You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/277789305

Sintesis dan Penentuan Sifat Feroelektrik Senyawa Oksida Logam Berstruktur


Aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15

Article · February 2011

CITATION READS

1 125

3 authors, including:

Dwi Rasy Mujiyanti


Universitas Lambung Mangkurat
16 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Nanomaterials View project

Material Oxide View project

All content following this page was uploaded by Dwi Rasy Mujiyanti on 05 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Sintesis dan Penentuan Sifat Feroelektrik Senyawa Oksida Logam Berstruktur
Aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15

Edi Mikrianto, Dwi Rasy Mujiyanti, dan Taufiqurohman


Program Studi Kimia, FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani 35,8 Banjarbaru Kalimantan Selatan
e-mail: mikrianto@yahoo.co.uk

Diterima 8 Desember 2010, disetujui untuk dipublikasikan 17 Maret 2011

Abstrak
Senyawa oksida logam berstruktur Aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (PBTW) telah disintesis pada kisaran suhu 900 -
950 oC dengan metode reaksi fasa padat. Difraktogram hasil analisis XRD dibandingkan dengan database PDF
(Powder Diffraction File) menggunakan Program Phasanx dan penelusuran difraksi menggunakan program Rietica
dengan metode Rietveld. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter sel oksida Aurivillius PBTW yaitu a =
5,2453 Å; b = 5,5363 Å; c = 41,6342 Å dengan grup ruang A21am dan sistem kristal ortorombik. Berdasarkan hasil
pengukuran sifat feroelektrik didapatkan bahwa senyawa hasil sintesis dari oksida logam berstruktur Aurivillius
tipe PBTW menunjukkan adanya pola histerisis. Nilai polarisasi remanen Pr(+) oksida Aurivillius tipe PBTW
sebesar 12,4 C/cm2, dengan nilai Kef dan kapansitansinya 423.132 dan 489,788 nF.
Kata kunci : Oksida logam Aurivilius, Reaksi fasa padat, Difraksi sinar-X, Polarisasi remanen, Feroelektrik

Abstract
Metal oxide of Aurivillius types Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (PBTW ) had been synthesized a range of temperature of 900 –
950 oC using solid phase state reaction method. Difractogram analyzed X-ray diffraction (XRD) were compared
with database Powder Diffraction File (PDF) using Phasanx program while tracing of diffraction pattern using
Rietica program with Rietveld method. Result showed that unit cell parameter for the Aurivillius oxide of PBTW are
a = 5.2453 Å; b = 5.5363 Å; c = 41.6342 Å with space group A21am and orthorombic crystal system. The
measurement of ferroelectric properties showed`that the synthesized Aurivillius oxide type PBTW exhibit hysterisis
pattern. The remanent polarization Pr(+) value of Aurivillius oxide type PBTW is 12.4 C/cm2, respectively value Kef
and Capacitancy is 423.132 and 489,788 nF.
Keywords : Aurivillius metal oxide, Solid state reaction, X-Ray Diffraction, Remanent polarization, Ferroelectric
1. Pendahuluan mengelilinginya membentuk geometri dodekahedral
(Kaoru Miura dan Mashiro Tanaka, 1998).
Oksida logam Aurivillius merupakan suatu
senyawa oksida yang terdiri dari struktur berlapis
yang tumbuh secara teratur terbentuk dari
[An-1BnO3n+1]2- yang disebut dengan lapisan perovskit
dan lapisan [Bi2O2]2+. Kation A merupakan ion-ion
yang bermuatan +1, +2 atau +3 yang mempunyai
koordinasi dodekahedral. Kation A yang berukuran
besar ini diantaranya adalah beberapa logam alkali,
alkali tanah, unsur tanah jarang atau campurannya.
Sedangkan kation B merupakan suatu unsur transisi
dengan koordinasi oktahedral yang berukuran lebih
kecil dari kation A dan n merupakan bilangan bulat
(1 ≤ n ≤ 5) yang menunjukkan jumlah oktahedral
pada lapisan perovskit (Borg et al., 2002).
Struktur oksida Aurivillius, Gambar 1(a), (a) (b)
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan perovskit yang
berada di antara lapisan [Bi2O2]2+. Pada lapisan Gambar 1. Koordinasi kation-kation dalam oksida
perovskit [An-1BnO3n+1]2-, kation B berkoordinasi Aurivillius (a); Struktur oksida Aurivillius simetri
enam yang berada pada pusat oktahedral oksigen. I4/mmm dengan jumlah n oktahedral n = 2 (b).
Kedelapan oktahedral kation B saling bersambungan
Oksida Aurivillius mempunyai beberapa sifat
pada ujung-ujungnya dan membentuk suatu susunan
fisik yang karakteristik salah satunya adalah sifat
kubus. Kation A berada di dalam susunan kubus itu
feroelektrik. Sifat feroelektrik pertama kali
sehingga kation A berkoordinasi dua belas yang
diidentifikasi oleh Subbarao tahun 1960-an pada
mengikat dua belas atom oksigen yang
oksida Aurivillius ABi2Nb2O9 (A = Sr, Ba, dan Pb)

