Organisasi Dalam Pramuka ~ 224 Struktur Organisasi Pramuka Setelah disempurnakan: ~ 225 Tingkat Nasional (KWARNAS)-~ 226 vita Daftar Isi Pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas) ~ 226 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarnas ~ 227 Kegiatan Rutin Kwarnas ~ 228 Tingkat Daerah (KWARDA) ~ 229 Pengurus Kwartir Daerah - 230 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarda ~ 231 Kegiatan Rutin Kwarda - 232 Tingkat Cabang (KWARCAB) ~ 232 Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) ~ 232 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarcab ~ 233 Kegiatan Rutin Kwarcab 234 Tingkat Kecamatan (KWARRAN) ~ 235 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarran ~ 236 Kegiatan Rutin Kwarran ~ 237 Gugus Depan (GUDEP) ~ 237 Ketentuan umum ~ 238 Gudep lengkap ~ 238 Gudep tidak lengkap ~ 239 Gudep luar biasa - 239 Struktur organisasi gugus depan ~ 239 Bab VIII. Daftar Istilah Kepramukaan ~ 243 Daftar Pustaka ~ 259 ix Daftar Isi Pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas) ~ 226 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarnas ~ 227 Kegiatan Rutin Kwarnas - 228 Tingkat Daerah (KWARDA) ~ 229 Pengurus Kwartir Daerah - 230 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarda ~ 231 Kegiatan Rutin Kwarda ~ 232 Tingkat Cabang (KWARCAB) ~ 232 Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) - 232 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarcab ~ 233 Kegiatan Rutin Kwarcab 234 Tingkat Kecamatan (KWARRAN) ~ 235 Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarran ~ 236 Kegiatan Rutin Kwarran ~ 237 Gugus Depan (GUDEP) - 237 Ketentuan umum ~ 238 Gudep lengkap ~ 238 Gudep tidak lengkap - 239 Gudep luar biasa ~ 239 Struktur organisasi gugus depan ~ 239 Bab VIII. Daftar Istilah Kepramukaan ~ 243 Daftar Pustaka ~ 259 ix Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sejarah Gerakan Pramuka Dan Hizbul Wathan SEBELUM memulai pembahasan tentang Pramuka dan Hizbul Wathan, ada baiknya jika terlebih dahulu dibahas mengenai Gerakan Kepanduan (Scout) secara umum. Hal ini untuk lebih memperjelas dan mempertegas akar sejarah Pramuka dan Hizbul Wathan secara tuntas. Bahwa Pramuka dan Hizbul Wathan memiliki akar sejarah yang panjang sejak Baden-Powell menyelenggarakan perkemahan pertama pada tahun 1907. Gerakan Kepanduan merupakan cikal bakal Pramuka dan Hizbul Wathan. Prinsip dan nilai dasar Gerakan Kepanduan- lah yang diadopsi dan disesuaikan oleh Pramuka dan Hizbul Wathan menjadi nilai-nilai dasar dari dua gerakan kepanduan ala Indonesia tersebut. Penyesuaian-penyesuaian tersebut pada akhirnya mampu memberikan sentuhan dan warna ke- Indonesia-an meski tetap dalam prinsip-prinsip dasar Gerakan Kepanduan secara internasional. Buku Pintar Pramuka Sejarah Gerakan Kepanduan Gerakan Kepanduan tidak bisa dilepaskan dari sosok Robert Baden- Powell. Dia adalah seorang tentara angkatan bersenjata Britania Raya yang berpangkat Letnan Jenderal. Baden-Powell dilahirkan di Paddingt on, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian Gambar 1: Sketsa Baden-Powell yang mengajar geometri diOxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden- Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.” Pada mulanya, Baden-Powell terinspirasi oleh keberhasilannya dalam mempertahankan Kota Mafeking di Afrika Selatan, waktu itu Baden-Powell harus bertempur bersama pasukannya menghadapi tentara Boer. Baden-Powell harus menerima kekalahan besar yang dialami pasukannya, dalam kondisi itulah maka muncul sebuah ide untuk membentuk sekelompok pemuda menjadi tentara sukarela. Kelompok pemuda ini dilatih dan digembleng untuk membantu militer dalam mempertahankan Kota. Beberapa tugas yang terkesan ringan akan tetapi penting dibebankan kepada kelompok pemuda ini, misalnya adalah mengantarkan Bab |. Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sejarah ... pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Tugas-tugas tersebut dilaksanakan dengan baik oleh kelompok pemuda tersebut dan pasukan militer Baden-Powell sanggup mempertahankan Kota Mafeking selama beberapa bulan. Keberhasilan yang diraih kelompok pemuda tersebut diapresiasi dan diberikan penghargaan berupa sebuah lencana. Gambar dalam lencana inilah yang dikemudian hari dijadikan sebagai logo Gerakan Pramuka Internasional. Selain sebuah penghargaan bagi kelompok pemuda tentara sukarela tersebut, Baden-Powell juga mendapat apresiasi yang cukup besar, Dia dianggap sebagai pahlawan. Dia menulis sebuah buku terlaris saat Gambar 2: ' A . ‘ LambangKepanduen | 2 yang berjudul Aids to Scouting, tahun 1899. Pada tahun 1906, Baden-Powell merancang sebuah rencana tentang sebuah Gerakan Pemuda, hal itu setelah dia mendapat kiriman sebuah buku berjudul The Birchbark Roll of The Woodcraft Indians dari Ernest Thompson Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada. Pertemuan dan diskusi dengan Seton mendorong Baden-Powell untuk menuliskan kembali bukunya dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrol. Buku tersebut direncanakan akan dijadikan buku petunjuk bagi para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda yang sedang dirancangnya. Buku Pintar Pramuka Ide Gerakan Pemuda tersebut kemudian terwujud di tahun 1907, dimana Baden-Powell mengadakan perkemahan kepanduan di kepulauan Brownsea, Inggris. Dalam melakukan aktifitasnya itu, Baden-Powell dibantu oleh William Alexander Smith yang tidak lain adalah pendiri Boy's Brigade di Inggris. Kegiatan perkemahan diikuti 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat dan berlangsung selama satu pekan. Dalam perkemahan tersebut, para pemuda diharuskan membentuk beberapa kelompok kecll dan menunjuk salah satu dasi mereka sebagai ketua kelompok. Metode pengorganisasian inilah yang menjadi kunci dari pelatihan kepemudaan yang dilaksanakannya. Metode ini dikenal sebagai metode sistem patrol. Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah perjalanan yang direncanakan oleh ATE Ee - ne Be : ™ Pearson untuk mempromosikan | |¢9R BoyS »*BP pemikirannya ke seluruh Inggris. ( A Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy — Scout Handbook). Saat itu Baden- Powell mengharapkan bukunya Gambar 3: dapat memberikan ide baru | Cover Buku ‘Scouting untuk beberapa __oraganisasi for Boys’ 4 ZB (Cul 34% @ 21:59 Bab |, Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sejarah ... pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka, Baden-Powell menyetujui dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.! Gerakan Kepanduan tidak hanya diminati oleh para laki- laki, para wanita pun menaruh minat yang sama besarnya. Adik Badel Powell, Agnes, mendirikan organisasi kepanduan untuk wanita dengan nama Girls Guides pada tahun 1912. Agnes mengembangkan kepanduan wanita yang kemudian dilanjutkan oleh istri Baden-Powell.? Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden- Powell semakin kesulitan membimbing mereka. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang Dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Baden-Powell kemudian menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922. Sekalipun Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell, tetapi dia banyak terinspirasi Frederick Russell Burnham, orang 1 Lihat htip:/hvwugkhwklaten.org!2008/08/sejarah-kepanduan-di- indonesia.html 2 Badiacul Muchlisin Asti dan Junaidi Abdul Munif. 105 Tokoh Penemu Dan Perintis Dunia, Pustaka Narasi, Yogyakarta, 2010. Hal 195-197. Buku Pintar Pramuka Amerika yang membantu Inggris di Afrika Selatan. Burnham banyak belajar teknik hidup di alam bebas dari ayahnya yang menjadi pastor di tempat penampungan orang Indian. Burnham yang sukses menghadapi beberapa perang pemberontakan Indian, lalu pergi ke Afrika Selatan dan berkenalan dengan Baden-Powell di Perang Boer. Dari Burnham-lah Baden-Powell menyusun berbagai ketrampilan-ketrampilan — dasar_ yang diperlukan seorang Boy Scout (Pandu). Perkembangan Gerakan Kepanduan Dunia Gerakan Kepanduan secara perlahan mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah Kerajaan Inggris dan Koloninya. Buku Scouting For Boys memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap kepopuleran Gerakan Kepanduan di Inggris dan Irlandia. Unit Gerakan Kepanduan diluar wilayah Kerajaan Inggris untuk pertama kalinya diakui keberadaannnya di Gilbraltar tepatnya pada tahun 1908. Setelah itu diikuti pembentukan unit lain di Malta. Sedangkan Kanada adalah Koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan Unit Gerakan Kepanduan, kemudian diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Chili ialah negara pertama di luar Inggris dan koloninya yang membentuk Gerakan Kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan ZB (Cul 34% @ 21:59 Bab |. Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sejarah ... putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki Unit Gerakan Kepanduan. Semenjak didirikan, Gerakan Kepanduan yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan Kepanduan menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan Gerakan Kepanduan. Keempat program tersebut ialah Pendidikan generasi muda usia dini, Usia remaja, Pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina. Seiring perkembangan Gerakan Kepanduan diseluruh dunia, koordinasi dan kerjasama antara satu unit kepanduan di satu Negara dengan Negara lain sangat dibutuhkan. Gayung bersambut ketika pada tahun 1920, berhasil diselenggarakan Jambore Dunia pertama di Olympia Hall, London. Berikut daftar pelaksanaan Jambore Dunia dari tahun 1920 hingga tahun 2003:* 3. Lihat hrip:heww, kwarcab-kotasolok.orglindex phpZoption=com_content Oview=articledid=71e-ltemid=75 Buku Pintar Pramuka Tabel Pelaksanaan Jambore Kepanduan Dunia [Famrbore ae | Carica | Tenarese ae a i 1920 _| Olympia Hall, London Inggris 1 1924 [Ermelunden, Copenhagen _ [Denmark Tl 1929 _| Arrow Park, Bikerhead Inggris 1V 1933 | Godollo, Budapest Hongeria Vv 1937_| Vogelenzang, Blomendaal | Belanda VI 1947 | Moisson Prancis VIL 1951_| Salz Kamergut Austria VU 1955 _ | Sutton Park, Sutton Coldfild Inggris IX 1959 _| Makiling Philipina XxX 1963 | Marathon Yunani XI 1967 | Idaho Amerika Serikat XI 1971_| Asagii Jepang Xill 1975 | Lillehammer Norwegia XIV . (dibatalkan) 1979 | Neishaboor Tran XV 1983 _| Kananaskis, Alberta Kanada XVI 1987 _| Cataract Scout Park Australia XVII 1991 Korea § XVII 1995, Belanda XIX 1999, Chili XX 2003, Thailand Sampai tahun 2005, terdapat lebih dari 28 juta anggota terdaftar kepanduan putra dan 10 juta anggota terdaftar kepanduan putri di seluruh dunia dari 216 negara dan teritori berbeda. Berikut adalah daftar 20 negara dengan keanggotaan Gerakan Kepanduan terbesar:* 4. Lihat hrip:/lid.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Kepanduan_Dunia 8 Bab |. Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sejarah ... Tabel Daftar 20 Negara Terbesar Keanggotaan Gerakan Kepanduan Tahun Berdiri Negara | Keanggotaan | Kepanduan Kepanduan Putra Putri oe 9,500,000 1910 1912 Serikat Indonesia___| 8,100,000 1912 1912 India [3,700,000 1909 1911 Filipina 2,600,000 1910 1918 [Thailand | 1,400,000 1911 1957__| Bricania Raya | 1 1909 1928 Pakistan 1911 Kenya 420,000 1910 1920 Korea 280,000 1922 1946 Kanada 260,000 1908 1910 Jerman | 260,000 1910 1912 lepang 240,000 1913 1919 Talia | 210,000 1912 1912 Nigeria 160,000 1915 1919 Polandia 160,000 1910 1910 Perancis [150,000 1910 1911 Belgia | 150,000 1911 1915 Hong Kong | _ 150,000 1914 1916 Gerakan Kepanduan di Indonesia Sebagai Negara jajahan, organisasi Gerakan Kepanduan di Indonesia tidak lepas dari pengaruh Negara penjajah yakni Belanda. Pertama kali dimulai dengan berdirinya cabang “Nederlandse Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916, Gerakan Kepanduan inilah yang kemudian 9 Buku Pintar Pramuka menginspirasi Gerakan Kepanduan “lokal” Bangsa Indonesia yang diprakarsai langsung oleh putra-putra terbaik bangsa. Beberapa organisasi Gerakan Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia berhasil didirikan, Gerakan Kepanduan pertama adalah “Javaanse Padvinders Organisatie” (JPO).? Gerakan Kepanduan ini berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916, Kemudian berturut- turut muncul Gerakan Kepanduan lain sejalan dengan arah dan semangat pergerakan nasional. Muncullah kemudian “Padvinder Muhammadiyah” yang didirikan pada tahun 1918 oleh K.H Ahmad Dahlan yang pada 1920 berganti nama menjadi “Hizbul Wathan” (HW). Kemudian ada “Nationale Padvinderij” yang didirikan oleh Budi Utomo, “Syarikat Islam” mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” yang kemudian diganti menjadi “Syarikat Islam Afdeling Pandu’ dan lebih dikenal dengan SIAP. Selain itu juga Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPI) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Dinamika pergerakan nasional membawa serta kemunculan Gerakan Kepanduan di masing-masing organisasi ketika itu, baik itu yang berupa organisasi keagamaan, sosial, maupun kebangsaan. Sebut saja Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesulranan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK), dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Dari 5 Parakitri Tahi Simbolon. Menjadi Indonesia, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2006. Hal 677. 10 Bab |. Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sefarah ... unsur organ keagamaan muncul Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, (HW), Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). Berangkat kemunculan berbagai organisasi kepanduan tersebut maka Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menggulirkan ide jambore untuk semua organisasi kepanduan di Indonesia. Rencana_tersebut terealisasi pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta dengan nama “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” (PERKINDO). Bergantinya era penjajahan dari Belanda ke Jepang membawa perubahan tersendiri bagi perkembangan Gerakan Kepanduan di Indonesia. Jikasebelumnya Belandamemberikan ruang gerak bagi kegiatan kepanduan, maka di era penjajahan Jepang Gerakan Kepanduan dilarang. Organisasi Gerakan Kepanduan mendapat tekanan dan dilarang beraktifitas. Akan tetapi hal itu tidak menyulutkan semangat para penggerak Gerakan Kepanduan untuk tetap menghidupkan semangat kepanduan. Hal itu diwujudkan dalam perencanaan menggelar PERKINDO II. Kemerdekaan Bangsa Indonesi 17 Agustus 1946 memberikan dampak positif bagi ide mempersatukan seluruh Gerakan Kepanduan di Indonesia. Penghujung akhir tahun 1945, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia sebagai hasil dari Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta. Kongres i1 Buku Pintar Pramuka tersebut merupakan realisasi ide mempersatukan Gerakan Kepanduan yang dilakukan oleh beberapa tokoh kepanduan dalam sebuah perkumpulan di Yogyakarta beberapa saat pasca pernyataan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, Pemerintah kemudian menetapkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu- satunya organisasi kepanduan, hal ini ditetapkan melalui keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No 93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. Pandu Rakyat Indonesia mengalami ujian pada era agresi militer Belanda sekitar tahun 1948. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,, Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepanduan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. 12 Bab |. Gerakan Kepanduan (Scout): Akar Sejarah Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab, tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia. Akan tetapi, hal kondisi yang demikian justru mendorong wakil-wakil organisasi_ kepanduan untuk mengadakan konfersensi di Jakarta, dan tepat pada hari itu, yakni tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia. IPINDO merupakan federasi_ bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.® Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10, IPINDO menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. IPINDO sebagai wadah pelaksana 6 Abdul Gafar Pringgodigdo dan Hassan Shadily. Ensiklopedi Umum, Kanisius, Yogyakarta, 1973. Hal 548-549. 13 2 Buku Pintar Pramuka kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepanduan di Indonesia. 14 1sfe] | Pramuka Sejarah Pramuka GERAKAN Pramuka lahir pada tahun 1961, peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa- sisa Lord Baden-Powellisme (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi Buku Pintar Pramuka kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri ‘Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pe Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri br i | atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, = Prof, Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasat Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu:! 1 Lihat hrep:/fid. wikipedia. orglwiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia 16 Bab I. Pramuka Pidato — Presiden/Mandataris = MPRS — dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak- anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada = masyarakat_ yang didahului_ dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan 47 Buku Pintar Pramuka kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.Demikian perjalanan kepanduan di Indonesia, sehingga dengan adanya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, maka semua pandu - pandu di Indonesia (“Padvinder Muhammadiyah” yang didirikan pada tahun 1918 oleh KH Ahmad Dahlan yang pada 1920 berganti nama menjadi “Hizbul Wathan” (HW); “Nationale Padvinderij” yang didirikan oleh Budi Utomo; “Syarikat Islam” mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij” yang kemudian diganti menjadi “Syarikat Islam Afdeling Pandu” dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia dan lain-lain) melebur menjadi satu dengan nama PRAMUKA (Praja Muda Karana). Gerakan Pramuka Pramuka atau Praja Muda Karana adalah proses pendidikan di luar linglangan selolah dan-di lnar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, schat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka defgan prinsip dasar keptamukaan dan metode kepramulaan yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kegiatan pramuka memiliki dua nilai, yakni nilai formal atau nilai pendidikannya atau pembentukan karakter serta nilai 18 Bab Il. Pramuka materiil atau nilai kegunaan praktisnya. Sementara itu nilai kepramukaan bagi peserta didik adalah sebagai permainan atau games yang menarik, menyenangkan dan menantang. Selain itu, bagi pembina pramuka atau anggota dewasa pramuka bernilsi: pengabdian’ aca kearys: baled. Dan: bagi’ masyarakar, Negara dan bangsa pramuka bernilai sebagai alat pembinaan dan pengembangan generasi muda. Gerakan pramuka merupaken péletigkap pendidikan sekolah dan pendidikan dalam keluarga. Kepramukaan mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua lingkungan pendidikan. Kepramukaan mengembangkan _ pengetahuan, minat serta bakat yang dimiliki peserta didik. Kepramukaan sebagai proses pendidikan sepanjang hayat, menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuan. Kegiatan harus dirasakan oleh peserta didik sebagai suatu. yang menyenangkan, menarik, menantang dan tidak menjemukan, sehingga para peserta didik akan berkembang kemantapan mental, fisik, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, rasa sosial, spiritual dan emosional. Gerakan pramuka bersifat nasional yang ditujukan penyelenggaraannya untuk kepentingan bangsa dan Negara. Sifat lainnya adalah internasional yang ditujukan untuk memupuk rasa persaudaraan antar sesama pramuka (pandu) di dunia dengan sasaran akhir tercipta perdamaian dunia. Selain 19 Buku Pintar Pramuka itu harus pula terpenuhi sifat universal dimana penggunaan prinsip dasar dan metode yang secara umum sama digunakan oleh seluruh organisasi kepanduan di dunia. Prinsip Dasar, Metode, dan Kode Kehormatan Pramuka? Gerakan Pramuka sebagai organisasi_ kepanduan dilengkapi dengan prinsip dasar dan metode-metode yang dijadikan landasan dalam beraktifitas. Prinsip dasar kepramukaan dapat dilihat sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta_ didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Prinsip dasar kepramukaan adalah: 1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesame hidup dan alam seisinya 3. Peduli terhadap diri sendiri 4, Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka 2 Lihat brip:/hvwu pramukanet.org/index. phpZoption=com_contentétask=vi ewcrid=86E-Ttemid=110 20 Bab I. Pramuka Pada hakikatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti: i. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangan-Nya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, _ serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memeliharadan menciptakan kondisi yang lebih baik. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk Jain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia. Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Metode kepramukaan adalah suatu cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi_ aspek 21 Buku Pintar Pramuka mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu Metode /ketentuan khusus yang kita sebut Metode Kepramukaan. Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan harus dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Setiap unsur pada Metode Kepramukaan merupakan sub sistem tersendiri yang memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara bersama- sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan. Metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui:? 1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut darma merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan. Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan. Satya Pramuka juga digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya dan dipakai sebagai titik tolak memasuki proses Pendidikan Kepramukaan guna 3. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Cabang. Bahan Serahan Kursus Mahir Dasar, Hal 17-21. 22 Bab Il. Pramuka mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sedangkan DarmaPramukaadalahalat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia, selain iru juga merupakan upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong agar anggotanya menemukan, menghayati, serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota dalam masyarakat tersebut. Sebagai landasan gerak bagi Gerakan Pramuka, Darma Pramuka berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan Pendidikan Kepramukaan yang kegiatannya mendorong peserta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong. Darma Pramuka dapat pula disamakan dengan Kode Etik bagi organisasi dan Anggota Gerakan Pramuka yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral dasar yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lainnya yang mengatur hak dan kewajiban anggotanya, pembagian tanggung jawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota. Belajar sambil melakukan. Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan praktiksecara praktis pada setiap kegiatan kepramukaan dalam bentuk pendidikan keterampilan dan berbagai pengalaman yang 23 B ..i{ul 33% @ 22 Buku Pintar Pramuka bermanfaat bagi anggota muda. Mengarahkan perhatian anggota muda untuk selalu berbuat hal-hal nyata, ketangkasan agar timbulnya keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacu agar berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan, bik di dalam Gerakan Pramuka maupon di dalam lingkungan kemasyarakatan merupakan tujuan dari belajar sambil melakukan. 