12
Mikrianto, dkk., Sintesis dan Penentuan Sifat Feroelektrik Senyawa Oksida Logam Berstruktur .......................... 13

yang mempunyai temperatur Curie (Tc) masing- tembaga, mortar dan alu, furnace, cawan alumina,
masing 420 oC, 210 oC dan 560 oC (Subbarao, 1962). sudip, gelas arloji, dan pipet tetes.
Sifat feroelektrik ini sangat potensial dalam Bahan-bahan yang diperlukan dalam
aplikasinya terutama bagi industri elektronika yang penelitian ini meliputi oksida logam senyawa
berkembang sangat cepat. Hal ini didukung oleh Aurivillius seperti Bi2O3 (Aldrich), TiO2 (Aldrich),
komponen-komponen penyusun perangkat elektronik WO3 (Aldrich), PbO (Aldrich) dan aseton.
tersebut. Banyak komponen yang berfungsi sangat
2.2 Metode Penelitian
penting sebagai penentu operasional pada perangkat
elektronika seperti salah satunya adalah kapasitor. Sintesis oksida Aurivillius tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15
Kapasitor dapat dibuat dari material yang bersifat
feroelektrik yang mempunyai kemampuan menahan Sebanyak 0,9225 gram (1,9799 mmol) Bi2O3,
polarisasi elektrik setelah tegangan listrik 0,1232 gr (0,6602 mmol) WO3, 0,5893 gr (2,6405
dihilangkan. Kapasitor ini juga dapat dirangkai mmol) PbO dan 0,3691 gr (4,6207 mmol) TiO2
dengan suatu transistor membentuk komponen ditimbang dan dicampur hingga homogen,
selanjutnya ke dalam campuran ditambahkan aseton
FRAM (Ferroelectric Random Access Memory) yang
digunakan sebagai memori komputer. sebanyak 10 tetes kemudian digerus dan dipindahkan
Melihat fungsinya yang penting dari senyawa ke cawan alumina, dibakar dalam furnace dengan
beberapa tahapan suhu. Pada tahap pertama, bahan
oksida berstruktur Aurivillius terutama sifat
feroelektriknya, maka perlu dilakukan eksplorasi dibakar pada suhu 200 oC selama 24 jam, didinginkan
terhadap oksida Aurivillius. Pada umumnya struktur dan digerus. Pada tahap kedua bahan dibakar pada
suhu 300 oC selama 24 jam, didinginkan dan digerus.
Aurivillius disusun oleh kation A yang memiliki jari-
jari ~ 1Å dan kation B yang memiliki jari-jari ~ 0,6 Langkah ini dilakukan terus dengan kenaikan suhu
Å. Dengan memperhatikan ukuran kation-kation pada 100 oC lebih tinggi dari pembakaran sebelumnya
sampai suhu 800 oC, selanjutnya bahan dibakar pada
lapisan perovskit maka masih terbuka peluang untuk
melakukan sintesis oksida Aurivillius yang beragam. suhu 850 oC selama 24 jam dengan kenaikan 50 oC,
Studi tentang struktur dan sifat feroelektrik kemudian didinginkan dan digerus. Pemanasan ini
hanya berlangsung sampai suhu 950 oC.
pada oksida Aurivillius telah banyak dilakukan
peneliti-peneliti sebelumnya. Oleh kerena itu pada Karakterisasi Difraksi Sinar-X Oksida Aurivillius
penelitian ini akan dilakukan sintesis oksida tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15
Aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 empat lapis dengan
menggunakan metode reaksi kimia padat sebagai Sampel dikarakterisasi dengan difraktometer
usaha explorasi senyawa oksida logam yang sinar-X (XRD) dari sumber sinar logam Cu.
berpotensi sebagai material feroelektrik. Terhadap Selanjutnya dilakukan analisa produk dengan
oksida-oksida Aurivillius yang dihasilkan, dilakukan menggunakan program Phasanx dengan database
karakterisasi dengan menggunakan metoda difraksi PDF (Powder Difraction File) dan metoda
sinar-X (XRD). Untuk menganalisa produk yang pengindeksan dengan program Rietica untuk
terbentuk digunakan program Phasanx dengan menentukan parameter sel satuan dan indeks Miller.
database PDF (Powder Difraction File) dan metoda Data difraksi diambil dari sudut (2θ) 10.025° sampai
pengindeksan dengan program Rietica dengan dengan 79.985o dengan selang 0,05°. Difraktogram
metode Rietveld untuk menentukan parameter sel yang diperoleh berupa grafik hubungan antara
satuan dan indeks Miller. Untuk setiap oksida intensitas dan sudut difraksi (2θ). Untuk menentukan
Aurivillius yang terbentuk dilakukan pengukuran kepastian struktur Aurivillius yang terbentuk
sifat feroelektrik dengan metode keramik. dilakukan analisis struktur dengan menggunakan
metode Rietveld.
2. Bahan dan Metode Penelitian
Karakterisasi Feroelektrik
2.1 Bahan
a. Pembuatan Kapasitor
Sintesis oksida Aurivillius tipe
Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (PBTW empat lapis) dilaksanakan Sebanyak 1 gram senyawa oksida Aurivillius
di Laboratorium Dasar FMIPA UNLAM Banjarbaru. Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (PBTW empat lapis), senyawa
Analisis hasil sintesis senyawa oksida logam hasil sintesis dilakukan pengepresan untuk
Aurivillius dengan menggunakan difraktometer sinar- membentuk pelet dengan luas penampang 1,54 cm2
X (XRD) dilakukan di Departemen Pertambangan dan ketebalan sekitar ± 1 mm (1000 µm). Pelet yang
Institut Teknologi Bandung. Sedangkan penentuan terbentuk dipanaskan pada temperatur 700 oC selama
sifat feroelektriknya dilakukan dengan instrumen tipe 24 jam sampai terbentuk keramik. Keramik
RT66A Ferroelectric System-Radiant Technology di ditempatkan pada kaca aluminium evaporator yang
Program Studi Fisika, ITB, Bandung. Peralatan yang sebelumnya bagian permukaan diberi satu tetes pasta
digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, perak. Bagian atas keramik diberi satu tetes pasta
difraktometer sinar X serbuk, instrumen tipe RT66A perak dan ditutup lagi dengan kaca aluminium
Ferroelectric System-Radiant Technology, kawat evaporator yaitu kaca berlapis Al yang dideposisikan
dengan cara evaporatsi, sehingga membentuk
14 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, APRIL 2011, VOL. 16 NOMOR 1