3. Sistem beregu. Sistem beregu dilaksanakan agar anggota mudanya memperoleh kesempatan belajar_ memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, berorganisasi, memikul tanggung jawab serta bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan. Anggota muda yang dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh anggota muda itu sendiri, dan satuan gerak tersebut merupakan wadah kerukunan di antara mereka. 4, Kegiatan di alam terbuka yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda. Kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan rekreasi yang edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan, dan tidak jarang diikuti dengan kegiatan yang menarik dan menantang terutama bagi kaum muda agar bersedia dan mau bergabung dalam Gerakan Pramuka, serta bagi anggota Pramuka agar tetap terpikat, mengikuti serta mengembangkan kegiatan kepramukaan. 24 Bab Il. Pramuka Biasanya kegiatan di alam terbuka dapat memberikan pengalaman dengan adanya rasa saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, serta mengembangkan suatu rasa tanggung jawab akan masa depan dengan menghormati keseimbangan alam untuk tetap menjaga serta menanamkan pada anggota muda bahwa menjaga lingkungan adalah hal yang utama yang harus ditaati dan dikenali sebagai aturan dasar dalam setiap kegiatan yang selaras dengan alam. Mengembangkan kemampuan untuk meng-hadapi dan mengatasi tantangan, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan, serta membina kerjasama dan rasa memiliki. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan. Anggota dewasa berfungsi sebagai perencana-an, organisator, pelaksanaan, pengendalian, pengawas dan penilai, Adapun Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan. Anggota muda yang dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud, diharap dapat melakukan konsultasi dengan anggota dewasa. Pada waktu pelaksanaan kegiatan tersebut, anggota dewasa diharapkan dapat memberikan pembinaan dan pendampingan. Dikarenakan anggota dewasa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan kepramukaan oleh anggota muda. 25 Buku Pintar Pramuka 6. 26 Sistem tanda kecakapan. Tanda kecakapan merupakan bukti yang diberikan kepada Pramuka yang telah menghayati dan mengamalkan nilai- nilai kepramukaan serta telah memiliki keterampilan tertentu. Sistem tanda kecakapan ini bertujuan mendorong dan merangsang para Pramuka agar secara bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta_ memiliki berbagai keterampilan tertentu. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri. Sistem Satuan Terpisah diterapkan dengan memisahkan satuan Pramuka Putri dan Putra. Satuan Pramuka Putri dibina oleh Pembina Putri, sedangkan satuan Pramuka Putra dibina oleh Pembina Putra. Tidak dibenarkan Pramuka Putra dibina oleh Pembina Putri, atau sebaliknya, kecuali pada Perindukan Siaga. Jika sistem ini diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin serta dijaga agar tempat perkemahan putri dan putra terpisah, perkemahan putri dipimpin oleh Pembina putri atau sebaliknya. Kiasan dasar. Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsure terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai 3B Lal 33% @ 22 Bab Il. Pramuka dengan usia dan perkembangan yang mendorong kreativitas dan keikut-sertaan peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar yang menarik, menantang dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondi: dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan anggota muda. Kiasan dasar sendiri disusun dan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman. Prinsip dasar dan metode kepramukaan, seperti yang disebutkan sebelumnya, harus dilaksanakan secara terkait dengan kode kehormatan pramuka. Kode kehormatan pramuka sendiri terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut darma. Baik satya maupun darma merupakan satu unsur dari metode kepramukaan dan alat pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan. Kode kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah: 1. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan. 2. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji. 3. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, 27 Buku Pintar Pramuka emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya. Kode kehormatan pramuka dalam bentuk ketentuan moral yang disebut darma adalah: 1, 28 Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong-royong. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggung-jawab dan penentuan putusan. Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka dalam hidup dan kehidupan berorganisasi. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya. Bab Il. Pramuka Keanggotaan, Motto, dan Kiasan Dasar Kepramukaan* Keanggotaan pramuka dibagi menjadi dua bagian besar, yakni anggota muda atau peserta didik dan anggota dewasa. Anggota muda atau peserta didik terdiri atas: 1. Siaga, usia 7-10 tahun. Memiliki tiga tingkat Syarat Kecakapan Umum (SKU) yaitu: Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata. 2. Penggalang, usia 11-15 tahun. Memiliki tiga tingkat SKU yaitu: Penggalang Ramu, Penggalan Rakit, dan Penggalang Terap. 3. Penegak, usia 16-20 tahun. Memiliki dua tingkat SKU yaitu: Penegak Bantara dan Penegak Laksana 4, Pandega, usia 21-25 tahun. Memiliki satu tingkat SKU yaitu Pandega. Adapun anggota dewasa terdiri atas: 1. Pembina pramuka 2. Pelatih pembina pramuka 3. Pembina pramuka professional 4, Pamong satuan karya pramuka (SAKA) 5. Insruktur SAKA 6. Pimpinan SAKA . _Andalan (nasional, daerah, cabang, ranting) pramuka 8. Anggota majelis pembimbing atau MABI (nasional, daerah, cabang, ranting, gugus depan) pramuka 4 Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Cabang, /dem, Hal 17-32. 29 Buku Pintar Pramuka Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota gerakan pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka. Motto Gerakan Pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN*. Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain : 1. Menanamkan rasa percaya diri. 2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara. 3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka. . Rasa bangga sebagai Pramuka. 5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya. Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari. Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis. Ambalan), di samping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing. Sementara itu, kiasan dasar digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan keikut-sertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda dan anggota dewasa 30 Bab Il. Pramuka muda. Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman. Satya dan Darma Pramuka Satya dan Darma di masing-masing tingkatan keanggotaan pramuka berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kematangan dan aktivitas masing-masing tingkatan sesuai dengan usia. Untuk tingkat Siaga, Satya terwujud dalam Dwi Satya, sedangkan Darma dalam Dwi Darma. Dwi Satya berbunyi: “Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh- sungguh: (1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengikuti tata karma keluarga; (2) Setiap hari berbuat baik”. Sedangkan Dwi Darma berbunyi: 1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya 2. — Siaga berani dan tidak putus asa Satya dan Darma di tingkat penggalang, penegak dan pandega adalah Tri Satya dan dasa Darma. Jika dianalogikan, maka Tri Satya adalah sebuah visi sedangkan Dasa Darma adalah misi. Tri Satya merupakan janji (ikrar) yang diresapi dalam hati, dan keyakinan yang ada dalam batin setiap insan pramuka. Dasa Darma adalah perwujudan konkret dalam tingkah laku dari janji-janji yang sudah terucap serta penekanan 31 Buku Pintar Pramuka tethadap apa yang tampaledalam lahiriah. Oleh karena itu, dua hal tersebut tidaklah bisa dipisahkan. Dengan kata lain, Dasa Darma merupakan ketentuan pengamalan Tri Satya. Bunyi’ Ti Satya adalah sebagai berikaut: 1, “Demi Kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sangguh: 2. Menjalankan kewajibanku tethadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila. 3. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. Menepati Dasa Darma.” Dasa Darma adalah sebagai berikut: Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia Patriot yang sopan dan kesatria Patuh dan suka bermusyawarah Rela menolong dan tabah Rajin, terampil, dan gembira Hemat, cermat, dan bersahaja Disiplin, berani, dan setia Bertanggung jawab dan dapat dipercaya BMS AS Mark pee S Suci dan pikiran, perkataan, dan perbuatan Dalam tabel berikut dijelaskan penjelasan serta aplikasi dari masing-masing Darma diatas:° 5. Disarikan dari hitp://wwupramukanet.org/index, phptoption=com_content dtask-viewSid=391 bltemid=110 32 Bab I. Pramuka Tabel Dasa Darma, Ringkasan, dan Aplikasinya Mengerjakan yang utama dan Penguatan unsur keiman- sekitar dan menjaga kelestarian- nya, Hal ini bertujuan agar alam sekitar dapat terus memberikan manfaat berkelanjuran sampai dengan generasi berikut- nya. Cin memberikan pemahaman agar pramuka memiliki satu kesattan dengan sesame, tidak membeda- bedakan antaramanusia satu dengan yang lain dalam koridor kerentuan moral yang ada. Dar- ma ini merupakan perwujudan pancasila sila kedua, secara sih sesama manusia kepada | meninggalkan yang tercela se-| an dan ketakwaan anggota Tuhan —_| suai dengan petunjuk dan per-| _pramuka Yang | intah ‘Tuhan Yang Maha Esa.|*Mendorong dipratikkan- Maha esa | Bangsa Indonesia adalah bang-| nya perintah-perincah kei- sa yang ber-Ketuhanan, olch| manan, seperti jujur, patuh, karena itu, acuan bagi Bangsa| setia, dan tabah Indonesia dalam menjalankan |* Menuntun anak melaksan- kehidupan berbangsa aturan| akan ibadah Tuhan Yang Maha Esa, Darma| e Menyelenggarakan hari ini merupakan perwujudan| hari besar keagamaan Pancasila sila pertama, Menghormati orang be- agama lain dan kewajiban orang menjalankan agama sesuiai ketentuan agamanya masing-masing. *Menghormati orang «ua, dll, Cinta |Tuhan Yang Maha Esa men-|*Membawa pramuka ke alam dan | ciptakan alam scisinya,| alam bebas agar menge- kasih | rermasuk manusia. Maka su-| tahui berbagai jenis tum- sayang {dah menjadi keharusan bagi] buhan, hewan, dan alam sesama | pramuka untuk melimpahkan| sekitar manusia | cinta kasihnya kepada alam|e Mendorong dipraktikkan- ny sikap-sikap cinta kasih seperti tidak mementing- kan diri sendiri, menghar- gai orang lain, membantu orang lain, dsb. Aktivitas keseharian yang sering terjalin mendorong rasa cinta kasih sehingga tethindar dari rasa benci, marah, iri, dengki, dan sifar-sifar tercela lainnya 33 Buku Pintar Pramuka Pa- Sebagai warga Negara, maka]eMenghormati __simbol- triot yang | pramuka adalah putra terbaik| simbol Negara Indonesia, sopandan |bangsa yang siap dan setia| seperti lambing, bendera kesatria | membela tanah airnya. Keha-| dan lagu kebangsaan lusan dan kesopanan yang ada | ¢ Mengenal nilai-nilai luhur pada dirinya tidak boleh men-| bangsa ghalangi sikap kesatria yang|*Mengenal seni, adat is- gagah berani membela bangsa| tiadat, budaya, dan suku dan Negara. Darma ini meru-| bangsa Indonesia pakan perwujudan pancasila)®Mengutamakan —_kepent- sila ketiga, ingan bangsa dan Negara daripada _kepentingan pribadi atau golongan Patuh Patuh merupakan wujud kon-|*Membiasakan diri_me- dan suka |sistensi tethadap kesepakatan| nepati janji, memaruhi bermusya-|dan aturan dalam kehidupan| aturan yang berlaku baik warah —_|berbangsa dan bernegara. Se-| itu dalam kelompok, or- dangkan musyawarah adalah| ganisasi, masyarakat atau- sikap utama seorang democrat| pun bernegara untuk menghormati pendapat|e Belajar mendengar dan orang lain. Orang yang suka] menghargai —_pendapat bermusyawarah terhindar dari] orang lain sikap arogan, otoriter, dan ke-|eMembiasakan iti untuk cenderungan semaunyasendiri.| merumuskan kesepakatan Darma ini merupakan perwu-| dengan memperhatikan judan pancasila sila keempat. | kepentingan orang banyak Rela Rela menolong merupakan | Membiasakan diti_meno- menolong | perbuatan yang jauh dari per-| long sesama tanpa diminta dan tabah | hicungan untung rugi. Keilthla-|eMembantu menycberang san adalah kunci dari darma ini, bahwa menolong sesama harus dilandasi__keikhlasan. Ketabahan menunjukkan ker- angguhan dan kegigihan dalam menghadapi ujian yang sedang, dijalani. Darma ini merupakan perwujudan pancasila sila ke- lima. jalan bagi yang membu- tuhkan bantuan ¢Memberi tempat terlebih dahulu kepada wanita, orang tua, dan anak-anak *Membiasakan secara ber- tahap mengatasi masalah- masalah keseharian di ru- mah dan masyarakat 34 Bab I. Pramuka Rajin, | Manusia diciptakan dengan |*Membaca buku, berlatih terampil, |kelebihan akal budinya, oleh| membuat karya tulis, dis- dan gem- | karena itu maka sudah menjadi| kusi-diskusi ilmiah, me: bira kewajiban bagi manusia un-| golah pikiran dan meng tuk mengembangkan dirinya.| mukakan pendapat Pramuka dituntut untuk rajin|*Membiasakan untuk me- belajar dalam proses pengem-| nyusun jadwal kegiatan bangan dirinya. Mengembang-| _harian kan keterampilan diri agar bisa | Mengasah jenis keahlian hidup di atas kakinya sendiri,| dan keterampilan tertentu lalu berupaya menjaga| _scbagai bekal bekerja kegembiraan dalam aktivitas-|*Berlatih secara__terus- nya sebagai wujud syukur atas) ™enerus dalam —_upaya karunia Tuhan Yang Maha diri dan Bea i ce eMelaksanaken tiger dec aiknya s dan bergembira dalam menjalankan tugas dan aktivitas keseharian Hemat, |Hemat merupakan wujud |e Men; waktu dene cermat, |ketepatan dalam penggunaan| gan tepat ke sekolah dan ber- | sesuatu. Cermat adalah kete-|¢Menggunakan sesuatu se- sahaja|litian dan kehati-hatian da-| cara tepat dan tidak ber lam menjalankan tugas atau} lebihan, misalnya adalah melakukan sesuatu. Sedangkan | pemakaian listrik, air, dsb. bersahaja kesederhanaan dalam | ¢ Bekerja berdasarkan man- menjalani semua aktiviras. faat dan terencana © Menggunakan pakaian se- cara sedethana dan sepan- tasnya sesuai dengan kebu- | tuhan yang ada Disiplin, |Disiplin adalah kemampuan | * Mendorong sikap pengen- berani, | diri untuk mengendalikan diri| dalian diri dan patuh pada dan setia | dan patuh pada ketentuan yang| acuran ada. Berani adalah sikap men- tal untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suaru. masalah arau tantangan. Sedangkan se- tia adalah ketetapan pada satu pendirian atau pilihan. #Belajar untuk me nyataan, bukti dan kebe- naran suatu keterangan *Mendorong anak didik untuk patuh ras dasar keyakinan dan pertimban- gan tertentu 35 Buku Pintar Pramuka Bertang- gung jawab dan dapat dipercaya Pramuka itu bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah diperbuatnya. Rasa tanggung jawab tersebut men- imbulkan kepercayaan orang lain terhadap_ pribadi-pribadi dalam pramuka. © Mendorong anak didik untuk berani berkata ju- jur meski itu pahit dan bertentangan dengan ke- pentingan pribadi @ Apabila ditugaskan untuk melaksanakan — sesuatu, maka pramuka dapat di- percaya dan tidak akan berbuat yang tidak baik ‘meskipun tidak ada orang yang mengawasinya Suci dalam pikiran, per- kataan, dan per- buatan Pikiran, perkataan, dan perbua- tan yang suci akan menimbul- kan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa pramuka sehingga pramuka itu men- emukan dirinya sesuai dengan tujuan gerakan pramuka, di- antaranya: “.... menjadi ma- nusia yang berkepribadian dan berwatak Iuhur, tinggi metal- moral budi pekerti dan kuat kkinan beragamanya...” © Mendorong anak didik untuk selalu berpikiran yang baik, tidak ber- prasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap- sikap tercela dan selalu menghargai_pemikir pemikiran orang lain, sehingga saling harga menghar; na_-ma- nusia dalam kehidupan sehari-hari Selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri terhadap ucapannya dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menim- bulkan_ ketidakpercayaan orang lain LAMBANG GERAKAN PRAMUKA Lambang Gerakan Pramuka organisasi Gerakan Pramuka yang 36 adalah tanda_pengenal ersifat tetap. Lambang Bab I. Pramuka ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka. Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 tahun 1961. Bentuk Lambang Gerakan Pramuka berbentuk Silluete (bayangan) Tunas Kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam Keputusan Kwarnas No. 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka. Arti kiasan Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut: 1, Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa). 2. Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet. 37 Buku Pintar Pramuka 3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun 4, Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi. 5. Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat. 6. Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama. 7. Lambang keris melambangkan senjata tradisional Jawa Tengah 8. Lambang 10 api yang berkobar melambangkan dasadarma 9. Padi dan kapas melambangkan kesuburan dibidang pangan dan sandang 10. Kode daerah melambangkan daerah kota daerah 11. Nama kabupaten melambangkan kota cabang 12. Bintang melambangakan 5 sila pancasila Penggunaan Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir/Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi. Gerakan Pramuka. Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka. 38 Bab I. Pramuka Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktikkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa Pancasila. Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Adapun yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti Juhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. 39 Buku Pintar Pramuka TINGKATAN PRAMUKA Siaga Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Kode kehormatan Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama discbut Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah: Dwi Satya Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh + menjalankan kewajibanku tethadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga * — setiap hari berbuat kebajikan Dwi Darma * — Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya * — Siaga berani dan tidak putus asa Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam 40 Bab I. Pramuka bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya. Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung. Setiap 4 Barung dihimpun dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah, barung Hijau dil. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi. Syarat Kecakapan Umum Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu: * Mula ¢ Bantu * Tata 41 Buku Pintar Pramuka TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang). Syarat Kecakapan Khusus Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sckeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah. Pembina Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda. Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik. Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik. Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginab. 42 Bab Il. Pramuka Penggalang Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 10-15 tahun. Tingkatan dalam Penggalang Penggalang memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya, yaitu : * Ramu ¢ Rakit + Terap + Penggalang Garuda Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK Sistem Kelompok Satuan Terpisah Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/ putri, terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau Pratami (untuk putri). Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari 43 Buku Pintar Pramuka nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati. Kode Kehormatan Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Berikut isi Trisatya Penggalang: TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh: + Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila * — Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diti membangun masyarakat + Menepati Dasa Dharma Dasa Dharma adalah sepuluh janji seorang pramuka DASA DHARMA * Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa * — Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia * Patriot yang sopan dan kesatria ¢ Patuh dan suka bermusyawarah * Rela menolong dan tabah * — Rajin, terampil, dan gembira * — Hemat cermat dan bersahaja 44 Bab I. Pramuka ¢ Disiplin, berani dan setia * Bertanggung jawab dan dapat dipercaya * — Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan Kegiatan Pramuka Penggalang Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugus depan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LEI, daerah (LT-IV), nasional (LT-V). Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugus depan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu. Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya. Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi atau 45 Buku Pintar Pramuka 46 titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja janan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang. Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugus depan yang berada dalam satu kwartir ranting atau kwartir cabang maupun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya. Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugus depan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya. Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam _ bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris- berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya. Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya. Bab Ul. Pramuka i. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang. j. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang. Pramuka Penegak Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun. Tingkatan dalam Pramuka Penegak Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu : * Penegak Bantara * Penegak Laksana * — penegak Pandega Satuan Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi_yang lengkap misal: Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan “Srikandi” (Ambalan Putri). 47 Buku Pintar Pramuka Kode Kehormatan Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya (janji) dan Ketentuan Moral (Dharma) Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan ‘TTrisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak: Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh * — menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, * menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, + menepati Dasa Darma. Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak: DASA DHARMA * Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa * Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia * — Patriot yang sopan dan kesatria ¢ rela menolong dan tabah * — patuh dan suka bermusyawarah ¢ — Rajin, terampil dan gembira * Hemat cermat dan bersahaja * Disiplin, berani dan setia * Bertanggung jawab dan dapat dipercaya * — Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan 48 Bab Il. Pramuka Kegiatan-kegiatan Penegak Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak: a. Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing- masing Ambalan) Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA) Raimuna (Rover Moot) poor Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp) f, Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya) g Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI) Tata Cara Upacara Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya (berbanjar) Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing- masing juga dapat bergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya. Kegiatan Pramuka Dalam Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan yang sesuai dengan PDK dan 49 Buku Pintar Pramuka MK adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional. Estafet Tunas Kelapa ETK, adalah kirab Pramuka secara estafet dengan membawa obor, Bendera Merah Putih dan Panji Kepramukaan yang dilaksanakan oleh Kwartir Daerah dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Pramuka. Estafet dimulai dari beberapa titik pemberangkatan dan berakhir di arena Upacara HUT tingkat Daerah. Petugas ETK biasanya dari Pramuka Penggalang, Pramuka penegak dan Pramuka Pandega. Perkemahan dan/atau upacara Hari Ulang Tahun Pramuka. Kegiatan Pramuka Siaga Selain kegiatan latihan rutin, Pramuka Siaga mempunyai kegiatan yairu Pesta Siaga. Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk: Permainan Bersama (kegiatan keterampilan 50 Bab I. Pramuka kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari). Kegiatan Pramuka Penggalang * — Jambore Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Jambore Regional dan Jambore se-Dunia. * — Lomba Tingkat Lomba Tingkat (LT) adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkatdilaksanakan dalam. bentuk perkemahan. Lomba tingkat terdiri atas: LT-I (tingkat gugus depan), LT-II (tingkat Kwartir Ranting), LI-III (tingkat Kwartir Cabang), LT-IV (tingkat Kwartir Daerah) dan LT-V (tingkat Kwartir Nasional). * — Perkemahan Bhakti Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan pembangunan. 51 Buku Pintar Pramuka 52 Dianpinru Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Perkemahan Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (dari Penggalang Ramuke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap), Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya. perkemahan juga merupakan gerakan penghibur dan pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal dunia luar. selain itu perkemahan juga dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah yang sering disebut HIZBUL WATHAN. Forum Penggalang Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah Bab Ul. Pramuka secara bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan datang. Penjelajahan Penjelajahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival. Kegiatan Pramuka Penegak-Pandega Raimuna Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen Waropen-papua, yang berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama. Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada tahun 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan diluar “kebiasaan” , Raimuna Nasional VIII diadakan di ‘Taman Candi Prambanan- Yogyakarta, biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di BUPERTA WILADATIKA — Clbubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional yang 53 Buku Pintar Pramuka 54 akan datang (Raimuna Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali di BUPER WILADATIKA — Cibubur-Jakarta Timur . Gladian Pimpinan Satuan Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.kwatir daerah suk ,kwatir nasional.............+++ Perkemahan Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya. Perkemahan Wirakarya Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi Bab Ul. Pramuka dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu. Perkemahan Bhakti Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat. PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka) Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka. Pengembaraan Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival. 55 Buku Pintar Pramuka 56 Latihan Pengembangan Kepemimpinan Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka. PPDK Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien. Kursus Instrukeur Muda Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana. Penataran, Seminar dan Lokakarya Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji Bab Il. Pramuka suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka. Sidang Paripurna Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir. Musppanitera Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya. Ulang Janji Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang. janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka. 57 Buku Pintar Pramuka Kegiatan Pramuka Dewasa Pramuka Dewasa adalah Pembantu Pembina, Pembina, Intruktur, Andalan dan anggota Majlis Pembimbing. Kegiatannya antara lain: . Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) si Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML) . Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD) . Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL) + Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas) * — Ulang Janji Berkemah Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah. 58 Bab I. Pramuka Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi Iuar ruangan lainnya, seperti_mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung. Berkemah dalam Kepramukaan Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka. hal: Tujuan Perkemahan Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan. Macam Perkemahan Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu: Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga 59 Buku Pintar Pramuka 60 Perkemahan Sabru Malam Minggu (Persami) Perkemahan lebih dari tiga hari Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu: Perkemahan Menetap Perkemahan Safari (Berpindah-pindah) Ditinjau dari Tujuannya, yaitu: Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW) Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain- lain Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT) Kemah Rekreasi Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia). Kemah Riset/Penelitian Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu: Perkemahan satu regu/sangga Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/ Regional/Dunia. Bab Il. Pramuka Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu: Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung Dekat dengan sumber ait ‘Terjamin keamanannya Tidak terlalu dekat dan tidak cerlalu jauh dari kampung dan jalan raya Tidak cerlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan Memiliki pemandangan menarik Tata Cara Berkemah yang Baik Jadi anggota Pramukka tapi tidak pernah berkemah rasanya tidaklah lengkap, karena penerapan metode pendidikan Kepramukaan salah satunya melalui kegiatan berkemah. ‘Tujuan dan salah satu upaya penerapan saran kegiatan tentunya Anda sudah mengenal betul. Namun demikian banyak yang kurang memahami bagaimana tata-cara berkemah yang baik. Adakalanya bahkan memiliki risiko tinggi. Nah, bagaimana berkemah yang benar ? Untuk suatu perkemahan yang baik, tahap yang harus ditempuh adalah : a. Persiapan 1) Penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya. 2) Pengadaan peralatan, peninjauan lokasi. 3) Pemberitahuan dan perijinan. (Ijin Ortu dan Keamanan setempat) 61 Buku Pintar Pramuka 4) Pembentukan Panitia. 5) Membuatjadwalkegiatan/acaradanmempersiapkan acara pengganti bila situasi dan kondisi cuaca berubah-ubah. 6) Memantapkan kesiapan mental, fisik dan ketrampilan. Pelaksanaan Kegiatan hendaknya sesuai rencana, dilaksanakan menurut perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan, serta faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan. Penyelesaian Pembongkaran tenda-tenda, kebersihan lingkungan dan pengecekan barang harus dilaksanakan secara tertib. Mencari Air Bagi seorang pengembara atau penjelajah, seperti Pramuka yang sedang melakukan kegiatan penjelajahan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan. Caranya adalah sebagai berikut : Bernapas melalui hidung secara teratur. Mengurangi berbicara. Mengurangi gerak yang berlebihan Banyak istirahat Tidak merokok dan minum minuman berakohol Bab Il. Pramuka Berteduh di tempat yang rindang Tidak makan makanan kering ataupun berlendir Air yang langsung dapat diminum : Tampungan air hujan. Air dari dalam tanaman. Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu : Air yang tergenang Air dari sungai Air dari menggali tanah atau pasir Beberapa cara untuk mendapatkan air : Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar- akaran, pakis, kaktus, kelapa. Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih. Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum. Tanah batu ¢ Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air. * Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori. * Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah. Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah. 63 Buku Pintar Pramuka 5. Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air. Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat. Cara Penyulingan : 1. Carilah pohon yang sehat dan bersih, Ialu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saj. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum. 2. Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah schingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupiseluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air. Tanda Kecakapan Umum (TKU) TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing. 64 Bab I. Pramuka Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya. Bentuk, tingkatan, dan pemakaian Pramuka Siaga Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar “bunga kelapa” berwarna putih. TKU Pramuka Siaga terdiri atas: * TKU Siaga mula (satu susun) * TKU Siaga bantu (dua susun) ¢ — TKU Siaga tata (tiga susun). TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri. Pramuka Penggalang Berbentuk seperti huruf“V” berwarna dasar merah dengan. gambar “bunga kelapa bertangkai tiga” berwarna putih. TKU Pramuka Penggalang terdiri atas: + TKU Penggalang Ramu (satu susun) * TKU Penggalang Rakit (dua susun) + TKU Penggalang Terap (tiga susun). 65 Buku Pintar Pramuka eo iat Cee eee) TKU Pramuka Penggalang dikenakan di lengan baju sebelah kiri. Pramuka Penegak Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar bintang, sepasang tunas kelapa dan tulisan “Bantata” atau “Laksana” berwarna kuning. 66 TRU Pramuka Penegak terdiri atas TKU Penegak Bantara (bertuliskan “BANTARA” di bagian bawah tunas kelapa) TKU Penegak Laksana (bertuliskan “LAKSANA” di bagian bawah tunas kelapa). eo) erent eLccnny bg 1d ule eas TKU Pramuka Penegak dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak). Bab Il. Pramuka Pramuka Pandega Berbentuk trapesium berwarna dasar hijau dengan gambar binrang, sepasang tunas kelapa dan culisan “Pandega” berwarna coklat. Tingkatannya hanya satu tingkatan. TKU Pramuka Pandega dikenakan di masing-masing bahu baju seragam pramuka (pundak). a. Kelopak bunga kelapa yang mulai_merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa. 67 Buku Pintar Pramuka b. 68 kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank ¢ luar organisasi Gerakan Pramuka. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara. Bab I. Pramuka Arti warna: 1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh. 2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang. 3) warnakuning dan kuningemas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi. 4) warna cokelat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi. Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut. Pemasangan TKK TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu 69 Buku Pintar Pramuka Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/ diatas jahitan bawah lengan, atau Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah. Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakan Sclempang Selempang Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah. Pembagian TKK Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan. 70 Bab I, Pramuka Golongan Bidang TKK Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi: TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi: * — TKK Gerak Jalan * TKK Pengamat ¢ TKK Penyelidik * TKK Perenang * TKK Juru Layar ¢ TKK Juru Selam * TKK Pendayung * TKK Ski Air ¢ TKK Pencak Silat * TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana 71 2 Buku Pintar Pramuka 2. TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi: * TKK Sholat * TKK Khatib * TKK Qori * TKK Muadzin * TKK Penabung * TKK Doa ¢ TKK Gereja ¢ TKK Pelayanan * TKK Saksi Kristus * TKK Terang Alkitab * TKK Suluh Gereja ¢ TKK Bhakti * TKK Dharmapala * TKK Wicaksana * TKK Dana Punia * TKK Bhakti * TKK Pendididkan KB ¢ dan lain-lain 72 Bab Il. Pramuka spiritual, pembentukan pribadi dan | , Bidang agama, mental, moral watak i | a >| lial = hetp://orammaanetong TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi: TKK Penjilid Buku TKK Juru Potret TRK Juru Kulit TKK Juru Logam TKK Penenun TKK Penangkap Ikan TKK Juru Kebun TKK Peternak Ulat Sutera 73 Buku Pintar Pramuka 74 TKK Peternak Lebah TKK Peternak Kelinci TKK Filateli TKK Pengumpul Lencana TKK Pengumpul Mata Uang TKK Pengumpul Tanaman Kering TKK Pengumpul Tanaman Hidup TKK Juru Masak TKK Pecinta Dirgantara TKK Pembuat Pesawat Model TKK Pengenal Cuaca TKK Komunikasi TKK Penjelajah TKK Juru Peta TKK Juru Navigasi Laut TKK Juru Isyarat Bendera TKK Pelaut TKK Pengembara TKK Petani Padi TKK Penanam Tanaman Hias TKK Petani Cabai TKK Juru Bambu TKK Juru Anyam TKK Juru Kayu TKK Juru Batu TKK Peternak Itik TKK Peternak Ayam TKK Peternak Sapi Bab I. Pramuka TKK Peternak Merpati TKK Pengumpul TKK Pengumpul Benda TKK Pengumpul Hewan TKK Juru Semboyan TKK Penjahit TKK Pengendara Sepeda TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara TKK Juru Mesin Pesawat Udara TKK Juru Navigasi Udara TKK Juru Evakuasi Mesin TKK Pengenal Pesawat Udara TKK Juru Isyarat Elektronika TKK Juru Isyarat Optika TKK Perencana Kapal TKK Perahu Motor TKK Berkemah TKK Petani Bawang TKK Petani Tanaman Jalar TKK Peternak Belut TKK Peternak Lele TKK Statistika Keluarga Berencana TKK Pengatur Ruangan TKK Pengatur Rumah TKK Pengatur Meja Makan 75 Buku Pintar Pramuka 76 TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi: * TKK Pemadam Kebakaran * TKK Pengatur Lalu Lintas + TKK Pengamanan Lingkungan + TKK Penunjuk Jalan * TKK Juru Bahasa * TKK Juru Penerang * TKK Korespondensi * TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ¢ TKK Penyuluh Padi * TKK Keadaan Darurat Udara * TKK Keadaan Darurat Laut * TKK Pembantu Ibu * ‘TKK Pengasuh Anak Bab Il. Pramuka ¢ TKK Penerima Tamu * TKK Pendaki Gunung ¢ TKK Juru Ukur * TKK Kependudukan ¢ TKK Pendataan Keluarga Berencana + TKK Kesejahteraan Keluarga 5. TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi: * TKK Dirigen * ‘TKK Penyanyi * TKK Pelukis 77 Buku Pintar Pramuka ¢ TKK Juru Gambar * TKK Pengarang * TKK Pembaca Tingkatan TKK Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama. Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama 78 a 2 ees = Bab I. Pramuka Tiga tingkatan tersebut ialah: ¢ Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran. * — Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi. * — Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima. — rf BINGKAI TKK 1 © PENGGALANG Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda. * Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga * — Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah * Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning 79 Buku Pintar Pramuka Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya. Satuan Karya (SAKA) Pramuka Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkhususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida, Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja 80 Bab Il. Pramuka sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8. Saka Dirgantara Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk ~~ membaktikan dirinyadalam pembangunan nasional. Jalah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara. Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara. umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu: 1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA) Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu: * — Terbang Bermotor * — Terbang Layang * — Aeromodelling ¢ — Terjun Payung * Layang Gantung 81 Buku Pintar Pramuka 2. Krida Pengetahuan Dirgantara Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu: ¢ — Aerodinamika * — Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU) + Meteorologi + Fasilitas Penerbangan + Navigasi Udara * — Krida Jasa Kedirgantaraan 3. Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu: ¢ Teknik Mesin Pesawat * — Komunikasi . Aerial Search And rescue * — Struktur Pesawat Saka Bhayangkara Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Jalah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan. 82 SB Pm) 32%0 2 Bab Il. Pramuka Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI. Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu : 1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas) 2. Krida Lalu Lintas (Lantas) 3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida: . Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda) si Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak) * — Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran) * — Subkrida SAR (Search And Rescue) 4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. Terlahir beberapa aswasada di dalamnya, diantaranya: Riyan Pauzan (Ciracas), Dedi Wahyudi (Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung). 83 Buku Pintar Pramuka Saka Bahari Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi ff Pramuka yang menyelenggarakan ES kegiatan-kegiatan nyata, produktif y » Ly dan bermanfaat dalam rangka ES menanamkan rasa cinta dan bY menumbuhkan sikap hidup yang Se ede . : berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan. Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari. Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu : Krida Sumberdaya Bahari Krida Jasa Bahari Krida Wisata Bahari Krida Reksa Bahari ew be Saka Bhakti Husada SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada 84 Bab Il. Pramuka masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader —pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktik berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah: 1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap. 2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus Oe Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega 4, Pamong Saka dan Instruktur tetap. Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) kerida, yaitu : 1. Krida Bina Lingkungan Sehat Krida Bina Lingkungan Sehar, terdiri atas 5 (lima) SKK : a. SKK Penyehatan Perumahan 85 Buku Pintar Pramuka NR 86 b. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman c. SKK Pengamanan Pestisida . SKK Pengawasan Kualitas Air e. SKK Penyehatan Air. Krida Bina Keluarga Sehat Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK : a. SKK Kesehatan Ibu b. SKK Kesehatan Anak c. SKK Kesehatan Remaja d. SKK Kesehatan Usia Lanjut e. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut f, SKK Kesehatan Jiwa. Krida Penanggulangan Penyakit Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK: a. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria b. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah c. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila d. SKK Penanggulangan Penyakit Diare e. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan SKK Imunisasi h. SKK Gawat Darurat. i. SKK HIV/AIDS Bab Il. Pramuka 4. Krida Bina Gizi Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK : 1. SKK Perencanaan Menu SKK Dapur Umum Makanan/Darurat SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu SKK Penyuluh Gizi SKK Mengenal Keadaan Gizi. Ui Be 1G: BS 5. Krida Bina Obat. Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK : 1. SKK Pemahaman Obat 2. SKK Taman Obat Keluarga 3. SKK Pencegahan dan _ Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan SKK Pembinaan Kosmetik 6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Krida Bina PHBS, meliputi 5 (lima ) SKK : 1. SKK Bina PHBS di Rumah 2. SKK Bina PHBS di Sekolah 3. SKK Bina PHBS di Tempat umum 4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah 5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah: 1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan 87 Buku Pintar Pramuka 2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya tentang: a. keschatan lingkungan b. kesehatan keluarga c. penaggulangan berbagai penyakit d. gizi e. manfaat dan bahaya obat. 3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan. 4, Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya 5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap. Saka Kencana (Keluarga Berencana) Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan — bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu : 1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR) 88 Bab I. Pramuka 2, Krida Bina Keluarga Sejabtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK) 3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE) 4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM). Saka Taruna Bumi Satuan Karya Pramuka Taruna ® Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka ‘Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu : Krida Pertanian dan ‘Tanaman Pangan Krida Pertanian Tanaman Perkebunan Krida Perikanan Krida Peternakan OE @ et Krida Pertanian Tanaman Holtikultura. 89 Buku Pintar Pramuka Saka Wanabhakti Satuan Karya Pramuka Wanabaktiadalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggung jawab terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu : Krida Tata Wana Krida Reksa Wana Krida Bina Wana Krida Guna Wana. Ws 92 ei Saka Wira Kartika Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang —mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama 90 Bab Il. Pramuka dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya, Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida anrara Lain : 1, 2 Bs 4. 