kapasitor. Kapasitor kemudian disolder dengan kawat sehingga dapat diidentifikasi struktur kristal suatu
penghubung elektroda pada kedua sisi kaca bahan melalui pola-pola difraksi sinar-X.
evaporator. Penampakan warna hasil sintesis untuk oksida
aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 empat lapis adalah
b. Pengukuran feroelektrik
serbuk putih kekuningan dengan tekstur kasar. Suhu
Karakterisasi feroelektrik dilakukan dengan akhir reaksi senyawa oksida Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 empat
instrumen tipe RT66A Ferroelectric System–Radiant lapis suhu akhir sintesis adalah 900 oC. Pada sintesis
Technology untuk mengetahui sifat feroelektrik oksida Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 empat lapis ketika suhu
senyawa target. Kawat dihubungkan dengan sintesis dinaikkan pada suhu 950 oC oksida
elektroda pada instrumen dan dilakukan seting Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 mengalami dekomposisi struktur
pengukuran. Data diambil pada tegangan maksimum ke arah bentuk struktur amorf (Gambar 2). Hal ini
(Vmaks) 16 Volt pada kapasitor pembobot 0,1 µF menjelaskan bahwa kisi-kisi kristal tidak menunjukan
dengan jumlah titik 300 buah. bangun ruang struktur Aurivillius, kisi-kisi kristal
aurivillius tidak terbentuk lagi yang disebabkan
3. Hasil dan Pembahasan putusnya ikatan antar atom dalam kristal itu.
3.1 Sintesis Oksida Aurivillius. Kerasnya tekstur padatan dan perubahan warna yang
mencolok pada akhir sintesis juga menandai bahwa
Senyawa baru oksida Aurivillius dengan telah terjadi proses reaksi pemutusan kisi kristal
rumus Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (PBTW empat lapis) aurivillius pada saat itu. Namun ketika suhu sintesis
berhasil disintesis dengan teknik reaksi kimia di bawah 950 oC yaitu pada suhu 850 oC dan 900 oC
keadaan padat dalam bentuk polikristalin. Teknik terlihat struktur aurivillius tertata sesuai dengan
sintesis ini relatif sangat mudah dan sederhana hanya struktur aurivillius nyata (Gambar 3). Pada gambar 3
dilakukan pencampuran secara stokiometris dari difraktogram pada suhu sintesis 900 oC menunjukan
bahan-bahan yang direaksikan dan kemudian puncak difraktogram yang lebih baik dengan
dilakukan pemanasan bertahap. Teknik ini dilakukan intensitas puncak yang relatif tajam dan sempit. Bukti
sebagai langkah awal sintesis dan eksplorasi senyawa bahwa oksida Aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15
Aurivillius. Data pengamatan hasil sintesis senyawa terbentuk adanya puncak tajam dengan intensitas
oksida Aurivillius dapat dilihat pada Tabel 1. tinggi terdapat 2θ 30o yang mengindikasikan bidang
Tabel 1. Data Pengamatan hasil sintesis senyawa kisi atom Bi serta puncak-puncak lain pembentuk kisi
oksida logam Aurivillius tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 kristal Aurivillius. Pengamatan ini menyimpulkan
(PBTW empat lapis) dan menyarankan bahwa untuk suhu sintesis oksida
aurivillius tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 sebaiknya
Suhu ( oC ) / PENAMPAKAN dilakukan pada suhu 900 oC selama 24 jam.
waktu (jam) PBTW-4 Dengan menggunakan program Rietica
32/0 Putih kekuningan (1) metode Rietveld dapat ditentukan parameter kristal
hasil sintesis senyawa oksida Aurivillius tipe
400/24 Putih kekuningan (1) Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (Gambar 4). Data hasil penentuan
struktur ini dapat dilihat pada Tabel 2.
500/24 Putih kekuningan (1)
PBTW 4
600/24 Putih kekuningan (1)
500
700/24 Putih kekuningan (1)
400
800/24 Putih kuning tua (1)
300
(2)
850/24 Putih kekuningan 200 950 oC
900/24 Putih kekuningan (3) 100