5. Krida Survival Krida Pioner Krida Mountainering Krida Navigasi Darat Krida Bintal Juang 91 Pal HIZBUL WATHAN SEJARAH HISBUL WATHAN Awal Berdirinya Padvinders Muhammadiyah Hizbul Wathan memulai aktivitasnya pada tahun 1918. Pada saat itu, Hizbul Wathan masih bernama Padvinder Muhammadiyah. Gerakan Kepanduan dalam Muhammadiyah diawali oleh kekaguman KH. Ahmad Dahlan pada kegiatan baris-berbaris yang dilakukan oleh sekelompok anak muda berseragam. Kejadian itu terlihat di alun-alun Surakarta, ketika itu Pandu Mangkunegaran yang bernama Javaanche Padvinderij Organisatie (JPO) sedang berlatih baris-berbaris di tengah-tengah alun-alun. JPO merupakan gerakan pendidikan anak-anak di luar sekolah dan rumah. Kekaguman tersebut diutarakan kepada Somodirjo dan Syarbini serta seorang lagi dari Sekolah Muhammadiyah di Kota Gede. Akhirnya, muncullah keinginan agar anak-anak dari keluarga Muhammadiyah dididik dengan mencontoh gerakan kepanduan serta tetap berpegang pada penghambaan kepada Allah SWT. Somodirjo dan Syarbini segera merespon dan mempelopori gerakan kepanduan di sekolah-sekolah Muhammadiyah, Sekolah Dasar Suronatan dipilih untuk Buku Pintar Pramuka memulai gerakan ini, tiap ahad sore dilakukanlah latihan baris-berbaris, olah raga serta latihan-latihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) dengan tidak melepas unsur pengajian keislaman. Perkembangan Padvinders Muahammadiyah cukup signifikan. Minatanak-anak muda darikeluargamuhammdiyah sangat besar. Untuk itulah maka perlu dibentuk sebuah kepengurusan untuk mengawasi Padvinders Muhammadiyah ini. Pengawasan diserahkan kepada Muhammadiyah bagian sekolahan. Dan terpilihlah pengurus yang diketuai H. Muchtar serta H. Hadjid sebagai wakil ketua untuk mengawasi Padvinders Muhammadiyah. Untuk memajukan gerakan tersebut, direncanakan akan mengadakan studi ke JPO Solo. Agar kunjungan ke JPO Solo tersebut meriah, bagian sekolahan mengusahakan seragam, kemeja drill kuning dan kemeja drill biru, sedang untuk setangan leher untuk mudahnya menggunakan kacu yang banyak dijual ialah kacu merah berbintik hitam. Kedatangan Padvinder Muhammadiyah menggemparkan kota Solo. Di lapangan Mangkunegaran diadakan demonstrasi-demonstrasi dan macam-macam permainan sebagai perkenalan. Padvinder Muhammadiyah mendapat pelajaran yang sangat berharga dalam kunjungan ke JPO Solo.' Nama Hizbul Wathan NamaHizbul Wathan munculpascakunjungan padvinders Muhammadiyah ke JPO di Solo. Nama itu dicetuskan oleh 1. Lihat brep://owu.gkbwtlaten.org/2008/08/lahirnya-hizbul-wathan, html 94 Bab Il, Hizbul Wathan H. Hadjid di rumah H. Hilal di Kauman. Hizbul Wathan yang berarti Pembela Tana Air dirasa cocok dengan kondisi sosial masyarakat dalam menghadapi pergolakan penjajahan Belanda. Semangat pembelaan kepada tanah air adalah semangat yang harus digelorakan kepada anak-anak dari keluarga Muhammadiyah, dan semangat lepas dari penjajahan merupakan salah satu ajaran agama Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammadiyah. Pengambilan nama Hizbul Wathan diambil dari nama kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang untuk mempertahankan tanah air mereka.* Padatahun 1920, secararesmiPadvindersMuhammadiyah berganti nama menjadi Hizbul Wathan (HW). Kejadian itu bertepatan dengan peristiwa akan turunnya dari tahtanya Paduka Sri Sultan HB VII di Yogyakarta. Dengan maksut ikut serta memberikan penghormatan, HW akan ikut mengiringi kepindahan Sri Sultan HB VII dari keraton ke Ambarukmo pada tanggal 30 Januari 1921. Keluarga HW mendapat perhatian penuh dari masyarakat, dan mulailah HW lebih dikenal secara lebih luas. Independensi HW dan Perkembangannya Pesatnya kemajuan HW rupaya mendapat perhatian dari NIPV (perkumpulan kepanduan Hindia belanda sebagai cabang dari kepanduan di Negeri Belanda (NPV)). Pada waktu itu gerakan kepanduan yang mendapat pengakuan dari Internasional hanyalah yang bergabung dalam NIPV 2. Syarifuddin Djurdi. 1 Abad Muhammadiyah, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2010. Hal 43. 95 Buku Pintar Pramuka tersebut. M. Ranelf seorang pemimpin dari NIPV dan yang memegang perwakilan NPV telah datang di Yogyakarta menemui pimpinan HW, mengajak supaya HW masuk ke dalam organisasi NIPV. Usaha-usaha Ranelf selaku komisaris NIPV tiada hentinya untuk menarik HW menjadi anggota NIPV sehingga ketika Konggres Muhammadiyah tahun 1926 di Surabaya, ia mengikuti Konggres Muhammadiyah dari awal sampai dengan selesai. Selanjutnya diadakan pertemuan lagi di Yogyakarta oleh wakil NIPV, mengajak HW masuk kedalam organisasi NIPV. HW mempunyai prinsip-prinsip yang sukar diterima oleh Padvinder. Adapun HW jika dikatakan itu bukan Padvinder, bagi HW tidak keberatan, HW adalah Hizbul Wathan, mau dikatakan itu padvinder atau bukan terserah yang mau mengatakannya. KH. Fachrudin mengetahui bahwa NIPV merupakan kepanduan yang bersifat ke-Belanda-an dan merupakan alat dari penjajah Belanda, sehingga ajakan tersebut ditolak HW. Alasan HW menolak ajakan tersebut karena HW sudah mempunyai dasar sendiri yaitu Islam, dan HW sudah mempunyai induk sendiri yaitu Muhammadiyah. Sesuai dengan induknya HW bersemangat anti penjajah, HW tidak dapat diatur menurut aturan NIPV. Pada permulaan jaman Jepang HW masih nampak kegiatannya, bahkan ikut pawai yang diadakan oleh Jepang dalam rangka merayakan Ulang Tahun Tenno Heika, sedangkan yang memimpin pawai tersebut Bp. Haiban Hadjid. HW terpilih untuk ikut serta dalam pawai tersebut karena HW dalam baris-berbaris terkenal bagus dibandingkan 96 Bab lil. Hizbul Wathan dengan kepanduan lainnya. Oleh karena itu pandu-pandu dari organisasi lain memberi identitas HW sebagai Pandu Militer. Pasang surut Gerakan Kepanduan di Indonesia juga dialami oleh HW. Sempat mengalami vakum karena kebijakan pengorganisasian Gerakan Kepanduan di Indonesia dalam satu wadah, HW kemudian berkesempatan untuk lahir kembali pasca kongres Pandu Rakyat Indonesia yang mempersilakan organisasi-organisasi kepanduan untuk dihidupkan kembali sesuai dengan sedia kala. Semangat menghidupkan kembali HW juga diilhami oleh pesan Jenderal Sudirman yang merupakan Pandu HW. Jenderal Sudirman dalam sakitnya di RS Magelang mengamanatkan agar HW didirikan lagi dan melanjutkan tujuan semula pendirian HW. Dikatakannya bahwa HW merupakan tempat yang baik untuk mendidik anak-anak Muhammadiyah agar kelak menjadi seorang pejuang yang cinta tanh air dan sekaligus taat pada agama. Oleh karena itu dianjurkan pada warga Muhammadiyah agar jangan ragu-ragu lagi untuk mendidik putra-putrinya melalui Kepanduan HW. Pendirian kembali HW dilakukan secara simbolis dengan mengadakan apel pada tanggal 29 Januari 1950, dimana pada malam harinya pasca apel, Jenderal Sudirman Wafat. Kebangkitan Kembali HW Kebijakan pemerintah untuk melebur seluruh organisasi gerakan kepanduan di Indonesia membuat HW menjadi tidak menampakkan eksistensinya. Hampir seluruh aktifitas kepanduan di sekolah-sekolah Muhammadiyah di dominasi 97 Buku Pintar Pramuka oleh gerakan pramuka. Tertidurnya aktifitas HW di sekolah- sekolah Muhammadiyah seakan memendam_ kerinduan tersendiri bagi aktifis kepanduan di kalangan Muhammadiyah untuk menghidupkannya kembali. Gerakan Kepanduan HW dibangkitkan kembali oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dinyatakan dalam deklarasinya pada tanggal 18 Nopember 1999 atau tanggal 10 Sya’ban 1420 H di Yogyakarta. Semangat kebangkitan kembali ini telah lama terptndam, bahkan gaungnya sudah muncul sejak Muktamar Muhammadiyah di Surabaya (1980), di Solo (1985), di Yogyakarta dengan visualisasi pawai alegoris Pandu HW (1990), hingga bergaung pula ketika Muktamar di Aceh (1995). Kemudian secara nyata semangat kebangkitan ini tercurah pada saat diadakannya reuni nasional HW pada tanggal 21-23 Maret 1996 dihadiri oleh para Pandu HW Wreda dan ada pula perwakilan dari mantan Pandu NA. Semangat ini ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan rutin para Pandu Wreda HW dan NA yang membahas perlunya dibangkitkannya kembali Kepanduan HW dengan mempertimbangkan konsep baru yang selaras dengan kondisi generasi muda masa kini. Pertimbangan Kebangkitan Semangat kebangkitan membuahkan pemikiran-pemikiran para anggota Pandu Wreda HW dan NA yang direalisasikan dalam pertemuan-pertemuan memperbincangkan tentang kemanfaatan, kendala, untung- rugi, sumber daya manusia, struktur organisasi, semangat juang insan HW dan NA, respon warga Muhammadiyah dan masyarakat, serta pemikran tentang apa yang harus dilakukan 98 Bab Ill. Hizbul Wathan setelah bangkit kembali. Acuan pemikiran bersumber pada bukti sejarah perjalanan. Kepaduan HW, rekaman pengalaman para pemeran Pandu HW dan NA tempo dulu, fakta keberhasilan para tokoh mantan Pandu HW dan NA dalam pemerintahan/ lembaga negara/ masyarakat/ bidang pendidikan pada saat ini serta tantangan kehidupan kaum muda dewasa ini. Selain itu juga evaluasi terhadap cksistensi Pramuka masa kini, khususnya di lingkungan pendidikan sekolah Muhammadiyah, melalui basis pengamatan para pemerhati selama ini Pertimbangan pemikiran tentang perlunya Gerakan Kepanduan HW dibangkitkan (diaktifkan) kembali telah melalui proses yang cukup lama. Perlu dikemukakan beberapa hal sebagai hasil kajian pemikiran untuk menjawab beberapa permasalahan:* 1. Tantangan Zaman bagi Generasi Penerus Lajunya perkembangan [PTEK dan budaya globalisasi di samping memberikan pengaruh pada kemajuan dunia secara positif, ternyata juga memberikan dampak negatif pada kehidupan umat yang berimbas terhadap kehidupan kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Kemajuan teknologi di satu sisi untuk menunjang kesejahteraan hidup umat manusia ternyata dari sisi lain bahkan dapat membuat terpuruknya sebagian dari masyarakat yang lain. Majunya dunia pendidikan untuk memberdayakan bangsa dalam mengejar kemajuan zaman ternyata 3. Lihat hrep:thowu ghhnoklaten.org@/2008108/kebangkitan-hw-dasar- pemikiran.beml 99 Buku Pintar Pramuka 100 semakin mahal dan semakin sulit untuk dapat diraih oleh golongan masyarakat bawah. Lapangan kerjayang tersedia ternyata tak mampu menampung kaum muda yang telah menyelesaikan studinya di suatu jenjang pendidikan. Corak kehidupan yang mengharuskan umat selalu dalam keadaan persaingan, perebutan, dan perpacuan ternyata belum dapat memberikan keseimbangannya, dalam memenuhi kebutuhan antara jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, cita-cita dan kenyataan, sehingga mengakibatkan kaum muda memiliki rasa _kecemasan dan kebimbangan untuk menghadapi masa depannya. Bagi kaum muda yang kurang memiliki kepercayaan diri dan tidak memiliki sikap kemandirian (karena kurang banyak diperkenalkan kepada latihan dan pengalaman hidup yang demikian) akan cenderung menempuh jalan pintas untuk memperoleh kepuasan diri dengan tindakan melarikan diri dari alam nyata ke alam maya, atau melakukan tindakan-tindakan penyelewengan yang tidak etis dan bahkan dapat melakukan perilaku yang tidak bermoral. Kaum muda dari kalangan keluarga Muhammadiyah khususnya, dan kalangan kaum muslimin pada umumnya akhirnya pun dapat terimbas oleh karakter kehidupan masyarakat yang demikian apabila tidak memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat. Kesibukan kehidupan modern dewasa ini membuat orang tua kurang dapat mengawasi dan membimbing anggota keluarganya secara rnaksimal. Pergaulan di luar rumah/ keluarga baik itu di sekolah Bab Ill. Hizbul Wathan maupun di masyarakat kaum muda sudah demikian ragamnya sehingga banyak memberikan pengaruh pada perilakunya. Hal ini apabila mereka tidak cermat dalam mempertimbangkannya, dan tidak dengan kesadaran yang mapan niscaya akan dapat mengakibatkan kesalahan dalam memilihnya Akibatnya mereka akan memperoleh pengaruh yang tidak menguntungkan bagi kehidupannya kelak. Eksistensi Gerakan Pramuka di Sekolah Muhammadiyah Sebenarnya keberadaan gerakan kepanduan seperti halnya Pramuka di pangkalan sekolah tidaklah perlu dipersoalkan asalkan tidak meninggalkan karakter kepanduannya (scouting). Apabila sekolah dipandang sebagai fasilitas arena/ tempat, dengan pertimbangan sebagai sarana lahan yang dapat menampung kegiatan sejumlah anggotanya untuk bergerak bermain, berlomba, berlatih keterampilan kepanduan (mengingat sarana medan latihan di banyak daerah saat ini tidak selalu mudah didapat karena padatnya pemukiman), serta menjadi fasilitas praktis untuk menghimpun dan menarik minat anggotanya yang didasari oleh kesukarelaan, maka hal itu masih dinilai tidak merusak citra kepanduan. Barulah kita menganggap hal itu menyeleweng dari asas kepanduan apabila gerakan tersebut di sekolah telah terlibat dalam bidang akademiknya, administrasinya serta _ birokrasinya, schingga karakter kesukarelaanya menjadi luntur. 101 Buku Pintar Pramuka & 102 Bukti Sejarah tentang Keberhasilan Pendidikan melalui Kepanduan HW/NA Kenyataan membuktikan bahwa Gerakan Kepanduan HW masa lalu telah berhasil mencetak putera-putri terbaiknya tampil menjadi pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat, bahkan yang hingga kini masih nyata berperan baik di lembaga pemerintahan/ negara maupun di masyarakat. Tanpa mengurangi penghargaan kepada yang lain jika di sini kita sebutkan sosokalmarhum Sudirman yang hingga memperoleh penghargaafi negara sebagai Panglima Besar TNI. Sampai detik inipun para beliau yang masih memegang tampuk pemerintahan, maupun sebagai tokoh masyarakat, masih memiliki rasa kebanggaan tersendiri bila menyebutkan dirinya adalah mantan Pandu HW. Jika kita bergaul lebih dekat dengan para pemeran dalam kegiatan Kepanduan HW masa lalu yang pada saat ini masib dikaruniai usia panjang, meskipun mereka sudah renta dari segi fisik tetapi masih memiliki semangat hidup yang tinggi untuk selalu berusaha melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan amalan Muhammadiyah yang bersifat keikhlasan sesuai dengan kondisi dan kemampuan bidangnya masing-masing. Walaupun ini berupa kebanggaan nostalgia, tetapi ini adalah merupakan salah satu bukti keberhasilan pendidikan dalam Kepanduan HW. Masih banyak di antara mereka yang saat ini masih mampu menjabat salah satu bagian Bab Ill. Hizbul Wathan dari kepengurusan Muhammadiyah baik di tingkat yang paling bawah, maupun di tingkat yang lebih tinggi. Gerakan Kepanduan HW sebagai Bentuk Pendidikan Kader Muharnmadiyah Dengan mencermati apa yang telah dikemukakan di depan, maka dalam mengatitisipasi situasi dan kondisi umat pada saat ini sesuai dengan tugas amalan dan usaha Muhamrnadiyah, maka dipandang perlu untuk menyelamatkannya kita lakukan upaya. memperluas khasanah model pendidikan yang dipandang efektif. Apa yang pernah kita miliki dan nampak jelas hasilnya, apa salahnya kita manfaatkan lagi dengan segala modifikasinya sesuai dengan zaman sekarang. Modal yang kita miliki masih adanya generasi tua (NW dan NA wreda) yang masih peduli dalam gerakan ini. Selain itu secara fisik dan kemampuan kita memiliki angkatan muda (keluarga Muhammadiyah maupun simpatisan) yang berketerampilan memandu, yang juga memilikikeikhlasan (kesukarelaan) berbaktidemigencrasi penerus kita. Karenanya maka dengan dibangkitkannya kembali Gerakan Kepanduan HW, Muhammadiyah akan lebih lengkap lagi memiliki wahana pendidikannya. Meski Kepanduan merupakan arena pendidikan di luar sekolab/ keluarga, tetapi dengan modifikasi bentuk kerja sama tanpa meninggalkan karakter “secouting”-nya. maka Gerakan Kepanduan HW inasa kini dapat dijadikan media kelengkapan _ pendidikan +©Muhammadiyah 103 Buku Pintar Pramuka yang menghidupkan hubungan yang harmonis antara pendidikan informal (keluarga) dan pendidikan formal (sekolah). Hal ini dapat menjadi acuan pertimbangan dibangkitkannya kembali Gerakan Kepanduan HW bagi Muhammadiyah. Sifat, Identitas, dan Ciri Khas HW* Sebagai kepanjangan tangan dari _ persyarikatan Muhammadiyah, maka sifat, identitas, dan cirri khas HW sedikit banyak merujuk pada prinsip-prinsip persyarikatan Muhammadiyah. Sebagaimana tertuang dalam AD/ART HW, sifat gerakan kepanduan HW dirumuskan sebagai sistem pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah, bersifat nasional, terbuka, dan sukarela serta tidak terkait dan tidak berorientasi pada partai politik. Berdasarkan sifat tersebut jelaslah bahwa HW adalah kegiatan kepanduan di luar sekolah dan keluarga yang terbuka dan tidak terkait kepentingan politik apapun. Gerakan kepanduan HW adalah gerakan yang terbuka dan sukarela sehingga tidak terdapat unsure paksaan untuk ikut atau tidak ikut dalam organisasi maupun kegiatannnya. Sedangkan identitas gerakan kepanduan HW dirumuskan dalam dua hal, yakni HW sebagai kepanduan islami yang artinya dalam pelaksanaan metode kepanduan adalah untuk menanmkan aqidah Islam dan membentuk peserta didik 4 Lihat AD/ART HW dalam /ttp://scout693694. blogspot.com! 2009/02/ adart-hizbul-wathan.heml 104 Bab Il. Hizbul Wathan berakhlak mulis. Serta HW sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja, dan pemuda dengan sistem kepanduan. Gerakan kepanduan HW mendeklarasikan dirinya sebagai sebuah kepanduan yang berbasis pada nilai-nilai islami, dengan demikian setiap gerak dan langkah HW selalu merujuk pada konsep-konsep dasar akhlak islam. Ciri khas HW hakikatnya adalah bahwa Prinsip Dasar Kepanduan dan Metode Kepanduan yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan yang pelaksanaannya disesuaikan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi masyarakat, serta kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah. Dengan demikian maka HWmenerapkan sebuah prinsip dasar dan metode kepanduan yang kemudian diselaraskan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang ada. Terdapat tiga prinsip dasar kepanduan dalam HW, yakni: 1) Pengamalan aqidah Islamiah; 2) Pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran Islam; dan 3) Pengamalam kode kehormatan pandu. Ketiga prinsip dasar HW tersebut dilaksanakan dengan metode kepanduan HW, yakni: 1. Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu 2. Kegiatan dilakukan di alam terbuka 3. Pendidikandenganmetodeyangmenarik, menyenangkan, dan menantang 4, Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan 5. Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri 105 Buku Pintar Pramuka Keanggotaan HW Keanggotaan HW, sebagaimana tertuang dalam AD/ ART dibagi menjadi tiga kriteria, yakni anggota biasa, anggota Pembina, dan anggota kehormatan. Anggotabiasa HW dipahami sebagai peserta didik putera dan putri yang dikelompokkan menjadi empat kategori, yakni: a) Athfal, usia 6-10 tahun; b) Pengenal, usia 11-16 tahun; c) Penghela, usia 17-20 tahun; dan d) Penuntun, usia 21-25 tahun. Dalam kriteria kedua, anggota Pembina HW terdiri atas pelatih, instruktur, dan pimpinan satuan. Semua anggota Pembina harus dibekali pelatihan yang terkait dengan tugasnya, sesuai dengan pola dan sistem pelatihan di HW. Untuk tugas utama anggota Pembina terumuskan dalam dua hal, yakni pertama melatih pemimpin dan atau melatih serta memimpin peserta didik dan kedua adalah mengelola dan atau memimpin kwartir atau qabilah. Kriteria ketiga adalah anggota kehormatan, dimana yang termasuk dalam anggota kehormatan adalah para pecinta HW yang karena usia, kesehatan, atau kesibukan kerja tidak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepanduan. Anggota kehormatan terdiri atas: a) Pandu Wreda HW dan Pandu Wrena NA; b) Orang yang berjasa dalam pengembangan HW; dan c) Simpatisan HW. Anggota kehormatan dapat menjadi anggota atas rekomendasi pimpinan kwartir ataupun pimpinan qabilah yang bersangkutan. 106 Bab Ill. Hizbul Wathan Kode Kehormatan HW Anggota HW terikat dengan kode kehormatan HW. Kode kehormatan umum dirumuskan dalam lima hal, yakni: il. Kode Kehormatan Panda HW merupakan jiwa, semangat, dan keterikatan sebagai Pandu, baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Kode Kehormatan Pandu HW terdiri atas Janji dan Undang-Undang HW: a. Janji Pandu diucapkan secara sukarela oleh calon anggota ketika dilantik menjadi anggota dan merupakan komitmen awal untuk mengikatkan diri dalam menetapi dan menepati janji tersebut. b. Undang-Undang Pandu merupakan ketentuan moral untuk dijadikan kebiasaan diri dalam bersikap dan berperilaku sebagai warga masyarakat yang berakhlak mulia. Pengucapan Janji selaludiawali dengan basmalah, disambung dengan dua kalimat syahadat. Kode Kehormatan Pandu HW, diucapkan pada saat pelantikan anggota, pelatihan, dan kegiatan lain yang diatur dalam Buku Peraturan Dasar. Kode Kehormatan merupakan landasan pembinaan anggota untuk mencapai maksud dan tujuan HW. Kode Kehormatan HW terwujud dalam Janji dan Undang-Undang yang harus dipatuhi oleh anak didik kepanduan HW. Jenjang tingkat anggota biasa HW yang empat, terbagi dalam dua tingkat Janji dan Undang-Undang HW. Yakni tingkat Athfal tertuang dalam Janji dan Undang- 107 Buku Pintar Pramuka Undang Pandu Athfal serta tingkat Pengenal, Penghela, dan Penuntun tertuang dalam Janji dan Undang-Undang Pandu Pengenal, Penghela, dan Penuntun. Janji Pandu Athfal “Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah. Dua, selalu menurut Undang-Undang Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.” Undang-Undang Athfal * Satu, Athfal itu selalu setia dan berbakti pada ayah dan bunda; * Dua, Athfal itu selalu berani dan teguh hati. Janji Pandu HW tingkat Pandu Pengenal, Penghela, dan Penuntun: Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh: * — Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang dan ‘Tanah Air * Dua, menolong siapa saja semampu saya. * — Tiga, setia menepati Undang-Undang Pandu HW. Undang-Undang Pandu HW untuk tingkat pandu Pengenal, Penghela, dan Penuntun adalah: 1, HW selamanya dapat dipercaya. 2. HW setia dan teguh hati. 3, HW siap menolong dan wajib berjasa. 108 Bab Ill. Hizbul Wathan 4. HW cinea perdatnaian dan persmdarian. 5. HW sopan santun dan perwira. 6. HW menyayangi semoa makhluk. 7. HW siap melaksanakan perintah dengan ikhlas. 8. HW sabar dan bermuka manis. 9. HW hemat dan cermat. 10. HW suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. LAMBANG PANDU HIZBUL WATHAN * — Lambang Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah lingkaran matahari bersinar 12 dengan inisial HW di tengahnya. * — Simbol Gerakan Hizbul Wathan adalah sekuntum bunga melati yang dibawahnya ada pita bertuliskan Fastabiqul Khairat dalam huruf Arab, bermakna berlomba-lomba dalam kebajikan. * — Sinar Matahari sebanyak dua belas yang di dalamnya terdapat inisial HW bermakna bahwa setiap pandu HW 109 SB Pm) 32%0 2 Buku Pintar Pramuka diharapkan mampu memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa dan negara. + Kuncup melati dengan daun mahkota berwarna putih bermakna suci, berjumlah lima helai bermakna rukun Islam. * Daun kelopak berjumlah enam helai (tampak tiga) bermakna rukun Iman, dan dua helai daun bermakna dua kalimat syahadat. SEMBOYAN HIZBUL WATHAN “FASTABIQUL KHAIRAT” artinya berlomba —lomba dalam kebajikan. SALAM HW DAN BERJABAT TANGAN 1. Hw member salam dengan tangan kanan. Apabila anggota HW membawa tongkat maka tongkat di pindah ke tangan kiri. 2. Bila pandu HW sedang membawa barang dengan kedua tangan / sedang mengemudi maka salam diberikan dengan melihat e arah yang di hormati dengan senyum dan anggukan sedikit. 3. Jika bertemu dengan sesama pandu HW dengan cara berjabat tangan dengan mungucap “ assalammualaikum” 4. Salam HW juga diberikan kepada: ¢ Teman — teman HW * — Pemimpin HW * Pemimpin Muhammadiyah ¢ — Pejabat Negara * — Jenasah 110 Bab Ill. Hizbul Wathan PAKAIAN SERAGAM DAN ATRIBUT PAKAIAN SERAGAM | Lencana Badge dil Baju Putra Baju Putri A F Jilbab + Fungsidari pakaian pandu HW adalah untuk menyatakan fe Sl jati diri, mempekuat jiwa karsa, menambah daya tarik, mengendalikan disiplin, menjalin kebersamaan dan mencerminkan kerapian. iil Buku Pintar Pramuka 172 Syarat seragam/ pakaian pandu HW yang sesuai dengan cirri pandu HW = yaitu memenuhi norma agama, pendidikan, budaya tarik bagi anak didik, cocok untuk kegiatan dilapangan, selaras dengan perkembangan zaman dan mengandung makna. Ketentuan umum pakaian seragam, warnanya yang sama seedangkan model disesuaikan untuk berbagai anak didik jabatan, laki — laki dan perempuan. Warna yang dimaksud yaitu: Baju /blouse cokelat/ kaki tua Celana/ rok biru tua Tutup kepala disesuaikan dengan kelompok / jabatan Setangan leher hijau tua Tkat pinggang hitam / cokelat Sepatu hitam ATRIBUT Bab Ill, Hizbul Wathan © Atribur adalah tanda — tanda yang dikenakan oleh anggota pandu untuk menunjukkan jabatan jenjang, tingkat kecakapan, satuan dan daerah. 113 Buku Pintar Pramuka * Model, bentuk dan warna atribut harus menarik, anggun dan membanggakan * Tanda — tanda dan kelengkapannya: a. Topi re ( b. — Pengenal dan penghela memakai topi dari bamboo/ berpeci hitam pada pet atfal/ topi dipasang melati logam kecil. 114 Bab Ill, Hizbul Wathan ‘Tutup bahu bagi penghela (bagi yang sudah dilantik). Pasar hijau kain planel / kain lain dengan gambar melati kuning dan di ujung ada lubang kancing, Pita bahu bagi pengenal dan penghela. 1s 3. Pengenal: di pasang di bahu kiri. Warna menurut regu dan pasukan (dilipat dua). Panjang 15 cm. Penghela: dipasang di bahu kiri warna merah, hijau, dan kuning (dilipat dua) yang belum dilantik hijau kuning. Panjang 15 cm. Atfal: tidak memakai pita bahu. Pita bahu bagi pemimpin 1 Pemimpin pasukan memakai pita bahu warna hijau 3 lembar dilipat jadi dua (jadi 6 lembar). Panjang 15 cm. Wakil pemimpin pasukan memakai pita bahu warna merah 3 lembar dilipat menjadi dua. Pemimpin kaum dan pembantunya memakai pita warna merah, hijau, kuning, 3 lembar dilipat (jadi 6 lembar). Panjang 15 cm. Pemimpin golongan dan pembantunya memakai pita bahu warna putih 3 lembar dilipat jadi dua (jadi 6 lembar). Pita panjang 15 cm. Tanda pemimpin regu dan pemimpin kawan. ie Pemimpin kawan memakai 2 pita warna merah, ukuran 7,5 X 1,5 cm dipasang pada saku kiri di sebelah menyebelah lipatan tengah. 115 Buku Pintar Pramuka 116 oo 2: Pemimpin regu memakai 2 pita warna putih ukuran 7,5 X 1,5 cm dipasang pada saku kiri di sebelah menyebelah lipatan tengah. Pemimpin regu memakai melati topi dari logam. Tanda wakil pemimpin regu dan wakil pemimpin kawan. 1. Wakil pemimpin kawan memakai 1 pita warna merah dipasang pada aku kiri di sebelah kanan lipatan tengah. Wakil pemimpin regu memakai pita warna putih dipasang pada saku kiri sebelah kanan lipatan tengah. Tanda pelantikan 1. 2 3. 4. Melati segitiga Sama sisi logam dipasang di saku kanan. Atfal: warna kuning Pengenal: warna hijau Penghela: warna merah Tanda golongan 1. Tanda golongan berwujud kolongan bahu, dipasang pada bahu kanan dengan tulisan cabang dan nomor golongan, missal: Bantul I atau Solo III Bagi pemimpin golongan dengan ditambah: PGI Kolongan (pita) lebar 1,5cm warna putih, tulisan hitam. m. Bab Ill, Hizbul Wathan Ikat pinggal Terbuat dari kulit dengan gesper melati. Kaos kaki Warna hijau polos Pita/ rumbai kaos Bagi pengenal hijau dan bagi penghela merah Sepatu Warna cokelat/ hitam dengan catatan tidak boleh memakai sepatu tentara. Peluit Bagi pengenal/ penghela dimasukkan di saku kiri. Tali peluit berwarna hitam. Tali Untuk semua memakai tali sepanjang 5 — 10 meter, dilihat pada pinggang kiri. 117 isTol aAA MATERI PRAMUKA DAN HIZBUL WATHAN Baden-Powell mengajarkan beberapa teknik dasar keterampilan yang wajib diketahui dan dikuasai oleh para pandu di dunia. Hal ini bertujuan agar para pandu mampu bertahan hidup dalam keadaan darurat di alam bebas. Keterampilan kepanduan mereka itu bukan saja berguna bagi dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Keterampilan dasar kepanduan terdiri atas delapan materi, yakni: 1) Tali-temali; 2) Bahasa isyarat (sandi, morse, dan semaphore); 3) Baris-berbaris; 4) Pemetaan; 5) Menaksir; 6) PP (Pertolongan Pertama); 7) Kompas; dan 8) Kesehatan. TALI TEMALI Dalam tali temali kita sering mencampur-adukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Tkatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya. Buku Pintar Pramuka 120 Macam simpul dan kegunaannya Simpul ujung tali. Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan Simpul penarik Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar Simpul laso Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan simpul anyam simpul anyam ganda simpul erat simpul penark simpul hidup Macam Ikatan dan Kegunaannya 1. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan. 2. Tkatan tiang Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat Icher binatang supaya tidak tercekik. 121 Buku Pintar Pramuka 3s Seen 3S 122 Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring. Ikatan tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/ kayu dengan erat, tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan. Tkatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon. Tkatan turki Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher Ikatan palang Tkatan canggah Ikatan silang Ikatan kaki tiga Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini. Ikatan jangkar ikatan tambat Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Icatan turki ikatan canggah Ikatan silang Ikatan khakitiga SEMAPHORE Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada — dekat tangkainya. 123 Buku Pintar Pramuka The Semaphore Alphabet ag rn \ s Ah i’ ea AN Br2 cis Dia BS g g fo - oa 4 in Ww ad fo of él He us J KO L A B ~ Ef toe cf ctor VY OY I I l ll io J Il ° P Q R $s T U y s e6 + v4 N Fo K ‘ ks MS 4 I> fl Io of pb Te | Vv Ww x Y Zz Annul Numeric MORSE Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan. sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837, tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional. Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : 1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit 2. — Sinar yaitu dengan menggunakan senter 3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-) 4. Bendera yaitu dengan bendera morse. 124 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama. A — uU B mmece v c —em Ww D mmee x E ¥ F cocmme z G — ome H eeee I 5 K =e 1 L ommece 2 M =< 3 N —e 4 °o = $ P — =e 6 Q = 7 R $ s 9 T 9 Trik menghafal Morse Kadang kita kesulitan menghafal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghafal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini : Buku Pintar Pramuka Petunjuk Penggunaan : 1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri. . Cara membacanya dari atas ke bawah. 3. — Blok putih menunjukkan kode titik (*) dan blok hitam kode strip (— ). Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukkan satu kali putih sama dengan satu kali titik artinya huruf E. Contoh lain : (dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih- putih artinya 4 titik ) Berarti huruf H. Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik (— — >») berarti huruf G 4. — Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ). SANDI Sandi di dalam Kepramukaan adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta didik baik pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian, daya ingat, kecerdasan dan konsentrasi. Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun harusdisesuaikan dengan golongan pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu tetap tercapai. Ada banyak macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak harus baku, sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Beberapa contoh sandi yang sering digunakan, antara lain: 126 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan 1. Sandi A=N Kunci A=N A|B/C|DIJE|F |G/H{I |J [K|L [IM N/O[P |QiR IS |T [U]V [WX LY |Z CONTOH : CENZHXN dibaca PRAMUKA 2. Sandi A=Z Kunci A=z A|BIC|DIE/F/GIH|I |J [K/L IM Z\Y |X [WIV |U|T [|S [R|Q/P |O|N Contoh : zmwr = andi 3. Sandi Kotak I . | o Led | . A B « 2 127 Buku Pintar Pramuka 4, Sandi Angka Kunci a=1 b=2 a=1 n=14 b=2 o=15 c= p=16 d=4 q=17 e=5 r=18 f=6 s=19 g=7 t=20 h=8 u=21 i=9 v=22 i= w=23 k=11 x=24 | =12 y=25 m=13 7=26 Contoh: 16 18 1 13 21 11 1 = pramuka 5. Sandi Kotak II see oe 2 oe ABC] DEF |GHI JRE PQR STU | VWX [YZ J=A 3=B s=C u=D w=E raoiu=ZUMA 128 10. 11. Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Sandi Udang Kalimat yang akan di sampaikan dengan cara terbalik. Contoh : gnalup gnupmak= Pulang Kampung Sandi Kata/ AND Menyisipkan Kata AND Ke dalam kalimat. Contoh : MANDULANDA dibaca Mula Sandi Jam Kunci: setiap huruf mengalami penambahan 5 menit. 00.05 =A 00.10 = B 00.15=C 00.20 = D 00.25=E EE.....eoanxe Contoh: 00.10 - 00.05 - 00.15 - 00.05 = B A G A Sandi Awal Berjasa Kunci: yang dibaca (digunakan) hanya huruf awal kata Contoh: SETAN EMAS MASIH UNTUK AYAM = SEMUA Sandi Akhir Berjasa Kunci: yang dibaca (digunakan) hanya huruf akhir setiap kata Contoh: ANDI SALIB GURU BURUNG BANGAU BIAR DIBURU = IBU GURU. Sandi Besar Berjasa Kunci: yang dibaca (digunakan) adalah huruf kapital Contoh: JAngan LupA NANti PAgi kita Naik JembatAn aNGker = JALANAN PANJANG 129 Buku Pintar Pramuka 12. 13. 14. 130 Sandi Kecil Berjasa Kunci: yang dibaca (digunakan) adalah huruf kecil Contoh: AbAH uSAH rEPOT UNTuk ngAMBIL BARANG = burung Sandi Rumput Kunci: Contoh: huruf 1 = Huruf G= ——- = AN Sandi Siput Sandi yang cara membacanya berputar menyerupai rumah siput, dengan cara mencari kata yang paling tengah (ada tandanya). Contoh : UDUNIA DOWEL NP BAL ANE DB PKA PA = Baden Powell Bapak Pandu Dunia Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan 15. Sandi Koordinat / Merah Putih Cara : buatlah perkataan kunci, missal GUDEP SEDIA (maka kata-kata ini yang menjadi kuncinya,ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah hurufnya 10 buah, masing-masing kata terdiri dari 5 huruf). M E R|AJ]H | P/}Q/R{]S]T H U Vi; Ww) x Y Contoh: IM-IR-PM-TR-HM-TM-PM dibaca Pramuka KOMPAS Kompas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan. 131 Buku Pintar Pramuka yey 132 Bagian-bagian kompas yang penting antara lain : Dial, yaiu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam. Visit, yaitu pembidik sasaran Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka Jarum penunjuk Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik. aca, Da, TUTUP DIAL aris SASARAN BIDIK JaRUM = TEMPAT PENUNJUK JARI Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya North = Utara = 0 North East = Timur Laut = 45 East = Timur = 90 South East = Tenggara = 135 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan South = Selatan = 180 South West = Barat Daya = 225 West = Barat = 270 North West = Barat Laut = 325 Cara Menggunakan Kompas 1. Letakkan kompas Anda di atas permukaan yang datar. Setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet. 2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial. 3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK): merapalan salili satu: kegiatan. kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman : a. Kewajiban diri’ untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat 133 Buku Pintar Pramuka ma Pada Kecelakaan merupakan seperangkat keterampilan dan pengetahuan Keterampilan Pertolongan Pei kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang : a. Berhenti bernapas b. Pendarahan parah c. Shok d. Patah tulang Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan. a. P3K bagi pasien yang berhenti bernapas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apa pun latar belakangnya, harus segera dilakukan napas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan: meniupkan napas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut: 1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas 2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka 134 Buku Pintar Pramuka Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat keterampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang : a. Berhenti bernapas b. Pendarahan parah c. Shok d. Patah tulang Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan. a. P3K bagi pasien yang berhenti bernapas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apa pun latar belakangnya, harus segera dilakukan napas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan: meniupkan napas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut: 1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas 2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka 134 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan 3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya. 4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada : a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit. b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit P3K bagi korban Sengatan Listrik 1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering 2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban 3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjurnya segera dilakukan napas buatan sampai bantuan medis datang P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah 1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. 135 Buku Pintar Pramuka 136 Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus-menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada risiko infeksi. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak. Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok 1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan organ-organ penting. Tanda-tanda Shok a) Denyut nadi cepat tapi lemah b) = Merasa lemas c) Muka pucat d) Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil e) Merasa haus f) — Merasa mual g) Napas tidak teratur h) Tekanan darah sangat rendah Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara : a) Menghentikan pendarahan b) Meniadakan hambatan-hambatan _ pada saluran napas c) Memberi napas buatan d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok : a) Baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala. 137 Buku Pintar Pramuka e. 138 e) f) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin Usahakan pasien tidak melihat lukanya Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - % sendok teh tepung soda kue - 4-5 gelas air - dan bisa juga ditambah air kelapa/ kopi kental/teh perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah. Cepat-cepat panggil dokter P3K patah tulang 1) Tanda-tanda patah tulang a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal Ada rasa nyeri kalau digerakkan Kuli tidak terasa kalau disentuh Pembengkakan dan warna biru di sekitar kulit yang luka Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang a) d) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongansegera, kecualidemipenyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang. Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya : - _ hentikan pendarahan serius yang terjadi - usahakan korban terhindar — dari hambatan pernapasan - upayakan lalu lintas udara tetap lancer - jika diperlukan buatlah napas buatan - jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang. Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita. 139 Buku Pintar Pramuka Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan * Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada _hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada * Siapkan 2 pembelat (bidai) yang di- lengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar * Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari * Aturlah gendongan tangan_ ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku b) Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu) * Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin * Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut lat darurat, yeng patah atas dan bawah Buatlah pembelat te bit paniang 4: Jang yang, harus dito pang. Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan * Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah * Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai) c) Patah Tulang Lengan Bawah Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari. d) Patah Tulang di paha ¢ Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter * Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal * Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar * Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk * Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut. f. Pembalut dan Pembalutan 1) Pembalut Macam-macam pembalut : a) Pembalut kasa gulung 141 Buku Pintar Pramuka 142 b) — Pembalut kasa perekat c) Pembalut penekan d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran) e) Gulungan kapas f) Pembalut segi tiga (mitella) Pembalutan a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki c) Pembungkus segitiga untuk =membuat gendungan tangan d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan e) Pembalutan spiral pada tangan f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera. Dalam kehidupan schari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk : 1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dan sebagainya. 143 Buku Pintar Pramuka 2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan keschatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dan sebagainya. 3) Menjagaketahanan tubuh, keterampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dan sebagainya. 4) Menjaga kebersihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi. 5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah 6) Memahami berbagai macam penyakit — dan penanggulangannya. Kegiatan Keterampilan P3K bagi pesertadidik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat meningkatkan ketahanan mental-moral-spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan social; serta dapat menambah rasa percaya diri, tanggung jawab dan kepedulian kepada orang lain. PEMETAAN Kemampuan pemetaan ini ditujukan untuk pembuatan laporan perjalanan. Macamnya adalah peta wilayah, peta perjalanan, peta pita, atau yang lainnya. Peta adalah gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang datar yang dibuat secara kartografis menurut proyeksi dan skala tertentu dengan menyajikan unsur alam ( sungai, gunung, pantai, pulau ) dan 144 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan unsur buatan (Jalan, Rel Kereta api, kota, Pelabuhan udara, jembatan, dll) serta informasi lain yang diinginkan. Penggambaran peta adalah suatu proses dalam menyajikan informasi mengenai keadaan permukaan bumi pada bahan kertas menurut aturan tertentu. Prosesnya dimulai dari mengolah ke dalam bentuk simbol/tanda, mendesain atau merancang peta, melaksanakan penggambaran sampai penggandaannya. Skala adalah perbandingan jarak pada potret atau peta dengan jarak yang sesungguhnya dilapangan. Misalnya pada peta skala 1: 100.000 artinya jarak 1 cm di peta sama dengan 100.000 cm (1 Km) pada jarak sesungguhnya. Dalam skala ditemui istilah peta skala kecil yaitu peta yang berskala 1: 1.000.000 dan peta skala besar yaitu peta yang berskala 1 ; 25.000. Peta dasar adalah peta yang dipakai sebagai dasar pembuatan peta-peta tematik dan merupakan acuan standar bagi kegiatan pemetaan (Contoh Peta rupa bumi, peta topografi, dll). Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu yang kerangka petanya diambil dari peta dasar (contoh, Peta vegetasi, peta kesesuaian lahan, peta tanah, peta iklim, peta kelas lereng). Informasi tepi ( Marginal Information ) adalah merupakan keterangan yang dicantumkan pada setiap lembar peta agar pembaca peta dengan mudah memahami isi dan arti dari informasi yang disajikan. Informasi tepi antara lain: Judul peta, skala, arah utara, legenda, angka koordinat geografis, diagram lokasi, sumber data dan pembuatan peta. 145 Buku Pintar Pramuka a. Peta Pita wwe Tujuan pembuatan peta pita ini ” / adalah untuk menggambarkan kea 2 perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Peralatan yang diper-siapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah : 1. Pensil Teknik 2B 2. Penggaris panjang Ce? 3. Kertas pita peta 4. Kompas bidik 5. Meja kerja Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita : 1. Penentuan Skala Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada. 2. Pembuatan Keterangan Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada di sebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan. 3. Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa 146 Buku Pintar Pramuka a. Peta Pita wwe Tujuan pembuatan peta pita ini ” / adalah untuk menggambarkan kea 2 perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Peralatan yang diper-siapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah : 1. Pensil Teknik 2B 2. Penggaris panjang Ce? 3. Kertas pita peta 4. Kompas bidik 5. Meja kerja Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita : 1. Penentuan Skala Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada. 2. Pembuatan Keterangan Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada di sebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan. 3. Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa 146 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan. Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut: 12 | Buku Pintar Pramuka Berikut Keterangan Gambar Pada Peta Pita. ere Shen pln LF wm Te (ue ae 00.0.0, 09° oo"? == fee en [= 148 yaa b. Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Peta Panorama Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu. peta panorama i VRS pS Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan i adalah : Pensil Teknik 2B Penggaris panjang Kertas buffalo Kompas bidik Meja kerja Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah : I. Arah Pandang atau Sudut Pandang Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya. 149 Buku Pintar Pramuka 2. 150 Penggambaran Batas Daerah Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti. Pembuatan Arsiran Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak. Pembuatan Arah Utara Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi h arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi a dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan 5. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini. c. Peta Lapangan Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil. Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah : 1. Pensil Teknik 2B 2. Penggaris panjang 151 Buku Pintar Pramuka 3. 4. 5. 6. Busur derajat Kertas buffalo Kompas bidik Meja kerja Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan. I. N 4. 152 Penentuan Skala Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya. Penggambaran lapangan Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya. Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut: et oles Kel Oat 1 Poon 4 Ting Banden Benders 2 Poban Patent uae Ny Benge A Rumah © don ¥ Tang 8 Seidbh 0 Lappin Mon, § Aguas 198 Cwcs Cont Loan Big Cebu MENAKSIR Menaksir adalah _meng-agak-agak/mengira-ngira. Oleh karena itu apabila hasilnya berselisih beberapa sentimeter (dalam pengukuran besar) maka hasil penaksiran |)| 4 dianggap baik. Macam menaksir biasanya adalah menaksir tinggi, lebar, kedalaman, z berat, cuaca, atau kecepatan arus. - it a. Menaksir Lebar +a jay \ Metode menaksir lebar yang Ng dapat dipergunakan antara lain : vw" 1. Melempar Tali ey a Cara ini bisa dikatakan mudah apabila a & sungai atau Iebar yang diukur tidak | Buku Pintar Pramuka terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya. a 2. Cara Segiti Cara ini digambarkan sebagai berikut : Rumus : Jika A= B maka Gap dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D atau cara segitiga berikut : » ge cel + b. Menaksir Berat Teknis Menaksir Berat Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. 