0
950/24 putih sdk kekuningan (3)
10 20 30 40 50 60 70 80
2 Theta
Keterangan tekstur : lembut (1); agak kasar (2); kasar
(3).
3.2 Karakterisasi Difraksi Sinar-X Gambar 2. Difraktogram oksida Aurivillius tipe
Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 hasil reaksi setelah pemanasan
Analisa difraksi sinar-X serbuk padatan hasil 950 oC selama 24 jam.
sintesis dilakukan ketika terjadi perubahan warna
atau tekstur pada senyawa yang menandakan telah
terjadi proses reaksi. Prinsipnya bahwa susunan dan
orientasi atom di dalam kristal suatu bahan akan
menghasilkan pola difraksi sinar-X yang berbeda,
Mikrianto, dkk., Sintesis dan Penentuan Sifat Feroelektrik Senyawa Oksida Logam Berstruktur .......................... 15

Tabel 3. Data hasil pengukuran sifat feroelektrik

[11,11]
3500

[022]
3000 senyawa oksida Aurivillius hasil sintesis.

[21,16]
2500
900 oC Tipe Aurivillius
Pengukuran

[31,11]
[21,14] [21,15]
Intensitas

[219]

9230]
[319]
Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15
2000

[213]
[119]

[424]
[32,16]
[31,13]
[10,11]

[217]

[41,14]
[228]
[129]
1500 [017]

[131]
1000
Vmaks(Volt) 16
500 850 C o
K. Pembobot (µF) 0,10
0
-2
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 A (cm ) 1,54
o
2 Theta ( )

d (µm) 1000
Gambar 3. Difraktogram oksida Aurivillius tipe Jumlah Titik 300
Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 hasil reaksi setelah pemanasan
850 oC dan 900 oC selama 24 jam. Vs (+) (Volt) 12.50
Vs (-) (Volt) 12.20
Ps (+) 55,8
Ps (-) 48,6
Pr(+) 12,4
Pr(-) 4,38
Kef 423.132
Kapasitansi (nF) 489,788
Gambar 4. Hasil penghalusan metode Rietveld
oksida Aurivillius tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 setelah
pemanasan 900 oC selama 24 jam.
Tabel 2. Hasil metode Rietveld, parameter satuan,
group ruang dan sistem kristal senyawa oksida
Aurivillius tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15.
Tipe oksida Aurivillius
Parameter Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15
Sistim Kristal Ortorombik
Group Ruang A21am
a : 5,2453 (6)
Parameter sel
b : 5,5363 (5)
satuan ( Å )
c : 41,6342 (3)
Gambar 5. Pola histerisis oksida Aurivillius tipe
Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 (PBTW empat lapis) pada
3.3 Karakterisasi Sifat Feroelektrik. tegangan maksimum 16 Volt dan kapasitor pembobot
0,1 µF
Pada senyawa Aurivillius salah satu sifat
penting yaitu feroelektrik yang digunakan sebagai 4. Kesimpulan
pembuat kapasitor yang lebih lanjut dapat dirangkai Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
dengan komponen transistor membentuk komponen senyawa oksida aurivillius baru tipe
baru yang berfungsi sebagai bahan memori komputer Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 telah berhasil disintesis dengan
FRAM. Untuk itu terhadap oksida-oksida Aurivillius reaksi fasa padat pada suhu akhir optimum bervariasi
hasil sintesis dilakukan pengujian sifat feroelektrik. yaitu berkisar pada suhu 900 oC. Pola difraksi
Pengukuran sifat feroelektrik pada semua oksida senyawa oksida aurivillius Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 hasil
Aurivillius hasil sintesis dilakukan pada Vmax dari sintesis bersimetri ortorombik dengan group ruang
16 Volt dan kapasitor pembobot 0,1 µF dengan A21am dengan parameter selnya a = 5,2453 Å; b =
jumlah titik 300 buah. Hasil Karakterisasi 5,5363 Å; c = 41,6342 Å. Sifat feroelektrik oksida
feroelektrik ditunjukkan oleh adanya pola loop logam Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 yang diukur pada Vmaks
histerisis. 16 Volt dan kapasitansi pembobot 0,10 µF
Data hasil pengukuran sifat feroelektrik untuk mempunyai nilai polarisasi remanen Pr(+) sebesar
senyawa oksida Aurivillius tipe Pb2Bi3Ti3,5W0,5O15 12,4 C/cm2, dengan nilai Kef dan kapansitansinya
disajikan pada Tabel 3 dan pola loop histerisis 423.132 dan 489,788 nF.
disajikan pada Gambar 5.
16 JURNAL MATEMATIKA DAN SAINS, APRIL 2011, VOL. 16 NOMOR 1