154 Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut : dimana: QD & + ZA tirpuan i ieomy: bem i X = berat yang ditaksir Y'= berat yang diketahui Rumus: X=Yx c. Menaksir Tinggi Teknik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1. Metode Segitiga x ‘ ons Al ag. Keterangan : X = Tinggi yang ditaksir C = Tinggi tongkat A= Jarak tongkat dan tinggi yang diukur B = Jarak tongkat dan pengamat 155 Buku Pintar Pramuka 156 Rumus perhitungan X= C (A+B) B Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut : Rumus: _£ (A+B) X=A e Keterangan : X = Tinggi yang ditaksir A = Jarak dengan pengamat Metode bayangan Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan. RA Bab IV. Materi Pramuka dan Hizbul Wathan Keterangan : A = Tinggi tongkat B = Tinggi yang ditaksir A’= Bayangan tongkat B’= Bayangan tinggi yang ditaksir Rumus : B= D_xA A 157 PERATURAN BARIS BERBARIS Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Maksud dan tujuan 1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab. Buku Pintar Pramuka 2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan. tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan. Aba-aba Aba-abaadalah suatuperintahyangdiberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. a. Macam aba-aba 160 Ada tiga macam aba-aba yaitu : Aba-aba petunjuk Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba _peringatan/ pelaksanaan. Bab V. Peraturan Baris Baris Contoh: a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat — GERAK b) Untuk amanat-istirahat di tempat -GERAK Aba-aba peringatan Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh: a) Lencang kanan - GERAK (bukan lancang kanan) b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan di tempat istirahat) Aba-aba pelaksanaan Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah: * GERAK GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan- gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: - jalan di tempat -GERAK - siap -GERAK - hadap kanan -GERAK - lencang kanan -GERAK * JALAN JALAN: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. 161 Buku Pintar Pramuka 162 Contoh: - haluan kanan/kiri — JALAN - dua langkah ke depan -JALAN - satu langkah ke belakang —- JALAN Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan —-MAJU Contoh: - maju — JALAN - haluan kanan/kiri maju — JALAN - hadap kanan/kiri maju — JALAN - melintang kanan/kiri maju - JALAN Tentang istilah: “maju” Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI. Misalnya: * Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju — JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK. + Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK. Bab V. Peraturan Baris Baris ¢ Balik kanan maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba: balik kanan henti-GERAK. * Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/ kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti- GERAK, belok kanan/kiri-GERAK. Tentang aba-aba : “henti” Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan. Contoh: Empat langkah ke depan JALAN, bukan barisan — jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasulan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti. MULAI MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh: -hitung -MULAI -tiga bersaf kumpul -MULAI 163 Buku Pintar Pramuka b. Cara memberi aba-aba a) °) e) 164 Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba- aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan, Contoh: Kepada Pembina Upacara — hormat - GERAK Pelaksanaannya: ¢ Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. * — Setelah penghormatan selesai dijawab/ dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukkan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjalan, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah. Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara. Bab V. Peraturan Baris Baris f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan. g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan. h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG ! Contoh: Lencang kanan = Ulangi — siap GERAK Gerakan Perorangan — Gerakan Dasar a. Sikap sempurna Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaannya : pada aba-aba pelaksanaan badan/ tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60..., lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, bernapas sewajarnya. b. Istirahat Aba-aba istirahat di tempat - GERAK 1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm) 2) ‘Keidua bélah tangan dibawa ke bélakang dan di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan 165 Buku Pintar Pramuka kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak. Catatan: a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat. Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat. Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa_petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan c. Meluruskan Barisan a. 166 Lencang kanan/kiri: (hanya dalam bentuk bersaf) Aba-aba : Lencang kanan/kiri -GERAK Pelaksanaannya: Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. 1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini Bab V. Peraturan Baris Baris kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan. Penjuru saf tengah dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba. Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna. Padawaktu pemimpin pasukan memberikanaba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu). Catatan: a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah_ meninju rekannya yang berada di samping. b) — Kelurusan barisan dilihat dari tumit. 167 Buku Pintar Pramuka b. 168 Setengah lencang kanan/kiri Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri- GERAK Pelaksanaannya: Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar) Aba-aba : Lencang depan - GERAK Pélaksanaannyat 1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan. 2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba. 3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan Bab V. Peraturan Baris Baris d. Cara berhitung 2) 4) 5) 6) Aba-aba : Hitung - MULAI Pelaksanaannya: Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan. Pengucapan nomor secara tegas dan tepat. Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing, Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA. e. Perubahan Arah (dalam keadaan berhenti) a. Hadap kanan/kiri Aba-aba : Hadap kanan/kiri -GERAK 1) Kaki kiti/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. 2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90° 169 Buku Pintar Pramuka 170 3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/ kiri. Hadap serong kanan/kiri Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri -GERAK Pelaksanaannya: 1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri 2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri 3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/ kiri Balik kanan Aba-aba : Balik kanan/kiri—GERAK Pelaksanaannya : 1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. 2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180° 3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/ kiri. Catatan: Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan. Bab V. Peraturan Baris Baris f. Cara berkumpul 4) Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI Pelaksanannya : Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih. Contoh: Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru. Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih + 4 langkah Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan berdiri di samping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan. Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru melihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna. g- Cara latihan memberi hormat Aba-aba: Hormat — GERAK Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, —keadaan berhenti) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° 171 Buku Pintar Pramuka serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat. Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep. Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna. h. Memulai dan Menutup Barisan a. 172 Bubar Aba-aba : Bubar — JALAN Pelaksanaannya; Pemberian aba-aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, lalu bubar. Jalan di tempat Aba-aba: Jalan di tempat - GERAK Pelaksanaannya: Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, Bab V. Peraturan Baris Baris lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang) Dari jalan ke tempat berhenti. Aba-aba : Henti- GERAK Pelaksanaannya: Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/ kanan, pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna. i. Membuka/menutup batisan. Aba-aba : Buka barisan — JALAN Pada-aba-ahia pelalisaraan regu keinan dan kiti membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat. Catatan : Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan. Aba-aba :tutup barisan — JALAN Pelaksanaannya : Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat. Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah Macam langkah Panjangnya Tempo 1. Langkah biasa 65cm 120 tiap menit 2. Langkah tegap 65cm 120 tiap menit 3. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit 173 a 2 ees = 1 Buku Pintar Pramuka 4. Langkah ke samping 40cm —_70 tiap menit 5. Langkah ke belakang 40cm —_70 tiap menit 6. Langkah ke depan 60cm 70 tiap menit 7. Langkah di waktu lari 80cm 165 tiap menit j- Maju-jalan Dari sikap sempurna Aba-aba : Maju — JALAN Pelaksanaannya: 1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi + 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. 2) Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°. Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher. Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku. k, Langkah Biasa 1) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan. 174 Bab V. Peraturan Baris Baris 2) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas. 1. Langkah Tegap 1) Dari sikap sempurna Aba-aba : Langkah tegap — JALAN Pelaksanaannya : Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas. 2) Dari langkah biasa Aba-aba : Langkah tegap — JALAN Pelaksanaannya: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1. 175 Buku Pintar Pramuka 3) Kembali ke langkah biasa Aba-aba : Langkah biasa — JALAN Pelaksanaannya : Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama....... Catatan : Dalam sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan: Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju). m. Langkah Perlahan 1) 176 Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran) Aba-aba : Langkah perlahan maju — JALAN Pelaksanaannya : a) Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna b) Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri. ©) Gerakan sclanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula. Catatan : Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/ a 2 ees = 1 Bab V. Peraturan Baris Baris kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan. ‘Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat. 2) Berhenti dalam langkah perlahan Aba-aba : Henti- GERAK Pelaksanaannya : n. Langkah ke Samping Aba-aba : ........Langkah ke kanan/kiri — JALAN Pelaksanaannya : Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah. o. Langkah ke Belakang Aba-aba : ........Langkah ke belakang — JALAN Pelaksanaannya : Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah. 177 SB Pm) Ria Buku Pintar Pramuka p. langkah ke Depan Aba-ab: Langkah ke depan — JALAN Pelaksanaannya : Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah. q. Langkah di waktu Lari 1) Dari sikap sempurna Aba-aba : Lari maju — JALAN Pelaksanaannya: Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan. kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku. 2) Dari langkah biasa Aba-aba : Lari - JALAN 178 Bab V. Peraturan Baris Baris Pelaksanaannya: Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1, Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada. 3) Kembali ke langkah biasa Aba-aba : Langkah biasa — JALAN Pelaksanaannya: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam. Catatan : Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti - GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna. r. Langkah Merdeka 1) Dari langkah biasa Aba-aba : Langkah merdeka — JALAN Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat diizinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang 179 Buku Pintar Pramuka (antara lain berbicara, buka topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan. Kembali ke langkah biasa Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan ...................semakin langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan. Aba-aba : Langkah biasa — JALAN Pelaksanaannya : Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa. s. ganti Langkah 180 Aba-aba : Ganti langkah — JALAN Pelaksanaannya : Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/ tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan. Bab VI PERMAINAN DALAM PRAMUKA Sebagai upaya mengurangi kejenuhan dalam menjalankan aktivitas kegiatan kepramukaan, perlu diselingi dengan metode permainan yang tentu saja mengandung nilai pendidikan. Di samping itu dalam rangka pembentukan karakter. 1. Rebut dan Rampas Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak Jumlah pemain : bebas Waktu : 10 menit Tujuan : Melatih kecekatan Melatih kesetiakawanan Unsur hiburan Buku Pintar Pramuka Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat- cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebih lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan. 2. Petani dan Pencuri Peralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain, atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel. Jumlah pemain : bebas Waktu : 8-10 menit Tujuan : - Melatih kecepatan - Unsur hiburan Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia di luar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan di luar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus 182 Bab Vi. Permainan dalam Pramuka lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilih petani baru. 3. Permainan Mengenali Teman Peralatan : Kertas kosong, alat tulis untuk tiap peserta Jumlah Pemain : Berapa saja Waktu : 10-12 menit Tujuan : Saling mengenal secara lebih mendalam Berani Mengungkapkan diri Melatih kecerdasan Pemimpin membagikan kertas kosong kepada semua peserta. Seluruh peserta lalu menulis data pribadi mereka (nama lengkap, data keluarga, status, sekolah/pekerjaan, hobi, alamat, dan sebagainya). Setelah itu kertas yang sudah terisi dikembalikan kepada pemimpin. Lalu pemimpin memberikan lagi secara acak kepada peserta. Pemimpin memberikan waktu 2-3 imenit kepada para peserta untuk menghafal data pribadi kawannya itu. Kemudian pemimpin menunjuk kepada salah seorang peserta dan bertanya kepadanya tentang data pribadi yang ia terima. Peserta harus mampu menjawab pertanyaan pemimpin, Sementara itu yang memiliki data pribadi harus memerhatikan benar/tidaknya jawabannya. AM. Patty. 183 Buku Pintar Pramuka 4, Perkenalan Rahasia Peralatan : Kain yang lebar (sprei) Jumlah pemain : semua pemain masuk dalam regu Waktu : 10 menit Tujuan : Saling mengenal nama Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi di antara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, schingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya. Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya. 5. Mencari Dengan Diam Peralatan : Perangko Jumlah pemain : berapa saja Waktu : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuan Si Ss J P iP mengobservasi 184 Bab V1. Permainan dalam Pramuka Tujuan : Melatih kemampuan mengobservasi Memupuk inisiatif Sebuah perangko ditempel disuatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memerhatikan peserta- peserta terakhir, Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan). 6.Dalam Kolam Peralatan : Sebatang kapur Jumlah pemain : bebas Waktu : biasanya 10-15 menit Tujuan: Melatih kecepatan/reflex Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintahnya “didarat”, maka tiap anak melompat mundur, Perintah yang diberikan harus 185 Buku Pintar Pramuka bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan, Permainan ini cukup popular dan menyenangkan. 7. Baut Barisan ‘Tujuan : fisik Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompol. Langkah-langkah : a. 186 Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok). Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut Kedua kelompok akan berlomba ~~ menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu : tinggi badan, panjang rambut, usia dst. Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok. Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar. Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum Bab V1. Permainan dalam Pramuka hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas). Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar. 8. Bermain Tali Latar belakang : Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu. Bahan : Tali raffia Langkah- langkah a. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta Minta mereka berpasangan — pasangan, lalu masing — masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing — masing, ingat, sebaiknya ikatan tidak terlalu kencang Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali 187 Buku Pintar Pramuka d. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman—teman yang lain. Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut 9. All Stand Up Teaching point : il. 4. Memahami pentingnya fungsi orang lain dalam kesuksesan kerja regu. Memecah kebekuan (ice breaking) dengan saling bersentuhan fisik. Memahami bahwa kekurangan anggota regu (terlalu gemuk atau terlalu kecil) bukan merupakan kendala untuk kinerja regu. Perencanaan strategis. Lama permainan : 20 — 40 menit Perlengkapan : Peluit Instruksi : 188 Kegiatan di mulai dengan sepasang anggota regu duduk bertolak belakang di tanah dengan melipatkan kedua kaki ke arah dada. Kemudian mereka diminta untuk berdiri bersama dengan cara saling menekan punggung, tangan tidak usah berpegangan. Bab VI. Permainan dalam Pramuka b. — Setelah sukses dengan cara yang pertama, sepasang peserta diminta duduk berhadapan, ujung kaki diletakkan saling bersentuhan dengan kaki masing- masing pasangan. Kemudian kedua tangan peserta saling berpegangan antar pasangan. Untuk berdiri peserta diminta menarik pegangan tangan. c. Setelah sukses dengan cara kedua, jumlah anggota ditambah dari dua jadi empat, enam, delapan dan seterusnya. d. Mereka dipersilakan mengatur strategi agar sama-sama bisa berdiri serempak. Debriefing : 1. Teaching point yang dirasakan. 2. Faktor penunjang keberhasilan. 3. Perasaan setelah berhasil. 4. Implikasi terhadap regu. 10. Arung Jeram Tujuan : yee o Kerja sama tim. Kekompakan regu. Yang kuat membantu yang lemah. Menetapkan bersama trategi manajemen secara tepat. Menempatkan diri saat bertindak/ men-jalankan tugas. Alat: 189 Buku Pintar Pramuka Tali besar (diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu). (Panjang tali sesuaikan dengan anggota regu yang bermain.) Kedua ujung tali di ikat dengan kuat. Pelaksanan : Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur (selonjor) ke dalam lingkaran. Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar anggota regu 0,5 — 1 meter. Jarak semakin rapat semakin baik. Peraturan : 1. Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama. 2. Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk (Tetap Lurus ). 3. Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama kembali. 4. Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh. 11. Menggambar Bersama Latar Belakang : Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya. Tujuan Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok. Langkah-langkah : 190 Bab V1. Permainan dalam Pramuka Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 5. Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar. Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat : tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang menggambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan dipikitkan, sendin) pula, dan. setetusnya sampai seluruh anggota kelompok memperolch bagian waktunya masing-masing untuk menggambar. Bahan Diskusi : Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan jelas? Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompoknya? Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan ? 12. Birthday Line Up Teaching point: Me 2. Melatih konsentrasi pada tugas. Mengembangkan cara berkomunikasi efektif. 191 Buku Pintar Pramuka 3. Melatih untuk berinovasi. 4. — Aplikasi praktis dalam proses memecahkan permasalahan. 5. Kepemimpinan bersama (shared leadership). Lama permainan : 20 — 40 menit Perlengkapan : Papan tempat berdiri Instruksi : a. Semua peserta diminta berdiri di atas papan, kemudian mereka diminta untuk mengatur barisan mereka berdasarkan bulan dan hari ulang tahun mereka, atau berdasarkan tinggi badan atau berat badan. b. Mereka tidak boleh berbicara di dalam menyusun barisan itu. Debriefing : Apa kesulitan yang dialami mereka di waktu menyusun barisan ? Faktor apa yang mendukung keberhasilan, dan faktor apa yang menghambat tidak mendukung ? Bagaimana cara-cara baru tim untuk berkomunikasi ? Apakah semua orang telah diinformasikan mengenai keadaan sebenarnya ? 13. Menggambar Wajah Tujuan : a. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, 192 Bab Vi. Permainan dalam Pramuka dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar. Langkah-langkah : il. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5 menit saja untuk setiap peserta. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya... (nama pasangannya), tempat tinggal....dan seterusnya. 14. Menggambar Rumah Pengantar Be Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok. Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal 193 Buku Pintar Pramuka dalam kenyataan kita hanya mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari. Langkah — langkah Mintalah peserta untuk berpasangan Peganglah bolpoin / pensil bersama —sama sedemikian rupa sehingga keduanya bisa menulis dan menggambar. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama — sama dan menuliskan judulnya Selama menggambar dan menulis dilarang berbicara Bahan diskusi a. Bagaiman perasaan dan reaksi anda selama menggambar tadi? b. Factor apa yang membantu dan menghambat anda selama menggambar tadi ? Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasangan bergabung) untuk mendiskusikan apkah ada hubungan antara pengalaman tadi dengan kenyataan sehari — hari dan masalah kerjasama. Waktunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil mempresentasikannya di hadapan kelompok besar. 15. Estafet Air Tujuan : 1. 194 Kerja sama tim. 2: ae 4. Alat : 1). 2. 3. Bab Vi. Permainan dalam Pramuka Mengatur cara kerja yang efektif. Pembagian tugas/ menempatkan personil dengan tepat. Kekompakan antar anggota dan seluruh anggota regu. 1 buah ember berisi air secukupnya. 1 buah gelas yang bagian bawahnya telah berlubang kecil. 1 buah botol plastik Pelaksanaan : L. _ Peserta duduk dengan posisi berbanjar. 2. Peserta paling depan bertugas mengambil air dan yang paling belakang bertugas menuangkannya dalam botol. 3. Gelas yang berisi air diberikan secara estafet kepada rekannya yang dibelakang melalui atas kepala. Peraturan : 1. Lubang Gelas hanya boleh ditutup dengan jari tangannya saja. 2. Menggunakan batas waktu tertentu. 3. Botol yang berisi air terbanyak dengan batas waktu tertentu itulah pemenangnya. 