Daftar Pustaka Mikrianto, E. dan Ismunandar., 2003, Sintesis dan


Karakterisasi Senyawa Berstruktur
Akira, O, T. Kubo, K. Yosho, S. Kojima, and T.
Aurivillius Empat Lapis, Prosiding Seminar
Takama, 2000, Crystal Structure of High-
Nasional Kimia HKI, 381-386, Malang,
Temperatur Paraelectric Phase in Bi-layered
Jawa Timur.
Perovskite Sr0,85Bi2,1Ta2O9. Jpn. J Appl.
Mikrianto, E. Ismunandar, dan Khairrulrijal, 2007,
Phys., 39, 5711-5715.
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Oksida
Aurivillius B., 1950, Mixed oxides with Layer
Logam Berstruktur Aurivillius Seri
Lattices .III Structure of BaBi4Ti4O15, Arkiv
Homolog Tipe (Bi2O2)2+ (A(n-1)BnO3n+3)2-
For Kemi Band, 2:37, 519-527.
(A2+ : Ba, Sr) dan Penentuan Sifat
Borg, S., G. Svensson and J. O. Bovin, 2002,
Feroelektriknya, Laporan Hibah Pekerti,
Structure Study of Bi2,5Na0,5Ta2O9 and
Banjarbaru Kalimantan Selatan.
Bi2,5Nam-1,5NbmO3m+3 (m=2-4) by Neutron
Mikrianto, E. Ismunandar, dan Khairrulrijal, 2007,
Powder Diffraction and Electron
Synthesis and characterization metal oxide
Microscopy, J. Solid State Chem., 167, 86-
aurivillius homolog series type
96.
(Bi2O2)2+(A(n-1)BnO3n+3)2- (A2+ = Ba, Sr), The
Ismunandar dan E. Mikrianto, 2004, Structure
International Conference on Neutron and X-Ray
Rifenement of Five Layers Coumpound
Scattering (ICNX2007), Bandung Jawa Barat.
Ba4Bi2Nb2Ti3O18, Proc. ITB on Engineering
Masaru, M. And In-Sook Yi., 2000, Electrical
Science, 36B:1, 57 – 62.
Anisotropy in Single Crystals of Bi-Layer
Ismunandar, A. B. Hunter and B. J. Kennedy, 1998,
Structured ferroelctrics, J. Ceram. Int., 529-
Cation Disorder in the Ferroelectric
533.
Aurivillius Phase PbBi2Nb2O9 : An
Subbarao, E. C., 1962. Crystal chemistry of Mixed
Anamolous Dispersion X-ray Diffraction
Bismuth Oxides with Layer-Type Structure,
Study, J. Solid State Chem., 121, 3281-3289.
J. Am. Ceram. Soc., 166-169.
Mikrianto, E. dan Ismunandar, 2004, Sintesis dan
S. T. Zhang et.al, 2002, Structural and Electrical
Karakterisasi Senyawa Berstruktur
Properties af Homologous Srm-3Bi4TimO3m+3
Aurivillius Empat dan Lima Lapis dan
(m=3, 4, 5 and 6) Thin Films, J. Appl. Phys.,
Penentuan Sifat Feroelektriknya, Jurnal
92:8, 599 – 4604.
Matematika dan Sains, 9:3, 279 – 284.

View publication stats

You might also like