4, Dapat menggunakan rival/ lawan bermain dengan regu lain. 195 Buku Pintar Pramuka 16. Mutiara Dalam Guci Tujuan : a. Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat. b. — Langkah-langkah : c. Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta). d. Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan bermacam ketilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada‘ mutiara yang sangat mahal harganya. ‘Tenyakan epada pesers, bagiiina = @manye mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang singkat dan gampang. Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan ini. 17. Pecah Balon Latar Belakang Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya. 196 Bab Vi. Permainan dalam Pramuka Tujuan Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya. Langkah-langkah : a. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas cali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal). b. Mintalah mereka meniup balon masing-masing. c. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya. d. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar. e. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut. f. Beri aba-aba untuk mulai. g. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik? h. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai. Bahan-bahan : Balon dan tali raffia scbanyalc jumlah’peserta: 18. Rantai Nama Tujuan Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum. Langkah-langkah : 197 Buku Pintar Pramuka a. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut Salah seorang menyebutkan namanya dengan suata keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama_peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai. c. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut. Variasi Buat lingkaran, setiap peserta secara _bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran. Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula. 19. Estafet Kelereng Tujuan : 1. Kerja sama tim. 2. Membagi tugas habis ( Manajemen ) 198 Bab V1. Permainan dalam Pramuka 3. Mengatur diri kapan bertindak dan memberikan kesempatan. 4. Mengatur trategi bermain secara bersama sama. Alat : Bambu yang terbelah 2 ( ukuran panjang 50 cm, diameter bebas ) bisa juga pakai pelepah pohon pisang. Jumlah bambu sesuai dengan jumlah anggota regu yang akan bermain ) 1 buah kelereng. 1 buah gelas plastik. Pelaksanaan : a. Tiap anggota regu memegang 1 buah_ bambu belah, 1 orang lainnya memegang gelas. b. Tetapkan jarak tempuh dalam estafet (10-15 meter)/ semakin jauh jaraknya semakin memiliki kesulitan tertinggi. c. Seluruh peserta berupaya mengatur gerak kelereng melalui bambu belah secara estafet hingga sampai ke tempat tujuan yang ditentukan. d. Finish terakhir adalah memasukan kelereng kedalam gelas plastik. Peraturan : 1) Saat kelereng meluncur/ bergulir tidak boleh tersentuh jari tangan. 2) Kelereng bergerak/ bergulir hanya melalui satu jalur yakni bambu tersebut. 199 Buku Pintar Pramuka 3) Apabila kelereng jatuh, permainan diulang sekali lagi . ( Boleh diberikan kesempatan lebih dari 1 kali ) 4) Diupayakan ada rival/ lawan regu lainnya. Yang tercepat memasukkan kelereng dalam gelas itulah pemenangnya. 20. Jaring Laba-laba Tujuan : Kerja sama tim work. Mengatur Trategi. Mengatur pembagian tugas (manajemen ) Menetapkan unsur prioritas. Yr ee Melakukan unsur kehati-hatian dalam melaksanakan tugas. Alat : Tali Pramuka/ Rafia. Bambu 3 meter, 2 Buah. ( Bila tidak ada bisa pakai diantara 2 pohon/ tiang ) Pelaksanaan : 1) Buatlah semacam jaring dengan ukuran persegi + 60 Cm. 2) Jumlah persegi/ lubang jaring sesuaikan dengan jumlah anggota regu yang akan bermain. 3) — Jika Jumlah anggota regu 10 orang maka lubang yang disediakan harus sama ( 10 lubang). 200 Bab V1. Permainan dalam Pramuka 4) Lubang/ persegi dibuat secara bertingkat ( Lihat gambar ) sebanyak 2/ 3 tingkat. 5) Jaring terendah dibuat 30 cm dari tanah. Peraturan : a. Semua anggota regu berada dalam satu sisi. . Tiap lubang hanya bisa dilalui hanya untuk | orang. c. Lubang yang sudah dipakai/ dilalui tidak diperkenankan dipakai lagi/ ditutup. d. Anggota regu yang sudah masuk lubang tidak diperkenankan kembali ke sisi semula. e. Diupayakan selama memasuki lubang / persegi, anggota badan tidak menyentuh tali/ jaring.( diumpamakan saja jaring tersebut beraliran litrik tegangan tinggi ) 21. Kereta Terpanjang Tujuan : Kerja sama antar anggota dan tim. Mengatur Strategi dan kreatifitas. Menempatkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Alat : Tidak ada Pelaksanaan : 1. Peserta 10-20 orang 2. _ seluruh Peserta sebaiknya menggunakan celana panjang. 201 Buku Pintar Pramuka 3. Gunakan lokasi/ tempat yang tidak becek. 4. Dikakukan serentak terdiri dari beberapa regu. 5. Tiap regu memiliki anggota yang sama. Peraturan : a. Tiap regu berupaya keras membuat tim nya menjadi regu dengan deretan yang paling panjang. b. peserta Boleh menggunakan benda apa saja yang saat itu di bawa sebagai penyambung (Dompet , kartu, sepatu, tali sepatu, ikat pinggang, kaos kaki dll.) c. Tetapi Tidak diperkenankan menggunakan setangan leher apalagi sampai copot baju dan celana ( bisa kena UU anti Pornografi lho...). 22. Picture Puzzle Teaching point : Membangun rasa saling percaya kepada sesama kawan. Kerja sama regu. Komunikasi yang efektif. ye Rasa percaya diri Lama permainan : 30 — 60 menit Perlengkapan : Gambar yang dipotong-potong menjadi 15-20 bagian 202 Bab VI. Permainan dalam Pramuka Instruksi : Peserta dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang, salah satunya menjadi pengamat (ditentukan sendiri oleh masing-masing kelompok). Tiap peserta dalam kelompok memperoleh satu gambar yang sudah dipotong- potong (kecuali pengamat), yang dijadikan satu dalam satu wadah/meja dengan potongan- potongan gambar peserta lain. Tugas masing-masing peserta menyusun kembali potongan-potongan gambar menjadi satu gambar yang utuh, Ketentuan : + Jika memperoleh potongan gambar yang tidak diperlukan/tidak sesuai, peserta harus segera mengembalikan ke dalam wadah/meja agar peserta lain dapat mengambil jika cocok dengan gambar yang dimiliki; * Tidak boleh meminta atau mengambil dari peserta lain, tetapi hanya boleh mengambil potongan gambar dari wadah/meja; * Tidak boleh saling berbicara, berkomunikasi dengan isyarat ataupun campur tangan dalam pekerjaan peserta lain. * Tugas pengamar dalam setiap kelompok mengamati dan mencatat apa yang terjadi pada kelompoknya selama permainan berlangsung dengan memerhatikan hal-hal berikut : 203 Buku Pintar Pramuka a. b. & d. Adakah peserta yang melanggar peraturan? Peraturan mana yang dilanggar? Mengapa peraturan itu dilanggar? Adakah pesertayangmenumpuk banyak potongan gambar dan tidak mau mengembalikan ke wadah/ meja? Ulangi permainan ini dengan ketentuan, peserta boleh berkomunikasi dan saling membantu dalam kelompoknya. Debriefing : 1. Apa kesulitan peserta dalam menyusun gambar? 2. Bagaimana cara mereka mengaplikasikan pengalaman pada kehidupan? Catatan: Gambar bisa bikin sendiri lalu dipotong menjadi beberapa bagian Aneka Tepuk dalam Pramuka dan HW Tepuk adalah ekspresi sebuah kegembiraan. Di dalam kepanduan tepuk menjadi sebuah metode untuk ice breaker dan pemicu semangat. Tepuk ini bisa dengan tepuk tangan, tepuk paha, hentakan kaki, dll. Beberapa macam - macam bentuk tepuk diantaranya : Tepuk kodok Prok3x teot-teot Prok3x teblung-teblung Prok3x teot-teblung, 204 Bab VI. Permainan dalam Pramuka teot-teblung teot-teot teblung...ds Tepuk krupuk Prok3x puk-puk-puk Prok3x galepuk Prok3x sandal bapak Prok3x di tukar krupuk....... Tepuk Cewek pakai bedak pakai liptik tambah cantik suit-suil Tepuk Sambal Prok3x giling-giling Prok3x jilat-jilat Prok3x uzhaah-uzhah...... Prok3x Pedas Tepuk Koboy Prok3x Ambil Pistol Prok3x Isi pelor Prok3x gedar-gedor Prok3x mati konyol.......... 205 Buku Pintar Framuka Tepupuk Santai Prok3x Malam minggu Prok3x berduaan Prok3x terang bulan Prok3x santai..ssee Tepuk Jomblo Prok3x Sendirian Prok3x Kedinginan Prok3x tidak laku Prok3x kasian dehe loess Tepuk Teletabis Prok3x Tingki Wingki Prok3x Dipsi Prok3x Lala Prok3x Poo Tepuk Becak Prok3x 3roda Prok3x 2di depan Prok3x Idi belakang Yg nyupie Buapa kamu... 206 Bab Vi. Permainan dalam Pramuka Tepuk Mata Tepuk 3X lirik kanan Tepuk 3X lirik kiri Tepuk 3X ada cewek suit suit. Tepuk bakso Tepuk 3X bulat-bulat Tepuk 3X tambah sambel Tepuk 3X enak seger Tepuk 3X bakso....... Tepuk Ayam Tepuk 3X piyik-piyik Tepuk 3X Petok-petok Tepuk 3X Kukuruyuk...ssssee Tepuk Ondel-ondel Tepuk 3X Ondel-ondel ‘Tepuk 3X badan besar Tepuk 3X rambut jagung Tepuk 3X kalau jalan Tepuk 3X timplang timplung timplang timplung...... 207 Buku Pintar Pramuka Tepuk Badut Tepuk 3X mata besar Tepuk 3X hidung tomat Tepuk 3X perut gendut Tepuk 3X goyang-goyang Tepuk Rapi Tepuk 3X Rapi Kanan Tepuk 3X Rapi kiri Tepuk 3X rapi semuanya Yessssssss Tepuk Diam Tepuk 3X Bila aku Tepuk 3X Sudah tepuk Tepuk 3X maka aku Tepuk 3X harus diam One, two, three, four Yes Tepuk TK.........+ (Bisa diganti nama TK masing-masing) Tepuk 3X Aku Tepuk 3X anak TK Tepuk 3X Larasati Tepuk 3X Bandungrejo Tepuk 3X Paling Oke Tepuk 3X Yess 208 Bab V1. Permainan dalam Pramuka Tepuk Anak Pintar Tepuk 3X Aku anak pintar Tepuk 3X Tidak Boleh nakal Tepuk 3X Patuh orang tua Tepuk 3X patuh guru kita Oyeah. Tepuk Rapi ‘Tepuk 3X Rapi Kanan ‘Tepuk 3X Rapi kiri Tepuk 3X rapi semuanya Yess Tepuk Empat Kali Tepuk 4X sambil berhitung satu, dua, tiga, empat Kaki rapat, tangan di lipat, mulut di kunci, cekrek. Tepuk Prestasi Tepuk 1X satu Tepuk 2X satu dua Tepuk 3X satu dua tiga Tepuk 4X satu dua tiga empat Bisa, bisa Yess 209 Buku Pintar Pramuka Tepuk Islam Tepuk 3X Tuhanku Tepuk 3X Allah Tepuk 3X Kitabku Tepuk 3X Al Qur'an Tepuk 3X Nabiku Tepuk 3X Muhammad Tepuk 3X Agamaku Tepuk 3X Islam Tepuk Cinta Tepuk 3X Pertama aku cinta pada Allah Tepuk 3X Kedua aku cinta Rasullullah Tepuk 3X Ketiga Aku cinta kepada Ayah Bunda, semoga aku masuk surga Tepuk 3X Amin, amin, Yess Tepuk Anak Soleh Tepuk 3X Aku Tepuk 3X Anak Soleh Tepuk 3X rajin sholat Tepuk 3X Rajin ngaji Tepuk 3X Orang tua Tepuk 3X Dihormati Tepuk 3X Cinta Islam Tepuk 3X sampai mati 210 Bab Vi. Permainan dalam Pramuka Laillahailallah Muhammaddarusulullah Islam islam Yess Tepuk Wudlu Tepuk 3X Kumur-kumur basuh muka basuh tangan Tepuk 3X kepala dan telinga terakhir cuci kaki lalu doa Tepuk 3X yess Tepuk Ayam Tepuk 3X piyik-piyik Tepuk 3X Petok-petok Tepuk 3X Kukuruyuk Tepuk Kambing Tepuk 3X mbek embek Tepuk 3X embek embek Tepuk 3X mbececk Tepuk Ikan Tepuk 3X berenang ‘Tepuk 3X cari makan Tepuk 3X sudah kenyang Tepuk 3X diam 211 Buku Pintar Pramuka Tepuk Boneka Tepuk 3X ithik-ithik Tepuk 3X othol-othok Tepuk 3X Thik thok, thik thok thik thok Es Es Krim Tepuk 3X Ting ting ting ting Tepuk 3X Tong tong tong tong Tepuk 3X Juuuus Tepuk Pistol Tepuk 3X ambil pistol Tepuk 3X isi peluru Tepuk 3X lalu tembak Dor dor dor Tepuk sate Tepuk 3X di itis-iris Tepuk 3X disunduki Tepuk 3X dibakar Tepuk 3X Sate Tepuk tempe Tepuk 3X di idak-idak Tepuk 3X dibunteli Tepuk 3X di dol 212 Bab V1. Permainan dalam Pramuka Tepuk empat sehat lima sempurna Tepuk 3X nasi Tepuk 3X lauk pauk Tepuk 3X sayuran ‘Tepuk 3X buah-buahan Tepuk 3X susu Tepuk Panca Indra Tepuk 3X mata Tepuk 3X hidung Tepuk 3X telinga Tepuk 3X lidah Tepuk 3X kulit Tepuk Rasa Tepuk 3X ada asam Tepuk 3X ada asin Tepuk 3X ada manis Tepuk 3X ada pahit Tepuk 3X macam-macam rasa Tepuk keluarga Tepuk 3X ada ayah Tepuk 3X ada ibu Tepuk 3X ada kakak 213 Buku Pintar Pramuka Tepuk 3X ada adik Tepuk 3X keluarga Tepuk tanaman Tepuk 3X akar Tepuk 3X batang Tepuk 3X daun Tepuk 3X bunga Tepuk 3X buah Tepuk Honda Tepuk 3X ngeng ngeng (seperti orang ngegas) Tepuk 3X ngeng ngeng Tepuk 3X diiit (Sambil memegang hidung) Tepuk Mobil Tepuk 3X naik mobil Tepuk 3X pegang setir Tepuk 3X tekan klakson Tepuk 3X din din din Tepuk telepon Tepuk 3X kring kring kring kring Tepuk 3X ring kring kring kring Tepuk 3X Hallo 214 Bab V1. Permainan dalam Pramuka Tepuk Huruf vokal Tepuk 3X a Tepuk 3X i Tepuk 3X u ‘Tepuk 3X ‘Tepuk 3X 0 Tepuk Tertawa huruf vokal Tepuk 3X ha ha ha ha Tepuk 3X hi hi hi hi Tepuk 3X hu hu bu hu Tepuk 3X he he he he Tepuk 3X ho h ho ho Tepuk Pilot Tepuk 3X aku Tepuk 3X anak schat Tepuk 3X belajar Tepuk 3X dengan giat Tepuk 3X sudah besar Tepuk 3X jadi pilot Tepuk anak Indonesia Tepuk 3X aku Tepuk 3X anak Indonesia Tepuk 3X tanah air 215 Buku Pintar Pramuka Tepuk 3X keubanggakan Tepuk 3X cinta damai Tepuk 3X selamanya Tepuk Indonesia ‘Tepuk 3X Indonesia Tepuk 3X Tanah Airku Tepuk 3X Indonesia Raya Tepuk 3X Lagu kebangsaanku ‘Tepuk 3X Garuda Tepuk 3X Lambang negaraku Tepuk 3X Pancasila Tepuk 3X Dasar negaraku Tepuk 3X Itulah Indonesiaku Tepuk Merdeka Tepuk 3X tujuhbelas Tepuk 3X agustus ‘Tepuk 3X empat lima Tepuk 3X merdeka Tepuk Pulau Indonesia Tepuk 3X ada Jawa ‘Tepuk 3X ada Sumatra Tepuk 3X ada Kalimantan Tepuk 3X ada Sulawesi 216 Bab Vi. Permainan dalam Pramuka Tepuk 3X dan Papua Tepuk 3X itulah Indonesia Yess Tepuk alam semesta Tepuk 3X ada bumi Tepuk 3X ada bulan Tepuk 3X ada matahari Tepuk 3X ada bintang Tepuk 3X ada komet Tepuk 3X ada planet Tepuk 3X alam semesta Tepuk 3X ciptaan Tuhan Yesss Tepuk Pelangi Tepuk 3X merah ‘Tepuk 3X jingga Tepuk 3X kuning Tepuk 3X hijau Tepuk 3X biru Tepuk 3X nila Tepuk 3X ungu Tepuk 3X mejikuhibiniu 217 Buku Pintar Pramuka Tepuk HW Aba - Aba : “TEPUK HW” Pelaksanaan : XXX XXX x Hx Wx Yes Catatan: H _ : teriak “HA” dengan mengepalkan tangan kanan W_ : teriak “WE” dengan mengepalkan tangan kiri Yes: teriak “YES” dengan mengepalkan kedua tangan Tepuk Kagum Aba - aba : “TEPUK KAGUM” Pelaksanaan: xxx Wow Wow xxx Keren Keren xxx Beautiful Men ... Catatan : Ekspresikan dengan kekaguman Tepuk Merpati Aba - aba : Lemparkan sebuah benda ke atas ... Pelaksanaan : Semakin tinggi benda itu, tepuk tangan semakin kencang, ketika benda sampai ke tangan kembali maka tepuk tangan berhenti. 218 Bab VI. Permainan dalam Pramuka Tepuk Bhinneka Tunggal Ika Tepuk 3X Berbeda-beda Tepuk 3X tapi tetap satu juga Tepuk 3X Bhinneka Tunggal Ika Tepuk 3X Yess Lagu-Lagu Pramuka 1. HYIMNE PRAMUKA Kami Pramuka Indonesia Manusia Pancasila Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan Agar Jaya Indonesi Indonesia... Tanah Airku... Kami Jadi Pandumu 2. APA GUNA KELUH KESAH Apa guna keluh kesah (2x) Pramuka tak kenal susah Apa guna keluh kesah, keluh kesah....... 3. JUMPA LAGI Disinilah disinilah kita bertemu lagi (2x) Salam salam (4x),he....... 219 Buku Pintar Pramuka 4, JARI DAN JEMPOL Jari dan jempol kepala di goyang Jari dan jempol bahu digoyang (2x) Kita slalu riang... Jari dan jempol pinggul digoyang (2x) Kita selalu riang....... 5. TERIMA KASIH Terima kasih kakak terima kasih kami ucapkan (2x) Salam..salam Terimalah salam dari kami Yang ingin maju bersama - sama (2x) 6. HAPPY PRAMUKA Happy ye...ye...ye Happy yew Kami ini pramuka wae Siang jadi kenangan Malam jadi impian Cinta ini semakin mendalam 7. PRAMUKA PENEGAK Ditengah-tengah hutan Dibawah langit biru Tenda terpancang ditiup sang bayu Api menjilacjilat 220 Bab V1. Permainan dalam Pramuka ‘Terangi rimba raya Membawa pramuka Dalam impian Dengarlah sayup Suara ditiup sang bayu Jauhlah dari kampung Menurut kata hati Guna baktipada ibu pertiwi Pramuka penegak Petualang yang tak pernah kenal menyerah Datang keperkemahan. Karena patah hati Guna menjadi pramuka sejati 221 8B [al 29% @ 22:25 Ifo) RAT) STRUKTUR ORGANISAS! PRAMUKA Buku Pintar Pramuka Struktur Organisasi Dalam Pramuka Dx it SAKANAS PDY SAKANAS Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka Struktur Organisasi Pramuka Setelah disempurnakan: STRUKTUR ORGANISAS! GERAKAN PRAMUKA ‘garis pembinaan dan pengendalian garis bimbingan dan Bantuan gars bimbingan tenis (garis perwakilan vrvwvyr garts pengawasan 225 Buku Pintar Pramuka TINGKAT NASIONAL (KWARNAS) Kwartir Nasional (Kwarnas) adalah saruan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka Nasional. Berdasarkan tingkatan/ wilayahnya, Kwarnas berkedudukan di ibu kota Negara, Jakarta. Pengurus Kwarnas diketuai oleh Ketua Kwarnas (disingkat Ka Kwarnas). Ka Kwarnas masa bakti 2008-2013 dijabat oleh Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H Mabinas ( Majelis Pembimbing Nasional) yang diketuai oleh Presiden RI Kwarnas ( kwartir Nasional) masa bakti 5 tahun Dewan Kerja Nasional (DKN) dengan masa bakti 5 tahun Pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas) 1. 6. Ketua Kwarnas ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Munas. Pengurus Kwarnas dibentuk oleh Munas melalui tim formatur, yang dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur Munas. Pengurus Kwarnas dikukuhkan dengan Keputusan Majelis Pembimbing Nasional untuk masa bakti 5 tahun. Pengurus Kwarnas terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut Andalan Nasional. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Munas bertugas memeriksa pertanggungjawaban keuangan Kwarnas yang anggotanya terdiri atas unsur Majelis Pembimbing Nasional, unsur kwarnas, dan unsur kwarda. Pengurus Kwarnas membentuk: 226 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka * Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Ketua Kwarnas yang beranggotakan Andalan Nasional Urusan. * Badan Kelengkapan Kwarnas, yaitu: Dewan Kehormatan ¢ Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional. * Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Nasional. + Pimpinan Saka Tingkat Nasional. * Badan Usaha Kwarnas. ¢ Satuan Kegiatan. Dalam melaksanakan tugasnya, kwarnas didukung oleh staf kwarnas. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarnas 1. Memimpin Gerakan Pramuka selama masa bakti Kwartir Nasional. 2. Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional. 3. Menetapkan hal-hal yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah tangga, dan Keputusan Musyawarah Nasional dalam bentuk Keputusan Kwartir Nasional. 4, Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, dan keputusan Kwartir Nasional. 227 Buku Pintar Pramuka Membina dan membantu kwartir daerah, termasuk pembinaan gugusdepan dan saka. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Nasional. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Nasional. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarnas kepada Musyawarah Nasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada Majelis Pembimbing Nasional dan Rapat Kerja Nasional. Mengadakan kerjasama dengan badan/organisasi di luar negeri, yang program dan tujuannya sesuai dengan Gerakan Pramuka. Dalam melaksanakan tugasnya kwartir nasional bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional. Kegiatan Rutin Kwarnas Lomba Tingkat 5, setiap 5 tahun sekali. Jambore Nasional, setiap 5 tahun sekali untuk Pramuka Penggalang. Musyawarah Nasional, setipa 5 tahun sekali. Raimuna Nasional, setiap 4 tahun sekali untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega 228 Ka Kwarnas No| Tahun 1 |1961-1974 2 |1974-1978 3 |1978-1993 4 |1993- 1998 5 |1998 - 2003 6 |2003 - 2013 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka Nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX g Letjen. Sarbini Letjen. Mashudi Letjen. Himawan Sutanto Letjen. Rivai Harahap Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH TINGKAT DAERAH (KWARDA) Kwartir Daerah (Kwarda) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka di tingkat Provinsi. Berdasarkan tingkatan/wilayahnya, Kwarnas berkedudukan di masing-masing ibukota Provinsi. Pengurus Kwarda diketuai oleh Ketua Kwarda (disingkat Ka Kwarda). * Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) yang di ketuai oleh Gubernur yang menjabat saat itu. ¢ Kwarda ( Kwartir Daerah) dengan masa jabatan 5 tahun . Dewan Kerja Daerah (DKD) dengan masa jabatan 5 tahun 229 Buku Pintar Pramuka Pengurus Kwartir Daerah 1. Ketua Kwarda ditetapkan oleh Musyawarah Daerah (Musda) untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Musda. 2. Pengurus Kwarda dibentuk oleh Musda melalui tim formatur, yang dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur Musda. 3. Pengesahan Pengurus Kwarda ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka untuk masa bakti 5 tahun. 4. Pengukuhan Pengurus Kwarda dilakukan oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah. 5. Pengurus Kwarda terdiri atas anggota dewasa putra dan putri, yang disebut Andalan Daerah. 6. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Musda bertugas memeriksa pertanggungjawaban keuangan kwarda, yang anggotanya terdiri atas unsur Majelis Pembimbing Daerah, unsur kwarda, dan unsur kwarcab. 7. Pengurus Kwarda membentuk: + Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Kerua Kwarda yang beranggotakan Andalan Daerah Urusan. * Badan Kelengkapan Kwarda, yaitu: * Dewan Kehormatan * Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah * Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Daerah ¢ Pimpinan Saka Tingkat Daerah * Badan Usaha Kwarda « — Satuan Kegiatan 230 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka Dalam melaksanakan tugasnya, kwarda didukung oleh staf kwarda. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarda 1. Memimpin Gerakan Pramuka di daerahnya selama masa bakti kwartir daerah. 2. Melaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Kwartir Nasional, dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Daerah. 3. Membina dan membantu kwartir cabang di wilayahnya, termasuk pembinaan gugusdepan dan saka. 4, Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Daerahnya. 5. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan [organisasi masyarakat] tingkat daerah, yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Daerah. 6. | Menyampaikan laporan kepada Kwartir Nasional mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di daerahnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Majelis Pembimbing Daerah. 7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Daerah kepada Musyawarah Daerah, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Nasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada Majelis Pembimbing Daerah dan Rapat Kerja Daerah. 231 Buku Pintar Pramuka Dalam melaksanakan tugasnya kwartir daerah bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah. Kegiatan Rutin Kwarda 1. Jambore Daerah 2. Lomba Tingkat 4 3. Musyawarah daerah TINGKAT CABANG (KWARCAB) Kwartir Cabang (Kwarcab) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka di tingkat Kotamadya/Kabupaten. Berdasarkan tingkatan/wilayahnya, Kwarnas berkedudukan di masing-masing Kota. Pengurus Kwarcab diketuai oleh Ketua Kwarcab (disingkat Ka Kwarcab). * — Mabicab (majelis pembimbing cabang) yang diketuai oleh walikota atau bupati. * Kwarcab (Kwartir cabang) dengan masa jabatan 5 tahun * Dewan Kerja cabang (DKC) dengan masa jabatan 5 tahun Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) 1. Ketua Kwarcab ditetapkan oleh Musyawarah Cabang (Mucab) untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Mucab. 2. — Pengurus Kwarcab dibentuk oleh Mucab melalui tim formatur, yang dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur Mucab. 3. Pengesahan Pengurus Kwarcab ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka untuk masa bakti 5 tahun. 232 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka 4, Pengukuhan Pengurus Kwarcab dilakukan oleh Kerua Majelis Pembimbing Cabang. 5. Pengurus Kwarcab terdiri atas anggota dewasa putra dan putri, yang disebut Andalan Cabang. 6. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk olch Mucab bertugas memeriksa pertanggungjawaban keuangan kwarcab, yang anggotanya terdiri atas unsur Majelis Pembimbing Cabang, unsur kwarcab, dan unsur kwarran. 7. Pengurus Kwarcab membentuk: * — Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Ketua Kwarcab yang beranggotakan Andalan Cabang Urusan. * Badan Kelengkapan Kwarcab, yaitu: Dewan Kehormatan Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Cabang Pimpinan Saka Tingkat Cabang Badan Usaha Kwarcab Satuan Kegiatan Dalam melaksanakan tugasnya, kwarcab didukung oleh staf kwarcab. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarcab 1. Memimpin Gerakan Pramuka di cabangnya selama masa bakti kwartir cabang. 2. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, melaksanakan Keputusan Musyawarah 233 Buku Pintar Pramuka Nasional, Musyawarah Daerah, Kwartir Daerah dan Keputusan Musyawarah Cabang dan Keputusan Kwartir Cabang. Membina dan membantu kwartir ranting di wilayahnya, termasuk pembinaan gugus depan dan saka. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Cabangnya. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan organisasi masyarakat tingkat cabang, yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Cabang. Menyampaikan laporan kepada Kwartir Daerah mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di cabangnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Nasional dan Mabicab. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Cabang kepada Musyawarah Cabang, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada Majelis Pembimbing Cabang dan Rapat Kerja Cabang. Dalam melaksanakan tugasnya kwartir cabang bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang. Kegiatan Rutin Kwarcab 1. 2, a. Jambore Cabang Lomba Tingkat 3 Musyawarah cabang 234 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka TINGKAT KECAMATAN (KWARRAN) Kwartir Ranting (Kwarran) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka di tingkat Kecamatan. Berdasarkan tingkatan/wilayahnya, Kwarnas berkedudukan di Kecamatan. Pengurus Kwarran diketuai oleh Ketua Kwarran (disingkat Ka Kwarran). Mabiran (majelis Pembimbing Ranting) yang di ketuai oleh Camat Kwaran ( Kwartir Ranting ) masa bakti 3 tahun DKR (Dewan Kerja Ranting) masa bakti 3 tahun Pengurus Kwartir Ranting (Kwarran) Ketua Kwarran ditetapkan oleh Musyawarah Ranting (Musran) untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Musran. Pengurus Kwarran dibentuk oleh Musran melalui tim formatur, yang dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur Musran. Pengesahan Pengurus Kwarran ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka untuk masa bakti 3 tahun. Pengukuhan Pengurus Kwarran dilakukan oleh Ketua Majelis Pembimbing Ranting. Pengurus Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra dan putri, yang disebut Andalan Ranting. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Musran bertugasmemeriksapertanggungjawabankeuangankwarran, yang anggotanya terdiri atas unsur Majelis Pembimbing Ranting, unsur kwarran, dan unsur gugusdepan. 235 Buku Pintar Pramuka 7. Pengurus Kwarran membentuk: ¢ — Andalan Ranting Urusan * Badan Kelengkapan Kwarran, yaitu: * Dewan Kehormatan * Koordinator Gugusdepan * Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Ranting + Pimpinan Saka Tingkat Ranting * Badan Usaha Kwarran ¢ — Satuan Kegiatan Dalam melaksanakan tugasnya, kwarran didukung oleh staf kwarran. Kwarran tidak membentuk Bidang. Tugas dan tanggung jawab Pengurus Kwarran 1. Memimpin Gerakan Pramuka di rantingnya selama masa bakti kwartir ranting. 2. Melaksanaan ketetapan kwartir cabang dalam pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Kwartir Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Kwartir Daerah, keputusan Musyawarah Cabang dan keputusan Musyawarah Ranting. 3. Membina dan membantu koordinator gugusdepan, para Pembina Pramuka di gugusdepan dan para Pamong Saka. 4, Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Rantingnya. 5. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan organisasi masyarakat tingkat 236 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka ranting, yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaanya kepada Majelis Pembimbing Ranting. 6. Menyampaikan laporan kepada Kwartir Cabang mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di rantingnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Daerah dan Mabiran. 7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwartir Ranting kepada Musyawarah Ranting, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwartir Cabang dan Kwartir Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada Majelis Pembimbing Ranting dan Rapat Kerja Ranting. Dalam melaksanakan tugasnya = kwartir ranting bertanggungjawab kepada Musyawarah Ranting. Kegiatan Rutin Kwarran 1. Jambore Ranting 2. Lomba Tingkat 2 3. Musyawarah ranting GUGUS DEPAN (GUDEP) Gugus depan, disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka sebagai peserta 237 Buku Pintar Pramuka didik dan pembina Pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik. * Gugus Depan * Mabigus . DKA (Dewan Kerja Ambalan) Ketentuan umum Anggota Gerakan Pramuka yang berkedudukan sebagai pesertadidik, pembina Pramuka dan anggota Majelis Pembimbing Gugus depan (Mabigus) dihimpun dalam Gudep. Gudep dapat dibentuk di: 1. Lembaga pendidikan umum seperti sekolah dan Perguruan Tinggi 2. Lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren dan gereja 3. Rukun Warga atau Rukun Tetangga Perwakilan RI di luar negeri Sebagaimana yang dimaksudkan dalam sistem satuan terpisah, anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam Gudep yang terpisah. Masing-masing Gudep berdiri sendiri. Gudep di dalam negeri dibina oleh Kwartir Ranting, kecuali Gudep di Perguruan tinggi yang dibina oleh Kwartir Cabang. Sedangkan Gudep di luar negeri dibina oleh Kwartir Nasional. Gudep lengkap Gudep lengkap adalah Gudep yang terdiri atas: ¢ satu perindukan Siaga, 238 PB : Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka * satu pasukan Penggalang, * satu ambalan Penegak dan * satu racana Pandega. Gudep tidak lengkap Mengingat situasi dan kondisi, dimungkinkan sebuah Gudep hanya terdiri atas satu atau dua golongan peserta didik, misalnya hanya mempunyai perindukan siaga atau hanya mempunyai ambalan penegak. Gudep tidak lengkap dimungkinkan mempunyai 2 sampai 5 satuan untuk setiap golongan peserta didik, seperti mempunyai lebih dari satu pasukan penggalang. Gudep luar biasa Gudep luar biasa adalah Gudep yang dibentuk untuk anggota Gerakan Pramuka yang menyandang cacat jasmani atau mental. Struktur organisasi gugus depan * Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang dibantu oleh pembina satuan dan pembantu pembina satuan. * Pembina Gugus depan dipilih dalam musyawarah gugus depan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugus depan yang bersangkutan. ¢ Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina penggalang, pembina penegak dan pembina pandega. * Musyawarah Gugusdepan dilaksanakan minimal setiap 3 tahun sekali. 239 Buku Pintar Pramuka yehauag Bue 01-50 efibues uiduimag Yeo efiiues uduiwego Gueehiuag fueso 9)-soO nBay uiduiIMag eo nBiay urduiwago ebeis Buel g1-So Bunweg uiduimed meio Gunueg uiduiuwag oO e6Gues |< e6Gues e6bues eiGues ney ney nay nosey |— 6unseg | ~< Bunseg |~< -— Bunseg 1} guruea eBepueg Guo oF jeuiIsyEyy eBapueg BuIqUiag NUBquIeY Bio Z efiapueg euiquieg flo | yefeuag Guo op jeuIsyeyy yeGauag BUIgUiag NyUequiad B10 | yeGauag eulquied B10 | Buepefiuad 610 op jeUIsyeyy Gupjebiueg BuIquiay Nyuequiag B10 Z Guejeiiuag euiquiag Guo | eels 610 Op EUS ebeis, BuIqMiag Myuequiag Bio ¢ efers eulquiag G10 | VOSONVd WNVOVY \WO3N3d NYWEWY ONVTVOONAd NYYNS¥d VOWS NVMNONIY3d uedapsning euiquied N¥d3asnono 240 Bab Vil. Struktur Organisasi Pramuka STRUKTUR SAKA KWARTIR Garis bimbingan taknis Garis keanggotaan Garis koordinasi NASIONAL [~ piMPINAN SAKA INSTANSI OKN TK. NASIONAL TK. PUSAT KWARTIR a DAERAH PIMPINAN SAKA INSTANSI KD TK. DAERAH TK. PROPINSI KWARTIR | _j CABANG PIMPINAN SAKA INSTANSI TK.CABANG = [*———]_ TK. KAB:KOTA KWARTIR | | RANTING [ PIMPINAN SAKA INSTANSI TK. RANTING TK. KECAMATAN INSTRUK TUR Garis pengendalian dan pembinaan Garis bimbingan dan bantuan 241 Bab VIII DAFTAR ISTILAH KEPRAMUKAAN A Istilah Adik Ambalan Penegak Andalan Pengertian : Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkarannya : Saruan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 — 5 sangga atau sekitar 40 orang penegak. : Sebutan untuk pengurus Kwartir. Andik (sing.) Anak Didik: Sebutan untuk peserta didik Apel Api unggun Pramuka. : Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah. : Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk bergembira. Biasa-nya diawali dengan upacara penyalaan. Buku Pintar Pramuka B Istilah Pengertian Bahari Saka Bahari ; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan _bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan keterampilan khusus di bidang maritim dan kelautan. Bakti Husada Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan Bantara (bhs) Pengawal: Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak. Bantu : Tingkatan kedua SKU Siaga. Barung (bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 —10 orang. Bhayangkara Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat Brownie (Inggris) Bucik : Siaga putri. butan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri Bunda : Sebutan untuk Pembina Siaga Putri 244 C Istilah Candradimuka Candrabirawa Crew (Inggris) Cub (Inggris) Cubmaster(Inggris) : D Istilah D Dasa Dharma Dewan Ambalan Dewan Kerja Bab Vill. Daftar Istilah Kepramukaan Pengertian : NamaLembagaPendidikanKaderPramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas). : Nama Lemdikada Jawa Tengah : Ambalan + Siaga Putra Pembina Pramuka Siaga Putra. Pengertian : Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega. : Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa. : Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang Pradana. : Organisasi/badan otonom —_kwartir dengan anggota para Penegak dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola Pramuka Penegak dan Pandega. 245 Buku Pintar Pramuka Dewan Penggalang : Dewan Saka Dianpinru (sing) DKC (singk.) DKD (sing.) DKN (sing,) DKR (sing.) Dwi Dharma Dwi Satya E Istilah ETK (Sing.) 246 Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu. : Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka. : Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya, : Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten) : Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi). : Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional. : Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan). : Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga. : Satya (Janji) untuk Siaga. Pengertian : Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah ditentukan. G Istilah G Gang (Inggris) Gladi Tangguh Group (Inggris) Guide (Inggris) Guider (Inggris) Gudep (sing.) I Istilah Instruktur Instruktur Muda J Istilah Jambore Bab Vill. Daftar Istilah Kepramukaan Pengertian - Kode atau singkatan untuk Penggalang : Sangga : Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji keterampilan peserta didik. : Gugus depan / Gudep : Penggalang Putri : Pembina Pramuka Penggalang Putri : Gugusdepan; Pangkalan ke-anggotaan bagi peserta didik pramuka dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik. Pengertian : Orang dengan keterampilan di bidang tertentu. yang ikut membantu di Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya. : Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang) Pengertian : Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka Penggalang 247 Buku Pintar Pramuka Jamcab (sing.) Jamda (sing,) Jamnas (sing.) Jamran (sing.) K Istilah Kabaret Kakak Kemah Safari Kerani Sekretaris KIM KMD (sing,) KML (sing) Kompas Korsa (sing,) KPD (sing,) 248 :Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten) :Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi) :Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional. :Jambore Ranting Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) Pengertian : Topi Pramuka Putra; : Sebutan/panggilan untuk — pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota Pramuka Dewasa lainnya. : Kemah berpindah tempat. : (biasa ya dalam lingkungan Dewan Kerjaf Dewan Ambalani Dewan Penggalang/ Dewan Saka) : Permainan dengan panca indra. : Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. : Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. :Alat untuk menentukan Arah mata angin. : Kordinator Desa, di bawah Kwarran. : Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar. KPL (sing.) Krida Kurvey Kwarcab (sing.) Kwarcari Kwarda (sing,) Kwarnas (sing) Kwarran (sing,) Kwartir L Istilah Laksana Lemdikacab (sing.) : Bab Vill. Daftar istilah Kepramukaan : Kursus Pelatih Pembina Pramuka ‘Tingkat Lanjutan. : Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 — 10 orang yang mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu. : Jaga tenda secara bergantian. : Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di bawah Kwarda. : Pengurus harian Kwartir. : Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas. : Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat : Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah Kwarcab. : Organisasi Eksckutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang beranggotakan para Andalan. Pengertian : Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang (Kabupaten) 249 Buku Pintar Pramuka Lemdikada (sing.) Lemdikanas\(sing,) : LT (Sing,) M Istilah Mabi (sing.) Mabicab (sing.) Mabida (sing.) Mabigus (sing,) Mabinas (sing.) Mabiran (sing) Madya (bhs) 250 : Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional. :Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas LT I, LT I, LT Il, LT IV dan LT V. Pengertian : Majlis Pembimbing; Organisasi_ dari unsur Pemerintah dan masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka. : Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten. Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi. : Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep. : Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat. Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan. Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega. Bab Vill. Daftar Istilah Kepramukaan MCK (sing) : Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan we. Mugus (sing): Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan ter-tinggi dalam Gudep. Di- laksanakan 3 tahun sekali. Munas (sing) — : Musyawarah Nasional. Me-rupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali. Mula : Tingkatan pertama SKU Siaga. Manggar : Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang. Maping : Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi. Muscab (sing.) : Musyawarah Cabang. Me-rupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali. Musda (sing.) : Musyawarah Daerah. = Me-rupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali. () Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra. Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. Musran (sing.) : Musyawarah = Ranting. = Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali. 251 Buku Pintar Pramuka MWT (sing.) P Istilah Pack (Inggris) Padvinder Pakcik Pamong Saka Pandega Pandu Panorama Pasukan (bhs) Patrol (Inggris) Penegak 252 :Memanfaatkan Waktu —_Terluang; Istirahat; Biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dil. Pengertian : Perindukan Siaga. : sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja. : sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra. : Pembina Saka : Pramuka usia 21-25 tahun. : Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH. Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh organisasi kepramukaan pribumi. : Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaitu dengan menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar sketsa. :Tempat suku berkumpul; — Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 regu. : Regu. : Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun. Penge: io Penggalang Pembantu Pembina : Pembina Pembina Gudep Pembina Satuan Bab Vill. Daftar Istilah Kepramukaan : Pramuka usia 11-15 tahun. Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan. : Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka. :Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan. : Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga / Penggalang dil); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan / Ambalan / Racana) Perindukan Siaga (bhs) : tempat berkumpul anak cucu; Satuan Persabhara (sing.) Pesta Siaga Pesta Karya Pinsa (sing.) Pinru (sing.) Pinrung (sing.) Pionering (bhs) Pita Leher Pramuka Siaga yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 barung. : Perkemahan Saka Bhayangkara. : Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat mendidik dan menyenangkan. : Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama. : Pimpinan Sangga. : Pimpinan Regu. : Pimpinan Barung : Keperintisan; Bangunan darurat. : Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar (Ieher) di kerah baju Pramuka putri. 253 Buku Pintar Pramuka Pradana (sing.) Pramuka (sing,) Pramuka Utama Pratama (sing.) PW (sing,) Purwa (bhs) R Istilah : Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua Dewan Saka. : Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja, Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka. : Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI : Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang. : Perkemahan Witakarya; Kemah Baktt. :rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan Pandega. Pengertian Racana Penegak (bhs) : Pondasi; Satuan Pramuka Pandega Raicab (sing.) Raida (sing.) Rainas (sing.) Raimuna Rairan (sing.) Rakit Ramu Ranger (Inggris) Regu (bhs) Rover (Inggris) 254 yang terdiri atas 40 orang. : Raimuna Cabang : Raimuna Daerah. : Raimuna Nasional. : Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka Penegak. : Raimuna Ranting. : Tingkatan Kedua SKU Penggalang. : Tingkatan pertama SKU Penggalang. : Pramuka Penegak Putri. :gardu/tempat ronda; Satuan terkecil Pramuka Penggalang : Pramuka Penegak Putra. S Istilah Saka (sing,) Sandi Sangga (bhs) Sangga Kerja SAR (sing.) Setangan Leher Scout (Inggris) Scouter (Inggris) Siaga Bab Vill. Daftar Istilah Kepramukaan Pengertian : Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang mem-berikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam _ bidang kejuruan (khusus) yang pelaksanaannya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan / instansi lain. :Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu berita dengan menggunakan kode- kode penulisan tertentu. : Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 — 10 orang, dipimpin oleh seorang Pinsa. :Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia Kegiatan. Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam Saka Bhayangkara. : Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra; : Pramuka Penggalang Putra : Pembina Pramuka Penggalang Putra. : Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun. 255 Buku Pintar Pramuka Sistem Among Six (Inggris) SKK (sing,) SKU (sing.) Sulung Survey Survival Istilah TAKANAS (sing.) : 256 :Metode kepemimpinan yang. digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang mem- berikan dorongan) : Bacanig. : Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yangharusdipenuhi untuk mendapatkan TKK. : Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKU. :Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga. :Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan. Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan dan cobaan. Pengertian : Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak. Pesta Karya Nasional. TAKADA (sing.) TAKACAB (sing.) : TAKARAN (sing.) : Tata Tekpram (sing,) Terap Tetampan Tigor (sing.) Tiska (sing.) TKK (sing.) TKU (sing,) Topografi Trisatya Bab Vill. Daftar Istilah Kepramukaan : Pesta Karya daerah. Pesta Karya Cabang. Pesta Karya Ranting. : Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga : Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll. : Tingkatan ketiga SKU Penggalang. : Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada _—_seragam Pramuka. : Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali. : Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu_ kegiatan. Biasanya berbentuk mendaliatau lencana yang dikenakan di baju Pramuka sampai batas waktu tertentu. : Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKK. : Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKU. : Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan keadaan sebenarnya. : Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya. 257 Buku Pintar Pramuka Troop (Inggris) Turba (sing.) U Istilah Ulang Janji Utama WwW Istilah WAGGGS (sing.) Wide Game WOSM (sing,) Y Istilah Yanda 258 : Pasukan Penggalang. :Turun Bawah; Melihat/ me-mantau kegiatan bawahan / anak buah. Pengertian : Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk. Pramuka Penegak, Pandega dan anggota dewasa. : Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega. Pengertian : World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi Pramuka Putri se-Dunia. :Permainan Besar; Kegiatan _ bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan secara masal. : World Organization of Scout Movements Organisasi Pramuka Putra se-Dunia. Pengertian : Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka Siaga Putra. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik. Sejarah Umat Islam Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, 1991. Abdulmuchni, Gatot Achmad. Kepanduan Indonesia Dari Masa Ke Masa, Balai Pustaka, Jakarta, 1951. Asti, Badiatul Muchlisin dan Munif, Junaidi Abdul. 105 Tokoh Penemu Dan Perintis Dunia, Pustaka Narasi, Yogyakarta, 2010. DJurdi, Syarifuddin. 1 Abad Muhammadiyah, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2010. Ensiklopedia Nasional Indonesia Volume 13, Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1990. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Cabang. Bahan Serahan Kursus Mahir Dasar. Mertoprawiro, Soedarsono. Pembinaan Gerakan Pramuka Dalam Membangun Watak dan Bangsa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1992. Buku Pintar Pramuka Mulkhan, Abdul Munir. Moral Politik Santri: Agama dan Pembelaan Kaum Tertindas, Erlangga, Jakarta, 2003. Pringgodigdo, Abdul Gafar dan Shadily, Hassan. Ensiklopedia Umum, Kanisius, Yogyakarta, 1973. Simbolon, Parakitri Tahi. Menjadi Indonesia, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2006. Tempo, Volume 37, 2008 heep://www.gkhwklaten.org hetp://rizkihidayat09.wordpress.com heep://www.kwarcab-kotasolok.org http://id.wikipedia.org http://duniabaca.com http://www. pramukanet.org hetp://sadam-materipramuka.blogspot.com/2011/03/ sandi.html Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Kwarnas Gerakan Pramuka. Jakarta. 1983. hetp://www.pramukanet.org/index.php?option=com_co ntent&task=view&id=280&Itemid=52 http://puisikoe.blog.com/materi-pramuka-scouts/ hetp://pramuka223.blogspot.com/2007/06/morse.html http://www.scribd.com/doc/58971332/Lirik-Lagu- Pramuka 260

You might also like